BAB II DESKRIPSI OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) saat jatuh tempo (Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002).
|
|
- Handoko Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II DESKRIPSI OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) 2.1. Gambaran Umum Obligasi Syariah (Sukuk) Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil (margin/fee) serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002). Obligasi syariah di dunia internasional dikenal dengan nama sukuk. Kata sukuk merupakan bentuk jamak dari sakk merupakan istilah bahasa Arab yang dapat diartikan sebagai sertifikat. Dalam sejarah Islam, istilah sukuk dikenal sejak abad pertengahan, dimana umat Islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk digunakan oleh para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban financial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya (Abdul Aziz, 2010:121). Menurut Peraturan No. IX.A.13 hasil Keputusan Bapepam-LK Nomor: KEP-130/BL/2006 tentang penerbitan efek syariah, yang dimaksud dengan sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan tau tidak terbagi atas: 1) kepemilikan asset berwujud tertentu; 2) nilai manfaat dan jasa atas asset proyek tertentu atu aktivitas tertentu; atau 3) kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu. 9
2 10 Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa obligasi syariah (sukuk) merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan utang. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh berbagi macam akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proyek yang akan dijalankan seperti akad mudharabah, murabahah, istisna, dan ijarah Perkembangan Pasar Sukuk di Dunia Aset Industri Keuangan Syariah menutup tahun 2014 dengan sangat baik yaitu mencapai lebih dari USD 2 triliun dan saat ini pasarnya pun meluas termasuk ke berbagai negara-negara di Eropa, Korea, Australia, Brazil, Malta, Argentina, Cina, dan banyak lagi yang lainnya. Bahkan perkembangan tersebut juga cukup baik pada negara-negara yang baru saja menerapkan sistem keuangan syariah di negaranya seperti Maroko, Tunisia, Azerbeijan, Libya, Oman dan beberapa negara non muslim seperti Nigeria, Tanzania dan Afrika Selatan. Muhammad Zubair Mughal, Chief Executif Officer AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (CIBE), mengatakan bahwa di tahun 2015, aset keuangan syariah pun dapat diperkirakan melampaui USD 2,5 triliun. Adapun pangsa pasar perbankan syariah akan sebesar 86 persen, sukuk 6 persen, reksadana syariah 4 persen, asuransi syariah 2 persen dan keuangan mikro syariah satu persen (mysharing, ed. 2015). Sukuk mempermainkan perannya dalam perkembangan industri keuangan syariah di dunia. Sejak hampir dua dekade terakhir penerbitan sukuk sebagai
3 11 alternatif sumber pembiayaan baik oleh korporasi maupun negara terus mengalami perkembangan yang pesat. Berdasarkan data dari Islamic Financial Information Service (IFIS) tahun 2014, per 27 Juni 2014 total penerbitan sukuk di seluruh dunia tercatat telah mencapai kurang lebih USD 683,8 miliar. Dari total penerbitan sukuk tersebut lebih didominasi oleh penerbitan sukuk oleh negara (sovereign sukuk). Jumlah penerbitan sovereign sukuk di seluruh dunia mencapai kurang lebih USD 397,8 miliar atau sebanyak 57% dari total penerbitan sukuk. Sedangkan sukuk korporasi menempati posisi kedua, dengan total penerbitan mencapai USD 198 miliar atau sebesar 29% dari total penerbitan sukuk Perkembangan Sukuk di Indonesia Di Indonesia, sejak Dewan Syariah Nasional mengeluarkan fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah, maka sebagai tindak lanjut di atas pada bulan Oktober 2002 obligasi syariah pertama kali diterbitkan di pasar modal Indonesia oleh sektor swasta yaitu PT Indosat, Tbk dengan menggunakan akad mudharabah dan tingkat imbal hasil 16,75%. Kesuksesan obligasi syariah yang diluncurkan oleh PT. Indosat Tbk membuat beberapa emiten menyusul meluncurkan obligasi syariah. Emitenemiten tersebut diantaranya PT. Berlian Laju Tanker Tbk dengan nilai emisi Rp 60 milyar, PT. Bank Bukopin dengan nilai emisi Rp 50 milyar, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dengan nilai emisi Rp 200 milyar, PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan nilai emisi Rp 200 milyar, dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dengan nilai emisi Rp 1,5 triliun.
4 12 Sejak pertama kali diterbitkan tahun 2002, penerbitan obligasi syariah di pasar modal Indonesia terus mengalami perkembangan, sampai saat ini (Desember 2015) secara kumulatif terdapat 87 penerbitan sukuk korporasi oleh emiten dengan total emisi sebesar Rp ,0 miliar. Dari jumlah tersebut, per Desember 2015 ada 47 sukuk korporasi yang masih outstanding dengan nilai Rp ,0 miliar. Adapun trend perkembangan penerbitan sukuk di Indonesia sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sebagaimana pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Grafik Perkembangan Nilai Emisi Sukuk di Indonesia Tahun 2010 s.d 2015 Sumber : Adapun Perusahaan-Perusahaan yang telah menerbitkan Obligasi Syariah (Sukuk) di Pasar Modal Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2015 antara lain sebagai berikut:
5 13 Tabel 2.1 Daftar Perusahaan Penerbit Sukuk Tahun No. Perusahaan Penerbit Obligasi Perusahaan Penerbit Obligasi No. Syariah Syariah 1. PT Adhi Karya (Persero), Tbk 17. PT Indosat, Tbk 2. PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk 18. PT Lotte Chemical Titan Nusantara 3. PT Aneka Gas Industri 19. PT Matahari Putra Prima, Tbk 4. PT Apexindo Pratama Duta, Tbk 20. PT Mayora Indah, Tbk 5. PT Bakrieland Development, 21. PT Metrodata Electronic, Tbk Tbk 6. PT Bank Bukopin, Tbk 22. PT Mitra Adi Perkasa, Tbk 7. PT Bank Pembangunan Daeran Sulawesi Selatan 23. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) 8. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 24. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 9. PT Bank Syariah Mandiri 25. PT Pupuk Kalimantan Timur 10. PT Bank Muamalat Indonesia, 26. PT Ricky Putra Globalindo, Tbk Tbk 11. PT Berlian Laju Tanker, Tbk 27. PT Salim Ivomas Pratama 12. PT Berlina, Tbk 28. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk 13. PT Ciliandra Perkasa 29. PT Sumberdaya Sewatama 14. PT Citra Marga Nushapala 30. PT Summarecon Agung Tbk Persada, Tbk 15. PT CSM Corporatama (Indorent) 31. PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 16. PT Humpus Intermoda Transportasi, Tbk 32. PT XL Axiata, Tbk Sumber : Tantangan dan Peluang bagi Pelaku Pasar Sukuk di Indonesia Salah satu tantangan utama dan menjadi dasar pertimbangan investor tentang Sukuk adalah belum terdapat konsensus industri mengenai apa yang menjadi dasar suatu produk dinyatakan memenuhi kaidah Syariah. Konsensus dan Standarisasi sangat penting untuk meningkatkan likuiditas pasar modal syariah
6 14 dan pengembangan instrumen keuangan syariah. 4 (empat) tantangan utama dalam pengembangan Sukuk: a) Belum adanya standarisasi, menyebabkan tingginya biaya pembentukan produk syariah maupun biaya transaksi; b) Kurang likuid, sehingga pasar dan pembentukan harga menjadi tidak efisien; c) Masih terbatasnya pengaturan yang terpadu; d) Belum terdapat pemahaman dan kejelasan mengenai apa yang terjadi jika terjadi kasus kegagalan, hak hak para investor perlu lebih jelas. Adapun Peluang-peluang Pasar Sukuk di Indonesia Menurut Hasan F dalam Seminar MES Bulanan tahun 2010, antara lain : a) Secara demographi keuangan syariah sangat potensial; hampir ¼ penduduk dunia dan sekitar 80% penduduk Indonesia beragama Islam, sebagai investor potensial; b) Industri keuangan syariah relatif masih baru dan mengalami pertumbuhan sangat cepat; c) Dukungan dari pemerintah dalam bentuk pengembangan pasar, infrastruktur, dan regulasi d) Penerbit, termasuk pemerintah, melihat Sukuk sebagai sarana pembiayaan yang atraktif untuk berbagai proyek infrastruktur dan sarana publik.
Perkembangan Sukuk Korporasi Okt. 2015
SUKUK Miliar Rp 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 14.483,4 90 80 80 70 60 8.284,0 50 41 40 30 20 10 0 2010 2011 2012 2013 2014 Okt. 2015 Nilai Outstanding
Lebih terperinciPerkembangan Penerbitan Sukuk dan Sukuk Korporasi Outstanding per 31 Oktober ,0 7,26
SUKUK 14.000,0 Miliar Rp Perkembangan Penerbitan Sukuk dan Sukuk Korporasi Outstanding per 31 Oktober 2014 66 Jumlah 70 12.000,0 12.3 60 10.000,0 50 8.000,0 7,26 40 6.000,0 34 30 4.000,0 20 2.000,0 10-2002
Lebih terperinciPerkembangan Sukuk Korporasi Jul-15
SUKUK Miliar Rp 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 14.483,4 90 80 80 70 60 8.284,0 50 41 40 30 20 10 0 2010 2011 2012 2013 2014 31-Jul-15 Nilai Outstanding
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
SUKUK JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah 2002 175.0 1 175.0 1
Lebih terperinciPerkembangan Penerbitan Sukuk Korporasi dan Sukuk Korporasi Outstanding 14,
SUKUK Miliar Rp Perkembangan Penerbitan Sukuk Korporasi dan Sukuk Korporasi Outstanding Jumlah 14,000.0 64 70 12,000.0 10,000.0 8,000.0 6,000.0 11,994.4 7,260.0 35 60 50 40 30 4,000.0 20 2,000.0 10-2002
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING. Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding. Total Nilai (Rp miliar)
SUKUK JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah 2002 175.0 1 175.0 1
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENERBITAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) DAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) YANG MASIH BEREDAR ( OUTSTANDING)
SUKUK PERKEMBANGAN PENERBITAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) DAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) YANG MASIH BEREDAR ( OUTSTANDING) dalam miliar rupiah 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 50 45 40
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENERBITAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) DAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) YANG MASIH BEREDAR (OUTSTANDING)
dalam milyar rupiah SUKUK PERKEMBANGAN PENERBITAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) DAN SUKUK (OBLIGASI SYARIAH) YANG MASIH BEREDAR (OUTSTANDING) 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 50 45 40 35
Lebih terperinciPerkembangan Sukuk Korporasi. Nilai Outstanding Total Nilai emisi Jumlah Outstanding Total Jumlah Penerbitan
SUKUK Miliar Rp 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 12.956,480 71 70 60 50 7.105,0 40 35 30 20 10 0 Nilai Outstanding Total Nilai emisi Jumlah Outstanding
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
SUKUK JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah 2002 175,0 1 175,0 1
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah 2002 175,0 1 175,0 1 2003 740,0
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING
SUKUK JUMLAH TOTAL NILAI DAN JUMLAH EMISI SUKUK DAN SUKUK OUTSTANDING Tahun Emisi Sukuk Sukuk Outstanding Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah Total Nilai (Rp miliar) Total Jumlah 2002 175,0 1 175,0 1
Lebih terperinciDEVELOPMENT OF CORPORATE SUKUK ISSUANCE AND CORPORATE SUKUK OUTSTANDING
SUKUK DEVELOPMENT OF CORPORATE SUKUK ISSUANCE AND CORPORATE SUKUK OUTSTANDING Billion Rp 14.000,0 12.000,0 10.000,0 Number 70 65 12.294,4 60 50 8.000,0 6.000,0 4.000,0 40 33 30 6.958,0 20 2.000,0 10-2002
Lebih terperinciPerkembangan Sukuk Korporasi sept. 2015
SUKUK Miliar Rp 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 Perkembangan Sukuk Korporasi 14,483.4 80 8,284.0 41 Jumla 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2010 2011 2012 2013 2014 sept. 2015 0 Nilai Outstanding
Lebih terperinciDevelopment of Corporate Sukuk Issuance and Corporate Sukuk Outstanding
SUKUK Development of Corporate Sukuk Issuance and Corporate Sukuk Outstanding Billion Rp 14.000,0 12.000,0 Number of 70 65 12.594,4 60 10.000,0 50 8.000,0 6.000,0 7.258,0 34 40 30 4.000,0 20 2.000,0 10-2002
Lebih terperinciJan Feb Mar Apr May June July Agst Sept
SUKUK Billion Rp 14.000,0 Development of Corporate Sukuk Issuance and Corporate Sukuk Outstanding Number of Sukuk 70 12.000,0 65 12.294,4 60 10.000,0 50 8.000,0 6.000,0 40 6.958,0 33 30 4.000,0 20 2.000,0
Lebih terperinciJan Feb Mar Apr May June July Ags Sept Oct Nov
SUKUK Development of Corporate Sukuk Issuance and Corporate Sukuk Outstanding Billion Rp 14.000,0 Number of 68 70 12.000,0 12.727,4 60 10.000,0 50 8.000,0 40 7.391,0 6.000,0 34 30 4.000,0 20 2.000,0 10-2002
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi , ,0
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 30.000 Jumlah 140 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 125 25.573,40 69 14.289,0 120 100 80 60 40 20 0 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Juli 0
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi , ,0
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 30.000 Jumlah 140 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 125 25.573,40 71 15.134,0 120 100 80 60 40 20 0 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Juni 0
Lebih terperinciJuni
SUKUK Miliar Rp 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 14,483.4 90 80 80 70 8,444.0 60 50 42 40 30 20 10 0 2010 2011 2012 2013 2014 Juni Nilai Outstanding
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi , ,0
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 30.000 25.000 124 Jumlah 140 120 20.000 15.000 10.000 24.741,40 14.396,0 69 100 80 60 40 5.000 20 0 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Okt 0 Nilai
Lebih terperinciPerkembangan Sukuk Korporasi may 15
SUKUK Miliar Rp 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi 13.579,0 Jumlah 80 73 70 60 50 7.728,0 40 36 30 20 10 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Lebih terperinciPerkembangan Sukuk Korporasi. Sukuk Korporasi Yang Masih Beredar 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H
Sukuk Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 18.000 16.000 Jumlah 100 16.114,0 90 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 87 9.802,0 46 Jan 2010 2011 2013 2014 2015 2016 80 70 60 50 40 30 20 10
Lebih terperinciSukuk. Sukuk Korporasi Yang Masih Beredar 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H. Perkembangan Sukuk Korporasi
Sukuk Miliar Rp 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 16.114,0 100 87 90 80 70 9.902,0 60 47 50 40 30 20 10 0 Des 2010 2011 2013 2014 2015 Nilai
Lebih terperinciSukuk 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H. Perkembangan Sukuk Korporasi. Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Sukuk Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 Jumlah 100 16.114,0 90 87 80 70 9.802,0 60 50 46 40 30 20 10 0 Jan Feb 0 2010 2011 2012 2013 2014
Lebih terperinciSukuk 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H. Perkembangan Sukuk Korporasi. Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Sukuk Miliar Rp 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Sukuk Korporasi Jumlah 100 16.114,0 90 87 80 70 9.520,0 60 50 40 45,0 30 20 10 0 Jan Feb Mar 2010 2011 2013 2014
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Miliar Rp 20.000 18.000 16.000 14.000 Perkembangan Sukuk Korporasi 18.551,40 90 Jumlah 100 90 80 70 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 11.111,0 45 Jan Feb Mar Apr Apr May
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Miliar Rp 20.000 18.000 16.000 Perkembangan Sukuk Korporasi 18.692,40 Jumlah 100 95 90 80 14.000 12.000 10.756,0 70 60 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Jan Feb Mar Apr Apr May
Lebih terperinciREKSA DANA SYARIAH SUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi , ,0
REKSA DANA SYARIAH SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 30.000 Jumlah 140 25.000 122 120 20.000 15.000 10.000 24.441,40 14.259,0 68 100 80 60 40 5.000 20 0 Agsts 2012 2013 2014 2015 2016 2017 0
Lebih terperinciSUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi. 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan
SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 20.000 18.925,00 Jumlah 120 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 97 11.044,0 51 okt 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 100 80 60 40
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu tempat bagi pihak yang memiliki kelebihan dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan oleh bursa efek.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan pasar modal dalam aktifitas perekonomian sebuah negara sangat penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk membesarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Konsep keuangan berbasis syariah islam (Islamic Finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh
Lebih terperinciSUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi. 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan
SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 25.000 Jumlah 120 100 20.000 100 15.000 10.000 20.425,40 11,748 52 80 60 40 5.000 20 0 Desember 2011 2012 2013 2014 2015 2016 0 Nilai Outstanding Jumlah Sukuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan operasinya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan operasinya. Sumber pembiayaan yang sering digunakan oleh perusahaan ada tiga macam, yaitu saham, obligasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi berbasis syariah (Islam) yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran pasar modal sebagai lembaga intermediasi dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran pasar modal sebagai lembaga intermediasi dalam perekonomian suatu negara tidak bisa diabaikan. Melalui pasar modal syariah, masyarakat dapat berpartisipasi dalam
Lebih terperinciSUKUK. Perkembangan Sukuk Korporasi. 1 S T A T I S T I K P A S A R M O D A L S Y A R I A H Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan
SUKUK Perkembangan Sukuk Korporasi Miliar Rp 25.000 Jumlah 120 100 20.000 100 15.000 10.000 20.425,40 11.878,0 53 80 60 40 5.000 20 0 Desember 2011 2012 2013 2014 2015 2016 0 Nilai Outstanding Jumlah Sukuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pengenaan Pajak di Indonesia Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara Indonesia lebih-lebih dalam beberapa tahun terakhir ini. Dari tahun ke tahun
Lebih terperinciSampel Penelitian. Nama Obligasi Syariah Nama Perusahaan Karakteristik Sampel 2008 a b c Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008
LAMPIRAN 1 N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sampel Penelitian Nama Obligasi Syariah Nama Perusahaan Karakteristik Sampel 2008 a b c Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 PT Indosat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan dana yang bersumber dari luar perusahaan untuk pengembangan usahanya. Dana luar itu, selain berupa pinjaman dari bank dapat pula dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun meski baru,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri keuangan syariah termasuk industri yang baru berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun meski baru, perkembangan industri syariah termasuk
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pasti akan membutuhkan dana sebagai modal tambahan untuk menjalankan operasinya. Modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut dapat berasal dari
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan
Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Indomobil Wahana trade Bank DKI Bank Bukopin. Artha Prima Finance Fasfood Indonesia Selamat sempurna Bank Panin Serasi autoraya Lautan Luas. Astra Sedaya Finance Bank
Lebih terperinciSUKUK. MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010
SUKUK MOHAMAD TOYYIB WIBIKSANA KAJIAN PEKANAN LISENSI 5 Mei 2010 Pengertian Sukuk ص ك و ك) ) adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk jamak (plural) dari kata Sakk ( ص ك ك ), yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat diketahui perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian suatu negara biasanya dapat dilihat dari keberadaan suatu pasar modal. Sebuah negara industri maju maupun negara industri baru selalu
Lebih terperinciIkhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Saldo awal
b. Bank Umum Konvensional Pihak ketiga Bank BPD Aceh 3.456 1.700 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.034.219 139.850 Dolar Amerika Serikat Union Bank of California -- 55.053.595 Wachovia Bank N.A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan sumber pembiayaan yang dapat diperoleh melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan sukuk saat ini karena tingginya likuiditas di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan sukuk saat ini karena tingginya likuiditas di Timur Tengah karena booming minyak bumi dan meningkatnya kesadaran akan investasi yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang. berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi dan praktisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini terjadi kebangkitan kembali Sistem Ekonomi Islam, yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah. Kondisi ini menurut para akademisi
Lebih terperinciObligasi Korporasi No Nama Terbit Jatuh Tempo Kupon Size Rating
Obligasi Korporasi Donaldson (1961) yang memulai Pecking Order Theory (POC) mengemukakan dari hasil penelitiannya bahwa perusahaan dalam membiayai operasi dan investasinya mempunyai urutan yaitu laba ditahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negaranegara Islam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Menurut Sugiyono (2012) objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yaitu masalah pemenuhan kebutuhan dana. Kondisi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengembangkan usahanya atau melakukan ekspansi, perusahaan sering dihadapkan pada berbagai kendala. Salah satu kendala yang dihadapi perusahaan yaitu
Lebih terperinciBAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES
20 BAB II PASAR MODAL SYARIAH DAN PROSES SCREENING DES A. Pasar Modal Syariah 1. Pengertian Pasar Modal Syariah Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalankan usaha, perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan operasinya. Sumber pembiayaan yang sering digunakan oleh perusahaan ada tiga macam, yaitu saham,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor ekonomi dan keuangan mengalami banyak perkembangan untuk mencari model ekonomi yang lebih komprehensif.salah satu alternatif pilihan adalah mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam telah diterima secara luas di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep keuangan berbasis syariah Islam telah diterima secara luas di dunia dan telah menjadi alternatif baik bagi pasar yang menghendaki kepatuhan syariah (syariah
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SUKUK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperincimerupakan sinyal bagi investor untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam mengembangkan dan mencapai tujuan usahanya sering dihadapkan dengan berbagai kendala seperti masalah pemenuhan kebutuhan dana. Sumber-sumber
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.04/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN
Lebih terperinciInvestasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera
Investasi Untuk Pembangunan Bangsa Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH Gedung A.A. Maramis II Lantai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi
106 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik untuk memperoleh model prediksi peringkat Obligasi Syariah yang terbentuk dari rasio
Lebih terperinciProsiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:
Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-6561 Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage terhadap Peringkat Sukuk (Penelitian Terhadap Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Sukuk dan
Lebih terperinciPRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul
PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH Training of Trainer Modul Regulasi di Pasar Modal Syariah 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi dalam ekonomi syariah merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan. Karena dengan berinvestasi, harta yang dimiliki menjadi lebih produktif
Lebih terperinci2016 ANALISIS PERBAND INGAN TINGKAT PROFITABILITASD AN LIKUID ITAS PERUSAHAAN SEBELUM D AN SESUD AH PENERBITAN SUKUK KORPORASI
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan sektor keuangan yang semakin dinamis menuntut perusahaan untuk mampu menjaga keseimbangan pertumbuhan perusahaannya, salah satu aspek penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam pasar modal Indonesia ada berbagai macam sekuritas, salah satu sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara menerbitkan surat
Lebih terperinciPELUANG DAN TANTANGAN PERKEMBANGAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DI INDONESIA
1 PELUANG DAN TANTANGAN PERKEMBANGAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DI INDONESIA Putri Armadiyanti Universitas Negeri Surabaya Email: putriarmadiyanti92@gmail.com Abstract Currently the existence of Islamic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Badan Pengawas Pasar Modal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya, perusahaan dapat memilih beberapa alternatif sumber dana tambahan yang ada, antara lain
Lebih terperinciPasar Modal Syariah Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan 22 May 2015
Pasar Modal Syariah Indonesia Otoritas Jasa Keuangan 22 May 2015 Market Outlook 2 Aset Industri Keuangan Syariah Triliun Rupiah Jenis 2010 2011 2012 2013 2014 2015 22 May-15 MARKET SHARE (22 May 2015)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sebagai variable independen, dan Net Profit Margin perusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Waktu yang di perlukan dalam melakukan penelitian ini adalah selama 2 semester yaitu dari September 2014 sampai Agustus 2015. Objek yang akan diteliti
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN OBLIGASI SYARIAH KORPORASI Oleh Iwan Pontjowinoto, 2007 Diambil dari disertasi Program Doktor UNPAD
HASIL PENELITIAN OBLIGASI SYARIAH KORPORASI Oleh Iwan Pontjowinoto, 2007 Diambil dari disertasi Program Doktor UNPAD PENDAHULUAN Tidak dapat disangkal lagi, krisis keuangan tahun 1997-1998 telah membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dalam perekonomian ( Nurlita, 2014). Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peran penting sebagai sarana investasi jangka panjang dalam perekonomian ( Nurlita, 2014). Pasar modal merupakan pasar yang didefinisikan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK I. UMUM Setiap Penawaran Umum wajib mengikuti ketentuan Penawaran
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan perbankan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SUKUK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis aset yang bisa dijadikan alternatif investasi selain saham dalam pasar modal adalah obligasi. Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan berbagai macam instrumen keuangan seperti hutang (obligasi), saham, instrumen derivatif dan instrumen lainya, juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Obligasi sebagai salah satu instrumen pasar modal adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh Emiten kepada Pemegang Obligasi dengan kewajiban membayar bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi besar bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi terbesar adalah Jawa Timur. Sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anjuran atas sistem bagi hasil atau profit sharing, serta larangan terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep keuangan Islam berbasis syariah (Islamic finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh negara-negara
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH IJARAH DI INDONESIA PERIODE PENELITIAN
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH IJARAH DI INDONESIA PERIODE PENELITIAN 2003-2007 Diajukan Oleh : Devi
Lebih terperinciSiaran Pers Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) Periode I Tahun 2016
Siaran Pers Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) Periode I Tahun 2016 Jakarta, Mei 2016 DES Periode I Tahun 2016 Ditetapkan sesuai Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor Kep-22/D.04/2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan dana pada surat berharga (financial asset) yang diharapkan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset berupa harta maupun dana pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi memberikan pelajaran tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang perilaku, etika, dan moral yang tidak bisa dipisahkan dari disiplin ilmu lainnya. Ilmu ekonomi memberikan pelajaran tentang nilai-nilai
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. internasional. Sukuk berasal dari bentuk jamak sakk dalam Bahasa Arab yang
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Perkembangan Obligasi syariah Obligasi syariah (sukuk) pertama kali diperkenalkan di daerah Timur Tengah pada abad
Lebih terperinciSambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam
Sambutan Utama Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Seminar Internasional IFSB Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang Terhormat: Tn.
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Obligasi Syariah (Sukuk) di Indonesia Sejarah Sukuk dan Perkembangan Sukuk Dunia
50 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Obligasi Syariah (Sukuk) di Indonesia 4.1.1. Sejarah Sukuk dan Perkembangan Sukuk Dunia Sukuk pertama kali diperkenalkan di daerah Timur Tengah pada abad pertengahan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan sangat mempengaruhi iklim usaha di Indonesia. Para pelaku bisnis harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian baik global maupun regional dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami pasang surut, contohnya krisis ekonomi yang terjadi di Eropa
Lebih terperinciKeberadaan Obligasi Syari ah di Indonesia: Peluang dan Tantangannya
Keberadaan Obligasi Syari ah di Indonesia: Peluang dan Tantangannya Bachruddin Universitas Islam Indonesia bachruddin@fe.uii.ac.id The role of syari ah obligation (sukuk) has been prospective, due to the
Lebih terperinciSeri SR-005. Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel.
Tumbuhkan Semangat Pendidikan dengan Sukuk Negara Ritel Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan www.valburysecurities.co.id 2013 PERKEMBANGAN PASAR KEUANGAN SYARIAH & SUKUK NEGARA
Lebih terperinciSTATISTIK PASAR MODAL
01-05 Juni 2009 STATISTIK PASAR MODAL 2,078.93 IDX 2,396.35 1,916.83 STI 2,329.08 1,075.50 KLSE 1,044.11 604.57 SETI 2,528.68 560.41 PSE 2,389.31 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BAPEPAM-LK, BIRO
Lebih terperinci