UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 ISKANDAR MADE SUSANTA A54B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

2 PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : ISKANDAR MADE SUSANTA A54B Telah disetujui oleh :

3 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ISKANDAR MADE SUSANTA A54B Program studi S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menulis surat pada siswa jika diterapkan pembelajaran metode diskusi pada siswa kelas V SDN I Mlese, Gantiwarno, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam menulis surat, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN I Mlese, Gantiwarno, Klaten dengan jumlah siswa 19 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar dalam menulis surat. Peningkatan ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai menulis surat dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada setiap siklusnya, yaitu: pada siklus I nilai ratarata menulis surat 67,9 dengan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada 13 siswa atau 68,42% dari jumlah siswa, sedangkan siswa yang kurang dari KKM ada 6 siswa dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 71,32 (meningkat 4,79% dari siklus I) dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada 18 siswa atau 94,73% dari jumlah siswa (meningkat 27,78% dari siklus I) dan yang kurang dari KKM ada 1 siswa. Dengan demikian, pembelajaran metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis surat pada siswa kelas V SDN I Mlese, Gantiwarno, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci: Diskusi, Menulis Surat, Hasil belajar 1

4 A. PENDAHULUAN Indonesia telah memasuki Era Globalisasi yang menuntut untuk berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Salah satu bukti usaha memajukan pendidikan adalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah dirumuskan fungsi sekolah yang digabung dengan tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan nasional yang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil tidaknya program pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat penting. Untuk pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif terhadap etos kerja. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dan menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. 2

5 Pembelajaran di sekolah diatur dengan adanya kurikulum yang mana salah satunya kurikulum di sekolah Dasar adalah pembelajaran bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan bahasa di samping aspek penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk bahasa dan sastra. Sifat materi pelajaran Bahasa Indonesia tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan eksperimental, terutama guru menggunakan metode eksperiman, ceramah maupun tanya jawab terjadi dialog imperatif. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tangapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif. Sebagai seorang guru yang professional hendaknya dapat memilih dan menerapkan metode yang efektif agar materi yang dipelajari oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu data di lapangan menunjukkan bahwa Penguasaan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Mlese Kecamatan Gantiwarno Klaten terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan data nilai siswa semester II tahun 2011 / 2012 masih rendah. Daya serap siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi surat hanya 60 %,. Berdasarkan data tersebut maka guru yang dituntut mempunyai kompetensi professional harus mencari masalah-masalah yang mengganggu dan menghambat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran 3

6 tersebut sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi dan hasil belajar siswa. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka guru perlu mencari solusinya. Pembelajaran yang dilakukan harus menampis masalah tersebut diatas. Maka perlu adanya pembelajaran yang bisa melatih siswa untuk bersikap demokratis, menghargai orang lain, serta rasa peduli terhadap orang lain dan memeningkatkan prestasi belajarnya. Pembelajaran metode diskusi dipandang sebagai pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembelajaran metode diskusi diharapkan akan melatih siswa dalam membiasakan bekerjasama dalam kelompok, yang nantinya akan bermanfaat bagi siswa ketika bergaul bermasyarakat. Dengan pembelajaran metode diskusi, maka diharapkan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Mlese Kecamatan Gantiwarno Klaten akan mempunyai sikap menghargai orang lain dan rasa peduli yang tinggi, bersikap demokratis serta dengan pembelajaran metode diskusi ini, maka diharapkan akan meningkatkan kerja sama kelompok, mempunyai sikap menghargai dan rasa peduli kepada orang lain yang tinggi, bersikap demokratis serta dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya sehingga akan meningkatkan hasil belajar dan kreativitsnya. Berdasarkan pengamatan, selama pembelajaran berlangsung keaktifan peserta didik masih sangat rendah, siswa tidak termotivasi untuk penjelasan guru karena guru dalam mengajar tidak melibatkan siswa secara aktif, bahkan sering guru memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal tersebut terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan guru kurang didukung dengan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa Secara umum tujuan peneliti ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan kerjasama kelompok pada siswa jika diterapkan 4

7 pembelajaran metode diskusi pada siswa kelas V SDN I Mlese, Gantiwarno, Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013. Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya ( mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang diharapkan.(trianto, 2011: 17). Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. a. Pembelajaran metode diskusi 1. Diskusi Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. ( Ada dua istilah yang kadang-kadang merancukannya meski memiliki kesamaan, yaitu diskusi dan diskursus. Memang dalam makna kamus kedua istilah itu memiliki keidentikan, yaitu melibatkan saling tukar pendapat secara lesan, teratur, dan untuk mengungkapkan pikiran mengenai pokok pembicaraan tertentu. Tetapi dilapangan para guru lebih suka menggunakan istilah diskusi, karena diskusi menggambarkan prosedur yang digunakan guru untuk mendorong antara para siswa saling tukar pendapat secara lesan. Sebaliknya, para ilmuan dan peneliti 5

8 lebih menyukai penggunaan istilah diskursus, karena istilah ini mencerminkan perhatian para audiensi pada pola tukar pendapat dan komunikasi lebih luas yang terdapat dalam forum. (Tjokrodihardjo, 2000:2 dalam Trianto) 2. Teknik Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Diskusi kelompok adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk mengajar di dalam kelas dengan membagi siswa menjadi kelompokkelompok kecil guna memecahkan suatu masalah secara bersama-sama 1. Tujuan penggunaan teknik diskusi agar siswa dapat : a. Mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi masalah b. Meyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar c. Menghargai pendapat orang lain; d. Berfikir kreatif dan kritis. 2. Dalam teknik diskusi siswa dilatih untuk : a. Merumuskan masalah b. Menetapkan tema pembicaraan c. Menyampaikan pendapat dengan bertanya jawab d. Menghargai pendapat orang lain; e. Menarik kesimpulan dan menyusun laporan diskusi 2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi 1) Kelebihan metode Diskusi a. Dapat memperluas wawasan peserta didik. b. Dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam memecahkan suatu masalah. c. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. d. Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif. 2) Kelemahan Metode Diskusi a. Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. 6

9 b. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. c. Peserta mendapat informasi yang terbatas. d. Menyerap waktu yang cukup banyak. e. Tidak semua guru memahami cara peserta didik melakukan diskusi. (Sumber: B. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten dengan alasan 1) Peneliti sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut, 2) Peneliti ingin mengadakan inovasi pembelajaran pada sekolah tersebut, 3) Sekolah tersebut belum pernah dijadikan objek penelitian. Penelitian dilaksanakan pada semester I Tahun Ajaran 2012/2013 pada bulan September sampai dengan Oktober tahun Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode diskusi. Sedangkan variabel terikatnya adalah siswa Kelas V SD Negeri 1 Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Dengan jumlah 19 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 5 perempuan. Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah Bahasa Indonesia kelas V Pokok Bahasan surat. Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Prosedur penelitian dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan-perencanaan tindakan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan perbaikan adalah: (1) Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario pembelajaran berisikan langkahlangkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan; (2) Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana 7

10 pendukung yang diperlukan; (3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dari hasil tindakan perbaikan. 2. Pelaksanaan Tindakan Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai dengan observasi. 3. Observasi Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan blangko pengamatan/lembar observasi. 4. Analisis dan Refleksi Pada tahap analisis data, yang dilakukan adalah menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasi data secara sistematik dan rasional. Hasil analisis kemudian direfleksi, yaitu dikaji apa yang telah dan/atau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini akan dilanjutkan atau dihentikan. 5. Perencanaan Tindak Lanjut Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus ke 2. Pelaksanaan perbaikan, pada siklus ke 2 dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi dari observasi pada siklus I. Dengan prosedur yang sama penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum tuntas pada siklus ke 2. Data dalam penelitian ini adalah 1) data primer berupa Informasi dari guru pengampu kelas V dan siswa kelas V SDN 1 Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, 2) Data sekunder berupa nilai ulangan harian, kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknis 8

11 tes, observasi, dokumentasi. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain adalah lembar observasi, lembar kerja siswa, dan lembar evaluasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan hari rabu tanggal 3 Oktober 2012 dengan objek tetap kelas V semester I SDN 1 Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Dengan dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan sesuai dengan rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil tindakan siklus I menunjukkan nilai hasil belajar pada siklus 1 rata-rata (67,9) sedangkan ketuntasan minimal siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 65. Berarti dari 19 siswa yang tuntas belajar hanya 13 siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes formatif akhir siklus I, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa baru mencapai 67,9. Pada kegiatan evaluasi di awal pembelajaran dengan hasil nilai rata-rata 56,6, berarti ada peningkatan nilai hasil belajar siswa tersebut. Hasil evaluasi siklus I dapat diketahui belum seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai >65 hanya sebanyak 13 orang (68,5%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar karena memperoleh nilai kurang <65 sebanyak 6 orang (31,5%). Hal ini dijadikan refleksi dalam penelitian ini, kemudian akan lakukan perbaikan pada siklus II sehingga ketuntasan belajar yang dicapai siswa dapat mencapai 100%. Hasil penelitian yang dilaksanakan adalah meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil analisis soal pada siklus I, diketahui bahwa siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal evaluasi, masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Dalam kegiatan pembelajaran sudah 9

12 dilaksanakan kegiatan dengan baik, meskipun masih terdapat kekurangankekurangan. Perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan hari rabu tanggal 10 Oktober 2012 dengan objek tetap kelas V semester I SDN 1 Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Dengan dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan sesuai dengan rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa nilai hasil belajar pada siklus 2 rata-rata (71,3) sedangkan ketuntasan minimal siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 65. Berarti dari 19 siswa yang tuntas belajar 18 siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 1 siswa.berdasarkan hasil observasi dan evaluasi akhir siklus II, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa baru mencapai 71,32. Pada kegiatan evaluasi di akhir pertemuan pembelajaran siklus I dengan hasil nilai rata-rata 67,9, berarti ada peningkatan nilai hasil belajar siswa tersebut. Hasil evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa sudah seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar. Dengan prosentase ketuntasan Siswa 100% atau memperoleh nilai 65 sebanyak 18 orang (94,7%). Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar karena memperoleh nilai kurang <65 sebanyak 1 orang (5,3%). Hal ini dijadikan refleksi dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang dilaksanakan adalah meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil analisis soal pada siklus II, diketahui bahwa siswa sudah maksimal dalam mengerjakan soal evaluasi, masih ada satu siswa yang belum mencapai KKM, dan 18 siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada penelitian siklus 1 dan 2 yang meliputi: nilai formatif, hasil observasi dan refleksi dapat dilihat hasilnya sebagai berikut: 1) Tingkat ketuntasan belajar siswa meningkat, terbukti pada siklus 1 siswa yang tuntas 13 atau 68,5% dari seluruh siswa, 10

13 pada siklus 2 menjadi 18 atau 94,7% dari 19 siswa. Artinya pada perbaikan sebesar 26,3% atau 5 siswa dari 19 siswa, 2) Pada rata-rata kelas, pada siklus 2 ini mencapai nilai 71,32. Jika dibandingkan dengan siklus 1 yang rata-rata kelasnya 67,9, maka terjadi kenaiakan sebesar 3,4 poin, 3) Pada nilai terendah di siklus 2 ini adalah 60, sedangkan pada siklus 1 hanya 55, hal ini menunjukan kenaikan sebesar 5 poin, 4) Pada nilai tertinggi di siklus 2 naik dibanding dengan siklus 1 yaitu pada siklus 1 adalah 85 sedangkan pada siklus 2 adalah 90. Untuk mengetahui kenaikan tingkat ketuntasan siswa dan kenaikan rata-rata kelas akibat penggunaan metode diskusi. Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 menggunakan metode diskusi. Dalam metode diskusi melibatkan seluruh siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Dengan demikian materi pembelajaran dapat tahan lama. Metode diskusi sebagai suatu metode belajar yang bermanfaat bagi siswa karena dapat menggali potensi untuk menggunakan ketrampilan berfikir kritis dalam memecahkan masalah. Dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V dengan materi surat diharapkan siswa dapat membuat dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimasa yang akan datang. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru ternyata sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman materi dan hasil belajar. Usaha yang dilakukan peneliti dalam pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan hasil yang baik. Ternyata penggunaan metode diskusi untuk menyampaikan materi menulis surat sangat bermanfaat, dari hasil penelitian bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan sosial, dapat belajar memecahkan masalah, maka metode diskusi merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Hal ini terbukti hasil yang diperoleh dari pada perbaikan pembelajaran siklus 2 dari 19 siswa sudah mencapi ketuntasan 94,7%. 11

14 D. SIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 1 Mlese Gantiwarno Klaten dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa dengan menggunakan pembelajaran model diskusi dapat meningkatkan hasil belajar menulis surat pada mata pelajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Mlese Kabupaten Klaten. DAFTAR PUSTAKA Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana ( diunduh Tgl 3 september 2012 ( diunduh Tgl 3 september

BAB I PENDAHULUAN. berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki Era Globalisasi yang menuntut untuk berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Salah satu bukti usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah sebagai tempat pembentuk generasi bangsa yang berkualitas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, Oleh karena itu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jenjang semakin tinggi akan mempengaruhi kesempatan untuk meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diwujudkan dalam bentuk proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses belajar ini berlangsung melalui interaksi antara guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No.

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau melatih keterampilan. Pendidikan mempunyai fungsi penting untuk perkembangan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS Cholifatut Diniyah (11130036 ST) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang pelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (Kelas VII Semester

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN 1 MLESE TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN 1 MLESE TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN 1 MLESE TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan O leh: NAHARTRI YENI K. A54B 111 029

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat. Globalisasi ini juga meliputi dalam perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT 1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT Lia Angela Rosalia, Yulianti, Hadiyah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106 PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan masa depan dalam era globalisasi dan canggihnya teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Dikatakan demikian karena pendidikan berfungsi dan bertujuan mengembangkan sumber

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA Arifin Muslim Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dapat memahami masalah-masalah yang berada dalam. lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dapat memahami masalah-masalah yang berada dalam. lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah memiliki tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia pada era global dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia pada era global dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih terus membawa dampak di berbagai bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu alat untuk mengubah tingkah laku dan pola pikir manusia dari keadaan belum tahu menjadi tahu, dari keadaan tidak mampu menjadi mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi zaman globalisasi saat ini dengan persaingan yang semakin ketat, penguasaan sains dan teknologi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Untuk maksud

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang memperoleh pandangan yang luas sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII SMP Negeri 1 Miri Sragen Tahun Ajaran 2008/2009) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah masyarakat, apalagi di perkembangan zaman yang menuntut perubahan dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi manusia. Pada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 0 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP CIRI- CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI PENDEKATAN JIGSAW DI KELAS 3 SEMESTER 2 SD NEGERI 2 TARUBASAN KECAMATAN KARANGANOM

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS 6 SDN KAYEN 01 SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peranan dalam mengembangkan ilmu, membentuk mental dan karakter siswa untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini, dijelaskan tentang alasan dilakukannya penelitian yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, batasan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan ataupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta) PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL TREFFINGER (PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan merupakan proses interaksi antar manusia yang ditandai dengan keseimbangan antara peserta didik dengan pendidik. Proses interaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sekolah sebagai tempat pembentuk generasi bangsa yang berkualitas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SMS (SERIUS MENGERJAKAN SOAL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana sekolah diberikan keleluasaan untuk mengelola

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD N 1 SANGGRAHAN PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE PADA TOPIK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII A MTS NEGERI GONDANG TAHUN AJARAN 2009/2010 VIKA TRI HUDAYANI A.420050114 Dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peran penting

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015

STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 STUDI KOMPARASI STRATEGI READING ALOUD DAN READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALGONDO WONOSARI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

MELALUI PENERAPAN METODE EXPLICIT INTRUCTIONS

MELALUI PENERAPAN METODE EXPLICIT INTRUCTIONS MELALUI PENERAPAN METODE EXPLICIT INTRUCTIONS DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BANGSRI Sawi Handayani (Guru SD Negeri Bangsri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin berkembang. Pendidikan disebut sebagai kunci dari kemajuan Negara. Pendidikan dapat meningkatkan pola pikir seseorang.

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan secara rinci. Akan tetapi, secara sederhana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daya saing merupakan indikator untuk dapat bersaing dengan negaranegara lain di dunia pada era globalisasi. Daya saing akan lahir dari sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS III SDIT AR-RISALAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan diadakannya perbaikan dalam bebagai bidang di dalam pendidikan baik itu perubahan kurikulun yang dilakukan oleh dinas pendidikan, perubahan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014 Jumiati 1, Harun Setyo Budi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010 PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI SD Negeri Kabunan 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Lebih terperinci