BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Desain rak sangat dibutuhkan bagi para kolektor kaset, demi menjaga keamanan kaset agar tidak mudah hilang, pecah karena para kolektor tidak akan membiarkan kaset-kasetnya tergores sedikitpun.desain rak kaset ini ialah hasil dari pemikiran perancang, tetapi sebelum membuat desain penulis mencari referensi terlebih dahulu agar tidak ada kesamaan dalam membuat bentuk desainnya. Rak kaset yang sudah ada dan berkembang saat ini beragam macam material warna dan bentuk yang unik, bahkan dibuat dengan berartistic agar meningkatkan para peminat kaset. Berikut contoh gambar rak buku modern sebagai referensi: Rak kaset artistic 1. Rak kaset DNA relix, rak yang terinspirasi dengan struktur DNA manusia yang sangat unit dan menawan 2. Rak kaset Artistic Human, sangat artistic dengan adanya miniature manusia yang menyatu seolah-olah hidup sebagai penopang kaset 3. Rak kaset Barcode, tempat ini terinspirasi dari barcode yang biasa nempel diproduk-produk seperti baju yang biasa dijual di mall, desain ini sangat cocok dengan yang biasa hoby jalan-jalan ke mall. 1

2 Rak kaset dinding special edition 1. rak kaset idola, rak yang dibuat khusus sesuai dengan idola yang disukai,setiap penikmat musik khususnya penikmat kaset pita mempunyai idola masing-masing, untuk itu rak kaset special edition ini ditunjukan untuk para idola yang mereka sukai,rak tersebut terlihat menarik karena setiap edisi menggunakan stiker foto idola sebagai background rak kaset. 2. Rak home of blues, rak ini dibuat khusus untuk menempati kaset-kaset yang sudah lawas 3. Rak dinding pohon, rak yang terinspirasi dari bentuk pohon, rak tersebut hanya berfungsi sebagai penghias dinding, terbuat dari plat Rak kaset jajan Rak kaset jajan, yaitu rak kaset khusus bagi kolektor yang suka jajan kaset dan menjual kaset, disamping gemar mengumpulkan kaset tetapi juga menjual dan membarter kaset-kaset yang sudah jarang mereka setel, material yang digunakan terbuat dari kayu jati belanda yang cukup kuat dan tahan, rak tersebut sering digunakan pada kolektorkolektor besar. Gambar 2.1 : macam-macam rak kaset unik Sumber (internet) 2

3 Dari beberapa refrens diatas perancang ingin membuat rak yang bisa memenuhi kebutuhan non fisik para kolektor kaset, dari segi bentuk akan disesuaikan dengan karakteristik kolektor dengan menggunakan icon black metal, rak ini akan membuat ruangan kolektor menjadi indah, dan bagus untuk dipandang. B. Kelompok Pengguna Produk Kelompok pengguna berdasarkan segmentasi pasar, yaitu: 1. Geografi Rak kaset untuk kolektor ini tidak hanya dipasarkan di berbagai wilayah-wilayah besar Indonesia saja tetapi sampai ke manca negara karena pencinta kaset pita sudah tersebar sampai kepenjuru dunia, terutama di Indonesia yaitu komunitas seperti Bogor black metal, depok, Jakarta, bandung black metal, Yogyakarta, Bali, dan Balikpapan blackmetal. a. Kolektor kaset di Indonesia Bojonggede taman topi square bandung Gambar 2.2 : foto kolektor kaset di Indonesia Sumber (pribadi) 3

4 Jakarta Gambar : Gambar 2.3 : foto kolektor kaset di Indonesia Sumber (internet) 2. Demografi Produk rak kaset black metal dapat digunakan oleh pria dan wanita yang memiliki jiwa black metal yang tinggi karena dalam bermusik tidak mengenal gender, dan juga tampilan bentuknya yang dibuat dengan bentu iconic black metal seperti berkepala tanduk dan berbadan kelelawar. Icon yang sudah banyak dikenal dikalangan penikmat musik black metal, Dalam segi usia yang akan dijadikan target yaitu dikhususkan untuk kolektor black metal, pecinta kaset pita dan yang memiliki penggemar tersendiri dari mulai kalangan muda sampai orang dewasa usia 45 tahun. Penulis tidak menargetkan untuk anak-anak karena biasanya mereka masi enggan untuk mengoleksi lirisan fisik seperti kaset pita yang tidak hidup dijaman mereka. Berbeda dengan kalangan muda sampai dewasa yang sudah mulai tertarik dengan berbagai jenis rilisan fisik diantaranya yaitu mengoleksi kaset pita yang semakin berharga dijaman modern ini. dari segi desain dan bentuk pun kalangan muda dan orang dewasa lebih tertarik dengan desain yang cenderung mengandung unsur-unsur seni dan baik itu dari segi bentuk, desain, warna cat yang membentuk karakter musik yang mereka sukai. Rak kaset untuk kolektor black metal ini ditargetkan untuk kalangan masyarakat menengah atas. 3. Psikografi Pemilihan rak kaset untuk kolektor diletakan diruang khusus seperti kamar dan bahkan memanjakannya di ruang-ruang khusus koleksi pribadi, dan tentunya dilihat dari banyaknya koleksi kaset dengan gaya penikmat musik black metal, untuk melengkapi hiasan kaset sekaligus hiasan dinding akan dipilih produk-produk rak kaset yang dapat 4

5 disesuikan dengan gaya musik black metal terutama dari sejarah dan filosofi black metal, rak yang dipilih akan memiliki kesamaan dengan gaya kolektor kaset terutama yang sering dipakai yaitu attribute black metal. 4. Behavioral (kebiasaan) Para kolektor biasanya asik menyetel kaset dan menikmati musik sambil melihat cover kaset yang dilipat-lipat pada saat santai-santai Mereka senang merapihkan dan menjaga barang koleksiannya. Apabila suara kaset tidak enak didengar maka mereka langsung membenarkan kaset dengan alat pemutar pita, dan membersihkan pita bila ada jamur menggunakan pembersih Mereka sering menata kaset pada rak sesuai dengan albumnya bila sudah komplit C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Menapatkan pengalaman yang luar biasa dengan para kolektor dan penikmat musik metal b. Untuk memenuhi keinginan para kolektor yang sesuai dengan karakter musik yang mereka nikmati c. Untuk menumbuhkan rasa perduli kolektor terhadap barang-barang yang mereka koleksi d. Membuka peluang baru bagi penulis khususnya dibidang industry musik untuk dipublikasikan agar menambah inovasi baru untuk para kalangan kolektor musik ditanah air maupun manca negara. 2. Manfaat a. Menfaat Bagi Peneliti 1. Menambah pengalaman dalam mendesain rak kaset untuk kolektor 2. Dapat membuat trobosan baru dalam inovasi bentuk desain dari rak kaset 3. Penulis ikut menambah rasa perduli terhadap barang, karena barang yang sudah punah akan menambah nilai tinggi dan menjadi sebuah investasi dimasa datang 5

6 4. penulis dapat memahami bagaimana proses cara pembuatan dengan berbagai macam bentuk dari yang termudah sampai yang terumit 5. penulis juga akan mendapatkan sharingan luar biasa dari para kolektor dan memiliki banyak teman sehobi yang membuat penulis lebih mudah untuk memasarkan rak kaset, karena banyak teman sehobi akan memperluas jaringan. 6. menambah ilmu wawasan dalam bidang desain produk b. Manfaat Bagi target 1. Menambah hasil karya baru dalam bentuk desain rak kaset untuk kolektor 2. Dapat meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal dari hasil para pengrajin indonesia 3. Dapat meningkatkan keperdulian para kolektor terhadap barang koleksiannya 4. Tidak membosankan para kolektor karena buntuknya yang tidak monoton dan sesuai dengan aliran musik yang mereka minati 5. Menambah keindahan pada ruang kamar atau ruang koleksi c. Manfaat Bagi Akademik Dapat bermanfaat dalam pembelajaran pada suatu desain, dan berharap bisa bermanfaat bagi penerus untuk bisa dapat meningkatkan dan mengembangkan lagi produk-produk local yang kreatif dan inovatif. d. Manfaat Bagi masyarakat Rak kaset akan bermanfaat bagi siapapun yang menyukainya akan tetapi tidak bermanfaat bagi yang tidak membutuhkannya, dengan adanya rak kaset tersebut masyarakat bisa lebih mencintai produk local yang tidak kalah dengan produk-produk import D. Relevansi dan Kosnsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancang Rak kaset sangat banyak dibutuhkan untuk masyarakat penggemar musik khususnya kolektor kaset pita yang masih bertahan sampai saat ini menyimpan aneka lagu favorit orisinil yang kini mungkin sulit ditemukan di pasaran. tidak hanya di indonesia saja penikmat kaset bahkan sampai ke mancan Negara, karena merabaknya musik metal 6

7 sampai kepenjuru dunia, untuk itu rak sangat dibutuhkan untuk menata kaset dengan rapih dan tidak mudah pecah pada bagian mika, dengan dipajangnya kaset-kaset di rak tidak hanya kasetnya saja yang akan berharga akan tetapi rak tersebut pun akan ikut berharga karena dari segi bentuk sudah mempunyai karakter tersendiri terhadap kaset yang digemarinya, serta para kolektor bisa memajang kaset pada bentuk rak yang unik dan tidak membosankan para kolektor yang kebanyakan selama ini hanya rak berbentuk kotak saja. 2. Teknologi yang dibutuhkan + sistem Menurut manullang(1982), oprasi system produksi membutuhkan modal. Salah satunya mesin produksi. Perlengkapan dan mesin-mesin produksi dapat diklasifikasi baik dengan fungsi ataupun dengan pelaksanaan (oprasi). Semua yang diklasifikasi oleh fungsi seterusnya dapat dibagi atas maksud umum (general purpose)dan maksud khusus (special purpose). Menurut cara pelaksanaannya dapat dibagi menjadi : dengan tangan, semi otomatis, sepenuhnya otomatis dan dibuat bergerak sendiri. Dalam tahap produksi sama seperti mebel pada biasanya, Teknologi yang dibutuhkan hanya pada saat proses pembuatan rak untuk kaset tersebut. 1. alat mesin pemotong kayu dan pada tahap finishing, alat-alat yang digunakan biasanya yaitu mesin table saw yaitu mesin gergaji meja untuk memotong sesuai dengan bentuk pola yang telah dibuat 2. TankFungsinya adalah untuk mencabut paku dan membantu tekanan sehingga kuat pada permukan kayu 3. Palu : Berfungsi sebagai alat untuk meratakan dan merekatkan pelapis. 4. Router untuk membuat lengkungan 5. dan drill press digunakan untuk membuat lubang 3. Material yang digunakan Kayu lapis adalah papan yang dibuat dengan cara merekatkan beberapa lembar papan veneer.veneer yang direkatkan jumlahnya ganjil, susun merekatnya saling tegak lurus, serta pembentukannya disertai dengan pengepasan (kasmudjo, 1982) 7

8 Berdasarkan penggunaannya, kayu lapis dikelompokkan menjadi dua yaitu interior dan eksterior plywood. Youngquis (1999) mengelompokkan kayu lapis menjadi dua bagian yaitu 1. Kayu lapis konstruksi dan industrial, 2. Kayu lapis hardwood dan dekoratif. Berdasarkan vinir mukanya, kayu lapis dikelompokkan menjadi: a) Ordinary plywood yaitu kayu lapis dimana vinir mukanya dihasilkan dari proses rotary cutting. b) Fancy plywood yaitu kayu lapis dimana vinir mukanya terbuat dari kayu-kayu indah dan dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary cutting. Menurut Massijaya (2006). Pengguanaan kayu lapis dikelompokkan menjadi 1. Kontruksi bangunan Paneling: penyekat ruang, pintu, jendela Bahan pelapis Lantai Sidding: dinding Plyform 2. Kontruksi alat-alat transportasi Pesawat terbang: pelapis dinding bagian dalam Kereta api: atap, lantai, dinding Truk dan trailer: body 1. Triplek blok teak (bagian sekat) Kayu block teak atau block board adalah kelas medium upyang tergantung dengan finishing, sebutan Teak yaitu jati. Blok teak adalah papan yang terbuat dari susunan kayu solid yang dijepit atau dilem dengan triplek atau irisan kayu jati (vinir teak) dan sungkaiblock(vinir sungkai)dengan potongan kayu kotak kecil-kecil sekitar cm. 8

9 Gambar 2.4 : kayu blok teak Sumber (internet) kayu ini mempunyai urat jati,keuntungan dari kayu blok teak yaitu kuat dan lebih tahan air dibanding kayu lain dan ranjang susun, serta beban yang ditanggung kuat menampung lebih dari 150 kg jadi jika diliahat dari kekuatannya kayu blok teak memang bagus. Jika dilihat dari kerugian ada kemungkinan rayapan jika pengeringan dari pabrik kurang baik, tetapi jarang ada yang terjadi. Ketebalan blok teak/board mulai dari 12 mm, 15 mm, dan 18 mm, dan luasnya 224 x 122 cm 2. kayu lapis plywood (bagian pola) kayu lapis atau yang disebut plywood. Haygreen dan bowyer (1993) mengemukakan bahwa kayu lapis merupakan produk panel vinir-vinir kayu yang direkat bersama sehingga arah serat sejumlah vinirnya tega lurus dan yang lainnya sejajar sumbu panjang panil. Pada kebanyakan tipe kayu lapis, serat setiap dua lapisan sekali diletakan sejajar yang pertama. Hal ini untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panil ke yang lainnya. Jumlah vinir biasanya ganjil (3, 5, 7, dst). Keunggulan dari kayu lapis dibandingkan dengan kayu solid adalah dimensinya lebih stabil, tidak pecah/retak pada pinggirnya jika dipaku, keteguhan Tarik tegak lurus serat lebih besar, ringan dibandingkan luas permukaan, bidang yang luas dapat ditutup dalam waktu yang singkat, kuat pegang sekrupnya relative tinggi serta warna, tekstur dan serat dapat diseragamkan sehingga corak atau polanya bisa simetris. 9

10 dilihat dari ketebalan plywood memiliki tebal dari 3 mm, 4 mm, 9 mm, dan 18 mm. dan mempunyai luas 224 x 122 cm Gambar 2.5 : triplek playwood Sumber (internet) Keunggulan plywood yaitu kuat, lebih tahan air dibanding lainnya, kemungkinan rayap kecil, karena dilem sehingga rayap yang tidak tahan kimia mati. 3. Cat ducco Finishing furniture dengan bahan dasar cat ducco adalah kegiatan memberikan lapisan pada permukaan kayu atau mebel dengan cara penyemprotan, bahan yang perlu disediakan adalah dempulan, epoxy, cat ducco, tiner dan clear gloss. Buku 52 inspirasi kithcen set untuk ruang terbatas, karya Bhima Dhanardono, kawan pustaka, Finishing mengunakan cat ducco yaitu menggunakan standar cat mobil dengan warna yang beragam, tersedia dengan konsep glossy atau doff serta dilapisi vernis, bisa juga ditambah dengan antigores. Karena bersifat semprot, cat ducco lebih mudah untuk di aplikasikan sebagai finishing furniture yang banyak lengkungan, karena mengikuti tekstur dasarnya dan hasilnya sangat rapi. Kekurangannya adalah harganya yang relatif mahal. 10

11 Gambar 2.6 : bahan pelapis kayu Sumber (pribadi) Gambar 2.7: warna cat Sumber (internet) Untuk bagian finishing untuk produk rak kaset yaitu memakai cat ducco. Cat ducco yaitu cat decorative jenis cat atau coating, biasanya warna cat ducco sangat decorative, cat ini sangat cocok bagi memilih warna-warna yang kreatif dan cerah biasanya ducco mempunyai warna-warna pilihan seperti warna solid opacque dan metallic color sehingga sangat cocok dipakai untuk furniture. 4. Biaya perencanaan dan Produksi Untuk merancang dan memperoleh Rak kaset pun membutuhkan biaya. Biaya ini digunakan untuk memproduksi Rak kaset yang membutuhkan biaya untuk membeli material yang dibutuhkan danbiaya jasa pembuat Rak kaset. a. Ongkos kerja 11

12 Rincian biaya Material 1 lembar triplek polywood 3 mm Rp lembar block teak 12 mm Rp Cat duco Rp Lampu led tempel 5 m Rp Lampu mata bolham Rp Plate Rp Mur dan baut Rp Biaya Produksi Rp Finishing Rp

13 Jumlah Rp E. Peralatan Nama barang Harga Booth pameran Rp Background banner 2 x 2 m Rp Background kain 2m x 2,5m Rp Clip 2 set Rp Note 1 set Rp Pulpen Rp Kaset, Cd, Dvd display Rp Frame poster display Rp Radio tape display Rp Display rak Rp Lilin display 25 cm (2 x Rp Sound display Rp Papan note Rp Jumlah Rp

14 F. Promotion kit Nama barang Harga Stiker Banner Kartu nama Konsep perancangan Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp G. Biaya transportasi Biaya transportasi ketika perancang melakukan penelitian dan menyewa mobil bak dengan total biaya Rp Total biaya keseluruhan yaitu: =

15 H. Skema Proses Kerja Latar belakang masalah Mencari refrensi Inspirasi pengembangan desain Pengayaan gagasan Membuat sketsa perancangan Menunjukan konsep perancangan Studi bentuk Pengembangan alternative desain Studi material Gambar kerja Digital Keputusan penggunaan material produksi Pra produksi Sumber (penulis) 2016 Gambar 2.8: Bagan Skema Kerja 15

4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Rekal Qur an yang sudah ada berfungsi sebagai meja Qur an sebagai penopang Qur an, berbentuk seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 2.1: Referensi Rekal Qur an

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan mencintai suatu hobi sampai berambisi untuk mengumpulkannya memang sudah lumrah terjadi, seperti kaset pita pada saat ini yang sudah mulai dicari lagi, dan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu : BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Rak buku adalah perabot dengan rak horisontal, digunakan untuk menyimpan buku atau barang cetakan lainnya. Rak buku dapat digunakan di rumah pribadi, perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan RINCIAN DATA UTAMA SIFAT DATA SKUNDER Data Objek Perancangan MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN Furnitur save saving Sebagai referensi konsep 1. Human Dimension

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. ULASAN PRODUK SEJENIS Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada dasarnya mainan edukatif memiliki berbagai macam variasi bentuk maupun variasi dari cara bermainnya. Ada variasi mainan yang sudah memiliki bentuk dan ukuran

Lebih terperinci

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn JENIS PAPAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn 1. Solid ( kayu utuh ) Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang cukup populer di Indonesia al; kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin,

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Seiring perkembangan jaman kaset-kaset yang sudah punah kini mulai dicari orang khususnya bagi para penggila kaset, mereka tidak akan pernah merasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Metodologi Mencari data mengenai produk lampu ruang belajar. Mencari studi pustaka yang bersumber dari buku ataupun internet. Melakukan studi banding dengan karya

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan, yaitu pemilihan bahan baku bambu petung diolah menjadi bambu laminasi. Bambu laminasi merupakan

Lebih terperinci

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber: BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Agar tidak ditemukan orisinalitas dalam pembuatan karya desain, penulis mencari referensi terlebih dahulu mengenai bentuk meja yang akan penulis buat. Bentuk meja

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Penulis akan merancang buku dongeng interaktif dengan mengangkat cerita-cerita dongeng yang ada di Indonesia, seperti Kera dan Ayam, Si Kancil, Timun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari yang memiliki fungsi di dalam ruangan. Sedangkan arti kata MEBEL berasala dari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 1. Meja Kopi Stainless (Sumber dari internet: http://desaininteriorrumah.info) Pada desain ini mengutamakan kesan minimalis dan modern dengan pengkombinasian

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pedal car merupakan salah satu mobil-mobilan dengan sistem penggerak menggunakan rantai yang terhubung ke roda sehingga mobilmobilan ini juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan sepatu modular yang akan dirancang adalah Day2Night yang dibuat oleh Candice Cabe & Nadine Lubkowitz. Sepatu Day2Night dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Box-set adalah sebuah paket CD, DVD, atau barang serupa yang hadir dalam kotak khusus. Box-set musik dapat berupa album remix, album kompilasi atau hits album

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan. BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan atau Komunitas Perancangan tempat ganti popok bayi model lipat ini adalah produk yang berkaitan dengan kebutuhan orang tua untuk keperluan bayi. Karena produk

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep dan Ide Sebelum mulai masuk ke tahap sketsa ide, mind maping terhadap konsep sangat penting untuk menjadi dasar sebuah desain. Perancang ingin menggabungkan sebuah

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Permainan Karambol dengan bentuk segi enam atau karasix adalah sebuah mainan tradisional yang terlihat baru dan belum banyak juga yang mengetahuinya, Namun dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Kursi goyang berbahan kardus, dengan menggunakan material utamanya adalah kardus yang dipesan khusus agar kursi goyang ini

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman mainan tradisional di indonesia menjadi kekayaan yang tak ternilai harganya dan menjadi ciri khas tersendiri untuk bangsa indonesia, serta menjadi daya tarik

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Art deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri,

Lebih terperinci

V. ULASAN PERANCANGAN

V. ULASAN PERANCANGAN V. ULASAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Desain Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep berisi suatu gagasan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFA DARI PALET KAYU

PERANCANGAN SOFA DARI PALET KAYU Halaman judu TUGAS AKHIR PERANCANGAN SOFA DARI PALET KAYU Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata satu (S1) Oleh : Mochamad Reven NIM 41912010080 Desain Produk (Desain

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Meja tracing atau trace box sudah tidak asing lagi dikalangan pembuat komik dan animasi, pada umumnya meja tracing atau trace box digunakan untuk mempermudah seorang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi A. Latar Belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya.

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN. Dalam tahap pembuatan nya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN. Dalam tahap pembuatan nya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN PROSES PERANCANGAN Dalam tahap pembuatan nya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: a. Pra Produksi 1) Pengumpulan Data Mengumpulkan data-data yang mendukung terwujudnya karya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN RAK BUKU TETRIS

PERANCANGAN DESAIN RAK BUKU TETRIS TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN RAK BUKU TETRIS Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Putri Indriani NIM 41912010072 Jurusan Desain Grafis dan Multimedia

Lebih terperinci

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sebuah buku materi pendidikan yang bersifat akademis umumnya berupa buku formal yang dibuka halaman per halaman. Begitu juga dengan buku teoriteori tentang tipografi,

Lebih terperinci

5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.

5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik. BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan material plywood sebagai bahan utama pembuatan Rak display sepatu ini didasari dari kebanyakan furniture yang telah banyak beredar di masyarakat,

Lebih terperinci

Keterbatasan produksi mainan lokal. Latar belakang + -

Keterbatasan produksi mainan lokal. Latar belakang + - Keterbatasan produksi mainan lokal Latar belakang + - Lebih produktif Bahan tidak aman Finishing aman Produksi lebih lambat Penggunaan bahan baku kayu Proses produksinya memungkinkan dilakukan secara skala

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1. STRATEGI KREATIF Membuat publikasi musik Krontjong Toegoe dalam bentuk sampul album dan buku profil yang modern dan unik. Materi yang disampaikan informatif dan ringan, sehingga

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II A. ORISINALITAS

BAB II A. ORISINALITAS BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD) PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR ERHADAP SABILIAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD) Oleh Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si UNIVERSIAS SUMAERA UARA MEDAN 2008 DAFAR ISI Halaman Kata Pengantar.. i Daftar

Lebih terperinci

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

II. METODE/PROSES PERANCANGAN II. METODE/PROSES PERANCANGAN A. Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Menambahkan tema hewan endemik pada loker tas dan sepatu. Membuat loker yang tidak hanya memiliki

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Meja dan kursi yang bertujuan untuk bermain belum pernah penulis temui. Kebanyakan untuk pembuatan meja dan kursi hanya mempertimbangkan biaya, sehingga fungsi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide Desain Perancangan Ide ini muncul dari teman penulis yang memang mempunyai suatu usaha dari produk lampu hias. Walaupun teman penulis usahanya lampu hias ruangan, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, di berbagai tempat dibangun gedung-gedung betingkat, jembatan layang, jalan, dan

Lebih terperinci

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES ANGZDOORS CENTER ANGZDORR Molded Panel Series w w w. a n g z c o m m e r z. c o m 1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES adalah merupakan daun pintu panel yang terbuat dari satu cetakan tanpa sambungan yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Banyak cara dilakukan untuk menciptakan kesan interior yang indah pada ruangan. Terutama sudut ruangan yang sering menjadi titik fokus untuk memperindah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 38 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Sumber daya manusia (karyawan/tenagakerja) adalah unsur terpenting dan paling kompleks yang perlu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa

Lebih terperinci