ANALISA KEANDALAN PADA PIPA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA ( JOB P-PEJ )BENGAWAN SOLO RIVER CROSSING

Transkripsi

1 ANALISA KEANDALAN PADA PIPA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA ( JOB P-PEJ )BENGAWAN SOLO RIVER CROSSING Oleh : Ardilla Dedy Pratama Dosen Pembimbing: 1. Ir.Imam Rochani, M.Sc 2. Yeyes Mulyadi, ST,M.Sc

2 Latar belakang Pipeline merupakan alat transportasi minyak dan gas yang aman dan ekonomis Adanya peningkatan produksi minyak oleh JOB PERTAMINA- PETROCHINA EAST JAVA mencapai barrel per hari Letak daerah instalasi pipa pada daerah sungai Bengawan Solo yang mempunyai fungsi bagi banyak penduduk disekitar Pentingnya dilakukan analisa tegangan dan analisa keandalan yang terjadi pada pipa akibat internal dan eksternal pressure agar dapat diketahui pada kedalaman instalasi berapa pipa tersebut akan dinyatakan handal

3 PERUMUSAN MASALAH 1.Bagaimana tegangan pada pipa 16 inch yang terjadi di sungai Bengawan Solo river crossing 2.Bagaimana keandalan pipa yang terjadi akibat adanya variasi kedalaman, tempratur, tebal pipa dan tekanan.

4 BATASAN MASALAH 1. Pemodelan dilakukan pada pipa 16 inch yang tertanam pada sungai bengawan solo mulai dari Blok valve yang berada pada kedua sisi Sungai Bengawan Solo river crossing. 2. Beban yang bekerja pada pipa adalah beban internal dan beban eksternal 3. Keandalan disebabkan karena perbedaan temprature, tekanan, tebal pipa dan variasi kedalaman di sungai Bengawan Solo river crossing 4. Konfigurasi tanah adalah berupa tanah lempung 5. Aliran sungai Bengawan Solo yang bisa mengakibatkan proses erosi pada tanah buried yang berfungsi sebagai ancor pipa tidak dianalisa

5 Perencanaan lokasi Peta lokasi

6

7 Instalasi Pipeline di Bengawan Solo river crossing

8

9 Data material pipa 9

10 METODOLOGI

11 Analisa tegangan pipa

12 METODOLOGI KEANDALAN

13 Data lingkungan Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data pipeline Sukowati- CPA milik JOB-PPEJ Tuban, Jawa Timur

14 Perhitungan panjang virtual Angkor Hasil analisa penentuan panjang virtual angkor sebagai dasar peletakkan posisi blok angkor. kedalaman pipa (m) panjang virtual ancor (m)

15 Pemodelan pipa dengan menggunakan Caesar 5.1

16 Pemodelan pipa dibawah tanah (Burried pipe))

17 HasilRunning model

18 Tegangangabungan yang terjadiakibatinternal pressure, temperature dan kedalaman 1 meter Burried Depth to Top of pipe (d) meter Pressure (P 1) Desain Pressure (P 2) operasi Temperature (T 1) desain F Temperature (T 2) operasi F Combined Stress Maximum Allowable Stress Status ok ok overstress

19 Grafik pengaruh pressure dan temperature terhadap tegangan gabungan pada kedalaman 1 meter

20 Tegangangabungan yang terjadiakibatinternal pressure, temperature dan kedalaman 2 meter Burried Depth to Top of pipe (d) meter Pressure (P 1) Desain Pressure (P 2) operasi Temperature (T 1) desain F Temperature (T 2) operasi F Combined Stress Maximum Allowable Stress Status ok ok overstress

21 Grafik pengaruh pressure dan temperature terhadap tegangan gabungan pada kedalaman 2 meter

22 Tegangangabungan yang terjadiakibatinternal pressure, temperature dan kedalaman 3 meter Burried Depth to Top of pipe (d) meter Pressure (P 1) Desain Pressure (P 2) operasi Temperature (T 1) desain F Temperature (T 2) operasi F Combined Stress Maximum Allowable Stress Status ok ok ok

23 Grafik pengaruh pressure dan temperature terhadap tegangan gabungan pada kedalaman 3 meter

24 Tegangangabungan yang terjadiakibatinternal pressure, temperature dan kedalaman 4 meter Burried Depth to Top of pipe (d) meter Pressure (P 1) Desain Pressure (P 2) operasi Temperature (T 1) desain F Temperature (T 2) operasi F Combined Stress Maximum Allowable Stress Status ok ok ok

25 Grafik pengaruh pressure dan temperature terhadap tegangan gabungan pada kedalaman 4 meter

26 Ovalitas pipa pada saat operasi maksimal terhadap variasi kedalaman Kedalaman tanah (d) Pressure (P) Temperature (T) Deformed Ovality Pc Pc/(γm*γSC) Pe Status Meter o F in in ok ok ok ok

27 Ovalitas pipa pada saat operasi minimal terhadap variasi kedalaman Kedalaman tanah (d) Pressure (P) Temperature (T) Deformed Ovality Pc Pc/(γm*γSC) Pe Status Meter o F in in ok ok ok ok

28 Analisa Keandalan Pipa Analisa Keandalan terhadap Combined stress Moda kegagalan pipa, sebagai berikut :

29 input data sebagai variable acak Pressure 300 Temperature F 230 Tebal pipa

30 Distribusi variabel acak

31 Keandalan pada pipa akibat adanya variasi terhadap kedalaman Burried Depth to Top of pipe (d) meter Peluang sukses (Ps) Peluang gagal (Pg) indeks ( β )

32 Grafik hubungan keandalan pada pipa akibat adanya variasi terhadap kedalaman

33 Kesimpulan 1. Burried Depth to Top of pipe (d) meter Combined Stress Status Hasil dari tegangan gabungan pada pipa Bengawan Solo river crossing seperti yang ditunjukkan pada tabel yang ada diatas yaitu tegangan gabungan yang terjadi pada kedalaman 1 meter dan 2 meter pipa tegangan pada pipa melebihi tegangan yang diijinkan oleh standar yaitu 31500, sehingga pipa mengalami overstress. Pada kedalaman 3 meter dan 4 meter tegangan gabungan yang dihasilkan pipa tidak melebihi tegangan yang diijinkan dan mempunyai hasil tegangan yang lebih menurun, karena semakin dalam pipa dipendam pada kedalaman yang lebih dalam maka akan semakin kuat tanah yang menghimpit pipa tersebut sehingga dapat menurunkan tegangan gabungan yang terjadi pada pipa. Ovalitas yang terjadi pada pipa juga masih dalam batas yang diijinkan.

34 Kesimpulan 2. Burried Depth to Top of pipe (d) meter Peluang sukses (Ps) Peluang gagal (Pg) indeks ( β ) Keandalan pipa terhadap combined stress pada kedalaman 1 meter, 2 meter, 3 meter dan 4 meter menghasilkan peluang keandalan yang semakin meningkat, pada kedalaman 3 meter dan 4 meter peluang sukses pipa sama dengan 1, hal tersebut menunjukkan bahwa pipa masih dalam kategori aman dengan nilai keandalan sama dengan 1. Hal tersebut diakibatkan karena semakin dalam pipa terkubur maka semakin menurun tegangan yang terjadi.

35 Terima Kasih