BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Timur merupaklan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagaimana diketahu bahwa NTB terdiri dari dua Pulau yaitu Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Kabupaten Lombok Timur sendiri berada dipaling Timur Pulau Lombok yang menjadi tempat berlangsungnya penelitian ini. Deskripsi Kabupaten Lombok Timur ini memuat berbagai gambaran tentang Lombok Timur secara menyeluruh mulai dari sejarah Lombok Timur, logo dan penjelasannya, kondisi geografis, pemerintahan, penduduk dan ketenagakerjaan, pertanian, perikana, industri, perdagangan, perhubungan, komunikasi, pariwisata, seni budaya dan olahraga, serta pendapatan regional. Gambaran menyeluruh mengenai berbagai kondisi tersebut diperoleh peneliti dari dokumen BPS Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 dan juga didapat peneliti dari berbagi sumber baik itu dari hasil wawancara, analisis dokumen, serta observasi langsung. Untuk lebih jelasnya gambaran mengenai Lombok Timur dijelaskan di bawah ini: 1. Sejarah Kabupaten Lombok Timur Pada masa penjajahan Belanda Pulau Lombok dan Bali dijadikan satu wilayah kekuasaan pemerintahan dengan status Karesidenan dengan ibukota Singaraja berdasarkan Staabtlad Nomor 123 Tahun 1882 kemudian berdasarkan Staatblad Nomor 181 tahun 1895 tanggal 31 Agustus 1895 Pulau Lombok ditetapkan sebagai daerah yang diperintah langsung oleh Hindia Belanda. Staatblad ini kemudian disempurnakan dengan Staatblad Nomor 185 Tahun 1895 dimana Lombok diberikan status Afdeeling dengan Ibu Kota Ampenan. Dalam afdeeling ini Lombok dibagi menjadi dua Onder Afdeeling yaitu Onder Afdeeling Lombok Timur dengan ibukota Sisi (Labuhan Haji) dan Onder Afdeeling Lombok Barat dengan Ibu Kota Mataram, masing-masing Onder Afdeeling diperintah oleh seorang Contreleur (Kontrolir). 90

2 91 Untuk Lombok Timur dibagi menjadi 7 wilayah kedistrikan yaitu Pringgabaya, Masbagik, Rarang, Kopang, Sakra, Praya dan Batukliang. Akibat pecahnya perang Gandor melawan Belanda tahun 1897 dibawah pimpinan Raden Wirasasih dan Mamiq Mustiasih maka pada tanggal 11 Maret 1898 Ibu Kota Lombok Timur dipindahkan dari Sisi ke Selong. Selanjutnya dengan Staatblad Nomor 248 tahun 1898 diadakan perubahan kembali terhadap Afdeeling Lombok yang semula 2 menjadi 3 Onder Afdeeling yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Untuk Onder Afdeeling Lombok Timur terdiri dari 4 kedistrikan yaitu Rarang, Masbagik, Sakra dan Pringgabaya. Dalam perkembangan berikutnya dibagi lagi menjadi 5 distrik yaitu: 1. Rarang Barat dengan ibukota Sikur dipimpin oleh H. Kamaluddin 2. Rarang Timur dengan ibukota Selong dipimpin oleh Lalu Mesir 3. Masbagik dengan ibukota Masbagik dipimpin oleh H. Mustafa 4. Sakra dengan ibukota Sakra dipimpin oleh Mamiq Mustiarep 5. Pringgabaya dengan ibukota Pringgabaya dipimpin oleh L. Moersaid Seiring dengan terbentuknya daerah Swatantra Tingkat I Nusa Tenggara Barat dengan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1958 maka dibentuk pula 6 (enam) Daerah Tingkat II dalam lingkungan Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 59 Tahun Secara yuridis formal maka daerah Swatantra Tingkat II Lombok Timur terbentuk pada tanggal 14 Agustus 1958 yaitu sejak di undangkannya Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 dan Undang-Undang Nomor 69 Tahun Pembentukan daerah Swatantra Tingkat II Lombok Timur secara nyata dimulai dengan diangkatnya seorang pejabat sementara Kepala Daerah dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor UP.7/14/34/1958 tanggal 29 Oktober 1958 dan sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah ditetapkan Idris H.M. Djafar terhitung 1 Nopember Setelah terbentuknya Daerah Swatantra Tingkat II Lombok Timur maka selambat-lambatnya dalam waktu 2 tahun PJS Kepala Daerah harus sudah membentuk Badan Legislatif (DPRD) yang akan memilih Kepala Daerah yang definitif. Dengan terbentuknya DPRD maka pada tanggal 29 Juli 1959 DPRD

3 92 Lombok Timur berhasil memilih Anggota Dewan Pemerintah Daerah Peralihan yaitu Mamiq Djamilah, H.M. Yusi Muchsin Aminullah, Yakim, Abdul Hakim dan Ratmawa. Dalam perkembangan berikutnya DPRD Daswati II Lombok Timur dengan keputusan Nomor 1/5/II/104/1960 tanggal 9 April 1960 mencalonkan dan mengusulkan L. Muslihin sebagai Kepala Daerah yang kemudian mendapat persetujuan pemerintah pusat dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor UP.7/12/ tanggal 2 Juli Dengan demikian L. Muslihin Bupati Kepala Daerah Lombok Timur yang pertama sebagai hasil pemilihan oleh DPRD Tingkat II Lombok Timur. Jabatan tersebut berakhir sampai 24 Nopember Sejalan dengan pemerintahan di daerah maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I NTB tanggal 16 Mei 1965 Nomor 228/Pem.20/1/12 diadakan pemekaran dari 5 distrik menjadi 18 distrik (Kecamatan) yang membawahi 73 desa, yaitu Kecamatan Selong, Dasan Lekong, Tanjung, Suralaga, Rumbuk, Sakra, Keruak, Apitaik, Montong Betok, Sikur, Lendang Nangka, Kotaraja, Masbagik, Aikmel, Wanasaba, Pringgabaya, Sambelia dan Terara. Dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor UP.14/8/ tanggal 24 Nopember 1966 masa jabatan L. Muslihin berakhir dan diganti oleh Rahadi Tjipto Wardoyos ebagai pejabat Bupati sampai dengan 15 Agustus Selanjutnya dengan SK Mendagri Nomor UP.9/2/ tanggal 15 Agustus 1967 diangkatlah R.Roesdi menjadi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lombok Timur yang definitif. Pada masa pemerintahan R. Roesdi dibentuk alat alat kelengkapan Pemerintah Daerah yaitu Badan Pemerintah Harian dengan anggota H.L.Moh. Imran, BA, Mustafa, Hasan, L. Fihir dan Moh. Amin. Pada periode ini atas pertimbangan efisiensi dan rentang kendali pengawasan serta terbatasnya sarana dan prasarana maupun personil diadakanlah penyederhanaan kecamatan dari 18 menjadi 10 kecamatan yaitu Kecamatan Selong, Sukamulia, Sakra, Keruak, Terara, Sikur, Masbagik, Aikmel, Pringgabaya dan Sambelia. Berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor Pemda/7/18/ tanggal 10 Nopember 1973 masa jabatan R. Roesdi selaku Bupati KDH Tingkat

4 93 II Lombok Timur diperpanjang. Kemudian dengan berlakunya UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintah di Daerah, kedudukan Bupati dipertegas sebagai penguasa tunggal di daerah sekaligus sebagai administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pada periode ini dibentuk Sekretariat Wilayah/Daerah sebagai pelaksana UU Nomor 5 tahun Pemerintah kecamatan pada masa ini masih tetap 10 kecamatan sedangkan desa berjumlah 96 dengan rincian desa swakarsa 91, swadaya 2 dan swasembada 3 desa. Jumlah dinas 6 buah yaitu Dinas Pertanian Rakyat, Perikanan, Perkebunan, Kesehatan, PU dan Dispenda sedangkan instansi vertikal 19 buah. Perkembangan selanjutnya yaitu pada periode Bupati KDH Tingkat II Lombok Timur dijabat oleh Saparwadi yang ditetapkan melalui SK Menteri Dalam Negeri Nomor Pem.7/4/31 tanggal 7 Februari 1979, jabatan ini dipangku selama 2 periode namun berakhir sebelum waktunya karena meninggal dunia 13 Maret Pada periode ini terjadi pergantian Sekwilda dari Moh. Amin kepada Drs. L. Djafar Suryadi. Oleh karena meninggalnya Saparwadi maka oleh Gubernur NTB Gatot Suherman menunjuk Sekwilda H. L. Djafar Surayadi sebagai Pelaksana Tugas Bupati Lombok Timur dengan SK Nomor 314 tahun 1987 tanggal 21 Desember Kemudian dengan keputusan DPRD Nomor 033/SK.DPRD/6/1988, DPRD berhasil memilih calon Bupati Kepala Daerah yaitu Abdul Kadir dengan 36 suara, H. L. Ratmawa 5 suara dan Drs. H. Abdul Hakim 4 suara, dengan demikian maka Abdul Kadir berhak menduduki jabatan sebagai Bupati Lombok Timur sesuai SK Mendagri Nomor tanggal 13 Juli 1988, jabatan ini berakhir sampai tahun Pada tahun 1989 terjadi pergantian Sekwilda dari Drs. Djafar Suryadi kepada Drs. H. L. Fikri yang dilantik 23 Nopember Periode berikutnya tahun Bupati Lombok Timur dijabat oleh Moch. Sadir yang ditetapkan dengan SK Menteri Dalam Negeri Nomor tanggal 3 Juli 1993 dan dilantik 28 Juli Pada masa kepemimpinannya dibangun Wisma Haji Selong, Taman Kota Selong, Pintu Gerbang Selamat Datang serta Kolam Renang Tirta Karya Rinjani. Pada periode ini H.L. Fikri selaku Sekwilda ditarik ke Propinsi untuk sementara menunggu Sekwilda yang

5 94 definitif ditunjuklahmoch. Aminuddin,BA Ketua BAPPEDA saat itu sebagai Pelaksana Tugas Sekwilda sampai dengan dilantiknya H. Syahdan, SH.,SIP. sebagai Sekwilda definif berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor tanggal 8 Februari Ditengah situasi Negara yang sedang dilanda berbagai krisis dan berhembusnya era reformasi yang ditandai berhentinya Soeharto sebagai Presiden RI pada bulan Mei 1998, bulan Agustus 1998 DPRD Dati II Lotim berdasarkan hasil Pemilu 1997 megadakan pemilihan Bupati Lombok Timur masa bakti Tiga calon Bupati saat itu adalah H. Moch. Ali Bin Dachlan, SH, Achman Muzahar, SH dan H. Syahdan, SH.,SIP. Dalam pemilihan itu H. Syahdan, SH.,SIP. terpilih sebagai Bupati dengan memperoleh suara 23, H. Moch. Ali Bin Dachlan, SH, meperoleh 21 suara sedangkan Achman Muzahar, SH tidak mendapat suara. Pada kepemimpinan H. Syahdan, SH jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) dijabat oleh H. L. Kamaluddin, SH yang dilantik berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor tanggal 26 Mei Sebagai dampak bergulirnya era reformasi pada tahun 1999 dilaksanakan pemilihan umum diseluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Lombok Timur yang diikuti banyak partai politik. Dari hasil Pemilu 1999 di Lombok Timur berhasil membentuk DPRD periode Pada periode ini berlangsung suksesi kepemimpinan Bupati Lombok Timur. DPRD berhasil menetapkan 5 pasangan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. Pada pemilihan yang berlangsung sangat demokratis ini berhasil terpilih H. Moh. Ali Bin Dachlan sebagai Bupati Lombok Timur dan H. Rachmat Suhardi, SH sebagai Wakil Bupati Lombok Timur untuk masa bakti Pasangan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah ini dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: Tahun 2003 dan Nomor: Tahun 2003 tertanggal 27 Agustus Tahun 2004 berlangsung pemilihan umum anggota DPR/DPD, DPRD I, DPRD II, termasuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Untuk Kabupaten Lombok Timur berhasil terbentuk DPRD Periode dan dilantik pada

6 95 tanggal 5 Agustus 2004, sedangkan Pimpinan DPRD dilantik pada tanggal 18 Mei 2005 dengan Ketua H. M. Syamsul Luthfi, SE, Wakil Ketua TGH. Nasruddin dan H. Syamsuddin Gahtan. Pada tahun 2006 berlangsung pergantian jabatan Sekretaris Daerah dari H. L. Kamaluddin, SH kepada penggantinya L. Nirwan, SH. Pada tanggal 7 Juli 2008 Lombok Timur melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menetapkan 3 (tiga) pasangan Calon Kepala Daerah. Berdasarkan hasil rapat rekapitulasi perhitungan suara oleh KPUD Lotim, pasangan H.M. Sukiman Azmy dan H.M. Syamsul Luthfi (SUFI) meraih suara terbanyak yakni 49,90 persen suara. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : Tahun 2008 pasangan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah ini dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur masa bhakti Logo Daerah dan Penjelasannya Gambar 4.1. Logo Kabupaten Lombok Timur Penjelasannya: 1. Perisai Segi Lima berwarna kuning dan hitam melambangkan seni dan budaya yang berdasarkan Pancasila 2. Bintang Persegi Lima berwarna kuning emas melambangkan Tuhan Yang Maha Esa 3. Padi dan Kapas, padi berwarna kuning, kapas berwarna hijau dan putih melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan 4. Bunga Teratai bersegi lima berwarna putih melambangkan kesucian yang berdasarkan Pancasila

7 96 5. Gunung yang berwarna biru tua dan berasap melambangkan o Gunung melambangkan gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi di Lombok Timur yang mengandung arti kebesaran jiwa membangun kejayaan o Asap menandakan gunung berapi yang berarti melambangkan jiwa masyarakat Lombok Timur yang dinamis 6. Dataran berwarna hijau dibawah gunung adalah dataran yang melambangkan daerah yang bersifat agraris 7. Tugu bertangga lima tingkat berwarna kuning melambangkan semangat perjuangan masyarakat Lombok Timur dalam membela dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan jiwa patriotisme Pancasila 8. Roda bergigi dua belas berwarna putih melambangkan usaha pemerintah dan rakyat yang tak henti-hentinya untuk mencapai masyarakat adil dan makmur 9. Pita berwarna putih melambangkan kedaulatan dan kebesaran Negara Republik Indonesia 10. Pita bertuliskan Patuh Karya adalah motto Kabupaten Lombok Timur 11. Saat terbentuknya Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 27 Desember 1958 dinyatakan dengan jumlah: a. Kapas sebanyak 27 buah b. Gigi Roda sebanyak 12 buah c. Padi sebanyak 58 buah 3. Visi dan Misi Kabupaten Lombok Timur a. Visi Mewujudkan Masyarakat Lombok Timur Yang Aman, Adil dan Sejahtera Lahir dan Batin Dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Dilandasi Iman dan Takwa. b. Misi Untuk dapat mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut Pemerintah Kabupaten Lomnbok Timur menetapkan misi pembangunan daerah sebagai berikut:

8 97 1. Mengembangkan struktur prekonomian daerah yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi dan keuangan perizinan. 2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia. 3. Meningkatkan infrastruktur antar wilayah. 4. Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan. 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik. 6. Meningkatkan kualitas pengolahan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan. 7. Meningkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal. 8. Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan. c. Tujuan dan Sasaran Untuk mewujudkan visi-misi sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 Memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan Sasarannya adalah: 1. Menurunnya angka kemiskinan 2. Meningkatnya pendapatan 3. Menurunnya kesenjangan pendapatan 4. Meningkatnya lembaga keuangan 5. Meningkatnya jumlah investasi 6. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan Tujuan 2 Menurunnya angka pengangguran Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya jumlah wirausaha 2. Meningkatnya jumlah koprasi berkualitas 3. Meningkatnya perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha Tujuan 3 Meningkatnya kualitas ketenagakerjaan Sasarannya adalah:

9 98 1. Meningkatnya keterampilan tenaga kerja sektor formal dan informal 2. Perlindungan tenaga kerja Tujuan 4 Meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas pendidikan Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya akses pelayanan pendidikan terutama bagi masarakat miskin 2. Meningkatnya daya saing pendidikan Tujuan 5 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya umur harapan hidup 2. Meningkatnya Akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin Tujuan 6 Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam menunjang produktivitas sumber daya manusia Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya peran perempuan dalam proses pembangunan Tujuan 7 Meningkatkan kualitas permukiman dan infrastruktur dasar kabupaten Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya kualitas perumahan dan lingkungan 2. Meningkatnya dukungan penyediaan unit unit hunian baru 3. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi 4. Mempercepat peningkatan jalan kabupaten 5. Memperluas jangkauan jalan pedesaan 6. Meningkatnya dukungan pembangunan infrastruktur dan transportasi antar wilayah 7. Meningkatnya pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan di perkantoran dan pedesaan 8. Mempercepat real jangk pel listrik dan telekom ke seluruh wilayah kabupaten 9. Meningkatnya infr irigasi untuk mendukung pemb sektor lain

10 99 Tujuan 8 Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelajutan Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya ketersediaan dan diseversifikasi pangan Tujuan 9 Meningkatkan kualitas permukiman dan infrastruktur dasar kabupaten Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya kualitas perumahan dan lingkungan 2. Meningkatnya dukungan penyediaan unit unit hunian baru 3. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi Tujuan 10 Meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan. Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan 2. Meningkatnya nilai tambah hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan 3. Meningkatnya pemasaran komiditi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan 4. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan 5. Meningkatnya akses permodalan ke petani/nelayan 6. Meningkatnya kemampuan kelembagaan petani/nelayan Tujuan 11 Meningkatkan keberpihakan pada pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Sasarannya adalah: 1. Pendapatan petani/nelayan meningkat

11 100 Tujuan 12 Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien. Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur 2. Penataan kelembagaan perangkat daerah 3. Meningkatnya penguatan kapasitas pemerintahan desa 4. Meningkatnya akuntibilitas kenerja pemerintah daerah 5. Meningkatnya akuntibilitas kinerja pengelolaan keuangan 6. Ketersediaan dokumen perencanaan di semua SKPD 7. Meningkatnya kemitraan eksekutif dan legelslatif 8. Mencegah paraktek KKN Tujuan 13 Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang memadai. Sasarannya adalah : 1. Meningkatnya implementasi program penghijauan dan RTH 2. Meningkatnya keg konsevasi sumberdaya kehutanan kelautan dan mata air 3. Meningkatnya pengolahan persampahan dan kebersihan 4. Meningkatnya implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya dukung lingkungan 5. Meningkatnya peran serta masyarakat untuk berperan aktif dalam pembinaan dan pengawasan LH. Tujuan 14 Meningkatkan efektivitas pengolahan SDA dan LH. Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya penanganan pencemaran lingkungan hidup 2. Meningkatnya ketrsedianan data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD) Tujuan 15 Mencegah semakin meluasnya kuantitas dan kualitas dampak bencana. Sasarannya adalah :

12 Meningkatnya ketersediaan data dan informasi daerah/kawasan rawan bencana 2. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi penanggulangan bencana Tujuan 16 Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang beriman dan bertaqwa. Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya jumlah majelis taqlim 2. Meningkatnya zakat Tujuan 17 Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal. Sasarannya adalah: 1. Meningkatnya informasi budaya dan kearifan local 2. Pelestarian situs situs budaya meningkat Tujuan 18 Mewujudkan stabilitas keamanan, ketertiban, dan kerukunan hidup antar kelompok. Sasarannya adalah: 1. Berkurangnya konflik antar kelompok maupun golongan masyarakat 2. Menurunyan kasus kriminalitas 3. Menurunnya kasus kekerasan dalam rumah tangga dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak 4. Meningkatnya masyarakat yang taat hokum 5. Meningkatnya nilai kebangsaan Tujuan 19 Meningkatkan toleransi inter dan antar umat beragama. Sasarannya adalah: 1. Berkurangnya konflik inter dan antar umat beragama

13 Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten diantara sepuluh Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat, berada di sebelah timur Pulau Lombok, terletak antara Bujur Timur dan Lintang Selatan. Luas wilayahnya tercatat 2.679,88 km2, terdiri atas daratan seluas 1.605,55 km2 atau (59,91%) dan lautan seluas 1.074,33 km2 (40,09 %). Secara administratif Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 20 Kecamatan 254 desa/kelurahan dengan rincian: 15 kelurahan, 239 Desa dengan batas administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Barat : Kab.Lombok Tengah dan Kab. Lombok Utara Sebelah Timur : Selat Alas Gambar 4.2. Peta Administrasi Kabupaten Lombok Timur

14 Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur ibu kotanya berada di Selong yang dipimpin oleh seorang Bupati. Unit administrasi pemerintahan dibawah Kabupaten adalah Kecamatan. Kemudian setiap Kecamatan tersebut terbagi dalam Desa/Kelurahan Secara rinci wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terbagi menjadi 20 Kecamatan dan 254 Desa/Kelurahan. Adapun 20 Kecamatan Desa/Kelurahan tersebut dapat dijelaskan dengan tabel di bawah ini. Tabel Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 No Kecamatan Desa/Kelurahan 1. Keruak Jerowaru Sakra Sakra Barat Sakra Timur Terara Montong Gading 8 8. Sikur Masbagik Pringgasela Sukamulia Suralaga Selong Labuhan Haji Pringgabaya Suela Aikmel Wanasaba Sembalun Sambelia 11 Jumlah/Total 254 Sumber: BPS Kab. Lombok Timur, 2013

15 Kondisi Fisik a. Topografi Ketinggian wilayah Kabupaten Lombok Timur bervariasi antara 0 m diatas permukaan laut pada daerah pantai sampai dengan meter dpl pada daerah pegunungan. Atas dasar ketinggian wilayah kabupaten Lombok timur tersebut, maka dapat dibuat kriteria kondisi wilayah menjadi daerah datar, yaitu kelerengan antara 0-2%, landai bergelombang dengan kelerengan antara 2-15%, daerah dataran tinggi, yaitu antara 15-40% dan yang paling ekstrim adalah daerah yang curam atau bergunung-gunung dengan kelerengan >40%. Berdasarkan klasifikasi Topografi, maka untuk kelerengan antara 0-2% atau daerah yang datar mencakup kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Kecamatan Pringgabaya dengan luas keseluruhan mencapai Ha. Untuk wilayah dengan kelerengan antara 2-15% dan merupakan kreteria kelerengan yang dominan di Kabupaten Lombok Timur, mencakup wilayah Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Kecamatan Sambelia dengan luas keseluruhan wilayah sekitar Ha, sedangkan untuk wilayah dengan kelerenganantara 15-40% mencakup sebagian wilayah Kecamatan Suela, dan sebagian wilayah Kecamatan Sembalun, adapun untuk wilayah yang paling curam dengan kelerengan >40% meliputi daerah pegunungan Rinjani yang ada di Kecamatan Sembalun dengan luas areal sekitar Ha. Adapun kondisi geografis wilayah Kabupaten Lombok Timur berdasarkan ketinggian diatas permukaan laut, pada wilayah kecamatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: ketinggian antara meter dpl, meliputi wilayah Kecamatan Keruak, Labuhan Haji, Pringgabaya dan Kecamatan Sambelia, Ketinggian antara meter dpl, merupakan kondisi wilayah yang paling dominan di Kabupaten Lombok Timur yang mencakup wilayah Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Terara,

16 105 sebagian Montong Gading, Sikur, Masbagik, sebagian wilayah Kecamatan Pringgasela, sebagian wilayah Kecamatan Aikmel, Sebagian wilayah Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Sukamulia, Wanasaba dan Kecamatan Suralaga. Ketinggian antara meter dpl, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Montong Gading, sebagian Pringgasela, sebagian Aikmel dan sebagian wilayah Kecamatan Sambelia. Sedangkan ketinggian antara m Dpl mencakup wilayah Kecamatan Sembalun dan sebagian wilayah Kecamatam Suela. Sementara itu hasil perhitungan BPN Kabupaten Lombok Timur menetapkan bahwa: Kelas kemiringan lereng antara 0-2 % adalah berupa daerah dataran yang tersebar di Kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Pringgabaya dengan luas keseluruhan mencapai Ha; Kelas kelerengan antara 2-15% tersebar di Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Sambalia dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 96,763 Ha; Kelas kelerengan antara 15-40% mencakup Kecamatan Suela dan sebagian wilayah Kecamatan Sembalun; Kelas kelerengan lebih dari 40% meliputi daerah Pegunungan rinjani dengan luas wilayah mencapai Ha. b. Geologi Secara garis besar keadaan geologi di wilayah Kabupaten Lombok Timur di bagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Utara, wilayah Tenggara dan wilayah Selatan. Bebatuan yang ada sebagian besar berasal dari hasil kegiatan gunung berapi, yaitu dari aktivitas Gunung Rinjani dan Gunung Nangi. Data geologi untuk Kabupaten Lombok Timur diambil dari Ree geologische Kaert Det Esland Lombok skala 1 : tahun 1879.

17 106 Berdasarkan data tersebut dapat dikemukakan luas masing-masing jenis bebatuan yang ada sebagai berikut: a. Vulkaniech seluas Ha yang terdiri atas 1. Rendjanigebergte seluas Ha 2. Vulkan Nangi seluas Ha 3. Puinsteem Terein seluas Ha, tersebar di Lombok Timur 4. Bataltlavastroom seluas 339 Ha tersebar di Lombok Timur 5. Amphibool Andesit Lavestroom seluas 678 Ha yang tersebar di Lombok Timur. b. Kwartaire Sedimenten seluas Ha c. Krateeigwal, seluas Ha d. Danau Segara Anak seluas 814 Ha c. Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur secara umum terdiri dari jenis Aluvial, Regosol, Grumosol, Mediteran dan Asosiasi Litosol dan Litosol coklat kemerahan. Berdasarkan tabel, diperoleh gambaran bahwa jenis tanah yang paling dominan di Kabupaten Lombok Timur adalah Tanah Brown Forest Soil Vulkan dengan luas Ha atau 18,10%. Menyusul Jenis tanah regosol Vulkan seluas Ha atau 17,12%, sedangkan tanah Mediteran Coklat Vulkan seluas Ha atau 0.67 %. Adapun penyebaran jenis tanah berdasarkan wilayah kecamatan yang ada diperoleh gambaran sebagai berikut : Tanah jenis Grumosol tersebar di Kecamatan Keruak, Jerowaru, Terara, Montong Gading, Sikur, Sukamulia, Suralaga, Selong, Labuhan Haji, sebagian Aikmel, Wanasaba dan sebagian Kecamatan Sembalun, dengan luas ha atau 23.93% dari seluruh luas Kabupaten Lombok Timur. Kecamatan Keruak dan Jerowaru mempunyai luas tanah Gromusol Ha atau 11.50%, sedangkan Kecamatan Sukamulia dan Suralaga hanya 23 Ha. Jenis tanah Mediteran Coklat Vulkan dan Mediteran Coklat tersebar di Kecamatan Pringgabaya, Suela, sebagian Aikmel dan Kecamatan Sambelia dengan luas Ha. Kecamatan Pringgabaya memiliki luas tanah

18 107 Ha, sedangkan KecamatanAikmel hanya 550 ha. Tanah Mediteran Coklat Vulkan hanya terdapat di Kecamatan Aikmel seluas Ha dan untuk jenis tanah Mediteran Coklat hanya terdapat di Kecamatan Keruak. Jenis tanah Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat adalah jenis tanah yang terdapat di kecamatan Labuhan Haji, sebagian Selong, Pringgabaya, Aikmel dan Kecamatan Sambelia, dengan luas Ha atu 6,65 %. Sedangkan tanah Regosol Kelabu dan Aluvial Hidromorf terdapat di Kecamatan Keruak, Sakra, Sakra Barat dan Sakra Timur dan sebagian Kecamatan Selong dengan luas Ha atau 1,07 %. Seperti daerah lainnya di Indonesia, maka Kabupaten Lombok Timur juga beriklim trofis yang ditandai dengan dua musim, yaitu musim panas dan musim penghujan. Musim penghujan berlangsung antara bulan Januari - Maret, dengan tingkat curah hujan rata-rata berkisar 1000 hingga 2000 mm/tahun dengan hari hujan sebanyak hari/tahun. Sedangkan musim panas atau kemarau berlangsung antara bulan April-Desember. Kondisi ini diakibatkan adanya perubahan klimatologi global maka terjadi pergeseran musim, yang berpengaruh terhadap waktu pergantian musim jika dibandingkan kondisi beberapa dekade yang lalu. Suhu udara di Kabupaten Lombok Timur pada pagi hari berkisar antara C, sedangkan pada siang hari suhu udara berkisar antara C, dengan kelembaban udara rata-rata 80%. Curah hujan rata-rata perbulan sebesar 151,84 mm dengan jumlah hari hujan perbulan selama 15 hari. Adapun kecamatan yang merupakan daerah paling basah pada musim penghujan adalah Kecamatan Aikmel, Suela, Sembalun, Masbagik, Pringgasela, Montong Gading. Sedangkan daerah paling kering adalah Kecamatan Keruak dan Jerowaru dengan curah hujan rata-rata 14 mm/hari. d. Hidrologi Wilayah Kabupaten Lombok Timur dilalui oleh banyak aliran sungai dan anak sungai, tetapi tidak semua sungai berair sepanjang tahun. Danau hanya satu

19 108 di daerah ini, yaitu Danau Segara Anak yang berada diperbatasan antara Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Timur, yang luasnya kirakira 30 Km² dengan kedalaman tertinggi 200 meter. 7. Potensi Pengembangan Wilayah a. Pertanian Secara umum pola penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh lahan pertanian, hal ini terkait dengan matapencaharian penduduk yang sebagian besar bergerak dibidang pertanian dan tanaman pangan. Hingga tahun 2011 luas areal pertanian lebih kurang Ha atau 25,1% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur (Data luas areal pertanian terkini sedang dipetakan oleh Kementerian Pertanian RI). Berdasarkan sistem pengairannya, maka lahan pertanian yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dibagi menjadi kawasan pertanian dengan sistem irigasi teknis, lahan pertanian dengan sistem irigasi setengah teknis dan pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan. Lahan pertanian yang menggunakan sistem irigasi teknis seluas hektar dan akan dikembangkan menjadi hektar. Kecamatan yang dalam pengolahan pertaniannya menggunakan sistem irigasi teknis adalah Kecamatan Terara, Sikur, Masbagik, Sukamulia, Pringgasela dan Kecamatan Aikmel, akan tetapi secara umum di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar areal pertaniannya masih menggunakan sistem irigasi sederhana dengan luasan 6.915,72 Ha, sedangkan kecamatan-kecamatan yang menggunakan sistem tadah hujan antar lain Kecamatan Sakra, sebagian Kecamatan Sakra Barat, sebagian Kecamatan Sakra Timur, Jerowaru, dan Kecamatan Keruak. Akibat perbedaan sistem irigasi pada masing-masing wilayah kecamatan ini, maka secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap pengembangan pola tanam dan jenis vegetasi yang dibudidayakan. Pada daerah-daerah yang sistem irigasinya teknis dansetengah teknis maka petani dapat bercocok tanam sepanjang tahun dengan pola padi-padi-palawija, sedangkan pada daerah yang menggunakan sistem irigasi tadah hujan pola yang dikembangkan adalah padi-palawija. Jenis palawiija yang

20 109 dikembangkan di Lombok Timur meliputi tanaman sayur mayur berupa kacang panjang, tomat, dan kubis terkadang jenis tanaman palawija diganti dengan tanaman perkebunan berupa tanaman tembakau. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan pola tanam akibat tingginya permintaan regional terhadap suplai tembakau, jika awalnya tanaman tembakau yang dikembangkan di Lombok Timur hanya digunakan untuk menyuplai kebutuhan lokal saja, namun setelah masuknya beberapa perusahaan rokok di Kabupaten Lombok Timur maka sebagian besar areal pertanian yang ada diarahkan untuk pengembangan tanaman tembakau. Kecamatan-kecamatan yang dikenal sebagai penyuplai tembakau di Lombok Timur antara lain: Kecamatan Sikur, Terara, Montong Gading sebagian Kecamatan Masbagik, Aikmel dan Kecamatan Suralaga. b. Perikanan Perkembangan kawasan perikanan ditandai dengan adanya kampungkampung nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang sebagian wilayahnya adalah daerah pantai, maka terdapat beberapa wilayah perikanan. Di wilayah Lombok Timur bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera Indonesia berkembang kawasan perikanan yang mencakup wilayah Kecamatan Pringgabaya dan Kecamatan Sambelia, sedangkan wilayah kecamatan pantai yang berada di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan mencakup Kecamatan Labuhan Haji, kawasan perikanan yang dikenal berada di Desa Labuhan Haji dan Desa Suryawangi, Kecamatan Keruak mencakup Desa Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru kawasan perikanan yang terkenal berada di Desa Pemongkong. Umumnya kawasan perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan adanya pasar ikan dan tempat pengeringan ikan. Lokasi pemasaran hasil ikan yang dominan di Lombok Timur bagian selatan berada di Desa Tanjung, Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji, berikutnya di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, sebagai imbas dari adanya kawasan

21 110 perikanan di Tanjung Luar. Pada kawasan perikanan yang memiliki tingkat produksi perikanan laut yang cukup tinggi seperti di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak. Pada lokasi ini terdapat tempat pelelangan yang menyatu dengan tempat pengasapan dan pengeringan ikan. Dalam pengembangannya kawasan perikanan yang ada di Lombok Timur terkendala dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perkembangan kawasan perikanan, seperti belum tersedianya tempat pelelangan ikan yang memadai, kalaupun tersedia maka terkait dengan pemeliharaan dan tingkat kebersihan dari lokasi yang ada. Terkait dengan kawasan perikanan ini pada dasarnya Kabupaten Lombok Timur kaya dengan potensi perikanan, akan tetapi karena belum dikelola dengan maksimal, maka belum memberikan hasil optimal bagi peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya nelayan. c. Pariwisata Kawasan wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur jika dikelompokkan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wisata alam pegunungan, wisata pantai dan wisata budaya. Wisata alam pegunungan mencakup obyek-obyek wisata berupa danau ataupun air terjun; wisata alam pantai, mencakup obyek-obyek wisata yang menyajikan keindahan pantai dan dasar lautnya, sedangkan wisata budaya adalah obyek wisata yang menyajikan daya tarik berupa aspek kultural yang berkembang dalam mayarakat, meliputi kampung tradisional, peninggalan budaya/artefak dan peninggalan budaya seperti makam atau istana kerajaan. Disamping itu terdapat pula daya tarik wisata berupa sentra-sentra kerajinan rakyat yang menyediakan berbagai souvenir dan cenderamata khas Lombok. Secara detail kawasan pariwisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wisata Alam Pegunungan a. Taman Nasional Gunung Rinjani Dan Segara Anak b. Obyek Wisata Otak Kokok c. Air Terjun Aik Temer

22 111 d. Obyek Wisata Tete Batu 2. Wisata Alam Pantai (Bahari) Obyek wisata pantai di Lombok Timur dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu obyek wisata yang telah dikembangkan dan obyek wisata yang belum dikembangkan, artinya obyek wisata yang telah dikembangkan telah cukup dikenal oleh masyarakat dan tersedia fasilitas pendukung berupa penginapan, rumah makan dan dapat dijangkau oleh alat transportasi umum, sedangkan obyek wisata yang belum dikembangkan dapat diartikan bahwa obyek wisata ini masih alami, jarang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun regional, tidak tersedia fasilitas yang memadai, belum dapat dijangkau oleh alat transportasi umum. Berdasarkan kategori tersebut maka obyek wisata pantai yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Obyek Wisata Pulau Lampu dan Sekitarnya (Gili Petagan, Bidara, Kondo, Gili Kapal dan Gili Lendang Belo) b. Gili Sulat Dan Gili Lawang c. Gili Meringke d. Pantai Darmawangi e. PantaiKaliantan f. Pantai surga g. Pantai Cemara h. Tanjung Ringgit (Pantai Pink, Gili Sunut) i. Teluk Ekas dan Sekitarnya (Gili Inus dan Gili Areng) j. Teluk Serewe, dan lain-lain 3. Wisata Budaya Jenis wisata budaya yang ada di Kabupaten Lombok Timur meliputi Makam dan kampung tradisional. Makam yang terkenal di Lombok Timur yang banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah Makam Selaparang dan Makam Kenaot sedangkan kampung tradisional, yaitu Dusun Senanti dan Desa Sapit. 4. Sentra Kerajinan Rakyat

23 112 Selain berbagai jenis obyek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur terdapat pula potensi wisata berupa sentra kerajinan rakyat yang tersebar secara merata di beberapa wilayah Kecamatan. Adapaun sentra-sentra kerajinan yang dominan dan cukup dikenal antara lain: 1. Sentra Kerajinan Gerabah 2. Sentra Kerajinan Kain Tenun 8. Aspek Demografi a. Jumlah, Laju Pertumbuhan, Sebaran dan Kepadatan Penduduk Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Perkembangan pendudukan di Kabupaten Lombok Timur selama ini menunjukkan peningkatan, dapat dilihat dari jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak jiwa, pada Tahun 2009 meningkat menjadi jiwa dan terus meningkat hingga menjadi jiwa pada tahun Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2012 sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki (46,55%) jiwa perempuan jiwa (53,45%). Sehingga laju pertumbuhan penduduk Lombok Timur selama periode rata-rata sebesar 0,96%. Dengan luas wilayah daratan 1.605,55 km2 Kabupaten Lombok Timur memiliki kepadatan penduduk sebesar 695,55 jiwa/km2 tahun Hal ini berarti ketersediaan ruang bagi penduduk di Kabupaten Lombok Timur semakin terbatas. Tabel 4.2. Penduduk Kabupaten Lombok Timur Menurut Kecamatan Tahun 2012 No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Keruak Jerowaru Sakra

24 113 4 Sakra Barat Sakra Timur Terara Montong Gading Sikur Masbagik Peringgasela Sukamulia Suralaga Selong Labuhan Haji Peringgabaya Suela Aikmel Wanasaba Sembalun Sambelia Total Sumber: BPS Kab. Lotim 2013 b. Komposisi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada Tahun 2012 sebesar jiwa dengan komposisi menurut jenis kelamin jiwa atau 53,35% adalah penduduk perempuan dan jiwa atau 46,65% adalah penduduk laki-laki. Sedangkan menurut kelompok umur, sebagian besar adalah umur produktif degan komposisi sebesar 63,55% dan sisanya sejumlah 37,45 % adalah usia non produktif.komposisi penduduk menurut umur terbesar adalah pada kelompok umur anak-anak 0-4 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak , dan kelompok umur dengan jumlah terendah adalah kelompok umur Tahun dengan jumlah jiwa.

25 114 c. Ketenagakerjaan Di Kabupaten Lombok Timur presentase penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha, sebagian besar bekerja pada lapangan usaha pertanian dengan komposisi terbesar yaitu 39,6% disusul oleh lapangan usaha perdagangan sebesar 22,21% dan jasa sebesar 17,8%. Tabel 4.3. Lapangan Pekerjaan Utama No Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Pertanian 43,16 35,21 39,60 2 Industri Pengolahan 8,77 15,17 11,63 3 Perdagangan 13,06 33,52 22,21 4 Jasa-jasa 20,16 14,76 17,80 Sumber: BPS Kab. Lotim 2013 d. Indeks Pembangunan Manusia Keberhasilan pembangunan manusia baik fisik maupun non fisik pada dasarnya terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup 3(tiga) komponen dasar yang digunakan untuk menggambarkan upaya pembangunan manusia yakni indikator yang berkaitan dengan pengetahuan (pendidikan), peluang hidup (kesehatan) dan kehidupan yang layak (kemampuan daya beli/purchasing power parity). IPM Kabupaten Lombok Timur tercatat 63,93 (BPS Kabupaten Lotim Timur) pada tahun 2011 meningkat dari 62,68 pada tahun Aspek Kesejahteraan Rakyat a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dalam menggambarkan perkembangan perekonomian suatu daerah diperlukan ukuran yang mampu menjelaskan seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh proses pembangunan suatu wilayah sekaligus indikator kualitas/kemampuan daya beli masyarakat. Secara agregat perkembangan perekonomian bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi wilayah yang mampu

26 115 memberikan gambaran sejauh mana nilai tambah yang dihasilkan oleh pembangunan dapat meningkatkan ataupun menurunkan kemampuan ekonomi masyarakat dalam bentuk kemampuan daya belinya. Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi volume total PDRB, pertumbuhan sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja ekonomi sektor riil. Sementara pemantauan terhadap sektor moneter dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan, seperti suku bunga kredit perbankan dan lainlain. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), adalah ukuran kemampuan perekonomian/ekonomi daerah menghasilkan nilai tambah dari adanya aktifitas kegiatan ekonomi diseluruh sektor selama waktu satu tahun. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memiliki trend pergerakan positif dengan capaian rata-rata sebesar 5,6%. Tabel 4.4. PDRB Kabupaten Lombok Timur ADHK Tahun 2000 Periode (Dalam juta rupiah) No Lapangan Usaha Pertanian , , , ,17 2 Pertambangan dan , , , ,34 penggalian 3 Industri pengolahan , , , ,52 4 Listrik,gas dan air 7.168, , , ,11 bersih 5 Bangunan , , , ,67 6 Perdagangan,hotel , , , ,80 dan restoran 7 Pengangkutan dan , , , ,11 komunikasi 8 Keuangan,persewaa , , , ,47 n dan jasa perusahaan 9 Jasa-jasa , , , ,08 Sumber: BPS Lombok Timur, 2012 Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya dan tingkat pemanfaatan membuat kemampuan

27 116 menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian bersifat lebih permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan pengembangan yang berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB tahun 2012 yaitu : sektor pertanian 33,87%, pertambangan dan penggalian 4,14%, industri pengolahan 5,7%, listrik, gas dan air bersih 0,33%, bangunan 9,61%, perdagangan, hotel dan restauran 19,59%, pengangkutan dan komunikasi 6,03%, keuangan, perseroan dan jasa perusahaan 5,46% dan jasa-jasa lainnya 15,27%. Tabel 4.5. Distribusi Persentase PDRB Kab.Lombok Timur ADHK Tahun 2000 Periode No Lapangan Usaha Pertanian 36,6 35,46 35,83 35,24 33,87 2 Pertambangan dan 4,58 4,67 4,07 4,04 4,14 penggalian 3 Industri pengolahan 7,68 7,70 5,85 5,70 5,70 4 Listrik,gas dan air bersih 0,25 0,25 0,34 0,33 0,33 5 Bangunan 8,62 8,91 8,78 9,16 9,61 6 Perdagangan,hotel dan 19,23 19,78 18,22 18,85 19,59 restoran 7 Pengangkutan dan 6,16 6,15 6,43 6,12 6,03 komunikasi 8 Keuangan,persewaan dan 4,87 4,97 5,1 5,25 5,46 jasa perusahaan 9 Jasa-jasa 12 12,11 15,38 15,31 15,27 Sumber: BPS Lombok Timur, 2012 Berdasarkan kondisi pertumbuhan PDRB masing-masing lapangan usaha dan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB berdasarkan harga berlaku maupun konstan Kabupaten Lombok Timur, maka perkiraan Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Lombok Timur pada interval 5,5%-6,5%. Sehingga jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional maka angka tersebut berada pada rentang interval pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan pada angka 6,4-6,9% (RKP Tahun 2014). 2. Pendapatan Perkapita Komponen pendapatan menggambarkan konsumsi/pengeluaran riil per kapita berdasarkan paritas daya beli dalam rupiah. Dengan mengukur paritas

28 117 daya beli kita bisa melihat kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok serta memiliki kesempatan yang lebih jauh memenuhi kebutuhan lain diluar kebutuhan pangan. Komponen pendapatan yang diukur dengan Purchasing Power Parity (PPP) telah memperhitungkan perubahan harga pada setiap komoditas selanjutnya Purchasing Power Parity (PPP) ini akan memberikan deskripsi bagaimana tarap ekonomi dan akses hidup layak masyarakat. Di Kabupaten Lombok Timur hasil perhitungan Purchasing Power Parity (PPP) berdasarkan 27 komoditas berada pada angka Rp. 625,27 ribu per kapita di Tahun 2011 meningkat dari Rp. 624,06 ribu per kapita pada tahun Artinya setiap tahunnya rata-rata rupiah yang dikeluarkan per kapita untuk memenuhi kebutuhan pokok masih berkisar pada kisaran Rp. 600 ribu per kapita termasuk pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan dan non makanan. b. Seni Budaya dan Olahraga Seni tradsional dan budaya merupakan asset yang tak ternilai harganya, keduanya salang terkait satu sama lain dalam ikut memajukan daerah. Kesenian dan tradisional dan kebudayaan daeerah sama-sama memiliki andil besar dalam mendukung kemajuan pembangunan pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah. Adapun jens kesenian yang ada di Kabupaten Lombok Timur, antara lain: 1. Kesenian Tradisional 1) Gendang Beleq: merupakan jenis kesenian yang cukup digemari oleh masyarakat terutama untuk mengiringi acara pernikan maupun sunatan. 2) Slober: adalah jenis musik tradisonal yang cukup tua di Pulau Lombok. Alat-alat musiknya cukup unik dan sederhana yaitu terbuat dari epelapah enau yang ditup dengan nada tertentu sehingga menhasilkkan nada yang harmonis. 3) Memaos: adalah seni membaca lontar tentang hikayat dan cerita tentang sejarah Lombok maupun tata hidupo masyarakat Lombok. Kesenian memaos ini keberadaannya hamper punah karena semakin sedikit

29 118 generasi muda yang mampu membaca tulisan lontar sehingga kesenian ini perlu dilestarikan. 4) Tari Jangger: Merupakan tartian yang dilakukan oleh perempuan yang melantunkan tembang sasak dengan diiringi musik gamelan Lombok. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada saat acara pernikahan, sunatan maupun acara-acara pemerintah maupun pada saat kunjungan tamu/wisatawan. 5) Wayang kulit: Merupakan jenis kesenian yang mulai memudar dan perlu dilestarikan. Kesenian wayang kulit cukup tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur. 6) Tandang Mendet: merupakan tarian perang yang dimainkan oleh belasan penari berpakaian lengkap dengan membawa senjata berupa tombak tameng atau pedang dan diiringi dengan musik gendang beleq. 2. Budaya Daerah 1) Bau Nyale: Bau nyale adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sanagat melegenda dan mempunyai nilai sacral yang tinggi di masyarakat Sasak. Tradisi ini berawal dari kisah penolakan seoarang putri ketika dilamar oleh putra seorang raja. Akibat penolakan tersebut maka akan terjadi peperangan sehingga sang putri memilih untuk menceburkan diri ke laut lepas. Representasi dari sang putri tersebut oleh masyarakat dijelmakan dalam bentuk nyale. Nyale adalah sejenis hewan laut yang berkembang biak dengan bertelur. Bagi masyarakat Sasak nyale dipergunakan untuk berbagai keperluan baik untuk makanan maupun untuk kesuburan pertanian. 2) Rebo Bontong: Rebo Bontong mengandung arti pemutus. Merupakan rangkaian acara untuk menolak bala terutama dilakukan pada hari rabu minggu terakhir di bulan Syafar. Menurut keyakainan masyarakat hari Rebo bontong merupakan puncak terjadinya bala sehingga perlu dilakukan upacara pemutusan bala pada hari dimaksud. 3) Sabuk Belo: merupakan benda budaya berupa sabuk sepanjang 25 meter yang merupakan warisan turun temurun masyarakat Lombok

30 119 khususnya yang ada di Desa Lenek Daya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat Sabuk belo ini merupakan symbol ikatan persaudaraan, persahabatan, persatuan dan kesatuan serta kasih saying diantara mahluk yang merupakan ciptaan tuhan. 4) Upacara Perkawinan Sorong Serah Aji Krama : Adat perkawinan pada masyarakat Sasak Lombok Timur dikaitkan dengan upacara adat Sorong Serah Aji Krama yang merupakan rangkaian adat yang harus dilewati oleh sepasang mempelai sebagai bentuk penghormatan atas adat dan kebudayaan yang tinggi yang dimiliki oleh Masyarakat Lombok Timur khususnya dan masyarakat Pulau Lombok pada umumnya. Adapun rangkaian prosesi sorong serah adalah Mesejati, Selabar, Mengambil Wali, Mengambil janji, sorong serah, nyongkolan dan balik nampak. 3. Permainan Rakyat 1) Perisaian: Kesenian ini tidak lepas dari upacara ritual dan music yang membangkitkan semangat untuk berperang. Walaupun perkelahian cukup seru, tetapi di luar arena para pepadu tetap menjunjung nilai sportifitas dan tidak ada dendam dari sesama pepadu. 2) Begasingan: merupakan salah saty permainan yang mempunyai unsur seni dan olah raga. Permainan ini mencerminkan nuansa kemasyarakatan yang tetap berpegang kepada petunjuk dan aturtan yang brlaku di dalam permainana tersebut. 10. Aspek Pelayanan Umum a. Pendidikan Dalam rangka meningkatkan SDM melalui bidang pendidikan, berbagai upaya telah kita lakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena pendidikan merupakan salah satu usaha yang sangat strategis untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu

31 120 pengetahuan, teknologi dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesehatan jasmani dan rohani. Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan perluasan dan pemerataan mutu pendidikan dan untuk memajukan olahraga adalah melalui program wajib pendidikan, kepemudaan dan olahraga diantaranya adalah: 1).Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 2) Program Wajib Blejar Pendidikan Dasar 9 Tahun, 3) Program Pendidikan Menegah, 4) Program Pendidikan Non Formal, 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 7) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, dan 8) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Pelaksanaan program ini diukur melalui indikator : peningkatan angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), angka drop out (DO), angka melanjutkan, tingkat kelulusan, dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA. b. Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Permasalahan utama yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah tingginya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, rendahnya kinerja pelayanan kesehatan, dan rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan berbagai upaya yang diarahkan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi serta dapat meningkatkan umur harapan hidup di Kabupaten Lombok Timur. Untuk mempercepat peningkatan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Timur maka pemerintah telah mengambil kebijakan. Kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan status kesehatan di Kabupaten Lombok Timur adalah peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, kesehatan lingkungan, upaya kesehatan, dan kerjasama lintas sektoral. Kebijakan ini akan dapat dicapai melalui program-program antara lain pelayanan kesehatan dasar, perbaikan gizi masyarakat. pemberantasan penyakit

32 121 menular, serta kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Adapun program dan kegiatan di bidang kesehatan yang hendak dicapai yaitu: 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan melalui kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan antara lain Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Penyediaan biaya operasional & pemeliharaan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan Remaja, Pencegahan dan penaggulangan penyakit tidak menular, dan Pelayanan kesehatan haji. 3. Program Pengawasan Obat dan Makanan melalui kegiatan Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat & Makanan dan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya. 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, diantara kegiatannya adalah Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, Promosi kesehatan dalam peningkatan PHBS dan peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Kesehatan. 5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin, dan Kegiatan Penanggulangan KEP, AGB, GAKY dan KVA. 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat melalui kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat. 7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatan Penyemprotan/foging sarang nyamuk, Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik. 8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan kegiatan Pelayanan Pemeriksaan Mata/Pencegahan Kebutaan dan Operasi Bibir Sumbing, Penanggulangan ISPA, Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Jaminan Persalinan (Jampersal) Kesehatan Penduduk Miskin.

33 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis. 10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Lansia dengan kegiatan Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan Perawatan kesehatan anak balita dan Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia. 11. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalu kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. c. Infrastruktur 1. Jaringan Irigasi Pembangunan pada sektor pengairan karena terbatasnya dana, maka lebih mengutamakan program operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dalam rangka mendukung keberhasilan produksi tanaman pangan. Tugas dan tanggung jawab meliputi 125 daerah irigasi pedesaan yang tersebar pada 10 pengamat pengairan yang terbagi menjadi areal teknis 6.604,2 Ha dan Ha semi teknis pada wilayah kerja Kabupaten Lombok Timur sehingga luas areal keseluruhan 43,595,2 Ha. Atas dasar kondisi tersebut maka sasaran yang ditetapkan dalam sektor pengairan adalah Tercapainya Pelayanan Prasarana Jaringan Irigasi yang Lebih Efisien dan Efektif Sesuai Pola Tanam dan Tata Tanam. Untuk menunjang tercapainya peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agrobisnis dengan meningkatkan efektifitas dan produktivitas pengelolaan jaringan irigasi oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan pemerintah Kota yang dilaksanakan dengan prinsip partisipasi, pemberdayaan masyarakat, serta penyelenggaraan pemerintahan secara transparan maka kebijakan yang diambil adalah mengembangkan dan menyelenggarakan sistem irigasi yang terpadu dan berkelanjutan. Kebijakan tersebut didukung dengan program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi.

34 123 Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) atau indikator kinerja urusan pekerjaan umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun secara umum dapat terlihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.6. Capaian Indikator Kinerja Jaringan Irigasi Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan Realisasi (Tahun) a. Terpelihara dan meningkatnya infrastruktur irigasi Lokasi b. Terpeliharanya embung rakyat Buah Jaringan Jalan Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim, Pembangunan pada sektor transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani melalui program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara % sedangkan untuk kerusakan antara % akan ditangani melalui program peningkatan jalan dan jembatan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari aspirasi yang kuat dari masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut maka Pemerintah Daerah menetapkan sasaran pembangunan pada sektor transportasi berupa tercapainya kondisi jalan mantap. Sasaran tersebut didukung dengan kebijakan memelihara/mempertahankan (meningkatkan kondisi) jalan dan jembatan yang diprogramkan melalui rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan serta pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran beserta target dan realisasinya terinci dalam tabel berikut: Tabel 4.7. Capaian Indikator Kinerja Jaringan Jalan Indikator Kinerja Sasaran/Program Satuan Realisasi (Tahun) a. Panjang jalan yang ditangani (rehab dan pemeliharaan rutin) Km Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lotim,

35 Perumahan Secara umum kondisi prasarana dasar permukiman dan perumahan baik dari segi kuantitas maupun kualitas memang perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas dimaksud dalam jangka pendek seyogyanya diarahkan untuk mengoptimalkan fungsinya dalam memenuhi ataupun melayani masyarakat terutama yang berkaitan langsung dengan aktifitas ekonomi masyarakat seperti fasilitas air bersih, saluran drainase, jalan lingkungan, jalan setapak, penataan permukiman kota dan desa. Sementara itu untuk mewujudkan Kabupaten Lombok Timur yang indah dan rapi maka dipandang perlu untuk pandangan jauh kedepan sehingga dapat memprediksi dan memproyeksi kemana suatu organisasi harus diarahkan oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan, penataan dan perancangan Kabupaten Lombok Timur. Terkait dengan rumah tidak layak huni Kabupaten Lombok Timur sampai dengan tahun 2013 yang belum ditangani sebanyak unit dengan perincian per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8. Rumah Tidak Layak Huni Kab. Lombok Timur Tahun 2013 No Kecamatan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (Unit) 1 Keruak Jerowaru Sakra Sakra Barat Sakra Timur Terara Montong Gading Sikur Masbagik Pringgasela Sukamulia Suralaga Selong Labuhan Haji Pringgabaya Suela Aikmel Wanasaba 4.359

36 Sembalun Sambelia Sumber: BPMPD Kabupaten Lombok Timur, 2013 d. Ketenagakerjaan Penanganan masalah ketenagakerjaan diselenggarakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah menempatkan penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu sasaran pokok untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Strategi pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian strategi pembangunan masyarakat Lombok Timur yang merupakan langkah terencana dalam mengatasi kondisi tenaga kerja dan daya saingnya, mengarah pada meningkatnyapenempatan tenaga kerja trampil yang produktif, mandiri, dinamis, kreatif, dan berdaya sosial terhadap globalisasi disertai perkembangan wilayah. Melihat potensi geografis Kabupaten Lombok Timur secara ekonomis yang merupakan bagian dari Provinsi NTB yang mempunyai ciri khusus yang dapat menjamin kehidupan dan kesejahteraan masyarakat apabila dapat dimanfaatkan dengan baik, disisi lain penduduk usia kerja (tenaga kerja) kurang memiliki etos kerja dan ketrampilan yang memadai untuk memanfaatkan potensi alam yang tersedia sehingga tidak menimbulkan kesempatan kerja produktif dalam jumlah yang cukup. Kebijakan yang ditempuh dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi adalah dengan memprioritaskan berbagai program diantaranya adalah a) peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja; b) peningkatan perluasan dan kesempatan kerja; dan c) perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Program tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran, pengertian dan semangat tenaga kerja untuk menjadi pelaku diseluruh kegiatan ekonomi formal maupun ekonomi masyarakat. Ketiga program tersebut oleh pemerintah hendaknya bisa menjadi produk unggulan spesifik Dinas yang menangani masalah ketenagakerjaan baik di Kecamatan maupun ditingkat Kota.

37 126 Keberhasilan pencapaian sasaran dapat dilihat dari pencapaian indikator sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut: No Tabel 4.9. Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Indicator Kinerja Sasaran/Program 1. Meningkatnya keterampilan bagi pencari kerja 2. Meningkatnya informasi bursa kerja 3. Meningkatnya penempatan kerja keluar negeri 4. Meningkatnya kesempatan kerja melalui usaha mandiri 5. Menurunnya jumlah masalah ketenagakerjaan 6. Meningkatnya tenaga kerja yang terserap pada lapangan kerja industri Satuan Realisasi (Tahun) Orang Desa Orang Kelompok % Orang Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lotim, e. Investasi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan yang luas bagi setiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan, dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelimpahan wewenang tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat antara lain melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan daya saing daerah. Hal ini mengandung konsekuensi logis pada tatanan tanggung jawab menggali segenap potensi daerah untuk meningkatkan akselerasi pembangunan disegala bidang bagi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat tersebut.

38 127 Kesejahteraan ekonomi dapat terwujud melalui pembangunan bidang ekonomi yang nota bane keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh sejauhmana tingkat pemanfaatan atau ekploitasi sumber daya ekonomi yang tersedia. Dalam hal ini permasalahan yang dihadapi adalah optimalisasi pemanfaatan sumber daya relatif tidak / belum dapat diwujudkan karena berbagai hambatan atau keterbatasan menyangkut maintenance pembiayaan eksploitasi, terbatasnya kemampuan inovasi/perluasan skala usaha dari para pelaku kegiatan yang ada. Sasaran yang ingin dicapai dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya secara produktif dan berkelanjutan adalah terwujudnya peningkatan jumlah dan jenis investasi. Peningkatan daya saing investasi dan pelayanan prima merupakan kebijakan yang ditempuh dalam rangka pencapaian sasaran tersebut. Kebijakan tersebut didukung melalui program utama, yaitu:1 ) Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi ; 2 ) Peningkatan iklim dan realisasi Investasi. Kegiatan untuk mendukung program penanaman modal di Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut : 1) Pengembangan potensi unggulan daerah 2) Expo/Pameran investasi daerah 3) Pemutakhiran data realisasi investasi di Kabupaten Lombok Timur Indikator yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah jumlah perusahaan, bidang usaha dan lokasi kegiatan usaha berdasarkan registrasi ijin prinsip penanaman modal yang dikeluarkan sampai dengan tahun Realisasi pencapaian dari target yang telah ditetapkan pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal N Nama Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Nilai Investasi o 1. PT. Agrindo Nusantara Agrobisnis Ds. Sajang Kec. US$ SP No. 11/24/I/PMA/2000 Sembalun 2. PT. Indonesia Tenggara Marine SP No. 02/24/PMDN/2000 Pelayaran Labuhan Lombok Kec. Pringabaya Rp PT. Hot Planet SP No. 111/I/PMA/2005 Cottage Lendang Terak, Sungkun Kec. US$

39 PT. Lombok Saka SP No. 567/I/IP/PMA/ PT. Autore Pearl Culture SP No.334/I/Perikanan/ PT.New Word Energi SP No. 86/K1/I/PMA/ PT. Eco Solutions Lombok SP No /I/PPM/PMA/2012 f. Ketahanan Pangan Cottage Mutiara Perkebunan Jarak Kimia Dasar Organik Hotel Jerowaru Bloam, Sekaroh Kec. Jerowaru Sekaroh, Tj. Ringgit Kec. Jerowaru Menanga Baris Kec.Pringgabay a Tangsi, Tanjung Ringgit Kec. Jerowaru Sumber: Badan LH dan Penanaman Modal Kab. Lotim, 2013 US$ US$ US$ US$ Sasaran utama yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani adalah meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta mengembangkan usaha tani yang berwawasan agribisnis. Berdasarkan sasaran tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan kebijakan Mengembangkan dan Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis pada keragaman sumber bahan pangan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutu yang cukup didukung dengan program yang sistematis dan terarah. Disamping itu untuk menjawab tuntutan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya petani, hal yang paling besar peluangnya untuk dikembangkan adalah beberapa komoditas yang merupakan komoditas unggulan daerah Kabupaten Lombok Timur yaitu komoditi Jagung, Cabe dan Pisang. Komoditas tersebut memiliki keunggulan komparatif serta peluang pasar yang cukup besar. Oleh karena itu ketiga komoditas tersebut memerlukan perhatian yang lebih besar melalui upaya pengembangan berkelanjutan sampai pada tingkat luasan skala ekonomi serta penyediaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran/kemitraan. Disamping itu perlu juga dilakukan pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaannya guna memperkuat posisi tawar petani serta meningkatkan upaya pengenalan produk petani melalui berbagai event (Pameran dan Expo Agribisnis), sehingga terintegrasi antara On-Farm dan Off-Farm.

40 129 Pengembangan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Timur dengan memperhatikan daya dukung alamnya yang cukup potensial merupakan upaya menjamin ketersediaan pangan dan ternak secara berkelanjutan baik kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai melalui pengembangan pertanian dan peternakan yang tangguh, maju dan efisien yang berwawasan agribisnis dan berbasis sumber daya lokal serta menerapkan tehnologi tepat guna. Kebijakan yang telah ditempuh agar pelaksanaan pengembangan pertanian dan peternakan yang mantap dapat dicapai dengan optimal adalah peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan pangan, peningkatan produksi hasil pertanian dan peternakan, pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak disertai peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan peningkatan pemasaran hasil produksihewan. Kebijakan tersebut didukung oleh kegiatan pengembangan kemampuan kelembagaan petani, penyediaan sarana produksi pertanian, Pengembagan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit menular ternak, Pendistribusian bibit ternak unggul kepada masyarakat dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan. g. Perdagangan dan Industri Untuk meningkatkan kegiatan usaha perdagangan/pengusaha kecil menengah telah dilakukan berbagai upaya pembinaan diantaranya adalah pengembangan sektor perdagangan. Kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan kegiatan usaha perdagangan kecil menengah adalah : mengembangkan usaha perdagangan sebagai usaha unggulan yang tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang sehat dan effisien, tangguh dan mandiri antara lain melalui layanan kemudahan pemberian fasilitas perijinan (SIUP/TDP), penyelenggaraan temu usaha khusus bagi penyalur BBMT, pemberian stimulan kepada para pedagang kaki lima dan asongan dalam bentuk tenda dagang serta mengikutsertakan pada even pameran/promosi.

41 130 Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator : perkembangan sektor perdagangan dengan melihat jumlah tenaga kerja, Jumlah SIUP, TDP. Penetapan rencana tingkat capaian kinerja dan realisasi dari masingmasing indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut: No Tabel Perkembangan Sektor Perdagangan Indicator Kinerja Sasaran/Program Satuan Realisasi (Tahun) Jumlah unit usaha Unit Jumlah tenaga kerja Orang Jumlah Investasi Rp.Jt 88, Jumlah SIUP/TDP Buah / /721 Sumber: Dinas ESDM Perindag Kab. Lotim, Hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran cukup menggembirakan antara lain: 1. Penyerapan tenaga kerja baru disektor perdagangan pada tahun 2012 mencapai orang, jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008 yang lalu yaitu sebesar orang, berarti terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan. 2. Demikian pula yang terjadi pada pencapaian investasi, SIUP/TDP yang diterbitkan serta kontribusi PAD dari kegiatan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2008 yang lalu. Disamping kegiatan pembinaan sebagaimana tersebut diatas, pada pengembangan usaha perdagangan juga terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan perlindungan, baik bagi konsumen maupun bagi para pelaku usaha itu sendiri serta fasilitasi penyelesaian sengketa dagang yang terjadi dimasyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah layanan tera ulang alat UTTP, pos ukur ulang komodity dagang, pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa serta penyelenggaraan koordinasii dengan instansi terkait dalam menanggulangi penggunaan bahan berbahaya (B3)/kedaluarsa pada produk makanan dan obat/jamu tradisional.

42 131 Di Kabupaten Lombok Timur sektor industry cukup berkembang, dengan unggulan home industri dan kerajinan rakyat berupa industri kain tenun khas daerah di Kecamatan Pringgasela, Kec. Aikmel, Konveksi Selagik, anyaman bambu Kecamatan Sikur, Keramik di Kecamatan Masbagik dan Terara. B. Hasil Penelitian Peraturan Daerah (Perda) merupakan sebuah kebijakan pemerintah daerah yang dituangkan ke dalam bentuk dokumen peraturan daerah yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada disuatu daerah dan sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah untuk menjalankan suatu kebijakan. Selain dalam bentuk Perda, penyelesaian masalah yang timbul dalam suatu daerah juga diwujudkan dalam bentuk Perbup maupun rencana strategis. Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah baik dalam bentuk Perda maupun Perbup harus dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan agar apa yang menjadi tujuan dari sebuah kebijakan tersebut dapat tercapai. Kebijakan sendiri tidak mesti harus berbentuk peraturan daerah saja melainkan bisa juga berupa instruksi langsung dari seorang pimpinan atau kepala Daerah di suatau tempat atau instansi tertentu, yang kemudian instruksi tersebut harus dilaksanakan oleh bawahannya. Tentunya para kepala Dinas yang terkait dengan perkembangan olahraga di Kabupaten Lombok Timur juga berhak untuk membuat sebuah kebijakan sendiri yang dimana tujuannya tidak lain adalah untuk mengatur apa yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Dinas Dikpora dan KONI merupakan instansi yang sebenarnya diberikan tanggung jawab untuk memajukan bidang keolahragaan yang ada di Kabupaten Lombok Timur, namun semua itu tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kerjasama yang harmonis antara lembaga daerah yang satu dengan yang lainnnya juga. Untuk memajukan atau menarik minat masyarakat agar gemar berolahraga disinilah diperlukan sebuah kebijakan dari para pemangku kepentigan supaya membuat sebuah kebijakan yang dimana didalam kebijakan tersebut sekiranya nati bisa memberikan manfaat positif untuk masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

43 Perencanaan Penyediaan Sarana dan Prasarana Olahraga Perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam hal ini Kabid Pemuda dan Olahraga tidak mengandalkan Pemerintah Daerah saja dalam penyediaannya melainkan membangun kerjasama dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memang diberikan tanggung jawab untuk mengurus atau memajukan dunia olahraga diseluruh Indonesia, sebagaimana yang dipaparkan oleh Kabid Pemuda dan Olahraga Lombok Timur pada saat peneliti melakukan wawancara, beliau mengatakan: Kami pada tahun 2015 ini mencoba membuka komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olahraga, Alhamdulillah sudah ada lampu hijau atau respon yang positif, karena hal ini sesuai jugak dengan program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana olahraga Desa. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga bisa terealisasi, tentunya sarana dan prasarana olahraga Desa ini diperuntukkan untuk seluruh Desa yang ada di Kab.Lombok Timur, akantetapi tentu semua itu bertahap. Jadi untuk tahun ini mudah-mudahan kita dapat lebih dari 10 Desa dan bentuknya bisa berupa lapangan sepak bola, lapangan voli, bulutangkis ataupun lapangan basket, dan pastinya kesemuanya itu diperuntukkan untuk masyarakat banyak. (W.1: P.2) Dari pemaparan diatas jelas bahwa Pemerintah Daerah tidak bisa lepas dari peran Pemerintah Pusat dalam perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Daerah, walaupun pada dasarnya dengan adanya otonomi Daerah maka Pemerintah Daerah diberikan hak sepenuhnya untuk menyediakan maupun mengelola daerahnya sendiri namun tetap saja Pemerintah Pusat tidak bisa lepas tangan begitu saja. Keterbatasan dari segi anggaran pendanaan menyebapkan Pemerintah Daerah belum bisa untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai, sehingga peran pemerintah Pusat sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk membatu memberikan atau menyalurkan dana hibbah untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

44 133 Sampai dengan saat ini Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur terus menyerap aspirasi dari masyarakat terkait dengan perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga dan mengupayakan supaya dianggarkan di APBD kedepannya oleh Pemerintah Daerah, sehingga sarana dan prasarana olahraga tersebut direncanakan dengan matang sebagaimana yang di sampaikan oleh H. L. Hasan Rahman selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur di bawah ini: Terus terang saja kami di Komisi II ini berusaha semaksimal mungkin untuk mengusulkan terkait masalah perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga, tetapi terpulang itu tadi untuk saat ini pemerintah daerah belum begitu memperhatikan masalah ini, karena biar bagaimanapun juga kan semua itu perlu perencanaan yang matang dulu. (W.2: P.3) Dalam perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Dikpora terus mengupayakan supaya sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur bisa tersedia dan memadai. Melalui Kabid Pemuda dan Olahraga yang memegang peran penting dalam hal ini terus membuat trobosan-trobosan yang nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat khususnya menyangkut sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur. Trobosan yang dimaksud disini adalah bahwa Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga telah mengajukan proposal kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga supaya setiap Desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur memiliki Lapangan olahraga, kemudian bagi Desa yang sudah memiliki lapangan olahraga bentuk bantuan yang di ajukan adalah berupa revitalisasi atau perbaikan bagi prasarana yang sudah rusak. Dengan direvitalisasinya prasarana yang berupa lapangan olahraga ini maka diharapkan bagi masyarakat yang ada di setiap Desa di Kabupaten Lombok Timur nantinya semakin gemar untuk berolahraga. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kabid Pemuda dan Olahrga: Ya itu tadi dari tidak ada, kemudian kami membuat trobosan ini dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga apa yang kita hajatkan bersama bisa segera terealisasi dengan baik. Kalaupun toh nanti bentuknya berupa revitalisasi lapanggan olahraga yang sudah ada pun tidak masalah karena sebagaimana kita ketahui rata-rata kondisi lapangan olahraga yang ada di Lombok Timur sangat tidak memadai. Mudah-mudahan setelah

45 134 direnovasi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak terutama para pemuda untuk aktivitas olahraga. (W.1: P.3). Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Timur belum mempunyai Perda yang secara khusus mengatur tentang perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga. Hal ini disampaikan oleh Bapak Hasanudin, S.Pd. selaku Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Timur yang mengatakan, Sampai dengan saat ini sepengetahuan saya belum ada Peraturan Daerah yang secara khusus mengatur tentang perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur, (w.1: p.1). Kemudian diperkuat lagi oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur Bapak H. L. Hasan Rahman, S. Pt., M.Si. yang mengatakan: Sampai dengan tahun ini Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur belum menyusun atau memiliki Perda yang secara khusus mengatur tentang perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga. Kalau masalah kebijakannyapun saya rasa belum ada sepengetahuan saya. (w.2: p.1) Selain yang dikemukakan oleh kedua narasumber tersebut, Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Lombok Timur yang diwakili oleh Kasubag Perundang- Undangan yaitu Ibu Wiwin Ayu Iswardianingrum, SH., M.Ec.Dev. dengan jelas menegaskan bahwa: Belum ada Perdanya, kalau masalah kebijakannya saya rasa yang secara khususpun tidak ada juga, tetapi secara umum disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur tahun bahwa bidang kepemudaan dan oalahraga betanggung jawab untuk Memasyarakatkan olahraga dan mendorong prestasi olahraga dengan fasilitas prasarana olahraga yang memadai cuman sebatas itu saja. (w.3: p.1) Dari jawaban ketiga narasumber tersebut di atas, menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur belum memiliki Peraturan Daerah yang mengatur tentang perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga secara khusus, akan tetapi hanya secara umum disebutkan itupun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur saja.

46 135 Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur sampai dengan tahun 2015 ini belum memiliki Perda ataupun kebijakan khusus terkait dengan perencanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga ini dikarenakan pemerintah daerah lebih terfokus terhadap sektor perekonomian saja, seperti yang diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur di mana beliau mengatakan: Pemerintah Daerah lebih fokus kepada peningkatan perekonomian, seperti perdagangan, direnovasinya sejumlah pasar yang ada di Lombok Timur yang menggunakan cukup banyak dana dan perbaikan inprastruktur jalan yang menjadi penghubung antara kecamatan yang satu dengan kecamatan lain di Lombok Timur. (W.2: P.2) Observasi yang dilakukan peneliti dilapangan juga menujukkan bahwa sarana dan parasarana olahraga yanag terbaru yang disediakan oleh Pemerintah Daerah tidak dijumpai. Prasarana olahraga yang berupa lapangan umum sendiri memang setiap Kecamatan memilikinya, akan tetapi yang menjadi persoalannya adalah lapangan tersebut menjadi multi fungsi dimana ketika musim kemarau tiba maka lapangan tersebut baru bisa digunakan sebagai tempat berolahraga oleh masyarakat atau oleh siswa-siswa yang sekolahnya berdekatan dengan lapangan tersebut, tidak hanya itu saja lapangan- lapangan umum yang ada hampir semua pernah digunakan sebagai tempat pasar malam atau hiburan rona-rona. Tetapi bila saja musim penghujan tiba maka lapangan tersebutpun akan berubah fungsi menjadi tempat menggembala ternaknya oleh masyarakat sekitar ataupun juga di jadikan tempat menyabit rumput untuk ternak-ternak mereka karena lapangan yang ada di setiap Kecamatan di Lombok Timur banyak yang berlubang dan tidak rata sehingga ketika hujan air tersebut akan menggenangi lapangan yang ada dan menyebabkan masyarakat tidak dapat menggunakannya untuk beolahraga. Salah satu juga yang menjadi usulan ke Kmenpora oleh Kabid Pemuda dan Olahraga adalah Stadion yang ada di GOR Selaparang supaya diperbaiki, karena dari hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa Stadion yang ada di Kabupaten Lombok Timur tersebut sangat memprihatinkan dimana temboktembok pembatasnya banyak yang roboh disana-sini kemudian lintasan atletik juga tidak tersedia di stadion tersebut.

47 Realisasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Olahraga Prealisasian dari pada sebuah perecanaan adalah merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh setiap Pemerintah Daerah untuk mengimplementasikan apa yang memang sudah direncanakan tersebut, jangan sampai apa yang sudah direncanakan hanya sekedar wacana belaka tanpa ada tindak lanjut yang jelas. Tentunnya dalam halini yang dimaksudkan adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur yang berada dibawah pengawasan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Realisasi penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Lombok Timur merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah Daerah sendiri untuk mengembangkan olahraga. Selain itu realisasi penyediaan sarana dan prasarana olahraga tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Daerah karena berkaitan dengan anggaran yang akan digunakan untuk merealisasikan penyediaan berbagai sarana dan prasarana olahraga tersebut. Peran dari Pemerintah Daerah sebagai penyedia sarana dan prasarana olahraga sayangnya belum begitu nampak karena sampai dengan saat ini Pemerintah Daerah Kabupatena Lombok Timur belum membuat Perdanya sehingga realisasi penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabuaten Lombok Timur masih bepusat di sekitar pusat Kota saja dan belum merata ke pelosok-pelosok Desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur, pada dasarnya Perda bukan lah satu-satunya bentuk daripada sebuah kebijakan akan tetapi instruksi lasung atau perintah yang di keluarkan oleh seoarang kepala Daerah juga bisa dikataka sebagai sebuah kebijakan, seperti yang diungkapkan oleh Kabid Pemuda dan Olahraga Hasanudin, S.Pd. pada saat diwawancara: Belum ada sampai dengan saat ini yang saya ketahui masalah ada atau tidaknya perda terkait realisasi penyediaan sarana dan prasarana olahraga tersebut, akan tetapi Bapak Bupati pernah menginstuksikan kepada semua instansi pemerintah Daerah mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan instansi yang ada di tingkat Kabupaten supaya menyediakan lapangan olahraga atau tempat beolahraga untuk para pegawainya dan setiap hari jum at semua pegawai yang ada di lingkup Kabupaten Lombok Timur baik itu guru ataupun pegawai yang lainnya diharuskan menggunakan seragam olahraga. (W.1: P.5).

48 137 Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur H. L. Hasan Rahman, ketika diwawancara mengatakan: Setahu saya masalah realisasi ini juga belum ada Perdanya akan tetapi kalau masalah kebijakannya mungkin salah satunya yaitu disediakannya Taman Rinjani serta Alun-alun kota sebagai ruang tebuka untuk berolahraga bagi masyarakat banyak. Kemudian disetiap Kecamatan juga memiliki lapangan olahraga yang digunakan oleh masyarakat banyak untuk olahraga, hanya saja lapangan tersebut berupa lapangan sepak bola saja itupun jauh dari kata standar. (W. 2: P.6). Lebih jelas lagi masalah peraturan daerah atau kebijakan Pemerintah Daerah tentang realisai penyediaan sarana dan prasarana olahraga ini diungkapkan oleh Ibu Wiwin Ayu Iswardianingrum, beliau mengungkapkan bawa: Perda ataupun kebijakannya belum ada yang khusus mengarah kesana, akan tetapi kalau masalah ruang terbuka hijau itu sudah ada perdanya yakni perda tahun 2011 tentang ruang terbuka hijau. Ruang terbuka ini juga bisa digunakan untuk olahraga, seperti jogging, senam, bersepeda santai, dan banyak lagi jenis olahraga yang lainnya yang bisa dilakukan di ruang terbuka tesebut. (W.3: P.2). Sejauh ini realisasi penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur hanya berupa renovasi saja dan belum mengarah ke penyediaan prasarana (infrastruktur) yang baru karena terkait masalah pembebasan lahan juga yang sangat sulit. Diantara prasarana yang sudah di renovasi salah satunya adalah alun-alun Kota yang ada persis didepan Kantor DPRD Kabupaten Lombok Timur. Dulunya alun-alun Kota yang ada di Lombok Timur ini sepi dari kegiatan olahraga baik pada saat sore maupun pagi hari, akan tetapi setelah dipugar atau di renovasi barulah masyarakat mulai senang dan ramai berolahraga di alun-alun kota ini ditambah lagi dengan ditutupnya akses jalan yang melintasi Pendopo I menambah semakin luasnya area alun-alun kota ini, akan tetapi di alun-alun kota ini sendiri tidak tersedia prasarana olahraga seperti lapangan voli, lapangan basket dan lain sebagainya melainkan alun-alun kota ini hanya berupa taman yang ditanami berbagai jenis bunga dan pohon seperti palempaleman. Kemudian di alun-alun ini terdapat lapangan rumput yang luas dan di

49 138 kelilingi oleh jalur untuk bersepeda. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur pada saat diwawancara; Sepengetahuan saya bentuk realisasinya adalah alun-alun kota sekarang ini yang merupakan salah satu ruang terbuka hijau sudah bisa di manfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat berolahraga seperti jogging, bersepeda, senam bareng, latihan bagi klub-klub beladiri, dan masih banyak lagi yang lainnya, karena dulu sebelumnya tidak seperti yang sekarang ini begitu juga dengan Taman Rinjani yang ada di sini juga diperuntukkan untuk masyarakat umum. Kemudian ada lagi kawasan pelabuhan Labuhan Haji yang sekarang ini juga sudah menjadi tempat favorit bagi masyarakat Lombok Timur untuk beolahraga sambil menikmati matahari terbit. (W.2: P.5). Dari penjelasan di atas jelas menunjukkan bahwa masyarakat sebenrnya sangat membutuhkan tempat yang aman dan nyaman untuk berolahraga, baik itu yang berupa sarana maupun prasarana olahraga yang lainnya. Kemudian bagi masyarakat umum tidak dapat di pungkiri memang, bahwa ternyata mereka lebih senang dengan sarana dan prasarana yang mudah diakses dan murah meriah yang tidak banyak saratnya untuk mereka bisa berolahraga di tempat tersebut sperti di Taman Kota atau alun-alun Kota yang disediakan oleh pemerintah Daerah. Selain yang berupa Taman atau alun-alun, masyarakat juga sering berolahraga di sepanjang pinggir pantai yang ada di Lombok Timur diantaranya pantai yang ada di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, pantai di Kecamatan Jerowaru, pantai yang ada di Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan Labuhan Haji, dan pantai yang membentang di Kecamatan Pringgabaya. Sementara itu berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan juga menunjukkan bahwa sebenarnya semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur pada dasarnya sudah memiliki lapangan olahraga khususnya lapangan sepak bola namun belum ada prasarana olahraga lain yang tersedia di lapangan tersebut, akantetapi lapangan tersebut juaga sering digunakan sebagai tempat pasar malam atau tempat hiburan lain seperti rona-rona dan mereka rata-rata menggunakan lapangan tersebut dua sampai tiga minggu dan bahkan ada salah satu lapangan umum yang ada di Kecamatan Selong yang digunakan sebagai pasar sementara, karena pasar tempat para pedagang berjualan sedang direnovasi sudah hampir satu tahun lebih lamanya, sehingga mau tidak

50 139 mau menyebabkan masyarakat sekitar terutama para pemuda terpaksa pindah ketempat lain yang cukup jauh untuk berolahraga. Di bawah ini dirincikan lapangan-lapangan olahraga yang ada di Kabupaten Lombok Timur dalam bentuk table berikut: Tabel Lapangan Olahraga yang ada di Kabupaten Lombok Timur No Kecamatan/ UPTD Sepak Bola Basket Voli Bulu Tangkis Tenis Futsal Takrow Kolam Renang 1 Kec. Sukamulia 2 Kec. Sacra Barat 3 Kec. Masbagik Kec. Aikmel Kec. sakra Kec. Keruak Kec. Terara Kec. Mt. Gading Kec. Sikur Kec. Jerowaru 11 Kec. Sambalia 12 Kec. Sakra Timur Kec. Suela Kec. Selong Kec. Sembalun 16 Kec. Pringa Baya 17 Kec. Pringa Sela Kec

51 140 Labuhan Haji 19 Kec. Suralaga 20 Kec. Wanasaba Jumlah Sumber: Kabid Pemuda dan Olahraga 2015 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penyebaran penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur memang belum merata adanya dan masih terfokus hanya di Kecamatan yang ada di Ibu Kota Kabupaten saja, kemudian sarana dan prasarana olahraga yang ada pun jauh dari kata standar. Bukan hanya itu saja kegemaran masyarakat dengan salah satu cabang olahraga tertentu saja juga sangat menonjol dimana ketika olahraga tersebut digemari oleh masyarakat tersebut maka prasarana cabang olahraga tersebut juga akan mendominasi di Kecamatan tersebut seperti yang terjadi di Kecamatan Keruak yang memiliki lapangan olahraga bulutangkis sampai dengan 13 buah lapangan sementara itu untuk cabang olahraga yang lain seperti tenis lapangan dan sepaktakrow malah tidak di sediakan. Kemudian cabang olahraga yang paling sedikit peminatnya berdasarkan tabel di atas adalah tenis lapangan. Sedangkan kolam renang sendiri yang tesedia di Kabupaten Lombok Timur ada tiga buah, satu milik Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan dua lagi milik swasta dan itupun bentuknya hanya berupa kolam renang rekreasi biasa yang digunakan oleh masyarakat untuk berenang bersama keluarga mereka. Dari tabel di atas juga diketahui bahwa Kecamatan yang paling minim prasarana olahraganya adalah Kecamatan Sukamulia, Kecamatan Sakra, Kecamatan Terara, Kecamatan Sakra Barat dan Kecamatan Labuhan Haji. Sementara itu Kecamatan yang memiliki prasarana olahraga yang merata adalah Kecamatan Suralaga, Kecamatan Wanasaba, Kecamatan Pringgasela dan yang paling lengkap adalah Kecamatan Selong yang dimana Selong sendiri merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Lombok Timur sendiri, dimana hampir semua sarana

52 141 dan parasarana olahraga ada di sini. Ini menunjukkan bahwa sarana dan Prasarana olahraga yang tesedia di Kabupaten Lombok Timur masih jauh dari harapan apa lagi dilihat dari jumlah penduduknya yang paling besar bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggata Barat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh H. L. Hasan Rahman selaku Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timut Ketika diwawancara: Masalah penyebarannya saya rasa tidak merata, hal ini mungkin dikarenakan setiap Kecamatan itu minat masyarakatnya untuk berolahraga itukan berbeda, begitu juga dengan kemajuan yang terjadi di setiap Kecamatan juga berbeda, jadi masyarakat yang pola pikirnya lebih maju maka mereka lebih antusias untuk berolahraga dan dengan sendirinya mereka akan mencari tempat untuk berolahraga bahkan mereka yang memiliki pekarangan yang luas dengan sendirinya membut atau menyediakan tempat untuk berolahraga. (W.2: P.8). Luasnya wilayah Kabupaten Lombok Timur dan banyaknya Kecamatan menjadi salah satu faktor penyebab kenapa sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur tidak merata penyebarannya, terkait dengan penyebaran penyediaan sarana dan prasarana olahraga ini juga diungkapkan oleh Drs. Syafruddin, M.Pd. Selaku Ketua Harian KONI Lombok Timur, beliau mengungkapkan: Kalau dari pengamatan saya terkait dengan penyebaran sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur masih belum merata penyebarannya, karena kenapa dengan luasnya wilayah yang dimiliki oleh Kab. Lombok Timur saya rasa agak sulit, lihat saja Lombok Timur ini kan terdiri dari 20 Kecamatan mulai dari ujung Sembalun sampai dengan Jerowaru walaupun masing-masing Kecamatan sebenearnya sudah memiliki lapangan sepak bola paling tidak satu lapangan per Kecamatannya namun itupun belum memenuhi standar, baik dari segi luas ataupun kondisi lapangannya itu sendiri. (W.4:P.10). Kondisi prasarana olahraga yang berupa lapangan sepak bola yang ada di Lombok Timur juga ditunjukkan dengan gambar dibawah ini. Terlihat dengan jelas sekali bahwa kondisi Stadion sepakbola yang ada di Gelanggang Olahraga Selaparang (GOR) tersebut sangat memprihatinkan sekali, semenjak awalmula dibangun hingga sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dilakukan renovasi atau

53 142 pembenahan yang berarti, tribun yang beratapkan seng tersebut sudah banyak yang bocor dan bahkan banyak juga yang terbongkar karena angin. Bukan hanya itu saja kondisi lapangannya juga sangat memprihatinkan sekali dimana rumput yang semestinya dirawat atau dipelihara dengan baik malah kering dan mati kemudian yang paling ironisnya lagi adalah stadion tersebut dijadikan tempat untuk menggembalakan kambingnya oleh masyarakat sekitar. Gambar 4.3. Kondisi Stadion Sepakbola yang ada di GOR Selaparang Gambar 4.4. Kondisi Lapangan Sepakbola di tingkat Kecamatan

54 143 Dalam hal penyediaan sarana dan prasarana olahraga Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terkendala masalah pendanaan yang mengakibatkan sarana dan prasarana olahraga yang ada tersebut menjadi tidak terawat dengan baik. Target jangka pendek dalam perealisasian penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur, adalah direnovasinya beberapa sarana dan prasarana olahrga Desa yang sudah rusak supaya dapat segera dipergunakan untuk berolahraga oleh masyarakat. Sementara itu untuk target jangka menengah akan diusahakan lagi bgi desa-desa yang belum dapat supaya mendapatkan jatah juga. Sedangkan untuk target jangka panjangnya sendiri pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan mengupayakan supaya disetiap Desa tersedia lapangan olahraga. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Hasanudin, S.Pd. selaku Kabid Pemuda dan Olahraga bahwa: Untuk target jangka pendek, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan di renovasi lapangan olahraga Desa yang tadinya tidak dapat digunakan atau difungsika menjadi layak untuk di gunakan oleh masyarakat luas. Untuk jangka menengahnya kita cobak untuk memfasilitasi bagi Desa yang belum dapat. Selanjutnya untuk jangka panjangnya kami berharap semua desa atau wilayah mempunyai sarana dan prasarana olahraga secara keseluruhan, karena ini kan secara bertahap juga dan menyangkut masalah pendanaan juga. (W.1: P.7). Yang menjadi bahan pertimbangan Kepala Bidang Pemuda dan Olahrga juga di dalam prealisasian penyediaan sarana dan prasarana olahraga ini adalah menunggu laporan ataupun pengajuan dari masyarakat itu sendiri terlebih dahulu, karena tanpa adanya masukan atau permintaan dari masyarakat sendiri maka pemerintah daerah tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut. Sebagaimana yang diungkapkannya pada waktu di wawancara. Berikut kutipan wawancara bersama Hasanudin, S.Pd. Artinya begini, bukan untuk mendahului akan tetapi kita melihat mana kira-kira yang pro aktif. Nah kemudian yang proaktif inilah yang kita utamakan, karena sumua ini kan datang dari bawah, atau dengan kata lain siapa cepat dia yang dapat. Kenapa demikian, karena tanpa ada laporan dari Desa tersebut maka kita tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka. Mudah-mudahan pemerintah kita yang baru ini bersungguh-sungguh untuk membangunkan prasarana olahraga masyarakat di pedesaan, dan yang saya

55 144 denger kemaren adalah 1000 lapangan olahraga desa se Indonesia. (W.1: P.8) Kegemaran atau kesukaan masyarakat terhadap cabang olahraga tertentu juga menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana olahraga tersebut, dan bukan setakat itu saja, melainkan pemerintah daerah juga dituntut harus lebih peka untuk melihat cabang olahraga apa saja yang berpotensi untuk dikembangkan di Lombok Timur supaya sarana dan prasarana olahraga yang dibangunkan tersebut nantinnya tidak sia-sia belaka melainkan tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan masyarakat Lombok Timur. Halinilah yang diungkapkan oleh Ketua Harian KONI Lombok Timur Drs. Syafruddin, M.Pd. ketika diwawancara, beliau mengatakan bahwa; Yang menjadi bahan pertimbangannya tentu diantaranya adalah, olahraga apa saja yang digemari masyarakat atau yang sering dilakukan oleh masyarakat itu yang akan diutamakan terlebih dahulu oleh pemerintah daerah. Kemudian yang jadi bahan pertimbangannya lagi tentu dilihat juga cabang olahraga apa saja yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur ini, jadi tidak dibut atau dibangun begitu saja melainkan harus memperhatikan banyak aspek diantanranya yaitu tadi. (W.4:P.8). Disamping merealisasikan apa yang sudah direncanakan tersebut, pemerintah daerah juga harus tetap memantau dengan seksama perkembangan olahraga yang ada di daerah sebagaimana harapan yang diungkapkan oleh Ketua Harian Koni Lombok Timur, Harapan saya kedepannya untuk prealisasian sarana dan prasarana olahraga ini tentunnya apa yang sudah direncanakan oleh Pemda agar segera terealisasi, dan harapan saya juga pemerintah daerah agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana olahraga yang ada disini demi warga masyarakat Lombok Timur yang sehat dan sejahtera, (W.4:P.11). 3. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tentang pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang ada dikawasan Gelanggang Olahraga Selaparang Lombok Timur diserahkan kepada pihak KONI untuk mengelolanya

56 145 berdasarkan SK dari Bupati. Akan tetapi ada beberapa sarana dan prasarana olahraga juga yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak selain KONI, yaitu sepert kolam renang yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Kabupaten Lombok Timur. Tetapi kemudian oleh Dinas BUDPAR sendiri dipihak ketigakan lagi kepihak swasta. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasanudin, S.pd. ketika diwawancara. Beliau menegaskan: Kita mulai dari GOR Selaparang dulu, jadi begini berangkat dari pengalaman karena disini adalah Dinas DIKPORA, sedangkan di tempat lain namanya DISPORA. Jadi mereka lebih fokus menangani masalah olahraga. Sedangkan kita disini sudah satu tahun ini dikelola oleh KONI dan tidak lagi dikelola oleh Dinas DIKPORA. Hanya saja kolam renang yang dikelola oleh Dinas BUDPAR itupun dipihak ketigakan lagi oleh Budpar, kemudian Lapangan tenis sendiri dikelola oleh PELTI Lotim, (W.1: P.12). Ketua Harian KONI Kabupaten Lombok Timur yakni Drs. Syafruddin, M.Pd. membenarkan hal tersebut, beliau mengatakan: Jadi begini karena sudah satu tahun ini pengelolaannya dilimpahkan ke KONI, oleh karena itu KONI lah yang bertanggungjawab sepenuhnya untuk mengelola, ini yang dilingkup GOR Selaparang akan tetapi untuk kolam renang dikelola oleh Dinas BUDPAR namun oleh pihak BUDPAR sendiri dipihak ketigakan lagi, begitu juga dengan prasarana olahraga tenis lapangan yang mengelola adalah PELTI Lombok Timur. Ada juga beberapa prasarana olahraga yang dimiliki oleh beberapa instansi di Lombok Timur ini namun kesemuanya itu hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang bekerja di instansi tersebut saja, (W.2:P.14). Selain itu juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur juga mengatakan bahwa pengengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di Lombok Timur dikelola oleh KONI, sebagaimana yang diungkapkan pada waktu di wawancara bahwa, Yang diberikan tanggung jawab disini tentu pada dasarnya kita semua juga harus memelihara apa yang sudah ada, akan tetapi pihak yang paling bertanggung jawab saya kira dari segi kewenangan adalah Dikpora dalam hal ini Kabid pemuda dan olahraga ataupun KONI, (W.2: P.11). Dari pemaparan para narasumber di atas sangat jelas sekali menunjukkan bahwasanya pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia

57 146 tersebut semestinya dikelola oleh ahlinya, artinya bahwa instansi atau pihak swasta yang diberikan kepercayaan untuk mengelola sarana dan prasarana olahraga tersebut benar-benar mengerti dengan sitem pengelolaan yang sebenarnya, jangan sampai hanya mementingkan keuntungan semata namun lupa dengan pelayanan yang harus diberikan kepada para konsumen dalam hal ini masyarakat sebagai pengguna sarana dan parasarana olahraga tersebut. Sebagai contoh yang terjadi dalam pengelolaan kolam renang Tirta Rinjani yang ada di Gelanggang Olahraga (GOR) Selaparang Lombok Timur yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta yang pada dasarnya kurang memahami dengan menejemen pengelolaan, akan tetapi karena dalam pelelangan teder dia yang memenangkan maka secara otomatis pihak swasta tersebutlah yang mengelola mulai dari sarana sampai dengan prasarana penunjang yang ada di kawasan kolam renang tersebut. Hal inilah yang menjadi permasalahan ketika pihak ketiga merenopasi sejumlah sarana dan prasarana yang ada di kolam renang tersebut, maka mereka haruslah melaporkannya terlebih dahulu kepada pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (BUDPAR) Kabupaten Lombok Timur apakah disetujui atau tidak, karena biar bagaimanapun juga pihak ketiga juga tidak mau merugi ketika sarana dan prasarana yang sudah diperbaiki tersebut tidak diganti oleh pihak Pemda. Sebagaimana yang disampaikan oleh pengelola kolam renang yakni pak Hasan ketika dimintai keterangan terkait kolam renang Tirta Rinjani yang dikelolanya, beliau mengatakan; ketika saya yang mengelola kembali kolam renang ini ternyata banyak sekali peralatan dan perlengkapan kolam renang yang tidak berpungsi seperti mesin pemompanya yang mati, toliletnya mampet, ruang ganti yang pintunya rusak serta berugak (bale-bale), tempat duduk pengunjung jugak sudah lapuk dan atapnya banyak yang bocor karena tidak terurus, kemudian saya perbaiki lagi sehingga bisa berfungsi dengan normal kembali, akan tetapi saya mintak persetujuan terlebih dahulu dari Dinas BUDPAR baru saya mulai kerjakan takutnya nanti dari pihak BUDPAR tidak setuju begitu, (W.5:P.2). Lebih jauh lagi pak Hasan selaku pengelola kolam renang juga menuturkan terkait masalah besarnya tarif tiket masuk ke kolam renang tersebut

58 147 ditentukan olehnya sendiri berdasarkan pertimbangan dari berbagai segi yang disesuaikan juga dengan kondisi ekonomi masyarakat Lombok Timur, yakni untuk orang dewasa dikenakan tarif sebesar Rp 8000, - dan untuk anak-anak dikenakan tarif sebesar Rp 5000, - saja. Berikut kutipan wawancaranya: Jadi begini dalam penentuan harga tiket masuk itu saya sendiri yang menentuka tarifnya berapa, untuk mayarakat umum dewasa itu harga tiket masuknya Rp 8000, - sementara untuk anak-anak Rp 5000, - dan ini jugak kita sesuaikan denga kondisi masyarakat kita yang ada di Lombok Timur ini, lain lagi bagi sekolah-sekolah yang sudah berlangganan atau bekerjasama dengan kami maka bagi guru pendamping mereka kita kasi pelayana yang ekstra artinya mereka dapat gratis makan dan masuk disini dan ini semua kami lakuka untuk menarik pengunjung supaya dating ke kolam renang ini, (W.5:P.3). Sementara itu sarana dan prasarana olahraga tenis lapangan yang ada di Gelanggang Olahraga Selaparang tersebut dikelola oleh pihak PELTI LOTIM sendiri, yang menjadi alasannya adalah supaya lebih mudah diurus atau dikontrol dalam hal pengelolaannya. Prasarana olahraga tenis lapangan tersebut dari hasil observasi menunjukkan bahwa yang menggunakan prasarana olahraga tersebut adalah dari kalangan masyarakat menengah keatas saja, karena dalam pengelolaannya pihak pengelola mengenakan tarif perbulanya untuk biaya pemeliharaannya. Sementara itu sampai dengan saat ini juga Peraturan Daerah yang mengatur terkait dengan pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di kabupaten Lombok Timur belum ada sebagai mana yang diungkapkan oleh Hasanudin, S.Pd. Sama juga, bahwa belum ada PERDA ataupun kebijakan yang secara khusus mengatur tentang pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang ada disini (W.1:P.13), kemudian narasumber lain juga yaitu Ibu Wiwin Ayu Iswardianingrum selaku Kasubag Perundang-undangan Setda Lombok Timur mengatakan bahwa, Belum ada perdanya juga, kemudian mengenai kebijakannya pasti ada tetapi ini diserahkan ke Dinas Dikpora dalam hal ini Kabid olahrahga atau KONI karena dua instansi inilah yang menaungi masalah olahraga, (W.3:P.3). Sementara itu Ketua Harian KONI juga mengungkapkan bahwa: Kalau masalah PERDA mengenai pengelolaan sarana dan prasarana olahraga

59 148 yang ada di GOR ini tidak ada memang, tetapi yang ada hanya dalam bentuk SK Bupati saja, (W.4:P.13). H. L. Hasan Rahman juga mengutarakan hal yang sama mengenai ada atau tidaknya Perda yang mengatur tentang pengelolaan sarana dan prasarana olahraga, beliau mengatakan bahwa: Belum ada Perdanya, kalau kebijakannya mengenai pengelolaan sarana dan prasrana olahraga khususnya yang ada di kawasan GOR itukan wewenangnya Pemerintah Daerah bersama dengan Dinas-dinas terkait yaitu Dikpora ataupun KONI, atau bahkan ke pihak swasta, (W.2:P.10). Lain lagi halnya dengan pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di tingkat Desa ataupun Kecamatan yang mana pengelolaannya dilakukan oleh Komite yang sengaja dibentuk oleh masing-masing Desa atau Kecamatan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga yang sudah ada sebelumnya tersebut. Hal ini diperkuat lagi oleh Hasanudin selaku Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga ketika diwawancara. Ia mengatakan, Kemudian untuk sarana dan prasarana olahraga lain yang ada di tingkat Desa dan Kecamatan mereka mengelola sendiri dengan membentuk komite, kemudian komite inilah yang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana olahraga yang ada, (W.1:P.14). Dalam pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur tidak ada pendanaan khusus yang disediakan atau dialokasikan, hanya saja ketika ada iven-iven tertentu saja seperti Porkab atau O2SN barulah sarana ataupun prasarana olahraga yang rusak atau tidak layak itu diperbaiki. Apalagi prasarana olahraga yang berupa dinding untuk pajat tebing tidak semua orang bisa melakukan cabang olahraga yang satu ini butuh peralatan atau sarana yang lengkap dan harus standar, karena sebagaimana diketahui olahraga panjat tebing membutuhkan latihan khusus untuk bisa melakukannya. Ini menunjukkan bahwa prasarana olahraga panjat tebing tidak bisa bebas untuk masyarakat umum apa lagi para pemula tentu harus ada ahli yang mendampinginya untuk menghindar terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Lain lagi halnya dengan prasarana olahraga yang lain seperti lapangan sepakbola atupun sport hall yang di dalamnya digunakan oleh masyarakat untuk olahraga futsal maka tidak ada yang

60 149 membutuhkan peralatan yang khusus sekali paling yang mereka siapkan berupa kostum, sepatu dan bola saja. Dalam pengelolaannya sendiri sport hall yang ada di Gelanggang Olahraga Selaparang Lombok Timur ini mendapatkan dana untuk pemeliharaan atau perawatannya dari masyarakat atau klub-klub futsal yang memakai prasarana olahraga tersebut, karena dari pihak pengelola sendiri meminta hanya sekedar untuk perawatannnya saja sepeti yang diungkapkan oleh Ketua Harian KONI di bawah berikut ini: Dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana olahraga ini tidak ada dana yang secara khusus disiapkan atau dianggarkan, tetapi kita hanya mengenakan uang pemeliharaan saja kepada klub-klub olahraga yang menggunakan sarana dan prasarana olahraga disini termasuk sport hall ini, (W.4:P.15). Masalah anggaran pendanaan inilah yang menjadi salah satu kendala kenapa pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur ini tidak epektif. Karena biar bagaimanapun juga sebagus apapun atau selengkap apapun sarana dan prasarana olaharga tersebut tetapi klau dalam pengelolaannya tidak terdapat pendanaan yang cukup maka lambat laun juga prasarana olahraga tersebut juga akan cepat rusak. Seperti yang dikatakana oleh H. L. Hasan Rahman selaku Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur bahwa: Kendala yang paling utama terkait masalah pengelolaan ini adalah tidak adanya dana yang dikhususkan atau di anggarkan oleh pemerintah daerah, tetapi untuk prasarana olahraga tertentu yang dikelola oleh pihak swasta tentu mereka menyediakan dana khusus dari hasil penyewaannya tersebut seperti kolam renang yang dikelola oleh Budpar kemudian dipihak ketigakan lagi ke pihak swasta, (W.2:P.12). Kondisi sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Lombok Timur sampai dengan saat ini baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya masih jauh dari kata standar, beberapa lapangan olahraga yang ada seperti lapangan bola voli yang ada di GOR bahkan ditumbuhi oleh semak-semak dan rumput liar. Dari sekian banyak sarana dan prasarana olahraga yang tersedia hanya ada beberapa saja yang sudah memenuhi standar itupun prasarana olahraga yang berada di

61 150 kawasan GOR saja seperti, sarana dan prasarana untuk olahraga tenis lapangan, Sport Hall yang di dalamnya tersedia lapangan yang digunakan untuk olahraga futsal dan juga prasarana olahraga panjat tebing, serta ada satu lagi prasarana olahraga berupa lapangan basket yang ada di lapangan Nasional Selong dan itupun satu-satunya lapangan basket yang bisa dikatakan memnuhi standar dan lapangan basket inilah yang selalu dijadikan tempat pertandingan basket di Lombok Timur, kemudian pengelolaannya sendiri dilakukan oleh komite yang ada di Kecamatan. Sebagaiman yang dipaparkan oleh Drs. Syafruddin pada saat diwawancara beliau mengatakan bahwa: Menurut saya kondisi sarana dan prasarana olahraga disini masih jauh dari kata standar, kenapa saya bilang demikian? lihat sendiri lapangan yang ada di GOR ini kan tidak memiliki lintasan untuk lari, kemudian kalau musim penghujan lapangan ini digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat mengembala kambing mereka. GOR Selaparang ini sebenarnya cukup luas cuman yaitu tadi sarana dan prasarana penunjang yang ada di dalamnya kurang berkualitas paling yang layak disini adalah prasarana tenis lapangan, panjat tebing dan sport hall saja, selain itu juga untuk lapangan basket jugak yang sudah memenuhi standar tetapi itu adanya di lapangan Nasional, (W.4:P.17). Berikut gambar prasarana olahraga yang ada di dalam kawasan GOR Gambar 4.5. Sport Hall Selaparang Lombok Timur dari luar

62 151 Gambar 4.6. Kondisi sarana dan prasarana Tenis di GOR Selaparang Gambar 4.7. Kondisi Prasarana Panjat Tebing di GOR Selaparang. Selain itu juga rendahnya tingkat SDM di Lombok Timur yang menangani masalah pengelolaan sarana dan prasarana olahraga ini membuat keberadaan sarana dan prasarana olahraga yang tersedia belum dapat dikelola dengan baik sehinnga ada sebagian sarana dan prasarana olahraga yang tersedia jadi tidak terurus, kemudian juga data terkait keberadaan sarana dan prasarana olaharga

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data Lombok Timur Dalam Data 2016 1 GEOGRAFI Lombok Timur Kabupaten Terluas di Pulau Lombok. Luas Daratan Lombok Timur Mencapai 33,88 Persen Dari Luas Pulau Lombok. Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang : a. bahwa sejarah

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 1 ADMINISTRASI GEOGRAFI PEMERINTAHAN 2.1 Lombok Timur Kabupaten Terluas di Pulau Lombok. Luas Daratan Lombok Timur Mencapai 33,88 Persen Dari Luas Pulau Kabupaten Lombok Timur memiliki 20 kecamatan, 239

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN DAFTAR GRAFIK..

DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN DAFTAR GRAFIK.. DAFTAR ISI Hal. DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014... DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK.. i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN...... I-1 1.1. Latar Belakang..... I-1 1.2. Dasar Hukum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran umum Pulau Lombok Pulau Lombok merupakan sebuah pulau yang terletak di provinsi Nusa Tenggara barat dengan luas wilayah mencapai

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok. BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Kabupaten Lombok Timur a. Luas Wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di ProvinsiNusa Tenggara

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

potensi dan sumber daya yang cukup tinggi untuk pembangunan di berbagai bidang kehidupan. Keberhasilan pembangunan didorong

potensi dan sumber daya yang cukup tinggi untuk pembangunan di berbagai bidang kehidupan. Keberhasilan pembangunan didorong I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lombok Timur merupakan daerah yang memiliki potensi dan sumber daya yang cukup tinggi untuk pembangunan di berbagai bidang kehidupan. Keberhasilan pembangunan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G KETENTUAN BATAS JUMLAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN DAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN GANTI UANG PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lombok Timur. satu wilayah kekuasaan pemerintahan dengan status Karesidenan dengan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lombok Timur. satu wilayah kekuasaan pemerintahan dengan status Karesidenan dengan BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lombok Timur 1. Sejarah Kabupaten Lombok Timur Pada masa penjajahan Belanda Pulau Lombok dan Bali dijadikan satu wilayah kekuasaan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang 33 BAB III OBYEK LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 3.1.1 Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi terletak antara 106 derajat 49 sampai 107 derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI

Sekapur Sirih. Selong, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. Ir. AGUS ALWI Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi 1. Kondisi Fisik Nusa Tenggara Barat a. Peta wilayah Sumber : Pemda NTB Gambar 4. 1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat b. Konsisi geografis wilayah Letak dan

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik A. Kondsi Geografis Kabupaten Bolaang Mongondow adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow adalah Lolak,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur 57 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan laut dan terletak antara

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari pulau-pulau yang memiliki penduduk yang beraneka ragam, dengan latar

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

VISI PAPUA TAHUN

VISI PAPUA TAHUN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2018 ototus Oleh : DR.Drs. MUHAMMAD MUSAAD, M.Si KEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA Jayapura, 11 Maret 2014 VISI PAPUA TAHUN 2013-2018 PAPUA BANGKIT PRINSIP

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM WILAYAH 40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007 BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007 4.1. Gambaran Umum awa Barat adalah provinsi dengan wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk sangat besar yakni sekitar 40 Juta orang. Dengan posisi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi nasional adalah sebagai upaya untuk membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1. Sejarah Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Dasar-Dasar Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 7.1. Kondisi Wilayah Maluku Saat Ini Perkembangan terakhir pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku menunjukkan tren meningkat dan berada di atas pertumbuhan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING VISI DAN MISI MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa

Lebih terperinci

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA) UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA) Tentang: KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Dokumen perencanaan tahunan daerah yang digunakan sebagai acuan perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran Tahun 2014, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 2009-203 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 2009-203 A. DASAR HUKUM Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan Bupati dimaksudkan

Lebih terperinci

Permasalahan Mendasar Daerah

Permasalahan Mendasar Daerah VISI, MISI DAN AGENDA PEMBANGUNAN SERTA KEBIJAKAN STRATEGIS Permasalahan Mendasar Daerah 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan daya saing yang

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur

Lebih terperinci