KUSTOMISASI CAREER PATH SISTEM ERP SAP MODUL HCM SUBMODUL PERSONNEL DEVELOPMENT PADA BINA NUSANTARA GROUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUSTOMISASI CAREER PATH SISTEM ERP SAP MODUL HCM SUBMODUL PERSONNEL DEVELOPMENT PADA BINA NUSANTARA GROUP"

Transkripsi

1 KUSTOMISASI CAREER PATH SISTEM ERP SAP MODUL HCM SUBMODUL PERSONNEL DEVELOPMENT PADA BINA NUSANTARA GROUP Dennis Jl. Pademangan 4 GG. 25, Jakarta Utara 14410, , dennis10lim@hotmail.com Michael Julius Jl. Hanura I No. 9, Jakarta 11210, , mc_julius7@yahoo.com Hendry Setiawan Jl.Tanah Tinggi 12 D109, Jakarta Pusat 10540, , hndry.st@gmail.com Noerlina S.Kom., M.M. BINUS University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530, Abstract BINA NUSANTARA GROUP as a corporate that have a value, vision and mission to become a World Class Knowledge Institution, need a human resource that can encourage and support their vision and mission. Therefore, human resources play an important role in an organization that need to be maintain and prepared to fulfill their needs. Binus need to implement a career path by using accelerated SAP methodology. This paper will describe the phase of designing career path at Binus Group. Through this paper, we hope to produced a career path where employee can view their career path accurately from bottom to top. (D, H, M) Keywords : Accelerated SAP, Career Path. Abstrak BINA NUSANTARA GROUP, sebagai perusahaan yang sudah mempunyai nilai, serta visi dan misi untuk menjadi World Class Knowledge Institution, memerlukan sumber daya manusia yang dapat mendorong dan mendukung untuk mencapai visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, sumber daya manusia memegang peran penting di dalam organisasi, yang perlu untuk dibina, dipertahankan, dan disiapkan untuk memenuhi posisi-posisi tertentu. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut, Binus perlu untuk melakukan implementasi Career Path dengan menggunakan metode Accelerated SAP. Penulisan ini akan memaparkan tahapan perancangan

2 career path pada BINUS GROUP. Melalui penulisan ini diharapkan dapat menghasilkan career path yang dapat menampilkan jenjang karir yang dapat dilalui karyawan dengan tepat dan akurat dari bawah sampai ke atas. (D, H, M) Kata Kunci : Accelerated SAP, Career Path. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Enterprise resource planning menjadi solusi bagi perusahaan yang membutuhkan akurasi dan pengolahan data yang real time. Dengan mengintegrasikan setiap silo sistem informasi ke sistem terpusat tunggal dan menyediakan fasilitas untuk menangani hal tersebut, berarti ERP bisa meredam semua redundansi. Dengan ERP, perusahaan dapat mengurangi waktu dalam mengirim data dan transaksi dari sistem yang berbeda. ERP memiliki beberapa bidang fungsional seperti Financial Accounting, Sales Distribution,Material Management, Human Capital Management, dan lain-lain. ERP mengintegrasikan daerah-daerah fungsional yang berbeda sehingga data dan transaksi dapat diakses secara langsung, akurat, dan tanpa menunggu dari daerah fungsi lainnya. Sistem ERP akan membantu bisnis dengan menyediakan seperangkat alat yang dapat digunakan di suatu perusahaan untuk merencanakan dan mengontrol pelaksanaan tindakan pada setiap sumber daya. Itu adalah definisi besar dan sistem ERP cenderung besar, mahal, dan relatif lebih rumit. Ada banyak vendor yang menyediakan solusi ERP seperti SAP, Oracle, Microsoft, Sage, dll. Dalam rangka melakukan perubahan untuk lebih baik, BINA NUSANTARA GROUP menyadari bahwa mereka mempunyai beberapa masalah, yaitu karyawan yang bekerja tidak mengetahui informasi mengenai karir mereka di masa depan setelah bekerja beberapa tahun, dan kearah mana atau jabatan apa yang mereka dapat peroleh jika sudah memenuhi competency level tertentu. BINA NUSANTARA GROUP, sebagai perusahaan yang sudah mempunyai value, serta visi dan misi untuk menjadi World Class Knowledge Institution, memerlukan sumber daya manusia untuk dapat mendorong dan mendukung untuk mencapai visi dan misi tersebut. Oleh karena itu, sumber daya manusia tersebut perlu untuk dibina dan dipertahankan ataupun disiapkan untuk memenuhi posisi-posisi tertentu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Binus perlu untuk melakukan implementasi Career Path. Career path adalah garis perjalanan perkembangan karir seorang karyawan dalam suatu perusahaan dimana dia memulai dari level bawah kelevel yang lebih tinggi. Pada perusahaan tertentu career development karyawannya dituangkan dalam Company Policy dimana ada kejelasan keterlibatan perusahaan dalam pengembangan karyawan. Dalam skripsi ini akan dilakukan design terhadap career path custom di dalam sistem SAP HCM submodule personnel development. pada BINA NUSANTARA GROUP. Personnel development merupakan salah satu submodul yang penting di dalam human capital management, personnel development dapat membantu perusahaan untuk memaksimalkan employee s value yang terkait dengan perusahaan anda. Personnel development memastikan bahwa organisasi/ perusahaan mempunyai semua kualifikasi dan skill yang dibutuhkan di semua area. Dengan diimplementasikan career path ini, karyawan sebagai asset dari perusahaan yang telah bekerja untuk BINUS GROUP dapat mengetahui dengan mudah mengenai informasi tentang jenjang karir yang dapat di capai selama bekerja pada perusahaan, posisi apa saja yang dapat diambil sesuai dengan posisi saat ini, dan kualifikasi-kualifikasi apa saja yang harus karyawan tersebut miliki untuk mencapai suatu posisi tersebut. Dengan career path, perusahaan dapat memastikan agar karyawan yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman tertentu siap apabila mereka dibutuhkan. METODE PENELITIAN

3 Metode implementasi yang digunakan adalah metode ASAP yang terdiri dari Project Preparation, Business Blueprint, Realization, Final Preparation, serta Go live and Support. Namun yang dibahas pada skripsi ini adalah pada tahap Project preparation, Business Blueprint dan Realization. 1. Project Preparation Pada fase ini, proyek mulai direncanakan serta membuat fondasi yang kuat untuk perencanaan implementasi. Pada tahap ini yang dilakukan adalah sebagai berikut: Mendefinisikan struktur tim proyek Mendefinisikan tujuan tim proyek Mengklarifikasi ruang lingkup implementasi Mendefinisikan jadwal proyek Mengembangkan tim serta komite yang bersangkutan dan Menetapkan sumber daya yang dibutuhkan 2. Business Blueprint Pada fase ini, pembuatan Business Blueprint dilakukan melalui proses tanya jawab (Question & Answer). Disini dijelaskan mengenai proses bisnis serta melakukan mapping struktur organisasi untuk dapat direpresentasikan ke sistem SAP. Pada tahap ini juga tujuan serta jadwal keseluruhan proyek dapat direvisi lagi sesuai dengan kenyataan yang berjalan. 3. Realization Tujuan pada fase ini adalah untuk implementasi proses bisnis delta requirement yang di definisikan pada fase scope validation. Pada fase ini, tim akan melakukan konfigurasi, pengembangan, testing, dan dokumentasi solusi. Sebelum solusi di release untuk fase berikutnya, integrasi end to end harus di test dan di accept oleh user. HASIL DAN BAHASAN 1. Requirements Terciptanya career path custom yang dapat menampilkan jenjang karir yang fleksibel dibandingkan career path yang disediakan oleh standar SAP. Menampilkan jenjang karir yang dapat dilalui oleh karyawan sesuai dengan jenjang karir yang ditentukan oleh bagian HCM BINUS GROUP.

4 2. Job Architecture Gambar 1 Job Architecture Gambar diatas ini merupakan job architecture yang akan digunakan oleh BINUS GROUP, yang diantaranya adalah sebagai berikut : Functional Area (FN) Functional area ini merupakan organizational unit dari financial accounting yang mengklasifikasi expense sesuai dengan fungsi organisasi. Job Family (JF) Cross Organizational grouping/ pengelompokkan dari job-job di dalam BINUS GROUP, Job Family dapat didefinisikan sebagai rangkaian job yang saling berhubungan yang dibedakan oleh tingkat pengetahuan, skills, dan kemampuan(kompetensi). Contohnya seperti Human Resource, Marketing, Finance, IT, Sub Job Family(C) sub job family pada BINUS GROUP merupakan generalisasi dari posisi. Job Band(C) Job Band pada BINUS GROUP dimaksudkan untuk mengklasifikasi job, dan BINUS GROUP mengklasifikasikan job menjadi 9 job band yaitu Job,Administrator,Staff,Officer,Supervisor,Manager,Senior Manager,Director dan Managing Director. Job (C) BINUS GROUP memiliki kurang lebih 50 job yang diklasifikasikan ke dalam 9 job band. Position(S) - posisi merupakan Organizational object yang berfungsi untuk mendistribusikan task kepada post yang berbeda di dalam rencana organisasi. Posisi ditempati oleh person atau holder. Qualification core competencies yang telah ditentukan oleh BINUS GROUP yang akan di assign ke job band sehingga qualification tersebut akan turun ke position. 3. Career Path As-is Career Path merupakan jalur yang menghubungkan satu posisi dengan posisi yang lain. Career Path dikaitkan berdasarkan jabatan yang dimiliki posisi, ini berarti jalur karir mengarahkan karir pegawai berdasarkan urutan jabatan, profesi, posisi dengan pertimbangan kemiripan, kesesuaian dan keterkaitan task dan requirement pada posisi serta hirarki jabatan. SAP juga telah menyediakan career path standar yang dapat langsung digunakan.

5 Gambar 2 Carrer Path Standar SAP Gambar 2 merupakan contoh gambaran dari career path standar SAP. Dimana Job 1 tingkat diatasnya harus terhubung dengan job dibawahnya, seperti contohnya Managing Director akan terhubung dengan job dibawahnya,yaitu HC Director, Finance Director dan IT Director, Lalu masing-masing director tersebut akan terhubung dengan bawahannya seperti yang ditampilkan pada gambar Career Path To-be Gambar 3 Carrer Path Custom

6 Gambar 3 diatas ini merupakan gambar dari career path yang akan diimplementasi. Jika dilihat dari kedua gambar diatas tersebut (gambar 2 dan gambar 3), maka dapat dilihat pada career path standar SAP, dimana Job 1 tingkat diatasnya akan selalu terhubung dengan job dibawahnya, sehingga perlu untuk membuat banyak career path untuk mengakomodasi requirement yang ingin diimplementasi oleh BINUS GROUP. Oleh karena itu, BINUS GROUP memerlukan career path custom dimana job 1 tingkat diatas tidak harus selalu terhubung dengan job dibawahnya, sehingga menjadi lebih fleksibel, karena tidak perlu untuk membuat banyak career path. 5. Functional Specification Functional specification merupakan sebuah dokumen yang disiapkan oleh functional constultant kepada abaper yang digunakan untuk menjelaskan seperti apa fungsionalitas dari program yang akan dibuat.functional specification berisi input,output, logic,dan table yang akan digunakan dalam pembuatan program. Input : - Position ID(Mandatory) - Keydate (Mandatory) Functional Specification Output : -Possible Position ID -Job Band Status (Equivalent atau Superior) Logic untuk output : *Keydate dapat digunakan untuk mendapatkan infotype yang masih berlaku. *Position yang memiliki RELAT 012 terhadap Organizational Unit dari Position ID(input) secara otomatis dimasukkan ke dalam Possible Position ID dengan Job Band Status = Superior A. Pertama-tama temukan Job dan Job Band dari Position ID(input) dengan melakukan select pada table HRP1001 dengan memberikan Position ID lalu,job dan Job Band dapat ditemukan dengan mencari ID dari objek yang terhubung (SOBID) yang mempunyai relationship (RELAT)'007' atau subtype (SUBTY)'B007'. B. Job dan Job Band dapat dibedakan dengan : 1. Weighting percentage (PROZT) untuk Job adalah '100.00' 2. Job Band ditentukan dengan hard code pada SOBID yang mempunyai value

7 antara ' ' - ' ' dan memiliki PROZT '0.00' C. Setelah mendapatkan Job untuk Position ID(input) maka lakukan select kembali pada table HRP1001 dengan memberikan Job(input),dan SUBTY 'A007' untuk mendapatkan seluruh position yang terhubung dengan job(input) tersebut D. Proses selanjutnya adalah mencari seluruh Job yang terkait dengan Job(input) dengan melakukan select pada table HRP1001 dan memberikan job(input) serta SUBTY 'A078'.Kemudian, lakukan cara yang sama dengan poin (C.) tetapi gunakan Job yang di dapat di proses ini untuk mendapatkan seluruh position dari job yang terkait. E. Lakukan kembali proses pada poin D namun dengan SUBTY 'A079'. F. Job Band Level = Job Band ID - ' ' G. Bandingkan Job Band Level dari position(input) dengan seluruh position yang didapatkan pada point (C.),(D.) dan (E.) -Jika ada position yang memiliki Job Band Level setara dengan position(input) maka position tersebut merupakan Possible Position ID dengan Job Band Status = 'Equivalent'. -Jika ada position yang memiliki Job Band Level lebih tinggi 1 level dengan position(input) maka position tersebut merupakan Possible Position ID dengan Job Band Status = 'Superior'. H. Lakukan sorting lalu delete adjacent duplicates untuk menghapus duplicate position yang dihasilkan dari pengecekan posisi dengan RELAT '012' dan perbandingan Job Band Level pada poin (G.). 6. Function Module Function module merupakan ABAP program yang dapat digunakan berulang kali sehingga logic yang terdapat didalam function module dapat digunakan di program lain tanpa harus menulis ulang code dari logic tersebut.

8 6.1. Function Module Get Job and Job Band Function module ini berfungsi untuk mengambil job dan job band dari sebuah position.dalam proses nya, function module akan mengecek infotype 1001 dari position yang diberikan oleh calling program, infotype 1001 sendiri berisikan data relationship antar object. Data tersebut kemudian akan di proses untuk menentukan mana job dan job band yang valid untuk position tersebut yang pada akhirnya akan di export ke calling program Function Module Get Manager Function module ini berfungsi untuk mencari position yang me-manage organizational unit dari position yang di-import dari calling program. Dalam proses nya function module juga mengecek infotype 1001 untuk menemukan position yang valid. Jika position yang di-import ternyata adalah position yang me-manage organizational unit yang bersangkutan,maka function module akan mengecek organizational unit yang berada satu tingkat di atasnya dan melakukan pengecekan ulang untuk menemukan position yang me-manage organization unit tersebut Function Module Find Career Path Function module ini merupakan program utama yang digunakan untuk menemukan career path dari suatu position. Untuk input-nya function module ini akan menerima ID dari position yang ingin di cari career path-nya dan keydate yang berfungsi untuk mendapatkan data infotype yang masih berlaku/valid. Pada prosesnya, program ini akan melakukan: Memanggil function module get job and job band untuk mendapatkan job dan job band dari position. Mencari seluruh job yang terkait dengan job yang didapatkan dari function module get job and job band. Mencari seluruh position dari job yang didapatkan di dua proses sebelumnya. Memanggil function module get manager untuk mendapatkan position yang memanage organizational unit dari position yang di input. Melakukan proses pengecekan level job band untuk menyeleksi position yang valid untuk career movement dimana level job band yang valid adalah level yang setara dan level yang lebih tinggi satu tingkat serta position yang didapatkan dari function module get manager yang secara otomatis akan dimasukan ke dalam position yang valid dengan level job band yang satu tingkat lebih tinggi tanpa melalui pengecekan level job band. Setelah proses tersebut selesai,maka program akan mengembalikan data berupa table yang berisi position dan hasil pengecekan level job band nya (setara atau satu tingkat diatas). SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan seluruh kegiatan pengembangan career path yang telah dilakukan pada BINUS GROUP, maka dapat disimpulkan bahwa : Career path dibutuhkan sebagai guideline bagi karyawan untuk mengetahui posisi dan jenjang karir yang dapat ditempuh dan dicapai.

9 Career path standar yang dimiliki SAP tidak dapat memenuhi requirement BINUS GROUP sehingga diperlukan Career path custom. Pada Proses Realization, konfigurasi perlu dilakukan sebelum memulai tahap coding ABAP. Konfigurasi dilakukan dengan menghubungkan antara job dengan job, job dengan position, relationship antara job, sesuai dengan requirement yang diperlukan dengan tujuan agar pada saat melakukan coding ABAP, programmer dapat mengetest hasil coding ABAP tersebut agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan requirement. Core Competencies/ Qualification dan Scale dibuat dengan tujuan untuk pengembangan career path kedepannya dalam profile matchup maupun succession planning, dan Core Competencies/ Qualification di assign dengan job band dengan tujuan agar core competencies tersebut akan diturunkan/ inherit sampai ke position, karena jika core competencies langsung di assign dengan position, maka tidak akan efisien karena perlu di assign satu per satu ke masing-masing position. 2. Saran Dari hasil simpulan diatas, adapun saran-saran yang berguna bagi pengembangan career path kedepannya ataupun dalam proyek sejenis lainnya pada BINUS GROUP adalah sebagai berikut : Hasil dari career path ini dapat dikembangkan untuk pengembangan submodul personnel development lainnya seperti : Succession Planning. Profile Matchup. Melakukan penelitian lanjutan terhadap desain career path yang telah dikembangkan agar dapat digunakan dalam proses bisnis BINUS GROUP. Hasil dokumentasi pengembangan dengan metode Accelerated SAP ini dapat digunakan dalam mendukung kegiatan implementasi pada pengembangan Desain Career Path pada BINUS GROUP. Serta dapat juga digunakan di dalam pengembangan proyek sejenis. REFERENSI Andre, Lantu Crestofel Donal. (2015). Servant Leadership and Human Capital Management: Case Study in Citibank Indonesia, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 169, , from Brata Wibawa Djojo. (2010). Mengukur Kontribusi Human Capital pada Tujuan Perusahaan, Binus Business Review, volume 1, Hall, James A. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Kucharčíková,, Alžbeta Tokarčíková, Emese Blašková, Martina. (2015). Human Capital Management Aspect of the Human Capital Efficiency in University Education, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 177, from

10 Leon, Alexis. (2008). ERP Demitified. New Delhi : Tata Mcgraw Hill Publishing Company Limited. Malayu Hasibuan S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan keenam belas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mangkunegara A. P. (2011). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Brady, Monk, Wagner. (2009). Concepts in Enterprise Resource Planning. Course Technology. Thomson Learning. Motiwalla, Luvai F, Jeff Thompson. (2012). Enterrpise Systems for Management. New Jersey: Pearson Education, Inc. Moxon, Peter. (2012). Beginners Guide to Sap ABAP (Kindle Edition) : Sapprouk Nidhra, Srinivas, & Dondeti, Jagruthi. (2012). Black Box and White Box Testing Techniques- A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA), 2(2), 1-2 Quadri, S.M.K, & Farooq, Sheikh Umar. (2010). Software Testing Goals, Principles, and Limitations. International Journal of Computer Applications, 6(9), 1 Regina Gledy Kaseger. (2013). Pengembangan Karir dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Matahari Department Store Manado Town, EMBA, 1, Samwel Matende, Patrick Ogao (2013), Enterprise Resource Planning (ERP) System Implementation: A Case for User Participation, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 9, from Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2010). System Analysis And Design in A Changing World. Boston, MA: Course Technology. Stair, Ralph, & Reynolds, George. (2014). Fundamentals of Information System 7th Edition. Course Technology. USA: Cengage Learning. Solutions, I. K. (2011). SAP ABAP Handbook. United States of America: Jones and Bartlett Publisher,LCC.

11 Usmara. (2008). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Amara Books. Valacich, Joseph S., Joey F. George, and Jeffrey A. Hoffer (2009). Essentials of Systems Analysis and Design, Fourth Edition. London : Pearson Prentice Hall. Wijaya, F., Santo dan Darudiato, Suparto. (2009). ERP dan Solusi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. RIWAYAT PENULIS Dennis lahir di kota Jakarta pada 25 Mei 1993.Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang sistem informasi pada tahun Michael Julius lahir di kota Jakarta pada 21 September 1993.Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang sistem informasi pada tahun Hendry Setiawan lahir di kota Jakarta pada 11 Mei 1993.Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang sistem informasi pada tahun 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP adalah sebuah paket software yang mengintegrasikan semua informasi dalam perusahaan seperti informasi keuangan dan akuntansi (Finance & Accounting), informasi sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini, perusahaan yang mengalami kompleksitas dalam menangani proses bisnis berjalan, membutuhkan software yaitu ERP (Enterprise Resource Planning)

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Citra Virgie Ananda Binus University, Jakarta, Indonesia, citravirgie@gmail.com Win Ce Binus University, Jakarta, Indonesia, wn@binus.edu Laksmi Sito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

REFERENSI. Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada.

REFERENSI. Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada. 223 REFERENSI Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada. Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 9 halaman

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 9 halaman SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer dan Teknologi Komputer : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT COLORING THE GLOBAL FUTURE KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI LANJUT Tujuan : mempelajari dan memahami Sistem Informasi dan pengelolaanya dalam koorporasi Buat Narasi berikut dalam bentuk Diagram Alur Penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dengan sangat pesat tidak dapat dipungkiri lagi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, seluruh proses bisnis dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi siklus pembelian, utang dagang dan persediaan pada PT. Tripola Interindo, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB Jimmy Susanto BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, jimmy.susanto12@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Accounting and Finance in System Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 07 Abstract

Lebih terperinci

DATABASE DESIGN PADA PT. CAKRA PRIMA PERKASA

DATABASE DESIGN PADA PT. CAKRA PRIMA PERKASA DATABASE DESIGN PADA PT. CAKRA PRIMA PERKASA Jennifer Lovely Limah Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya Blok Samudra No.27, Jakarta Barat, 081369311122, jenniferlovelylimah@yahoo.com Gabriel

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. JAR) Angeline Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Richard Nawijaya

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3491 PENGEMBANGAN SISTEM ERP SALES MANAGEMENT MENGGUNAKAN ODOO PADA PT PUTRI DAYA USAHATAMA DENGAN METODE ASAP DEVELOPING OF

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI Oleh : Andy Tanujaya 1000837170 Feberina Dian Sari 1000837826 Yusyonin 1000880111 Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, salah satunya adalah teknologi informasi yang kini telah menjadi salah satu bagian penting

Lebih terperinci

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC) Meeting 3_ADS System Development Life Cycle (SDLC) Capaian Pembelajaran Mampu menjelaskan tentang System Development Life Cycle (SDLC) khususnya tahap planning, analysis dan design Mampu memaparkan tentang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB Devie Firmansyah, S.Kom., M.Kom 1, Rudi Nugraha 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266,

Lebih terperinci

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E Monica Dea Puspita BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA Devia Marina BINUS UNIVERSITY,

Lebih terperinci

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional DAH2F3 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional P r o d i D 3 K o m p u t e r i s a s i A k u n t a n s i F I T, U n i v e r s i t a s T e l k o m Area Fungsional

Lebih terperinci

Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Daftar Pustaka Arief M Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta. Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD Felix Suryadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Delbert Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan Hendy Hartono

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP

PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP PERANCANGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING MODUL ACCOUNTING ODOO 9 PADA PT. ARETHA NUSANTARA FARM DENGAN METODE ASAP ENTERPRISE RESOURCES PLANNING SYSTEM DESIGN ACCOUNTING MODULE BASED ON ODOO 9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga

Lebih terperinci

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( )

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( ) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASIONAL PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN DATA PADA AGEN SEMBAKO SEKAR WANGI Catrine (1501148066) Binus University,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi teknologi sudah semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung perkembangan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

STANDARISASI, INTEGRASI, DAN OPTIMISASI SISTEM DAN POLICY PENILAIAN AKHIR TAHUN KARYAWAN PADA PT. XYZ

STANDARISASI, INTEGRASI, DAN OPTIMISASI SISTEM DAN POLICY PENILAIAN AKHIR TAHUN KARYAWAN PADA PT. XYZ STANDARISASI, INTEGRASI, DAN OPTIMISASI SISTEM DAN POLICY PENILAIAN AKHIR TAHUN KARYAWAN PADA PT. XYZ David Universitas Bina Nusantara, Jakarta ABSTRAK Tujuan dari tesis ini adalah melakukan analisis dan

Lebih terperinci

IF3240 Sistem Informasi. Semester II 2017/18 Teknik Informatika ITB

IF3240 Sistem Informasi. Semester II 2017/18 Teknik Informatika ITB IF3240 Sistem Informasi Semester II 2017/18 Teknik Informatika ITB PENGAJAR Dicky Prima Satya + Latifa Dwiyanti dicky@informatika.org Farrell Yodihartomo farrell@informatika.org Windy Gambetta wgambetta@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil dan analisa data kuisioner dan observasi di lapangan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1. Kesimpulan 1. Secara umum, implementasi

Lebih terperinci

SAP Pengembangan Sistem Informasi Halaman 1 dari 8 Direvisi : 2 September 2009

SAP Pengembangan Sistem Informasi Halaman 1 dari 8 Direvisi : 2 September 2009 SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal ini, semua perusahaan yang bersaing berlomba-lomba untuk menerapkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama di bidang teknologi dan informasi, maka berbagai macam perubahan terjadi dalam kehidupan kita, tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi untuk mendukung proses bisnisnya guna meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan (Mia dan Clarke, 1999 dalam Susanto dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING

PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING PEMBUATAN PERANGKAT AJAR SAP LEARNING MODUL FINANCIAL ACCOUNTING Disusun oleh: Rian Dwi Putra Universitas Bina Nusantara, 1301010970, riandwiputra@yahoo.com Sufranto Universitas Bina Nusantara, 1301046056,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA PT ASTHA BERIBIS GRAFIKA Nerissa - 1401113332 Rudipan Kusuma - 1401115350 BINUS UNIVERSITY Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

APLIKASI PENGEMBANGAN PELATIHAN CORPORATE UNIVERSITY BERBASIS WEB PADA BINA NUSANTARA GROUP

APLIKASI PENGEMBANGAN PELATIHAN CORPORATE UNIVERSITY BERBASIS WEB PADA BINA NUSANTARA GROUP APLIKASI PENGEMBANGAN PELATIHAN CORPORATE UNIVERSITY BERBASIS WEB PADA BINA NUSANTARA GROUP Ferry Hinardi Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969/(021)5350655, ferry_hinardi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di dalam dunia industri sampai saat ini, maka sangat diperlukannya sebuah sistem atau infrastruktur yang dirancang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT

PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT MENGGUNAKAN ODOO PADA PT PUTRI DAYA USAHATAMA DENGAN METODE ASAP DEVELOPING OF ERP WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM USING ODOO IN PT PUTRI DAYA USAHATAMANA WITH

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ERP DALAM MEMBUAT PROJECT FEASIBILITY, PROJECT STATUS DAN PROJECT MONITORING PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONTRAKTOR

PENERAPAN SISTEM ERP DALAM MEMBUAT PROJECT FEASIBILITY, PROJECT STATUS DAN PROJECT MONITORING PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONTRAKTOR PENERAPAN SISTEM ERP DALAM MEMBUAT PROJECT FEASIBILITY, PROJECT STATUS DAN PROJECT MONITORING PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONTRAKTOR Hendra Alianto; Santo Fernandi Wijaya Information Systems Department,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 8 halaman : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA. Halaman 1 dari 8 halaman : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : Ilmu Komputer : Sistem Informasi / S1 PROSES BELAJAR MENGAJAR DOSEN :, melakukan

Lebih terperinci

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAH 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Sistem infonnasi merupakan suatu cara bagi perusahaan dalam upaya memenangkan kompetisi bisnis dengan menciptakan keunggulan internal sebagai

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO Fransisca (Binus University, Jl. Haji Senin no.64 Kemanggisan, Jakarta Barat, 087885885493, fransisca.lim.91@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3195 IMPLEMENTASI SISTEM PRODUKSI BERBASIS ODOO PADA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK DENGAN METODOLOGI ASAP IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu pada seluruh bidang industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka. Pembaharuan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang kehidupan. Dalam kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan sistem informasi pada sebuah perusahaan diharapkan dapat membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efesien. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN EVENT PADA BINUSMAYA5

PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN EVENT PADA BINUSMAYA5 PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN EVENT PADA BINUSMAYA5 Angela Muliawan Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969/(021)5350655, amuliawan93@gmail.com Zola Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan sebuah Proyek Sistem Informasi SASARAN : Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC Budi Handoko 1 ; Yulita 2 ; Yen lina Prasetio, S.Kom., MCompSc 3 1,2,3 Computer Science Department,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Konsep Sistem informasi Lanjut Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan : S1-Sistem Informasi Tujuan : mempelajari dan memahami Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EFISIENSI BASIS DATA OPERATIONAL PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DENGAN TEKNIK NORMALISASI

MENINGKATKAN EFISIENSI BASIS DATA OPERATIONAL PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DENGAN TEKNIK NORMALISASI MENINGKATKAN EFISIENSI BASIS DATA OPERATIONAL PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DENGAN TEKNIK NORMALISASI Mesquita H. Prasetyo Cindy Prima Lindy Cindy Tanjung Suparto Darudiato Bina Nusantara University

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat, kebutuhan pendidikan mengenai konsep dan mekanisme belajar mengajar menjadi semakin penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terus meningkat menyebabkan perubahan dalam berbagai macam hal. Munculnya teknologi-teknologi baru memberikan efek yang sangat besar terutama

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012), Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Sistem Informasi (SI) terus berkembang seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung bisnis dari perusahaan tersebut yang dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Company Profile Advitama Prima Solusi

Company Profile Advitama Prima Solusi Company Profile Advitama Prima Solusi Solution First 1 Selamat Datang Selamat datang di profil perusahaan kami yang merupakan tempat kami berbagi pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan kami kepada anda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP merupakan salah satu cara untuk mengintegrasikan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p.11) Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI IT HELP DESK BERBASIS WEB DI PT. PANEN LESTARI INTERNUSA (SOGO) Marsha Hafiamsa Wasisto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA MASTER DAN KERTAS KERJA AUDIT PADA BADAN SAR NASIONAL MELALUI PT PENTA SUKSES SOLUSINDO Galih Ginanjar Universitas Bina Nusantara, Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Konsep Sistem Informasi Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Sistem informasi; Input/masukan; Model; Output/keluaran; Organisasi data

Lebih terperinci

APLIKASI HUMAN RESOURCE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA IT DIVISION BINA NUSANTARA

APLIKASI HUMAN RESOURCE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA IT DIVISION BINA NUSANTARA APLIKASI HUMAN RESOURCE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA IT DIVISION BINA NUSANTARA Idham Zulkarnaen - 1401085165 Kristina Kurnia - 1401103514 Wery Laurensia 1401119355 Jurike V. Moniaga, S.Kom, M.T.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini perkembangan di bidang teknologi informasi sangat pesat, perkembangan yang begitu signifikan terjadi pada perangkat keras (hardware) maupun pada perangkat

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Manajemen Proyek Semester Genap E.N. Tamatjita e-mail : tamatjita@gmail.com http://www.tamatjita.com 1 Pendahuluan INTI : Ilmu perencanaan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID

APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID APLIKASI SISTEM MANAJEMEN ASSESSMENT UNTUK PERUSAHAAN KONSTRUKSI PT. WIJAYA PERDANA MENGGUNAKAN PLATFORM ANDROID Nurul Fardina¹, Fazmah Arief Yulianto², Alfian Akbar Gozali³ ¹Teknik Informatika,, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pelatihan komputer

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II Shelly Susilawati 1, Veronika Kris Andriyanti 2, Elvina Rahardi 3, Sugiarto

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum Dalam menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi diperlukan teoriteori umum yang akan menjadi dasar pengetahuan dalam melakukan analisa dan perancangan

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh penulis dalam proses penelitian dan perancangan sistem informasi persediaan Apotek X ini adalah: 1. Solusi yang diperoleh dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci