Konseling dalam Komunitas DAVID POWLISON

Transkripsi

1 Mengatakan Kebenaran KASIH Konseling dalam Komunitas DAVID POWLISON Penerbit Momentum 2011

2 MENGATAKAN KEBENARAN DALAM KASIH: Konseling dalam Komunitas Oleh: David Powlison Penerjemah: Lana Asali Sidharta Editor: Peni Simangunsong Pengoreksi: Jessy Siswanto Tata Letak: Patrick Serudjo dan Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo Originally published in English under the title, Speaking Truth in Love: Counsel in Community 2005 by David Powlison Translated and printed by permission of New Growth Press. P.O. Box 9805, Greensboro, NC , USA. All rights reserved. Hak cipta terbitan bahasa Indonesia 2008 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: ; Faks.: website: Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Powlison, David, Mengatakan kebenaran dalam kasih: konseling dalam komunitas / David Powlison, penerjemah, Lana Asali Sidharta; editor, Peni Simangunsong cet. 1 Surabaya: Momentum, xii hlm.; 21 cm. Judul asli: Speaking Truth in Love: Counsel in Community ISBN Konseling (Kristen) 2. Kasih (Theologi) I. Judul II. Lana Asali Sidharta III. Peni Simangunsong Cetakan pertama: November 2011 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.

3 Daftar Isi P Prakata: Niat yang Baik ix Bagian 1: Mengatakan Kebenaran dalam Kasih 1 1. Penderitaan dan Mazmur Fakta-fakta Kehidupan Mendengar Musik dari Berita Injil Sehatkah Persiapan Anda? Pertanyaan-pertanyaan Apa yang Anda Ajukan? Berpikir secara Global, Bertindak secara Lokal Konseling yang Ilustratif Berbicara Terus? Dengarkanlah dengan Saksama! Bagaimana Anda Menolong Konseli yang Telah Dipsikologikan? 103 Bagian 2: Kita Bertumbuh Bersama Apakah Pelayanan Firman Itu? Konseling Adalah Gereja Apa yang Akan Anda Minta? Konseling Pastoral Konseling di bawah Pengaruh Kromosom X Pernahkah Anda Memberi Rujukan? Mengapa Saya Memilih Seminari untuk Pelatihan Konseling Pernyataan dan Penolakan 199 Bab Penutup: Sahabat-sahabat dalam Perjalanan yang Panjang 223 Catatan 231

4 1 Penderitaan dan mazmur 119 P K Aku telah binasa dalam sengsaraku seandainya Firman-Mu tidak menjadi kegemaranku. etika mendengar perkataan Mazmur 119, pikiran apa yang pertama timbul dalam benak Anda? Saya rasa hati Anda tidak akan segera memunculkan yang berikut: Mazmur 119 adalah tempat ke mana saya pergi untuk belajar bagaimana membuka hati saya mengenai perkara-perkara yang penting, kepada Pribadi yang paling saya percayai. Saya menandaskan apa yang paling saya kasihi. Saya mengekspresikan kenikmatan yang murni. Saya mengutarakan semua penderitaan dan ketidakpastian saya. Saya berteriak ketika membutuhkan dan bersorak karena sukacita. Saya mendengar bagaimana caranya berterus terang tanpa merasa diri benar. Saya mendengar bagaimana merasa lemah tanpa mengasihani diri sendiri. Saya belajar bagaimana kejujuran yang sejati berbicara dengan Allah: segar, pribadi, dan langsung; tidak pernah menurut rumusan tertentu, abstrak, atau samar-samar. Saya mendengar secara langsung bagaimana Kebenaran dan kejujuran bertemu dan membicarakannya. Kebenaran ini tidak pernah kehilangan kualitas aslinya, kaku, atau tidak manusiawi. Kejujuran ini tidak pernah merengek, memegahkan diri, marah-marah, atau bersikap defensif. Saya meninggalkan percakapan ini dengan disegarkan oleh pengharapan paling manis yang da-

5 8 MENGATAKAN KEBENARAN DALAM KASIH pat dibayangkan. Saya mendengar bagaimana memberikan ekspresi penuh pada apa artinya menjadi manusia, dalam hubungan yang jujur dengan Pribadi yang menciptakan kemanusiaan menurut gambar-nya. Respons seperti itu menunjukkan bahwa Kebenaran telah bergumul dengan semua yang Anda pikirkan, rasakan, lakukan, alami, dan butuhkan, mengubah cara Anda memproses kehidupan. Dan Anda telah bergumul dengan Kebenaran. Bayangkan, kini Anda bisa mengatakan apa yang sebenarnya Anda pikirkan dan rasakan, karena kegilaan yang berpusat pada diri sendiri telah dibasuh lenyap! Kejujuran seperti itulah yang hendak dikerjakan di dalam diri Anda oleh Mazmur 119. Ini menyangkut kenyataan hidup yang memilukan, karunia-karunia Allah, dan bagaimana kedua hal ini bertemu untuk menemukan kenikmatan hidup yang terbesar. REAKSI-REAKSI LAIN Namun reaksi yang segera timbul pada kebanyakan orang terhadap Mazmur 119 adalah: Mazmur ini panjang. Jika Anda sedang membaca seluruh Alkitab, Anda menghela nafas panjang sebelum Anda melangkah dengan berat melaluinya. Mazmur ini sama panjangnya dengan Kitab Rut, Surat Yakobus, dan Surat Filipi. Membaca Mazmur 119 sering kali seperti mengamati pemandangan alam di sepanjang jalan raya bebas hambatan. Anda melihat banyak hal, namun yang paling Anda ingat hanyalah perjalanan yang panjang itu. Reaksi yang kedua adalah: Mazmur ini diulang-ulang dan bersifat umum. Ayat-ayatnya mengatakan hal-hal yang sama berulang kali, dengan sedikit detail. Dibandingkan dengan ini, Rut mengisahkan cerita yang mengharukan. Yakobus berkilauan dengan aplikasi praktis dan metafora-metafora. Surat Filipi mengaitkan keajaiban tentang Kristus dengan detail-detail dari pengalaman Paulus, dan kemudian dengan implikasi langsung terkait cara hidup Anda dan saya. Namun Mazmur 119 sepertinya bertele-tele tentang hal-hal yang umum saja. Sebuah reaksi lazim yang lain adalah: Bagian-bagiannya seolaholah tidak berkaitan satu dengan lain. Tidak ada garis cerita atau peningkatan yang logis. Kesetiaan Rut yang mengherankan kepada Tuhan menghubungkan dia dengan seorang ibu mertua, dengan sebuah