Savanna Jiwa. Memoar penderita skizofrenia & sindrom Tourette. Kurnia Amirullah

Transkripsi

1 Savanna Jiwa Memoar penderita skizofrenia & sindrom Tourette Kurnia Amirullah

2 Savanna Jiwa Oleh: Kurnia Amirullah Copyright 2015 by Kurnia Amirullah Penerbit Moca & Moci Press Jl. Tenggilis Tengah III Blok R 14, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya Desain Sampul: Kurnia Amirullah Tata Letak: F20 Team Diterbitkan melalui: 2

3 UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur ku ucapkan kepada Allah SWT, yang atas karunia dan rahmat Nya, maka aku bisa menyelesaikan memoar ini. Alhamdulillah, terimakasih atas segala rahmat, kasih sayang dan berkah yang telah Engkau berikan kepadaku. Rasa terimakasih ku yang mendalam juga aku ucapkan kepada kedua orang tuaku, yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya kepadaku. Terimakasih telah memberikan dukungan dan doanya kepadaku. Kepada kakak ku yang telah tenang dan damai disana, terimakasih karena telah menjadi inspirasi buat ku. Kau akan selalu ada di hatiku, kak. Kepada saudara saudaraku: mas Widya, dik Fikri, dik Pras, mbak Uul, mbak Yanti dan mbak Rika, terimakasih karena telah menjadi tempat berbagi yang terbaik untukku. Kepada kakak dan adik ku: mas Andi, mbak Novi, mbak Silvi, mas Niko, mbak Iin, dik Heni, mas Yudi, mas Agus, mbak Eka, mas Ari, terimakasih karena selalu ada buatku. Buat mbak Wenti Zakiah, my sister, terimakasih karena telah ada buatku dan mau mendengarkan curhatku. Terimakasih juga kuucapkan kepada guru guru dan dosen dosenku yang telah membimbing dan memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat. Kepada dosen ku: Bapak Drs Supranoto, M.Si, Ibu Dina Suryawati, S.Sos, M.AP dan Ibu Dra. Inti 3

4 Wasiati, MM. Juga kepada guru ku: Bapak Ido Tamtomo Raharjo dan Ibu Mubarokah, terimakasih atas bimbingannya selama ini. Terimakasih juga untuk kedua psikiater ku, yang telah memberikan motivasi dan semangatnya kepadaku: dr Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ dan dr Alif Mardijana, Sp.KJ. Terimakasih juga kepada perawat perawat yang telah setia merawatku di Ruang Tulip. Ada mbak Yuni, mbak Icha, mbak Ika, mbak Cendy, mas Rizal, mas Akbar dan perawat lain yang tak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih karena telah hadir dalam kehidupanku. Terimakasih juga kuucapkan kepada sahabat sahabat ku di FISIP jurusan Administrasi Negara (AN) UNEJ, ada Edo, Adven, Bayu, Sukron, Aries, Ulfa, Yunita, Vita, Amanda, Kamal, Karim, Riski, Suryo, Anas, Rinno, Arif, Nunik, Yani, dan seluruh teman teman AN angkatan 2007 yang tak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih juga buat teman teman di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI). Kepada mas Bagus Utomo (Ketua KPSI), dr Tika Prasetiawati, Sp.KJ, mas Anta Samsara, mbak Miza, mbak Nurul Hakimah, mas Abadi, mbak Ratna, mas Sigit, mas Andy dan teman teman lain yang selalu berbagi dan berjuang bersama di KPSI. 4

5 DAFTAR ISI Prolog 7 Bab 1: Sebermula 8 Bab 2: Tic, Tic, Tic 14 Bab 3: Mekanisme Bertahan 25 Bab 4: Surat Untuk Kakak 35 Bab 5: Efek Kapal Laut 37 Bab 6: Cobaan Fisik 48 Bab 7: Histeria 60 Bab 8: 911 Panggil Bab 9: Pelantikan Mahasiswa Baru 82 Bab 10: Unity In Diversity 88 Bab 11: Sekilas Tentang Neurotransmitter 95 Bab 12: Sahabat Sahabatku 100 Bab 13: Doa Anak Yatim, Doa Yang Berkah 105 Bab 14: Di Pantai Papuma 109 Bab 15: Delusi, Delusi, Delusi 119 Bab 16: Awan Mendung Cobaan 124 Bab 17: Kesembuhan Ibuku 129 Bab 18: Berkunjung Ke Desa Megalitikum 132 Bab 19: Keting, The Memories Village 141 Bab 20: Sindrom Tourette Dan Gangguan Psikiatri 146 Bab 21: Gangguan Gerak Lain 154 Bab 22: Moci, The Black Cookie Dan Ikan Koki 164 Bab 23: Football Is Fairplay 170 Bab 24: Literatur Literatur Yang Terkait 175 Bab 25: Berbagi Dengan Mereka 186 5

6 Bab 26: Savanna Jiwa 197 Tentang Penulis 201 6

7 PROLOG Hidup itu bagaikan berada di padang savanna. Ekosistem yang banyak ditumbuhi padang rumput dan pohon pohon endemik khas daerah itu selalu mengalami 2 musim. Musim kering dan musim basah. Musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim kemarau, cuacanya menjadi panas dan tidak ada hujan sama sekali. Alam menjadi gersang. Sedangkan pada musim penghujan, hujan deras kembali datang menyapa bumi. Menyuburkan pohon pohon endemik yang ada di savanna. Begitu pula dengan hidup. Terkadang kita mengalami duka, kesedihan, rasa sakit dan ketakutan. Datanglah masa masa kesuraman dan emosi emosi negatif dalam diri kita. Namun di waktu lain kita akan mendapat suka cita, berkah, rezeki dan bahagia. Maka disaat itu pulalah hati kita akan menjadi tentram dan bahagia. Hidup selalu dipenuhi oleh 2 kutub. Ada tangis, ada suka. Ada sakit, ada bahagia. Kini aku mencoba hidup di dalamnya. Merasakan 2 musim yang terus menerus berganti. Merasakan suka, merasakan duka. Dua hal yang saling mengisi di dalam jiwa. Mari ikut bersamaku menjelajah waktu dalam hidupku. Di padang savanna ku, di lubuk jiwaku. 7

8 SEBERMULA Aku mengetahui diriku menderita sindrom Tourette sejak tahun Sebelumnya juga aku tidak mengenal dan mengetahui dengan pasti mengenai sindrom Tourette. Sebelumnya juga aku merasa sama sekali asing tentang istilah sindrom Tourette ini. Selama aku bersekolah dan menjalani kehidupan awal remajaku, aku tidak pernah mendengar berita dan informasi mengenai sindrom ini. Di berita berita di berbagai media juga tidak pernah membahas penyakit ini sebelumnya. Baik di koran koran maupun televisi juga tidak ada yang memberikan informasi tentang sindrom ini. Sehingga pada awal mulanya aku benar benar tidak mempunyai bekal apapun untuk mengetahui tentang sindrom ini. Dulu, semenjak aku masih kecil, aku dikenal oleh keluarga dan teman teman ku sebagai anak yang riang dan tidak pemalu. Aku tergolong mampu bergaul dengan teman teman yang ada di sekitarku, meskipun aku bukan orang yang betul betul ceria. Semenjak aku SD, aku juga sering bermain seperti anak anak pada umumnya, meskipun tidak terlalu sering. Aku mempunyai beberapa teman karib dimana kami selalu menyempatkan diri untuk bermain bersama. Aku juga sering mengadakan belajar kelompok dengan teman teman karibku itu. Intinya, aku betul betul menikmati masa masa SD ku dulu. Aku bahkan berharap bisa mengulangi masa masa itu lagi. 8

9 Aku sering berpindah pindah kota. Itu karena Ibuku bekerja di Pengadilan Negeri yang mengharuskannya berpindah tugas dalam jangka waktu tertentu. Aku melalui masa masa SD ku di dua kota. Kota pertama adalah Probolinggo, tepatnya di daerah Kraksaan. Aku disana sejak TK sampai kelas 3 SD, selanjutnya sejak kelas 3 SD hingga kelas 1 SMP, aku pindah ke Jombang. Ingatan ku tentang masa masa SD ku yang paling ku ingat adalah ketika di Jombang. Di kota ini aku mulai kenal dengan sosialisasi yang lebih akrab dengan teman teman sekelasku. Memori memori masa kecilku begitu terpatri di kota ini. Di kota kelahiran Gus Dur ini, aku masih ingat ketika aku bermain dengan teman sekelasku, bersepeda kemana mana dan bermain permainan rakyat yang saat itu sedang populer, patil lele. Aku juga masih ingat ketika di Jombang aku sempat memelihara kelinci. Pada waktu itu kelinci yang kupelihara cuma satu ekor, yaitu kelinci yang dihadiahkan oleh Ibuku. Kemudian, oleh teman Ibuku, aku juga diberi hadiah 1 ekor kelinci lagi. Sehingga aku mempunyai 2 ekor kelinci, satu jantan dan satu betina. Akhirnya, mereka kawin dan melahirkan banyak anak. Kelinci betina akan membuat semacam lubang di tanah yang ia gali sedalam beberapa meter, kemudian dia akan memasukkan anak anaknya ke dalam lubang itu. Hal itu berguna untuk menghangatkan bayi bayi kelinci itu dan tentu saja melindunginya dari serangan serangan yang berbahaya, seperti adanya ancaman dari hewan pemangsa. Setiap waktu kelinci betina 9