BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan di Indonesia), secara filosofis
|
|
- Widyawati Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Customs (Instansi Kepabeanan) dimanapun didunia ini termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan di Indonesia), secara filosofis merupakan salah satu institusi selaku penjaga pintu gerbang negara yang bertugas mengamankan kepentingan nasional dibidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan pertahanan keamanan, berkenaan dengan lalu lintas barang. Sejalan dengan nuansa globalisasi perdagangan dunia, perkembangan perekonomian nasional saat ini telah menghasilkan kemajuan yang sangat pesat, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan perdagangan internasional yang menuntut kecepatan arus barang impor maupun ekspor. Sesuai dengan kebijaksanaan World Custom Organization (WCO), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dituntut untuk berperan ganda, dimana satu sisi harus memperlancar arus perdagangan antar negara dengan cara menyederhanakan, mengharmoniskan, & menstandarisasikan prosedur kepabeanan, disisi lain berperan untuk memungut penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, cukai & pajak dalam rangka impor memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap masuknya barang barang larangan & pembatasan serta memfasilitasi perdagangan. Propinsi Sumatera Utara yang menitik beratkan pembangunannya pada sektor industri & perdagangan menuntut pelayanan yang prima dari para aparat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sehingga Bea dan Cukai dituntut untuk senantiasa 1
2 menyempurnakan system & prosedur serta berupaya memantapkan langkah langkah dengan didukung seluruh potensi yang ada untuk meningkatkan pelayanan impor, ekspor & cukai yang berbasis teknologi informasi, meningkatkan integritas pegawai & menciptakan kondisi yang kondusif dilingkungan kerja bersama para stakeholder, membuka akses yang seluas luasnya untuk layanan public dibidang kepabeanan & cukai untuk menunjang perkembangan industri & perdagangan demi pembangunan di daerah Sumatera Utara serta pengawasan yang optimal terhadap kemungkinan masuknya barang barang larangan. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, pada tahun 2005 ekspor mencapai FOB USD , & Impor Sumut mencapai CIF , hal ini sehubungan dengan banyaknya industri di Sumut tahun 2005 terdapat 966 perusahaan & besarnya volume ekspor & impor Sumatera Utara dari sektor industri (Ekspor 73% & Impor 91%). Produk yang dominant dari propinsi ini adalah hasil perkebunan seperti produk Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Kopi, Coklat, serta sayur & buah buahan dimana sebagian dari komiditi tersebut juga ekspor kemanca Negara. Dalam lapangan industri, sebagian besar industri di Sumut bergerak dalam bidang industri makanan, minuman & tembakau, industri kimia, batubara, karet & plastic dengan rincian industri makanan, minuman, & tembakau sebanyak 398 perusahaan, kimia, batubara, karet & plastik sebanyak 186, selebihnya industri tekstil, kayu dan lain lain yang jumlah perusahaannya hanya sedikit. Rokok / produk hasil tembakau merupakan suatu produk yang menjadi primadona bagi penerimaan negara dari sektor perpajakan khususnya cukai 2
3 disamping pengenaan cukai pada MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) & Etil Alkohol (EA). Pengenaan Cukai pada produk rokok & tembakau telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi negara & setiap tahunnya penerimaan selalu melebihi target yang ditetapkan & disatu sisi target yang ditetapkan selalu naik. Hal ini dapat kita lihat target & realisasi penerimaan cukai tahun 2003 dan 2005 untuk seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2003 target penerimaan Cukai sebesar Rp Miliar, realisasinya sebesar Rp Miliar dengan pencapaian target sebesar 100,72 %. Pada tahun 2005 target penerimaan Cukai sebesar Rp Miliar, realisasinya sebesar Rp. Rp M Miliar, dengan pencapaian target sebesar 101,26 %. Propinsi Sumatera Utara mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menghasilkan rokok / produk hasil tembakau, karena dari sebagian besar industrinya adalah industri tembakau yang menghasilkan produk berupa rokok / cigarette yang terdapat di Wilayah Kota Medan, Pematang Siantar & Tanjung Balai Asahan (Teluk Nibung ) Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Cukai Tembakau di Sumatera Utara (Studi Kasus Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada alasan uraian pemilihan judul diatas, maka permasalahan yang akan dikaji oleh penulis adalah : Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penerimaan cukai tembakau pada Kantor Pelayanan Bea & Cukai Tipe A3 Medan 3
4 1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan cukai hasil tembakau; b. Seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi penerimaan cukai tembakau. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : a. Sebagai bahan studi tambahan Ilmu Pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama bagi mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya; b. Memberikan tambahan wawasan & Ilmu Pengetahuan bagi penulis. 1.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang masih menjadi obyek penelitian, dimana masih perlu dibuktikan atau diuji tingkat kebenarannya. Dari uraian permasalahan diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut : bahwa jumlah produksi rokok / hasil tembakau, Harga Jual Eceran (HJE) dan Jumlah Pita Cukai Tembakau merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan cukai tembakau pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, dimana : 4
5 a. Y > 0 : Jumlah Produksi memiliki hubungan positif terhadap penerimaan X 1 cukai tembakau, artinya semakin besar jumlah produksi rokok yang dihasilkan maka semakin besar jumlah penerimaan cukai b. Y X 2 tembakau. > 0 : Harga Jual Eceran memiliki hubungan positif terhadap penerimaan cukai tembakau, artinya semakin besar Harga Jual Eceran rokok yang dihasilkan maka semakin besar jumlah c. Y X 3 penerimaan cukai tembakau > 0 : Jumlah Pita Cukai memiliki hubungan positif terhadap penerimaan cukai tembakau, artinya semakin tinggi pemesanan pita cukai pada rokok maka semakin besar penerimaan cukai tembakau Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah & prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi untuk menguji hipotesis penelitian & selanjutnya dianalisis sesuai dengan judul tulisan. Adapun metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : III. 1. Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, yang terletak di Jl. Suwondo Ujung No. 1 Medan Sumatera Utara 5
6 III. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif sekunder, yaitu berupa data time series yang berbentuk angka angka yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Medan, laporan bulanan dari perusahaan yang memproduksi hasil tembakau di kota Medan serta datadata yang diambil dari situs-situs internet yang mendukung penelitian ini. 3. Pengolahan Data Dalam pengolahan data penulis menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science) III.4. Model Analisis Data Model analisis yang dilakukan menggunakan uji regresi linear, yaitu antara variable Y dengan variabel X 1, X 2 dan X 3, kemudian dibentuk dalam persamaan sebagai berikut: Y 1X 1 2 X 2 3 X 3 Dimana : Y = Penerimaan Cukai Tembakau = Konstanta 1 = Koefisien Regresi Jumlah Produksi 2 = Koefisien Regresi Harga Jual Eceran (HJE) 3 = Koefisien Regresi Jumlah Pita Cukai Tembakau X 1 = Jumlah Produksi Rokok X 2 = Harga Jual Eceran (HJE) 6
7 X 3 = Jumlah Pita Cukai Tembakau = Variabel Penganggu. III. 1). Test Goodness Of Fit (uji kesesuaian) a. Koefisien Determinasi ( R Square ) Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel variabel independent secara bersama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen. b. Uji t Statistik Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independent lainnya konstan. Pengaruh masing-masing variabel independent yaitu jumlah produksi, Harga Jual Eceran (HJE) dan Jumlah Pita Cukai terhadap Penerimaan Cukai Tembakau dilakukan dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan Uji t dapat ditarik hipotesa sebagai berikut : - Ho : 1., 2, 3 = 0 - Ha : 1. 2, 3 0 Dengan Kriteria : - Ho diterima jika t hitung < tabel 7
8 Artinya variabel X 1 (jumlah produksi), X 2 (Harga Jual Eceran (HJE)) dan X 3 (Jumlah Pita Cukai Tembakau) tidak nyata mempengaruhi Y (Penerimaan Cukai Tembakau). - Ha diterima jika t hitung > t tabel Artinya variabel X 1 (jumlah produksi), X 2 (Harga Jual Eceran (HJE)) dan X 3 (Jumlah Pita Cukai Tembakau) nyata mempengaruhi Y (Penerimaan Cukai Tembakau). c. Uji F Statistik Uji F statistic ini dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent secara bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : - Ho : 1 = 2 = 3 = 0 - Ha : Dengan kriteria : - Ho diterima jika F hitung < F tabel Artinya variabel X 1, X 2 dan X 3 secara bersama sama tidak nyata mempengaruhi Y (penerimaan cukai tembakau). - Ha diterima jika F hitung > F tabel Artinya variabel X 1, X 2 dan X 3 secara bersama sama nyata mempengaruhi Y (penerimaan cukai tembakau). 8
9 d. Uji Multikolinearity Uji Multikolinearity digunakan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi yang sempurna diantara variabel yang menjelaskan idependen variabel. Suatu model regresi linier kan mneghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinearity. Multikolineariti terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi. 9
ANALISIS PENDAPATAN CUKAI ROKOK PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANANBEA DAN CUKAI TIPE MADYAPABEAN B MEDAN UNTUK TAHUN 2012,2013 DAN 2014
ANALISIS PENDAPATAN CUKAI ROKOK PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANANBEA DAN CUKAI TIPE MADYAPABEAN B MEDAN UNTUK TAHUN 2012,2013 DAN 2014 TUGAS AKHIR DitulisuntukMemenuhiSyaratMenyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciDari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha membangun suatu perekonomian. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Negara Indonesia. Undang Dasar 1945 yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Negara Indonesia atau Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan usaha-usaha untuk mensejahterakan rakyatnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia yang memiliki sebuah kontribusi yang berpengaruh sangat besar dalam membiayai pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menggunakan data dari perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Yogyakarta Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan internasional harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan peranan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan perkapita diperoleh
Lebih terperinciEmbun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN CUKAI TEMBAKAU DI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI MEDAN) Skripsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN CUKAI TEMBAKAU DI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI MEDAN) Skripsi Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan judul Ali purwito M, 2013:60 ) Siti resmi,2009:2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan judul Setiap pemerintah disemua negara, ingin memberikan perlindungan terhadap industri dalam negrinya. Tetapi sejak Word Trade Organization (WTO) melarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pungutan cukai merupakan salah satu komponen penerimaan negara yang memiliki ciri khusus dan berbeda dengan pungutan pajak lainnya. Ciri khusus yang dimaksud
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi industri-industri
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PEMERINTAH DARI CUKAI HASIL TEMBAKAU OLEH SRI BAHADURI M E TAMBUNAN H
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PEMERINTAH DARI CUKAI HASIL TEMBAKAU OLEH SRI BAHADURI M E TAMBUNAN H14102011 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPembahasan 1 : Gambaran umum kepabeanan dan cukai, hubungan pajak, bea masuk/bea keluar dan cukai.
1 Pembahasan 1 : Gambaran umum kepabeanan dan cukai, hubungan pajak, bea masuk/bea keluar dan cukai. Sub Bahasan: 1. Pendahuluan 2. Hubungan pajak, bea masuk/bea keluar dan cukai 3. Pengertian 4. Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan Internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain. Indonesia termasuk salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,
60 BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bila pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Dalam penelitian ini penulis menggunakan convience sampling, yaitu anggota sampel yang dipilih berdasarkan kemudahan memperoleh data dan tidak menyusahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya dapat dicapai dengan tepat. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,
BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara
Lebih terperinciM. FARID IRFAN MAHFUDZ
STUDI KEPUASAN LAYANAN BIROKRASI DI KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A SURAKARTA TESIS Oleh M. FARID IRFAN MAHFUDZ NIM : P100030041 Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan organisasi vertikal di bawah Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman
Lebih terperinci3.2. Jenis dan Sumber Data
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah atau tempat penelitian ini di pilih secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PAJAK, PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DAN MODERNISASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Bimanda Yuswandono, 1 Drs. Kuspandi, Ak.. 2, Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil Provinsi Jawa Timur sebagai lokasi penelitian untuk menganalisis pengaruh produk domestik regional bruto (PDRB) dan investasi terhadap
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kontribusi Sektor Pertanian bagi PDRB di Kabupaten Simeulue Kabupaten Simeulue mempunyai sembilan sektor yang memiliki peranan besar dalam kontribusi terhadap PDRB. Indikator
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/PMK.04/2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 108/PMK.04/2008
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.
a. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Daerah penelitian yang digunakan adalah Provinsi DIY. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli daerah, sedangkan
Lebih terperinciP - 39/BC/2009 PELEKATAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL
P - 39/BC/2009 PELEKATAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL Contributed by Administrator Wednesday, 04 November 2009 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan september 2011 lokasi penelitian yang diteliti adalah Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Jumlah pemeriksa sebanyak 57 orang yang secara keseluruhan akan dijadikan obyek dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dimana penelitian deskriptif (Sugiyono 2005, p11) merupakan penelitian
Lebih terperinciContoh Kasus Regresi sederhana
Contoh Kasus Regresi sederhana Kasus : Seorang mahasiswa akan meneliti apakah terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Malang, untuk kepentingan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global yang terjadi mulai tahun 2008. Daniri (2008) menyatakan bahwa krisis ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas. yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian serta akses masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 0 tahun terakhir terus menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting bagi perekonomian dan dianggap sebagai aktivitas dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas kepabeanan dan pemungutan cukai di Indonesia sangat berperan penting bagi perekonomian dan dianggap sebagai aktivitas dengan penyumbang terbesar
Lebih terperinciJl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,
ANALISIS TINGKAT DAYA SAING KARET INDONESIA Riezki Rakhmadina 1), Tavi Supriana ), dan Satia Negara Lubis 3) 1) Alumni Fakultas Pertanian USU ) dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada
46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang terpenting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan untuk memperdagangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi statistik yang akurat dan tepat waktu. Informasi tersebut selain menunjukkan perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional dan menjadi sektor andalan serta mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah dalam suatu periode tertentu, Perhitungan PDRB Kota Medan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG DAN AWAK SARANA PENGANGKUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu. pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, setiap Negara ingin mencapai tiga tujuan kebijakan ekonomi. Di Indonesia, tujuan tersebut dikenal dengan nama trilogi pembangunan yaitu 1) Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini penulis menganalisa laporan melalui situs pusat data dan sistem informasi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
Lebih terperinciProspek Kawasan Penimbunan Pabean Terpadu (KPPT) Dalam Memperlancar Arus Barang Impor/Ekspor. Oleh: Ahmad Dimyati, Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai
Prospek Kawasan Penimbunan Pabean Terpadu (KPPT) Dalam Memperlancar Arus Barang Impor/Ekspor Oleh: Ahmad Dimyati, Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Pelabuhan merupakan pintu gerbang keluar masuk barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah Kementrian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan instansi di bawah Kementrian Keuangan yang memiliki tugas pokok untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya barang dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi tembakau merupakan salah satu penyebab kerusakan kesehatan yang berkembang cukup pesat di dunia. Tingkat konsumsi Hasil Tembakau khususnya konsumsi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia selalu berusaha untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. Pembangunan ekonomi dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitiaan Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil tempat pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan Penelitiaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu wujudkan masyarakat adil dan makmur kita perlu melaksanakan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebebasan berpikir atau membuat konsep-konsep serta kebebasan. makna demokrasi yang didalamnya ada unsur-unsur keikutsertaan rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Negara Indonesia Manusia dalam kehidupan bermasyarakat dikatakan bebas dan terkait. Beberapa prinsip kebebasan manusia, antara lain kebebasan untuk menetapkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah
III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.04/2005 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.04/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 118/KMK.04/2003 TENTANG TATA LAKSANA PEMBAYARAN DAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 449 /KMK.04/2002 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 449 /KMK.04/2002 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi telah menambahkan banyak tantangan baru bagi agribisnis di seluruh dunia. Agribisnis tidak hanya bersaing di pasar domestik, tetapi juga untuk bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan sebagai bahan yang akan dipakai oleh penulis adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah : 1) Pertumbuhan Ekonomi
Lebih terperinciII. APLIKASI SPSS. Analisa Regresi dan Korelasi dengan SPSS (Statistical Program for Social Science)
II. APLIKASI SPSS Analisa Regresi dan Korelasi dengan SPSS (Statistical Program for Social Science) Pemanfaatan program aplikasi SPSS dalam analisa data didalam statistik, akan memberikan kemudahan perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perekonomian negara kita dalam meningkatkan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan perdagangan internasional di seluruh negara di dunia, serta masuknya Indonesia dalam perdagangan dunia yang bebas dan mengarah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka pernulis mengadakan penelitian pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan
48 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Unilever Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan antar negara terjadi seiring dengan berkembangnya kehidupan ekonomi manusia. Berkembangnya kebutuhan ekonomi itu sendiri didorong akibat berkembangnya peradaban
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KOMODITI KOPI DI SUMATERA UTARA SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KOMODITI KOPI DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : ILHAM AULIA 070304014 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,
Lebih terperinciPENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana pada Fisip UPN Veteran Jawa Timur Oleh : MURLAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi
Lebih terperinci