Perancangan Arsitektur Sistem Integrasi Informasi Pada Jaringan Pertahanan Udara Bergerak
|
|
- Widya Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Arsitektur Sistem Integrasi Informasi Pada Jaringan Pertahanan Udara Bergerak Tinton Dwi Atmaja, Hendri Maja Saputra Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Abstrak Sistem pertahanan udara nasional telah dikembangkan dengan memasang fasilitas Pertahanan Udara ditempattempat strategis. Namun karena pemasangan bersifat stationary, cakupannya tidak dinamis dan banyak mempunyai blank spot. Untuk mengisi blank spot tersebut dikembangkanlah perangkat pertahanan udara bergerak yang dirancang dengan menempatkan persenjataan pertahanan udara pada fasilitas bergerak seperti truk atau mobil. Untuk melengkapi pertahanan udara tersebut, fasilitas ini juga dilengkapi dengan sistem radar pendeteksi dan radar penjejak. Fasilitas yang juga dipasang adalah sistem penggerak dinamis untuk pergerakan radar dan persenjataan. Seluruh komponen tersebut perlu diintegrasikan sehingga cakupan pertahanan udara ini bisa diparalelkan antara beberapa unit yang tersebar di lapangan. Tulisan ini akan merancang sebuah sistem integrasi yang menggabungkan seluruh parameter unit pertahanan udara bergerak kedalam sebuah stasiun tempur untuk pemantauan dan pengendalian. Parameter yang akan diintegrasikan adalah data dan informasi dari perangkat utama pertahanan udara yang antara lain: sistem radar pendeteksi, sistem radar penjejak, sistem persenjataan, sistem penempatan persenjataan, dan sistem kendaraan. Disini diatur pula mengenai sistem pengamanan jaringan informasi dari kemungkinan penyusupan dari pihak luar baik itu di fasilitas terpasang atau di jaringan komunikasinya. Diharapkan dengan pengaplikasian sistem integrasi ini, dapat diciptakan suatu sistem pertahanan udara yang mempunyai cakupan daerah lebih luas dan dikendalikan dari satu stasiun tempur. Integrasi ini akan meminimalisir personel yang harus diturunkan ke lapangan dan memudahkan monitoring dan pengendalian dari tempat yang aman. Kata kunci: arsitektur, sistem integrasi informasi, radar, persenjataan, pertahanan udara bergerak. 1. PENDAHULUAN Teknologi yang berkembang pesat hampir diseluruh negara-negara di dunia baik disadari maupun tidak disadari sangat berpengaruh terhadap sistem pertahanan dan keamanan (HANKAM), baik pada skala nasional, regional, maupun internasional. Hal ini telah dibuktikan dengan banyaknya penerapan teknologi untuk membantu pihak militer dalam melakukan tugasnya. Salah satu tugas militer mengelola pertahanan negara adalah menangkal ancaman dari udara. Berbeda dengan ancaman dari darat yang dapat diperkirakan kemunculannya, ancaman udara bisa muncul dari koordinat manapun yang tidak terduga. Oleh karena itu militer memerlukan peralatan pertahanan udara yang mampu mencakup daerah-daerah yang tak terduga seperti radar. Radar merupakan mata utama sistem pertahanan udara sehingga keberadaannya sangat penting dan tak terpisahkan dari fasilitas-fasilitas pertahanan udara. Radar saat ini tidak hanya dikembangkan sebagai unit terpisah dari unit persenjataan pertahanan udara yang dikembangkan dan dipasang pada tempat-tempat strategis, namun karena pemasangan fasilitas ini bersifat stationary atau permanen, cakupan dari sistem pertahanan udara tersebut tidak dinamis dan banyak mempunyai daerah-daerah yang tidak terpantau dan sulit dikendalikan (blank spot). Sebagai solusi permasalahan tersebut telah dikembangkan suatu perangkat pertahanan udara yang bisa bergerak. Gambar 1. Perangkat pertahanan udara bergerak yang ditempatkan diatas kendaraan [2]. 1
2 Sistem pertahanan udara ini dirancang khusus dimana suatu sistem persenjataan dapat ditempatkan pada fasilitas bergerak l, baik itu dipasang diatas kendaraan atau ditarik oleh kendaraan seperti truk atau mobil. Sebagai pelengkap, fasilitas persenjataan bergerak ini juga dilengkapi dengan pemasangan suatu sistem radar pendeteksi dan penjejak. Sebagai mana unit pertahanan udara stationer, unit pertahanan udara bergerak ini mempunyai semua fitur pergerakan persenjataan dan pergerakan radar. Sistem pertahanan bergerak ini mempunyai keuntungan dalam sisi cakupan mobilisasi yang dinamis dimana beberapa unit diatur untuk mengawal daerah tertentu dengan formasi yang diinginkan. Dalam mobilisasi unit seperti ini, suatu sistem integrasi informasi akan memberikan nilai tambah dalam sistem pertahanan pada daerah yang luas. Sistem ini akan mengintegrasikan seluruh informasi mengenai parameter-parameter persenjataan dan radar dari semua unit pertahanan udara bergerak yang tersebar dilapangan. 2. PEMBAHASAN Tulisan ini akan membahas sebuah rancangan sistem integrasi yang menggabungkan seluruh informasi mengenai parameter-parameter penting unit pertahanan udara bergerak kedalam sebuah stasiun pemantau dan pengendali. Parameter yang akan diintegrasikan adalah data dan informasi dari perangkat utama pertahanan udara seperti sistem radar, sistem persenjataan, sistem penggerak, dan sistem mekanik kendaraan. Disini diatur pula mengenai sistem otentikasi dan pengamanan jaringan informasi radar dari kemungkinan penyusupan dari pihak luar baik itu pada fasilitas terpasang atau pada jaringan komunikasinya Sistem persenjataan Pertahanan Udara Bergerak Perangkat persenjataan pertahanan udara bergerak diciptakan untuk menutupi kelemahan-kelemahan pada sistem pertahanan udara stationer terutama untuk menutupi daerah-daerah blank spot. Pada dasarnya sistem pertahanan udara terdiri dari dua komponen utama yaitu sistem persenjataan dan sistem radar. Pada pertahanan udara bergerak, ditambahkan dua sistem lagi yaitu sistem pergerakan kendaraan dan sistem mekanik penempatan perangkat itu sendiri. Secara garis besar, komponen utama sistem pertahanan udara bergerak berupa: - Sistem radar pendeteksi. Bagian ini merupakan bagian pertama yang akan melakukan kontak dengan objek sasaran. Radar ini bertugas untuk mendeteksi objek-objek yang berada dalam daerah cakupannya. pendeteksi. Bagian ini bertugas untuk menggerakkan radar pendeteksi yang pada umumnya bergerak konstan dan melakukan sapuan secara teratur pada daerah tertentu. - Sistem radar penjejak. Bagian ini bekerja setelah objek sasaran terdeteksi oleh radar pendeteksi. Radar penjejak akan mengunci sasaran dan mengikuti jejak sasaran kemanapun sasaran tersebut bergerak didalam daerah jangkauannya penjejak. Sistem penggerak untuk radar penjejak mempunyai respon yang lebih cepat dan pergerakan yang lebih dinamis. Sistem penggerak ini akan menyapu hanya pada daerah dimana sasaran terkunci berada. - Sistem persenjataan. Sistem ini bertugas untuk melakukan eksekusi tembakan terhadap objek sasaran baik itu untuk tujuan pemusnahan ataupun untuk tujuan pengalihan atau pun hanya untuk tujuan peringatan. - Sistem penggerak dinamis pergerakan persenjataan. Sistem penggerak persenjataan dituntur untuk mempunyai respon gerak dan dinamisasi yang serupa dengan sistem penggerak radar penjejak, namun beban berat dari persenjataan pertahanan udara akan membatasi kecepatan gerak dan respon dari penggerak ini. - Sistem mekanik penempatan perangkat pertahanan udara pada kendaraan. Salah satu pengendalian otomatis pada sistem adalah dalam kondisi stop (terlipat) maupun running (membuka) yang dapat dikendalikan dari stasiun kendali. - Sistem pergerakan kendaraan. Sistem ini memberikan informasi telemetri keberadaan unit pertahanan udara bergerak. Dengan informasi ini, stasiun kendali dapat menentukan pergerakan tiap unit untuk mendapatkan formasi pertahanan yang optimal. Gambar 2. Perangkat pertahanan udara bergerak yang sedang dilepas dari kendaraan penariknya [1]. Komponen-komponen diatas akan memberikan parameter-parameter dari unit pertahanan udara 2
3 bergerak yang akan diintegrasi dan diinformasikan ke stasiun tempur. Parameter-parameter yang dihasilkan antara lain. - Sistem radar pendeteksi. reference object, voice recording system. pendeteksi. angle and velocity of pan-tilt mechanism. - Sistem radar penjejak. distance and coordinate of target. penjejak. angle and velocity of pan-tilt mechanism. - Sistem persenjataan. Memberikan parameter on/off serta pengaturan fire rate. - Sistem penggerak dinamis pergerakan persenjataan. elevation and Latitude direction. - Sistem mekanik penempatan perangkat pertahanan udara pada kendaraan. stop and running condition. - Sistem pergerakan kendaraan. Memberikan koordinat bujur dan lintang dari unit pertahanan udara bergerak tersebut. Seluruh parameter tersebut akan diintegrasikan dalam satu jaringan sistem pertahanan supaya parameter-parameter dari unit-unit pertahanan udara bergerak yang tersebar di lapangan dapat dipantau dan dikendalikan dalam satu pintu Sistem integrasi informasi pertahanan udara bergerak Untuk mengintegrasikan parameter-parameter dari unit pertahanan bergerak diatas dirancang suatu sistem informasi seperti dibawah ini Arsitektur integrasi Arsitektur yang dirancang disini bertujuan memberikan konfigurasi sistem informasi dari unitunit pertahanan udara bergerak di lapangan kedalam sebuah stasiun kendali. Sistem monitoring terpusat dan akuisisi data biasa diasumsikan sebagai suatu sistem yang memonitor dan mengendalikan seluruh jaringan atau sistem yang tersebar pada suatu area yang luas. Kebanyakan sistem pengendaliannya dibuat secara otomatis menggunakan prinsip Remote Terminal Unit (RTU). Pusat kendali berada pada sebuah Master Terminal Unit (MTU) yang bertugas memonitor dan mengendalikan seluruh RTU. Dalam desain ini RTU adalah semua unit pertahanan udara bergerak baik itu berupa radar bergerak atau rudal bergerak atau kombinasi keduanya. Sedangkan MTU adalah stasiun tempur pusat yang stationer atau stasiun tempur lapangan yang bergerak. Keseluruhan arsitektur sistem ditunjukkan oleh gambar 3 dibawah ini. Gambar 3. Desain Arsitektur Sistem Pertahanan Udara Bergerak Prinsip kendali pada MTU cenderung terbatas pada beberapa hal yang berupa operasi dasar. Operasioperasi dasar biasanya dilakukan oleh RTU sedangkan MTU bertugas memonitor dan memberikan perintah eksekusi atas operasi-operasi tersebut. Contoh umum adalah seperti ini: RTU bisa mengendalikan arah tembakan secara langsung dengan memberikan perintah kepada sistem penggerak persenjataan, sedangkan MTU memungkinkan pusat komando memberi perintah 3
4 kepada RTU untuk merubah arah tembak, menghidupkan radar penjejak, atau menampilkan posisi sasaran terkini. RTU akan menampilkan semua parameter yang ada dan/atau merekamnya kemudian mengirimnya ke MTU yang nantinya bisa diproses oleh MTU untuk dilanjutkan ke RTU lain atau cukup disimpan saja. Sebagai pendukung sisi client tersebut, diberikan dua lapissan tambahan dalam pemrosesan data pertahanan yaitu yang pertama adalah web server dan application server sedangkan lapisan kedua adalah data center. Posisi instalasi kedua lapisan tersebut bisa dimanapun yang diperkirakan dapat menjamin keamanannya. Selain posisinya yang tersembunyi, arsitektur ini didesain untuk memiliki beberapa (lebih dari satu) web server dan application server. Hal ini untuk mengantisipasi kegagalan salah satu dari server tersebut dan juga untuk mengoptimalkan kinerja jaringan Database Management System Database Management System (DBMS) digunakan secara bersama-sama untuk menginisialisasi teknik dan pemeliharaan data [3]. Apabila ada penambahan data pertahanan baru, data baru tersebut dapat divalidasi secara on line dalam waktu secepat mungkin, sehingga perubahan parameter dari tiap unit di lapangan akan disimpan dalam file database real time yang akan menjamin kinerja maupun integritas data dalam sistem pertahanan. Database real time berupa data variabel yang diperlukan oleh akuisisi real time, untuk memasukkan data secara manual oleh operator atau data yang dihasilkan dari application software processing. Database real time didesain untuk memenuhi persyaratan kinerja sistem termasuk waktu tanggap operasional dan kemampuan untuk pengembangan data dari tiap unit pertahanan udara bergerak dilapangan Sistem Keamanan Data Data adalah sebuah variabel terpenting dalam instrument monitoring dan kontrol militer terutama dalam sistem pertahanan. Masuknya pihak musuh ke salah satu unit ataupun kedalam jaringan komunikasi akan membahayakan sistem pertahanan secara keseluruhan. Apalagi aplikasi berbasis online sangat riskan terkena abuse dari pihak luar. Setiap bit data menjamin keandalan dan keamanan sistem pertahanan sehingga sistem perlindungan atas setiap bit perlu memenuhi standart keamanan terbaru dan menjadi faktor utama dalam pengembangan sistem secara mendalam. Untuk mengatasi masalah keamanan, dalam perancangan ini diterapkan beberapa metoda penanganan keamanan data [3] dalam sistem yang aman. monitoring dan kontrol pertahanan udara bergerak antara lain. 1. Deteksi Adanya Penyusupan, ini untuk mencatat semua traffic data yang lewat guna mengetahui kehandalan dari sistem yang digunakan dan untuk mengetahui apakah ada pihak luar yang berusaha menembus sistem control center. 2. Virtual Private Network (VPN), digunakan pada control center atas stasiun kendali berupa otentikasi dan identifikasi. Setiap transfer data antar komputer menunjukkan IP Address yang tidak sebenarnya (IP Address yang sebenarnya disembunyikan). 3. Firewall, berfungsi untuk membatasi akses antara dua jaringan, yaitu antara jaringan LAN control center dengan jaringan WAN atau eksternal LAN. 4. Access Control, fungsi ini memberikan kontrol terhadap siapa saja yang dapat mengakses file atau direktori dan hak akses yang dimiliki pengguna tersebut. 5. Password, semua fungsi di control center bersifat rahasia dan diproteksi sehingga harus memiliki password. Tingkatan proteksi password ini harus berkisar dari view only sampai dengan full capability. Semua persyaratan kemanan tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum sistem pertahanan udara bergerak ini difungsikan Web User Interface/Web Front End Sistem monitoring ini dirancang agar dapat diakses secara online oleh operator/user selama 24 jam dari manapun berada. Teknologi yang diusulkan adalah kemampuan sistem yang mampu mengakuisisi data terditribusi berbasis web. Beberapa faktor[3] yang memperkuat usulan ini yaitu: 1. Memiliki skalabilitas yang luas, karena dukungan dari teknologi WAN dan kecepatan akses yang tinggi. 2. Mobilitas Data, yang memungkinkan data diakses dan dikirim dimana saja. 3. Memberi kemudahan dalam pengaturan sistem karena aplikasi web yang terpusat Dengan kata lain bahwa penggunaan aplikasi yang diusulkan akan membantu meningkatkan kinerja transfer informasi antara stasiun kendali dengan setiapunit baik itu bersifat monitoring, penyajian informasi parameter kinerja tiap unit, penyajian sasaran dalam cakupan tiap unit, maupun controlling tiap unit pertahanan udara bergerak yang tersebar di lapangan. Diharapkan dengan pengaplikasian sistem integrasi ini, dapat diciptakan suatu sistem pertahanan udara yang mempunyai cakupan daerah yang luas dan dikendalikan dari satu stasiun kendali. Integrasi ini meminimalisir personel yang harus diturunkan ke lapangan dan memudahkan monitoring dari tempat 4
5 3. PENUTUP Sebagai penutup dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa Pertahanan udara bergerak adalah pelengkap dari sistem pertahanan udara permanen untuk menutupi daerah blank spot. Setiap unit mempunyai komponen utama: sistem radar pendeteksi beserta sistem penggerak dinamisnya. Sistem radar penjejak beserta sistem penggerak dinamisnya, sistem persenjataan beserta sistem penggerak dinamisnya, sistem mekanik penempatan perangkat pertahanan udara pada kendaraan, dan sistem pergerakan kendaraan. Setiap komponen tersebut menghasilkan parameterparameter tertentu untuk diintegrasikan satu sama lain melalui stasiun tempus. Sistem pertahanan udara bergerak ini memiliki dua pembagian unit yaitu unit pertahanan udara bergerak di lapangan sebagai Remote Terminal Unit (RTU) dan stasium tempur sebagai Master Terminal Unit (MTU). Sisi client tersebut dilengkapi dengan beberapa web server dan application server ditambah dengan sebuah data center. Manajemen data menggunakan DBMS sedangkan untuk keamanan data digunakan pencatatan data kontinu, VPN, Firewall, Access Control, dan Password. Disini dikembangkan pula Web User Interface untuk memudahkan operator melakukan pemantauan dan pengendalian melalui sistem online. Daftar Pustaka [1]. Compact Tracking Radar (CTR) diakses tanggal 19 Februari [2]. PLA Mechanised Infantry Division Air Defence Systems PLA Point Defence Systems [online] /APA-PLA-Div-ADS.html. diakses tanggal 16 April 2010 [3]. A.H. Maulana, Fungsi SCADA, Edisi 1 Revisi 2, P3B PT.PLN (Persero), Indonesia, [4]. Atmaja, TD. Muharam, Aam. Desain Arsitektur Sistem Monitoring Terpusat Secara Online Terhadap Generator Angin pada Multiple Wind Farm di Pulau Jawa e- indonesian initiative [5]. A. Supriyatno, & M. Romzi, E-Health Solusi Enterprise Bidang Kesehatan Berbasiskan Open Source, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia, [6]. Indonesia Boosts Air Defence Capability [online] /2009/05/indonesia-boosts-air-defencecapability.html. diakses tanggal 16 April 2010 [7]. KBTochmash 9K35 Strela 10 Self Propelled Air Defence System / SA-13 Gopher [online] Strela-10.html. diakses tanggal 16 April
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO
BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,
Lebih terperinciPROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD
PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja salah satunya ialah area pengaturan distirbusi yang bertugas untuk
BAB I PENDAHULUAN Dalam BAB ini Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem distribusi
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi
18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ICT (Information Communication Technologi) mempengaruhi perkembangan teknologi pada sistem pembelajaran di perguruan tinggi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciOleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :
VPN (Virtual Private Network) Yang dimaksud dengan VPN atau Virtual Private Network adalah suatu jaringan private yang mempergunakan sarana jaringan komunikasi publik (dalam hal ini Internet) dengan memakai
Lebih terperinciSTUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI
STUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI Disusun oleh : HERULLOH (10 5251 0326) BAGUS BUDI SETYAWAN (10 5251 0342) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional sistem merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan dimasukan kedalam aplikasi yang akan dibangun. Fitur fitur tersebut harus memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional yang bergerak didalam bidang teknologi informasi. Internet sangat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. Di masa lalu, perusahaan yang hendak menghubungkan cabang-cabang kantornya dalam suatu
Lebih terperinciVpn ( virtual Private Network )
Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal itu bisa dirasakan dengan semakin banyaknya ditemukan sistem yang berbasiskan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi telah berkembang dengan pesat. Hal itu bisa dirasakan dengan semakin banyaknya ditemukan sistem yang berbasiskan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan
Lebih terperinciPENGENDALIAN ROBOT BERBASIS IP (INTERNET PROTOCOL) MELALUI JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN PERANGKAT MOBILE ANDROID
PENGENDALIAN ROBOT BERBASIS IP (INTERNET PROTOCOL) MELALUI JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN PERANGKAT MOBILE ANDROID PenyusunTugas Akhir: Wayan Andi Mahardhika 5109100098 Dosen Pembimbing: Ir. Muchammad Husni,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, beberapa profesi menuntut kehadiran manusia pada lingkungan kerja yang berbahaya, seperti lingkungan yang
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURE
JUDUL KEAMANAN JARINGAN 01 Agustus KEAMANAN JARINGAN Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Mahmud, S.Kom., M.Kom. Meidyan Permata Putri, M.Kom. Benedictus Effendi, S.T., M.T. Kepala Sekretaris
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( )
TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI Oleh: Gama Wardhana (5104100051) Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu alat
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan
Lebih terperinciDosen Pembimbing: Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA
IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN ANTAR TERMINAL DAN SERVER PADA SISTEM GERBANG TOL OTOMATIS BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION ( RFID ) RAHESA WAHYU NALENDRA NRP 2206100141 MAHASISWA JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT. Menjelaskan operasional SCADA. Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2
MENGOPERASIKAN SCADA SISTEM PENGOPERASIAN UNIT GENERATOR PEMBANGKIT Menjelaskan operasional SCADA Teknik Pembangkit Listrik 1 st Class Semester 2 Suatu sistem terpusat yang memonitor untuk melakukan pengendalian
Lebih terperinciWeb SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air
Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dengan komputerkomputer
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dengan komputerkomputer lain membuat data yang ada di dalamnya berisiko dicuri atau diubah oleh cracker (penyadap). Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fasilitas fasilitas seperti surat elektronik ( ) ataupun instant messaging, maupun organisasi atau perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat dimana informasi menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dahulu pertukaran
Lebih terperinciARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat
ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti akses dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja di luar kantor dan sering
Lebih terperinciTSI Perbankan PENDAHULUAN. AS/400 hal. A.1
HOME DAFTAR ISI PENDAHULUAN AS/400 hal. A.1 1 Konsep AS/400 AS/400 (Application System/400) diperkenalkan oleh IBM pertama pada 20 Juni 1988. AS/400 dikenal sebagai keluarga komputer mini (mid-range) untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer adalah salah satu alat dari sekian banyak peralatan yang dibuat manusia guna meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan tingkat kehidupan manusia.
Lebih terperinciNAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015
NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat mengakibatkan badan usaha baik besar maupun kecil mengimplementasikan teknologi ini untuk banyak keperluan-keperluannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penyediaan sampai penyaluran jasa tenaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi komunikasi dewasa ini sangat penting seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dengan perkembangannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh
Lebih terperinciPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Lebih terperinci1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard
T.Wisnu Wardhana JKT0413/JF/S1/ELE/0296 I. BENAR SALAH (15 Soal) 1. IED berkomunikasi dengan Gateway menggunakan protokol standard 2. IED berfungsi untuk melakukan remote control, telemetering, telesignal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat yang semakin maju saat ini yang mana diikuti pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi listrik.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil
Lebih terperinciB A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)
B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS) OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi internasional. OSI diperkenalkan oleh International Standard Organization
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan perkembangan pesat, terutama dalam hal kecepatan transfer data yang didukung oleh semakin besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pentanahan ( grounding) adalah sistem proteksi yang sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi membuang arus berlebih kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan
Lebih terperinciKOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government
KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelancaran operasional dalam suatu instansi didukung oleh berbagai jenis perangkat yang saling berhubungan menggunakan berbagai sistem dan aplikasi. Sehingga apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, apa yang menjadi tujuan dari penulis dan juga batasan batasan masalah dalam pembuatan penelitian, sumber data juga sistematika
Lebih terperinciNEAR REAL TIME SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM PEMANTAU CUACA ANTARIKSA
Integrasi Perangkat Monitoring Ionosfer Near (Varuliantor Dear) INTEGRASI PERANGKAT MONITORING IONOSFER NEAR REAL TIME SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM PEMANTAU CUACA ANTARIKSA Varuliantor Dear Peneliti Bidang
Lebih terperinciI.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Devi Munandar, S.Kom
I.148 PEMBANGUNAN STASIUN PEMANTAU CUACA UNTUK MENDUKUNG PUSAT DATA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Devi Munandar, S.Kom Pusat Penelitian Informatilka - LIPI 2012 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan perangkat pendeteksi
Lebih terperinciFirewall & WEB SERVICE
Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri atas dua atau lebih komputer serta perangkat-perangkat lainnya yang saling terhubung. Media penghubung tersebut
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dan mengambil tindakan atas informasi tersebut secara remote atau jarak jauh
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengenalan SCADA SCADA kependekan dari Supervisory Control and Data Acquisition merupakan sebuah sistem yang mengawasi dan mengendalikan peralatan proses yang tersebar secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : monitoring lalu lintas data, dan monitoring client.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis, perancangan dan implementasi aplikasi Ketapang Monitoring Tool yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : 1. Dari hasil ujicoba yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang berfungsi untuk membangkitkan, menyalurkan, dan mendistribusikan tenaga listrik untuk konsumen.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi
Lebih terperinciBAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X
BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk
Lebih terperinciJaringan Komputer - Jilid V
Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net .. the story continue.. ~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan internal tersambung dengan jaringan internet yang disebut dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, perusahaan memiliki jaringan komputer yang digunakan untuk menunjang aktifitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Jaringan komputer pribadi milik
Lebih terperinciSistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web
Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web I yoman Piarsa 1, Putu Bayu Suda Togantara 2 1,2 Teknologi Informasi, Universitas Udayana, Bali e-mail: manpits@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Bab Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya jaringan yang bebas dari penyusupan merupakan salah satu syarat sebuah jaringan dikatakan aman dan layak digunakan sebagai media pengiriman data. Seiring
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan terkait dengan
Lebih terperinciGambar 4.15 Layar Preview
105 Gambar 4.15 Layar Preview Halaman ini berisi gambar boarding pass yang dicetak. Dengan menekan tombol finish maka user telah selesai menggunakan layanan electronic check-in. 106 4.4 Hasil dan Evaluasi
Lebih terperinciModul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika
Modul ke: 3 Desi Fakultas FASILKOM APLIKASI KOMPUTER Pengoperasian Dasar Windows Ramayanti, S.Kom, MT Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan Windows Sistem Operasi Basis GUI (Graphical User Interface)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan bentuk energi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat pada permintaan kebutuhan akan energi listrik pada masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih mudah dan cepat. Internet adalah teknologi pertukaran informasi secara global
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan dunia komputer dan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pertukaran informasi menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN
STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan KODE SOP/STIEMURA /SPMI-04/13-07 DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sekedar mengambil data yang tersimpan pada database kantor. Dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah sangat mengurangi batasan jarak dan waktu. Kini, seorang karyawan yang sedang berada jauh dari kantornya tidak perlu lagi untuk kembali ke kantor untuk
Lebih terperinciPENGAMANAN JARINGAN KOMUTER
PENGAMANAN JARINGAN KOMUTER Komunikasi TCP/IP dapat mengamankan suatu jaringan dengan bantuan dari kriptografi. Protocol dan metode dari kriptografi dirancang untuk tujuan yang berbeda dalam pengaman data
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik
Lebih terperinciAktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan
Aktivitas Produksi Hasil Produksi per Group Hasil Produksi per Karyawan Ranking Produksi dalam 1 unit kerja Ranking Produksi Keahlian Karyawan Kinerja Karyawan Pendapatan Karyawan Skill Database Validasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ULUAN
ULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keamanan untuk rumah yang dapat dipercaya kehandalannya sangat diperlukan oleh manusia, dikarenakan saat ini kegiatan manusia juga semakin padat sehingga
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Secara umum, manajemen jaringan adalah layanan yang memanfaatkan berbagai tool, aplikasi, dan device untuk membantu administrator jaringan memonitor dan mengelola jaringan
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.
68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN UAV yang merupakan kepanjangan dari Unmanned Aerial Vehicles, atau dalam kata lain DRONE adalah tipe pesawat terbang yang beroperasi dengan sendirinya tanpa seorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. globalisasi saat ini, organisasi dan perusahaan menjadi semakin bergantung kepada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif di era globalisasi saat ini, organisasi dan perusahaan menjadi semakin bergantung kepada teknologi
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI
80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan komputer dan jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan komputer dan jaringan internet sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari kalangan sekolah,
Lebih terperinciBAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI
BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI Pada bab ini, akan diuraikan mengenai langkah-langkah usulan untuk menangani kekurangan yang telah diuraikan pada bab III. 4.1 Pemecahan Masalah Untuk mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi yang sekarang ini sedang banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak dampak positif, tetapi tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciKonfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet
MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH / SINGKATAN
DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN CCTV : Closed Circuit Television adalah surveillance camera system / kamera pengawas, yang terdiri dari kamera dan system DVR (Digital Video Recording) untuk menampilkan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan
Lebih terperinciPROPOSAL WEB APPLICATION SYSTEM SIMDA ONLINE PENDAHULUAN
PROPOSAL WEB APPLICATION SYSTEM SIMDA ONLINE PENDAHULUAN Sesuai dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT DATA DAN RUANG SERVER DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
Lebih terperinciBasis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS
Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Penggunanya pun juga berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil, remaja hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga nuklir merupakan salah satu jenis energi yang saat ini menjadi alternatif energi potensial. Pemanfaatan teknologi nuklir saat ini telah berkembang di berbagai
Lebih terperinci