BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. A. Kajian Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. A. Kajian Teori"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah suatu permainan dengan bola yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang termasuk seorang penjaga gawang. Permainan sepakbola dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali dengan kedua lengannya atau tangan. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki kecuali penjaga gawang yang pada waktu memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tangannya. Suatu kesebelasan sepakbola yang baik, kuat dan tangguh adalah suatu kesebelasan yang mampu menyelenggarakan permainan yang baik. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik dan tangguh diperlukan pemain yang dapat menguasai bagian-bagian dari berbagai macam teknik dasar sehingga dapat memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat, dan cermat artinya tidak membuang-buang energi dan waktu sesuai dengan hasil yang dikehendaki. Untuk menjadi pemain sepakbola yang handal seorang pemain harus mengenal tentang karakteristik bola itu sendiri sebelum melakukan suatu permainan. Hal ini disebabkan permainan sepakbola menuntut penguasaan teknik yang komplek yang mana seorang pemain sepakbola harus terampil mengoperkan bola, lari dan menggiring bola dan mencetak gol dengan sasaran yang tepat sehingga sulit dijangkau oleh penjaga gawang. Menurut Devaney (1986:30) bahwa Seorang pemain sepakbola yang hebat, harus dapat menggiring bola, menendang bola, menerima bola, dan menembak bola (shooting),

2 semuanya ini dikenal dengan penguasaan bola. Dengan demikian seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik dasar bermain tidaklah mungkin akan menjadi pemain sepakbola yang baik. Kualitas pemain sepakbola sangat menentukan tingkat permainan suatu tim sepakbola. Makin baik tingkat pemain dalam memainkan dan menguasai bola, makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Suatu kesebelasan akan lebih lama menguasai bola akan mendapatkan keuntungan fisik, moril, dan taktik. Pertama yang harus dikuasai adalah teknik dasar yang merupakan faktor utama dalam bermain sepakbola, yang dilakukan dengan latihan berulang-ulang sehingga menjadi suatu gerakan yang otomatis. Dikatakan pula oleh Coerver (1985:21) bahwa Seperti halnya di sekolah yang harus dipelajari terlebih dahulu adalah membaca dan menulis sebelum dapat belajar lebih lanjut, dalam sepakbola yang harus di kuasai adalah teknik dasar bermain dengan baik atau berlatih secara terarah. Teknik-teknik dasar diperlukan sewaktu lari berliku-liku, berputar dan berbalik, begitu pula saat melindungi bola. Sepakbola yang menarik menuntut dimilikinya berbagai teknik, pandangan dalam permainan, dan kepribadian seorang pemain guna dapat mengatasi semua situasi yang dapat terjadi selama pertandingan. Peran seorang pelatih maupun pembina disini dalam mengajar teknik dasar bermain sepakbola yang tepat, diharapkan nanti akan tumbuh pemain yang berkepribadian, dan sportif. Seorang pemain yang mempunyai moral, kepercayaan diri dan keberanian dalam permainannya, maka ia telah menguasai teknik dasar menguasai bola. Seorang pemain yang tidak menguasai satu segi saja dari permainan sepakbola, tidak mungkin ia mempunyai kepercayaan pada permainannya sendiri.

3 Teknik merupakan dasar yang penting di dalam membentuk dasar untuk menguasai bola agar selalu dapat dikontrol dalam berbagai situasi pertandingan yang bagaimana pun sulitnya. Hal yang sama diungkapkan oleh Dietrich (1981:2) bahwa Barang siapa hendak menjadi pemain sepakbola yang baik, pertama-tama harus mampu menendang dan menyundul bola (heading), juga harus dikuasai kemahiran dasar membawa bola (dribbling) dan menahan bola (controlling). Begitu juga pada awal pendidikan, dilatih duhulu secara mendalam berbagai dasar teknik dan taktik permainan. Misalnya lari tanpa bola untuk menempati posisi bebas, membayang-bayangi pemain lawan dan sebagainya, sebelum pemain sepakbola mendapat kesempatan untuk mulai bermain sepakbola. Keterampilan teknik yang baik disesuaikan ke dalam berbagai situasi tertentu yang memungkinkan seorang pemain untuk menguasai bola lebih banyak di dalam suatu pertandingan. Menurut Sneyers (1998:10) bahwa Mutu suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar tentang sepakbola. Semakin terampil seorang pemain dengan bola, semakin mudah ia dapat menguasai meloloskan diri dari suatu situasi, semakin baik jalannya pertandingan bagi suatu kesebelasan. Sepakbola pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menguasai bola, atau merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Apabila teknik dasar sudah dikuasai, maka bola akan lebih lama berada dalam penguasaan. Pemain akan lebih leluasa untuk menentukan jalannya pertandingan dan menjebolkan gawang lawan. Kesebelasan yang kurang menguasai teknik dasar, lebih sering kehilangan bola. Mempelajari dan memelihara teknik dasar itu harus selalu dilakukan. Tentang cara-cara memainkan bola, menumbuhkan naluri terhadap gerak bola, dan semuanya itu hanya dapat dikuasai dengan melakukan latihan yang berulang-ulang dan sistematis. Penguasaan teknik dasar yang baik, di samping meningkatkan kualitas permainan, maka bagi seorang pemain tersebut akan

4 mampu melakukan taktik permainan, mampu membaca permainan lawan, mampu mengikuti perkembangan teknik dengan baik. Teknik dasar dalam olahraga merupakan keterampilan dan kecakapan manusia untuk bergerak secara cepat dan tepat sesuai dengan tujuan. Hal ini sebagai dasar untuk mencapai prestasi. Bila teknik dasar sudah dikuasai, maka bola lebih lama dikuasai oleh seorang pemain dan lebih leluasa bagi suatu kesebelasan untuk menentukan jalannya suatu pertandingan dan memenangkannya. a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Bermain Sepakbola Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang mampu menampilkan permainan yang kompak. Dapat dikatakan bahwa kesebelasan yang baik bila terdapat kerjasama tim yang baik. Untuk mendapatkan kerjasama tim yang tangguh diperlukan pemain-pemain yang menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam teknik dasar bermain sepakbola dan terampil melaksanakannya. Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain lepas dari faktor-faktor kondisi fisik dan taktik sangat menentukan tingkat permainan suatu kesebelasan sepakbola. Makin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar bermain setiap pemainnya di dalam memainkan dan menguasai bola, maka makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola dan akan mendapatkan keuntungan secara fisik dan taktik. Faktor-faktor tersebut yang perlu mendapat perhatian baik bagi pemain, pelatih dan semua pihak yang bersangkutan dengan pembinaan prestasi dalam permainan sepakbola. Selain faktor-faktor tersebut dalam setiap cabang olahraga selalu membutuhkan unsur-

5 unsur khusus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Unsur-unsur yang menentukan dalam pencapaian prestasi permainan sepakbola secara garis besar terdiri dari kondisi fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat unsur kelengkapan pokok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kondisi Fisik Dalam semua cabang olahraga termasuk sepakbola, faktor kondisi fisik merupakan faktor utama yang harus dibina, disamping penguasaan teknik dan taktis. Pada pertandingan sepakbola seringkali terjadi dengan tempo yang sangat tinggi, sehingga diperlukan kerja otot yang tinggi. Dalam hal ini jelas diperlukan kondisi fisik yang prima. Dari gambaran tersebut diketahui bahwa untuk menjadi pemain sepakbola yang berprestasi diperlukan kondisi fisik yang baik. Dalam usaha pencapaian prestasi tinggi dalam permainan sepakbola peningkatan kondisi fisik perlu dilakukan secara terus menerus. Teknik dan taktis dalam permainan sepakbola, tidak mungkin dapat diterapkan secara sempurna apabila tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang baik dari pemain. Meskipun unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk masing-masing cabang olahraga berbeda, tetapi unsur kondisi fisik sangat diperlukan oleh semua cabang olahraga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mochamad Sajoto (1995:8) bahwa kondisi fisik adalah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi. Demikian halnya dengan cabang olahraga sepakbola, unsur fisik yang memadai merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh semua pemainnya. Adapun unsur-unsur

6 fisik yang harus dimiliki oleh pemain menurut Mochamad Sajoto (1995:8) adalah mencakup: 1. Kekuatan 2. Daya tahan 3. Daya ledak 4. Kecepatan 5. Daya lentur 6. Kelincahan 7. Koordinasi 8. Keseimbangan 9. Ketepatan 10. Reaksi Unsur-unsur tersebut harus diperhatikan oleh pelatih maupun pemain sepakbola. Untuk dapat memiliki kondisi fisik yang prima, pemain sepakbola dituntut untuk melakukan latihan fisik yang sistematis, terprogram dan kontinyu. Apabila seorang pemain memiliki kemampuan fisik yang prima, maka pemain tersebut dapat memungkinkan bermain dengan cepat serta mengikuti pola taktis dan strategi dalam permainan sepakbola yang telah diintruksikan oleh pelatih. 2) Unsur Teknik Penguasaan teknik merupakan unsur utama dalam olahraga. Latihan teknik yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan gerak dalam cabang olahraga tersebut. Penguasaan teknik merupakan suatu landasan dalam usaha mencapai prestasi yang optimal. Demikian juga dalam permainan sepakbola, untuk mencapai prestasi dalam permainan sepakbola faktor utama yang harus dikembangkan adalah unsur keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Menurut Suharno HP (1986:42) bahwa teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktik sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga. Penguasaan teknik dasar permainan sepakbola merupakan

7 salah satu unsur yang menentukan menang dan kalahnya satu regu dalam pertandingan, disamping unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila ingin meningkatkan mutu prestasi pemain sepakbola, maka teknik dasar ini harus benarbenar dikuasai oleh pemain terlebih dahulu. Untuk dapat menguasai keterampilan teknik dasar bermain sepakbola, harus melakukan latihan secara sistematis, teratur dan kontinyu dan berulang-ulang dengan mengikuti prinsip pola gerak yang benar. 3) Taktik dan Strategi Dalam cabang olahraga khususnya permainan, apabila kemampuan teknik dan fisik telah memadai, maka tahap selanjutnya dalam meningkatkan prestasi atau kemampuan permainan tim adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang strategi dan taktik dalam bermain. Menurut Suharno HP (1986:42) yang dimaksud dengan taktis ialah siasat atau akal yang digunakan pada saat pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif. Dalam permainan sepakbola, kemampuan dalam strategi dan taktik juga mutlak diperlukan untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Tanpa memiliki kemampuan dalam taktik dan strategi dalam permainan, maka pemain tidak akan dapat mengembangkan pertandingan, sehingga sangat mustahil untuk dapat meraih prestasi yang tinggi dalam permainan sepakbola. 4) Mental Mental yang tinggi merupakan salah satu modal utama untuk menuju jenjang kematangan juara, setelah menguasai teknik, taktik maupun fisik. Tanpa memiliki mental yang baik, sulit kiranya untuk dapat mencapai prestasi yang optimal, meskipun memiliki kemampuan teknik, fisik dan taktik yang baik. Hal ini sesuai dengan

8 pendapat Harsono (1988:101) bahwa Betapa sempurnanya perkembangan fisik, teknik dan taktis atlet, apabila mentalnya tidak turut berkembang prestasi tinggi tidak mungkin akan dapat dicapai. Pembinaan mental dan kematangan juara dalam sepakbola sama pentingnya dengan pembinaan teknik, fisik dan taktik. Pembinaan mental pemain harus ditujukan pada penanaman unsur-unsur psikologis yang mendukung terhadap pencapaian prestasi dalam olahraga. Pembinaan mental dan kematangan juara, dapat dilakukan melalui pemberian pengertian kepada atlet serta melalui berbagai pertandingan uji coba di dalam tim sendiri maupun uji coba dengan tim yang lain. b. Teknik Dasar Bermain Sepakbola Teknik merupakan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain agar tercapai prestasi yang semaksimal mungkin. Menurut Hamidsyah Noer (1996:271) Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktik dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga. Sedangkan menurut Suharno HP (1986:47) bahwa: Teknik dasar adalah suatu teknik dimana proses gerakannya merupakan dasar, dan gerakan itu dalam kondisi sederhana dan mudah. Pembinaan teknik dasar bermain sepakbola disamping pembinaan kondisi fisik, pembinaan taktik, dan pembinaan kematangan juara. Jelaslah dari kelima macam pembinaan tersebut yang fundamental dan yang harus lebih diutamakan adalah pembinaan teknik dasar bermain di samping pembinaan lainnya. Kemampuan teknik menguasai bola merupakan syarat utama bagi setiap pemain sepakbola yang erat hubungannya dengan prestasi, oleh karena itu setiap pemain perlu mempelajari unsurunsur teknik secara seksama. Yang dimaksud dengan teknik dasar bermain sepakbola

9 adalah menendang bola, menggiring bola (dribbling), mengontrol bola (controlling), menyundul bola (heading), melempar bola (throw-in), dan menembak bola (shooting) yang di uraikan pada penjelasan berikut ini: a. Menendang Bola Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang sering digunakan dalam permainan sepakbola. Suatu kesebelasan yang tangguh adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya yang menguasai teknik dasar menendang bola yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menendang bola adalah sebagai berikut : 1) Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata mengikuti arah posisi bola yang akan diarahkan. 2) Posisi kaki tumpu tepat disamping bola karena hal ini dapat menentukan arah lintasan dan tinggi rendahnya lambungan bola. 3) Pergelangan kaki yang akan menendang bola dikuatkan, tungkai kaki yang menendang bola diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke belakang bola. Macam-macam teknik dasar menendang bola: 1) Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam Dalam mengajarkan teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam harus dilakukan bersama-sama dengan latihan menghentikan bola. Adapun teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut: (a) Pemain berdiri 3 sampai 4 langkah dibelakang bola dan arah sasaran bola merupakan satu garis lurus; (b) Pemain lari ke arah bola, menendang bola

10 dengan kaki bagian dalam ke arah kawan kemudian kawan yang menerima bola tadi menendang bola kembali ke arah pemain yang menendang pertama. 2) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki Teknik menendang bola dengan punggung kaki ini sering digunakan dalam permainan untuk menembakkan ke gawang. Adapun teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki adalah: (a) Pemain berdiri 3 sampai 4 langkah di belakang bola dan arah sasaran bola merupakan satu garis lurus; (b) Pemain berlari dan menendang bola dengan punggung kaki ke arah sasaran, (d) kemudian pemain yang menerima bola menendang kembali ke arah pemain yang menendang pertama kali. 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan luar adalah: (a) Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan jarak kurang lebih 25 cm, dan posisi kaki agak ke belakang, arah kaki tumpu sejajar dengan arah sasaran; (b) Kaki yang akan menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke arah belakang bola; (c) Sikap badan agak condong ke depan, kedua lengan terbuka di samping badan untuk menjaga keseimbangan; (d) Bola yang ditendang hendaknya mengenai tengah-tengah bola maka bola akan melambung rendah atau sedang. b. Mengontrol Bola (Controlling) Dalam permainan sepakbola, mengontrol bola sangat penting baik itu bola datar maupun bola di udara yang datang kepada seorang pemain sepakbola dari berbagai

11 ketinggian dengan segala macam kecepatan dan sudut. Untuk menghentikan bola datar dan yang berada di udara seorang pemain harus bisa menguasai dan siap mengoperkan kepada pemain yang lain dalam suatu permainan. Mengontrol bola bisa dilakukan dengan menggunakan seluruh bagian tubuh kecuali tangan. Menurut Scheunemann (2008:56) apa pun bagian tubuh yang dipakai, cara mengontrol bola pada dasarnya sama. Sesaat sebelum bola sampai, pastikan bagian tubuh yang digunakan sedikit mengalah ke belakang. Hal ini akan mencegah bola untuk memantul dengan keras ke depan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol bola: 1) Seorang pemain, lari menjemput arah datangnya bola dan pandangan ke arah berhentinya bola. 2) Kaki tumpu menerirna seluruh berat badan, kedua lutut sedikit ditekuk. 3) Sebelum mengontrol bola seorang pemain harus segera memikirkan bola yang telah dikuasai untuk dioperkan kepada kawan, di giring atau ditembakkan ke arah gawang. 4) Posisi badan siap menerima bola yang datang dengan semua bagian tubuh kecuali tangan. Macam-macam teknik dasar mengontrol bola: 1) Teknik dasar mengontrol bola dengan kaki bagian dalam Penggunaan dalam permainan sepakbola adalah untuk menahan bola datar yang bergulir di atas tanah. Adapun teknik menahan bola dengan bagian kaki bagian dalam sebagai berikut: (a) Seorang pemain harus lari menyusul arah datangnya bola, pandangan tertuju ke arah bola dan setelah dekat bola segera

12 berhenti, (b) Posisi kaki digerakkan ke depan ke arah datangnya bola, tepat di tengah-tengah kaki bagian dalam menahan bola, (c) Kaki penerima bola digerakkan ke belakang mengikuti arah lintasan bola, (d) Kemudian letakkan kaki penerima dalam posisi tegak lurus dengan kaki tumpu, lurus pada ujung tumit kaki tumpu. 2) Teknik dasar mengontrol bola dengan punggung kaki Teknik ini sering digunakan dalam permainan sepakbola untuk mengontrol operan bola dari teman baik bola datar maupun bola lambung. Adapun tekniknya sebagai berikut: (a) Lari menyongsong arah datangnya bola, pandangan tertuju ke arah datangnya bola, setelah dekat dengan bola segera berhenti, (b) Ujung jari (sepatu) kaki tumpu ke arah datangnya bola, letakkan kaki tumpu sedikit ditekuk, (c) Kaki penerima menerima bola tepat pada punggung kaki di tengahtengah bola, selanjutnya kaki penerima digerakkan ke arah belakang mengikuti arah lintasan bola hingga kaki penerima dan bola berhenti. 3) Teknik dasar mengontrol bola dengan punggung kaki bagian luar Adapun tekniknya sebagai berikut: (a) Lari menyongsong arah datangnya bola, setelah dekat dengan bola segera berhenti, (b) Ujung jari kaki tumpu menghadap arah datangnya bola, ke dua lutut kaki sedikit di tekuk, (c) Kaki penerima segera digerakkan ke depan ke arah datangnya bola dengan punggung kaki bagian luar pada tengah tengah depan bola, (d) Kemudian kaki penerima digerakkan ke arah belakang mengikuti arah lintasan bola. 4) Teknik dasar mengontrol bola dengan paha.

13 Mengontrol bola dengan paha sering digunakan dalam permainan sepakbola, biasanya untuk mengontrol bola yang melambung. Adapun tekniknya sebagi berikut: (a) Seorang pemain berlari menjemput arah datangnya bola dan berhenti di tempat jatuhnya bola, (b) Kaki tumpu menghadap arah datangnya bola, kedua lutut kaki sedikit di tekuk, (c) Kaki penerima diangkat ke depan, paha diangkat ke atas menghadap arah jatuhnya bola kemudian menahan bola dengan paha. 5) Teknik dasar mengontrol bola dengan dada Teknik mengontrol bola dengan dada biasanya digunakan untuk menerima bola di udara yang datang ke arah seorang pemain sepakbola. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut: (a) Seorang pemain lari segera menjemput arah jatuhnya bola, (b) Kedua kaki berdiri kangkang ke muka belakang, kedua lutut sedikit ditekuk dan pandangan terarah pada jatuhnya bola, (c) Dada dibusungkan siap menerima jatuhnya bola. Apabila bola diterima dengan otot dada sebelah kanan atau kiri, setelah bola menyentuh dada posisi badan segera di tarik ke belakang. 6) Teknik dasar mengontrol bola dengan dahi Teknik ini sering digunakan dalam permainan sepakbola untuk mengontrol bola lambung di udara. Adapun teknik menerima bola dengan dahi adalah sebagai berikut: (a) Daerah kepala di atas alis dibawah rambut, apabila bola melambung datar di udara setinggi dahi. Seorang pemain segera menjemput ke arah datangnya bola, setelah dekat dengan bola segera berhenti dengan posisi kaki kangkang muka-belakang, kedua lutut sedikit ditekuk, (b) Setelah bola

14 menyentuh dahi, badan segera ditarik ke belakang, (c) Setelah bola jatuh ke tanah kemudian di kontrol dan segera dikuasai. c. Menggiring Bola (Dribbling) Menurut Mielke (2003:1) dribbling dalam permainan sepakbola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat kamu bergerak di lapangan permainan. Menggiring bola dapat di artikan sebagai suatu gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola dapat dilakukan pada saat-saat menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Kegunaan teknik menggiring bola antara lain untuk melewati lawan, berputar dan mengubah arah bola, mencari kesempatan memberikan umpan bola kepada kawan dengan tepat, menahan bola tetap dalam penguasaan, dan menyelamatkan bola, apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk segera mengoperkan bola kepada kawan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggiring bola : 1) Bola yang berada dalam penguasaan pemain, harus selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak antara bola supaya tidak mudah direbut oleh lawan, bola selalu dikontrol. 2) Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari lawan. 3) Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, setiap langkah kaki kanan atau kiri mendorong bola ke depan, bukan di tendang. Irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki yang teratur. 4) Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, akan tetapi harus memperhatikan atau mengamati situasi lapangan atau posisi lawan maupun kawan.

15 5) Posisi badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu posisi berlari. Macam-macam teknik dasar menggiring bola: 1) Teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam Menurut Mielke (2003:2) dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam memungkinkan seorang pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki sehingga kontrol terhadap bola akan semakin besar. Sering digunakan dalam permainan sepakbola untuk berputar dan mengubah arah bola. Teknik menggiring bola dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut: (a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam, (b) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bola akan tetapi setiap langkah secara teratur mendorong bola di depan kaki sehingga tidak mudah direbut oleh lawan, (c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk dan pada waktu kaki menyentuh bola, kemudian melihat situasi lapangan, posisi kawan atau lawan. 2) Teknik dasar menggiring bola dengan punggung kaki Seorang pemain dapat membawa bola dengan cepat. Biasanya teknik ini sering digunakan apabila di depan pemain terdapat daerah bebas dari lawan yang cukup luas sehingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh. Teknik menggiring bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut: (a) Posisi kaki sama dengan posisi kaki dalam menendang dengan menggunakan punggung kaki, (b) Setiap langkah secara teratur dengan punggung kaki kiri atau kanan

16 mendorong bola ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki, (c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, dan pandangan pada bola juga melihat situasi lapangan, posisi lawan dan kawan. 3) Teknik dasar menggiring bola dengan punggung kaki bagian luar Menurut Mielke (2003:4) menggunakan sisi kaki bagian luar untuk melakukan dribbling adalah salah satu cara untuk mengontrol bola. Sering digunakan dalam permainan sepakbola karena bagian kaki yang bersentuhan dengan bola cukup luas, pemain dapat dengan mudah bergerak ke depan atau mengubah arah sesuai dengan arah kaki pada waktu berlari. Teknik menggiring bola dengan punggung kaki bagian luar adalah sebagai berikut: (a) Posisi kaki sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan punggung kaki bagian luar, (b) Setiap langkah secara teratur dengan punggung kaki bagian luar kaki kanan atau kiri mendorong bola ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki sesuai dengan irama lari, (c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, pada waktu kaki menyentuh bola pandangan selanjutnya melihat situasi lapangan, posisi lawan atau kawan. d. Menyundul Bola (Heading) Menyundul bola merupakan suatu keterampilan teknik dasar dalam permainan sepakbola dengan menggunakan bagian kepala. Para pemain bisa melakukan heading ketika sedang meloncat, melompat ke depan, menjatuhkan diri (diving), atau tetap diam dan mengarahkan bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim (Mielke, 2003:49). Kegunaan menyundul bola dalam permainan sepakbola antara lain adalah untuk mengoperkan bola kepada teman untuk memasukkan bola ke arah gawang

17 lawan dan untuk menyapu bola di daerah pertahanan sendiri serta mematahkan serangan lawan. Adapun teknik menyundul bola ada dua macam yaitu menyundul bola dengan sikap berdiri di tempat dan menyundul bola dengan sikap berlari yang akan diuraikan sebagai berikut: 1) Teknik dasar menyundul bola dengan sikap berdiri ditempat Teknik menyundul bola dengan sikap ini sering digunakan oleh seorang pemain untuk mengoperkan bola kepada kawan. Adapun tekniknya akan diuraikan sebagai berikut: (a) Posisi badan menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki berdiri kangkang ke muka dengan kedua lutut sedikit ditekuk, (b) Badan ditarik ke belakang, sikap badan condong ke belakang, otot-otot leher dikuatkan hingga dagu merapat pada leher, dan pandangan ke arah datangnya bola, (c) Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan, badan condong ke depan diteruskan hingga dahi tepat mengenai bola dan gerak lanjutan ke arah sasaran dengan mengangkat kaki belakang ke depan dilanjutkan lari ke rencana posisi. 2) Teknik dasar menyundul bola dengan sikap berlari Menyundul bola dengan sikap berlari biasanya sering digunakan dalam permainan sepakbola untuk memasukkan bola ke gawang lawan atau tindakan penyelamatan. Adapun tekniknya diuraikan sebagai berikut: (a) Pemain lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola, (b) Otototot leher digerakkan, kemudian dagu ditarik merapat pada leher, (c) Badan ditarik ke belakang melengkung ke daerah pinggang, kemudian digerakkan ke seluruh tubuh sehingga dahi dapat mengenai bola, (d) Pada waktu menyundul bola hendaknya pandangan mata tetap terbuka dan selalu rnengikuti ke mana

18 bola diarahkan dan selanjutnya diikuti gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi. e. Melempar Bola (Throw-in) Melempar bola pada permainan sepakbola dilakukan bila terjadi bola seluruhnya melampaui garis samping, baik bola datar yang menggulir di atas tanah maupun yang melayang di udara, maka seorang pemain lawan dari pihak terakhir yang menyentuh bola, dapat melakukan lemparan ke dalam di belakang garis samping ditempat bola meninggalkan lapangan permainan. Melempar bola ke dalam harus dilakukan sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku. Throw-in dapat menjadi senjata yang ampuh dalam rencana serangan sebuah tim (Mielke, 2003:39). Dalam melempar bola tidak dibenarkan langsung membuat gol, dan keuntungannya di dalam melempar bola ke dalam tidak ada hukuman bagi pemain yang berdiri di posisi offside. Prinsip teknik dasar melempar bola adalah: (a) Sikap berdiri, kedua kaki rapat dengan lutut sedikit di tekuk, (b) Sikap memegang bola. Kedua tangan memegang bola dengan jari-jari (direnggangkan). Jari-jari yang di belakang bola adalah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kanan, sedangkan jari-jari yang lain memegang bola dibagian samping bola. Jadi seolah-olah tangan membuat wadah untuk bola, (c) Cara melempar adalah kedua tangan dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata tertuju ke arah kawan yang akan diberi operan bola. Pada waktu melemparkan bola dengan kekuatan otot-otot perut, bahu dan tangan diayunkan ke depan, dibantu kedua lutut yang diluruskan dan badan

19 digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan dengan bola yang dilepaskan, (e) Gerak lanjutan setelah bola dilepaskan, yaitu tetap berdiri di atas kedua kaki dengan ujung-ujung kaki tetap di atas tanah dan diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi. f. Menembak Bola (Shooting) Permainan sepakbola seorang anak dinyatakan terampil dalam menembak bola (shooting) apabila dia dapat berhasil memasukan bola ke dalam gawang paling sedikit 80% dari tembakannya. Bagi pemain tenis mereka dinyatakan terampil dalam melakukan service apabila 60 sampai 70% service pertamanya masuk. Dengan contoh-contoh tersebut bahwa keterampilan dinilai oleh produktivitas penampilan yang dilakukan pemain. Menurut Mielke (2003:67) dari sudut pandang penyerangan, tujuan sepakbola adalah melakukan shooting ke gawang. Seseorang pemain harus menguasai keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan shooting yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang mampu menampilkan permainan yang kompak. Dapat dikatakan bahwa kesebelasan yang baik bila terdapat kerjasama tim yang baik. Untuk mendapatkan kerjasama tim yang tangguh diperlukan pemain-pemain yang menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam teknik dasar bermain sepakbola dan terampil melaksanakannya. Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain lepas dari faktor-faktor kondisi fisik dan taktik sangat menentukan tingkat

20 permainan suatu kesebelasan sepakbola. Makin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar bermain setiap pemainnya di dalam memainkan dan menguasai bola, maka makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola dan akan mendapatkan keuntungan secara fisik dan taktik. Untuk dapat mencapai penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepakbola pemain harus melakukan dengan prinsip-prinsip gerakan teknik yang benar, cermat, sistematik yang dilakukan berulang-ulang terus menerus dan berkelanjutan, sehingga menghasilkan kerjasama yang baik antara sekumpulan syaraf otot untuk pembentukan gerakan yang harmonis, sehingga menghasilkan otomatisasi gerakan. Untuk dapat mencapai gerakan yang otomatis harus dimulai sejak usia muda. Shooting sepakbola adalah gerakan yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola, terlepas sama sekali dari permainannya. Maksudnya adalah pemain melakukan gerakan-gerakan dengan bola dan gerakan-gerakan tanpa bola. Dengan demikian setiap pemain dapat dengan mudah memerintah bola dan memerintah badan atau anggota badan sendiri dalam semua situasi bermain. Setiap pemain sepakbola dengan mudah dapat memerintah bola dengan kakinya, dengan tungkainya, dengan badannya, dengan kepalanya, kecuali dengan kedua belah tangannya yang dilakukan dengan cepat dan cermat. Dengan demikian setiap pemain telah memiliki gerakan yang otomatis atau ball feeling yang sempurna serta peka terhadap bola. Penguasaan keterampilan yang baik dapat diperoleh melalui usaha pengkajian terhadap peserta didik, bentuk dan modal pembelajaran serta faktor-faktor yang

21 menunjang pada cabang olahraga yang bersangkutan. Pembentukan keterampilan olahraga pada umumnya banyak berhubungan dengan tindakan yang menyangkut gerakan-gerakan koordinasi otot. Koordinasi gerakan dipengaruhi oleh fungsi syaraf dan diperoleh dari hasil belajar. Oleh karena itu untuk memperoleh tingkat keterampilan gerak yang tinggi diperlukan belajar dalam jangka waktu yang lama agar fungsi sistem syaraf dapat terkoordinasi dengan sempurna yang menuju pada otomatisasi gerakan. Pyke (1991:61) menyatakan bahwa tanpa belajar atau latihan suatu keterampilan tidak akan tercapai. Teknik dasar bermain sepakbola merupakan semua gerakan-gerakan yang diperlukan untuk bermain sepakbola. Kemudian untuk bermain ditingkatkan menjadi keterampilan teknik bermain sepakbola yaitu penerapan teknik dasar bermain ke dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola meliputi teknik tanpa bola dan teknik dengan bola. Teknik tanpa bola merupakan semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri dari lari cepat mengubah arah, melompat dan meloncat, gerak tipu dengan badan dan gerakan-gerakan khusus penjaga gawang. Sedangkan teknik dengan bola meliputi mengenal bola, menendang bola, mengontrol bola, mengiring bola, heading, melempar bola, menembak bola. Beberapa teknik dasar yang perlu dipelajari menurut Sneyers (1998:11), yaitu: Mengendalikan bola dengan kaki, paha, dada dan kepala, meneruskan bola tanpa ditahan, dribbling, tendangan sambil salto, pass pendek dan panjang, melempar bola, tendangan langsung dan tidak langsung, tendangan sudut pendek dan yang panjang, menyundul bola, memberi efek pada bola dan sebagainya. Sedangkan menurut Fuchs, Dieter and Gunter (1981:48) adalah keterampilan teknik bermain sepakbola terdiri dari menendang, trapping, dribling, volleying,

22 heading dan throw-in. Selanjutnya disebutkan secara garis besarnya keterampilan teknik bermain sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola meliputi: menendang (instep kick, inside foot kick, outside foot kick, heel kick), trapping atau menghentikan bola (sole of the foot trap, Foot trap, body trap). Tiap bagian dapat diajarkan secara terpisah-pisah sesuai dengan kebutuhan bahan atau materi pembelajaran. Indikator penguasaan keterampilan bermain sepakbola, apabila masing-masing anak menguasai dan mampu melakukan berbagai teknik dasar bermain sepakbola tersebut. Dalam proses pembelajaran selanjutnya, pemain agar selalu mempelajari dan mempraktikkan berulang-ulang bagaimana mengolah dan mempermainkan bola agar dapat menumbuhkan naluri terhadap gerak bola. Pembelajaran keterampilan gerak bermain sepakbola adalah hasil tes dan unsurunsur dasar bermain sepakbola. Banyak sekali model tes keterampilan bermain sepakbola yang telah dibakukan dan hasilnya dapat dijadikan prediksi keterampilan masing-masing anak. Menurut Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery dalam Strand & Wilson (1993:122) meliputi: passing, dribbling dan shooting. Yeagley Soccer Battery Test dalam Strand & Wilson (1993:124) menyebutkan bahwa item tes untuk keterampilan bermain sepakbola meliputi dribbling, wall volley dan juggling. Tes keterampilan bermain sepakbola dari Plooyer (1970: ) meliputi menimang-nimang bola, keterampilan dalam lapangan bujur sangkar, menggiring dan menendang bola ke dalam sasaran, menembak ke sasaran dalam gawang, dan tes keterampilan lari sambil menendang bola ke dalam sasaran yang berada di sebelah kanan dan kiri.

23 c. Dribble Shooting Sepakbola Dribble shooting merupakan gabungan dua kata antara dribble dan shooting. Yang dimaksud dengan dribble adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan atau tembakan (Mielke, 2003:1). Dribble dipengaruhi oleh koordinasi, ketajaman indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri. Seorang pemain mutlak harus bisa menembak dengan cara yang benar. Menurut A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992:20) bahwa, tembakan bola adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki. Kemampuan melakukan gerakan tembakan bola mutlak diperlukan untuk menjadi pemain sepakbola yang baik. Dengan menguasai teknik dasar tembakan bola dengan baik, maka akan dapat menembak dengan tepat yang akan menunjang untuk memenangkan suatu pertandingan. Kemampuan teknik tembakan bola besar peranannya dalam permainan sepakbola, sebab sebagian besar permainan sepakbola dilakukan dengan tembakan bola. Kemampuan tembakan diperlukan untuk memasukkan bola ke gawang baik dalam jarak dekat atau jarak jauh. Teknik menembak bola dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Untuk mendapatkan manfaat tembakan bola secara optimal, pemain harus menguasai teknik menembak bola dengan baik. Kesebelasan sepakbola yang baik yaitu suatu kesebelasan yang semua pemainnya menguasai teknik tembakan bola dengan baik, cermat, akurat dan tepat ke arah sasaran yang dituju.

24 Dribble shooting merupakan salah satu teknik dasar sepakbola yang mempunyai kontribusi besar untuk mencetak gol ke gawang lawan. Pendapat lain dikemukakan Eric (2003:1) bahwa, Tujuan utama dari pada permainan sepakbola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya. Ini berarti bahwa latihan dribble shooting mau tidak mau mesti menjadi satu latihan inti dalam program latihan sepakbola mana pun juga. Pertama yang dilakukan oleh kebanyakan pemain adalah melakukan shooting secara langsung dari dribbling mereka sendiri (Mielke, 2003:70). Seorang pemain yang mendekati gawang harus mengalahkan pertahanan lawan dan kemudian melakukan shooting ke gawang. Para pemain harus mengembangkan kebiasaan shooting sesegera mungkin setelah mereka mendapatkan posisi tembakan langsung ke gawang. Terlalu banyak pemain yang menunggu untuk mendapatkan peluang sempurna yang membuat lawan bisa menyerobot bola atau mereka kehilangan kontrol terhadap dribblingnya sendiri. Keterampilan menggiring bola yang baik dan kemampuan untuk menggunakan beberapa gerakan mengecoh serta membalik sangat penting untuk menciptakan shooting dari suatu giringan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, dribble shooting adalah kemampuan seseorang untuk menggiring dan menembak bola ke arah gawang terhadap permainan sepakbola. Dribble shooting dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan tembakan. 2. Pendekatan Pembelajaran Menurut Richards and Rodgers (1986:9) Pendekatan adalah suatu aksiomatik yang menggambarkan sifat dari mata pelajaran yang diajarkan. Pendekatan aksiomatik ini yang menjelaskan sifat materi pelajaran diajarkan. Dapat juga dikatakan bahwa pendekatan

25 merupakan sudut pandang bagi pendidik atau pengembangan terhadap proses pembelajaran, seperti pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuisi serta strategi pembelajaran induktif. Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensinya yang dibawa sejak lahir, hal ini sesuai pendapat Max Darsono, A. Sugandi, Martensi K.Dj (2000:1) bahwa hasil suatu belajar adalah perubahan. Morris & Shermis (1992:1) mengatakan belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis. Perubahan itu terjadi pada pemahaman perilaku, persepsi, motivasi atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dari situasi tertentu. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 1999:36). Belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan dan pengalaman, perilaku fisik (pertumbuhan) dan perubahan karena kematangan tidak termasuk belajar. Memperhatikan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar secara umum adalah perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman. Pendekatan belajar merupakan salah satu strategi dasar dalam belajar mengajar digunakan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut Djamarah Syaiful Bahri

26 (2002:6), ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar: (1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, (2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, (3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, (4) Menetapkan norma dan batas minimal keberhasilan. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembina maupun pelatih harus memilih cara pendekatan belajar mengajar paling tepat dan efektif untuk mencapai tujuan, artinya bagaimana cara pembina maupun pelatih memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi hasilnya. Pendekatan pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran menekankan pada penguasaan keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga dalam hal ini yang dibahas dalam penelitian ini adalah dribble shooting sepakbola. Dalam pendekatan pembelajaran menekankan pada strategi dasar dalam belajar mengajar yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut Joyce, Weil, & Calhoun (2008:8-12) mengemukakan metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau pola yang digunakan untuk mengatur proses pembelajaran. Sedangkan menurut Dick & Carey (1990:1) metode pembelajaran adalah suatu pendekatan dalam mengelola secara sistematis atau mencapai tujuan seperti yang diharapkan. Metode pembelajaran bisa berbentuk penerapan cara-cara pembelajaran agar proses belajar bisa berlangsung dengan baik dan tujuannya bisa tercapai. Dalam penelitian ini, metode pembelajaran gerak menjadi fokus penelitian. Sebagai seorang pelatih atau pembina,

27 metode pembelajaran dalam mempelajari suatu keterampilan gerak sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena pemain yang dilatih memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, maka tujuan penguasaan gerakan keterampilan akan tercapai. Dalam mempelajari keterampilan gerak, pembina maupun pelatih bisa menyesuaikan dengan waktu, urutan dari materi pembelajaran, dan lingkungan belajar. Pelatih dapat memilih metode yang tepat yang sesuai dengan kehendak pelatih yang tentunya disesuaikan dengan kondisi-kondisi belajar itu sendiri. Dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, selain diharapkan tujuan penguasaan gerak itu tercapai, pembelajaran itu sendiri akan menjadi menarik. Metode pembelajaran dengan tujuan menghasilkan gerakan keterampilan yang efisien, benar dan baik harus dilaksanakan dengan benar pada setiap pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil keterampilan gerak yang baik, maka berbagai macam metode pembelajaran gerak bisa digunakan dan diterapkan oleh pelatih maupun pembina dalam tim. Menurut Rusli Lutan (2002:81) mengemukakan bahwa, metode belajar merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk menyajikan tugas-tugas ajar berupa kerja fisik dan keterampilan. Winarno Surakhmad (1994:96) mengemukakan bahwa metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Hal ini senada dikemukakan oleh Atwi Suparman (1994:149) bahwa metode sebagai suatu cara yang digunakan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa untuk mencapai suatu tujuan. Melihat uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan secara berencana dan sistematis, dimana pemberian beban latihan makin hari makin meningkat. Dengan berlatih secara sistematis dan melalui pengulangan-pengulangan yang konstan, maka neurophysiologis akan menjadi

28 bertambah baik. Gerakan gerakan yang semula sukar dilakukan lama-kelamaan menjadi gerakan otomatis, sehingga semakin kurang membutuhkan konsentrasi dari pada sebelum melakukan belajar, sehingga tenaga yang dikeluarkan akan dihemat. a. Tujuan Pendekatan Pembelajaran Dipilihnya beberapa pendekatan tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi strategi dasar bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Dalam hal ini pendekatan bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga strategi dasar dalam belajar mengajar yang digunakan bisa diraih sebaik dan semudah mungkin untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Tujuan pendekatan pembelajaran adalah memberikan suatu pemahaman tentang strategi pembelajaran yang dianggap efektif dan memberi panduan yang dapat diuji kecocokannya dengan kondisi nyata. Tujuan pendekatan seperti berikut: (1) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran, (2) Menilai hasilhasil pembelajaran yang telah dicapai, (3) Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan (4) Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan. Keberhasilan pencapaian tujuan yang ditentukan oleh kemampuan pembina maupun pelatih dalam memberikan bimbingan dan pencermatan gerakan melalui tahapan persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan komplek, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas (Winkel, 1999:44). Semakin tepat pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran, maka semakin efektif dalam mencapai tujuan. Pembina maupun pelatih harus mampu memilih pendekatan mengajar yang tepat sehingga memberikan peluang terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

29 Menurut Nadisah (1992:96) bahwa pendekatan mengajar dan strategi yang digunakan akan dirasa cocok apabila mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses. Pendekatan mengajar merupakan suatu cara yang digunakan menyajikan pelajaran kepada pemain untuk mencapai tujuan. Pendekataan mengajar adalah suatu cara khusus yang digunakan untuk mengajar secara sistematis guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang mengatur faktor eksternal dalam kegiatan belajar yang mendukung dan mendorong serta menjaga tercapainya tujuan pengajaran. Dalam proses pembelajaran ada dua kegiatan yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pembina maupun pelatih dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh pemain. Konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang sengaja dikelola untuk memungkinkan dia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu (Corey dalam Syaiful Sagala, 2003:61). Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara penerapan materi dengan keadaan yang bervariasi secara terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui pendekatan pembelajaran akan dapat didefinisikan dengan jelas mengenai tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran dapat membantu menyelesaikan tugas pembina maupun pelatih melalui pemilihan bentuk instruksi dan penilaian sesuai dengan kondisi pembina maupun pelatih dan kemampuan mahasiswa. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani jika pembina maupun pelatih memiliki suatu pendekatan pembelajaran yang tersusun secara rinci, akan memudahkan dalam mengelola kelas saat di lapangan. Pemanfaatan sumber belajar oleh pembina maupun pelatih akan membantu menciptakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan

30 kemampuan mahasiswa. Untuk itu, para pembina maupun pelatih olahraga dapat mengembangkan atau menciptakan model-model dan pendekatan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperlancar proses penguasaan satu keterampilan gerak yang diajarkan kepada mahasiswa. Tentunya pengembangan dan penciptaan model pembelajaran harus memiliki landasan dan dasar pemikiran yang kuat, agar tidak berdampak negatif pada mahasiswa. Oleh karena itu pengembangan dan penciptaan berbagai model oleh pembina maupun pelatih dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga memiliki fungsi dan peranan yang penting. Fungsi utamanya adalah sebagai acuan yang digunakan untuk menyusun materi pembelajaran tertentu, untuk membantu mahasiswa dalam memahami dan menguasai keterampilan motorik yang diajarkan. Adapun bentuk model pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan tujuan pembelajaran yang dirancang. Dari pemaparan di atas dapat dilihat bahwa pada intinya pendekatan bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran ke arah tujuan yang telah digariskan dengan strategi dasar dalam belajar mengajar. b. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Prinsip pembelajaran adalah karakteristik kunci dari suatu pembelajaran yang memisahkannya dari aspek-aspek lain. Prinsip pembelajaran bukan suatu model atau metode pembelajaran, tetapi aspek yang mendasari berbagai model dan metode. Prinsip pembelajaran David Maerrill yang diberi istilah first principle of instruction dan prinsip pembelajaran situasional. First principle of instruction mencakup lima prinsip atau dinyatakan dalam fase-fase yang disebut dengan fase-fase pembelajaran, yakni demonstrasi, aplikasi, prinsip berbasis pada tugas, aktivasi, dan integrasi (Maerrill,

31 2011:44-45). Kelima fase tersebut dijabarkan ke dalam prinsip-prinsip, seperti: (1) belajar difasilitasi bila peserta didik terlibat dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada tugas, (2) belajar difasilitasi ketika pengetahuan diaktifkan sebagai dasar untuk mendapatkan pengetahuan baru, (3) belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru didemonstrasikan pada peserta didik, (4) belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru diterapkan oleh peserta didik, (5) belajar difasilitasi ketika pengetahuan baru terintegrasi ke dalam dunia peserta didik. Selain dari prinsip Merrill, prinsip kedua adalah pembelajaran situasional (situational principles of instruction) yang dipandang sebagai prinsip pembelajaran yang tidak universal karena hanya diterapkan dalam situasi tertentu. Prinsip situasional terjadi pada suatu rangkaian kesatuan (continuum) dari situasi yang sangat umum kepada suatu situasi sangat lokal (situasi yang diterapkan amat sangat jarang). Situasi tersebut menjadi sangat penting ketika berupaya menciptakan ketelitian pada prinsipprinsip pembelajaran yang dilakukan. Peningkatan ketelitian sangat penting dalam rangka membantu para praktisi pendidikan dalam merancang dan menentukan pembelajaran yang berkualitas, begitu pun bagi peneliti untuk merancang penelitian yang berguna untuk mengonstruksi dasar pengetahuan umum. Oleh karena itu, perlu memperhatikan tiga prinsip, yakni jenis- jenis, bagian-bagian, dan kriteria. Pertama, jenis mencakup klasifikasi konsep dan prosedur penggunaannya. Penjelasan terhadap klasifikasi dan prosedur pelaksanaan terhadap suatu aktivitas dipandang dapat meningkatkan ketelitian yang bermuara pada peningkatan kualitas pelaksanaannya. Jika pembelajaran di desain dengan mempertimbangkan jenis-jenis, maka pemahaman terhadap pembelajaran yang dimaksud dapat dipahami dengan

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA- KAKI, DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KEMAMPUAN DRIBLING

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA- KAKI, DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KEMAMPUAN DRIBLING HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA- KAKI, DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KEMAMPUAN DRIBLING BOLA PADA PEMAIN PUTRA UMUR 14-15 TAHUN SSB MARS SURAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH: Peto Sarief

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

pemassalan harus dimulai pada usia dini. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di dunia. Bahkan permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Sepakbola a. Permainan Sepakbola Permainan sepakbola merupakan permainan beregu, masingmasing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya menjadi sekedar hobi telah berkembang menjadi fanatik. Fanatik dari para pecinta sepak bola membuat

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepakbola adalah permainan yang menekankan kerjasama antar anggota tim yang terdiri dari penjaga gawang, striker, defender, gelandang. Permainan sepakbola

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kecepatan Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia memainkan lebih dari 20 juta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak lama. Dikatakan sebagai olahraga rakyat karena sudah dimainkan oleh segenap lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan digemari banyak orang hampir di seluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola 6 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Bagian, Metode Keseluruhan, Koordinasi Mata-Kaki, Sepakbola.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Bagian, Metode Keseluruhan, Koordinasi Mata-Kaki, Sepakbola. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN METODE BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP PENINGKATAN DRIBBLE SHOOTING SEPAKBOLA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI (Studi Eksperimen Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola dalam perkembangan dewasa ini makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat. Gejala ini terjadi karena permainan sepakbola merupakan

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang memainkan permainan ini mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah bagian krusial dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan Sepakbola Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga pada sekarang ini berkembang sangat cepat sesuai dengan perkembangan jaman. Perkembangan jaman berpengaruh terhadap munculnya cabang olahraga baru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Ketika akan mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendekatan secara ilmiah dalam meningkatkan prestasi olahraga di zaman moderen ini yang tidak bisa di tawar-tawar lagi, terlebih bicara tentang olahraga khususnya olahraga

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala) dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 11 orang termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola hanya diizinkan melakukan gerakan kaki, kepala,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktifitas fisik yang mana tujuan olahraga adalah mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi mereka baik yang dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari di dunia, termasuk di negara Indonesia. Orang tua, anak-anak baik laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah menjadi bagian hidup yang tidak pernah terlepas dari kebudayaan masyarakat. Dari berbagai macam olahraga yang berkembang, sepak bola menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

dikehendaki sesuai dengan rencana.

dikehendaki sesuai dengan rencana. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Dasar Keterampilan seharusnya mendapat perhatian pada tingkat awal, dan pengajaran berlangsung berkesinambungan. Istilah terampil dapat dinyatakan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD Gutomo Harianto 1, Mochamad Nurhadi 2, Nur Wakit 3, Eko Sujarwo 4 1 SDN Karangrejo I Kec. Ngasem Kab. Kediri, 2 SDN Karangrejo II Kec. Ngasem Kab. Kediri, 3

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan sepak bola mutlak diperlukan beberapa teknik dasar yang antara satu dengan yang lain sangat erat kaitannya. Adapun teknik dasar yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN 1 PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah olahraga yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Perkembangan prestasi sepakbola di Indonesia nampaknya masih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat banyak unsur-unsur yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Hakekat Permainan Sepak Bola Permainan sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari saat ini, terbukti hampir diseluruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melalui kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING LAMBUNG PADA PEMAIN PS UNNES TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi

Lebih terperinci

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto FUTSAL A. Sejarah Futsal Asal mula olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan dikenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu bernama Juan Carlos Ceriani.

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan pada saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dibidang ilmu dan teknologi serta dibidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan jasmani yang disajikan sebagai bagian dari kegiatan kurikuler, yang dipergunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola digemari oleh semua lapisan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang bertujuan untuk memasukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tujuh orang. Permainan beregu ini dimainkan disebuah lapangan dengan ukran panjang 40

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang menuntut keterampilan yang tinggi. Olahraga ini terdiri dari gerakan-gerakan yang sangat kompleks.

Lebih terperinci