Analisis Isi Muatan Tipe Dasar Homoseksual Gay Dalam Film Arisan KARYA ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
|
|
- Verawati Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Isi Muatan Tipe Dasar Homoseksual Gay Dalam Film Arisan KARYA ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh PRATIWI AGENG DITYANINGRUM PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH PERADABAN UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2013
2 Analisis Isi Muatan Tipe Dasar Homoseksual Gay Dalam Film Arisan Pratiwi Ageng Ditya Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui seberapa banyak muatan tipe dasar homoseksual gay dalam film Arisan. Metodologi Penelitian : Kuantitatif dengan metode Analisis Isi. Hasil diperoleh dari Kategori, Definisi kategori, Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis data. Hasil Penelitian : The typical homosexual dimana terdapat 32.9 % muatan tipe dasar homoseksual gay. kemudian disusul oleh tipe dasar homoseksual faggot queen memperoleh persentase sebanyak 8,13 %, dan tipe dasar homoseksual gay butch atau macho butch memperoleh persentase 3,4 %. Sedangkan untuk tipe dasar homoseksual the closet queen memperoleh persentase 0%. Kesimpulan Penelitian : Peneliti berkesimpulan bahwa muatan tipe dasar homoseksual gay yang paling menonjol dalam film Arisan yaitu the typical homosexual dimana terdapat 32.9 % muatan tipe dasar homoseksual gay. kemudian disusul oleh tipe dasar homoseksual faggot queen memperoleh persentase sebanyak 8,13 %, dan tipe dasar homoseksual gay butch atau macho butch memperoleh persentase 3,4 %. Sedangkan untuk tipe dasar homosexual the closet queen memperoleh persentase 0%. Karena dalam setiap adegan di film Arisan ini tidak ada sama sekali adegan yang menunjukan bahwa perbedaan perilaku yang menonjol sebagaimana arti dari tipe homosexual the closet queen. Kata Kunci : Analisis Isi, Muatan, Homoseksual
3 1. Pendahuluan Media yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penggunanya. Untuk itu di jaman modern seperti saat ini untuk menyampaikan secara efektif, banyak komunikator menggunakan media sebagai alat penyampainya. Media yang dapat digunakan juga semakin banyak macamnya. Bila kita lihat perjalanan media dari jaman dahulu sampai sekarang ini, begitu banyak perubahan yang dialami oleh media itu sendiri. Dimulai dari media cetak, yang pertama kali muncul adalah surat kabar atau yang biasa kita sebut dengan koran, lalu muncul lagi tabloid, majalah, dan masih banyak lagi ragam media cetak yang dengan mudah kita jumpai saat ini berkat perkembangan teknologi. Selain ada media cetak, ada pula media eletronik seperti radio, telepon, komputer, hingga yang lebih modern lagi saat ini adalah telepon genggam dengan beragam fitur yang semakin canggih, notebook sampai komputer tablet, televisi dan berkembang menjadi tayangan film. Film yang sebenarnya digunakan untuk menghibur masyarakat atau pemirsa ternyata digunakan sebagai media yang tepat untuk membentuk pola pikir baru. Dibalik sisi hiburan yang sangat menonjol, para sineas seringkali menyisipkan atau memasukan pesan pesan baru bagi para pemirsanya. Tentunya film yang dikategorikan sebagai alat komunikasi massa juga memiliki fungsi untuk menghibur, mendidik, dan mentransmisikan budaya. Oleh sebab itu saat ini film lebih banyak mengambil tema dari pengalaman kehidupan sehari hari masyarakat. Melalui masyarakat dapat memahami konsep konsep baru dan memungkinkan terjadinya perubahan persepsi karena film mampu membujuk masyarakat untuk berpikir sama dengan pemikiran pembuatan film. Salah satunya adalah homoseksual yang merupakan sebuah fenomena sosial yang sudah ada semenjak dulu. Homoseksual yang selalu dipermasalahkan oleh masyarakat dan juga tidak diterima keberadaannya ini menjadikan homoseksual membentuk komunitas sendiri dan tertutup. Perfilman yang dahulunya mengalami mati suri dan bangkit diawal tahun 2000-an ini mulai melirik fenomena sosial sebagai dasar ide cerita. Film yang merupakan sebuah cerminan bagi adanya suatu latar belakang yang selama ini tidak terungkap juga mulai melirik homoseksual sebagai ide cerita dan mengungkap bagaimana kehidupan kaum homoseksual sebenarnya. Perilaku sex menyimpang menjadi topik yang masih di perdebatkan sampai sekarang. Sebagai kelompok minoritas yang mengalami pengucilan dari beberapa kalangan masyarakat
4 tertentu, kaum homoseksual berusaha memperjuangkan hak mereka untuk dapat diterima di dalam masyarakat. Dengan adanya penelitian Analisis Isi Muatan Tipe Dasar Homoseksual Gay Dalam Film Arisan masyarakat akan mengetahui seberapa banyak tipe dasar homoseksual gay closet queen yang ditampilkan dalam film Arisan. Mengetahui seberapa banyak tipe dasar faggot queen yang ditampilkan dalam film Arisan. Seberapa banyak tipe dasar butch atau macho butch dan mengetahui seberapa banyak muatan tipe dasar the typical homosexual. Manfaat dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam membuat penelitian atau sekedar pengetahuan dalam melihat dan menilai Tipe Dasar Homoseksual Gay. Mengingat kaum gay di Indonesia khususnya yang masih dipandang sebelah mata. Peneliti juga berharap, penelitian ini bisa menjadi referensi bagi pembuat dan penikmat film untuk memperkaya khasanah perfilman di Indonesia agar lebih peduli terhadap isu-isu sosial, khususnya kaum yang termarjinalkan. Media yang digunakan oleh film Arisan adalah media film yang termasuk dalam media komunikasi massa. Makna komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat,2008:188). Komunikasi massa mencakup dua kriteria, yaitu khalayak yang banyak dan media yang digunakan haruslah media massa. Bila kedua ornament ini tidak tercakup maka komunikasi yang dilakukannya bukanlah komunikasi massa. Dalam penelitian ini, film Arisan mencakup keduanya. Karena ditayangkan di bioskop maka secara langsung film ini di tonton, di konsumsi oleh khalayak luas. 2. Metodologi Metodologi penelitian ini menggunakan metodologi Kuantitatif dengan metode Analisis isi. Menurut Kriyantono (2009:49), metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturanperaturan yang terdapat dalam metode riset. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa Metodologi merupakan prosedur yang harus diikuti sebagai sebuah peraturan-peraturan dalam metode riset. Sedangkan analisis isi menurut Wimmer dan Dominick dalam Kriyantono (2009 :
5 230) yaitu, Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. Dalam penelitian ini yang merupakan populasi penelitian 258 adegan yang terdapat dalam film Arisan. Diambil dengan cara membagi adegan tiap 30 detik dari total durasi film Arisan 129 menit. Keseluruhan adegan ini akan dihitung sesuai dengan jumlah adegan. Pengambilan waktu 30 detik didasari oleh kemungkinan adanya muatan tipe dasar homoseksual gay yang mungkin sudah terjadi dalam satu adegan. Jika mengambil waktu lebih dari 30 detik, dapat memungkinkan terjadinya pengulangan indikator penelitian. 3. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian muatan tipe dasar homoseksual gay dalam film Arisan, persentase yang didapatkan merupakan perhitungan dari setiap muatan tipe dasar homoseksual gay yang ada. Jadi, hasil yang didapat merupakan perolehan secara spesifik tentang satu jenis muatan tipe dasar homoseksual gay. seperti didapatkan muatan tertinggi yaitu tipe the typical homosexual sebanyak 85 dari 258 potongan adegan atau sebesar 32.9 % ada muatan tipe dasar homoseksual gay tipe closet queen dalam film Arisan. 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Muatan tipe dasar homoseksual faggot queen closet queen butch atau macho butch the typical homosexual
6 Peneliti berkesimpulan bahwa muatan tipe dasar homoseksual gay yang paling menonjol dalam film Arisan yaitu the typical homosexual dimana terdapat 32.9 % muatan tipe dasar homoseksual gay. kemudian disusul oleh tipe dasar homoseksual faggot queen memperoleh persentase sebanyak 8,13 %, dan tipe dasar homoseksual gay butch atau macho butch memperoleh persentase 3,4 %. Sedangkan untuk tipe dasar homosexual the closet queen memperoleh persentase 0%. Karena dalam setiap adegan di film Arisan ini tidak ada sama sekali adegan yang menunjukan bahwa perbedaan perilaku yang menonjol sebagaimana arti dari tipe homosexual the closet queen. Menurut Rogers (dalam Mulyana, 2001:62), Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud mengubah tingkah laku mereka. Secara garis besar dari dua definisi tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi merupakan proses ketika seorang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dengan tujuan mengubah tingkah laku komunikan. Penyampaian pesan secara jelas dapat mempermudah komunikan untuk memahami isi pesan yang dimaksud. Secara teoritis komunikasi dibagi menjadi verbal dan non verbal, dalam kenyataannya kedu ajenis komunikasi itu jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari-hari. Dalam penelitian ini masalah terpenting mengenai komunikasi massa adalah bagaimana mengukur efek komunikasi terhadap kehidupan khalayak banyak. Misalnya, bagaimana khalayak memilih tayangan berita tv, atau sebagaimana pengaruhnya sebuah tayangan iklan mempengaruhi khalayaknya untuk membeli produknya, atau bagaimana konstruksi masyarakat terbangun lewat media film. Menurut Ardianto (2004 : 138) film dapat dikelompokan pada beberapa jenis. Film cerita, film berita, film dokumenter dan film kartun. Film Arisan ini termasuk kedalam film cerita. Film cerita atau story film adalah jenis film yang mengandung suatu cerita. Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik, baik dari jalan ceritanya maupun dari segi gambar yang artistik. Film Arisan termasuk kedalam kategori film cerita. Dimana cerita yang diangkat berupa cerita fiktif, walaupun topik yang diangkat memang kejadian nyata yang sering terjadi pada kaum metropolis. Film merupakan salah satu alat komunikasi massa, tidak dapat dipungkiri antara film dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi. Menurut Lee
7 (dalam Sobur, 2003: 126), misalnya menyebutkan film sebagai alat komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsur unsur yang merintangi perkembangan surat kabar yang dibikin lenyap. Film Arisan ini dibuat seolah-olah menjadi suatu alat penyampaian komunikasi untuk menjelaskan suatu fenomena sosial yang masih dianggap tabu khususnya di Negara Indonesia. Maka dari itu penelitian ini menganalisis muatan tipe dasar homoseksual yang ada yang terbagi dalam empat tipe dasar homoseksual gay. Tipe dasar homoseksual the typical homosexual telah sesuai dengan teori homoseksual (gay studies) yang ada. Sakti yang merupakan tokoh utama dalam film Arisan termasuk kedalam the typical homosexual. Sakti berusaha sekuat tenaga untuk menutupi identitasnya. Sakti menyadari bahwa dirinya adalah seorang homoseksual namun Sakti berusaha agar orang-orang terdekatnya tidak mengetahui bahwa dirinya adalah seorang homoseksual gay.pengaruh budaya batak yang mengharuskan anak laki-laki itu meneruskan keturunan keluarga, dan celakanya Sakti merupakan anak laki-laki tunggal yang membuatnya seakan-akan dirinya harus sempurna dimata keluarga dan teman-temannya. Perang batin yang ada dalam diri Sakti membuat dirinya tertekan dan terkurung dalam kepura-puraan. Berperilaku selayaknya laki-laki normal, mencoba dekat dengan perempuan, namun tetap mempunyai pasangan laki-laki yakni Nino. Dari hasil analisis muatan tipe dasar homoseksual gay the closet queen mendapatkan persentase 0%. Dalam film Arisan tidak terdapat adegan yang merepresentasikan tipe dasar homoseksual tipe the closet queen. Menurut Soekahar (dalam Poedjiati, 2005 : 36) tipe dasar homoseksual the closet queen ini mempunyai pola kehidupan yang rangkap. Di tempat bekerja atau dirumah dia merahasiakan identitasnya. Sedangkan jika berada di luar rumah atau berada di dalam perkumpulan temantemannya dia berprilaku selayaknya homoseksual gay. Mulai dari cara berpakaian yang menyerupai wanita sampai pola tingkah laku (suara yang dikecilkan agar menyerupai wanita, gemulai badan, dsb). Analisis tipe dasar homoseksual pada film Arisan yang paling tinggi adalah the typical homosexual. Peneliti menilai bahwa tipe dasar homoseksual ini memang yang paling banyak ada di Indonesia pada khususnya. Karena film Arisan ini adalah film produksi Indonesia dan memang menceritakan kehidupan kebanyakan di Indonesia khususnya daerah metropolitan.
8 Dalam bahasa inggris, faggot berarti homo. Akan tetapi kata ini jarang dipakai karena dapat diartikan sebagai ejekan. Kata queen sendiri yang berarti ratu. Faggot queen biasanya diartikan sebagai homo yang bersikap terlalu homo. Maksudnya, faggot queen adalah gay yang bersikap seperti perempuan (banci). Memang benar, menurut Soekahar dalam Poedjiati, 2005:36) dalam bukunya Homoseksual bahwa faggot queen adalah homoseksual laki-laki yang pembawannya seperti wanita, suka memakai pakaian wanita dan dalam melakukan aktifitas seksual pun berperan sebagai wanita. Faggot queen ini secara terang-terangan memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia adalah seorang homoseksual gay. Dalam film Arisan, tidak banyak adegan dengan muatan tipe dasar homoseksual gay faggot queen. Dari 8,13 % potongan gambar, rata-rata tipe faggot queen adalah adegan Yungyung. Seorang homoseksual gay yang bekerja di sebuah majalah mode dan life style. Pakaiannya yang sedikit keperempuanan dan suaranya yang sengaja dikecilkan agar lebih mirip perempuan membuat Yungyung identik dengan homoseksual gay. Dalam setiap adegan, Yungyung juga selalu membawa kipas tangan benar-benar menirukan gaya seorang perempuan. Dari hasil analisis representasi tipe dasar homosexual butch atau macho butch mendapatkan persentase 3,4%. Dari 3,4 % potongan gambar itu, rata-rata tipe homosexual butch atau macho butch berlatar belakang di sebuah tempat pusat kebugaran. Beberapa adegan menampilkan cuplikan Sakti yang berdebar, malu, dan salah tingkah ketika melihat Nino di tempat gym. Perasaan yang sama ketika seorang perempuan menyukai seorang laki-laki ataupun sebaliknya. Dari adegan tersebut, peneliti berasumsi bahwa tempat pusat kebugaran bisa menjadi salah satu pendukung. Dengan pakaian yang ketat dan tempat yang penuh keringat, menunjukan bahwa keseksian seorang laki-laki ketika sedang berolahraga. Menurut Soekahar (dalam Poedjiati, 2005 : 36) Tipe homosexual butch atau macho butch adalah tipe homosexual yang sangat menunjukan kelaki-lakiannya dalam berpakaian atau pembawaannya. Berbadan kekar atau menunjukan badannya yang kekar, memakai jaket kulit, memakai kaos yang ketat dan dadanya terbuka, bahkan dalam berpakaian senang menonjolkan kemaluannya. Tipe ini sering ditemukan di tempat pusat kebugaran (gym). Tipe homoseksual gay tipe butch atau macho butch ini ditunjukan dalam beberapa potongan gambar ketika Sakti dan Nino sedang berada di tempat pusat kebugaran. Mereka memakai pakaian ketat, terbuka, dan sangat menunjukan sisi maskulinnya. Dengan berkeringat dan mengangkat beban, membuat mereka merasa makin seksi dan keren. Ditambah lagi ketika
9 mereka mendapatkan badan yang mereka inginkan. Seperti membentuk otot perut, otot bahu, lengan, dsb. 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian Analisis Isi Muatan Tipe Dasar Homoseksual Gay dalam Film Arisan, dapat diketahui tipe dasar homoseksual gay The Typical Homosexual mendapat perolehan persentase muatan tipe homoseksual gay yang paling banyak menonjol yaitu sebesar 32,9% muatan tipe dasar homoseksual gay. Kemudian disusul dengan tipe dasar homoseksual gay The Faggot Queen dimana terdapat 8,13% muatan tipe dasar homoseksual gay. Lalu muatan tipe dasar homoseksual gay Butch atau Macho Butch 3,4% dan muatan tipe dasar homoseksual yang mendapat persebtase paling kecil adalah tipe The Closet Queen, dimana hanya terdapat 0 potongan gambar dari total 258 potongan gambar dan memperoleh persentase sebesar 0 %. Dari hasil tersebut dilihat bahwa tipe dasar homoseksual gay The Typical Homosexual menunjukan perolehan persentase muatan tipe dasar homoseksual gay tertinggi yaitu 32,9%. Walaupun tidak memenuhi setengah dari total durasi film, namun adegan yang terdapat muatan tipe dasar homoseksual The typical Homosexual cukup menyebar dari menit pertama hingga menit terakhir. Namun, ketika akhir cerita sama sekali tidak dimunculkan adegan yang mempunyai unsur gay. Penurunan adegan ini disebabkan adanya berbagai penyelesaian konflik diantara Sakti, Meimei, dan Andien. Tetapi dikarenakan sudah cukup banyak adegan yang mengandung muatan tipe dasar homoseksual. Cerita yang ada di dalam film Arisan sangatlah menghibur juga memberi kita sebuah pelajaran baru tentang kehidupan. Para pemain yang ada di dalam film ini juga telah berhasil memerankan tokohnya dengan baik terutama peran Sakti yang diperankan oleh Tora Sudiro. Tora sukses memerankan Sakti yang dimana di dalam cerita ia adalah seorang gay, sedangkan pada kehidupan nyatanya Tora bukanlah seorang gay. Jadi, secara garis besar peneliti menyimpulkan, film Arisan telah mampu menerjemahkan muatan tipe dasar homoseksual gay melalui sebuah film dan menonjolkan aspek atau muatan tipe dasar homoseksual The Typical Homosexual sebagai simbol homoseksual gay yang paling banyak ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Analisis Isi Perilaku Prososial dan Antisosial Dalam Film Arisan2 KARYA ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Analisis Isi Perilaku Prososial dan Antisosial Dalam Film Arisan2 KARYA ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Ilmu Komunikasi Oleh ALMANDA KIRANA INDOMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa seperti surat kabar, majalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan sosial maupun moral kepada khalayak dengan tujuan memberikan informasi, hiburan, dan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia yang mengglobal ini, media massa telah menjadi alat perpanjangan alat indra. Melalui media massa, dapat diperoleh informasi tentang orang, benda atau tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi persuasif yang menyajikan informasi tentang aneka ragam produk, gagasan, serta layanan yang tujuan akhirnya adalah memenuhi
Lebih terperinciPENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK
PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era masa kini, topik mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin seakan tak pernah usang untuk diperbincangkan. Pembahasan mengenai isu gender yang meliputi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai, dimana didalamnya membahas tentang bagaimana seni menyampaikan pesan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditengah euforia masyarakat yang sangat mengutamakan hal yang bersifat baru dan kekinian, ilmu komunikasi seolah hadir sebagai disiplin ilmu modern yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari suatu komunikasi. Karena manusia juga membutuhkan suatu komunikasi antara orang yang satu dengan orang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri periklanan belakangan ini menunjukan perubahan orientasi yang sangat signifikan dari sifatnya yang hanya sekedar menempatkan iklan berbayar di media massa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator dengan menggunakan berbagai media dan sarana sehingga dapat diterima oleh sang penerima pesan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Gaya hidup masyarakat saat ini sangat dekat dengan rokok. Tidak hanya orang dewasa, remaja dan anak-anak sekarang juga sudah banyak yang mengkonsumsi rokok. Menurut
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Media massa menjadi sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, zaman pun semakin maju, modern dan berkembang khususnya dalam bidang komunikasi. Adapun fungsi komunikasi yang utama adalah menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Konteks Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa, dikatakan begitu karena sebagai media komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya
Lebih terperincitahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok bahasan dalam perdebatan mengenai perubahan sosial dan juga menjadi topik utama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinci2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa
Lebih terperinciBAB III Analisa Masalah
BAB III Analisa Masalah 3.1. Analisa SWOT 3.1.1. Strength Kekuatan pada film pendek ini adalah yang membedakannya dengan kampanye biasa. Bila pada kampanye biasa, informan menyampaikan pesan secara langsung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://kbbi.web.id/jilbab). Pada zaman orde baru pemerintah melarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia sehingga banyak ditemui perempuan muslim Indonesia menggunakan jilbab,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari komunikasi massa. Sesuai dengan definisi komunikasi massa yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa merupakan salah satu komponen atau unsur yang tidak dapat dipisahkan dari komunikasi massa. Sesuai dengan definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penyampaian pesan dan komunikasi, di zaman sekarang manusia tidak lagi harus bersusah payah untuk bertemu atau menggunakan alat komunikasi telegram.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi karena lesbian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lesbian merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal. Keberadaannya disadari sebagai sebuah realita didalam masyarakat dan menimbulkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana film mengirimkan pesan atau isyarat yang disebut symbol, komunikasi symbol dapat berupa gambar yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan informasi, baik sekedar untuk pengetahuan maupun memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan juga sebagai pengguna terbesar media massa. Kedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini berdasarkan pada fenomena semakin maraknya perempuan menjadi model iklan di media massa elektronik, khususnya televisi. Dilihat dari sisi sosiologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar umat manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yaitu televisi memiliki peran yang cukup besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga
Lebih terperincidapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kasus kekerasan seksual, free sex,dan semacamnya. Dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media saat ini baik elektronik maupun cetak banyak disorot oleh banyak kalangan sebagai salah satu penyebab utama hancurnya moral umat manusia termasuk golongan remaja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari
Lebih terperincimerupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.
Lebih terperinciBAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA
BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi
Lebih terperinciIDENTITAS SEKSUALITAS REMAJA DALAM FILM
82 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 IDENTITAS SEKSUALITAS REMAJA DALAM FILM (ANALISIS SEMIOTIKA REPRESENTASI PENCARIAN IDENTITAS HOMOSEKSUAL OLEH REMAJA DALAM FILM THE LOVE OF SIAM) Sekar Dwi Marliana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di dalam kehidupan sehari harinya melalui media massa ( surat kabar, majalah, film, radio, dan TV ), untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan seharihari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini manusia sudah sangat bergantung pada media massa baik cetak maupun elektronik. Media massa hadir untuk mempermudah arus informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari dengan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Kemunculan produkproduk kecantikan masa kini menjanjikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Model Laswell adalah model yang bersifat satu arah, sama dengan teori terdahulu yaitu teori S-R (stimulus- respon) yang muncul pada masa dua perang dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.
93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dari waktu ke waktu pasti akan mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat akan sesuatu, baik itu berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini industri pertelevisian khususnya di Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media informasi, televisi juga bisa menjadi media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan wajah identik bagi para wanita saja, namun saat ini para pria mulai menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Berbagai macam produk perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari setiap orang pada umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media, tanpa koran pagi, tanpa majalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain karena mengangkat konsep multikulturalisme di dalam film anak. Sebuah konsep yang jarang dikaji dalam penelitian di media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyak orang yang sadar akan hidup sehat. Imbasnya, pusat kebugaran di kota-kota besar pun muncul sporadis. Kesehatan kini sudah menjadi bagian gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh teknologi yang semakin modern oleh karena itu peran
Lebih terperinci