ABSTRAK POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI
|
|
- Suharto Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Tingginya kasus demam berdarah dengue disertai munculnya resistensi terhadap temephos, menjadikan penggunaan larvasida alami mulai dipertimbangkan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah daun pandan wangi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas, LC 50, dan LC 90 dari ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai larvasida Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan posttest only control group design. Subjek penelitian dibagi menjadi 1 kelompok kontrol (konsentrasi 0%) dan 7 kelompok perlakuan (konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%). Tiap-tiap kelompok terdiri dari 25 larva Aedes aegypti instar III/IV dan empat kali replikasi. Data kematian larva dikumpulkan setelah 24 jam. Tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Rerata persentase kematian larva berturut-turut dari konsentrasi perlakuan terkecil ke terbesar adalah 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, 99%. Uji Kruskal Wallis memperoleh p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan kematian larva yang bermakna antar kelompok. Uji Mann Whitney menunjukkan p<0,05 pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%, yang masing-masing dibandingkan dengan kontrol. Uji probit memperlihatkan nilai LC 50 dan LC 90 berturut-turut 2,113% dan 3,497%. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% efektif sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. Kata Kunci: Ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), larva Aedes aegypti, larvasida. v
2 ABSTRACT POTENCY OF FRAGRANT PANDAN LEAF (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) ETHANOL EXTRACT AS NATURAL LARVICIDE FOR AEDES AEGYPTI High cases of dengue hemorrhagic fever accompanied by the emergence of temephos resistance, making the use of natural larvicides have been considered. One of the natural ingredients that can be used is fragrant pandan leaf. This study aims to determine the effectiveness, LC 50, and LC 90 of fragrant pandan leaf ethanol extract as larvicide for Aedes aegypti. This study is purely experimental with posttest only control group design. Subjects were divided into one control group (concentration 0%) and 7 treatment group (concentration of 0.05%, 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1%, 2%, 4%). Each group consisted of 25 Aedes aegypti larvae instar III/IV and four times replication. Larval mortality data were collected after 24 hours. No mortality in control group. Mean percentage of larval mortality respectively from smallest to the largest concentration of treatment is 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, 99%. Kruskal Wallis showed significant difference on larval mortality (p<0,05) between groups. Mann Whitney showed p<0,05 at concentration of 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1%, 2%, and 4%, respectively compared to the control. Probit test showed LC 50 and LC 90 respectively 2.113% and 3.497%. It was concluded that fragrant pandan leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb.) ethanol extract at concentration of 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1%, 2%, and 4% effective as natural larvicide for Aedes aegypti. Keywords: Fragrant pandan leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb.) ethanol extract, Aedes aegypti larvae, larvicide. vi
3 RINGKASAN Salah satu penyakit yang umum ditemukan pada daerah dengan iklim tropis atau subtropis adalah demam dengue. Beberapa pasien dengan demam dengue bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD). Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Pada tahun 2014, di Bali terdapat kasus DBD. DBD menjadi sebuah permasalahan yang harus segera dicari solusinya, hal tersebut karena besarnya kasus DBD diiringi dengan belum tersedianya obat anti virus untuk mengatasi infeksi virus dengue. Salah satu solusinya adalah melalui larvasidasi. Sehubungan dengan mulai terjadinya resistensi temephos, perlu dipertimbangkan pencarian larvasida alami yang efektif yang berasal dari bahan alam dan ramah lingkungan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Daun pandan wangi mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas, LC 50, dan LC 90 dari ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan desain penelitian berupa posttest only control group design. Pada penelitian ini terdapat 1 kelompok kontrol dan 7 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari ekstrak etanol daun pandan wangi dengan konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%. Berbagai konsentrasi tersebut akan dipaparkan kepada larva Aedes aegypti instar III/IV. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 25 larva dan empat kali replikasi. Data tentang kematian larva dikumpulkan setelah 24 jam paparan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Rerata persentase kematian larva berturut-turut dari konsentrasi perlakuan terkecil ke terbesar adalah 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, dan 99%. Uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan kematian larva yang bermakna antar kelompok (p<0,05). Uji Mann Whitney menunjukkan nilai p<0,05 pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%, yang masing-masing dibandingkan dengan kelompok kontrol. Uji probit menunjukkan nilai LC 50 sebesar 2,113% dan nilai LC 90 sebesar 3,497%. Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi dengan konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% efektif sebagai larvasida alami bagi Aedes aegpyti. Namun demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh lama penyimpanan ekstrak terhadap efektivitasnya sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti serta penelitian mengenai frekuensi pengaplikasian ekstrak daun pandan wangi agar mudah digunakan oleh masyarakat. vii
4 SUMMARY One of the disease commonly found in areas with tropical or subtropical climate is dengue fever. Some patients with dengue fever can develop into dengue hemorrhagic fever (DHF). From 1968 to 2009, Indonesia is the country with the highest dengue cases in Southeast Asia. In 2014, in Bali there are cases of dengue. DHF become a problem that must be solved immediately, it is because of the magnitude of dengue cases is accompanied by lack of anti-viral drugs to cope with dengue virus infection. One of the solution is through larvaciding. In connection with the start of temephos resistance, it is consider to find an effective natural larvicide derived from natural materials and environmentally friendly. One of the natural ingredients that can be used is a fragrant pandan leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Fragrant pandan leaf contain alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, and polyphenol. The purpose of this study was to examine the effectiveness, LC 50 and LC 90 of fragrant pandan leaf ethanol extract as a natural larvicide for Aedes aegypti. This study is a purely experimental with posttest only control group design. In this study, there is one control group and seven treatment groups. The treatment group consisted of fragrant pandan leaf ethanol extract with a concentration of 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2% and 4%. Various concentrations will be presented to Aedes aegypti larvae instar III/IV. Each group consisted of 25 larvae and four times replication. Data on mortality of larvae were collected after 24 hours of exposure. The results showed there were no deaths in the control group. The mean percentage of larval mortality respectively from smallest to the largest concentration of treatment is 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36% and 99%. Kruskal Wallis test showed that there were significant differences in the larval mortality between groups (p <0.05). Mann Whitney test showed a value of p <0.05 at a concentration of 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1%, 2% and 4%, respectively compared to the control group. Probit test showed LC 50 values of 2.113% and LC 90 values of 3.497%. Through this research, it can be concluded that the fragrant pandan leaf ethanol extract with a concentration of 0.125%, 0.25%, 0.5%, 1%, 2% and 4% effective as a natural larvicide for Aedes aegpyti. However, it is necessary to conduct further research on the effect of storage time on the effectiveness of the extract as a natural larvicide for Aedes aegypti and research on the frequency of application of fragrant pandan leaf extract for easy use by the public. viii
5 KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas tuntunan dan karunia-nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan. 2. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, selaku ketua blok elective study. 3. dr. P. A. Asri Damayanti, M.Kes, selaku sekretaris blok elective study. 4. Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes, selaku pembimbing yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini. 5. dr. I Kadek Swastika, M.Kes, selaku penguji yang telah mengarahkan dan memberi semangat serta masukan kepada skripsi ini. 6. Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memfasilitasi penelitian ini dengan menyediakan sampel dan tempat penelitian. 7. Laboratorium Pasca Sarjana Universitas Udayana yang telah membantu dalam proses pembuatan ekstrak. 8. Orang tua yang telah memberikan semangat dan kasih sayang kepada penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca. Denpasar, 3 November 2016 Penulis ix
6 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Aedes aegypti Taksonomi Aedes aegypti Siklus Hidup Aedes aegypti Morfologi Aedes aegypti Habitat Aedes aegypti x
7 2.2 Larvasida Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Taksonomi Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Morfologi Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Kandungan Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Jenis Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek Penelitian Populasi Sampel Variabel Penelitian Klasifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Alat dan Bahan Penelitian Alat Penelitian Bahan Penelitian Cara Kerja Parameter Efektivitas Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Alur Penelitian BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembahasan xi
8 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii
9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Jumlah Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang Diperlukan Tabel 5.1 Data Kematian Larva Aedes aegypti pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan setelah 24 Jam Tabel 5.2 Analisis Probit Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) xiii
10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Siklus Hidup Aedes aegypti... 9 Gambar 2.2 Telur Aedes aegypti Gambar 2.3 Larva Aedes aegypti Gambar 2.4 Pupa Aedes aegypti Gambar 2.5 Nyamuk Aedes aegypti Gambar 2.6 Daun Pandan Wangi Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Gambar 4.1 Alur Penelitian Gambar 5.1 Nilai Probit pada Masing-Masing Konsentrasi xiv
11 DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH AC : Air Conditioner CDC : Centers for Disease Control and Prevention DBD : Demam Berdarah Dengue DEN-1 : Dengue Virus Serotype 1 DEN-2 : Dengue Virus Serotype 2 DEN-3 : Dengue Virus Serotype 3 DEN-4 : Dengue Virus Serotype 4 Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia LC : Lethal Concentration 3M : Menguras, Menutup, Mengubur ph : Potential of Hydrogen ppm : Parts per Million PSN : Pemberantasan Sarang Nyamuk WHO : World Health Organization xv
12 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Kalibrasi Ekstrak Lampiran 3. Uji Normalitas Distribusi Data Lampiran 4. Uji Kruskal Wallis Lampiran 5. Uji Mann Whitney Lampiran 6. Uji Probit Lampiran 7. Proses Penelitian Lampiran 8. Ethical Clearance xvi
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam dengue merupakan salah satu penyakit yang umum ditemukan pada daerah dengan iklim tropis atau subtropis yang hangat dan lembap (Marra dkk., 2011). Demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus keluarga Flaviviridae. Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe tersebut ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotipe terbanyak (Suhendro dkk., 2009). Virus dengue dapat ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk Aedes, baik Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Namun yang lebih sering sebagai vektor infeksi virus dengue adalah Aedes aegypti (CDC, 2009). Beberapa pasien dengan demam dengue bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD). DBD merupakan bentuk parah dan kadang-kadang fatal dari demam dengue. Ketika demam mulai mereda (biasanya 3-7 hari setelah onset gejala), pasien bisa memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang parah. Pasien DBD juga dapat mengalami sindrom syok dengue (CDC, 2009). Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita DBD dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah akibat mobilitas penduduk yang tinggi, 1
14 2 perkembangan wilayah perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan distribusi penduduk serta faktor epidemiologi lainnya (Achmadi dkk., 2010). Pada tahun 2014 di seluruh Indonesia didapatkan jumlah kasus DBD adalah sebanyak kasus, incidence rate per penduduknya adalah 39,80, jumlah kasus meninggal sebanyak 907 kasus, dan Case Fatality Rate sebesar 0,90 persen. Lebih spesifik lagi di Bali pada tahun 2014 menunjukkan jumlah kasus DBD sebanyak kasus, incidence rate per penduduknya adalah 204,22, jumlah kasus meninggal sebanyak 17 kasus, dan Case Fatality Rate sebesar 0,2 persen (Kemenkes RI, 2015). Besarnya kasus DBD diiringi dengan belum tersedianya obat anti virus untuk mengatasi infeksi virus dengue, menjadikan DBD sebagai sebuah permasalahan yang harus segera dicari solusinya. Pemutusan rantai penularan melalui pengendalian vektor DBD dianggap yang terpenting saat ini (Kemenkes RI, 2011). Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit DBD. Nyamuk Aedes aegypti dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. (Kemenkes RI, 2013). Upaya pengendalian vektor dapat dilaksanakan pada fase nyamuk dewasa maupun jentik nyamuk. Pada fase nyamuk dewasa, pengendalian dilakukan dengan cara pengasapan untuk memutuskan rantai penularan antara nyamuk yang terinfeksi kepada manusia. Pada fase jentik dilakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M Plus. Kegiatan 3M Plus dapat dilakukan secara fisik dengan menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas; secara kimiawi dengan larvasidasi; secara biologis
15 3 dengan pemberian ikan pemakan jentik; dan cara lainnya seperti menggunakan repelan, obat nyamuk bakar, kelambu, dan memasang kawat kasa (Kemenkes RI, 2011). Hingga saat ini larvasida yang paling dikenal dan telah digunakan secara luas untuk mengendalikan larva Aedes aegypti adalah temephos 1%. Sejak tahun 1976 temephos 1% (Abate 1%) telah digunakan di Indonesia dan sejak tahun 1980 telah digunakan secara massal untuk program pengendalian DBD di Indonesia. Namun akhir-akhir ini larva nyamuk Aedes aegypti cenderung meningkat resistensinya terhadap larvasida tersebut. Sebuah penelitian status kerentanan larva Aedes aegypti terhadap temephos di Banjarmasin Barat menunjukkan bahwa larva Aedes aegypti sudah resisten terhadap temephos (Istiana dkk., 2012). Sedangkan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, temephos masih dapat digunakan sebagai larvasida yang efektif sebagai upaya penanggulangan jangka pendek namun dengan konsentrasi pemakaian yang ditingkatkan (Ridha dan Nisa, 2011). Sehubungan dengan mulai terjadinya resistensi temephos, perlu dipertimbangkan pencarian larvasida alami yang berasal dari bahan alam dan lebih ramah lingkungan serta efektif sebagai pengganti temephos (Istiana dkk., 2012). Bahan alam yang dapat digunakan itu salah satunya adalah daun tanaman. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) telah diketahui mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol (Utami dan Redaksi Agromedia, 2008). Pada penelitian sebelumnya tentang ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida Aedes aegypti oleh Susanna
16 4 dkk. (2003) diperoleh Lethal Concentration 50% (LC 50 ) sebesar 2198,4655 ppm dalam 24 jam, ekstrak yang digunakan adalah ekstrak kering hasil ekstraksi dengan etanol 70% dan butanol. Penelitian oleh Pratama dkk. (2009) mendapatkan konsentrasi 0,9% ekstrak hasil perkolasi dapat membunuh 100% larva. Penelitian oleh Qurbany (2015) menggunakan ekstrak hasil maserasi dengan etanol 96% dan memperoleh LC 50 0,3753 %. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti potensi ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. Berbeda dengan penelitian oleh Susana dkk., (2003), Pratama dkk., (2009), dan Qurbany (2015), pada penelitian ini dipakai variasi konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% yang didapat dari uji pendahuluan dan pada penelitian ini digunakan cara ekstraksi berupa maserasi selama 3 hari dengan etanol 70%. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,05% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 2. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,125% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 3. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,25% sebagai larvasida alami
17 5 bagi Aedes aegypti? 4. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,5% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 5. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 1% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 6. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 2% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 7. Bagaimanakah efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 4% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 8. Berapakah Lethal Concentration 50% (LC 50 ) dari ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 9. Berapakah Lethal Concentration 90% (LC 90 ) dari ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti.
18 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,05% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 2. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,125% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 3. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,25% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 4. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 0,5% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 5. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 1% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 6. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 2% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 7. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 4% sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti.
19 7 8. Untuk mengetahui Lethal Concentration 50% (LC 50 ) dari ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 9. Untuk mengetahui Lethal Concentration 90% (LC 90 ) dari ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dunia medis terutama di bidang parasitologi yang berkaitan dengan larvasida dan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam upaya pengembangan ilmu parasitologi Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat mengenai pengendalian vektor DBD melalui pemanfaatan bahan alami. Pemanfaatan bahan alami sebagai larvasida ini diharapkan mampu menurunkan kasus DBD, sehingga angka mortalitas akibat DBD bisa ditekan menjadi seminimal mungkin.
ABSTRAK. EFEK EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti SEBAGAI LARVISIDA
ABSTRAK EFEK EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti SEBAGAI LARVISIDA Astri Fitran Wilantari, 2015; Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani,dr.,M.kes.
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE
ABSTRAK EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Selly Laurencia Rudolfo, 2014 ; Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc.
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS LARVISIDA EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP Aedes sp.
ABSTRAK EFEKTIVITAS LARVISIDA EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP Aedes sp. Jericho Immanuela O., 2016; Pembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II : Kartika
Lebih terperinciABSTRAK EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp.
ABSTRAK EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp. Regina Putri, 2016; Pembimbing I: Dr. Teresa L. Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K)
Lebih terperinciABSTRAK. KONSENTRASI OPTIMAL EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVISIDA TERHADAP Aedes sp.
ABSTRAK KONSENTRASI OPTIMAL EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVISIDA TERHADAP Aedes sp. Falensia Mose, 2016, Pembimbing I Pembimbing II : dr. Sijani Prahastuti,
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) DENGAN PELARUT METANOL SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti
KARYA TULIS ILMIAH EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) DENGAN PELARUT METANOL SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Derajat
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK ETANOL DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP. MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ajeng Oktavia Griselda
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciABSTRACT EFFECTS OF LIME LEAF ETHANOL EXTRACT (CITRUS AURANTIFOLIA) AS OF LARVASIDE
ABSTRACT EFFECTS OF LIME LEAF ETHANOL EXTRACT (CITRUS AURANTIFOLIA) AS OF LARVASIDE Marlyn, 2013 Supervisor I : dr. Budi Widyarto, M.H Supervisor II :dr. Stella Tinia, M.Kes Dengue Fever or Dengue Haemorrhhagic
Lebih terperinciPembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II: Cherry Azharia, dr., M.Kes.
ABSTRAK Efek Ekstrak Etanol Buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) Sebagai Larvisida Aedes sp. Ganesa Eka, 2016, Pembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II: Cherry Azharia, dr.,
Lebih terperinciPOTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI
POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Maretta Rosabella Purnamasari 1, I Made Sudarmaja 2, I Kadek Swastika 2 1 Program Studi
Lebih terperinciPOTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI
ISSN:2303-1395 E-JURNAL MEDIKA,VOL 6 NO 3,MARET 2017 POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Maretta Rosabella Purnamasari 1,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis dan ditularkan lewat hospes perantara jenis serangga yaitu Aedes spesies. DBD adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit menular yang masih menyerang penduduk dunia sampai saat ini. DBD merupakan salah satu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), larvisida, Aedes aegypti
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVISIDA NYAMUK AEDES AEGYPTI Karlina Jayalaksana, 2008, Pembimbing I : Meilinah Hidayat,dr.,M.Kes Pembimbing II : Susy Tjahjani,dr.,M.Kes
Lebih terperinciUJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MALATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DBD TAHUN 2016
UNIVERSITAS UDAYANA UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MALATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DBD TAHUN 2016 I WAYAN DARMA KUSUMA PROGRAM STUDI KESEHATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara dengan iklim tropis ini hanya memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pergantian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vector borne disease merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan pada manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda yang dapat menularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukan Asia menempati urutan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI Wilma Angela, 2009, Pembimbing I : Meilinah Hidayat,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra.,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MOJO (Aegle marmelos L.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MOJO (Aegle marmelos L.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) UNTUK MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti ABSTRAK
PEMANFAATAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) UNTUK MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti Astin Labuga 1), Helina Jusuf 2), Sunarto Kadir 3) 1 fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor yang dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK LARVISIDA INFUSA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth) TERHADAP Aedes sp. Pembimbing II : Dra. Rosnaeni, Apt.
ABSTRAK EFEK LARVISIDA INFUSA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth) TERHADAP Aedes sp Irvan Amadeo Tarigan, 2010 Pembimbing I : Dr. Susy Tjahjani. dr,m.kes Pembimbing II : Dra. Rosnaeni, Apt. Pengendalian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan ditularkan lewat hospes perantara jenis serangga yaitu Aedes spesies.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Di Indonesia,
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI
ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, Indonesia UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan utama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, Indonesia menduduki urutan tertinggi kasus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.
BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes
Lebih terperinciEFEK GRANUL EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti L. SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
EFEK GRANUL EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti L. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Farkhan Kuncoro G0012075 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae yang mempunyai empat serotipe,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epidemiologi perubahan vektor penyakit merupakan ancaman bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Dengue hemorraghic fever (DHF) atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Jumlah penderita DBD cenderung meningkat
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI Dwi Iriani Sutami, 2007 Pembimbing I : Budi Widyarto Lana, dr. Pembimbing II: Lusiana darsono, dr.,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang. disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina Aedes aegypti. DBD ditunjukkan empat manifestasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
PERBEDAAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) BENTUK GRANUL DENGAN ABATE DALAM MENANGGULANGI JENTIK-JENTIK NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan. tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya, kasus demam berdarah dengue/sindrom renjatan dengue ditemukan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI
SKRIPSI EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI NI LUH KOMANG SUMI ARCANI NIM 1302005017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK. DURASI DAYA REPELEN BERBAGAI KADAR MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DAN DEET TERHADAP Aedes sp. PADA MANUSIA
ABSTRAK DURASI DAYA REPELEN BERBAGAI KADAR MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DAN DEET TERHADAP Aedes sp. PADA MANUSIA Thirza Christine, 2011 Pembimbing I : Dr. dr. Susy Tjahjani, M.Kes Pembimbing II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WHO melaporkan dengue merupakan mosquito-borne disease yang tercepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO melaporkan dengue merupakan mosquito-borne disease yang tercepat pertumbuhannya. Sekitar 1 juta kasus dilaporkan pada World Health Organization (WHO) setiap tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III
KEEFEKTIFAN EKSTRAK ETANOL DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciEFEK GRANUL EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM [Syzygium polyanthum (Wight.) Walp] TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus SKRIPSI
EFEK GRANUL EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM [Syzygium polyanthum (Wight.) Walp] TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Muhamad Dwi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad, penyakit Demam Berdarah Dengue dianggap sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG
HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG Hilda Irianty, Norsita Agustina, Adma Pratiwi Safitri Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi demam akut yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue dari genus Flavivirus ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering terjadi di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan nyamuk penular dan virus penyebab penyakit ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS
ABSTRAK PERBEDAAN RERATA JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN MANIFESTASI PERDARAHAN NEGATIF-RINGAN DAN SEDANG-BERAT DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015 Trombositopenia adalah salah satu dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang ditularkan ke manusia dengan gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas disertai bintik-bintik merah pada kulit. Demam Berdarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kasus DBD di Indonesia pertama
Lebih terperinciEFEK GRANUL EKSTRAK BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti L. SKRIPSI
EFEK GRANUL EKSTRAK BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti L. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ELISABETH DEA RESITARANI G0011082
Lebih terperinciUJI RESISTENSI LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP ABATE (TEMEPHOS) 1% DI KELURAHAN MAYANG MANGURAI KOTA JAMBI PADA TAHUN 2016
UJI RESISTENSI LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP ABATE (TEMEPHOS) % DI KELURAHAN MAYANG MANGURAI KOTA JAMBI PADA TAHUN 06 Angeline Fenisenda, Ave Olivia Rahman, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh vektor masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam Berdarah Dengue
Lebih terperinciEFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO
EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan UKDW. data dari World Health Organization (WHO) bahwa dalam 50 tahun terakhir ini
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan utama di negara - negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hal ini diperkuat dengan data dari World Health
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk sebagai vektornya adalah Demam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk sebagai vektornya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciMALATHION DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RESISTENSI NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP MALATHION DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk merupakan masalah kesehatan serius dan masih menjadi persoalan akhir-akhir ini. Demam Berdarah, Filariasis, Malaria, Yellow
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara tropis maupun subtropis. Penyakit ini dapat menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011a). Tahun 2010 Indonesia tercatat sebagai negara dengan angka kejadian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di Indonesia (Kementerian
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing II : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN TAHUN 2014 Leuwih Mentari, 2014 ; Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia hingga tahun 2007 diprediksi melebihi jumlah yang diperkirakan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), yakni
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di negaranegara. subtropis. Penyakit ini endemik dibeberapa negara
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di negaranegara subtropis. Penyakit ini endemik dibeberapa negara antara lain Afrika, Amerika, Mediterranea Timur,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi yang ditemukan di daerahtropis dan ditularkan lewat hospes perantara yaitu Aedes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan menempati urutan pertama di Asia. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan menempati urutan pertama di Asia. Pada tahun 2014, sampai pertengahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Evelyn Susanty Siahaan, 2009 Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS.,
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (Impatiens balsamina) TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MUTIANI RIZKI G0012142 FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL Solanum Lycopersicum L. SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL Solanum Lycopersicum L. SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN Dian Widya A, 2009 Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Endang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari seorang kepada orang lain melalui gigitan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS INFUSA DAUN ZODIA (Evodia suaveolens S.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP
ABSTRAK EFEKTIVITAS INFUSA DAUN ZODIA (Evodia suaveolens S.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP NYAMUK Aedes sp. BETINA Paulus Ruben Christy, 1210242, Pembimbing I : Winsa Husin, dr., MSc., MKes., PA(K) Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK DAYA REPELEN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP NYAMUK Aedes sp.
ABSTRAK DAYA REPELEN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP NYAMUK Aedes sp. Yohana Caresa Hantojo, 2015, Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II : Dra. Sri Utami Sugeng, M.kes.
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti Ratih Sari Wardani 1, Mifbakhuddin 2, Kiky Yokorinanti 3 1,2,3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis terbesar di dunia. Iklim tropis menyebabkan timbulnya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk dan sering
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak ethanol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue. hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit virus yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit virus yang berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal dalam waktu yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011 Rinaldy Alexander, 2014. Pembimbing : July Ivone, dr, MKK, MPd.Ked Prof. Dr dr. Susy Tjahjani, M.Kes Latar belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, terdapat 1,23 miliar penduduk di 58 negara yang berisiko tertular filariasis dan membutuhkan terapi preventif. Lebih dari 120 juta penduduk terinfeksi filariasis
Lebih terperinciPREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : FATHIRAH AINA BT. ZUBIR NIM : 070100405 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui cucukan nyamuk Aedes sp. yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis diantaranya kepulauan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN PEPAYA(Carica papaya L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN PEPAYA(Carica papaya L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp Michael Valiant, 2010, Pembimbing I : Dr. dr. Susy Tjahjani, M.Kes Pembimbing II : dr. Sylvia Soeng, M.kes Angka kejadian
Lebih terperinciPENGGUNAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK ETHANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA Culex quinquefasciatus
PENGGUNAAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK ETHANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA Culex quinquefasciatus Dwi Lestari, Anik Nuryati, Siti Nuryani Jurusan Analis Kesehatan
Lebih terperinciUJI LARVASIDAL EKSTRAK n-heksana, KLOROFORM DAN METANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti
UJI LARVASIDAL EKSTRAK n-heksana, KLOROFORM DAN METANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP LARVA Aedes aegypti SKRIPSI Oleh I G N Adhi Surya N NIM 092010101011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUniversitas Lampung. Abstrak. Larvacide Effects of Leaf Extract Aloe vera (Aloe vera) Against Third Instar larva of Aedes aegypti.
Efek Larvasida Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Larva Aedes aegypti Instar III Shella Arivia 1), Betta Kurniawan, Reni Zuraida 2) Email: pocha_hontas91@yahoo.co.id 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. vektor penyakit infeksi antar manusia dan hewan (WHO, 2014). Menurut CDC
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insekta telah lama dikenal sebagai kelompok hewan yang memiliki diversitas paling tinggi di muka bumi. Insekta yang tercatat oleh Sabrosky (1952), pada tahun 1948 adalah
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN JUMLAH HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT SANGLAH TAHUN
ABSTRAK HUBUNGAN JUMLAH HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT SANGLAH TAHUN 2013-2014 Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit arboviral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dan mengalami perkembangan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK AIR REBUSAN JARAK CINA (Jatropha multifida) DAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti
EFEKTIVITAS EKSTRAK AIR REBUSAN JARAK CINA (Jatropha multifida) DAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciSumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Insidensi DBD di seluruh dunia telah meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir. Lebih dari 2,5 miliar orang atau 40% penduduk dunia beresiko untuk terkena
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spiritual maupun sosial yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Pemerintah
Lebih terperinciPERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Yunita K.R. dan Soedjajadi K., Perilaku 3M, Abatisasi PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE 3M Behavior, Abatitation, Aedes aegypti Larva
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010
Lebih terperinci