NASKAH PERTIMBANGAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Transkripsi

1 NASKAH PERTIMBANGAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2008 memberikan legitimasi bagi badan publik untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas yang mencakup hakhak masyarakat untuk mengontrol dan mengakses informasi tentang kinerja badan publik serta pejabat publik. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Nomor 6 tahun 2012 menyatakan bahwa Keterbukaan informasi publik sangat penting sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan : a. Hak setiap orang untuk memperoleh informasi; b. Kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani permintaan informasi secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional dan cara sederhana; c. Pengecualian bersifat ketat dan terbatas; d. Kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem dokumentasi dan pelayanan informasi. publik merupakan informasikan yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang serta informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. Keterbukaan informasi publik terdiri dari informasi publik yang terbuka dan dikecualikan. Dalam rangka mendapatkan Publik dan informasi yang dikecualikan berkualitas perlu dilakukan kajian yang mendalam dan penuh ketelitian khususnya rumah sakit. RSUD/RSJD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berisiatif untuk melakukan sinkronisasi Publik dan yang dikecualikan agar informasi publik yang dihasilkan lebih berkualitas karena memiliki latar belakang yang sama yaitu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pengujian konsekuensi informasi publik yang dikecualikan dari masing-masing rumah sakit yang dilaksanakan sebagai berikut :

2 Hari : Kamis Tanggal : 7 Juli 2017 Tempat : Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa tengah Narasumber : a. Komisi Provinsi : Fx. Handoko Agung Saputro, S.Sos Nurfuad, S.Ag b. PPID Utama : Drs. Sigit Djoko Sutomo Hasil : B. DASAR 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Standar Layanan Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 429). C. ASAS 1. Setiap Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna Publik. 2. Setiap informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. 3. Publik yang yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang- Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup informasi public dapat melindungi kepentingan yang lebih besar dari pada membukanya atau sebaliknya. D. TATA CARA PENGECUALIAN 1. Pelaksanaan Pengujian konsekuensi Pelaksanaan Pengujian konsekuensi sesuai dengan dengan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2017 Pasal 4 ayat (2) sebagai berikut a. Sebelum adanya permohonan Publik b. Pada Saat adanya permohonan Publik

3 c. Pada Saat penyelesaian sengketa Publik atas perintah Majelis Komisioner. 2. Sifat Pengecualian a. Pengecualian absolut adalah informasi yang dikecualikan secara absolut/mutlak bersifat rahasia dan tidak dapat diuji dengan kepentingan publik. b. Pengecualian Kualifikasi adalah informasi yang dikecualikan dengan kualifikasi bersifat rahasia namun masih dapat dibuka setelah diuji dengan kepentingan publik, meliputi : 1) Atas Dasar Praduga adalah pengecualian atas dasar praduga terjadinya suatu hal yang mendasari tujuan pengecualian atau alasan mengapa informasi tersebut dirahasiakan. 2) Dasar Kelas atau Katagorikal merupakan pengecualikan yang bertujuan untuk menjaga kerahasiaan suatu informasi yang dikecualikan oleh Undang- Undang tanpa memerlukan penjelasan atas kepentingan yang akan dilindungi 3. Jangka Waktu Pengecualian Jangka waktu pengecualian sesuai dengan Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2017 sebagai berikut : a. Jangka Waktu Pengecualian Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Publik dapat menghambat proses penegakan hukum ditetapkan paling lama 30 (tiga puluh) tahun. (Pasal 8 ayat 1) b. Jangka Waktu Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan jika Publik tersebut telah dibuka dalam sidang pengadilan yang terbuka untuk umum. (Pasal 8 ayat 2) c. Jangka Waktu Pengecualian Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 9) d. Jangka Waktu Pengecualian Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, mengungkapkan kekayaan alam Indonesia, merugikan

4 ketahanan ekonomi nasional, dan merugikan kepentingan hubungan luar negeri ditetapkan selama jangka waktu yang dibutuhkan. (Pasal 10 ayat 1) e. Penentuan jangka waktu yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pimpinan Badan Publik yang bersangkutan dengan mempertimbangkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 10 ayat 2) f. Jangka Waktu Pengecualian Publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan. (Pasal 11 ayat1) g. Jangka Waktu Pengecualian Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Publik dapat mengungkap rahasia pribadi seseorang ditetapkan selama jangka waktu yang dibutuhkan untuk perlindungan rahasia pribadi seseorang. (Pasal 11 ayat 2) h. Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dibuka jika (Pasal 11 ayat 3): 1) pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau 2) pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatan-jabatan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Jangka Waktu Pengecualian memorandum atau surat-surat antar-badan Publik atau intra-badan Publik yang berkaitan dengan yang Dikecualikan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangn. (Pasal 12) E. HASIL SINKRONISASI DIP DAN INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN RSUD/RSJD PROV JATENG Hasil Sinkronissasi DIP dan Publik yang dikecualikan RSUD/RSJD Provinsi Jawa tengah sebagai berikut : 1. Terdapat 5 (lima) PPID Pembantu yang sudah menyusun Daftar Publik (DIP) sesuai Perki 1 Tahun 2017 yaitu RSUD Kelet, RSUD Margono Soekardjo Purwokerto, RSUD Tugurejo, RSJD Soedjarwadi Klaten, RSJD Surakarta. Sedangkan RSUD DR Moewardi dan RSJD Amino Gondo Hutomo masih perlu perbaikan karena belum sesuai ketentuan di Perki Nomor 1 tahun Terdapat 5 (lima) PPID Pembantu yang sudah menyusun publik yang dikecualikan sesuai yaitu RSUD Kelet, RSUD Margono Soekardjo Purwokerto, RSUD

5 Tugurejo, RSJD Soedjarwadi Klaten, RSJD Surakarta. Publik dari masingmasing rumah sakit dibahas dan dikaji dengan seksama dan penuh ketelitian oleh fasilitator dari Komisi Provinsi dan PPID Utama Provinsi Jawa Tengah diperoleh hasil 4 jenis publik yang dikecualikan. (terlampir) F. NASKAH PERTIMBANGAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN RSUD KELET Terlampir

6 NASKAH PERTIMBANGAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI YANG DIKECUALIKAN RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH Pada hari ini Kamis tanggal Enam bulan Juli tahun Dua Ribu Tujuh Belas bertempat di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah telah dilakukan pengujian konsekuensi terhadap Publik RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah sebagaimana disebutkan pada tabel dibawah ini : Unit/Penanggungjawab Dasar Hukum Pengecualian Konsekuensi/Pertimbangan Bagi Publik Dibuka Ditutup Sifat Pengecua lian Pengujian Konsekuensi A. INFORMASI YANG DIKECUALIKAN KATEGORI UMUM Identitas Pegawai dan Dokumen penjatuhan hukuman disiplin Subbag Umum dan Kepegawaian/Kepala Bagian - UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf h - Anak Lampiran Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS Pelanggaran terhadap hukum yang menyatakan bahwa informasi tersebut bersifaat rahasia Penjatuhan hukuman disiplin tidak menjadi konsumsi publik dan tetap memiliki efek jera Data hutang pasien kepada RS Kasir/ Kepala Bagian - UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf h - Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian Publik pasal 11 Terjadinya pencemaran nama baik pasien Hutang pasien Melindungi nama baik pasien dari pemberitaan yang merugikan nama baiknya

7 Unit/Penanggungjawab Dasar Hukum Pengecualian Konsekuensi/Pertimbangan Bagi Publik Dibuka Ditutup Sifat Pengecua lian Pengujian Konsekuensi Identitas Pelapor dan Isi Laporan dugaan praktek korupsi UPG/ Kepala Bagian Permenpan Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Membahayakan keselamatan pelapor Laporan tersebut belum terbukti kebenarannya dapat menyebabkan pencemaran nama baik terlapor Terlapor Dapat menghilangkan barang bukti sebelum proses penyelidikan dan penyidikan. Terlapor melarikan diri Keselamatan pelapor terlindungi. Penangananan dugaan praktik korupsi lebih cepat tertangani Data usulan pengangkatan PNS dalam dan dari jabatan struktural Bagian / Kepala Bagian Tata Usaha - UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf h Mengganggu, menghambat dan merugikan proses penyusunan kebijakan karena adanya pengungkapan secara prematur Mengantisipasi munculnya tindakan yang mengarah pada praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

8 Unit/Penanggungjawab Dasar Hukum Pengecualian Konsekuensi/Pertimbangan Bagi Publik Dibuka Ditutup Sifat Pengecua lian Pengujian Konsekuensi Surat / dokumen yang bersifat rahasia Bagian dan Bidang Pelayanan dan Keperawatan/Kabag dan Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan - UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf i Terjadi pelanggaran hukum berupa pembocoran dokumen yang seharusnya dirahasiakan Melindungi kerahasiaan dokumen Internet Protocol /IP Address Private PDE/ Kepala Bagian - UU No. 11 Tahun 2008 tentang dan Transaksi Elektronik /ITE (Pasal 30) - Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Penerobosan/penyala hgunaan hak akses Adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan akses Internet Protocol Kode Akses Elektronik PDE/ Kepala Bagian - UU No. 11 Tahun 2008 tentang dan Transaksi Elektronik /ITE (Pasal 30) - Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Penyalahgunaan oleh pihak lain Menjaga keamanan jaringan komputer dan melindungi dokumen elektronik dari penyalahgunaan terhadap perilaku yang tidak bertanggungjawab.

9 Unit/Penanggungjawab Dasar Hukum Pengecualian Konsekuensi/Pertimbangan Bagi Publik Dibuka Ditutup Sifat Pengecua lian Pengujian Konsekuensi Sistem Elektronik Keamanan PDE/ Kepala Bagian - UU No. 11 Tahun 2008 tentang dan Transaksi Elektronik /ITE (Pasal 30) - Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Penyalahgunaan oleh Pihak Lain Menjaga Keamanan Jaringan Komputer Akses ke Server PDE/ Kepala Bagian - UU No. 11 Tahun 2008 tentang dan Transaksi Elektronik /ITE (Pasal 30) - Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Tindakan kriminal, pengrusakan, pencurian data Melindungi/Mengama nkan perangkat data Data Rekaman CCTV PDE/ Kepala Bagian - UU No. 11 Tahun 2008 tentang dan Transaksi Elektronik /ITE (Pasal 30) - Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik Penyalahgunaan/reka yasa /pengeditan keaslian rekaman oleh pihak lain Data rekaman CCTV terhindar dari penyalahgunaan/peng editan/rekayasa oleh pihak lain.

10 Unit/Penanggungjawab Dasar Hukum Pengecualian Konsekuensi/Pertimbangan Bagi Publik Dibuka Ditutup Sifat Pengecu alian Pengujian Konsekuensi Dokumen Penyusunan dan Rincian Harga Perkiraan Sendiri Unit Layanan Pengadaan/ Kepala Bagian - UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Sehat - Perpres No. 54 Tahun 2010 jo. Perpres No. 53 Tahun 2011 jo. Perpres No. 70 Tahun 2012 jo. Perpres No.172 Tahun 2014 jo. - Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pasal 66 Ayat (5) Pelaku usaha akan membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan persekongkolan yang mengakibatkan persaingan tidak sehat dan merugikan RSUD Kelet B, INFORMASI YANG DIKECUALIKAN KATEGORI KHUSUS (RUMAH SAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN) Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha. Dokumen Rekam Medis Instalasi Rekam Medik/Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan - UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf h angka 2 dan huruf j - UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran pasal 47 - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 12 dan 13 - PP No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran Mengungkap rahasia pribadi yang seharusnya dirahasiakan Melindungi rahasia pribadi terkait kondisi kesehatan dan fisik seseorang

11