BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah salah satu mahluk Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmani (fisik) lebih-lebih rohaniahnya (spiritual). Aspek jasmani dapat di lihat oleh manusia, sedangkan aspek rohani bersifat nur atau cahaya, ruh gaib, yang tidak tampak oleh manusia, maka dalam diri manusia adalah istilah roh aqb dan nafs. 1 Karena kesempurnaan itulah, maka untuk dapat memahami, mengenal secara dalam dan totalitas dibutuhkan keahlian yang spesifik. Dalam zaman global seperti ini, simbol-simbol zaman modern seperti yang di tampakkan oleh peradaban kota tumbuh sangat cepat, jauh melampaui kemajuan manusianya, sehingga kesenjangan antara manusia dan tempat dimana ia hidup menjadi sangat lebar. 2 Akan tetapi disisi lain memiliki dampak yang luar biasa terjadi alienasi pada diri manusia, manusia banyak mengalami gangguan kejiwaan. Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan sosial tidak mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya. Menurut paham kesehatan jiwa, seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya dirumah, 1 Hamdani Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam (Penerapan Metode Sufistik), Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2002, hlm Ahmad Najib Burhani, Manusia Modern Mendamba Allah, Renungan Tasawuf Positif, (Jakarta : Mizan Media Utama, 2002), hlm.166 1

2 2 disekolah, ditempat kerja atau dilingkungan sosialnya. Seseorang yang mengalami stres akan terganggu fungsi kehidupannya sehari-hari. Meskipun gangguan jiwa itu tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta menghambat pembangunan, karena tidak produktif dan tidak efisien. 3 Orang yang terganggu jiwanya tidak bisa melakukan aktifitas kesehariannya dengan normal. Menurut Zakiah Daradjat, psikosis merupakan gangguan mental atau jiwa yang parah dan penderitanya mengalami gangguan perasaan, pikiran, dan kepribadian. Kepribadiannya nampak tidak terpadu karena integritas kehidupan tidak berada dalam alam kenyataan yang sesungguhnya. 4 Menyadari akan banyaknya orang yang menderita gangguan jiwa berat (psikosis) yang kebanyakan dari mereka kadang tidak terurus dan tidak terobati bahkan mereka tersisih dari masyarakat, di lingkungan keluargapun mereka dikucilkan, dijauhi padahal sesungguhnya penderita psikosis butuh perhatian khusus dan butuh pertolongan dari lingkungan sekitarnya, kadang memang masyarakat luas tidak peduli bahkan tidak menerima keadaannya. Pada umumnya gangguan jiwa yang dialami pasien disebabkan oleh beratnya persoalan hidup namun ada juga karena diguna-guna atau faktor keturunan. Penyakit gangguan jiwa dapat diterapi dengan terapi Illahiyah, melalui al- Quran dan as-sunah. Sebagaimana firman Allah dalam al-qur'an al-karim Surat Al-Isra' : 82 و ن ن ز ل م ن ال ق ر ا ن م ا ه و ش ف اء و ر ح م ة لل م و م ن ين و لا ي ز يد ال ظال م ين إ لا خ س ار ا (الا سراء :82) 3 Dadang Hawari, Al-Qur'an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), hlm. 2 4 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta : CV. Gunung Agung, 1993), hlm. 33

3 3 Artinya "Dan Kami menurunkan dari al-qur'an sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang percaya, dan al-qur'an itu tidak akan menambah apapun bagi orang-orang yang berbuat aniaya, kecuali hanya kerugian"(surat Al-Isra : 82). Menyadari akan pentingnya psikoterapi bernafaskan Islam, dimana kebutuhan manusia terhadap kepentingan hidup kadang-kadang sulit untuk dicapai karena adanya kendala dari dalam diri dan luar manusia yang sukar dihindari. Orang yang pertama mengemukakan tentang pentingnya terapi keagamaan atau keamanan adalah Wiliam James, seorang filosuf dan ahli jiwa dari Amerika Serikat, ia mengatakan bahwa tidak diragukan lagi kesehatan adalah keimanan kepada Tuhan, sebab individu yang benar-benar religius akan selalu siap menghadapi malapetaka yang akan terjadi. 5 Cara Islam dapat untuk menjaga dan mengobati gangguan mental dan jiwa, bahkan dengan do'a bisa mengurangi derita penyakit. 6 Allah mewajibkan berbagai ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dzikir, dan sebagainya. Karena dengan pelaksanaan ibadah tersebut secara ikhlas dan teratur akan membuatnya meraih hal-hal yang sifatnya terpuji, yang merupakan unsurunsur kesehatan jiwa sesungguhnya. Selain itu hal ini juga akan membekalinya sebagai penangkal atau obat dari berbagai macam penyakit jiwa. 7 Ustadz Nurfathoni Zein, sebagai pengasuh panti rehabilitasi sakit jiwa, Nurussalam di Sayung Demak, merasa terpanggil jiwanya untuk memanfaatkan ilmunya untuk menolong orang orang yang mengalami gangguan psikosis dengan terapi sufistik yang dibantu oleh para santrinya dan mereka mengurus orang gila itu dengan tulus ikhlas. 5 Utsman Najati, Al-Qur'an wa al- Nafs, diterjemahkan oleh : Rof'I Usmani dengan judul : Al-Qur'an dan Ilmu Jiwa, (Bandung ; Pustaka 1997), hlm Dr. Abdurahman M. Al- Isawi, Islam dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta : Pustaka Al-Kausar, 2002), hlm Ibid., hlm. 307

4 4 Dari pendataan terakhir saat ini ada 37 pasien tetap yang berasal tidak saja dari kota Demak tapi juga dari daerah lain. Terapi yang ditekankan menggunakan terapi sufistik, karena ajarannya berasal dari al-qur an dan as-sunnah sebagai ajaran yang lengkap dan solutif terhadap persoalan kehidupan. Panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" berawal dari sebuah pondok pesantren Hidayatul-Qur'an yang tidak saja aktif dalam bidang pendidikan namun juga membuka praktek pengobatan untuk gangguan psikosis / gangguan jiwa berat yang kemudian banyak dipercaya oleh masyarakat untuk melakukan terapi tradisional dan spiritual terhadap gangguan jiwa sehingga berdirilah panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" yang berlokasi di Dusun Ngepreh Desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang berjarak 1km dari pasar Sayung dengan kondisi panti rehabilitasi yang masih sederhana juga sarana dan prasarana seadanya. Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi terapi sufistik pada penderita psikosis ini karena proses terapinya yang menggunakan terapi spiritual bisa menyembuhkan gangguan psikosis. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diambil masalah yang nantinya akan dijadikan arah dan batasan untuk menghindari kekaburan seperti dalam skripsi ini. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Apa saja macam-macam terapi sufistik dipanti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. 2. Bagaimana metode terapi sufistik yang digunakan di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. 3. Bagaimana efektivitas terapi sufistik pada penderita psikosis di dipanti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak.

5 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah yang telah ada, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui macam-macam terapi yang dipakai di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. 2. Untuk mengetahui metode apa yang dipakai dalam pelaksanaan terapi sufistik pada penderita gangguan psikosis dipakai di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. 3. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas terapi sufistik terhadap penderita gangguan psikosis di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung- Demak. Adapun manfaat dari penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui bahwa sesungguhnya penderita psikosis dapat disembuhkan melalui proses terapi sufistik. 2. Untuk menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam bidang keilmuan Psikoterapi. D. Penegasan Judul Agar dalam penulisan ini tidak terjadi salah tafsir dan mengarah kepada kesalahpahaman pengertian, maka perlu penulis jelaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1. Terapi : adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit atau tehnik penyembuhan penyakit dengan sesuatu.

6 6 2. Terapi Sufistik: adalah Penyembuhan secara tasawuf yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan, keutuhan dan kesatuan antara dunia fisik dan metafisik yang mengintegrasikan dimensi fisik, mental, emosional dan spiritual. 3. Psikosis : adalah gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu menilai realitas dan dirinya sendiri. Atau gangguan mental atau jiwa yang parah dan penderitanya mengalami gangguan perasaan, pikiraan, dan kepribadian. kepribadiannya nampak tidak terpadu karena integritas kehidupan tidak berada dalam alam kenyataan yang sesungguhnya. 8 Jadi yang dimaksud dengan terapi sufistik untuk psikosis adalah usaha pengobatan atau penyembuhan secara tasawuf yaitu menjelaskaan pada pasien jalan menuju kesempurnaan jiwa dalam membangkitkan ruh keimanan dalam jiwa yang lemah, untuk mengembalikan keseimbangan, kesadaran pikiran pada gangguan jiwa berat yang mereka tidak bisa menilai realitas dan dirinya. E. Tinjauan Kepustakaan Untuk lebih menjelaskan mengenai permasalahan, penulis akan menguraikan beberapa kepustakaan yang relevan mengenai pembahasan yang akan dibicarakan dalam skripsi ini antara lain : Dalam buku Dr. Zakiah Daradjat yang bejudul Kesehatan Mental menjelaskan aneka macam persoalan mengenai kesehaan mental dan ketenangan jiwa, dalam bukunya mengupas keadaan jiwa seseorang yang menderita problema dalam hidupnya, pasien yang menderita gangguan jiwa, orang yang kehilangan kebahagiaan. Manusia yang memiliki dua unsur, unsur fisik dan unsur psikis, Zakiah Daradjat disini menerangkan bagaimana sebenarnya yang dihadapi manusia pada masa modern seperti ini. 8 Zakiah Daradjad, op. cit., hlm. 33

7 7 Dalam bukunya Hamdani Bakran Adz Dzaky, yang berjudul Konseling dan Psikoterapi Islam (Penerapan Metode Sufistik) yang membahas tentang segala sesuatu yang bekaitan dengan terapi Islami, serta metode-metode yang digunakan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa lainnya. Baik yang sifatnya psikosis maupun yang masih taraf neurosis. Dalam bukunya Dadang Hawari, yang berjudul Al-Qur'an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa yang membahas berbagai permasalahan kehidupan manusia yang menyangkut kesejahteraan hidup dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa dengan merujuk pada al-qur an. Dalam bukunya Dadang Hawari, yang berjudul Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Bahwa gangguan kejiwaan memerlukan terapi antara lain terapi psikofarmaka dan psikoterapi / konseling serta lebih baik dengan terapi religius. Pendekatan integrasi terapi medis dan agama ini berdasarkan dari hasil riset yang menyatakan : Terapi medis tanpa agama (do'a dan dzikir) tidak lengkap. Dalam bukunya Abdurrahman M. Al-Isawi, yang berjudul Islam dan Kesehatan Jiwa diuaraikan berbagai macam penyakit kejiwaan berikut cara mengatasinya berdasarkan al-qur an, Sunnah dan Psikoterapi Modern. Ternyata banyak sekali ayat ayat dan hadist hadist yang bisa diterapkan untuk mengobati penyakit penyakit kejiwaan ini. Semua buku-buku tersebut masih bersifat umum, sebatas kajian Islam dan al-qur'an sebagai sarana terapi, belum satupun yang bicara dengan kontek tasawuf, oleh karena itu penulis mengambil judul terapi sufistik pada penderita psikosis, yang secara spesifik berkaitan dengan penyembuhan yang bersifat sufistik. F. Metodologi Penelitian Agar penulisan ini tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, peneliti mendasarkan pada metode dan tehnik tertentu. Metode ini merupakan cara urut-

8 8 urutan mengenai bagaimana penelitian ini dilakukan. Adapun tahapan dari peneliti sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) dengan metode kualitatif (qualitative research) yaitu jenis penelitian yang penemuan-penemuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya Populasi sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 10 Karena pasien di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" hanya 37 pasien penderita gangguan psikosis, maka sejumlah itu yang penulis teliti. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakann purposive sampel. 11 Tehnik ini dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata random atau daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam hal ini yang diteliti yaitu aktifitas pelaksanaan terapi sufistik pada penderita gangguan psikosis di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. 3. Sumber Data Untuk memperoleh data maka peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut : 9 Anselm Streauss Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003 ), hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ( Yogyakarta : Rineka Cipta, 1997 ), hlm Ibid, hlm. 127

9 9 Data primer yaitu : Data yang memberikan data langsung yang berkaitan dengan permasalahan. 12 Data primer dalam penelitian ini adalah seluruh pasien, pengasuh panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung- Demak. Data sekunder yaitu : data yang diperoleh dari buku-buku, dan sejenisnya yang ada relevansinya dengan obyek permasalahan tersebut. 13 Misalnya dari publikasi ini adalah dokumentasi panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung -Demak. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu bentuk penelitian dimana manusia menyelidiki, mengamati terhadap obyek yang diselidiki baik secara langsung. 14 Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas sehari-hari di panti rehabilitasi sakit jiwa, "Nurussalam" di Sayung Demak. b. Metode Interview Metode interview atau wawancara adalah suatu percakapan tanya jawab lesan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. 15 Interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview tidak terstruktur atau bebas terpimpin yaitu dengan cara membuat pedoman interview yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas. Seandainya masih dianggap kurang, 12 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, ( Jakarta : Rajawali Press, 1987 ), hlm Ibid., hlm Winarna Surahman, Metodologi Reseach, (Bandung : C.V. Tarsito, 1997), hlm Ibid., hlm.144

10 10 maka pertanyaannya dapat dikembangkan pada saat interview berlangsung. Alasan digunakan interview adalah : Dapat dengan cepat memperoleh informasi yang akan dibutuhkan dan meyakinkan terhadap responden dalam menafsirkan pertanyaan yang benar. Informasi yang diterima dari responden dapat segara di periksa kesahihannya pada saat itu juga. Dan yang menjadi pihak interview dalam penelitian ini adalah para pasien, santri dan pengasuh panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" Sayung- Demak. 5. Metode Analisis Data 1. Analisis deskriptif Data yang terkumpul diolah dan dianalisa deskripsi. Peneliti deskriptif adalah suatu peneliti yang sekedar melukiskan atau menggambarkan (deskripsi) sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel Analisis Fenomenologi Pendekatan fenomenologis merupakan suatu metode untuk memandang suatu gejala sebagaimana adanya, sebelum menyatakan suaatu kesimpulan. 17 Penelitian dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orangorang yang biasa dalam situasi-situasi tertantu Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hlm Van Hoeve, Ensiklopedi Indonesia Edisi Khusus 2 CES HAM, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru, t.th), hlm Lexy Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 9

11 11 G. Sistematika Penulisan Skripsi Guna mendapatkatkan gambaran yang jelas tentang isi skripsi ini penulis memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis besar bahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yang satu sama lainnya berkaitan erat adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : Bab pertama, merupakan pertanggung jawaban akademis dan metodologis dari skripsi yang memuat latar belakang permasalahan, fenomena apa yang melatar belakangi sehingga peneliti merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dan secara emplisit latar belakang permasalahan dengan membahas skripsi ini, tujuan pemanfaatan tujuan yang ingin dicapai, tinjauan pustaka yang memberikan informasi, ada dan tidak adanya penulis lain yang membahas skripsi ini. Metode skripsi ini sebagai langkah untuk menyusun skripsi secara benar, terarah, diakhiri dengan sistematika penulisan skripsi ini untuk memudahkan pembaca dalam memahami skripsi ini. Bab kedua, Untuk mengetahui gambaran umum tentang terapi sufistik sebagai terapi pengobataan penderita gangguan psikosis. Maka perlu memahami konsep Islam tentang psikoterapi, pengertian terapi sufistik mengapa menggunakan terapi sufistik dan macam-macam terapi yang digunakan dalam proses terapi. Dan akan dibahas faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya orang mengalami gangguan psikosis Bab ketiga, Untuk mengetahui lebih jauh kondisi sebenarnya dari objek penelitian, maka dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak yang akan menjelaskan tentang bagaimana sejarah perkembangan panti rehabilitasi yang didalamnya menjelaskan bagaimana letak geografis dan letak demografis, bagaimana struktur organisasi, sarana dan prasarananya, dan bagaimana kondisi pasien gangguan psikosis serta model pembinaan terapi untuk penderita psikosis di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak. Terapinya seperti mandi

12 12 taubat, penyucian jiwa dengan dzikir, do'a bersama. membacakan ayat-ayat al- Qur'an dan shalat berjama'ah. Bab keempat, merupakan analisis, dekripsi analisis ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam proses terapi. Adapun pembahasan meliputi efektifitas terapi sufistik bagi penderita gangguan psikosis dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan terapi sufistik untuk pengobatan pada penderita gangguan psikosis. Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan untuk memberikan gambaran secara singkat dan global isi skripsi tersebut agar mudah di pahami, berupa saran-saran yang memberikan dorongan agar benar-benar memahami terapi sufistik pada penderita gangguan psikosis di panti rehabilitasi sakit jiwa "Nurussalam" di Sayung-Demak, kemudian diikuti dengan saran dan diakhiri dengan penutup dan daftar pustaka sebagai tanggung jawab akademis.

BAB I PENDAHULUAN. Mellyarti Syarif. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Terhadap Pasien. Disertasi. Kementrian Agama RI. Jakarta hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Mellyarti Syarif. Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Terhadap Pasien. Disertasi. Kementrian Agama RI. Jakarta hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah hal yang sangat mahal harganya. Banyak orang yang sangat berharap untuk senantiasa hidup bahagia dan sehat sejahtera. Namun terkadang kita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada panti rehabilitasi cacat mental dan sakit jiwa Nurussalam Sayung Demak menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI SUFISTIK PADA GANGGUAN PSIKOSIS. A. Efektifitas terapi sufistik pada penderita psikosis

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI SUFISTIK PADA GANGGUAN PSIKOSIS. A. Efektifitas terapi sufistik pada penderita psikosis BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI SUFISTIK PADA GANGGUAN PSIKOSIS A. Efektifitas terapi sufistik pada penderita psikosis Terapi sufistik yang digunakan untuk pengobatan atau terapi penderita gangguan psikosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Pendidikan berupaya memanusiakan manusia sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Objek, dan Subjek Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penulis dalam penelitian lapangan atau field Reseacrh menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja.

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang serba modern ini, telah banyak menyebabkan perubahan pada kemajuan manusia itu sendiri dalam menyesuaikan diri (adjustment)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan tidak dapat diukur dengan uang ataupun harta kekayaan yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah anugerah Allah yang tak ternilai bagi manusia. Dengan kesehatan manusia dapat beraktivitas maupun bekerja secara optimal. Kesehatan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali tontonan baik dimedia massa ataupun dalam kehidupan nyata yang telah menghancurkan tatanan kejiwaan

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan, yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN A. Efektifitas Terapi Ruqyah Gangguan Jin Terhadap Kesehatan Jiwa Jama ah Qolbun Salim Banyaknya penyakit yang dialami oleh manusia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dewasa ini masih sangat terasa. Perhatian pemerintah masih sangatlah minim, seperti kurangnya sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya permasalahan kehidupan telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat Indonesia seperti permasalahan ekonomi, politik, sosial, dan lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan satu proses yang panjang dan diselenggarakan di berbagai bentuk lingkungan, yaitu dari proses lingkungan keluarga, sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam kehidupan masyarakat. Ahli psikologi pada umumnya sependapat bahwa dasar pembentukan akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puasa sunnah sebagaimana yang di ketahui adalah puasa yang dianjurkan bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang mengerjakan

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada era globalisasi mengakibatkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi beragama anak merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini yang begitu cepat sehingga sejak itu pula manusia menghadapi kemajuan dalam kehidupannya dan kemajuan generasi muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia maupun di akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi sebagian masyarakat Desa Morodemak mengalami krisis jiwa (mental) timbul sebagai akibat dari terhalangnya seseorang dari segala sesuatu yang diinginkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang esensial dalam kehidupan. Karena dengan pendidikan, manusia dapat dibedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam ialah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal utama bagi kemajuan bangsa dan memiliki posisi strategis dalam menumbuhkan kualitas kehidupan manusia. Pendidikan juga sebagai proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk dinamik yang dapat mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk dinamik yang dapat mengalami 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk dinamik yang dapat mengalami perubahan dari segi fisiologis maupun psikologis. Al- Qur an menyebutkan bahwa manusia tidak hanya terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dunia pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan inilah diharapkan akan lahir manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Islam adalah agama yang universal, yang mengajarkan kepada manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga segala aspek kehidupan manusia tidak memiliki batas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan dibekali dengan berbagai potensi untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren merupakan sistem pendidikan agama Islam yang tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional Indonesia yang eksistensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi, mempunyai dampak kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin meningkat, semakin meningkat pula problematika hidup yang dihadapi manusia. Menurut Tarsono dalam Bukhori (2007:2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama dalam kehidupan manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar. Zakiah Daradjat menyebutkan ada tiga fungsi agama terhadap mereka yang meyakini kebenarannya, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat dalam menuntut ilmu, seperti semangatnya ketika sedang berperang. Dalam berperang umat Islam harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. 1 Kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan yang berlangsung saat ini dan mungkin di saat yang akan datang berlangsung cepat, beragam, dinamis dan sukar diramalkan. Agar bisa mengikuti, mensucikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan dimana kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap, tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan (WHO, 2005). Kesehatan terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Mustari, 2014 : 35). Sedangkan menurut ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah memberikan tuntunan hidup berupa Al Qur an dan Sunnah, sebagai pedoman yang sempurna, karena dalamnya terkandung hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari segi perkembangan dan tuntutan zaman, pada umumnya sarana dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin disibukan untuk memegang peranan penting di luar rumah, padahal bersamaan dengan itu mereka dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah masalah yang penting untuk diperhatikan bersama oleh semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat. Pendidikan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Qur an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta. 1 Al Qur an Surat YunusAyat57,Yayasan Penyelenggara Penafsir / Penerjemah, Al-

BAB I PENDAHULUAN. Qur an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta. 1 Al Qur an Surat YunusAyat57,Yayasan Penyelenggara Penafsir / Penerjemah, Al- BAB I PENDAHULUAN Menumbuhkan kepercayaan diri seseorang ketika sakit bukanlah sesuatu hal yang mudah. Dalam kondisi putus asa ataupun menyerah yang dirasakan akan membuat penyakit tidak kunjung sembuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan kemajuan yang ada. Mereka

Lebih terperinci

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGERTIAN TENTANG PUASA PENGERTIAN TENTANG PUASA Saumu (puasa), menurut bahasa Arab adalah menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini memang masih jauh dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang, kepribadian yang merosot dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang sering dikenal selalu berhubungan dengan ilmu di bidang lainnya. Dengan mempelajari Matematika, otak dilatih untuk berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan, namun Allah melengkapinya dengan fitrah yang memungkinkannya untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan fitrah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and

BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia telah dihebohkan dengan peresmian pelegalan pernikahan sesama jenis di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender)

Lebih terperinci

MODEL BIMBINGAN DAN PSIKOTERAPI ISLAM BAGI GELANDANGAN NEUROSIS

MODEL BIMBINGAN DAN PSIKOTERAPI ISLAM BAGI GELANDANGAN NEUROSIS MODEL BIMBINGAN DAN PSIKOTERAPI ISLAM BAGI GELANDANGAN NEUROSIS (Studi Kasus di Panti Rehabilitasi Cacat Mental dan Sakit Jiwa Nurussalam Sayung Demak) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan dan pelajaran yang diberikan guru. Sekolah mempersiapkan anak didik memperoleh ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi Islam atau Ekonomi berbasis Syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang memiliki tujuan utama untuk kesejahteraan umat. Sistem ekonomi syariah berpedoman penuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alasan. Terlebih lagi alasan malu sehingga tidak sedikit yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alasan. Terlebih lagi alasan malu sehingga tidak sedikit yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan kehadiran seorang anak. Anak yang terlahir sempurna merupakan harapan semua orang tua. Orang tua mendambakan

Lebih terperinci

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Khutbah Pertama Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah. Mari pada kesempatan yang berharga ini kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kita memohon agar Allah SWT. menghidupkan kita dalam ketakwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak akan terbentuk secara efektif apabila ditanamkan sejak usia dini. Hal tersebut untuk membekali anak agar lebih matang menghadapi permasalahan kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama memiliki peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. utama memiliki peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam masalah pendidikan, orang tua merupakan pendidik pertama dan utama memiliki peranan yang penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya, sebab Pendidik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk diwujudkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak dalam rumah tangga adalah tugas semua orang tua, namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut menjadi dewasa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mulai menerima pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian serta kemampuan peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat orang berkumpul untuk mempelajari agama Islam dengan sistem asrama atau pondok, di mana Kyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal yang sangat memperhatikan segala aspek kesetaraan masalah egiologi, politik, ekonomi spiritual di dalam kehidupan. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia secara sadar untuk pembentukan jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk membina kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat pendidikan diharapkan akan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Yakni sumber

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi sangat kompleks, sehingga usaha penyesuaian diri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi sangat kompleks, sehingga usaha penyesuaian diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan usaha pembangunan menyebabkan masyarakat menjadi sangat kompleks, sehingga usaha penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan sosial yang serba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk makhluknya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah prosedur yang di lakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau informasi untuk memperoleh jawaban atas atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam dirinya, faktor bawaan naluri itu ada yang sifatnya internal dan eksternal. Bawaan naluri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan identitas penting dalam kehidupan manusia. Diakui atau tidak pendidikan telah mengantarkan manusia pada tingkat peradaban yang tinggi. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam (PenerapanMetodeSufistik), Fajar Pustaka Baru: Yogyakarta, 2002, hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam (PenerapanMetodeSufistik), Fajar Pustaka Baru: Yogyakarta, 2002, hlm. 13. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah salah satu makhluk Allah SWT yang paling sempurna, baik dari aspek jasmaniyah (fisik) maupun aspek rohaniyahnya (spiritual). Aspek jasmani dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar. Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mengungkapkan bahwa sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan oleh berbagai kalangan yakni pemerintah pusat, pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara berkembang dalam menghadapi abad ke 21, Negara Indonesia akan mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai bidang, antara lain bidang perniagaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT masing-masing saling berhubungan antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan (sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature) dan asalusulnya (antropologis), dan moral (ethics).

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan (sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature) dan asalusulnya (antropologis), dan moral (ethics). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan dengan segala kelebihan dibanding dengan makhluk lain. Naluri beragama merupakan fitrah manusia sejak lahir. Agama

Lebih terperinci