SKRIPSI. disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. oleh"

Transkripsi

1 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Ismi Kamaliyah JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. ii

3 PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke ujian skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hari, Tanggal : Kamis, 2 Juni 2016 Tempat : Kota Tegal Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Sri Sami Asih, M. Kes. Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd iii

4 PENGESAHAN Skripsi dengan judul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal oleh Ismi Kamaliyah , telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 13 Juni PANITIA UJIAN Sekretaris Penguji Utama Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2 Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. Dra. Sri Sami Asih, M. Kes iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto 1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyiroh: 5-6)\ 2. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqarah: 286). 3. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill) Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak, Ibu, dan kakakku yang selalu memberikan do a dan dukungan. Teman-teman seperjuangan PGSD UNNES angkatan 2012 yang selalu membantu dan memberi semangat v

6 PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Peneliti menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi, tidak lepas dari bimbingan, dukungan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam skripsi ini. 3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini. 4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 5. Dra. Sri Sami Asih, M.Kes., Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi. vi

7 6. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi. 7. Kepala Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian. 8. Guru Kelas V Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yang telah memberikan waktu dan bimbingannya dalam membantu peneliti melaksanakan penelitian. 9. Staf Guru, Karyawan, dan Siswa Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian. 10. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan motivasi. 11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca. Tegal, Juni 2016 Ismi Kamaliyah vii

8 ABSTRAK Kamaliyah, Ismi Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dra. Sri Sami Asih, M. Kes. dan Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. Kata Kunci : kebiasaan belajar; lingkungan sekolah; prestasi belajar. Kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah menjadi salah satu faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa. Seseorang yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan didukung oleh lingkungan sekolah yang kondusif akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Semakin baik kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa; (2) pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (3) pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 316 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proporsional Random Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 177 siswa. Variabel penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, angket, dan dokumentasi. Penghitungan pengujian hipotesis menggunakan program SPSS versi 20. Teknik pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda, analisis regresi berganda, analisis determinasi (R 2 ), dan uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F). Uji prasyarat yang digunakan meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan sumbangan pengaruh sebesar 21,9%; (2) terdapat pengaruh signifikan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa dengan sumbangan pengaruh sebesar 30%; dan (3) terdapat pengaruh signifikan kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama terhadap prestasi belajar siswa dengan sumbangan pengaruh sebesar 34%. Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi informasi dan masukan kepada sekolah dan guru agar dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik pada siswa dan meningkatkan kemampuan dalam menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk proses belajar mengajar. viii

9 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Pernyataan Keaslian Tulisan... ii Persetujuan Pembimbing... iii Pengesahan... iv Motto Dan Persembahan... v Prakata... vi Abstrak...viii Daftar Isi... ix Daftar Tabel...xiii Daftar Bagan... xv Daftar Lampiran...xvi BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian ix

10 1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat Praktis KAJIAN PUSTAKA Kajian Teori Prestasi Belajar Kebiasaan Belajar Lingkungan Sekolah Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Kajian Empiris Kerangka Berpikir Hipotesis METODE PENELITIAN Desain Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Teknik Pengumpulan Data x

11 3.4.1 Wawancara Tidak Terstruktur Angket atau Kuesioner Dokumentasi Instrumen Penelitian Pedoman Wawancara Angket atau Kuesioner Dokumentasi Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Uji Prasyarat Analisis Analisis Akhir (pengujian hipotesis) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Objek Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Deskripstif Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis Pembahasan Kebiasaan Belajar Lingkungan Sekolah xi

12 4.2.3 Prestasi Belajar Pengujian Hipotesis Penelitian Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Populasi Penelitian Penarikan Sampel Penelitian Populasi Siswa Uji Coba Penarikan Sampel Siswa Uji Coba Hasil Uji Validitas Angket Pedoman Konversi Skala-5 Prestasi Belajar Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Soal Kebiasaan Belajar yang digunakan Hasil Analisis Deskripsi Variabel Kebiasaan Belajar Kategori Persentase Skor dan Respondennya Rekapitulasi Persentase Kebiasaan Belajar per Indikator Soal Lingkungan Sekolah yang digunakan Hasil Analisis Deskripsi Variabel Lingkungan Sekolah Kategori Persentase Skor dan Respondennya Rekapitulasi Persentase Lingkungan Sekolah per Indikator Hasil Analisis Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Kategori Persentase Skor dan Respondennya Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Linearitas X 1 dan Y Hasil Uji Linearitas X 2 dan Y xiii

14 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Analisis Korelasi Sederhana X 1 dan Y Hasil Analisis Korelasi Sederhana X 2 dan Y Hasil Analisis Regresi Sederhana X 1 terhadap Y Hasil Analisis Regresi Sederhana X 2 terhadap Y Hasil Analisis Regresi Berganda Hasil Analisis Korelasi Ganda Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 1 terhadap Y Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 2 terhadap Y Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 1 dan X 2 terhadap Y Hasil Uji Koefisien Bersama (Uji F) xiv

15 DAFTAR BAGAN Gambar Halaman 2.1 Bagan Kerangka Berpikir xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Angket Daftar Wawancara Tidak Terstruktur Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar (Uji Coba) Angket Kebiasaan Belajar (Uji Coba) Kisi-kisi Angket Lingkungan Sekolah (Uji Coba) Angket Lingkungan Sekolah (Uji Coba) Lembar Validasi Instrumen Penelitian oleh Penilai Ahli Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Output Uji Validitas Uji Coba Angket Output Hasil Reliabilitas Uji Coba Angket Kisi-kisi Angket Penelitian Angket Penelitian Tabel Pembantu Analisis Hasil Penelitian Rekapitulasi Nilai UTS Rekapitulasi Nilai UTS (Sampel Penelitian) Output Hasil Uji Normalitas Output Hasil Uji Linearitas Output Hasil Uji Multikolinearitas Output Hasil Uji Heteroskedastisitas xvi

17 22 Output Hasil Analisis Korelasi Output Hasil Uji Regresi Linear Sederhana X 1 dan Y Output Hasil Uji Regresi Linear Sederhana X 2 dan Y Output Hasil Uji Regresi Berganda Jadwal Penelitian Surat Izin Penelitian Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dokumentasi Uji Coba dan Pelaksanaan Penelitian xvii

18 BAB 1 PENDAHULUAN Hal-hal yang akan dibahas pada bagian pendahuluan yaitu: (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, dan (6) manfaat penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena pendidikan dapat memengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio-budaya (Mikarsa, dkk. 2007: 1.2). Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 yang menyebutkan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Munib, dkk. (2012: 31) menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk 1

19 2 memengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita- cita pendidikan. Pendapat lain Tilaar (2000) dalam Aunurrahman (2014: 9) menyatakan pendidikan adalah usaha memberdayakan manusia untuk membentuk dirinya agar mampu berpikir kreatif, mandiri, dan dapat membangun dirinya dan masyarakatnya. Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam segala aspek, termasuk mengembangkan kehidupan manusia dan menentukan kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari sumber daya yang dimiliki bangsa tersebut. Baik buruknya kualitas sumber daya manusia yang ada menjadi tolok ukur kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Proses pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya yang dihasilkan. Pendidikan yang baik dan berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas pula, yang nantinya akan memengaruhi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan menjadi faktor penting dalam rangka menciptakan sumber daya yang berkualitas, sehingga akan membawa bangsa menuju ke arah kemajuan. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan suatu tujuan pendidikan Indonesia yang termuat dalam tujuan pendidikan nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, yaitu sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

20 3 Proses pendidikan tidak dapat terlepas dari kegiatan belajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan hal yang paling pokok. Syah (2015: 63) menyatakan belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan yang telah tercantum dalam tujuan pendidikan nasional tersebut sangat bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Apabila proses belajar yang dialami oleh siswa berlangsung dengan optimal, maka tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai dengan optimal pula. Slameto (2013: 2) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Tu u (2004: 76) menyatakan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar yang tinggi merupakan hal yang paling didambakan oleh siswa yang sedang belajar dan akan tercapai apabila siswa mengalami perkembangan dan peningkatan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Karwati dan Priansa (2014: 155) menyatakan prestasi belajar akan terlihat berdasarkan perubahan tingkah laku sebelum dan sesudah siswa belajar serta dijadikan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu kegiatan belajar.

21 4 Pencapaian prestasi belajar antara siswa satu dengan yang lain berbeda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam siswa maupun faktor eksternal yang berasal dari luar siswa. Salah satu faktor internal yang memengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah kebiasaan belajar. Aunurrahman (2014: 185) menyatakan kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Kebiasaan belajar seseorang dapat memengaruhi aktivitas belajarnya dan pada gilirannya dapat memengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Hal ini berarti kebiasaan belajar merupakan perilaku belajar yang dilakukan secara berulang-ulang dan lamakelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang tetap sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Setiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Kebiasaan belajar terdapat kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang kurang baik. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, akan memperoleh keberhasilan dalam belajar yang berdampak pada prestasi belajar yang optimal. Kebiasaan belajar yang baik dapat membantu siswa menguasai materi pelajaran dengan mudah, sedangkan siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik, akan memperoleh kegagalan belajar yang kemudian berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kebiasaan belajar yang kurang baik dapat mempersulit siswa dalam memahami materi pelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Sudjana (2014: 173) keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang

22 5 teratur dan berkesinambungan. Apabila siswa ingin memperoleh prestasi belajar yang baik, maka dalam kegiatan belajarnya ia harus menerapkan kebiasaan belajar yang teratur. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kebiasaan belajar kurang baik. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi faktor dari dalam, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor dari luar siswa, salah satunya adalah lingkungan sekolah. Karwati dan Priansa (2014: 268) menyatakan lingkungan sekolah adalah semua kondisi yang ada di sekolah yang dapat memengaruhi tingkah laku warga sekolah, terutama guru dan siswa sebagai ujung tombak proses pembelajaran di sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan sangat mendukung bagi kenyamanan dan kelangsungan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Sumantri (2015: 414) menyatakan suasana belajar yang nyaman akan memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari. Siswa yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kesadaran untuk belajar dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik (Karwati dan Priansa 2014: 267). Lingkungan sekolah yaitu guru, staf/karyawan, teman sekelas, dan lingkungan sekolah secara fisik yaitu sarana dan prasarana, keadaan gedung, dan sebagainya dapat memengaruhi kegiatan belajar siswa. Slameto (2013: 64) menyatakan faktor sekolah yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan gedung. Apabila

23 6 komponen lingkungan sekolah tersebut dapat terpenuhi, maka siswa akan lebih berkonsentrasi pada saat belajar sehingga nantinya dapat mencapai prestasi yang optimal. Lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan baru di luar keluarga yaitu guru, sesama siswa, dan warga sekolah lainnya. Terkadang siswa merasa malu dalam berinteraksi dengan gurunya pada saat pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, guru harus menjalin interaksi yang baik dengan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Selain dengan guru, siswa juga perlu menjalin interaksi yang baik dengan siswa yang lain. Siswa yang memiliki hubungan yang tidak baik dengan teman-temannya, kegiatan belajarnya akan terganggu. Hal itu akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap proses pembelajaran siswa. Oleh karena itu, menjalin interaksi yang baik antara siswa dan guru serta antara siswa dengan siswa sangat diperlukan agar tidak berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa. Selain perlunya interaksi antara siswa dan guru serta siswa dan siswa, metode mengajar guru juga memengaruhi belajar siswa. Guru dituntut menerapkan metode mengajar yang bervariasi dan dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas sehingga siswa tidak jenuh dan bosan saat proses pembelajaran. Jika guru menggunakan metode yang didukung dengan media dan alat peraga yang memadai, maka akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan perhatian siswa akan terpusat pada apa yang dijelaskan gurunya. Sarana dan prasarana di lingkungan sekolah yaitu buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran,

24 7 dan media pembelajaran yang tersedia lengkap serta keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang memadai dapat berpengaruh positif pada proses belajar mengajar. Selain itu, kedisiplinan juga dapat memengaruhi belajar siswa. Siswa yang terlambat masuk ke kelas pada saat pelajaran berlangsung akan mengganggu konsentrasi siswa lain yang sedang belajar. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar siswa dapat belajar dengan optimal. Sumantri (2015: 415) menyatakan suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana kelas dan lingkungan sekitarnya mendukung terlaksananya proses belajar siswa sehingga akan menghantarkan siswa pada prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 5-9 Januari 2016 dengan guru kelas V di SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, banyak siswa yang belum memperoleh prestasi belajar yang diharapkan. Hal itu ditandai dengan nilai yang diperoleh masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kebiasaan belajar belum membudaya dalam diri siswa yang terlihat pada saat aktivitas belajar siswa di sekolah. Beberapa siswa masih terlihat tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah (PR) yang telah diberikan guru dengan alasan lupa dan tidak membawa buku PR. Siswa yang tidak mengerjakan PR di rumah, biasanya akan berangkat lebih pagi untuk mengerjakannya di sekolah. Beberapa siswa masih terlihat bekerja sama bahkan menyontek jawaban teman-temannya pada saat ulangan. Hal itu menunjukkan siswa kurang memiliki kesiapan untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran, saat guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan, beberapa siswa cenderung diam dan pasif dalam menanggapi

25 8 pertanyaan guru. Terlihat hanya beberapa siswa saja yang aktif bertanya maupun dalam menjawab pertanyaan guru. Kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran juga berbeda-beda. Ada siswa yang langsung dapat memahami apa yang disampaikan guru dan ada pula siswa yang kesulitan dalam menangkap materi sehingga guru harus menjelaskan ulang materi tersebut sampai siswa benar-benar paham. Beberapa siswa ada yang rajin mencatat dan merangkum materi yang disampaikan guru. Pada saat guru memberikan soal latihan untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi, ada siswa yang mengerjakan soal dengan baik dan ada juga siswa yang kesulitan sehingga memerlukan bimbingan dari guru. Dengan demikian, akan terlihat siswa yang belajar dengan teratur dan yang tidak. Kondisi lingkungan sekolah memiliki keterbatasan berkaitan dengan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa, yaitu adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran, metode mengajar guru, dan kedisiplinan. Sarana dan prasarana yaitu ruang perpustakaan dan keadaan gedung sekolah kurang memadai. Buku-buku yang digunakan sebagai referensi pembelajaran di perpustakaan belum tersedia dengan lengkap. Gedung sekolah yang letaknya di pinggir jalan raya dan pasar membuat suasana belajar menjadi tidak kondusif. Hal tersebut membuat konsentrasi siswa menjadi terganggu yang akhirnya memengaruhi kegiatan belajar siswa di sekolah. Guru belum menerapkan metode mengajar yang mampu mengaktifkan siswa saat proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat menambah variasi metode pembelajaran belum sepenuhnya dilakukan oleh guru

26 9 sehingga kegiatan pembelajaran belum berjalan optimal. Dalam hal kedisiplinan, masih ada beberapa siswa yang terlambat datang ke sekolah dan tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh guru sehingga kedisiplinan siswa masih kurang. Kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi siswa untuk meraih prestasi belajarnya. Kebiasaan belajar bukan bakat alamiah yang berasal dari lahir, tetapi sesuatu yang harus dibentuk. Oleh karena itu, peran dari orang tua dan guru sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan belajar siswa agar mereka dapat meraih prestasi belajar yang diharapkan. Selain kebiasaan belajar, lingkungan sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran harus menciptakan suasana kondusif, hubungan dan komunikasi per orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif dan interaktif, sarana penunjang yang cukup memadai, dan kedisiplinan sekolah yang dilaksanakan oleh semua warga sekolah sehingga akan mendorong siswa mencapai prestasi belajar yang optimal. Beberapa penelitian yang relevan dengan masalah tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Infirul Tati ah Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung tahun 2010 dengan judul Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2009/2010 dengan sumbangan pengaruh sebesar 14%.

27 10 Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2015 dengan judul Pengaruh Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar dan lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas V di SD Negeri Kradenan dengan sumbangan pengaruh sebesar 25,8%. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: (1) Beberapa siswa masih memperoleh prestasi belajar yang rendah. (2) Beberapa siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) Beberapa siswa tidak mengerjakan PR dari guru. (4) Pada saat ulangan, masih ada siswa yang menyontek jawaban teman. (5) Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. (6) Beberapa guru kurang memvariasikan metode mengajar sehingga siswa kurang aktif di dalam kegiatan pembelajaran. (7) Beberapa siswa kurang berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lain. (8) Beberapa siswa kurang disiplin.

28 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti. Pembatasan masalah ini untuk menjelaskan maksud dan tujuan dalam penelitian sehingga pembahasan tidak meluas agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah, yaitu prestasi belajar siswa dalam nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap kelas V tahun ajaran 2015/ Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Adakah pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal? (2) Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal? (3) Adakah pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu: Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar pada siswa kelas V di SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.

29 Tujuan Khusus (1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. (2) Mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. (3) Mengetahui ada tidaknya pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. 1.6 Manfaat Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai manfaat penelitian. Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara rinci manfaat teoritis maupun praktis dari penelitian ini sebagai berikut: Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis merupakan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian yang bersifat teoritis. Secara teori, penelitian ini dilakukan untuk mendukung teori-teori yang sudah ada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa serta menjadi acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, khususnya di bidang psikologi pendidikan.

30 Manfaat Praktis Manfaat praktis merupakan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini yang bersifat praktik dalam kegiatan belajar. Manfaat praktis ini ditujukan pada berbagai pihak terkait yaitu sekolah, guru, dan peneliti Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu dengan memfasilitasi kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat belajar secara efektif Bagi Guru (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam membentuk kebiasaan belajar yang baik pada siswa sehingga siswa dapat menerapkan kebiasaan itu dalam kegiatan belajarnya. (2) Guru dapat meningkatkan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa agar prestasi belajar siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran tercapai Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian dan memberikan bekal kepada peneliti menjadi calon pendidik dalam menanamkan kebiasaan belajar yang baik dan lingkungan yang kondusif bagi siswa.

31 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada kajian pustaka ini, akan dibahas tentang: (1) kajian teori, (2) kajian empiris, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis. Uraiannya sebagai berikut. 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori ini, akan dibahas tentang: (1) prestasi belajar, (2) kebiasaan belajar, (3) lingkungan sekolah, (4) pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar, (5) pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar, dan (6) pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Uraian selengkapnya sebagai berikut Prestasi Belajar Pada bagian ini, akan membahas tentang prestasi belajar yang meliputi pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, dan faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa. Berikut uraian selengkapnya Pengertian Belajar Setiap aktivitas yang dilakukan oleh individu, tidak terlepas dari kegiatan belajar. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan tingkah laku pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut terjadi secara keseluruhan. Slameto (2013:2) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 14

32 15 Rifa i dan Anni (2012: 66) menyatakan belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Karwati dan Priansa (2014: 188) mengemukakan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi dengan lingkungan, yang ditandai dengan peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan lain yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dialami oleh siswa. Gagne dalam Slameto (2013:13) mengemukakan teori terhadap masalah belajar dengan memberikan dua definisi, yaitu belajar adalah proses untuk memperoleh informasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku, serta belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Pendapat lain dari Purwanto (2014: 102) menyatakan belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Berdasarkan definisi belajar dari para ahli, dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu secara keseluruhan yang relatif menetap atau permanen. Perubahan itu diperoleh individu dari hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Seseorang dikatakan belajar bilamana terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan yang terjadi tidak hanya dari aspek kognitif atau pengetahuan, tetapi juga dalam wujud peningkatan keterampilan, kecakapan, sikap, tingkah laku, daya pikir, dan sebagainya.

33 Pengertian Prestasi Belajar Berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar ini merupakan wujud dari proses belajar yang telah dilakukan siswa di sekolah. Tu u (2004: 75-6) menyatakan prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Tu u menyatakan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Tu u berpendapat prestasi belajar adalah hasil belajar siswa berupa nilai atau angka yang diperoleh siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Nilai atau angka yang diperoleh merupakan hasil evaluasi yang dilakukan guru terhadap tugas dan ulangan yang ditempuh siswa. Dengan demikian, guru akan melihat tingkat penguasaan siswa selama mengikuti pembelajaran di sekolah. Saefullah (2012: 171) menyatakan: Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Saefullah menyatakan prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam rapor. Melalui prestasi belajar, siswa dapat mengetahui kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.

34 17 Berdasarkan definisi prestasi belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui prestasi belajar peneliti menggunakan data yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap siswa kelas V tahun pelajaran 2015/2016 dan dibatasi pada ranah kognitif Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar Setiap siswa memperoleh prestasi belajar yang berbeda-beda. Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat memengaruhi pencapaian prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Hal ini dapat dikemukakan oleh Djaali (2014: 99) sebagai berikut: Faktor dari dalam diri (internal) meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar. (1) Kesehatan, kesehatan dapat memengaruhi belajar seseorang. Apabila orang tersebut sedang sakit, maka akan mengakibatkan tidak ada motivasi belajar. Hal ini berdampak secara psikologis, karena dalam tubuh yang kurang sehat maka akan mengalami gangguan pula pada pikiran; (2) Intelegensi, faktor intelegensi dan bakat sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi dan bakat yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap hidupnya; (3) Minat dan motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu merupakan dasar untuk mencapai tujuan. Motivasi

35 18 merupakan dorongan dari dalam maupun dari luar diri seseorang, umumnya motivasi itu timbul karena adanya keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu; (4) Cara belajar, teknik atau cara yang dilakukan seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. Cara belajar meliputi bagaimana bentuk catatan yang dipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar lainnya. Cara belajar yang baik akan tercipta kebiasaan yang baik dan memengaruhi prestasi belajar yang baik pula. Faktor dari luar diri (eksternal) meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. (1) Keluarga, situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Pendidikan, status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan dengan orang tua, perkataan, dan bimbingan orang tua memengaruhi pencapaian prestasi belajar anak; (2) Sekolah, tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrumen pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru dan murid per kelas memengaruhi kegiatan belajar siswa; (3) Masyarakat, apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar; (4) Lingkungan sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat memengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim yang sejuk dapat menunjang proses belajar. Syah (2015: 145) menyatakan faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa), faktor eksternal (dari luar diri siswa), dan faktor pendekatan belajar.

36 19 Faktor internal meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (jasmaniah) dan aspek psikologis (rohaniah). (1) Aspek fisiologis yaitu kondisi umum tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya serta tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat yang dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan yang disajikan di kelas. (2) Aspek psikologis, meliputi tingkat intelegensi, sikap, bakat, dan motivasi. Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah. Sikap merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang, dan sebagainya, baik yang positif ataupun negatif. Sikap siswa yang merespon dengan positif merupakan awal yang baik bagi proses pembelajaran yang akan berlangsung, sedangkan sikap negatif terhadap guru ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang kurang maksimal. Setiap individu mempunyai bakat dan berpotensi untuk mencapai prestasi atau tingkat tertentu dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar pada bidang-bidang tertentu. Selain bakat, minat dan motivasi juga memengaruhi prestasi belajar siswa. Minat dapat diartikan kecenderungan atau kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat memengaruhi prestasi belajar siswa, sebagai contoh siswa

37 20 yang mempunyai minat dalam bidang matematika akan lebih fokus dan intensif ke dalam bidang tersebut sehingga memungkinkan mencapai hasil yang memuaskan. Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah. Motivasi bisa berasal dari dalam diri setiap individu dan datang dari luar individu tersebut. Faktor eksternal siswa, meliputi faktor lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. (1) Lingkungan sosial ini meliputi lingkungan orang tua dan keluarga, sekolah, serta masyarakat. Lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh dan memengaruhi kegiatan belajar adalah lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu saja akan banyak meniru dari keluarga terdekatnya seperti sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga. Semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan prestasi yang dapat dicapai siswa. Lingkungan sosial sekolah meliputi para guru yang harus menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik serta menjadi teladan dalam hal belajar, staf-staf administrasi di lingkungan sekolah, dan teman-teman di sekolah dapat memengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan masyarakat juga sangat memengaruhi karena siswa berada dalam suatu kelompok masyarakat dan teman-teman sepermainan serta kegiatan-kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat dan pergaulan sehari-hari yang dapat memengaruhi prestasi belajar. (2) faktor nonsosial meliputi gedung sekolah dan bentuknya, rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa. Faktor pendekatan belajar juga memengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa yang

38 21 meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi prestasi belajar siswa secara umum terdiri atas dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Ketika seorang siswa memperoleh prestasi belajar yang kurang baik, belum tentu karena tidak pandai atau bodoh. Kegagalan atau kurang baiknya prestasi belajar yang diraih oleh siswa dapat terjadi karena adanya faktor yang memengaruhinya. Guru dan orang tua siswa perlu mengetahui dan memahami faktor yang dapat menghambat proses belajar dan membantu siswa dalam menghadapi berbagai kendala yang muncul pada prestasi belajarnya. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda sehingga perlu adanya dukungan dari orang tua dan guru agar siswa dapat memperoleh prestasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing Kebiasaan Belajar Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan tentang pengertian kebiasaan belajar, komponen kebiasaan belajar, aspek-aspek kebiasaan belajar, dan pembentukan kebiasaan belajar yang baik. Uraiannya sebagai berikut Pengertian Kebiasaan Belajar Slameto (2013:82) belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, dan cara-cara yang dipakai itu akan menjadi

39 22 kebiasaan. Kebiasaan belajar akan memengaruhi belajar itu sendiri. Pendapat Burghardt (1973) dalam Syah (2015: 120) mengemukakan: Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Proses penyusutan atau pengurangan ini, muncul suatu pola perilaku baru yang relatif, menetap, dan otomatis. Syah (2015: 128) mengemukakan kebiasaan belajar adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). Pendapat Covey dalam Aunurrahman (2014: 125) mengemukakan: Suatu tindakan tertentu dapat tumbuh subur menjadi kebiasaan bilamana didukung dengan motivasi atau keinginan yang kuat untuk melakukan secara terus menerus. Oleh karena itu di dalam pembelajaran, setiap guru di samping memberikan pengetahuan dan alasan kepada siswa untuk melakukan sesuatu, tentu harus diiringi dengan cara melakukannya dengan baik. Kedua hal ini akan dapat efektif bilamana siswa memiliki keinginan atau dorongan untuk melakukannya menjadi suatu kebiasaan. Aunurrahman (2014: 185) menyatakan kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Pendapat lain dari Djaali (2014: 128) menyatakan kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Djaali (2014: 128) mengemukakan kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan

40 23 waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Pada umumnya, setiap orang bertindak berdasarkan force of habit, walaupun sebenarnya ada cara lain yang lebih menguntungkan untuk dilakukan. Kebiasaan dianggap sebagai cara yang mudah dan tidak memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar. Sudjana (2014: 173) menyatakan keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan. Berdasarkan definisi-definisi kebiasaan belajar tersebut, dapat disimpulkan kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar seseorang yang terbentuk karena dilakukan secara berulang-ulang dan sifatnya relatif menetap. Berbagai perilaku belajar tersebut menjadi terbiasa sehingga terlaksana secara otomatis dan spontan tanpa ada paksaan dan tanpa memerlukan pikiran. Kebiasaan bukan merupakan bakat alamiah yang berasal dari faktor bawaan, tetapi sesuatu yang harus dibentuk melalui pengalaman, latihan, dan belajar secara terus-menerus berkesinambungan. Oleh karena itu, kebiasaan belajar yang baik perlu ditanamkan dan dikembangkan sedikit demi sedikit pada siswa agar ia memperoleh prestasi belajar yang baik. Kebiasaan seseorang dalam belajar secara teratur dapat terbentuk dari kebiasaan siswa belajar mandiri di rumah dan kebiasaan belajar ketika di sekolah Komponen Kebiasaan Belajar Djaali (2014: 128) mengemukakan kebiasaan belajar dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: (1) Delay Avoidan (DA) merupakan kebiasaan belajar yang menunjuk pada ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas akademis, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam

41 24 belajar; (2) Work Methods (WM) merupakan kebiasaan belajar yang menunjuk kepada penggunaan cara (prosedur) belajar yang efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar Aspek-aspek Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar tentunya ada kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar yang baik akan memperoleh hasil yang maksimal. Slameto (2013: 82-91) menjelaskan kebiasaan belajar yang dapat memengaruhi prestasi belajar yaitu: (1) pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, (2) membaca dan membuat catatan, (3) mengulangi bahan pelajaran, (4) konsentrasi, dan (5) mengerjakan tugas. Kebiasaan belajar yang baik dimulai dari membuat jadwal. Proses belajar akan berjalan dengan baik dan berhasil apabila siswa dapat membagi waktu belajarnya, yaitu dengan membuat jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur, disiplin dan efisien. Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Siswa yang menyusun jadwal dan melaksanakannya sesuai dengan jadwal yang telah dibuat menandakan siswa mampu memanfaatkan waktu-waktu yang tersedia setiap harinya untuk kegiatan belajar, tidur, makan, mandi, olahraga, dan sebagainya. Membuat jadwal dan melaksanakannya dengan baik merupakan hal yang termasuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Membaca dan membuat catatan juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca karena membaca adalah alat belajar. Kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik

42 25 adalah sebagai berikut: memerhatikan kesehatan mata, memiliki jadwal belajar, membuat tanda-tanda atau catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh. Setiap siswa yang ingin meningkatkan prestasi belajar, ia harus teratur membaca buku pelajaran setiap harinya. Belajar tidak hanya berpedoman pada satu sumber saja, siswa perlu membaca sumber belajar lain untuk memperluas pengetahuan mereka. Tidak hanya buku pelajaran, buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran juga penting agar pengetahuan siswa bertambah. Semakin banyak membaca buku, maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Siswa terkadang lupa dengan hal-hal yang telah dibacanya sehingga perlu untuk membuat catatan kecil agar siswa dapat mengingat kembali apa yang telah dibacanya. Membuat catatan juga besar pengaruhnya dalam belajar karena membantu siswa dalam mengingat hal-hal penting pada setiap materi pelajaran yang dipelajarinya. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dipelajari atau dibaca itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja sehingga siswa mencatat rangkuman materi dari mata pelajaran yang telah dipelajari. Catatan yang dibuat dengan rapi dan ditulis dengan jelas akan membuat siswa mudah untuk mempelajari semua materi secara umum dalam belajar sehingga dapat meraih prestasi belajar yang diharapkan. Catatan materi yang telah dibuat siswa dapat digunakan untuk mengulang agar materi pelajaran tetap diingat oleh siswa. Mengulangi bahan pelajaran penting karena dengan adanya pengulangan (review), bahan pelajaran yang belum

43 26 dikuasai akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Caranya adalah dengan membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan itu. Agar dapat mengulang dengan baik, maka perlu menyediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang dengan sungguh-sungguh. Metode menghafal bermacam-macam, yaitu dapat dengan cara diam tetapi otak berusaha untuk mengingat-ingat, dapat dengan membaca keras atau mendengarkan, dan dapat juga dengan cara menulisnya. Dalam setiap kegiatan belajar, konsentrasi sangat diperlukan karena menentukan prestasi belajar seseorang. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, bukan bakat atau pembawaan. Seseorang yang belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajar. Siswa harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran dalam belajar karena konsentrasi merupakan kunci untuk berhasil dalam belajar. Agar dapat berkonsentrasi dengan baik, siswa harus memiliki minat dan motivasi yang tinggi, tempat untuk belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kebosanan, menjaga kesehatan dan memerhatikan kelelahan, menyelesaikan masalah yang mengganggu belajar dan bertekad untuk mencapai tujuan dan hasil terbaik dalam setiap belajar. Menguji pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang telah dipelajarinya dapat dilakukan dengan cara mengerjakan tugas. Mengerjakan tugas

44 27 dengan baik akan membuat siswa berhasil dalam belajarnya karena dapat melatih kemampuan siswa terhadap materi pelajaran. Tugas itu mencakup mengerjakan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, akan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal itu karena siswa memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Menunda mengerjakan tugas merupakan hal yang tidak baik dalam membentuk kebiasaan belajar yang baik. Pada dasarnya, dalam proses pembelajaran ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Aunurrahman (2014: 185) mengemukakan beberapa bentuk perilaku yang menunjukkan kebiasaan tidak baik dalam belajar yang sering dijumpai pada sejumlah siswa, yaitu: (1) belajar tidak teratur, (2) daya tahan belajar rendah (belajar secara tergesa-gesa), (3) belajar bilamana menjelang ulangan atau ujian, (4) tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, (5) tidak terbiasa membuat ringkasan, (6) tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran, (7) senang menjiplak pekerjaan teman, termasuk kurang percaya diri di dalam menyelesaikan tugas, (8) sering datang terlambat, dan (9) melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk (misalnya merokok). Dimyati dan Mudjiono (2010: 246) menyatakan kebiasaan belajar yang kurang baik, yaitu: (1) belajar pada akhir semester, (2) belajar tidak teratur, (3) menyia-nyiakan kesempatan belajar, (4) bersekolah hanya untuk bergengsi, (5) datang terlambat bergaya pemimpin, (6) bergaya jantan, seperti merokok, sok menggurui teman lain, dan (7) bergaya minta belas kasihan tanpa belajar.

45 28 Berdasarkan penjelasan tentang aspek-aspek kebiasaan belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang tidak baik. Siswa yang ingin memperoleh prestasi belajar yang optimal, maka siswa harus memiliki kebiasaan belajar yang baik. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik akan mudah dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang pada akhirnya dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang tidak baik akan mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Hal itu akan menghambat kemajuan belajarnya yang pada akhirnya mengalami kegagalan dalam prestasi. Kebiasaan belajar yang baik ini perlu ditanamkan dan dikembangkan dalam diri setiap siswa. Oleh karena itu, kebiasaan belajar yang kurang baik harus dihindari dan diubah melalui kegiatan pembiasaan, pembinaan disiplin belajar pada siswa, dan dengan memberikan penguatan dalam belajar. Hal itu dikarenakan kebiasaan belajar bukan bakat alamiah, tetapi merupakan perilaku yang dipelajari dengan sengaja. Dengan demikian, akan dapat mengurangi kebiasaan belajar yang tidak baik dan membangkitkan kepercayaan diri siswa untuk lebih giat belajar sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang diharapkan Pembentukan Kebiasaan Belajar yang Baik Keberhasilan belajar siswa akan diperoleh apabila ia dapat menerapkan kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan bukan bawaan dari lahir, tetapi siswa dapat membentuk sendiri kebiasaan itu melalui latihan dan belajar secara berkesinambungan. Kebiasaan dapat dibentuk melalui saran-saran yang dapat

46 29 dilakukan untuk mendapatkan kebiasaan belajar yang baik. Berikut ini adalah saran yang dikemukakan Crow dan Crow yang dikutip oleh Purwanto (2014: 120-1) untuk membiasakan belajar yang efisien sehingga memperoleh prestasi belajar yang baik: (1) miliki dahulu tujuan belajar yang pasti; (2) usahakan adanya tempat belajar yang memadai; (3) jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental; (4) rencanakan dan ikuti jadwal waktu untuk belajar; (5) menyelingi belajar dengan waktu-waktu istirahat yang teratur; (6) carilah kalimat-kalimat topik atau inti pengertian dari tiap paragraf; (7) selama belajar gunakan metode pengulangan dalam hati (silent recitation); (8) lakukan metode keseluruhan (whole method); (9) usahakan agar dapat membaca cepat tetapi cermat; (10) buatlah catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi; (11) adakan penilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut; (12) susunlah dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan mencoba untuk menemukan jawabannya; (13) pusatkan perhatian dengan sungguh-sungguh pada waktu belajar; (14) pelajari dengan teliti tabel-tabel, grafik-grafik, dan bahan ilustrasi lainnya; (15) biasakan membuat rangkuman dan kesimpulan; (16) buat kepastian untuk melengkapi tugas-tugas belajar; (17) pelajari baik-baik pernyataan yang dikemukakan oleh pengarang, dan meneliti pendapat beberapa pengarang; (18) belajarlah menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya; dan (19) analisislah kebiasaan belajar yang dilakukan, dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Kebiasaan belajar yang baik harus dilaksanakan oleh siswa. Keberhasilan belajar tergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur. Sudjana (2014: )

47 30 menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar, yaitu: (1) cara mengikuti pelajaran, (2) cara belajar mandiri di rumah, (3) cara belajar kelompok, (4) mempelajari buku teks, dan (5) menghadapi ujian. Kebiasaan belajar dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah. Kebiasaan belajar dapat dilihat dari bagaimana siswa mengikuti pelajaran di sekolah. Cara mengikuti pelajaran di sekolah merupakan proses belajar yang penting. Menyiapkan perlengkapan belajar dan datang ke sekolah tepat waktu merupakan awal yang baik sebelum mengikuti pelajaran. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, siswa memiliki kewajiban untuk mendengarkan dan memerhatikan dengan baik dan penuh konsentrasi, mencatat hal-hal yang tidak jelas untuk ditanyakan kepada guru, kemudian merangkum pokok-pokok materi yang disampaikan oleh guru. Siswa juga aktif menyampaikan pendapat, menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru, dan mencocokkan atau menyamakan materi pelajaran dengan teman yang lain agar tidak terjadi kesalahan penafsiran. Cara mengikuti pelajaran di sekolah tersebut dapat berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar tidak hanya di sekolah tetapi juga dapat dilihat dari bagaimana siswa belajar di rumah. Belajar mandiri di rumah merupakan tugas pokok setiap siswa. Syarat utama belajar di rumah adalah keteraturan belajar, yaitu memiliki jadwal belajar sendiri. Bukan lamanya belajar tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar setiap harinya meskipun dengan jam yang terbatas. Selain itu, mempelajari kembali catatan hasil pelajaran di sekolah, membuat rangkuman, dan merumuskan pertanyaan sendiri dari catatan yang dibuat lalu menjawabnya, dan mengerjakan tugas.

48 31 Cara belajar sendiri di rumah sering menimbulkan kebosanan dan kejenuhan sehingga perlu adanya variasi belajar, seperti belajar bersama dengan teman kelompok. Belajar kelompok akan memudahkan dalam memecahkan persoalan terkait materi pelajaran secara bersama. Setiap orang memberikan sumbangan pikiran dalam memecahkan persoalan. Belajar kelompok yaitu mengajak teman berdiskusi, memiliki jadwal belajar bersama teman, menentukan permasalahan materi yang akan dibahas, membahas materi satu per satu hingga tuntas, bertanya kepada guru saat menemui kesulitan, kesimpulan hasil diskusi dicatat untuk dipelajari. Setiap kegiatan belajar tidak akan terlepas dari buku karena merupakan sumber ilmu yang diperlukan siswa. Kebiasaan membaca buku harus membudaya pada siswa agar lebih memahami materi pelajaran dan dapat mengetahui terlebih dahulu sebelum materi pelajaran tersebut dijelaskan oleh guru. Cara mempelajari buku pelajaran yaitu menentukan materi yang ingin dipelajari, membaca keseluruhan, membuat catatan penting, menandai pada hal-hal penting, menggabungkan catatan yang dibuat dengan catatan yang sudah ada, dan membuat pertanyaan-pertanyaan dari buku tersebut. Mempelajari buku akan memudahkan dalam menyelesaikan masalah terkait materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Siswa yang memiliki kebiasaan membaca atau mempelajari buku pelajaran tentu akan lebih mudah dalam menjawab soal saat ujian. Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan belajar pada saat menjelang ujian. Hal tersebut menandakan dalam diri siswa belum tertanam kebiasaan belajar yang baik. Belajar pada saat

49 32 menjelang ujian akan memberikan hasil yang tidak optimal karena siswa akan ragu-ragu dan tidak memiliki kepercayaan diri dalam menjawab soal ujian. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kebiasaan belajar yang teratur dan menghindari belajar saat menjelang ujian agar memperoleh hasil yang optimal. Selain itu, memperkuat kepercayaan diri dengan tidak menyontek jawaban teman, membaca setiap pertanyaan dengan teliti sambil mengingat jawabannya, mendahulukan menjawab pertanyaan yang lebih mudah, dan memeriksa kembali jawaban sebelum diserahkan. Petunjuk dalam proses belajar tersebut perlu dilakukan secara rutin sehingga membentuk kebiasaan belajar pada diri siswa. Hal tersebut karena caracara belajar yang baik dan dilakukan secara berulang-ulang, lama-kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran tergantung dari kebiasaan belajar yang teratur. Seseorang memiliki kebiasaan belajar yang salah menyebabkan ia malas belajar dan berakibat pada prestasi belajar yang diperoleh tidak optimal. Belajar dalam tempo dan kadar belajar yang berat menjelang ujian, kurang membantu dalam keberhasilan belajar. Kebiasaan belajar harus dimulai sejak dini kepada siswa dengan membiasakan diri dan mendisiplinkan diri dalam belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa merasa terbiasa melakukan kegiatan belajar dalam kesehariannya Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan tentang pengertian lingkungan sekolah dan unsur-unsur lingkungan sekolah. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

50 Pengertian Lingkungan Sekolah Manusia dalam kehidupannya pasti akan selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Lingkungan secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi tingkah laku manusia. Dalyono (2009) dalam Karwati dan Priansa (2014: 267) menyatakan lingkungan sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural. Munib, dkk. (2012: 72) menyatakan lingkungan diartikan sebagai semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala perilakunya yang dapat memengaruhi kelangsungan kehidupan manusia dan kesejahteraan makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya. Manusia dan lingkungan terjadi hubungan timbal balik dan saling memengaruhi satu sama lain. Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) yang dikutip dalam Purwanto (2014: 27) menyatakan lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu memengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita, kecuali gen-gen. Lingkungan pendidikan diartikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan (Munib, dkk. 2012: 72). Salah satu lingkungan pendidikan adalah lingkungan sekolah. Sekolah adalah lingkungan kedua setelah keluarga yang berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Siswoyo (2011: 110) menyatakan sekolah adalah lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan bertingkah laku baik. Tu u (2004: 1) menyatakan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, di mana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu

51 34 pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Tu u (2004: 18) menyatakan nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa. Oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin, dan ilmu pengetahuan. Karwati dan Priansa (2014: 267-8) mengemukakan lingkungan sekolah yang kondusif sangat mendukung bagi kenyamanan dan kelangsungan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Lingkungan sekolah dikatakan efektif apabila mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa untuk tumbuh dan berkembang dalam proses pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah adalah semua kondisi yang ada di sekolah yang dapat memengaruhi tingkah laku warga sekolah, terutama guru dan siswa sebagai ujung tombak proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan definisi lingkungan sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka membantu mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa serta dapat memengaruhi tingkah laku warga sekolah terutama guru dan siswa Unsur-unsur Lingkungan Sekolah Proses belajar mengajar memerlukan lingkungan yang mendukung siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Slameto (2013: 64-9)

52 35 menyatakan faktor sekolah yang memengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan gedung/ruang kelas. Metode mengajar guru dapat memengaruhi belajar siswa. Mengajar merupakan kegiatan membimbing agar peserta didik mengalami proses belajar. Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa siswa untuk belajar dengan efektif (Karwati dan Priansa 2014: 88). Untuk itu, guru mengajar harus efektif agar siswa memperoleh prestasi belajar yang efektif pula. Syarat mengajar yang efektif adalah guru mampu menggunakan variasi metode pada saat mengajar sehingga mampu menarik perhatian siswa dan suasana kelas menjadi lebih hidup. Mengajar dengan metode ceramah saja membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, dan pasif dalam pembelajaran. Guru juga harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin dan mampu menjelaskan materi tersebut dengan jelas. Selain itu, guru harus memiliki persiapan yang matang sebelum mengajar sehingga akan mantap saat di depan kelas. Metode mengajar guru yang kurang baik akan memengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik, seperti guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga akan berdampak pada keberhasilan belajar siswa. Metode mengajar harus diusahakan tepat dan efektif mungkin. Kurikulum juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa dengan menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum merupakan pedoman bagi guru

53 36 dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Apabila kurikulum kurang baik, maka akan berpengaruh kurang baik pula terhadap belajar siswa. Kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat dan minat akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar. Hal ini dapat memengaruhi prestasi belajar menjadi tidak maksimal. Kurikulum yang baik dan seimbang adalah kurikulum yang sesuai dengan kemampuan siswa, mampu mengembangkan segala segi kepribadian siswa, dan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Proses belajar mengajar terjadi karena adanya relasi atau interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Interaksi adalah suatu hubungan atau kegiatan timbal balik antara individu yang satu dengan yang lain, yang di dalamnya ada proses saling memengaruhi, mengubah, dan memperbaiki (Karwati dan Priansa 2014: 273). Interaksi belajar mengajar terjadi karena ada komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran perlu adanya relasi yang baik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa yang menyukai gurunya juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya. Guru yang kurang berinteraksi secara akrab dengan siswa menyebabkan proses belajar menjadi kurang lancar. Siswa akan merasa jauh dari guru dan tidak mau berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Guru sebagai pendidik harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik dan dapat dijadikan teladan bagi siswa. Guru akan disegani oleh siswa yang akan membuat relasi guru dengan siswa menjadi akrab.

54 37 Relasi antara siswa dan siswa juga penting. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan dapat melihat di dalam kelas ada grup yang saling bersaing tidak sehat, jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak. Siswa yang memiliki sifat dan tingkah laku yang kurang menyenangkan teman-temannya, akan mengalami rasa rendah diri dan tekanan batin sehingga akan diasingkan dari kelompoknya. Siswa akan malas untuk masuk sekolah karena mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya. Akibatnya, proses belajarnya akan terganggu. Menciptakan relasi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sangatlah penting sehingga akan memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Faktor disiplin sekolah juga memengaruhi belajar siswa. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lainlain. Kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswasiswanya. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula. Sekolah yang kurang disiplin, seperti banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas sekolah, sering datang terlambat, tidak menaati tata tertib sekolah maupun kelas, dan sebagainya akan berpengaruh negatif pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, agar siswa disiplin haruslah guru dan seluruh staf sekolah disiplin pula. Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang menyediakan alat pelajaran yang lengkap dan

55 38 tepat meliputi buku-buku sumber belajar, laboratorium, dan media akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih giat lagi. Purwanto (2014: 105) menyatakan sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari gurunya, kecakapan guru menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah belajar anak. Alat pelajaran yang kurang lengkap akan menghambat proses belajar mengajar karena guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan bahan pelajaran. Siswa juga kesulitan dalam menerima pelajaran dari gurunya. Sekolah perlu mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap sehingga mendukung kegiatan belajar mengajar. Keadaan gedung juga memengaruhi proses belajar mengajar. Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas. Jika keadaan gedung memadai, maka proses belajar berjalan efektif. Begitu pula sebaliknya, keadaan gedung yang kurang memadai membuat aktivitas belajar siswa menjadi kurang efektif. Slameto (2013: 76) menyatakan untuk dapat belajar dengan efektif, maka diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran; ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata; cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. Apabila komponen tersebut belum terpenuhi, maka akan memengaruhi kelancaran proses belajar mengajar siswa sehingga berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

56 39 Aunurrahman (2014: 195-6) menyatakan keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media atau alat bantu belajar merupakan komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan belajar siswa. Aunurrahman (2014: 195-6) mengatakan ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak terhadap terciptanya iklim pembelajaran yang lebih kondusif, terjadinya kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong berkembangnya motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Karwati dan Priansa (2014: 278) mengemukakan lingkungan sekitar sekolah sangat menentukan kenyamanan siswa, misalnya lingkungan sekolah yang dekat dengan pabrik yang bising dan berpolusi udara, berada di pinggir jalan raya yang padat dan berisik, berdekatan dengan tempat pembuangan sampah atau sungai yang tercemar sampah menimbulkan ketidaknyamanan siswa dalam belajar. Hal itu akan sangat mengganggu proses pembelajaran siswa sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu, lingkungan sekitar sekolah juga dapat memengaruhi konsentrasi belajar siswa. Berdasarkan penjelasan tentang lingkungan sekolah tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah sangat besar peranannya dalam menentukan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar mengajar. Apabila sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif, hubungan dan komunikasi setiap

57 40 orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana penunjang yang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi kondusif tersebut akan memberikan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat prestasi belajar siswa lebih optimal Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Kebiasaan belajar merupakan faktor yang memengaruhi siswa dalam pencapaian prestasi belajarnya. Kebiasaan belajar bukan merupakan bakat alamiah atau pembawaan lahir yang dimiliki siswa sejak kecil. Kebiasaan belajar terdapat kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang kurang baik. Dalam proses keberhasilan dalam menguasai materi pelajaran tergantung pada kebiasaan belajar yang dilakukan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Sudjana (2014: 173) keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan. Siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang baik apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik dan diterapkan dalam kegiatan belajarnya sehari-hari. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan akan mudah memahami dan menguasai materi pelajaran, baik yang disampaikan oleh guru di sekolah maupun yang dipelajari sendiri dari buku pelajaran. Berbeda dengan siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik, ia akan mengalami kesulitan dalam menguasai dan memahami materi pelajaran. Hal itu akan menghambat kemajuan dan kesuksesan belajarnya di sekolah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Dengan kata lain, semakin baik kebiasaan belajar yang dilakukan siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

58 Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana siswa dapat memahami pelajaran di sekolah, tetapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Slameto (2013: 72) menyatakan lingkungan yang baik perlu diusahakan agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar siswa. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah perlu menyediakan segala kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan. Kebutuhan tersebut adalah terciptanya lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar siswa sehingga membantu siswa untuk mencapai prestasi yang optimal. Lingkungan sekolah yang mendukung akan memberikan kenyamanan bagi siswa sehingga dapat belajar dengan optimal yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi yang baik. Sejalan dengan pendapat Karwati dan Priansa (2014: 267) siswa yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kesadaran untuk belajar dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Lingkungan sekolah yang kurang mendukung kegiatan belajar siswa membuat siswa kurang nyaman untuk belajar sehingga pencapaian prestasi belajar kurang maksimal. Dengan kata lain semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah.

59 Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Kebiasaan belajar yang baik menjadi hal yang penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang baik apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik kemudian ia terapkan dalam kesehariannya sehingga akan tercipta suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Hal tersebut akan mendorong kelancaran proses belajar siswa. Proses belajar akan lebih optimal apabila ditunjang dengan lingkungan sekolah yang kondusif. Sumantri (2015: 415) menyatakan suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana kelas dan lingkungan sekitarnya mendukung terlaksananya proses belajar siswa sehingga akan menghantarkan siswa pada prestasi belajar yang optimal. Slameto (2013: 28) menyatakan proses belajar perlu adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan. Selain dari dalam diri siswa perlu menerapkan kebiasaan belajar yang baik, sekolah sebagai tempat belajar siswa juga harus menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung proses belajar mengajar. Apabila lingkungan sekolah siswa mendukung, maka kegiatan belajar akan berlangsung dengan lancar. Dengan adanya kebiasaan belajar yang baik, kemudian didukung oleh lingkungan sekolah yang kondusif, akan diperoleh prestasi belajar yang optimal. Dapat dikatakan bahwa semakin baik kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, akan semakin baik pula prestasi belajarnya. 2.2 Kajian Empiris Kajian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu kajian tentang hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan beberapa peneliti. Berikut uraiannya.

60 43 Penelitian yang dilakukan oleh Ni Md Novi Indrayani D, Ni Nym Garminah, dan I Nym. Jampel (2013) yang berjudul Kontribusi Kebiasaan Belajar dan Konsep Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Inti Kecamatan Jembrana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat kontribusi antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa, korelasi sebesar 0,70 dan sumbangan 49%; (2) terdapat kontribusi antara konsep diri dengan prestasi belajar siswa, korelasi sebesar 0,68 dan sumbangan 46,24; dan (3) terdapat kontribusi antara kebiasaan belajar dan konsep diri terhadap prestasi belajar siswa, korelasi sebesar 0,854 dengan sumbangan sebesar 60%. Letak perbedaan dengan penelitian yang diteliti adalah pada variabel bebas, tujuan yang ingin diteliti, dan populasi penelitian. Dalam penelitian tersebut, variabel bebas yaitu kebiasaan belajar dan konsep diri, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kontribusi kebiasaan belajar dan konsep diri terhadap prestasi belajar, sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Perbedaan yang ketiga yaitu populasi penelitian. Populasi dalam penelitian tersebut yaitu siswa kelas IV SD Inti Kecamatan Jembrana, sedangkan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rohman MS (2012) dengan judul Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD pada Mata Pelajaran Matematika di Gugus V Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan kebiasaan belajar

61 44 dengan prestasi belajar Matematika dengan harga r hitung sebesar 0,300, sedangkan r tabel dengan N = 89 (90) pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,207, sehingga r hitung >r tabel (0,300>0,207). Letak perbedaan dengan penelitian ini yaitu variabel, populasi penelitian, dan tujuan penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan Abdul Rohman terdapat dua variabel yaitu kebiasaan belajar dan prestasi belajar Matematika, sedangkan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IV SD Gugus V Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, sedangkan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Perbedaan yang ketiga yaitu tujuan penelitian. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Rahmawati, I Komang Sudarma, dan Made Sulastri (2014) yang berjudul Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kelas IV Semester Genap di Kecamatan Melaya-Jembrana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 18,23%; (2) terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 10,6%; dan (3) secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 70,56% dengan kategori sangat kuat. Letak perbedaan dengan penelitian yang diteliti adalah pada variabel bebas, populasi penelitian, dan tujuan

62 45 yang ingin diteliti. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria Rahmawati, I Komang Sudarma, dan Made Sulastri, variabel bebas yaitu pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IV Kecamatan Melaya-Jembrana, sedangkan populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Perbedaan ketiga terletak pada tujuan penelitian. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Infirul Tati ah (2010) yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan belajar siswa tergolong sedang dengan rentangan skor 53,2 sampai 64,2 dan persentase sebesar 42,5%; (2) prestasi belajar siswa tergolong cukup dengan rentangan skor 68,1 sampai 75,1 dan persentase sebesar 32,5%; dan (3) ada pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika dengan F hitung >F tabel = 6,12 4,10 dan sumbangan sebesar 14%. Letak perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel dan populasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Infirul Tati ah terdapat dua variabel yang diteliti yaitu kebiasaan belajar dan prestasi belajar, sedangkan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti yaitu kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar. Populasi dalam penelitian tersebut yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rejotan Tulungagung,

63 46 sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Hany Fatmawati (2015) dengan judul Pengaruh Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Matematika dengan hasil t hitung >t tabel, yaitu 2,035>2,011 dan nilai signifikansi <0,05, yaitu 0,047; (2) lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Matematika dengan hasil t hitung >t tabel, yaitu 2,349>2,011 dan nilai signifikansi <0,05, yaitu 0,023; dan (3) fasilitas belajar dan lingkungan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Matematika dengan hasil F hitung >F tabel, yaitu 8,341>3,23 dan koefisien determinasi sebesar 25,8%. Letak perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel bebas dan populasi penelitian. Variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan oleh Hany Fatmawati yaitu fasilitas belajar dan lingkungan belajar, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Populasi penelitian tersebut yaitu siswa kelas V SD Negeri Kradenan, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuningsih dan Moh. Djazari (2013) dengan judul Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai

64 47 r x1y = 0,496, r 2 sebesar 0,246, dan t hitung >t tabel yaitu 3,470>1,685; (2) kebiasaan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r x2y = 0,441, r 2 sebesar 0,194, dan t hitung >t tabel yaitu 2,988>1,685; dan (3) lingkungan sekolah dan kebiasaan belajar secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan Ry( 1,2 ) = 0,614, R 2 sebesar 0,377, dan harga F hitung >F tabel yaitu 10,909>3,24. Letak perbedaan dengan penelitian yang diteliti yaitu pada populasi penelitian. Populasi penelitian tersebut yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Nokwanti (2013) dengan judul Pengaruh Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Warungasem Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2009/2010 yang ditunjukkan dari t hitung >t tabel atau 9,48>1,98 dan kontribusi sebesar 45%; (2) ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari t hitung >t tabel atau 8,13>1,98 dan kontribusi sebesar 38%; dan (3) ada pengaruh disiplin belajar dan lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari F hitung >F tabel, atau 42,45>3,08. Letak perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel bebas dan populasi penelitian. Variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan oleh Nokwanti yaitu tingkat disiplin dan lingkungan belajar di sekolah, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Populasi dalam penelitian yang

65 48 dilakukan oleh Nokwanti tersebut yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Warungasem Kabupaten Batang, sedangkan populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian yang dilakukan oleh Agustin Denik (2014) dengan judul Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t diperoleh t hitung >t tabel atau 2,754>1,990 dengan nilai signifikansi 0,007<0,05; (2) lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil uji t diperoleh t hitung >t tabel atau 2,031>1,990 dengan nilai signifikansi 0,046<0,05; (3) minat belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Terbukti dari hasil uji F diperoleh F hitung >F tabel atau 7,174>3,109 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. Letak perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel bebas dan populasi penelitian. Variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan oleh Agustin Denik yaitu minat belajar dan lingkungan sekolah, sedangkan dalam penelitian ini variabel bebas yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Populasi penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ehtesham Anwar (2013) dengan judul A Correlational Study Of Academic Achievement And Study Habits: Issues and Concerns menjelaskan bahwa:

66 49 There is significant relationship between study habits and academic achievement of senior secondary school students. Thus, it is clear that the study habit has an impact on the academic achievement. Various factors such as method of study, family background, socioeconomic status and environment etc are the determinants of study habits i.e. these factors affect study habits, but the investigator has kept these variables controlled in this study. It is also found that the academic achievement of the students having good and poor study habits differ significantly. The result also shows that the academic achievement of the students having good study habits is higher as compared to the students having poor study habits. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi akademik dengan kebiasaan belajar siswa. Prestasi akademik siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan yang memiliki kebiasaan belajar yang buruk berbeda secara signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan belajar yang baik akan menghasilkan prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebiasaan belajar yang buruk. Letak perbedaan dengan penelitian yang diteliti adalah pada variabel dan populasi penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ehtesham Anwar terdapat dua variabel yaitu kebiasaan belajar dan prestasi akademik, sedangkan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar. Populasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ehthesham Anwar yaitu siswa SMA di India, sedangkan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian yang dilakukan oleh Odeh. R. C, Oguche, O. Angelina Ivagher, dan Ezekiel Dondo (2015) dengan judul Influence Of School Environment On Academic Achievement Of Students In Secondary Schools In Zone A Senatorial District Of Benue State, Nigeria menjelaskan bahwa school climate, discipline and physical facilities has significant influence on academic achievement of

67 50 secondary school students in Zone A Senatorial District of Benue State, Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah yang meliputi iklim sekolah, disiplin, dan fasilitas fisik memiliki pengaruh signifikan pada prestasi akademik siswa sekolah menengah di Negara Benue, Nigeria. Letak perbedaan dengan penelitian yang diteliti yaitu pada variabel dan populasi penelitian. Variabel penelitian tersebut yaitu prestasi akademik dan lingkungan sekolah yang terdiri dari iklim sekolah, disiplin, dan fasilitas fisik, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar. Populasi dalam penelitian tersebut adalah siswa sekolah menengah di Negara Benue, Nigeria, sedangkan populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. 2.3 Kerangka Berpikir Berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran yang dicapai oleh siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya. Masih banyak siswa yang memperoleh prestasi belajar yang rendah yang ditandai dengan nilai yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Beberapa faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa tersebut adalah faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor dari dalam diri siswa adalah kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar seseorang yang terbentuk karena dilakukan secara berulang-ulang dalam kesehariannya dan sifatnya relatif menetap. Dalam penelitian ini, kebiasaan belajar siswa meliputi cara mengikuti pelajaran, cara belajar mandiri, cara belajar kelompok, mempelajari buku teks, dan cara menghadapi ujian. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor dari luar siswa,

68 51 salah satunya adalah lingkungan sekolah. Di dalam lingkungan sekolah, siswa berinteraksi dengan lingkungan baru di luar lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah merupakan tempat di mana siswa melakukan kegiatan belajar mengajar dan bersosialisasi dengan orang lain di dalam lingkungan tersebut serta dapat memengaruhi tingkah laku siswa. Dalam penelitian ini, lingkungan sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka berpikir penelitian tentang pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar adalah: Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar Faktor Internal Kebiasaan Belajar (X 1 ) 1. cara mengikuti pelajaran 2. cara belajar mandiri 3. cara belajar kelompok 4. mempelajari buku teks 5. cara menghadapi ujian (Sudjana 2014: 165) Faktor Eksternal Lingkungan Sekolah (X 2 ) 1. metode mengajar 2. kurikulum 3. relasi guru dengan siswa 4. relasi siswa dengan siswa 5. disiplin sekolah 6. alat pelajaran 7. keadaan ruang kelas (Slameto 2013: 64) Prestasi Belajar (Y) Nilai ulangan tengah semester genap tahun ajaran 2015/2016 Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

69 Hipotesis Sugiyono (2013: 99) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ=0). H a1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ 0). H 02 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ=0). H a2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ 0). H 03 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ=0).

70 53 H a3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (ρ 0).

71 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah dan tata cara yang dilakukan peneliti selama melaksanakan penelitian. Pada bagian metode penelitian akan dijelaskan mengenai: (1) desain penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) variabel penelitian dan definisi operasional variabel, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, dan (6) teknik analisis data. Uraiannya sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono 2013: 11). Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto. Sugiyono (1999) dalam Riduwan (2013: 50) menyatakan penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut. Kerlinger (1973) dalam Thoifah (2015: 225) mengemukakan penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung, karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian ex post facto tentang pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penelitian 54

72 55 ini merupakan penelitian terhadap tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. 3.2 Populasi dan Sampel Pada bagian populasi dan sampel ini, akan diuraikan tentang populasi penelitian dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Uraiannya yaitu sebagai berikut Populasi Sugiyono (2013: 119) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara itu, Riduwan (2013: 10) menyatakan populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Jadi, populasi bukan sekadar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan jumlah populasi sebanyak 316 siswa yang terdiri dari 11 SD (Lampiran 1 hal 150). Rincian jumlah populasi masing-masing SD dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

73 56 Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V 1. SD Negeri Margasari SD Negeri Margasari SD Negeri Margasari SD Negeri Margasari SD Negeri Margasari SD Negeri Margasari SD Negeri Dukuh Tengah SD Negeri Dukuh Tengah SD Negeri Dukuh Tengah SD Negeri Dukuh Tengah SD Negeri Wanasari 25 Jumlah 316 Sumber: Data Dokumen Sampel Sugiyono (2013: 120) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Riduwan (2013: 56) menyatakan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti". Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakili. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Agar sampel yang diambil bersifat representatif maka diperlukan suatu teknik sampling. Sugiyono (2013: 121) menyatakan teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Dalam pengambilan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5%. Rumus Slovin yang dikutip oleh Thoifah (2015: 18) adalah sebagai berikut.

74 57 n = Keterangan: N = ukuran populasi n = ukuran sampel e = batas ketelitian yang digunakan yaitu 5%. Penerapan rumus Slovin dalam penelitian ini untuk menghitung sampel dengan jumlah populasi sebesar 316 siswa sebagai berikut: n = n = n = n = 176, 5363 = 177 Sugiyono (2013: 133) menyatakan apabila dalam penghitungan sampel menghasilkan pecahan (terdapat koma), maka sebaiknya dibulatkan ke atas agar jumlah sampel yang diambil lebih aman. Berdasarkan jumlah populasi siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal sebanyak 316 siswa, maka dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel representatif sebanyak 177 siswa. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi, karena populasi di setiap sekolah berbeda/berstrata. Arikunto (2013: 182) menyatakan ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama sehingga untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding (proporsional) dengan banyaknya subjek pada masing-masing wilayah.

75 58 Pengambilan sampel menggunakan rumus proporsional random sampling menurut Sugiyono (1999) yang dikutip oleh Riduwan (2013: 66) yaitu sebagai berikut: Keterangan: ni n Ni N = jumlah sampel menurut stratum = jumlah sampel seluruhnya = jumlah populasi menurut stratum = jumlah populasi seluruhnya Dengan menggunakan rumus proporsional random sampling, diperoleh anggota sampel dari tiap SD Negeri (Lampiran 2 hal 161) dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Populasi Sampel 1. SD Negeri Margasari /316x177 = SD Negeri Margasari /316x177 = SD Negeri Margasari /316x177 = SD Negeri Margasari /316x177 = SD Negeri Margasari /316x177= SD Negeri Margasari /316x177 = SD Negeri Dukuh Tengah /316x177 = SD Negeri Dukuh Tengah /316x177 = SD Negeri Dukuh Tengah /316x177 = SD Negeri Dukuh Tengah /316x177 = SD Negeri Wanasari 25 25/316x177 = 14 Jumlah swa 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada bagian ini, akan dijelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel. Uraiannya sebagai berikut:

76 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2013: 64). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Uraian selengkapnya sebagai berikut Variabel Bebas Variabel bebas disebut juga dengan variabel independen. Sugiyono (2013: 64) menyatakan variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel bebas, yaitu kebiasaan belajar (X 1 ) dan lingkungan sekolah (X 2 ) Variabel Terikat Sugiyono (2013: 64) menyatakan variabel terikat atau juga bisa disebut variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (memengaruhi). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (Y) Definisi Operasional Variabel Widoyoko (2015: 130) menyatakan definisi operasional digunakan untuk menghindari dari perbedaan penafsiran dalam memahami variabel penelitian sehingga variabel-variabel penelitian harus didefinisikan sejelas mungkin. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah

77 60 sebagai variabel bebas. Kemudian prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut: Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar adalah suatu perilaku belajar seseorang yang terbentuk karena dilakukan secara berulang-ulang dalam kesehariannya dan sifatnya relatif menetap. Dengan kata lain, kebiasaan belajar dilakukan secara otomatis dan tanpa paksaan. Kebiasaan belajar dalam penelitian ini adalah cara belajar yang ditunjukkan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar yang meliputi cara mengikuti pelajaran di sekolah, cara belajar mandiri, cara belajar kelompok, mempelajari buku teks, dan cara menghadapi ujian. Data kebiasaan belajar diambil dengan angket atau kuesioner Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah merupakan seluruh kondisi yang ada di lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat memengaruhi tingkah laku siswa. Dalam penelitian ini, indikator lingkungan sekolah adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas. Data lingkungan sekolah diambil dengan angket atau kuesioner Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Dengan adanya prestasi, siswa dapat melihat seberapa jauh kemampuan yang diperolehnya dalam proses pembelajaran.

78 61 Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang digunakan yaitu nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) 2 tahun ajaran 2015/2016 siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2013: 308) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Riduwan (2013: 69) menyatakan penelitian harus memerhatikan teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Berikut uraian selengkapnya: Wawancara Tidak Terstruktur Riduwan (2013: 74) menyatakan wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Sugiyono, 2013: 316 wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono (2013: 191) menyatakan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang

79 62 digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang informasi dan data awal penelitian. Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur dengan guru kelas V untuk menemukan permasalahan, mendapatkan informasi, dan data awal penelitian Angket atau Kuesioner Riduwan (2013: 71) menyatakan angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Sugiyono (2013: 193) menyatakan angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sugiyono (2013: 193) menjelaskan angket atau kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Pertanyaan dan jawaban telah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Angket akan diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal untuk mengetahui kebiasaan belajar siswa dan lingkungan sekolah Dokumentasi Widoyoko (2015:50) menyatakan dalam arti sempit dokumen berarti barang-barang atau benda-benda tertulis, sedangkan dalam arti yang lebih luas, dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan, seperti prasasti dan simbol-simbol lainnya. Dokumen merupakan

80 63 catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang (Sugiyono 2013: 326). Riduwan (2013: 77) menyatakan dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan penelitian. Dokumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk memperoleh data berupa daftar nama lengkap siswa dan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) 2 siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 2015/ Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menggunakan sebuah alat ukur yang pada umumnya disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto 2013: 203). Widoyoko (2015: 51) menyatakan instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran. Sugiyono (2013: 148) menyatakan instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut dengan variabel penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Dengan demikian, jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian berdasarkan pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini

81 64 berupa pedoman wawancara tidak terstruktur untuk menemukan permasalahan, informasi, dan data awal penelitian. Angket digunakan untuk mengukur kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Uraian mengenai instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: Pedoman Wawancara Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tidak terstruktur ini, disusun oleh peneliti secara bebas sesuai keadaan saat melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran awal kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, serta prestasi belajar siswa kelas V. Daftar pertanyaan atau pedoman wawancara tidak terstruktur terdapat pada lampiran 4 hal Angket atau Kuesioner Instrumen ini disusun menggunakan indikator-indikator tentang kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, yaitu sebagai berikut: Kebiasaan Belajar Angket kebiasaan belajar yang sudah diujicobakan terdiri dari 44 pertanyaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kebiasaan belajar dikembangkan berdasarkan teori dari Nana Sudjana (2014: ) yaitu: (1) Cara mengikuti pelajaran; (2) Cara belajar mandiri; (3) Cara belajar kelompok; (4) Mempelajari buku teks; (5) Cara menghadapi ujian. Kisi-kisi dan angket uji coba kebiasaan belajar terdapat pada lampiran 5 hal 169 dan lampiran 6 hal 170.

82 Lingkungan Sekolah Angket lingkungan sekolah yang sudah diujicobakan terdiri dari 45 pernyataan. indikator yang digunakan untuk mengukur lingkungan sekolah dikembangkan berdasarkan teori Slameto (2013: 64-9) yaitu: (1) Metode mengajar; (2) Kurikulum; (3) Relasi guru dan siswa; (4) Relasi siswa dan siswa; (5) Disiplin sekolah; (6) Alat pelajaran; (7) Keadaan ruang kelas. Kisi-kisi dan angket uji coba lingkungan sekolah (lampiran 7 hal 176 dan lampiran 8 hal 177). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan rentang nilai empat pilihan jawaban yang menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013: 136) menyatakan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Sumber datanya berasal dari siswa kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Responden disuruh memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Skala penilaian yang digunakan yaitu skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban yang disebut skala empat. Widoyoko (2015:106) berpendapat skala empat lebih baik karena responden tidak memiliki peluang untuk bersikap netral sehingga responden dipaksa untuk menentukan sikap terhadap pernyataan dalam instrumen. Variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah menggunakan empat alternatif pilihan jawaban dengan skala penilaian selalu/sangat setuju diberi skor 4, sering/setuju diberi skor 3, kadang-kadang/tidak setuju diberi skor 2, dan tidak pernah/sangat tidak setuju diberi skor 1 untuk jawaban positif, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor sebaliknya.

83 66 Angket yang telah disusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 siswa kelas V di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi (Sugiyono (2013: 172). Nama siswa uji coba terdapat pada lampiran 3 hal 166. Rincian jumlah populasi siswa uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Populasi Siswa Uji Coba No. Nama Sekolah Populasi Siswa Uji Coba 1. SD Negeri Margasari = SD Negeri Margasari = SD Negeri Margasari = SD Negeri Margasari = SD Negeri Margasari = SD Negeri Margasari = SD Negeri Dukuh Tengah = SD Negeri Dukuh Tengah = SD Negeri Dukuh Tengah = SD Negeri Dukuh Tengah = SD Negeri Wanasari = 11 Jumlah 139 siswa Pengambilan sampel uji coba angket menggunakan rumus proporsional random sampling, seperti pada pengambilan sampel penelitian. Perhitungan pengambilan sampel uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Penarikan Sampel Siswa Uji Coba No. Nama Sekolah Populasi Siswa Uji Coba 1. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 2 2. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 4 3. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 3 4. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 2 5. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 4 6. SD Negeri Margasari / 139 x 30 = 2 7. SD Negeri Dukuh Tengah / 139 x 30 = 2 8. SD Negeri Dukuh Tengah / 139 x 30 = 4 9. SD Negeri Dukuh Tengah / 139 x 30 = SD Negeri Dukuh Tengah / 139 x 30 = SD Negeri Wanasari / 139 x 30 = 2 Jumlah 139 siswa 30 siswa

84 Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa dan mengukur prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap kelas V tahun ajaran 2015/2016. Dalam instrumen penelitian persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas Uji Validitas Priyatno (2010: 90) menyatakan validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Arikunto (1995) dalam Riduwan (2013: 97) menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2013: 168). Hal ini berarti validitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas logis/konstruk dan empiris. Instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (Sugiyono 2013: 170). Ahli yang menguji validitas konstruksi adalah Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. dan Drs. Ahmad Junaedi, M.Pd. Setelah diuji validitas konstruk oleh kedua ahli tersebut, angket dinyatakan sudah sesuai dengan kisi-kisinya. Kedua ahli sudah merekomendasikan bahwa angket sudah diizinkan untuk diujicobakan. Hasil telaah angket terdapat pada lampiran 9 hal 184. Setelah pengujian validitas

85 68 konstruksi, angket diuji berdasarkan fakta empiris di lapangan dengan cara diujicobakan kepada 30 siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Data uji coba angket kemudian ditabulasikan dengan tujuan untuk menghitung hasil uji coba yang dapat dilihat pada lampiran 10 hal 200. Dalam perhitungan hasil uji coba, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkah dalam menghitung validitas hasil uji coba melalui SPSS versi 20 menurut Priyatno (2012: 113-4) adalah klik menu Analyze Correlate Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, masukkan data variabel pada kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada data Test of Significance pilih Two-tailed, kemudian klik OK. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n=30 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen dinyatakan valid. Namun, jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen dinyatakan tidak valid (Priyatno 2010: 91). Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 11 hal 202. Berdasarkan perhitungan data menggunakan program SPSS versi 20, dari 44 soal variabel kebiasaan belajar diperoleh 29 soal yang dinyatakan valid dan 15 soal yang dinyatakan tidak valid, sedangkan dari 45 soal variabel lingkungan sekolah diperoleh 28 soal yang dinyatakan valid dan 17 soal yang dinyatakan tidak valid. Angket kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah yang valid sudah mewakili semua indikator angket. Berikut adalah rincian item soal yang valid dan tidak valid yang tertera pada tabel 3.5 berikut:

86 69 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket No. Variabel Kriteria No. Soal Jumlah 1 Kebiasaan Belajar Valid 1, 2, 3, 4, 5, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 43, dan Tidak Valid 6, 7, 8, 9, 11, 16, 19, 22, 24, 25, 29, 33, 34, 40, dan 41 2 Lingkungan Sekolah Valid 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 36, 37, 39, 40, 41, 44 Tidak Valid 2, 3, 6, 12, 14, 16, 17, 22, 27, 29, 30, 34, 35, 38, 42, 43, Uji Reliabilitas Arikunto (2013: 221) menyatakan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sugiyono (2013: 168) menyatakan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Data yang dimasukkan untuk uji reliabilitas yaitu data item atau butir soal yang valid saja. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkah dalam perhitungan uji reliabilitas yaitu klik menu Analyze Scale Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reliability Analysis, masukkan data variabel pada kotak Variables. Kemudian pilih menu Statistic dan beri tanda centang ( ) pada Scale if item deleted, pilih continue. Pada menu model, pilih Alpha lalu OK (Priyatno 2012: 180-1). Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 12 hal 206.

87 70 Sugiyono (2013: 184) menyatakan instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,6. Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98) menyatakan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Hasil perhitungan uji reliabilitas variabel kebiasaan belajar didapatkan Cronbach s Alpha sebesar 0,914, sedangkan untuk variabel lingkungan sekolah diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0,899. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa data hasil uji coba angket kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah dikatakan reliabel karena hasil perhitungan 0,914 dan 0,899 lebih besar dari 0,6. Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, instrumen angket kebiasaan belajar sebanyak 29 item pernyataan dan angket lingkungan sekolah sebanyak 28 item pernyataan yang telah dinyatakan valid dan reliabel, dipilih masing-masing 25 item pernyataan yang digunakan sebagai alat pengumpul data. 25 item pernyataan untuk kebiasaan belajar yaitu 2, 3, 4, 5, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 26, 27, 30, 31, 32, 35, 36, 38, 39, 42, 43, 44, sedangkan 25 item pernyataan untuk lingkungan sekolah yaitu 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 36, 40, 41, 44. Selanjutnya disusun kisi-kisi angket dan angket penelitian yang terdapat pada lampiran 13 hal 210 dan lampiran 14 hal 211. Seluruh angket yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data sudah valid dan reliabel serta sudah mewakili seluruh indikator angket. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data berguna untuk mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah dipahami. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

88 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono 2013: 199). Berikut disajikan deskripsi data baik variabel bebas yang berupa kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah serta variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa Analisis Deskriptif Variabel Bebas Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu kebiasaan belajar (X 1 ) dan lingkungan sekolah (X 2 ). Data dalam penelitian ini berupa skor angket kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Data variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menghitung persentase skor menggunakan rumus berdasarkan penjelasan Riduwan (2013: 89), sebagai berikut: Pp = x 100% Keterangan: Pp Sk = persentase kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah = skor keseluruhan yang diperoleh Sm = jumlah skor maksimal Kriteria interpretasi skor kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah menurut Riduwan (2013: 89) yakni: Persentase 81% 100% Persentase 61% 80% = Sangat kuat = Kuat

89 72 Persentase 41% 60% Persentase 21% 40% Persentase 0% 20% = Cukup = Lemah = Sangat Lemah Analisis Deskriptif Variabel Terikat Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat, yaitu prestasi belajar (Y). Proses pengambilan data untuk prestasi belajar dengan mengambil hasil dokumentasi nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap siswa kelas V pada tahun ajaran 2015/2016. Nilai didapatkan dari masing-masing guru kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Analisis deskriptif pada prestasi belajar siswa akan disajikan dengan tabel pedoman konversi skala-5 beserta kriteria penilaian prestasi belajar untuk menyajikan data prestasi belajar secara lebih jelas. Kriteria penilaian prestasi belajar siswa dirujuk dari skor nilai menurut Poerwanti (2009: 6-18) dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Pedoman Konversi Skala-5 Prestasi Belajar Tingkat Penguasaan Hasil Penilaian (%) Nilai Kualifikasi 80 ke atas A Sangat memuaskan B Memuaskan C Cukup D Kurang 49 ke bawah E Sangat Kurang Sumber: Poerwanti (2009: 6-18) Uji Prasyarat Analisis Sugiyono (2013: 199) menyatakan analisis data merupakan kegiatan mengolah data setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Sebelum melakukan analisis akhir (pengujian hipotesis) perlu dilakukan pengujian prasyarat pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat

90 73 analisis dalam penelitian ini adalah asumsi dasar dan uji asumsi klasik regresi. Pada uji asumsi dasar ada beberapa persyaratan, yaitu: uji normalitas dan linieritas. Pada uji asumsi klasik regresi, persyaratannya yaitu: uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Perhitungan dalam pengujian prasyarat menggunakan program SPSS versi 20. Uraiannya sebagai berikut: Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi setiap variabel yang akan dianalisis harus memenuhi persyaratan normalitas. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Apabila datanya tidak normal, maka menggunakan statistik nonparametris. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji Liliefors. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah Analyze Descriptive Statistics Explore. Kemudian masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent (s) List dan variabel prestasi belajar ke kotak dependent List. Klik Plots dan beri tanda centang ( ) pada Normality plots with test. Pilih continue lalu OK (Priyatno 2010: 72-3). Hasil uji normalitas dengan uji Lilliefors dilihat pada output Tests of Normality kolom Kolmogorov-Smirnov pada nilai Sig. (signifikansi). Data normal jika sig>α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Priyatno (2010: 71) menyatakan data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.

91 Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan (Priyatno, 2010: 73). Untuk menguji linearitas pada variabel penelitian, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji linearitas adalah Analyze Compare Means Means. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent (s) List, variabel prestasi belajar ke kotak Dependent List. Pada kotak dialog options, beri tanda centang pada bagian Test for Linearity. Pilih continue lalu OK (Priyatno 2010: 73-6). Hasil uji linearitas dapat dilihat pada output ANOVA Table kolom sig. Linearity. Priyatno (2010: 73) menyatakan dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear, apabila signifikansinya kurang dari 0, Uji Multikolinearitas Priyatno (2010: 81) menyatakan uji multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Untuk menguji multikolinearitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah uji multikolinearitas adalah klik menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent(s) dan variabel prestasi belajar ke kotak Dependent. Klik statistics, pada kotak dialog Linear Regression: Statistics beri tanda centang pada Collinearity diagnostics. Pilih Continue lalu OK (Priyatno

92 : 82-3). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients kolom VIF. Santoso (2001) dalam Priyatno (2010: 81) menyatakan bahwa pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah bersifat homogen atau tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji spearman s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual (unstandardized residual) dengan masingmasing variabel independen. Untuk melakukan pengujian heteroskedastisitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Langkah-langkah yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah Analyze Regression Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent(s) dan variabel prestasi belajar ke kotak Dependent. Klik save, pada kotak dialog Linear Regression: Save beri tanda centang pada Unstandardized. Pilih Continue lalu OK (Priyatno 2010: 84-5). Selanjutnya, melakukan analisis spearman s rho dengan cara klik Analyze Correlate Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlation, masukkan variabel kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan Unstandardized Residual ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients, hilangkan tanda centang pada

93 76 Pearson dan beri tanda centang pada Spearman lalu klik OK (Priyatno 2010: 86). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada output Correlations kolom unstandardized residual. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyatno 2010: 84) Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisis akhir dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan beberapa teknik analisis, yaitu analisis korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda, analisis regresi berganda, koefisien determinan, dan uji F. Uraiannya sebagai berikut: Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi (Priyatno 2010: 16). Analisis korelasi menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Penghitungan analisis korelasi sederhana menggunakan SPSS versi 20, dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze Correlate Bivariate. Masukkan variabel ke kotak Variables lalu klik OK (Priyatno 2010: 15). Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai Sig 0,05, maka H 0 diterima. Jika Sig<0,05, maka H 0 ditolak (Priyatno (2012: 109). Rumus korelasi Pearson Product Moment yaitu sebagai berikut:

94 77 Keterangan: x y n = variabel pertama = variabel kedua = jumlah data Analisis Regresi Sederhana Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki, agar kesalahannya dapat diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan (Riduwan 2013: 147). Analisis regresi sederhana digunakan untuk menjawab hipotesis nomor 1 dan 2. Persamaan regresi sederhana menurut Sugiyono (2013: 262) dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan: Y = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi X = Nilai variabel independen Dalam penelitian ini, penghitungan analisis regresi sederhana dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah penghitungan analisis regresi sederhana dengan program SPSS versi 20 adalah sebagai berikut: pilih menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan

95 78 lingkungan sekolah ke kotak Independent (s) serta variabel prestasi belajar ke kotak Dependent, kemudian klik OK. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai -t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima. Jika nilai -t hitung < - t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 ditolak. Berdasar signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak (Priyatno 2012: 126) Analisis Korelasi Ganda (R) Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersamasama) dengan variabel terikat (Y) (Riduwan 2015: 141). Rumus korelasi ganda dengan dua variabel terikat (Priyatno, 2010: 65), yaitu sebagai berikut: Keterangan: Ryx 1 x 2 = korelasi variabel X 1 dan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y ryx 1 ryx 2 = korelasi sederhana antara X 1 dengan Y = korelasi sederhana antara X 2 dengan Y ryx 1 x 2 = korelasi sederhana antara X 1 dengan X 2 Korelasi berganda dilambangkan R. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai semakin mendekati 1, maka pengaruh atau hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya, apabila nilai semakin mendekati 0, maka pengaruh atau hubungan yang terjadi semakin lemah (Priyatno 2010: 65). Pedoman dalam memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2007) dalam Priyatno (2010: 65) dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:

96 79 Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sumber: Priyatno (2010: 65) Tingkat Hubungan sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat Untuk mengetahui analisis korelasi ganda, peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Hasil analisis korelasi ganda dapat dilihat pada output Model Summary kolom R dari hasil analisis regresi berganda Analisis Regresi Berganda Kegunaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) minimal dua atau lebih (Riduwan 2015: 155). Regresi berganda dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) antara dua variabel bebas (X 1 ) dan (X 2 ) dengan satu variabel terikat (Y). Analisis regresi ganda digunakan untuk menjawab hipotesis nomor 3. Persamaan regresi ganda menurut (Priyatno 2010: 61) dirumuskan: Keterangan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n Y = variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X 1. X 2.X n = variabel independen a = konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2,...X n = 0) b 1, b 2, b n = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

97 80 Dalam perhitungan analisis regresi berganda, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang digunakan adalah klik menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah ke kotak Independent (s) dan variabel prestasi belajar ke kotak Dependent lalu klik OK (Priyatno 2010: 63-4). Hasil pengujian analisis linear regresi berganda dapat dilihat pada output Linear Regression Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Riduwan (2013: 224) menyatakan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel Y. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan dengan 100%. Derajat koefisien determinasi dapat ditentukan dengan rumus Riduwan (2013: 224) sebagai berikut: KP = R 2 x 100% Keterangan: KP R = Nilai koefisien determinan/ penentu = Nilai koefisien korelasi Untuk menghitung besar koefisien determinasi, peneliti menggunakan program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze Regression Linier. Besar koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R Square (Priyatno 2010: 66) Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama atau uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

98 81 signifikan terhadap variabel dependen. Rumus untuk mencari F hitung menurut Priyatno (2010: 67) sebagai berikut: F hitung Keterangan: = Koefisien determinasi = jumlah data = jumlah variabel independen Untuk melakukan uji F, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA Table atau F test dari hasil analisis regresi linear berganda. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila F hitung F tabel dan signifikansi 0,05, maka H 0 diterima artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila F hitung F tabel dan signifikansi 0,05, maka H 0 ditolak artinya ada pengaruh secara bersama antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Priyatno 2012: 138).

99 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. Peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Setelah penelitian dilakukan, semua data yang telah diperoleh selama penelitian dikumpulkan kemudian dihitung, diolah, dan dianalisis menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Pengambilan data dilakukan dengan tujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Pada bagian hasil penelitian, akan dibahas mengenai gambaran umum objek penelitian, analisis deskriptif, uji prasyarat analisis (uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik regresi) dan analisis akhir atau uji hipotesis (analisis korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda, analisis regresi berganda, koefisien determinan, dan uji F). Uji asumsi dasar meliputi: uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi klasik regresi meliputi: uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, uraiannya sebagai berikut: 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian hasil penelitian, akan dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, analisis deskriptif variabel penelitian, hasil uji prasyarat analisis, hasil pengujian hipotesis. Uraiannya sebagai berikut. 82

100 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan menjadikan seluruh siswa kelas V sebagai populasi penelitian. SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal terdiri dari 11 SD dengan jumlah 316 siswa. Rincian jumlah siswa pada masing-masing SD adalah sebagai berikut: SD Negeri Margasari 01 berjumlah 23 siswa, SD Negeri Margasari 03 berjumlah 36 siswa, SD Negeri Margasari 04 berjumlah 28 siswa, SD Negeri Margasari 05 berjumlah 23 siswa, SD Negeri Margasari 06 berjumlah 44 siswa, SD Negeri Margasari 07 berjumlah 24 siswa, SD Negeri Dukuh Tengah 01 berjumlah 22 siswa, SD Negeri Dukuh Tengah 02 berjumlah 38 siswa, SD Negeri Dukuh Tengah 03 berjumlah 27 siswa, SD Negeri Dukuh Tengah 04 berjumlah 26 siswa, dan SD Negeri Wanasari berjumlah 25 siswa. Letak SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ini cukup menyebar dan beberapa SD ada yang berada dalam satu komplek yang sama. SD Negeri Margasari 01, SD Negeri Margasari 03, SD Negeri Margasari 04, SD Negeri Margasari 05, SD Negeri Margasari 06, dan SD Negeri Margasari 07 beralamat di Desa Margasari. SD Negeri Dukuh Tengah 01, SD Negeri Dukuh Tengah 02, SD Negeri Dukuh Tengah 03, dan SD Negeri Dukuh Tengah 04 beralamat di Desa Dukuh Tengah. SD Negeri Wanasari beralamat di Desa Wanasari. Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Dabin II dilaksanakan selama satu minggu mulai tanggal 22 April April Jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran 26 hal 258. Penelitian dilaksanakan setelah sebelumnya meminta ijin kepada kepala sekolah masing-masing sekolah dasar.

101 84 Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, hasil wawancara dengan guru kelas V yaitu tentang kegiatan belajar siswa yang belum maksimal. Salah satunya karena dalam diri siswa belum terbentuk kebiasaan belajar yang baik. Hal tersebut mengakibatkan perolehan prestasi belajarnya juga kurang maksimal. Lingkungan sekolah di SD Negeri Dabin II belum sepenuhnya mendukung kegiatan belajar mengajar siswa, seperti sarana prasarana yang menunjang pembelajaran, kedisiplinan, metode mengajar, dan keadaan ruang kelas Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Uraiannya sebagai berikut Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan sebuah penelitian. Tahapannya sebagai berikut. 1) Mengajukan topik Setelah peneliti mendapatkan plotting 3 topik skripsi, selanjutnya peneliti mengajukan tiga topik ke lembaga PGSD UPP Tegal. Kemudian dilakukan seleksi oleh para ahli untuk menentukan salah satu topik yang dijadikan sebagai topik untuk penelitian. Setelah penentuan topik dan bimbingan, topik yang terpilih yaitu bidang psikologi dengan judul pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar.

102 85 2) Menentukan tempat penelitian Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan, peneliti memilih SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan jumlah 11 SD sebagai tempat penelitian. Hal ini karena pertimbangan jarak antara SD yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh dan letaknya yang cukup dekat dengan rumah peneliti. 3) Melakukan wawancara tidak terstruktur Tahap ini, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada guru kelas V untuk mendapatkan informasi dan data awal penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa kelas V dan lingkungan sekolah SD Negeri Dabin II. 4) Menentukan populasi Tahap ini, peneliti menentukan populasi penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yang berjumlah 316 siswa. Pemilihan siswa kelas V didasarkan pada karakteristik siswa kelas V yang masuk dalam tahap operasional formal, dimana siswa mampu mengaplikasikan cara berpikir terhadap permasalahan yang bersifat abstrak maupun yang bersifat konkret. 5) Menentukan sampel Tahap ini, peneliti menentukan sampel dari populasi yang berjumlah 316 siswa. Pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan teknik proporsional random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 177 siswa.

103 86 6) Mengajukan proposal penelitian Tahap ini, peneliti mengajukan proposal penelitian kepada lembaga PGSD UPP Tegal. Proposal yang diajukan sebelumnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1 yaitu Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. dan dosen pembimbing 2 yaitu Drs. Akhmad Junaedi. M.Pd. 7) Membuat kisi-kisi instrumen penelitian Tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang terdiri atas kisi-kisi instrumen untuk variabel kebiasaan belajar dan kisi-kisi instrumen variabel lingkungan sekolah. Kisi-kisi dibuat berdasarkan definisi operasional masing-masing variabel yang dijabarkan melalui indikatorindikator yang kemudian dijabarkan menjadi item-item pernyataan. 8) Membuat instrumen penelitian Tahap ini, peneliti membuat item pernyataan instrumen penelitian yang berupa angket. Dalam penelitian ini terdapat dua angket penelitian yaitu angket kebiasaan belajar dan angket lingkungan sekolah. Item-item pernyataan tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel penelitian. Hasil uji coba dilakukan untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen. Peneliti menggunakan item pernyataan yang telah dinyatakan valid dan reliabel untuk penelitian. 9) Mengurus perijinan penelitian Pada tahap ini, agar penelitian dapat berjalan dengan lancar peneliti mengurus perijinan penelitian dari lembaga PGSD UPP Tegal, perijinan penelitian dari Kesbangpolinmas Kabupaten Tegal, perijinan penelitian dari

104 87 BAPPEDA Kabupaten Tegal, perijinan penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal, perijinan penelitian dari Dinas Pendidikan Kecamatan Margasari, dan perijinan penelitian dari 11 kepala sekolah SD Negeri dabin II Kecamatan Margasari Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 1) Melakukan uji coba Instrumen Instrumen penelitian diujicobakan ke 11 SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal pada tanggal April Uji coba dilakukan kepada 30 siswa kelas V di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Sebelumnya, peneliti sudah menentukan terlebih dahulu jumlah sampel uji coba menggunakan rumus seperti yang sudah dijelaskan. Setiap siswa sampel uji coba disuruh untuk menjawab 44 item pernyataan untuk variabel kebiasaan belajar dengan 4 pilihan jawaban dan 45 item pernyataan untuk variabel lingkungan sekolah. 2) Menganalisis hasil uji coba Hasil uji coba item pernyataan variabel kebiasaan belajar dan variabel lingkungan sekolah diolah oleh peneliti. Hasil uji coba ditabulasikan dengan bantuan Ms. Excel kemudian diolah menggunakan program SPSS versi 20 untuk menguji validitas dan reliabilitas dari masing-masing item soal. Untuk variabel kebiasaan belajar diperoleh item soal yang valid sejumlah 29 soal, dan untuk variabel lingkungan sekolah setelah di uji validitasnya diperoleh 28 soal yang valid. Item pernyataan kedua variabel yang memenuhi kriteria

105 88 dipilih 25 item pernyataan untuk variabel kebisaan belajar dan 25 item pernyataan variabel lingkungan sekolah yang digunakan untuk penelitian. 3) Melakukan Penelitian Tahap ini, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan item pernyataan yang telah dipilih dan diberikan ke-11 SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal pada tanggal April Penelitian dilakukan kepada sampel penelitian sebanyak 177 siswa kelas V. Hasil penelitian dapat diolah lebih lanjut untuk melakukan pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian merupakan tahap setelah melakukan analisis hasil penelitian yang kemudian dapat melakukan pengolahan data lebih lanjut. Tahapannya dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Mengolah data yang didapat dari pelaksanaan penelitian pada variabel kebiasaan belajar dan variabel lingkungan sekolah. 2) Menyusun deskripsi data untuk variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah sebagai variabel bebas serta prestasi belajar sebagai variabel terikat. 3) Menganalisis data hasil penelitian untuk menjawab hipotesis penelitian. 4) Menyusun pembahasan hasil penelitian untuk menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian. 5) Membuat kesimpulan dari hasil penelitian. 6) Memberikan saran kepada sekolah, guru, dan peneliti selanjutnya yang sesuai dengan hasil penelitian.

106 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul dari tiap variabel yang diteliti setelah penelitian dilaksanakan sehingga lebih mudah dipahami. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti. Variabel-variabel tersebut yaitu kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah sebagai variabel bebas sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Berikut akan dijelaskan deskripsi data melalui analisis deskriptif dari variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah serta variabel prestasi belajar siswa Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar turut memengaruhi tingkat prestasi belajar siswa di sekolah. Sudjana (2014: ) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar, yaitu cara mengikuti pelajaran, cara belajar mandiri, cara belajar kelompok, mempelajari buku teks, dan cara menghadapi ujian. Peneliti menggunakan kelima hal yang harus diperhatikan dalam proses belajar tersebut sebagai indikator penelitian. Teknik pengumpulan data kebiasaan belajar diperoleh dari pemberian angket kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas V sebanyak 177 siswa. Pada penelitian ini, sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian dan diberikan kepada siswa, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba angket dengan tujuan untuk mengetahui adanya item-item soal yang dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Uji coba angket ini dilakukan kepada 30 siswa di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Berdasarkan analisis hasil uji coba diketahui bahwa dari 44 item

107 90 soal untuk variabel kebiasaan belajar, diperoleh soal yang valid sebanyak 29 item soal dan 15 item soal yang tidak valid. Selanjutnya item soal yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian, kemudian item soal variabel kebiasaan belajar yang dinyatakan valid dilakukan uji reliabilitas sehingga diperoleh 29 item soal yang dinyatakan valid dan reliabel. Dari 29 soal dipilih 25 soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan 4 soal yang tidak digunakan. Rincian soal yang digunakan dan tidak digunakan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Rincian Soal yang Digunakan dan Tidak Digunakan Indikator Soal yang digunakan Soal yang tidak digunakan Kebiasaan belajar 2, 3, 4, 5,10, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 26, 27, 30, 31, 32, 34, 36, 38, 39, 42, 43, 44 1, 12, 28, 37 Dari ke-25 item pernyataan tersebut dijadikan sebagai bahan pernyataan angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan diberikan kepada 177 sampel penelitian yang telah dipilih secara random. Berikut uraian analisis deskriptif variabel kebiasaan belajar Deskripsi Data Variabel Kebiasaan Belajar Dalam perhitungan deskripsi data kebiasaan belajar, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkahnya adalah: klik Analyze Descriptive Statistic Frequencies. Isikan variabel kebiasaan belajar, pilih Statistics. Pada kotak dialog Frequencies: Statistics, beri tanda centang pada statistik yang ingin dianalisis (Mean, Median, Mode, Sum, Std Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum). Kemudian klik Continue lalu OK (Priyatno 2012: 28-32). Hasil perhitungan analisis deskriptif variabel kebiasaan belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

108 91 Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskripsi Variabel Kebiasaan Belajar Statistics Kebiasaan Belajar N Valid 177 Missing 0 Mean 70,78 Median 71,00 Mode 66 Std. Deviation 8,656 Variance 74,923 Range 44 Minimum 50 Maximum 94 Sum Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan tabel tesebut diketahui bahwa mean atau rata-rata sebesar 70,78; median atau titik tengah sebesar 71,00; modus atau nilai yang paling sering muncul sebesar 66; standar deviasi sebesar 8,656; variasi sebesar 74,923; range atau rentang sebesar 44; minimum atau nilai terendah sebesar 50; maximum atau nilai tertinggi sebesar 94; dan sum atau jumlah skor keseluruhan sebesar Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Perolehan data penelitian dilakukan menggunakan angket. Angket yang digunakan terdiri dari 25 pernyataan dengan 5 indikator, yaitu (1) cara mengikuti pelajaran dijabarkan menjadi 5 pernyataan; (2) cara belajar mandiri dijabarkan menjadi 5 pernyataan; (3) cara belajar kelompok dijabarkan menjadi 5 pernyataan; (4) mempelajari buku teks dijabarkan menjadi 5 pernyataan; dan (5) cara menghadapi ujian dijabarkan menjadi 5 pernyataan. Angket yang telah dipilih dan dinyatakan valid dan reliabel diberikan kepada 177 siswa sebagai sampel penelitian. Selanjutnya data kebiasaan belajar

109 92 yang telah terkumpul dianalisis dengan tujuan untuk memaparkan persentase skor kebiasaan belajar yang diperoleh masing-masing siswa, dengan cara mengubah skor kebiasaan belajar menjadi data persentase menggunakan rumus deskriptif persentase. Setelah data diubah menjadi data persentase kemudian dikategorikan dengan kriteria interpretasi skor kebiasaan belajar menurut Riduwan (2013: 89). Hasil dari perhitungan data skor kebiasaan belajar yang diperoleh masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Kategori Persentase Skor dan Respondennya Persentase Skor Persentase Responden F % (Sangat Kuat) % (Kuat) % (Cukup) % (Lemah) 0 % 20 % (Sangat Lemah) 81%(3); 82%(3); 83%(4); 84%(4); 85%(1); 86%(2); 87%(1); 89%(2); 94%(2) 61%(3); 62%(6); 63%(5); 64%(6); 65%(4); 66%(11); 67%(7); 68%(7); 69%(7); 70%(7); 71%(9); 72%(7); 73%(8); 74%(10); 75%(9); 76%(5); 77%(8); 78%(2); 79%(6); 80%(7); 50%(2); 52%(1); 53%(1); 54%(1); 55%(2); 56%(3); 57%(3); 58%(5); 59%(3) 17, 38, 46, 47, 48, 50, 69, 77, 78, 85, 87, 104, 105, 119, 124, 126, 127, 132, 145, 146, 160, 173 4, 7, 9, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 44, 45, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 86, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 106, 107, 108, 109, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 120, 121, 122, 123, 125, 128, 129, 130, 131, 133, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 142, 143, 144, 147, 148, 149, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 158, 159, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 174, 175, 176, 177 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 19, 28, 42, 43, 61, 76, 110, 141, 150, Jumlah

110 93 Berdasarkan perhitungan tabel tersebut, peneliti mencantumkan skor variabel kebiasaan belajar per siswa sebelum di konversikan ke dalam bentuk persentase. Berikut penjelasannya: Terdapat 22 siswa yang mendapat skor sangat kuat dengan rincian sebagai berikut: skor 81 berjumlah, 3 siswa, skor 82 berjumlah 3 siswa, skor 83 berjumlah 4 siswa, skor 84 berjumlah 4 siswa, skor 85 berjumlah 1 siswa, skor 86 berjumlah, 2 siswa, skor 87 berjumlah 1 siswa, skor 89 berjumlah 2 siswa, dan skor 94 berjumlah 2 siswa. Untuk kategori kuat, terdapat 134 siswa dengan rincian yaitu: skor 61 berjumlah 3 siswa, skor 62 berjumlah 6 siswa, skor 63 berjumlah 5 siswa, skor 64 berjumlah 6 siswa, skor 65 berjumlah 4 siswa, skor 66 berjumlah 11 siswa, skor 67 berjumlah 7 siswa, skor 68 berjumlah 7 siswa, skor 69 berjumlah 7 siswa, skor 70 berjumlah 7 siswa, skor 71 berjumlah 9 siswa, skor 72 berjumlah 7 siswa, skor 73 siswa berjumlah 8 siswa, skor 74 berjumlah 10 siswa, skor 75 berjumlah 9 siswa, skor 76 berjumlah 5 siswa, skor 77 berjumlah 8 siswa, skor 78 berjumlah 2 siswa, skor 79 berjumlah 6 siswa, dan skor 80 berjumlah 7 siswa. Terdapat 21 siswa yang memperoleh kategori cukup dengan rincian sebagai berikut: skor 50 berjumlah 2 siswa, skor 52 berjumlah 1 siswa, skor 53 berjumlah 1 siswa, skor 54 berjumlah 1 siswa, skor 55 berjumlah 2 siswa, skor 56 berjumlah 3 siswa, skor 57 berjumlah 3 siswa, skor 58 berjumlah 5 siswa, dan skor 59 berjumlah 3 siswa. Untuk kategori lemah dan sangat lemah, tidak terdapat responden yang memperoleh kategori ini. Oleh karena itu, terdapat tiga kategori untuk variabel kebiasaan belajar yaitu sangat kuat, kuat, dan cukup.

111 94 Selain menguraikan statistik deskriptif variabel kebiasaan belajar per siswa, peneliti juga menguraikan persentase variabel kebiasaan belajar tiap indikator dan kriteria yang sudah dijelaskan. Peneliti menganalisis setiap item soal untuk mengetahui seberapa besar persentasenya. Berdasarkan hasil analisis tiap item soal tersebut, peneliti dapat mengetahui persentase tiap indikator kebiasaan belajar siswa, dan dapat mengetahui seberapa besar kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Rekapitulasi persentase kebiasaan belajar setiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Kebiasaan Belajar per Indikator No. Indikator Item Soal Skor Item Persentase Skor (%) Persentase per Indikator (%) ,97% ,99% Cara Mengikuti Pelajaran ,88% ,03% 70,28% ,55% ,37% ,34% 2 Cara Belajar Mandiri ,40% 67,06% ,64% ,57% ,19% ,94% Cara Belajar Kelompok ,72% ,67% 66,89% ,95% ,76% ,12% Mempelajari Buku Teks ,42% ,16% 70,34% ,23% ,04% ,93% 5 Menghadapi Ujian ,31% 79,32% ,89% ,44% Rata-rata 70,78%

112 95 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5, diketahui bahwa persentase variabel kebiasaan belajar siswa untuk semua indikator dikategorikan kuat. Berikut penjelasannya: Indikator cara mengikuti pelajaran dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 77,97%, 75,99%, 60,88%, 60,03%, dan 76,55%, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 77,97% + 75,99% + 60,88% + 60,03% + 76,55% : 5 = 70,28%. Indikator cara mengikuti pelajaran memperoleh persentase sebesar 70,28% dan dapat dikategorikan kuat artinya siswa mengikuti pelajaran di kelas dengan baik. Indikator cara belajar mandiri dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 80,37%, 70,34%, 65,40%, 56,64%, dan 62,57%, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 80,37%, + 70,34% + 65,40% + 56,64% + 62,57% : 5 = 67,06%. Indikator cara belajar mandiri memperoleh persentase sebesar 67,06% dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa melaksanakan belajar mandiri dengan baik. Indikator cara belajar kelompok dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 71,19%, 54,94%, 74,72%, 66,67%, dan 66,95%, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 71,19% + 54,94% + 74,72% + 66,67% + 66,95% : 5 = 66,89%. Indikator cara belajar kelompok memperoleh persentase sebesar 66,95% dan dapat dikategorikan kuat, artinya indikator cara belajar kelompok tercapai dengan baik.

113 96 Indikator mempelajari buku teks dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 70,76%, 77,12%, 75,42%, 73,16%, dan 55,23%, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 70,76% + 77,12% + 75,42% + 73,16% + 55,23% : 5 = 70,34%. Indikator mempelajari buku teks memperoleh persentase sebesar 70,34% dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa mempelajari buku teks pelajaran dengan baik. Indikator menghadapi ujian dijabarkan menjadi 5 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 84,04%, 80,93%, 85,31%, 84,89%, dan 61,44%, maka untuk mencari persentase indikatornya adalah sebagai berikut, persentase = 84,04% + 80,93% + 85,31% + 84,89% + 61,44% : 5 = 79, 32%. Indikator menghadapi ujian memperoleh persentase sebesar 79,32% dan dapat dikategorikan kuat, artinya indikator menghadapi ujian terlaksana dengan baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, diperoleh rata-rata persentase variabel kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal sebesar 70,78% dan jika dikategorikan menurut kriteria penafsiran persentase dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Hasil tersebut didapat dari jumlah persentase seluruh indikator dibagi jumlah indikator = 70,28% + 67,06% + 66,89% + 70,34% + 79,32% : 5 = 70,78%. Dapat dikatakan pula bahwa persepsi siswa terhadap item pernyataan juga tinggi. Indikator variabel kebiasaan belajar yang paling tinggi terletak pada indikator menghadapi ujian dengan persentase sebesar 79,32%. Indikator kebiasaan belajar yang paling rendah terletak pada indikator cara belajar

114 97 kelompok dengan persentase sebesar 66,89%. Untuk pernyataan yang paling dominan terletak pada pernyataan ke-23 yang berbunyi saya mengerjakan setiap soal secara asal-asalan tanpa mengingat-ingat jawabannya dengan persentase sebesar 85,31%, sedangkan untuk pernyataan yang paling rendah terletak pada pernyataan ke-12 yang berbunyi saya dan teman sekelompok menentukan jadwal belajar bersama setiap minggunya dengan persentase sebesar 54,94% Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa di sekolah. Slameto (2013: 64) menjelaskan bahwa faktor sekolah yang memengaruhi belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan gedung atau ruang kelas. Peneliti menggunakan faktor sekolah tersebut sebagai indikator lingkungan sekolah dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data lingkungan sekolah diambil menggunakan teknik angket. Data kebiasaan belajar diperoleh dari pemberian angket kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas V sebanyak 177 siswa. Sebelum angket diberikan kepada siswa, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba angket untuk mengetahui pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Uji coba ini dilakukan kepada 30 siswa di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Berdasarkan analisis uji coba diketahui bahwa dari 45 soal diperoleh soal yang valid sebanyak 28 soal dan soal yang tidak valid sebanyak 17 soal. Dari 28 soal dipilih 25 soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan 3 soal yang tidak digunakan. Rincian soalnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

115 98 Tabel 4.5 Rincian Soal yang Digunakan dan Tidak Digunakan Indikator Soal yang digunakan Soal yang tidak digunakan Lingkungan sekolah 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 36, 40, 41, 44 21, 25, 39 Dari ke-25 item pernyataan tersebut dijadikan sebagai bahan pernyataan angket yang digunakan sebagai instrumen penelitian dan diberikan kepada 177 sampel penelitian. Berikut uraian analisis deskriptif variabel lingkungan sekolah Deskripsi Data Variabel Lingkungan Sekolah Dalam perhitungan deskripsi data variabel lingkungan sekolah, peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkahnya: klik Analyze Descriptive Statistic Frequencies. Isikan variabel lingkungan sekolah, pilih Statistics. Pada kotak dialog Frequencies: Statistics, beri tanda centang pada statistik yang ingin dianalisis (Mean, Median, Mode, Sum, Std Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum). Kemudian klik Continue lalu OK (Priyatno 2012: 28-32). Hasil perhitungan analisis deskriptif variabel lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskripsi Variabel Lingkungan Sekolah Statistics Lingkungan Sekolah N Valid 177 Missing 0 Mean 77,24 Median 77,00 Mode 71 Std. Deviation 7,845 Variance 61,546 Range 36 Minimum 58 Maximum 94 Sum Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20

116 99 Berdasarkan data yang terkumpul dapat diketahui bahwa mean atau ratarata sebesar 77,24; median atau titik tengah sebesar 77,00; modus atau nilai yang paling sering muncul sebesar 71; standar deviasi sebesar 7,845; variasi sebesar 61,546; range atau rentang sebesar 36; minimum atau nilai terendah sebesar 58; maximum atau nilai tertinggi sebesar 94; dan sum atau jumlah skor keseluruhan sebesar Analisis Statistik Deskriptif Variabel Lingkungan Sekolah Lingkungan Sekolah merupakan variabel bebas (X 2 ) dalam penelitian ini. Perolehan data penelitian dilakukan melalui angket. Angket yang digunakan terdiri atas 25 pernyataan dengan 7 indikator yakni: (1) metode mengajar dijabarkan menjadi 4 pertanyaan; (2) kurikulum dijabarkan menjadi 4 pertanyaan; (3) relasi guru dengan siswa dijabarkan menjadi 3 pertanyaan; (4) relasi siswa dengan siswa dijabarkan menjadi 4 pertanyaan; (5) disiplin sekolah dijabarkan menjadi 4 pertanyaan; (6) alat pelajaran dijabarkan menjadi 3 pertanyaan; (7) dan keadaan ruang kelas dibagi menjadi 3 pertanyaan. Angket yang telah dipilih dan dinyatakan valid dan reliabel diberikan kepada 177 siswa kelas V sebagai sampel penelitian. Selanjutnya data lingkungan sekolah yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus deskriptif persentase berdasarkan rumus dari Riduwan (2013: 89). Setelah peneliti melakukan penghitungan data lingkungan sekolah pada masing-masing responden diperoleh data kategori skor lingkungan sekolah per siswa. Hasil dari perhitungan data lingkungan sekolah masing-masing responden dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

117 100 Tabel 4.7 Kategori Persentase Skor dan Respondennya Persentase Skor Persentase Responden F % (Sangat Kuat) % (Kuat) % (Cukup) % (Lemah) 0 % 20 % (Sangat Lemah) 81%(7); 82%(8); 83%(6); 84%(6); 85%(9); 86%(2); 87%(3); 88%(6); 89%(5); 90%(1); 91%(4); 92%(4); 93%(1); 94%(1) 61%(2); 62%(1); 63%(2); 64%(1); 65%(4); 66%(2); 67%(5); 68%(4); 69%(4); 70%(7); 71%(11); 72%(10); 73%(8); 74%(5); 75%(10); 76%(7); 77%(7); 78%(10); 79%(7); 80%(5) 16, 17, 18, 20, 25, 26, 29, 31, 32, 33, 36, 38, 40, 44, 45, 46, 47, 48, 50, 52, 56, 57, 58, 59, 60, 63, 64, 65, 66, 71, 72, 75, 78, 79, 83, 84, 85, 87, 90, 96, 98, 100, 104, 105, 111, 118, 119, 121, 124, 126, 127, 129, 135, 137, 138, 145, 146, 147, 148, 160, 163, 172, 173 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 34, 35, 37, 39, 41, 42, 43, 49, 51, 53, 54, 55, 61, 62, 67, 68, 69, 70, 73, 74, 76, 77, 80, 81, 82, 86, 88, 89, 91, 92, 93, 94, 95, 97, 99, 101, 102, 103, 106, 108, 109, 110, 113, 114, 115, 116, 117, 120, 122, 123, 125, 128, 130, 131, 132, 133, 134, 136, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 161, 162, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 174, 175, 176, %(1); 60%(1) 107, Jumlah 177 Berdasarkan perhitungan tabel 4.7 tersebut, peneliti mencantumkan skor variabel lingkungan sekolah per siswa sebelum di konversikan ke dalam bentuk persentase agar pembaca lebih mudah untuk memahaminya. Berikut adalah penjelasannya: Untuk kategori sangat kuat, terdapat 63 siswa yang mendapatkan skor ini dengan rincian sebagai berikut: skor 81 berjumlah 7 siswa, skor 82 berjumlah 8 siswa, skor 83 berjumlah 6 siswa, skor 84 berjumlah 6 siswa, skor 85 berjumlah 9

118 101 siswa, skor 86 berjumlah 2 siswa, skor 87 berjumlah 3 siswa, skor 88 berjumlah 6 siswa, skor 89 berjumlah 5 siswa, skor 90 berjumlah 1 siswa, skor 91 berjumlah 4 siswa, skor 92 berjumlah 4 siswa, skor 93 berjumlah 1 siswa, dan skor 94 berjumlah 1 siswa. Terdapat 112 siswa yang mendapat skor kuat dengan rincian yaitu: skor 61 berjumlah 2 siswa, skor 62 berjumlah 1 siswa, skor 63 berjumlah 2 siswa, skor 64 berjumlah 1 siswa, skor 65 berjumlah 4 siswa, skor 66 berjumlah 2 siswa, skor 67 berjumlah 5 siswa, skor 68 berjumlah 4 siswa, skor 69 berjumlah 4 siswa, skor 70 berjumlah 7 siswa, skor 71 berjumlah 11 siswa, skor 72 berjumlah 10 siswa, skor 73 berjumlah 8 siswa, skor 74 berjumlah 5 siswa, skor 75 berjumlah 10 siswa, skor 76 berjumlah 7 siswa, skor 77 berjumlah 7 siswa, skor 78 berjumlah 10 siswa, skor 79 berjumlah 7 siswa, dan skor 80 berjumlah 5 siswa. Untuk kategori cukup, terdapat 2 siswa yang mendapatkan skor cukup dengan rincian sebagai berikut: skor 58 berjumlah 1 siswa dan skor 60 berjumlah 1 siswa. Tidak terdapat siswa dengan kategori lemah dan sangat lemah, sehingga untuk variabel lingkungan sekolah terdapat tiga kategori yaitu sangat kuat, kuat, dan cukup. Selain menguraikan statistik deskriptif variabel lingkungan sekolah per siswa, peneliti juga menguraikan persentase variabel lingkungan sekolah tiap indikator dan kriterianya. Peneliti menganalisis setiap item pernyataan untuk mengetahui seberapa besar persentasenya. Berdasarkan hasil analisis tiap item pernyataan, peneliti dapat mengetahui persentase tiap indikator lingkungan sekolah dan mengetahui seberapa besar lingkungan sekolah SD Negeri Dabin II. Rekapitulasi persentase setiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

119 102 Tabel 4.8 Rekapitulasi Persentase Lingkungan Sekolah per Indikator No. 1 Indikator Metode Mengajar 2 Kurikulum Relasi Guru dengan Siswa Relasi Siswa dengan Siswa Disiplin Sekolah 6 Alat Pelajaran 7 Keadaan Ruang Kelas Item Soal Skor Item Persentase Skor (%) Persentase per Indikator (%) ,77% ,80% ,04% 77,33% ,71% ,25% ,85% ,79% 75,88% ,64% ,64% ,67% 79,85% ,24% ,79% ,08% ,66% 71,19% ,22% ,24% ,58% ,23% 79,70% ,75% ,57% ,88% 83,24% ,27% ,41% ,57% 75,09% ,31% Rata-rata 77,47% Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, dapat diketahui persentase lingkungan sekolah tiap indikator dapat dikategorikan menjadi dua yaitu kategori sangat kuat dan kategori kuat. Uraiannya adalah sebagai berikut: Untuk kategori sangat kuat terdapat indikator alat pelajaran yang dijabarkan menjadi 3 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 87,57%, 72,88%, dan 89,27%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya sebagai berikut: Persentase = 87,57% + 72,88% + 89,27% : 3 = 83,24%. Indikator alat pelajaran sebesar 83,24% dan dapat dikategorikan sangat

120 103 kuat, artinya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran menggunakan alat pelajaran yang tersedia di sekolah sangat baik. Untuk kategori kuat terdapat indikator metode mengajar yang dijabarkan menjadi 4 pertanyaan. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 69,77%, 79,80%, 84,04%, dan 75,71%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya sebagai berikut: Persentase = 69,77% + 79,80% + 84,04% + 75,71% : 4 = 77,33%. Indikator metode mengajar sebesar 77,33% dan dapat dikategorikan kuat, artinya guru dalam menyajikan materi pelajaran sudah baik. Indikator kurikulum dijabarkan menjadi 4 pertanyaan dan dikategorikan kuat. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 90,25%, 62,85%, 68,79%, dan 81,64%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya adalah sebagai berikut: Persentase = 90,25% + 62,85% + 68,79% + 81,64% : 4 = 75,88%. Indikator kurikulum sebesar 75,88% dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik karena sekolah menggunakan kurikulum yang tepat. Indikator relasi guru dengan siswa dijabarkan menjadi 3 pertanyaan dan dikategorikan kuat. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 81,64%, 78,67%, dan 79,24%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya adalah sebagai berikut: Persentase = 81,64% + 78,67% + 79,24% : 3 = 79,85%. Indikator relasi guru dengan siswa sebesar 79,85% dan dapat dikategorikan kuat, artinya relasi antara guru dengan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas sudah terjalin dengan baik. Indikator relasi siswa dengan siswa dijabarkan menjadi 4 pertanyaan dan dikategorikan kuat. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 68,79%,

121 104 80,08%, 67,66%, dan 68,22%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya adalah sebagai berikut: Persentase = 68,79% + 80,08% + 67,66% + 68,22% : 4 = 71,19%. Indikator relasi siswa dengan siswa sebesar 71,19% dan dapat dikategorikan kuat, artinya relasi siswa dengan siswa di sekolah sudah terjalin dengan baik. Indikator disiplin sekolah dijabarkan menjadi 4 pertanyaan dan dikategorikan kuat. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 79,24%, 74,58%, 80,23% dan 84,75%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya adalah sebagai berikut: Persentase = 79,24% + 74,58% + 80,23% + 84,75% : 4 = 79,70%. Indikator disiplin sekolah sebesar 79,70% dan dapat dikategorikan kuat, artinya siswa sudah menerapkan sikap disiplin dengan baik. Indikator keadaan ruang kelas dijabarkan menjadi 3 pertanyaan dan dikategorikan kuat. Persentase dari masing-masing pertanyaan sebesar 89,41%, 62,57%, dan 73,31%, maka untuk mencari besar persentase indikatornya adalah sebagai berikut: Persentase = 89,41% + 62,57% + 73,31% : 3 = 75,09%. Indikator keadaan ruang kelas sebesar 75,09% dan dapat dikategorikan kuat, artinya keadaan ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran sudah baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, diperoleh persentase variabel lingkungan sekolah Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal sebesar 77,47% dan jika dikategorikan menurut kriteria penafsiran persentase dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Hasil tersebut didapat dari jumlah persentase seluruh indikator dibagi jumlah indikator = 77,33% + 75,88% + 79,85% + 71,19% + 79,70% + 83,24% + 75,09% : 7 = 77,47%.

122 105 Indikator lingkungan sekolah yang paling tinggi terletak pada indikator alat pelajaran dengan persentase sebesar 83,24%, sedangkan indikator yang paling rendah terletak pada indikator relasi siswa dengan siswa yang memiliki persentase sebesar 71,19%. Untuk pernyataan yang paling dominan terletak pada pernyataan ke-5 yang berbunyi materi pelajaran yang diajarkan guru dapat saya pelajari dengan persentase sebesar 90,25%, sedangkan pernyataan yang paling rendah terletak pada pernyataan ke-24 yang berbunyi saya terganggu dengan suara ramai di luar kelas saat pelajaran berlangsung dengan persentase 62,57% Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Data variabel prestasi belajar diperoleh dari dokumentasi nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap siswa kelas V tahun ajaran 2015/2016. Sumber data berasal dari guru kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Berikut analisis deskriptif variabel prestasi belajar siswa Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar Dalam perhitungan deskripsi data, peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Adapun langkah-langkahnya adalah: klik Analyze Descriptive Statistic Frequencies. Isikan variabel prestasi belajar, pilih Statistics. Pada kotak dialog Frequencies: Statistics, beri tanda centang pada statistik yang ingin dianalisis (Mean, Median, Mode, Sum, Std Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum). Kemudian klik Continue lalu OK (Priyatno 2012: 28-32). Hasil perhitungan analisis deskriptif variabel prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.

123 106 Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Statistics Prestasi Belajar N Valid 177 Missing 0 Mean 71,64 Median 72,00 Mode 71 Std. Deviation 6,609 Variance 43,685 Range 32 Minimum 53 Maximum 85 Sum Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20 Berdasarkan data yang terkumpul dapat diketahui bahwa mean atau ratarata sebesar 71,64; median atau titik tengah sebesar 72,00; modus atau nilai yang paling sering muncul sebesar 71; standar deviasi sebesar 6,609; variasi sebesar 43,685; range atau rentang sebesar 32; minimum atau nilai terendah sebesar 53; maximum atau nilai tertinggi sebesar 85; dan sum atau jumlah skor keseluruhan sebesar Analisis Statistik Deskriptif Variabel Prestasi Belajar Dalam penelitian ini, analisis deskriptif pada variabel prestasi belajar siswa akan disajikan dengan tabel pedoman konversi skala-5 beserta kriteria penilaian prestasi belajar. Tabel dibuat dengan cara mengelompokkan rata-rata nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) per responden menurut kategori nilai berdasarkan pedoman konversi skala-5 dan kriteria penilaian dalam Poerwanti (2009: 6-18). Hasil dari penghitungan data variabel prestasi belajar untuk masingmasing responden beserta kriteria penilaiannya dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

124 107 Tabel 4.10 Kategori Nilai Prestasi Belajar dan Respondennya Kriteria Nilai Responden F (Sangat Memuaskan) (Memuaskan) (Cukup) (Kurang) < 49 (Sangat Kurang) 80(3); 81(2); 82(2); 83(5); 84(3); 85(4) 70(10); 71(16); 72(13); 73(12); 74(4); 75(8); 76(8); 77(5); 78(11); 79(9) 60(3); 61(4); 62(3); 63(5); 64(8); 65(1); 66(9); 67(7); 68(12); 69(4); 17, 38, 46, 63, 66, 72, 78, 85, 87, 92, 94, 96, 105, 124, 126, 146, 167, 168, , 2, 4, 6, 11, 14, 16, 18, 20, 24, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 39, 40, 44, 45, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 58, 59, 61, 64, 65, 67, 68, 69, 70, 71, 73, 74, 75, 76, 77, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 86, 89, 90, 91, 93, 95, 97, 98, 101, 104, , 108, 109, 111, 115, 116, 118, 119, 120, 121, 127, 129, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 145, 147, 148, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 169, 171, 173, 176, 177 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 34, 37, 41, 42, 43, 56, 57, 60, 62, 88, 99, 100, 102, 103, 110, 112, 113, 114, 117, 122, 123, 125, , 130, 132, 133, 144, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 157, 159, 164, 165, 166, 170, , 30, 107, 131, 152, (1); 57(1); 58(1); 59(3) Jumlah 177 Berdasarkan perhitungan dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa terdapat empat kriteria prestasi belajar siswa yaitu sangat memuaskan, memuaskan, cukup, dan kurang. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Untuk kriteria sangat memuaskan (A) yaitu terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai dengan kriteria ini, dengan rincian sebagai berikut: nilai 80 berjumlah 3 siswa, nilai 81 berjumlah 2 siswa, nilai 82 berjumlah 2 siswa, nilai 83 berjumlah 5 siswa, nilai 84 berjumlah 3 siswa, dan nilai 85 berjumlah 4 siswa. Terdapat 96 siswa yang mendapatkan nilai dengan kriteria memuaskan atau B, dengan rincian sebagai berikut: nilai 70 berjumlah 10 siswa, nilai 71

125 108 berjumlah 16 siswa, nilai 72 berjumlah 13 siswa, nilai 73 berjumlah 12 siswa, nilai 74 berjumlah 4 siswa, nilai 75 berjumlah 8 siswa, nilai 76 berjumlah 8 siswa, nilai 77 berjumlah 5 siswa, nilai 78 berjumlah 11 siswa, dan nilai 79 berjumlah 9 siswa. Kriteria cukup (C), terdapat 56 siswa dengan rincian sebagai berikut: nilai 60 berjumlah 3 siswa, nilai 61 berjumlah 4 siswa, nilai 62 berjumlah 3 siswa, nilai 63 berjumlah 5 siswa, nilai 64 berjumlah 8 siswa, nilai 65 berjumlah 1 siswa, nilai 66 berjumlah 9 siswa, nilai 67 berjumlah 7 siswa, nilai 68 berjumlah 12 siswa, dan nilai 69 berjumlah 4 siswa. Terdapat 6 siswa yang memperoleh kriteria kurang (D) dengan rincian sebagai berikut: nilai 53 berjumlah 1 siswa, nilai 57 berjumlah 1 siswa, nilai 58 berjumlah 1 siswa, dan nilai 59 berjumlah 3 siswa. Tidak ada responden yang memperoleh kategori sangat kurang karena tidak ada yang memperoleh nilai kurang dari 49. Berdasarkan perhitungan yang ada, nilai rata-rata maksimal dari seluruh siswa adalah karena rata-rata maksimal yang bisa dicapai siswa pada seluruh mata pelajaran yang di UTS-kan adalah 100 dan jumlah responden sebanyak 177. Total keseluruhan nilai prestasi belajar dalam penelitian ini adalah , sehingga dapat dihitung rata-rata prestasi belajar seluruh siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah / x 100 = 71,64. Berdasarkan kriteria skor nilai yang sudah dijelaskan, maka prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dapat dikategorikan memuaskan atau B.

126 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik regresi. Pada uji asumsi dasar ada beberapa persyaratan, yaitu: uji normalitas dan uji linearitas. Kemudian pada uji asumsi klasik regresi, persyaratannya yaitu uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Perhitungan dalam pengujian prasyarat menggunakan program SPSS versi 20. Data-data yang diuji dalam uji prasyarat analisis ini meliputi data-data hasil perhitungan skor variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah serta variabel prestasi belajar dari 177 siswa sampel penelitian. Uraiannya sebagai berikut Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada output Test of Normality nilai signifikansi (sig.) ketiga data pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusannya yaitu apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas dapat dibaca pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kebiasaan Belajar, ,200 *, ,815 Lingkungan Sekolah, ,200 *, ,135 Prestasi Belajar, ,200 *, ,190 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

127 110 Berdasarkan tabel 4.11 tersebut, diperoleh signifikansi variabel kebiasaan belajar sebesar 0,200 dan data lingkungan sekolah sebesar 0,200 serta data prestasi belajar sebesar 0,200. Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk variabel kebiasaan belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar yaitu 0,200 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. Pengujian data menggunakan statistik parametris dan dapat dilanjutkan uji linearitas. Untuk hasil uji normalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 18 hal Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05 dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil pengujian dapat dilihat pada output ANOVA Table kolom Sig. baris Linearity. Dasar pengambilan keputusannya yaitu dua variabel dikatakan linier apabila hasil perhitungan mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0,05. Hasil analisis uji linearitas variabel kebiasaan belajar dan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.12, sedangkan untuk variabel lingkungan sekolah dan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut. Prestasi Belajar * Kebiasaan Belajar Between Groups Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas X 1 dan Y ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 2945, ,612 2,333,000 Linearity 1687, ,435 49,453,000 Deviation from Linearity 1258, ,950 1,024,443 Within Groups 4742, ,122 Total 7688,

128 111 Berdasarkan tabel 4.12 tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel kebiasaan belajar dan prestasi belajar sebesar 0,000. Karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05, dapat dinyatakan bahwa data variabel kebiasaan belajar dan variabel prestasi belajar mempunyai hubungan yang linear (0,000<0,05). Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas X 2 dan Y Prestasi Belajar * Lingkung an Sekolah Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 3024, ,405 2,612,000 Linearity 2308, ,845 69,794,000 Deviation from 715, ,039,636,938 Linearity Within Groups 4664, ,081 Total 7688, Berdasarkan tabel 4.13 tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel lingkungan sekolah dan prestasi belajar sebesar 0,000. Karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05, dapat dinyatakan bahwa data variabel lingkungan sekolah dan variabel prestasi belajar mempunyai hubungan yang linear (0,000<0,05). Untuk hasil uji linearitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 19 hal Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak ada multikolinearitas. Uji multikolinearitas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients kolom VIF. Dasar

129 112 pengambilan keputusannya yaitu apabila VIF < 5, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dengan model regresi. Hasil uji multikolinearitas secara lengkap terdapat pada lampiran 20 hal 252. Hasil analisis uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 31,654 4,245 7,456,000 1 Kebiasaan Belajar,182,056,239 3,233,001,695 1,438 Lingkungan Sekolah,351,062,416 5,636,000,695 1,438 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan tabel 4.14 tersebut, diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah sebesar 1,438. Karena nilai VIF<5, maka dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya masalah multikolinearitas pada model regresi Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Spearman s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada output Correlations kolom unstandardized residual. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi korelasi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak terjadi

130 113 heteroskedastisitas. Hasil analisis uji heteroskedastisitas dapat dibaca pada tabel 4.15 berikut. Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Residual Correlations Unstandardized Residual Correlation Coefficient Kebiasaan Belajar Lingkungan Sekolah 1,000,019,006 Sig. (2-tailed).,806,936 N Correlation,019 1,000,555 ** Kebiasaan Coefficient Spearman's rho Belajar Sig. (2-tailed),806.,000 N Correlation Lingkungan Coefficient,006,555 ** 1,000 Sekolah Sig. (2-tailed),936,000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.15 tersebut, dapat diketahui bahwa korelasi antara kebiasaan belajar dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,806 dan korelasi antara lingkungan sekolah dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,936. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk hasil uji heteroskedastisitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 21 hal Uji Hipotesis Pada bagian ini uji hipotesis akan diuraikan tentang analisis korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi ganda, analisis regresi ganda, analisis koefisien determinasi, dan analisis koefisien regresi secara bersama (uji F). Uraiannya sebagai berikut.

131 Analisis Korelasi Sederhana Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Analisis ini dilakukan dengan teknik korelasi pearson product moment. Perhitungan uji korelasi menggunakan program SPSS versi 20. Korelasi antara dua variabel dapat diketahui dengan melihat nilai signifikansi dan nilai Pearson Correlation. Untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antara dua variabel dapat dilihat pada tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Priyatno (2010: 65). Dasar pengambilan keputusan korelasi yaitu jika nilai Sig 0,05, maka H 0 diterima. Namun jika Sig<0,05, maka H 0 ditolak (Priyatno (2012: 109). Hasil perhitungan analisis dapat dilihat pada tabel 4.16 dan 4.17 berikut: Tabel 4.16 Hasil Analisis Korelasi Sederhana X 1 dan Y Correlations Kebiasaan Belajar Prestasi Belajar Pearson Correlation 1,468 ** Kebiasaan Belajar Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,468 ** 1 Prestasi Belajar Sig. (2-tailed),000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.16 tersebut dapat diketahui bahwa kebiasaan belajar dan prestasi belajar memiliki korelasi positif, hal ini dilihat dari Pearson Correlation sebesar 0,468 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak artinya terdapat hubungan positif antara variabel kebiasaan belajar dan

132 115 variabel prestasi belajar. Variabel kebiasaan belajar dan prestasi belajar terjadi hubungan yang sedang karena 0,468 berada di rentang antara 0,40 0,599. Tabel 4.17 Hasil Analisis Korelasi Sederhana X 2 dan Y Correlations Lingkungan Prestasi Belajar Sekolah Pearson Correlation 1,548 ** Lingkungan Sekolah Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,548 ** 1 Prestasi Belajar Sig. (2-tailed),000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.17 tersebut dapat diketahui bahwa lingkungan sekolah dan prestasi belajar memiliki korelasi positif, hal ini dilihat dari Pearson Correlation sebesar 0,548 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak artinya terdapat korelasi positif antara variabel lingkungan sekolah dan variabel prestasi belajar (0,000<0,05). Variabel lingkungan sekolah dan prestasi belajar terjadi hubungan yang sedang karena berada di rentang 0,40 0,599. Hasil analisis korelasi pearson product moment secara lengkap terdapat pada lampiran 22 hal Analisis Regresi Sederhana Riduwan (2010: 96) menyatakan regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Analisis regresi sederhana digunakan untuk menjawab hipotesis nomor 1 dan 2. Hasil analisis regresi sederhana secara lengkap terdapat pada lampiran 23 hal 255 dan lampiran 24 hal 256. Hasil

133 116 penghitungan analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel 4.18 dan 4.19 berikut: Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Sederhana X 1 terhadap Y Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 46,324 3,636 12,740,000 1 Kebiasaan Belajar,358,051,468 7,015,000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 20 maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis H 01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p = 0). H a1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p 0). 2. Kriteria Pengujian Jika nilai -t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima. Jika nilai -t hitung < - t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 ditolak. Berdasar signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak (Priyatno 2012: 126).

134 Pengambilan Keputusan Tabel Coefficients menunjukkan bahwa nilai t hitung = 7,015, sedangkan t tabel dengan taraf kesalahan 5% dan df = N-2 = = 175 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,973. Dengan demikian nilai t hitung t tabel atau 7,015 1,973, maka H 0 ditolak. Berdasarkan kolom sig. pada tabel Coefficients diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000<0,05 maka H 01 ditolak dan H a1 diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Untuk mengetahui analisis persamaan regresi linear sederhana, nilai-nilai pada tabel Coefficient pada Unstandardized Coefficients B: constant dan kebiasaan belajar, selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus berikut ini. Ŷ = a + bx Ŷ = 46, ,358 X Keterangan: Ŷ = prestasi belajar yang diperoleh X = variabel kebiasaan belajar a = konstanta b = koefisien regresi Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (a) sebesar 46,324 berarti jika kebiasaan belajar (X) nilainya 0, maka prestasi belajar (Y) nilainya 46,324.

135 Nilai koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (b) sebesar 0,358, artinya jika kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar 0,358. Sebaliknya, jika kebiasaan belajar mengalami penurunan sebesar 1, maka prestasi belajarnya diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,358. Tanda koefisien regresi positif (+) menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa. Semakin baik kebiasaan belajar, maka semakin baik pula prestasi belajar yang diraih siswa. Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Sederhana X 2 terhadap Y Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 35,985 4,136 8,701,000 1 Lingkungan Sekolah,462,053,548 8,666,000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 20 maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis H 02 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p = 0).

136 119 H a2 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p 0). 2. Kriteria Pengujian Jika nilai -t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima. Jika nilai -t hitung < - t tabel atau t hitung t tabel maka H 0 ditolak. Berdasar signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak (Priyatno 2012: 126). 3. Pengambilan Keputusan Tabel Coefficients menunjukkan bahwa nilai t hitung = 8,666, sedangkan t tabel dengan taraf kesalahan 5% dan df = N-2 = = 175 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,973. Dengan demikian nilai t hitung t tabel atau 8,666 1,973, maka H 0 ditolak. Berdasarkan kolom sig. pada tabel Coefficients diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000<0,05 maka H 02 ditolak dan H a2 diterima. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Untuk mengetahui analisis persamaan regresi linear sederhana, nilai-nilai pada tabel Coefficient pada Unstandardized Coefficients B: constant dan lingkungan sekolah, selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus berikut ini. Ŷ = a + bx Ŷ = 35, ,462X Keterangan:

137 120 Ŷ = prestasi belajar yang diperoleh X = variabel lingkungan sekolah a = konstanta b = koefisien regresi Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (a) sebesar 35,985 berarti jika lingkungan sekolah (X) nilainya 0, maka prestasi belajar (Y) nilainya 35, Nilai koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (b) sebesar 0,462 artinya jika lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar 0,462. Sebaliknya, jika lingkungan sekolah mengalami penurunan sebesar 1, maka prestasi belajarnya diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,462. Tanda koefisien regresi positif (+) menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin baik prestasi belajar siswa Analisis Regresi Berganda Regresi berganda digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) minimal dua atau lebih (Riduwan 2015: 155). Dalam penelitian ini, analisis regresi ganda digunakan untuk menjawab hipotesis nomor 3. Hasil analisis regresi berganda secara lengkap terdapat pada lampiran 25 hal 257. Hasil penghitungan analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut:

138 121 Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 31,654 4,245 7,456,000 1 Kebiasaan Belajar,182,056,239 3,233,001 Lingkungan Sekolah,351,062,416 5,636,000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 20 maka dapat dianalisis sebagai berikut: Dalam penelitian ini digunakan hipotesis berbentuk kalimat sebagai berikut. H 03 :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p = 0). H a3 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal (p 0). Untuk mengetahui analisis persamaan regresi linear berganda, nilai-nilai pada tabel Coefficient pada Unstandardized Coefficients B: constant, kebiasaan belajar, dan lingkungan sekolah, selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus berikut. Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Ŷ = 31,654+ 0,182X 1 + 0,351X 2 Keterangan: Ŷ X 1 X 2 = prestasi belajar yang diperoleh = variabel kebiasaan belajar = variabel lingkungan sekolah

139 122 a b = konstanta = koefisien regresi Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (a) sebesar 31,654 yang berarti jika kebiasaan belajar (X 1 ) dan lingkungan sekolah (X 2 ) nilainya 0, maka prestasi belajar (Y) nilainya 31, Nilai koefisien regresi (b) variabel kebiasaan belajar (X 1 ) sebesar 0,182 yang artinya jika kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,182 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap. Tanda koefisien regresi positif (+) menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar. Semakin baik kebiasaan belajar, semakin baik pula prestasi belajar siswa. 3. Koefisien regresi (b) variabel lingkungan sekolah (X 2 ) sebesar 0,351 artinya jika lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,351 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap. Tanda koefisien regresi positif (+) menyatakan arah hubungan yang searah dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar. Semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa.

140 Analisis Korelasi Ganda Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersamasama) dengan variabel terikat (Y). Hasil perhitungan analisis korelasi ganda dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut: Tabel 4.21 Hasil Analisis Korelasi Ganda Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,583 a,340,332 5,401 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar Berdasarkan tabel 4.21, diperoleh angka R sebesar 0,583. Karena nilai korelasi ganda terletak diantara 0,40 0,599, dapat dinyatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan dengan 100%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan seberapa besar nilai variabel Y. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 1 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,468 a,219,215 5,856 a. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar

141 124 Berdasarkan tabel 4.22, nilai koefisien korelasi pada kolom R sebesar 0,468 dan nilai kuadrat koefisien korelasi pada kolom R Square sebesar 0,219. Besarnya koefisien determinasinya yaitu 0,219 x 100% = 21,9%. Jadi, besarnya pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yaitu 21,9% dan 78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Tabel 4.23 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 2 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,548 a,300,296 5,544 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah Berdasarkan tabel 4.23 tersebut, nilai koefisien korelasi pada kolom R sebesar 0,548 dan nilai kuadrat koefisien korelasi pada kolom R Square sebesar 0,300. Besarnya koefisien determinasinya yaitu 0,300 x 100%= 30%. Jadi, besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yaitu 30% dan 70% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X 1 dan X 2 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,583 a,340,332 5,401 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar Berdasarkan tabel 4.24 tersebut, nilai koefisien korelasi pada kolom R sebesar 0,583 dan nilai kuadrat koefisien korelasi pada kolom R Square sebesar

142 125 0,340. Besarnya koefisien determinasinya yaitu 0,340 x 100%= 34%. Jadi, besarnya pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal yaitu 34% dan 66% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menjawab hipotesis 3. Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA atau F test dari hasil analisis regresi berganda. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila F hitung F tabel, maka H 0 diterima. Namun apabila F hitung F tabel, maka H 0 ditolak (Priyatno 2012: 138). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut Hasil Uji Koefisien Regresi Bersama (Uji F) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2613, ,879 44,809,000 b 1 Residual 5074, ,166 Total 7688, a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar Berdasarkan tabel 4.25 hasil perhitungan F hitung adalah 44,809 dengan tingkat signifikansi 0,000. Setelah menemukan F hitung, langkah selanjutnya adalah menentukan F tabel yaitu df 1( jumlah variabel 1) atau 3-1 = 2, dan df 2 (n-k-1) atau = 174. Hasil yang diperoleh untuk F tabel adalah 3,047 dengan mencari di Ms.Excell menggunakan rumus =finv(0,05;2;174). Berdasarkan

143 126 perhitungan tersebut diperoleh nilai F hitung >F tabel yaitu 44,809 > 3,047 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa H 03 ditolak yang artinya kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 4.2 Pembahasan Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan (Djaali 2011: 128). Dimyati dan Mudjiono (2009: 238) menyatakan dalam kebiasaan belajar ditemukan adanya tiga tahapan penting yaitu sebelum belajar, proses belajar, dan sesudah belajar. Sebelum belajar merupakan keadaan awal dalam mendorong terjadinya belajar. Sebelum belajar meliputi pembuatan jadwal, ciri khas seseorang, minat, pengalaman, dan keinginan belajar. Demikian pula proses belajar merupakan kegiatan yang dialami oleh seseorang tersebut. Proses belajar termasuk kegiatan dalam mengolah materi pelajaran dengan sumber belajar yang digunakan. Dalam proses belajar dibutuhkan konsentrasi sehingga dapat mengolah, menyimpan dan menggali materi pelajaran dengan baik. Hal ini juga akan berpengaruh dalam sikap dan motivasi belajar. Selanjutnya, sesudah belajar akan tertuju pada prestasi belajar siswa sebagai bentuk umpan balik dari kegiatan belajar yang dilakukan.

144 127 Dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket kepada 177 siswa sebagai sampel penelitian. Angket terdiri dari 25 butir pernyataan yang disusun sesuai dengan indikator kebiasaan belajar. Indikator variabel kebiasaan belajar ini diambil dari pendapat Sudjana (2014: ) yang meliputi (1) cara mengikuti pelajaran, (2) cara belajar mandiri, (3) cara belajar kelompok, (4) mempelajari buku teks, dan (5) cara menghadapi ujian. Setelah angket diberikan kepada siswa, kemudian data pada angket dianalisis yang bertujuan untuk melakukan perhitungan kuantitatif sehingga peneliti bisa melakukan perhitungan sampai analisis akhir. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase variabel kebiasaan belajar, menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal termasuk dalam kategori kuat. Terbukti dari rata-rata persentase setiap indikator sebesar 70,78%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian siswa kelas V di SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal memiliki persepsi yang tinggi terhadap item pernyataan kebiasaan belajar yaitu dalam mengikuti pelajaran, belajar mandiri, belajar kelompok, mempelajari buku pelajaran, dan menghadapi ujian atau ulangan. Pada indikator cara mengikuti pelajaran, hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 70,28%. Persepsi siswa yang paling dominan terletak pada pernyataan saya mencatat pokok-pokok materi yang dijelaskan guru dengan persentase sebesar 77,97%. Artinya, pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, sebagian siswa kelas V di SD Negeri Dabin II memiliki kebiasaan mencatat setiap materi yang dijelaskan guru. Pelajaran yang diikuti dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan memberikan pengetahuan pada siswa.

145 128 Slameto (2013: 82) menyatakan mencatat dapat memberikan gambaran garis besar dari pelajaran dan membantu siswa dalam mengingat hal-hal penting pada setiap materi pelajaran yang dipelajarinya. Mencatat yang baik apabila ditulis dengan rapi, lengkap, dan teratur antara materi yang satu dengan materi yang lain akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Pada indikator cara belajar mandiri, hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 67,06%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang paling tinggi terletak pada pernyataan saya membuat jadwal belajar di rumah dengan persentase sebesar 80,37%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa kelas V membuat jadwal belajar di rumah. Sudjana (2014: 166) menyatakan salah satu syarat utama belajar di rumah adalah adanya keteraturan belajar, yaitu memiliki jadwal belajar sendiri di rumah untuk mempelajari materi pelajaran. Oleh karena itu, membuat jadwal belajar sangat penting. Agar dapat berhasil dalam belajar, jadwal belajar yang telah dibuat harus dilaksanakan secara teratur, disiplin, dan efisien (Slameto 2013: 82). Pada indikator cara belajar kelompok hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 66,89%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada pernyataan saat diskusi kelompok, saya dan teman sekelompok saling bertanya jawab tentang materi pelajaran dengan persentase sebesar 74,72%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa kelas V SD Negeri Dabin II dalam belajar kelompok saling memberikan masukan pertanyaan ataupun jawaban untuk memecahkan persoalan terkait materi pelajaran. Apabila setiap anggota kelompok saling memberikan pendapat, maka persoalan materi pelajaran dapat diselesaikan hingga tuntas sehingga membantu siswa dalam mengatasi kesulitan

146 129 memahami materi pelajaran. Sejalan dengan pendapat Sudjana (2014: 168) yang menyatakan belajar bersama pada dasarnya memecahkan persoalan secara bersama, artinya setiap orang turut memberikan sumbangan pikiran dalam memecahkan persoalan tersebut sehingga diperoleh hasil yang baik. Dalam penelitian ini, cara belajar kelompok merupakan indikator yang paling rendah dari semua indikator yang ada. Oleh karena itu, diharapkan kepada guru untuk dapat memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa mengenai pentingnya belajar berkelompok sehingga dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi pada proses pembelajaran. Dengan demikian, prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan optimal. Pada indikator mempelajari buku teks, hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,34% siswa kelas V SD Negeri Dabin II mempelajari buku teks pelajaran untuk menambah pengetahuan mereka. Namun dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada pernyataan saya membaca buku pelajaran dengan cepat tanpa mengerti isi buku tersebut dengan persentase 77,12%. Artinya, sebagian siswa kelas V SD Negeri Dabin II membaca buku pelajaran dengan memahami isi buku tersebut. Slameto (2013: 84) menyatakan kebiasaan membaca yang baik adalah (1) memerhatikan kesehatan mata; (2) membuat tanda atau catatan; (3) memanfaatkan perpustakaan; (4) membaca sungguh-sungguh sampai menguasai isinya; dan (5) membaca dengan konsentrasi penuh. Membaca buku dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi sambil memahami setiap kalimat yang dibacanya sangat penting bagi keberhasilan belajar siswa. Indikator yang paling tinggi dalam kebiasaan belajar terdapat pada indikator menghadapi ujian dengan persentase sebesar 79,32%. Namun dalam

147 130 indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada pernyataan saya mengerjakan setiap soal ulangan secara asal-asalan tanpa mengingat-ingat jawabannya dengan persentase sebesar 85,31%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat mengerjakan ulangan siswa kelas V tidak pernah menjawab soal secara asal-asalan tanpa mengingat jawabannya. Ujian atau ulangan pada dasarnya menanyakan kembali penguasaan bahan yang telah dan biasa dipelajari secara teratur (Sudjana 2014: 172). Siswa yang terbiasa belajar teratur, akan mudah dalam mengingat jawaban dari setiap pertanyaan saat ulangan karena ulangan merupakan kesempatan siswa untuk mencurahkan apa yang telah ia pelajari dan kuasai selama belajar. Dengan demikian, siswa kelas V menjawab setiap soal ulangan dengan teliti dan cermat sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kebiasaan belajar merupakan cara atau metode yang dilakukan seseorang secara berulangulang dan relatif tetap dimana cara tersebut sebagai bentuk upaya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Tujuan tersebut adalah memperoleh prestasi belajar yang optimal. Covey dalam Aunurrahman (2014: 125) mengemukakan kegiatan belajar yang dilakukan terus menerus dapat menjadi suatu kebiasaan dimana kebiasaan itu didukung dengan adanya motivasi dan keinginan yang kuat. Penting bagi seorang siswa melakukan pengulangan terhadap apa yang dipelajari sehingga akan menjadi terbiasa melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, akan memudahkan siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang baik Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah merupakan seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan kegiatan belajar

148 131 mengajar dalam rangka membantu mengoptimalkan potensi siswa. Karwati dan Priansa (2014: 267-8) mengemukakan lingkungan sekolah yang kondusif sangat mendukung bagi kenyamanan dan kelangsungan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket kepada 177 siswa sebagai sampel penelitian. Angket terdiri dari 25 butir pernyataan yang disusun sesuai dengan indikator lingkungan sekolah. Indikator variabel lingkungan sekolah ini diambil dari pendapat Slameto (2013: 65) yang meliputi (1) metode mengajar, (2) kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4) relasi siswa dengan siswa, (5) disiplin sekolah, (6) alat pelajaran, dan (7) keadaan ruang kelas. Setelah angket diberikan kepada siswa, kemudian data pada angket dianalisis yang bertujuan untuk melakukan perhitungan kuantitatif sehingga peneliti bisa melakukan perhitungan sampai analisis akhir. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase variabel lingkungan sekolah, menunjukkan bahwa lingkungan sekolah SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dapat digolongkan ke dalam kategori kuat. Terbukti dari rata-rata persentase setiap indikator sebesar 77,47% yang berada di rentang 61% - 80%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian siswa kelas V memiliki persepsi yang tinggi terhadap item pernyataan lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin belajar, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas. Pada indikator metode mengajar, hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 77,33%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi mengenai metode mengajar guru terletak pada pernyataan materi pelajaran yang disampaikan guru

149 132 membosankan sehingga saya tidak semangat mengikuti pelajaran sebesar 84,04%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa kelas V SDN Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal semangat dalam mengikuti pelajaran karena penyajian materi oleh guru tidak membosankan. Slameto (2013: 92) menjelaskan syarat mengajar yang efektif adalah guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar karena variasi metode mengakibatkan penyajian materi pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima, dan kelas menjadi hidup. Dengan demikian, siswa menjadi semangat dalam mengikuti pelajaran dan dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Pada indikator kurikulum, hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,88% kurikulum yang diterapkan SD Negeri Dabin II sudah dilaksanakan dengan baik. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang dominan terletak pada pernyataan materi yang dijelaskan guru dapat saya pelajari sebesar 90,25%. Kurikulum yang baik dan seimbang adalah kurikulum yang sesuai dengan kemampuan siswa, mampu mengembangkan segala segi kepribadian siswa, dan sesuai dengan tuntutan masyarakat (Slameto 2013: 65). Kurikulum yang tepat dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Komposisi materi yang sesuai dengan kemampuan siswa yang diajar maka materi tersebut akan dapat dipelajari siswa. Pada indikator relasi guru dengan siswa, hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 79,85%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang paling dominan terletak pada pernyataan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami sebesar 81,64%. Hal ini menunjukkan terjadi relasi yang baik antara guru dan siswa. Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh relasi antara guru dengan siswa (Slameto 2013: 66).

150 133 Guru yang mampu berinteraksi secara akrab dengan siswa terutama dalam proses pembelajaran akan membuat proses belajar mengajar berjalan lancar. Setiap guru adalah sebagai pengajar sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar (Aunurrahman 2014: 196). Dalam hal ini, guru memberikan perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan dengan menanyakan materi yang belum dipahami dan memberikan bimbingan kepada siswa. Pada indikator relasi siswa dengan siswa hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 71,19%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada pernyataan hubungan saya dan teman-teman di sekolah baik dengan persentase sebesar 80,08%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas V di SD Negeri Dabin II menjalin relasi yang baik dengan teman-temannya di sekolah. Relasi yang baik antar siswa sangat diperlukan karena akan berpengaruh terhadap belajar siswa. Aunurrahman (2014: 194) menyatakan tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan prestasi belajar karena pengaruh teman sebaya yang mampu memberikan motivasi untuk belajar. Namun, indikator relasi siswa dengan siswa merupakan indikator yang paling rendah dari semua indikator yang ada. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa untuk saling menjalin relasi yang baik antar sesama siswa di sekolah. Hal ini penting terutama dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Pada indikator disiplin sekolah, hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 79,70%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada indikator saya datang terlambat ke sekolah dengan persentase sebesar 84,75%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa kelas V SD Negeri Dabin II datang

151 134 tepat waktu ke sekolah. Artinya, sebagian siswa kelas V sudah terbentuk sikap disiplin. Kedisiplinan sangat penting terutama disiplin datang tepat waktu ke sekolah karena akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Tu u (2004: 15) menyatakan disiplin yang diterapkan baik di sekolah akan memberi andil bagi pertumbuhan dan perkembangan prestasi siswa. Oleh karena itu, kedisiplinan perlu diterapkan dalam diri siswa agar prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan optimal. Indikator yang paling tinggi dalam lingkungan sekolah terletak pada indikator alat pelajaran dengan persentase sebesar 83,24%. Dalam indikator ini, persepsi siswa yang tinggi terletak pada pernyataan saya semangat mengikuti pelajaran karena buku paket pelajaran yang tersedia di sekolah lengkap dengan persentase sebesar 89,27%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa merasa semangat mengikuti pelajaran apabila buku paket tersedia dengan lengkap. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Slameto 2013: 68). Buku paket merupakan salah satu alat pelajaran yang dibutuhkan siswa dalam menerima materi pelajaran dari guru karena memudahkan siswa dalam memahami materi yang dijelaskan. Pada indikator keadaan ruang kelas, hasil penelitian menunjukkan 75,94% keadaan ruang kelas di SD Negeri Dabin II sudah mendukung kegiatan belajar siswa. Terbukti dari pernyataan siswa yang paling dominan terletak pada pernyataan ruang kelas saya bersih sehingga saya nyaman untuk belajar sebesar 89,41%. Keadaan ruang kelas yang nyaman untuk belajar dapat memudahkan siswa menerima materi yang diajarkan guru. Dengan kelas yang bersih siswa lebih mudah berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sehingga membantu memahami

152 135 materi yang dijelaskan guru. Sejalan dengan pendapat Slameto (2013: 76) menyatakan untuk dapat belajar dengan efektif, maka diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya: ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran; ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata; cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan bahwa apabila sekolah berhasil menciptakan suasana kondusif, hubungan dan komunikasi setiap orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana penunjang yang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi tersebut akan memberikan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat prestasi belajar siswa lebih optimal Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang ditunjukkan melalui nilai atau angka. Prestasi belajar merupakan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi berupa nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap tahun ajaran 2015/2016. Setelah data diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,64. Artinya, dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal masuk dalam kategori memuaskan atau B mengacu pada pedoman konversi skala-5 beserta kriteria penilaian prestasi belajar menurut Poerwanti (2009: 6-18).

153 Pengujian Hipotesis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun ajaran 2015/2016. Pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar dapat diketahui dengan melakukan serangkaian uji analisis data yaitu uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji asumsi dasar (uji normalitas dan uji linearitas), uji asumsi klasik (uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas), dan uji hipotesis (uji korelasi sederhana, uji regresi sederhana, uji korelasi ganda, uji regresi ganda, koefisien determinan, dan uji F). Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai t hitung t tabel atau 7,015 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H 01 ditolak dan H a1 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,468. Karena nilai korelasi terletak diantara 0,40 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar. Semakin baik kebiasaan belajar siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya. Variabel kebiasaan belajar memberikan pengaruh sebesar 21,9% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 78,1% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa pada tabel Coefficient diperoleh nilai t hitung t tabel atau 8,666 1,973 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H 02 ditolak dan H a2 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi

154 137 belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Hasil analisis korelasi diperoleh angka R sebesar 0,548. Karena nilai korelasi terletak diantara 0,40 0,599, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Semakin baik lingkungan sekolah, akan semakin baik pula prestasi belajar siswa. Variabel lingkungan sekolah memberikan pengaruh sebesar 30% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 70% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini. Hasil uji hipotesis ketiga diketahui pada tabel Coefficient diperoleh nilai signifikansi 0,000 dan nilai F hitung sebesar 44,809. Kriteria pengujian berdasarkan F hitung adalah apabila F hitung F tabel, maka H 0 diterima. Namun apabila F hitung F tabel, maka H 0 ditolak. Kriteria pengujian berdasarkan signifikansi jika signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima, jika signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak. Karena nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05) dan nilai F hitung > F tabel yaitu 44,809 > 3,047, maka H 03 ditolak dan H a3 diterima artinya signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Semakin baik kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa. Variabel kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama memberikan pengaruh sebesar 34% terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya 66% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi siswa dalam pencapaian prestasi belajarnya. Dimyati dan Mudjiono (2010: 246) menyatakan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor internal yang

155 138 memengaruhi belajar siswa. Dalam proses keberhasilan dalam menguasai materi pelajaran tergantung pada kebiasaan belajar yang dilakukan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Sudjana (2014: 173) keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti pelajaran atau kuliah banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan akan mudah memahami dan menguasai materi pelajaran, baik yang disampaikan oleh guru di sekolah maupun yang dipelajari sendiri dari buku pelajaran. Berbeda dengan siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik, ia akan mengalami kesulitan dalam menguasai dan memahami materi pelajaran. Hal itu akan menghambat kemajuan dan kesuksesan belajarnya di sekolah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Dengan demikian, semakin baik kebiasaan belajar yang dilakukan siswa, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapainya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa kebiasaan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 21,9%, sedangkan sisanya sebesar 78,1% dipengaruhi oleh faktor yang memengaruhi prestasi belajar selain kebiasaan belajar yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Tu u (2004: 18) menyatakan nilai-nilai etik, moral, mental,

156 139 spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah. Hal ini karena sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa. Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus kondusif sehingga memberikan kenyamanan dan kelancaran proses pembelajaran yang dialami siswa, hal ini akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Sejalan dengan yang dikemukakan Karwati dan Priansa (2014: 267) yang menyatakan siswa yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar sehingga dalam dirinya akan tumbuh kesadaran untuk belajar dengan baik, yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah perlu menyediakan segala kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan. Kebutuhan tersebut adalah terciptanya lingkungan sekolah yang mendukung kegiatan belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa lingkungan sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V di dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 30%, sedangkan sisanya sebesar 70% dipengaruhi faktor yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Kebiasaan belajar yang baik menjadi hal yang penting dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang

157 140 baik apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik sehingga akan tercipta suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Hal tersebut akan mendorong kelancaran proses belajar siswa. Proses belajar akan lebih optimal apabila ditunjang dengan lingkungan sekolah yang kondusif. Sumantri (2015: 415) menyatakan suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana kelas dan lingkungan sekitarnya mendukung terlaksananya proses belajar siswa sehingga akan menghantarkan siswa pada prestasi belajar yang optimal. Dengan adanya kebiasaan belajar yang baik, kemudian didukung oleh lingkungan sekolah yang kondusif, maka akan diperoleh prestasi belajar yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil membuktikan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengaruh kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis diketahui bahwa kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah secara bersama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V di Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal dengan sumbangan pengaruh sebesar 34% dan sisanya sebesar 66% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Djaali (2014: 99) mengemukakan faktor yang memengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar. Faktor dari luar diri (eksternal) meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, faktor internal yang diteliti adalah kebiasaan belajar yang berkaitan dengan cara belajar siswa, sedangkan faktor eksternal yang diteliti adalah lingkungan sekolah. Dengan

158 141 demikian, faktor yang memengaruhi prestasi belajar selain yang diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah faktor kesehatan, minat dan motivasi, faktor keluarga, faktor masyarakat, faktor lingkungan sekitar, dan sebagainya.

159 BAB 5 PENUTUP Penelitian yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Daerah Binaan II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dibuat simpulan dan saran dari penelitian ini. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut. 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. (1) Kebiasaan belajar yang dilakukan siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal memperoleh persentase rata-rata skor kebiasaan belajar sebesar 70,78% dan dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Artinya, kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, belajar mandiri di rumah, belajar kelompok bersama teman, mempelajari buku pelajaran, dan menghadapi ujian atau ulangan sudah dilaksanakan dengan baik. (2) Lingkungan sekolah di SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal memperoleh persentase rata-rata skor lingkungan sekolah sebesar 77,47% dan dapat digolongkan ke dalam kategori kuat karena berada di rentang 61% - 80%. Artinya, lingkungan sekolah meliputi metode 142

160 143 mengajar guru, kurikulum sekolah, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, dan keadaan ruang kelas sebagian besar sudah dalam kondisi baik dan mendukung untuk proses pembelajaran siswa di sekolah. (3) Prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari diperoleh rata-rata prestasi belajar sebesar 71,64 dan digolongkan ke dalam kategori memuaskan (B). (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ditandai dengan nilai t hitung t tabel (7,015 1,973) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, hubungan kebiasaan belajar dan prestasi belajar tergolong sedang dengan R sebesar 0,468, sedangkan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 21,9% dan 78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara besar kecilnya kebiasaan belajar siswa dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 46, ,358X. Konstanta sebesar 46,324, artinya jika kebiasaan belajar (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 46,324. Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X) sebesar 0,358 artinya jika pengaruh kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,358. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa. (5) Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari

161 144 Kabupaten Tegal ditandai dengan nilai t hitung t tabel (8,666 1,973) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, hubungan lingkungan sekolah dan prestasi belajar tergolong sedang dengan R sebesar 0,548, sedangkan kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 30% dan 70% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sementara besar kecilnya lingkungan sekolah dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 35, ,462X. Konstanta sebesar 35,985, artinya jika lingkungan sekolah (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 35,985. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X) sebesar 0,462 artinya jika pengaruh lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,462. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa. (6) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal ditandai dengan F hitung F tabe l (44,809 > 3,047) dan signifikansi 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil penelitian, kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah tergolong dalam kategori sedang dengan R sebesar 0,583, sedangkan kontribusi variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y sebesar 34% dan 66% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, seperti minat, motivasi, kesehatan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Sementara besar kecilnya kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah dapat diprediksi melalui persamaan regresi Ŷ = 31,654+ 0,182X 1 + 0,351X 2.

162 145 Konstanta sebesar 31,654, artinya jika kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah (X) nilainya adalah 0, maka nilai prestasi belajar sebesar 31,654. Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X 1 ) sebesar 0,182 artinya jika pengaruh kebiasaan belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,182. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X 2 ) sebesar 0,351 artinya jika pengaruh lingkungan sekolah mengalami kenaikan sebesar 1, maka prestasi belajar (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,351. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebisaan belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran kepada: Sekolah Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar siswa dan memfasilitasi segala kebutuhan untuk kegiatan belajarnya. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

163 Guru (1) Guru sebagai pendidik hendaknya dapat memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa untuk membiasakan belajar secara teratur, serta memberikan informasi mengenai bagaimana cara-cara belajar yang efektif sehingga siswa dapat menerapkan kegiatan belajar itu secara berulang-ulang dalam kesehariannya. Dengan demikian, prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan maksimal. (2) Guru hendaknya meningkatkan kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa agar prestasi belajar siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran tercapai Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa selain faktor kebiasaan belajar dan lingkungan sekolah. Dengan demikian, dapat diketahui kontribusi faktor apa saja yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

164 147 DAFTAR PUSTAKA Agustin, Denik Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2013/ Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Diakses Tanggal 12 Februari 2016). Anwar, Ehtesham A Correlational Study Of Academic Achievement and Study Habits: Issues And Concerns. Excellent International Jurnal Of Education and Research. Vol. 1 (2): f90fbaba3597eaf66f.pdf. (Diakses Tanggal 6 Januari 2016). Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fatmawaty, Hany Pengaruh Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Kradenan Tahun Pelajaran 2013/ Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Diakses tanggal 20 Desember 2015). Indrayani, Novi., Garminah., dan Jampel Kontribusi Kebiasaan Belajar dan Konsep Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Inti Kecamatan Jembrana. Mimbar PGSD (Online), Vol (Diakses Tanggal 19 Desember 2015). Karwati, Euis, dan Donni Joni Priansa Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta. Mikarsa, dkk Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Munib, Achmad, dkk Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.

165 148 Nokwanti Pengaruh Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi (Online), Vol. 1, No (Diakses Tanggal 25 Januari 2016). Odeh, dkk Influence Of School Environment On Academic Achievement Of Students In Secondary Schools In Zone A Senatorial District Of Benue State, Nigeria. International Journal of Recent Scientific Research. Vol. 6 (7): (Diakses Tanggal 12 Januari 2016). Poerwati, Endang. dkk Bahan Ajar Cetak Asesmen Pembelajaran SD 3 SKS. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Priyatno, Duwi Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset. Purwanto, Ngalim Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahmawati, Fitria., I Komang Sudarma., dan Made Sulastri Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kelas IV Semester Genap di Kecamatan Melaya- Jembrana. Mimbar PGSD (Online), Vol. 2, No (Diakses Tanggal 14 Januari 2016). Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa i, Achmad dan Catharina Tri Anni Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press. Rohman MS, Abdul Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD pada Mata Pelajaran Matematika di Gugus V Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun Ajaran 2011/ Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. (Diakses Tanggal 12 Januari 2016). Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Siswoyo, Dwi, dkk Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

166 149 Slameto Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sumantri, Mohamad Syarif Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Tati ah, Infirul Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/ Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung. (Diakses Tanggal 12 Januari 2016). Thoifah, I anatut Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Madani. Tu u, Tulus Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Grasindo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan serta Wajib Belajar Bandung: Citra Umbara. Wahyuningsih, Sri dan Moh. Djazari Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Srandakan. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia (Online), Vol. 2, No (Diakses Tanggal 12 Januari 2016). Widoyoko, Eko Putro Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

167 150 Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 01 Alamat: Jalan Raya Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Fajar Hariyanto L 13 Niken Widiastuti P 2 Atika Indriyani P 14 Ridho Mandala P. L 3 Dedi Priyono L 15 Selomita P 4 Diana Vivi L. P 16 Shalvina Aura R. P 5 Yuniar Aulia P. P 17 Titi Nurkholisah P 6 Achmad Fahrizan L 18 Utari Nur Permadi P 7 Dewi Ratih Santika P 19 Virli Sapri L 8 Fransiska Shevani P 20 Yola Aryanti P 9 Gilang Romadon L 21 Fitri Nurkholifatul P 10 Kharisatul Kholifah P 22 Fikri Wijaya L 11 Laila Fitriani P 23 Muh. Aditya S. L 12 M. Alfin Ramdani L

168 151 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 03 Alamat: Jalan Raya Lama Rt 02/02 Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Moh. Teguh Wahyu N. L 19 Mohamad Rizal Saefudin L 2 Agung Setyanto P 20 Muhammad Zaki Assafiq L 3 Ajeng Gusti Ningrum P 21 Patria Rezki Setyanto L 4 Ana Wulandari L 22 Qayla Najma Adelia P 5 Andhika Bayangkara P Putra 23 Raihan Hilal Hibatullah P 6 Asti Nahania Ziva L 24 Rio Diantoro L 7 Dea Oktavianingrum P 25 Risma Afifah P 8 Devi Rahmawati L 26 Rizky Lambang Saputra L 9 Dhaffa Pinastiko P Hannantyo 27 Ryeva Azlina Lestari P 10 Sastyaviani Antania Syifa P 28 Dhea Aulia Putri R. P 11 Dhiya Rana Zahira L 29 Shafira Zahra Sa'diya P 12 Dimas Prasetyo Putra L 30 Sigit Sugiarto L 13 Dina Melani Zahra P 31 Sutan Bagenda Ali H. L 14 Egi Putra Hasudungan S. L 32 Talista Resta Hakiki P 15 Heru Bagus Kusuma L 33 Tri Lusvi Oktaviani P 16 Javier Nelven Alimto L 34 Vina Agustina P 17 Kevin Dwi Wibowo L 35 Vincent Alberto Christian L 18 Lyra Assyfa Fadhilah P 36 Tsaqif M. Ar Ryan L

169 152 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 04 Alamat: Jalan Lapangan Barat Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Retno Wulandari P 15 Jodi Herun Abadi L 2 Rizki Urip Ariyanto L 16 Laila Fauziah P 3 Tri Yunis Teresia P 17 Muhamad Muzaki L 4 Trio Adi Saputra L 18 Musfaridah P 5 Trio Sigit Yudianto L 19 Nadia Enjelina Putri P 6 Adit Dwi Hayatno L 20 Putri Amelia P 7 Afidah Isnaeni P 21 Ragil Pamungkas L 8 Aprio Gunawan L 22 Rahmania Zahrani P 9 Debi Fitriyanto L 23 Tedy Andhika Tri P. L 10 Dendi Nurhafidin L 24 Umil Azmiatul Aeman P 11 Denis Ikmah Ramadhani P 25 Elfareh Ibnu Ibrohim L 12 Dinta Adelia P 26 Adistia Maeza P 13 Gentar Tresna Astriyani P 27 Syifa Herlina Wati P 14 Hasbi Asidiq L 28 Fahri Apriansyah L

170 153 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 05 Alamat: Jalan Sri Gunting Rt 02/08 Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 05 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P 1 Mohamad Feri Setiawan L 2 Tedi Febrianto L 3 Waras Saputra L 4 A an Tri Septiyanto L 5 Anas Nizar Zain L 6 Anisa Eka Anggraeni P 7 Anneira Fawwas A. P 8 Dodi Kusuma L 9 Gilang Ramadan L 10 Haifa Eftiar Firdaus L 11 Herlambang Riski Aditya Pratama L 12 Lintang Hera Pramudya P 13 Lutfi Sahru Ramadhani L 14 Marsya Rohsellian P 15 Mohamad Satria L 16 Nabila Nur Azizah P 17 Pinka Mei Silvia P 18 Riyansyah Faturahman L 19 Teguh Biantoro L 20 Thomas Indra Pratama L 21 Sabrina Rizqy Febriyani P 22 Belda Aulia P 23 Muhamad Rizqi Pratama L

171 154 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 06 Alamat: Jalan Lugu Rt 02/04 Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 06 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Angga Putra Setiawan L 23 Intan Permata Gumilar P 2 Abdul Margani L 24 Jaga Para Mundita P 3 Ade Ifan Maulana L 25 Kharista Stevanny P 4 Akhmad Luthfi Gunawan L 26 Khustiyaningsih P 5 Alimah Muqorobah P 27 Lala Meilana Indah P 6 Alvina Nova Savira P 28 Linda Yusnita P 7 Anacheria Febry Yanty P 29 Muhammad Idham Kholid L 8 Anggi Jelita Vini Yulisetia P 30 Mujianti P 9 Arya Subahtiyar L 31 Nafila Audia P 10 Bagus Narendra Rizqi A. L 32 Nazwa Berliana Azzahra P 11 Didi Julianto L 33 Nina Hidayani P 12 Dimaz Angga Saputra L 34 Nurafifah Dwi Wiranti P 13 Duwi Hakim L 35 Nurizki P 14 Dwi Mairina P 36 Pramudya Gangsar Wibawa L 15 Dwi Murny Ramadany P 37 Riko Saputra L 16 Erga Firman Prakoso L 38 Riska Sulistiani P 17 Gizka Maharani P 39 Sarah Nabillah P 18 Helmy Alvito Dinova L 40 Satria Yudha Wibowo L 19 Ifan Prayogi Sugiharto L 41 Setiana Murtiningsih P 20 Ikhsan Wahyudi L 42 Siti Aenur Hikmah P 21 Imam Budi Santoso L 43 Siti Nur Faizah P 22 Indah Nur Oktaviani P 44 Virgiawan Listianto L

172 155 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 07 Alamat: Jalan Srigunting No.1 Rt 02/08 Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGASARI 07 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/ P No. Nama Siswa 1 Zulfi Susilo Indrawan L 13 Elsa Ghania Maldina P 2 Dodi Rizki Romedhoni L 14 Fatuh Rohman L 3 Irvan Ahmad Saputra L 15 Fatimah Azzahra P 4 Rendi L 16 Febri Riyanto L 5 Dziva Aira Nurhidayah P 17 Ferdyan Dwi Hananto L 6 Akhmad Fatur Rizki L 18 Lukman Anur Hakim L 7 Arya Agus Aji Saputro L 19 Melda Dwi Apriliza P 8 Ahmad Firman Riansyah L 20 Muhammad Rizqi Saputra L 9 Alfito Primadanu Darmawan L 21 Panggih Putra Fauzi L 10 Bayu Krishna Handika L 22 Suci Hidayati P 11 Candra Wijaya L 23 Yuni Muliyanawati P 12 Dimas Jaya Lesmana L 24 Mahdi Sabani L L/P

173 156 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 01 Alamat: Dukuh Tengah Margasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUH TENGAH 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Muh. Salman Alfarizi L 12 Faizal Amri L 2 Fatkhul Anam L 13 Faizatun Nufus Zulfa P 3 M. Markhum Andriyan L 14 Fajrian L 4 Anisa P 15 Muslikhanur L 5 Raul Renanda L 16 Nanji Nur Zaman L 6 Reza Dwi Gunawan L 17 Nur Hamidah P 7 Ade Gimnastiar L 18 Pebri Ria Tri Widianingsih P 8 Aditya Setiawan L 19 Sindi Rahmawati P 9 A. Zuhdi Bujai Rimi L 20 Siti Lailatus Sifa P 10 Artika Nurnovi Widianti P 21 Tri Cupu Ayuningsih P 11 Dian Difaningsih P 22 M. Fauzi Adzim L

174 157 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 02 Alamat: Dukuh Tengah Kebantingan Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUH TENGAH 02 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Edo Saputra L 20 Laela Fitri Amalia P 2 Hendra Eko Prasetyo L 21 Lintang Lestari P 3 Agil Iwan Syekhudin L 22 Lisa Setianingsih P 4 Ago Ambang Triyono L 23 M. Ari Saepudin L 5 A. Muzaki Syaeful Haji L 24 Manda Mustikasari P 6 A. Rizal Makhfudin L 25 Maya Ayu Saputri P 7 A. Tubagus Fahmi L 26 Meifa Atika Wulandari P 8 Andika Romiansyah L 27 M. Riki Mustofa L 9 Afif Arifin L 28 Nilai Putri Indriyani P 10 Borland Noor Faiq L 29 Ninda Ristiyani P 11 Budi Bayu Pamungkas L 30 Octarini Diah Saputri P 12 Debi Novitasari P 31 Restu Bayu Amanda L 13 Deliana Ananda Putri P 32 Riska Amelia P 14 Deni Agus Kurniawan L 33 Serly Septyani P 15 Elsy Mabruroh P. P 34 Yogi Saputra L 16 Faizal Setiawan L 35 Zahrotul Aeni R. P 17 Ibnu Al Mutaqin L 36 Putri Indah I. P 18 Ighfar Nurfauzi L 37 Mutiah Putih Sukma P 19 Kelvin Setiadi L 38 Pasha Esa Otesya P

175 158 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 03 Alamat: Jalan Lapangan Gotong Royong Rt 05/02 Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUH TENGAH 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Jayanti P 15 Fara Adila Ade P. P 2 A. Ramadhani L 16 Fera Feriska P 3 Amelia Hanaya Putri P 17 Intan Rohmawati P 4 Andika Dwi Saputra L 18 Irfan Maulana L 5 Atika Dwi Puji Rahayu P 19 Kuswoyo L 6 Bagaskara Putra Pamilih L 20 M. Ridho Gilang S. L 7 Bagus Pamungkas L 21 Nadiatul Millah P 8 Bilal Syaitulloh L 22 Najwa Adistia N. P 9 Dias Panki Suwito L 23 Sergi Mart Desta L 10 Dina Saputri P 24 Susilo Aji Wibowo L 11 Faiz Zidan Al Farizi L 25 Teguh Amirudin L 12 Fajar Purnama L 26 Tiara Suci Ramadhani P 13 Fajar Udi Riswanto L 27 Wiguna Ramdhan Rouf L 14 Fani Tri Apriliani P

176 159 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 04 Alamat: Jalan Lapangan Gotong Royong Rt 05/01 Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUH TENGAH 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Wahyudi L 14 Mega Iswantina P 2 Yoga Prasetya L 15 Mohamad Kadafi L 3 Ilham Nursekha L 16 Nabila Aulia Sof. P 4 Arfa Farih Apriliansah L 17 Naraya Nizam L 5 Muh. Riski Aditia L 18 Naila Fadilah P 6 Ade Saputra L 19 Niken Agnestia P 7 Aji Septiadi L 20 Nurnadhia Afika P 8 Amelia Istianingrum P 21 Reki Miftahul L 9 Elsa Larasati P 22 Riyanto L 10 Falah Risqi Ramadhani L 23 Salsa Bila Sepia P 11 Fikri Afrizal L 24 Wijaya Saputra L 12 M. Agim Alfaizul L 25 Witri Uji Asih P 13 M. Agung Alfaizal L 26 Yasmin Salwa P

177 160 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI WANASARI Alamat: Jalan Kumisik Wanasari Kode Pos DAFTAR NAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI WANASARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No. Nama Siswa L/P No. Nama Siswa L/P 1 Alvan Gymnastiar Saputra L 14 Helen Sartika Amanda P 2 Koko Aji Pangestu L 15 Ilham Panca Saputra L 3 Siti Maselawati P 16 Kevin Adityano Prasetya L 4 Wike Amelia W. P 17 M. Azzam Fauzi L 5 Adji Wijoyo Ndaru L 18 Muhamad Faisal L 6 Anisa Tri Pebriyani P 19 Muhammad Abdul Muzaqi L 7 Alvin Gymnastiar Saputra L 20 Regita Ayu Ferliana P 8 Arum Senda Widiya H. P 21 Rino Saputra L 9 Dede Puput Ardiyanti P 22 Sendi Aji Aditia L 10 Dedi Mulyono L 23 Siti Puspitasari P 11 Desi Natalia P 24 Tessa Dwi Febrianti P 12 Diana Putri P 25 Tirta Riski Agustin L 13 Fitri Nurlaila P

178 161 Lampiran 2 DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN No. Responden Nama Siswa Asal Sekolah 1 Atika Indriyani SD Negeri Margasari 01 2 Dedi Priyono SD Negeri Margasari 01 3 Yuniar Aulia P. SD Negeri Margasari 01 4 Fransiska Shevani SD Negeri Margasari 01 5 M. Alfin Ramdani SD Negeri Margasari 01 6 Niken Widiastuti SD Negeri Margasari 01 7 Ridho Mandala P. SD Negeri Margasari 01 8 Selomita SD Negeri Margasari 01 9 Shalvina Aura R. SD Negeri Margasari Titi Nurkholisah SD Negeri Margasari Virli Sapri SD Negeri Margasari Fikri Wijaya SD Negeri Margasari Muh. Aditya S. SD Negeri Margasari Ajeng Gusti Ningrum SD Negeri Margasari Andhika Bayangkara Putra SD Negeri Margasari Asti Nahania Ziva SD Negeri Margasari Dea Oktavianingrum SD Negeri Margasari Devi Rahmawati SD Negeri Margasari Dhaffa Pinastiko Hannantyo SD Negeri Margasari Dhea Aulia Putri SD Negeri Margasari Dhiya Rana Zahira SD Negeri Margasari Egi Putra Hasudungan S. SD Negeri Margasari Kevin Dwi Wibowo SD Negeri Margasari Mohamad Rizal Saefudin SD Negeri Margasari Muhammad Zaki Assafiq SD Negeri Margasari Qayla Najma Adelia SD Negeri Margasari Risma Afifah SD Negeri Margasari Rizky Lambang Saputra SD Negeri Margasari Ryeva Azlina Lestari SD Negeri Margasari Sutan Bagenda Ali H. SD Negeri Margasari Talista Resta Hakiki SD Negeri Margasari Tri Lusvi Oktaviani SD Negeri Margasari Vina Agustina SD Negeri Margasari Retno Wulandari SD Negeri Margasari Rizki Urip Ariyanto SD Negeri Margasari Adit Dwi Hayatno SD Negeri Margasari 04

179 162 No. Responden Nama Siswa Asal Sekolah 37 Afidah Isnaeni SD Negeri Margasari Debi Fitriyanto SD Negeri Margasari Denis Ikmah Ramadhani SD Negeri Margasari Dinta Adelia SD Negeri Margasari Gentar Tresna Astriyani SD Negeri Margasari Hasbi Asidiq SD Negeri Margasari Jodi Herun Abadi SD Negeri Margasari Laila Fauziah SD Negeri Margasari Musfaridah SD Negeri Margasari Nadia Enjelina Putri SD Negeri Margasari Umil Azmiatul Aeman SD Negeri Margasari Adistia Maeza SD Negeri Margasari Syifa Herlina Wati SD Negeri Margasari Waras Saputra SD Negeri Margasari Anas Nizar Zain SD Negeri Margasari Anisa Eka Anggraeni SD Negeri Margasari Herlambang Riski Aditya Pratama SD Negeri Margasari Lutfi Sahru Ramadhani SD Negeri Margasari Marsya Rohsellian SD Negeri Margasari Mohamad Satria SD Negeri Margasari Nabila Nur Azizah SD Negeri Margasari Pinka Mei Silvia SD Negeri Margasari Teguh Biantoro SD Negeri Margasari Thomas Indra Pratama SD Negeri Margasari Sabrina Rizqy Febriyani SD Negeri Margasari Belda Aulia SD Negeri Margasari Abdul Margani SD Negeri Margasari Alvina Nova Savira SD Negeri Margasari Anggi Jelita Vini Yulisetia SD Negeri Margasari Arya Subahtiyar SD Negeri Margasari Dimaz Angga Saputra SD Negeri Margasari Dwi Mairina SD Negeri Margasari Dwi Murny Ramadany SD Negeri Margasari Gizka Maharani SD Negeri Margasari Ifan Prayogi Sugiharto SD Negeri Margasari Imam Budi Santoso SD Negeri Margasari Indah Nur Oktaviani SD Negeri Margasari Jaga Para Mundita SD Negeri Margasari Khustiyaningsih SD Negeri Margasari 06

180 163 No. Responden Nama Siswa Asal Sekolah 76 Muhammad Idham Kholid SD Negeri Margasari Nafila Audia SD Negeri Margasari Nina Hidayani SD Negeri Margasari Nurizki SD Negeri Margasari Pramudya Gangsar Wibawa SD Negeri Margasari Riko Saputra SD Negeri Margasari Riska Sulistiani SD Negeri Margasari Sarah Nabillah SD Negeri Margasari Satria Yudha Wibowo SD Negeri Margasari Setiana Murtiningsih SD Negeri Margasari Siti Nur Faizah SD Negeri Margasari Virgiawan Listianto SD Negeri Margasari Dziva Aira Nurhidayah SD Negeri Margasari Akhmad Fatur Rizki SD Negeri Margasari Arya Agus Aji Saputro SD Negeri Margasari Bayu Krishna Handika SD Negeri Margasari Candra Wijaya SD Negeri Margasari Elsa Ghania Maldina SD Negeri Margasari Fatimah Azzahra SD Negeri Margasari Ferdyan Dwi Hananto SD Negeri Margasari Lukman Anur Hakim SD Negeri Margasari Melda Dwi Apriliza SD Negeri Margasari Muhammad Rizqi Saputra SD Negeri Margasari Yuni Muliyanawati SD Negeri Margasari Mahdi Sabani SD Negeri Margasari Ade Gimnastiar SD Negeri Dukuh Tengah Aditya Setiawan SD Negeri Dukuh Tengah A. Zuhdi Bujai Rimi SD Negeri Dukuh Tengah Artika Nurnovi Widianti SD Negeri Dukuh Tengah Faizal Amri SD Negeri Dukuh Tengah Faizatun Nufus Zulfa SD Negeri Dukuh Tengah Fajrian SD Negeri Dukuh Tengah Muslikhanur SD Negeri Dukuh Tengah Nanji Nur Zaman SD Negeri Dukuh Tengah Nur Hamidah SD Negeri Dukuh Tengah Tri Cupu Ayuningsih SD Negeri Dukuh Tengah M. Fauzi Adzim SD Negeri Dukuh Tengah Edo Saputra SD Negeri Dukuh Tengah Agil Iwan Syekhudin SD Negeri Dukuh Tengah 02

181 164 No. Responden Nama Siswa Asal Sekolah 115 A. Rizal Makhfudin SD Negeri Dukuh Tengah A. Tubagus Fahmi SD Negeri Dukuh Tengah Andika Romiansyah SD Negeri Dukuh Tengah Deliana Ananda Putri SD Negeri Dukuh Tengah Deni Agus Kurniawan SD Negeri Dukuh Tengah Faizal Setiawan SD Negeri Dukuh Tengah Ibnu Al Mutaqin SD Negeri Dukuh Tengah Ighfar Nurfauzi SD Negeri Dukuh Tengah Kelvin Setiadi SD Negeri Dukuh Tengah Lintang Lestari SD Negeri Dukuh Tengah M. Ari Saepudin SD Negeri Dukuh Tengah Manda Mustikasari SD Negeri Dukuh Tengah Ninda Ristiyani SD Negeri Dukuh Tengah Restu Bayu Amanda SD Negeri Dukuh Tengah Serly Septyani SD Negeri Dukuh Tengah Yogi Saputra SD Negeri Dukuh Tengah Putri Indah I. SD Negeri Dukuh Tengah Mutiah Putih Sukma SD Negeri Dukuh Tengah Pasha Esa Otesya SD Negeri Dukuh Tengah A. Ramadhani SD Negeri Dukuh Tengah Amelia Hanaya Putri SD Negeri Dukuh Tengah Andika Dwi Saputra SD Negeri Dukuh Tengah Atika Dwi Puji Rahayu SD Negeri Dukuh Tengah Bagaskara Putra Pamilih SD Negeri Dukuh Tengah Bilal Syaitulloh SD Negeri Dukuh Tengah Dias Panki Suwito SD Negeri Dukuh Tengah Dina Saputri SD Negeri Dukuh Tengah Faiz Zidan Al Farizi SD Negeri Dukuh Tengah Fajar Purnama SD Negeri Dukuh Tengah Fajar Udi Riswanto SD Negeri Dukuh Tengah Fara Adila Ade P. SD Negeri Dukuh Tengah Sergi Mart Desta SD Negeri Dukuh Tengah Tiara Suci Ramadhani SD Negeri Dukuh Tengah Wiguna Ramdhan Rouf SD Negeri Dukuh Tengah Wahyudi SD Negeri Dukuh Tengah Yoga Prasetya SD Negeri Dukuh Tengah Arfa Farih Apriliansah SD Negeri Dukuh Tengah Muh. Riski Aditia SD Negeri Dukuh Tengah Ade Saputra SD Negeri Dukuh Tengah 04

182 165 No. Responden Nama Siswa Asal Sekolah 154 Elsa Larasati SD Negeri Dukuh Tengah Falah Risqi Ramadhani SD Negeri Dukuh Tengah Fikri Afrizal SD Negeri Dukuh Tengah Mohamad Kadafi SD Negeri Dukuh Tengah Nabila Aulia Sof. SD Negeri Dukuh Tengah Naraya Nizam SD Negeri Dukuh Tengah Naila Fadilah SD Negeri Dukuh Tengah Niken Agnestia SD Negeri Dukuh Tengah Reki Miftahul SD Negeri Dukuh Tengah Witri Uji Asih SD Negeri Dukuh Tengah Koko Aji Pangestu SD Negeri Wanasari 165 Siti Maselawati SD Negeri Wanasari 166 Adji Wijoyo Ndaru SD Negeri Wanasari 167 Arum Senda Widiya H. SD Negeri Wanasari 168 Dede Puput Ardiyanti SD Negeri Wanasari 169 Dedi Mulyono SD Negeri Wanasari 170 Desi Natalia SD Negeri Wanasari 171 Diana Putri SD Negeri Wanasari 172 Helen Sartika Amanda SD Negeri Wanasari 173 Ilham Panca Saputra SD Negeri Wanasari 174 Kevin Adityano Prasetya SD Negeri Wanasari 175 M. Azzam Fauzi SD Negeri Wanasari 176 Regita Ayu Ferliana SD Negeri Wanasari 177 Siti Puspitasari SD Negeri Wanasari

183 166 Lampiran 3 DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL UJI COBA ANGKET No. Nama Siswa Asal Sekolah 1. Dewi Ratih Santika 2. Laila Fitriani 3. Agung Setyanto 4. Raihan Hilal Hibatullah 5. Sastyaviani Antania Syifa R. 6. Shafira Zahra Sa'diya 7. Dendi Nurhafidin 8. Muhamad Muzaki 9. Putri Amelia 10. Haifa Eftiar Firdaus 11. Lintang Hera Pramudya 12. Alimah Muqorobah 13. Bagus Narendra Rizqi A. 14. Intan Permata Gumilar 15. Mujianti 16. Alfito Primadanu Darmawan 17. Suci Hidayati 18. Fatkhul Anam 19. Siti Lailatus Sifa 20. Elsy Mabruroh P. 21. Laela Fitri Amalia 22. Meifa Atika Wulandari 23. Riska Amelia 24. Nadiatul Millah 25. Najwa Adistia N. 26. Teguh Amirudin 27. Wijaya Saputra 28. Yasmin Salwa 29. Wike Amelia W. 30. Fitri Nurlaila SD Negeri Margasari 01 SD Negeri Margasari 03 SD Negeri Margasari 04 SD Negeri Margasari 05 SD Negeri Margasari 06 SD Negeri Margasari 07 SD Negeri Dukuh Tengah 01 SD Negeri Dukuh Tengah 02 SD Negeri Dukuh Tengah 03 SD Negeri Dukuh Tengah 04 SD Negeri Wanasari

184 167 Lampiran 4 Pedoman Wawancara Tak Terstruktur Hari, tanggal : Selasa Sabtu, 5 9 Januari 2016 Narasumber : Guru Kelas V Tempat : SD Negeri Dabin II Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. No. Peneliti Guru Kelas V 1. Bagaimana karakteristik siswa kelas V? 2. Bagaimana kondisi siswa selama mengikuti pelajaran? 3. Apa saja kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran? 4. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut? Kelas V memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada yang senang bermain, berkelompok, pendiam, mencari perhatian, dan sebagainya. Dalam menerima pelajaran, ada siswa yang langsung memahami apa yang dijelaskan guru, ada juga yang lambat dalam menangkap materi sehingga guru harus mengulangi sampai benar-benar menguasai. Selama mengikuti pelajaran ada siswa cenderung pasif dan diam. Hanya beberapa siswa saja yang aktif. Saat guru memberi kesempatan bertanya, jarang siswa yang menggunakan kesempatan itu untuk bertanya. Ketika guru menerangkan materi, ada beberapa siswa yang mengobrol dengan teman. Dalam mengerjakan yang diberikan guru di kelas, ada beberapa siswa yang menunda-nunda untuk mengerjakannya. Beberapa siswa juga terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan guru. Kendala yang dihadapi pada saat mengajar yaitu adanya perangkat pembelajaran yang kurang seperti buku pegangan, media pembelajaran seperti LCD, dan ruang perpustakaan yang kurang memadai sehingga guru maupun siswa kesulitan mencari referensi belajar. Cara mengatasi kekurangan perangkat pembelajaran biasanya dengan menggunakan media lain sebagai pengganti buku pegangan dan media LCD sehingga

185 168 No. Peneliti Guru Kelas V siswa tetap dapat belajar dengan baik, misalnya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media/alat peraga, dan sebagainya. 5. Bagaimana proses pembelajaran berlangsung? kemudian bagaimana prestasi belajarnya? 6. Faktor-faktor apa yang dapat memengaruhi prestasi belajar? Dalam proses pembelajaran menggunakan metode dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran, seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, model jigsaw, dan sebagainya. Saat proses pembelajaran, masih ada siswa yang terlambat masuk kelas dan ada pula yang bertengkar dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Prestasi belajar siswa kelas V masih rendah, karena masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa di kelas V, diantaranya siswa yang malas dalam belajar dan lebih banyak bermain. Faktor lingkungan yaitu pergaulan siswa yang bebas sehingga mudah terpengaruh dan menjadi malas belajar. Selain itu, siswa yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya sehingga orang tua kurang mengawasi kegiatan belajar anaknya di rumah. Mengetahui, Guru Kelas V Suripah, S.Pd. SD NIP

186 169 Lampiran 5 KISI-KISI ANGKET (UJI COBA) Variabel Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Positif Negatif Soal Cara mengikuti pelajaran. 1, 2, 4, 5, 7, 9 3, 6, 8, Cara belajar 11, 13, 14, 15, mandiri. 17, 19 12, 16, 18 9 Kebiasaan Cara belajar 20, 21, 23, 24, Belajar kelompok. 26, 27 22, 25 9 Mempelajari buku 30, 32, 33, 35, teks 36 29, 31, 34 8 Menghadapi ujian 37, 38, 40, 43, 44 39, 41, 42 8 Jumlah Soal 44 Sumber: Sudjana 2014:

187 170 Lampiran 6 ANGKET KEBIASAAN BELAJAR (UJI COBA) Pengantar: 1. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran apapun. 2. Jawablah sesuai dengan keadaan dan pendapat kamu. 3. Periksa kembali jawaban sebelum angket diserahkan. Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pernyataan dengan cermat. 2. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang telah tersedia. 3. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban sebelumnya (=) kemudian beri silang (x) pada jawaban yang baru. Kriteria Jawaban: Pilihan kata selalu apabila dilakukan setiap hari, kecuali hari libur. Pilihan kata sering apabila dilakukan 3-5 hari dalam seminggu. Pilihan kata kadang-kadang apabila dilakukan 1-2 hari dalam seminggu. Pilihan kata tidak pernah apabila tidak dilakukan sama sekali.

188 171 KEBIASAAN BELAJAR 1. Saya memperhatikan dengan penuh konsentrasi saat guru menjelaskan materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 2. Saya mencatat pokok-pokok materi yang dijelaskan guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 3. Saya mengobrol dengan teman saat guru sedang menjelaskan materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 4. Saya bertanya kepada guru jika ada materi yang dijelaskan guru kurang jelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 5. Saya membaca materi pelajaran sebelum guru menyampaikannya di kelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 6. Saat pelajaran, saya memilih duduk di bagian belakang. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 7. Saya memeriksa perlengkapan belajar sebelum berangkat ke sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 8. Saya masuk ke kelas saat pelajaran sudah di mulai. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 9. Saya mencocokkan catatan materi dengan teman yang lain agar tidak ada kesalahan. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

189 Saya lupa membawa alat-alat tulis ke sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 11. Saya belajar dengan cara menghafal materi yang sudah saya pelajari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 12. Saya hanya belajar di rumah ketika ada ulangan saja. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 13. Saya membuat jadwal belajar di rumah untuk mempelajari materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 14. Di rumah, saya membaca kembali materi yang sudah diajarkan guru di sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 15. Saya merangkum materi yang sudah saya pelajari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 16. Saya malas melaksanakan jadwal untuk belajar yang sudah saya buat. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 17. Saya belajar di rumah kurang lebih 2 jam sehari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 18. Saya hanya mengerjakan latihan soal di rumah ketika ada tugas saja. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

190 Jika sudah lelah belajar, saya beristirahat sejenak lalu melanjutkan belajar kembali. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 20. Jika saya mengalami kesulitan belajar, saya mengajak teman untuk berdiskusi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 21. Saya dan teman sekelompok menentukan jadwal belajar bersama setiap minggunya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 22. Saat belajar kelompok, saya mengandalkan teman yang pintar. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 23. Saat diskusi kelompok, saya dan teman sekelompok saling bertanya jawab tentang materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 24. Saya dan teman sekelompok menentukan materi yang akan dipelajari sebelum belajar kelompok. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 25. Saya belajar kelompok jika ada tugas dari guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 26. Saya dan teman sekelompok membahas materi satu per satu hingga tuntas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

191 Kesimpulan hasil diskusi saya catat untuk dipelajari di rumah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 28. Apabila ada persoalan materi yang sulit diselesaikan, kami bertanya kepada guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 29. Saya pergi ke perpustakaan jika diperintah oleh guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 30. Saya menentukan terlebih dahulu materi yang akan saya baca. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 31. Saya membaca buku dengan cepat tanpa mengerti isi buku tersebut. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 32. Saya membaca materi dalam buku sambil menandai bagian-bagian pentingnya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 33. Saya membuat pertanyaan dari materi yang saya baca untuk dijawab sendiri. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 34. Saya membaca buku pelajaran secara acak sesuai selera. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 35. Saya mencatat kalimat-kalimat penting dari buku yang saya baca. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

192 Saya menggabungkan catatan dari buku yang saya baca dengan catatan pelajaran sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 37. Saya percaya diri menghadapi ulangan karena sudah belajar. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 38. Saya mengerjakan ulangan sendiri sesuai kemampuan saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 39. Saya gugup dan tidak siap menghadapi ulangan. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 40. Saya mengerjakan soal ulangan dari nomor yang mudah ke nomor yang sulit. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 41. Saat menghadapi soal yang sulit, saya bertanya jawaban kepada teman. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 42. Saya mengerjakan setiap soal secara asal-asalan tanpa mengingat-ingat jawabannya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 43. Ketika ulangan, saya memeriksa kembali jawabannya sebelum dikumpulkan. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 44. Selesai mengerjakan soal, saya keluar kelas untuk menghindari bisikan jawaban teman. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

193 176 Lampiran 7 KISI-KISI ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH (UJI COBA) Variabel Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Positif Negatif Soal Metode mengajar guru 2, 3, 5, 6, 7 1, 4 7 Kurikulum 8, 9, Relasi guru 12, 13,15, 16, 14, 17 7 dengan siswa 18 Lingkungan Relasi siswa Sekolah 20, 21, 23, 24 19, 22, 25 7 dengan siswa Disiplin sekolah 26, 29, 30, 32 27, 28, 31 7 Alat pelajaran 34, 36, 37, 38 33, 35 6 Keadaan ruang 39, 40, 42, 43, kelas 45 41, 44 7 Jumlah Soal 45 Sumber: Slameto 2013: 64-9

194 177 Lampiran 8 ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH (UJI COBA) Pengantar: 1. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran apapun. 2. Jawablah sesuai dengan keadaan dan pendapat kamu. 3. Periksa kembali jawaban sebelum angket diserahkan. Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pernyataan dengan cermat. 2. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang telah tersedia. 3. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban sebelumnya (=) kemudian beri silang (x) pada jawaban yang baru. Kriteria Jawaban: Pilihan kata selalu apabila dilakukan setiap hari, kecuali hari libur. Pilihan kata sering apabila dilakukan 3-5 hari dalam seminggu. Pilihan kata kadang-kadang apabila dilakukan 1-2 hari dalam seminggu. Pilihan kata tidak pernah apabila tidak dilakukan sama sekali. Pilihan kata Sangat setuju jika benar-benar setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Setuju jika setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Tidak setuju jika kurang setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Sangat tidak setuju jika benar-benar tidak setuju dengan pernyataan.

195 178 LINGKUNGAN SEKOLAH 1. Guru mengajar hanya menggunakan ceramah di depan kelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 2. Guru menjelaskan materi diselingi dengan diskusi kelompok. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 3. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 4. Pelajaran yang disampaikan oleh guru membosankan sehingga saya tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 5. Saya memahami penjelasan guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 6. Guru menggunakan alat peraga/media pembelajaran saat menjelaskan materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 7. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang sedang dipelajari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 8. Materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dapat saya pelajari. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

196 Selain mendengarkan penjelasan materi dari guru, saya juga mencari materi dari sumber belajar lain. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 10. Materi yang diajarkan terlalu banyak sehingga saya kesulitan mempelajarinya. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 11. Saya mudah memahami materi yang diajarkan guru karena diselingi dengan praktek secara langsung. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 12. Guru memberikan perhatian secara individu kepada siswa saat mengajar di dalam kelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 14. Guru membiarkan saja saat saya berbuat salah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 15. Saya menyapa guru saat bertemu di sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 16. Guru memberi semangat kepada siswa untuk rajin belajar. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

197 Saya takut bertanya kepada guru saat ada kesulitan memahami materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah. 18. Guru mendekati siswa yang tidak paham tentang materi pelajaran kemudian mengulang kembali penjelasannya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 19. Teman saya tidak mau meminjamkan alat tulis kepada saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 20. Teman saya saling membantu saat saya kesulitan memahami materi pelajaran. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 21. Saya belajar bersama dengan teman saat menemui kesulitan belajar. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 22. Saya malas membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 23. Hubungan saya dan teman-teman di sekolah baik. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 24. Teman saya memberikan semangat belajar kepada saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 25. Teman-teman mengganggu saya saat proses pembelajaran sehingga saya sulit berkonsentrasi belajar. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

198 Saya meminta izin kepada guru jika akan pergi ke toilet saat pelajaran berlangsung. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 27. Saya malas melaksanakan piket kelas sesuai jadwal. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 28. Saya masih di luar kelas saat bel tanda masuk berbunyi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 29. Saya mengikuti pelajaran hingga jam sekolah berakhir. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 30. Saya mengerjakan tugas/pr yang diberikan guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 31. Saya datang terlambat ke sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 32. Saya mengumpulkan tugas/pr yang diberikan guru dengan tepat waktu. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 33. Saya malas mengikuti pelajaran apabila guru menggunakan alat peraga/media pembelajaran dalam menjelaskan materi. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 34. Saya senang apabila guru membagikan alat percobaan kepada setiap kelompok sehingga saya bisa mencoba. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

199 Saya merasa kesulitan dalam mencari buku-buku sumber belajar di perpustakaan. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 36. Saya semangat mengikuti pelajaran karena buku paket pelajaran yang tersedia di sekolah lengkap. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 37. Ruang kelas saya tersedia alat peraga/media pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan belajar. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 38. Sekolah saya menyediakan sarana pendukung belajar di kelas seperti papan tulis, kapur, penghapus, dan penggaris. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 39. Saya merasa nyaman belajar di ruangan kelas. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 40. Ruang kelas saya bersih sehingga saya bersemangat untuk belajar. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 41. Saya terganggu dengan suara ramai di luar kelas saat pelajaran berlangsung. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 42. Suasana kelas tenang sehingga saya bisa berkonsentrasi belajar. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 43. Ruang kelas saya tertata dengan rapi sehingga saya nyaman belajar di kelas. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

200 Sirkulasi udara di dalam kelas panas dan pengap sehingga saya tidak nyaman belajar di kelas. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 45. Pencahayaan di dalam kelas terang sehingga saya nyaman belajar di kelas. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

201 Lampiran LEMBAR VALIDASI ANGKET KEBIASAAN BELAJAR PENILAI AHLI I Petunjuk Berdasarkan pendapat Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir angket kebiasaan belajar, berilah tanda ceklis ( ) atau tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Jika butir angket sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda ceklis ( ). Jika butir angket tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (X). No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. 8. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara

202 185 No. Aspek yang ditelaah lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. Nomor Soal Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. 3. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. Nomor Soal

203 186 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.

204 187 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tegal, 6 April 2016 Penilai Ahli I Dra. Sri Sami Asih, M. Kes. NIP

205 188 LEMBAR VALIDASI ANGKET KEBIASAAN BELAJAR PENILAI AHLI II Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir angket kebiasaan belajar, berilah tanda ceklis ( ) atau tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Jika butir angket sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda ceklis ( ). Jika butir angket tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (X). No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. 8. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.

206 189 No. Aspek yang ditelaah C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. Nomor Soal Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. 3. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. Nomor Soal

207 190 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.

208 191 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tegal, 6 April 2016 Penilai Ahli II Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. NIP

209 192 LEMBAR VALIDASI ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH PENILAI AHLI I Petunjuk Berdasarkan pendapat Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir angket lingkungan sekolah, berilah tanda ceklis ( ) atau tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Jika butir angket sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda ceklis ( ). Jika butir angket tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (X). No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. 8. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.

210 193 No. Aspek yang ditelaah C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. Nomor Soal Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. 3. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. Nomor Soal

211 194 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.

212 195 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tegal, 6 April 2016 Penilai Ahli I Dra. Sri Sami Asih, M. Kes. NIP

213 196 LEMBAR VALIDASI ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH PENILAI AHLI II Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir angket lingkungan sekolah, berilah tanda ceklis ( ) atau tanda silang (X) pada kolom yang tersedia. Jika butir angket sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda ceklis ( ). Jika butir angket tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (X). No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. 8. Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.

214 197 No. Aspek yang ditelaah C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. Nomor Soal Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. 3. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden. Nomor Soal

215 198 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. No. Aspek yang ditelaah A. Materi 1. Pernyataan sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. B. Konstruksi 2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas. Nomor Soal Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan. 4. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu. 6. Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta. 7. Kalimatnya bebas dari pernyataan dapat diinterpretasikan lebih dan kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.

216 199 Nomor Soal No. Aspek yang ditelaah Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap. C. Bahasa 9. Bahasa soal komunikatif dan sesuai dengan jenjang penididikan responden. 10. Soal menggunakan bahasa Indonesia baku. 11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tegal, 6 April 2016 Penilai Ahli II Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd. NIP

217 Responden Lampiran TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET KEBIASAAN BELAJAR No. item Total

218 Responden TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH No. item Total

219 202 Lampiran 11 r tabel = 0,361 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar taraf signifikansi 0,05 N = 30 No. Item Pearson Correlations Kriteria 1 0,572 ** Valid 2 0,415 * Valid 3 0,608 ** Valid 4 0,372 * Valid 5 0,675 ** Valid 6 0,204 Tidak Valid 7 0,319 Tidak Valid 8 0,351 Tidak Valid 9-0,022 Tidak Valid 10 0,383 * Valid 11 0,348 Tidak Valid 12 0,540 ** Valid 13 0,522 ** Valid 14 0,791 ** Valid 15 0,582 ** Valid 16 0,330 Tidak Valid 17 0,368 * Valid 18 0,370 * Valid 19 0,340 Tidak Valid 20 0,641 ** Valid 21 0,687 ** Valid 22 0,185 Tidak Valid 23 0,681 ** Valid 24 0,347 Tidak Valid 25 0,181 Tidak Valid 26 0,860 ** Valid 27 0,550 ** Valid 28 0,497 ** Valid 29 0,112 Tidak Valid 30 0,657 ** Valid 31 0,426 * Valid 32 0,712 ** Valid 33 0,337 Tidak Valid

220 203 No. Item Pearson Correlations Kriteria 34 0,026 Tidak Valid 35 0,723 ** Valid 36 0,395 * Valid 37 0,519 ** Valid 38 0,393 * Valid 39 0,480 ** Valid 40 0,162 Tidak Valid 41 0,357 Tidak Valid 42 0,368 * Valid 43 0,608 ** Valid 44 0,492 ** Valid *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

221 204 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket Lingkungan Sekolah r tabel = 0,361 taraf signifikansi 0,05 N = 30 No. Item Pearson Correlations Kriteria 1 0,581 ** Valid 2 0,301 Tidak valid 3 0,356 Tidak valid 4 0,640 ** Valid 5 0,515 ** Valid 6 0,264 Tidak valid 7 0,393 * Valid 8 0,414 * Valid 9 0,375 * Valid 10 0,566 ** Valid 11 0,545 ** Valid 12 0,192 Tidak valid 13 0,581 ** Valid 14 0,345 Tidak valid 15 0,693 ** Valid 16 0,339 Tidak valid 17 0,268 Tidak valid 18 0,466 ** Valid 19 0,598 ** Valid 20 0,775 ** Valid 21 0,761 ** Valid 22 0,340 Tidak valid 23 0,588 ** Valid 24 0,659 ** Valid 25 0,662 ** Valid 26 0,369 * Valid 27 0,138 Tidak valid 28 0,567 ** Valid 29 0,199 Tidak valid 30 0,225 Tidak valid 31 0,555 ** Valid 32 0,421 * Valid 33 0,426 * Valid 34 0,282 Tidak valid 35 0,262 Tidak valid

222 205 No. Item Pearson Correlations Kriteria 36 0,547 ** Valid 37 0,423 * Valid 38 0,226 Tidak valid 39 0,542 ** Valid 40 0,490 ** Valid 41 0,370 * Valid 42 0,181 Tidak valid 43-0,122 Tidak valid 44 0,462 * Valid 45 0,149 Tidak valid *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

223 206 Lampiran 12 Output Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Kebiasaan Belajar Cases Case Processing Summary N % Valid ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item_1 91,93 158,064,619,911 item_2 92,27 160,202,312,914 item_3 92,30 157,941,525,912 item_4 92,83 159,178,312,915 item_5 92,73 146,754,664,909 item_10 92,23 159,289,390,913 item_12 92,27 155,513,478,912 item_13 92,17 156,144,499,912 item_14 92,17 152,695,731,908 item_15 92,40 153,421,543,911 item_17 92,80 155,476,431,913 item_18 93,07 155,513,301,917 item_20 92,53 151,706,660,909 item_21 93,30 150,010,685,908 item_23 92,30 153,183,716,909

224 207 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item_26 92,40 149,421,807,907 item_27 92,37 150,516,552,911 item_28 92,37 156,861,480,912 item_30 92,33 155,471,590,910 item_31 91,87 162,671,347,914 item_32 92,40 151,076,684,908 item_35 92,37 150,861,687,908 item_36 92,90 157,541,299,916 item_37 91,80 160,717,502,912 item_38 92,07 159,168,369,913 item_39 91,87 162,051,407,913 item_42 91,93 162,409,283,914 item_43 91,90 159,128,555,912 item_44 92,80 150,303,488,913

225 208 Output Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Lingkungan Sekolah Cases Case Processing Summary N % Valid ,0 Excluded a 0,0 Total ,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item_1 92,17 99,661,519,895 item_4 91,47 105,637,617,895 item_5 91,47 105,844,490,896 item_7 91,93 103,513,392,898 item_8 91,50 107,293,391,898 item_9 92,67 102,299,300,903 item_10 92,00 104,897,479,896 item_11 91,77 104,875,559,895 item_13 91,60 103,007,516,895 item_15 91,90 99,817,691,891 item_18 91,70 105,114,387,897 item_19 92,23 103,495,516,895 item_20 92,23 96,668,705,890 item_21 92,23 97,013,750,889 item_23 91,60 103,076,555,894 item_24 92,17 97,661,653,891

226 209 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item_25 92,13 101,637,597,893 item_26 91,77 104,806,307,900 item_28 91,73 103,444,509,895 item_31 91,57 105,702,526,896 item_32 91,37 107,482,397,898 item_33 92,43 103,564,373,898 item_36 91,63 103,895,533,895 item_37 91,80 105,821,367,898 item_39 91,33 108,230,505,898 item_40 91,50 106,879,438,897 item_41 92,17 103,799,304,901 item_44 92,13 104,602,423,897

227 210 Lampiran 13 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN KEBIASAAN BELAJAR Variabel Indikator Nomor Pertanyaan Positif Negatif Jumlah Soal Cara mengikuti pelajaran. 1, 3, 4 2, 5 5 Cara belajar 6, 7, 8, mandiri. Kebiasaan Cara belajar 11, 12, 13, 14, Belajar - 5 kelompok. 15 Mempelajari buku teks 16, 18, 19, Menghadapi ujian 21, 24, 25 22, 23 5 Jumlah Soal 25 Sumber: Sudjana 2014: KISI-KISI ANGKET PENELITIAN LINGKUNGAN SEKOLAH Variabel Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah Positif Negatif Soal Metode mengajar guru 2, 4 1, 3 4 Kurikulum 5, 6, Relasi guru 9, 10, 11-3 dengan siswa Lingkungan Relasi siswa Sekolah 13, 14, dengan siswa Disiplin sekolah 16, 18 17, 19 4 Alat pelajaran 20, Keadaan ruang kelas 23 24, 25 3 Jumlah Soal 25 Sumber: Slameto 2013: 64-9

228 211 Lampiran 14 ANGKET KEBIASAAN BELAJAR Pengantar: 4. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran apapun. 5. Jawablah sesuai dengan keadaan dan pendapat kamu. 6. Periksa kembali jawaban sebelum angket diserahkan. Petunjuk Pengisian: 4. Bacalah pernyataan dengan cermat. 5. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang telah tersedia. 6. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban sebelumnya (=) kemudian beri silang (x) pada jawaban yang baru. Kriteria Jawaban: Pilihan kata selalu apabila dilakukan 6 hari dalam seminggu. Pilihan kata sering apabila dilakukan 3-5 hari dalam seminggu. Pilihan kata kadang-kadang apabila dilakukan 1-2 hari dalam seminggu. Pilihan kata tidak pernah apabila tidak pernah dilakukan sama sekali. KEBIASAAN BELAJAR 1. Saya mencatat pokok-pokok materi yang dijelaskan guru. c. Selalu c. Kadang-kadang d. Sering d. Tidak pernah 2. Saya mengobrol dengan teman saat guru sedang menjelaskan materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

229 Saya bertanya kepada guru jika ada materi yang dijelaskan guru kurang jelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 4. Saya membaca materi pelajaran sebelum guru menyampaikannya di kelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 5. Saya lupa membawa alat-alat tulis ke sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 6. Saya membuat jadwal belajar di rumah untuk mempelajari materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 7. Di rumah, saya membaca kembali materi yang sudah diajarkan guru di sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 8. Saya merangkum materi yang sudah saya pelajari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 9. Saya hanya mengerjakan latihan soal di rumah ketika ada tugas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 10. Saya belajar di rumah kurang lebih 2 jam sehari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 11. Jika saya mengalami kesulitan belajar, saya mengajak teman untuk berdiskusi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

230 Saya dan teman sekelompok menentukan jadwal belajar bersama setiap minggunya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 13. Saat diskusi kelompok, saya dan teman sekelompok saling bertanya jawab tentang materi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 14. Saya dan teman sekelompok membahas materi satu per satu hingga tuntas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 15. Kesimpulan hasil diskusi saya catat untuk dipelajari di rumah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 16. Saya menentukan terlebih dahulu materi yang akan saya baca. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 17. Saya membaca buku dengan cepat tanpa mengerti isi buku tersebut. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 18. Saya membaca materi dalam buku sambil menandai bagian-bagian pentingnya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 19. Saya mencatat kalimat-kalimat penting dari buku yang saya baca. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

231 Saya menggabungkan catatan dari buku yang saya baca dengan catatan pelajaran sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 21. Saya mengerjakan ulangan sendiri sesuai kemampuan saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 22. Saya gugup dan tidak siap menghadapi ulangan. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 23. Saya mengerjakan setiap soal secara asal-asalan tanpa mengingat-ingat jawabannya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 24. Ketika ulangan, saya memeriksa kembali jawabannya sebelum dikumpulkan. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 25. Selesai mengerjakan soal, saya keluar kelas untuk menghindari bisikan jawaban teman. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

232 215 ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH Pengantar: 4. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai pada mata pelajaran apapun. 5. Jawablah sesuai dengan keadaan dan pendapat kamu. 6. Periksa kembali jawaban sebelum angket diserahkan. Petunjuk Pengisian: 4. Bacalah pernyataan dengan cermat. 5. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang telah tersedia. 6. Jika ingin mengganti jawaban yang baru, berilah dua garis mendatar pada jawaban sebelumnya (=) kemudian beri silang (x) pada jawaban yang baru. Kriteria Jawaban: Pilihan kata selalu apabila dilakukan 6 hari dalam seminggu. Pilihan kata sering apabila dilakukan 3-5 hari dalam seminggu. Pilihan kata kadang-kadang apabila dilakukan 1-2 hari dalam seminggu. Pilihan kata tidak pernah apabila tidak pernah dilakukan sama sekali. Pilihan kata Sangat setuju jika benar-benar setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Setuju jika setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Tidak setuju jika kurang setuju dengan pernyataan. Pilihan kata Sangat tidak setuju jika benar-benar tidak setuju dengan pernyataan.

233 216 LINGKUNGAN SEKOLAH 1. Guru mengajar hanya menggunakan ceramah di depan kelas. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 2. Saya memahami penjelasan guru. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 3. Pelajaran yang disampaikan oleh guru membosankan sehingga saya tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang sedang dipelajari. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 5. Materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dapat saya pelajari. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 6. Selain mendengarkan penjelasan materi dari guru, saya juga mencari materi dari sumber belajar lain. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 7. Materi yang diajarkan terlalu banyak sehingga saya kesulitan mempelajarinya. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 8. Saya mudah memahami materi yang diajarkan guru karena diselingi dengan praktek secara langsung. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

234 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 10. Saya menyapa guru saat bertemu di sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 11. Guru mendekati siswa yang tidak paham tentang materi pelajaran kemudian mengulang kembali penjelasannya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 12. Teman saya tidak mau meminjamkan alat tulis kepada saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 13. Hubungan saya dan teman-teman di sekolah baik. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 14. Teman saya memberi semangat belajar kepada saya. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 15. Teman saya saling membantu saat saya kesulitan memahami materi pelajaran. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 16. Saya meminta izin kepada guru jika akan pergi ke toilet saat pelajaran berlangsung. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 17. Saya masih di luar kelas saat bel tanda masuk berbunyi. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah

235 Saya mengumpulkan tugas/pr yang diberikan guru dengan tepat waktu. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 19. Saya datang terlambat ke sekolah. a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah 20. Saya senang apabila guru membagikan alat percobaan kepada setiap kelompok sehingga saya bisa mencoba. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 21. Saya malas mengikuti pelajaran apabila guru menggunakan alat peraga/media pembelajaran dalam menjelaskan materi. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 22. Saya semangat mengikuti pelajaran karena buku paket pelajaran yang tersedia di sekolah lengkap. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 23. Ruang kelas saya bersih sehingga saya bersemangat untuk belajar. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 24. Saya terganggu dengan suara ramai di luar kelas saat pelajaran berlangsung. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju 25. Sirkulasi udara di dalam kelas panas dan pengap sehingga saya tidak nyaman belajar di kelas. a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

236 Lampiran Respon den 219 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL PENELITIAN ANGKET KEBIASAAN BELAJAR No. Item Total

237 Respon den 220 No. Item Total

238 Respon den 221 No. Item Total

239 Respon den 222 No. Item Total

240 Respon den 223 No. Item Total

241 Respon den 224 No. Item Total

242 Respon den 225 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL PENELITIAN ANGKET LINGKUNGAN SEKOLAH No. Item Total

243 Respon den 226 No. Item Total

244 Respon den 227 No. Item Total

245 Respon den 228 No. Item Total

246 Respon den 229 No. Item Total

247 Respon den 230 No. Item Total

248 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 231 Lampiran 16 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 01 Alamat: Jalan Raya Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Fajar Hariyanto Atika Indriyani Dedi Priyono Diana Vivi L Yuniar Aulia P Achmad Fahrizan Dewi Ratih Santika Fransiska Shevani Gilang Romadon Kharisatul Kholifah Laila Fitriani M. Alfin Ramdani Niken Widiastuti Ridho Mandala P Selomita Shalvina Aura R Titi Nurkholisah Utari Nur Permadi Virli Sapri Yola Aryanti Fitri Nurkholifatul Fikri Wijaya Muh. Aditya S

249 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 232 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 03 Alamat: Jalan Raya Lama Rt 02/02 Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Moh. Teguh Wahyu N Agung Setyanto Ajeng Gusti Ningrum Ana Wulandari Andhika Bayangkara Putra Asti Nahania Ziva Dea Oktavianingrum Devi Rahmawati Dhaffa Pinastiko Hannantyo Dhea Aulia Putri Dhiya Rana Zahira Dimas Prasetyo Putra Dina Melani Zahra Egi Putra Hasudungan S Heru Bagus Kusuma Javier Nelven Alimto Kevin Dwi Wibowo Lyra Assyfa Fadhilah Mohamad Rizal Saefudin Muhammad Zaki Assafiq Patria Rezki Setyanto Qayla Najma Adelia Raihan Hilal Hibatullah Rio Diantoro Risma Afifah Rizky Lambang Saputra

250 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 233 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 27 Ryeva Azlina Lestari Sastyaviani Antania Syifa R Shafira Zahra Sa'diya Sigit Sugiarto Sutan Bagenda Ali H Talista Resta Hakiki Tri Lusvi Oktaviani Vina Agustina Vincent Alberto Christian Tsaqif M. Ar Ryan

251 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 234 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 04 Alamat: Jalan Lapangan Barat Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Retno Wulandari Rizki Urip Ariyanto Tri Yunis Teresia Trio Adi Saputra Trio Sigit Yudianto Adit Dwi Hayatno Afidah Isnaeni Aprio Gunawan Debi Fitriyanto Dendi Nurhafidin Denis Ikmah Ramadhani Dinta Adelia Gentar Tresna Astriyani Hasbi Asidiq Jodi Herun Abadi Laila Fauziah Muhamad Muzaki Musfaridah Nadia Enjelina Putri Putri Amelia Ragil Pamungkas Rahmania Zahrani Tedy Andhika Tri P Umil Azmiatul Aeman Elfareh Ibnu Ibrohim Adistia Maeza Syifa Herlina Wati Fahri Apriansyah

252 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Raa-rata 235 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 05 Alamat: Jalan Sri Gunting Rt 02/08 Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 05 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Mohamad Feri Setiawan Tedi Febrianto Waras Saputra A an Tri Septiyanto Anas Nizar Zain Anisa Eka Anggraeni Anneira Fawwas A Dodi Kusuma Gilang Ramadan Haifa Eftiar Firdaus Herlambang Riski Aditya Pratama Lintang Hera Pramudya Lutfi Sahru Ramadhani Marsya Rohsellian Mohamad Satria Nabila Nur Azizah Pinka Mei Silvia Riyansyah Faturahman Teguh Biantoro Thomas Indra Pratama Sabrina Rizqy Febriyani Belda Aulia Muhamad Rizqi Pratama

253 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 236 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 06 Alamat: Jalan Lugu Rt 02/04 Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 06 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Angga Putra Setiawan Abdul Margani Ade Ifan Maulana Akhmad Luthfi Gunawan Alimah Muqorobah Alvina Nova Savira Anacheria Febry Yanty Anggi Jelita Vini Yulisetia Arya Subahtiyar Bagus Narendra Rizqi A Didi Julianto Dimaz Angga Saputra Duwi Hakim Dwi Mairina Dwi Murny Ramadany Erga Firman Prakoso Gizka Maharani Helmy Alvito Dinova Ifan Prayogi Sugiharto Ikhsan Wahyudi Imam Budi Santoso Indah Nur Oktaviani Intan Permata Gumilar Jaga Para Mundita Kharista Stevanny Khustiyaningsih Lala Meilana Indah

254 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 237 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 28 Linda Yusnita Muhammad Idham Kholid Mujianti Nafila Audia Nazwa Berliana Azzahra Nina Hidayani Nurafifah Dwi Wiranti Nurizki Pramudya Gangsar Wibawa Riko Saputra Riska Sulistiani Sarah Nabillah Satria Yudha Wibowo Setiana Murtiningsih Siti Aenur Hikmah Siti Nur Faizah Virgiawan Listianto

255 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 238 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI MARGASARI 07 Alamat: Jalan Srigunting No.1 Rt 02/08 Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASARI 07 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Zulfi Susilo Indrawan Dodi Rizki Romedhoni Irvan Ahmad Saputra Rendi Dziva Aira Nurhidayah Akhmad Fatur Rizki Arya Agus Aji Saputro Ahmad Firman Riansyah Alfito Primadanu D Bayu Krishna Handika Candra Wijaya Dimas Jaya Lesmana Elsa Ghania Maldina Fatuh Rohman Fatimah Azzahra Febri Riyanto Ferdyan Dwi Hananto Lukman Anur Hakim Melda Dwi Apriliza Muh. Rizqi Saputra Panggih Putra Fauzi Suci Hidayati Yuni Muliyanawati Mahdi Sabani

256 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 239 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 01 Alamat: Dukuh Tengah Margasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH TENGAH 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Muh. Salman Alfarizi Fatkhul Anam M. Markhum Andriyan Anisa Raul Renanda Reza Dwi Gunawan Ade Gimnastiar Aditya Setiawan A. Zuhdi Bujai Rimi Artika Nurnovi Widianti Dian Difaningsih Faizal Amri Faizatun Nufus Zulfa Fajrian Muslikhanur Nanji Nur Zaman Nur Hamidah Pebri Ria Tri Widianingsih Sindi Rahmawati Siti Lailatus Sifa Tri Cupu Ayuningsih M. Fauzi Adzim

257 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 240 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 02 Alamat: Dukuh Tengah Kebantingan Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH TENGAH 02 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Edo Saputra Hendra Eko Prasetyo Agil Iwan Syekhudin Ago Ambang Triyono A. Muzaki Syaeful Haji A. Rizal Makhfudin A. Tubagus Fahmi Andika Romiansyah Afif Arifin Borland Noor Faiq Budi Bayu Pamungkas Debi Novitasari Deliana Ananda Putri Deni Agus Kurniawan Elsy Mabruroh P Faizal Setiawan Ibnu Al Mutaqin Ighfar Nurfauzi Kelvin Setiadi Laela Fitri Amalia Lintang Lestari Lisa Setianingsih M. Ari Saepudin Manda Mustikasari Maya Ayu Saputri Meifa Atika Wulandari M. Riki Mustofa Nilai Putri Indriyani

258 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 241 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 29 Ninda Ristiyani Octarini Diah Saputri Restu Bayu Amanda Riska Amelia Serly Septyani Yogi Saputra Zahrotul Aeni R Putri Indah I Mutiah Putih Sukma Pasha Esa Otesya

259 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 242 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 03 Alamat: Jalan Lapangan Gotong Royong Rt 05/02 Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH TENGAH 03 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Jayanti A. Ramadhani Amelia Hanaya Putri Andika Dwi Puji R Atika Dwi Puji Rahayu Bagaskara P.P Bagus Pamungkas Bilal Syatulloh Dias Panki Suwito Dina Saputri Faiz Zidan Al Farizi Fajar Purnama Fajar Udi Riswanto Fani Tri Apriliani Fara Adila Ade Prihartini Fera Feriska Intan Rohmawati Irfan Maulana Kuswoyo M. Ridho Gilang S Nadiatul Millah Najwa Adistia Nisrina Sergi Mart Desta Susilo Aji Wibowo Teguh Amirudin

260 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 243 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 26 Tiara Suci Romadh Wiguna Ramdhan Rouf

261 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 244 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI DUKUH TENGAH 04 Alamat: Jalan Lapangan Gotong Royong Rt 05/01 Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH TENGAH 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Wahyudi Yoga Prasetya Ilham Nursekha Arfa Farih A Muh. Riski Aditia Ade Saputra Aji Septiadi Amelia Istianingrum Elsa Larasati Falah Risqi R Fikri Afrizal M. Agim Alfaizul M. Agung Alpaizal Mega Iswantina Mohamad Kadafi Nabila Aulia Sof Naraya Nizam Naila Fadilah Niken Agnestia Nurnadhia Afika Reki Miftahul Riyanto Salsa Bila Sepia Wijaya Saputra Witri Uji Asih Yasmin Salwa

262 Pend. Agama PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Jawa Bahasa Inggris Rata-rata 245 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN MARGASARI SD NEGERI WANASARI Alamat: Jalan Kumisik Wanasari Kode Pos DAFTAR NILAI UTS SEMESTER II SISWA KELAS V SD NEGERI WANASARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran No. Nama Siswa 1 Alvan Gymnastiar Saputra Koko Aji Pangestu Siti Maselawati Wike Amelia W Adji Wijoyo Ndaru Anisa Tri Pebriyani Alvin Gymnastiar Saputra Arum Senda Widiya H Dede Puput Ardiyanti Dedi Mulyono Desi Natalia Diana Putri Fitri Nurlaila Helen Sartika Amanda Ilham Panca Saputra Kevin Adityano Prasetya M. Azzam Fauzi Muhamad Faisal Muhammad Abdul 19 Muzaqi Regita Ayu Ferliana Rino Saputra Sendi Aji Aditia Siti Puspitasari Tessa Dwi Febrianti Tirta Riski Agustin

263 246 Lampiran 17 No. Responden Rekapitulasi Rata-rata Nilai UTS Siswa (Sampel Penelitian) Nama Siswa Rata-rata Nilai UTS 1 Atika Indriyani 72 2 Dedi Priyono 72 3 Yuniar Aulia P Fransiska Shevani 78 5 M. Alfin Ramdani 69 6 Niken Widiastuti 71 7 Ridho Mandala P Selomita 68 9 Shalvina Aura R Titi Nurkholisah Virli Sapri Fikri Wijaya Muh. Aditya S Ajeng Gusti Ningrum Andhika Bayangkara Putra Asti Nahania Ziva Dea Oktavianingrum Devi Rahmawati Dhaffa Pinastiko Hannantyo Dhea Aulia Putri Dhiya Rana Zahira Egi Putra Hasudungan S Kevin Dwi Wibowo Mohamad Rizal Saefudin Muhammad Zaki Assafiq Qayla Najma Adelia Risma Afifah Rizky Lambang Saputra Ryeva Azlina Lestari Sutan Bagenda Ali H Talista Resta Hakiki Tri Lusvi Oktaviani Vina Agustina Retno Wulandari Rizki Urip Ariyanto Adit Dwi Hayatno Afidah Isnaeni Debi Fitriyanto Denis Ikmah Ramadhani Dinta Adelia Gentar Tresna Astriyani Hasbi Asidiq Jodi Herun Abadi 61

264 247 No. Responden Nama Siswa Rata-rata Nilai UTS 44 Laila Fauziah Musfaridah Nadia Enjelina Putri Umil Azmiatul Aeman Adistia Maeza Syifa Herlina Wati Waras Saputra Anas Nizar Zain Anisa Eka Anggraeni Herlambang Riski Aditya Pratama Lutfi Sahru Ramadhani Marsya Rohsellian Mohamad Satria Nabila Nur Azizah Pinka Mei Silvia Teguh Biantoro Thomas Indra Pratama Sabrina Rizqy Febriyani Belda Aulia Abdul Margani Alvina Nova Savira Anggi Jelita Vini Yulisetia Arya Subahtiyar Dimaz Angga Saputra Dwi Mairina Dwi Murny Ramadany Gizka Maharani Ifan Prayogi Sugiharto Imam Budi Santoso Indah Nur Oktaviani Jaga Para Mundita Khustiyaningsih Muhammad Idham Kholid Nafila Audia Nina Hidayani Nurizki Pramudya Gangsar Wibawa Riko Saputra Riska Sulistiani Sarah Nabillah Satria Yudha Wibowo Setiana Murtiningsih Siti Nur Faizah Virgiawan Listianto Dziva Aira Nurhidayah Akhmad Fatur Rizki Arya Agus Aji Saputro 75

265 248 No. Responden Nama Siswa Rata-rata Nilai UTS 91 Bayu Krishna Handika Candra Wijaya Elsa Ghania Maldina Fatimah Azzahra Ferdyan Dwi Hananto Lukman Anur Hakim Melda Dwi Apriliza Muhammad Rizqi Saputra Yuni Muliyanawati Mahdi Sabani Ade Gimnastiar Aditya Setiawan A. Zuhdi Bujai Rimi Artika Nurnovi Widianti Faizal Amri Faizatun Nufus Zulfa Fajrian Muslikhanur Nanji Nur Zaman Nur Hamidah Tri Cupu Ayuningsih M. Fauzi Adzim Edo Saputra Agil Iwan Syekhudin A. Rizal Makhfudin A. Tubagus Fahmi Andika Romiansyah Deliana Ananda Putri Deni Agus Kurniawan Faizal Setiawan Ibnu Al Mutaqin Ighfar Nurfauzi Kelvin Setiadi Lintang Lestari M. Ari Saepudin Manda Mustikasari Ninda Ristiyani Restu Bayu Amanda Serly Septyani Yogi Saputra Putri Indah I Mutiah Putih Sukma Pasha Esa Otesya A. Ramadhani Amelia Hanaya Putri Andika Dwi Saputra Atika Dwi Puji Rahayu 78

266 249 No. Rata-rata Nilai Nama Siswa Responden UTS 138 Bagaskara Putra Pamilih Bilal Syaitulloh Dias Panki Suwito Dina Saputri Faiz Zidan Al Farizi Fajar Purnama Fajar Udi Riswanto Fara Adila Ade P Sergi Mart Desta Tiara Suci Ramadhani Wiguna Ramdhan Rouf Wahyudi Yoga Prasetya Arfa Farih Apriliansah Muh. Riski Aditia Ade Saputra Elsa Larasati Falah Risqi Ramadhani Fikri Afrizal Mohamad Kadafi Nabila Aulia Sof Naraya Nizam Naila Fadilah Niken Agnestia Reki Miftahul Witri Uji Asih Koko Aji Pangestu Siti Maselawati Adji Wijoyo Ndaru Arum Senda Widiya H Dede Puput Ardiyanti Dedi Mulyono Desi Natalia Diana Putri Helen Sartika Amanda Ilham Panca Saputra Kevin Adityano Prasetya M. Azzam Fauzi Regita Ayu Ferliana Siti Puspitasari 75 Rata-rata 71,64

267 250 Lampiran 18 OUTPUT UJI NORMALITAS Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Prestasi Belajar ,0% 0 0,0% ,0% Kebiasaan Belajar ,0% 0 0,0% ,0% Lingkungan Sekolah ,0% 0 0,0% ,0% Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kebiasaan Belajar, ,200 *, ,815 Lingkungan Sekolah, ,200 *, ,135 Prestasi Belajar, ,200 *, ,190 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

268 251 Lampiran 19 Prestasi Belajar * Kebiasaan Belajar Between Groups OUTPUT UJI LINEARITAS X I dan Y ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 2945, ,612 2,333,000 Linearity 1687, ,435 49,453,000 Deviation from Linearity 1258, ,950 1,024,443 Within Groups 4742, ,122 Total 7688, Prestasi Belajar * Kebiasaan Belajar Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared,468,219,619,383 OUTPUT UJI LINEARITAS X 2 dan Y Prestasi Belajar * Lingkung an Sekolah Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) 3024, ,405 2,612,000 Linearity 2308, ,845 69,794,000 Deviation from Linearity 715, ,039,636,938 Within Groups 4664, ,081 Total 7688, Prestasi Belajar * Lingkungan Sekolah Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared,548,300,627,393

269 252 Lampiran 20 OUTPUT UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 31,654 4,245 7,456,000 1 Kebiasaan Belajar,182,056,239 3,233,001,695 1,438 Lingkungan Sekolah,351,062,416 5,636,000,695 1,438 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

270 253 Lampiran 21 OUTPUT UJI HETEROSKEDASTISITAS Unstandardized Residual Correlations Unstandardized Residual Correlation Coefficient Kebiasaan Belajar Lingkungan Sekolah 1,000,019,006 Sig. (2-tailed).,806,936 N Correlation,019 1,000,555 ** Kebiasaan Coefficient Spearman's rho Belajar Sig. (2-tailed),806.,000 N Correlation Lingkungan Coefficient,006,555 ** 1,000 Sekolah Sig. (2-tailed),936,000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

271 254 Lampiran 22 OUTPUT UJI KORELASI SEDERHANA X 1 dan Y Correlations Kebiasaan Prestasi Belajar Belajar Pearson Correlation 1,468 ** Kebiasaan Belajar Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,468 ** 1 Prestasi Belajar Sig. (2-tailed),000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). OUTPUT UJI KORELASI SEDERHANA X 2 dan Y Correlations Lingkungan Prestasi Belajar Sekolah Pearson Correlation 1,548 ** Lingkungan Sekolah Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,548 ** 1 Prestasi Belajar Sig. (2-tailed),000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

272 255 Lampiran 23 OUTPUT UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA X 1 dan Y Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed 1 Kebiasaan Belajar b. Enter a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,468 a,219,215 5,856 a. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1687, ,435 49,208,000 b 1 Residual 6001, ,292 Total 7688, a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 46,324 3,636 12,740,000 Kebiasaan Belajar,358,051,468 7,015,000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

273 256 Lampiran 24 OUTPUT UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA X 2 dan Y Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed 1 Lingkungan Sekolah b. Enter a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,548 a,300,296 5,544 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2308, ,845 75,106,000 b 1 Residual 5379, ,741 Total 7688, a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 35,985 4,136 8,701,000 Lingkungan Sekolah,462,053,548 8,666,000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

274 257 Lampiran 25 OUTPUT UJI REGRESI LINEAR BERGANDA Variables Entered/Removed a Model Variables Variables Method Entered Removed 1 Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar b. Enter a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. All requested variables entered. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,583 a,340,332 5,401 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2613, ,879 44,809,000 b 1 Residual 5074, ,166 Total 7688, a. Dependent Variable: Prestasi Belajar b. Predictors: (Constant), Lingkungan Sekolah, Kebiasaan Belajar Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 31,654 4,245 7,456,000 1 Kebiasaan Belajar,182,056,239 3,233,001,695 1,438 Lingkungan Sekolah,351,062,416 5,636,000,695 1,438 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

275 258 Lampiran 26 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Hari/Tanggal Nama Sekolah 1 Jum at, 22 April 2016 SD Negeri Margasari 01 2 Jum at, 22 April 2016 SD Negeri Wanasari 3 Sabtu, 23 April 2016 SD Negeri Dukuh Tengah 01 4 Sabtu, 23 April 2016 SD Negeri Dukuh Tengah 02 5 Senin, 25 April 2016 SD Negeri Margasari 05 6 Senin, 25 April 2016 SD Negeri Dukuh Tengah 03 7 Selasa, 26 April 2016 SD Negeri Margasari 03 8 Selasa, 26 April 2016 SD Negeri Dukuh Tengah 04 9 Rabu, 27 April 2016 SD Negeri Margasari Rabu, 27 April 2016 SD Negeri Margasari Rabu, 27 April 2016 SD Negeri Margasari 07

276 259 Lampiran 27 SURAT IJIN PENELITIAN (UNNES)

277 SURAT REKOMENDASI PERMOHONAN IJIN KESBANGPOL 260

278 SURAT IJIN PENELITIAN BAPPEDA 261

279 SURAT IJIN PENELITIAN DIKPORA KABUPATEN TEGAL 262

280 SURAT IJIN PENELITIAN DIKPORA KECAMATAN MARGASARI 263

281 264 Lampiran 28 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI 01

282 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI

283 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI

284 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI

285 268 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI 06

286 269 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI MARGASARI 07

287 270 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI DUKUH TENGAH 01

288 271 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI DUKUH TENGAH 02

289 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI DUKUH TENGAH

290 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI DUKUH TENGAH

291 274 SURAT TANDA SUDAH MELAKSANAKAN PENELITIAN SD NEGERI WANASARI

292 275 Lampiran 29 DOKUMENTASI UJI COBA ANGKET DAN PELAKSANAAN PENELITIAN Pelaksanaan Uji Coba Angket di SD Negeri Margasari 01 Pelaksanaan Uji Coba Angket di SD Negeri Margasari 03 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Margasari 04 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Margasari 05

293 276 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Margasari 06 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Margasari 07 Pelaksanaan Uji Coba Angket di SD Negeri Dukuh Tengah 01 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Dukuh Tengah 02

294 277 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Dukuh Tengah 03 Pelaksanaan Uji Coba Angket di SD Negeri Dukuh Tengah 04 Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Wanasari

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi majunya sumber daya manusia, agar terbentuk generasi generasi masa depan yang lebih baik. Proses pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: NURYATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: NURYATI A PENGARUH KOMUNIKASI SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MUATAN MATEMATIKA SEMESTER GASAL PADA KELAS RENDAH DI SD NEGERI 1 JAGOAN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN AJIBARANG BANYUMAS

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN AJIBARANG BANYUMAS PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI DAERAH BINAAN II KECAMATAN AJIBARANG BANYUMAS Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia merupakan masalah penting yang menentukan nasib suatu negara. Suatu negara yang kualitas sumber daya manusianya bagus akan mampu

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS DEWI SARTIKA DAN GUGUS HASANUDIN KOTA TEGAL

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS DEWI SARTIKA DAN GUGUS HASANUDIN KOTA TEGAL PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS DEWI SARTIKA DAN GUGUS HASANUDIN KOTA TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan melalui pendidikan sekolah. Kualitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Tingkat pendidikan suatu bangsa merupakan cermin kesejahteraan kehidupan bangsa tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu dibahas pada bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI GUGUS V KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANSARI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANSARI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANSARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membawa perubahan yang luas dan mendasar dalam semua aspek masyarakat. Perubahan yang berlangsung cepat menyeluruh,

Lebih terperinci

ANALISIS PERANGKAT EVALUASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017 SEKOLAH DASAR NEGERI ADIREJAWETAN 01

ANALISIS PERANGKAT EVALUASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017 SEKOLAH DASAR NEGERI ADIREJAWETAN 01 ANALISIS PERANGKAT EVALUASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017 SEKOLAH DASAR NEGERI ADIREJAWETAN 01 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan terus menerus di Negara Indonesia secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan Sumber Daya Manusia terdidik dan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH KEMAMPUAN AWAL TENTANG AKUNTANSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pemberdayaan peserta didik, membangun sumber daya manusia yang berkualitas, serta mengembangkan kreativitas peserta

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Joko Mardiyanto NIM

SKRIPSI. Oleh Joko Mardiyanto NIM i KONTRIBUSI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN LIFESKILL PADA WARGA BELAJAR LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN SANDANG JAYA DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh Joko Mardiyanto

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODUL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

RIAN YOKI HERMAWAN NIM

RIAN YOKI HERMAWAN NIM PENERAPAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI SDN KEBONSARI 04 JEMBER

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DUKUNGAN ORANGTUA PADA SISWA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN AKUNTANSI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

: SRI HARTANTI A

: SRI HARTANTI A PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADAA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I SAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) DI KANTOR DAOP IV SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) DI KANTOR DAOP IV SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) DI KANTOR DAOP IV SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI WIRONANGGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: ISFA HAYYULBATHIN A510110230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( )

SKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( ) PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV SD DI-GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS SKRIPSI disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN BERBAH TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang apalagi diera globalisasi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Yachinta Triana Puspita NIM

SKRIPSI. Oleh Yachinta Triana Puspita NIM PENGARUH PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAPPRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGISEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki tempat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhui sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH POLA ASUH DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PURWOREJO NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhui sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU OTOMOTIF SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Judul BAB I PENDAHULUAN

Judul BAB I PENDAHULUAN 1 Nama Judul : Ita Wulan Septina : Hubungan antara kepribadian dan lingkungan pergaulan dengan prestasi belajar siswa kelas II program Keahlian Pemesinan SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2006/2007

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ARUM PAWESTRI SETYANINGSIH

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ARUM PAWESTRI SETYANINGSIH KONTRIBUSI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA, KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 BATURETNO TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan utnuk menciptakan kualitas individu yang memiliki karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KAUMAN LOR 03 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin berkembang. Pendidikan disebut sebagai kunci dari kemajuan Negara. Pendidikan dapat meningkatkan pola pikir seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal paling penting untuk menunjang kemajuan bangsa di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan potensi-potensi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012

KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012 KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENGARUH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI DAWUNGAN 1 TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENGARUH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI DAWUNGAN 1 TAHUN AJARAN 2014/ 2015 PENGARUH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI DAWUNGAN 1 TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan di bidang pendidikan serta lembaga pendidikan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA HINGGA JENJANG PERGURUAN TINGGI PADA WARGA KELURAHAN BUGANGIN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I TULUNG KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI I PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSI SISWA PADA

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSI SISWA PADA PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM Nina Agustyaningrum 1), Silfia Suryantini 2) 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE-DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

Oleh: UTHA CAHYA SEPTIADI A

Oleh: UTHA CAHYA SEPTIADI A PENGARUH STRATEGI BERMAIN PERAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD N KESTALAN NO. 05 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di pandang sebagai cara untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dalam mendukung tercapainya pembangunan nasional. Dengan pendidikan,

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER PADA PENULISAN SKRIPSI SKRIPSI

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER PADA PENULISAN SKRIPSI SKRIPSI PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER PADA PENULISAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI JURUSAN IPS MAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar

Lebih terperinci

PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009

PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009 PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci