BAB III EVALUASI DAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III EVALUASI DAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN"

Transkripsi

1 PEMERINTAH BAB III EVALUASI DAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW TAHUN Evaluasi/Peninjauan kembali Rencana Tata Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun dilaksanakan melalui tahap pengkajian, tahap evaluasi dan tahap penilaian yang menghasilkan rekomendasi tindak lanjut hasil peninjauan kembali RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Tahap pengkajian dilakukan terhadap RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar dan peraturan undangundang dan kebijakan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan RTRW. Tahap evaluasi dilakukan untuk melihat kualitas RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun , kesahihan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun , dan permasalahan/simpangan pemanfaatan ruang. Tahap penilaian dilakukan untuk melihat perubahan materi muatan RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Berikut penjelasan hasil dari tahap pengkajian, evaluasi dan penilaian terhadap RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun TAHAP KAJIAN Perwujudan Tata Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat dari kondisi eksisting tahun dari Struktur dan Pola Kabupaten Kepulauan Selayar dan disandingkan dengan Rencana Tata Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar tahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini : LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 90

2 PEMERINTAH TABEL DINAMIKA PEMBANGUNAN No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) KEBIJAKAN NASIONAL 1. RPJMN / NAWACITA (Perpres No. 2 Tahun 2015) a. Pengembangan Pelabuhan Benteng Pelabuhan Arief Rahman Perbedaan nama Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang (2.2.1 system jaringan prasarana transportasi) b. Pengembangan Dermaga Penyeberangan Jampea Penyeberangan Benteng Jampea Perbedaan nama Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang (2.2.1 system jaringan prasarana transportasi) c. Pembangunan Bendungan Cinemabella Selayar Embung Cinimabela d. Pembangunan Bendungan Posi Embung Posi e. PLTD Selayar (Relokasi PLTD )2 x 1 MW Belum termuat dalam RTRW f. PLTGB Selayar (FTP 2) 8 MW Belum termuat dalam RTRW Perbedaan nama Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan prasarana sumber daya air) Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan prasarana sumber daya air) Kebijakan dan strategi Distribusi alokasi berdasarkan kebutuhan dan struktur ruang (2.2.2 system jaringan energy) Kebijakan dan strategi Penyiapan lokasi pembangunan dan struktur ruang (2.2.2 system jaringan energy) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 91

3 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) 2 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 414 Tahun 2013 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional a. Pelabuhan Pengumpul Selayar/Benteng/Rauf Rahman b. Pelabuhan Pengumpan : 2 nama pada pelabuhan yang sama (Benteng dan arief Rahman) Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang (2.2.1 system jaringan prasarana transportasi) P. Rajuni Belum termuat dalam RTRW Kebijakan dan strategi Pendanaan dan lokasi dan struktur ruang (2.2.1 system jaringan prasarana transportasi) 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 /PRT/M/2015 tentang Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi (Daerah Irigasi Permukaan) D.I. Balang Bangkala D.I. Balo'boro I D.I. Balo'boro II D.I. Benteng Penga I D.I. Benteng Penga II D.I. Benteng Penga III D.I. Benteng Penga IV D.I. Benteng Penga V D.I. Benteng Penga VI D.I. Benteng Penga VII D.I. Binanga Bakka D.I. Binanga La'ba I D.I. Binanga La'ba II D.I. Binanga La'ba III D.I. Binanga La'ba IV D.I. Binanga La'ba V D.I. Binanga La'ba VI Irigasi permukaan (Kewenangan provinsi) Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan prasarana sumber daya air) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 92

4 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) D.I. Binanga Nipa D.I. Binanga Parra I D.I. Binanga Parra II D.I. Binanga Parra III D.I. Bolu-Bolu D.I. Bonelambere I D.I. Bonelambere II D.I. Bonelambere III (Buhung Parring) D.I. Bonto Bulaeng D.I. Bontojaya D.I. Dodak I D.I. Dodak II D.I. Dodak III D.I. Erelompa D.I. Eremata I D.I. Eremata II D.I. Eremata III D.I. Kajammengang I D.I. Kajammengang II D.I. Lajongko D.I. Lembang Lauro D.I. Lembang Tedong D.I. Lembang-Lembang I D.I. Lembang-Lembang II D.I. Lembang-Lembang III D.I. Lembang-Lembang IV D.I. Losong D.I. Marege D.I. Ojo D.I. Kali'ba D.I. Bulo D.I. Mataluntun D.I. Sangtandung D.I. Tampang Tua D.I. Taba LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 93

5 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) D.I. Lumaring Hulu D.I. Sondong D.I. Salukanan D.I. Tabi D.I. Buntu Nase D.I. Buntu Sarek D.I. Kaili Hulu D.I. Kaili Hulu (Daerah Irigasi Air Tanah) D.I.A.T. Bontobulaeng D.I.A.T. Mare-Mare (Daerah Irigasi Tambak) D.I.T. Barugaya D.I.T. Benteng Selatan D.I.T. Bontelempangan D.I.T. Bontobulaeng D.I.T. Bontoharu D.I.T. Bontomalling D.I.T. Bontosaile D.I.T. Kayuadi D.I.T. Kembang Ragi D.I.T. Labuang Pamajang D.I.T. Laiyolo D.I.T. Lembang Baji D.I.T. Lowa D.I.T. Ma'minasa D.I.T. Massungke D.I.T. Parak D.I.T. Tambolongan Kewenangan Kab Kewenangan Kab Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan prasarana sumber daya air) Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan prasarana sumber daya air) 4. Kep Men PUPR No. 248 KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor JKP- 1) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 94

6 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) Jaringan Jalan Kolektor Primer a. Jln. Pahlawan (benteng) b. Tongke-tongke apatana c. Jln. Dr. Sudiro husodo (benteng) d. Jln. A. Pettarani (benteng) Belum termuat dalam RTRW Kebijakan dan strategi Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan transportasi) 5. Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun PLTMG Selayar 6. KSPN Destinasi Pariwisata Nasional PP No 50 tahun 2011 DPN Makassar- Takabonerate dan sekitarnya KPPN Selayar dan sekitarnya KPPN Takabonerate dan Sekitarnya Belum termuat dalam RTRW Belum termuat dalam RTRW Kebijakan dan strategi Penyiapan lokasi pembangunan dan struktur ruang (2.2.2 system jaringan energy) Kebijakan dan strategi Pola ruang Kawasan peruntukan pariwisata 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ketelitian peta belum sesuai Tingkat ketelitian peta RTRW Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan kebandarudaraan Nasional Bandar Udara H. Aroepala Peran dan fungsi bandar udara 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota Belum menjadi acuan Struktur perda RTRW 9. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Undang-undang no 2 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, tambahan Lembaran Negara Republik Kebijakan permukiman Pola ruang Kawasan peruntukan permukiman LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 95

7 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) 10. Permen PUPERA N0. 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan kualitas Terhadap Perumahan dan Permukiman Kumuh - Kebijakan permukiman Pola ruang Kawasan peruntukan permukiman 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Perubahan kewenangan daerah Kebijakan dan strategi 12. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah Dan Air Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 13. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 14. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2014 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 15. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan Tata Daerah Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 17. Peraturan Menteri Agraria dan Tata /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 142 tahun 2015 Tentang Kawasan Industri Belum menjadi acuan Kebijakan dan strategi KEBIJAKAN PROVINSI 1. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2677/XII/2015 Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan menurut fungsinya sebagai jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2), Kolektor Primer 3 (JKP-3), Kolektor Primer 4 (JKP-4), Jalan Lokal Primer (JLP), Jalan Lingkungan Primer (Jling- P) dan Jalan Arteri Sekunder(JAS), Jalan Kolektor Sekunder (JKS), Jalan Lokal a. Jalan Kolektor Primer 1 (K4) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 96

8 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) Bakaraiyya Golle(1-4/A/B/C)=2,3 km Bakaraiyya -Golle dengan panjang 5,30 km Perubahan panjang 3 km Lembang Bau Ngapalohe(1-4/A/B/C)=3,00 km Lembang Bau- Ngapalohe panjang 4 km Perubahan panjang 1 km Tongke-Tongke Patumbukang Jalan Kolektor Primer K1 Perubahan fungsi Ujung Jampea- Benteng (JB) Dalam Kota Batangmata Bumbungan- Sapadang Suburu-Padang Dalam Kota Barugaiya Dalam Kota Onto Dalam Kota Baje Tile-Tile Utara-Tile-Tile Selatan Baloyya Utara- Baloyya Selatan Polassi-Appatanah Lembang Jaya- Lembangia Bahorea- Komba Kalebonto- Padangoge Benteng- Bontokalihara Manarai- Bontolebang Matalalang-Kalebonto Balang Sembo- Bonea Balang Hibung- Matalalang Tombangang Lohe- Biringere Tabang- Balang Kalambu Kahu-Kahu- Jeneiya Je neiya- Bontolebang Bandara- Suburu Sappang- Karebosi Todakke- Saluk Balang Polong- Kalaroi Paniroang-Bontokadatto Belum termuat dalam RTRW Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan transportasi) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 97

9 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) Tababeru-Pattallasang Ralaiya- Batulohe Unjuruiya-Tanatoa Jenekikki- Rampang-Rampangan Rampang-Rampangan- Tanjung Pa badilang Batangmata Sapo- Sukading Balang-Balang Bone-Bone Jenebehe- Bontokadatto Liang Tinggi- Unjuruiya Eruiya- Baruiya Bontotinggi- Bontosaile Bontosaile- Kota Baru Kota Baru Lembang Bau Tihoro- Leha Tenro- Bangsiang Dalam Kota Kayuadi Lingkar Jinato Mare Selatan- Appagalung Appagalung- Batu Rijang Limbo- Pantai Selatan Benteng Jauh- Lagundi Lagundi- Batu Bingkung Erowali- Majapahit Dalam Kota Bonerate Sambali-Lea-Lea Dalam Kota Latokdok Karumpa Barat- Karumpa Timur Buranga-Kawau Kawau- Tadu Lingkar Utara Garupa Raya- Latokdok Linkr. Selatan Buranga- Latokdok Buranga- Garaupa Garaupa Raya- Bonto-bonto Teehuu- Liaganda b. Jalan Lokal Primer LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 98

10 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) Kolo-Kolo- Palemba Palemba- Baera Baera- Pinang Jaya Lembang Jaya- Lopi-lopi Lopi-lopi - Hulu Belum termuat dalam RTRW Berdampak pada system pembiayaan dan struktur ruang ( system jaringan transportasi) KEBIJAKAN DAERAH 1. Perda No. 3/2016 ttg RPJMD Visi : Terwujudnya Masyarakat Maritim yang Sejahtera Berbasis Nilai Keagamaan dan Kultural Misi : 1. Mewujudkan nilai keagamaan sebagai sumber inspirasi dan basis nilai utama dalam pembangunan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik melalui pendekatan aspiratif, partisipatif, dan transparan. 3. Mewujudkan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat 4. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi swasta di sektor perikanan, kelautan, dan pariwisata 5. Mewujudkan pengelolaan potensi sumber daya alam sesuai keunggulan komparatif dan kompetitif daerah 6. Mewujudkan peningkatan produktivitas dan daya saing daerah serta sentra pertumbuhan di sektor agrobisnis dan agromaritim yang berbasis pada ekonomi kerakyatan 7. Mewujudkan pelestarian tradisi dan kearifan lokal melalui strategi kebudayaan Penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan sektor unggulan Kabupaten pada aspek perikanan, pariwisata dan pertanian serta pertambangan sebagai wilayah kepulauan yang berbasis bahari dan maritime. Tujuan, Kebijakan, dan strategi 2. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 7 Tahun 2015 tentang Transmigrasi Umum Terpadu Wilayah Pengembangan Transmigrasi : 1. Kec. Bontosikuyu : Desa Appatanah Desa Laiyolo Baru (Jammeng) Belum termuat dalam RTRW Pola (3.2.9 peruntukan kawasan permukiman perdesaan) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 99

11 PEMERINTAH No. Dinamika Pembangunan (a) Kondisi Saat Penyusunan RTRW (b) Keterangan (c) Indikasi Dampak Perubahan Muatan RTRW (d) 2. Kec. Pasimarannu : Desa Lambego Desa Komba-Komba Lokasi permukiman transmigrasi 1. Kec. Bontoharu : Desa Bontoborusu Desa Kahu-kahu Desa Bontolebang ASPIRASI 1. Kawasan Ekonomi Khusus Dalam Bidang Pariwisata Di Desa Lowa Kec. Bontosikuyu Belum termuat dalam RTRW Kawasan strategis Kabupaten (KSK) dari sudut kepentingan ekonomi 2. Penetapan Pulau Kakabia sebagai kawasan konservasi Alam Belum termuat dalam RTRW 3. Kawasan Pergudangan Belum termuat dalam RTRW 4. Pengakuan Pulau Betang Belum termuat dalam RTRW Sengketa dengan Sulawesi Tenggara mendukung industri Sengketa dgn Kab. Bulukumba Kawasan strategis Kabupaten (KSK) dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan dan batas administrasi Pola (3.2.7 peruntukan kawasan Industri) Kebijakan, strategi, batas administrasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 100

12 PEMERINTAH TABEL REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM LIMA TAHUNAN No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program I, PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG 1.1 Pengembangan pusat-pusat kegiatan Pusat Kegiatan Lokal a. PKL Benteng Penyusunan RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Kawasan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Penyiapan regulasi tentang RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Penyiapan regulasi tentang ketentuan teknis bangunan Pengembangan pusat perdagangan regional kabupaten Pengembangan perkantoran pemerintahan Pengembangan Bandara H. Aroepala Selayar Peningkatan pelabuhan laut Revisi Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Kota Benteng 2014 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Pusat Kota Kabupaten Kepulauan Selayar 2013 Perda tentang Bangunan Gedung Lokasi Perdagangan di Jl. Kh. Hayyung dan Sekitarnya Pembangunan beberapa Kantor Baru Di JL Ahmad Yani seperti Kantor Dinas Kesehatan, Dinas PU, Kantor POLPP dan Seluruh Kantor Kecamatan Landasan Pacu sudah 1950 m x 30 m, Terhitung tanggal 1 Nopember 2016 Penerbangan sudah setiap hari Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng Pengembangan Dermaga 1, 2, dan Dermaga 3 Belum Perda Penganggaran APBN Penganggaran APBN Landasan Pacu tersebut sudah digunakan Tahap Pengembangan dermaga 2 dan 3 telah terealisasi dermaga 1 : P : 70 Meter, L : 8 Meter Dermaga 2 : (P : 70 Meter LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 101

13 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Peningkatan PPI Mengembangkan industri pengolahan perikanan Pengembangan kawasan industri perikanan terpadu Pembangunan perumahan PNS Pengembangan perumahan rakyat Pengembangan pasar regional Pembangunan Perguruan Tinggi (Akademi) Pengembangan RSUD Pembangunan Gedung Olah Raga dan kesenian (Stadion) Peningkatan terminal Pengembangan Mesjid Raya Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang seperti Kantor, Mesin Pendingin dan Dermaga PPI Persiapan Pembangunan Perumahan PNS berupa penyiapan lahan Persiapan Pembangunan Perumahan Rakyat Pengembangan Pasar Bonea Pembangunan beberapa kampus swasta seperti Panrita Husada, Politeknik Pariwisata dan Universitas Terbuka Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Peningkatan Tipe Terminal Tipe C Perbaikan Menara Masjid Raya Benteng dan L : 10 Meter) Dermaga 3 : Dalam tahap Pengembangan Gudang Kargo : 300 m2 Terminal Penumpang : 300 m2 Areal Penumpukan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 102

14 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program b. PKL Pamatata Peningkatan kapasitas PDAM Peningkatan pengelolaan sampah dan penyediaan TPST yang ramah lingkungan Alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangunan (lisiba) Pembangunan Islamic Center Pembangunan dan Peningkatan jalan Pembangunan Balai Latihan Kerja Modern Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Penyiapan regulasi tentang RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Penyiapan regulasi tentang ketentuan teknis bangunan Pembangunan Jaringan instalasi PDAM Penyediaan Tempat Sampah Rumah Tangga dan Pendauran Ulang sampah organik (Pengomposan) di Bank Sampah Persiapan lahan Siap bangun di Kec. Bontoharu Penambahan beberapa Ruas Jalan, Pemeliharaan Jalan Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Perkotaan Pamatata Kecamatan Bontomatene 2014 Belum terealisasi Belum terealisasi Perda tentang Bangunan Gedung Pengembangan perumahan rakyat Pengembangan BTN Dilakukan Swasta Penyediaan lahan kawasan jasa Pembebasan lahan Dilakukan oleh Pemerintah Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Ukuran : P: 60 meter, L : 12 Meter Efektif beroperasi tahun Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Pamatata 2017 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 103

15 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pembangunan pabrik pengolahan hasil laut non Ikan Pengembangan industri perahu tradisional; Peningkatan pusat perdagangan dan jasa Pembangunan terminal; Pembangunan SD dan SMP Negeri Terminal Lapangan Penumpukan, Pembangunan Kantor dan Rest Area Pusat Kegiatan Lokal Promosi PKLp Kayuadi Pembangunan gedung penyelamat dan penyediaan peralatan peringatan dini bahaya gempa dan gelombang pasang Pengembangan Puskemas Rawat Inap Pamatata Pengembangan fasilitas Puskesmas Fasilitas rawat inap Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Penyiapan regulasi tentang RDTR Kawasan dan Peraturan Zonasi Pengembangan pusat perdagangan regional skala kecamatan /antar kecamatan Pengembangan perumahan swadaya Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Pembangunan Pasar Pembangunan Perumahan Swadaya Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi sementara tahap pengembangan Total panjang dermaga : 200 meter, terminal penumpang dan gudang kargo LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 104

16 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pembangunan fasilitas pendukung ekowisata bahari di Kawasan Takabonerate Pembangunan home-stay desa wisata Pengembangan SD dan SMP Negeri Pengembangan Puskemas Rawat Inap Kayuadi PKLp Bonerate Penyusunan RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Penyiapan regulasi tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Pengembangan pusat perdagangan regional skala kecamatan /antar kecamatan Pengembangan perumahan swadaya Peningkatan pusat perdagangan Pembangunan beberapa homestay di kawasan takabonerate Pembangunan beberapa homestay di kawasan takabonerate Pembangunan SMP 5 Takabonerate tahun 2015, pembangunan perumahan guru, pembangunan ruang guru,pembangunan ruang kelas dan rehab beberapa sekolah Dasar dan SMP Pengembangan Rumah Sakit dari tidak rawat inap menjadi rawat inap Pengembangan pusat perdagangan di sekitar Kawasan Perumahan Dilakukan oleh masyarakat dan menyebar diseluruh kawasan permukiman LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 105

17 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pusat Pelayanan Kawasan a. PPK Pariangan Perbaikan dan peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Pembangunan lumbung pangan Pengembangan SD dan SMP Negeri Pengembangan Puskemas Rawat Inap Bonerate Peningkatan pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan jalan produksi perkebunan Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate, sementara tahap pengembangan Ada di Desa Lamantu Pembangunan Perpustakaan SDI Bonerate, Penambahan Lab bahasa SMP dan Pembangunan Pagar SMPN 1 Pasimarannu tahun 2013 Rehab. Kantor Puskesmas pasimarannu Pembangunan Bersalin Puskesmas, Rehab Rawat Inap Puskesmas Pasimarannu tahun 2013 terdapat satu pasar Pembangunan Jalan Tani Pembangunan jalan ke kebun terdapat lahan pengering total panjang dermaga sbb : jangka pendek : 92 meter jangka menengah : 134 meter jangka panjang : 134 meter gudang kargo : 127 m2 terminal penumpang : 165 m2 Instalasi bbm : 1,5 m2 Fasilitas peribadatan : 60m2 terdapat 3 SMP 11 SD dan 1 SMA LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 106

18 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pembangunan pengolahan padi (rice milling) Pembangunan fasilitas penunjang sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba) Pembangunan pusat perbenihan tanaman keras tidak Ada b. PPK Malelang Tidak Ada Desa Malelang di Bontosikuyu Peningkatan pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan jalan produksi perkebunan; Pembangunan Pengolahan padi (Rice Milling) Pembangunan fasilitas penunjang sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba) c. PPK Polebungin Peningkatan pusat perdagangan Tidak terealisasi Tidak ada pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan Jalan Tani hampir semua Desa Pembangunan jalan produksi perkebunan Pembangunan Jalan Tani hampir semua Desa LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 107

19 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Pembangunan subterminal agribisnis Pembangunan gudang pengumpul oleh Swasta di Parak Appabatu Tidak Ada d. PPK Buki e. PPK Benteng Jampea Peningkatan pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura dan perkebunan Pembangunan prasarana penunjang usaha tani dan perkebunan Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Peningkatan pusat perdagangan skala kawasan Pengembangan Puskemas Rawat Inap Benteng Jampea Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Peningkatan TPI Pembangunan pabrik pengolahan Pengembangan Pasar Baru Buki Pembangunan Jalan Tani holtikutura, pertanian dan perkebunan, Pabrik usaha Kelapa terpadu di Desa Mekar Indah Pembangunan Jalan Tani holtikutura, pertanian dan perkebunan, Pabrik usaha Kelapa terpadu di Desa Mekar Indah Perumahan bersubsidi di borong-borong PT. Tri Wahana Karsa Pembangunan Pasar Desa Pengembangan Puskesmas dari tidak rawat inap menjadi rawat inap Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Jampea total panjang dermaga : 924 Meter, gudang kargo, terminal penumpang. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 108

20 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program f. PPK Latokdok hasil laut Pembangunan gudang pengumpul dan lahan Pembangunan subterminal agribisnis Peningkatan pusat perdagangan skala kawasan Pengembangan Puskemas Rawat Inap Latokdok Peningkatan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Pengembangan Pasar Skala kawasan Pengembangan Puskesmas dari tidak rawat inap menjadi rawat inap Pelabuhan Kawau pindah lokasi Peningkatan TPI Pelabuhan Kawau pindah lokasi Pembangunan pabrik pengolahan hasil laut 1.2 Sistem Prasarana Sistem Jaringan Transportasi Darat Pembangunan jaringan jalan lingkar Timur Pattumbukang - Pamatata Pembangunan jalan koridor Barat Benteng - Bandara Peningkatan jalan lintas Tengah Pamatata - Onto - Polebungin - Barugaiya Peningkatan jalan lintas Barat Appatanah - Benteng - Patori + 30 Km + 10 km Perintisan + 31 Km Hotmix + 40 Km Hotmix LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 109

21 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan Lingkar P. Jampea, Kayuadi, Bonerate dan Kalaotoa Peningkatan terminal Benteng Pembangunan subterminal Pamatata Pembangunan subterminal Pattumbukang Pembangunan subterminal Padang Peningkatan jalan lingkar P. Jampea, Kayuadi dan Bonerate Pengambangan dan Pembangunan Pelabuhan Laut - Jampea : 55 km Lasbutag - Kayuadi, Bonerate dan kalaotoa tidak ada Peron Ankdes Peraturan Parkir, Rumah Singgah, Penerangan Jalan Belum Ada Belum Ada Dilaksanakan secara bertahap Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembanganbenteng : Peningkatan kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng, Pengembangan Dermaga 1,2 dan dermaga 3Bonerate :Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate sementara tahap pengembangankalaotoa: Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan kalaotoa sementara tahap pengembanganp. Jampea : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan jampeap. Kayuadi : Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi Pembangunan pelabuhan Penyeberangan setiap wilayah kecamatan kepulauan Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 110

22 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pengembangan Pelabuhan penyeberangan Pamatata Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Alternatif Labuang Nipaya Sistem Jaringan Transportasi Udara Penyiapan studi kelayakan pembangunan bandar udara di Kayuadi Pembangunan Bandar Udara di Kayuadi Sistem Jaringan Prasarana Energi dan Kelistrikan Benteng : Peningkatan kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng, Pengembangan Dermaga 1,2 dan dermaga 3 Bonerate :Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate sementara tahap pengembangan Kalaotoa: Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan kalaotoa sementara tahap pengembangan P. Jampea : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan jampea P. Kayuadi : Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi Rabat beton jalan akses Dermaga, lantai dermaga dan mobile break (MB) Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan ukuran : P. 60 meter L. 12 Meter Efektif beroperasi tahun Ada grand design tahun 2015 Sudah Pembebasan Lahan dan Perintisan serta Pembangunan Landasan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 111

23 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Penyusunan Rencana Pengembangan Kelistrikan Penyusunan Rencana Kelistrikan sampai dengan 2020 Penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi listrik dan energi alternatif Pembangunan PLTU berkapasitas 7.2 Mega Watt Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air dan sanitasi Lingkungan pembangunan dam untuk pemanfaatan air permukaan Peningkatan Kualitas dan kapasitas pelayanan air minum Pengembangan TPA tinja di Kaburu Pengembangan TPA Parak Ada Pembangunan PLTMG 10 Mega Watt - Pembangunan DAM lembang baji - Pembangunann DAM bontomarannu Desa Bonto Datara - Pembangunan Dusun Balang lambere Laloasa - Pembangunan DAM Dusun Silolo -Normalisasi DAM kolo-kolo -Pembangunan DAM Balang matti Dusun Polebunging - Pembangunan DAM Erema bau dusun barang-barang Desa Lowa Pengembangan TPA tinja di Kaburu Bukan TPA Parak tetapi TPA Kaburu II. PERWUJUDAN POLA RUANG 2.1 Kawasan Lindung Identifikasi dan pemetaan kerusakan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 112

24 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Penyusunan program rehabilitasi hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Penguatan program rehabilitasi hutan lindung berbasis masyarakat (Pulau Jampea dan P. Lambego) Rehabilitasi kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Penegakan hukum pemberantasan pembalakan liar (illegal Logging) Pulau Jampea dan P. Lambego) Pengawasan dan pengamanan kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Rehabilitasi Hutan Lindung Tahun Ha Pemeliharaan tahun I Tahun Ha Rehabilitasi Hutan Lindung tahun Ha pemeliharaan tahun II Pengawasan dan Pengamanan kawasan hutan Lindung Pelaksanaan Patroli Kawasan Hutan Lindung Pengelolaan Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya Penetapan kawasan dengan kemiringan di atas 40% sebagai kawasan lindung/kawasan resapan air (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 113

25 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Identifikasi dan klasifikasi lahan tersebut menjadi lahan sangat kritis, kritis dan tidak kritis (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Mencegah timbulnya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis tanah di kawasan hutan lindung (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Memberikan ruang yang cukup bagi resapan air hujan pada kawasan resapan air untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengelolaan kawasan perlindungan setempat Menjaga sempadan pantai untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai Menjaga sempadan sungai untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai Menjaga kawasan sekitar danau/waduk untuk melindungi danau/waduk dari berbagai usaha dan/atau kegiatan yang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 114

26 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program dapat mengganggu kelestarian fungsi waduk/danau Menjaga kawasan sekitar mata air untuk melindungi mata air dari dari berbagai usaha dan/atau kegiatan yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya Menjaga kawasan terbuka hijau kota termasuk di dalamnya hutan kota Pengelolaan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya Identifikasi, penetapan dan pemantapan kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar alam laut (Kec. Takabonerate) Identifikasi dan klasifikasi kondisi kawasan menjadi kawasan sangat kritis, kritis dan tidak kritis (Kec. Takabonerate) Perumusan program rehabilitasi melalui pendekatan kerjasama lintas pelaku, partisipatif dan lintas wilayah (Kec. Takabonerate) Penggalangan kerjasama pemulihan fungsi dan peran Taman Nasional Takabonerate (rencana aksi bersama) (Kec. Takabonerate) Penumbuhkembangan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilainilai lingkungan dan budaya lokal (Kec. Takabonerate) 5 Ha Pemeliharaan dan 2 Ha Pemb. Hutan Kota LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 115

27 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pelaksanaan program rehabilitasi (Kec. Takabonerate) Pelaksanaan program pemeliharaan dan pelestarian Taman Nasional Takabonerate(Kec. Takabonerate) Penumbuhkembangan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilainilai lingkungan dan budaya lokal dalam rangka menjaga dan melestarikan kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar budaya termasuk cagar alam laut (Kec. Takabonerate) Kegiatan Pemantauan dan evaluasi (Kec. Takabonerate) Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana (Mitigasi bencana) a. Mitigasi Bencana Gelombang Pasang dan Abrasi Pembangunan bangunan pemecah gelombang di kawasan pesisir (terutama di kawasan padat penduduk) di pantai Barat P. Selayar Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana gelombang pasang di pantai Barat P. Selayar Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi nonpemerintah dalam penanganan bencana gelombang pasang di pantai Barat P. Selayar LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 116

28 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program b. Mitigasi Bencana Banjir Klasifikasi kawasan rawan gelombang pasang berdasarkan ketinggian kawasan di atas permukaan laut di pantai Barat P. Selayar Peraturan zonasi yang berlaku untuk kawasan dengan tingkat kerawanan gelombang pasang di pantai Barat P. Selayar Untuk Klasifikasi kawasan dengan tingkat kerawanan gelombang pasang tinggi dilakukan mitigasi struktural ataupun nonstruktural di pantai Barat P. Selayar Delineasi kawasan banjir eksisting dan potensi meluasnya kawasan rawan banjir (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Identifikasi faktor penyebab bahaya banjir, seperti kerusakan kawasan tangkapan air pada hulu sungai, kerusakan DAS, kawasan rawa, cekungan dan faktor-faktor lainnya (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Penyusunan program mitigasi bencana banjir, baik mitigasi struktural maupun non struktural (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 117

29 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Rehabilitasi dan Reboisasi kawasan hulu dan DAS (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembangunan waduk pengendali daya rusak air (banjir) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Sosialisasi teknis mitigasi banjir kepada masyarakat terdampak (potensial terdampak) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Menetapkan sebagian dari kawasan banjir sebagai kawasan lindung karena rupakan bagian dari eksostim rawa/tanah basah (wet land) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) c. Mitigasi Bencana Non Geologi Pengembangan jaringan prasarana pengamanan pantai d. Program penanganan bencana abrasi dan erosi Pengembangan pelindung alami abrasi pantai seperti pelestarian dan pengembangan terumbu karang pada ekosisrtem yang sesuai, pelestarian mangrove/hutan bakau, pelestaraian tanaman pantai Penanaman Bakau pada tahun btg dan tahun Btg dengan sistem rumpun 100 rumpun Penerapan aturan sempadan pantai yang ketat pada kawasan rawan abrasi pantai e. Program penanganan bencana karena intrusi air laut LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 118

30 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Identifikasi teknis kawasan intrusi air laut; Pembatasan perizinan pengambilan/ pemanfaatan air tanah di kawasan rawan intrusi air laut; Peningkatan dan percepatan pemerataan pelayanan jaringan air minum perpipaan ke kawasan rawan intrusi air laut; Perlindungan kawasan terintrusi air laut dengan meningkatkan intensitas tutupan vegetasi Perluasan ketersediaan ruang terbuka hijau serta membuat sumur resapan dan sumur pantau f. Pengelolaan Kawasan Lindung Lainnya Fasilitasi usulan blok perlindungan khusus habitat pada Menhut Cq. Bupati dan Gubenur 2.2 Kawasan Budidaya Rehabilitasi dan Redelineasi Kawasan HPT Penetapan batas blok kawasan hutan Fasilitasi pembentukan kelompok potensial dan izin HTR/HD Penanganan perambahan baru pada kawasan lindung khusus habitat yang direncanakan Rehabilitasi kawasan hutan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 119

31 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pengembangan budidaya hutan produksi yang berfungsi serta memiliki ekonomi tinggi dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengembangan budidaya hutan produksi tahun 2015 seluas 50 Ha dan tahun 2016 seluas 100 Ha (Jati dan Bambu) Pengembangan budidaya perkebunan/buah-buahan dengan partisipasi masyarakat di Kecamatan Bontosikuyu (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengembangan budidaya perkebunan/tanaman keras di seluruh kecamatan kecuali Benteng,dan Takabonerate (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Penyiapan lahan dan pembibitan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembentukan kelompok kerja (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembangunan prasarana pendukung (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengolahan lahan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Penanaman (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pemeliharaan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 120

32 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Hutan Rakyat Kegiatan panen dan pascapanen (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (seperti komoditas tanaman obat, dan lain-lain) Pengembangan tanaman hutan atau tanaman obat-obatan pada lahan hutan rakyat Pengembangan tanaman hutan atau tanaman obat-obatan pada lahan hutan rakyat Tahun 2012 : 200 Ha Tahun 2013 : 200 Ha Tahun 2014: 175 Ha Tahun 2015 : 75 Ha Tahun 2016 : 105 Ha Keterangan :tahun 2016 Hutan Rakyat 75 Ha dan Agroforestry 30 Ha Kawasan Pertanian Mempertahankan lahan pertanian sawah sebagai lahan pertanian berkelanjutan Mengembangkan sarana pertanian khususnya irigasi sederhana untuk menunjang kegiatan sektor pertanian Pendistribusian sarana dan prasarana pertanian sesuai dengan potensi lahan pertanian di setiap daerah; belum ada perda LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) telah dibangun irigasi sederhana seluas 1.673,81 ha (44%) dari total luas lahan sawah seluas 3.823,06 ha (terlampir data teknis sebaran sawah berdasarkan jenis pengairan) penyediaan pupuk bersubsidi/non subsidi, benih/bibit tanaman serta pestisida pada kawasan pertanian pangan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 121

33 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Mengembangkan teknologi pertanian dalam berbagai segi dengan menggunakan prinsip daya guna dan hasil guna Pertanian tanaman pangan Peningkatan pelayanan irigasi teknis/desa dengan jaminan pasokan air yang mencukupi. Peningkatan produksi pertanian sawah melalui intensifikasi lahan sehingga hasil panen dapat dicapai lebih dari 4,2 ton/ha Untuk meningkatkan pendapatan petani perlu dikembangkan padi organik bersertifikat Diperlukan berbagai insentif (keringanan pajak/retribusi dan subsidi guna meningkat-kan produktivitas lahan dan kinerja petani) Penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan lahan dan air (irigasi), pengadaan sarana produksi, panen dan pengolahan pasca panen termasuk pemasaran penyediaan alat mekanisasi pertanian pada kawasan pertanian pangan (hand traktor (roda 2 dan roda 4), combine harvester, rice transplanter, pompanisasi dll. Telah terbit Perda Irigasi tahun Telah dikembangkan pemanfaatn sumber-sumber air pd daerah pertanian pangan dalam bentuk irigasi air permukaan maupun irigasi air tanah. telah dilakukan intervensi melalui program P2BN (peningkatan produksi beras nasional) dan Program UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi Jagung dan Kedelai) dengan capaian provitas padi sawah 5,9 ton/ha belum dikembangkan dan pemanfaatannya masih sangat tergantung dari bantuan pemerintah beberapa insentif yang telah diberikan ke petani berupa : bantuan benih berlabel (unggul), pupuk bersubsidi, penyediaan alat dan mesin pertanian serta direncanakan sertifikasi lahan bagi petani pemilik sawah Telah terbentuk P3A pada beberapa daerah Irigasi serta telah terbentuk Perda Irigasi. Khusus penguatan kelembagaan pengelolaan panen dan pasca panen masih sangat terbatas LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 122

34 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program (belum ada kemitraan Pertanian lahan kering dan holtikultura Penetapan kawasan dan sentra pertanian lahan kering Penetapan komoditas unggulan sesuai karakteristik sub kawasan Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi lahan, ekstensifikasi dan optimasi lahan Pembangunan prasarana dan sarana pertanian, seperti jalan produksi, peralatan budidaya dan teknologi pengolahan pasca panen formalitas penetapan kawasan pertanian lahan kering belum ada formalitas penetapan komoditas unggulan belum ada Tahun 2014 Intensifikasi jeruk keprok : 2 Ha di Batangmata sapo Tahun 2015 Ekstensifikasi jeruk keprok 15 Ha di Bontona Saluk Tahun 2016 Pengembangan hortikultura jeruk pada kawasan yang tersebar di Kecamatan Bontomatene telah dibangun prasarana Jalan Tani/Produksi dgn capaian : Tahun 2009 : 915 meter (Desa onto dan Batangmata Sapo Tahun 2010 : meter (Batangmata Sapo dan Bontona Saluk) Tahun 2011 : 548 meter (Maharayya) Tahun 2012 : 462 meter (Bontona Saluk & Barat Lampongan) Tahun 2013 : 2437,95 meter (Onto, Batangmata Sapo, Maharayya, Barat Lambongan) Tahun 2014 : 252,45 meter (Bontona LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 123

35 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Perkebunan Kawasan Peternakan Penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan lahan, penggunaan pupuk organik, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran serta permodalan Penetapan (delineasi) kawasan perkebunan yang potensial dan tidak berada pada kawasan konservasi (lindung) Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi lahan Pembangunan infrastruktur kawasan perkebunan Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi dan kerbau) Pengembangan sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba) Saluk) Tahun 2015 : 1551,44 meter (Batangmata Sapo) Selain pembangunan prasarana, penyediaan sarana pertanian seperti bibit jeruk sebanyak pohon (50 Ha) di tahun 2015 dan pohon (23 Ha) di tahun 2016 belum ada Tidak Ada - Rehabilitas dan Intensifikasi Tanaman Kelapa - Rehabilitas dan Intensifikasi Tanaman Cengkeh - Pembangunan irigasi air tanah dangkal - Pembangunan jaringan irigasi air permukaan - Pembukaan DAM parit / Embung LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 124

36 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Perikanan Pengembangan kawasan agribisnis peternakan Pengembangan kawasan integrasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peternak Pengembangan pakan ternak lokal dengan mengandalkan hasil pertanian dan perikanan lokal Pengembangan perikanan tangkap laut di seluruh wilayah perairan pesisir Pengembangan sentra budidaya perikanan laut (udang, kerapu, dan rumput laut) di seluruh kecamatan pesisir Pengembangan kegiatan minapolitan, terutama di Kecamatan Benteng dan Bontoharu Pengembangan industri pengolahan perikanan di Benteng dan Bontoharu Pengembangan industri maritim Benteng dan Pamatata Peningkatan sarana prasarana pelabuhan perikanan Pemberian bantuan Sarana Penangkapan (Kapal dan Alat Tangkap & Fasilitas Penunjang Lainnya) - Pemberian bantuan bidang budidaya seperti bibit udang, bibit bandeng, bibit kerapu, bibit rumput laut -Terbentuknya desa keramba di bontolebang untuk pengembangan budidaya laut - Pengembangan percontohan budidaya air tawar antara lain didusun pajalayya untuk budidaya lele Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang- Benteng - Pengembangan pabrik es balok LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 125

37 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Pertambangan Inventarisasi sumberdaya mineral, pembinaan, dan pengawasan bidang pertambangan, Mineral dan Batubara serta Batuan, serta air bawah tanah, yang berpotensi untuk dieksploitasi dalam skala ekonomi Melakukan kajian daya dukung lingkungan untuk ekploitasi bahan tambang dan galian Menetapkan satuan Wilayah Pertambangan (WP) Menyusun profil potensi, prosedur dan mekanisme perizinan serta rencana bisnis (bussines plan) untuk masingmasing WUP, WPR dan WPN - Inventarisasi dan pemetaan sumber Daya- Inventarisasi dan pemetaan Potensi batuan granit di Pulau jampea Kecamanatan Pasimasungggu Timur, Peta sebaran mineral logam dan Logam'- Lokasi inventarisasi dan pemetaan di Kec. Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur Luas penyebaran batu granit di Pulau jampea : m2. total cadangan terkira batuan granit = , 164 ton Melakukan kajian sumberdaya energi alternatif yang meliputi panas bumi dan tenaga air, listrik pedesaan Melakukan promosi untuk menarik investasi pengembangan bidang pertambangan dan energi Melakukan kajian pengembangan energi panas bumi untuk pengembangan energi alternatif LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 126

38 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Industri Melaksanakan perencanaan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik energi alternatif Mencari sumber pembiayaan dan investor untuk pelaksanaan pengembangan pembangkit tenaga listrik energi panas bumi Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan industri yang ditindaklanjuti dengan penyiapan peraturan daerah (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Penyusunan rencana pengusahaan (business plan) dan promosi pengembangan kawasan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengadaan Lahan Kawasan industri (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pembangunan infrastruktur dasar untuk pengembangan kawasan industri (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengembangan industri pengolahan hasil laut, baik ikan maupun non ikan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengembangan industri pengolahan hasil kayu dari hasil hutan tanaman industri pola hutan tanaman rakyat (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 127

39 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Pariwisata Pengembangan industri hasil pertanian (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, terutama kelapa, kakao, jarak, robusta dan mete (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Penyiapan regulasi tentang pengembangan obyek dan daerah tujuan wisata Penataan dan penyediaan sarana dan prasarana di daerah tujuan wisata Melakukan promosi intensif tentang obyek dan daerah tujuan wisata Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Takabonerate Pengembangan Kawasan Wisata Bahari lainnya melalui penataan kawasan, pembangunan fasilitas penunjang pariwisata, dan promosi dan pemasaran Pengembangan kawasan Wisata Belum Ada Belum Ada - Perda Penetapan objek wisata No 2 tahun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Perda No 7 Tahun 2011 (Rencana Revisi tahun 2017) - Pembuatan Gazebo di Kampung Penyu,Liang Kareta, tinabo dan tempat wisata lainnya - Ikut Even Pameran (partisipasi) - membuat even tunggal (promosi) Pemuatan Informasi Pariwisata Selayar di Majalah Pesawat(citylink dan Lion) - Pamtour (mengundang tamu kemudian mempromosikan ke media atau travel) - Promosi melalui mediatron Sudah ada Pengembangan Kawasan Wisata Bahari lainnya melalui penataan kawasan, pembangunan fasilitas penunjang pariwisata, dan promosi dan pemasaran Tenro Adingingdinging, Masjid Tua LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 128

40 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Kawasan Pemukiman Budaya Pengembangan potensi sumberdaya alam sebagai objek objek wisata dalam satu kesatuan sistem pengelolaan yang terpadu Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Percepatan penyediaan perumahan melalui kegiatan : Penyediaan KPR RSH bersubsidi, Pengembangan perumahan swadaya dan Pengembangan Kasiba/Lisiba Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan perkampungan nelayan Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/bersejarah yaitu kawasan yang mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman Pengembangan prasarana dan sarana kawasan cepat tumbuh perkotaan, seperti di Pamatata Gantarang, Perkampungan Tua bitombang, Jangkar raksasa di padang dan Gong Nekara di Matalalang Akses sudah ada ke objek wisata Rumah Khusus Nelayan Dusun Buttu Desa Laiyolo Kec. Bontosikuyu Program P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Kemudian berkembang ke Program Kota tanpa kumuh (Kotaku) baru tahap FGD (forum Group Discusion) dan menghasilkan profil kawasan kumuh LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 129

41 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Program pembangunan permukiman perkotaan Benteng Pemetakan zona permukiman eksisting dan kawasan siap bangun (Kec. Benteng) Identifikasi kelengkapan dan cakupan layanan fasilitas dan utilitas utama pada per blok peruntukan (Kec. Benteng) Identifikasi lokasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan rawan bencana alam dan merekomendasikan mitigasinya/relokasi (Kec. Benteng) Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/bersejarah yaitu kawasan yang mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting (Kec. Benteng) Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman (Kec. Benteng) Pengembangan prasarana dan sarana kawasan cepat tumbuh perkotaan, seperti Kota Benteng dan Pamatata Penyusunan rencana teknis tata ruang kota dengan pendekatan mitigasi bencana dan pencadangan kawasan permukiman baru (kasiba dan lisiba) (Kec. Benteng) Pengadaan perumahan melalui subsidi KPR-Rumah Sangat Penyusunan Profil kawasan Kota Benteng Sebagai bahan acuan pada program Kota tanpa Kumuh LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 130

42 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Sederhana Program pembangunan perdesaan Identifikasi kebutuhan perumahan dan penyediaan perumahan perdesaan melalui bantuan pemerintah dan pembangunan perumahan swadaya Identifikasi kelompok permukiman perdesaan yang berada pada kawasan lindung dan budidaya Peruntukan Lainnya Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang tidak memenuhi kualitas rumah sehat dan merekomendasikan rencana penanganannya secara teknis Klasifikasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan budidaya yang mempunyai akses tinggi, sedang dan rendah (remote area) Pengembangan perkantoran pemerintahan (Kec. Benteng) Pengembangan kawasan pendidikan melalui pembangunan fasilitas pendidikan pada kawasan perkotaan (Kec. Benteng) Peningkatan kualitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Desa Lowadan Desa batang Pendataan Rumah Tidak Layak huni di Kecamatan Daratan Kec. Bontoharu dan Kec Bontosikuyu LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 131

43 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Pengembangan kawasan pertahanan keamanan melalui pembangunan bangunan dan infrastruktur pendukung tugas pengamanan dan keamanan kawasan dan negara (Kec. Benteng) Pengembangan kawasan budidaya perairan di wilayah pesisir (Kec. Benteng) Program pengendalian pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Pemerintah sebagai acuan pemanfaatan ruang di Kabupaten Kepulauan Selayar (Kec. Benteng) 1. Pendataan bangunan di Kecamatan Benteng III. KAWASAN STRATEGIS 3.1 Kawasan Distribusi Logstik Pamatata Kawasan pengembangan pusat distribusi kebutuhan bahan pokok KTI (Pamatata Kec. Bontomatene) 3.2 Kawasan industri Pamatata Pengadaan lahan untuk pusat logistik (Kec. Bontomatene) Melakukan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara lintassektor (Kec. Bontomatene) Pengadaan lahan untuk kawasan industri (Kec. Bontomatene) Pembangunan infrastruktur kawasan (Kec. Bontomatene) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 132

44 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program 3.3 Kawasan Migas Blok Selayar Pembangunan industri (Kec. Bontomatene) Melakukan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara lintassektor (Blok Migas Selayar) Memprioritaskan program jangka pendek (quick win) yang mampu memberikan efek berantai (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat (Blok Migas Selayar) 3.4 Kawasan wisata Bahari Takabonerate Pemantapan tata batas kawasan wisata Takabonerate (Kawasan Wisata Takabonerate) Pemantapan zonasi kawasan wisata Takabonerate seperti zona inti, zona perairan, dan zona pemanfaatan (Kawasan Wisata Takabonerate) Identifikasi dan klasifikasi kawasan wisata Takabonerate yang mengalami kusakan deforestasi (Kawasan Wisata Takabonerate) Perumusan program revitalisasi kawasan wisata Takabonerate (Kawasan Wisata Takabonerate) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 133

45 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program 3.5 Kawasan Pariwisata Terpadu Penggalangan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri untuk mendukung program rehabilitasi (Kawasan Wisata Takabonerate) Melengkapi Kawasan Wisata Terpadu Takabonerate dengan fasilitas penunjang wisata (Kawasan Wisata Takabonerate) Melakukan promosi Kawasan Wisata Takabonerate melalui berbagai media, dan melaksanakan berbagai event promosi (Kawasan Wisata Takabonerate) Melakukan kerjasama dengan berbagai biro perjalanan dalam upaya pemasaran yang progresif (Kawasan Wisata Takabonerate) Penyiapan Regulasi Kawasan Pariwisata Terpadu (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pembangunan infrastruktur kawasan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pembangunan kawasan Pariwisata terpadu (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang wisata seperti alat diving, guest house dan prasarana penunjang lainnya - Melakukan promosi setiap tahunnya seperti pelaksanaan event tahunan seperti TIE (Takabonerate Island Expedition) yang sekarang menjadi Festifal Pesona Takabonerate -Pemasangan Media Trone di 3 Titik di Makassar - Bermitra dengan biro perjalanan dengan menawarkan paket wisata terpadu bekerja sama dengan biro perjalanan/ travel dengan menawarkan paket wisata terpadu Belum Ada Akses Sudah Ada Belum Ada LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 134

46 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program 3.6 Sentra Tanaman Pangan 3.7 Kawasan Budidaya Ikan Karang 3.8 Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Perluasan Lahan Persawahan (Pulau Jampea) Pencetakan Sawah (Pulau Jampea) Pengadaan Teknologi Industri yang dapat mendukung Sentra Tanaman Pangan (Pulau Jampea) Pengembangan sentra budidaya ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) Pengadaan teknologi pendukung sentra budidaya ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) Penyiapan benih dan persemaian serta lokasi ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) Pemantapan tata batas kawasan KKPD dan idtentifikasi kawasan konservasi Penggalangan kerjasama dengan lembaga lain untuk mendukung program revitalisasi dan rehabilitasi kawasan konservasi Pemantapan zonasi kawasan serta regulasi pendukung konservasi. 3.9 Kawasan budidaya alternatif Pengembangan Komoditas Perkebunan Percetakan Sawah Baru 200 Ha di Jampea Percetakan Sawah Baru 200 Ha di Jampea LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 135

47 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Keterangan Terkait Realisasi Program Penetapan / dileniasi kawasan perkebunan unggulan dan tidak berada di kawasan konservasi (lindung) Peningkatan produksi komoditas unggulan melalui intensifikasi lahan Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan perkebunan unggulan TABEL REKAPITULASI HASIL PENGKAJIAN RTRW Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) 1. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan 1.1. Tujuan Penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan sektor unggulan Kabupaten pada aspek perikanan, pariwisata dan pertanian serta pertambangan sebagai wilayah kepulauan yang berbasis bahari dan maritim. Perda No. 3/2016 ttg RPJMD LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 136

48 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) 1.2. Kebijakan Kebijakan penataan ruang, terdiri atas : pengembangan keterpaduan sistem perkotaan dan perdesaan; pengembangan aksesibilitas jaringan transportasi kepulauan; pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana; pemantapan fungsi kawasan lindung; pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ramah lingkungan guna mendorong pengembangan ekonomi wilayah; peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan; pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan kelautan sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan; pengembangan kawasan pusat distribusi kebutuhan bahan pokok Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan pendukung perminyakan di Pamatata; Perda No. 3/2016 ttg RPJMD Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah Dan Air Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2014 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 137

49 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Peraturan Perundang Undangan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan Tata Daerah Peraturan Menteri Agraria dan Tata /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum 1.3. Strategi 1) Strategi pengembangan keterpaduan sistem perkotaan dan perdesaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, terdiri atas : a. mengembangkan perkotaan utama sebagai pusat pelayanan di daerah yaitu di Benteng dan Pamatata; b. mendorong dan mempersiapkan pengembangan kawasan perkotaan Kayuadi dan Bonerate sebagai PKLp yang pada saatnya dapat disetarakan dengan PKL; c. menjalin kerja sama dengan perkotaan di kabupaten lainnya yang berbatasan untuk menunjang dan mempercepat perkembangan sistem perkotaan di wilayah Perda No. 3/2016 ttg RPJMD Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 138

50 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kabupaten; d. mendorong pengembangan Perkotaan Benteng, Pamatata, Kayuadi dan Bonerate sebagai PKL dan PKLp dalam sistem perkotaan secara Nasional; e. mengembangkan kawasan perdesaan sesuai potensi kawasan yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan; f. mengembangkan kawasan agropolitan dan minapolitan untuk mendorong pertumbuhan kawasan perdesaan di wilayah Kabupaten; dan g. mengembangkan pusat desa mulai dari tingkat dusun sampai pusat desa secara berhierarki. 2) Strategi pengembangan aksesibilitas jaringan transportasi kepulauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b terdiri atas : a. mengembangkan jaringan jalan secara hierarkis yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan dan antara pusat-pusat kegiatan dengan masing-masing wilayah pelayanan; b. mengembangkan integrasi sistem inter moda dan perpindahan antar moda di seluruh wilayah kepulauan; c. mengembangkan rute-rute pelayanan moda transportasi publik menjangkau seluruh wilayah kepulauan sesuai dengan intensitas aktivitas; dan d. mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan terminal umum, bandara, pelabuhan dan penyeberangan sebagai simpul transportasi. 3) Strategi pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas untuk pemenuhan hak dasar dan dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang yang berimbang dan berbasis konservasi serta mitigasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c terdiri atas : a. membangun prasarana dan sarana transportasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan secara signifikan dan berimbang; b. membangun utilitas dan fasilitas sosial secara proporsional dan memadai Konservasi Tanah Dan Air Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2014 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 139

51 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) sesuai kebutuhan masyarakat pada setiap pusat permukiman ; dan c. menyusun program dan membangun berbagai perangkat keras dan lunak untuk mitigasi berbagai bencana alam, seperti tsunami, gempa, longsor, banjir, kebakaran hutan dan ancaman lainnya. 4) Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d terdiri atas : a. menetapkan tata batas kawasan lindung dan budidaya untuk memberikan kepastian rencana pemanfaatan ruang dan investasi yang menjadi kewenangan daerah; b. menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan lingkungan yang berfungsi lindung; c. meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan; d. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber keanekaragaman hayati; dan e. memfasilitasi kerja sama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan yang berfungsi lindung. Tata Daerah Peraturan Menteri Agraria dan Tata /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Pengakuan Pulau Betang 5) Strategi pemanfaatan potensi sumber daya alam yang ramah lingkungan guna mendorong pengembangan ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e terdiri atas : a. mengembangkan sumber energi terbarukan sebagai sumber listrik; b. mengembangkan kegiatan konservasi yang bernilai lingkungan dan sekaligus juga bernilai sosial ekonomi; dan c. meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi yang terbarukan. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 140

52 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) 6) Strategi peningkatan produktivitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f terdiri atas : a. meningkatkan produktivitas hasil perkebunan, pertanian dan kehutanan melalui intensifikasi lahan; b. memanfaatkan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat; c. meningkatkan teknologi pertanian, termasuk perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi; dan d. meningkatkan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan melalui peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan. 7) Strategi pengembangan sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan kelautan sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g terdiri atas : a. mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan dan kebutuhan pasar; b. mengembangkan penelitian dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan sehingga menjadi kekuatan utama ekonomi masyarakat pesisir; dan c. meningkatkan kegiatan pariwisata melalui peningkatan prasarana dan sarana pendukung, pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta pemasaran yang lebih agresif dan efektif. 8) Strategi Kawasan Pusat Distribusi Kebutuhan Bahan Pokok (Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan pendukung perminyakan di Pamatata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h terdiri atas : LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 141

53 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) a. melakukan perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi kegiatan dilakukan secara lintas sektor dan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; b. memprioritaskan program jangka pendek yang mampu memberikan efek berantai terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat; dan c. menerapkan sistem pembiayaan oleh Pemerintah dan swasta, dan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 9) Strategi pengembangan kawasan industri perikanan terpadu dan pusat budidaya ikan karang nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf i terdiri atas : a. mengembangkan industri pengolahan perikanan di Benteng; b. mengembangkan budidaya perikanan berwawasan lingkungan; dan c. mengembangkan industri perikanan terpadu dengan memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan sinergi di kawasan regional. 10) Strategi pengembangan pusat destinasi pariwisata bahari andalan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf j terdiri atas : a. mengembangkan ekowisata bahari di Kawasan Taka Bonerate; b. mengembangkan wisata pantai dan bahari di Pulau Selayar dan sekitarnya; c. melibatkan tokoh masyarakat dalam pengembangan pariwisata; dan d. memberdayakan masyarakat melalui pengembangan home stay, desa wisata dan paket wisata lainnya. 11) Strategi pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang melibatkan potensi lokal sumber daya manusia untuk mendukung peningkatan aspek bahari dan maritim di wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf k terdiri atas : a. meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan di wilayah pesisir dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 142

54 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) pulau-pulau di daerah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi; b. mendorong perkembangan kawasan dengan membuka akses transportasi bagi daerah yang terisolir; c. meningkatkan kemampuan kawasan yang memiliki sektor unggulan pertanian untuk mencukupi kebutuhan di kawasannya sendiri serta memenuhi kebutuhan wilayah yang bertetangga; d. meningkatkan pemasaran komoditas lokal yang di dukung oleh akses transportasi yang memadai; e. meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam kegiatan ekonomi di wilayah pesisir; f. meningkatkan fungsi kawasan sebagai penyedia pelayanan jasa dan pusat kegiatan ekonomi, khususnya terkait dengan pelayanan dalam sektor kelautan dan perikanan dan kegiatan masyarakat di sepanjang pantai; g. meningkatkan penyediaan akses transportasi dari pulau-pulau tetangga dan dari pulau-pulau kecil terluar menuju pusat-pusat kegiatan; dan h. meningkatkan daya tarik pusat kegiatan di sepanjang pesisir pantai dengan keunikan keadaan geografis alam tropis, kondisi sosial budaya masyarakat nelayan dan kondisi khas lingkungan sekitar di kawasan pesisir pantai sehingga menarik wisatawan dan menjadikan kawasan sebagai daerah tujuan yang menarik dikunjungi wisatawan. 12) Strategi peningkatan dan pengembangan fungsi aspek pertahanan dan keamanan pulau-pulau kecil di daerah sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf l, terdiri atas : a. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun di sekitarnya; b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 143

55 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan Negara sesuai fungsi dan peruntukannya; dan c. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan Negara di wilayah Kabupaten. 2. Rencana Struktur Wilayah 2.1. Sistem Pusat Pelayanan Sistem perkotaan a. PKL : Kawasan perkotaan Benteng Revisi Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Kota Benteng 2014 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Pusat Kota Kabupaten Kepulauan Selayar 2013 Perda tentang Bangunan Gedung Pengembangan kawasan pusat perdagangan regional Jl. Kh. Hayyung dan Sekitarnya Pembangunan beberapa Kantor Baru Di JL Ahmad Yani seperti Kantor Dinas Kesehatan, Dinas PU, Kantor POLPP dan Seluruh LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 144

56 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kantor Kecamatan Landasan Pacu sudah 1950 m x 30 m, Terhitung tanggal 1 Nopember 2016 Penerbangan sudah setiap hari Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng Pengembangan Dermaga 1, 2, dan Dermaga 3 Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang seperti Kantor, Mesin Pendingin dan Dermaga PPI Peniapan lahan Pembangunan Perumahan PNS berupa penyiapan lahan Penyiapan lahan Pembangunan Perumahan Rakyat Pengembangan Pasar Bonea Pembangunan beberapa kampus swasta seperti LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 145

57 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Panrita Husada, Politeknik Pariwisata dan Universitas Terbuka Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Peningkatan Tipe Terminal Tipe C Perbaikan Menara Masjid Raya Benteng Pembangunan Jaringan instalasi PDAM Penyediaan Tempat Sampah Rumah Tangga dan Pendauran Ulang sampah organik (Pengomposan) di Bank Sampah Peniapan lahan Siap bangun di Kec. Bontoharu Penambahan beberapa Ruas Jalan, Pemeliharaan Jalan Kawasan perkotaan Pamatata Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Perkotaan Pamatata Kecamatan Bontomatene 2014 Penyusunan Perda tentang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 146

58 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Bangunan Gedung Pengembangan BTN Pembebasan lahan kawasan jasa Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Pamatata Prmbsngunsn terminal Lapangan Penumpukan, Pembangunan Kantor dan Rest Area Pengembangan fasilitas Puskesmas b. PKLp : kawasan perkotaan Kayuadi Pembangunan Pasar kecamatan Pembangunan Perumahan Swadaya Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi Pembangunan beberapa homestay di kawasan takabonerate Pembangunan SMP 5 Takabonerate tahun 2015, pembangunan perumahan guru, pembangunan ruang guru,pembangunan ruang kelas dan rehab beberapa LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 147

59 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) sekolah Dasar dan SMP Pengembangan Rumah Sakit kawasan perkotaan Bonerate Pengembangan pusat perdagangan di sekitar Kawasan Perumahan Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate, sementara tahap pengembangan Pembangunan Perpustakaan SDI Bonerate, Penambahan Lab bahasa SMP dan Pembangunan Pagar SMPN 1 Pasimarannu tahun 2013 Rehab. Kantor Puskesmas pasimarannu Pembangunan Bersalin Puskesmas, Rehab Rawat Inap Puskesmas Pasimarannu tahun 2013 c. PPK kawasan perkotaan Matalalang Tidak ada dalam indikasi program (Malelang di Bontosikuyu) kawasan perkotaan Polebungin kawasan perkotaan Pariangan Peningkatan pasar LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 148

60 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) kawasan perkotaan Batangmata kawasan perkotaan Buki Peningkatan pasar baru kawasan perkotaan Benteng Jampea kawasan perkotaan Latokdok Pembangunan Pasar skala kawasan Pengembangan Puskesmas Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Jampea Pengembangan Pasar Skala kawasan Pengembangan Puskesmas Sistem pedesaan PPL : Desa Bontosunggu Desa Barugaiya Desa Appatanah Desa Lowa Desa Lantibongan Desa Onto Desa Jinato Desa Tambuna Desa Rajuni Desa Karumpa Desa Pulo Madu LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 149

61 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) 2.2 Sistem jaringan prasarana Sistem jaringan transportasi a. Sistem jaringan transportasi darat 1) Jaringan jalan a) Jaringan Jalan Kolektor (K1) ruas Patori Batas Kota Benteng sepanjang 47,680 (empat puluh tujuh koma enam ratus delapan puluh) km; ruas Jalan Veteran sepanjang 0,640 (nol koma enam ratus empat puluh) km; ruas Jalan Sudirman sepanjang 0,930 (nol koma sembilan ratus tiga puluh) km; ruas Jalan Tanah Doang sepanjang 0,150 (nol koma seratus lima puluh) km; ruas Jalan Penghibur sepanjang 1,230 (satu koma dua ratus tiga puluh) km; batas Kota Benteng Barang-Barang Appatana sepanjang 49,788 (empat puluh sembilan koma tujuh ratus delapan puluh delapan) km; ruas Jalan Hasanuddin sepanjang 0,434 (nol koma empat ratus tiga puluh empat) km; ruas Jalan Bandang sepanjang 0,578 (nol koma lima ratus tujuh puluh delapan) km; ruas Jalan Lamuru sepanjang 0,203 (nol koma dua ratus tiga) km; ruas Jalan Pontowangi sepanjang 0,945 (nol koma sembilan ratus empat puluh lima) km; dan ruas Tongke-Tongke Pelabuhan Patumbukang sepanjang 4,122 (empat koma seratus dua puluh dua) km. Kep Men PUPR No. 248 KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor JKP-1) Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2677/XII/2015 Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan menurut fungsinya sebagai jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2), Kolektor Primer 3 (JKP-3), Kolektor Primer 4 (JKP-4), Jalan Lokal Primer (JLP), Jalan Lingkungan Primer (Jling- P) dan Jalan Arteri Sekunder(JAS), ruas Jalan Pontowangi sepanjang 0,945 (nol koma sembilan ratus empat puluh lima) km; (tidak ada nama JL. Pontowangi) Kolo-Kolo - Bitombang sepanjang 3,70 km Tongke-tongke Patumbukang sepanjang 4,12 km Bahorea Komba sepanjang 7,5 km LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 150

62 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Jalan Kolektor Sekunder (JKS), Jalan Lokal Ruas jalan baru tidak terakomodir dalam RTRW b) Jaringan Jalan Kolektor (K4) Tanah Beru Ereposo Tanah Era Patori Batu Lohe Balara Balara Lembangia Lembangia Langsangereng Langsangereng Tanah Ere Bonelohe Labuang Nipaiya Kampung Bau Labuang Nipaiya Tajuiya Baru Tonjo Lura unjuruiya Ontosapo - Ralaiya Batangmata Garassi Baraonto Ontosapo Barat Lambongan Lambongan Baruiya Silolo Mardekaya Tanabau Tenro Baruiya Bontodatara Tana Bau Ledong Bonea Para Lembangmatene Parak Kaburu Polebunging Tihoro Kep Men PUPR No. 248 KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor JKP-1) Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2677/XII/2015 Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan menurut fungsinya sebagai jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2), Kolektor Primer 3 (JKP-3), Kolektor Primer 4 (JKP-4), Jalan Lokal LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 151

63 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Bakaraiyya Golle Dolak Bontokorong Taman roya Ere mata Joo Polebunging Tulang Pajalaiya Barugaiya Karajang Bontokorong Dallemambua Rea Rea Hulu Parappa TPA Lembang Bau Ngapalohe Lembang Bau Baturapa Bonehalang Kolo Kolo Kolo Kolo Bitombang Erasa Janggo Palemba Tanabau Padang Tana Bau Baera Tanabau Lembangjaya Tabang Teko Matalalang Matalalang Tabang PR. Boddong/Rea-Rea Tile Tile Lembangia Pariangan Lopi Lopi Biring Balang Kenang kenang Kilotepo Maja Maja Pondang Tongke Tongke Kampung Baru Pa garangan Lalemang Ngapaloka Ngapaloka Jammeng Maja Maja Jammeng Primer (JLP), Jalan Lingkungan Primer (Jling- P) dan Jalan Arteri Sekunder(JAS), Jalan Kolektor Sekunder (JKS), Jalan Lokal Ruas jalan baru tidak terakomodir dalam RTRW LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 152

64 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Appatana hangkoang Hangkoang Pattumbukang Pattumbukang Maja Maja Dodaiya Baru Dodaiya Sangkulu Kulu Dodaiya Parangaiya Unjuruiya Panirongan Mata Air Unjuruiya Pengga Saluk Langsangereng Tanaberu Pattalassang Kampung Bau Patori Baje Sappadang Silolo Bontobuki /Baje Baje Siloka Sappadang Ralaiyya Bontobuki /Baje Suttiya Bumbungan Sappadang Hulu Bontomarannu Bontomarannu Gantarang Golle Teko Bontomarannu - Laloasa Tihoro Laloasa Baje Lembang Bosang Sasara Rea Rea Golle Bontomarannu Tihoro Siloka Lebo Ledong Bontokorong Baturapa Tihoro Bontotinggi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 153

65 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Karajang Baturapa Teko Hulu Dolak Tanahbau kenang Kenang Baturibullung Posi / Tamalate Lembangmatene Batupia Biku Tanabau kenang Kenang Lembang Bau Bissorang Baba Ere Ngapalohe Tihoro Gantarang Lohe Bissorang Pusera Hulu Lembang Lura Golle Lembang Pa ja Kaburu Panaikang Bontokorong Batupanynyu Batupanynyu Panaikang Lembang matene Panaikang Baturapa Bontokorong Baera Pinang Jaya Palemba Baera Dongkalang Kahu Kahu Lembang Bau Ngapalohe Ngapaloka Tola Tola Labuang Bajo Lembang Bajo babaere Ngapalohe suttiya Suttiya Batulohe Tahabira MT.Eja/galung Rea Rea Bitombang Bitombang Baera LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 154

66 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Lembang Jaya Lalemang Reaiya Balla Bulo Lemba Batupalangga Matalalang Timoro Lembangia Lopi Lopi Lopi Lopi Hulu Ujung Kayuangin bentengjampea Benteng - Jampea Ujung Kayuangin Benteng Parang Lg. Biropa Bonerate Limbo Limbo Onemalangka Onemalangka Sambali Sambali Bonerate Lambego Kombamiati Tehuu Onesatonda Bonerate Maeantu u Bajo Bangko Bangko Bonelambere Bonelambere timoro Kampung Bugis Kampung Bajo Kota Intan Bonelambere Kota Intan Parang Buranga Garaupa Garaupa Latokdok Erasa Janggo Palemba Kolo Kolo Palemba Dalam Kota Polebunging Barambeng Tana Tappu LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 155

67 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Pengga Pamatata Pamatata Patori Barang Barang Appatanah Lembang Jaya Lopi Lopi Dalam Kota Pariangan c) Lokal primer Rakra Tonjo Tonjo Garassi Onto Sapo Garassi Onto Sapo Bonto Datara Nangkala Bonto Datara Pajalaiya Tanabau Tenro Bontodatara Silolo Kaburu Lembang Matene Dolak - Lembang Matene Dolak Karajaang Karajang Pajalaiya Tanabau tenro Silolo Bakaraiyya Kaburu Kolo Kolo Sasara Bonea Sasara Appabatu Bakarayya Kep Men PUPR No. 248 KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor JKP-1) Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2677/XII/2015 Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan menurut fungsinya sebagai jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2), Kolektor Primer 3 (JKP-3), Kolektor Primer 4 (JKP-4), Jalan Lokal Primer (JLP), Jalan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 156

68 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Lingkungan Primer (Jling- P) dan Jalan Arteri Sekunder(JAS), Jalan Kolektor Sekunder (JKS), Jalan Lokal Ruas jalan baru tidak terakomodir dalam RTRW 2) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten a. Trayek Angkutan Barang Pamatata Patumbukang b. Trayek Angkutan Penumpang Benteng Pamatata Makassar Benteng Barugaiya Polebungin Onto Pamatata Benteng Padang Appatanah ; dan Benteng Pattumbukang c. Trayek Angkutan Penumpang dan Barang Pedesaan Dari PKL Benteng dan PKL Pamatata menuju PPK dan PPL dan Desa Pusat Pertumbuhan d. Terminal Barang dan Penumpang Terminal penumpang tipe B di kawasan perkotaan Benteng Kecamatan Benteng dan di kawasan perkotaan Pamatata di Kecamatan Bontomatene; Terminal penumpang tipe C di kawasan perkotaan Appatanah Kecamatan Bontosikuyu dan di kawasan perkotaan Pattumbukang Kecamatan Bontosikuyu; dan Terminal barang diarahkan di Kecamatan Benteng dan Kecamatan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 157

69 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Bontomatene 3) Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan a. Pelabuhan Penyeberangan Pelabuhan Benteng Jampea, Pelabuhan Pakangkang, Pelabuhan Marege, Pelabuhan Kampung Tangnga, Pelabuhan Mangatti, Pelabuhan Tanamalala, Pelabuhan Dodak, Pelabuhan Kayuangin, dan Pelabuhan Binanga Nipa di Kecamatan Pasimasunggu; Pelabuhan Lembongan, Pelabuhan Bonelambere, dan Pelabuhan Erelompa di Kecamatan Pasimasunggu Timur; Pelabuhan Garaupa, Pelabuhan Kawau, Pelabuhan Karumpa Timur, Pelabuhan Liaganda, Pelabuhan Tee Huu, Pelabuhan Latokdok, Pelabuhan Tadu, Pelabuhan Buranga, dan Pelabuhan Miantuu di Kecamatan Pasilambena; Pelabuhan Lambego, Pelabuhan Komba-komba, dan Pelabuhan Sambali di Kecamatan Pasimarannu; Pelabuhan Arif Rahman Benteng di Kecamatan Benteng; Pelabuhan Patumbukang, Pelabuhan Polassi, Pelabuhan Bahuluang, Pelabuhan Appatanah, Pelabuhan Jammeng, Pelabuhan Barang- Barang, Pelabuhan Tongke-tongke, Pelabuhan Kayu Panda, Pelabuhan Pa garangan, dan Pelabuhan Tile-tile di Kecamatan Bontosikuyu; Pelabuhan Turungan Dongkalang, Pelabuhan Manarai, Pelabuhan Kahu-kahu, dan Pelabuhan Gusung di Kecamatan Bontoharu; Pelabuhan Pamatata, Pelabuhan Langsangiring, Pelabuhan Batangmata, Pelabuhan Menara Indah, Pelabuhan Kulu-kulu, dan Pelabuhan Bonelohe di Kecamatan Bontomatene; Pelabuhan Barugaiya dan Pelabuhan Parak di Kecamatan Bontomanai; Pelabuhan Buki dan Pelabuhan Borong-borong di Kecamatan Buki; dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 158

70 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Pelabuhan Penyeberangan Alternatif Labuang Nipaya Kecamatan Bontomatene. b. Sistem jaringan transportasi laut (1) Tatanan kepelabuhan (a) Pelabuhan Pengumpul Pelabuhan Benteng di Kecamatan Benteng Pelabuhan Pamatata di Kecamatan Bontomatene (b) Pelabuhan Pengumpan Pelabuhan Ujung Jampea dan Pelabuhan Beropa di Kecamatan Pasimasunggu Timur; Pelabuhan Kayuadi dan Pelabuhan Pulau Jinato di Kecamatan Takabonerate; Pelabuhan Bonerate di Kecamatan Pasimarannu; Pelabuhan Bone Lohe dan Pelabuhan Batangmata di Kecamatan Bontomatene; Pelabuhan Appatana di Kecamatan Bontosikuyu; Pelabuhan Padang di Kecamatan Bontoharu; dan Pelabuhan Kalaotoa (c) rencana pengembangan pelabuhan pengumpan, terdiri atas : Pelabuhan Pattumbukang, Pelabuhan Tambolongan dan Pelabuhan Hangkoang di Kecamatan Bontosikuyu; Pelabuhan Benteng Jampea di Kecamatan Pasimasunggu; dan Pelabuhan Kawau, Pelabuhan Pulo Madu dan Pelabuhan Karumpa di Kecamatan Pasilambena. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 414 Tahun 2013 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional RPJMN / NAWACITA (Perpres No. 2 Tahun 2015) Nama pelabuhan ang belum terakomodir dalam RTRW Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan Benteng : Peningkatan kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng, Pengembangan Dermaga 1,2 dan dermaga 3 Bonerate :Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate sementara tahap pengembangan Kalaotoa: Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan kalaotoa sementara tahap pengembangan P. Jampea : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan jampea P. Kayuadi : Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 159

71 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) (2) Alur pelayaran (a) Alur pelayanan local alur pelayaran lokal, yang menghubungkan pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan pelabuhan pengumpan lainnya di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar; (b) Alur Pelayanan Regional alur pelayaran regional, yang menghubungkan pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan pelabuhan pengumpan lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan; dan (c) Alur Pelayanan Nasional alur pelayaran nasional, yang menghubungkan pelabuhan pengumpul di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan pelabuhan pengumpul lainnya. c. Sistem jaringan transportasi udara (1) Tatanan kebandarudaraan bandar udara umum yaitu Bandar Udara H. Aroepala di Kecamatan Bontoharu, yang berfungsi sebagai bandar udara pengumpan; rencana pengembangan bandar udara umum yaitu Bandar Udara Kayuadi di Kecamatan Takabonerate yang berfungsi sebagai bandar udara pengumpan; rencana pengembangan bandar udara khusus, yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) udara untuk penerbangan ruang udara yang dipergunakan langsung untuk kegiatan bandar udara; ruang udara di sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan kebandarudaraan Nasional grand design tahun 2015 Pembebasan Lahan dan Perintisan serta Pembangunan Landasan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 160

72 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) operasi penerbangan; ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan Sistem jaringan energy a. Pembangkit tenaga listrik 1) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PLTD dengan kapasitas 500 (lima ratus) KW di Kecamatan Benteng; PLTD dengan kapasitas (lima ribu tiga ratus sembilan puluh enam) KW di Kecamatan Bontomanai; PLTD dengan kapasitas 100 (seratus) KW di Kecamatan Pasimasunggu; PLTD dengan kapasitas 100 (seratus) KW di Kecamatan Takabonerate; PLTD dengan kapasitas 100 (seratus) KW di Kecamatan Pasimarannu; dan PLTD dengan kapasitas 100 (seratus) KW di Kecamatan Pasilambena 2) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU Pamatata dengan kapasitas 2x7 (dua kali tujuh) MW di Kecamatan Bontomatene; dan PLTU Appatanah dengan kapasitas 2x7 (dua kali tujuh) MW di Kecamatan Bontosikuyu. 3) pengembangan energi listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan pengembangan energi listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung ketersediaan energi listrik pada daerah-daerah terpencil dan pulaupulau kecil di Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan pasimasunggu Timur, Kecamatan Pasimarannu, dan Kecamatan Pasilambena. b. Jaringan transmisi tenaga listrik 1) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) kapasitas 70 (tujuh puluh) KV yang menghubungkan antar Gardu Induk (GI); dan 2) sebaran Gardu Induk (GI) terdiri atas : GI Parak dengan kapasitas 20 (dua puluh) MVA di Kecamatan Bontomanai; RPJMN / NAWACITA (Perpres No. 2 Tahun 2015) Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pembangunan PLTMG 10 Mega Watt LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 161

73 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) GI Pulau Jampea dengan kapasitas 20 (dua puluh) MVA di Kecamatan Pasimasunggu; GI Pulau Bonerate dengan kapasitas 20 (dua puluh) MVA di Kecamatan Pasimarannu; dan GI Pulau Kayuadi dengan kapasitas 20 (dua puluh) MVA di Kecamatan Takabonerate. c. Jaringan pipa minyak dan gas bumi 1) fasilitas penyimpanan dan jaringan pipa minyak dan gas bumi berupa depo minyak dan gas bumi Pamatata di Kecamatan Bontomatene; 2) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU), terdiri atas : SPBU Barugaiya di Kecamatan Bontomanai; SPBU Bua-Bua dan SPBU Bonehalang di Kecamatan Benteng; dan rencana pembangunan SPBU dan Agen Penyaluran Minyak dan Solar (APMS) di Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Buki, Kecamatan Pasilambena, dan Kecamatan Pasilambena Sistem jaringan telekomunikasi a. Jaringan terrestrial ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. Jaringan satelit meliputi satelit dan transponden diselenggarakan melalui pelayanan stasiun bumi ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Sistem jaringan sumber daya air a. Wilayah Sungai Strategis nasional 1) Sungai Sungai Balara dan Langsangiring di Kecamatan Bontomatene; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 162

74 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Sungai Bangsiang di Kecamatan Buki, Sungai Tamanroya dan Sungai Tulang di Kecamatan Bontomanai; Sungai Balang Butung, Binangaluru, Giring-giring, Sungai Bangkala, Sungai Bua-Bua, Sungai Appabatu di Kecamatan Benteng dan Kecamatan Bontoharu; Sungai Baka, Sungai Turungan, Sungai Kunyik, Sungai Bolu-Bolu, Sungai Pusabang, Sungai Kalowaja, Sungai Sangkulukulu, Sungai Komba, Sungai Palarung, Sungai Manampoda, Sungai Galampang, Sungai Bahosangkara, Sungai Pattumbukang di Kecamatan Bontosikuyu; dan Sungai Pakangkang di Kecamatan Pasimasunggu Timur. 2) Bendung Bendung Bontojaya di Kecamatan Bontoharu dan Bendung Losong Kolo-Kolo di Kecamatan Bontoharu 3) Embung Embung Bontojaya dan Embung Losong di Kecamatan Bontoharu; Embung Malelang di Kecamatan Bontomatene; Embung Je ne attaburu dan Embung Balo boro di Kecamatan Pasimasunggu Timur; Embung Dodak, Embung Binanga Parra, Embung Lembang-lembang, Embung Binanga Nipa, dan Embung Eremata di Kecamatan Pasimasunggu; Embung Posi dan Embung Cinimabela di Kecamatan Bontomanai; dan Embung Ngapaloka, Embung Patumbukang, dan Embung Bontoala/Sangkulukulu di Kecamatan Bontosikuyu. 4) sumber air permukaan sumber air permukaan lainnya berupa mata air Topa di Kecamatan Bontoharu, Mata air Eremata Dolak di Kecamatan Bontomanai, mata air Taju ia dan mata air Ereposo di Kecamatan Bontomatene, dan mata air Munteya di Kecamatan Buki; 5) Cekungan air tanah (CAT) Cekungan Air Tanah (CAT) dalam kabupaten, yaitu CAT Selayar yang melintasi Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Bontomanai. /PRT/M/2015 tentang Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 163

75 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) b. Prasarana sumber daya air 1) Sistem jaringan irigasi jaringan irigasi primer, jaringan irigasi sekunder, dan jaringan irigasi tersier yang melayani Daerah Irigasi (DI) di wilayah daerah Sistem prasarana pengelolaan lingkungan a. Sistem Pengelolaan Persampahan 1) Sistem pengelolaan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tempat penampungan sementara (TPS), dan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah. 2) Lokasi TPA ditetapkan di Desa Parak Kecamatan Bontomanai. b. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 1) Unit Air baku Sungai, yaitu Sungai Je nekarring Bitombang di Kecamatan Bontoharu, Sungai Sungai Uhe Kelambu Layolo Baru Kecamatan Bontosikuyu, dan Sungai Bikotik Tinggi Moncong Kecamatan Bontomanai; dan Mata air yaitu mata air Topa di Kecamatan Bontoharu, Mata air Eremata Dolak di Kecamatan Bontomanai, mata air Taju ia dan mata air Ereposo di Kecamatan Bontomatene, dan mata air Munteya di Kecamatan Buki 2) unit produksi air minum yaitu Instalasi Pengolahan Air minum (IPA) IPA Bontomatene dengan kapasitas 10 (sepuluh) l/det di Kecamatan Bontomatene; dan IPA Benteng dengan kapasitas 40 (empat puluh) l/det di Kecamatan Benteng 3) Sistem Jaringan Drainase sistem saluran drainase primer, sistem saluran drainase sekunder dan sistem saluran drainase tersier yang ditetapkan dalam rangka mengurangi genangan air dan mendukung pengendalian banjir, terutama di kawasan permukiman, kawasan industri, kawasan perdagangan, kawasan perkantoran, dan kawasan pariwisata. 4) Sistem jaringan air limbah Pengembangan TPA tinja di Kaburu Pengembangan TPA Kaburu (Penamaan berbeda dgn RTRW) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 164

76 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) ditetapkan dalam rangka pengurangan, pemanfaatan kembali, dan pengolahan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5) Jalur Evakuasi Bencana jalur evakuasi bencana gelombang pasang dan tsunami di Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Buki, Kecamatan Pasilambena, dan Kecamatan Pasilambena; jalur evakuasi bencana longsor di Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Pasilambena; dan jalur evakuasi bencana patahan aktif di Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Bontomanai Sistem jaringan prasarana lainnya 3. Rencana Pola Wilayah 3.1 Kawasan Lindung Kawasan hutan lindung Kawasan hutan lindung dengan luas (sepuluh ribu sembilan puluh empat) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Kawasan Hutan Lindung dengan Luas 6.203,92 Ha di Jampea berdasarkan SK. Penetapan No.SK.4732/menhut- VII/KUH/2014 tanggal 24 Juni 2014 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 165

77 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kawasan Hutan Lindung di P. Kalao dengan luas 3.788,88 Ha berdasarkan SK. Penetapan No. SK.3959/menhut- VII/KUH/2014 tanggal 19 Mei 2014 Total Keseluruhan Hutan Lindung 9.992,80 Ha Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Kawasan resapan air ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai Kawasan perlindungan setempat a. kawasan sempadan pantai; Kawasan sempadan pantai ditetapkan di kawasan pesisir pantai di Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Buki, Kecamatan Pasilambena, dan Kecamatan Pasilambena; b. Kawasan sempadan sungai ditetapkan di sepanjang tepian Sungai Balara, Sungai Langsangiring, Sungai Bangsiang, Sungai Tamanroya, Sungai Tulang di Kecamatan Bontomanai, Sungai Balang Butung, Sungai Binangaluru, Sungai Giring-giring, Sungai Bangkala, Sungai Bua-Bua, Sungai Appabatu, Sungai Baka, Sungai Turungan, Sungai Kunyik, Sungai Bolu-Bolu, Sungai Pusabang, Sungai Kalowaja, Sungai Sangkulukulu, Sungai Komba, Sungai Palarung, Sungai Manampoda, Sungai Galampang, Sungai Bahosangkara, Rehabilitasi Hutan Lindung Pemeliharaan Pengawasan dan Pengamanan kawasan hutan Lindung 5 Ha Pemeliharaan dan 2 Ha Pemb. Hutan Kota LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 166

78 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Sungai Pattumbukang, dan Sungai Pakangkang, c. ruang terbuka hijau kawasan perkotaan berupa Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) yang ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kawasan perkotaan yaitu PKL, PKLp dan PPK Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya a. kawasan taman nasional; Kawasan taman nasional sebagaimana dimaksud merupakan Kawasan Taman Nasional Laut Takabonerate yang berada di sebagian wilayah daerah dengan luas (empat ratus tiga puluh ribu delapan ratus delapan puluh enam) hektar ditetapkan di Kecamatan Takabonerate. b. kawasan pantai berhutan bakau Kawasan pantai berhutan bakau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena Kawasan rawan bencana alam Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan rawan tanah longsor. Kawasan rawan tanah longsor, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Pasilambena. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 167

79 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kawasan lindung geologi a. kawasan rawan bencana alam geologi 1) kawasan rawan tsunami; Kawasan rawan tsunami, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena (seharusnya tertulis Kec. Pasimasunggu Timur). 2) kawasan rawan abrasi; dan Kawasan rawan abrasi ditetapkan di Pantai Barat Kabupaten Kepulauan Selayar yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai. 3) kawasan yang terletak di zona patahan aktif Kawasan yang terletak di zona patahan aktif, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah berupa sempadan mata air Kawasan lindung lainnya Penanaman Bakau pada tahun btg dan tahun Btg dengan sistem rumpun 100 rumpun 3.2 Kawasan Budidaya LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 168

80 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kawasan peruntukkan hutan produksi a. kawasan hutan produksi Kawasan hutan produksi dengan luasan (tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu. b. kawasan hutan produksi terbatas Kawasan hutan produksi terbatas dengan luasan (lima ribu sembilan ratus tiga puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu Pengembangan budidaya hutan produksi tahun 2015 seluas 50 Ha dan tahun 2016 seluas 100 Ha (Jati dan Bambu) Kawasan hutan rakyat Kawasan peruntukan hutan rakyat seluas kurang lebih ,19 Ha ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. Pengembangan tanaman hutan atau tanaman obatobatan pada lahan hutan rakyat : Tahun 2012 : 200 Ha Tahun 2013 : 200 Ha Tahun 2014: 175 Ha Tahun 2015 : 75 Ha Tahun 2016 : 105 Ha (Hutan Rakyat 75 Ha dan Agroforestry 30 Ha) Kawasan peruntukkan pertanian a. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan lahan basah dengan luasan (empat ribu lima puluh tujuh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; dan kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan lahan kering dengan luasan kurang lebih 518 (lima ratus delapan belas) hektar ditetapkan di sebagian wilayah LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 169

81 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kecamatan Pasimarannu, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur. b. Kawasan peruntukan pertanian hortikultura kawasan peruntukan pertanian hortikultura komoditas buah-buahan dengan luasan (seribu sembilan ratus delapan puluh empat) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; dan kawasan peruntukan pertanian hortikultura komoditas sayur-sayuran dengan luasan (seribu sembilan ratus dua puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena Kawasan peruntukkan perkebunan a. kawasan peruntukan perkebunan kelapa dalam dan hibrida kawasan peruntukan perkebunan kelapa dalam dan hibrida dengan luasan (sembilan belas ribu enam ratus sembilan puluh sembilan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 170

82 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; b. kawasan peruntukan perkebunan jambu mete kawasan peruntukan perkebunan jambu mete dengan luasan (tiga ribu enam ratus sembilan puluh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; c. kawasan peruntukan perkebunan cengkeh, lada, dan pala kawasan peruntukan perkebunan cengkeh, lada, dan pala dengan luasan (seribu seratus tiga puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; d. kawasan peruntukan perkebunan kakao kawasan peruntukan perkebunan kakao dengan luasan 643 (enam ratus empat puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; e. kawasan peruntukan perkebunan kenari kawasan peruntukan perkebunan kenari, dan vanili dengan luasan 328 (tiga ratus dua puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; dan f. kawasan peruntukan perkebunan kemiri LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 171

83 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) kawasan peruntukan perkebunan kemiri dengan luasan (dua ribu dua belas) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena Kawasan peruntukan peternakan a. kawasan peruntukan pengembangan ternak besar komoditas sapi, kerbau, dan kuda ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; b. kawasan peruntukan pengembangan ternak kecil komoditas kambing, dan domba ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; dan c. kawasan pengembanan ternak unggas ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 172

84 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena Kawasan peruntukkan perikanan a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap Kawasan peruntukan perikanan tangkap ditetapkan pada kawasan pesisir dan laut Kecamatan Buki, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Bontomanai, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Bontoharu, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Bontosikuyu, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Takabonerate, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Pasimasunggu, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Pasimasunggu Timur, kawasan pesisir dan laut Kecamatan Pasimarannu dan kawasan pesisir dan laut Kecamatan Pasilambena. b. Kawasan peruntukan budidaya perikanan kawasan budidaya perikanan air payau komoditas udang dan bandeng ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur; dan kawasan budidaya perikanan air laut komoditas rumput laut ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagain wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. c. Kawasan pengolahan ikan Kawasan pengolahan ikan ditetapkan akan dikembangkan pada Kecamatan Benteng dan Kecamatan Bontoharu. d. Pelabuhan Pendaratan Ikan Pelabuhan Pendaratan Ikan ditetapkan akan dikembangkan di PPI Bonehalang di Kecamatan Benteng. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pemberian bantuan Sarana Penangkapan (Kapal dan Alat Tangkap & Fasilitas Penunjang Lainnya) Pemberian bantuan bidang budidaya seperti bibit udang, bibit bandeng, bibit kerapu, bibit rumput laut Terbentuknya desa keramba di bontolebang untuk pengembangan budidaya laut Pengembangan percontohan budidaya air tawar antara lain didusun pajalayya untuk budidaya lele Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang- Benteng Pengembangan pabrik es balok LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 173

85 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kawasan peruntukkan pertambangan a. wilayah usaha pertambangan mineral dan batubara wilayah usaha pertambangan komoditas mineral logam, meliputi besi, mangaan, seng, emas, dan tembaga ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Buki, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu; wilayah usaha pertambangan komoditas mineral bukan logam, meliputi fosfat dan dolomite ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu; dan wilayah usaha pertambangan komoditas batuan berupa batu gamping, kerikil berpasir alami (sirtu), tanah liat, pasir laut, urukan tanah setempat, batu gunung, batu kali, kerikil, dan granit ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, dan sebagian wilayah Kecamatan Benteng. b. Wilayah usaha pertambangan minyak dan gas bumi Wilayah usaha pertambangan minyak dan gas bumi, ditetapkan di wilayah perairan laut Kabupaten Kepulauan Selayar yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Inventarisasi dan pemetaan sumber Daya- Inventarisasi dan pemetaan Potensi batuan granit di Pulau jampea Kawasan peruntukkan industri a. kawasan peruntukan industri besar kawasan industri Pamatata yang merupakan kawasan pengolahan dan penyimpanan minyak bumi ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene; dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 142 tahun 2015 Tentang Kawasan Industri LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 174

86 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) kawasan industri perikanan terpadu ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Benteng dan sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu. b. Kawasan peruntukan industri sedang kawasan industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu; dan kawasan industri pembuatan kapal dan peralatan rumah tangga ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Benteng dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu. c. Kawasan peruntukan industri rumah tangga kawasan aglomerasi industri rumah tangga ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu. Peruntukan Kawasan Pergudangan Kawasan peruntukkan pariwisata a. kawasan peruntukan pariwisata budaya Gong Nekara, Meriam Kuno dan Jangkar Raksasa di Kecamatan Bontoharu; Perkampungan Tua dan Mesjid Tua Gantarang di Kecamatan Bontomanai. b. Kawasan peruntukan pariwisata alam Taman Nasional Takabonerate di perairan Kecamatan Takabonerate; wisata bahari di perairan Pulau Tambolongan, Polassi dan Bahuluang di Kecamatan Bontosikuyu dan Pulau Kayuadi di Kecamatan Takabonerate; dan wisata pantai di kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Takabonerate dan Kecamatan Pasilambena. c. Kawasan peruntukan pariwisata buatan kawasan agrowisata di Kecamatan Bontomatene dan Kecamatan Bontomanai; dan kawasan pariwisata terpadu di Kecamatan Benteng dan Kecamatan Bontoharu. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 175

87 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) Kawasan peruntukkan permukiman a. kawasan peruntukan permukiman perkotaan Kawasan peruntukan permukiman perkotaan ditetapkan pada kawasan perkotaan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu (seharusnya tertulis sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur), dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. b. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan Kawasan peruntukan permukiman perdesaan ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan kawasan permukiman Permen PUPERA N0. 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan kualitas Terhadap Perumahan dan Permukiman Kumuh Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 7 Tahun 2015 tentang Transmigrasi Umum Terpadu Rumah Khusus Nelayan Dusun Buttu Desa Laiyolo Kec. Bontosikuyu Program P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Kemudian berkembang ke Program Kota tanpa kumuh (Kotaku) Penyusunan Profil kawasan Kota Benteng Peningkatan kualitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Desa Lowadan Desa batang Pendataan Rumah Tidak Layak huni di Kecamatan Daratan Kawasan budidaya lainnya Kantor Komando Distrik Militer 1415 Kabupaten Kepulauan Selayar di Kecamatan Benteng; Kantor Komado Rayon Militer di Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kecamatan Pasilambena, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Bontoharu; Kantor Kepolisian Resort Kabupaten Kepulauan Selayar di Kecamatan Benteng; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2014 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 176

88 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) dan Kantor Kepolisian Sektor di Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontosikuyu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kecamatan Pasilambena, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Buki, dan Kecamatan Bontoharu 4. Penetapan Kawasan Strategis 4.1 Kawasan Strategis Provinsi a. Bidang pertumbuhan ekonomi 1. kawasan pengembangan budidaya alternatif komoditas perkebunan unggulan, yang meliputi : kawasan pengembangan komoditas jambu mete, ditetapkan di Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; kawasan peruntukan perkebunan kakao, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; dan kawasan peruntukan perkebunan kenari, dan vanili dengan ditetapkan di Kawasan Ekonomi Khusus Dalam Bidang Pariwisata Di Desa Lowa Kec. Bontosikuyu LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 177

89 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu. 2. Kawasan pengembangan pusat distribusi kebutuhan bahan pokok Kawasan Timur Indonesia Pamatata di Kecamatan Bontomatene. b. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi KSP dengan sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, terdiri dari Kawasan Pertambangan Minyak dan gas Bumi Blok Selayar dan Blok Karaengta di wilayah perairan laut Daerah yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene c. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup KSP dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, terdiri atas : kawasan hutan lindung, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu; dan kawasan wisata bahari Takabonerate, ditetapkan di Kecamatan Takabonerate. 4.2 Kawasan Strategis Kabupaten a. Bidang pertumbuhan ekonomi kawasan industri Pamatata di Kecamatan Bontomatene; kawasan sentra pertanian tanaman pangan di Kecamatan Pasimasunggu dan Kecamatan Pasimasunggu Timur; kawasan budidaya ikan karang, di Kecamatan Bontoharu dan Kecamatan Takabonerate; kawasan pariwisata terpadu, di Kecamatan Benteng dan Kecamatan Bontoharu yang akan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh; kawasan perkotaan Kayuadi di Kecamatan Takabonerate; dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 178

90 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) kawasan perkotaan Bonerate di Kecamatan Pasimarannu. b. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) ditetapkan di Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Takabonerate, Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kecamatan Pasimarannu, dan Kecamatan Pasilambena Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah Dan Air Penetapan Pulau Kakabia sebagai kawasan konservasi Alam 5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG 5.1 Arahan Yang Berisi Indikasi Program Utama Jangka Menengah Lima Tahunan Struktur Kabupaten a. Perwujudan sistem perkotaan b. Perwujudan sistem pedesaan c. Perwujudan sistem transportasi d. Perwujudan sistem jaringan energy e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan lingkungan h. Perwujudan sistem jaringan/ prasarana lainnya 5.2 Pola Kabupaten a. Perwujudan kawasan lindung LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 179

91 PEMERINTAH Kebutuhan Pembangunan No. Muatan RTRW Dinamika Pembangunan (b) Pelaksanaan Pemafaatan (c) b. Perwujudan kawasan budidaya 6. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 6.1 Indikasi Arahan Peraturan Zonasi 6.2 Arahan Perizinan 6.3 Arahan Insentif dan Disinsentif 6.4 Arahan Sanksi Administratif 3.2. TAHAP EVALUASI DAN PENILAIAN TABEL KELENGKAPAN DAN KEDALAMAN MATERI MUATAN RTRW No. Muatan RTRW (a) Kelengkapan (b) Kedalaman (c) Ada Tidak Cukup Kurang Dampak Muatan yg tdk lengkap atau Muatan yg Kurang Dalam (d) 1. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PR 1.1 Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten; dan 1.2 Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten Tidak akomodatif terhadap dinamika yang terjadi Tidak akomodatif terhadap dinamika yang terjadi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 180

92 PEMERINTAH 2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH 2.1 Rencana sistem jaringan prasarana skala kabupaten, mencakup: a. Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana transportasi, meliputi rencana jaringan jalan, terminal (tipe A dan B), jaringan rel kereta api, stasiun antar kota, pelabuhan dalam fungsi dan cakupan layanan (pusat penyebaran dan bukan pusat penyebaran), dan bandara dalam fungsi dan cakupan layanan; b. Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana energi, meliputi jaringan SUTUT, SUTET, SUTT, SUTM, pusat-pusat pembangkit listrik, dan pusat-pusat distribusi tegangan menengah ke atas; c. Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana sumber daya air, meliputi: sumbersumber air baku untuk kegiatan permukiman perkotaan dan jaringan air baku wilayah, system jaringan irigasi, sungai, danau, waduk, DAS/wilayah sungai, dan lainnya; d. Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana telekomunikasi, meliputi jaringan terrestrial skala wilayah dan nasional yang ada di kabupaten (mikro digital, serat optik, mikro analog, kabel laut, jaringan internasional), serta jaringan satelit (stasiun bumi); dan e. Rencana pengembangan jaringan prasarana lainnya, meliputi: prasarana pengelolaan lingkungan (TPA regional), dan penyediaan air bersih regional. Tidak akomodatif terhadap dinamika yang terjadi Berbagai potensi tidak dapat dikembangkan karena tidak termuat dalam RTRW Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan prasarana wilayah Rencana struktur ruang dilengkapi dengan peta rencana struktur ruang yang menggambarkan sistem perkotaan dan sistem jaringan prasarana di wilayah kabupaten Tidak memberikan informasi spasial yang akurat 3. RENCANA POLA RUANG WILAYAH 3.1 Rencana pola ruang kawasan lindung yang mencakup: a. Kawasan hutan lindung; b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi: 1) Kawasan bergambut; dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 181

93 PEMERINTAH 2) Kawasan resapan air; c. Kawasan perlindungan setempat, meliputi: 1) Sempadan pantai; 2) Sempadan sungai; 3) Kawasan sekitar danau atau waduk; 4) Kawasan sekitar mata air; dan 5) Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya. d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, meliputi: 1) Kawasan suaka alam; 2) Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya; 3) Suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut; 4) Cagar alam dan cagar alam laut; 5) Kawasan pantai berhutan bakau; 6) Taman nasional dan taman nasional laut; 7) Taman hutan raya; 8) Taman wisata alam dan taman wisata alam laut; dan 9) Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. e. Kawasan rawan bencana alam, meliputi: 1) Kawasan rawan tanah longsor; dan 2) Kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir. f. Kawasan lindung geologi, meliputi: 1) Kawasan cagar alam geologi; dan 2) Kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. g. Kawasan lindung lainnya, meliputi: 1) Cagar biosfer; 2) Ramsar; 3) Taman buru; 4) Kawasan perlindungan plasma-nutfah; dan 5) Kawasan pengungsian satwa, terumbu karang dan kawasan koridor bagi jenis satwa 6) atau biota laut yang dilindungi. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 182

94 PEMERINTAH 3.2 Rencana pola ruang kawasan budidaya a. Kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan hutan produksi terbatas; 2) Peruntukan hutan produksi tetap; dan 3) Peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi. Berpengaruh Kebijakan pengembangan produksi terhadap strategis hutan b. Kawasan hutan rakyat; Berpengaruh Kebijakan pengembangan rakyat terhadap strategis hutan c. Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan pertanian lahan basah; 2) Peruntukan pertanian lahan kering; dan 3) Peruntukan hortikultura Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan pertanian d. Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten; Berpengaruh Kebijakan pengembangan perkebunan terhadap strategis e. Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan perikanan tangkap; 2) Peruntukan budi daya perikanan; dan 3) Peruntukan kawasan pengolahan ikan. Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan perikanan f. Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan mineral dan batubara; 2) Peruntukan minyak dan gas bumi; 3) Peruntukan panas bumi; dan 4) Peruntukan air tanah di kawasan pertambangan. Berpengaruh Kebijakan pengembangan pertambangan terhadap strategis g. Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan industri besar; 2) Peruntukan industri sedang; dan 3) Peruntukan industri rumah tangga. Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan industri LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 183

95 PEMERINTAH h. Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan pariwisata budaya; 2) Peruntukan pariwisata alam; dan 3) Peruntukan pariwisata buatan. Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan pariwisata i. Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasan: 1) Peruntukan permukiman perkotaan; dan 2) Peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budi daya maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya. Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan permukiman perkotaan dan perdesaan j. Kawasan peruntukan lainnya. Berpengaruh Kebijakan pengembangan lainnya terhadap strategis kawasan Rencana pola ruang dilengkapi dengan peta pola ruang yang menggambarkan pola ruang kawasan lindung dan pola ruang kawasan budi daya di wilayah kabupaten. Tidak memberikan informasi spasial yang akurat terutama tentang posisi dan luasan kawasan 4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS a. Lokasi dan jenis kawasan strategis kabupaten; dan Berpengaruh terhadap Kebijakan strategis pengembangan kawasan strategis kabupaten b. Peta kawasan strategis kabupaten, yang menunjukkan deliniasi kawasan strategis nasional; kawasan strategis provinsi yang ada di wilayah kabupaten, dan kawasan strategis kabupaten. Tidak memberikan informasi spasial yang akurat terutama tentang posisi dan luasan kawasan 5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH (5 THN) a. Indikasi program perwujudan rencana struktur wilayah kabupaten, meliputi Tidak menggambarkan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 184

96 PEMERINTAH indikasi program utama perwujudan pusat-pusat kegiatan, dan program utama perwujudan sistem prasarana wilayah di kabupaten; perwujudan ruang wilayah Program pembangunan sesuai kebutuhan pembangunan struktur tidak dengan b. Indikasi program perwujudan rencana pola ruang wilayah kabupaten, meliputi indikasi program perwujudan kawasan lindung, dan indikasi program perwujudan kawasan budi daya; serta Tidak menggambarkan perwujudan pola ruang wilayah Program pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan c. Indikasi program perwujudan kawasan strategis kabupaten Tidak menggambarkan perwujudan kawasan strategis Program pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan pembangunan 6. Arahan Pengendalian a. Ketentuan umum peraturan zonasi untuk pola ruang wilayah kabupaten b. Ketentuan perizinan, meliputi: 1) Daftar semua perizinan di wilayah kabupaten baik eksisting maupun rencana; 2) Mekanisme perizinan yang terkait dengan pemanfaatan RTRW; dan 3) Arahan pengambilan keputusan terkait dengan perizinan yang akan diterbitkan. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 185

97 PEMERINTAH c. Ketentuan insentif-disinsentif, meliputi: 1) Insentif-disinsentif kepada pemerintah daerah lainnya; dan 2) Insentif-disinsentif kepada masyarakat. d. Arahan sanksi administratif yang diberikan kepada: 1) Pelanggar pemanfaatan ruang yang tidak pernah mengajukan perizinan pemanfaatan ruang; 2) Pemohon izin pemanfaatan ruang yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana izin pemanfaatan ruang yang diminta; dan 3) Pemberi izin yang melanggar kaidah dan ketentuan pemanfaatan ruang. TABEL KETENTUAN DATA MINIMAL YANG HARUS DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN RTRW No. Muatan RTRW (a) Ada/ Lengkap Kelengkapan (b) Tdk ada/tdk lengkap Dampak Akibat Data yg tdk Lengkap (c) Relevansi dengan kondisi saat ini (d) Masih Relevan Perlu Updating Dampak Akibat Data yg Kurang Relevan (e) 1. PETA-PETA, meliputi : a. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau peta topografi skala 1: sebagai peta dasar; Informasi spasial tidak akurat b. citra satelit 1 untuk memperbaharui (update) peta dasar dan membuat peta tutupan lahan Penyajian data tutupan lahan yang tidak akurat c. peta batas wilayah administrasi; Tidak menggambarkan data LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 186

98 PEMERINTAH No. Muatan RTRW (a) Ada/ Lengkap Kelengkapan (b) Tdk ada/tdk lengkap Dampak Akibat Data yg tdk Lengkap (c) Relevansi dengan kondisi saat ini (d) Masih Relevan Perlu Updating Dampak Akibat Data yg Kurang Relevan (e) administrasi yang lengkap dan jelas d. peta batas kawasan hutan; Data kehutanan yang tidak akurat e. peta-peta masukan untuk analisis kebencanaan; dan Analisis kebencanaan yang tidak akurat f. peta-peta masukan untuk identifikasi potensi sumber daya alam. Analisis potensi SDA yang tidak akurat 2. DATA DAN INFORMASI, meliputi: a. data tentang kependudukan b. data tentang sarana dan prasarana wilayah; c. data tentang pertumbuhan ekonomi wilayah; Analisis pertumbuhan penduduk dan persebaran tidak akurat Analisis kebutuhan sapra wilayah tidak akurat Analisis pertumbuhan ekonomi wilayah tidak akurat d. data tentang kemampuan keuangan pembangunan daerah Analisis pertumbuhan keuangan daerah tidak akurat e. data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah Penanggungjawab sectoral tidak sesuai f. data dan informasi tentang kebijakan Tidak akomodatif terhadap LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 187

99 PEMERINTAH No. Muatan RTRW (a) Ada/ Lengkap Kelengkapan (b) Tdk ada/tdk lengkap Dampak Akibat Data yg tdk Lengkap (c) Relevansi dengan kondisi saat ini (d) Masih Relevan Perlu Updating Dampak Akibat Data yg Kurang Relevan (e) penataan ruang terkait (RTRW kabupaten yang sebelumnya, RTRW provinsi, RTRW Nasional dan RTR pulau terkait); kebijakan nasional dan provinsi g. data dan informasi tentang kebijakan pembangunan sektoral, terutama yang merupakan kebijakan pemerintah pusat; dan Tidak akomodatif terhadap program nasional dan provinsi h. peraturan-perundang undangan terkait. Tidak sesuai dengan nomenklatur, kebijakan, dan strategi pembangunan TABEL KESESUAIAN ANTARA RTRW DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN No. 1. Peraturan Perundang Undangan (a) Perpres No. 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN tentang RPJMN Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) Pelabuhan Benteng 1. Sistem Pusat Pelayanan (PKL Konsistensi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 188

100 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Dermaga Penyeberangan Benteng Jampea Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Benteng) 2. System jaringan transportasi laut (Tatanan Kepelabuhanan) 3. Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan (Pelabuhan penyeberangan) 1. Sistem Pusat Pelayanan (PPK Benteng Jampea 2. System prasarana (Sistem jaringan transportasi laut) 3. Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan (Pelabuhan penyeberangan) Pembangunan Bendungan Cinemabella Selayar System jaringan sumber daya air Dampak Terhadap RTRW (e) penamaan pelabuhan mempengarhi system pembiayaan baik pusat maupun daerah Peran dan fungsi pelabuhan Konsistensi penamaan pelabuhan mempengarhi system pembiayaan baik pusat maupun daerah Peran dan fungsi pelabuhan Tidak akomodif terhadap kepentingan Nasional Perubahan fungsi dari embung menjadi bendungan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 189

101 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Pembangunan Bendungan Posi System jaringan sumber daya air PLTD Selayar (Relokasi PLTD ) 2 x 1 MW System jaringan energy PLTGB Selayar (FTP 2) 8 MW System jaringan energy Dampak Terhadap RTRW (e) Tidak akomodif terhadap kepentingan Nasional Perubahan fungsi dari embung menjadi bendungan Tidak akomodif terhadap kepentingan Nasional Tidak akomodif terhadap kepentingan Nasional 2. Kep Men PUPR No. 248 KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor JKP-1) Jaringan Jalan Kolektor Primer e. Jln. Pahlawan (benteng) f. Tongke-tongke apatana g. Jln. Dr. Sudiro husodo (benteng) h. Jln. A. Pettarani (benteng) System jaringan jalan Tidak akomodif terhadap perubahan status dan fungsi jalan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 414 Tahun 2013 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 190

102 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional Pelabuhan Pengumpul : Pelabuhan Selayar/Benteng/Rauf Rahman System jaringan transportasi laut Penamaam pelabuhan yang tidak konsisten berdampak pada system pembiayaan Pelabuhan Pengumpan : P. Ujung Lero P. Rajuni system jaringan prasarana transportasi Tidak akomodif terhadap rencana nasional Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional Bandar Udara H. Aroepala Permen PU No. 14 Tahun 2015 tentang Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi (Daerah Irigasi Permukaan) D.I. Balang Bangkala D.I. Balo'boro I D.I. Balo'boro II D.I. Benteng Penga I D.I. Benteng Penga II D.I. Benteng Penga III D.I. Benteng Penga IV D.I. Benteng Penga V D.I. Benteng Penga VI system jaringan sumberdaya air Tidak akomodif terhadap rencana nasional LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 191

103 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) D.I. Benteng Penga VII D.I. Binanga Bakka D.I. Binanga La'ba I D.I. Binanga La'ba II D.I. Binanga La'ba III D.I. Binanga La'ba IV D.I. Binanga La'ba V D.I. Binanga La'ba VI D.I. Binanga Nipa D.I. Binanga Parra I D.I. Binanga Parra II D.I. Binanga Parra III D.I. Bolu-Bolu D.I. Bonelambere I D.I. Bonelambere II D.I. Bonelambere III (Buhung Parring) D.I. Bonto Bulaeng D.I. Bontojaya D.I. Dodak I D.I. Dodak II D.I. Dodak III D.I. Erelompa D.I. Eremata I D.I. Eremata II D.I. Eremata III D.I. Kajammengang I D.I. Kajammengang II D.I. Lajongko LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 192

104 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) D.I. Lembang Lauro D.I. Lembang Tedong D.I. Lembang-Lembang I D.I. Lembang-Lembang II D.I. Lembang-Lembang III D.I. Lembang-Lembang IV D.I. Losong D.I. Marege D.I. Ojo D.I. Kali'ba D.I. Bulo D.I. Mataluntun D.I. Sangtandung D.I. Tampang Tua D.I. Taba D.I. Lumaring Hulu D.I. Sondong D.I. Salukanan D.I. Tabi D.I. Buntu Nase D.I. Buntu Sarek D.I. Kaili Hulu D.I. Kaili Hulu (Daerah Irigasi Air Tanah) D.I.A.T. Bontobulaeng D.I.A.T. Mare-Mare (Daerah Irigasi Tambak) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 193

105 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) D.I.T. Barugaya D.I.T. Benteng Selatan D.I.T. Bontelempangan D.I.T. Bontobulaeng D.I.T. Bontoharu D.I.T. Bontomalling D.I.T. Bontosaile D.I.T. Kayuadi D.I.T. Kembang Ragi D.I.T. Labuang Pamajang D.I.T. Laiyolo D.I.T. Lembang Baji D.I.T. Lowa D.I.T. Ma'minasa D.I.T. Massungke D.I.T. Parak D.I.T. Tambolongan PP No 50 tahun 2011 tetang KSPN Destinasi Pariwisata Nasional DPN Makassar- Takabonerate dan sekitarnya KPPN Selayar dan sekitarnya Tujuan, Kebijakan, dan strategi Tidak akomodatif terhadap kebijakan nasional Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Tingkat ketelitian peta Tingkat akurasi peta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Kebijakan dan strategi sumberdaya mineral, kelautan dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 194

106 PEMERINTAH No. Peraturan Perundang Undangan (a) Kesesuaian (b) Sesuai Tdk sesuai Muatan Pengaturan yg Terkait Dengan Muatan RTRW (c) Dampak Terhadap RTRW (e) kehutanan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah Dan Air Peruntukan lahan konservasi Luas konservasi kawasan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan Peruntukan lahan perkebunan Luas kawasan potensi perkebunan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2677/XII/2015 Tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan menurut fungsinya sebagai jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2), Kolektor Primer 3 (JKP-3), Kolektor Primer 4 (JKP-4), Jalan Lokal Primer (JLP), Jalan Lingkungan Primer (Jling- P) dan Jalan Arteri Sekunder(JAS), Jalan Kolektor Sekunder (JKS), Jalan Lokal System jaringan transportasi darat (jalan) Status dan fungsi jaringan jalan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 7 Tahun 2015 tentang Transmigrasi Umum Terpadu System perdesaan Kawasan Permukiman perdesaan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 195

107 PEMERINTAH TABEL EVALUASI BERDASARKAN OVERLAY PETA EKSISTING DENGAN RENCANA UNTUK MENGETAHUI BESARAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG Besaran No. Jenis dan Muatan RTRW Rencana Kondisi di lapangan Persentase Simpangan (%) Sesuai Tdk Sesuai 1. Rencana Struktur Wilayah 1.1 Sistem jaringan transportasi darat Jaringan jalan Jaringan Jalan Kolektor (K1) 1. ruas Patori Batas Kota Benteng sepanjang 47,680 (empat puluh tujuh koma enam ratus delapan puluh) km; 2. ruas Jalan Veteran sepanjang 0,640 (nol koma enam ratus empat puluh) km; 3. ruas Jalan Sudirman sepanjang 0,930 (nol koma sembilan ratus tiga puluh) km; 4. ruas Jalan Tanah Doang sepanjang 0,150 (nol koma seratus lima puluh) km; 5. ruas Jalan Penghibur sepanjang 1,230 (satu koma dua ratus tiga puluh) km; 6. batas Kota Benteng Barang-Barang Appatana sepanjang 49,788 (empat puluh sembilan koma tujuh ratus delapan puluh delapan) km; 7. ruas Jalan Hasanuddin sepanjang 0,434 (nol koma empat ratus tiga puluh empat) km; 8. ruas Jalan Bandang sepanjang 0,578 (nol koma lima ratus tujuh puluh delapan) km; LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 196

108 PEMERINTAH 9. ruas Jalan Lamuru sepanjang 0,203 (nol koma dua ratus tiga) km; 10. ruas Jalan Pontowangi sepanjang 0,945 (nol koma sembilan ratus empat puluh lima) km; dan 11. ruas Tongke-Tongke Pelabuhan Patumbukang sepanjang 4,122 (empat koma seratus dua puluh dua) km. Jaringan Jalan Kolektor (K4) Jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan Sistem jaringan sumber daya air Baera Pinang Jaya Lembang Bau Ngapalohe Pelabuhan Penyeberangan Pelabuhan Arif Rahman Benteng di Kecamatan Benteng; Embung Posi dan Embung Cinimabela di Kecamatan Bontomanai; dan sumber air permukaan Sumber air permukaan lainnya berupa mata air Topa di Kecamatan Bontoharu, Mata air Eremata Dolak di Kecamatan Bontomanai, mata air Taju ia dan mata air Ereposo di Kecamatan Bontomatene, dan mata air Munteya di Kecamatan Buki; Daerah Irigasi Malelang di Kec. Bontomatene Posi di Kec. Bontomanai Losong dan Bontojaya di Kec. Bontoharu Bolu-Bolu, Pati Korek, dan Reayya di Kec. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 197

109 PEMERINTAH Bontosikuyu Binanga Parak, Benteng Penga, Dodak, Nipa, Binanga La ba, Lajongko, Binanga Bakka, Eemata, Ptang dan Marege di Kec. Pasimasunggu Timur Bonelambere, Buntubulaeng, Baloboro,Erelompa, Lembang Lauro, Ere Lompa, Pakangkang, Lembang Tedong, dan Garassi Lambego di Kec. Pasilambena Sistem Pengelolaan Persampahan Lokasi TPA ditetapkan di Desa Parak Kecamatan Bontomanai. unit produksi air minum yaitu Instalasi Pengolahan Air minum (IPA) IPA Bontomatene dengan kapasitas 10 (sepuluh) l/det di Kecamatan Bontomatene; dan IPA Benteng dengan kapasitas 40 (empat puluh) l/det di Kecamatan Benteng. Sistem Jaringan Drainase Sistem saluran drainase primer dikembangkan melalui saluran pembuangan utama meliputi Sungai Parappa dan Sungai Bua-bua yang melayani kawasan perkotaan. Sistem saluran drainase sekunder dikembangkan tersendiri pada kawasan industri, kawasan perdagangan, kawasan perkantoran, dan kawasan pariwisata yang terhubung ke saluran primer, sehingga tidak mengganggu saluran drainase permukiman. Sistem saluran drainase tersier dikembangkan pada kawasan permukiman. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 198

110 PEMERINTAH 2. Rencana Pola Wilayah 2.1Kawasan Lindung 2.2 Kawasan Budidaya kawasan hutan produksi kawasan hutan produksi terbatas Kawasan hutan rakyat Kawasan peruntukkan pertanian Kawasan hutan lindung dengan luas (sepuluh ribu sembilan puluh empat) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu. Kawasan hutan produksi dengan luasan (tiga ribu sembilan ratus dua puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu. Kawasan hutan produksi terbatas dengan luasan (lima ribu sembilan ratus tiga puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu. Kawasan peruntukan hutan rakyat seluas kurang lebih ,19 Ha ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan lahan basah dengan luasan (empat ribu lima puluh tujuh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 199

111 PEMERINTAH Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; dan Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan lahan kering dengan luasan kurang lebih 518 (lima ratus delapan belas) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur. kawasan peruntukan perkebunan kelapa dalam dan hibrida Kawasan peruntukan pertanian hortikultura komoditas sayur-sayuran dengan luasan (seribu sembilan ratus dua puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena kawasan peruntukan perkebunan kelapa dalam dan hibrida dengan luasan (sembilan belas ribu enam ratus sembilan puluh sembilan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Benteng, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 200

112 PEMERINTAH Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; kawasan peruntukan perkebunan jambu mete dengan luasan (tiga ribu enam ratus sembilan puluh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; kawasan peruntukan perkebunan cengkeh, lada, dan pala dengan luasan (seribu seratus tiga puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; kawasan peruntukan perkebunan kakao dengan luasan 643 (enam ratus empat puluh tiga) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 201

113 PEMERINTAH Kecamatan Pasilambena; kawasan peruntukan perkebunan kenari, dan vanili dengan luasan 328 (tiga ratus dua puluh delapan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu; dan kawasan peruntukan perkebunan kemiri dengan luasan (dua ribu dua belas) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena. 3. Penetapan Kawasan Strategis 3.1 KSP dengan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi; a. kawasan pengembangan budidaya alternatif komoditas perkebunan unggulan, yang meliputi : Kawasan pengembangan komoditas jambu mete, ditetapkan di Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 202

114 PEMERINTAH Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; kawasan pengembangan komoditas jambu mete, ditetapkan di Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena; awasan peruntukan perkebunan kenari, dan vanili dengan ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu, dan sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu. b. Kawasan pengembangan pusat distribusi kebutuhan bahan pokok Kawasan Timur Indonesia Pamatata di Kecamatan Bontomatene. 3.2 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan Pendayagunaan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi Kawasan Pertambangan Minyak dan gas Bumi Blok Selayar dan Blok Karaengta di Wilayah perairan Laut Daerah yag meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 203

115 PEMERINTAH 3.2 Kawasan strategis dengan sudut kepentingan Pendayagunaan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi KSP dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, terdiri atas : a. kawasan hutan lindung, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu; dan b. kawasan wisata bahari Takabonerate, ditetapkan di Kecamatan Takabonerate. TABEL EVALUASI BERDASARKAN REALISASI PROGRAM UNTUK MELIHAT JENIS DAN DAMPAK PELAKS. PEMANFAATAN RUANG No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Perwujudan Struktur 1 Pusat Kegiatan Lokal PKL Benteng Penyusunan RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Kawasan Revisi Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Kota Benteng 2014 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 204

116 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Pusat Kota Kabupaten Kepulauan Selayar 2013 Penyiapan regulasi tentang RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Belum terealisasi Anggaran Penyiapan regulasi tentang ketentuan teknis bangunan Pengembangan pusat perdagangan regional kabupaten Pengembangan perkantoran pemerintahan Pengembangan Bandara H. Aroepala Selayar Perda tentang Bangunan Gedung Lokasi Perdagangan di Jl. Kh. Hayyung dan Sekitarnya - Pembangunan beberapa Kantor Baru Di JL Ahmad Yani seperti Kantor Dinas Kesehatan, Dinas PU, Kantor POLPP - Seluruh Kantor Kecamatan dan pembangunan gedung kantor(posko bencana) Landasan Pacu sudah 1950 m x 30 m, Terhitung tanggal 1 Nopember 2016 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 205

117 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penerbangan sudah setiap hari Peningkatan pelabuhan laut Peningkatan PPI Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng Pengembangan Dermaga 1, 2, dan Dermaga 3 Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang seperti Kantor, Mesin Pendingin dan Dermaga PPI Mengembangkan industri pengolahan perikanan Pengembangan kawasan industri perikanan terpadu Pembangunan perumahan PNS Pengembangan perumahan rakyat - Perumahan PNS Bonea - Persiapan Pembangunan Perumahan PNS berupa penyiapan lahan (Parappa) Persiapan Pembangunan Perumahan Rakyat di Passanderang (Bukan Benteng tapi Bontoharu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 206

118 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengembangan pasar regional Pengembangan Pasar Bonea Pembangunan Perguruan Tinggi (Akademi) Pembangunan beberapa kampus swasta seperti Panrita Husada, Politeknik Pariwisata dan Universitas Terbuka, Unismu Pengembangan RSUD Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Pembangunan Gedung Olah Raga dan kesenian (Stadion) Peningkatan terminal Pengembangan Mesjid Raya Peningkatan kapasitas PDAM Peningkatan pengelolaan sampah dan penyediaan TPST Pembangunan Indoor open lapangan takrow dan sarana penunjangnya - Peningkatan Tipe Terminal Tipe C - Pembangunan Pelataran Parkir Terminal bonea tahun 2014 Perbaikan Menara Masjid Raya Benteng Pembangunan Jaringan instalasi PDAM Penyediaan Tempat Sampah Rumah Tangga dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 207

119 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai yang ramah lingkungan Pendauran Ulang sampah organik (Pengomposan) di Bank Sampah Alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangunan (lisiba) Pembangunan Islamic Center Sudah Ada Lahan Siap bangun di Kec. Bontoharu Pembangunan dan Peningkatan jalan Pembangunan Balai Latihan Kerja Modern PKL Pamatata Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Penambahan beberapa Ruas Jalan, Pemeliharaan Jalan Pembangunan balai Latihan Kerja Modern (Samping Kantor Bupati) Rencana Detail Tata dan Peraturan Zonasi Perkotaan Pamatata Kecamatan Bontomatene 2014 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Belum terealisasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 208

120 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penyiapan regulasi tentang RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Belum terealisasi Penyiapan regulasi tentang ketentuan teknis bangunan Pengembangan perumahan rakyat Penyediaan lahan kawasan jasa Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Perda tentang Bangunan Gedung Ada termuat RDTR Peningkatan Kapasitas Dermaga Pelabuhan Pamatata Pembangunan pabrik pengolahan hasil laut non Ikan Pengembangan industri perahu tradisional; Peningkatan pusat perdagangan dan jasa tidak ada Pembangunan terminal; Terminal Lapangan Penumpukan, Pembangunan Kantor dan Rest Area LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 209

121 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pembangunan SD dan SMP Negeri Pembangunan gedung penyelamat dan penyediaan peralatan peringatan dini bahaya gempa dan gelombang pasang Pengembangan Puskemas Rawat Inap Pamatata Pengembangan Puskesmas dari tidak rawat inap menjadi rawat inap 2 Pusat Kegiatan Lokal Promosi PKLp Kayuadi Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Penyiapan regulasi tentang RDTR Kawasan dan Peraturan Zonasi Tidak Ada Tidak Ada Pengembangan pusat perdagangan regional skala kecamatan /antar kecamatan Pembangunan Pasar Pengembangan perumahan Pembangunan Perumahan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 210

122 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai swadaya Swadaya Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Pembangunan fasilitas pendukung ekowisata bahari di Kawasan Takabonerate Pembangunan home-stay desa wisata Pengembangan SD dan SMP Negeri Pengembangan Puskemas Rawat Inap Kayuadi Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi sementara tahap pengembangan Pembangunan beberapa homestay di kawasan takabonerate Pembangunan beberapa homestay di kawasan takabonerate Pembangunan SMP 5 Takabonerate tahun 2015, pembangunan perumahan guru, pembangunan ruang guru,pembangunan ruang kelas dan rehab beberapa sekolah Dasar dan SMP Pengembangan Rumah Sakit dari tidak rawat inap menjadi rawat inap PKLp Bonerate LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 211

123 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penyusunan RDTR Kota dan Peraturan Zonasi Penyiapan regulasi tentang RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Tidak Ada Tidak Ada Pengembangan pusat perdagangan regional skala kecamatan /antar kecamatan Pengembangan perumahan swadaya Peningkatan pusat perdagangan Perbaikan dan peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Pengembangan Pasar tradisonal Ada Pengembangan pusat perdagangan di sekitar Kawasan Perumahan (Kios) Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate, sementara tahap pengembangan Pembangunan lumbung pangan Ada di Desa Lamantu Pengembangan SD dan SMP Negeri Pembangunan Perpustakaan SDI Bonerate, Penambahan Lab bahasa SMP dan Pembangunan Pagar SMPN LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 212

124 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai 1 Pasimarannu tahun 2013 Pengembangan Puskemas Rawat Inap Bonerate Rehab. Kantor Puskesmas pasimarannu, Pembangunan Bersalin Puskesmas, Rehab Rawat Inap Puskesmas Pasimarannu tahun Pusat Pelayanan Kawasan PPK Pariangan Peningkatan pusat perdagangan terdapat satu pasar Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan jalan produksi perkebunan Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Pembangunan Jalan Tani Pembangunan jalan Tani terdapat lahan pengering LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 213

125 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pembangunan pengolahan padi (rice milling) Pembangunan fasilitas penunjang sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba) Pembangunan pusat perbenihan tanaman keras tidak Ada tidak Ada tidak Ada PPK Malelang Peningkatan pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan jalan produksi perkebunan; Pembangunan Pengolahan padi (Rice Milling) Pembangunan fasilitas penunjang sentra peternakan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 214

126 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai ternak kecil (kambing & domba) PPK Polebungin Peningkatan pusat perdagangan Tidak Ada pusat perdagangan Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura Pembangunan jalan produksi perkebunan Pembangunan Jalan Tani hampir semua Desa Pembangunan Jalan Tani hampir semua Desa Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Pembangunan subterminal agribisnis Pembangunan gudang pengumpul oleh Swasta di Parak Appabatu Tidak Ada PPK Buki Peningkatan pusat perdagangan Pengembangan Pasar Baru Buki LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 215

127 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Peningkatan dan pembangunan prasarana penunjang kegiatan tanaman hortikultura dan perkebunan Pembangunan prasarana penunjang usaha tani dan perkebunan Pembangunan gudang pengumpul dan lahan pengering Pembangunan Jalan Tani holtikutura, pertanian dan perkebunan, Pabrik usaha Kelapa terpadu di Desa Mekar Indah Pembangunan Jalan Tani holtikutura, pertanian dan perkebunan, Pabrik usaha Kelapa terpadu di Desa Mekar Indah Tidak Ada Perumahan bersubsidi di borong-borong PT. Tri Wahana Karsa PPK Benteng Jampea Peningkatan pusat perdagangan skala kawasan Pengembangan Puskemas Rawat Inap Benteng Jampea Pembangunan Pasar Desa Pengembangan Puskesmas dari tidak rawat inap menjadi rawat inap LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 216

128 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Peningkatan pelabuhan laut dan penyeberangan Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Jampea total panjang dermaga : 924 Meter, gudang kargo, terminal penumpang. Peningkatan TPI Belum terealisasi Pembangunan pabrik pengolahan hasil laut Pembangunan gudang pengumpul dan lahan Pembangunan subterminal agribisnis Belum terealisasi Belum terealisasi Belum Realisasi PPK Latokdok Peningkatan pusat perdagangan skala kawasan Pengembangan Puskemas Rawat Inap Latokdok Peningkatan Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Pengembangan Pasar Skala kawasan Pengembangan Puskesmas dari tidak rawat inap menjadi rawat inap LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 217

129 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Peningkatan TPI Tidak Ada Pembangunan pabrik pengolahan hasil laut Tidak Ada 5 Sistem Prasarana Sistem Jaringan Transportasi Darat Pembangunan jaringan jalan lingkar Timur Pattumbukang - Pamatata Pembangunan jalan koridor Barat Benteng - Bandara Peningkatan jalan lintas Tengah Pamatata - Onto - Polebungin - Barugaiya Peningkatan jalan lintas Barat Appatanah - Benteng - Patori + 30 Km + 10 km Perintisan + 31 Km Hotmix + 40 Km Hotmix Pembangunan dan Peningkatan Jalan Lingkar P. Jampea, Kayuadi, Bonerate dan Kalaotoa - Jampea : 55 km Lasbutag - Kayuadi, Bonerate dan kalaotoa tidak ada Peningkatan terminal Benteng Peron Ankdes LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 218

130 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pembangunan subterminal Pamatata Peraturan Parkir, Rumah Singgah, Penerangan Jalan Pembangunan subterminal Pattumbukang Pembangunan subterminal Padang belum Ada belum Ada Peningkatan jalan lingkar P. Jampea, Kayuadi dan Bonerate Pengambangan dan Pembangunan Pelabuhan Laut Dilaksanakan secara bertahap Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan Benteng : Peningkatan kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng, Pengembangan Dermaga 1,2 dan dermaga 3 Bonerate :Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate sementara tahap pengembangan Kalaotoa: Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan kalaotoa sementara tahap LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 219

131 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai pengembangan P. Jampea : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan jampea P. Kayuadi : Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi Pembangunan pelabuhan Penyeberangan setiap wilayah kecamatan kepulauan Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan Benteng : Peningkatan kapasitas Dermaga Pelabuhan Benteng, Pengembangan Dermaga 1,2 dan dermaga 3 Bonerate :Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Bonerate sementara tahap pengembangan Kalaotoa: Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan kalaotoa sementara tahap LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 220

132 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai pengembangan P. Jampea : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan jampea P. Kayuadi : Pengembangan kapasitas dermaga pelabuhan kayuadi Pengembangan Pelabuhan penyeberangan Pamatata Rabat beton jalan akses Dermaga, lantai dermaga dan mobile break (MB) Pamatata : Peningkatan kapasitas dermaga pelabuhan Pamatata tahap pengembangan ukuran : P. 60 meter L. 12 Meter Efektif beroperasi tahun 2017 Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Alternatif Labuang Nipaya - Sistem Jaringan Transportasi Udara Penyiapan studi kelayakan pembangunan bandar udara di Kayuadi Ada grand design tahun 2015 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 221

133 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pembangunan Bandar Udara di Kayuadi Sudah Pembebasan Lahan dan Perintisan serta Pembangunan Landasan Sistem Jaringan Prasarana Energi dan Kelistrikan Penyusunan Rencana Pengembangan Kelistrikan Penyusunan Rencana Kelistrikan sampai dengan 2020 Penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi listrik dan energi alternatif Ada Pembangunan PLTU berkapasitas 7.2 Mega Watt Pembangunan PLTMG 10 Mega Watt Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya Air dan sanitasi Lingkungan pembangunan dam untuk pemanfaatan air permukaan - Pembangunan DAM lembang baji - Pembangunann DAM bontomarannu Desa Bonto Datara - Pembangunan Dusun Balang lambere Laloasa - Pembangunan DAM Dusun Silolo -Normalisasi DAM kolo-kolo -Pembangunan DAM Balang matti Dusun Polebunging - Pembangunan DAM Erema LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 222

134 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai bau dusun barang-barang Desa Lowa Peningkatan Kualitas dan kapasitas pelayanan air minum Pengembangan TPA tinja di Kaburu Pengembangan TPA tinja di Kaburu Pengembangan TPA Parak Bukan TPA Parak tetapi TPA Kaburu Perwujudan Struktur 1 Kawasan Lindung Identifikasi dan pemetaan kerusakan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Tidak Ada Tidak Ada identifikasi kerusakan hutan lindung Pemetaan persoalan dan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Tidak Ada Penyusunan program rehabilitasi hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Rehabilitasi Hutan Lindung LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 223

135 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Lambego) Penguatan program rehabilitasi hutan lindung berbasis masyarakat (Pulau Jampea dan P. Lambego) Tidak Ada Rehabilitasi kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Tahun Ha Pemeliharaan tahun I Tahun Ha Rehabilitasi Hutan Lindung tahun Ha pemeliharaan tahun II Pengawasan dan Pengamanan kawasan hutan Lindung Penegakan hukum pemberantasan pembalakan liar (illegal Logging) Pulau Jampea dan P. Lambego) Pengawasan dan pengamanan kawasan hutan lindung (Pulau Jampea dan P. Lambego) Pelaksanaan Patroli Kawasan Hutan Lindung Pengelolaan Kawasan yang Penetapan kawasan dengan kemiringan di atas 40% LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 224

136 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya sebagai kawasan lindung/kawasan resapan air (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Identifikasi dan klasifikasi lahan tersebut menjadi lahan sangat kritis, kritis dan tidak kritis (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Mencegah timbulnya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis tanah di kawasan hutan lindung (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Memberikan ruang yang cukup bagi resapan air hujan pada kawasan resapan air untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 225

137 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengelolaan kawasan perlindungan setempat Menjaga sempadan pantai untuk melindungi wilayah pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai Menjaga sempadan sungai untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai Menjaga kawasan sekitar danau/waduk untuk melindungi danau/waduk dari berbagai usaha dan/atau kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian fungsi waduk/danau Menjaga kawasan sekitar mata air untuk melindungi mata air dari dari berbagai usaha dan/atau kegiatan yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 226

138 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Menjaga kawasan terbuka hijau kota termasuk di dalamnya hutan kota 5 Ha Pemeliharaan dan 2 Ha Pemb. Hutan Kota Pengelolaan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya Identifikasi, penetapan dan pemantapan kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar alam laut (Kec. Takabonerate) Identifikasi dan klasifikasi kondisi kawasan menjadi kawasan sangat kritis, kritis dan tidak kritis (Kec. Takabonerate) Perumusan program rehabilitasi melalui pendekatan kerjasama lintas pelaku, partisipatif dan lintas wilayah (Kec. Takabonerate) Penggalangan kerjasama pemulihan fungsi dan peran Taman Nasional Takabonerate (rencana aksi bersama) (Kec. Takabonerate) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 227

139 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penumbuhkembangan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai lingkungan dan budaya lokal (Kec. Takabonerate) Pelaksanaan program rehabilitasi (Kec. Takabonerate) Pelaksanaan program pemeliharaan dan pelestarian Taman Nasional Takabonerate(Kec. Takabonerate) Penumbuhkembangan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai lingkungan dan budaya lokal dalam rangka menjaga dan melestarikan kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar budaya termasuk cagar alam laut (Kec. Takabonerate) Kegiatan Pemantauan dan evaluasi (Kec. Takabonerate) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 228

140 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana (Mitigasi bencana) Pembangunan bangunan pemecah gelombang di kawasan pesisir (terutama di kawasan padat penduduk) di pantai Barat P. Selayar Mitigasi Bencana Gelombang Pasang dan Abrasi Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana gelombang pasang di pantai Barat P. Selayar Penguatan dan peningkatan kerjasama dan partisipasi organisasi nonpemerintah dalam penanganan bencana gelombang pasang di pantai Barat P. Selayar Klasifikasi kawasan rawan gelombang pasang berdasarkan ketinggian kawasan di atas permukaan laut di pantai Barat P. Selayar Peraturan zonasi yang berlaku untuk kawasan dengan tingkat kerawanan gelombang pasang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 229

141 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai di pantai Barat P. Selayar Untuk Klasifikasi kawasan dengan tingkat kerawanan gelombang pasang tinggi dilakukan mitigasi struktural ataupun nonstruktural di pantai Barat P. Selayar Mitigasi Bencana Banjir Delineasi kawasan banjir eksisting dan potensi meluasnya kawasan rawan banjir (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Identifikasi faktor penyebab bahaya banjir, seperti kerusakan kawasan tangkapan air pada hulu sungai, kerusakan DAS, kawasan rawa, cekungan dan faktorfaktor lainnya (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Penyusunan program mitigasi bencana banjir, baik mitigasi struktural maupun non struktural (Kec. Bontoharu dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 230

142 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Kec. Bontosikuyu) Rehabilitasi dan Reboisasi kawasan hulu dan DAS (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembangunan waduk pengendali daya rusak air (banjir) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Sosialisasi teknis mitigasi banjir kepada masyarakat terdampak (potensial terdampak) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Menetapkan sebagian dari kawasan banjir sebagai kawasan lindung karena rupakan bagian dari eksostim rawa/tanah basah (wet land) (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Mitigasi Bencana Pengembangan jaringan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 231

143 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Non Geologi prasarana pengamanan pantai Program penanganan bencana abrasi dan erosi Pengembangan pelindung alami abrasi pantai seperti pelestarian dan pengembangan terumbu karang pada ekosisrtem yang sesuai, pelestarian mangrove/hutan bakau, pelestaraian tanaman pantai Penanaman Bakau pada tahun btg dan tahun Btg dengan sistem rumpun 100 rumpun Penerapan aturan sempadan pantai yang ketat pada kawasan rawan abrasi pantai Program penanganan bencana karena intrusi air laut Identifikasi teknis kawasan intrusi ait laut; Pembatasan perizinan pengambilan/ pemanfaatan air tanah di kawasan rawan intrusi air laut; Peningkatan dan percepatan pemerataan pelayanan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 232

144 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai jaringan air minum perpipaan ke kawasan rawan intrusi air laut; Perlindungan kawasan terintrusi air laut dengan meningkatkan intensitas tutupan vegetasi Perluasan ketersediaan ruang terbuka hijau serta membuat sumur resapan dan sumur pantau Pengelolaan Kawasan Lindung Lainnya Fasilitasi usulan blok perlindungan khusus habitat pada Menhut Cq. Bupati dan Gubenur Rehabilitasi dan Redelineasi Kawasan HPT Penetapan batas blok kawasan hutan Fasilitasi pembentukan kelompok potensial dan izin HTR/HD LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 233

145 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penanganan perambahan baru pada kawasan lindung khusus habitat yang direncanakan Rehabilitasi kawasan hutan 2 Kawasan Budidaya Pengembangan budidaya hutan produksi yang berfungsi serta memiliki ekonomi tinggi dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengembangan budidaya hutan produksi tahun 2015 seluas 50 Ha dan tahun 2016 seluas 100 Ha (Jati dan Bambu) Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pengembangan budidaya perkebunan/buah-buahan dengan partisipasi masyarakat di Kecamatan Bontosikuyu (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengembangan budidaya perkebunan/tanaman keras di seluruh kecamatan kecuali Benteng,dan Takabonerate (Kec. Bontoharu dan Kec. LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 234

146 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Bontosikuyu) Penyiapan lahan dan pembibitan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembentukan kelompok kerja (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pembangunan prasarana pendukung (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pengolahan lahan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Penanaman (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Pemeliharaan (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) Kegiatan panen dan pascapanen (Kec. Bontoharu dan Kec. Bontosikuyu) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 235

147 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Hutan Rakyat Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (seperti komoditas tanaman obat, dan lain-lain) Pengembangan tanaman hutan atau tanaman obat-obatan pada lahan hutan rakyat Pengembangan tanaman hutan atau tanaman obatobatan pada lahan hutan rakyat Tahun 2012 : 200 Ha Tahun 2013 : 200 Ha Tahun 2014: 175 Ha Tahun 2015 : 75 Ha Tahun 2016 : 105 Ha Keterangan :tahun 2016 Hutan Rakyat 75 Ha dan Agroforestry 30 Ha Kawasan Pertanian Mempertahankan lahan pertanian sawah sebagai lahan pertanian berkelanjutan belum ada perda LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) Mengembangkan sarana pertanian khususnya irigasi sederhana untuk menunjang kegiatan sektor pertanian telah dibangun irigasi sederhana seluas 1.673,81 ha (44%) dari total luas lahan sawah seluas 3.823,06 ha (terlampir data teknis sebaran sawah berdasarkan jenis pengairan) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 236

148 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pendistribusian sarana dan prasarana pertanian sesuai dengan potensi lahan pertanian di setiap daerah; Mengembangkan teknologi pertanian dalam berbagai segi dengan menggunakan prinsip daya guna dan hasil guna Pertanian tanaman pangan Peningkatan pelayanan irigasi teknis/desa dengan jaminan pasokan air yang mencukupi. penyediaan pupuk bersubsidi/non subsidi, benih/bibit tanaman serta pestisida pada kawasan pertanian pangan penyediaan alat mekanisasi pertanian pada kawasan pertanian pangan (hand traktor (roda 2 dan roda 4), combine harvester, rice transplanter, pompanisasi dll. Telah terbit Perda Irigasi tahun Telah dikembangkan pemanfaatn sumber-sumber air pd daerah pertanian pangan dalam bentuk irigasi air permukaan maupun irigasi air tanah. Peningkatan produksi pertanian sawah melalui intensifikasi lahan sehingga hasil panen dapat dicapai lebih dari 4,2 ton/ha telah dilakukan intervensi melalui program P2BN (peningkatan produksi beras nasional) dan Program UPSUS PAJALE (Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi Jagung dan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 237

149 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Kedelai) dengan capaian provitas padi sawah 5,9 ton/ha Untuk meningkatkan pendapatan petani perlu dikembangkan padi organik bersertifikat belum dikembangkan dan pemanfaatannya masih sangat tergantung dari bantuan pemerintah Diperlukan berbagai insentif (keringanan pajak/retribusi dan subsidi guna meningkat-kan produktivitas lahan dan kinerja petani) Penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan lahan dan air (irigasi), pengadaan sarana produksi, panen dan pengolahan pasca panen termasuk pemasaran Pertanian lahan kering dan holtikultura beberapa insentif yang telah diberikan ke petani berupa : bantuan benih berlabel (unggul), pupuk bersubsidi, penyediaan alat dan mesin pertanian serta direncanakan sertifikasi lahan bagi petani pemilik sawah Telah terbentuk P3A pada beberapa daerah Irigasi serta telah terbentuk Perda Irigasi. Khusus penguatan kelembagaan pengelolaan panen dan pasca panen masih sangat terbatas (belum ada kemitraan) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 238

150 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penetapan kawasan dan sentra pertanian lahan kering formalitas penetapan kawasan pertanian lahan kering belum ada Penetapan komoditas unggulan sesuai karakteristik sub kawasan formalitas penetapan komoditas unggulan belum ada Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi lahan, ekstensifikasi dan optimasi lahan Tahun 2014 Intensifikasi jeruk keprok : 2 Ha di Batangmata sapo Tahun 2015 Ekstensifikasi jeruk keprok 15 Ha di Bontona Saluk Tahun 2016 Pembangunan prasarana dan sarana pertanian, seperti jalan produksi, peralatan budidaya dan teknologi pengolahan pasca panen Pengembangan hortikultura jeruk pada kawasan yang tersebar di Kecamatan Bontomatene telah dibangun prasarana Jalan Tani/Produksi dgn capaian : Tahun 2009 : 915 meter (Desa onto dan Batangmata Sapo LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 239

151 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Tahun 2010 : meter (Batangmata Sapo dan Bontona Saluk) Tahun 2011 : 548 meter (Maharayya) Tahun 2012 : 462 meter (Bontona Saluk & Barat Lampongan) Tahun 2013 : 2437,95 meter (Onto, Batangmata Sapo, Maharayya, Barat Lambongan) Tahun 2014 : 252,45 meter (Bontona Saluk) Tahun 2015 : 1551,44 meter (Batangmata Sapo) Selain pembangunan prasarana, penyediaan sarana pertanian seperti bibit jeruk sebanyak pohon (50 Ha) di tahun 2015 dan pohon (23 Ha) di tahun 2016 LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 240

152 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan lahan, penggunaan pupuk organik, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran serta permodalan belum ada Kawasan Perkebunan Penetapan (delineasi) kawasan perkebunan yang potensial dan tidak berada pada kawasan konservasi (lindung) Tidak Ada Peningkatan produksi komoditas melalui intensifikasi lahan Pembangunan infrastruktur kawasan perkebunan - Rehabilitas dan Intensifikasi Tanaman Kelapa - Rehabilitas dan Intensifikasi Tanaman Cengkeh - Pembangunan irigasi air tanah dangkal - Pembangunan jaringan irigasi air permukaan - Pembukaan DAM parit / Embung LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 241

153 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Kawasan Peternakan Pengembangan sentra peternakan ternak besar (sapi dan kerbau) Pengembangan sentra peternakan ternak kecil (kambing & domba) Pengembangan kawasan agribisnis peternakan Pengembangan kawasan integrasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peternak Pengembangan pakan ternak lokal dengan mengandalkan hasil pertanian dan perikanan lokal Kawasan Perikanan Pengembangan perikanan tangkap laut di seluruh wilayah perairan pesisir Pemberian bantuan Sarana Penangkapan (Kapal dan Alat Tangkap & Fasilitas Penunjang Lainnya) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 242

154 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengembangan sentra budidaya perikanan laut (udang, kerapu, dan rumput laut) di seluruh kecamatan pesisir Pengembangan kegiatan minapolitan, terutama di Kecamatan Benteng dan Bontoharu Pengembangan industri pengolahan perikanan di Benteng dan Bontoharu Pengembangan industri maritim Benteng dan Pamatata Peningkatan sarana prasarana pelabuhan perikanan - Pemberian bantuan bidang budidaya seperti bibit udang, bibit bandeng, bibit kerapu, bibit rumput laut -Terbentuknya desa keramba di bontolebang untuk pengembangan budidaya laut - Pengembangan percontohan budidaya air tawar antara lain didusun pajalayya untuk budidaya lele Penambahan sarana dan prasarana fasilitas penunjang kawasan PPI Bonehalang- Benteng Tidak Ada Tidak Ada - Pengembangan pabrik es balok LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 243

155 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Kawasan Pertambangan Inventarisasi sumberdaya mineral, pembinaan, dan pengawasan bidang pertambangan, Mineral dan Batubara serta Batuan, serta air bawah tanah, yang berpotensi untuk dieksploitasi dalam skala ekonomi - Inventarisasi dan pemetaan sumber Daya - Inventarisasi dan pemetaan Potensi batuan granit di Pulau jampea Melakukan kajian daya dukung lingkungan untuk ekploitasi bahan tambang dan galian Menetapkan satuan Wilayah Pertambangan (WP) Menyusun profil potensi, prosedur dan mekanisme perizinan serta rencana bisnis (bussines plan) untuk masingmasing WUP, WPR dan WPN Melakukan kajian sumberdaya energi alternatif yang meliputi panas bumi dan tenaga air, listrik pedesaan Melakukan promosi untuk menarik investasi pengembangan bidang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 244

156 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai pertambangan dan energi Melakukan kajian pengembangan energi panas bumi untuk pengembangan energi alternatif Melaksanakan perencanaan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik energi alternatif Mencari sumber pembiayaan dan investor untuk pelaksanaan pengembangan pembangkit tenaga listrik energi panas bumi Kawasan Industri Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan industri yang ditindaklanjuti dengan penyiapan peraturan daerah (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Penyusunan rencana pengusahaan (business plan) dan promosi pengembangan Belum Ada LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 245

157 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai kawasan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Pengadaan Lahan Kawasan industri (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pembangunan infrastruktur dasar untuk pengembangan kawasan industri (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pengembangan industri pengolahan hasil laut, baik ikan maupun non ikan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pengembangan industri pengolahan hasil kayu dari hasil hutan tanaman industri pola hutan tanaman rakyat (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pengembangan industri hasil pertanian (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan, Belum Ada LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 246

158 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai terutama kelapa, kakao, jarak, robusta dan mete (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Kawasan Pariwisata Penyiapan regulasi tentang pengembangan obyek dan daerah tujuan wisata - Perda Penetapan objek wisata No 2 tahun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Perda No 7 Tahun 2011 (Rencana Revisi tahun 2017) Penataan dan penyediaan sarana dan prasarana di daerah tujuan wisata - Pembuatan Gazebo di Kampung Penyu,Liang Kareta, tinabo dan tempat wisata lainnya Melakukan promosi intensif tentang obyek dan daerah tujuan wisata - Ikut Even Pameran (partisipasi) - membuat even tunggal (promosi) Pemuatan Informasi Pariwisata Selayar di Majalah Pesawat(citylink dan Lion) - Pamtour (mengundang tamu kemudian mempromosikan ke media atau travel) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 247

159 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai - Promosi melalui mediatron Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Takabonerate Pengembangan Kawasan Wisata Bahari lainnya melalui penataan kawasan, pembangunan fasilitas penunjang pariwisata, dan promosi dan pemasaran Pengembangan kawasan Wisata Budaya Pengembangan potensi sumberdaya alam sebagai objek objek wisata dalam satu kesatuan sistem pengelolaan yang terpadu Sudah ada Pengembangan Kawasan Wisata Bahari lainnya melalui penataan kawasan, pembangunan fasilitas penunjang pariwisata, dan promosi dan pemasaran Tenro Adingingdinging, Masjid Tua Gantarang, Perkampungan Tua bitombang, Jangkar raksasa di padang dan Gong Nekara di Matalalang Akses sudah ada ke objek wisata LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 248

160 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Kawasan Pemukiman Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan Percepatan penyediaan perumahan melalui kegiatan : Penyediaan KPR RSH bersubsidi, Pengembangan perumahan swadaya dan Pengembangan Kasiba/Lisiba Penataan dan rehabilitasi lingkungan kawasan perkampungan nelayan Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/bersejarah yaitu kawasan yang mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman Rumah Khusus Nelayan Dusun Buttu Desa Laiyolo Kec. Bontosikuyu Program P2KP (Program Peningkatan Kualitas Permukiman) Kemudian berkembang ke Program Kota tanpa kumuh (Kotaku) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 249

161 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengembangan prasarana dan sarana kawasan cepat tumbuh perkotaan, seperti di Pamatata Program pembangunan permukiman perkotaan Benteng Pemetakan zona permukiman eksisting dan kawasan siap bangun (Kec. Benteng) Identifikasi kelengkapan dan cakupan layanan fasilitas dan utilitas utama pada per blok peruntukan (Kec. Benteng) Identifikasi lokasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan rawan bencana alam dan merekomendasikan mitigasinya/relokasi (Kec. Benteng) Revitalisasi kawasan tradisional/etnis/bersejarah yaitu kawasan yang LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 250

162 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai mempunyai bangunan bersejarah yang bernilai atau bermakna penting (Kec. Benteng) Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman (Kec. Benteng) Penyusunan Profil kawasan Kota Benteng Pengembangan prasarana dan sarana kawasan cepat tumbuh perkotaan, seperti Kota Benteng dan Pamatata Penyusunan rencana teknis tata ruang kota dengan pendekatan mitigasi bencana dan pencadangan kawasan permukiman baru (kasiba dan lisiba) (Kec. Benteng) Pengadaan perumahan melalui subsidi KPR-Rumah Sangat Sederhana Program pembangunan perdesaan Identifikasi kebutuhan perumahan dan penyediaan Peningkatan kualitas rumah bagi masyarakat LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 251

163 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai perumahan perdesaan melalui bantuan pemerintah dan pembangunan perumahan swadaya berpenghasilan rendah di Desa Lowadan Desa batang Identifikasi kelompok permukiman perdesaan yang berada pada kawasan lindung dan budidaya Identifikasi bangunan fasilitas umum dan perumahan yang tidak memenuhi kualitas rumah sehat dan merekomendasikan rencana penanganannya secara teknis Pendataan Rumah Tidak Layak huni di Kecamatan Daratan Klasifikasi kelompok permukiman yang berada pada kawasan budidaya yang mempunyai akses tinggi, sedang dan rendah (remote area) Peruntukan Lainnya Pengembangan perkantoran pemerintahan (Kec. Benteng) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 252

164 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengembangan kawasan pendidikan melalui pembangunan fasilitas pendidikan pada kawasan perkotaan (Kec. Benteng) Pengembangan kawasan pertahanan keamanan melalui pembangunan bangunan dan infrastruktur pendukung tugas pengamanan dan keamanan kawasan dan negara (Kec. Benteng) Pengembangan kawasan budidaya perairan di wilayah pesisir (Kec. Benteng) Program pengendalian pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh Pemerintah sebagai acuan pemanfaatan ruang di Kabupaten Kepulauan Selayar (Kec. Benteng) 1. Pendataan bangunan di Kecamatan Benteng PerwujudanKawasa n Strategis Kawasan pengembangan pusat distribusi kebutuhan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 253

165 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai bahan pokok KTI (Pamatata Kec. Bontomatene) Pengadaan lahan untuk pusat logistik (Kec. Bontomatene) Melakukan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara lintas-sektor (Kec. Bontomatene) Kawasan industri Pamatata Pengadaan lahan untuk kawasan industri (Kec. Bontomatene) Pembangunan infrastruktur kawasan (Kec. Bontomatene) Pembangunan industri (Kec. Bontomatene) Kawasan Migas Blok Selayar Melakukan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan secara lintas-sektor (Blok Migas Selayar) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 254

166 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Memprioritaskan program jangka pendek (quick win) yang mampu memberikan efek berantai (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat (Blok Migas Selayar) Kawasan wisata Bahari Takabonerate Pemantapan tata batas kawasan wisata Takabonerate (Kawasan Wisata Takabonerate) Sudah Ada Pemantapan zonasi kawasan wisata Takabonerate seperti zona inti, zona perairan, dan zona pemanfaatan (Kawasan Wisata Takabonerate) Sudah Ada Identifikasi dan klasifikasi kawasan wisata Takabonerate yang mengalami kusakan deforestasi (Kawasan Wisata Takabonerate) Sudah Ada Perumusan program revitalisasi kawasan wisata Takabonerate (Kawasan Wisata Takabonerate) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 255

167 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Penggalangan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri untuk mendukung program rehabilitasi (Kawasan Wisata Takabonerate) Melengkapi Kawasan Wisata Terpadu Takabonerate dengan fasilitas penunjang wisata (Kawasan Wisata Takabonerate) Melakukan promosi Kawasan Wisata Takabonerate melalui berbagai media, dan melaksanakan berbagai event promosi (Kawasan Wisata Takabonerate) Melakukan kerjasama dengan berbagai biro perjalanan dalam upaya pemasaran yang Pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang wisata seperti alat diving, guest house dan prasarana penunjang lainnya - Melakukan promosi setiap tahunnya seperti pelaksanaan event tahunan seperti TIE (Takabonerate Island Expedition) yang sekarang menjadi Festifal Pesona Takabonerate -Pemasangan Media Trone di 3 Titik di Makassar - Bermitra dengan biro perjalanan dengan menawarkan paket wisata terpadu bekerja sama dengan biro perjalanan/ travel dengan menawarkan paket wisata LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 256

168 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai progresif (Kawasan Wisata Takabonerate) terpadu Kawasan Pariwisata Terpadu Penyiapan Regulasi Kawasan Pariwisata Terpadu (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Pembangunan infrastruktur kawasan (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Akses Pembangunan kawasan Pariwisata terpadu (Kec. Benteng dan Kec. Bontoharu) Belum Ada Sentra Tanaman Pangan Perluasan Lahan Persawahan (Pulau Jampea) Percetakan Sawah Baru 200 Ha di Jampea Pencetakan Sawah (Pulau Jampea) Percetakan Sawah Baru 200 Ha di Jampea Pengadaan Teknologi Industri yang dapat mendukung Sentra Tanaman Pangan (Pulau Jampea) Kawasan Budidaya Ikan Karang Pengembangan sentra budidaya ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 257

169 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Pengadaan teknologi pendukung sentra budidaya ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) Penyiapan benih dan persemaian serta lokasi ikan karang (Kec. Bontoharu dan Kec. Takabonerate) Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pemantapan tata batas kawasan KKPD dan identifikasi kawasan konservasi Penggalangan kerjasama dengan lembaga lain untuk mendukung program revitalisasi dan rehabilitasi kawasan konservasi Pemantapan zonasi kawasan serta regulasi pendukung konservasi. Kawasan budidaya alternatif Pengembangan Penetapan / dileniasi kawasan perkebunan unggulan dan tidak berada di kawasan konservasi LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 258

170 PEMERINTAH No Indikasi Program Lima Tahunan Realisasi Program Jenis Kesesuaian Permasalahan Dampak Simpangan Sesuai Tidak Sesuai Komoditas Perkebunan (lindung) Peningkatan produksi komoditas unggulan melalui intensifikasi lahan Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan perkebunan unggulan LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 259

171 PEMERINTAH PETA SIMPANGAN POLA RUANG LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 260

172 PEMERINTAH PETA SIMPANGAN STRUKTUR RUANG LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 261

173 PEMERINTAH PETA SIMPANGAN KAWASAN STRATEGIS LAPORAN EVALUASI/PENINJAUAN KEMBALI PERDA RTRW Page 262

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DINAS TATA RUANG, PERUMAHAN, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DINAS TATA RUANG, PERUMAHAN, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN BAB I PENDAHULUAN 1.I. LATAR BELAKANG Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencanan tata ruang. Penyusunan dan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan

Lebih terperinci

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab. LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2031 I. UMUM 1. Faktor yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL.. INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN (KONSEPSI) ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAPET SERAM

LAMPIRAN III PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL.. INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN (KONSEPSI) ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAPET SERAM LAMPIRAN III PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL.. LIMA TAHUNAN (KONSEPSI) ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAPET SERAM - 1 - LIMA TAHUNAN (KONSEPSI) ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAPET SERAM

Lebih terperinci

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.

Lebih terperinci

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 RTRW KABUPATEN BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

BAB II MUATAN RTRW KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN

BAB II MUATAN RTRW KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN BAB II MUATAN RTRW TAHUN 2012 2032 Sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait dengan penataan ruang (UU No. 26 Tahun 2007 dan PP No. 15 Tahun 2010), muatan RTRW upaten berisikan : 1. Tujuan, kebijakan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK 2012-2032 BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN 2012-2032 1. PENJELASAN UMUM Lahirnya Undang-Undang Penataan Ruang nomor

Lebih terperinci

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015.

CATATAN : - Peraturan Daerah ini memiliki 7 halaman penjelasan. - Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 25 Februari 2015. PENGELOLAAN SAMPAH PERDA KAB. KETAPANG NO. 1. LD. SETDA KAB. KETAPANG: 24 HLM. PERATURAN DAERAH KAB. KETAPANG TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH : - Pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SALAYAR

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SALAYAR ANALISIS PEMANFAATAN RUANG DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN SALAYAR Murshal Manaf Staf Pengajar Jurusan Teknik PWK, Universitas 45 Makassar Murshal_manaf@yahoo.com ABSTRAK Analisis

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG 2010 2030 BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL : STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PENDIDIKAN TK DAN SD PENDIDIKAN SMP DAN SM TENAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PENGAJARAN TK DAN SD PENGAJARAN SMP DAN SM TENAGA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011-2031 I. UMUM Proses pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN 2013-2032 APA ITU RTRW...? Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan Pola Ruang Wilayah Kota DEFINISI : Ruang : wadah yg meliputi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2032 DISEBARLUASKAN OLEH : SEKRETARIAT DEWAN SUMBER

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011-2031 I. UMUM Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang-Undang Nomor 26 Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

D I N A S SEKRETARIAT BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL U P T D BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

D I N A S SEKRETARIAT BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL U P T D BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG Nomor : 9 Tahun 2008 PROGRAM DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN KELUARGA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU DINAS PENDIDIKAN PROGRAM UMUM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN FORMAL

Lebih terperinci

P A P A R A N KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO TIMUR FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN pada

P A P A R A N KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO TIMUR FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN pada P A P A R A N KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO TIMUR pada FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 " Terwujudnya Barito Timur yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera melalui Pemerintahan yang

Lebih terperinci

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS KATA PENGANTAR Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

Lebih terperinci

INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN

INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN -6- LAMPIRAN XXI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 0 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 0-0 INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN 0-0 WAKTU PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah No Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai keberlanjutan sistem irigasi serta untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DESA KHUSUS BAHULUANG KECAMATAN BONTOSIKUYU DAN DESA KHUSUS PASITALLU KECAMATAN

Lebih terperinci

Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Dr,Ir. Subandono Diposaptono, MEng Direktur Perencanaan Ruang Laut Hp. 081585659073 Disampaikan Pada : FGD Reklamasi FB ITB Bandung, 28

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH NUSA TENGGARA 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah daerah

Lebih terperinci

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO 1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POSO, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya Latar Belakang Permasalahan yang menghadang Upaya pencapaian 10 juta ton surplus beras di tahun 2014 : Alih fungsi lahan sawah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011 2031 I. UMUM Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang meliputi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 SUB BAGIAN UMUM SEKSI BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 KELOMPOK JABATAN TK/SD PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL PMPTK PENGOLAHAN

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENINJAUAN

Lebih terperinci

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA, BUPATI DONGGALA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB - II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

BAB - II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG BAB - II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2.1 Rumusan Tujuan Berdasarkan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009, perumusan tujuan mempunyai fungsi, dasar dan kriteria tertentu.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi pelayanan SKPD Badan Pelaksana

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan otonomi,

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Rencana Tata Ruang Wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan

Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan Tujuan penataan ruang wilayah Kota adalah Terwujudnya Kota Tidore

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2011 2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut. B. URUSAN PILIHAN 1. KELAUTAN DAN PERIKANAN a. KELAUTAN 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan

Lebih terperinci

DATA USULAN DAK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2016 PEMERINTAH DAERAH. Kab. Kebumen

DATA USULAN DAK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2016 PEMERINTAH DAERAH. Kab. Kebumen DATA USULAN DAK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2016 PEMERINTAH DAERAH Kab. Kebumen BIDANG : INFRASTRUKTUR PERUMAHAN, AIR MINUM DAN SANITASI SUB BIDANG : Air Minum KEGIATAN DAK : Penambahan kapasitas sistem

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU Dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN: WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 199 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INTAN JAYA KEPALA DINAS U P T D. Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INTAN JAYA KEPALA DINAS U P T D. Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INTAN JAYA LAMPIRAN I : Peraturan Daerah Kabupaten Intan Jaya PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PERTAMA PENDIDIKAN MENENGAH ATAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH KURIKULUM DAN TENAGA

Lebih terperinci

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright (C) 2000 BPHN UU 7/2004, SUMBER DAYA AIR *14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN 2011 2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS IV : MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH YANG DIKELOLA BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN WILAYAH

Lebih terperinci

SUBBAGIAN UMUM BIDANG BINA PERIBADATAN SEKSI PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM SEKSI PENATAAN SARANA SEKSI KERJASAMA ANTAR LEMB.

SUBBAGIAN UMUM BIDANG BINA PERIBADATAN SEKSI PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM SEKSI PENATAAN SARANA SEKSI KERJASAMA ANTAR LEMB. TATAKERJA DINAS SYARIAT ISLAM LAMPIRAN I QANUN PERENCANAAN, EVALUASI BINA PERIBADATAN BINA SYARIAT ISLAM DAKWAH DAN SYIAR ISLAM PEMBINAAN PERIBADATAN PENATAAN SARANA PEMBINAAN HUKUM SYARIAT ISLAM KERJASAMA

Lebih terperinci

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan - 1 - Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang Kehutanan dan Perkebunan serta mempunyai

Lebih terperinci

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan 1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan 2. Arahan pimpinan terkait penugasan UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung & Kedelai 3. Indikator kinerja harus jelas & terukur. Tambahan dukungan

Lebih terperinci