RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT)
|
|
- Ratna Inge Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2016 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Jl. Kebon Sirih No. 57, Jakarta Pusat
2 A. PENDAHULUAN Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan petunjuk, bimbingan, dan kekuatan sehingga dapat menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BAZNAS Tahun Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang telah berhasil mengemban misi Allah. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita tentang sistem untuk membebaskan manusia dari lembah kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan menjadi manusia yang merdeka, adil, dan memberikan manfaat bagi lingkungannya. Semoga kita tetap menjadi pengikutnya yang setia serta memperoleh syafa atnya kelak di hari kiamat. Aamiin. Salah satu fungsi BAZNAS dalam melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional adalah perencanaan atas pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Di samping pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, perencanaan BAZNAS mencakup juga fungsi lain yaitu (1) menyusun pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan pengelolaan zakat untuk BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan lembaga amil zakat (LAZ), (2) pemberian pertimbangan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota, (3) pemberian rekomendasi dalam proses pemberian izin pembentukan LAZ, dan (4) pengesahan RKAT BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota. Rencana pelaksanaan tugas dan fungsi-fungsi BAZNAS tersebut untuk tahun 2016 dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).BAZNAS Tahun RKAT BAZNAS Tahun 2016 merupakan RKAT pertama yang disusun oleh Anggota BAZNAS Periode Oleh karena itu, RKAT ini menggambarkan strategi Anggota BAZNAS periode ini dalam mewujudkan Visi Misi yang telah ditetapkan dan target yang ingin dicapai dalam tahun Akhirnya, kami berserah diri kepada Allah dan semoga Allah memberikan inayah-nya sehingga apa yang akan dilaksanakan dalam 2016 nanti menjadi bagian dari anak tangga dalam mencapai tujuan pengelolaan zakat sebagaimana diamanahkan UU 23/2011, yakni meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan meningkatkan peran zakat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Aamiin. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 1 dari 35
3 RKAT BAZNAS Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: A. PENDAHULUAN B. GAMBARAN UMUM 1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai-nilai Lembaga 2. Perkembangan Zakat Nasional 3. Susunan Anggota dan Manajemen Unit Pelaksana BAZNAS C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat 2. Realisasi Pengumpulan 3. Realisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan 4. Realisasi Penyusunan Pedoman Pengelolaan Zakat 5. Realisasi Pemberian Pertimbangan dan Rekomendasi 6. Realisasi Pengembangan SDM 7. Realisasi Pengembangan Sistem Teknologi Informasi 8. Raalisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana 9. Realisasi Dana Operasional D. KEBIJAKAN UMUM DAN ANALISIS SWOT 1. Kebijakan Umum 2. Analisis SWOT E. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENGUMPULAN 1. Target Pengumpulan 2. Sosialisasi dan Edukasi Zakat F. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN G. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN ZAKAT H. RENCANA KEGIATAN PEMBERIAN PERTIMBANGAN DAN REKOMENDASI I. RENCANA KEGIATAN PENGESAHAN RKAT BAZNAS PROVINSI DAN BAZNAS KAB/KOTA J. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SISTEM PENUNJANG K. PENUTUP Lampiran-lampiran RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 2 dari 35
4 B. GAMBARAN UMUM 1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai-nilai Lembaga a. Dasar Hukum Kelembagaan BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat bahwa BAZNAS berwenang melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional. Adapun fungsi BAZNAS meliputi: 1) perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 2) pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 3) pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 4) pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat secara nasional; 5) pemberian pertimbangan pembentukan dan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota; 6) pemberian rekomendasi pada izin pembentukan LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota; 7) penyusunan pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ; dan 8) pengesahan penggunaan besaran Hak Amil BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota. b. Visi BAZNAS Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi BAZNAS , BAZNAS memiliki Visi sebagai berikut: Menjadikan BAZNAS sebagai pusat zakat yang kompeten dan terpercaya dalam melayani muzaki berzakat dengan benar serta mensejahterakan mustahik menuju Indonesia berkah. Penjelasan atas beberapa kata dalam Visi BAZNAS tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pusat zakat; koordinator seluruh BAZNAS dan LAZ. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 3 dari 35
5 2) Kompeten; mampu menjalankan amanahnya secara profesional sesuai syariah serta berbasis teknologi informasi untuk melakukan integrasi data muzaki, mustahik, program penghimpunan, program penyaluran, pelaporan, dan publikasi. 3) Terpercaya; menjadi lembaga zakat yang dapat dipercaya dalam pengelolaan zakat. 4) Berzakat dengan benar; berzakat melalui Amil sesuai syariah. 5) Indonesia berkah; sesuai tujuan zakat yaitu kesejahteraan dan keberkahan hidup bagi muzaki dan mustahik. c. Misi BAZNAS Untuk mewujudkan Visi BAZNAS tersebut ditempuh melalui 7 (tujuh) Misi BAZNAS sebagai berikut: 1) Mengembangkan kompetensi pengelola zakat sehingga menjadi lembaga pilihan utama umat; 2) Membangun pusat rujukan zakat nasional untuk tata kelola, aspek syariah, inovasi program, dan pusat data zakat bagi seluruh pengelola zakat; 3) Mengembangkan kapabilitas pengelolaan zakat berbasis teknologi modern sehingga terwujud pelayanan zakat yang transparan, efektif, dan efisien; 4) Menjalankan pengelolaan yang amanah sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat; 5) Memberikan pelayanan bagi muzaki untuk menunaikan zakat dengan benar sesuai syari ah; 6) Mengembangkan pelayanan dan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik; dan 7) Mensinergikan seluruh potensi dan kekuatan para pemangku kepentingan (stakeholders) zakat untuk memberdayakan umat. d. Nilai-nilai Lembaga Nilai-nilai Lembaga yang ditetapkan dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat langsung dengan BAZNAS adalah: 1) Takwa; semua hal yang dilakukan BAZNAS dan amilnya adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah dan akan mempertanggungjawabkannya kepada Allah. 2) Shiddiq; BAZNAS merupakan lembaga yang akuntabel (dapat memberikan pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan) kepada publik sesuai dengan standar pelayanan dan tolok ukur yang diakui. 3) Tabligh; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu mengajak dan membangun seluruh potensi bangsa untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan mustahik sebagai wujud rahmatan lil alamiin. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 4 dari 35
6 4) Amanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mendasarkan pengelolaannya pada aspek kejujuran dan integritas secara kelembagaan maupun personal para amilnya. 5) Fathanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu membangun kapasitas pelayanannya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan dan inovasi pelayanan. 2. Perkembangan Pengelolaan Zakat Nasional Perkembangan pengelolaan zakat nasional selama tahun 2015 antara lain diwarnai dengan: 1) peralihan kepemimpinan BAZNAS dari kepengurusan model UU Nomor 38 Tahun 1999 ke model UU Nomor 23 Tahun 2011 pada tanggal 19 Agustus 2015; 2) terbitnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 333 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat; 3) pemberian pertimbangan oleh BAZNAS kepada 18 calon pimpinan BAZNAS provinsi dan 75 calon pimpinan BAZNAS kabupaten/kota; dan 4) pemberian rekomendasi oleh BAZNAS atas permohonan rekomendasi izin pembentukan LAZ yang diajukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, yayasan, dan perkumpulan. Dari sisi penghimpunan zakat, perlambatan ekonomi nasional berdampak cukup besar terhadap pengumpulan zakat nasional. Sebagai contoh, pengumpulan zakat di BAZNAS tahun 2015 hanya tumbuh 12%, jauh dibawah pertumbuhan tahun 2014 yang mencapai 39%. 3. Susunan Anggota dan Unit Pelaksana BAZNAS Anggota BAZNAS Periode ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 66/P Tahun Sedangkan Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Periode ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 88/P Tahun Anggota BAZNAS pada tahun berjumlah 11 orang yang teridiri atas 1 Ketua, 1 Wakil Ketua, dan 9 orang Anggota. Unit Pelaksana BAZNAS terdiri dari Manajemen dan staf dengan status kepegawaian Amil Tetap, Amil Kontrak, dan PNS Kementerian Agama yang diperbantukan. Pada akhir tahun 2015 ini, amil BAZNAS berjumlah 67 orang yang terdiri atas 45 orang Amil Tetap, 21 orang Amil Kontrak, dan 1 orang PNS Kementerian Agama. Berdasarkan jabatan, Unit Pelaksana BAZNAS pada akhir 2015 terdiri atas 1 orang Direktur Pelaksana, 4 orang Kepala Divisi, 6 orang Manajer, dan 56 orang staf. Berikut ini adalah susunan Anggota dan Manajemen Unit Pelaksana BAZNAS. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 5 dari 35
7 ANGGOTA BAZNAS Ketua Wakil Ketua Angggota : Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA., CA : Dr. Zainulbahar Noor, SE., MEc : Dr. H. Mundzir Suparta, MA Drs. Masdar Farid Mas udi Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Drs. Irsyadul Halim Ir. Nana Mintarti, MP. Prof. Dr. H. M. Machasin, MA Drs. Nuryanto. MPA Drs. Astera Primanto Bhakti, M.Tax MANAJEMEN UNIT PELAKSANA Direktur Pelaksana Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Kepala Divisi Pengembangan dan Pengendalian Kepala Divisi PSDM dan Umum : Teten Kustiawan, Ak. : Hermin R. Rachim, S.E. : Faisal Qosim, Lc., M.Si. : M. Nasir Tajang, S.Ag. M.Si. : Teten Kustiawan, Ak. : Dra. Inna Karunia, M. Kes RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 6 dari 35
8 C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN Realisasi Sosialisasi dan Edukasi Zakat Tahun 2015 Sosialisasi dan edukasi zakat merupakan bagian penting dalam membangun kesadaran dan kepercayaan masyarakat berzakat melalui BAZNAS. Kegiatan sosialisasi dan edukasi zakat selama tahun 2015 dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut realisasi kegiatan sosialisasi dan edukasi zakat dalam berbagai media selama tahun No. Bentuk kegiatan Frekuensi 1 Penyelenggaraan event 32 Kali 2 Sosialisasi langsung K/L dan BUMN 16 Kali 3 Sosialisasi langsung BUMS 11 Kali 4 Tatap muka dengan Pimpinan K/L dan BUMN 148 Kali 5 Pembinaan UPZ 88 Kali 6 Pembentukan UPZ Baru 7 UPZ 7 Partisipasi dalam event eksternal dan sponsorship 11 Kali 8 Portal baznas.or.id Setiap saat 9 Twitter Setiap hari 10 Facebook (fanpage) Setiap saat 11 Majalah Zakat 3 kali terbit 12 Koran Media Indonesia Setiap hari Senin 13 Koran Harian Pelita Setiap hari Jum at 14 Republika On Line (ROL) Juli Desember 15 Iklan pada kabin 2 pesawat Lion Air Juli Desember 16 Kerja sama program Orang Pinggiran Trans7 Setiap Kamis April Desember 17 Program Zakat For Life di Metro TV 18 Siaran langsung Acara Hari Zakat Nasional di Metro TV 19 Kick Andy dan Kick Andy on Location Selama Ramadhan 27 Ramadhan kali RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 7 dari 35
9 2. Realisasi Pengumpulan Tahun 2015 Realisasi pengumpulan zakat, infak, dan sedekah hingga November 2015 mencapai Rp 85,167,015,092,08. Komposisi terbesar berasal dari Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 81,20% atau Rp 69,158,720, Porsi kedua berasal dari Infak/Sedekah sebesar 10,36% atau Rp 8,822,887, Selanjutnya berturut-turut Zakat Maal-Badan yang mencapai 5,83% atau Rp 4,961,964,742.60; CSR sebesar 2,50% atau Rp 2,129,332,288.00; dan Zakat Fitrah sebesar 0,11% atau Rp 94,110, Adapun hibah APBN sebesar Rp ,00 tidak dimasukkan sebagai capaian pengumpulan. 5,83% 10,36% 0,11% 81,20% 2,50% Zakat Maal Perorangan Zakat Perusahaan Zakat Fitrah Infak/ Sedekah CSR/Sinergi Program Grafik 1: Proporsi Realisasi dan Prognosis Penghimpunan 2015 berdasarkan jenis dana Jumlah pengumpulan di akhir tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp 91, ,30 dengan melihat tren pengumpulan per bulan selama tahun Adapun porsi prognosis tersebut berdasarkan jenis dananya adalah Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 81,31% atau Rp ,26 merupakan porsi terbesar. Porsi kedua berasal dari Infak/Sedekah sebesar 10,46% atau Rp ,94. Selanjutnya berturut-turut Zakat Maal-Badan yang mencapai 5,71% atau Rp 5,197,726,422, CSR sebesar 2,42% atau Rp 2,203,844,771,50, dan Zakat Fitrah sebesar 0,10% atau sebesar Rp ,00. Berdasarkan data realisasi dan prognosis pengumpulan tahun 2015 tersebut, dapat kita peroleh rasio pengumpulan dari target yang dicanangkan di tahun Dalam RKAT 2015, target pengumpulan sebesar Rp ,00 dengan komposisi Rp ,00 dari zakat maal, Rp ,00 dari zakat fithrah, dan Rp dari dana infak/sedekah. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 8 dari 35
10 Dengan demikian jika mengacu pada data realisasi 2015, rasio capaian pengumpulan zakat maal mencapai 76,92%, zakat fithrah 18,82%, dan infak/sedekah sebesar 28,27%. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional dan tidak terealisasinya sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2014 di beberapa kementerian/lembaga dan BUMN yang menjadi target. Perbandingan realisasi dengan target pengumpulan dana tahun 2015 disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1: Perbandingan Realisasi dan Target Pengumpulan Tahun 2015 Jenis Dana Target 2015 Realisasi 2015 (Jan-Nov) Prognosis 2015 Rasio (1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2) Zakat Maal ,00 74,120,685, ,230,697, % Zakat Maal-Perorangan ,00 69,158,720, ,032,971, % Zakat Maal-Badan ,00 4,961,964, ,197,726, % Zakat Fitrah ,00 94,110, ,110, % Infak/Sedekah ,00 10,952,219, ,730,970, ,27% Infak/Sedekah ,00 8,822,887, ,527,125, % CSR ,00 2,129,332, ,203,844, % Donasi Operasional , Jumlah ,00 85,167,015, ,055,778, % Realisasi dan prognosis pengumpulan 2015 dibandingkan dengan realisasi pengumpulan 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut. Realisasi pengumpulan zakat maal sampai dengan November 2015 sudah melebihi perolehan tahun 2014 sebesar 6,36% dan diperkirakan akhir tahun 2015 pengumpulan zakat naik sebesar 9,78% dibandingkan tahun Adapun realisasi infak/sedekah sampai dengan November 2015 mengalami penurunan sebesar 16,73% dibandingkan 2014 dan akhir tahun 2015 diperkirakan mengalami penurunan 10,81% dibandingkan tahun Adapun penerimaan dari dana APBN mengalami peningkatan 50%, dari 4,000,000, pada 2014 menjadi 6,000,000,000,00 pada tahun RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 9 dari 35
11 Untuk lebih jelasnya perbandingan realisasi pengumpulan dana tahun 2015 dengan tahun 2014 dapat dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2: Perbandingan Realisasi Pengumpulan Dana Tahun 2015 dengan Tahun 2014 Jenis Dana Realisasi 2014 Realisasi 2015 (Jan-Nov) Prognosis 2015 Rasio (1) (2) (3) (4) (5)= (4)/(2) Zakat Maal ,37 74,120,685, ,230,697, ,69% Zakat Maal-Perorangan ,87 69,158,720, ,032,971, ,97% Zakat Maal-Badan ,50 4,961,964, ,197,726, ,73% Zakat Fitrah ,00 94,110, ,110, ,54% Infak/Sedekah ,02 10,952,219, ,730,970, ,19% Infak/Sedekah ,02 8,822,887, ,527,125, ,59% CSR ,00 2,129,332, ,203,844, ,98% Donasi Operasional Jumlah ,39 85,167,015, ,055,778, ,78% Secara umum, tren pengumpulan BAZNAS dalam lima tahun terakhir ( ) mengalami kenaikan dengan rata-rata 32.86% per tahun (Grafik 2). Kenaikan Penghimpunan Lima Tahun Terakhir 52.31% 45.84% 26.65% 13.94% 9.78% Grafik 2: Tren Penghimpunan 5 tahun terakhir BAZNAS. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 10 dari 35
12 Sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah muzakki perorangan mencapai orang dan muzakki badan mencapai 663 perusahaan. Jumlah muzakki perorangan tersebut naik orang atau 24,82% dibandingkan jumlah sampai dengan akhir tahun 2014 yang mencapai orang. Adapun jumlah muzakki badan pada akhir tahun 2015 naik sebanyak 67 perusahaan atau 11,24% dari posisi akhir tahun 2014 yang mencapai 596 perusahaan. Rata-rata pertumbuhan muzakki dalam 5 tahun terakhir ( ) mencapai 30,79% untuk muzakki perorangan dan 13,41% untuk muzakki badan. 3. Realisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Tahun 2015 Realisasi pendistribusian dan pendayagunaan hingga November 2015 sebesar Rp ,00 atau 33,40 % dari target pendistribusian dan pendayagunaan sebesar Rp ,00. Jumlah pendistribusian dan pendayagunaan pada akhir tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp ,00 atau 36,84% dari target pendistribusian dan pendayagunaan tahun Berikut ini tabel realisasi pendistribusian dan pendayagunaan tahun 2015 berdasarkan jenis dana dan asnaf mustahik serta perbandingan dengan anggarannya. Tabel 3: Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Pendistribusian dan Pendayagunaan Tahun 2015 Jenis Dana Anggaran 2015 Realisasi 2015 (Jan-Nov) Prognosis 2015 Rasio (1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(2) Zakat Maal 105,251,512, ,276,986, ,60 43,12% Fakir Miskin 86,441,150, , ,14 45,48% Muallaf 1,066,156, Riqab Gharimin 4,738,918, , ,73 20,92% Fii Sabilillah 11,876,973, , ,50 41,43% Ibnu Sabil 1,128,313, , ,23 14,06% Infak/Sedekah 28,560,987, , ,40 13,70% Jumlah 133,812,500, , ,00 36,84% RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 11 dari 35
13 Target pendistribusian dan pendayagunaan tahun 2015 sebesar Rp 133,812,500, didasarkan pada target pengumpulan sebesar 145 miliar rupiah atau 92,28% dari target pengumpulan Berkenaan realisasi pengumpulan 2015 hanya sebesar 62,80% dari target, maka pendistribusian dan pendayagunaan disesuaikan dengan pengumpulan tahun Pendistribusian dan pendayagunaan tahun 2015 diperkirakan lebih kecil dibandingkan realisasi pendistribusian dan pendayagunaan 2014 sebagaimana tergambar pada Tabel 4 berikut. Tabel 4: Perbandingan Realisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Tahun 2015 dengan Tahun 2014 Jenis Dana Realisasi 2014 Realisasi 2015 (Jan-Nov) Prognosis 2015 Rasio (1) (2) (3) (4) (5)= (3)/(2) (6)= (4)/(2) Zakat Maal ,00 41,151,366, ,60 77,35% 85,31% Fakir Miskin , , ,14 75,87% 83,68% Muallaf , Riqab Gharimin , , ,73 62,02% 68,40% Fii Sabilillah , , ,50 99,51% 109,75% Ibnu Sabil , , ,23 91,24% 100,62% Infak/Sedekah , , ,40 127,03% 140,27% Jumlah , , ,00 79,83% 88,05% Berdasarkan bidang kebutuhan mustahik, realisasi pendistribusian dan pendayagunaan selama tahun 2015 dan perbandingannya dengan anggaran disajikan dalam Table 5 berikut ini. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 12 dari 35
14 Tabel 5: Perbandingan Realisasi Pendistribusian dan Pendayagunaan Tahun 2015 dengan Anggaran Berdasarkan Bidang Kebutuhan Mustahik Bidang Penyaluran Anggaran 2015 Realisasi 2015 (Jan-Nov) Prognosis 2015 (1) (2) (3) (4) (5)=(3)/(2) (6)=(4)/(2) Bidang Ekonomi (Indonesia Makmur) 40,168,142, ,897,848, ,299,305, % 10.70% Bidang Pendidikan (Indonesia Cerdas) Bidang Kesehatan (Indonesia Sehat) Bidang Keagamaan (Indonesia Takwa) Bidang Sosial- Kemanusiaan (Indonesia Peduli) Rasio 19,431,654, ,554,809, ,023,929, % 25.85% 25,452,687, ,780,757, ,891,115, % 46.72% 6,283,978, ,277,543, ,512,117, % 39.98% 42,476,037, ,183,788, ,571,591, % 60.20% Jumlah 133,812,500,000,00 44,694,746, ,298,059, % 36.84% 4. Realisasi Penyusunan Pedoman Pengelolaan Zakat Tahun 2015 Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Pasal 4, BAZNAS menyusun pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan pengelolaan zakat untuk BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ. Selama tahun 2015 tidak ada pedoman yang diterbitkan dalam bentuk Peraturan BAZNAS dan satu pedoman yang terbitkan dalam bentuk Keputusan Ketua BAZNAS. Terdapat empat draf pedoman yang prosesnya telah memasuki tahap pembahasan di pengurus/anggota BAZNAS yaitu tentang pelaporan, pengumpulan, pengelolaan UPZ, dan pendistribusian dan pendayagunaan. Dalam tahun 2015 ini, BAZNAS menerbitkan Keputusan Ketua BAZNAS Nomor KEP. 016/BP/BAZNAS/XII/2015 tentang Nilai Nishab Zakat Penghasilan atau Profesi Tahun Realisasi Pemberian Pertimbangan dan Rekomendasi Tahun 2015 Sampai dengan akhir tahun 2015, BAZNAS telah menerima 19 permohonan pertimbangan calon pimpinan BAZNAS provinsi dan 98 permohonan pertimbangan calon BAZNAS kabupaten/kota. 18 atau 94,74% dari 19 permohonan calon pimpinan BAZNAS provinsi dan 75 atau 76,53% dari 98 permohonan calon pimpinan BAZNAS kabupaten/kota telah diterbitkan pertimbangannya. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 13 dari 35
15 Adapun untuk permohonan dan pemberian rekomendasi izin pembentukan LAZ selama tahun 2015 BAZNAS menerima 50 (lima puluh) permohonan rekomendasi dengan posisi sampai akhir tahun sebagai berikut. Skala LAZ Permohonan Diberi Tidak diberi Proses rekomendasi rekomendasi melengkapi data LAZ berskala nasional LAZ berskala provinsi LAZ berskala kabupaten/kota Jumlah Permohonan yang diberikan rekomendasi izin pembentukan LAZ oleh BAZNAS kepada 16 yayasan teridiri dari 7 rekomendasi izin LAZ berskala nasional, 3 rekomendasi izin LAZ berskala provinsi, dan 6 rekomendasi izin LAZ berskala kabupaten/kota, 6. Realisasi Pengembangan SDM Tahun 2015 Sumber daya manusia, dalam hal ini Amil, merupakan aset utama dalam institusi pengelolaan zakat. Amil tidak sekedar menjadi perantara antara mustahik dan muzaki dalam mengantarkan dana zakat, tetapi juga menyebarluaskan nilai-nilai zakat ke masyarakat. Dalam rangka menjaga integritas dan meningkatkan kompetensi dan kapasitas para amil, selama 2015 dilaksanakan rekrutmen dan berbagai program pengembangan sumber daya manusia. Berikut program rekrutmen, pengembangan, pendidikan, dan pelatihan SDM yang dilaksanakan BAZNAS selama tahun a. Rekrutmen amil BAZNAS dan pegawai Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Jakarta dan RSB Pangkalpinang. b. Implementasi aplikasi HRIS (human resources information system). c. Pelatihan service team untuk para supir dan office boy. d. Pembuatan term of reference (ToR) pelatihan Manajemen. e. Pelaksanaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk para amil. f. Pelaksanaan reviu kebijakan tentang SDM. g. Evaluasi program pengembangan manajer. h. Evaluasi program bahasa arab dan olah raga untuk amil. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 14 dari 35
16 7. Realisasi Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Dalam rangka terus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan, BAZNAS terus mengembangkan sistem teknologi informasi, baik BAZNAS selaku operator maupun selaku koordinator. Kegiatan pengembangan sistem teknologi informasi yang dilaksanakan selam tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Penyempurnaan Aplikasi ERP. b. Penyempurnaan Aplikasi SiMBA c. Penyempurnaan Aplikasi Publik d. Pelatihan SiMBA di lima provinsi e. Pemantapan SiMBA f. Pendampingan SiMBA g. Pilot Project SiMBA tahap II h. Maintenance Rutin , Drive, Server dan Database i. Mengupdate Doodle SiMBA setiap triwulan 8. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Tahun 2015 Sarana dan pra sarana yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung operasional BAZNAS yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan. Salah satu kebutuhan mendesak BAZNAS yang sudah dirasakan sejak 4 (empat) tahun terakhir adalah gedung kantor yang representatif. Alhamdulillah, upaya keras Anggota BAZNAS Periode ini direspon sangat baik oleh Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan sehingga BAZNAS akan mendapat hibah dari Kementerian Keuangan bangunan eks Bank Intan di Matraman beserta biaya renovasinya. Tahun 2015 tidak ada pengadaan asset dari dana APBN dikarenakan bantuan keuangan sebesar Rp 6 miliar yang diterima BAZNAS dari Kementerian Agama tidak boleh dibelanjakan untuk pengadaan barang. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 15 dari 35
17 9. Realisasi Biaya Pengembangan dan Operasional Tahun 2015 Berdasarkan data realisasi pengumpulan sampai dengan November 2015 dan prognosis sampai dengan akhir 2015 dana yang tersedia untuk pengembangan dan operasional dalam tahun 2015 sebesar Rp17,556,185, dengan perhitungan sebagai berikut: Uraian Jumlah APBN Alokasi dari ZIS Alokasi dari APBN 6,000,000, ,000,000, Sisa Dana Operasional ,212, ,212, Alokasi dari Penghimpunan 2015*) 11,381,972, ,381,972, Dana Operasional tersedia 17,556,185, ,000,000, ,556,185, *) 12,5% dari prognosis penghimpunan 2015 sebesar Rp 91,055,778, Realisasi biaya pengembangan dan operasional sampai dengan November 2015 sebesar Rp 14,021,792, atau 42,25% dari anggaran dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 mencapai Rp ,00 atau 46.08% dari anggaran tahun Berdasarkan komposisi sumber dana, operasional BAZNAS tahun 2015 dibiayai oleh APBN sebesar Rp 6 miliar atau 39,23% dan alokasi dana ZIS sebesar Rp ,00 atau 60,77%. Biaya pengembangan dan operasional tahun 2015 sebesar Rp ,00 turun sebesar 6,96% dibandingkan dengan biaya operasional tahun 2014 yang mencapai Rp 16,437,797, RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 16 dari 35
18 D. KEBIJAKAN UMUM DAN ANALISIS SWOT 1. Kebijakan Umum Kebijakan Umum RKAT Tahun 2016 yang ditetapkan oleh Ketua BAZNAS adalah melanjutkan halhal positif yang sudah diraih 2015 dan mengembangkan secara optimal hal-hal yang dianggap masih kurang, terutama di dalam target penghimpunan. Hal-hal yang masih kurang perlu segera diperbaiki melalui evaluasi secara menyeluruh dan perencanaan kembali yang komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi BAZNAS yang ada. RKAT tahun 2016 merupakan langkah awal dalam penyusunan program kerja dan anggaran tahunan secara sistematis oleh Anggota BAZNAS Periode sejak melakukan pengucapan sumpah jabatan pada tanggal 19 Agustus Anggota BAZNAS periode ini langsung aktif untuk meneruskan estafeta kepengurusan baik dengan konsolidasi internal maupun koordinasi dengan berbagai pihak. Penyusunan RKAT Tahun 2016 mengacu kepada Rencana Strategis BAZNAS , Arah Kabijakan RKAT 2016, serta Peraturan BAZNAS No. 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota. Dua kegiatan utama dalam pengelolaan zakat, yaitu penghimpunan dan pendistribusian, harus menjadi perhatian utama sekaligus menjadi sentralnya. Hal-hal lain yang berkaitan dengannya, seperti sistim administrasi, informasi, teknologi, penguatan organisasi, dan lain lain menjadi penunjangnya. Di dalam program kegiatan penghimpunan, perlu terus menerus dilakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang zakat, khususnya di lingkungan lembaga negara, kementerian/lembaga pemerintah non kementerian, badan usaha milik negara, perusahaan swasta nasional dan asing, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan kantor-kantor perwakilan negara asing/lembaga asing. Kegiatan ini perlu terus ditingkatkan karena merupakan amanah sekaligus pendorong kesadaran zakat berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014, dan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun Pelayanan muzakk berbasis perkembangan teknologi inforasi harus terus menerus ditingkatkan. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 17 dari 35
19 Untuk kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan perlu dirumuskan beberapa hal, antara lain, perlunya program pendayagunaan zakat yang lebih komprehensif melalui pemberdayaan masyarkat. Pembuatan modul program yang akan dijadikan panduan untuk tim BAZNAS dan BAZNAS daerah. 2. Analisis SWOT a. Faktor-faktor analisis SWOT Tahun Tabel 6: Faktor-Faktor Analisis SWOT Eksternal Peluang/ 1. Potensi muzaki nasional dan Kekuatan pertumbuhan kelas menengah 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat berzakat melalui institusi amil 3. Perkembangan IT di dunia dapat dijadikan sebagai back bone 4. Manajemen Zakat Nasional sebagai role model dunia 5. Kepemimpinan daerah yang visioner dapat mendorong inovasi dan pelayanan dalam penghimpunan dan penyaluran dapat ditumbuhkan di tingkat regional (provinsi/kabupaten/kota) 6. Meningkatnya akses kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional 7. Berkembangnya jenis harta wajib zakat (al-amwaal az-zakawiyyah) Internal 1. Posisi BAZNAS sebagai amil resmi dan pelaksana zakat Negara 2. Pengalaman sebagai koordinator dan operator zakat yang baik dan akuntabel 3. Terjaganya integritas dan nilai-nilai syari ah pengurus dan amil 4. Memiliki standar pengelolaan yang baik dan diakui (ISO untuk semua unit kerja) 5. Pemanfaatan Inpres untuk penghimpunan institusional 6. Memiliki sistem teknologi informasi zakat 7. Memiliki fungsi koordinasi dengan BAZNAS daerah dan LAZ 8. Telah menjadi mitra kuat dengan pemerintah, parlemen, dan lembaga negara lainnya, khususnya dalam program penanggulangan kemiskinan 9. BAZNAS menjadi satu-satunya lembaga zakat negara dalam kerja sama keuangan Islam internasional 10. Program pendistribusian dan pendayagunaan BAZNAS sebagai role model program nasional RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 18 dari 35
20 Ancaman/ Kelemahan 1. Kurangnya kepedulian sebagian besar masyarakat terhadap informasi tentang zakat. 2. Budaya dan mentalitas miskin di sebagian kelompok masyarakat (dan budaya hedonisme yang menjangkiti sebagian masyarakat). 3. Ekonomi biaya tinggi dan inflasi yang menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan. 4. Perilaku koruptif. 5. Keengganan perusahaan dan karyawan untuk menyalurkan zakat melalui amil zakat. 6. Kesenjangan kapasitas organisasi di tingkat daerah 7. Kecenderungan membentuk LAZ di kalangan K/L dan BUMN 11. Memiliki fungsi penyusunan pedoman dan pelaporan pengelolaan zakat nasional 1. Keterbatasan kemampuan sosialiasi dan edukasi BAZNAS 2. Kualitas dan kuantitas amil yang belum memadai 3. Keterbatasan sumber daya sebagai koordinator dan operator zakat 4. Belum maksimalnya data mustahik dan pemetaan wilayah 5. Belum memiliki perpustakaan zakat dan learning center 6. Belum memiliki sarana dan prasarana gedung yang memadai b. Posisi BAZNAS berdasarkan Analisis SWOT, berada pada kuadran II (stabilitas) dan mendekati Kuadran III (pertumbuhan): RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 19 dari 35
21 c. Realisasi dan proyeksi komponen Rencana Strategis dalam 5 (lima) tahun terakhir yang meliputi penghimpunan dana, jumlah muzaki, jumlah amil, dana operasional, jumlah mustahik, penyaluran dana, dan jumlah aset disajikan dalam Tabel 7 di bawah ini. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 20 dari 35
22 Tabel 7: Realisasi dan Proyeksi Komponen Rencana Realisasi 2012 Realisasi 2013 Prognosis 2014 Proyeksi 2015 Proyeksi 2016 Strategis (1) (2) (3) (4) (5) (6) Dana Terhimpun (rupiah) 50,313,748, ,248,904, ,971,944, Jumlah Muzakki (orang) 17,704 24,106 35,136 66, ,456 Dana APBN (rupiah) 3,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000, Dana Operasional (rupiah) 5,829,620, ,024,438, ,192,774, ,187,500,000 33,984, Jumlah Amil (orang) Dana Tersalurkan (rupiah) 39,077,122, ,230,066, ,198,875, ,00 177,265,625, Jumlah Mustahik (jiwa) - 271, , ,701 Jumlah Aset (rupiah) 928,074, ,693, ,693, ,415,000, ,556,500, RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 21 dari 35
23 E. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENGUMPULAN 1. Target Pengumpulan Target pengumpulan Tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp ,00 atau naik sebesar % dibandingkan prognosis capaian 2015 (tidak termasuk zakat fithrah). Target sebesar tersebut mencakup zakat maal-perorangan, zakat maal-badan, infak/sedekah, dan dana corporate social responsibility (CSR). Zakat maal-perorangan ditargetkan naik sebesar %, zakat maalbadan ditargetkan naik sebesar 92,39%, dan infak/sedekah naik sebesar 15,46%. Kenaikan target terbesar pada CSR yaitu 1.215,88%. Target pengumpulan yang besar dari dana CSR tersebut berkenaan besarnya potensi dana CSR di samping sudah ada komunikasi yg intens dengan BUMN/BUMS terhadap program-program BAZNAS. Tabel 8: Perbandingan Target Pengumpulan Tahun 2016 dengan Prognosis Capaian Pengumpulan Tahun 2015 Jenis Dana Realisasi 2015 Prognosis 2015 Target 2016 Rasio (Jan-Nov ) (1) (2) (3) (4) (5)=(4)/(3) Zakat Maal 74,120,685, ,230,697, , % Zakat Maal-Perorangan 69,158,720, ,032,971, , % Zakat Maal-Badan 4,961,964, ,197,726, , % Zakat Fitrah 94,110, ,110, Infak/Sedekah 10,952,219, ,730,970, , % Infak/Sedekah 8,822,887, ,527,125, , % CSR 2,129,332, ,203,844, , % Donasi Opersional Jumlah 85,167,015, ,055,778, , % 2. Sosialisasi dan Edukasi Zakat Sosialisasi dan edukasi zakat pada Tahun 2016 direncanakan tetap menggunakan pendekatan langsung dan tidak langsung melalui berbagai media. Sosialisasi dan edukasi secara langsung RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 22 dari 35
24 akan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi langsung dan tatap muka di kementerian/lembaga, BUMN, dan BUMS. Untuk pendekatan tidak langsung, sosialisasi dan edukasi akan dilaksanakan melalui media cetak, elektronik, on line, dan media sosial. Termasuk dalam pendekatan tidak langsung direncanakan dengan menggunakan media dalam ruang dan media di luar ruang. Rencana kerja program sosialisasi dan edukasi selama tahun 2015 mencakup: a. Sosialisasi Zakat di K/L, BUMN, dan BUMS b. Maintenance UPZ c. Maintenance Muzaki Badan d. Pembukaan Outlet ZIS e. Kerjasama Fasilitas Pembayaran ZIS f. Layanan administrasi muzaki baru g. Maintenance Muzaki h. Penanganan Keluhan Muzaki i. Optimalisasi penggunaan Muzaki corner j. Konsultasi ZIS Online k. Rakor Evaluasi Pelaksanaan Inpres Zakat di 74 K/L bersama Kemenko PMK l. Sosialisasi program BAZNAS kepada CSR Perusahaan m. Mengembangkan Website yang mudah diakses dan dalam 2 bahasa (Indonesia & Inggris) n. Mengoptimalkan link website dengan Kementerian/ Lembaga dan media internal KL o. Membuat Profile Lembaga dalam 3 Bahasa p. Membuat PSA dengan menampilkan Ketua BAZNAS dan Presiden RI q. Menyusun dan Mencetak Annual Report sesuai ARA r. Kunjungan / audiensi dengan Pimpinan redaksi media elektronik dan media cetak s. Program bersama dengan Media Elektronik sebagai sarana sosialisasi dan promosi t. Membentuk Komunitas Zakat Muda (Zakat GOes to Campus dan Zakat GOes to School) u. Sosialisasi Undang Undang dan Peraturan v. Sosialisasi melalui prograrm bersama (orang pinggiran) w. Melaksanakan Event Bersama "Indonesia Berzakat" x. Menyelenggarakan Event Zakat Core Principle bersama BI dan IDB y. Mempersiapkan Sekretariat Jenderal Zakat Core Principle z. Sosialisasi hasil Konferensi Internasional Fikih Zakat 2015 bersama WZF aa. Sosialisasi di 4 Kedutaan Besar Indonesia di Luar Negeri mengenai Zakat dan Sinergi Program Penyaluran zakat RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 23 dari 35
25 bb. Sosialisasi Zakat di Istana Negara cc. Menjalin Komunikasi dengan DPR RI dd. Konsultan Komunikasi ee. Menyelenggarakan Event ff. Membuat DKV Marketing Tools (Layanan&Program) gg. Desain Proposal (Layanan dan Program) hh. Membuat Info Grafis Program dan Layanan ii. Membuat Event Ramadhan dan Event Program jj. Mengoptimalkan Informasi melalui Media Sosial (FB, TWT, UTube & IG), Watsapp dan Mailchim untuk menyasar masyarakat menengah, SMS profiling kk. Menyediakan ADMIN untuk media sosial Anggota BAZNAS ll. Membuat dan Mencetak Majalah mm. Car Branding dengan Program nn. Membuat PSA Program dan Placement di 5 Stasiun TV oo. Beriklan di Media Luar Ruang pp. Beriklan di Media Online qq. Beriklan di Media Cetak Nasional rr. Riset dan Pengembangan program komunikasi Biaya pengumpulan yang mencakup komunikasi lembaga, sosialisasi, edukasi, dan layanan muzaki tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,00 atau 30,94% dari jumlah anggaran pengembangan dan operasional tahun RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 24 dari 35
26 F. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT Salah satu tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Tujuan ini harus menjadi panduan sekaligus indikator keberhasilan dalam penyaluran zakat. Dengan target pengumpulan tahun 2016 Rp 200 miliar, maka jumlah dana yang dapat didistribusikan dan didayagunakan dalam tahun 2016 dapat mencapai Rp 270,370,102, dengan rincian sebagai berikut: Uraian Jumlah Zakat Infaq - Sedekah Sisa dana tahun ,370,102, ,503,772, ,866,329, Target Pengumpulan ,00 160,000,000, ,00 Jumlah Dana yang akan didistribusikan dan didayagunakan 270,370,102, ,503,772, ,866,329, Anggaran pendistribusian dan pendayagunaan zakat tahun 2016 sebesar Rp 216,503,772, dialokasikan berdasarkan asnaf sebagai berikut: No. Asnaf Rp % Keterangan 1. Fakir Miskin 127,727,452, % 2. Amil 20,000,000, % 3. Muallaf 9,825,188, % 4. Riqab 4,912,594, % 5. Gharimin 9,825,188, % 6. Fii Sabilillah 39,300,754, % 7. Ibnu Sabil 4,912,594, % Jumlah Penyaluran 216,503,772, % Alokasi amil hanya diambil dari penghimpunan tahun 2016 karena atas sisa dana tahun 2015 telah diambil hak amilnya Pendistribusian dan pendayagunaan infak/sedekah sebesar Rp 53,866,329, dianggarkan untuk program-program pemberdayaan fakir-miskin sebesar Rp 39,093,063, atau 72,57%, program-program kemaslahatan umat sebesar Rp 9,773,265, atau 18,14%, dan operasional RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 25 dari 35
27 BAZNAS sebesar Rp 5,000,000, atau 9,28% (sisa infak/sedekah tahun 2015 tidak diambil lagi untuk operasional). Perbandingan anggaran penyaluran zakat Tahun 2016 dengan realisasi Tahun 2015 berdasarkan asnaf. Tabel 9: Perbandingan Anggaran Penyaluran Zakat Tahun 2016 dengan Prognosis Realisasi Penyaluran Tahun 2015 Realisasi 2015 Jenis Dana Prognosis 2015 Rencana 2016 Rasio (Jan-Nov) (1) (2) (3) (4) (5)= (4)/(2) (6)= (4)/(3) Fakir Miskin , ,14 127,727,452, % % Amil 10,634,113, ,370,208, ,000,000, % % Muallaf - - 9,825,188, ~ ~ Riqab - - 4,912,594, ~ ~ Gharimin , ,73 9,825,188, % % Sabilillah , ,50 39,300,754, % % Ibnu Sabil , ,23 4,912,594, % % Jumlah 51,785,480, ,755,586, ,503,772, ,08% 381,47% Anggaran penyaluran infak/sedekah tahun 2106 dibandingkan realisasi sampai dengan November 2015 mencapai % atau naik lebih 14 kali dan apabila dibandingkan dengan prognosis realisasi penyaluran tahun 2015 mencapai % atau naik hampir 13 kali. Secara keseluruhan anggaran penyaluran zakat dan infak/sedekah tahun 2016 dibandingkan realisasi sampai dengan November 2015 mencapai 488,66% atau naik hampir 4 kali dan apabila dibandingkan dengan prognosis realisasi penyaluran tahun 2015 mencapai 445,65% atau naik lebih 3 kalinya. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 26 dari 35
28 Pendistribusian dan pendayagunaan zakat tahun 2016 berdasarkan bidang kebutuhan mustahik adalah sebagai berikut: No. Bidang Rp % Keterangan 1 Bidang Ekonomi 78,110,249, % 2 Bidang Pendidikan 48,438,180, % 3 Bidang Kesehatan 20,927,651, % 4 Bidang Keagamaan 26,331,505, % 5 Bidang Sosial Kemanusiaan 10,905,959, % 6 Pengembangan dan Operasional 31,790,226, % Jumlah 216,503,772, % Dari bagian Amil dan Sabilillah Pendistribusian dan pendayagunaan infak/sedekah tahun 2016 berdasarkan bidang kebutuhan mustahik adalah sebagai berikut: No. Bidang Rp % Keterangan 1 Bidang Ekonomi 39,093,063, % 2 Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Keagamaan Bidang Sosial Kemanusiaan 9,773,265, % 6 Pengembangan dan Operasional 5,000,000, % Jumlah 53,866,329, % Tidak ada alokasi dari sisa infak/sedekah tahun 2015 RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 27 dari 35
29 Secara keseluruhan pendistribusian dan pendayagunaan zakat dan infak/sedekah tahun 2016 berdasarkan bidang kebutuhan mustahik adalah sebagai berikut: No. Bidang Rp % Keterangan 1 Bidang Ekonomi 117,203,313, % 2 Bidang Pendidikan 48,438,180, % 3 Bidang Kesehatan 20,927,651, % 4 Bidang Keagamaan 26,331,505, % 5 Bidang Sosial Kemanusiaan 20,679,225, % 6 Pengembangan dan Operasional 36,790,226, % Jumlah 270,370,102, % Dari bagian Amil dan Sabilillah serta Tidak ada alokasi dari sisa infak/sedekah tahun 2015 G. RENCANA KEGIATAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENGELOLAAN ZAKAT Penerbitan pedoman pengelolaan zakat oleh BAZNAS yang akan menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ hingga memadai kebutuhan merupakan agenda besar bagi BAZNAS yang masih harus diprioritaskan oleh BAZNAS. Dalam rangka mewujudkan pedoman tersebut, maka berbagai pokok-pokok pengaturan telah masuk dalam rencana kerja tahun 2016 sebagai berikkut. 1) Penyusunan pedoman pendistribusian dan pendayagunaan. 2) Pembaruan Peraturan BAZNAS No. 02 Tahun 2014 tentang Pemberian Rekomendasi Pembentukan LAZ sesuai KMA No. 333 Tahun ) Penyusunan pedoman tata cara pemberian rekomendasi pembukaan perwakilan LAZ berskala nasional dan LAZ berskala provinsi 4) Penyusunan modul program pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan 5) Penyusunan pedoman tata cara pelaporan dan pertanggungjawaban BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ. 6) Penyusunan pedoman pengelolaan dana zis, dana sosial keagamaan lainnya, dan Dana APBN 7) Penyusunan pedoman pendidikan dan pelatihan SDM BAZNAS RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 28 dari 35
30 8) Penyusunan pedoman penyusunan rencana strategis 9) Penyusunan pedoman monitoring dan evaluasi BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ 10) Penyusunan pedoman sistem informasi dan penggunaan sistem informasi manajemen BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ 11) Penyusunan pedoman pengelolaan even 12) Penyusunan pedoman pusat data dan dokumentasi 13) Penyusunan pedoman komunikasi lembaga 14) Penyusunan pedoman manajemen aset 15) Penyusunan pedoman pengadaan barang dan jasa 16) Penyusunan pedoman pengenaan sanksi administratif 17) Penyusunan pedoman pengangkatan dan pemberhentian pelaksana BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota 18) Penyusunan pedoman manajemen SDM BAZNAS, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota 19) Reviu Rencana Strategis BAZNAS ) Penyusunan pedoman manajemen database muzaki dan mustahik BAZNAS daerah dan LAZ 21) Sosialisasi Renstra dan Peraturan BAZNAS kepada BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ berskala nasional 22) Penelitian dampak program zakat terhadap peningkatan ekonomi penerima manfaat di BAZNAS, LAZ berskala nasional, dan BAZNAS daerah 23) Penyusunan standar zakat internasional Biaya penyusunan pedoman selama tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,00 atau 2,07% dari jumlah anggaran pengembangan dan operasional tahun H. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PEMBERIAN PERTIMBANGAN DAN REKOMENDASI Masih banyaknya pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota yang belum sesuai ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2011 serta yayasan yang mengajukan permohonan rekomendasi yang sedang melengkapi persyaratan membuat kegiatan pertimbangan dan rekomendasi pada tahun 2016 tetap tinggi bebannya. Oleh karena itu, langkah-langkah yang lebih cepat dan taktis RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 29 dari 35
31 harus diwujudkan dalam proses pemberian pertimbangan dan rekomendasi. Kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai berikkut. 1) Pemberian pertimbangan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota 2) Pemberian rekomendasi izin pembentukan LAZ. 3) Monitoring penerapan regulasi pada BAZNAS Provinsi 4) Monitoring penerapan regulasi pada LAZ berskala nasional 5) Digitalisasi sistem sertifikasi pemberian pertimbangan BAZNAS dan rekomendasi LAZ 6) Sosialisasi Peraturan-peraturan yang diterbitkan BAZNAS mengenai pedoman pengelolaan zakat nasional Biaya pemberian pertimbangan dan rekomendasi selama tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,00 atau 1,35% dari jumlah anggaran pengembangan dan operasional tahun I. RENCANA KEGIATAN PENGESAHAN RKAT BAZNAS PROVINSI DAN BAZNAS KABUPATEN/KOTA Tahun 2016 dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan efektifias pengesahan RKAT BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sehingga pengelolaan zakat, khususnya penggunaan besaran hak amil sesuai syariat dan peraturan perundang-undangan. Prioritas utama dalam kegiatan pengesahaan RKAT ini adalah penyusunan prosedur pengesahan tersebut.. J. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SISTEM PENDUKUNG 1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan SDM Pengembangan SDM menjadi salah satu kunci pokok pengembangan BAZNAS di tahun Rekrutmen, pengembangan, dan hubungan industrial SDM disusun sedemikian rupa sehingga kebutuhan SDM dapat dipenuhi secara memadai.. Rencana kegiatan pengembangan SDM selama tahun 2016 adalah sebagai berikut. a. Penyesuaian job desc amil b. Pengelolaan SDM berbasis kompetensi c. Peninjauan ulang terhadap SOP d. Rekrutmen amil internal (Amil) RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 30 dari 35
32 e. Rekrutmen amil eksternal (Amil Program) f. Melaksanakan pembekalan amil g. Perfomance appraisal h. Pengembangan karir i. Amil gathering j. Family gathering k. Penyesuaian gaji dan pemberian bonus l. Survei kepuasan amil m. Pensiun diluar BPJS n. Penyusunan training need analysis (TNA) o. Training amil p. Pengiriman amil untuk melakukan magang q. Penetapan sasaran dan target Mustaqilli 2016 (Bahasa Arab) r. Evaluasi program Mustaqilli (Bahasa Arab) s. Assessment terhadap lembaga dan amil mengenai kebutuhan Bahasa Inggris t. Pelaksanaan training bahasa inggris u. Evaluasi program training bahasa inggris v. Assessment terhadap kebutuhan training dan pengembangan BAZNAS Daerah w. Perancangan training untuk BAZNAS daerah x. Training untuk BAZNAS daerah y. Evaluasi terhadap training pimpinan dan staf di BAZNAS daerah z. Melaksanakan training SiMBA 2016 Biaya pengembangan SDM selama tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,34 atau 32,85% dari jumlah anggaran pengembangan dan operasional tahun Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Kegiatan pengembangan sistem TI BAZNAS tahun 2015.difokuskan pada peningkatan fungsionalisasi aplikasi-aplikasi yang ada dan peningkatan jumlah pengguna sehingga TI betulbetul dapat menjadi back bone pengelolaan zakat secaa nasional. Rencana kegiatan pengembangan sistem TI selama tahun 2016 adalah sebagai berikut. a. Pengembangan dan pengoptimalisasian Aplikasi Muzaki Corner versi 3 b. Pengembangan lanjut aplikasi SILAM RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 31 dari 35
33 c. Pengembangan lanjut aplikasi SiMBA untuk database mustahik d. Pegembangan aplikasi ZCD menggunakan database mustahik (Kerjasama dengan IDB) e. Pengembangan lanjut aplikasi ERP dengan menambah beberapa modul. f. Pendampingan SiMBA ke 20 BAZNAS daerah g. Penyempurnaan aplikasi SiMBA h. Penyempurnaan aplikasi keuangan i. Pembuatan aplikasi perpustakaan online untuk kebutuhan learning center j. Peningkatan pelayanan server dan penunjang pelayanan kerja berbasis cloud Biaya pengembangan sistem TI selama tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,00 atau 2,01% dari jumlah anggaran pengembangan dan operasional tahun Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan Sarana dan Prasarana Rencana kegiatan dan pengadaan sarana dan prasarana selama tahun 2016 adalah sebagai berikut. a. Renovasi gedung b. Pengadaan sarana prasarana kerja c. Pengadaan sarana dan prasarana library zakat berbasis IT d. Pengadaan sarana dan prasarana Learning Center berbasis IT e. Pemeliharaan Gedung BAZNAS f. Pengadaan, peremajaan dan pemeliharaan kendaraan g. Pengadaan, peremajaan dan pemeliharaan IT hardware h. Kebersihan dan keamanan kantor i. Pemeliharaan sarana dan prasarana aset kelolaan j. Pembangunan sarana dan prasaran fasilitas program k. Pemeliharaan fasilitas program l. Pengadaan barang/jasa fasilitas program m. Penyusunan kebijakan pengadaan barang/jasa n. Penyusunan SOP pengadaan barang/jasa o. Aplikasi komputerisasi di Bagian Umum p. Perapihan dan pemusnahan arsip, dokumen dan barang q. Pengelolaan aset kelolaan BAZNAS r. Peningkatan kapasitas amil Bagian Umum. RKAT BAZNAS Tahun 2016 Halaman 32 dari 35
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016 Sistematika Isi 1) Kelembagaan BAZNAS 2) Rencana Strategis 2016-2020 3) Program Penghimpunan 4) Program Penyaluran KELEMBAGAAN BAZNAS Kedudukan
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT
Lebih terperinci2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1846, 2016 BAZNAS. Penyusunan RKA Tahunan. Baznas Provinsi. Baznas Kabupaten/Kota. Pedoman. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinci- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN
No.1847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAZNAS. UPZ. Pembentukan dan Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL
Lebih terperinciSistem Manajemen Informasi BAZNAS (SiMBA) Versi 1.0
Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SiMBA) Versi 1.0 Konsep SIMBAZNAS SIMBAZNAS ERP Digunakan oleh Pusat Fungsi: Pendukung operasional Koordinator dan monitoring SiMBA Digunakan oleh Daerah & LAZ Fungsi:
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015 Halaman 1 dari 56 A. PENDAHULUAN Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan sehingga
Lebih terperinciPERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciUndang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012
Lebih terperinciLampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan
Lebih terperinciSOSIALISASI INPRES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI PENGUMPULAN ZAKAT DI KEMENTERIAN/LEMBAGA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
SOSIALISASI INPRES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI PENGUMPULAN ZAKAT DI KEMENTERIAN/LEMBAGA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Rakernas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung Pusat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,
Lebih terperinciRencana Kerja dan Anggaran Tahunan Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2017
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2017 2016 Halaman 1 dari 27 Tim Penyusun: Mohd. Nasir Tajang (Ketua) Efri Syamsul Bahri (Sekretaris) M. Arifin Purwakananta (Anggota)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA ANGGOTA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA ANGGOTA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciNo (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5508 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciFORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA
FORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA Nama Institusi : SK Lembaga / Tanggal (terakhir) : (dilampirkan) SK Pengurus / Tanggal (terakhir): Baitul Mal Kabupaten Aceh
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR Menimbang : bahwa
Lebih terperinci2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.38, 2014 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5508) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT
PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT OLEH H. AWALUDDIN, SE. SEKRETARIS BAZNAS NTB PENDAHULUAN VISI MENJADIKAN BAZNAS PROVINSI NTB YANG AMANAH, PROFISIONAL, TRANSPARAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS)
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SHODAQOH (ZIS) Menimbang: a. bahwa Negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,
WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT WALIKOTA SERANG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG Menimbang: a. bahwa zakat merupakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto
BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto Badan atau Lembaga Amil Zakat merupakan organisasi sosial ekonomi dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN
Lebih terperinciBUPATI MERANGIN, Menimbang : a.
BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT I. UMUM Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan
Lebih terperinci2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1805, 2014 KEMENPAN RB. Analis Keuangan. Pusat. Daerah. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben
- 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam Bab Analisis dan Pembahasan ini penulis akan membahas mengenai kesesuaian kegiatan yang dilakukan oleh BAZNAS dalam pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah (
Lebih terperinciPELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)
PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya berhubungan dengan nilai ketuhanan saja namun berkaitan juga dengan hubungan kemanusian yang bernilai
Lebih terperinciLAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS
LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu
Lebih terperinciLAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011
LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 Jakarta, 28 Desember 2010 1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU
Menimbang : BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, a. bahwa menunaikan zakat
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN PENGURUS LAZISMU NOMOR: 01.BP/PDN/B.18/2017 TENTANG : PANDUAN TATACARA PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN LAZISMU
KEPUTUSAN BADAN PENGURUS LAZISMU NOMOR: 01.BP/PDN/B.18/2017 TENTANG PANDUAN TATACARA PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN LAZISMU WILAYAH, LAZISMU DAERAH, DAN KANTOR LAYANAN LAZISMU Bismillahirrahmanirrahim BADAN
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sehubungan
Lebih terperinciOUTLOOK ZAKAT INDONESIA Kata Pengantar Ketua BAZNAS: Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA
` ` OUTLOOK ZAKAT INDONESIA 2017 Kata Pengantar Ketua BAZNAS: Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA Kata Pengantar Direktur PUSKAS BAZNAS: Dr. Irfan Syauqi Beik Penyusun: Divisi Publikasi dan Jaringan Pusat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 65 TAHUN 2017 SERI E.60 BUPATI CIREBON
SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 65 TAHUN 2017 SERI E.60 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH BAGI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG
BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG A. Analisis laporan Keuangan 1. Urgensi Laporan Keuangan Bagi PKPU Semarang Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk
Lebih terperinciNU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017
NERACA : 01 OKTOBER 2017-31 OKTOBER 2017 AKTIVA Aktiva Lancar PASIVA Kewajiban Kas di Tangan - 200.000 200.000 Hutang - - - Kas di Bank Syariah - 1.500.000 1.500.000 Kas di Bank konvensional - - - Piutang
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa sebagai daerah
Lebih terperinciNOMOR 23 TAHUN Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1) Tahun 1945;
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH
1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II
Lebih terperinciDESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan
Lebih terperinciSUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT
SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT 2015 Visi Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia. Misi 1. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam mencapai target-target
Lebih terperinciPeraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi
Peraturan Tentang 1. Ruang Lingkup Pengaturan Peraturan ini disusun untuk memberikan panduan kepada Dewan Pengurus dan pegawai tentang susunan, tugas, fungsi dan pengaturan lainnya yang berkaitan dengan
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1399 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah
Lebih terperinciisempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,
isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta
Lebih terperinciKETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat adalah sebuah langkah kemandirian sosial yang diambil dengan dukungan penuh agama untuk membantu orang-orang miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengarahan,
Lebih terperinciBAZNAS Badan Amil Zakat Nasional
BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional I SALINAN PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN/
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Bangsa Indonesia. Pada satu sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan kemiskinan masih menjadi salah satu problematika utama yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Pada satu sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN
RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi
Lebih terperinciPROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING
PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia
Lebih terperinciTENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya
Lebih terperinciRancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. an (RKAT) Tahun 2014 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) REPUBLIK INDONESIA
Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan an (RKAT) Tahun 2014 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) REPUBLIK INDONESIA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2014 A.
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 2019 MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Reviu Rencana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2014 KEMENPAN RB. Asesor Manajemen Mutu Industri. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KELAS II GUNUNG SUGIH Jl. Negara, No. 100 Gunung Sugih Telp. 0725 529858, 0725 529859, fax. 0725 529859 Website
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb
No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5'5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN PEMBENTUKAN LEMBAGA AMIL ZAK.AT
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5'5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN PEMBENTUKAN LEMBAGA AMIL ZAK.AT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL ZAKAT. Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS
SEMINAR NASIONAL ZAKAT Potensi Pengoperasian ZAKAT Pusat Kajian Strategis BAZNAS, 8 Desember 2016 Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS TUJUAN PENGELOLAAN ZAKAT UU No. 23/2011 : Pengelolaan zakat ini
Lebih terperinciBab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciAKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN
AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN oleh: Dr. Rizal Yaya M.Sc. Ak. CA. Pengawas LAZISMU, Dosen FE UMY Brevet Akuntansi Zakat Pusat Pengembangan Akuntansi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016 Daerah Istimewa Yogyakarta Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Aipda Tut Harsono No. 47,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI
LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR
Lebih terperinciBUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI
1 SALINAN BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinci