Oleh : Putu Nanci Riastini, 2009 (Pembimbing: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Putu Nanci Riastini, 2009 (Pembimbing: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S)"

Transkripsi

1 ABSTRAK [01] PENGEMBANGAN PERANGKAT TES KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KONSEP DASAR IPA II S1 PGSD Putu Nanci Riastini, 2009 (Pembimbing: Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S) Penelitian ini bertujuan untuk 1) menghasilkan perangkat penilaian keterampilan proses sains yang berkualitas berdasarkan validitas butir soal keterampilan proses sains dilihat dari korelasi butir-total, daya pembeda, dan tingkat kesukaran 2) mengukur reliabilitas perangkat butir soal yang dikembangkan. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Bahan yang dikaji dan dikembangkan adalah keterampilan proses sains (KPS) yang dapat dibuatkan tes tulis pada materi-materi ajar IPA II di program Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pada bagian pengembangan perangkat penilaian, subjeknya adalah perangkat soal keterampilan proses sains yang telah dibuat. Sedangkan, objek penelitiannya adalah kualitas perangkat tes tersebut, yang mencakup validitas dan reliabilitas. Validitas perangkat tes dilihat dari korelasi butir-total, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Analisis data dilakukan secara statistik untuk korelasi butirtotal dan keparalelan tes dengan korelasi product moment, daya pembeda dengan indeks diskriminasi, tingkat kesukaran dengan indeks kesukaran, reliabilitas dengan rumus Alpha, dan pandangan mahasiswa dengan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan perangkat soal KPS untuk materi Konsep Dasar IPA II, yang terdiri dari 30 butir soal pada paket A dan B. Hasil analisis paket A menghasilkan indeks korelasi antar butir 0,14 sampai dengan 0,75 (r tabel = 0,13). Validitas berdasarkan daya pembeda, paket A memiliki daya pembeda dengan indeks diskriminasi berkisar dari 0,22 sampai Abstrak Pendidikan Dasar 157

2 0,85. Validitas berdasarkan tingkat kesukaran mendapatkan indeks kesukaran masing-masing butir soal berkisar antara 0,21 hingga 0,74. Hasil analisis paket B menghasilkan validitas berdasarkan korelasi butir-total dengan rentangan indeks korelasi 0,19 hingga 0,57. Paket B memiliki indeks diskriminasi berkisar dari 0,22 sampai 0,82 dan indeks kesukaran berkisar antara 0.20 hingga Perangkat soal KPS paket A dan B yang dikembangkan dinyatakan bersifat reliabel dengan indeks 0,84 untuk paket A dan 0,85 untuk paket B. Atas dasar itu, perangkat soal KPS yang dikembangkan tergolong cukup baik sehingga diperoleh 24 butir soal pada paket A dan 21 butir soal pada paket B. ABSTRAK [02] PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIK VEE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SMP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN I Made Citra Wibawa, 2009 (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si.) Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Heuristik Vee terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian ini menggunakan rancangan The Posttest- Only Control Group Design dengan melibatkan sampel sebanyak 74 siswa SMP Negeri 1 Marga. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan berpikir divergen dan tes prestasi belajar IPA. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan analisis kovariansi. Abstrak Pendidikan Dasar 158

3 Hasil analisis data adalah sebagai berikut. Pertama, penerapan model pembelaran Heuristik Vee berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPA, dalam arti bahwa penerapan model pembelajaran Heuristik Vee dalam pembelajaran IPA menyebabkan prestasi belajar IPA yang lebih tinggi pada kelompok siswa yang proses pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Heuristik Vee dibandingkan dengan prestasi belajar IPA pada kelompok siswa yang proses pembelajarannya menerapkan model pembelajaran konvensional (t hitung sebesar 9,67 pada α = 0,05). Kedua, penerapan model pembelajaran Heuristik Vee tetap berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPA walaupun telah diadakan pengendalian terhadap kemampuan berpikir divergen siswa (F hitung sebesar 14,83 pada α = 0,05). Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa model pembelajaran Heuristik Vee dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Siswa SMP Negeri 1 Marga, baik dengan pengendalian kemampuan berpikir divergen siswa maupun tanpa pengendalian berpikir divergen siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini dianjurkan pada para guru IPA untuk menggunakan model pembelajaran Heuristik Vee pada materi-materi IPA yang sesuai. A B S T R A K [03] STUDI EVALUASI KESIAPAN PELAKSANAAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA SINGARAJA I Dewa Nyoman Wardana, 2009 (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Wayan Koyan, M. Pd.) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kesiapan pelaksanaan akreditasi sekolah dasar negeri di kota Singaraja ditinjau dari segi konteks, yang meliputi kemampuan kognitif, Abstrak Pendidikan Dasar 159

4 kemampuan afektif, peran serta masyarakat dan komite, serta visi, misi dan sasaran sekolah, (2) kesiapan pelaksanaan akreditasi sekolah dasar negeri di kota Singaraja ditinjau dari segi input, yang meliputi manajemen sekolah, sarana prasarana, lingkungan dan kultur sekolah, (3) kesiapan pelaksanaan akreditasi sekolah dasar negeri di kota Singaraja ditinjau dari segi proses, yang meliputi organisasi/kelembagaan, ketenagaan guru, kurikulum, proses pembelajaran, kesiswaan, dan (4) kendala-kendala yang ditemukan di sekolah dasar negeri di kota Singaraja dalam melaksanakan akreditasi sekolah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluasi dengan mengadopsi model evaluasi CIPP, melalui analisis kuadran model Glickman. Variabel konteks diukur dengan instrumen berupa kuesioner konteks, variabel input diukur dengan instrumen berupa kuesioner input, dan variabel proses diukur dengan instrumen berupa kuesioner proses. Sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah sekolah-sekolah dasar negeri yang akan diakreditasi di kota Singaraja sebanyak 15 sekolah dengan jumlah responden adalah 179 orang terdiri dari guru, kepala sekolah dan komite sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Guru, kepala sekolah, dan komite sekolah dasar negeri di kota Singaraja ditinjau dari segi konteks, input, proses, siap melaksanakan akreditasi sekolah, dan (2) Kendala-kendala yang ditemukan di sekolah dasar negeri di kota Singaraja dalam melaksanakan akreditasi sekolah antara lain: masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru, kepala sekolah dan komite mengenai akreditasi sekolah, masih ada guru, kepala sekolah dan komite yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah, terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah, masih rendahnya komitmen, pengelolaan pembelajaran belum optimal, dan lingkungan sekolah masih ada yang kurang mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru, kepala sekolah, dan komite sekolah dasar negeri di kota Singaraja siap melaksanakan akreditasi sekolah ditinjau dari segi konteks, input, maupun proses. Abstrak Pendidikan Dasar 160

5 ABSTRAK [04] PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 3 KEDIRI TABANAN I Made Warnata, 2009 (Pembimbing : Prof. Dr Nyoman Dantes, Dr. Nyoman Tika, M.Si.) Penelitian ini adalah sebuah eksperimen dengan desain posttest only control group dan menggunakan rancangan analisis factorial 2 X 2. Tujuan penelitian ini mengungkap pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan proses sains ditinjau dari gaya berpikir peserta didik pada SMP Negeri 3 Kediri Tabanan tahun pelajaran Penelitian ini melibatkan 80 peserta didik sebagai sampel, pengambilan jumlah sampel berdasarkan tabel Krejcie dan Nomogram Harry King yang mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling. Sampling tahap pertama dilakukan secara random dengan teknik undian untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampling tahap kedua dilakukan secara random untuk mendapatkan jumlah sampel yang sama setiap selnya. Uji kesetaraan kelompok dilakukan dengan uji t, dengan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Analisis deskriptif terhadap data penelitian menunjukan rerata yang dicapai, pada kelompok eksperimen dengan gaya berpikir divergen 19,1, gaya berpikir konvergen 16,3, pada kelompok konvensional dengan gaya berpikir divergen 13,6, gaya berpikir konvergen 17,9. Data keterampilan proses sains dikumpulkan dengan menggunakan tes unjuk kerja dengan penilaian keterampilan proses..data mengenai gaya berpikir dikumpulkan Abstrak Pendidikan Dasar 161

6 dengan menggunakan tes gaya berpikir yang telah distandarisasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur dan uji Tukey. Hasil analisis varians menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan gaya berpikir terhadap keterampilan proses sains.lebih jauh uji Tukey menunjukkan, bahwa keterampilan proses sains yang dicapai peserta didik berbeda secara signifikan, yaitu antara kelompok yang belajar model inkuiri terbimbing dengan kelompok yang belajar dengan model konvensional. Berdasarkan temuan di atas dsimpulkan, bahwa model pembelajaran dan gaya berpikir berpengaruh terhadap keterampilan proses sains peserta didik. Untuk gaya berpikir divergen model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih unggul daripada model pembelajaran konvensional. Adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan gaya berpikir terhadap keterampilan proses sains Hasil penelitian ini juga mengimplikasikan, bahwa dalam pembelajaran sains model pembelajaran inkuiri terbimbing perlu diterapkan untuk peserta didik SMP. Abstrak Pendidikan Dasar 162

7 ABSTRAK [05] PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BERORIENTASI LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VI SD (Studi Pembelajaran Pada Siswa Kelas VI SD N 3 Sambirenteng Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng) Nyoman Arbawa, 2009 (Pembimbing : Prof.Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd., Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.Pd.) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1 ) Tingkat keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan media model berorientasi lingkungan pada siswa kelas VI SD Nomor 3 Sambirenteng tahun pelajaran 2008/2009, 2) Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan media model berorientasi lingkungan pada siswa kelas VI SD Nomor 3 Sambirenteng tahun pelajaran 2008/2009. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester II Sekolah Dasar No 3 Sambirenteng yang jumlahnya 29 orang. Penelitian Tindakan Kelas ini di rancang dalam bentuk siklus, mulai siklus I, siklus II dan siklus III. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode observasi untuk keaktifan belajar dan metode tes untuk menentukan hasil belajar. Metode analisis data yang dipergunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data yang didapatkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan media model berorientasi lingkungan pada penelitian siklus I berada pada Tingkat 78% yang tergolong cukup aktif, pada siklus II berada pada Tingkat 80 % yang tergolong aktif dan penelitian siklus III berada pada Tingkat 82% yang tergolong aktif. Rata- rata keaktifan belajar siklus I, siklus II, dan siklus III Abstrak Pendidikan Dasar 163

8 adalah 80% yang tergolong aktif. Demikian pula tingkat hasil belajar siswa pada penelitian siklus I berada pada tingkat 79% yang tergolong cukup baik, pada siklus II berada pada tingkat 80,5% yang tergolong baik, dan siklus III berada pada Tingkat 81% yang tergolong baik. Kalau dilihat dari rata-rata prosentase hasil belajar siswa dari siklus I, siklus II dan siklus III berada pada Tingkat 80,20% yang tergolong baik. Berdasarkan hasil tersebut maka penggunaan media model berorientasi lingkungan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian disarankan antara lain : 1) Kepada para guru agar lebih banyak mengupayakan media belajar yang lebih konkrit seperti media model yang berasal dari lingkungan siswa itu sendiri dalam pembelajaran; 2) Kepada Kepala Sekolah agar memberikan perhatian, kesempatan serta bantuan moral maupun material untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efesien. ABSTRAK [06] PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 SINGARAJA Margunayasa, I G, 2009 (Pembimbing : Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si., Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd.) Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen pada siswa kelas VIII SMPN 2 Singaraja tahun pelajaran 2008/2009. Eksperimen menggunakan pengukuran dua faktor dengan versi faktorial posttest only non-equivalent control group design. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Data pertama dikumpulkan Abstrak Pendidikan Dasar 164

9 dengan tes pemahaman konsep dan data kedua dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir kritis. Tes pemahaman konsep berbentuk pilihan ganda diperluas terdiri dari 20 butir dengan indeks validitas butir berkisar dari r = 0,27 s.d r = 0,71 dan indek reliabilitas alpha Cronbach = 0,88. Tes kemampuan berpikir kritis berbentuk esai terdiri dari 15 butir dengan validitas butir berkisar dari r = 0,24 s.d. r = 0,71 dan indek reliabilitas alpha Cronbach = 0,79. Data dianalisis secara deksriptif dan dengan menggunakan MANOVA faktorial 2 2. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil-hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara kelompok model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok model pembelajaran pemecahan masalah (F = 5,13; p<0,05). Kedua, terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep antara kelompok gaya kognitif field independent dan kelompok gaya kognitif field dependent (F = 23,43; p<0,05). Ketiga, dalam pencapaian pemahaman konsep, model pembelajaran dan gaya kognitif berinteraksi secara signifikan (F = 6,11; p<0,05). Keempat, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis antara kelompok model pembelajaran berbasis masalah dan kelompok model pembelajaran pemecahan masalah (F = 12,75; p<0,05). Kelima, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis antara kelompok gaya kognitif field independent dan kelompok gaya kognitif field dependent (F = 44,94; p<0,05). Keenam, dalam pencapaian kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran dan gaya kognitif tidak berinteraksi secara signifikan (F = 0,06; p>0,05). Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. (1) Dalam pengemasan pembelajaran IPA untuk pencapaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran berbasis masalah dapat diimplementasikan khususnya dalam pokok bahasan tekanan, usaha energi, dan pesawat sederhana. (2) Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar meneliti keefektifan berbagai model pembelajaran Abstrak Pendidikan Dasar 165

10 inovatif lainnya seperti model inquiry training, model pembelajaran perubahan konseptual, model group investigation, dan lain-lain. ABSTRAK [07] PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS PROJEK (PROJECT BASED-COOPERATIVE LEARNING) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2008/2009 I Gusti Ayu Tri Agustiana, 2009 (Pembimbing : Dr. I Nyoman Tika, M.Si, Dr. A.A.Istri Ngurah Marhaeni, M.A) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif berbasis projek terhadap hasil belajar IPA SD. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SD Negeri Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang ada di SD Negeri Kelurahan Kaliuntu Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2008/2009. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimental semu (quasi) dengan pola dasar The Posttest-Only Control Group Design (Truckman, 1999:172). Kelas yang digunakan sebagai sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini, model pembelajaran kooperatif berbasis projek yang dikenakan pada kelompok eksperimen dan model konvensional yang dikenakan pada kelompok kontrol. Sebagai variabel terikat adalah minat dan hasil belajar IPA. Data minat siswa dikumpulkan dengan kuesioner minat terhadap pelajaran IPA dan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar IPA. Data yang Abstrak Pendidikan Dasar 166

11 telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis Multivariate Analysis Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) secara keseluruhan, terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran KBP dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (F h = 6,549 > F t(2:86(0,05) = 3,245). Hasil belajar IPA siswa yang mengikuti model pembelajaran KBP lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (2) Minat siswa pada pelajaran IPA yang diajarkan dengan model pembelajaran KBP menunjukkan harga mutlak µ = 29,479 dengan simpangan baku 5,701 dan angka signifikansi < 0,05, LSD = 8,35. Angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan µ lebih besar dari LSD, berarti minat siswa pada pelajaran IPA siswa yang diajar dengan model pembelajaran KBP secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis projek mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap minat dan hasil belajar IPA. Selanjutnya disarankan kepada guru IPA SD untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis projek sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA di SD. Abstrak Pendidikan Dasar 167

12 ABSTRAK [08] PENGARUH MODEL KOOPERATIF STAD TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 4 PUPUAN Arsa, I K. G., 2009 (Pembimbing: Prof.Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., Prof.Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd.) Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui secara bersama-sama perbedaan hasil belajar PKn dan sikap sosial antara kelompok siswa yang belajar dengan model kooperatif STAD dan kelompok siswa yang belajar dengan model konvensional, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang belajar dengan model kooperatif STAD dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model konvensional, dan (3) mengetahui perbedaan sikap sosial antara kelompok siswa yang belajar dengan model kooperatif STAD dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model konvensional. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas VIII SMPN 4 Pupuan tahun pelajaran 2008/2009. Eksperimen menggunakan pengukuran non-equivalent posttest control group design. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: (1) skor-skor pasca hasil belajar, dan (2) skorskor pasca sikap sosial. Data pertama dikumpulkan dengan tes hasil belajar dan data kedua dikumpulkan dengan kuisioner sikap sosial. Tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda terdiri dari 35 butir dengan indeks validitas butir berkisar dari r = 0,172 s.d r = 0,586 dan indek reliabilitas KR-21 = 0,836. Kuisioner sikap sosial terdiri dari 40 butir dengan validitas butir berkisar dari r = 0,208 s.d. r = 0,732 dan indek reliabilitas alpha Cronbach = 0,911. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan MANOVA. Semua pengujian Abstrak Pendidikan Dasar 168

13 hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 dan dengan menggunakan bantuan program SPSS 10.0 PC for Windows. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan hasil-hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, secara bersama-sama terdapat perbedaan hasil belajar PKn dan sikap sosial antara kelompok siswa yang belajar dengan model kooperatif STAD dan model konvensional (F=27,237;p<0,05). Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar PKn yang signifikan antara model kooperatif STAD dan model konvensional (F=52,526; p<0,05). Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok model kooperatif STAD lebih tinggi dari pada kelompok model konvensional ( = 5,172; SD = 0,714; p<0,05). Ketiga, terdapat perbedaan sikap sosial yang signifikan antara model kooperatif STAD dan model konvensional (F = 7,445; p<0,05). Rata-rata sikap sosial siswa pada kelompok model kooperatif STAD lebih tinggi dari pada kelompok model konvensional ( = 7,828; SD = 2,869; p<0,05). Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. (1) Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PKn dan meningkatkan sikap sosial siswa. (2) Untuk meneliti keefektifan proses model pembelajaran kooperatif STAD dalam pencapaian kriteria keberhasilan belajar, dianjurkan agar dilakukan melalui penelitian tindakan kelas secara efektif. Abstrak Pendidikan Dasar 169

14 ABSTRAK [09] PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF BERBANTUAN TEKNIK KWL (Studi Pembelajaran di Sekolah Dasar) I Nyoman Sudirman, 2009 Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd.) Penelitian ini merupakan suatu studi pembelajaran di sekolah dasar yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar IPS melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif berbantuan teknik KWL. Paradigma penggunaan model ini dalam pendidikan ilmu pengetahuan sosial sebagai respon terhadap gejala melemahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran pendidikan IPS khususnya dalam upaya mempersiapkan secara dini siswa menjadi manusia yang berkualitas dan warga negara yang baik. Disamping itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab krisis pembelajaran pendidikan IPS yang disebabkan oleh kurangnya penelitianpenelitian yang mengacu pada penggunaan model-model pembelajaran yang melibatkan tenaga pendidik secara langsung sebagai patner kerja dalam rangka menambah wawasan dan kemampuan mereka dalam melaksanakan profesinya sebagai tenaga pendidik. Penelitian ini dilakukan pada SD Negeri 4 Kaliuntu Singaraja dengan melibatkan guru mitra secara langsung dalam iklim kerjasama yang kolaboratif. Penelitian ini dilakukan dalam dimensi penelitian tindakan yang dilakukan secara daur ulang sebanyak tiga siklus. Penelitian ini berhasil mengungkap temuan penggunaan model pembelajaran kooperatif berbantuan teknik KWL bahwa terjadinya peningkatan hasil prestasi IPS dilihat dari perbandingan nilai rata-rata pre-tes dan post-tes yang diperoleh oleh siswa pada masing-masing siklus pembelajaran yang dilaksanakan. Abstrak Pendidikan Dasar 170

15 Simpulan penelitian ini bahwa: penggunaan model pembelajaran kooperatif berbantuan teknik KWL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan temuan penelitian, direkomendasikan agar model pembelajaran kooperatif berbantuan teknik KWL perlu terus ditingkatkan sosialisasi dan penggunaannya dalam pembelajaran di sekolah dasar sebagai upaya menunjang peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS, sehingga mampu melahirkan warga negara yang mempunyai kemampuan, sikap, dan keterampilan sosial yang memadai dalam melakoni kehidupan bermasyarakat. Secara rinci penelitian ini merumuskan beberapa kesimpulan khusus dan rekomendasi aplikatif sebagai sumbangan bagi penggunaan penelitian sejenis selanjutnya. ABSTRAK [10] MENGINTEGRASIKAN MATERI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN IPS YANG BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL BALI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR. Wayan Arjana, 2009 (Pembimibing : Prof. Dr. Wayan Lasmawan, M.Pd, Dr. A.A. Istri Ngurah Marhaeni, MA) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ranah kearifan lokal Bali yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPS, untuk memperoleh pengetahuan tentang langkah-langkah pengintegrasian materi dan teknik pembelajaran IPS yang berorientasi kearifan lokal Bali dan untuk mengetahui efektivitas Abstrak Pendidikan Dasar 171

16 pengintegrasian materi dan teknik pembelajaran IPS berorientasi kearifan lokal Bali dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Jinengdalem Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester kedua dengan Standar Kompetensi (SK) : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan kerja kolaborasi antara guru kelas V dengan teman sejawat, dan melibatkan partisipasi siswa kelas V yang berjumlah 29 orang. Hasil yang diperoleh dari dua kali siklus penelitian adalah sebagai berikut : (1) Aktivitas siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terjadi peningkatan aktivitas sebesar 22 %. Hal ini diperoleh dari pelaksanaan Siklus I nilai reratanya sebesar 57, sedangkan pada pelaksanaan Siklus II diperoleh nilai rerata sebesar 79, (2) Penguasaan konsep-konsep kearifan lokal Bali terjadi peningkatan sebesar 23 %. Angka ini didapatkan dari pelaksanaan Siklus I diperoleh nilai rerata sebesar 52, dan pelaksanaan Siklus II diperoleh nilai rerata sebesar 77, dan (3) Efektivitas pengintegrasian materi dan teknik pembelajaran yang berorientasi kearifan lokal Bali terjadi peningkatan sebasar 15,09 %, yang diperoleh dari selisih pelaksanaan Siklus I diperoleh nilai rerata sebesar 60,34, sedangkan pada Siklus II diperoleh rerata sebesar 75,43, dan (4) penilaian oleh siswa terhadap sepuluh aspek kemampuan guru dalam menyajikan materi tentang pengintegrasian materi dan teknik pembelajaran IPS yang berorientasi kearifan lokal Bali diperoleh nilai rerata sebesar 90,70 %. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama dua kali siklus di atas direkomendasikan kepada pengembang pendidikan di Indonesia bahwa model pengintegrasian materi dan teknik pembelajaran IPS yang berorientasi kearifan lokal Bali merupakan salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang perlu dikembangkan terutama bagi guru dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah, terutama pada jenjang Abstrak Pendidikan Dasar 172

17 pendidikan sekolah dasar. Karena hal ini sejalan dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sedang diberlakukan di Indonesia saat ini. Abstrak Pendidikan Dasar 173

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODELOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV B SD Negeri Karangtengah 01 yaitu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II Sulistiyawati dan Erwin Fertina Jurusan Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental-kuasi (quasi-experimental research). Penelitian kuasi eksperimen digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012 : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si Guru dan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107)

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107) 49 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107) menyatakan

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu(quasi Exsperiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian 61 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen, karena penelitian ini melakukan perlakuan atau manipulasi variabel. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Eksperimen ini dilakukan karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Bandarlampung yang terdistribusi dalam 9 kelas. Pada penelitian ini dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental design). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 232 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh Akhyar* Abstrak Tujuan utama penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KECAMATAN KUTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KECAMATAN KUTA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KECAMATAN KUTA Ni Ketut Suarni, Nyoman Dantes, I Nyoman Tika Program Studi Pendidikan Dasar, Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan keterampilan proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011 : 98) peneliian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci