BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DINAS TATA RUANG, PERUMAHAN, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.I. LATAR BELAKANG Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencanan tata ruang. Penyusunan dan penetapan rencana umum tata ruang yang merupakan bagian dari perencanaan tata ruang terdiri atas : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Setiap Rencana Tata Ruang Wilayah baik Nasional, provinsi, Kabupaten atau Kota berlaku dalam jangka waktu dua puluh tahun dan ditinjau kembali setiap lima tahun. Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upaya untuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang. Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang meliputi penetapan pelaksanaan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang, pelaksanaan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang, dan perumusan rekomendasi tindak lanjut hasil pelaksanaan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang. Salah satu perencanaan tata ruang yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar. Sebagaimana kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan, Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar yang mempunyai jangka waktu , pada tahun 2017 akan memasuki tahun ke-5 (lima). Menurut peraturan menteri pekerjaan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 1

2 umum nomor 15 tahun 2009 tentang pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, RTRW kabupaten berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Berdasarkan hal tersebut, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar perlu ditinjau kembali, peninjauan kembali RTRWK mempertimbangkan kondisi perubahan lingkungan strategis atau perubahan kebijakan nasional dan provinsi yang mempengaruhi pembangunan/pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau internal kabupaten. Peninjauan kembali dan revisi RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dilakukan bukan untuk pemulihan terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu, dalam jangka waktu selama RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar berlaku sebagai pedoman pembangunan seluruh sektor, dan harus mengakomodasi seluruh kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan. Telah terjadi perubahan lingkungan, perkembangan pembangunan, pembangunan-pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar telah dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan, kebijakan Nasional, provinsi dan daerah telah mewarnai pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar, dan beberapa diantaranya belum tercantum di dalam RTRWK yang telah ditetapkan. Pemanfaatan RTRWK juga tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, seringkali hambatan, batasan dan/atau kendala yang diakibatkan oleh adanya faktor baik eksternal maupun internal, sehingga mengakibatkan adanya ketidaksesuaian dan atau simpangan antara rencana dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Berdasarkan kondisi tersebut, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar perlu ditinjau kembali untuk mengetahui apakah substansi RTRWK masih relevan dengan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 2

3 dinamika pembangunan yang terjadi, dan sejauh mana RTRWK diimplementasikan. Peninjauan kembali RTRWK Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun memerlukan tahapan kajian, evaluasi dan penilaian dalam menghasilkan rekomendasi tentang penyempurnaan dalam hal apa saja yang perlu dilakukan untuk pelaksanaan RTRWK Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun pada sisa masa berlakunya RTRWK, yaitu 15 (lima belas) tahun ke depan untuk mencapai tujuan dan sasaran penataan ruang Kabupaten Kepulauan Selayar. Pada laporan ini akan menjelaskan hasil dari evaluasi/peninjauan kembali RTRWK Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun meliputi hasil dari tahapan kajian, evaluasi dan penilaian serta rekomendasi terhadap RTRWK Kabupaten Kepulauan Selayar TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari penyusunan Laporan Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun adalah perlunya mendokumentasikan hasil penilaian dari proses teknik Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi. Tujuan tersebut dicapai melalui sasaran : 1. Terumuskannya proporsi berdasarkan kualitas RTRW yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar sampai tahun peninjauan kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun ; 2. Terumuskannya rekomendasi hasil peninjauan kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 3

4 1.3. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah pekerjaan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun yaitu seluruh Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdiri dari sebelas (11) kecamatan, delapan puluh satu (81) desa dan tujuh (7) kelurahan dengan luas wilayah sebesar ± 1.357,03 Km2 dan luas wilayah lautan sebesar 9.146,66 Km2. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu : Sebelah Utara : Kabupaten Bulukumba Sebelah Selatan : Provinsi Nusa Tenggara Timur Sebelah Barat : Laut Flores dan Selat Makassar Sebelah Timur : Laut Flores PETA ADMINISTRASI KAB. KEPULAUAN SELAYAR LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 4

5 Tabel Ruang Lingkup Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar No. Kecamatan Desa / Kelurahan Maharayya O n t o Batangmata Sapo Batangmata Barat Lambongan 1. Bontomatene Bontona Saluk Kayubau Tanete Pamatata Bungaiya Menara Indah Tamalanrea Kohala Bontolempangan Balang Butung 2. B u k i Lalang Bata B u k i Mekar Indah Buki Timur Parak Jambuiya Bontomarannu Bonea Timur Mare Mare 3. Bontomanai Barugaiya LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 5

6 Polebunging Bonea Makmur Bontokoraang Kaburu Benteng Selatan 4. B e n t e n g Benteng Benteng Utara Bontoborusu Bontolebang Bontosunggu 5. Bontoharu Bontobangun Bontotangnga Kahu Kahu Kalepadang Polassi Tambolongan Appatanah L o w a Lantibongan 6. Botosikuyu Binanga Sombaiya Laiyolo Laiyolo Baru Harapan Patikarya Patilereng Khusus Bahuluang Tambuna LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 6

7 Kayuadi Batang Nyiur Indah 7. Takabonerate Jinato Rajuni Latondu Tarupa Khusus Pasitallu Lembang Baji Bontomalling 8. Pasimasunggu Timur Bontobulaeng Bontobaru Bontojati Ujung Tanamalala Kembang Ragi Labuang Pamajang 9. Pasimasunggu Ma minasa Bontosaile Massungke Teluk Kampe Pulo Madu Garaupa 10. Pasilambena Kalaotoa Lembang Matene Karumpa Garaupa Raya LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 7

8 Komba Komba Lambego Bonerate 11. Pasimarannu Majapahit Batu Bingkung Bonea Sambali Lamantu I.3.2. Ruang Lingkup Pekerjaan Untuk mencapai tujuan dan sasaran pekerjaan sebagaimana disebutkan di atas, maka ruang lingkup Pekerjaan Peninjauan Kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun , meliputi beberapa tahapan yang terdiri dari : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan diawali dengan menyampaikan permintaan data kepada stakeholder yang berhubungan dengan kegiatan Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar. 2. Tahap Pengolahan Data Data dan informasi yang terkumpul akan diolah dan menjadi input dalam kajian muatan peninjauan kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun , yang di dalamnya berupa deskripsi dan pemetaan kebijakan, situasi dan kondisi yang mempengaruhi pelaksanaan RTRW, pelaksanaan RTRW, permasalahan dan kendala pelaksanaan RTRW, serta identifikasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 8

9 penyimpangan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Berdasarkan konsep dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, kajian terhadap RTRW dan realisasi pemanfaatan ruang dilakukan dengan memperhatikan wujud keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di lapangan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya manusia, dan perlindungan terhadap lingkungan dari akibat negatif pemanfaatan ruang. 3. Tahap Analisis Hasil kajian yang sudah tersusun menjadi masukan untuk kegiatan analisis penyusunan evaluasi dan penilaian terhadap RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun dan penerapannya. Kegiatan evaluasi meliputi : a. Kesesuaian pemanfaatan ruang yang berlangsung dengan rencana struktur ruang dan pola ruang dalam rencana tata ruang; b. Kajian kebijakan internal dan eksternal; c. Kajian terhadap RTRW dan pelaksanaan pemanfaatan ruang (penyimpangan pelaksanaan RTRW); d. Evaluasi data dan informasi menghasilkan : - Penilaian kualitas dan kesahihan RTRW - Tingkat permasalahan pemanfaatan ruang berupa simpangan-simpangan pemanfaatan ruang dengan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun ; - Masukan untuk penentuan/perumusan rekomendasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 9

10 hasil peninjauan kembali (revisi atau penertiban). 4. Penulisan Laporan Pekerjaan Seluruh hasil pekerjaan dituliskan dalam Laporan Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun KELUARAN PEKERJAAN Produk akhir pekerjaan Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar adalah Laporan pekerjaan Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun METODOLOGI Evaluasi/Peninjauan Kembali Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dilakukan melalui pendekatan kualitative dan melihat kondisi faktual di lapangan berdasarkan informasi/data dan hasil focus group discussion (FGD) dengan stakeholder terkait di Kabupaten Kepulauan Selayar Pendekatan Normative Sebagai pendekatan normative digunakan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Di dalam UU No. 26 Tahun 2007 dan PP No. 15/2010 disebutkan bahwa PK RTRW merupakan upaya untuk melihat kesesuaian antara RTRW dengan kebutuhan pembangunan yang memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal, serta pelaksanaan pemanfaatan ruang. Dinamika internal kabupaten yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar, antara lain berkaitan dengan bencana alam skala besar dan pemekaran wilayah kabupaten yang ditetapkan dengan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 10

11 peraturan perundang-undangan. PK dan revisi RTRW dilakukan dalam waktu kurang dari 5 (lima) tahun apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal kabupaten yang tidak mengubah kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional. Revisi terhadap RTRW yang materi perubahannya tidak lebih dari 20% (dua puluh persen), dietapkan melalui perubahan Perda tentang rencana tata ruang. Jangka waktu rencana tata ruang hasil revisi, berakhir sampai dengan berakhirnya jangka waktu rencana tata ruang yang direvisi tersebut. Kriteria dan tata cara PK RTRW menurut PP No. 15 Tahun 2010 adalah sebagai berikut di bawah ini. Hasil PK RTRW kabupaten tersebut akan berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan/atau terjadi dinamika internal kabupaten yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar; atau 2. Tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahan kebijakan dan strategi nasional dan tidak terjadi dinamika internal kabupaten yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 11

12 Sumber: PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Gambar 1.3 Skema Peninjauan Kembali RTRW Provinsi Berdasarkan UU No26/2007 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 12

13 Gambar 1.4 Kriteria dan Tata Cara PK RTRW Provinsi Menurut PP No. 15/2010 Gambar 1.5 Keluaran Hasil PK RTRW Provinsi Menurut UU 26/2007 dan PP 15/2010 Untuk menyempurnakan kebutuhan data Laporan, pengumpulan data dan informasi juga dilakukan kembali melalui survey ke instansional, berkoordinasi dan konsultasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 13

14 ke anggota Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Kabupaten Kepulauan Selayar, meliputi : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar; Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kepulauan Selayar; Kantor Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kepulauan Selayar; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar; Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar; Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi yang dimaksud telah dilaksanakan pada mingggu I sampai dengan minggu II bulan November LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 14

15 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data dan informasi yang terkumpul akan diolah dan menjadi input dalam kajian peninjauan kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun , yang di dalamnya dilakukan dengan metode deskriptif dan pemetaan kebijakan, situasi dan kondisi yang mempengaruhi perwujudan ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, serta identifikasi penyimpangan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Keluaran Hasil PK RTRW Kabupaten Menurut UU 26/2007 dan PP 15/2010 Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, kajian terhadap RTRW dan realisasi pemanfaatan ruang dilakukan dengan memperhatikan wujud keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di lapangan, LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 15

16 keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya manusia, dan perlindungan terhadap lingkungan dari akibat negatif pemanfaatan ruang. Tahap Evaluasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Evaluasi terhadap adanya dinamika perubahan kebijakan eksternal yang mempengaruhi perwujudan tata ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar berupa kebijakan global, nasional, dan provinsi; 2. Evaluasi terhadap adanya dinamika perubahan kebijakan internal Kabupaten Kepulauan Selayar itu sendiri, karena adanya kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar; 3. Evaluasi terhadap kesesuaian antara struktur dan pola ruang yang dirancang di dalam RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dengan realitas pemanfaatan ruang di lapangan. Tahap evaluasi dilakukan untuk melihat kualitas RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar, Kesahihan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dan permasalahan/simpangan pemanfaatan ruang sebagai mana yang termuat dalam tabel berikut. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 16

17 Tabel Tahap Evaluasi (Kualitas, Kesahihan, dan Simpangan Pemanfaatan Lahan) Tahap Penilaian meliputi penilaian terhadap tingkat perubahan muatan (struktur dan pola ruang) berdasarkan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dengan realitas wujud tata ruang, sesuai dengan PP No. 15/ SISTEMATIKA PEMBAHASAN Laporan ini terdiri atas 5 (lima) Bab dengan sistematika penyajian sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang, tujuan dan sasaran, LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 17

18 ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup pekerjaan sampai dengan sistematika pembahasan. BAB 2 MUATAN RTRW KABUPATEN Berisi mengenai muatan/substansi RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar tahun sebagai input data untuk melakukan analisis evaluasi dan penilaian dinamika tingkat perubahan muatan RTRW selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun , sejak setelah dipublikasikannya Perda RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar BAB 3 KAJIAN, EVALUASI, DAN PENILAIAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW Berisi mengenai dinamika perwujudan rencana struktur dan pola ruang RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun yang merupakan implementasi pemanfaatan ruang selama periode tahun (kondisi saat ini). Selain itu bab ini juga berisi mengenai kajian terhadap dinamika perubahan kebijakan internal di Kabupaten Kepulauan Selayar, kebijakan eksternal nasional yang perlu dipertimbangkan di dalam PK RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar, juga kajian dinamika perubahan kebijakan pada masing-masing wilayah kecamatan se- Kabupaten Kepulauan Selayar yang secara eksternal perlu dipertimbangkan di dalam PK RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar. Bab ini juga menyajikan evaluasi dari hasil kajian PK RTRW kabupaten yang mengalami dinamika perubahan baik secara kebijakan internal maupun eksternal yang mempengaruhi RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar, serta penilaian kepada hasil evaluasi PK RTRW kabupaten sehingga dapat terlihat kesimpulan dalam mengambil keputusan hasil akhir dari PK RTRW Kabupaten ini. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 18

19 BAB 4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini menyajikan kesimpulan dari semua hasil kajian dan evaluasi PK RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar, kemudian diberikan rekomendasi untuk tindak lanjut pasca kegiatan PK RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 19