Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Konsep Biaya Kualitas a. Biaya (cost) Menurut Ronald W. Hilton (2008: 38), biaya didefinisikan sebagai berikut: A cost may be defined as the sacrifice made, usually measured by the resources given up, to achieve a partifcular purpose. Artinya adalah biaya merupakan pengorbanan yang timbul, biasanya diukur oleh sumber daya yang dialokasikan, guna memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan Hansen dan Mowen (2006: 28) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Cost is the amount of cash or cash equivalent sacrificed for goods and/or services that are expected to bring a current or future benefit to the organization. Yang berarti biaya merupakan sejumlah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan/atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi baik saat ini atau di masa yang akan datang. Menurut Horngren, Datar, dan Foster (2000: 34), biaya adalah suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jauh Horngren, Datar, dan Foster (2000: 34) menyatakan bahwa suatu 6

2 7 biaya (seperti bahan baku dan iklan) biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Biaya merefleksikan pengukuran moneter dari sumber daya yang dibelanjakan untuk mendapatkan sebuah tujuan seperti membuat barang atau mengantar jasa (Raiborn dan Kinney, 2011: 34). Garrison, et al (2006:69) biaya adalah bahan yang sangat penting dalam pembuatan keputusan. Dalam pembuatan keputusan, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kuat mengenai konsep biaya diferensial (differential cost), biaya kesempatan (opportunity cost), dan biaya tertanam (sunk cost). b. Pengelompokkan Biaya Menurut Garrison, et al (2006:53) biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya produk (product cost), dan biaya periodik (period cost). 1. Biaya Produk (product cost) Biaya produk mencakup semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk. Dalam kasus produk manufaktur, biaya-biaya ini terdiri atas bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. 2. Biaya Periodik (period cost) Biaya periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya-biaya ini dicatat sebagai beban di laporan laba rugi pada periode saat biaya tersebut terjadi dengan menggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang telah dipelajari dalam akuntansi keuangan.

3 8 c. Klasifikasi Biaya Untuk Pembebanan Biaya ke Objek Biaya Menurut Garrison, et al (2006:69) untuk tujuan pembebanan biaya ke objek biaya, biaya dipilah menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. 1. Biaya Langsung Menurut Garrison, et al (2006:69) biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. 2. Biaya Tidak Langsung Menurut Garrison, et al (2006:69) biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan. d. Klasifikasi Biaya Untuk Pembuatan Keputusan Menurut Garrison, et al (2006:70) dalam pembuatan keputusan, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kuat menganai konsep biaya diferensial (differential cost), biaya kesempatan (opportunity cost), dan biaya tertanam (sunk cost). 1. Biaya Diferensial (differential cost) Menurut Garrison, et al (2006:70) biaya diferensial disebut juga biaya incremental (incremental cost), meskipun secara teknis yang dimaksud dengan biaya incremental berkaitan dengan kenaikan biaya yang terjadi karena perubahan dari satu alternatif ke alternatif lainnya, sedangkan penurunan biaya sering disebut juga biaya dekremental (decremental cost).

4 9 2. Biaya Kesempatan (opportunity cost) Menurut Garrison, et al (2006:71) biaya kesempatan adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia. 3. Biaya Tertanam (sunk cost) Menurut Garrison, et al (2006:72) biaya tertanam adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini atau pun masa yang akan datang. e. Klasifikasi Biaya Dalam Laporan Keuangan Menurut Garrison, et al (2006:56) laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan manufaktur lebih kompleks daripada laporan yang disusun oleh perusahaan dagang karena perusahaan manufaktur harus melakukan proses produksi dan memasarkannya. Proses produksi memunculkan berbagai macam biaya yang tidak ada dalam pencatatan perusahaan dagang dan bagaimanapun juga biaya-biaya ini harus diperhitungkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur. Berikut ini akan didiskusikan laporan biaya pada perusahaan manufaktur dalam laporan keuangan dengan fokus pada neraca dan laporan laba rugi. a. Neraca Neraca atau laporan posisi keuangan pada perusahaan manufaktur pada dasarnya sama dengan neraca pada perusahaan dagang, meskipun ada sedikit perbedaan terutama pada pos persediaan. Pada perusahaan dagang, pos persediaan yang dilaporkan hanya mencakup satu jenis, yaitu persediaan

5 10 barang dagangan, sedangkan pada perusahaan manufaktur, pos persediaan yang dilaporkan dalam neraca mencakup persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk jadi. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi perusahaan manufaktur dibandingkan dengan laporan laba rugi pada perusahaan dagang berbeda dalam hal sumber perolehan produk yang dijual. Pada perusahaan dagang, produk yang dijual berasal dari pembelian, sedangkan pada perusahaan manufaktur, produk yang dijual berasal dari proses produksi. f. Biaya Kualitas Menurut (Hansen dan Mowen 2009:272) Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena mungkin atau telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut disebut sebagai biaya kualitas. Jadi, biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi untuk mencegah produk cacat sampai ke tangan konsumen atau yang terjadi sebagai akibat adanya produk cacat. Menurut (Hansen dan Mowen 2009:272) Definisi mengenai kegiatankegiatan yang berhubungan dengan kualitas juga menunjukkan empat kategori biaya kualitas :

6 11 1. Biaya Pencegahan Terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan. Sejalan dengan peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalannya turun. Contoh dari biaya pencegahan adalah biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kualitas, perencanaan kualitas, pelaporan pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, siklus kualitas uji lapangan, dan peninjauan desain. 2. Biaya Penilaian Terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan produk, peralatan pengukuran (pemeriksaan dan pengujian), dan pengesahan dari pihak luar. 3. Biaya Kegagalan Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan karena telah terjadi kegagalan dalam kegiatan. Biaya kegagalan terdiri dari dua elemen : 1. Biaya Kegagalan Internal Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum dikirim ke pihak luar. Ini adalah kegagalan yang dideteksi

7 12 oleh kegiatan penilaian. Contoh dari biaya kegagalan internal adalah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin (karena adanya produk buruk yang dihasilkan oleh mesin tersebut), pemeriksaan ulang, pengerjaan ulang, dan perubahan desain. 2. Biaya Kegagalan Eksternal Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-biaya kualitas, kategori biaya ini dapat menjadi yang paling merugikan. Biaya penarikan produk dari pasar, misalnya, bias mencapai ratusan juta dollar. Biaya kegagalan eksternal, seperti juga biaya kegagalan internal, hilang jika tidak ada produk yang cacat. Dalam menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan maka perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan kualitas tersebut. Definisi dari para ahli tentang biaya kualitas berbeda satu dengan yang lainnya. Biaya kualitas adalah biaya dari aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan pembetulan produk yang berkualitas rendah, Blocher et al., (2007:404). Menurut Horngren et al. (2008:288) biaya kualitas (Cost Of Quality) mengacu pada biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah, atau biaya-biaya yang timbul sebagai hasil, dari memproduksi suatu produk yang berkualitas rendah. Biaya kualitas digolongkan ke dalam empat kategori :

8 13 1. Biaya pencegahan biaya yang terjadi untuk menghalangi produksi dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi. 2. Biaya penilaian biaya yang terjadi untuk mendeteksi unit individu mana yang tidak memenuhi spesifikasi, 3. Biaya kegagalan internal biaya yang terjadi pada suatu produk yang cacat sebelum dikirimkan ke pelanggan. 4. Biaya kegagalan eksternal biaya yang terjadi pada produk yang cacat setelah dikirimkan ke pelanggan Berdasarkan definisi tersebut, yang termasuk biaya kualitas bukan hanya biaya-biaya yang terjadi karena kualitas yang tidak baik yang tidak memenuhi standar/spesifikasi. Tetapi juga mencakup biaya-biaya untuk mencegah timbulnya biaya karena kualitas yang buruk. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang cermat agar semua biaya-biaya tersebut dapat ditekan. Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena adanya produk gagal/cacat serta biaya untuk mengatasi produk yang memiliki kualitas yang rendah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan serta biaya yang berhubungan dengan masalah penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan kerusakan.

9 14 g. Pengukuran Biaya Kualitas Raiborn dan Kinney (2009:646) menyatakan bahwa secara teori, jika biaya pencegahan dan biaya penilaian diterapkan dengan penuh kehati-hatian, maka biaya kegagalan seharusnya nol. Menurut Raiborn dan Kinney meskipun demikian, karena biaya pencegahan dan biaya penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi kegagalan, maka total biaya kualitas tidak dapat benar-benar nol. Manajemen harus meneganalisa keterkaitan biaya kualitas dan penggunaan dan untuk mencapai kuaalitas sehingga biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh dapat seimbang (Raiborn dan Kinney, 2009:646). Menurut Raiborn dan Kinney (2009:646), suatu analisa sedemikian dibutuhkan untuk mengukur biaya kualitas yang praktis dan masuk akal untuk mengestimasi manfaat-manfaat dari biaya kualitas itu sendiri. Raiborn dan Kinney (2009:646) berpendapat bahwa analisa Pareto adalah salah satu teknik yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memutuskan dimanakah anggaran pencegahan kualitas dikonsentrasikan. Hansen dan Mowen (2005:9) mengungkapkan bahwa meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit untuk dilakukan, namun ada tiga metode yang disarankan untuk tujuan tersebut : (1) metode pengali (multiplier method), (2) metode penelitian pasar (market research method), dan (3) fungsi kerugian Taguchi (Taguchi quality loss function).

10 15 h. Distribusi Biaya Kualitas Pandangan Tradisional Hansen dan Mowen (2005:6) mengungkapkan bahwa pandangan tradisional mengasumsikan bahwa terdapat trade off antara biaya pengendalian dan biaya produk gagal. Lebih lanjut Hansen dan Mowen (2005:6) menyatakan bahwa ketika biaya pengendalian meningkat, biaya produk gagal harus turun dan selama penurunan biaya produk gagal lebih besar daripada kenaikan biaya pengendalian, perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-unit yang cacat. Menurut Hansen dan Mowen (2005:6), fungsi pandangan tradisional ialah perusahaan pada akhirnya akan mencapai suatu titik dimana setiap kenaikan tambahan biaya dalam usaha tersebut menimbulkan biaya yang lebih besar dari pengurangan biaya produk gagal. Lebih lanjut Hansen dan Mowen (2005:6) memaparkan, titik ini menggambarkan tingkat minimum total biaya kualitas, dan merupakan saldo optimal antara biaya pengendalian dan biaya produk gagal. Titik ini juga yang disebut sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level/aql). Pandangan Kontemporer Hansen dan Mowen (2005:6) juga memaparkan bahwa dalam pandangan kontemporer, sudut pandang AQL yaitu adanya tingkat kualitas yang dapat diterima atau sebuah produk dikatakan cacat jika karakteristik kualitasnya berada diluar batas toleransi tidak berlaku lagi. Menurut Hansen

11 16 dan Mowen (2005:6) dalam pandangan ini digunakan model cacat nol (zero defect). Lebih lanjut Hansen dan Mowen (2005:6) menjelaskan bahwa model ini menyatakan bahwa dengan mengurangi unit cacat hingga nol maka akan diperoleh keunggulan biaya. Hansen dan Mowen (2005:6) fungsi pandangan kontemporer, perusahaan yang menghasilkan semakin sedikit produk cacat akan lebih kompetitif daripada perusahaan yang menggunakan model AQL. Hansen dan Mowen (2005:6) menyatakan model cacat nol kemudian disempurnakan lagi dengan model mutu kaku (robust quality model). Lebih lanjut Hansen dan Mowen (2005:6) memaparkan, menurut model ini, kerugian terjadi karena diproduksinya produk yang menyimpang dari nilai target, dan semakin jauh penyimpangannya semakin besar kerugian. Selain itu Hansen dan Mowen (2005:6) menyatakan bahwa kerugian masih mungkin terjadi meskipun deviasi masih dalam batas toleransi spesifikasi. Dengan kata lain, variasi spesifikasi ideal adalah merugikan dan batas toleransi tidak menawarkan manfaat apapun. Model cacat nol menekan biaya kualitas dan dengan demikian menawarkan penghematan baik dalam biaya maupun pekerjaan mutu yang berlebihan. Menurut Garrison et,al. (2006:86) keseluruhan biaya kualitas dapat menjadi sangat tinggi kecuali jika manajemen memberikan perhatian khusus terhadap kualitas. Suatu penelitian menunjukkan bahwa biaya kualitas di perusahaan Amerika Serikat bervariasi antara 10% sampai 20% total penjualan, sedangkan para ahli mengatakan bahwa biaya ini seharusnya antara 2% sampai

12 17 4%. Mengacu pada grafik dibawah ini yang menunjukkan biaya kualitas total sebagai fungsi dari kualitas kesesuaian. Gambar 2.1 Dampak Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Kesesuaian Biaya Total Biaya Kualitas Biaya kegagalan internal dan eksternal Biaya pencegahan dan penilaian Kualitas Kesesuaian (Persentase output tanpa cacat) Grafik diatas menunjukkan bahwa bila kualitas kesesuaian rendah, biaya kualitas total tinggi dan sebagian besar biaya akan terdiri atas biaya kegagalan internal dan eksternal. Kualitas kesesuaian yang rendah berarti menunjukkan persentase kegagalan yang tinggi dan biaya kegagalan akan tinggi. Meskipun demikian, pada saat perusahaan semakin banyak membelanjakan pada aktivitas

13 18 pencegahan dan peniliaian, persentase unit cacat menjadi rendah. Hal ini menyebabkan biaya kegagalan internal dan eksternal yang lebih rendah. Biasanya biaya kualitas total turun drastis pada saat kualitas kesesuaian meningkat. i. Informasi Biaya Kualitas Menurut Garrison, et al (2006:45) laporan biaya kualitas memiliki beberapa kegunaan: 1. Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat keuntungan finansial dari cacat. 2. Informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasikan pentingnya masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan. 3. Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat apakah biaya-biaya kualitas di perusahaan mereka didistribusikan secara tidak baik. Menurut Hansen dan Mowen (2005:15) manfaat informasi biaya kualitas sebagai berikut: 1. Pengambilan keputusan manajemen untuk pihak internal, dan bagi pihak eksternal yaitu untuk menilai kualitas perusahaan melalui program-program seperti ISO Untuk menerapkan dan mengawasi efektifitas program kualitas.

14 19 Jadi, manfaat biaya kualitas adalah untuk membantu manajemen menentukan laba, juga untuk mengambil keputusan strategi, serta untuk mempermudah pelaksanaan program pengendalian kualitas. j. Laporan Biaya Kualitas Menurut Hansen dan Mowen (2005:439) dalam melakukan analisis terhadap biaya kualitas, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Analisis total biaya kualitas terhadap dasar pengukuran, misalnya penjualan. 2. Analisis biaya kualitas parsial terhadap total biaya mutu. 3. Analisis biaya kualitas kesesuaian (conformance cost) terhadap total biaya kualitas. 4. Analisis biaya kualitas ketidaksesuaian terhadap total biaya kualitas. 5. Analisis biaya kualitas ketidaksesuaian terhadap dasar pengukuran. 6. Analisis biaya kualitas parsial terhadap dasar pengukuran. Menurut Hansen dan Mowen (2005:439) dalam melaksanakan analisis biaya kualitas tersebut, terdapat beberapa laporan yang dapat diberikan, yaitu: 1. Interim standar report (laporan standar interim). Laporan ini menunjukkan kemajuan yang berhubungan dengan standar atau periode sekarang.

15 20 2. One-year trend report (laporan tren satu periode/satu tahun). Laporan ini digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang berhubungan dengan kinerja mutu tahun terakhir. 3. Multiple period trend (laporan tren periode berganda). Laporan ini menunjukkan kemajuan sejak awal mula program penyempurnaan mutu. 4. Long range standard (laporan jangka panjang). Laporan ini membandingkan biaya mutu sesungguhnya untuk periode ini dengan biaya mutu yang diharapkan, jika standar kerusakan nol, tercapai dengan anggapan tingkat penjualan sama dengan tingkat penjualan sebelumnya. Dibawah ini adalah contoh laporan biaya kualitas :

16 21 Tabel 2.1 PT. X Laporan Biaya Kualitas Untuk Tahun Pertama Dan Tahun Kedua Deskripsi Rp/Tahun ke-2 Persen dari total biaya (%) Rp/Tahun ke-1 Persen dari total biaya (%) Biaya Pencegahan Pengembangan Sistem , ,54 Pelatihan Kualitas , ,26 Supervisi Untuk Aktivitas Pencegahan , ,08 Proyek Perbaikan Kualitas , ,42 Total Biaya Pencegahan , ,30 Biaya Penilaian Inspeksi , ,12 Pengujian Reliabilitas , ,84 Supervisi Untuk Pengujian & Inspeksi , ,16 Depresiasi Untuk Peralatan Pengujian , ,28 Total Biaya Penilaian , ,40 Biaya Kegagalan Internal Biaya Sisa Bahan Bersih , ,50 Tenaga Kerja & Overhead Untuk Pengerjaan Ulang , ,62 Penundaan Akibat Kualitas Yang Buruk , ,20 Pembuangan Produk Cacat ,68 Total Biaya Kegagalan Internal , ,00 Biaya Kegagalan Eksternal Garansi Perbaikan , ,80 Garansi Penggantian , ,60 Retur , ,26 Biaya Jasa Lapangan , ,64 Total Biaya Kegagalan Eksternal , ,30

17 22 TOTAL BIAYA KUALITAS , ,00 *Sebagai persentase dari penjualan, mengasumsikan bahwa tiap tahunnya penjualannya Rp Sumber : Garrison,2006 Dari contoh data diatas hasilnya, biaya kegagalan internal meningkat (dari Rp 2 juta pada tahun pertama menjadi Rp 3 juta pada tahun kedua), tetapi biaya kegagalan eksternal menurun secara tajam (dari Rp 5,15 juta pada tahun pertama menjadi hanya Rp 2 juta pada tahun kedua). Gambar 2.2 Grafik Diagram Batang Biaya Kualitas (Dalam Jutaan) years 2 years Pencegahan Penilaian Kegagalan Internal Kegagalan Eksternal Data dalam bentuk grafik membantu manajer untuk melihat dengan lebih jelas adanya tren dan untuk melihat besarnya bermacam-macam biaya dalam hubungannya dengan biaya yang lain.

18 23 2. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan biaya kualitas sudah dilakukan dengan karakteristik yang berbeda-beda dan hasilnya tidak sama. Anggraini dan Goestaman (2013) penelitian ini meneliti bagaimana peranan analisis biaya kualitas untuk meningkatkan kualitas produk pada PT. X di Surabaya. Hasil menunjukkan adanya biaya kegagalan eksternal yg membengkak disebabkan karena banyaknya pengerjaan ulang (rework) yang dilakukan oleh PT. X akibat adanya produk yang tidak memenuhi ekspektasi dari pelanggan sehingga mengakibatkan adanya produk cacat yang dihasilkan. Hal ini memiliki beberapa penyebab karena adanya kelemahan pada bahan baku, mesin, tenaga kerja, pengukuran, metode, keadaan lingkungan sekitarnya. Penelitian lain dilakukan oleh Darmadi dan Martusa (2011) dengan judul penelitian Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada PTP Nusantara VIII Kebun Ciater. Penelitian ini membahas mengenai peranan analisis biaya kualitas guna meningkatkan efisiensi biaya. Dari hasil analisis biaya kualitas dapat diketahui berapa besar biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan dalam pengendalian kualitasnya dan kegiatan apa saja yang menimbulkan biaya terbesar. Kemudian perusahaan dapat mengusahakan untuk mengefisienkan biaya yang terjadi tanpa menurunkan kualitas produk yang dihasilkan.

19 24 Rasamanie dan Kanapathy (2011) dengan judul The Implementation of Cost of Quality Reporting System in Malaysian Manufacturing Company: Difficulties Encountered and Benefit Acquired berpendapat bahwa penerapan sistem pelaporan biaya kualitas secara pasti dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Pelaporan biaya kualitas dapat membawa perusahaanperusahaan manufaktur Malaysia untuk mencapai level kualitas produk dan jasa yang lebih tinggi, menurunkan biaya produksi/jasa dan pada akhirnya meningkatkan level kepuasan pelanggan. Sekali lagi, melalui penelitian ini terbukti bahwa penerapan model pelaporan biaya kualitas memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Suntoro (2015) dengan judul Analisis Pengukuran Dan Pelaporan Biaya Kualitas Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada PT Konimex Pharmaceutical Laboratorium) penelitian ini menunjukkan bahwa perlu melakukan pengendalian kualitas melalui pengalokasian biaya yang tepat untuk masing-masing elemen biaya kualitas guna memperoleh kondisi operasional yang menguntungkan (Favorable/F). Ming-Tzong Wang, Sophia S.-C. Wang, Simon W.-C. Wang, and Alex S.-M (2010). Melakukan survey komprehensif seperti yang dideskripsikan dalam International Conference on Engineering, Project, and Production Management, 2010 dengan judul An Introduction of Cost of Quality Models and Their Applications bahwa penerapan biaya kualitas dapat dipindahkan dari satu organisasi ke organisasi lain hanya dalam industry yang sama, dan tiaptiap sistem pembiayaan secara signifikan berbeda. Penerapan model

20 25 disesuaikan menurut kebutuhan perusahaan. Diharapkan perusahaanperusahaan yang mengadopsi penerapan biaya kualitas tersebut dapat merasakan manfaatnya bagi peningkatan kualitas produknya tanda disertai peningkatan biayanya.

21 26 Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Uraian 1 Anggraini dan Goestaman (2013) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Peranan Analisis Biaya Kualitas Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Pada PT. X di Surabaya Hasil menunjukkan adanya biaya kegagalan eksternal yg membengkak disebabkan karena banyaknya pengerjaan ulang (rework) yang dilakukan oleh PT. X akibat adanya produk yang tidak memenuhi ekspektasi dari pelanggan sehingga mengakibatkan adanya produk cacat yang dihasilkan. 2 Darmadi dan Martusa (2011) Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke-2 Januari-April (2011) 3 Rasamanie dan Kanapathy (2011) Malaysia,International Journal of Business and Social Science, Vol.2, No.6, 2011 Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada PTP Nusantara VIII Kebun Ciater The Implementation of Cost of Quality Reporting System in Malaysian Manufacturing Company: Difficulties Encountered and Benefit Acquired Hasil analisis biaya kualitas dapat diketahui berapa besar biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan dalam pengendalian kualitasnya dan kegiatan apa saja yang menimbulkan biaya terbesar. Kemudian perusahaan dapat mengusahakan untuk mengefisienkan biaya yang terjadi tanpa menurunkan kualitas produk yang dihasilkan. The implementation of CoQ reporting system will definitely bring benefits to the organization. COQ reporting can lead Malaysian manufacturing organizations to achieve higher levels product and ultimately higher levels of customer satisfaction.(penerapan sistem pelaporan biaya kualitas secara pasti dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Pelaporan biaya kualitas dapat membawa perusahaan-perusahaan manufaktur Malaysia untuk mencapai level kualitas produk

22 27 4 Suntoro (2015) Skripsi Program Studi Akuntansi S1, Universitas Mercu Buana Jakarta. Analisis Pengukuran Dan Pelaporan Biaya Kualitas Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada PT Konimex Pharmaceutical Laboratorium) dan jasa yang lebih tinggi, menurunkan biaya produksi/jasa dan pada akhirnya meningkatkan level kepuasan pelanggan). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan biaya kualitas untuk elemen biaya pencegahan akan membuat elemen biaya lain akan mengalami penurunan. Peningkatan biaya kualitas setiap tahunnya untuk mengurangi terjadinya kegagalan kualitas memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. 5 Ming-Tzong Wang, Sophia S.-C. Wang, Simon W.-C. Wang, and Alex S.-M. Wang (2010) International Conference on Engineering, project, and production management An Introduction of Cost of Quality Models and Their Applications A result from the study was revealed that CoQ practice can transfer from one organization to another only within same industry; and each individual costing system are considerably different. Implementation model is adjusted according to firm s need. (Hasil studi ini mengungkapkan bahwa penerapan biaya kualitas dapat dipindahkan dari satu organisasi ke organisasi lain hanya dalam industri yang sama; dan tiap-tiap sistem pembiayaan secara signifikan berbeda. Penerapan model disesuaikan menurut kebutuhan perusahaan ). Sumber: Berbagai Penelitian Terdahulu

23 28 B. Rerangka Pemikiran Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya, selanjutnya di jelaskan pula dalam kegiatan ini berimplikasi pada kualitas yang berhubungan dengan dua sub kategori yang terkait dengan kualitas yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan (Hansen dan Mowen,2005:7). Penggolongan biaya kualitas kedalam empat kategori biaya yaitu penilaian, biaya pencegahan, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal adalah sebagai perangkat manajemen atau pihak lain untuk mempermudah melakukan analisis terhadap elemen-elemen biaya kualitas baik itu dari segi sifat maupun hubungan antar masing-masing elemen dalam biaya tersebut. Empat penggolongan biaya diatas kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu biaya pengendalian yang terdiri dari biaya penilaian dan biaya pencegahan serta biaya kegagalan yang terdiri dari biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Semakin besar investasi perusahaan pada aktivitas pengendalian maka semakin kecil biaya kegagalan yang akan terjadi. Meningkatnya biaya pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan akan menyebabkan biaya penilaian juga meningkat. Hal itu disebabkan karena kedua biaya yang dikeluarkan tersebut merupakan satu kesatuan biaya pengendalian yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas. Upaya peningkatan kualitas yang dilakukan tersebut akan menyebabkan berkurangnya jumlah produk cacat yang

24 29 dihasilkan. Dengan pengurangan jumlah produk cacat inilah yang akan berakibat pada penghematan biaya untuk perbaikan kembali terhadap produk-produk yang cacat dan akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pengeluaran untuk biaya kegagalan baik internal maupun eksternal yang ada dalam perusahaan. Berdasarkan yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini akan menganalisis model pelaporan biaya produksi dengan menggunakan pendekatan konsep biaya kualitas (studi kasus pada CV. UBADI MITRA JAYA). Model penelitian yang diajukan dalam gambar berikut ini merupakan kerangka konseptual dan sebagai alur pemikiran.

25 30 Model Konsep Penelitian Biaya Produksi Konsep Biaya Kualitas Laporan Biaya Kualitas Bahan Langsung Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik - Biaya Pencegahan - Biaya Penliaian - Biaya Kegagalan Internal - Biaya Kegagalan Eksternal Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat keuntungan finansial dari cacat. Informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasikan pentingnya masalahmasalah kualitas yang dihadapi perusahaan. Informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat apakah biaya-biaya kualitas di perusahaan mereka didistribusikan secara tidak baik.

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Definisi Kualitas Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan. Mendefinisikan kualitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia sekarang telah masuk era pasar bebas. Perekonomian tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Persaingan pada saat ini lebih kompetitif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar bisa dibagi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan BAB II LANDASAN TEORI A. Biaya Kualitas 1. Pengertian Biaya Kualitas Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan tentang kualitas produk, manajemen perlu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Definisi mengenai biaya dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi

Lebih terperinci

Quality Cost And Productivity : Measurement, Reporting, and Control (Biaya Kualitas dan Produktivitas)

Quality Cost And Productivity : Measurement, Reporting, and Control (Biaya Kualitas dan Produktivitas) Quality Cost And Productivity : Measurement, Reporting, and Control (Biaya Kualitas dan Produktivitas) Kualitas yang rendah dapat menjadikan produk sangat mahal bagi produsen dan konsumennya. Konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di bidang industri akhir-akhir ini menuntut perusahaan untuk berpikir bagaimana caranya agar dapat bertahan di tengah pesatnya persaingan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas ini, perusahaan semakin dituntut untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah kehidupan yang lebih dinamis, efisien dan efektif. Keadaan ini memaksa manajemen

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan BAB II ANALISIS BIAYA MUTU 2. 1. Mutu Memberikan perhatian yang lebih pada mutu suatu produk atau jasa, dapat meningkatkan profitabilitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan permintaan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus

BAB II KERANGKA TEORI. Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus 18 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Definisi Biaya Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus dikeluarkan dalam proses produksi suatu usaha. Biaya bisa juga dikatakan sebagai pengorbanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2 PENDAHULUAN KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Konsep biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (different costs are used for different

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II. Hansen and Mowen (2005, p.34) menyatakan, to the organization. a future period of time. acquire goods or services.

BAB II. Hansen and Mowen (2005, p.34) menyatakan, to the organization. a future period of time. acquire goods or services. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Biaya II.1.1 Pengertian Biaya dan Beban Berikut ini diberikan pendapat dari para ahli mengenai definisi biaya. Hansen and Mowen (2005, p.34) menyatakan, Cost is the cash

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menunjukkan persaingan yang semakin ketat, oleh sebab itu perusahaan harus mampu bersaing dengan menawarkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih dari krisis dan mulai masuknya era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaan manufaktur maupun jasa. Ukuran yang esensial untuk suatu produk yang dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan. Agar operasi perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Biaya Biaya merupakan unsur utama yang secara fisik harus dikorbankan oleh perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan yang pada akhirnya untuk mendapatkan laba yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II. dan memberikan profit yang lebih bagi perusahaan. kesopanan), karakteristik sensori (bau, rasa) (Suardi, 2003).

BAB II. dan memberikan profit yang lebih bagi perusahaan. kesopanan), karakteristik sensori (bau, rasa) (Suardi, 2003). 21 BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI 2.1 Tinjauan Teoretis Beberapa pandangan teoretis mengenai kualitas, biaya kualitas, efisiensi, biaya kualitas dan pengendalian kualitas. Tujuan dari

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Mulyadi (2009:1) Harrison, Horngren, Thomas, Suwardy

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Mulyadi (2009:1) Harrison, Horngren, Thomas, Suwardy BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya, Biaya, dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya merupakan entitas yang dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh para pendirinya. Salah satu tujuan perusahaan yang

Lebih terperinci

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah

Lebih terperinci

Biaya Kualitas dan Produktivitas : Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian Source: Hansen & Mowen, 2007 (Chapter 15)

Biaya Kualitas dan Produktivitas : Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian Source: Hansen & Mowen, 2007 (Chapter 15) Biaya Kualitas dan Produktivitas : Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian Source: Hansen & Mowen, 2007 (Chapter 15) Present By: Ayub WS Pradana 06 April 2016 Kualitas Kualitas adalah ukuran relatif dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat perhatian dari perusahaan untuk menjalankan strategi operasinya. Pada era ini kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost)

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Biaya II.1.1 Definisi Biaya Biaya menurut Rayburn yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999), Biaya (cost) adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari produk seperti : performansi (performance), keandalan (reliability), mudah

Lebih terperinci

BAB II BIAYA MUTU. kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan. konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30 )

BAB II BIAYA MUTU. kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan. konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30 ) 12 BAB II BIAYA MUTU A. MUTU 1. Definisi Mutu Mutu bila diterjemahkan ke dalam bahasa bisnis adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati BAB 1 PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN TYPE AKUNTANSI Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tuntutan konsumen yaitu produk dengan harga yang murah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tuntutan konsumen yaitu produk dengan harga yang murah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan faktor paling penting dalam menentukan keunggulan perusahaan dalam persaingan pasar. Biaya menjadi penentu keberhasilan perusahaan dalam menciptakan

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN Novera KM UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Tiga Tujuan Umum Sistem Informasi Akuntansi Manajemen:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi

Lebih terperinci

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA - Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap aktivitas yang timbul karena adanya pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan produk yang berkualitas akan mengkonsumsi sumber daya; dan pengkonsumsian inilah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 3.1. Mahasiswa mengetahui tentang pembebanan biaya. 3.2. Mahasiswa mengetahui tentang harga pokok produk, dan jasa. 3.3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di PT Liza Christina Garment Industry dan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan semakin ketat di semua bidang, salah satunya adalah bidang industri. Di bidang industri, perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kondisi perekonomian di dunia tengah dilanda krisis ekonomi global, dimana krisis ekonomi tersebut disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya seleksi perusahaan yang tetap bertahan atau memenangkan persaingan. Terjadinya pergeseran

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan

Lebih terperinci

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC Penerapan Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi Pada Catering ABC Mustika Rahmi Eka Rosalina Irda Rosita Politeknik Negeri Padang Abstrak Persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting. Menurut Mulyadi (2012: 8): Biaya adalah pengorbanan sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting. Menurut Mulyadi (2012: 8): Biaya adalah pengorbanan sumber 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Biaya 1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya dalam akuntansi biaya mengandung makna yang sangat penting. Menurut Mulyadi (2012: 8): Biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Target Costing Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (1997:8-10) biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akutansi Biaya Salah satu informasi yang diperlukan manajemen dalam mengelola perusahaan adalah informasi biaya. Informasi biaya yang tepat

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat MANAJEMEN BIAYA LATAR BELAKANG Aktivitas manajemen terfokus pada perencanaan dan pengendalian, untuk menjamin tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melaksanakan kedua tugas pokok tersebut

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 17.1. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan taktis. 17.2. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini dikemukakan teori-teori dan penjelasan-penjelasan yang digunakan untuk pengolahan data dan proses analisa terhadap permasalahan yang dihadapi. 2.1. PENGERTIAN TQM/ MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya Rayburn, L. G. yang diterjemahkan oleh Sugyarto (1999) menyatakan, Biaya mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk suatu produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS (STUDI KASUS PADA UD GUYUB SANTOSO BLITAR BLITAR) Dewi Lestianingrum

PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS (STUDI KASUS PADA UD GUYUB SANTOSO BLITAR BLITAR) Dewi Lestianingrum PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS (STUDI KASUS PADA UD GUYUB SANTOSO BLITAR BLITAR) Dewi Lestianingrum STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak : Biaya kualitas (cost of quality)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada dasarnya telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci