IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK APLIKASI KEBIJAKAN SISTEM POINT MONITORING PELANGGARAN SISWA PADA SMA NEGERI 2 BELOPA KABUPATEN LUWU

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK APLIKASI KEBIJAKAN SISTEM POINT MONITORING PELANGGARAN SISWA PADA SMA NEGERI 2 BELOPA KABUPATEN LUWU Thabrani R* 1 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 Tamalanrea Makassar, Telp. ( 0411) telp/fax * 1 thabranidp@gmail.com Abstrak Di sekolah siswa tidak hanya dituntut baik dalam pelajaran saja, akantetapi juga pengembangan diri, Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. SMA Negeri 2 Belopa Kab.Luwu adalah lembaga pendidikan yang didedikasikan untuk membangun manusia Indonesia. Dalam menjalankan organsisasinya, Guru bimbingan konseling dalam memantau pelanggaran siswa masih menggunakan sistem pencatatan manual yaitu berupa menulis pelanggaran siswa melalui kertas dan memindahkannya kembali ke buku konseling. Dengan menggunakan aplikasi Point monitoring yang berbasis android serta pengimputan pelaporan pelanggaran berbasis Web. Dengan metode certainty factor yang melakukan pembuktian suatu fakta. Proses ini dapat membantu dalam merekapitulasi pelanggaran dan dijadikan sebagai evaluasi sekolah. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan guru bimbingan konseling dapat dimudahkan dalam memonitoring pelanggaran siswa dengan sistem point yang selanjutnya akan menjadi sebuah data informasi bagi sekolah. Kata Kunci : siswa, konseling, pendidikan, certainty factor Abstract At school, students not only prosecuted either in the lessons, but also self-development, selfdevelopment activities are educational activities outside subjects as an integral part of the curriculum of schools or madrassas. SMA Negeri 2 Belopa Kab.Luwu is the educational institution dedicated to building human Indonesia. In carrying organsisasinya, Master counseling in monitoring violations of students still use manual recording system in the form of writing a violation of students through the paper and move it back to the book of counseling. By using Point monitoring application based on Android and pengimputan Web-based reporting violations. With the certainty factor method to prove a fact. This process can help to recapitulate the offense and serve as school evaluation. With the above applications is expected to be facilitated counseling teachers in monitoring violations of the student with the system point of what will be an information data for the school. Keywords: students, counseling, education, certainty factor 1. PENDAHULUAN Di sekolah siswa tidak hanya dituntut baik dalam pelajaran saja, akantetapi juga pengembangan diri, Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri adalah upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial. Di samping itu, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna mengatasi dan Received June1 st,2012; Revised June25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

2 mengantisipasi siswa yang bermasalah, dan hal ini membutuhkan perhatian yang khusus mengenai permasalahannya, oleh karena itu bimbingan konseling (BK) bertugas melakukan pengarahan kepada siswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Keterbatasan pembimbing konseling di SMA Negeri 2 Belopa Kab.Luwu yang terdiri dari tiga orang menjadi permasalahan dalam kegiatan memantau kegiatan siswa. Guru BK (Bimbingan Konseling) masih kesulitan dalam menangani masalah yang ada karena tugas guru BK tidak hanya memberikan konseling terhadap siswa tetapi juga mengajar dan tugastugas lainnya. Pihak BK membutuhkan sebuah perangkat lunak untuk meringankan tugas guru BK yang awalnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat seluruh kejadian atau masalah siswa kedalam buku dan melakukan perhitungan secara manual. Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang sebuah aplikasi berbasis web dan android memonitoring pelanggaran siswa untuk memantau perilaku perkembangan siswa. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan alat bantu dalam menganalisis dan mempelajari sistem yang ada dan sistem yang akan dirancang. Alat desain penelitian, terdiri atas : i. Use Case Diagram j. Activity Diagram k. Sequence Diagram Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Murid. 2. Data Pelanggaran Siswa. 2.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah berupa pencarian sumber-sumber bacaan yang dapat menunjang topik. Sumber-sumber bacaan tersebut penulis letakkan pada daftar pustaka, sumber bacaan berupa buku panduan pemrograman,dan berbagai tutorial-tutorial di internet. 2.3 Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan Unifed Modelling Language( UML )[1],[2]. UML adalah himpunan struktur data dan teknik untuk pemodelan dan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasi. UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UMLsyntax mendefenisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan[3], [5]. a. Use Case Diagram Pada penelitian ini aplikasi yang dibuat bertujuan untuk memonitoring pelanggaran siswa. Dimana pada aplikasi nantinya guru melakukan penginputan pelanggaran berupa pengurangan point yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan android dan hasil penginputan akan dikirimkan ke server[4],[2]. Adapun use case sistem yang diusulkan adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 1 sebagai berikut :

3 Gambar 1 : Use Case Diagram b. Activity Diagram (a) (b) (c) Gambar 2 : (a) Activity D. data guru (b) Data siswa (c) Data pelanggaran c. Sequence Diagram Gambar 3 : sequence diagram penginputan admin Pada gambar 3 menjelaskan tentang Sequence diagram yang dirancang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi yang terjadi antar kelas, operasi apa saja yang terlibat, urutan antara operasi dan informasi yang perlu dilakukan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 3.1 tampilan Aplikasi a. Form Login b. Form Data Guru Gambar 3 : Form Login Admin Gambar 4 : Form Data Guru c.form Data regulasi pelanggaran Gambar 5 : Form Data Regulasi Pelanggaran

5 d. Form Statistik Guru Gambar 6 : Form Statistik Guru 4. KESIMPULAN Kesimpulan dari implementasi aplikasi ini dapat berjalan dengan emulator android dan di computer untuk memonitoring pelanggaran siswa yang dilakukan serta meminimalkan pelanggaran yang dilakukan. 5. SARAN Untuk menunjang pengembangan sistem ini, penulis memberikan saran-saran antara lain: Agar digunakan oleh guru dan pihak sekolah dalam memonitoring siswa dengan melakukan penginputan secara objektif sehingga dapat menjadi bahan evalusi pengembangan perilaku siswa di sekolah. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis sangat mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dari SMA Negeri 2 Belopa Kabupaten Luwu beserta para guru yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi yang di butuhkan dalam perancangan serta implementasi dari aplikasi ini.

6 DAFTAR PUSTAKA [1] Martin Fowler UML Distilled Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar. Andi. Yogyakarta. [2]Nugroho. Adi, Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Informatika.Bandung [3] Roger R. Presman,2002, Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : PT Andi Yogyakarta. [4] Simarmata Janner, 2010, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi, Yogyakarta [5] Verdi Yasin, 2012., Rekayasa Perangkat Lunak Merorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.