LAPORAN AKHIR HIBAH KKN PPM PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERPADU BERBASIS EKONOMI KREATIF DI DESA KRENDETAN, BAGELEN, PURWOREJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR HIBAH KKN PPM PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERPADU BERBASIS EKONOMI KREATIF DI DESA KRENDETAN, BAGELEN, PURWOREJO"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR HIBAH KKN PPM PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERPADU BERBASIS EKONOMI KREATIF DI DESA KRENDETAN, BAGELEN, PURWOREJO TIM PENGUSUL Ketua : Prof. Dr. H. Sugeng Eko P.W., M.Pd. NIDN Anggota : Hanung Dhidhik Arifin, S.Pt, M.Si. NIDN Dibiayai oleh : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor : SP DIPA /2014, tanggal 5 Desember 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO NOPEMBER, 2014

2

3 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Daftar Isi... iii Ringkasan... iv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 BAB 2 TUJUAN & LUARAN... 6 BAB 3 METODE PELAKSANAAN... 8 BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN 1. Personalia Pelaksana 2. Album Kegiatan KKN PPM 2014 iii

4 RINGKASAN KKN PPM dilaksanakan di desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo ini bertujuan untuk menjadikan Desa Krendetan sebagai kawasan ekonomi mandiri dengan memperhatikan aspek pengembangan ekonomi kreatif, ekonomi mikro, pelestarian sosial budaya, dan optimalisasi modal sosial yang ada melalui pengelolaan sampah terpadu. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) mengembangkan kawasan Desa Krendetan menjadi kawasan yang peduli dan mampu melakukan pengelolaan sampah atau limbah dengan baik dan mampu memberdayakan masyarakat. KKN PPM yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Purworejo ini menggunakan metode Education for Sustainable Development (EfSD) merupakan salah satu metode pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian masalah pada lingkungan masyarakat. Metode EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan dan sosial. Program kegiatan yang akan dilaksanakan secara garis besar meliputi, 1) pelestarian nilai sosial budaya, 2) penumbuhan dan pengembangan ekonomi kreatif, 3) peningkatan produksi dan pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Secara khusus dalam Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini akan diarahkan pada penumbuhan ekonomi kreatif. Dalam rangka penumbuhan ekonomi kreatif ini maka dalam pelaksanaan program ini digunakan metode REACTS (Research and Education, Act and Campaign, Tools and System). Kata kunci : sampah, industri kreatif, education for sustainable development, metode REACTS. 1

5 BAB 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk sangat besar di dunia setelah negara China dan India. Semakin bertambahnyajumlah penduduk dari waktu ke waktu menimbulkan banyak permasalahan yangterjadi. Salah satu akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk tersebutadalah bertambahnya limbah atau buangan sampah yang dihasilkan penduduksetiap hari. Limbah sampah yang ditimbulkan terutama di daerah perkotaan telah menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditanggulangi oleh stakeholders yakni pemerintah, pihak swasta dan juga masyarakat. Permasalahan ini dapat dilihat dihampir sebagian kota-kota besar di Indonesia. Sampah pada dasarnya dihasilkan oleh atau merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa hakikatnya proses perubahan materi atau proses produksi apapun tidak ada yang berjalan effisien 100 persen. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah yang jumlah dan volumenya sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari gaya hidup dan jenis material yang dikonsumsi masyarakat. Penanganan dan pengelolaan sampah sampai saat ini masih belum optimal. Sebagian besar penduduk masih melakukan proses penanganan dan pengelolaan sampah dengan sistem konvensional yakni Kumpul-Angkut-Buang dengan penyelesaian akhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Permasalahan lain yangberpengaruh terhadap penanganan dan pengelolaan sampah adalah tingginya biaya operasional dan semakin sulitnya ruang yang sesuai untuk pembuangannya. Berdasarkan hasil evaluasi kebersihan kota-kota di Indonesia dapat diketahui bahwa tidak seluruh sampah dapat diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah untuk dibuang ke TPA. Salah satu contoh permasalahan kasus penanganan dan pengelolaan sampah yang terjadi yakni di Kabupaten Purworejo. Perkembangan penduduk Kabupaten Purworejo mengalami perkembangan signifikan. Permasalahan yang secara umum 2

6 terjadi adalah masalah pengelolaan sampah atau limbah. Kawasan yang menjadi lokasi KKN PPM adalah desa Krendetan. Desa Krendetan meerupakan desa yang ada di kecamatan Bagelen. Desa ini terletak di jalur utama jalan Jogja-Purworejo dan memiliki pasar desa Krendetan dan Terminal Agribisnis. Dengan kondisi ini, sampah senantiasa menjadi pemandangan yang seringkali terlihat di Pasar Krendetan maupun di terminal Agribisnis. Pengelolaan Sampah Terpadu berbasis masyarakat adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan (jika feasible), dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat. Pengembangan pengolahan sampah secara terpadu membutuhkan peran serta masyarakat. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) ini ini diharapkan diperoleh peningkatan produksi, efisiensi biaya, perbaikan sistem, peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan swadana dan swadaya masyarakat atau pemerintah daerah sehingga muncul kawasan yang mempunyai pengelolaan sampah dengan baik dengan berbasis ekonomi kreatif. Fungsi KKN PPM 2014 dalam program pengelolaan sampah terpadu ini adalah memberikan dorongan agar masyarakat siap memikirkan dan mencari jalan keluar terhadap persoalan sampah yang mereka hadapi. Tetapi jika masyarakat belum siap, maka fungsi pemerintah atau lembaga lain adalah menyiapkan terlebih dahulu. Misalnya dengan melakukan pelatihan, study banding dan memperlihatkan contoh contoh program yang sukses dan lain lain. Mahasiswa peserta KKN PPM berperan dalam memfasilitasi masyarakat untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah secara baik dan berkesinambungan. Jika masyarakat mempunyai kelemahan dibidang teknik pemilahan dan pengomposan maka tugas fasilitator adalah memberikan kemampuan masyarakat dengan berbagai cara misalnya dengan memberikan pelatihan, begitu juga jika masyarakat lemah dalam hal pendanaan, maka tugas fasilitator adalah membantu mencari jalan keluar agar masyarakat mampu mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi harus dilakukan secara hati hati jangan sampai membuat masyarakat tergantung. 3

7 KKN PPM ini akan menggunakan metode Education for Sustainable Development (EfSD). EfSD adalah pembelajaran untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pembelajaran yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang. EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial. Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang. Metode EfSD yang akan dilakukan dalam KKN PPM Universitas Muhammadiyah Purworejo akan menekankan pada pembelajaran untuk kelompok sasaran. Materi Pembelajaran dalam metode EfSD ini akan disesuaikan dengan kondisi global dan potensi lokal yang ada di kawasan desa Krendetan. Beberapa materi pembelajaran yang akan di desiminasi dalam pembelajaran untuk kelompok sasaran adalah berkaitan dengan keterampilan dalam bidang industri kreatif bersumber dari pengelolaan sampah, dan pengembangan produk lokal berbasis pertanian peternakan yang dikelola dari pengolahan sampah. Melalui implementasi metode EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development. KKN PPM Universitas Muhammadiyah Purworejo akan bermitra dengan 3 lembaga yaitu CV. Lintas Solusi, Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Bagelen dan Yayasan Surya Cahaya Alam (Cahaya Alam Abadi). CV. Lintas Solusi adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Industri Kreatif. Perusahaan ini memiliki komitmen pada pemberdayaan masyarakat terutama terkait dengan masyarakat yang tanggap akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta masyarakat yang tanggap akan peluang industri kreatif. CV. Lintas Solusi telah 4

8 memiliki banyak pengalaman terkait dengan pemberdayaan masyarakat seperti pengelolaan Program Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Pemerintah Kecamatan Bagelen memiliki sambutan sangat positif berkaitan dengan rencana program KKN PPM di wilayah kecamatan Bagelen. Pemerintah Kecamatan berkomitmen untuk mendukung dan siap menggerakkan dukungan pemerintah desa setempat dan masyarakat desa Krendetan. Yayasan Surya Cahaya Alam adalah sebuah yayasan yang berkomitmen pada pemberdayaan masyakarakat petani melalui konsep pengembangan pertanian terpadu. Salah satu program kampanye yang di serukan oleh yayasan ini adalah kemandirian petani melalui peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian terpadu. Yayasan ini berkomitmen untuk mendukung program-program KKN PPM Universitas Muhammadiyah Purworejo dan siap bermitra untuk keberhasilan program KKN PPM di desa Krendetan, Bagelen, Purworejo. KKN PPM di desa Krendetan, kecamatan Bagelen, kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini memiliki kelompok sasaran masyarakat desa Krendetan. Desa Krendetan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah Ha yang terletak selatan dengan jarak ± 1 KM dari pusat Ibu Kota Kecamatan Bagelen. Secara Geografis Desa Kemanukan terletak LS dan BT. Secara Geologis sebagian besar wilayah Desa Krendetan adalah Pegunungan dan persawahan. Secara administratif terbagi dalam 6 (enam) pedukuhan yakni Dukuh Semawung, Nadri, Karang jati, Kepondon, Sidompyong dan Sarangan, terdiri dari 24 (dua puluh empat) RT dan 6 (enam) RW. Jumlah Penduduk jiwa yang terdiri dari 491 jiwa Laki laki dan 515 jiwa Perempuan. Potensi unggulan Desa Krendetan adalah Tanaman pertanian. 5

9 BAB 2. TUJUAN & LUARAN Program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) berbasis education for sustainable development (EfSD) ini, bertujuan untuk : 2.1 Tujuan umum : Menjadikan Desa Krendetan sebagai kawasan yang mampu melakukan pengelolaan sampah secara terpadu yang berbasis EfSD dengan memperhatikan aspek pengembangan ekonomi mikro, produktivitas ekonomi, dan optimalisasi modal masyarakat yang ada serta menumbuhkan perilaku hidup sehat demi terciptanya masyarakat cerdas dan mandiri. 2.2 Tujuan khusus : 1. Mengembangkan sistem ekonomi mikro dan pengembangan ekonomi produktif dengan basis ekonomi kreatif melalui pendayagunaan potensi pengelolaan sampah secara terpadu berbasis masyarakat. 2. Mengarahkan masyarakat untuk memiliki kesadaran partisipatif akan pengelolaan sampah. 3. Menstimulus masyarakat secara umum untuk pengelolaan sampah secara terpadu.. 4. Bersama sama masyarakat dalam berpartisipasi menciptakan kawasan Krendetan untuk memiliki pola perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan kawasan mandiri mandiri yang berbasis lingkungan sehat dan besih. 2.3 Luaran yang diharapkan 1. Kualitas hidup masyarakat meningkat, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya sehingga berdampak pada sektor pariwisata yang potensinya sangat besar. Indikator yang dapat dilihat adalah tumbuhnya Usaha Ekonomi Kreatif yang dapat mendukung nilai potensi kawasan. 2. Masyarakat desa Krendetan dan masyakarakat kecamatan Bagelen dapat memaknai bahwa lokasi tempat mereka tinggal merupakan sumber pendapatan yang sangat 6

10 besar yang dapat ditunjukkan dari partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara terpadu. 3. Pemberdayaan potensi potensi masyarakat dan sumber daya alam yang berguna bagi pembangunan menjadi lebih bermanfaat. 4. Menanamkan Jiwa kewirausahaan kepada masyarakat sejak dini. Indikator dari hasil ini dapat dilihat dari minat wirasusaha remaja dan tumbuhnya kelompok usaha baru atau UKM. BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Ruang Lingkup KKN-PPM Kelompok Sasaran Masyarakat lokal desa Krendetan yang tergabung dalam kelompok usaha (mata pencaharian), pemuda, dan anak anak Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi partisipatif KKN PPM Perencanaan kegiatan KKN ini dimulai pada awal Februari 2014, di mana pada kurun waktu kurang lebih satu setengah bulan, tim KKN akan bekerjasama dengan masyarakat untuk melakukan identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan data, koordinasi dengan perangkat desa, pembekalan tim, penggalangan dana operasional program. Untuk pelaksanaan KKN PPM ini, akan dilaksanakan pada awal Juli sampai akhir September Pelaksanaan ini akan dimulai dengan melaksanakan program program yang menjadi prioritas dalam tim ini. Pelaksanaan program ini akan melibatkan unsur masyarakat desa, terutama kelompok petani, pedagang dan kelompok usaha lainnya dengan tujuan untuk membentuk kaderisasi, di mana tim dan masyarakat akan bersama sama menjalankan program tersebut, baik sebagai peserta maupun sebagai panitia. Sehingga nantinya, ketika program KKN PPM ini telah dijalankan dan berakhir, tidak berhenti sampai di situ saja, tapi tetap terus berjalan. Untuk evaluasi setiap kegiatan, akan dilakukan pada setiap satu program dijalankan, yang di mana semua melibatkan dari unsur kegiatan baik panitia dan 7

11 peserta. Hasil evaluasi akan digunakan untuk melihat bagaimana hasil dari acara tersebut, apakah memenuhi target yang ingin dicapai atau tidak. 3.2 Operasionalisasi Program KKN PPM Persiapan dan pembekalan Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN PPM Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan dalam KKN-PPM ini dilakukan oleh 30 mahasiswa dengan pendekatan lintas disiplin keilmuan, yang meliputi: a. Bidang Sosial Budaya untuk pendidikan, pemberdayaan masyarakat serta pengembangan perekonomian masyarakat setempat b. Bidang Pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang baik c. Bidang Prasarana Fisik untuk merancang, membuat dan menata berbagai aspek fisik yang vital bagi pelaksanaan KKN-PPM d. Bidang Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan dan pemberdayaan kesehatan melalui PHBS Bentuk kegiatan terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama terdiri dari beberapa kegiatan yang merupakan target utama. Sedangkan kegiatan pendukung merupakan kegiatan tambahan diluar kegiatan utama. Kegiatan utama terdiri dari 1) Kampanye Pengelolaan Sampah (poster, baliho); 2) Pelatihan Manajemen Sampah Untuk Kawasan Rumah Tangga; 3), Pengembangan Bank Sampah; 5) Pelatihan & Pengembangan Usaha Produksi Kreatif Berbasis Sampah; 6) Pengembangan Rumah Kompos. Sedangkan kegiatan pendukung terdiri dari 1) Pelatihan Limbah Peternakan Sebagai Pupuk Organik ( Kompos ), 2) Pelatihan Produksi Pupuk Kascing, 3) Pembuatan plang penunjuk arah, nama jalan, gang, lokasi wisata, 4) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk sekolah, 5) Pembuatan Tempat Sampah, 6) Pemasyarakatan TOGA (Tanaman obat keluarga), 7) Sangar Belajar, 8) Pelatihan Kewirausahaan Materi Pembekalan 8

12 Materi-materi yang perlu diberikan kepada mahasiswa pada saat pembekalan KKN PPM Desa Krendetan adalah sebagai berikut : a) Standart operating procedure (SOP) kepada mahasiswa dan pengarahan sistem penilaian. b) Training kepada calon pengajar oleh mahasiswa yang terkait bidang ilmu masing masing. c) Training penambah motivasi kepada mahasiswa agar selalu siap mentraining masyarakat. d) Training wawasan dan motivasi kewirausahaan e) Training dan wawasan berkaitan dengan bank sampah f) Training dan wawasan produksi pupuk organik g) Pengarahan oleh dosen serta mitra selaku pembimbing dan konsultan Pelaksanaan Selama kurang lebih 2 bulan KKN PPM Universitas Muhammadiyah Purworejo di desa Krendetan akan melaksanakan 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Berikut adalah langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam KKN PPM. Program Kegiatan utama terdiri dari : 1) Kampanye Pengelolaan Sampah (poster, baliho) Budaya mengelola sampah masih sangat rendah di kalangan masyarakat. Sehingga dibutuhkan upaya untuk memberikan sosialisasi dan kampanye pengelolaan sampah secara terpadu. 2) Pelatihan Manajemen Sampah Untuk Kawasan Rumah Tangga Pengelolaan sampah secara terpadu harus melibatkan rumah tangga sebagai bagian penting dalam pengelolaan sampah. Sehingga perlu dikembangkan manajemen sampah untuk kawasan rumah tangga. 3) Pengembangan Bank Sampah; 9

13 Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang tapi sampah. Warga yang menabung juga disebut nasabah, disamping menabung juga bisa meminjam uang di bank sampah. 4) Pelatihan & Pengembangan Usaha Produksi Kreatif Berbasis Sampah; Sampah anorganik akan dimanfaatkan untuk membuat kerajinan barangbarang bekas. 5) Pengembangan Rumah Kompos Rumah kompos adalah bangunan yang berfungsi untuk untuk memproses bahwa organik / sampah basah menjadi pupuk organic Mikro Organisme Lokal ( MOL ) adalah cairan yang terbuat dari bahan bahan alami sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna mempercepat proses pengompasan. Program Kegiatan pendukung terdiri dari : 1) Pemanfaatan Limbah Peternakan Sebagai Pupuk Organik ( Kompos ) Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. 2) Pelatihan Produksi Pupuk Kascing, Salah satu teknik pengolahan sampah adalah melalui vermecomposing dengan cacing. Budidaya cacing dan produksi pupuk kascing akan dikembangkan dalam KKN PPM 2014 di desa Krendetan. 3) Pembuatan plang penunjuk arah, nama jalan, gang Program ini sebagai bentuk untuk memberikan petunjuk arah dan lokasi pada tempat-tempat tertentu dalam satu daerah saja. Dengan adanya plang, maka akan memudahkan manusia dalam mencari tempat tujuannya 4) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk sekolah, 10

14 Prinsip hidup bersih dan sehat penting untuk diketahui masyarakat luas, terutama masyarakat yang hidup dengan keterbatasan sarana kebersihan umum seperti MCK, ataupun tempat sampah. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan memasyarakatkan cara bersih hidup dan sehat. Dilaksanakan di 3 SD sekitar lokasi KKN, mulai dari kelas 1-6. Kegiatannya terdiri dari penyuluhan dan juga gerakan mencuci tangan dan sikat gigi bersama. 5) Pembuatan Tempat Sampah, Pengadaan tempat sampah pada instansi publik seperti sekolah, lokasi wisata, atau pun balai desa termasuk penting adanya. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan pengobatan pada tindakan awal kecelakaan yang menyebabkan luka fisik sehingga dapat segera ditangani tanpa harus menunggu pasien sampai di puskesmas atau RSUD. Disisi lain masih terbatasnya sarana bak sampah di tempat publik dapat menyebabkan kekumuhan sebuah kawasan. 6) Pemasyarakatan TOGA (Tanaman obat keluarga), Masyarakat di kota maupun desa hendaklah mengetahui tanaman obat yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari hari. Karena sifat tanaman yang menyehatkan maka tanaman obat ini amatlah manjur bagi warga yang terserang penyakit dan membutuhkan obat tradisional. Dinisi peran mahasiswa memperkenalkan tanaman tersebut sekaligus menjelaskan fungsi dari tiap tanaman. 7) Sanggar Belajar, Memberikan motivasi belajar menjadi bagian tugas yang akan dilaksanakan dalam KKN PPM. Sanggar belajar akan dirintis dan dikembangkan di setiap pedukuhan. 8) Pelatihan Kewirausahaan. Kelas kewirausahaan menjadi salah satu alternatif metode untuk mentransfer ilmu, pengetahuan dan pengalaman tentang kewirausahaan. Para peserta (diutamakan dari jenjang sekolah menengah atas jurusan sosial) secara sukarela mendaftar, setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi. Pengampu kelas ini diusahakan bergantian dari dinas pendidikan atau perdagangan setempat, 11

15 perwakilan perusahaan mitra ataupun dari tim KKN. Kelas Anti-Korupsi dalam konteks KKN ini dimaksudkan untuk menanamkan dan menumbuh kembangkan kesadaran yang nyata tentang apa itu korupsi. No Nama Pekerjaan 1 Prasarana fisik 2 Peningkatan Produksi 3 Sosial Budaya 4 Kesehatan Masyarakat Program Tabel 1. Volume Pekerjaan Pembuatan Bank Sampah Pembuatan Rumah Kompos Pembuatan baliho dan poster Pembuatan plang penunjuk arah Pelatihan pembuatan pupuk organik Pelatihan Produksi Kascing Pembuatan Kerajinan dari bahan baku sampah Diversifikasi Pengolahan Produk Perikanan/pertanian Penyuluhan sistem produksi Kampanye Sadar Lingkungan Survey dan Pemetaan Potensi desa Sangar Belajar Pelatihan Kewirausahaan TPA/TPQ Kampanye Budaya Bersih Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Volume (JKEM) 5 Jam/ x 10 6 Jam/ x 2 5 Jam/ x 4 3 Jam/ x 7 4 Jam/ x 3 4 Jam/ x 5 4 Jam/ x 5 3 Jam/ x 5 3 Jam/ x 4 4 Jam/ x 15 4 Jam/ x 7 4 Jam/ x 2 4 Jam/ x 2 5 Jam/ x 4 3 Jam/ x 4 6 Jam/ x 3 Keterangan 8 orang 15 Orang 20 Orang 6 Orang 6 Orang 3 Orang 6 Orang 6 Orang 3 Orang 5 Orang 10 Orang 6 Orang 4 Orang 10 Orang 6 Orang 7 Orang 12

16 Pembuatan kotak P3K & Bak Sampah Pemasyarakatan TOGA 2 Jam/ x 12 2 Jam/ x 4 3 Orang 7 Orang Rencana Keberlanjutan Program Dengan adanya sistem program yang pendorong dan pemelihara ini diharapkan akan memenuhi tujuan keberlanjutan program, sehingga program akan terus dilaksanakan oleh masyarakat walaupun periode KKN telah selesai. Untuk menjaga keberlanjutan dari program-program KKN ini kami akan bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Purworejo dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Bagelen selaku lembaga mitra. Kami juga akan merekomendasikan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Purworejo agar menjadikan desa Krendetan sebagai desa laboratorium (desa binaan) Universitas. Pada akhir dari program akan diadakan evaluasi secara menyeluruh untuk mengetahui apakah program telah memenuhi target yang diinginkan, apabila belum, maka akan diteliti, apa saja kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut, yang kemudian akan digunakan untuk pelaksanaan program berikutnya. 13

17 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Kegiatan penelitian dan pengabdian di Universitas Muhammadiyah Purworejo ditangai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo dan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UM Purworejo yang telah memenuhi syarat. Kegiatan KKN ini ditempuh oleh mahasiswa dalam 1 periode dan masuk dalam Kartu Rencana Studi Mahasiswa. Dalam kurun waktu tahun , KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo diikuti oleh kurang lebih 2500 mahasiswa. Kegiatan KKN yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo ini dilaksanakan di beberapa desa dan kecamatan yang tersebar di seluruh Purworejo. LPPM UMP pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013 juga telah menyelenggarakan KKN reguler yang mengambil lokasi sejumlah 80 Desa di Kabupaten Purworejo dengan jumlah peserta 1210 orang mahasiswa. Tema KKN tahun 2013 adalah Menebar Kesalehan Sosial Melalui Percepatan Pembangunan Pedesaan Berbasis Rumah Pangan Lestari. Setiap kelompok mahasiswa KKN diwajibkan merintis Rumah Pangan Lestari (RPL) di tingkat rumah tangga dan Kawasan Rumah Pangan Lestari di tingkat desa, sehingga minimal sudah dirintis rumah pangan lestari di 80 lokasi. Tema ini dirasa akan sangat bermanfaat, seiring dengan kepentingan untuk terus meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. Diharapkan dari pelaksanaan KKN dengan tema ini, KKN UM Purworejo dapat ikut mengatasai kerawanan pangan yang terjadi di Purworejo. Dengan tidak adanya kerawanan pangan maka indeks kualitas SDM semakin naik, angka gizi buruk akan berkurang, penurunan angka kematian karena kekurangan pangan. Selain KKN Reguler yang setiap tahun dilaksanakan, LPPM juga menyelenggarakan KK Desa Vokasi. Untuk tahun 2012, KKN Desa Vokasi Universitas Muhammadiyah Purworejo dilaksanakan di desa Sadang, kecamatan Sadang, Kebumen dan desa Luwenglor, kecamatan Pituruh, Purworejo. KKN Vokasi 2012 berjalan dengan baik, dan pada tahun 2013 UM Purworejo kembali mendapat 14

18 kepercayaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyelenggarakan KKN Vokasi di 12 titik lokasi di 3 kabupaten yaitu Purworejo,Temanggung dan Kebumen. Disamping kegiatan rutin KKN, LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo juga menyelenggarakan beberapa kegiatan pengabdian baik dana internal universitas maupun dari kerjasama dengan pihak luar. Beberapa kegiatan pendampingan masyarakat yang bekerja sama PNPM Mandiri Pedesaan pernah dilakukan LPPM, seperti pelatihan dan pendampingan masyarakat desa Binangun, Butuh dalam pengeolaan kompos organik kascing dan masyarakat Tegalsari, Bruno dalam pengelolaan limbah pasar. Dan yang terbaru pada Oktober 2013 adalah pendampingan Budidaya Lele terintegtasi dengan produksi pakan ternak cacing di desa Plipiran dan Somoleter kecamatan Bruno. Pada tahun 2013, LPPM UM Purworejo mendapatkan kepercayaan dari Dikti untuk menyelenggarakan KKN PPM di 2 titik lokasi atau 2 proposal yang disetujui yaitu di desa Jatimalang dan desa Jogoresan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi oleh Dikti, kedua kegiatan KKN PPM ini dinilai sangat baik dan direkomendasikan untuk dilanjutkan pada tahun kedua. Berdasarkan pengalaman terakhir tersebut maka LPPM UMP melalui tim pengusul ini layak untuk mengemban pelaksanaan program KKN- PPM tahun 2014, dengan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 15

19 BAB 5. HASIL YANG TELAH DICAPAI 5.1. Profil Desa Krendetan Desa Krendetan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah Ha yang terletak selatan dengan jarak ± 1 KM dari pusat Ibu Kota Kecamatan Bagelen. Secara Geografis Desa Kemanukan terletak LS dan BT. Secara Geologis sebagian besar wilayah Desa Krendetan adalah Pegunungan dan persawahan. Secara administratif terbagi dalam 6 (enam) pedukuhan yakni Dukuh Semawung, Nadri, Karang jati, Kepondon, Sidompyong dan Sarangan, terdiri dari 24 (dua puluh empat) RT dan 6 (enam) RW. Jumlah Penduduk jiwa yang terdiri dari 491 jiwa Laki laki dan 515 jiwa Perempuan. Potensi unggulan Desa Krendetan adalah Tanaman pertanian Tahapan Pelaksanaan Program KKN PPM 1. Perencanaan Pelaksanaan KKN PPM Untuk melaksanakan KKN PPM 2014 ini dibutuhkan perencanaan yang matang. Pelaksana KKN PPM 2014 ini diputuskan melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam tahap ini juga diadakan rapat koordinasi pelaksanaan KKN PPM 2014 yang melibatkan Rektorat, Dekan, Tim Pelaksana dan LPPM. 16

20 Gambar 1. Rapat Koordinasi dan Pembentukan Panitia KKN PPM Tahapan pelaksanaan KKN PPM 2014 direncakanakan sebagai berikut: TIME SCHEDULE - KKN PPM 2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO No Aktivitas Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Rekruitmen dan Seleksi Peserta 15 Juli 24 Juli Pengumuman Hasil Seleksi Peserta 5 Agustus Pembekalan Peserta Agustus Penerjunan & Penerimaan KKN PPM di Lokasi 23 Agustus 2014 Penerimaan di tingkat Kecamatan dan Desa. Berangkat bersama-sama dengan DPL 5 Sosialisasi, Survey Program Penunjang Agustus Dilakukan oleh mahasiswa & DPL - Mahasiswa menyusun program di konsultasikan dengan DPL - FGD DPL & Mahasiswa untuk program kerja 6 Pelaksanaan Program KKN PPM di Desa 1 27 September

21 7 Monitoring Evaluasi Internal September 2014 Dilakukan oleh Tim Monev Universitas 8 Penarikan KKN PPM 27 September 2014 Mahasiswa di jemput oleh DPL di lokasi KKN 9 Penulisan Laporan KKN PPM 27 September 10 Oktober 2014 Mahasiswa menulis laporan KKN PPM untuk LPJ Internal 10 Ujian Laporan KKN PPM Oktober 2014 DPL & LPPM akan menilai dan menguji Laporan KKN PPM 11 Tahap Pendampingan dan Follow up kegiatan Oktober Desember Rekruitmen dan Pembekalan Peserta KKN PPM LPPM UM Purworejo menyeleksi peserta KKN PPM. Dari hasil seleksi diputuskan ada 20 mahasiswa yang akan mengikuti KKN PPM Desa Jatimalang. Tahap selanjutnya setelah proses seleksi peserta KKN PPM 2014 adalah pembekalan KKN PPM Materi kegiatan pembekalan adalah sebagai berikut : o Penjelasan Umum KKN PPM, oleh Rektor o Penjelasan Teknis KKN PPM UMPurworejo, oleh LPPM UM Purworejo o Standart operating procedure (SOP) kepada mahasiswa dan pengarahan sistem penilaian, oleh LPPM UM Purworejo. o Motivasi & Kewirausahaan, oleh Budi Setiawan. o Paparan Program Kerja KKN PPM, pemateri Ketua Pelaksana & DPL. o FGD ProgramKerja KKN PPM Desa Krendetan, pemateri Ketua Pelaksana & DPL. 18

22 Gambar 2. Pembekalan KKN PPM Penyerahan dan Penerjunan KKN PPM 2014 Pada tanggal 25 Agustus 2013 KKN PPM 2014 di desa Krendetan diserahkan kepada Kepala Desa Jatimalang, kecamatan Purwodadi. Acara penyerahan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun dan juga Ketua Rukun Tetangga (RT). Acara penyerahan ini juga disertai dengan sosialisasi KKN PPM. 19

23 4. Pelaksanaan Program KKN PPM Desa Krendetan Program Kegiatan utama terdiri dari : 1. Pengembangan Bank Sampah; Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang tapi sampah. Warga yang menabung juga disebut nasabah, disamping menabung juga bisa meminjam uang di bank sampah. Gambar 3. Peresmian Bank Sampah 20

24 Gambar 4. Kantor Bank Sampah 2. Pelatihan & Pengembangan Usaha Produksi Kreatif Berbasis Sampah; Sampah anorganik akan dimanfaatkan untuk membuat kerajinan barang-barang bekas. Salah satu yang dikembangkan dalam program kerja ini adalah membuat tas dari bahan bekas atau limbah. Gambar 5. Suasana Pelatihan Kerajinan dari Limbah 21

25 3. Pengembangan Rumah Kompos Rumah kompos adalah bangunan yang berfungsi untuk untuk memproses bahwa organik / sampah basah menjadi pupuk organic Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah cairan yang terbuat dari bahan bahan alami sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna mempercepat proses pengompasan. Gambar 6. Rumah Kompos di kembangkan tim KKN PPM Krendetan 5. Pemanfaatan Limbah Peternakan Sebagai Pupuk Organik ( Kompos ) Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. 22

26 Gambar 7. Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Ternak 6. Pelatihan Produksi Pupuk Kascing, Salah satu teknik pengolahan sampah adalah melalui vermecomposing dengan cacing. Budidaya cacing dan produksi pupuk kascing akan dikembangkan dalam KKN PPM 2014 di desa Krendetan. 23

27 Gambar 8. Pelatihan Pembuatan Pupuk Kascing 7. Pembuatan plang penunjuk arah, nama jalan, gang Program ini sebagai bentuk untuk memberikan petunjuk arah dan lokasi pada tempat-tempat tertentu dalam satu daerah saja. Dengan adanya plang, maka akan memudahkan manusia dalam mencari tempat tujuannya 8. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk sekolah, Prinsip hidup bersih dan sehat penting untuk diketahui masyarakat luas, terutama masyarakat yang hidup dengan keterbatasan sarana kebersihan umum seperti MCK, ataupun tempat sampah. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan memasyarakatkan cara bersih hidup dan sehat. Dilaksanakan di 3 SD sekitar lokasi KKN, mulai dari kelas 1-6. Ketiga SD tersebut adalah SD Negeri Semawung, MIM Krendetan dan SD Negeri Krendetan. Kegiatannya terdiri dari penyuluhan dan juga gerakan mencuci tangan dan sikat gigi bersama. 24

28 9. Pembuatan Tempat Sampah, Pengadaan tempat sampah pada instansi publik seperti sekolah, fasilitas umum, atau pun balai desa termasuk penting adanya. Disisi lain masih terbatasnya sarana bak sampah di tempat publik dapat menyebabkan kekumuhan sebuah kawasan. 10. Pemasyarakatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Masyarakat di kota maupun desa hendaklah mengetahui tanaman obat yang dapat digunakan dalam kegiatan sehari hari. Karena sifat tanaman yang menyehatkan maka tanaman obat ini amatlah manjur bagi warga yang terserang penyakit dan membutuhkan obat tradisional. Dinisi peran mahasiswa memperkenalkan tanaman tersebut sekaligus menjelaskan fungsi dari tiap tanaman. 25

29 26

30 BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Program KKN PPM di Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo dilaksanakan selama 34 hari terhitung mulai tanggal 25 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 27 September 2014, dengan program KKN PPM yang kami jalankan yaitu meliputi program utama, program pendukung, program tambahan dan program insidental dapat kami laksanakan secara maksimal.dapat disimpulkan bahwa kegiatan KKN PPM kami telah terlaksana dengan lancar dan baik sesuai dengan data yang ada di lampiran. B. Saran 1. Pemerintah Desa a. Pemerintah desa tetap mendukung dan mengawasi keberlanjutan program KKN PPM Universitas Muhammadiyah Purworejo. b. Pemerintah desa mengalokasikan dana untuk program pengelolaan sampah sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih. c. Mengadakan penyuluhan dan pelatihan secara rutin pada peternak di desa Krendetan sehingga para peternak mempunyai pengetahuan untuk pengolahan limbah ternak dan pembuatan burger fermentasi sehingga pendapatan peternak dapat bertambah. 27

31 2. Masyarakat Desa Krendetan Adanya KKN PPM Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo yang ada di Desa Krendetan, diharapkan masyarakat dapat: a. Melakukan pengolahan sampah secara berkelanjutan. b. Mempunyai rasa antusias yang tinggi dalam pembutan karya yang berbahan dasar sampah c. Tetap berpartisipasi dalam keberlangsungannya Bank Sampah Krendetan. 3. Universitas Muhammadiyah Purworejo a. Memperbanyak lokasi KKN PPM, karena sangat membantu desa tersebut untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. b. Waktu pelaksanaan KKN PPM diperpanjang, misalnya saja 2 bulan atau 3 bulan sehingga mahasiswa benar-benar lebih paham tentang realita yang ada di desa tidak sekedar fokus untuk menjalankan program. c. Dosen Pembimbing Lapangan agar lebih memberikan bimbingan, sehingga kegiatan KKN PPM kedepannya dapat berjalan lebih maksimal. 28

32 Daftar Pustaka Waluyo, Harry, Dukungan Budaya Terhadap Perkembangan Ekonomi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sri Wahyono, Tri Bangun L. Sony. Pedoman Umum Pembuatan Kompos Untuk Skala Kecil, Menengah, dan Besar Kementerian Lingkungan Hidup. Christianto. Pengomposan Sampah Rumah Tangga Pusdakota Universitas Surabaya 29

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Tema Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi Untuk Mengembangkan Potensi Desa Sulangai. Dengan tema pengembangan potensi Desa Sulangai.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI 115 BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pelaksanaan Kegiatan KKN Reguler Kegiatan KKN Reguler ini dilaksanakan di 3 Desa dalam satu Kecamatan yaitu Desa Koripan, Desa Kenteng dan Desa Kemetul di Kecamatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA MISKIN MELALUI WIRAUSAHA PENGOLAHAN LIMBAH PASAR MENJADI PUPUK KASCING DI DESA TEGALSARI, BRUNO, PURWOREJO

PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA MISKIN MELALUI WIRAUSAHA PENGOLAHAN LIMBAH PASAR MENJADI PUPUK KASCING DI DESA TEGALSARI, BRUNO, PURWOREJO PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA MISKIN MELALUI WIRAUSAHA PENGOLAHAN LIMBAH PASAR MENJADI PUPUK KASCING DI DESA TEGALSARI, BRUNO, PURWOREJO Budi Setiawan, Didik Widiyantono Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam PemberdayaanMasyarakatuntukMensosialisasikanPerilakuHidupSehatdanMeningkatka nproduktivitasdesabayunggedesebagaidesawisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Lebih terperinci

Tujuan Penugasan KKN-PPM:

Tujuan Penugasan KKN-PPM: Tujuan Penugasan KKN-PPM: a. mempertahankan KKN-PPM menjadi mata kuliah wajib PT; b. mengubah paradigma KKN-PPM dari pembangunan (development) menjadi pemberdayaan (empowerment); c. menerapkan KKN-PPM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN A. Judul Tema KKN Tematik PKP Sebagai Wujud Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Buruan Sebagai Desa Peduli Lingkungan. B. Lokasi Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,

Lebih terperinci

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi

IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH. Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KOTA SUNGAI PENUH Trias Novita, Hanibal dan M. Sugihartono Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Kegiatan program Ipteks Bagi Wilayah (IbW) Kota Sungai Penuh

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS USAHA PETERNAKAN BERBASIS IPTEK

LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS USAHA PETERNAKAN BERBASIS IPTEK LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS USAHA PETERNAKAN BERBASIS IPTEK Periode ke satu dari rencana tiga periode Suranto Aw, MPd. MSi. NIDN

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : 1. PRAPLIYATI

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tembuku Guna Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Produktif. 1.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk sangat besar di dunia setelah negara China dan India. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dari

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Batannyuh adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Batannyuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Analisis situai dari pelaksanaan program KKN PPM periode 2016 di Desa Tunjuk Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut. 1.1.1 Letak Geografis Desa

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Bangli adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Bangli merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk

Lebih terperinci

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 20-25 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Bebandem yang BERSEMI (Bersih, Sehat,Mandiri dan Terintegrasi) 1.2 Lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 1-5 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Highmore, 2008 (dalam Bambang,2010: 33), Pangan adalah sebuah barang pemenuh kebutuhan manusia yang merupakan hasil dari usaha budidaya, artinya bahwa keberadaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG GERAKAN MEMBANGUN DESA MANGGATANG UTUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif). 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan pertanian memiliki tantangan dalam ketersediaan sumberdaya lahan. Di samping itu, tingkat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Mewujudkan Masyarakat Mandiri Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib di Desa Sudaji 1.2 Lokasi KKN RM XIII berlokasi di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010 PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 DAFTAR ISI I. Latar Belakang...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

Judul Usulan KKN PPM

Judul Usulan KKN PPM Lampiran III Format Proposal Usulan KKN PPM Diisi dengan lengkap, rapi dan menggunakan huruf cetak atau diketik. Proposal diberi sampul dengan warna kuning tua LOGO Univ. Judul Usulan KKN PPM JUDUL Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN

BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN 4.1.1 Bidang Prasarana Fisik Program kerja yang dilaksanakan pada Bidang Prasarana Fisik (PF) di Desa Sulangai dibagi menjadi 2 yaitu program kerja pokok dan program kerja bantu.

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KKN-PPM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN TAWAR MELALUI PENGUATAN POKTAN/POKDAKAN DESA BOJONG, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG

KKN-PPM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN TAWAR MELALUI PENGUATAN POKTAN/POKDAKAN DESA BOJONG, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG KKN-PPM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN TAWAR MELALUI PENGUATAN POKTAN/POKDAKAN DESA BOJONG, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG LATAR BELAKANG A. Potensi Unggulan dan Permasalahan Masyarakat Desa Bojong

Lebih terperinci

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA GUNUNGREJO, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERHADAP PERANAN MAHASISWA KKN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA DI DESA KANDANG KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN

PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERHADAP PERANAN MAHASISWA KKN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA DI DESA KANDANG KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN PERSEPSI MASYARAKAT DESA TERHADAP PERANAN MAHASISWA KKN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA DI DESA KANDANG KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN Rhendy Rahma Wandra (1,Jarjani, (2 Azwarta (3,Anwar (4,Riska

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas : BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perancangan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Desa Jomblang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Wujud nyata ini dapat

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain masyarakat

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (studi mengenai Pengelola Lingkungan) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN BAB I PENDAHULAUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN Arah pembangunan sesuai dengan amanat GBHN 1999 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera

Lebih terperinci