Jurnal Akuntansi (JAk) Page 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Akuntansi (JAk) Page 1"

Transkripsi

1 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari Andi Susilawati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo ABSTRACT Regional Revenue Office Kendari budgeting system using bottom up with involving all employees in the Regional Revenue Office of Kendari. By involving all employees is expected to improve managerial performance. This study aims to determine whether the involvement of all employees in the Department of Revenue can improve managerial performance. Data retrieval technique using questionnaires with sampling methods using purposive sampling method with the results of a sample of 24 people. The analysis model used in this study is a model of simple linear regression analysis was performed with a computer program SPSS version 16.0 for Windows The results showed that the significant test of individual parameters (t test) showed that the variables significantly affect budgetary participation on managerial performance with tcount of 10,345 and a significance value of Keywords: budget participation, managerial performance. I. PENDAHULUAN Pada era otonomi, daerah diberi wewenang dan tanggung jawab yang besar untuk mengelola sumber-sumber keuangan (desentralisasi admin istratif) demi kemakmuran rakyat di daerahnya. Desentralisasi administratif tersebut, dimaksudkan untuk mendistribusikan kewenangan, tanggung jawab, dan pengelolaan sumber-sumber keuangan untuk menyediakan pelayanan public (Coralie dalam Rohman, 2007). Setiap organisasi termasuk pemerintah pusat maupun daerah dalam melaksanakan tugas yang diemban mutlak mempunyai rencana-rencana yang disusun dan dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas negara. Sejalan dengan tugas yang diemban tersebut, maka pemerintah merumuskan berbagai kebijakan yang dituangkan dalam bentuk anggaran. Melalui anggaran, akan diketahui seberapa besar kemampuan pemerintah dalam melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi wewenangnya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Anggaran merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan agar dapat melakukan pengendalian terhadap pencapaian tujuan organisasi dalam hal ini pemerintah daerah. Anggaran pada sektor pemerintahan terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana di setiap program dan aktivitas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Dalam perencanaan anggaran ada beberapa karakteristik sasaran anggaran. Menurut Kenis (1979) karakteristik sasaran anggaran yaitu partisipasi anggaran ( budgetary participation), kejelasan sasaran anggaran ( budget goal clarity), umpan balik Jurnal Akuntansi (JAk) Page 1

2 2 anggaran ( budgetary feedback), evaluasi anggaran ( budgetary evaluation) dan kesulitan sasaran anggaran ( budget goal difficulty). Keberhasilan proses penyusunan anggaran salah satunya dapat dipengaruhi oleh sikap/perilaku pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi juga dapat meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan, hal ini dikemukakan oleh Setiawan (2009) dalam Arsad (2013). Dalam rangka memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat, maka karyawan dituntut dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dalam proses penyusunan anggaran pada unit organisasi dimana mereka bekerja. Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari, merupakan dinas yang mengelola tentang pendapatan asli daerah. Terdapat perbedaan jumlah anggaran dilihat dari tahun Pada tahun mengalami penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011 dimana, dapat dilihat persentase realisasi pada tahun ,98% dan di tahun 2011 turun menjadi 68,87% atau dapat dikatakan mengalami penurunan sebesar 28,11%. Kemudian pada tahun 2012 kembali mengalami kenaikan sebesar 17,62%. Dari realisasi ini kita akan melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi anggaran dalam pencapaian kinerja. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian di Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang saling berpengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : Apakah partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Bagi Pemerintah Kota Kendari khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam menyikapi fenomena yang berkembang sehubungan dengan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. II. KAJIAN TEORI 1. Anggaran Menurut The Chartered Institute of Management Accountant (1996), akuntansi manajemen mencakup beberapa aktivitas inti, salah satunya adalah partisipasi dalam proses perencanaan pada tingkatan strategis dan operasional. Hal ini melibatkan pembuatan kebijakan, penentuan rencana sampai dengan penyusunan anggaran yang dinyatakan secara kuantitatif. Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen. Misalnya menyusun anggaran (budget). Dari penjelasan diatas terlihat bahawa Budgeting merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Budgeting dalam akuntansi manajemen memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanaan berarti melihat kedepan, yaitu menentukan tindakantindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 2

3 3 Sebaliknya, pengendalian adalah melihat kebelakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen & Mowen :2005). Anggaran adalah sebuah rencana yang disusun dalam bentuk kuantitatif dalam satuan moneter untuk satu periode. Periode anggaran biasanya dalam jangka waktu setahun. Dari anggaran dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh manajemen, prioritas, target dan bagaimana memenuhi target tersebut. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa inggris. Definisi anggaran yang dibuat oleh The National Committee on Govermental Accounting yang saat ini telah diubah menjadi Govermental Accounting Standards Board (GASB) adalah sebagai berikut : anggaran merupakan rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang disusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu (Indra Bastian, 2010:191). Menurut Mulyadi (2001), Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming). Indra Bastian (2010 : 191) anggaran berfungsi sebagai berikut : 1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. 2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa datang. 3. Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antara atasan dan bawahan. 4. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja. 5. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam pencapaian visi organisasi. 6. Anggaran merupakan instrument politik. 7. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiskal. 2. Partisipasi Anggaran Partisipasi anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan individuindividu secara langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka (Brownell dalam Kunwaviyah 2010). Partisipasi anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban. Anggaran adalah suatu proses partisipasi individu akan dinilai dan mungkin diberi penghargaan atas prestasi mereka pada tujuan yang dianggarkan, dan mereka terlibat dalam proses tersebut dan mempunyai pengaruh pada penentuan tujuan tersebut. Definisi partisipasi dalam anggaran secara terperinci yaitu (Kunwaviyah, 2010) : 1. Sejauh mana anggaran dipengaruhi oleh keterlibatan para pengurus. 2. Alasan-alasan pihak manajer pada saat anggaran diproses. 3. Keinginan memberikan partisipasi anggaran kepada pihak manajer tanpa diminta. 4. Sejauh mana manajer mempunyai pengaruh dalam anggaran akhir. 5. Kepentingan manajer dalam partisipasinya terhadap anggaran. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 3

4 4 6. Anggaran didiskusikan antara pihak manajer puncak dengan manajer pusat pertanggungjawaban pada saat anggaran disusun. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan keterlibatan yang meliputi pemberian pendapat, pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada pemimpin dalam mempersiapkan dan merevisi anggaran. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses kerjasama dalam pembuatan keputusan yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada pembuatan keputusan di masa yang akan datang.disini partisipasi menjadi salah satu unsur yang sangat penting yang menekankan pada proses kerjasama dari berbagai pihak, baik bawahan maupun manajer level atas. Penerapan partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan banyak manfaat antara lain (Siegel & Marconi, 1989 : 139 dalam Niken Safitri, 2006) : a. Partisipan (orang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran) menjadi ego-involved tidak hanya task-involved dalam kerja mereka. b. Partisipasi akan menaikkan rasa kebersamaan dalam kelompok, yang akibatnya akan menaikkan kerja sama anggota kelompok di dalam penetapan sasaran. c. Partisipasi dapat mengurangi rasa tertekan akibat adanya anggaran d. Partisipasi dapat mengurangi rasa ketidaksamaan di dalam alokasi sumber daya di antara bagian-bagian organisasi. Selain manfaat, terdapat sejumlah keunggulan yang biasanya diungkapkan atas anggaran partisipasi adalah : a. Setiap orang pada semua tingkatan diakui sebagai anggota tim yang pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajer puncak. b. Orang yang berkaitan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai kedudukan terpenting dalam pembuatan estimasi anggaran. c. Orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang penyusunnya melibatkan orang tersebut. Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah bisa juga sebaliknya dan ada pula yang menggunakan gabungan keduanya. Berikut penjelasan mengenai pendekatan dalam proses penyusunan anggaran : a. Top-down Approach (pendekatan dari atas ke bawah) Dalam pendekatan ini proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer puncak. Anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. b. Bottom-up Approach (pendekatan dari bawah ke atas) Dalam pendekatan ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai bawahan sampai ke atasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya untuk menyusun anggaran yang akan dicapainya di masa yang akan datang. c. Participative Budget (anggaran partisipasi) Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer level menengah dalam pembuatan estimasi anggaran disebut participative budget. Anggaran partisipasi adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipasi penuh dari manajer pada semua tingkatan. 3. Kinerja Manajerial Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1986:477) dalam Syafrial (2009) kinerja (performance) merupakan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan Jurnal Akuntansi (JAk) Page 4

5 5 oleh individu, kelompok atau organisasi. Pada sektor pemerintahan, kinerja dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai oleh pegawai pemerintah atau instansi pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Ketika suatu anggaran dirancang secara partisipasi maka karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapai standar yang ditetapkan karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunannya yang akan berpengaruh pada tingkat kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi (T.Hani Handoko, 1996:34). Kinerja manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh para personil yang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional perusahaan (dalam Mangasi, 2009). Menurut Mahoney dkk (1963) yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan kegiatan manajerial, antara lain : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf (staffing), negosiasi dan representasi. Untuk mengukur dan mengevalusi, manajer unit bisnis menggunakan berbagai ukuran, baik keuangan maupun nonkeuangan. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya terjadi. Kinerja aparat pemerintahan dinilai dari bagaimana anggota-anggota dalam sektor pemerintahan berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mendayagunakan sumberdaya yang ada di organisasinya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pihak yang dilayani (Nur Endah,2011). Proses manajemen kinerja yang beroperasi secara efektif akan menghasilkan sebagai berikut (Niken,2006): 1. Tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi, mengembangkan, mengukur dan membahas tujuan tersebut. 2. Integrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen senior dengan tujuan masing-masing. 3. Kejelasan yang lebih baik tentang aspirasi dan tujuan organisasi 4. Pengembangan budaya kinerja dimana prioritas utama terletak pada hasil dari aspek kosmetik fungsi organisasi, seperti penyesuaian terhadap prosedur standar. 5. Pelaksanaan dialog berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja, dan dengan sendirinya penekanannya lebih besar pada kebutuhan individu. 6. Pengembangan lingkungan yang lebih terbuka dan terpelajar, dimana ide dan kesimpulan diletakkan digaris depan dan didiskusikan dalam situasi yang tidak menghakimi dengan konsekuensi pengembangan dalam budaya belajar. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 5

6 6 7. Suatu organisasi yang dapat membuat sesuatu terjadi dan mencapai hasil. 8. Mendorong pengembangan pribadi. Adapun indikator-indikator kinerja manajemen menurut Siegel dan Marconi dalam Diah Octavia (2009), adalah : perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, tanggung jawab dan komunikasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologi, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.sedangkan menurut Mahsun (2006) ada beberapa elemen pokok dalam kinerja yaitu : 1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi 2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja 3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi 4. Evaluasi kinerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. 4. Penelitian terdahulu Penelitian sebelumnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh : a. Mangasi Sinurat (2009) judul penelitian Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information (JRI) dan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (a) partisipasi manajer dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial (b) Partisipasi, Job Relevant Information dan PK (interaksi antara partisipasi dengan JRI) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial (c) Partisipasi, komunikasi (interaksi antara partisipasi dengan komunikasi organisasi) secara bersama-sama menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial dengan demikian komunikasi organisasi sebagai variabel moderating (d) Partisipasi, JRI, komunikasi organisasi (interaksi antara partisipasi dengan JRI dan komunikasi organisasi) secara bersama-sama menunjukkan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial, dengan demikian JRI dan komunikasi adalah variabel moderating. b. Rizki Mulyana Bustam (2012) judul penelitian Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajemen Dalam Konteks Satuan Kerja Non Vertikal (Studi Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Kendari). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (a) Secara parsial, partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajemen (b) Secara parsial, kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kendari (c) Secara simultan, partisipasi anggaran dan kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajemen. 5. Paradigma Penelitian Partisipasi anggaran dapat diartikan sebagai keikutsertaan pegawai dalam penyusunan anggaran. Partisipasi anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran, serta proses dimana bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Menurut Jurnal Akuntansi (JAk) Page 6

7 7 Indriantoro (1993) dan Supomo (1998) dalam Ratnawati Kurnia, (2004) bahwa kinerja dikatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negatif anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward) dan konflik. Berdasarkan hasil kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berikut : Skema 1 Paradigma Penelitian ε Partisipasi Anggaran Kinerja Manajerial Berdasarkan paradigma penelitian di atas dapat dilihat bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial. Selain itu dapat juga dilihat bahwa masih terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial selain partisipasi anggaran. 6. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis penelitian adalah Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. III. METODOLOGI PENELITIAN Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari, yang bertempat di Jalan Abunawas No.7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PNS yang berjumlah 91 orang, dengan 90 PNS dan 1 non PNS di Dinas Pendapatan Daerah. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sample. Dengan kriteria (1) memiliki jabatan, (2) lama kerja 5-10 tahun bahkan lebih dari 10 tahun. Dari hasil kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang dalam Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau bilangan, yakni laporan realisasi pendapatan asli daerah dan data kualitatif adalah data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah dalam bentuk informasi yang bukan dalam bentuk angka-angka. Data kualitatif ini seperti sejarah berdirinya dan struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari.. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer merupakan data yang diperoleh langsung ke Dinas Pendapatan Daerah. Seperti jumlah pegawai Dinas Pendapatan Daerah. Dan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu data yang Jurnal Akuntansi (JAk) Page 7

8 8 diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan realisasi pendapatan asli daerah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi, yaitu merupakan sumber pelengkap dengan cara pengumpulan data dalam memperbanyak data yang dibutuhkan untuk penelitian dengan maksud agar data yang dikumpulkan dapat lebih akurat. b. Kuesioner yaitu dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang dibuat dalam suatu pernyataan penelitian, yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti, dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan metode analisis regresi sederhana. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Responden Dari 24 kuesioner yang dibagikan, terdapat jawaban responden sebagai berikut : Tabel 1. Jawaban Responden Pertanyaan Partisipasi Anggaran Kinerja Manajerial SS(5) S(4) N(3) TS(2) STS(1) SS(5) S(4) N(3) TS(2) STS(1) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 8 pertanyaan yang diberikan pada partisipasi anggaran maka dapat dilihat banyak responden yang menjawab sangat setuju, dengan rata-rata sekitar 11 responden dari 24 responden yang menjawab sangat setuju di tiap pertanyaannya. Oleh karena itu sekilas dapat diketahui bahwa partisipasi anggaran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari masih tinggi Pada kinerja manajerial, dapat dilihat juga banyak responden yang menjawab sangat setuju dengan rata-rata sebesar 11 responden dari 24 responden yang menjawab sangat setuju pada tiap pertanyaan. Oleh karena itu secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari juga dalam kategori tinggi atau kuat. b. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode statistic Product moment person. Bila dari hasil pengujian, koefisien korelasi lebih besar dari 0,30 instrumen dikatakan valid. Dari hasil pengujian validitas, maka dapat diketahui bahwa setiap Jurnal Akuntansi (JAk) Page 8

9 9 item pernyataan kuesioner pada masing-masing indikator penelitian untuk variabel partisipasi anggaran (X) telah valid. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing item pernyataan berada di atas 0,30 dengan tingkat signifikansi (0,000). Begitu pula dengan hasil pengujian validitas untuk variabel Kinerja Manajerial (Y) telah valid. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi masing-masing item pernyataan berada di atas 0,30 dengan tingkat signifikansi (0,000). Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas instrumen dapat diuji menggunakan teknik cronbach s alpha. Bila dari hasil pengujian instrumen diperoleh nilai cronbach s alpha lebih besar dari 0,60 maka instrumen yang digunakan adalah reliabel. Dari hasil pengujian reliabilitas, maka dapat diketahui bahwa masing-masing indikator pada variabel penelitian telah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian cronbach s alpha setiap variabel yang berada diatas 0, Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: y = 2, ,919X + ε Berdasarkan persamaan di atas, menunjukkan bahwa : a. Nilai konstanta (a) yaitu sebesar 2,435. Hal ini berarti bahwa jika partisipasi anggaran (X) nilainya adalah 0, maka nilai kinerja manajerial (Y) akan konstan sebesar 2,435. b. Koefisien regresi variabel partisipasi anggaran (X) sebesar 0,919 artinya bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satuan partisipasi anggaran maka akan terjadi kenaikan kinerja manajerial sebesar 0, Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji Koefisien determinasi (R 2 ) Berdasarkan hasil uji (dapat dilihat pada lampiran) diketahui bahwa nilai koefisien determinasi atau R 2 adalah sebesar 0,829 atau sebesar 82,9%. Artinya bahwa variebel independen dalam hal ini partisipasi anggaran memiliki pengaruh atas perubahan variabel dependen dalam hal ini kinerja manajerial sebesar 82,9%. Sementara, nilai koefisien korelasi (R) dalam penelitian ini adalah sebesar 0, 911 atau sebesar 91,1%. Artinya bahwa variabel independen dalam hal ini partisipasi anggaran memiliki hubungan langsung atas variabel dependen dalam hal ini kinerja manajerial sebesar 91,1%. b. Uji t Untuk membuktikan apakah variabel partisipasi anggaran mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial digunakan uji t. pengujian secara parsial (uji t) dilakukan dengan membandingkan probabilitasnya pada tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan lampiran diketahui bahwa nilai t tabel pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,717 dan nilai t hitung = 10,345. Sementara nilaii signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajeriall signifikan. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 9

10 10 c. Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah. Adanya pengaruh yang signifikan antara variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dikarenakan semua pegawai (yang terlibat dalam penyusunan anggaran) ikut berpartisipasi pada saat penyusunan anggaran. Pihak yang terlibat pada penyusunan anggaran adalah pihak yang memiliki jabatan pada Dinas Pendapatan daerah. Partisipasi anggaran merupakan sarana bagi karyawan untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan. Selanjutnya, partisipasi anggaran akan membantu karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka dengan mengetahui target anggaran. Partisipasi juga sangat mudah diterima oleh semua khalayak karena mengandung azas musyawarah dan mufakat, sehingga terdapat keinginan untuk terus berjalan dalam melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama baik tanpa pimpinannya ada atau tidak disamping mereka karena pada umumnya semakin besar keterlibatan para atasan maupun bawahan dalam merumuskan suatu hal yang dapat menghasilkan keputusan dalam organisasi, maka sangat tinggi rasa tanggung jawab mereka untuk menyukseskan kesepakatan atau keputusan tersebut terlaksana dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky Mulyana Bustam (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial dan teori yang di kemukakan oleh Nur Indriantoro (1993) dalam Poerwati (2002) berpendapat bahwa : Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan mendapat kesempatan terlibat dan berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan mengidentifikasi dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran, menerima kesepakatan anggaran dan melaksanakannya sehingga dapat menghindarkan dampak negative anggaran yaitu faktor kriteria kinerja, sistem penghargaan (reward) dan konflik. Berpengaruhnya partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa meningkat atau menurunnya kinerja manajerial pada Dinas Pendapatan Daerah bergantung dari partisipasi dalam penyusunan anggaran. Hasil signifikan menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja manajerial. V. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial maka dapat ditarik kesimpulan yaitu partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial secara signifikan. Atau dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran mampu meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini di karenakan partisipasi para pegawai dalam penyusunan anggaran sudah kuat yang artinya para pegawai telah dilibatkan saat penyusunan anggaran, besarnya pengaruh pegawai pada saat penyusunan anggaran, serta adanya kontribusi atau peran pegawai dalam penyusunan anggaran. Ini dapat dilihat dari hasil persentase jawaban para responden. Dimana hasil persentase dikategorikan kuat dan sangat kuat. Yang artinya partisipasi anggaran yang mencakup 3 komponen diatas masih bisa ditingkatkan (kategori kuat) dan di pertahankan (kategori sangat kuat) agar hasil atau kinerja manajerial dapat berjalan secara lebih maksimal lagi. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 10

11 11 Rekomendasi untuk penelitian mendatang diharapkan dapat menambahkan variabel lain. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial secara tepat dan sesuai, misal evaluasi anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran. Bagi Pemerintah Kota Kendari khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari sebaiknya meningkatkan keterlibatan, pengaruh serta kontribusi para pegawai dalam penyusunan anggaran untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi. Partisipasi dalam penyusunan anggaran sangat dibutuhkan karena merupakan sarana bagi karyawan untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan serta partisipasi penyusunan anggaran akan membantu karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka dengan mengetahui target anggaran. Daftar Pustaka Abd. Halim,M.B.A,Akt,Prof,Dr & Theresia Damayanti,S.E,M.Si,Akt. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah (Pengelolaan Keuangan Daerah). Jogyakarta: UPP STIM YKPN Arsad Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Skripsi. Kendari: Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo. Brownell,P & M.McInnes Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance. The Accounting Review. Vol. LXI (4).October: Deddi Nordiawan Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Diyah Octavia Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan. Skripsi.Sumatera Utara:Program Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Hansen & Mowen Akuntansi Manajemen. Jakarta:Salemba Empat. Indra Bastian Akuntansi Sektor Publik:Suatu Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: Erlangga. Kenis, I Effects on Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review LIV (4) Kunwaviyah Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi Dan Persepsi Inovasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang: Program Sarjana (S1) Universitas Diponegoro. Mahsun Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta. Mangasi Sinurat Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information (JRI) Dan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating Pada PDAM Di Propinsi Sumatera Utara. Tesis. Medan: Sekolah PascaSarjana Universitas Sumatera Utara. Niken Safitri.2006.Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Sarjana Strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 11

12 12 Nur Endah Wulandari Pengaruh Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Semarang: Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.22 Tahun 1999.tentang Pemerintah Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.25 Tahun 1999.tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.32 Tahun 2004.tentang Pemerintah Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang RI No.33 Tahun 2004.tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Riduwan Belajar Mudah Meneliti Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: CV Alfabeta. Rizki Mulyana Bustam Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajemen Dalam Konteks Satuan Kerja Non Vertikal (Studi Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Kendari). Skripsi. Kendari: Program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo. Syafrial.2009.Pengaruh Ketetapan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Yogi Adrianto Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta Di Wilayah Kota Semarang. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Yose Arista Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Job Relevant Information (JRI) dan Volatilitas Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi. Semarang: Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata. Yulia Handayani Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Asimetri Informasi Dengan Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Rumah Sakit Umum Yang Sudah BLU Di Sumatera Barat). Skripsi. Padang: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang T. Hani Handoko.1996.Manajemen.BPFE. Yogyakarta. Jurnal Akuntansi (JAk) Page 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) dalam akuntansi sektor publik mendefinisikan anggaran

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi Restu Agusti Nuraini ABSTRACT The research aims to examine the budget participation empirical evidence

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Bastian (2006) kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada DPPKAD Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh penilaian kinerja terhadap kinerja kinerja manajerial dengan reward sebagai variabel intervening pada Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. PEMERINTAHAN DAERAH Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,

Lebih terperinci

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Penyempurnaan Sistem Administrasi, Komitmen Dari Seluruh Komponen Organisasi, Kecukupan Sumber Daya, Dan Sistem Reward Punishment Terhadap Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Kondisi perekonomian Indonesia secara umum belum menunjukkan adanya perbaikan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Satuan Kerja Perangkat Daerah, Karateristik Tujuan Anggaran, Kinerja

Kata Kunci : Satuan Kerja Perangkat Daerah, Karateristik Tujuan Anggaran, Kinerja PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT Yulianus Sartono Ch. Heni Kurniawan Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada 13 Kecamatan di Kota Bandung) The Effect of Budgetary Participation Participation on

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena hubungan penganggaran dengan kinerja, baik kinerja individu maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti, disamping

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii Judul : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Nama : Kadek Dias Prayoga

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Tani di Kabupaten Jember)

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Tani di Kabupaten Jember) Krisdiana, Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Koperasi... 1 Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Tani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasional. Menurut Mahoney dkk. (1963)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak berupa tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di setiap negara, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

(Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe)

(Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe) Pengaruh Partisipasi Anggaran TerhadapKinerja Aparatur Pemerintah Daerah, melalui Komitmen Organisasi dan JRI Sebagai Variabel Intervening Pemko Lhokseumawe (Yusri Hazmi, SE. M.Si. Ak - Dosen Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan pemerintahan Daerah dan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran di pemerintah kabupaten/kota

Lebih terperinci

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal

Said Herry Syafrizal Cut Aknawal PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi anggaran pertama kali dilakukan oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemerintah Daerah Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan yang semakin ketat merupakan tantangan dan peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan dengan sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang dimiliki secara ekonomis, efektif, dan efisien. Anggaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan dalam proses perencaan dan pengendalian manajemen disebabkan adanya ketidakpastian lingkungan bisnis yang muncul akibat persaingan dunia usaha yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus mempunyai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Baik untuk tujuan jangka panjang maupun jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Anggaran 2.1.1.1 Definisi Anggaran Anggaran berasal dari kata budget (Inggris), sebelumnya dari kata bougette (Perancis) yang

Lebih terperinci

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Dimoderasi Budaya Paternalistik (Studi Empiris Perguruan Tinggi Swasta di Medan) Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Manfaktur Di Kota tegal ) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Reformasi di berbagai bidang yang berlangsung di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Reformasi di berbagai bidang yang berlangsung di Indonesia telah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang berlangsung di Indonesia telah membawa pengaruh perubahan terhadap beberapa sektor seperti politik, sosial, kemasyarakatan,

Lebih terperinci

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Budgetary Slack dengan Komitmen Organisasi dan Etika sebagai Variabel Moderasi. Nama : Kadek Wisnu Perdana Nim : 1306305217 Abstrak Anggaran sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Partisipasi Dalam konteks penganggaran, Brownell (1982) dalam Puspaningsih (2002) menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu proses yang melibatkan individuindividu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam perkembangan Ekonomi Dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN) Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DAN PROFESIONALISME APARAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak berorientasi pada kinerja, dapat menggagalkan perencanaan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. tidak berorientasi pada kinerja, dapat menggagalkan perencanaan yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anggaran sektor publik merupakan alat (instrument) akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik.

Lebih terperinci

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur 25 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Manajerial Penilaian kinerja manajerial menurut Mahoney, dkk (1963 dalam Zainul, 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah para pejabat struktural Kepala Badan/Dinas/Kantor, Kepala bagian/bidang/subdinas/, Kepala subbagian/subbidang/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini lingkungan organisasi berubah secara cepat, sehingga mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang dimiliki terbatas.

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

Yeni Solekhah, Titin Ruliana, Imam Nazarudin Laif Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Yeni Solekhah, Titin Ruliana, Imam Nazarudin Laif Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DESENTRALISASI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SAMARINDA)

Lebih terperinci

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak Judul : Komitmen Organisasi Dan Desentralisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan kualitas produk serta kualitas sumber daya manusia. Persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pelaksanaan (actuating), dan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan organisasi. Anggaran merupakan rencana pendanaan kegiatan di masa depan dan dinyatakan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik setiap tahun melakukan penyusunan anggaran. Anggaran dalam organisasi sektor publik merupakan pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan kompetitor. Terlebih lagi pada era global saat ini, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan kompetitor. Terlebih lagi pada era global saat ini, persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi dituntut untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, serta dapat mengaktualisasikan visi dan misinya agar dapat bertahan hidup dan mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1

Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 Maghfiroh. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kualitas Anggaran terhadap,... 1 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA RSU KALIWATES JEMBER)

Lebih terperinci

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD) (Studi Empiris pada DPRD Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survey Pada Rumah Sakit di Purwodadi Grobogan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Surakarta) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah anggaran atau penganggaran (budgeting) sangat dipahami dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan. Sebagai organisasi, aparat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anthony Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Anthony Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA DENPASAR Oleh : IDA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi saat ini telah berdampak pada arah persaingan bisnis yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan kompetensi yang ada dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih besar dalam pengurusan maupun pengelolaan pemerintahan daerah, termasuk didalamnya pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang sangat ketat dewasa ini, menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan fungsinya.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen... 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso The Effect Of Budgeting Participation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku ekonomi baik sektor swasta/bisnis maupun sektor publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaku ekonomi baik sektor swasta/bisnis maupun sektor publik untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kondisi perekonomian yang meningkat sekarang ini menuntut para pelaku ekonomi baik sektor swasta/bisnis maupun sektor publik untuk menggunakan kemampuan yang

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun Piaget 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kognitif Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun 1896-1980. Piaget beranggapan bahwa proses berpikir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai organisasi mulai dari organisasi perusahaan, pemerintahan, dan juga perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sejak tahun 2001 berimplikasi pada

Lebih terperinci

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 67-73 PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources.

ABSTRACT. Keywords: Participation Budgeting, Managerial Performance, style of leadership, quality of human resources. ABSTRACT The budget is an element in the management control system that serves as a planning tool, a tool of work coordinating and monitoring tools for the job of top managers to improve managerial performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil obyek penelitian pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Ringroad

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG Nicko Achmad Pradityo 1, Rodhiyah 2 & Saryadi 3 Email: nickoachmadp@yahoo.com Abstract The research was

Lebih terperinci