BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Erlin Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Gambaran Umum Panti Asuhan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih didirikan pada tanggal 15 Agustus 1930 oleh keluarga Oei, Tiong Ham. Pada awalnya panti asuhan ini berlokasi di Jl. Dr. Cipto No. 82 Semarang. Dalam perkembangannya panti asuhan dipindahkan ke Jl. Karangsari No. 12 Semarang. Pada masa penjajahan Jepang panti asuhan dipindahkan ke Jl. KH.W. Hasyim No. 101 Semarang. Dan setelah beberapa kali pindah lokasi, pada tanggal 23 Desember 1949 Yayasan Panti Asuhan Tanah Putih menetap di Jl. Dr. Wahidin No. 14 Semarang hingga saat ini. Panti Asuhan Kristen Tanah Putih merupakan yayasan sosial yang diperuntukkan bagi anak-anak terlantar sebagai akibat dari perceraian orang tua, hidup sebatangkara, penolakan dari keluarganya maupun kemiskinan. Di Panti Asuhan Tanah Putih inilah mereka didik, diasuh dan dibina sesuai dengan ajaran iman Kristiani yang berlandaskan Alkitab sebagai Firman Allah. Sejak bulan Mei 2001 pengelolaan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih diserahkan ke Gereja Kristen Indonesia ( GKI ) Beringin Semarang. 36
2 Visi dan Misi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang 1. Visi Membentuk manusia Citra Allah dengan kepribadian yang utuh, cerdas dan mandiri. 2. Misi Membangun anak bangsa sesuai dengan manusia citra Allah yang memiliki kepribadian utuh, cerdas dalam spritual dan emosional sehingga mampu untuk hidup mandiri dalan masyarakat. 4.2 Struktur Organisasi Dalam suatu organisasi perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi untuk membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan pengendalian unuk tercapainya tujuan organisasi.pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terdapat dua struktur organisasi, yaitustruktur organisasi yayasan dan struktur organisasi pengelola panti.
3 38 Gambar 4.1 Susunan Oganisasi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih periode Gambar4.2 Susunan Organisasi Pengelola Panti Asuhan Kristen Tanah Putih
4 Analisis Data Aktivitas Panti Asuhan Sesuai dengan yang telah digariskan dalam visi dan misi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih maka pengurus dan pengasuh selalu membekali anak - anak asuh melalui kegiatan harian, seperti : 1. Pembinaan mental dan spiritual dengan melakukan saat teduh setiap pagi dan malam hari, serta ibadah di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang setiap hari Minggu pagi. 2. Pembentukan watak dan kepribadian anak asuh melalui bimbingan dan penyuluhan oleh psikolog. 3. Pemberian asupan yang bergizi setiap hari seta pemeriksaan kesehatan secara berkala sebulan sekali oleh dokter. 4. Bimbingan belajar untuk anak asuh setiap hari Senin - Jumat. 5. Menyekolahkan anak-anak asuh. 6. Memberikan latihan kemandirian dengan berbagai ketrampilan, seperti : vocal group, memasak, menjahit, ternak ikan lele dan lainnya. 7. Mengadakan rekreasi atau berwisata secara berkala Pengelolaan Keuangan Panti Pengelolaan dana dalam Panti Asuhan Kristen Tanah Putih menjadi perhatian serius karena dana tersebutadalah dana yang bersumber dari masyarakat, yayasan maupunpemerintah yang ditujukan untukanak-anak yang ada di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih. Oleh karena itu para pengelola Panti Asuhan Kristen Tanah Putih harus dapat bertanggung
5 40 jawab dengan dana yang diberikan oleh masyarakat, yayasan dan pemerintah agar danatersebut bisa untuk memenuhi kebutuhan anak-anak asuh.panti Asuhan Kristen Tanah Putih dikategorikan baik dalam mengelola keuangan panti karena sudah mampu menerbitkan laporan keuangandanmengaturkeuangannya dengan baik.prosespengelolaan yang terjadipadapanti Asuhan Kristen Tanah Putih antara lainpenerimaan, pengeluaran, laporan keuangan dan pertanggungjawaban. 1. Penerimaan atau pendapatan serta sumber dana Panti Sosial terdiri dari: a.donatur tetap, seperti: beberapa orang tua dari anak asuh di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih dan beberapa pengurus dari Yayasan Kristen Tanah Putih Semarang. b.donatur tidak tetap, seperti: Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang dan masyarakat. c.yayasan, yaitu Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang. d.dinas Sosial Jumlah nominal uang yang diberikan oleh setiap donatur tidak selalu sama tergantung dari donatur yang akan memberi sumbangan. Begitu pula dengan pemerintahdaridinas Sosial yang memberikan jumlah uang yang tidak selalu sama setiap tahunnya. 2. Pengeluaran Panti terdiri dari: 1) Kegiatan-kegiatan eksternal yaitu kegiatan diluar panti yang dibiayai penuh oleh dana dari panti asuhan, seperti: latihan ketrampilan untuk anak-anak panti.
6 41 2) Biaya kesehatan merupakan pengalokasian dana khusus untuk anggota yang sakit. 3) Biaya Sekolah, meliputi: biaya SPP, iuran sekolah, perlengkapan sekolah dan lain-lain. 4) Biaya kebutuhan panti, seperti : makan, air, listrik dan lainnya. 5) Biaya lain-lain. 3. Laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih hanya sesuai dengan pengertian dari penyusun laporan keuangan yang ada di panti asuhan. 4. Pertanggungjawaban Proses penerimaan, pengeluaran sertarencanaanggaran setiap bulannya sudah termasuk proses pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih.Pertanggungjawaban di Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih berbentuk catatan yang tulis oleh bendahara dan ditinjau kembali oleh Ketua Panti agar penggunaan uang bersifat terbuka atau transparansi Pelaporan Keuangan Panti Pelaporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih disusun oleh bagian tata usaha yang juga merangkap bagian keuangan panti.laporan keuangan panti disampaikan kepada yayasan setiap bulan dengan memberikan buku pencatatan keuangan. Pelaporan keuangan yang ada pada Panti Asuhan Kristen Tanah Putih masih berbentuk format biasa yang sesuai dengan pemahaman mereka. Pentingnya pelaporan keuangan sendiri dibuat untuk proses pertanggungjawaban
7 42 terhadap anggota maupun donatur Panti Asuhan Kristen Tanah Putih serta pemerintah agar dapat melihat kinerja Panti Asuhan Kristen Tanah Putih apakah telah berjalan dengan baik atau tidak. Format pelaporan keuangan yang ada di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih antara lain adalah : 1. Laporan Pengeluaran Bulanan Panti, laporan ini mengenai semua pengeluaran yang terjadi selama sebulan dengan merincikan apa saja yang dibeli setiap bulannya dengan menjumlahkan semua total pengeluaran. 2. Laporan Posisi Kas atau Keuangan, laporan ini berisi tentang saldo awal yang dipegang oleh panti, kemudian menyajikan total pengeluaran selama sebulan dan saldo sisa Pembahasan Berdasarkan data yang diperoleh dari Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang, hanya terdapat neraca saldo saja.sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang pelaporan keuangan orgnasasi nirlaba, terdapat beberapa laporan yang harus disusun yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan Laporan Keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang Berikut laporan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang selama bulan Agustus 2015.
8 43 Tabel 4.1 Catatan Pemasukan dan Pengeluaran Yayasan Panti Asuhan KristenTanah Putih Semarang Pemasukan Rp Pengeluaran Biaya Konsumsi Rp Biaya Sandang Rp Biaya Kesehatan Rp Biaya Listrik Rp Biaya Internet Rp Biaya Air Rp Rekening Koran Rp Biaya Bensin Rp Biaya SPP Rp Iuran Sekolah Rp Biaya Guru Les Rp Biaya Gaji Rp Biaya TU Rp Perlengkapan Sekolah Rp Pendidikan Karyawan Rp Biaya Transportasi Rp Biaya Parkir Rp
9 44 Perbaikan Inventori Rp Perbaikan Asrama Rp Total Pengeluaran Rp Saldo Akhir Rp Sumber :Catatan Pemasukan dan Pengeluaran Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang Laporan Keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang Berdasarkan PSAK No. 45 Penerapan Laporan Posisi Keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sesuai dengan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK No.45 YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 AGUSTUS 2015 Aset : Kas dan Setara Kas Rp Jumlah Aset Rp Kewajiban dan Aset Bersih Kewajiban - Aset Berrsih Tidak Terikat Rp Aset Bersih Terikat Temporer Rp Jumlah Kewajiban dan Aset Rp Sumber : Data Olahan
10 45 a. Aset Perhitungan aset yang terdiri dari kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan merupakan total dari aset bersih pada akhir bulan Agustus Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki piutang dan persediaan. Jumlah aset yang dimiliki oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang pada akhir bulan Agustus 2015 sebesar Rp yang diperoleh dari total kas dan setara kas. Sedangkan pada aset tetap dan perlengkapan panti hanya disajikan laporan berupa jumlah unit barang yang disusun dalam daftar donatur atau inventaris sehingga tidak diketahui berapa nilai buku dari aset tetap dan perlengkapan pada panti asuhan. Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki investasi dan surat berharga sehingga kelompok aset tidak lancar tidak dapat disajikan. b. Kewajiban dan Aset Bersih Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki saldo kewajiban. Nilai aset bersih terikat temporer dalam laporan posisi keuangan pada akhir bulan Agustus 2015 sebesar Rp merupakan saldo akhir dari perhitungan aset terikat yang dikurangi dengan penggunaan biaya-biayayang sesuai dengan pembatasan dalam satu periode pelaporan yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Sedangkan aset bersih tidak terikat diperoleh dari jumlah pendapatan dan pengahsilan tidak terikat yang dikurangi dengan jumlah beban dan jumlah pengeluaran.jumlah aset bersih tidak terikat sebesar Rp
11 Dari hasil yang didapat dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sumber daya tidak terikat tidak dapat memenuhi kebutuhan dana yang dipergunakan untuk biaya dan kewajiban yang tidak termasuk dalam pembatasan. Oleh karena itu Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang memenuhi nilai tersebut dengan menggunakan sumber daya terikat temporer.
12 47 Penerapan Laporan Aktivitas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Laporan Aktivitas menurut PSAK No.45 YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN AKTIVITAS 31 AGUSTUS 2015 Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat: Sumbangan Rp Jasa Layanan - Penghasilan dari Investasi Lain - Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Rp Terikat Aset bersih yang dibebaskan dari Pembatasan : Pemenuhan Program Pembatasan Rp Jumlah Aset yang berakhir Pembatasannya Rp Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan Lain Rp Beban dan Pengeluaran Biaya Sandang Rp Dana Kesehatan Rp Biaya Admin dan Perlengkapan Rp Pendidikan Karyawan Rp Jumlah Beban Rp Kenaikan Aset Bersih Tidak Terikat Rp Aset Bersih Terikat Temporer Sumbangan Rp Aset Bersih Terbebaskan dari Pembatasan ( Rp ) Kenaikan Jumlah Aset Bersih Terikat Temporer Rp Kenaikan Aset Bersih Rp Aset Bersih Pada Awal Bulan Rp Aset Bersih Pada Akhir Bulan Rp Sumber : Data Olahan
13 48 a. Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat Jumlah pendapatan dan penghasilan tidak terikat yang disajikan pada laporan aktivitas pada panti asuhan hanya terdiri dari sumbangan yang diterima oleh panti asuhan sebesar Rp Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki penghasilan dari investasi lainnya. b. Aset Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan Jumlah aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sebesar Rp yang diperoleh dari total aset yang dikeluarkan untuk memenuhi program pembatasan seperti biaya perbaikan inventaris dan biaya perbaikan asrama. Nilai ini juga secara langsung termasuk dalam jumlah aset yang pembatasannya telah berakhir karena telah digunakan untuk pemenuhan program yang telah dibatasi.perhitungannya dapat dilihat dalam Catatan C pada Catatan Atas Laporan Keuangan. c. Jumlah Pendapatan Jumlah pendapatan diperoleh dari total pendapatan yang dijumlahkan dengan total aset bersih yang berakhir pembatasannya. Jumlah pendapatan pada laporan aktivitas Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebesar Rp yang diperoleh dari total pendapatan dan penghasilan tidak terikat sebesar Rp ditambah dengan total aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sebesar Rp Perhitungan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan dapat dilihat pada Catatan Atas Laporan Keuangan bagian Catatan C.
14 49 d. Beban Beban dan pengeluaran merupakan keseluruhan dari penggunaan dana yang digunakan untuk membiayai setiap kegiatan dan pengalokasian dana untuk biaya lain-lain. Total beban pada laporan aktivitas Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebesar Rp yang diperoleh dari biaya sandang panti sebesar Rp , dana sehat sebesar Rp , biaya admin dan perlengkapan yang terdiri dari biaya admin sebesar Rp dan biaya perlengkapan sebesar Rp serta biaya pendidikan karyawan panti sebesar Rp
15 50 PenerapanLaporanArusKas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut : Tabel4.4 Penyajian Laporan Arus Kas menurut PSAK No.45 YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN ARUS KAS 31 AGUSTUS 2015 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi : Kas dari Pendapatan Jasa - Kas dari Penyumbang Rp Penerimaan Lain-Lain - Biaya Operasional (Rp ) Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitasoperasi Rp Aliran Kas dari Aktivitas Investasi : Penerimaan dari investasi - Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi - Aliran Kas dari Akivitas Pendanaan : Penerimaan dari kontribusi terbatas dari : Donatur Tetap Rp Donatur Tidak Tetap Rp Yayasan Rp Aktivitas Pendanaan Lain : Perbaikan Inventori (Rp ) Perbaikan Asrama (Rp ) Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Rp Kenaikan Aset Bersih Dalam Kas dan Setara Kas Rp Kas dan Setara Kas Pada Awal Bulan Rp Kas dan Setara Kas Pada Akhir Bulan Rp Sumber : Data Olahan Laporan arus kas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang disusun guna melengkapi dokumen laporan pertanggungjawaban keuangan panti. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, pembukuan kas dan setoran kas pada akhir bulan Agustus Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi menunjukkan jumlah dari aktivitas agar dapat menghasilkan arus
16 51 kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional panti tanpa mengandalkan sumber pendanaan lainnya. a. Aktivitas Operasi Kas bersih yang dicatat pada aktivitas operasi sebesar Rp Dari jumlah ini dapat diketahui total kas dari penyumbang sebesar Rp dapat mencukupi biaya operasional pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang pada bulan Agustus Biaya opersional pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terdiri atas biaya gaji sebesar Rp dan biaya tata usaha sebesar Rp Akun yang tercatat dalam aktivitas operasi merupakan penerimaan dan pengeluaran kas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terkait dengan kegiatan operasional panti sebesar Rp b. Aktivitas Investasi Aliran kas dari aktivitas investasi yaitu total penerimaan dan pengeluaran uang kas yang terkait dengan investasi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang. Pada bulan Agustus 2015 Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi. c. Aktivitas Pendanaan Aliran kas pada aktivitas pendanaan merupakan perkiraan penerimaan kas yang diperoleh dari kontribusi donatur panti yang penggunaannya dibatasi dan terdapat pengeluaran kas seperti pelunasan kewajiban dan aktivitas pendanaan lainnya.
17 52 Total kas bersih yang tercatat untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp Dari jumlah ini dapat diketahui bahwa penerimaan dari donatur lebih besar dibandingkan dengan aktivitas pendanaan. Kas dan setara kas pada awal bulan Agustus 2015 sebesar Rp , kenaikan bersih pada kas dan setara kas sebesar Rp , sehingga pada akhir bulan kas dan setara kas menjadi Rp Sedangkan penerimaan dari donatur digunakan untuk perbaikan inventori dan perbaikan asrama.perbaikan inventori terdiri dari perbaikan wastafel, perbaikan kran, dispenser dan lainnya.sedangkan perbaikan asrama seperti pengecatan gedung asrama, biaya tukang cat, ongkos pemasangan kawat nyamuk dan lainnya.
18 53 Penerapan Catatan Atas Laporan Keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No.45, sebagai berikut : Tabel 4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45 YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 AGUSTUS 2015 Catatan A menguraikan kebijakan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih yang menyebabkan catatan B dan C disajikan Catatan A Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih menyajikan sumbangan terikat dalam dua akun yaitu untuk kegiatan operasional dan kegiatan pendanaan. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain di Panti Asuhan. Dan apabila kebutuhan masih belum terpenuhi maka kebutuhan tersebut akan dipenuhi dengan sumbangan lainnya. Catatan B Aset Bersih Temporer dibatasi untuk : Kegiatan Operasional Sumbangan Rp Biaya Air (Rp ) Biaya Listrik (Rp ) Biaya Internet (Rp ) Rekening Koran (Rp ) Biaya Bensin (Rp ) Rp Kegiatan Pendanaan Sumbangan Rp Biaya Konsumsi (Rp ) Biaya SPP ( Rp ) Iuran Sekolah (Rp ) Biaya Guru Les (Rp ) Rp Total Aset Terikat Rp Kegiatan Lain-lain di Panti Asuhan (Rp ) Aset Bersih Terikat Temporer Rp
19 54 Catatan C Aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui terjadinya beban tertentu atau terjadinya kondisi yang diisyaratkan oleh penyumbang : Tujuan pembatasan yang dicapai : Perbaikan Inventori Rp Perbaikan Asrama Rp Pembatasan yang telah dipenuhi Rp Sumber : Data Olahan Catatan atas laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih terdiri atas: 1. Catatan A 2. Catatan B 3. Catatan C Dalam laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang, catatan atas laporan keuangan panti asuhan merupakan kebijakan pengurus panti, catatan aset bersih terikat temporer dan catatan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sangat diperlukan untuk memperjelas informasi yang ada pada laporan keuangan sebelumnya.
20 Analisis Tabel 4.6 Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang Keterangan Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan Jenis Laporan Keuangan Sumber: Data Olahan Catatan Pemasukan dan Pengeluaran Laporan Posisi Keuangan Laporan Aktivitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa laporan keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebelum menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 hanya berupa Catatan pemasukan dan pengeluaran. Meskipun ini sudah dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait namun Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tetap perlu menyusun dan menyajikan laporan keuangannya berdasarkan PSAK No. 45 yang terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini dilakukan agar donatur merasa puas dan percaya dengan pengalokasian dana dan pertanggungjawaban dana yang dikelola oleh pihak Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang. Selain itu dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan format PSAK No. 45 dapat menjaga akuntabilitas keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang.
21 56 Penelitian yang penulislakukan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang apabila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pelaporan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan yaitu: 1. Panti Sosial Tresna Werdha Hana Persamaan a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45. b. Panti Sosial Tresna Werdha Hana belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan a. Laporan keuangan pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana sebelum menerapkan PSAK No. 45 terdiri atas laporan pengeluaran bulanan panti, laporan posisi kas dan laporan realisasi panti, sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya berupa catatan pemasukan dan pengeluaran. 2. STIKES Muhammadiyah Manado Persamaan a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.
22 57 b. STIKES Muhammadiyah Manado belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan a. Sebelummenerapkan PSAK No. 45, laporan keuangan pada STIKES Muhammadiyah Manado hanya berupa neraca saldo. Sedangkan YayasanPantiAsuhan Kristen Tanah Putih Semarang berupa catatan pemasukan dan pengeluaran. 3. Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah Persamaan a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45. b. Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan a. Catatan Atas Laporan Keuangan pada Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah telah sesuai dengan PSAK No. 45, sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang belum ada satu laporan yang sesuai dengan PSAK No. 45.
23 58 4. Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Persamaan a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45. b. Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalambelum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan a. Laporan keuangan pada Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari laporan poisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya terdapat catatan pemasukan dan pengeluaran. 5. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember Persamaan a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45. b. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.
24 59 Perbedaan a. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember membuat Catatan Atas Laporan Keuangan, neraca sederhana dan laporan sumber serta pendayagunaan dana. Sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya membuat catatan pemasukan dan pengeluaran.
REPORTING ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH SEMARANG
REPORTING ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO. 45 PADA YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH SEMARANG Khoe Priska Harsono Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi ini, sistem informasi mempunyai peranan yang penting bagi semua pihak. Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan
Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2 20X1 Aset: Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang
Lebih terperinciBuku Manual KEUANGAN. JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Yayasan Mahadhika.
Buku Manual KEUANGAN JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah Yayasan Mahadhika http://www.mahadhika.or.id 1 2 DAFTAR ISI 1. Sistem Keuangan (SIMKEU)... 7 2. Aplikasi JIBAS Keuangan (SIMKEU)... 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berawal dari tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik agar maksimal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berawal dari tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik agar maksimal, diperlukan pengaturan yang kompleks mengenai unit pemerintahan untuk melakukan pelayanan kepada
Lebih terperinciBuku Manual JIBAS Keuangan JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY
Buku Manual JIBAS Keuangan JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah http://www.jibas.net Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
Lebih terperinciPelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.
Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Karakteristik Nirlaba Sumber daya berasal dari : sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan suatu proses bagaimana informasi keuangan diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
Lebih terperinciANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109
ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109 Nama : Ira Ilama Yulyani NPM : 27210029 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG
BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG A. Analisis laporan Keuangan 1. Urgensi Laporan Keuangan Bagi PKPU Semarang Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Lebih terperinciAngelia N.M. Tinungki., R.J. Pusung. Penerapan Laporan Keuangan
PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PSAK NO.45 PADA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA HANA Oleh: Angelia Novrina Meilani Tinungki 1 Rudy J. Pusung 2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN GEREJA. Irena Septianita Kaomaneng. Abstrak
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN GEREJA Irena Septianita Kaomaneng Abstrak Organisasi Gereja merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba dalam bidang keagamaan, sesuai dengan Pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Informasi tersebut berupa informasi
Lebih terperinciTENTANG MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.02/2006 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
BAGIAN ANGGARAN 018.06.411956 LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PERIODE 01 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER TAHUN ANGGARAN 2014 (TAHUNAN) BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciRiyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK
Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Hal 230-241 PENERAPAN PSAK NO 45 PADA LAPORAN KEUANGAN YAYASAN PENOLONG ANAK YATIM DAN MISKIN PERGURUAN DARUL ISLAM DI KOTA GRESIK UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Terbentuknya organisasi. sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu bentuk dari rasa empati manusia adalah dengan cara tolongmenolong. Hal ini terjadi karena manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 07/PMK.02/2006 tentang PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
Bagian Keuangan terdiri atas : 1. Sub Bagian Perbendaharaan 2. Sub bagian Penerimaan 3. Sub bagian Verifikasi 4. Sub bagian Akuntansi 1. Sub Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO Raisa Stephanie Janis 1, Novi S. Budiarso 2 1 Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciKOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS 1 TUJUAN PELAPORAN ARUS KAS Memberikan informasi : sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara selama suatu periode akuntansi, serta
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan digunakan oleh peneliti kali ini adalah entitas nirlaba yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia bisnis. Perusahaan sebagai
Lebih terperinciPenyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah sangat memperhatikan pertumbuhan ekonomi negara untuk melihat perkembangan suatu negara. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI DAN STANDAR PELAPORAN untuk ORGANISASI NIRLABA Tri Purwanto LAPORAN AKTIVITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010 LAP. AKTIVITAS PENDAPATAN DAN SUMBANGAN SUMBANGAN TERIKAT TEMPORER
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 9 2007 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TENTANG : PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam Undang-Undang. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menggunakan PSAK 45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan
Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Organisasi Nirlaba Menggunakan PSAK 45 pada Gilang Arizky Ramadhan 1) Lilis Binawati 2) Endra Rahmawati 3) Program Studi / Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengendalian intern merupakan salah satu fungsi kontrol dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengendalian intern merupakan salah satu fungsi kontrol dalam mencapai tujuan organisasi. Sistem ini membantu organisasi untuk mencegah terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Rumah sakit memiliki banyak
Lebih terperinciPROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016
I. VISI MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN II. MISI 1. Menjaga karya dan kemampuan 2. Menjaga iman 3. Menjaga kesehatan 4. Menjaga kebugaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
Lebih terperinciPenerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Assalbiyah)
Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Ma'arif NU ) (Implementation of Financial Statements Non-Profit Organization Based on PSAK 45)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemerintah yang baik (good governance), telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola
Lebih terperinciLampiran I. Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju Akrual dengan Akuntansi Berbasis Akrual
Lampiran I Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju dengan Akuntansi Berbasis Kas Menuju 5. Penyusutan Aset Tetap Tidak diuraikan dalam kerangka konseptual 6. Entitas Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun
Lebih terperinciPrisca, Rekonstruksi Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Panti Asuhan Kanaan Jember...
REKONSTRUKSI PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA PANTI ASUHAN KANAAN JEMBER BERDASARKAN PSAK NOMOR 45 (REVISI 2011) (RECONSTRUCTION OF FINANCIAL REPORTING IN THE NON-PROFIT ORGANIZATION IN ORPHANAGE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja dalam melaksanakan tugas dan panggilannya di dunia memerlukan beberapa alat pendukung, contohnya: kepemimpinan yang baik, organisasi yang ditata dengan
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada pengguna (Gelinas et al., 2012:14). Sistem informasi sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi informasi saat ini, informasi menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi sebagian masyarakat. Demikian juga pada suatu organisasi, informasi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Pelaporan keuangan berdasarkan PSAK Nomor 45 Revisi 2010 untuk entitas nirlaba
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 (REVISI 2011) TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 (REVISI 2011) TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA STIKES MUHAMMADIYAH MANADO Wahyu Repi, Grace B. Mogi-Nangoi, Heince Wokas Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum, seperti peningkatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis dan pembahasan adalah : 1. Instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (selanjutnya
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH / UNIT KERJA UNTUK MENERAPKAN
Lebih terperinciLaporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Cirebon untuk tahun buku yang berakhir per tanggal 31 Desember 2012 telah dapat disusun. Laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan sekolah-sekolah swasta baik yang berskala
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. PSAK. Politeknik. Ilmu Pelayaran. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.296, 2014 KESRA. Haji. Pengelolaan. Keuangan. Dana. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5605) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG
Page 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Amanah Bunda merupakan organisasi sosial milik Yayasan Nusa Bina Prestasi Cijagra yang didirikan pada 1 April 2012. Panti ini bertujuan
Lebih terperinci2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN
Lebih terperincipublik yang semua aktivitasnya harus dipertanggungjawabkan kepada publik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT melalui Al Quran surat Al Baqarah ayat 282 berfirman: Artinya ; Hai orang-orang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan
Lebih terperinciKOP LKS ..., Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap di - C I L A C A P
KOP LKS...,... 0... Lampiran Perihal : : : Permohonan Pendaftaran / Perpanjangan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Kepada Yth. BUPATI CILACAP q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Sistem Informasi Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling
Lebih terperinciAKUNTANSI YAYASAN. Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Agusw77.wordpress.com
AKUNTANSI YAYASAN Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak goeswids@yahoo.com Agusw77.wordpress.com TENTANG YAYASAN Pengertian Pengertian Yayasan : Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciI.R. Gultom., A.T. Poputra. Analisis Penerapan PSAK
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.45 TENTANG LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA DALAM MENCAPAI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KANTOR SINODE GMIM ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS SFAS
Lebih terperinci2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang P
No.1700, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Dana Haji. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Struktur organisasi yang memisahkan antara fungsi operasi dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi yang memisahkan antara fungsi operasi
Lebih terperinciMelisa Mamesah, Penerapan PSAK No. 45. PENERAPAN PSAK NO.45 PADA GMIM EFRATA SENTRUM SONDER KAITANNYA DENGAN KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Melisa Mamesah, Penerapan PSAK No. 45. PENERAPAN PSAK NO.45 PADA GMIM EFRATA SENTRUM SONDER KAITANNYA DENGAN KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN oleh: Melisa Mamesah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Lebih terperinciRindi Jumantari B
Tasks This is an example text. Go ahead and replace it with your own text. Rindi Jumantari B 11008024 PENULIS MENGUCAPKAN TERIMA KASIH Kepada: PEMBIMBING AKUNTANSI : SUPRIYATI, S.E. M.SI PEMBIMBING SISTEM:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Pelimpahan Wewenang. Program Kesetaraan Gender. Pemberdayaan Perempuan. Perlindungan Anak.
Lebih terperinciPSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU) 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Snapshoes Care Snapshoes Care usaha cuci sepatu dan tas premium merupakan usaha yang baru terbentuk pada tanggal 12 April 2016. Usaha cuci sepatu
Lebih terperinciBAB 7 PEMBUATAN DAFTAR SALDO PERCOBAAN
BAB 7 PEMBUATAN DAFTAR SALDO PERCOBAAN A. Penghitungan Saldo Akun Akuntansi menyajikan informasi keuangan yang terdiri dari saldo (balance) tiap akun. Penghitungan saldo sepenuhnya berdasar pada ketentuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA SANGAT MISKIN DAN LANJUT USIA TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA SANGAT MISKIN DAN LANJUT USIA TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2013 www.inilah.com I. PENDAHULUAN Undang-Undang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi 2.1.1 Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Berdasarkan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 pasal 60 Sekertariat
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran Singkat Perusahaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Lebih terperinciBAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN
BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN A. Ragam Laporan Keuangan Akuntansi menyajikan berbagai jenis informasi keuangan, diantaranya adalah laporan keuangan (financial statements). Terdapat empat macam laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan
BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan
Lebih terperinciBADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)
BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BADAN MEDIASI
Lebih terperinciPENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI
PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : HENKIE PRIEMAADIENOVA BUDIRAHARDJO NIM : 2005310278 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U
Lebih terperinciBAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD
BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk dibangku perkuliahan. Magang
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
No. Dok: LPM.10 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.10 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 45 PADA GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) KERTANEGARA SEMARANG
ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 45 PADA GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) KERTANEGARA SEMARANG Tantri Sofyana Putri (Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Dian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. peluang untuk mencapai keberhasilan. Karena ketika melakukan perubahan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Resistensi Pada dasarnya, melakukan perubahan merupakan usaha untuk memanfaatkan peluang untuk mencapai keberhasilan. Karena ketika melakukan perubahan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan
BAB V PENUTUP Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga di Jemaat GPIB Immanuel Semarang, maka penulis membuat suatu kesimpulan berdasarkan pembahasan-pembahasan
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo
No.847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. PSAK. Poltekpel. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN POLITEKNIK PELAYARAN
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah disusun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi di Indonesia, khususnya sektor publik berjalan sangat lambat. Sampai dengan tahun 2004 Indonesia masih menggunakan sistem pencatatan single-entry.
Lebih terperinciAKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH
1 AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH KASUS : Berikut ini diberikan data anggaran yang ada SKPD- Dinas Kesehatan di Pemda SUKAMULYA yang ditetapkan tanggal 1 Januari 2015. KETERANGAN Anggaran
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimban g : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi pelaksanaan
Lebih terperinciCONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan
CONTOH Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1. Profil Organisasi 2. Tujuan, Struktur, Revisi Manual 2. STRUKTUR 1. Bagan Organisasi Yayasan 2. Uraian Tugas. PROSEDUR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang
Lebih terperinci