MODUL ALGORITHMA & STRUKTUR DATA II PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL ALGORITHMA & STRUKTUR DATA II PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG"

Transkripsi

1 MODUL ALGORITHMA & STRUKTUR DATA II PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

2 BAB 1 TIPE ARRAY Selama ini kita menggunakan satu variabel untuk menyimpan 1 buah nilai dengan tipe data tertentu. Misalnya : int a1, a2, a3, a4, a5. Deklarasi variabel diatas digunakan untuk menyimpan 5 data integer dimana masingmasing variabel diberi nama a1, a2, a3, a4, dan a5. Jika kita memiliki 10 data, 100 data integer bahkan mungkin data yang ingin kita proses tidak kita ketahui atau bersifat dinamis, kita tidak mungkin menggunakan variabel seperti diatas. Di dalam C dan pemrograman yang lain, terdapat suatu fasilitas untuk menyimpan data-data yang bertipe data sama dengan suatu nama tertentu. Array adalah kumpulan dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama. Nilai-nilai data di suatu array disebut elemenelemen array. Letak urutan elemen array ditunjukkan dengan index atau subscript. Dilihat dari dimensinya array dapat dinagi menjadi array satu dimensi, array dua dimensi dan array tiga dimensi. 1.1 Array Satu Dimensi Mendeklarasikan array satu dimensi : Tipe_data Nama_array[ukuran_array] Tipe data elemen array: int, float, char, long int, dll. Nama array: menunjukkan nama array yang dipakai Ukuran array: menunjukkan jumlah maksimal elemen array Contoh : int X[5] Dalam bahasa C, indeks array dimulai dengan nol. Ilustrasi array satu dimensi: Contoh Program 1 Program untuk menjumlahkan elemen dalam array satu dimensi. #include "stdio.h" #include "conio.h" {float X[]={5,3,7,Total=0; int i; for(i=0;i<=2;i++) Total=Total+X[i]; printf("total=%f\n",total); Output dari program setelah dijalankan:

3 Total= Contoh Program 2 #include "stdio.h" #include "conio.h" {float A[5]={75,73,78,81,80; int i,x,indeks; printf("masukkan nilai yang akan dicari:\n"); scanf("%d",&x); indeks=0; for(i=0;i<5;i++) if(a[i]==x) indeks=i; printf("nilai ditemukan pada indeks ke- %d",indeks); 1.2 Array Dua Dimensi Array dua dimensi sering kali digambarkan/dianalogikan sebagai sebuah matriks. Jika array berdimensi satu hanya terdiri dari 1 baris dan banyak kolom, array berdimensi dua terdiri dari banyak baris dan banyak kolom yang bertipe sama. Mendeklarasikan array dua dimensi : Tipe_data Nama_array[baris][kolom] Tipe data elemen array: int, float, char, long int, dll. Nama array: menunjukkan nama array yang dipakai Ukuran array: menunjukkan jumlah maksimal elemen array Contoh : int Matrik[2][3] Dalam bahasa C, indeks array dimulai dengan nol. Ilustrasi array dua dimensi: Contoh Program 3

4 Program untuk menampilkan array dua dimensi #include "stdio.h" #include "conio.h" {float X[][4]={12.34,25.36,17.45,18.37, 15.15,18.05,11.25,55.55, 43.21,17.11,62.85,13.01; int i,j; {for(i=0;i<3;i++) {for(j=0;j<4;j++) printf("%2.3f ",X[i][j]); printf("\n"); printf("\n"); Output setelah program dijalankan: Contoh Program 4 Program untuk menampilkan array dua dimensi #include "stdio.h" #include "conio.h" {int MatriksA[100][100],MatriksB[100][100],MatriksC[100][100]; int i,j,barisab,kolomab; //Memasukkan Orde dari Matriks printf("jumlah Baris Matriks A dan B? "); scanf("%d",&barisab); printf("jumlah Kolom Matriks A dan B? "); scanf("%d",&kolomab); printf("\n"); //Memasukkan data matriks A printf("masukkan nilai matriks A:\n"); for(i=0;i<barisab;i++){ for(j=0;j<kolomab;j++) {printf("a (%3d,%3d)?",i+1,j+1); scanf("%d",&matriksa[i][j]); printf("\n");

5 Output setelah program dijalankan: Jumlah Kolom Matriks A dan B? 2 Jumlah Kolom Matriks A dan B? 3 Masukkan nilai matriks A: A ( 1, 1)?1 A ( 1, 2)?2 A ( 1, 3)?3 A ( 2, 1)?4 A ( 2, 2)?5 A ( 2, 3)?6 Masukkan nilai matriks B: B ( 1, 1)?7

6 B ( 1, 2)?8 B ( 1, 3)?9 B ( 2, 1)?10 B ( 2, 2)?11 B ( 2, 3)?12 Hasil jumlahan matriks: Latihan 1. Buatlah program untuk mengurutkan bilangan-bilangan berikut: 8,3,7,1,6,4,2 dan 5 dalam sebuah array satu dimensi dengan hasil pengurutannya meningkat dan menurun. 2. Buatlah program untuk menghitung selisih 2 buah matriks. 3. Buatlah program untuk menghitung perkalian matriks dengan sebuah skalar positif.

7 BAB 2 SUB PROGRAM (FUNGSI DAN PROSEDUR) Fungsi dan prosedur merupakan bagian dari program yang dibuat untuk tugas tertentu. Fungsi dan prosedur banyak dilibatkan dalam pemrograman yang bertujuan untuk menjadikan program lebih terstruktur sehingga mudah dipahami dan mudah dikembangkan karena dengan adanya fungsi dan prosedur akan mengurangi pengulangan penulisan kode. Fungsi dan prosedur letaknya terpisah dari program yang memanggil fungsi dan prosedur itu sendiri. Fungsi akan memberikan nilai akhir yang dinyatakan dengan pernyataan return, sedangkan prosedur tidak memberikan nilai akhir. 2.1 Dasar fungsi Tugas khusus yang diemban sebuah fungsi dapat kita lihat pada beberapa fungsi standart, misalnya: - getch(), dengan tugas membaca kode tombol. - printf(), dengan tugas untuk menampilkan informasi atau data ke layar. Pada umumnya fungsi memerlukan masukan yang dinamakan argumen atau parameter. Masukan ini selanjutnya diolah oleh fungsi. Hasil akhir fungsi berupa sebuah nilai (disebut nilai keluaran fungsi atau nilai balik fungsi). Bentuk umum fungsi Tipe_fungsi Nama_fungsi(Parameter_fungsi) {Pernyataan_1 Pernyataan_ Sebuah fungsi yang sederhana bisa saja tidak mengandung parameter sama sekali dan tentu saja untuk keadaan ini deklarasi parameter juga tidak ada. Sebagai contoh: inisialisasi() { return(0); Pada tipe fungsi diatas: - Tipe fungsi tidak disebutkan, berarti keluaran fungsi bertipe int. - inisialisasi adalah nama fungsi - Tanda () sesudah nama fungsi menyatakan bahwa fungsi tak memiliki parameter. - return (0); merupakan sebuah pernyataan dalam tubuh fungsi. 2.2 Memberikan nilai akhir fungsi Sebuah fungsi terlihat memiliki nilai keluaran. Didalam fungsi, pernyataan yang diberikan untuk memberikan nilai akhir fungsi berupa pernyataan return. Sebagai contoh fungsi inisialisasi yaitu return (0); merupakan pernyataan untuk memberikan nilai akhir pada fungsi berupa nol,

8 Contoh Program 1 #include"stdio.h" #include"conio.h" inisialisasi(); //deklarasi fungsi {int x,y; x=inisialisasi(); //pemanggilan fungsi inisialisasi printf("x=%d\n",x); y=inisialisasi(); //pemanggilan fungsi inisialisasi printf("y=%d\n",y); inisialisasi() //fungsi inisialisasi {return(0); Output setelah program dijalankan: x=0 y=0 Program di atas menjelaskan bahwa suatu fungsi cukup didefinisikan satu kali tetapi bisa digunakan beberapa kali. Pada keadaan semacam ini, seandainya tubu fungsi banyak mengandung pernyataan, maka pemakaian fungsi dapat menghindari duplikasi kode dan tentu saja menghemat penulisan program maupun kode dalam memori. Bagi suatu fungsi, jika suatu pernyataan return dieksekusi maka eksekusi terhadap fungsi akan berakhir dan nilai pada parameter return akan menjadi keluaran fungsi. Contoh Program 2 Program untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan dua buah bilangan dengan pembuatan masing-masing fungsi jumlah dan kurang. #include "stdio.h" #include "conio.h" float tambah(float a,float b); //deklarasi fungsi jumlah// float kurang(float x,float y); //deklarasi fungsi kurang// {float a,b,c,x,y,z; printf("a= "); scanf("%f",&a); printf("b= "); scanf("%f",&b); printf("x= ");

9 scanf("%f",&x); printf("y= "); scanf("%f",&y); c=tambah(a,b); z=kurang(x,y); printf("a+b=%f\n",c); //pemanggilan fungsi jumlah// printf("x-y=%f",z); //pemanggilan fungsi kurang// float tambah(float a,float b) //definisi fungsi jumlah// {return(a+b); float kurang(float x,float y) //definisi fungsi kurang// {return(x-y); Output setelah program dijalankan: A= 7 B= 3 X= 9 Y= 2 A+B= X-Y= Latihan 1. Tentukan output dari program setelah program dijalankan! #include stdio.h #include conio.h int ubah(int y); {int x,temp; temp=ubah(x); //pemanggilan fungsi ubah// printf("x=%d\n",temp);

10 int ubah(int y) //definisi fungsi ubah// {y=85; return(y); 2. Buatlah program untuk menentukan suatu bilangan apakah termasuk bilangan ganjil, genap, prima, kelipatan 3 atau kelipatan 5. Buatlah fungsi atau prosedur dalam program tersebut untuk melaksanakan perintah tersebut. 3. Buatlah program untuk menentukan nilai maksimum dan minimum diantara beberapa nilai yang dimasukkan sebagai inputan. Buatlah fungsi atau prosedur dalam program tersebut untuk melaksanakan perintah tersebut. 4. Tentukan output dari program berikut #include stdio.h #include conio.h void fung_a(void); void fung_b(void); int x=20; { x+=2; fung_a(); fung_b(); printf( x=%d\n,x); void fung_a(void) {static int x=5; x++; printf( x=%d\n,x); fung_b(); void fung_b(void) { x--; printf( x=%d\n,x);

11 BAB 3 OPERASI DASAR STRING String merupakan bentuk data yang biasa dipakai dalam bahasa pemrongraman untuk keperluan menampung dan memanipulasi data teks. Misalnya untuk menampung (menyimpan) suatu kalimat yaitu nama, alamat, dll. Dalam bahasa C, string bukanlah sebagai data tersendiri, melainkan array dari karakter. Konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik, misalnya: Matematika AB. Konstanta string disimpan didalam memory secara berurutan sebagai berikut: String M A T E M A T I K A A B NULL indeks Setiap karakter akan menempati memory sebesar 1 byte. Byte terakhir secara otomatis akan berisi karakter NULL (\0). 3.1 Variabel string Variabel string adalah variabel yang dipakai untuk menyimpan string. Misal: char nama[15]; 3.2 Memasukkan data string dalam program Pemasukan data string ke dalam suatu variabel biasa dilakukan dengan memakai gets(nama_array). Pemasukan data string ke dalam suatu program juga bisa menggunakan scanf( %s, nama_array). Jika menggunakan perintah scanf maka data inputan string tidak bisa mengandung spasi karena data yang terbaca akan selalu data sebelum spasi, kebalikannya terjadi pada gets(nama_array). 3.3 Menampilkan isi variabel string ke layar Pernyataan yang sering digunakan untuk menampilkan isi variabel string adalah: puts(var_string); printf( %s,var_string); printf(var_string); 3.4 Mengakses elemen string Variabel string merupakan bentuk khusus dari array bertipe char. Oleh karen itu, elemen dari variabel string dapat diakses seperti halnya pengaksesan elemen pada array. 3.5 Beberapa fasilitas untuk operasi karakter yang didefinisikan pada file ctype.h isalnum() : menghasilkan nilai benar (bukan nol) kalau c adalah sebuah huruf (huruf kapital ataupun huruf kecil) atau sebuah karakter digit (0 sampai dengan 9). isalpha() : menghasilkan nilai benar apabila c adalah sebuah huruf (huruf kapital ataupun huruf kecil). isdigit() : menghasilkan nilai benar (bukan nol) kalau c adalah sebuah karakter digit (0 sampai dengan 9).

12 islower() : menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah huruf kecil (a sampai dengan z). isupper() : menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika c adalah huruf kapital (A sampai dengan Z). tolower() : Jika c adalah huruf kapital maka hasil funngsi beripa huruf kecilnya. Apabila c tidak berupa huruf kapital, output fungsi sama dengan c. toupper() : Jika c adalah huruf kecil (a sampai dengan z) maka hasil fungsi berupa huruf kapitalnya. Kalau c tidak berupa huruf kecil, maka output fungsi akan sama dengan c. Contoh penulisan: int isalpa(int c) Contoh Program 1 Program untuk menginputkan dan menampilkan string #include "stdio.h" #include "conio.h" {char nama[15]; printf("nama anda: "); gets(nama); printf("halo, %s mahasiswa matematika.\n", nama); Output setelah program dijalankan: Nama anda: Ummu Habibah Halo, Ummu Habibah mahasiswa matematika. Contoh Program 2 Program untuk menghitung jumlah karakter dari suatu string yang diinputkan memalui keybord. #include "stdio.h" #include "conio.h" #define MAKS 256 {int i,jumkar; char teks[maks]; puts("masukkan suatu kalimat."); puts("saya akan menghitung jumlah karakternya."); gets(teks); jumkar=0; for(i=0;teks[i];i++) jumkar++; printf("jumlah karakter=%d\n",jumkar); Output setelah program dijalankan:

13 Masukkan suatu kalimat. Saya akan menghitung jumlah karakternya. Saya sedang belajar bahasa c. Jumlah karakter= Beberapa Fungsi Mengenai String Menyalin suatu string ke string lain ataupun menghitung banyaknya karakter ke dalam suatu string sesungguhnya tidak perlu diimplementasikan sendiri karena Turbo C menyediakan fasilitas tersebut. Fungsi-fungsi tersebut tersimpan dalam header file string.h, diantaranya: 1. strcpy() : digunakan untuk menyalin string asal ke variabel string tujuan. Penulisan : strcpy(variabel_tujuan, string_x ); 2. strlen() : digunakan untuk memperoleh banyaknya karakter dalam string yang merupakan argumennya. Penulisan : strlen(string_x); 3. strcat() : digunakan untuk menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string tujuan. Penulisan : strcat(tujuan,sumber); 4. strcmp() : digunakan untuk membandingkan string str1 dengan string str2. Hasil fungsi bertipe int berupa nilai - negatif, jika str1 kurang dari str2 - nol, jika str1 sama dengan str2 - positif, jika str1 lebih dari str2 Penulisan : var_int=strcmp(str1,str2); 5. strlwr() : digunakan untuk mengubah setiap huruf kapital dalam string_x menjadi huruf kecil. Penulisan : strlwr(string_x); 6. strupr() : digunakan untuk mengubah setiap huruf kecil dalam string_x menjadi huruf kapital. Penulisan : strupr(string_x); Latihan 1. Buatlah program untuk memasukkan suatu kalimat dari keybord dengan menggunakan gets(). Kemudian melaporkan jumlah huruf kecil dan huruf kapitalnya. 2. Buatlah program untuk menentukan suatu kalimat termasuk palindrom atau tidak. Misal: Kalimat : KASUR RUSAK Termasuk : PALINDROM Kalimat : MAKAN MALAM Termasuk : BUKAN PALINDROM Ket: Palindrom adalah bila urutan kalimat dibalik akan menghasilkan kalimat yang sama.

14 3. Buatlah program yang menghasilkan output sebagai berikut: A KA IKA TIKA ATIKA MATIKA EMATIKA TEMATIKA ATEMATIKA MATEMATIKA

15 BAB 4 RECORD/STRUCT/STRUKTUR Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur bisa dipakai untuk mengelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah kesatuan (Pada Bahasa Pascal, struktur disebut dengan record). Contoh sebuah struktur adala informasi data tanggal, yang berisi: - Tanggal - Bulan, dan - Tahun. 4.1 Bentuk umum mendeklarasikan/mendefinisikan struktur Struct nama_tipe_struktur {tipe field1; tipe field2; tipe fieldn; variabel_struktur1,...,variabel_strukturm; Adapun variabel_struktur1,...,variabel_strukturm menyatakan bahwa variabel struktur yang dideklarasikan bisa lebih dari satu. Contoh mendefinisikan struktur struct data_tunggal {int tanggal; int bulan; int tahun; ;tgl_lahir; Yang mendefinisikan tipe struktur bernama data_tunggal, yang terdiri dari tiga buah elemen (field) berupa tanggal, bulan dan tahun. Field adalah sebutan untuk elemen struktur. Sedangkan variabel tgl_lahir betipe struktur data_tunggal yang mengandung tiga field yaitu tanggal, bulan dan tahun. Note: nama_tipe_struktur atau variabel_struktur boleh dihilangkan tetapi tidak boleh kedua-duanya dihilangkan. 4.2 Pemanggilan elemen struktur Elemen struktur dapat dipanggil dalam program menggunakan bentuk Variabel_struktur.nama_field Antara variabel_struktur dan nama_field dipisahkan dengan operator titik (disebut operator titik anggota struktur). Sedangkan untuk memberikan data nama ke field nama, pernyataan yang diperlukan misalnya berupa strcpy(info_rekan.nama, Ummu Habibah );

16 Contoh Program 1 Program untuk mengakses elemen struktur #include"stdio.h" #include"conio.h" #include"string.h" {struct data_tanggal //definisi tipe data_tunggal {int tanggal; int bulan; int tahun; ; struct data_rekan //definisi tipe data_rekan {char nama[31]; struct data_tanggal tgl_lahir; ; struct data_rekan info_rekan; //deklarasi variabel strcpy(info_rekan.nama,"ummu HABIBAH"); info_rekan.tgl_lahir.tanggal=15; info_rekan.tgl_lahir.bulan=5; info_rekan.tgl_lahir.tahun=1985; //penampilan elemen variabel struktur printf("nama : %s\n",info_rekan.nama); printf("tanggal lahir : %d-%d-%d\n", info_rekan.tgl_lahir.tanggal, info_rekan.tgl_lahir.bulan, info_rekan.tgl_lahir.tahun); Output setelah program dijalankan Nama : UMMU HABIBAH Tanggal lahir :

17 Contoh Program 2 #include"stdio.h" #include"conio.h" #include"string.h" #include"math.h" struct{ char nama[20]; char alamat[20]; float gaji; pegawai1; {char g[15]; float gj; printf("nama pegawai 1:"); gets(pegawai1.nama); printf("alamat pegawai 1:"); gets(pegawai1.alamat); printf("gaji pegawai 1:"); gets(g); //konversi string ke float gj=atof(g); pegawai1.gaji=gj; printf("\n\ndata yang telah anda ketikkan:"); printf("\n%-20s%-30s%10.2f",pegawai1.nama,pegawai1.alamat,pegawai1.gaji); printf("\n\ntekan sembarang tombol"); Output setelah program dijalankan Nama pegawai 1:ummu Alamat pegawai 1:malang Gaji pegawai 1:1000 Data yang telah anda ketikkan: ummu malang Tekan sembarang tombol

18 4.3 Array dan struktur Penggunaan struktur sering dikaitkan dengan array, membentuk array dari struktur. Contoh dari array struktur adalah array yang dipakai untuk menyimpan data rekan. Array yang diperlukan untuk masalah ini berupa #define MAKS struct data_rekan larik_rekan[maks]; Setelah array larik_rekan dideklarasikan, ruang yang disediakan akan ditunjukkan pada gambar berikut Tanggal lahir No Nama Tanggal Bulan Tahun n Array dari struktur Contoh Program 3 Program berikut merupakan contoh mengenai array dari struktur. Mula-mula seluruh data dimasukkan ke dalam array, kemudian ditampilkan sehingga membentuk tabel. #include"stdio.h" #include"conio.h" {struct zodiak {char nama[11]; int tgl_awal; int bln_awal; int tgl_akhir; int bln_akhir; ; struct zodiak bintang= {"Sagitarius",23,11,20,12; int tg_lhr,bl_lhr,th_lhr;

19 printf("bintang anda bukanlah %s\n",bintang.nama); printf("tanggal lahir anda (XX-XX-XXXX): "); scanf("%d-%d-%d",&tg_lhr,&bl_lhr,&th_lhr); if((tg_lhr>=bintang.tgl_awal&& bl_lhr==bintang.bln_awal) (tg_lhr<=bintang.tgl_akhir&& bl_lhr==bintang.bln_akhir)) printf("bintang anda adalah %s\n",bintang.nama); else printf("bintang anda bukanlah %s\n",bintang.nama); Output setelah program dijalankan Tanggal lahir anda (XX-XX-XXXX): Bintang anda bukanlah Sagitarius 4.3 Struktur dan fungsi Pada bagian ini masalah yang dibahas meliputi Cara melewatkan elemen struktur meupun struktur ke dalam fungsi Cara melewatkan elemen struktur ke dalam fungsi dapat dilihat pada contoh program berikut Contoh program 4 #include <stdio.h> #include <conio.h> void tukar_xy(int *x, int *y); /* deklarasi fungsi */ { struct koordinat { int x; int y; ; struct koordinat posisi = { 21, 34 ; printf("x, y semula --> %d, %d\n", posisi.x, posisi.y); tukar_xy(&posisi.x, &posisi.y); printf("x, y kini --> %d, %d\n", posisi.x, posisi.y); void tukar_xy(int *x, int *y) { int z; z = *x; *x = *y; *y = z;

20 Output setelah program dijalankan x, y semula --> 21, 34 x, y kini --> 34, 21 Cara melewatkan struktur ke dalam fungsi. Contoh Program 5 #include"stdio.h" #include"conio.h" struct data_tanggal {int tanggal; int bulan; int tahun;; void cetak_info_tanggal(struct data_tanggal unit_tgl); {struct data_tanggal saat_proses = {12,9,1989; cetak_info_tanggal(saat_proses); void cetak_info_tanggal(struct data_tanggal unit_tgl) {static char *nama_bulan[]= {"Kode bulan salah!", "Januari","Februari","Maret","April","Mei", "Juni","Juli","Agustus","September","Oktober", "November","Desember"; printf("%d %s %d\n",unit_tgl.tanggal, nama_bulan[unit_tgl.bulan], unit_tgl.tahun); Output setelah program dijalankan 12 September 1989 Latihan 1. Kembangkanlah contoh program 2 sehingga dapat dipakai untuk menentukan bintang kelahiran. Sebagai acuan gunakan data berikut: Aries : 21 Maret-19 April Taurus : 20 April-20 Mei Gemini : 21 Mei-20 Juni Cancer : 21 Juni-22 Juli Leo : 23 Juli-22 Agustus Virgo : 23 Agustus-22 September Libra : 23 September-22 Oktober Scorpio : 23 Oktober-21 November Sagitarius : 22 November-21 Desember

21 Aquarius : 20 Januari-18 Februari Pisces : 19 Februari-20 Maret Gunakan array untuk mengimplementasikan program. 2. Buatlah program untuk menginputkan data-data nilai nama mahasiswa, QUIS, UTS dan UAS dalam suatu struktur daftar nilai mahasiswa dalam suatu kelas mata kuliah pemrograman dasar.

22 BAB 5 FILE File adalah sebuah organisasi dari sejumlah record. Masing-masing record bisa terdiri dari satu atau beberapa field. Setiap field terdiri dari satu atau beberapa byte. 5.1 Membuka File Untuk membuka atau mengaktifkan file, fungsi yang digunakan adalah fungsi fopen(). File dapat berupa file biner atau file teks. File biner adalah file yang pola penyimpanan di dalam disk dalam bentuk biner, yaitu seperti bentuk pada memori (RAM) computer. File teks adalah file yang pola penyimpanan datanya dalam bentuk karakter. Penambahan yang perlu dilakukan untuk menentukan mode teks atau biner adalah t untuk file teks dan b untuk file biner. Prototype fungsi fopen() ada di header fungsi stdio.h Bentuk umum : file *fopen(char *namafile, char *mode); Keterangan : namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file. 5.2 Jenis-jenis operasi file : r : menyarakan file hanya dapat dibaca (file harus sudah ada) w : menyatakan file baru akan dibuat/diciptakan (file yang sudah ada akan dihapus) a : untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses penambahan data (jika file belum ada, otomatis akan dibuat) r+ : untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses pembacaan dan penulisan. w+ : untuk membuka file dengan tujuan untuk pembacaan atau penulisan. Jika file sudah ada, isinya akan dihapus. a+ : untuk membuka file, dengan operasi yang akan dilakukan berupa perekaman maupun pembacaan. Jika file sudah ada, isinya akan dihapus. Contoh : pf = fopen( COBA.TXT, w ); 5.3 Menutup File Untuk menutup file, fungsi yang digunakan adalah fcloseø. Prototype fungsi fclose() ada di header file stdio.h Bentuk Umum : int fclose(file *pf); atau int fcloseall(void);

23 5.4 MELAKSANAKAN PROSES FILE Menulis Karakter Untuk menulis sebuah karakter, bentuk yang digunakan adalah : putc(int ch, file *fp) Dimana: fp adalah pointer file yang dihasilkan oleh fopen(). ch adalah karakter yang akan ditulis. Contoh Program 1 #include stdio.h #include conio.h #define CTRL_Z 26 { file *pf; /* pointer ke file */ char kar; if((pf = fopen( COBA.TXT, w )) == NULL) /* ciptakan file */ { cputs( File tak dapat diciptakan!\r\n ); exit(1); /* selesai */ while((kar=getche())!= CTRL_Z) putc(kar, pf); /* tulis ke file */ fclose(pf); /* tutup file */ 5.6 Membaca Karakter Untuk membaca karakter dari file, fungsi yang digunakan adalah : getc(file *fp); Dimana: fp adalah pointer file yang dihasilkan oleh fopen() Fungsi feof(), digunakan untuk mendeteksi akhir file. Pada saat membaca data foef(file *fp) Contoh Program 2 #include stdio.h #include conio.h { file *pf; /* pointer ke file */ char kar; if((pf = fopen( COBA.TXT, r )) == NULL) /* buka file */ { cputs( File tak dapat dibuka!\r\n ); exit(1); /* selesai */

24 while((kar=getc(pf))!= EOF) putch(kar); /* tampilkan ke layar */ fclose(pf); /* tutup file */ 5.7 Membaca dan Menulis String Fungsi untuk membaca dan menulis string adalah : fgets() dan fputs() Bentuk Umum : fgets(char *str, int p, file *fp) fputs(char *str, file *fp) 5.8 Membaca dan Menulis Blok Data Fungsi untuk membaca dan menulis blok data adalah : fread() dan fwrite() Bentuk umum : fread(void *buffer, int b_byte, int c, file *fp); fwrite(void *buffer, int b_byte, int c, file *fp); Keterangan : buffer adalah pointer ke sebuah area di memori yang menampung data yang akan dibaca dari file. b_byte adalah banyaknya byte yang akan dibaca atau ditulis ke file. c adalah banyaknya item dibaca/ditulis. Contoh Program 3 #include stdio.h #include conio.h { file *f_struktur; char jawaban; struct data_pustaka { char judul[26]; char pengarang[20]; int jumlah; buku; /* variabel buku bertipe struktur */ /* buka file */ if((f_struktur = fopen( DAFBUKU.DAT, wb )) == NULL)/* buka file */ { cputs( File tak dapat diciptakan!\r\n ); exit(1); /* selesai */ do { cputs( Judul Buku : ); gets(buku.judul); cputs( Nama Pengarang : ); gets(buku.pengarang); cputs( Jumlah buku : ); scanf( %i, $buku.jumlah); fflush(stdin); /* Hapus isi penampung keyboard */

25 /*Rekam sebuah data bertipe struktur */ fwrite(&buku, sizeof(buku), 1, f_struktur); cputs( \r\nmau merekam data lagi (Y/T)? ); jawaban = getche(); while(jawaban == Y jawaban == y ); fclose(f_struktur); 5.9 Membaca dan Menulis File yang Terformat Jika diinginkan, data bilangan dapat disimpan ke dalam file dalam keadaan terformat. Fungsi yang digunakan adalah : fprintf(ptr_file, string control, daftar argument); fscanf(pts_file, string control, daftar argument); Contoh Program 4 #include stdio.h: #include conio.h { FILE *pformat; char jawaban; struct { int x; int y; koordinat; /* Buka dan ciptakan file. Periksa kalau gagal dibuka */ if((pformat = fopen( KOORDINAT.TXT, w )) == NULL) /* buka file */ { cputs( File tak dapat dibuka!\r\n ); exit(1); /* selesai */ do { cputs( Masukkan data koordinat (bilangan integer)\r\n ); cputs( Format : posisi x posisi y\r\n ); cputs( Contoh : [ENTER]\r\n ); scanf( %i %i, &koordinat.x, &koordinat.y); fflush(stdin); /* Rekam ke file */ fprintf(pformat, %5i %5i\n, koordinat.x, koordinat.y); cputs( \r\nmenyimpan data lagi (Y/T)?? ); jawaban = getche();

26 while(jawaban == y jawaban == Y ); fclose(pformat); Contoh Program 5 #include <stdio.h> FILE *in; void BACA( int[ ] ); void CETAK( int[ ] ); { int tabel[26] = {0; BACA(tabel); CETAK(tabel); void BACA ( int huruf[] ) { char c; if (( in = fopen("data.txt", "r")) == NULL) printf ("File tidak bisa dibaca\n"); else while ( (ch = fgetc(in))!= EOF ) { c = ( (( c >= 97) ( c <= 122))? c - 32 : c ); if ( (c >= 65) (c <= 90) ) ++huruf [ c - 65 ]; fclose(in); void CETAK ( int huruf[] ) { int counter; for ( counter = 0 ; counter <= 25 ; counter++ ) printf ("\n%c%5d", counter + 65, huruf[counter] ); 5.10 File Sequensial File sekuensial berisi rekord-rekord data yang tidak mengenal posisi baris atau nomor rekord pada saat aksesnya, dan setiap record dapat mempunyai lebar yang berbeda-beda. Akses terhadapnya selalu dimulai dari awal file dan berjalan satu persatu menuju akhir dari file. Dengan demikian, penambahan file hanya dapat dilakukan terhadap akhir file, dan akses terhadap baris tertentu harus dimulai dari awal file. Fungsi baku yang terkait dengan file sekuensial ini antara lain adalah fprintf,fscanf, dan rewind. Program berikut menyajikan penanganan file sekuensial tentang data nasabah yang berisi tiga field, yaitu nomor identitas (account), nama (name), dan posisi tabungannya (balance) untuk (1) menyajikan yang tabungannya bernilai nol, (2) berstatus kredit, dan (3) berstatus debet. File data tersimpan dengan nama klien.dat. Contoh Program 6

27 #include <stdio.h> { int request, account; float balance; char name[25]; FILE *cfptr; if ( (cfptr = fopen("klien.dat", "r+") ) == NULL ) printf("file could not be opened\n"); else { printf ( "Enter request\n" "1 - List accounts with zero balances\n" "2 - List accounts with credit balances\n" "3 - List accounts with debit balances\n" "4 - End of run\n? " ) ; scanf( "%d", &request ); while (request!= 4) { fscanf (cfptr, "%d%s%f", &account, name, &balance); switch (request) { case 1: printf ("\naccounts with zero balances:\n"); while (!feof(cfptr) ) { if (balance == 0) printf ("%-10d%-13s7.2f\n", account, name, balance); fscanf (cfptr, "%d%s%f", &account, name, &balance); break; case 2: printf ("\naccounts with credit balances:\n"); while (!feof(cfptr) ) { if (balance < 0) printf ("%-10d%-13s7.2f\n", account, name, balance); fscanf (cfptr, "%d%s%f", &account, name, &balance); break; case 3: printf ("\naccounts with debit balances:\n"); while (!feof(cfptr) ) { if (balance > 0) printf ("%-10d%-13s7.2f\n", account, name, balance); fscanf (cfptr, "%d%s%f", &account, name, &balance); break;

28 rewind(cfptr); printf( "\n? "); scanf ("%d", &request); printf ("End of run.\n"); fclose(cfptr); Latihan 1. Buatlah program untuk menambahkan tulisan BORLAND INTERNATIONAL Ke dalam file COBA.TXT. Caranya ubahlah mode w pada contoh program 1 menjadi a dan gantilah komentar File tak dapat diciptakan! menjadi File tak dapat dibuka 2. Lihatlah isi file COBA.TXT dengan perintah TYPE atau dengan menjalankan contoh program 2. Perhatikan hasilnya.

29 BAB 6 TIPE POINTER Konsep pointer sebenarnya cukup sederhana. Pointer sesungguhnya berisi alamat dari suatu data, bukan data sebagaimana variabel yang telah anda kenal dalam pembahasan sebelumnya. Setiap byte di dalam memori komputer memiliki sebuah alamat. Di dalam memori inilah variabel disimpan. Tetapi tentu saja programmer tidak perlu menyebutkan alamat dari suatu variabel secara explisit. Pada saat program dimuat di dalam memori, variabel akan diletakkan dengan sendirinya pada alamat tertentu. Suatu pointer di dalam program dimaksudkan untuk menunjuk suatu alamat memori. Misalnya kalau pint adalah pointer, dan vint adalah variabel yang terletak di memori beralamat 0xfff2, maka pointer pint dapat diatur agar menunjuk ke variabel vint. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini: Variabel pointer pint menunjuk ke variabel vint 3.7 Mengetahui Alamat Suatu Variabel Alamat suatu variabel dapat diketahui dengan mudah, caranya tambahkan operator alamat, berupa simbol & di depan nama variabel. 6.2 Mengetahui Alamat Suatu Variabel Perlu diketahui, notasi 0x pada hasil program di depan menyatakan notasi heksadesimal. Pada C++, tanda & juga dipakai untuk referensi (alias dari suatu variabel). 6.3 Mendeklarasikan Variabel Pointer Suatu variabel pointer dideklarasikan dengan bentuk sebagai berikut: Tipe_data *nama_variabel; Dimana: tipe_data dapat berupa sembarang tipe data seperti halnya variabel bukan pointer. nama_variabel adalah variabel pointer. Contoh: Tipe *px; Char *pch1,pch2;

30 6.4 Mengatur pointer agar menunjuk ke variabel lain Agar suatu pointer menunjuk ke variabel lain, mula-mula pointer harus diisi dengan alamat dari variabel yang akan ditunjuk. Untuk menyatakan alamat dari suatu variabel, operator & (operator alamat, yang bersufat unary) bisa dipergunakan, dengan cara menempatkan operator di depan nama variabel. Sebagai contoh, apabila x dideklarasikan sebagai variabel bertipe int, maka &x Berarti alamat dari variabel x. Adapun contoh pemberian alamat ke suatu variabel pointer px (yang dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke data bertipe int) yaitu px=&x Pernyataan diatas berarti bahwa px diberi nilai berupa alamat dari variabel x. Setelah pernyataan tersebut dieksekusi baruah dapat dikatakan bahwa px menunjuk ke variabel x. 6.5 Mengakses isi suatu variabel melalui pointer Kalau suatu variabel sudah ditunjuk oleh pointer, variabel yang ditunjuk oleh pointer dapat diakses melaui variabel itu sendiri (dikatakan sebagai pengaksesan langsung) ataupun melaui pointer (dikatakan sebagai pengaksesan tak langsung). Pengaksesan tak langsung dilakukan dengan menggunakan operator indirection (tak tangsung) berupa simbol * (bersifat unary). Contoh penerapan operator * yaitu: *px Yang menyatakan isi atau nilai variabel/data yang ditunjuk oleh pointer px. Sebagai contoh jika y bertipe int, maka sesudah dua pernyataan berikut px=&x; y=*px; y akan berisi nilai yang sesuai dengan nilai x. Contoh Program 1 #include"stdio.h" #include"conio.h" {int x,y; int *px; x=87; px=&x; y=*px; printf("alamat x=%p\n",&x); printf("isi px=%p\n",px); printf("isi x=%d\n",x); printf("nilai yang ditunjuk oleh px=%d\n",*px); printf("nilai y=%d\n",y);

31 Output setelah program dijalankan Alamat x=fff4 Isi px=fff4 Isi x=87 Nilai yang ditunjuk oleh px=87 Nilai y=87 Pada program diatas, dua pernyataan px=&x; y=*px; sebenarnya dapat digantikan dengan sebuah pernyataan berupa y=x. Seandainya pada program 1 tidak terdapat pernyataan px=&x; Namun terdapat pernyataan y=*px; maka, y tidaklah berisi x, sebab px belum diatur agar menunjuk variabel x. Kalau program melibatkan pointer dan pointer belum diinisialisi, ada kemungkinan akan terjadi masalah yang dinamakan dengan bug yang bisa menyebabkan komputer tak dapat dikendalikan lagi ( hang ). 6.6 Tipe variabel pointer dan tipe obyek yang ditunjuk Antara tipe pointer (sesuai dengan pendeklarasian pointer) dan tipe obyek yang akan ditunjuk oleh pointer haruslah sejenis.kalau misalnya pointer pu dimaksudkan untuk menunjuk data bertipe int maka data yang akan ditunjuk oleh pointer pu juga harus bertipe int. Sesuatu kesalahan akan terjadi kalau misalnya pointer float digunakan untuk menunjuk data bertipe int. Seperti pada contoh berikut: Contoh program 2 #include"stdio.h" #include"conio.h" {float *pu; float nu; int u=1234; pu=&u; //pernyataan ini salah karena pu adalah pointer float, //sedangkan u bertipe int nu=*pu; printf("u=%d\n",u); printf("nu=%f\n",nu);

32 6.7 Mengubah isi suatu variabel melalui pointer Contoh berikut memberikan gambaran tentang pengubahan isi suatu variabel secara tak langsung (melalui pointer). Mula-mula pd dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe float dan d sebagai variabel bertipe float. Selanjutnya d=54.5; Digunakan untuk mengisikan nilai 54.5 secara langsung ke variabel d. Adapun Pd=&d; Digunakan untuk memberikan alamat dari d ke pd. Dengan demikian pd mununjuk ke variabel d. Sedangkan berikutnya *pd=*pd+10; (atau *pd+=10;) Merupakan instruksi untuk mengubah nilai variabel d secara tak langsung. Perintah di atas berarti jumlahkan yang ditunjuk oleh pd dengan 10 dan kemudian berikan ke yang ditunjuk oleh pd, atau identik dengan pernyataan d=d+10; Akan tetapi, seandaniya tidak ada instruksi pd=&d; Pernyataan *pd=*pd+10; Tidaklah sama dengan d=d+10; Contoh Program 3 #include"stdio.h" #include"conio.h" {float d,*pd; d=54.5; printf("isi d semula = %g\n",d); pd=&d; *pd=*pd+10; printf("isi d kini = %g\n",d); Output setelah program dijalankan Isi d semula = 54.5 Isi d kini = Pointer dan Array Hubungan antara pointer dan array pada C sangatlah erat sebab sesungguhnya array secara internal akan diterjemahkan dalam bentuk pointer. Pembahasan berikut akan memberikan gambaran hubungan antara pointer dan array. Misalnya dideklarasikan didalam suatu fungsi static int tgl_lahir[3]={01,09,64; Dan int*ptgl; Kemudian diberikan instruksi ptgl=&tgl_lahir[0];

33 Maka ptgl akan berisi alamat dari elemen array tgl_lahir yang berindeks nol. Instruksi diatas bisa juga ditulis menjdi ptgl=tgl_lahir; Sebab nama array tanpa tanda kurung menyatakan alamat awal dari array. Sesudah penugasan seperti di atas, *ptgl Dengan sendirinya menyatakan elemen pertama (berindeks sama dengan nol) dari array tgl_lahir. Hal ini bisa dilihat melalui bukti program berikut: Contoh Program 4 #include"stdio.h" #include"conio.h" {static int tgl_lahir[]={24,6,1965; int *ptgl; ptgl=tgl_lahir; //ptgl berisi alamat array printf("nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n",*ptgl); printf("nilai dari tgl_lahir[0] = %d\n",tgl_lahir[0]); Output setelah program dijalankan Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = 24 Nilai dari tgl_lahir[0] = 24 Kalau ingin menampilkan seluruh elemen array tgl_lahir, perintah yang biasa digunakan berupa for(i=0;i<3;i++) printf( %d,tgl_lahir[i]); Dengan menggunakan pointer, tgl_lahir[i] dapat digantikan menjadi *(ptgl+i) Dengan terlebih dahulu mengatur ptgl agar menunjuk array tgl_lahir sehingga penulisan instruksi penampilan isi array tgl_lahir dapat diubah menjadi ptgl= tgl_lahir; for(i=0;i<3;i++) printf( %d*(ptgl+i));

34 Contoh Program 5 #include"stdio.h" #include"conio.h" {static int tgl_lahir[]={24,6,1965; int i; int *ptgl; ptgl=tgl_lahir; for(i=0;i<3;i++) printf("%d\n",*(ptgl+i)); Output setelah program dijalankan Secara umum operasi pointer bisa diterangkan sebagai berikut. Katakanlah a adalah suatu array, dan pa adalah pointer yang menunjuk array a, maka *(pa+i) Akan menyatakan elemen array dengan indeks sama dengan i. Jadi *(pa+0) identik dengan a[0] *(pa+1) identik dengan a[1] *(pa+2) identik dengan a[2] Ungkapan seperti pa+i Memiliki arti tambahkan nilai pa (berisi alamat) dengan i kali ukuran dari obyek yang ditunjuk oleh pa. Kalau pa dideklarasikan sebagai int *pa Maka obyek dari pa adalah data int. Cara lain dalam menampilkan isi suatu array yaitu dengan menaikkan isi variabel pointer memakai operator ++. Contoh berikut,erupakan bentuk lain dari program 5. Pada program ini *(ptgl+i) Diganti menjadi ptgl++ Contoh Program 6 #include"stdio.h" #include"conio.h" {static int tgl_lahir[]={24,6,1965; int i; int *ptgl;

35 ptgl=tgl_lahir; for(i=0;i<3;i++) printf("%d\n",*(ptgl+i)); Output setelah program dijalankan Latihan 1. Apa output dari program berikut: #include"stdio.h" #include"conio.h" {int z,s,*pz,*ps; z=20; s=30; pz=&z; ps=&s; *pz=*pz+*ps; printf("z = %d,s=d\n",z,s);

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Teknik Pemrograman Terstruktur 1

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 1 Pointer Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat memori dari suatu variabel lain. Alamat ini merupakan lokasi dari obyek lain (biasanya variabel lain) di dalam memori. Operator

Lebih terperinci

MODUL 7 FILE. namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file.

MODUL 7 FILE. namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file. MODUL 7 FILE File adalah sebuah organisasi dari sejumlah record. Masing-masing record bisa terdiri dari satu atau beberapa field. Setiap field terdiri dari satu atau beberapa byte. 1. Membuka File Untuk

Lebih terperinci

MODUL 6 RECORD/STRUCT/STRUKTUR

MODUL 6 RECORD/STRUCT/STRUKTUR MODUL 6 RECORD/STRUCT/STRUKTUR Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur bisa dipakai untuk mengelompokkan

Lebih terperinci

VIII MANIPULASI STRING

VIII MANIPULASI STRING Manipulasi String 97 VIII.1 Pendahuluan VIII MANIPULASI STRING - String merupakan bentuk data yang dapat digunakan untuk menampung dan memanipulasi data teks. - Dalam bahasa C, string bukan merupakan tipe

Lebih terperinci

PERTEMUAN XI OPERASI FILE

PERTEMUAN XI OPERASI FILE PERTEMUAN XI OPERASI FILE JENIS FILE File Biner : file yang pola penyimpanan di dalam disk berbentuk biner, yaitu seperti bentuk pada memori RAM (komputer). Dipakai untuk menyimpan data kompleks, mis :

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN (TURBO C)

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN (TURBO C) MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN (TURBO C) DOSEN PENGAMPU : DIANA RAHMAWATI S. T., M. T NIP. 197910252008012020 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2013

Lebih terperinci

BAB VIII POINTER. Tujuan :

BAB VIII POINTER. Tujuan : BAB VIII POINTER Tujuan : 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string 4. Menjelaskan tentang array pointer 5. Menjelaskan

Lebih terperinci

POINTER. Pemrograman Bahasa C++

POINTER. Pemrograman Bahasa C++ 1 POINTER Setiap byte di dalam memori komputer memiliki sebuah alamat. Alamat memori dimulai dari 0. Pada komputer yang memiliki memori 640Kb, alamat memori tertinggi yaitu 655.359. Didalam memori inilah

Lebih terperinci

OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN

OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN TUJUAN Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan tentang struktur file Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2 Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

xxxx alamat Praktikum 11 POINTER

xxxx alamat Praktikum 11 POINTER Praktikum 11 POINTER A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string 4. Menjelaskan tentang array pointer 5. Menjelaskan

Lebih terperinci

PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER

PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER 7.1 Tujuan Praktikum Praktikan dapat membedakan antara file teks dan file biner serta dapat mendeklarasikan, membuat, membaca dengan menggunakan dua buah macam file

Lebih terperinci

BAB VII STRING Konstanta String Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya:

BAB VII STRING Konstanta String Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya: BAB VII STRING Tujuan : 1. Menjelaskan tentang konsep string 2. Menjelaskan operasi I/O pada string. 3. Menjelaskan cara mengakses elemen string 4. Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string 7.1 Konstanta

Lebih terperinci

Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya:

Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya: No. LST/EKA/EKA255/07 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 14 1. Kompetensi a. Menjelaskan tentang konsep string 2. b. Menjelaskan operasi I/O pada string. c. Menjelaskan cara mengakses elemen string

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XI POINTER

DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XI POINTER DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XI POINTER IF Tujuan 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string 4. Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 STRING A B C D E \0. Gambar 11.1 Komposisi penyimpanan string dalam memori

PRAKTIKUM 10 STRING A B C D E \0. Gambar 11.1 Komposisi penyimpanan string dalam memori PRAKTIKUM 10 STRING A. Tujuan 1. Menjelaskan tentang konsep string 2. Menjelaskan operasi I/O pada string. 3. Menjelaskan cara mengakses elemen string 4. Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string B.

Lebih terperinci

Praktikum 1. Suatu array berdimensi satu dideklarasikan dalam bentuk umum berupa : tipe_data nama_var[ukuran];

Praktikum 1. Suatu array berdimensi satu dideklarasikan dalam bentuk umum berupa : tipe_data nama_var[ukuran]; Praktikum 1 Array, Pointer dan Struktur POKOK BAHASAN: Konsep array dalam Bahasa C Konsep pointer dalam Bahasa C Konsep struktur dalam Bahasa C TUJUAN BELAJAR: Setelah melakukan praktikum dalam bab ini,

Lebih terperinci

MAKALAH POINTER PADA BAHASA C

MAKALAH POINTER PADA BAHASA C MAKALAH POINTER PADA BAHASA C DI SUSUN OLEH : 1. MAHBUB MASYHURI (54411245) 2. REZA FEBRIANTO (58411368) 3. TITO ANUGRAH SUKARNO (57411126) KELAS 21A03 UNIVERSITAS GUNADARMA TAHUN AJARAN PTA 2012 KATA

Lebih terperinci

POINTER DASAR PEMROGRAMAN

POINTER DASAR PEMROGRAMAN POINTER DASAR PEMROGRAMAN Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer Menjelaskan tentang pointer array Menjelaskan tentang pointer string

Lebih terperinci

A B C D E \0. Gambar Komposisi penyimpanan string dalam memori

A B C D E \0. Gambar Komposisi penyimpanan string dalam memori Praktikum 9 (1/3) STRING A. TUJUAN 1. Memahamkan konsep tipe data string 2. Memahamkan string sebagai array dari karakter 3. Dapat memasukkan dan menampilkan isi variabel string B. DASAR TEORI Konstanta

Lebih terperinci

PERTEMUAN XI OPERASI FILE

PERTEMUAN XI OPERASI FILE PERTEMUAN XI OPERASI FILE SASARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Menjelaskan tentang struktur file Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file Menjelaskan tentang fungsi untuk

Lebih terperinci

KONSEP STRING. Nilai string selalu diakhiri dengan tanda NULL (\0)

KONSEP STRING. Nilai string selalu diakhiri dengan tanda NULL (\0) PERTEMUAN IV STRING SASARAN Menjelaskan tentang konsep string Menjelaskan operasi I/O pada string. Menjelaskan cara mengakses elemen string Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string KONSEP STRING String

Lebih terperinci

STRING DASAR PEMROGRAMAN

STRING DASAR PEMROGRAMAN STRING DASAR PEMROGRAMAN TUJUAN Menjelaskan tentang konsep string Menjelaskan operasi I/O pada string. Menjelaskan cara mengakses elemen string Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string KONSEP STRING

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1

PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1 PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1 A. Tujuan 1. Menjelaskan cara mendeklarasikan struktur 2. Menjelaskan cara menginisialisasi struktur 3. Menjelaskan cara mengakses elemen struktur 4. Menjelaskan pembentukan dan

Lebih terperinci

1. Konstanta String Kostanta ABCDE disimpan dalam memory secara berurutan, dengan komposisi sebagai berikut : Memory rendah.

1. Konstanta String Kostanta ABCDE disimpan dalam memory secara berurutan, dengan komposisi sebagai berikut : Memory rendah. Praktikum 10 STRING A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep string 2. Menjelaskan operasi I/O pada string. 3. Menjelaskan cara mengakses elemen string 4. Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string B.

Lebih terperinci

POINTER I. Oleh : Mike Yuliana PENS-ITS

POINTER I. Oleh : Mike Yuliana PENS-ITS POINTER I Oleh : Mike Yuliana PENS-ITS SASARAN Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer Menjelaskan tentang pointer array Menjelaskan tentang pointer string 2 Konsep Dasar Pointer Pointer adalah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1

PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1 PRAKTIKUM 13 STRUKTUR 1 A. Tujuan 1. Menjelaskan cara mendeklarasikan struktur 2. Menjelaskan cara menginisialisasi struktur 3. Menjelaskan cara mengakses elemen struktur 4. Menjelaskan pembentukan dan

Lebih terperinci

Pemrograman Terstruktur. Pemrosesan File Teks dan File Biner

Pemrograman Terstruktur. Pemrosesan File Teks dan File Biner Pertemuan 12 Pemrograman Terstruktur Pemrosesan File Teks dan File Biner Tujuan Perkuliahan Mahasiswa mampu membedakan file biner dan file teks Mahasiswa memahami macam-macam operasi file dalam file teks

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 11 POINTER 1

PRAKTIKUM 11 POINTER 1 PRAKTIKUM 11 POINTER 1 A. Tujuan 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string B. DASAR TEORI Konsep Dasar Pointer Variabel

Lebih terperinci

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer. zzzz. Address. Gambar 8.1 Variabel pointer px menunjuk ke variabel x

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer. zzzz. Address. Gambar 8.1 Variabel pointer px menunjuk ke variabel x Praktikum 10 (1/5) POINTER A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer B. DASAR TEORI Konsep Dasar Pointer Variabel pointer sering dikatakan sebagai variabel yang menunjuk ke obyek lain.

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman. Bab 10. String. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

Konsep Pemrograman. Bab 10. String. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah Bab 10. String Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Pendahuluan Konstanta String Variabel String Inisialisasi String Input Output Data String Memasukkan Data String Menampilkan

Lebih terperinci

SASARAN. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat:

SASARAN. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: STRUKTUR SASARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Menjelaskan cara mendeklarasikan struktur Menjelaskan cara menginisialisasi struktur Menjelaskan cara mengakses elemen struktur Dasar

Lebih terperinci

KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C

KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C Disusun oleh: Bachtiar Maulana (58411782) Marlinda Dwi Cahya (54411318) Muh. Mahlani (5411622) Muzaky Bakri Salim (55411060) UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Tujuan : date day month year

Tujuan : date day month year BAB IX STRUKTUR Tujuan : 1. Menjelaskan cara mendeklarasikan struktur 2. Menjelaskan cara menginisialisasi struktur 3. Menjelaskan cara mengakses elemen struktur 4. Menjelaskan pembentukan array dari struktur

Lebih terperinci

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual Praktikum 7 FUNGSI 1 A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dirancang

Lebih terperinci

Modul V Pemrograman Bahasa C ( bagian II )

Modul V Pemrograman Bahasa C ( bagian II ) Modul V Pemrograman Bahasa C ( bagian II ) 5.1 Tujuan Percobaan 1. Mengenal dan memahami fungsi (function) dan kegunaanya serta aplikasinya dalam program sederhana. 2. Mengenal dan memahami fungsi array-larik

Lebih terperinci

1. Menciptakan dan mengisi file dengan data karakter dari keyboard /* File program: fputc.c */ #include <stdio.h> #include <stdlib.

1. Menciptakan dan mengisi file dengan data karakter dari keyboard /* File program: fputc.c */ #include <stdio.h> #include <stdlib. Praktikum FILE A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang struktur file 2. Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file 3. Menjelaskan tentang fungsi untuk penyimpanan dan pembacaan file per-karakter 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

Praktikum 12 FILE. Gambar Struktur data dari file

Praktikum 12 FILE. Gambar Struktur data dari file Praktikum 12 FILE A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang struktur file 2. Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file 3. Menjelaskan tentang fungsi untuk penyimpanan dan pembacaan file per-karakter 4.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 11 POINTER 1

PRAKTIKUM 11 POINTER 1 PRAKTIKUM 11 POINTER 1 A. Tujuan 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string B. DASAR TEORI Konsep Dasar Pointer Variabel

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 7 FUNGSI 1

PRAKTIKUM 7 FUNGSI 1 PRAKTIKUM 7 FUNGSI 1 A. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian fungsi 2. Membuat Fungsi 3. Mengerti parameter dalam fungsi 4. Memahami cara melewatkan parameter ke dalam fungsi B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu

Lebih terperinci

Fungsi : Dasar Fungsi

Fungsi : Dasar Fungsi PRAKTIKUM 13 Fungsi : Dasar Fungsi A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur. B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu bagian

Lebih terperinci

BAB V, VI ARRAY, STRING

BAB V, VI ARRAY, STRING 1 BAB V, VI ARRAY, STRING V. String ( K a l i m a t ) Dalam bahasa C tidak ada tipe data khusus untuk menyimpan string. String biasanya disimpan sebagai larik dari karakter-karakter. Berbeda dengan bahasa

Lebih terperinci

A R R A Y. Bentuk umum deklarasi array : type nama_array[ukuran] tipe : menyatakan tipe dasar array ukuran : menyatakan banyaknya elemen pada array

A R R A Y. Bentuk umum deklarasi array : type nama_array[ukuran] tipe : menyatakan tipe dasar array ukuran : menyatakan banyaknya elemen pada array 1 A R R A Y Array adalah deretan variabel yang berjenis sama dan mempunyai nama sama. Pada bahasa C, array mempunyai lokasi yang bersebelahan. Alamat terkecil menunjuk ke elemen pertama dan alamat terbesar

Lebih terperinci

12/29/2011. Algoritme dan Pemrograman. Bit. Bitwise operator

12/29/2011. Algoritme dan Pemrograman. Bit. Bitwise operator Algoritme dan Pemrograman Kuliah #13 Operator Bitwise Tipe Enumerasi Manipulasi File Bit Singkatan dari binary digit (digit biner), yaitu suatu nilai bilangan yang direpresentasikan sebagai bilangan biner

Lebih terperinci

fungsi Oleh: Sri Supatmi,S.Kom

fungsi Oleh: Sri Supatmi,S.Kom fungsi Oleh: Sri Supatmi,S.Kom FUNGSI Fungsi merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya terpisah dari program yang memanggilnya. Keuntungan

Lebih terperinci

Tipe Data dan Operator

Tipe Data dan Operator Tipe Data dan Operator Dasar Algoritma dan Pemrogrman Eka Maulana, ST, MT, MEng. Klasifikasi Tipe Data 1 Tipe Data Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XII FILE

DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XII FILE DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XII FILE IF Tahapan Operasi File Tahapan operasi file pada dasarnya meliputi tiga tahapan : 1. Membuka / Mengaktifkan File 2. Melaksanakan Proses File 3. Menutup File

Lebih terperinci

String 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN

String 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM 21 String 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahamkan konsep tipe data string 2. Memahamkan string sebagai array dari karakter 3. Dapat membuat berbagai user defined function untuk manipulasi string

Lebih terperinci

Fungsi 1 DASAR PEMROGRAMAN

Fungsi 1 DASAR PEMROGRAMAN Fungsi 1 DASAR PEMROGRAMAN DEFINISI Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dirancang untuk melaksanakan tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari program yang menggunakannya. Tujuan pemakaian fungsi:

Lebih terperinci

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : 1 Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : Contoh Program : { int x; float y; char z; double w; clrscr(); /* untuk membersihkan layar */ x = 10; /* variable

Lebih terperinci

MENGAKSES ELEMEN STRUKTUR

MENGAKSES ELEMEN STRUKTUR 1 STRUKTUR Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk mengelompokkan beberapa

Lebih terperinci

1. Tipe Data Sederhana Hanya dimungkinkan untuk menyimpan sebuah nilai data dalam sebuah variabel Ada 5 macam : int, float, double, char, boolen

1. Tipe Data Sederhana Hanya dimungkinkan untuk menyimpan sebuah nilai data dalam sebuah variabel Ada 5 macam : int, float, double, char, boolen Pokok Bahasan Pengantar Struktur Data Pengertian Struktur Data Struktur data adalah cara menyimpan atau merepresentasikan data di dalam komputer agar bisa dipakai secara efisien Sedangkan data adalah representasi

Lebih terperinci

BAB VI BAHASA C Pendahuluan

BAB VI BAHASA C Pendahuluan BAB VI BAHASA C2 6.1 Pendahuluan Bahasa C merupakan evolusi dari bahasa BCPL yang dibuat oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian mengembangkan

Lebih terperinci

MODUL IV OPERASI DASAR MASUKAN DAN KELUARAN

MODUL IV OPERASI DASAR MASUKAN DAN KELUARAN MODUL IV OPERASI DASAR MASUKAN DAN KELUARAN Perintah Keluaran Perintah standar output yang disediakan Borland C++ diantaranya adalah: cout() printf() puts() putchar() Fungsi cout() Fungsi cout() merupakan

Lebih terperinci

FILE INPUT/OUTPUT. Overview

FILE INPUT/OUTPUT. Overview FILE INPUT/OUTPUT Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Overview Definisi Lingkup Sistem File File Pointer Membuka File Menutup File Menulis sebuah karakter Membaca sebuah

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman #11. by antonius rachmat c, s.kom, m.cs

Algoritma & Pemrograman #11. by antonius rachmat c, s.kom, m.cs Algoritma & Pemrograman #11 by antonius rachmat c, s.kom, m.cs Perkalian 2 buah Matriks Kedua matriks harus memiliki bentuk m x n untuk matriks A dan n x o untuk matriks B Sehingga matriks hasil akan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PENGULANGAN PROSES

BAB IV PENGULANGAN PROSES BAB IV PENGULANGAN PROSES Tujuan : 1. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan for 2. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan while 3. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan

Lebih terperinci

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1 BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1.1 SEJARAH DAN STANDAR C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian

Lebih terperinci

LATIHAN DAN KISI-KISI SOAL JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

LATIHAN DAN KISI-KISI SOAL JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA LATIHAN DAN KISI-KISI SOAL JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Oleh : Muh. Zen S. Hadi, ST Struktur Struktur adalah pengelompokan variabel-variabel yang bernaung dalam satu nama

Lebih terperinci

Bab 7 File 109 BAB 7 FILE TUJUAN PRAKTIKUM TEORI PENUNJANG. FILE *fopen( const char*nama_file, const char*mode);

Bab 7 File 109 BAB 7 FILE TUJUAN PRAKTIKUM TEORI PENUNJANG. FILE *fopen( const char*nama_file, const char*mode); Bab 7 File 109 BAB 7 FILE TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memahami operasi File yang ada dalam pemograman Bahasa C TEORI PENUNJANG Seringkali untuk program-program aplikasi system informasi, data perlu

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C LANGUAGE

BAHASA PEMROGRAMAN C LANGUAGE BAHASA PEMROGRAMAN C LANGUAGE JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Oleh : Muh. Zen S. Hadi, ST MATERI KULIAH : REVIEW KONSEP PEMROGRAMAN STRING POINTER STRUKTUR DAN DAFTAR BERANTAI

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

BAB 10 POINTER 5.1 Tujuan 5.2 Pengertian Pointer Perubah dinamis pointer

BAB 10 POINTER 5.1 Tujuan 5.2 Pengertian Pointer Perubah dinamis pointer BAB 10 POINTER 5.1 Tujuan Tujuan bab 10 ini, adalah: Praktikan memahami dan mengerti algoritma Pointer Praktikan bisa membuat program dengan menggunakan Pointer Praktikan mengetahui penggunaan Pointer

Lebih terperinci

ALUR PROGRAM. SELEKSI KONDISI Statement If a. Bentuk If tunggal sederhana Sintaks : if ( kondisi ) statement ;

ALUR PROGRAM. SELEKSI KONDISI Statement If a. Bentuk If tunggal sederhana Sintaks : if ( kondisi ) statement ; SELEKSI KONDISI Statement If a Bentuk If tunggal sederhana if ( kondisi ) statement ; ALUR PROGRAM Bentuk ini menunjukkan jika kondisi bernilai benar, maka statement yang mngikutinya akan dieksekusi Jika

Lebih terperinci

PERTEMUAN VIII STRUKTUR LANJUT

PERTEMUAN VIII STRUKTUR LANJUT PERTEMUAN VIII STRUKTUR LANJUT ARRAY & STRUKTUR Elemen-elemen dari suatu array juga dapat berbentuk sebuah struktur Misalnya array yang dipakai untuk menyimpan sejumlah data siswa (struct student) akan

Lebih terperinci

Konstanta String. Setiap karakter pada konstanta string menempati memori sebesar 1 byte Selalu diakhiri dengan karakter NULL atau \0

Konstanta String. Setiap karakter pada konstanta string menempati memori sebesar 1 byte Selalu diakhiri dengan karakter NULL atau \0 STRING Konstanta String Setiap karakter pada konstanta string menempati memori sebesar 1 byte Selalu diakhiri dengan karakter NULL atau \0 h a l o \0 Bila string hanya berisi karakter NULL, maka disebut

Lebih terperinci

DASAR STRING. Sama halnya seperti array-array sebelumnya, inisialisasi pada string adalah: char mystring[] = { 'H', 'e', 'l', 'l', 'o', '\0' };

DASAR STRING. Sama halnya seperti array-array sebelumnya, inisialisasi pada string adalah: char mystring[] = { 'H', 'e', 'l', 'l', 'o', '\0' }; DASAR STRING Dalam C++ tidak ada tipe variabel elemen yang spesifik untuk menyimpan string. Untuk keperluan ini dapat digunakan array dengan tipe char dimana berisi elemen dengan tipe char. Perlu diingat

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA C. A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini:

PENGENALAN BAHASA C. A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini: PENGENALAN BAHASA C A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini: Kebanyakan pemrogram jarang memberikan keterangan/

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum 6.2 Teori Penunjang Pointer

PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum 6.2 Teori Penunjang Pointer PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum Praktikan mengenal type data Pointer, mengerti tentang konsep dasar dari pointer, dapat mendeklarasikan pointer di Pascal serta dapat menggunakannya di dalam sebuah

Lebih terperinci

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009 SOAL C++ 1. Penulisan Preprocessor yang benar di awali dengan tanda pound atau tanda : a. # c. @ b. & d. = 2. Contoh penulisan file header yang benar yaitu : a. &include c. =include

Lebih terperinci

Algoritme dan Pemrograman

Algoritme dan Pemrograman Algoritme dan Pemrograman Kuliah #14 Operator Bitwise Tipe Enumerasi File Teks Bit Singkatan dari binary digit (digit biner), yaitu suatu nilai bilangan yang direpresentasikan sebagai bilangan biner (basis

Lebih terperinci

Kuliah III - Dasar Pemrograman

Kuliah III - Dasar Pemrograman 17 September 2013 Kuliah III - Dasar Pemrograman Struktur program dalam bahasa C Kompilasi Variabel Statement : Deklarasi & Assignment statement, Inisialisasi Masukan dan Keluaran Contoh 1. assign.c /*

Lebih terperinci

2 BEBERAPA FUNGSI PUSTAKA DALAM BAHASA C

2 BEBERAPA FUNGSI PUSTAKA DALAM BAHASA C Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB V FUNGSI Tujuan : 5.1 Dasar Fungsi

BAB V FUNGSI Tujuan : 5.1 Dasar Fungsi BAB V FUNGSI Tujuan : 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur. 3. Mengetahui perbedaan antara variabel lokal, eksternal, statis dan register

Lebih terperinci

main() { int y, x = 87; /* x & y bertipe int */ int *px; /* var pointer yg menunjuk ke data yang bertipe int */

main() { int y, x = 87; /* x & y bertipe int */ int *px; /* var pointer yg menunjuk ke data yang bertipe int */ Praktikum 8 POINTER A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string 4. Menjelaskan tentang array pointer 5. Menjelaskan

Lebih terperinci

Seluruh elemen di dalam struktur array mempunyai tipe data yang sama. Random Access

Seluruh elemen di dalam struktur array mempunyai tipe data yang sama. Random Access 1 Array == Laci? 2 Data disimpan dalam suatu struktur, sedemikian rupa sehingga elemen-elemen di dalam struktur tersebut dapat diolah secara kelompok ataupun secara individu. Sifat - sifat Array Homogen

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Teks/string Pointer Struktur Kelas Konstruktor dan Destruktor Kelas dan Obyek Overloading Operator Inheritance (Pewarisan) Polimorfisme

Lebih terperinci

BAB III PERINTAH INPUT OUTPUT

BAB III PERINTAH INPUT OUTPUT BAB III PERINTAH INPUT OUTPUT 3.1.Memasukkan Data Dalambahasa C proses memasukkansuatu data bisamenggunakanbeberapafungsipustaka yang telahtersedia. Beberapafungsipustaka yang bisadigunakanadalah: scanf()

Lebih terperinci

ARRAY & STRUKTUR. Contoh Deklarasi :

ARRAY & STRUKTUR. Contoh Deklarasi : STRUKTUR LANJUT SASARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Struktur dan Fungsi Melewatkan Elemen Struktur ke dalam Fungsi Melewatkan Struktur ke dalam Fungsi Mengerti tentang penggunaan

Lebih terperinci

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu membagi logika program dengan menggunakan fungsi. 2. Mahasiswa memahami konsep rekursif serta mengimplementasikan dengan menggunakan fungsi. 10.2 Alat

Lebih terperinci

Fungsi. Nisa ul Hafidhoh

Fungsi. Nisa ul Hafidhoh Fungsi Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id 08156114760 Paradigma Pemrograman Deklaratif / predikatif Prosedural / imperatif Paradigma Pemrograman Object Oriented Fungsional 2 Paradigma Fungsional Didasari

Lebih terperinci

Larik/ Array int a1, a2, a3, a4, a5;

Larik/ Array int a1, a2, a3, a4, a5; Matakuliah : Struktur Data Versi : 1.0.0 Materi : Larik/ Array Penyaji : Zulkarnaen NS 1 Larik/ Array Variabel digunakan hanya untuk menyimpan 1 (satu) buah nilai dengan tipe data tertentu. Misalnya: int

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C

BAHASA PEMROGRAMAN C BAHASA PEMROGRAMAN C A. Pengenalan Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Kelebihan Bahasa C: - Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer. - Kode bahasa C sifatnya

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 6 PENGULANGAN PROSES 2

PRAKTIKUM 6 PENGULANGAN PROSES 2 PRAKTIKUM 6 PENGULANGAN PROSES 2 A. Tujuan 1. Menjelaskan loop di dalam loop (nested loop) dan contoh kasusnya 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan break 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan continue 4.

Lebih terperinci

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Tipe Data, Variabel, Input/Output Tipe Data, Variabel, Input/Output Pendahuluan Untuk membuat program dengan bahasa pemrograman C harus memperhatikan struktur dasarnya. Strukturnya diawali dengan bagian preprocessor directive yang biasanya

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman. Bab 12. Pointer 2. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

Konsep Pemrograman. Bab 12. Pointer 2. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah Bab 12. Pointer 2 Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Pointer to array Pointer to string Array of pointer Pointer to pointer Pointer to Array Hubungan antara pointer

Lebih terperinci

Input/Output. Input/output Memformat keluaran Pengolahan karakter dan String

Input/Output. Input/output Memformat keluaran Pengolahan karakter dan String Input/Output Input/output Memformat keluaran Pengolahan karakter dan String Output Untuk menampilkan output ke layar dapat menggunakan fungsi yang ada dalam header stdio.h: Output terformat printf() Output

Lebih terperinci

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB VII. FUNCTION. A. Pengantar Function. #include <iostream.h> #include <conio.h> { clrscr(); // detail function

BAB VII. FUNCTION. A. Pengantar Function. #include <iostream.h> #include <conio.h> { clrscr(); // detail function BAB VII. FUNCTION Dalam pemrograman, string merupakan kumpulan dari beberapa karakterkarakter. Untuk membedakan string dengan karakter, dalam C++ dibedakan penulisannya. Suatu nilai merupakan string apabila

Lebih terperinci

Konsep Pemrograman. Bab 14. Struktur 1. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

Konsep Pemrograman. Bab 14. Struktur 1. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah Bab 14. Struktur 1 Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Pendahuluan Mendefinisikan Struktur Mendeklarasikan Struktur Mengakses Elemen Struktur Menginisialisasi Struktur

Lebih terperinci

a[0] a[1] a[2] a[3] a[4] a[5] x

a[0] a[1] a[2] a[3] a[4] a[5] x Array Algoritme dan Pemrograman Kuliah #8 Array Dalam matematika dikenal variabel berindeks x 0, x 1, x 2,, x n-1. Angka 0, 1, 2,, n-1 pada variabel x disebut sebagai indeks atau subscript. Variabel berindeks

Lebih terperinci

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS C++ File Header JASA WEBMASTERS Jl. Ringin Raya No 124A Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Apakah itu File Header? Bahasa pemrograman memiliki cara yang tersendiri untuk mendapatkan

Lebih terperinci