Bab 1. The Sociological Perspective. SOSIOLOGY Part. 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1. The Sociological Perspective. SOSIOLOGY Part. 1"

Transkripsi

1 Bab 1. The Sociological Perspective SOSIOLOGY Part. 1 Macionis.Jhon J., Sociology. Pearson Education, Inc USA. Sociologi adalah studi sistematis tentang masyarakat manusia (human Society). Latar belakang : (ceritera tentang perkawinan). Perspektif Sosiologi : 1. Seeing the general in the Particular (Peter Berger). Melihat pola-pola Umum didalam perilaku seseorang / sekelompok orang (partikular). Meskipun orang itu unik tetap masyarakat membentuk perilaku orang didalam kategorikategori (Anak-anak - Dewasa, Pria - Wanita, kaya-miskin). Perkawinan : Wanita kaya mengharapkan calon suami yang mengerti (sensitif), lembut, siap diajak berbicara, terbuka. Wanita penghasilan rendah mengharapkan suami yang tidak mabuk, tidak kasar, dan setia dalam bekerja. Perbedaan karena status penghasilan. Masyarakat memiliki Kuasa untuk mengarahkan perilaku, pikiran dan perasaan seseorang. Contoh lain adalah mengapa kuliah? jawabannya adalah subjektif, individual. Padahal pada kenyataannya hanya 7 % anak muda di dunia ini yang kuliah, karena Status? dan Sarana / kesempatan. (yang semuanya adalah eksternal bukan personal faktor). Factor-factor yang umum adalah Usia, Jenis Kelamin, Suku, dan Kelas sosial mengarahkan kita didalam mencari pasangan. (kita mencintai orang lain lebih karena masyarakat yang mengajar kita didalam mencari pasangan yang cocok). 2. Seeing the Strange in the Familiar. (melihat hal-hal yang asing/baru didalam hal yang biasa/lama). Seperti pernikahan tadi, semula menikah karena Cinta / personal feelings, ternyata ada unsur lain yang lebih menentukan.

2 Apa yang menjadikan berbeda (jumlah anak per wanita)? Wanita negara kaya dan wanita negara miskin. Durkheim : Suicide. Man, protestan, kaya, tidak menikah, menunjukkan bunuh diri > dari wanita, Yahudi, Katolik, miskin dan menikah. Perbedaan pada Integrasi sosial. Orang yang memiliki ikatan sosial kuat lebih rendah angka bunuh diri dibanding Orang yang memiliki kategori individualistik. Kata kuncinya di Freedom Laki-laki > Wanita Kaya > Miskin Individualistik > ikatan Sosial Seeing sosiologi in the your everyday life Seeing Sociologically: Marginality & Crisis Setiap orang akan menggunakan Perspektif sosiologi didalam melihat dunia sekitar. Bagaimana melihat mekanisme masyarakat mempengaruhi perilaku individu? Bisa melalui : 1. Kehidupan didalam lingkup masyarakat tsb. 2. Krisis sosial yg terjadi. Wawasan Global Dari 195 negara dikelompokan kedalam tiga ketegori. 1. Kategori kaya, 72 negara 2. Ketegori menengah, 70 negara 3. Kategori miskin, 53 negara Tempat dimana kita tinggal mempengaruhi kita Masyarakat dunia memiliki interaksi global yang terus meningkat. Masalah-masalah yang dihadapi cenderung semakin serius Berpikir global membantu kita untuk lebih mengerti diri sendiri Global village, jika orang (603 orang Asia, 149 Afrika, 107 Eropa, 85 Latin Amerika dan keribia, 5 orang Australia dan pasifik selatan, 50 orang Amerika utara.)

3 Applying Sociological Perspective Sociology and Public Policy. Sosiolog menolong membentuk Public Policy (hukum dan peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat). Sociology and Personal Growth. Perspektif sosiologi membantu kita memahami common sense Perspektif sosiologi membantu kita memahami kesempatan dan kendala. Perspektif sosiologi memampukan kita berpartisipasi aktif didalam masyarakat. Perspektif sosiologi membantu kita hidup didunia yang berbeda dengan kita. Origin of Sociolgy Social Change and Sociology A New Industrial Economy The Growth of Cities Political Change (Thomas Hobbes , John Locke , Adam Smith ) terjadi pergeseran dari orientasi kewajiban moral kepada Tuhan menjadi kepada Raja dan pencapaian cita-cita pribadi. Ada Personal liberty dan individual right. A New Awarness of Society Science and Sociology Aguste Comte ( ) yg pertama mencetuskan Sosiology sebagai ilmu (1838). Sosiologi sebagai hasil dari tahapan perubahan masyarakat dari Tingkat Teology (s/d 1350 M), tingkat metafisik (abad 15 M), Tingkat Scientific ditandai dengan munculnya keilmuan Copernicus ( ), Isak Newton ( ) pertama menggunakan pendekatan keilmuan kepada Masyarakat. Kung Fu Tzu ( SM), Plato ( SM), Aristoteles ( SM). Marcus Aurelius ( M), William Shakespeare ( M). Comte memperkenalkan positifism Sebuah pemahaman yang berdasarkan kepada Ilmu. Masyarakat dipercaya dioperasikan seturut dengan hukum-hukum, sama dengan alam yang di atur oleh hukum grafitasi dan hukum alam lain. Sociological Theory Teori Sosiologi adalah pernyataan tentang bagaimana dan mengapa fakta-fakta tertentu dihubungkan. Tugas teori sosiologi adalah menjelaskan perilaku sosial didalam dunia nyata. Contoh Emile Durkheim menjelaskan mangapa orang dng integrasi yang rendah (laki-laki, Protestas, kaya, dan tidak menikah) memiliki resiko lebih tinggi untuk bunuh diri.

4 1. Structural-Functional Approach 2. Social-Conflict Approach 3. The Symbolic-Interaction Approach 1. Structural-Functional Approach Kerangka berpikirnya adalah membangun teory dengan melihat masyarakat sebagai suatu sistem kompleks yang bekerja bersama untuk menghasilkan solidaritas dan stabilitas. Yaitu mengeksplorasi bagaimana struktur sosial (pola perilaku sosial yang relatif stabil, Pola-pola perilaku seperti yang ada di setiap agama, ritual-ritual dan kehidupan keluarga) bekerja bersama untuk menolong agar masyarakat beroperasi. Kelompok ini juga melihat bagaimana struktur fungsi sosial. (Konsekwensi dari setiap fungsi sosial dalam masyarakat secara utuh). Aguste Comte, Emile Durkheim (perancis), Herbert Spencer ( di Inggris, Melihat fungsi tubuh struktur adalah kerangka tulang.) Mereka meneliti struktur sosial dan bagaimana mereka berfungsi. Thomas Merton ( ) struktur sosial memiliki fungsi Manifest pola sosial (fungsi yang tertera / Recognized and intended) dan Latent pola sosial (fungsi yang tidak tertera / unrecognized and unintended). Jika Struktur sosial mengalami disfungsi akan menimbulkan kekacauan di masyarakat. Fungsi Manifest dari system pendidikan tinggi US adalah menyediakan informasi dan jasa pendidikan kepada generasi muda, yang latent adalah sebagai biro jodoh tempat anak muda menemukan pasangan yang sesuai secara sosial dan pendidikan. Contoh disfungsi sosial: Globalisasi ekonomi bisa menjadi kan baik atau sebaliknya berdampak negatif. Menjadikan tenaga kerja harus bekerja ke luar negeri, misalnya. 2. Social-Conflict Approach. Pendekatan yang membangun teori dengan melihat masyarakat sebagai sebuah arena dari ketidaksamaan dan sebagai sumber konflik dan perubahan. Kalau pada pendekatan pertama melihat fungsi struktur sosial untuk solidaritas dan stabilitas, pada pendekatan ini lebih menekankan kepada ketidak samaan dan perubahan. Sosiolog menginvestigasi bagaimana faktor-faktor seperti kelas sosial, ras, suku, gender, orientasi seksual, dan usia adalah terkait didalam ketidak samaan distribusi sosial dari uang, pendidikan dan kuasa, dan prestise sosial. Feminism and The Gender-Conflict Approach The Race Conflict Approach Melihat sumber keberbedaan dari Wanita dan Pria. Dan sangat dekat dengan feminims (mendukung kebersamaan sosial antara wanita dan pria). Harriet Martineau ( ) menterjemahkan tulisan Comte dari bahasa Perancis ke Inggris. Menterbitkan sendiri dokumentasi kejahatan perbudakan dan memperjuangkan di bidang hukum untuk perlindungan kaum pekerja. Tertarik dengan kedudukan wanita di masyrakat, di kebijakan pendidikan memberikan pilihan kepada wanita tidak hanya sebagai ibu rumah tangga dan membesarkan anak.

5 Konflik suku dan ras. Mengamati perbedaan dan konflik karena perbedaan suku dan ras. Contoh adalah perbedaan orang kulit putih dan kulit berwarna di US. Ida Wells Barnett ( ) lahir dari orang tua budak, menjadi guru dan jurnalis dari surat kabar. Dia memperjuangkan kesamaan ras, khususnya hak kepada kulit hitam. Dia menulis buku tentang hal ini. 3. The Symbolic-Interaction Approach. Pendekatan diatas adalah bergerak di orientasi level-makro. Yaitu sebuah fokus yang luas mencakup struktur sosial yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan yang lain adalah orientasi levelmikro. Yaitu sebuah fokus closed-up pada interaksi sosial didalam sebuah situasi khusus. Pendekatan simbolik adalah sebuah kerangka yang dibuat untuk menyusun suatu teori yang melihat masyarakat sebagai suatu produk dari interaksi setiap hari dari individu. Pendekatan ini berakar kepada Max Weber ( ) yang meneliti pola pikir mikro, George Herbert Mead ( ), Erving Gofman ( ). Mendeskripsikan analisa dramaturgical menyamakan perilaku sosial dengan aktor-aktor di panggung yang berperan dengan beragam peran.

6 Stereo type Apakah Sosiologi tidak lebih sekedar membahas stereo type? Dapatkah kita memberi contoh suatu stereo type umum? Setelah mendiskusikannya apakah stereo type itu benar? (valid) Apakah setelah belajar sedikit sosiologi, dapatkah sosiologi mengkoreksi suatu stereo type di masyarakat? Dapat atau tidak? Dapatkah anda temukan sekarang sesuatu stereo type yang pernah anda yakini dan saat ini berubah setelah menganalisanya secara sosiologi? Bab 2. Sosiological Investigation Dasar dari Investigasi Sosiologis. Ilmu adalah salah satu jenis dari kebenaran. Sebagian orang percaya kebenaran adalah dari Tuhan, Tuhan sumber kebenaran. Sebagian orang percaya kebenaran datangnya dari para ahli. Sebagian lagi percaya kebanaran berasal dari persetujuan banyak orang. Sebagian lagi percaya kebenaran berasal dari keilmuan. (55) Ilmu adalah system logika yang berdasarkan dari pengetahuan langsung dan observasi sistematis. Berdampingan dengan Iman, kebijakan orangorang Ahli, dan persetujuan bersama. Pengetahuan keilmuan berdasarkan kepada peristiwa empiris, yaitu informasi-informasi yang diperoleh dapat di verifikasi melalui indera kita. Pendapat umum vs Peristiwa keilmuan. 1. Orang miskin lebih cenderung melanggar hukum daripada orang kaya. 2. Masyarakat Amerika adalah middle class dimana kebanyakan orang adalah sederajat. 3. Kebanyakan orang miskin adalah tidak mau bekerja. 4. Perbedaan perilaku pria dan wanita adalah lebih disebabkan oleh human nature 5. Orang yang menjadi tua menjadi tidak lagi tertarik (fokus) dengan kesehatannya. 6. Kebanyakan orang menikah karena cinta. 3 cara sosiologi Dari perspektif sosiologi, orang kebanyakan mempelajari dunia sosial dengan melalui 3 cara : 1. Sosiologi Positif 2. Sosiologi Interpretatif 3. Sosiologi Kritik Sosiologi Positif Mempelajari masyarakat berdasarkan dengan observasi sistematis dari perilaku sosial. Mengasumsikan bahwa yang objektif itu ada di luar. Peneliti mencari realita dengan mengumpulkan peristiwa peristiwa empiris, fakta akan di verifikasi dengan indera.

7 Konsep, variable dan measurement Konsep adalah suatu (mental construct) konstruksi mental yang merepresentasikan sebagian dari kenyataan dunia dengan bentuk yang sederhana. Sosiolog menggunakan konsep untuk me label kehidupan sosial. Contoh Keluarga, ekonomi dan term kategori seperti gender, kelas sosial Variable adalah sebuah konsep yang memiliki nilai yang berubah dari suatu kasus ke kesus. Contoh harga yang selalu berubah didalam supermarket. Kelas sosial dimana ada upper, midle dan lower class. Measurement adalah sebuah prosedur untuk menetapkan nilai dari variabel didalam suatu kasus tertentu. Suatu variabel kadang mudah untuk di ukur, seperti ada penetapan skala dan lalu di ukur. Tetapi tidak demikian dengan variabel didalam sosiologi, contoh mengukur kelas sosial seseorang. Variabel operasional adalah secara khusus menetapkan dengan tepat sebelum menetapkan nilai dari suatu variabel yang akan di ukur. Contoh mengukur kelas sosial, ditetapkan dulu sebetulnya apa yang hendak di ukur? Reliability menunjuk kepada konsistensi suatu pengukuran. Jika diukur berulang hasilnya sama. Validitas adalah mengukur dengan tepat apa sesungguhnya yang hendak di ukur. Hubungan antar variabel. Sebab akibat = perubahan pada variabel (independent variabel/ belajar keras) yang satu menyebabkan perubahan pada yang lain (dependent variabel / naik kelas).

8 Ideal Objectivity Keterbatasan Sosiologi Perilaku manusia adalah terlalu kompleks bagi sosiolog untuk memprediksi tindakan seseorang secara pasti. Karena respon manusia kepada sekitarnya, kehadiran peneliti kadang mempengaruhi perilaku orang yang di teliti. Pola-pola sosial bermacam-macam, apa yang benar pada satu waktu dan tempat belum tentu demikian di waktu dan tempat lain. Karena sosiolog adalah bagian dari dunia sosial dimana dia belajar, maka sulit mendapatkan 100 % value free didalam penelitian. Sosiologi interpretatif Sosiologi interpretatif adalah studi tentang masyarakat yang difokuskan kepada makna (meaning) dari orang-orang yang terlibat didalam dunia sosial mereka. Tokoh adalah Max Weber, yaitu memahami makna dari orang-orang didalam kehidupan sehari-harinya. Paham ini tidak menolak ilmu secara keseluruhan tetapi memiliki perbedaan didalam : Positif sosiologi berfokus kepada tindakan orang, Interpretatif sosiologi berpusat kepada pemahaman (people understanding) dari tindakan orang dan sekitarnya. Positif sosiologi mengklaim objektif ada di luar, Interpretatif sosiologi memperhitungkan subjektif sebagai realitas. Yang di konstruksikan orang dalam kehidupan sehari hari. Positif sosiologi lebih mengarah kepada data kuantitatif, interpretatif sosiologi pada kualitatif, bagaimana orang memahami dunianya. Positif sosiologi baik untuk kondisi laboratorium, interpretatif sosiologi mengklaim kita belajar banyak justru melalui interaksi dengan orang,fokus pada makna subektif, belajar bagaimana mereka memahami kehidupan seharihari.

9 Konsep verstehen (fair-shtay-in) Weber. Artinya Understansing. Sosiolog tidak hanya megobservasi apa yag orang lain lakukan, melainkan mencoba memahami mengapa mereka melakukan itu. Pikiran dan perasaan subjek, hal ini sulit di ukur, itu sebabnya interpretatif sosiolog perlu perhatian serius dalam hal ini. Sosiologi Kritik Dikembangkan dari keterbatasan sosiologi positif.. Yaitu permasalahan pada objektifitas riset. Positif sosiologi menempatkan objektifitas di luar peneliti, lalu peneliti mencatat dan menjadikan itu natural sistem yang tetap. Sepertinya tidak bisa berubah. Sosiologi Kritik mengkritisi hal ini, dan penelitian terhadap masyarakat harus di fokuskan kepada kebutuhan akan perubahan sosial. (Karl Marx). Lebih dari pada bagaimana keadaan masyarakat? menjadi Apakah kondisi masyarakat sekarang ini sudah seharusnya demikian? Mengapa ada ketidak adilan didalam masyarakat? Research orientation and theory Gender and research Research Ethics Metode riset sosiologis : Testing hipotesa : Experiment. Yaitu metode riset untuk menginvestigasi penyebab dan akibat (dampak) dengan kondisi kontrol yang kuat. Mempertanyakan pertanyaan: Riset survey. Survey yaitu metode riset dimana subjek meresponi serentetan pertanyaan dalam daftar kuestionar atau melalui interview. Kuestionar adalah serangkaian pertanyaan yang di buat peneliti untuk subjek.

10 Dilapang : Observasi Partisipatif, yaitu sebuah metode riset dimana dilakukan investigasi sistematis kepada orang-orang sambil bergabung bersama dengan mereka didalam aktifitas keseharian. Semacam Studi kasus, Fieldwork, ethnography Menggunakan data tersedia: Sumber-sumber yang tersedia. Fokus diskusi groups Penelitian partisipasi

11

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 1. Istilah sosiologi berasal dari kata. a. socius dan logos b. society dan logous c. social dan logo d. sosio dan

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,

Lebih terperinci

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah

Lebih terperinci

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian

Lebih terperinci

Kuliah 3 KPM 398-MPS

Kuliah 3 KPM 398-MPS Kuliah 3 KPM 398-MPS 1 Walter Wallace (1971) The Wheel of Science 2 Paradigma adalah sudut pandang atau cara memandang suatu realita atau fenomena. Sementara teori dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter. Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi 219 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian tentang Dimensi Epistemologi dalam Sosiologi Peter Ludwid Berger dan Relevansinya terhadap Pengembangan Studi Islam di Indonesia dapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

Facebook :

Facebook : 1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena

Lebih terperinci

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi 1. Konsep individualitas, menurut Thomas, menunjukan bahwa a. Manusia dan masyarakat tidak terpisah b. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah c. Manusia memiliki keutuhan

Lebih terperinci

Fondasi Utama Ilmu Pengetahuan

Fondasi Utama Ilmu Pengetahuan Kuliah 3: Paradigma, Teori & Unsur Penelitian Sosial MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL (KPM 398) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian

Lebih terperinci

Rangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2

Rangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2 Rangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2 Fungsi dan Peran Sosiologi A. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individual dan Sosial Dithley : manusia secara esensial berevolusi dan berkembang. Sebagai

Lebih terperinci

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme

Lebih terperinci

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL

METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL METODE-METODE DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL 1. Metode Penelitian Sosial (Social Research Method) Mahasiswa selalu dihadapkan pada permasalahan teoritis dan metodologis dalam proses penulisan tugas akhir

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: PARADIGMA SOSIOLOGI DAN TEORI PENDEKATANNYA 1.1 Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya... 1.3 Latihan... 1.11 Rangkuman... 1.12 Tes Formatif 1.....

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret

MEMAHAMI SOSIOLOGI. Drs. Yulius Slamet, MSc PhD. Universitas Sebelas Maret MEMAHAMI SOSIOLOGI Drs. Yulius Slamet, MSc PhD Universitas Sebelas Maret Di dalam filsafat ilmu pengetahuan kita mengenal tiga perkara: 1. Ontologi 2. Epistemologi 3. Aksiologi PENGERTIAN ONTOLOGI Didalam

Lebih terperinci

INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH

INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH INDIVIDU DAN MASYARAKAT OLEH : NUR HIDAYAH A. DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PETER L. BERGER Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu. Sifat hakikat Sosiologi : 1. Empiris

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Teori Teori Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI = SOCIOLOGY= Socius

Lebih terperinci

TEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI)

TEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI) TEORI SOSIOLOGI KLASIK MASRUKIN HENDRI RESTUADHI TYAS RETNO WULAN HANEMAN SAMUEL (UI) TUJUAN MATA KULIAH Mata kuliah TEORI SOSIOLOGI KLASIK (TSK) mempelajari ide-ide yang menjadikan sosiologi sebagai disiplin

Lebih terperinci

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Asumsi Dasar Interaksionisme-Simbolik Akar kesejarahan Interaksionisme-Simbolik Max Weber: Verstehen (Pemahaman Subyektif)

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.

Lebih terperinci

Sejarah perkembangan sosiologi. DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

Sejarah perkembangan sosiologi. DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Sejarah perkembangan sosiologi DR. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Sejarah perkembangan sosiologi Tiga Tahap Perkembangan Ilmu Sosiologi Sosilogi sebelum Auguste Comte Sosiologi Auguste Comte Sosiologi sesudah

Lebih terperinci

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economists and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut Deddy N. Hidayat dalam penjelasan ontologi paradigma kontruktivis, realitas merupakan konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan anak kenalannya untuk dinikahkan. Pada proses penjodohan itu sendiri terkadang para anak tersebut

Lebih terperinci

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Penulis : Gibson Burrel & Gareth Morgan Heinemann, London, 1979. Peringkas : M. Eka Suryana - 1203000641 Keyword : Assumptions,

Lebih terperinci

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pola Asuh Berdasarkan tata bahasanya, pola asuh terdiri dari kata pola dan asuh. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (dalam Isni Agustiawati, 2014), kata pola berarti model,

Lebih terperinci

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan

Lebih terperinci

Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi

Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi Sofyan Sjaf Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dalam sepanjang sejarahnya telah terbukti mampu membedah dan menganalisis kejadian atau fenomena sosial yang hadir dalam

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah

Lebih terperinci

Modul ke: Psikologi Sosial I. Metode Penelitian Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I. Metode Penelitian Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Modul ke: 02 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I Metode Penelitian Psikologi Sosial Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Topik Pembelajaran minggu 2 Metode Penelitian Psikologi

Lebih terperinci

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami

Lebih terperinci

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2 DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Berhubungan dengan ilmuwan Perancis bernama Auguste Comte (1789-1857) yang dengan kreatif menyusun

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya :

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL A. Pengertian dan ciri Struktur Sosial Pengertian Struktur Sosial :Struktur sosial adalah tatanan

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-2 Joseph Himes (1967), mengkategorikan teori -teori perubahan sosial: 1. Teori Sebab-akibat akibat (Theories of causation) atau

Lebih terperinci

Dimensi Subjektif - Objektif

Dimensi Subjektif - Objektif Sociological Paradigms and Organisational Analysis [chapter 1-3] Gibson Burrell & Gareth Morgan Heinemann, London 1979 Empat Asumsi Tentang Sifat Ilmu Sosial (1) Ontology Asumsi yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PENGENALAN TEORI ILMU SOSIAL MODEN KULIAH MINGGU 2 MEMAHAMI MAKSUD TEORI/PERSPEKTIF Kerja-kerja ahli sosiologi dan antropologi sosial adalah diasaskan dan dipandu oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana

Lebih terperinci

TEORI DAN METODOLOGI

TEORI DAN METODOLOGI TEORI DAN METODOLOGI MEMBANGUN PARADIGMA DALAM TEORI SOSIOLOGI 3 PARADIGMA FAKTA SOSIAL DEFINISI SOSIAL PERILAKU SOSIAL Sudut pandang sistem sosial sebagai keseluruhan Sudut pandang struktur sosial Tindakan

Lebih terperinci

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14 Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 14 MASYARAKAT MATERI: Pengertian Masyarakat Hubungan Individu dengan Masyarakat Masyarakat Menurut Marx Masyarakat Menurut Max Weber

Lebih terperinci

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi

Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS f Sinopsis Mata Kuliah Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas By : Andi Saputra, S.Kom, M.Kom (Koordinator ICT) 2016 http://www.fisip.unand.ac.id

Lebih terperinci

Objek : Memahami hubungan manusia dalam menentukan kegiatan ekonomi, sosial, maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

Objek : Memahami hubungan manusia dalam menentukan kegiatan ekonomi, sosial, maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian Sosiologi 1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat/kehidupan sosial secara umum (August Comte) 2. Menurut Herbert Spencer dan John Stewart, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana

BAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pandangan hukum terhadap narapidana anak di Indonesia tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan narapidana umum lainnya, yang menajdi pembeda

Lebih terperinci

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, hampir semua manusia hidup terikat dalam sebuah jaringan dimana seorang manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembicaraan tentang gender sudah semakin merebak. Konsep gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial

Lebih terperinci

More-Than-Human Sociology: Pentingnya Peran Materi dalam Kehidupan Sosial

More-Than-Human Sociology: Pentingnya Peran Materi dalam Kehidupan Sosial DOI: 10.7454/mjs.v22i2.8245 Resensi More-Than-Human Sociology: Pentingnya Peran Materi dalam Kehidupan Sosial Kevin Nobel Kurniawan Departemen Sosiologi UI Email: KevinNobel93@gmail.com Pyythinen, Olli.

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Pengertian dan Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pengertian dan Ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman banyak perubahan yang terjadi, salah satunya adalah perubahan dalam pandangan orang dewasa mengenai pernikahan. Hal ini didukung

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Sekolah diharapkan mampu memenuhi tuntutan masyarakat, merintis transformasi yang diinginkan masyarakat (melestarikan), menemukan

Lebih terperinci

PENGANTAR SOSIOLOGI MASYARAKAT. YESI MARINCE, S.IP., M.Si

PENGANTAR SOSIOLOGI MASYARAKAT. YESI MARINCE, S.IP., M.Si PENGANTAR SOSIOLOGI MASYARAKAT YESI MARINCE, S.IP., M.Si Sosial secara etimologi Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius, yang berarti kawan. Istilah masyarakat

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sociological Paradigms and Organizational Analysis 1 Sociological Paradigms and Organizational Analysis Elements of the Sociology of Corporate Life Gibson Burrell and Gareth Morgan Heinemann, London, 1979, ch. 1-3. Keywords: nature of social science, nature

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO by Stephen K. Sanderson KETERKAITAN antara sosiologi mikro dengan sosiologi makro akhir-akhir ini banyak menarik perhatian para sosiolog dari berbagai aliran. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra menggambarkan jiwa masyarakat. Karya sastra sebagai interpretasi kehidupan, melukiskan perilaku kehidupan manusia yang terjadi dalam masyarakat. Segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang

Lebih terperinci

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian a. Profil Lulusan 1. Perumus dan pelaksana hubungan untuk pemerintah (diplomat, staf kementerian luar negeri, staf pemerintah daerah, staf lembaga pemerintah

Lebih terperinci

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H. SOSIOLOGI Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H. Bacaan a.l. : 1. J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto Sosiologi ; Teks Pengantar & terapan (2004) 2. Soeryono Soekanto Sosiologi ; Suatu Pengantar ( 2006) 3. Kamanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki posisi vital di tengah-tengah keluarga dengan segala fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Sosiologi Terapan 2. Kode Mata Kuliah : ISS 701 3. Status Matakuliah : Wajib Prodi 4. Semester : VII 5. Matakuliah Prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Teori-teori Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 Kecenderungan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani, Sangsekerta, dan Latin. Dimana istilah kebijakan ini memiliki arti menangani masalah-masalah publik

Lebih terperinci

MANUSIA dan AGAMA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI. Pertemuan III FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

MANUSIA dan AGAMA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI. Pertemuan III FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MANUSIA dan AGAMA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Pertemuan III FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 Agama adalah salah satu bentuk kontruksi sosial. Tuhan, ritual, nilai, hierarki keyakinankeyakinan,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : SOSIOLOGI DAN KEBUDAYAAN PERTANIAN PAB 113 (2-1) Semester : I Pertemuan Ke : 1 Pokok Bahasan : PENGANTAR PERKULIAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasisme dan diskriminasi rasial merupakan salah satu masalah besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia pada saat ini dalam skala yang begitu besar. Isu yang

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian Kualitatif Metode Penelitian Kualitatif Tradisi penelitian Kualitatif Paling tidak terdapat 5 macam tradisi dalam Penelitian Kualitatif 1.Biografi 2.Fenomenologi 3.Grounded Research 4.Etnografi 5.Studi Kasus Fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi SOSIOLOGI EKONOMI Persoalan Ekonomi dan Sosiologi Economics and sociology; Redefining their boundaries: Conversations with economicts and sociology (Swedberg:1994) Tiga pembagian kerja ekonomi dengan sosiologi:

Lebih terperinci

PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekua

PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekua Hak Azazi Manusia 2012 PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki

Lebih terperinci

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif Salah satu jenis pendekatan utama dalam sosiologi ialah interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik memiliki perspektif dan orientasi metodologi tertentu. Seperti halnya pendekatan-pendekatan lain

Lebih terperinci

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Thesis: Sociological Paradigms and Organisational Analysis. Elements of the Sociology Corporate Life oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan Diterbitkan oleh Heinemann, London, 1979, chapter 1-3. Hak Cipta:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral atau suci dan pernikahan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral atau suci dan pernikahan memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral atau suci dan pernikahan memiliki banyak keuntungan dibandingkan hidup sendiri, karena pasangan yang sudah menikah dapat

Lebih terperinci

Embrio Sosiologi Militer di Indonesia

Embrio Sosiologi Militer di Indonesia Pengantar Redaksi Embrio Sosiologi Militer di Indonesia GENEALOGI SOSIOLOGI MILITER Kalau diteliti lebih dalam, setiap sosiolog besar pasti pernah berbicara tentang institusi militer, tak terkecuali Marx,

Lebih terperinci

Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim :

Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim : Sikap Media, Citra Personal dan Penghapusan APBD Untuk Wartawan (Analisis Isi Berita Gubernur Jawa Tengah di Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Radar Semarang) Skripsi Disusun untuk memenuhin persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Teori konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya. Teori konstruktivisme

Lebih terperinci

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di BAB II : KAJIAN TEORITIK a. Solidaritas Sosial Durkheim dilahirkan di Perancis dan merupakan anak seorang laki-laki dari keluarga Yahudi. Dia mahir dalam ilmu hukum filsafat positif. Dia terakhir mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi bagi setiap orang, oleh karena itu bagi suatu Negara dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi bagi setiap orang, oleh karena itu bagi suatu Negara dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan dalam masyarakat Indonesia adalah mutlak adanya dan merupakan hak asasi bagi setiap orang, oleh karena itu bagi suatu Negara dan Bangsa seperti Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah Jepang menganut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah Jepang menganut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah Jepang menganut sistem 6 3 3 4, yang berarti 6 tahun Sekolah Dasar, 3 tahun Sekolah Menengah Pertama, 3

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Relasi Kekuasaan Sejarah perbedaan gender (gender differences) antara manusia jenis laki- laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Masyarakat Indonesia. Pengelana (Penjajah) Budaya, Agama. Sistem Ekonomi, Bahasa

Masyarakat Indonesia. Pengelana (Penjajah) Budaya, Agama. Sistem Ekonomi, Bahasa Masyarakat Indonesia Geografis Pengelana (Penjajah) Sistem Pemerintahan Suku Bangsa Budaya, Agama Kota-Desa, RK, RW, RT Mata Pencaharian Sistem Ekonomi, Bahasa Aturan Hukum Pelapisan Sosial Golongan Buruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Perkawinan 1. Pengertian Penyesuaian Perkawinan Konsep penyesuaian perkawinan menuntut kesediaan dua individu untuk mengakomodasikan berbagai kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu

PENGANTAR METODE PENELITIAN. Pertemuan Kesatu PENGANTAR METODE PENELITIAN Pertemuan Kesatu Perkembangan ilmu sosial Logos Mitos MITOS 500 SM di daerah Miletos, Asia Minor, seorang bernama Thales berpendapat bahwa alam semesta ini terbuat dari

Lebih terperinci

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Oleh: Kelompok 7 120400022X Daniel Albert Y. A. 120400061Y Michael Budiman Assumptions about the Nature of Social Science Semua teori

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL VIII STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL Pengertian Stratifikasi Sosial Gejala penggolong-golongan manusia berdasarkan kriteria sosial secara vertikal merupakan gejala yang telah lazim di setiap

Lebih terperinci

Theore&cal of Economic Sociology

Theore&cal of Economic Sociology Theore&cal of Economic Sociology Latar Belakang Term economic sociology dipergunakan sejak 1879 oleh Jevons (ahli ekonomi) 1890-1920 dipergunakan oleh sosiolog (Durkheim-The Division of Labor in Society;

Lebih terperinci

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Fitri Dwi Lestari ASAL USUL SOSIOLOGI Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. ASAL USUL SOSIOLOGI Aristoteles mengatakan bahwa

Lebih terperinci

Tugas Sosiologi Rangkuman Bab 1 Posted by ferinasp - 05 Sep :41

Tugas Sosiologi Rangkuman Bab 1 Posted by ferinasp - 05 Sep :41 Tugas Sosiologi Rangkuman Bab 1 Posted by ferinasp - 05 Sep 2011 17:41 A.manusia sebagai individu dan makhluk sosial 1.manusia sebagai makhluk individu Adalah manusia yang berdiri sendiri dan bersifat

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini salah satu fenomena yang semakin sering muncul di Jakarta adalah perceraian. Fakta yang ada tidak semua pernikahan berjalan dengan lancar, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Masa awal kedewasaan merupakan masa dimana seseorang mengikat diri pada suatu pekerjaan dan banyak yang menikah atau membentuk jenis hubungan intim. Keintiman

Lebih terperinci