BAB I PENDAHULUAN. penting dan tidak pernah terlepas dari hubungan antar masyarakat. Masyarakat yang berbeda-beda menyebabkan setiap negara memiliki

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan alat komunikasi verbal manusia yang berwujud ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau tulisan sebagai ujaran tersebut (Wijaya, 2009: 1). Melalui bahasa itulah setiap individu dapat berkomunikasi dengan individu yang lain. Oleh sebab itu, bahasa menjadi salah satu aspek penting dan tidak pernah terlepas dari hubungan antar masyarakat. Masyarakat yang berbeda-beda menyebabkan setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda pula. Salah satunya ialah bahasa Korea. Bahasa Korea memliki kekhasan dan ciri tersendiri bila dibandingkan dengan bahasa lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah struktur bahasa korea yang meletakkan predikat pada akhir kalimat. Struktur kalimat yang berbeda tersebut menyebabkan subjek, objek, dan keterangan dalam kalimat bahasa Korea memiliki penanda tersendiri yang disebut josa ( 조사 ) serta predikat kalimatnya yang selalu dilekati dengan akhiran atau biasa disebut dengan eomi ( 어미 ). Eomi ( 어미 ) merupakan bentuk akhiran yang melekat pada kata kerja atau kata sifat yang menjadi predikat dalam suatu kalimat bahasa Korea. Eomi ( 어미 ) ini memiliki peran yang sangat penting karena kedudukannya yang selalu melekat pada kata kerja atau kata sifat yang berfungsi sebagai predikat dalam suatu

2 2 kalimat. Kalimat-kalimat bahasa Korea akan jelas jenis dan maknanya ketika predikat kalimat tersebut dilekati oleh akhiran penanda predikat. Akhiran penanda predikat dalam bahasa Korea akan menunjukan seobeob ( 서법 ) atau mood dan yangthae ( 양태 ) atau modality suatu kalimat. Akhiran-akhiran penanda predikat ini akan memberikan penjelasan apakah suatu kalimat itu berupa pertanyaan atau hanya sekedar pernyataan. Selain itu juga akan memberikan penjelasan apakah kalimat itu bermakna sedang dilakukan, akan dilakukan, atau pun sudah dilakukan semua dapat diketahui melalui akhiran penanda predikat yang digunakan dalam kalimat tersebut. Melalui perkembangan zaman, komunikasi antarmasyarakat pun menjadi semakin mudah karena adanya sarana-sarana komunikasi yang semakin canggih. Saat ini jejaring sosial merupakan salah satu media komunikasi yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Salah satu jejaring sosial yang saat ini cukup terkenal di Indonesia adalah Kakao Talk. KakaoTalk adalah sebuah aplikasi messenger lintas platform yang tersedia bagi pengguna smartphone. KakaoTalk memungkinkan penggunanya untuk mengirim pesan tanpa membayar karena ia menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan pesan tersebut. KakaoTalk juga dilengkapi dengan fitur file sharing, group chat, dan fitur - fitur lainnya. Bagi masyarakat Korea sendiri Kakao Talk pun sudah menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kesehariannya. Dengan dukungan jaringan internet yang sangat baik, Kakao Talk mempermudah masyarakat Korea untuk saling berkomunikasi. Bahkan bukan hanya anak muda Korea saja yang menggunakan jejaring sosial ini, melainkan orang tua pun menggunakannya.

3 3 Melalui Kakao Talk, ibu dengan anak, pebisnis dengan teman bisnisnya, istri dengan suaminya, semua kalangan dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa terhalang jarak dan waktu. Dalam kalimat-kalimat chatting melalui Kakao Talk tersebut bahasa yang digunakan oleh orang Korea ternyata mengalami suatu gejala pergeseran bahasa yang unik dan menyimpang dari kebakuan. Keunikan bahasa tersebut muncul dari ide-ide baru para pengguna jejaring sosial Kakao Talk itu sendiri. Hal tersebut menyebabkan gaya bahasa percakapan yang digunakan dalam Kakao Talk pun memiliki ciri khas yang berbeda dengan bahasa yang baku. Dalam kalimat percakapan Kakao Talk tersebut akhiran-akhiran kalimatnya mengalami perubahan struktur penulisan sehingga jika dilafalkan akan menimbulkan bunyi yang tidak sesuai dengan bunyi yang semestinya. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada akhiran kalimat tersebut menyebabkan keunikan tersendiri pada kalimat percakapan di jejaring sosial Kakao Talk sehingga hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa permasalahan ini menarik untuk diteliti RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Permasalah yang pertama adalah bagaimana penyimpangan bahasa yang terjadi pada akhiran kalimat-kalimat percakapan atau kalimat chatting dalam jejaring sosial Kakao Talk khususnya ditinjau dari segi fonologisnya. Apakah ada suatu

4 4 pola penyimpangan dalam kalimat yang digunakan dalam Kakao Talk tersebut. Seperti adanya penambahan atau penggantian huruf vokal atau huruf konsonan tertentu yang akan menghasilkan bunyi yang berbeda dari bunyi bakunya. Permasalahan yang kedua adalah apa saja penyebab yang menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan fonologis tersebut. Apakah hanya karena adanya faktor kebiasaan pengguna sosial media Kakao Talk tersebut atau ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Permasalahan yang ketiga adalah apakah pengaruh penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut terhadap komunikasi antara pengguna layanan chatting Kakao Talk TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah di atas,tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan penyimpangan bahasa yang terjadi pada kalimat-kalimat percakapan atau kalimat chatting dalam jejaring sosial Kakao Talk. Khususnya penelitian ini akan mendeskripsikan penyimpangan akhiran kalimat percakapan berbahasa Korea antara penutur Korea dan orang Indonesia yang berumur 20 tahunan dari aspek fonologisnya. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai penyebab-penyebab yang melatarbelakangi terjadinya penyimpanganpenyimpangan fonologis dalam kalimat percakapan lewat Kakao Talk tersebut. Kemudian tujuan yang ketiga, mendeskripsikan pengaruh yang dihasilkan dari

5 5 penyimpangan tersebut terhadap komunikasi antara pengguna layanan chatting Kakao Talk MANFAAT PENELITIAN Penelitian mengenai penyimpangan fonologis akhiran dalam kalimat percakapan Kakao Talk diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memahami fenomena keunikan bahasa yang menyimpang dari kebakuan yang terjadi dakam jejaring sosial, khususnya dalam bidang fonologi. Sebagai manfaat praktis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi khalayak mengenai bentuk yang menyimpang pada tataran fonologi melalui bahasa percakapan dalam jejaring sosial yang biasa digunakan oleh masyarakat Korea. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu cara alternatif untuk mempelajari bahasa Korea khususnya untuk mengetahui bahasa gaul atau bahasa kaum muda di Korea TINJAUAN PUSTAKA Penelitian dan tulisan mengenai bentuk akhiran kalimat yang dipakai dalam kalimat-kalimat bahasa Korea sudah pernah dilakukan. Namun, penelitian mengenai penyimpangan fonologi yang terjadi pada akhiran-akhiran tersebut belum pernah dilakukan. Salah satu bentuk tulisan tentang akhiran dalam bahasa

6 6 Korea yang menjadi tinjauan penelitian ini ialah tugas akhir yang ditulis oleh Trianiar Damiati Arsa (2010) yang berjudul Analisis jonggyeoleomi ( 종결어미 ) dalam film Gwasok Seukaendeul ( 과속스캔들 ). Dalam tulisan tersebut diuraikan dan dijelaskan tentang bentuk-bentuk akhiran dalam bahasa Korea yang muncul dalam kalimat-kalimat Nam Hyeon-Su ( 남현수 ), pemeran utama dalam film Gwasok Seukaendeul ( 과속스캔들 ). Tulisan tersebut juga membahas mengenai pengertian akhiran, macam-macam akhiran, dan fungsi akhiran secara umum. Selain tulisan tersebut, terdapat pula skripsi yang menjadi tinjauan dalam pembuatan penelitian ini, yaitu skripsi yang berjudul Wacana Status dan Komentar Facebook Kajian Sosiopragmatik oleh Indah Roswawati (2012). Skripsi tersebut membahas mengenai penggunaan bahasa tidak baku yang terlihat dari aspek fonologinya pada status dan komentar Facebook (selanjutnya disebut dengan FB). Penyimpangan tersebut antara lain substitusi satu bunyi, subststitusi bunyi dengan angka, kata dengan tanda, substitusi dua bunyi dengan aprostrof ( ), pelepasan bunyi, kapitalisasi dan penambahan bunyi, serta penggunaan campur kode antara bahasa Indonesia dengan kemampuan berbahasa yang dimiliki pengguna FB seperti bahasa Inggris dan bahasa daerah. Sesuai teori SPEAKING oleh Dell Hymes, faktorsosial yang melatarbelakangi pembuatan status dan komentar FB dalam skripsi trsebut terbagi menjadi dua, yaitu aspek participant dan instrument. Aspek yang digunakan adalah aspek participant dan aspek instrument. Aspek participant dibagi menjadi dua tema, yaitu tema pembahasan usia dewasa dan tema pembahasan usia remaja.

7 7 Instrument atau alat yang digunakan untuk mengakses FB antara lain hand phone, smart phone, dan komputer atau laptop. Selain penyimpangan dan faktor sosial, fungsi tindak tutur status dan komentar FB juga dijelaskan dalam skripsi tersebut. Fungsi tindak tutur yang banyak ditemukan adalah fungsi representatif, ekspresif, dan direktif. Pada fungsi representatif terdapat pernyataan fakta, pernyataan simpulan, dan pernyataan deskripsi. Pada fungsi ekspresif terdapat pernyataan kecewa, syukur, rindu, khawatiir, dan menyesal. Pada fungsi direktif terdapat pernyataan yang memberi perintah, saran, dan memohon sesuatu. Selain kedua tulisan tersebut, skripsi yang berjudul Karakteristik Bahasa Korea Dalam Twitter: Studi Kasus Pemakaian Bahasa Korea dalam Akun Twitter Remaja Korea oleh Ayu Rahmawati (2013) juga menjadi referensi tinjauan dalam penelitian ini. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa ada 5 macam karakteristik bahasa Korea milik pengguna twitter usia remaja, yaitu perubahan huruf, perubahan suku kata, penghilangan huruf, penghilangan suku kata, dan pemendekan kata. Hasil penelitian terhadap transkripsi status dan percakapan yang diperoleh dari akun twitter, menunjukan fenomena terjadinya proses campur kode dan alih kode pemakaian bahasa di kalangan remaja Korea pengguna twitter. Campur kode yang terjadi berupa campur kode bahasa Korea dengan bahasa Inggris.Sementara alih kode yang terjadi merupakan alih kode intern, yaitu peralihan dari bahasa formal ke informal.

8 RUANG LINGKUP PENELITIAN Pada penelitian ini, perhatian dipusatkan pada bagian pesan percakapan atau chatting dalam jejaring sosial Kakao Talk. Pesan percakapan yang menjadi objek penelitian akan dibatasi pada pesan percakapan yang ditulis oleh orangorang Korea sendiri. Pembatasan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi adanya kesalahan dalam penggunaan bahasa Korea yang digunakan oleh orang Indonesia sebagai objek dalam penelitian ini. Teks percakapan yang dijadikan sebagai data adalah yang mengalami penyimpangan secara fonologis. Data yang tidak mengalami penyimpangan tersebut tidak disertakan menjadi data. Kemudian analisis dalam penelitian ini dibatasi pada struktur teks dan karakteristik bahasa yang digunakan pada kalimat percakapan dalam Kakao Talk. Karakteristik bahasa yang diteliti hanya dari segi fonologisnya saja METODE PENELITIAN Metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang diteliti. Selanjutnya, dalam laporan ini penulis menggunakan tiga metode, yaitu metode pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyimpulan data Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode library research atau metode kepustakaan. Data dikumpulkan

9 9 dari teks percakapan antara orang Korea dengan peneliti pada jejaring sosial Kakao Talk. Sebagai data penelitian, teks-teks percakapan tersebut dikumpulkan sejak bulan September 2012 hingga Desember Objek material dalam penelitian ini adalah teks percakapan di Kakao Talk, sedangkan objek formalnya ialah penyimpangan fonologi yang terjadi pada akhiran kalimat dalam percakapan di Kakao Talk tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah kalimat-kalimat percakapan atau kalimat chatting yang ada di dalam jejaring sosial Kakao Talk. Dari teks-teks tersebut dipilih kalimat yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai sampel. Data dari penelitian ini berupa akhiranakhiran kalimat percakapan yang mengalami penyimpangan secara fonologis Metode Analisis Data Penelitian ini menganalisis data yang berupa kalimat percakapan pada jejaring sosial Kakao Talk dengan teori penyimpangan fonologi. Bentuk penyimpangan secara fonologis terdiri dari berbagai macam jenis. Oleh karena itu, untuk memahami jenis dan macam penyimpangan fonologis yang terjadi perlu dilakukan analisis. Analisis yang pertama dilakukan adalah dengan menganalis kalimatkalimat percakapaan dalam Kakao Talk tersebut. Kemudian dipilih akhiran mana yang mengalami penyimpangan dan mana yang tidak. Setelah dipisahkan, akhiran kalimat yang mengalami penyimpangan tersebut dikaji penyimpangannya berdasarkan jenisnya.

10 Metode Penyimpulan Data Penyimpulan data dilakukan setelah seluruh data penelitian ini dianalisis dan dikaji dengan teori yang sesuai. Melalui data-data yang telah dianalisis dan dikaji penyimpangannya tersebut dapat diperoleh beberapa hasil penelitian. Dari hasil-hasil analisis yang diperoleh kemudian ditarik kesimpulan yang disajikan dalam laporan penelitian ini SUMBER DATA Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kalimat-kalimat percakapan dalam jejaring sosial Kakao Talk. Kalimat-kalimat percakapan Kakao Talk yang digunakan berasal dari percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan teman-teman Korea. Percakapan tersebut berlangsung sejak bulan September 2012 hingga Desember Peneliti melakukan percakapan dengan 5 teman perempuan dari Korea yang bernama Kim Hyorim, Shin Sumi, Kim Haesol, Cheon Yoojin, dan Hwangbo Young. Kelima teman peneliti tersebut berusia 20 tahunan dan merupakan mahasiswi di Korea SISTEMATIKA PENYAJIAN Dalam pemaparan hasil penelitiandiperlukan urutan untuk mempermudah penulisan laporan ini. Oleh sebab itu, untuk memberikan gambaran rinci,maka

11 11 diperlukan kerangka penulisan sebagai berikut. Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, sumber data, dan sistematika penyajian. Bab II berisikan penjelasan dari teori-teori yang digunakan dalam mendukung penelitian dan pembuatan laporan ini. Bab III merupakan bab pembahasan yang berisikan jawaban dari permasalan yang telah dikemukakan dalam rumusan masalah dalam bab I. Pada bab III ini akan dikemukakan berbagai macam penyimpangan fonologis pada akhiran kalimat percakapan di Kakao Talk yang terjadi sesuai dengan data yang dikumpulkan. Bab IV berisikan penjelasan mengenai penyebab dan pengaruh yang ditimbukan dari adanya penyimpanganpenyimpangan fonologis yang terjadi tersebut. Bab V adalah bab penutup yang berisikan simpulan dan saran dari laporan ini.