PERANCANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING ANTAR KARYAWAN RUMAH SAKIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING ANTAR KARYAWAN RUMAH SAKIT"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 248~254 PERANCANGAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING ANTAR KARYAWAN RUMAH SAKIT Xanty Adhi Parandani 1, Triningsih 2, Rahayu Swastika 3, Indah Puspitorini 4 1 AMIK BSI Bogor xanty.xip@bsi.ac.id 2 AMIK BSI Jakarta triningsih.tnh@bsi.ac.id 3 AMIK BSI Bekasi rahayu.ryw@bsi.ac.id 4 AMIK BSI Bekasi indah.itn@bsi.ac.id Abstrak Rumah Sakit sebagai institusi kesehatan yang merupakan sumber ilmu pengetahuan belum memiliki fasilitas pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) berbasis teknologi informasi. Sehingga konsep-konsep pengetahuan dasar kerumahsakitan, seperti penanganan hal teknis dan non teknis seringkali mengalami kendala karena minimnya akses menuju prosedur operasi standar terutama bagi karyawan yang tergolong memiliki masa kerjam rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah prototype sistem kerumahsakitan yang terintegrasi dengan sistem informasi, dalam bentuk portal internet bagi karyawan rumah sakit yang juga bisa di akses didalam jaringan internet sebagai wadah bertukar informasi dan pengelolaan pengetahuan. Kata Kunci: prototype, knowledge sharing, karyawan,rumah sakit Pendahuluan Ilmu pengetahuan yang berputar dan tersebar didalam sebuah rumah sakit merupakan jenis ilmu pengetahuan yang tergolong tertua, dimana umurnya bisa dikatakan sebaya dengan umur penciptaan manusia itu sendiri. Ilmu kedokteran dan ilmu kefarmasian adalah dua ilmu tertua yang kemudian menetap dan digunakan di rumah sakit. Dilain pihak, ilmu pengetahuan kemudian tidak hanya terbatas pada keilmuan yang bersifat eksak, tetapi menyangkut pula kelimuan yang bersifat sosial seperti manajemen dan ekonomi. Dengan begitu banyaknya ragam keilmuan yang melekat dirumah sakit ini, maka pengelolaan ilmu pengetahuan (Knowledge Management) menjadi sangat penting artinya. Hal ini dimaksudkan agar ilmu pengetahuan yang ada ini tidak hilang atau kemudian hanya diketahui oleh orangorang pada lingkar cakupan (scope) yang kecil saja. Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi, ilmu pengetahuan akan semakin terkelola dengan baik, ketika melibatkan teknologi informasi sebagai sistem manajemen pengetahuan tersebut. Kendati Knowledge management bisa dilakukan tanpa teknologi informasi, namun seiring dengan hampir seluruh aspek pekerjaan manusia modern yang mengandalkan perangkat teknologi informasi, maka inilah yang mendasari Knowledge management dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi. Sebagaimana yang telah dijabarkan diatas, maka rumah sakit yang berkutat dengan beragam ilmu pengetahuan dan lekat dengan proses inovasi bidang medis tentunya akan sangat membutuhkan teknologi informasi untuk menangani arus ilmu pengetahuan yang sangat besar ini. Dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia yang handal dan mampu menangani pesatnya perkembangan mulai dari ilmu kemedisan hingga masalah peningkatan mutu kesehatan manusia. Apabila dikaitkan kepada rumah sakit sebagai lembaga layanan publik, maka Knowledge management menjadi penunjang bagi perbaikan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Ditambah lagi dengan semakin ketatnya persaingan antar institusi rumah sakit, membutuhkan kemampuan dan daya saing dari seluruh sumber daya manusia di institusi rumah sakit tersebut. Diterima 15 Februari, 2014; Revisi 23 Februari, 2014; Disetujui 15 Maret, 2014

2 Knowledge management yang bermuara pada proses inovasi dan percepatan pembelajaran, akan menjadi modal berharga untuk bersaing secara sehat dengan lembaga atau institusi layanan kesehatan lainnya. Beberapa studi mengenai pengaplikasian Knowledge management telah diterapkan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Thunkijjanukij (2009) memaparkan sebuah penelitian tentang pengembangan ontology Knowledge management bidang riset agrikultur. Penulis memaparkan tentang pemanfaatan komponen Knowledge management yaitu knowledge sharing, yaitu dengan mendistribusikan metode pengembangan ontology yang kemudian menjadi acuan dan kriteria bagi periset lain untuk membangun ontology mereka sendiri. Sintaasih dkk (2011) melakukan sebuah penelitian untuk mengukur pengaruh keterkaitan Knowledge management dan partner strategis SDM terhadap perencanaan strategis dan kinerja organisasi pada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Bali. Dengan melakukan pengujian kualitatif, para penulis mencari nilai substantif atau signifikansi dari penerapan Knowledge management dilingkungan kerja rumah sakit, serta ditemukan pula korelasi antara penerapan Knowledge management dengan para eksekutif SDM yang menjadi partner strategis dari rumah sakit tersebut. Dalam penelitian lain, Putri dan Pangaribuan (2009) mengembangkan sebuah sistem Knowledge management berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat lunak opensource Moodle, yang digunakan untuk menerapkan budaya knowledge sharing di lingkungan Dinas Sosial Prov. DKI Jakarta. Sistem yang dikembangkan para penulis ditujukan untuk mempermudah pengelolaan terutama distribusi informasi di lingkungan instansi tersebut. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi menggunakan Metode the Classic Life Cycle atau pada umumnya dikatakan paradigma waterfall. Pada metode ini terdapat 5 (lima) tahap untuk\ mengembangkan suatu perangkat lunak yaitu Analisis, Design, Coding, Testing, Maintenance. Dimana konsep dari metode ini adalah melihat suatu masalah secara sistematis dan terstruktur dari atas ke bawah. Tahaptahap pengembangan perangkat lunak metode waterfall dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 2.1 Metode The Classic Life Cycle/Waterfall (Sumber: Pressman Roger. S, 1997) Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode waterfall, yaitu: 1. Analisis adalah tahap menganalisa halhal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan software. 2. Design adalah tahap penterjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai, yaitu dengan cara menampilkan ke dalam Diagram Konteks, Data flow Diagram (Diagram Aliran Data), Entity ReationshipDiagram, Struktur tabel, dan Struktur menu. 3. Coding adalah tahap penterjemah data/pemecahan masalah software yang telah dirancang dalam bahasa pemograman yang telah ditentukan dan digunakan dalam pembuatan sistem. 4. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada perangkat lunak. 5. Maintenance adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Metodologi yang digunakan dalam proses perancangan knowledge sharing antar karyawan ini menggunakan metodologi yang dikemukakan oleh Amrit Tiwana (1999). Langkah-langkah perancangannya digambarkan dalam gambar berikut: 249

3 Namun dalam perancangan ini penulis hanya menggunakannya sampai pada tahap II yaitu: 1. Tahap I: Evaluasi Infrastruktur. a) Analisis infrastruktur yang ada Langkah ini dimaksudkan untuk mengaudit infrastruktur teknologi yang ada di dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan teknologi apa yang saat ini dimiliki, dan teknologi apa yang seharusnya ditambahkan untuk meningkatkan dukungan penerapan manajemen pengetahuan di dalam organisasi. Dengan menganalisis dan menilai infrastruktur yang telah ada, manajemen dapat mengenali kekurangan infrastruktur yang dimiliki organisasi saat itu. b) Menyelaraskan knowledgemanagement dengan strategi bisnis, 2. Analisis, Desain dan Pengembangan Sistem KM. a) Desain infrastruktur knowledgemanagement. Pada tahap ini, pihak manajemen sudah harus menentukan sejak awal jenis teknologi dan alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk sistem manajemen pengetahuan yang akan diterapkan. Agar lebih relevan dengan kebutuhan sistem manajemen pengetahuan, pertanyaan berikut dapat dijadikan sebagai yang lebih luas untuk membantu karyawan menemukan, menjumlahkan, memaknai dan menganalisis data yang sangat banyak?. b) Audit terhadap aset pengetahuan dan sistem yang ada Tujuan audit pengetahuan adalah untuk menilai apa saja pengetahuan yang sudah ada di dalam perusahaan saat itu, dan menentukan fokus aktivitas manajemen pengetahuan. Untuk mencapai tujuan audit, dianjurkan untuk membentuk tim audit yang terdiri dari seorang ahli strategi, senior manajer, karyawan bidang keuangan, bagian sumber daya manusia, orang pemasaran, Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa persediaan pengetahuan terus menerus meningkat? Apakah kita sudah menggunakan dengan baik sumber daya pengetahuan tersebut? c) Desain tim knowledgemanagement. Tim manajemen pengetahuan didesain dengan komposisi sebagai berikut: 1) Local expert and interdepartemental gurus, yaitu pengadobsi awal teknologi, yang bekerja di berbagai macam bidang fungsional di organisasi. Mereka mempunyai pengetahuan dalam bidang tertentu seperti pemasaran, keuangan dan pengetahuan teknologi. 2) Internal information-technologhy expert, yaitu ahli teknologi informasi yang berasal dari dalam organisasi yang diharapkan banyak mengetahui kondisi internal organisasi. 3) Nonlocal expert and extradepartemental gurus, yaitu orang yang memiliki keahlian lintas organisasi dan lintas fungsional. Mereka dapat berhubungan yang berbeda. 4) Consultan, yaitu orang yang berasal dari luar organisasi dengan keahlian tertentu. 5) Senior manager, yaitu orang yang harus secara aktif berpartisipasi karena dukungan diperlukan untuk mendapatkan legitimasi dan memenangkan upaya manajemen pengetahuan. Mereka inilah yang membawa perspektif strategi ke dalam usaha penerapan manajemen pengetahuan. d) Membuat blue print know ledge management. Pada langkah sebelumnya, tim manajemen pengetahuan mendesain sistem manajemen baru. Desain sistem harus berisi spesifikasi sebagai berikut: 1) Knowledgerepositories, yaitu database dimana pengetahuan disimpan. 2) Collaborativeplatform, yaitu memungkinkan kepada pengguna mencari isi. 3) jaringan perdagangan, forum industri, pertukaran, baik langsung maupun melalui telekonferensi. 4) Culture, yaitu mengacu kepada metode untuk mendorong karyawan meggunakan sistem manajemen pengetahuan dan berbagi pengetahuan. e) Mengembangkan sistem know ledge management. Pada tahap ini tim harus 250

4 bekerja sekaligus menggabungkan sistem manajemen pengetahuan yang sudah dibangun pada langkah sebelumnya. Konstruksi sistem mencakup tujuh lapisan, yaitu sebagai berikut: 1) Interfacelayer. Ini merupakan penghubung lapisan tertinggi antara orang dengan sistem manajemen pengetahuan yang berfungsi menciptakan, menggunakan, menemukan kembali dan berbagi pengetahuan. 2) Access and aut hentication layer. Ini merupakan lapisan yang membuktikan keaslian pengguna siapa yang mengakses database ini, menyediakan keamanan untuk mencegah pengakses yang tidak sah dan menyediakan cadangan apabila ada pihak yang akan merusak database tersebut. 3) Collaborativefilteringandintelligencelayer. Lapisan ini berisi sarana untuk meminta data sesuai permintaan, mencari, mengindeks dan sebagainya. 4) Applicationlayer. Lapisan ini berisi tempat penyimpanan keterampilan, yellowpages, sarana berkolaborasi, piranti keras dan lunak konferensi yang menggunakan video, whiteboarddigital, electronicforum dan sebagainya. 5) Transportlayer. Lapisan ini memuat teknologi seperti webserver, server, pendukung untuk alur video dan audio dan sebagainya. 6) Middleware and legacy-integration layer. Legacysystem merupakan mainframe atau sistem komputer yang sudah ada. Middleware dalam hal ini berfungsi menghubungkan format data lama dengan yang baru. 7) Repositorie. Lapisan ini berisi database operasional, database hasil-hasil diskusi, arsip forum yang menggunakan web, data yang sudah lama, arsip dokumen dan database lainnya yang menggambarkan pondasi sistem manajemen pengetahuan. 3. Pembahasan Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode waterfall. Beberapa tahapan yang digunakan, yaitu: Analisis, Design, dan Coding. Penelitian ini hanya berupa Prototype sistem Knowledge Management yang digunakan di rumah sakit. Sistem penelitian yang direncanakan dapat dilihat pada gambar 3.1. Fungsi yang dimiliki oleh sistem ini adalah: 1. Pengunjung web ini adalah karyawan rumah sakit yang telah terdaftar sehingga dapat memperoleh infomasi mengenai administrasi dan lain sebagainya mengenai rumah sakit. 2. Para staf ahli atau karyawan senior dapat membagi pengetahuan yang dimiliki di web ini dengan mendaftar sebagai kontributor. 3. Kontributor yang ada di web ini merupakan staf ahli atau karyawan senior yang sudah berpengalaman di bidangnya. 4. Komentar maupun hasil diskusi yang ada akan disaring sehingga akan diperoleh kelayakan dari hasil tersebut kemudian akan dituliskan menjadi artikel. Artikel tersebut akan ditampilkan dalam situs sebagai referensi pengetahuan baru. Prototype system ini dibuat menggunakan aplikasi berbasis web. Secara umum prototype yang dibuat ini masih memiliki fitur yang terbatas. Sistem ini hanya menyediakan fasilitas diskusi dengan para pakar, berbagi pengalaman dan tanggapan terhadap artikel-artikel yang diterbitkan dan otorisasi level pengunjung/pengguna sistem. Sistem yang dibuat pada prototype ini menggunakan pengaturan pengguna berdasarkan level penggunanya oleh seorang administrator yang memiliki tugas utama mengatur jalannya sistem ketika digunakan oleh beragam level pengguna sistem mulai dari pengunjung, anggota biasa (pelanggan) hingga kontributor. Pada level pengunjung, hanya dapat melihat informasi mengenai rumah sakit A secara umum. Dilevel yang lebih tinggi lagi yaitu level anggota dia memiliki fasilitas untuk login ke ruang karyawan kemudian dia dapat memberiakan komentar, berdiskusi dengan para anggota lain atau 251

5 dengan para pakar, sedangkan level paling tinggi adalah kontributor dimana selain memberikan komentar, kontributor juga dapat memposting atau menulis tulisan yang nantinya akan disharing kepada seluruh anggota yang lain. Garis besar alur sistem digambarkan oleh Entity Relationship Diagram (ERD) pada gambar 3.2. Gambar 3.5. Halaman Login Portal Halaman sharing knowledge digunakan untuk menuliskan pengalaman mengenai masalah tertentu yang dilakukan oleh kontributor. Gambar 3.2. Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Halaman utama ditunjukkan pada gambar 3.3. Gambar 3.6. Halaman Sharing Knowledge Hasil dari halaman sharing knowledge dapat dilihat pada halaman artikel. Gambar 3.3. Halaman Utama Untuk mengetahui visi dan misi rumah sakit maka dapat dibuka pada halaman visi dan misi Gambar 3.7. Halaman Artikel Pengunjung yang ingin mencari jawaban akan pertanyaan atau masalah maka dapat masuk ke dalam halaman masalah dan solusi. Gambar 3.4. Halaman Visi dan Misi Pengunjung yang telah memiliki keanggotaan dapat masuk dengan mengisi data yang ada pada Halaman login portal Gambar 3.8. Halaman Masalah dan Solusi Untuk wadah berdiskusi dan bertukar pengalaman maka pengunjung dapat masuk ke halaman chatting room. 252

6 dilanjutkan dengan langkah mengaudit aset knowledge dan sistem yang sudah dimiliki Rumah Sakit, lalu merancang tim kemudian menganalisa dan mendesain knowledgemanagement. Gambar 3.9. Halaman Chatting Room Evaluasi Infrastruktur Langkah awal dalam pembuatan sharing knowledge antar karyawan ini adalah melakukan evaluasi infrastruktur yang dilakukan dalam 2 tahap yaitu: Analisa Infrastruktur yang ada Pada langkah ini yang menjadi input adalah form wawancara yang berisi tentang infrastruktur yang ada di rumah sakit. Proses pada langkah ini, yaitu melakukan wawancara/interview dengan pihak rumah sakit antara lain Kepala Bagian Administrasi Umum dan Kepala Ruangan di rumah sakit. Dari hasil proses wawancara tersebut, maka output yang didapat adalah peta infrastruktur saat ini dan peta infrastruktur teknologi yang akan dirancang untuk mendukung knowledgemanagement agar dapat berjalan dengan lancar. Menyelaraskan Strategi Knowledge Management dengan Strategi Bisnis Rumah Sakit Dokumen strategi bisnis rumah sakit dan dokumen strategi knowledgemanagement sebagai input dalam langkah ini. Dan proses yang dilakukan berupa wawancara/interview dan mengumpulkan dokumen dari kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Rumah Sakit. Output yang dihasilkan pada langkah ini, yaitu berupa gambaran knowledgegaps, dengan fokus utama untuk mencapai keselarasan antara knowledgemanagement yang akan didesain dengan strategi bisnis yang dimiliki oleh rumah sakit. Analisis dan Desain Know ledge Management Pada tahap kedua ini, penelitian dimulai dari merancang infrastruktur knowledgemanagement, kemudian Merancang Infrastruktur Knowledge Management Untuk langkah ini peta infrastruktur hasil dari output tahap pertama dijadikan sebagai input pada proses merancang desain infrastruktur. Pada proses langkah ini melibatkan admin IT rumah sakit dan output yang dihasilkan adalah desain infrastruktur knowledgemanagement. Audit Terhadap Aset Pengetahuan dan Sistem yang ada Input dari langkah ini adalah form wawancara dengan fokus pertanyaan berupa aset dan sistem yang dimiliki rumah sakit. Wawancara/interview tersebut akan diajukan kepada kepala ruangan di Rumah Sakit. Output dari langkah ini yaitu daftar aset dan sistem yang dimiliki oleh tiap ruangan di Rumah Sakit. Merancang Tim Knowledge Management Tujuan dari langkah merancang tim knowledgemanagement adalah untuk mengidentifikasi stakeholder, menentukan sumber untuk bidang tertentu (expert), memilih projectleader yang berpengalaman, mengidentifikasi keterlibatan antara enduser dengan manajemen, dan menyeimbangkan tim manajemen dengan teknologi. Input pada langkah ini yaitu berupa daftar namanama calon anggota tim knowledgemanagement dengan kriteria yang telah ditentukan. Setelah mendapatkan input, maka proses selanjutnya yaitu wawancara dengan kepala bagian ketenagaan dan logistic keperawatan untuk menentukan kelayakan calon tim knowledgemanagement. Output dari hasil proses ini berupa daftar anggota tim knowledgemanagement. Analisis Knowledge Management Dari hasil desain infrastruktur, daftar tim knowledgemanagement dan daftar aset serta sistem yang dimiliki rumah sakit, maka bisa dilanjutnya untuk proses menerjemahkan kebutuhan pengguna ke dalam Rancangan Basis Data. Output dari langkah ini adalah rancangan entity relationship diagram. 253

7 Desain Knowledge Management Langkah ini mempunyai input berupa daftar kebutuhan sistem, lengkap dengan desain infrastruktur, daftar anggota tim, dan daftar aset serta sistem yang selanjutnya akan diproses untuk mendesain knowledgemanagement. Output yang dihasilkan berupa desain arsitektur, desain database dan desain user interface. 1. Desain Arsitektur Desain arsitektur pada langkah ini bertujuan untuk menentukan bagian-bagian sistem dan membangun kerangka kerja sistem dan komunikasi pada sistem. 2. Desain Database Desain Database pada langkah ini akan dirancang sebuah database yang dapat memenuhi kriteria antara lain: database dapat melakukan penambahan data, penghapusan data dan pengeditan data. 3. Desain User Interface Desain user interface pada langkah ini akan dibuat sebuah desain dengan mempertimbangkan keinginan dari pihak rumah sakit. 4. Simpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Sistem kerumahsakitan yang terintegrasi dengan teknologi informasi dapat menjembatani para karyawan rumah sakit, untuk saling bertukar pengetahuan dan mampu mengelola pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman lapangan. 2. Prototype sistem kerumahsakitan yang terintegrasi dengan sistem informasi, dalam bentuk portal internet bagi karyawan rumah sakit yang juga bisa di akses didalam jaringan internet sebagai wadah bertukar informasi dan pengelolaan pengetahuan Referensi Becerra-Fernandez, Irma., & Rajiv Sabherwal. ICT and Knowledge Management System, Encyclopedia of Knowledge Management. IDEA Group Reference, Grant, Robert M. "Prospering in dynamicallycompetitive environments: Organizational capability as knowledge integration." Organization Science, Vol. 7, No. 4 (1996): Nonaka., & H. Takeuchi. The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create The Dynamics Of Innovation. New York: Oxford University Press, Jessup, Leonard., & Joseph Valacich. Information System Today: Why IS Matter, 2nd Ed. New Jersey: Prentice Hall, Nahapiet, Janine. & Sumantra Ghoshal. "Social capital, intellectual capital, and the organizational advantage." Academy of Management Review, Vol. 23, No.2 (1998): Pressman, Roger, S. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Edisi Satu). Yogyakarta: Andi, Putri, Suhitarini Soemarto., & Togar Harapan Pangaribuan. "Knowledge management System: Knowledge Sharing Culture Di Dinas Sosial Provinsi Dki Jakarta." Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (2009). RI, PUSDATIN Depkes (Kemenkes). Glosarium Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: PUSDATIN Depkes RI, Sintaasih, Desak Ketut., et all. " Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 1." Knowledge management dan Peran Strategic Partner SDM:Pengaruhnya Terhadap Perencanaan Strategik dan Kinerja Organisasi (Studi pada Rumah Sakit di Bali) (18-32): Thunkijjanukij, Aree. "Ontology Development For Agricultural Research Knowledge Management: A Case Study For Thai Rice." Thesis "Toward a Knowledge-based Theory of the firm." Strategic Management Journal, 17 (1996): Uriarte Jr., Filemon A. Introduction to Knowledge Management. Jakarta: ASEAN Foundation, Yuliazmi. Penerapan Knowledge management pada Perusahaan Reasuransi: Studi Kasus PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Thesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur,

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Implementasi Knowledge Management. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Implementasi Knowledge Management. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Implementasi Knowledge Management Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami bagaimana cara penerapan atau implementasi knowledge management terhadap perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba

BAB I PENDAHULUAN. pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi komputer yang sangat pesat, banyak dari perusahaan dan instansi pemerintahan yang berlomba lomba merancang sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu pilar berdirinya ASEAN bersama keamanan (security community)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Penta Sukses Mandiri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi serta penyaluran produk atau yang lebih sering disebut distribusi. Produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan di segala bidang baik itu dunia pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Dimana dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Dimana dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan yang sangat tajam terjadi baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Dimana dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 83~88 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA 83 Ropiyan 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berguna sebagai salah satu sarana pendidikan dan komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda diberikan sebagai jaminan hari

BAB I PENDAHULUAN. Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda diberikan sebagai jaminan hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda diberikan sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah. sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kurang diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah. sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan Perpustakaan sekolah masih kurang diperhatikan oleh lingkunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya perkembagan Perpustakaan Sekolah Pendidikan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukungnya, seperti rumah makan, tempat penginapan, biro perjalanan, penjual oleh-oleh dan penjual cinderamata.

BAB I PENDAHULUAN. pendukungnya, seperti rumah makan, tempat penginapan, biro perjalanan, penjual oleh-oleh dan penjual cinderamata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki tempat wisata yang begitu beragam, mulai dari wisata alam, wisata buatan, serta wisata budaya. Masing-masing dari wisata tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh daerah Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh daerah Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha di Indonesia sudah sangat pesat. Kenyataan ini semakin jelas terlihat, ketika banyak perusahaan komersil mulai bermunculan hampir di

Lebih terperinci

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang adalah tempat penyimpanan barang-barang material yang bersifat sementara sebelum ada pemakaian, untuk memenuhi kebutuhan operasi suatu perusahaan serta melindungi

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 461~466 461 ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN Rusmana 1, Siti Masripah 2 1 AMIK BSI Bogor e-mail : vjruzzel@gmail.com 2 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1)

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan sebuah perusahaan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, e-learning memungkinkan pembelajar untuk dapat belajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan

Lebih terperinci

Rama Arta Saputra A SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PT APAC INTI CORPORA BAWEN

Rama Arta Saputra A SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PT APAC INTI CORPORA BAWEN Rama Arta Saputra A21.2011.06238 SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA PT APAC INTI CORPORA BAWEN Perpustakaan PT Apac Inti Corpora dalam menjalakan aktivitas dan melakukan banyak pekerjaan seperti mendata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan kain dimana saat ini dihadapkan oleh suatu hambatan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL CARGO BERBASIS WEB PADA CV. NANDA TRANS TRANSPORTATION TANGERANG

SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL CARGO BERBASIS WEB PADA CV. NANDA TRANS TRANSPORTATION TANGERANG Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 73~77 SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL CARGO BERBASIS WEB PADA CV. NANDA TRANS TRANSPORTATION TANGERANG Gilang Ramadhan 1, Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu diantaranya. Sistem e-learning atau sistem

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu diantaranya. Sistem e-learning atau sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat telah banyak mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia. Bidang pendidikan juga merupakan salah satu diantaranya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ria No. 9 Cimahi yang bergerak dibidang penjualan games. Tintin Game Shop ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ria No. 9 Cimahi yang bergerak dibidang penjualan games. Tintin Game Shop ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tintin Game Shop merupakan sebuah toko yang mempuyai lokasi di Jalan Ria No. 9 Cimahi yang bergerak dibidang penjualan games. Tintin Game Shop ini menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari rancangan implementasi knowledge management system berbasis web tentang import hortikultura pada PT. Lintas Buana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel yang salah satu fungsinya ialah untuk mendukung kegiatan pariwisata dan memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah atau sering disebut UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 200.000.000 tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bergerak secara dinamis untuk dapat memenangkan persaingan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam era globalisasi saat ini. Kejadian yang terjadi di suatu tempat dapat dengan cepat dan mudah diketahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Telkom Indonesia Unit Data Management Wilayah Bandung Barat dan Timur merupakan salah satu divisi yang menjadi bagian dari PT. Telkom Indonesia Kandatel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi merupakan sistem yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Seiring perkembangan sistem informasi saat ini tak lepas dari peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan terus berkembangnya teknologi Sistem Informasi, maka penyajian yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 348~356 ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN 348 1 Rusmana, 2 Siti Masripah AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No.168 Bogor AMIK BSI Jakarta Jl.

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan anggaran adalah suatu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah proyek bangunan elektrikal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya aplikasi atau website mengenai Al-Qur an, walaupun kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya aplikasi atau website mengenai Al-Qur an, walaupun kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan salah satu kitab suci umat Islam di seluruh dunia. Dengan media ini, umat Islam mempunyai pandangan hidup dalam dirinya berdasarkan ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa ekspedisi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang yang saat ini tumbuh pesat dalam dunia bisnis, perusahaan dalam bidang ini bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar, dimana perpustakaan dapat dijadikan sumber referensi bagi para penggunanya. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi peningkatan pelayanan masyarakat. Selama ini dapat dikatakan bahwa, kualitas pelayanan publik masih

Lebih terperinci

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk membantu setiap proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan beberapa kelemahan dalam hal pengelolaan tersebut, yaitu teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan beberapa kelemahan dalam hal pengelolaan tersebut, yaitu teknologi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah PT. Samafitro sebagai distributor printer yang menawarkan solusi efektif dan efisien dalam hal cetak dokumen sudah seharusnya dapat mengelola penggunaan printer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Metrologi adalah intansi yang menangani kegiatan Metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen Perindustrian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Tasikmalaya merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG Putri Hapsari 1, Purwatiningtyas 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk yang dijual di Toko Barokah yaitu busana dan kebaya. Dalam proses penjualannya, Toko

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH. Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH. Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto SISTEM INFORMASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA TOKO USAHA BARU SUMPIUH Oleh : Wahyu Andri Turdiawan Teknik Informatika,STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Toko adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi pada BengkelYamaha Surya Buana diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi pada BengkelYamaha Surya Buana diantaranya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yamaha Indonesia Motor Manufacturing adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor. Perusahaan ini didirikan pada 6 Juli 1974. Pabrik sepeda motor Yamaha mulai

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO)

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 214~219 PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO) 214 Panji Pramono 1, Hidayat Muhammad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, menyimpan data, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat memudahkan instansi-instansi tertentu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi instansi tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Diklat Daerah Prov. Jambi adalah sebuah lembaga pemerintahan yang berwenang dalam bidang pengelolaan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BPI Bandung berlokasi di jalan Burangrang No. 8 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. PT. PINDAD (Persero) mencoba melakukan sistem baru

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. PT. PINDAD (Persero) mencoba melakukan sistem baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi pada sekarang ini akan menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat pada setiap perusahaan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan

Lebih terperinci

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRISTOFEL SANTA 9109.205.503 Pembahasan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan berdasarkan undang- undang nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 280~284 PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN 280 Enok Tuti Alawiah 1, Sefrika 2, Ety Nurhayati 3 1 AMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah PT. Telview Technology Bandung merupakan sebuah perusahaan distributor penjualan dan pemasangan kamera Close Circuit TeleVision (CCTV) dan perlengkapan akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan hadirnya internet akhir-akhir ini yaitu salah satunya metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, bahkan sampai pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 308~312 308 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Mari Rahmawati AMIK BSI Karawang e-mail: mari.mrw@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan Gereja yang juga masih dalam tahap pengembangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan Gereja yang juga masih dalam tahap pengembangan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Katolik Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tak Bernoda Garut merupakan Gereja yang juga masih dalam tahap pengembangan untuk menjadi Gereja yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup, sumber data, sistematika penyajian yang mendasari pembuatan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pegawai rumah sakit merupakan pihak yang berinteraksi dengan banyak kalangan, bukan hanya interaksi dalam internal rumah sakit, melainkan juga dengan masyarakat

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecamatan Coblong merupakan suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib melaporkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda

Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda Sistem Informasi Pengelolaan Transportasi Pengiriman BBM Pada PT. Ratah Indah Samarinda Bartolomius Harpad 1), Salmon 2) 1,2) Sistem Informasi STMIK WiCiDa Samarinda Jl. M. Yamin No. 25, Samarinda, 75123

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Design of IT Asset Management Information System At PT. Tirta Investama Plant Web Based Citeureup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan menengah (UU tentang Guru dan Dosen, Bab I Pasal 1 ayat 1).

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan menengah (UU tentang Guru dan Dosen, Bab I Pasal 1 ayat 1). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang lebih dikenal dengan Telkom University mempunyai sarana bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam menampung minat dan bakat mahasiswa. Sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. PROLOG... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii PROLOG... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi berkembang semakin cepat seiring berkembangnya zaman. Di era sekarang ini, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dalam memilih topik pembahasan, ruang lingkup dalam pembahasan, manfaat dan tujuan yang didapatkan metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dimana penerapannya mengarah pada kemajuan teknologi masa. manusia dalam proses pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dimana penerapannya mengarah pada kemajuan teknologi masa. manusia dalam proses pengambilan keputusan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dalam bidang teknologi, perusahaan atau instansi semakin dipicu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai alat atau media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang selalu up to date dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar dalam format digital dan yang dapat diakses dengan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar dalam format digital dan yang dapat diakses dengan komputer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam format digital dan yang dapat diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula toko-toko atau instansi-instansi yang menggunakan

Lebih terperinci