CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
|
|
- Dewi Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 POLITENESS STRATEGIES IN YES MAN (2008) BY PAYTON REED Shierlyn Oktavia A. Pengantar Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Setiap manusia memiliki caranya sendiri dalam menerapkan bahasa untuk mencapai tujuan dalam perbincangan mereka kepada lawan bicaranya. Ada dua macam cara dalam berkomunikasi yakni, lisan dan tertulis dan terdapat dua macam cara pula dalam menerapkan bahasa yaitu formal dan informal. Sebelum melakukan sebuah interaksi, biasanya para pembicara terlebih dahulu melihat dan mengetahui dengan baik siapa lawan bicaranya, jika lawan bicaranya adalah orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi, maka mereka akan menerapkan dan menyusun bahasa mereka secara formal seperti halnya karyawan dan atasan. Sebaliknya, jika lawan biacara mereka adalah orang-orang yang memiliki 55
2 status yang sederajat atau hubungan yang dekat, maka interaksi mereka akan terasa lebih informal seperti halnya sesama teman dekat. Kesopanan atau politeness adalah hal yang patut dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan sebuah interaksi atau komunikasi. Dengan demikian hubungan antar penutur atau pembicara dengan komunikan akan terjalin dengan baik. Politeness juga merupakan suatu landasan atau teori bahasa yang bermanfaat untuk menghindari ketidaknyamanan atau rasa tidak dihormati antar penutur dan komunikan dalam suatu percakapan atau perbincangan yang berlangsung. Perbincangan akan terasa buruk dan tidak sopan bila antar kedua pihak dalam suatu perbincangan tersebut, tidak memiliki pemahaman kesopanan baik pada bahasa maupun lawan bicaranya. Hal ini membuat saya tertarik untuk meneliti penelitian tentang kesopanan dalam percakapan yang berlangsung, mengingat banyak orang yang melupakan dan mengabaikan teori ini ketika melakukan sebuah percakapan. Teori politeness ini mememiliki strategi-strategi kesopanan yang berbeda dan ini memicu saya untuk menganalisa permasalahan ini lebih lanjut lagi. Subjek penelitian saya adalah naskah percakapan pada film Yes Man. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa strategistrategi politeness yang dipakai dalam kalimat-kalimat yang mengandung penolakan dan penerimaan pada sebuah permintaan atau saran yang di ucapkan oleh Carl, yang merupakan pemeran utama dalam film tersbut, dan kalimat-kalimat yang mengandung sebuah ajakan atau bujukan yang diucapkan oleh karakter-karakter tertentu dalam film tersebut yaitu Peter, Nick, Norman, Terremce, Tillie and Allison. Analisis ini juga bermaksud untuk mengetahui strategi yang paling sering digunakan dan alasannya. 56
3 Analisa ini mencakup strategi-strategi politeness yang digunakan dalam percakapan-percakapan di film Yes Man, sedangkan batasan untuk penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung penolakan, penerimaan pada sebuah permintaan ataupun saran dan juga kalimat-kalimat yang terdiri dari ajakan atau bujukan yang diucapkan oleh karakter-karakter tertentu. B. Landasan Teori Teori yang saya gunakan untuk menganalisa penelitian ini merupakan teori teori yang diambil dari buku-buku serta website yang berkaitan dengan politeness sebagai acuan atau referensi. Teori-teori tersebut juga bertujuan untuk memperkuat analisa atau penelitian ini. Teori Brown and Levinson banyak diterapkan dan disusun dalam penelitian ini karena strategi-strategi politeness yang digunakan dalam analisa ini merupakan strategi politeness yang dipakai dan diterapkan oleh beliau. Strategistrategi tersebut adalah bald on record, positive politeness, negative politeness dan off record. Bald on record merupakan strategi kesopanan atau politeness yang dipakai jika penutur atau speaker ingin mengucapkan secara langsung tujuan mereka terhadap lawan bicaranya. Kalimat yang digunakan dalam strategi ini sebagian besar adalah kalimat perintah, sebagai contoh pakailah topimu!. Strategi ini juga memiliki banyak kategori, beberapa diantaranya yang dijelaskan dalam analisa ini adalah emergency, task oriented, request, dan alerting. Emergency merupakan strategi yang dipakai oleh speaker atau penutur saat perbincangan yang dilakukan dalam kondisi mendesak, sebagai contoh awas! Task oriented adalah strategi percakapan yang dipakai ketika pembicara menyuruh lawan bicaranya mengikuti apa yang dimaksud, sebagai contoh matikan lampu itu!. Request adalah strategi untuk menuturkan keinginan pembicara atau speaker secara langung pada lawan bicaranya, 57
4 contoh pinjamkan saya bukumu!. Alerting adalah kategori dari strategi bald on record yang digunakan oleh penutur untuk memberikan peringatan atau kalimat waspada pada lawan bicaranya, contohnya adalah hati-hati! Lantai sangat licin. Positive politeness adalah strategi kesopanan yang dipakai oleh orang-orang ketika lawan bicara mereka adalah orang yang mereka kenal dengan sangat dekat dan familiar, seperti halnya teman dekat. Kalimat yang dituturkan menggunakan strategi ini biasanya bahasa yang penuh dengan persahabatan. Strategi ini juga memiliki kategori-kategori, diantaranya adalah attend to the hearer, avoid disagreement, assume disagreement, dan hedge opnion. Attend to the hearer dipakai ketika penutur ingin bersikap lebih ramah dan bersahabat terhadap lawan bicaranya, kalimat yang dituturkan membuat pendengar atau lawan bicaranya merasa nyaman dan dihormati. Avoid disagreement diaplikasikan oleh pembicara ke dalam bahasa mereka ketika mereka ingin menghindari ketidaksetjuan atau perbedaan pendapat dengan komunikannya, sebaliknya Assume agreement adalah strategi yang digunakan untuk menilai dan menyimpulkan bahwa lawan bicara setuju dan sepakat dengan pembicara atau speaker. Hedge opinion adalah strategi dimana pembicara atau penutur menerapkan objektif dari perbincangannya dengan memberikan saran kepada lawan bicaranya untuk menghindari lawan bicaranya dari rasa ketidaknyamanan atau tersinggung. Negative politeness adalah strategi politeness yang paling formal yang digunakan atau diaplikasikan dalam sebuah interaksi dimana hubungan antar penutur dan komunikannya tidak terlalu dekat atau kedua pihak tersebut memiliki status yang sangat berbeda seperti halnya guru dan murid. Biasanya bahasa yang disusun menggunakan strategi ini adalah bahasa-bahasa yang formal. Strategi ini juga memiliki kategori-kategori, beberapa diantaranya adalah be indirect, forgiveness, 58
5 minimize imposition, dan pluralize the person responsible. Be indirect merupakan kategori yang dimana speaker menyampaikan tujuan atau maksudnya secara tidak langsung seperti bald on record. Forgiveness adalah strategi dimana speaker atau penutur meminta maaf kepada lawan bicaranya jika hal yang dilakukan atau yang diterima tidak sesuai dengan lawan bicaranya, dengan tujuan agar lawan bicaranya tidak merasa tersinggung atau tidak nyaman dengan interaksi tersebut. Minimize imposition adalah strategi dimana speaker bertanya atau menyampaikan objektifnya dengan cara yang tidak dibentuk dalam pertanyaan, contohnya saya rasa komputermu sedang tidak dipakai, kategori ini bertujuan untuk tidak membuat lawan bicaranya tersinggung atau tidak nyaman dalam interaksi tersbut. Pluralize the person responsible adalah kategori dimana speaker mengganti subjek saya dengan kita/kami untuk membuat kalimat yang diucapkan terdengar lebih pantas, hal ini untuk mengurangi rasa tanggung jawab pada speaker di dalam interaksi tersebut. Off record adalah strategi dimana speaker tidak mengucapkan tujuannya secara langusung di dalam perbincangan atau interaksi dengan lawan bicaranya melainkan hanya memeberikan petunjuk-petunjuk yang membuat lawan bicaranya menegerti apa yang dimaksud. Strategi kesopanan ini juga memiliki beberapa kategori, diantaranya adalah give hints, be vague, dan be sarcastic. Give hints adalah kategori yang digunakan speaker dalam memberikan petunjuk yang dikmaksud tanpa menyebutkan secara langsung. Be vague adalah strategi dimana speaker bersikap tidak jelas dalam mengaplikasikan tujuannya kepada lawan bicaranya yang juga dianggap sebagai petunjuk. Be sarcastic adalah kategori dimana speakerlebih memilih mengekspresikan maksudnya kedalam idiom atau ungkapan/istilah kata. 59
6 C. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena analisis ini merupakan analisa percakapan dalam film Yes Man. Saya mengumpulkan data dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, setelah itu pemberian kode dan klasifikasipun dilakukan kepada data tersebut untuk mendapatkan hasil data analisis. Pertama saya melakukan pemilahan terhadap scene dan dialog-dialog dalam percakapan-percakapan dalam film tersebut, lalu jumlah scene yang didapat adalah 20 scene. Tipe ucapan dan kalimat pun dibagi menjadi tiga bagian yaitu kalimat penolakan, penerimaan dan pembujukan sesuai dengan topic analisa ini. Pembagian tersebut menghasilkan 19 ucapan yang berisikan kalimat penolakan, 23 ucapan yang berisikan penerimaan dan 44 ungkapan atau ucapan yang berisikan pembujukan. Ucapan-ucapan tersbut diucapkan oleh karakter-karakter tertentu yang sesuai dengan batasan dari penelitian ini. Setelah pembagian tipe kalimat selesai dilakukan, klasifikasi berdasarkan strategi politeness pun dilakukan termasuk dengan pembagian kategori-kategorinya. D. Pembahasan Hasil dari analisa ini ditemukan bahwa bald on record dan positive politeness adalah strategi yang paling sering dipakai Carl dalam melakukan penolakan, dengan total 6 ucapan pada masing-masing strategi, lalu diikuti dengan 4 ucapan menggunakan negative politeness dan 3 ucapan menggunakan strategi off record. Bald on record adalah strategi yang paling banyak digunakan oleh Carl dalam membuat ungkapan yang berisikan penerimaan dengan total 12 ucapan, diikuti dengan 10 ucapan menggunakan strategi positive politeness dan 1 ucapan menggunakan negative politeness. 60
7 Positive politeness merupakan strategi politeness yang paling sering digunakan oleh karakter-karakter lain yang adalah Peter, Nick, Norman, Terrence, Tillie dan Allison dalam melakukan pembujukan. Terdapat 25 ucapan atau kalimat bujukan yang diucapkan oleh karakter-karakter tersbut yang menggunakan strategi ini, diikuti oleh 12 kalimat bujukan yang menggunakan bald on record, 8 kalimat bujukan menggunakan negative politeness dan 2 kalimat bujukan yang menggunakan strategi off record. Bald on record dan positive politeness adalah strategi kesopanan atau politeness yang sering dilakukan di setiap scene dalam film ini, baik pada kalimat penolakan, penerimaan, maupun kalimat bujukan. Hal ini terjadi karena, cerita dalam film ini berpusat pada kehidupan Carl yang monoton dan dikelilingi oleh persahabatan dirinya dan teman-temannya. Carl adalah seorang yang pesimis dan selalu mengatakan tidak pada setiap tawaran yang datang padanya, ditambah lagi semenjak perceraiannya degan mantan istrinya Stephanie. Akan tetapi temantemannya selalu mendukung Carl, dan berusaha agar Carl dapat mengubah cara pandang hidupnya dengan lebih baik dan bersikap optimis akan segala hal khususnya berani mengatakan ya atau menerima setiap tawaran atau peluang yang datang padanya. Hampir seluruh lawan bicara Carl dan karakter-karakter lain yang dianalisa di penelitian ini adalah orang-orang yang mereka kenal dengan baik dan dekat, terlebih lagi Carl adalah seorang pria yang tidak suka bertele-tele dalam mengutarakan maksudnya, ia lebih suka dan lebih banyak menggunakan kalimatkalimat sederhana dan menyebut langusng tujuannya. maka hal ini wajar dan dapat diterima kalau hampir seluruh percakapan yang terdapat ungkapan-ungkapan penolakan, penerimaan, dan pembujukan menggunakan strategi bald on record dan positive politeness. 61
8 E. Kesimpulan Dalam analisa ini hasil yang ditemukan adalah 3 kesimpulan utama yang menjawab formulasi permasalahan, yakni: 1. Bald on record dan positive politeness adalah strategi kesopanan yang sering dipakai oleh Carl dalam membuat ungkapan penolakan pada permintaan ataupun saran. Selain itu, bald on record juga merupakan strategi yang paling sering digunakan oleh Carl dalam membuat ungkapan penerimaan pada permintaan ataupun saran. Positive politeness merupakan strategi yang paling banyak digunakan oleh karakter-karakter lain (Peter, Nick, Norman, Terrence, Tillie dan Allison) dalam membuat ungkapan-ungkapan bujukan. 2. Bald on record dan positive politeness merupakan dua strategis kesopanan yang paling sering dipakai oleh karakter-karakter tertentu yang dianalisa dalam membuat ungkapan penolakan, penerimaan pada permintaan atau saran, dan ungkapan bujukan. Hal ini dikarenakan, cerita film ini berpusat pada hidup Carl dan pershabatannya dengan teman-teman dan orang-orang sekitar Carl yang dekat dengannya. Sebagian besar dari lawan bicara mereka adalah orang-orang yang mereka kenal dengan baik dan dekat. 3. Bald on record dan positive politeness adalah strategi yang paling sering digunakan karena pada dasarnya film Yes Man menceritakan kehidupan Carl dan hubungannya dengan teman-teman dan orang-orang sekitarnya yang dekat dengannya. Strategi politeness dalam film Yes Man ini teraplikasi dengan sangat baik dan sesuai dengan alur cerita film tersebut. Akan tetapi, komunikasi dalam percakapanpercakapan tersebut akan lebih baik jika sang penulis film tersebut sedikit lebih mngaplikasikan strategi off record karena strategi ini merupakan strategi yang 62
9 biasanya digunakan dalam komunikasi face-to-face, ditambah lagi karya ini merupakan film yang berisikan komunikasi face-to-face. 63
10 64
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu dalam dunia ekonomi, politik, sosial budaya dan teknologi, menyadarkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, semua aspek kehidupan di dunia baik itu dalam dunia ekonomi, politik, sosial budaya dan teknologi, menyadarkan bahwa komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan secara berturut-turut tentang desain penelitian, sumber data dan data penelitian, teknik pengumpula data, dan prosedur dan teknik analisis data. Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesantunan dalam berbahasa di lingkungan masyarakat dan sekolah sangatlah penting, karena dengan bertutur dan berkomunikasi dengan santun dapat menjaga nilai diri sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai manusia kita selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat digunakan secara lisan maupun tulisan. Bahasa
Lebih terperinciDIRECTIVE SPEECH ACT OF POLITENESS STRATEGY OF PARTICIPANS ON THE MEETHING OF BEM FKIP RIAU UNIVERSITY
1 DIRECTIVE SPEECH ACT OF POLITENESS STRATEGY OF PARTICIPANS ON THE MEETHING OF BEM FKIP RIAU UNIVERSITY Eli Mandari 1, Charlina 2, M.Nur Mustafa 3 fidearly@gmail.com. No. HP. 085263570873 charlinahadi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia, bahasa memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa sumber kajian yang dijadikan acuan dari penelitian ini yaitu hasil penelitian sebelumnya.
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan dalam drama seri House M.D. di mana tuturantuturan dokter Gregory House
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media
Lebih terperinciPOLITENESS STRATEGIES USED BY THE MAIN CHARACTER OF SHERLOCK HOLMES A GAME OF SHADOW MOVIE THESIS BY MELISA DYAH PARASAYU NIM
POLITENESS STRATEGIES USED BY THE MAIN CHARACTER OF SHERLOCK HOLMES A GAME OF SHADOW MOVIE THESIS BY MELISA DYAH PARASAYU NIM 0911110060 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURE
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program Social Inequality and Misperception Viewed Through Marxism Theory in Flipped (2010) by Rob Reiner Fitria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara umum penggunaan bahasa lisan lebih sering digunakan dari pada bahasa tulis dalam berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula merusak hubungan diantaranya adalah hubungan sosial dapat terlihat dalam aktifitas jual beli dipasar. Keharmonisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, manusia memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesan. Berbagai alat komunikasi diciptakan hanya untuk mempermudah manusia
Lebih terperinciGENDER AND POLITENESS: A COMPARISON BETWEEN HILLARY CLINTON S AND BARRACK OBAMA S SPEECHES IN UNITED STATES
GENDER AND POLITENESS: A COMPARISON BETWEEN HILLARY CLINTON S AND BARRACK OBAMA S SPEECHES IN UNITED STATES OF AMERICA S 2008 ELECTION A THESIS BY SITTI FATIMAH REG. NO. 080705041 DEPARTMENT OF ENGLISH
Lebih terperinciSTRATEGI KESANTUNAN PADA PESAN SINGKAT (SMS) MAHASISWA KE DOSEN
STRATEGI KESANTUNAN PADA PESAN SINGKAT (SMS) MAHASISWA KE DOSEN Sri Mulatsih Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT Kesantunan berbahasa merujuk pada keaadaan yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38). Komunikasi merupakan suatu hal penting dalam membangun relasi antarindividu. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita semua menerima pendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari hubungan satu sama lain. Ketika berinteraksi dengan orang lain, manusia
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE TO ENGLISH DEPARTMENT FRESHMEN BY USING COMMUNICATIVE PICTURES Nelly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga untuk belajar mengajar merupakan tempat untuk menerima dan memberi pelajaran serta sebagai salah satu tempat bagi para siswa untuk menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memanfataakan bahasa sebagai media untuk berkomunikasi. Kualitas seseorang dalam bertutur dapat dilihat dalam
Lebih terperinciChapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING SIGMUND FREUD S PSYCHOANALYSIS THEORY.
Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 FINDING THE MOTIVES BEHIND THE ACTION OF THE MAIN CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN AS A FOREIGN LANGUAGE ACQUIRE COLLOQUIAL EXPRESSIONS
Lebih terperinciPENGERTIAN KOMUNIKASI
PENGERTIAN KOMUNIKASI Saundra Hybels & Richard L. Weafer komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan. Proses itu meliputi informasi yang disampaikan tidak hanya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui bahasa. Di dunia terdapat bermacam-macam bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana penting bagi aspek kehidupan bermasyarakat. Sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi manusia, penggunaan
Lebih terperinciBENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview
TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang Kiai karya Rako Prijanto, ditemukan tuturan yang menaati maksim-maksim kesantunan bertutur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pragmatik adalah salah satu bagian dari ilmu linguistik. Pragmatik adalah kajian mengenai arti dalam hubungannya dengan situasi pada saat tuturan diucapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Chaer (2011: 1) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi, bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media masa baik lisan maupun tulisan. Dalam media lisan, pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pembicara)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. akhirnya menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian ini. bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini mengkaji realisasi dan strategi penolakan siswa terhadap permintaan guru dalam interaksi di kelas. Temuan serta pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat mengancam muka orang lain, maka penting sekali bagi pengiklan
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Pesan persuasif dalam wacana iklan merupakan salah satu bentuk dari tindak tutur direktif atau impositif yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain untuk membeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pragmatik sebenarnya adalah ilmu yang memperhatikan pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya menguasai dari segi kata atau kalimatnya saja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Asertif 1. Pengertian Perilaku asertif adalah perilaku yang mengarah langsung kepada tujuan, jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KESADARAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG PANTAI PADANG DALAM HAL KESANTUNAN BERBAHASA UNTUK KEMAJUAN PARAWISATA
UPAYA PENINGKATAN KESADARAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG PANTAI PADANG DALAM HAL KESANTUNAN BERBAHASA UNTUK KEMAJUAN PARAWISATA Gusdi Sastra dan Alex Dermawan Fak. Sastra Universitas Andalas Abstrak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan salah satu sarana pendidikan yang baik dalam perkembangan komunikasi anak sejak usia dini. Usia empat sampai enam tahun merupakan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keterampilan bahasa fungsional digambarkan dengan mengacu pada keterampilan performansi dan perilaku tertentu dalam modalitas-modalitas bahasa yakni mendengarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang dirilis pada 10 Mei 2013, banyak pro dan kontra dalam pembuatanya, seperti yang dikutip oleh penulis
Lebih terperinciJENIS TINDAK TUTUR GURU DAN RESPON SISWA DALAM KBM DI SMPN SURAKARTA. Woro Retnaningsih IAIN Surakarta
JENIS TINDAK TUTUR GURU DAN RESPON SISWA DALAM KBM DI SMPN SURAKARTA Woro Retnaningsih IAIN Surakarta woro_solo@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindak tutur jenis apa saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan. Percakapan merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata 1 Program. of MTV VJs and BVoice Radio Presenters.
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata 1 Program 2007 An Analysis of Code Switching Used By Music Program Presenters: A Case Study of MTV VJs and BVoice
Lebih terperinciCHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 STANDARD AMERICAN ENGLISH AND AFRICAN AMERICAN VERNACULAR ENGLISH (AAVE) IN THE HELP (2011) BY
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dan mencapai kerja sama antarmanusia. Terjadinya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan tujuan dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi antarsesama. Akan tetapi, tidak jarang bahasa juga digunakan oleh manusia sebagai sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam masyarakat pasti terjadi proses komunikasi dan interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam komunikasi dibutuhkan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan informatif yang besar. Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia karena dengan bahasa manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya dalam kehidupannya. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia saling berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari Bahasa Asing memerlukan usaha yang cukup serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian ini
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang membahas latar belakang penelitian. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, peneliti melakukan pembatasan masalah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program THE HIERARCHY OF NEEDS BASED ON MOTIVATION IN NORA EPHRON S FILM YOU VE GOT MAIL (1998) Ivan Kurniawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah
Lebih terperinci: PETUNJUK PENGISIAN SKALA
65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata I Program 2013 The Effectiveness of Vocabulary Building Through Nursery Rhymes For K-2 Kindergarten Students
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014
69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Alokasi waktu : 2 x 35 Menit Pertemuan : 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal
Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 1 A. Latar
Lebih terperinciKRITIK DALAM MASYARAKAT JAWA: SEBUAH KAJIAN PEMBERDAYAAN FUNGSI BAHASA SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL
KRITIK DALAM MASYARAKAT JAWA: SEBUAH KAJIAN PEMBERDAYAAN FUNGSI BAHASA SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL Edy Jauhari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Surabaya Mahasiswa Pascasarjana UNS Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai manusia yang berpikir, berperasaan, dan berkinerja. Pikiran, perasaan, dan keinginan baru terwujud
Lebih terperinciLAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik
45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting bagi manusia untuk menjaga hubungan dengan manusia lain, bahkan sejak lahir di dunia. Salah satu bentuk umum dari komunikasi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011
REVIEW JOURNAL OF PRAGMATICS; Is there a need for a maxim of politeness? Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pragmatik oleh Santana Adiputra 180110070013 Devina Christania 180110070015 Dewi Arumsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia dalam mempertahankan hidupnya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Interaksi mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa
Lebih terperinciREVEALING THE WAY TO MAINTAIN THE MYSTERY AS SEEN IN THE MOONSTONE BY WILKIE COLLINS USING NARRATOLOGY APPROACH
60 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 REVEALING THE WAY TO MAINTAIN THE MYSTERY AS SEEN IN THE MOONSTONE BY WILKIE COLLINS USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial, maka dalam kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk melangsungkan hidup mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dimiliki oleh manusia dan digunakan untuk berinteraksi antarsesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki
Lebih terperinciMengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA
12 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Kemampuan Berbahasa di Usia 4-6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciREALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI
REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciCHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap
Lebih terperinciStrategi Kesopanan dalam Tindak Tutur Tak Langsung pada Film Harry Potter and the Deathly Hallows
Strategi Kesopanan dalam Tindak Tutur Tak Langsung pada Film Harry Potter and the Deathly Hallows Oleh Adrian Kurniawan Zahar * ABSTRAK Jurnal ini menjelaskan tentang strategi kesopanan dalam tindak tutur
Lebih terperinciKAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:
KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AMIN KARTIKA SARI A 310 090 251 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciComparative Study on Teaching Simple Present Tense by Using. Deductive and Inductive Grammar Teaching Methods: A Case Study
53 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata 1 Program 2007 Comparative Study on Teaching Simple Present Tense by Using Deductive and Inductive Grammar Teaching
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa pria (danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Sudjianto dan Dahidi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ragam bahasa Jepang yang dilihat dari segi penuturnya, yaitu ragam bahasa pria (danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Sudjianto dan Dahidi mengatakan danseigo
Lebih terperinciJurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
VARIASI BAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN NASABAH DAN DEBT COLLECTOR KSU LANGGENG DHANA MAKMUR DI KAB. NGAWIBESERTA IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH DI SMP N 1 SINE Jurnal Ilmiah Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR
PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR Oleh: Nanang Maulana Email: abiemaulana7@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mathla ul Anwar
Lebih terperinciWUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI
WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI Irfai Fathurohman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Simanjuntak:1987:157).
Lebih terperinciSwasti Nareswari. Student Number: ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC UNIVERSITY SEMARANG 2004
THE REALIZATION OF THE JAVANESE REQUEST PATTERN: A CASE STUDY OF A JAVANESE FAMILY A THESIS By Swasti Nareswari Student Number: 00.80.0016 ENGLISH LETTER STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi
BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memperlakukan bahasa sebagai alat komunikasi. Keinginan dan kemauan seseorang dapat dimengerti dan diketahui oleh orang lain melalui bahasa dengan
Lebih terperinciPENDEKATAN PRAGMATIK DALAM PENGAJARAN KEMAHIRAN BERBICARA BIPA
PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM PENGAJARAN KEMAHIRAN BERBICARA BIPA Barbara Pesulima, Sukojati Prasnowo barbara.pesulima@gmail.com, sprasnowo@gmail.com ABSTRAK Pengajaran berbicara dalam program Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses tersebut dapat ditemukan dalam lingkungan yang paling kecil,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, kehidupan manusia tidak akan lepas dari interaksi. Agar interaksi dapat berjalan dengan baik, tiap manusia memerlukan proses berkomunikasi.
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring
Lebih terperinci