BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL DAN HASIL KERJA PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL DAN HASIL KERJA PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013"

Transkripsi

1 30 BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL DAN HASIL KERJA PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 A. Gambaran Umum Kementrian Agama Kabupaten Kendal Kementerian Agama Kabupaten Kendal mempunyai banyak seksi diantaranya seksi Gara haji dan umrah dan terbentuknya seksi Gara Haji dan Umrah sama dengan latar belakang berdirinya Kementerian. Indonesia merupakan bangsa yang relegius, dapat kita lihat dari kehidupan masyarakatnya maupun dalam kenegaraanya. Di lingkungan masyarakat, terlihat terus meningkat kesemarakan dan kekhidmatan kegiatan keagamaan baik dalam bentuk ritual, maupun dalam bentuk sosial keagamaan. Semangat keagamaan tersebut, tercermin pula dalam kehidupan bernegara yang dapat dijumpai dalam dokumen-dokumen kenegaraan tentang falsafah negara Pancasila, UUD 1945, GBHN, dan buku Repelita serta memberi jiwa dan warna pada pidato-pidato kenegaraan. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan tersebut menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etik pembangunan.

2 31 Sejarah lahirnya Kementerian Agama Kabupaten Kendal tidak terlepas dengan sejarah lahirnya Kementerian Agama (dulu Departemen Agama) pada umumnya. Kementerian Agama lahir pada tanggal 3 Januari 1946 sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan atas usulan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( BPKNIP ). Adapun pertimbangan yang menjadi latar belakang pembentukan Kementerian Agama pada waktu pertama kali diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor filosofi Indonesia merupakan bangsa yang menganut bermacam-macam Agama, dan Agama sudah menjadi pedoman kehiduoan beragama seperti menjadi nilainilai luhur pancasila. Kementerian Agama di bentuk karena tuntutan pengembangan peri kehidupan beragama bagi masing-masing pemeluk Agama, untuk mewadahi seluruh Agama bagi rakyat Indonesia. 2. Faktor Historis Didalam sejarah pertumbuhan masyarakat bangsa Indonesia sudah tercatat dalam kerajaan yang sudah pernah ada di Indonesia sebelum merdeka peri kehidupan beragama menjadi perhatian kerajaan, bahkan kerajaan itu sendiri merupakan suatu kerajaan beragama. Hal ini menyebabkan kenapa pemerintah jajahan Belanda yang sekuler dan jepang tetap mengurus masalah Agama pada waktu awal kemerdekaan pengurusan kehidupan beragama itu terdapat pula berbagai Kementerian. Kementerian Agama dibentuk agar semua urusan Agama diurus dalam suatu Kementerian.

3 32 3. Faktor Sosio Politis Negara Indonesia tumbuh dan berkembang dengan berbagai nilai budaya yang sangat dijiwai oleh Agama. Tatanan kehidupan sosial budaya berlainan dengan nilai-nilai Agama. Pergerakan kebangsaan banyak sekali dimotivasi oleh Agama. Oleh karena itu, kegiatan politik bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari Agama. Kementerian Agama dibentuk agar menjadikan kekuatan sosial politik. 4. Faktor Yuridis Pancasila dengan sila ketuhanan Yang Maha Esa yang menjiwai empat sila lainya dan UUD 1945 dengan pembukaan dan batang tubuh serta penjelasanya mencerminkan aspek peri kehidupan beragama. Dengan Kementerian Agama agar segi-segi tersebut bisa termanifestasi dalam setiap lembaga Negara. (Dokumen lap. Kementerian Agama Kabupaten Kendal). Dari latar belakang diatas, terdapat beberapa hal yang membedakan Kementerian Agama dengan Kementerian yang lain. Beberapa konsensus Nasional yang menjadi pertimbangan dan pendukung lahirnya Kementerian Agama diantaranya adalah: 1. Ditetapkanya Piagam Jakarta menjadi pembukaan UUD Sila ke-tuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila yang menjiwai menjadi dasar bagi sila-sila yang lainya. Keberadaan Kementerian Agama dalam jajaran pemerintahan Negara RI sejak kabinet RI kedua, yaitu kabinet Syahrir T. bukan tanpa perjuangan. Perjuangan umat Islam dalam melawan penjajahan Belanda yang menganut sistem

4 33 diskriminasi dibidang Agama. Menumbuhkan keinginan mereka untuk memiliki Kementerian Agama dalam sistem pemerintahan Indonesia. Keinginan itu mulai diusulkan oleh tokoh-tokoh pergerakan Islam pada bulan April 1941 sehubungan dengan memorandum tentang susunan kenegaraan Indonesia berparlemen akan tetapi memorandum tersebut tidak ditanggapi oleh Belanda. Pemerintah militer Jepang menggantikan kekuasaan Belanda tahun 1942, pemerintah Jepang memberi keleluasaan, Dalam pemerintahan jepang dibentuk badan pemerintahan yang mengurusi kepentingan islam, di pusat disebut Syumubu, dan di setiap Kabupaten disebut Syumuka, dan salah satu anggotanya adalah Abu Darsiri dari Purwokerto sebagai Syumukoco walaupun pada hakekatnya diarahkan perkembangan hidup keagamaan di Indonesia supaya terhambat sesuai dengan kepentingan Da I Toa. dengan meletusnya revolusi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka umat beragama yang tidak sedikit andilnya dalam perjuangan kemerdekaan, menyatakan kehendak agar soal-soal keagamaan yang pada zaman penjajahan tidak memperoleh pelayanan semestinya, dapat di urus di Kementerian tersendiri. tibalah saat-saat yang bersejarah ketika secara kebetulan pada tanggal November 1945, digedung Fakultas Kedokteran Salemba Raya Jakarta Selatan diadakan siding KNIP (Komite Nasional Pusat) yang dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden dan para menteri serta utusan/anggota-angota KNIP seluruh jawa, berkumpul untuk membentuk Departemen Agama. (http;//mtsbanumangun.com/2013/11/sejarah-berdirinya-kementerian-agamari.html).

5 34 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. Beralamat di Jalan Pemuda No. 104 Kendal Nomor Telepon : (0294) B. Visi dan Misi Kementerian Agama RI (KMA Nomor 2 Tahaun 2010) 1. Visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera dan cerdas serta saling menghormati antara sesama pemeluk Agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. 2. Misi a. Meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman pengalaman dan pelayanan kehidupan beragama. b. Meningkatkan penghayatan moral dan etika keagamaan. c. Meningkatkan kualitas pendidikan umat beragama. d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji. e. Memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan. f. Memperkokoh kerukunan umat beragama. g. Mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan dengan wawasan kebangsaan Indonesia (Prospektus Kantor Kementerian Agama Kab. Kendal).

6 35 Drs. H. Muh, Habib, M. M NIP Kepala kantor C. Struktur organisasi Kementerian Agama Kabupaten Kendal. Dra. Hj. Nur Qoidah NIP Kasi pendidikan madrasah Drs. H. Muslichan NIP Penyelenggara syariah Drs. H Mokhammad Bajuri NIP Kasi pendidikan diniyah dan ponpes Drs H khoeroudi, M. Pd.I NIP Kasi pendidikan Agama Islam H mukhammad Muslikhan, S. Ag. NIP Ka. Sub Bag Tu H. Sumari, S, Ag. NIP Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah H Ahmad Zainudin,S. Ag. NIP Kasi bimbingan Masyarakat islam

7 D. Sturktur Gara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Kendal. STAF H. ABRORI, SE 36 H. Sumari, S, Ag. NIP Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah STAF ARIF SAIFUL AMAR, s. Th.I,ST STAF FASICHAH, SH STAF MOCH, SAIFUDIN STAF KHAIRUL HUDA, S. Ag ( Dokumen Lap. Kementerian Agama Kabupaten Kendal)

8 37 E. Tugas dan Fungsi Gara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Kendal. 1. Tugas Merencanakan dan melaksanakan pemberian bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang Bimbingan Urusan Haji serta mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan teknis Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Fungsi a. Pelaksana tugas di lingkungan Seksi Gara Haji dan Umroh. b. Membagi tugas, menggerakkan, membimbing dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas. c. seksi Gara Haji dan Umroh. d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas bawahan. e. Melakukan bimbingan dan pelayanan teknis di lingkungan seksi Gara Haji dan Umroh. f. Mempelajari dari nilai/mengoreksi laporan/hasil kerja tugas bawahan. g. Kerjasama dengan unit kerja terkait. h. Melakukan pemecahan dan penyelesaian masalah yang timbul di lingkungan seksi Gara Haji dan Umroh ( Dokumen Lap, Kementerian Agama Kabupaten Kendal).

9 38 F. Proses Pelayanan Jama ah Haji di Kementerian Agama Kabupaten Kendal. Kebijakan pemerintah mengenai Pelayanan Jamaah Haji Tahun 2013, dengan didasarkan pada Undang-Undang No.13 tahun 2008, suatu bentuk kegiatan melayani masyarakat dalam hal ini Jamaah Haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Kendal sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan penyelenggaraan ibadah Haji khususnya tahun 2013 sebagai pedoman dimulai dari pendaftaran hingga pemulangan Jamaah Haji kembali ke Tanah Air agar ibadah Haji dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan Haji tercapai. berikut ini sistem pelayanan Kementerian Agama Kabupaten Kendal meliputi: 1. Persyaratan Calon Jama ah Haji indonesia yang akan menunaikan ibadah haji wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Agama Islam b. Tinggal di Indonesia c. Sehat jasmani dan rohani d. Bagi calon jamaah haji wanita harus: 1) Diikuti oleh suami atau mahrom yang sah 2) Tidak dalam keadaan hamil e. Bukti setor Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun yang bersangkutan.

10 39 2. Pendaftaran Ada dua cara untuk pendaftaran ibadah Haji di Indonesia Dengan sytem tabungan dan juga dengan system lunas a. Dengan system tabungan pendaftaran calon jamaah haji dengan sistem tabungan. Yang akan melunasi BPIH adalah sebagai berikut: 1) Calon jama ah haji memeriksakan kesehatan di Puskesmas sekitar untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat. 2) Apabila calon jamaah haji pada waktu membuka tabungan haji belum mengisi SPPH, maka calon jamaah haji tersebut datang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal untuk mengisi SPPH dan ditandatangani oleh calon jamaah haji yang bersangkutan dan petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. 3) Selanjutnya calon jama ah haji membawa SPPH datang ke Kantor BPS (Bank Penerima Setoran) BPIH tempat menyetor semula dengan membawa buku tabungan haji dan foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar untuk ditempel pada lembar bukti setor lunas BPIH. 4) BPS BPIH melakukan konfirmasi calon jamaah haji sesuai dengan data yang di entry pada saat pelunasan tabungan ke dalam SISKOHAT BPS BPIH. 5) Calon jamaah haji melunasi BPIH sesuai dengan Keputusan Presiden RI tantang BPIH.

11 40 6) BPS BPIH akan mencetak bukti setor BPIH lunas sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi: a) Lembar pertama asli (berwarna putih) dengan ditempel materai Rp ,- dan foto berwarna ukuran 3 x 4 di pegang calon jama ah sendiri. b) Lembar kedua (berwarna merah muda) ditempel foto berwarna ukuran 3 x 4 guna pemvisaan. c) Lembar ketiga (berwarna kuning) diserahkan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. d) Lembar keempat (berwarna biru) untuk lampiran SPMA, diserahkan kepada PPIH embarkasi pada saat calon jamaah haji masuk asrama. e) Lembar kelima (berwarna putih) di pegang oleh BPS BPIH. 7) Setelah Calon Jama ah Haji mendapatkan bukti setor BPIH lunas segera daftarkan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal setelah menerima lembar bukti setor lunas BPIH, dengan menyerahkan: a) Surat keterangan kesehatan dari puskesmas domisili. b) Foto Copy KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya. c) Bukti setor BPIH lembar kedua (berwarna merah muda) dan ketiga (berwarna kuning). d) Foto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkaca mata hitam (berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk paspor

12 41 haji, SPMA dan tanda pengenal jama ah, foto juga dapat dilakukan di Kementerian Agama Kabupaten Kendal. e) SPPH lembar kedua (berwarna merah muda). 8) Setelah petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran dari calon jamaah haji di atas petugas akan: a) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jamaah haji. b) Mencatat nama dan identifikasi calon jamaah haji ke buku agenda pendaftaran dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani petugas haji Kementerian Agama Kabupaten Kendal. c) Membuat laporan pendaftaran calon jamaah haji ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. b. Dengan sistem lunas Prosedur pendaftaran calon jamaah haji dengan sistem lunas adalah sebagai berikut: 1) Calon jama ah haji memeriksakan kesehatan ke Puskesmas sekitar untuk mendapatkan Surat Keterangan sehat. 2) Calon jama ah haji datang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal untuk mengisi formulir SPPH dan ditandatangani oleh calon jamaah haji yang bersangkutan dan petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. 3) Calon jamaah haji dengan membawa SPPH datang ke BPS BPIH yang tersambung dengan SISKOHAT untuk menyetor BPIH dengan

13 42 membawa pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar untuk ditempel pada lembar bukti setor lunas BPIH. 4) BPS BPIH akan melakukan entry data calon jamaah haji ke SISKOHAT berdasarkan SPPH. 5) BPS BPIH mencetak bukti setor BPIH lunas sebanyak 5 (lima) lembar, meliputi: a) Lembar pertama asli (berwarna putih) dengan ditempel materai Rp.6.000,- dan foto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jamaah haji. b) Lembar kedua (berwarna merah muda) ditempel foto berwarna ukuran 3 x 4 untuk pemvisaan. c) Lembar ketiga (berwarna kuning) diberikan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. d) Lembar keempat (berwarna biru) untuk lampiran SPMA, diserahkan kepada PPIH embarkasi pada saat calon jamaah haji masuk asrama. e) Lembar kelima (berwarna putih) dipegang BPS BPIH. 6) Setelah Calon jamaah haji menerima bukti setor BPIH lunas segera mendaftarkan diri kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal setelah menerima lembar bukti setor lunas BPIH, dengan menyerahkan: a) Surat keterangan kesehatan dari Puskesmas setempat. b) Foto Copy KTP yang masih berlaku dengan memperlihatkan aslinya.

14 43 c) Bukti setor BPIH lembar kedua (berwarna merah muda) dan ketiga (berwarna kuning). d) Foto berwarna terbaru, tidak berpakaian dinas dan tidak berkaca mata hitam (berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk paspor haji, SPMA dan tanda pengenal jamaah. e) SPPH lembar kedua (warna merah muda). 7) Petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal setelah menerima kelengkapan persyaratan pendaftaran dari calon jama ah haji akan: a) Meneliti kelengkapan pendaftaran calon jamaah haji. b) Mencatat nama dan identifikasi calon jamaah haji ke buku agenda pendaftaran dan memberikan tanda bukti pendaftaran yang telah ditandatangani petugas haji Kementerian Agama Kabupaten Kendal. c) Membuat laporan pendaftaran calon jamaah haji ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. c. Pembukaan pendaftaran Waktu penyetoran atau pendaftaran haji dibuka setelah diumumkan keputusan Presiden RI tentang besarnya BPIH dilakukan pada setiap hari di jam kerja.

15 44 d. Bank Penerima Setoran (BPS) Waktu menabung menyetor BPIH dibuka sepanjang tahun setiap hari kerja sesuai dengan jam buka kas masing-masing BPS (Bank Penerima Setoran) BPIH. e. Menyusun pengelompokkan calon jamaah haji untuk dijadikan bahan penyusunan praman kloter/kelompok. f. Menempelkan foto calon jamaah haji pada paspor dengan ketentuan: 1) Ukuran foto sesuai dengan masing-masing halaman. 2) Satu lembar foto ukuran 4 x 6 ditempelkan pada kulit belakang paspor dengan posisi sudut kanan atas. 3) Penempelan harus menggunakann lem yang kuat dan tidak diperkenankan menggunakan steples. g. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal atas nama Menteri Agama menandatangani paspor pada halaman 2 dan halaman A dengan ketentuan: 1) Halaman 2 ditandatangani dan dibubuhi stempel Kementerian Agama Kabupaten Kendal pada sebelah kiri tanda tangan dan mencantumkan nama jabatan, nama penandatangan dan nomor induk pegawai (NIP). 2) Halaman lampiran A ditandatangani hanya mencantumkan nama jabatan tanpa nama penandatangan dan nomor induk pegawai (NIP), sedangkan pembubuhan stempel dinas cukup satu kali yaitu mengenai pasfoto calon jamaah haji.

16 45 h. Pembubuhan cap dinas (stempel) pada paspor harus mengenai foto dan pada halaman yang ditandatangani Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal i. Mengoreksi dan mencocokan: 1) Data calon jamaah haji antara bukti setor BPIH lembar kedua (berwarna merah muda) dengan data paspor haji. 2) Pasfoto pada bukti setor BPIH lembar kedua (berwarna merah muda) dengan foto pada paspor haji. 3) Kelengkapan halaman lembaran paspor haji yang terdiri dari 12 halaman dengan nomor halaman 1 sampai 12 serta 12 lembar lampiran dengan nomor halaman menggunakan alfabetis A sampai dengan L. j. Mengirimkan paspor kembali dan bukti setor BPIH lembar kedua (berwarna merah muda) ke kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (Depag RI, 2004: 5-7). 3. Paspor Paspor adalah identitas diri pribadi yang berlaku secara Internasional dan dipergunakan untuk perjalanan antar Negara (Departemen Agama RI, 2009:9). Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara (Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992, Pasal 1 angka 3). a. Ada beberapa jenis paspor di Indonesia antara lain: 1) Paspor Dinas

17 46 2) Paspor Biasa 3) Paspor untuk orang asing 4) Paspor Diplomatik 5) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga Negara Indonesia 6) Surat Perjalanan Laksana Paspor Dinas (Departemen Agama RI, 2009:9). b. Pengurusan Paspor Jama ah Haji 1) Jama ah Haji pergi ke kantor Imigrasi terdekat membawa: a) Foto copy KTP b) Foto copy Kartu Keluarga c) Foto copy Akte Kelahiran/Surat Kenal Lahir/Surat Nikah/Ijazah; jika tidak ada Ijazah, maka dapat diganti dengan Surat Keterangan tambahan identitas dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal. 2) Permintaan penerbitan paspor biasa bagi Jama ah Haji dapat diajukan secara kolektif oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal kepada Kepala Kantor Imigrasi. 3) Meliputi domisili Jama ah Haji atau di Kantor Imigrasi terdekat. 4) Bagi pemegang paspor yang akan digunakan untuk keperluan Ibadah haji tidak dapat diambil untuk keperluan apapun. 5) Proses di Kantor Imigrasi : a) Calon Jama ah Haji Mengisi Formulir SPRI (PERDIM 11), nama terdiri dari 3 kata contoh Muhammad Nanang Zakaria bila

18 47 nama Jama ah Haji tidak memiliki tiga kata, maka dapat dengan nama ayah atau kakek; b) Calon Jama ah Haji Menyerahkan Surat Pengantar penerbitan paspor Jama ah Haji dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal dan berkas nomor 1 s.d. 6 pada huruf A kepada Petugas Imigrasi di Loket Khusus untuk pelayanan Haji; c) Calon Jama ah Haji mengambilan foto, sidik jari dan tandatangan. d) Paspor yang sudah diterbitkan dan diterapkan cap Jama ah Haji Indonesia (Indonesian Haji) oleh Imigrasi, kemudian diserahkan kepada petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal Biaya pembuatan paspor Jama ah Haji dan petugas haji sudah dibebankan kepada Kementerian Agama. e) Bagi Calon Jama ah Haji yang telah memiliki paspor, dapat digunakan apabila masa berlaku paspor tersebut sekurangkurangnya 6 bulan terhitung sejak keberangkatan Jama ah Haji terakhir. Paspor tersebut diserahkan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 6) Proses di Kantor Embarkasi : Paspor yang sudah divisa diserahkan kepada Jama ah Haji di Embarkasi (Departemen Agama RI, 2009:13). c. Pembuatan oleh Petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal 1) Database Siskohat menjadi acuan pengendalian pengurusan paspor.

19 48 2) Melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi terdekat untuk menyusun jadwal pengurusan paspor biasa untuk Jama ah Haji dan petugas Haji dari wilayah kerjanya. 3) Mengusulkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk penempatan petugas pada Kantor Imigrasi dan pengambilan paspor. 4) Membuat surat keterangan tambahan identitas (bila diperlukan) dengan terlebih dahulu meneliti kebenarannya. 5) Membuat surat pengantar penerbitan paspor Jama ah Haji. 6) Meneliti data antara paspor dengan bukti setor lunas, apabila terdapat ketidaksesuaian data yang tidak merubah makna keaslian identitas yang bersangkutan maka segera dilakukan perbaikan melalui Siskohat sesuai aturan yang berlaku. Adapun data dasar yang berbeda sama sekali dengan keaslian identitas (nama, nama orang tua, tempat lahir, tanggal, bulan dan tahun kelahiran) maka akan dilakukan proses lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku. 7) Menceklis persyaratan pada lembar pengantar penerbitan paspor Jama ah Haji (Departemen Agama RI, 2009:17). 4. Menentukan pembentukan rombongan dan regu. Setelah Calon Jama ah Haji menyelesaikan proses pendaftaran, kemudian Jama ah Haji dibagi ke dalam beberapa kelompok atau rombongan. Kelompok inilah yang kemudian dijadikan sebagai kelompok bimbingan. Kelompok

20 49 bimbingan atau rombongan biasanya dipimpin oleh satu orang ketua rombongan, satu orang pembimbing dan satu orang tenaga kesehatan. Dari awal jama ah haji sudah dianjurkan membentuk regu dan rombongan. Satu regu terdiri atas 11 jama ah (dengan seorang Ketua Regu atau Karu) dan setiap empat regu membentuk satu rombongan. Jadi, satu rombongan jumlahnya 45 orang, plus Ketua Rombongan (Karom). Gabungan sejumlah rombongan inilah yang membentuk satu kelompok terbang (kloter). Pembentukan regu, rombongan dan kloter ini penting untuk lebih memudahkan koordinasi, terutama kelak saat di tanah suci. Kendati begitu, tetap saja kemandirian lebih diutamakan dan kemampuan untuk melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji secara mandiri, terasa sekali manfaatnya dalam menunjang kekhusyukan beribadah di sana. 5. Pemberangkatan Pemberangkatan dilaksanakan di pendopo kabupaten kendal, para jama ah berkumpul di aula menunggu bis menuju ke Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Kemudian jama ah di berangkatkan ke bandara. 6. pemulangan Penjemputan Jama ah oleh panitia di embarkasi, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang pada masa keberangkatan mengelola Embarkasi Solo, Minggu tangal pukul WIB, telah kembali bertugas di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Untuk mengawasi jalanya pemulangan jama ah haji.

21 50 G. Data Statistik Jama ah Haji Kabupaten Kendal a. Data Jama ah berdasarkan pendidikan No Kec Jenis kelamin PENDIDIKAN pria Wanita SD SLTP SLTA D III S1 S2 S3 1. Kaliwungu sltn Boja Barangsong Cepiring Gemuh Kaliwungu Kangkung Kendal Limbangan Ngampel Pageruyung Patean Patebon Pegandon Plantungan Ringinarum Rowosari Singorojo Sukorjo Weleri Jumlah Dari data pendidikan di atas dapat dilihat bahwa jama ah haji sebanyak 999 orang rata-rata berpendidikan terbanyak yaitu SD yang hampir mencangkup 60%.(Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal).

22 51 b. Data Jama ah berdasarkan Pekerjaan no Kec PEKERJAAN PNS TNI/ POLRI Dagang Tani/ nelayan swas ta IRT Pelaja r/mhs BUMN/ BUMD Pensi unan 1. Kaliwungu sltn Boja Barangsong Cepiring Gemuh Kaliwungu Kangkung Kendal Limbangan Ngampel Pageruyung Patean Patebon Pegandon Plantungan Ringinarum Rowosari Singorojo Sukorjo Weleri Jumlah Dari data pekerjaan diatas atas dapat dilihat bahwa rata-rata pekerjaan yaitu ; swasta sekitar 285 orang. (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). Dari Data Statistik Jama ah Haji Kabupaten Kendal Tahun 2013/1434 H di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Jama ah yang di berangkatkan berjumlah: 999 Jama ah. b. Jama ah yang tertunda akibat kebijakan arab Saudi berjumlah: 139 Jama ah c. Batal karena sakit: 1 Jama ah

23 52 d. Batal karena Hamil : 1 Jama ah H. JADWAL, TEMPAT DAN PEMBIMBINGAN MANASIK KELOMPOK TAHUN Jadwal dan Tempat Manasik Tahun 2013 NO KELOMPOK TEMPAT MANASIK JUNI 2013/ AGUSTUS WILAYAH Manasik Massal I Pendopo Agung Kab.Kendal 1 2 Kec. Boja, limbangan,singorojo Masjid Baitusalam Boja A C 3 Kec. Kaliwungu, Masjid At Taqwa sarirejo D A kaliwungu selatan Kaliwungu 4 Kec. Brangsong Masjid Besar Al- Muttaqin kebonadem A E 5 Kec. Kendal Masjid Baitul Huda F A Bugangin Kendal 6 Kec. Patebon Ponpes Nurul Qur an Sukolilan A G 7 Kec. Pegandon, Ngampel Masjid Kebonagung Ngampel B H 8 Kec. Cepiring Masjid Al Huda Karangayu Utara Cepiring J B 9 Kec. Kangkung Masjid Malik Ibrahim Kangkung G B 10 Kec. Gemuh, Ringinarum Gedung IPHI Kec. Gemuh B I 11 Kec. Weleri, Rowosari Masjid Jami Penaruban B E 12 Sukorjo, Plantungan, Patean, Pageruyung Masjid Uswatun Hasanah Tlangu Sukorjo B K 13 Manasik Massal II Pondok Moderen Selamat Patebon 2 14 Manasik Massal III Pendopo Agung Kab. Kendal 3 (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). Keterangan pembicara : a. Manasik Massal: kebijakan pemerintah tentang PIH, Ta limatul haji, kesehatan haji b. Manasik Massal I :Praktek manasik

24 53 c. Manasik Massal II :Sosialisasi kloter, ketua regu dan rombongan, kelengkapan barang bawaan, rencana pemberangkatan A. Drs. H. Muh Habib, MM: kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah haji B. H. Abdul Rahchman,SH : pengertian haji, sosialisasi pemerintah dalam ibadah yang khusuk C. Dr. H. Abidin : kebijakan pemerintah tentang kesehatan Haji D. Dr. Hj Sri Musyafaatun : pengertian haji, penyuluhan kesehatan E. Dr. H. Nur Rochim : pengertian haji, pengajaran bahasa Arab F. Dr. Sukaryo : pengertian haji, penyuluhan kesehatan G. Dr. H. turidin : pengertian haji, pembekalan jasmani dan rohani H. Dr. Hj. Nur Widiastuti : pengertian haji, bahasa arab I. Dr. Hj Siti Qomariyah : pengertian haji, penyuluhan kesehatan J. Dr. Hj Ari Setiyorini : pengertian haji, pembekalan jasmani dan rohani K. Dr. H Mokhamad Toha : pengertian haji, pengertian pelaksananaan haji 2. Pembimbing/petugas manasik kelompok Tahun 2013 NO KELOMPOK WILAYAH Pembimbing/Petugas JAM 1 Manasik Massal I Panitia sd Kec. Boja, limbangan,singorojo KH, Juwahir Drs. H Mahmudi Jam ke I : Jam ke II : Kec. Kaliwungu, kaliwungu selatan H. Suhardi SH Drs. H. Akhmad mahruzi 4 Kec. Brangsong Drs. H. Ali Mashadi,S. Ag H. Asmuni, S.Pd.I 5 Kec. Kendal Drs. H Abdul Wachid Drs. H. Muslim 6 Kec. Patebon KH. Idris Nur H Akhmad Zainudin, S.Ag 7 Kec. Pegandon, Ngampel KH. MUslich KH. Sabit Bukhori

25 54 8 Kec. Cepiring Drs. H. Sudardi KH. Mahrozi 9 Kec. Kangkung Drs. KH. Imam Hambali KH. Djamzuri, SH 10 Kec. Gemuh, Ringinarum KH. Mustofa M Drs. HM. Suud Chaer, M.Si 11 Kec. Weleri, Drs.H.Muh Khairudin, KH. Zuhad Mabrur Rowosari M.Si 12 Sukorjo, Plantungan, Patean, Pageruyung H. Anas Sudiono, BA KH. Khoiruddin Al HAfidz 13 Manasik Massal II Panitia Seluruh pembimbing sd kelompok 14 Manasik Massal III Panitia sd (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 3. Panitia penyelenggaraan Manasik Haji Massal Tingkat Kabupaten Kendal Tahun 2013 NAMA JABATAN DINAS JABATAN PANITIA Drs. H. Muh, Habib, M. M Ka. KanKemenag Kab. KETUA Kendal Abdul rahman, SH Kasi Garahajum SEKERTARIS H. ABRORI, SE Staf seksi Garahajum BENDAHARA Arif Saiful Amar, S.Th,I Staf seksi Garahajum PERLENGKAPAN Muh. Saifudin Staf seksi Garahajum PEMBANTU UMUM (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 4. Susunan Nara Sumber Manasik Massal I tingkat Kabupaten Kendal Tahun 2013 NAMA Drs. H. Muh, Habib, M. M Abdul rahman, SH MATERI Kebijakan Umum Pemerintah tentang Haji Kebijakan Teknis Penyelenggaraan haji H, Djamzuri, SH Perjalanan Ibadah Haji dan Adat Istiadat Arab Dr. H. Turidin Kesehatan haji

26 55 (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 5. Susunan Nara Sumber dan Pemandu Manasik Massal II tingkat Kabupaten Kendal Tahun 2013 NAMA PEMANDU WILAYAH Drs. H. Muh, Habib, M. M Pemandu Manasik Massal III Abdul rahman, SH Pemandu massal I dan II KH, Juwahir Pemandu Wil. Boja, limbangan, Singorojo Drs. H. Mahmudi Pemandu Wil. Boja, limbangan, Singorojo H. Suhardi Pemandu Wil. Kaliwungu, Kaliwungu Selatan Drs. H. Akhmad Mahruzi Pemandu Wil. Kaliwungu, Kaliwungu Selatan H. Ali Masyhadi,S. Ag Pemandu Wil. Brangsong H Asmuni, S.PdI Pemandu Wil. Brangsong Drs. H. Adul Wahid Pemandu Wil. Kendal Drs. H. Muslich Pemandu Wil. Kendal KH. Idris Nur Pemandu Wil. Patebon H. Akhmad Zainudin, S.Ag Pemandu Wil. Patebon KH. Muslih Pemandu Wil. Pegandon, Ngampel KH. Tsabit Bukhori Pemandu Wil. Pegandon, Ngampel Drs. H. Sudardi Pemandu Wil. Cepiring KH. Mahrozi Pemandu Wil. Cepiring Drs.KH. Imam Hambali Pemandu Wil. Kangkung H, Djamzuri, SH Pemandu Wil. Kangkung KH. Mustofa. M Pemandu Wil. Gemuh, Ringinarum Drs. HM. Suud Chaer Pemandu Wil. Gemuh, Ringinarum Drs. H. Muh Khaeruddin Pemandu Wil. Weleri, Rowosari KH Zuhad Mabrur Pemandu Wil. Weleri, Rowosari H. Anas Sudiyono, BA Pemandu Wil. Sukorjo, Pageruyung, Patean, Plantungan KH. Khaerudin. AH Pemandu Wil. Sukorjo, Pageruyung, Patean, Plantungan (Dokumen Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 6. Susunan Nara Sumber dan Pemandu Manasik Massal III tingkat Kabupaten Kendal Tahun 2013 NAMA Drs. H. Muh, Habib, M. M MATERI Kebijakan Umum Pemerintah tentang Haji

27 56 Abdul rahman, SH Kebijakan Teknis Penyelenggaraan haji H. Abrori, SE Sosialisasi Kloter, Regu Rombongan I. Persepsi Jama ah Haji Kendal tentang Pelayanan Kementerian Agama Kabupaten Kendal Tahun 2013 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indra. Alat indra merupakan stimulus yang diinderakan oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindrakan. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi. Ada 2 faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain : a) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk

28 57 memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda. b) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek. c) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat. d) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. e) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadiankejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. f) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

29 58 Sedangkan Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemenelemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah : a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. b) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. c) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian. d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

30 59 e) Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam. J. Faktor Pendukung dan Penghambat didalam Proses Pelayanan Jama ah Haji di Kementerian Agama Kabupaten Kendal Tahun pendukung Beberapa hal yang menjadi pendukung Kementerian Agama Kabupaten Kendal dalam melaksanakan bimbingan manasik Haji antara lain yaitu. a. Kementerian Agama bekerja sama dengan beberapa mitra yaitu dengan KBIH-KBIH, Dinas Kesehatan, Pemerintah Kabupaten/Kota, Polres, dan juga pemerintahan kecamatan yang senantiasa membantu Kementerian, karena ini juga merupakan dalam bentuk pelayanan pemerintah didalam udang-undang No Nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggarann haji, merupakan landasan umum Kementerian Agama dalam melaksanakan kegiatan pelayanan haji. Undang-undang ini merupakan upaya penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji agar pelaksanaan ibadah haji berjalan aman, tertib, dan lancar dengan menjunjung tinggi semangat keadilan, transparansi, dan akuntabilitas publik.

31 60 b. Berupa dana yang sudah tersedia dari anggaran pusat. Kemudian perlindungan penuh untuk jama ah, (Dokumen Lap. Kementerian Agama Kabupaten Kendal). 2. Penghambat Berkaitan dengan Kementerian Agama Kabupaten Kendal yang memiliki Kendala-Kendala yang di hadapi di dalam Kementerian dalam melaksanaka bimbingan manasik Haji antara lain yaitu: a. Pembagian job description yang tumpang tindih menjadi salah satu faktor kelemahan penyelenggaraan manasik haji. Satu pegawai kadang bisa mengemban tugas lebih dari satu, sementara mereka harus menghadapi ratusan jama ah. b. Adanya kebijakan Arab Saudi memotong 20% kuwota Haji Kementerian Agama Kabupaten Kendal mengalami kesulitan dalam memberikan sosialisasi karena banyak para jama ah yang tidak bisa menerima kenyataan. c. Jama ah haji banyak yang sudah lanjut usia, oleh sebab itu kurang memahami tentang prosedur berhaji. (Dokumen Lap, Kementerian Agama Kabupaten Kendal).

BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009

BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 BAB III PELAYANAN JAMA AH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 A. Persyaratan Pelaksanaan ibadah haji yang diselenggarakan oleh Departemen Agama sering disebut sebagai haji mandiri. Pelayanan yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011 BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011 A. Profil Kementrian Agama Kabupaten Demak 1. Sejarah Berdiri Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak pada awal berdirinya hingga

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE

PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI OFF LINE 2 5 Calon Jemaah Haji membuka rekening tabungan haji pada BPS BPIH 2 Calon Jemaah haji cek kesehatan di Puskesmas domisili untuk memperoleh surat keterangan sehat 4 6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG 72 BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG 4.1. Aplikasi SOP Pendaftaran Ibadah Haji Reguler Di Kementerian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG A. Sejarah Kementerian Agama Kota Semarang Kementerian Agama merupakan lembaga negara yang berada di bawah kementrian agama. Adanya Kementerian Agama

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

2016, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun No.534, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Ibadah Haji Reguler. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

2 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran

2 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.804, 2015 KEMENAG. Ibadah Haji. Reguler. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 61 BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013 A. Analisis Persepsi Jama ah Haji tentang Kualitas Pelayanan di Kementerian Agama Kabupaten

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 396 TAHUN 2003. TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG 3.1. Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Semarang 3.1.1. Sejarah Berdiri Keberadaan Departemen Agama dalam jajaran pemerintahan Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes 1. Visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara. No.220, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendaftaran Jamaah Haji. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR DAN PERSYARATAN PENDAFTARAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 13-2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 53, 1999 AGAMA. IBADAH HAJI. Umroh. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AROFAH KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2013-2014 A. Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KENDAL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang :

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PELAYANAN HAJI DI DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PELAYANAN HAJI DI DAERAH SALINAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PELAYANAN HAJI DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan warga negaranya

Lebih terperinci

Menimbang : a. NOMOR:zTAHUN2oog

Menimbang : a. NOMOR:zTAHUN2oog PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUS]A REPUBLIK INDONESIA NOMOR:zTAHUN2oog NOMOR : M.HH-02.HM.03.02 TAHUN 2009 TENTANG PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI JEMAAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG A. Muatan UU. No. 13 Tahun 2008 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji;

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji; KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN PENYELENGGARAAN HAJI NOMOR : D/ 163 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PENDAFTARAN HAJI DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN

Lebih terperinci

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran No.383, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG.Biaya. Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pembiayaan dan Penggunaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBIAYAAN DAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dengan pemberlakuan Keputusan Menteri Agama

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 019 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PETUGAS HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 019 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PETUGAS HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 019 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PETUGAS HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang: Mengingat: a. b. c. 1. 2. bahwa

Lebih terperinci

PENDAFTARAN PENCALONAN PESERTA PEMILIHAN DIREKTUR

PENDAFTARAN PENCALONAN PESERTA PEMILIHAN DIREKTUR PENGUMUMAN PENDAFTARAN PENCALONAN PESERTA PEMILIHAN DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA PERIODE 2017-2021 PERSYARATAN PENCALONAN PESERTA PEMILIHAN DIREKTUR A. Persyaratan Pengajuan Bakal Calon :

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN PT. KAISA ROSSIE SEMARANG Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Semarang

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN PT. KAISA ROSSIE SEMARANG Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Semarang 38 BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN PT. KAISA ROSSIE SEMARANG 3.1. Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Semarang 3.1.1. Sejarah Berdiri Pada awal tahun 1949 terjadilah pergantian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.898, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Haji. Penyelenggaraan. Reguler. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI REGULER

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGANGKATAN DAN PELAKSANAAN TUGAS TIM PEMANDU HAJI DAERAH DAN TIM KESEHATAN HAJI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Tabungan Mabrur Mekanisme tabungan haji di Bank Mandiri Syariah diawali dengan membuka rekening Tabungan Mabrur, kemudian berlanjut dengan setoran tunai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu secara materi, fisik,

Lebih terperinci

BAB III PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN Fungsi serta Visi dan Misi Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten

BAB III PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN Fungsi serta Visi dan Misi Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten 36 BAB III PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011 3.1. Fungsi serta Visi dan Misi Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang Kementerian Agama (Kemenag) Rembang berdiri sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA 3.1. Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Semarang Ibadah haji merupakan perjalanan ritual yang suci dan memerlukan

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011 BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB) KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW.09.02 TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan 1. Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) 1.1.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) 1.1. BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) 1.1. Aplikasi SOP (Standard Operating prosedur) Pendaftaran Ibadah Haji Di Kementerian

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN EMBARKASI/DEBARKASI HAJI ANTARA UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TJILIK

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS APLIKASI PERENCANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG Analisis fungsi Perencanaan Penyelengaraan Ibadah Haji

BAB IV ANALISIS APLIKASI PERENCANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG Analisis fungsi Perencanaan Penyelengaraan Ibadah Haji 74 BAB IV ANALISIS APLIKASI PERENCANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG 4.1. Analisis fungsi Perencanaan Penyelengaraan Ibadah Haji Ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima yang merupakan

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK A. Sejarah Kementerian Agama Kabupaten Demak 1. Profil Kementerian Agama Kabupaten Demak Sebagaimana Peraturan Menteri Agama

Lebih terperinci

Salinan NO : 9/LD/2013 NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

Salinan NO : 9/LD/2013 NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU Salinan NO : 9/LD/2013 LEMBARAN DAERAH NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH LEMBARAN DAERAH NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI BAGIAN HUKUM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 1 PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN KEPALA DESA KALITEKUK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB PENJARINGAN DAN PENYARINGAN ATAU SELEKSI CALON PERANGKAT DESA KALITEKUK

Lebih terperinci

PELAYANAN JAMAAH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009

PELAYANAN JAMAAH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 PELAYANAN JAMAAH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 (Analisis Pelaksanaan Undang-Undang No. 13 Tahun 2008) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N. 3. Petugas Komunikasi (PK) Lulusan Diploma 3 (D-3) menjadi CPNS Golongan II untuk dididik menjadi Petugas Komunikasi (PK).

P E N G U M U M A N. 3. Petugas Komunikasi (PK) Lulusan Diploma 3 (D-3) menjadi CPNS Golongan II untuk dididik menjadi Petugas Komunikasi (PK). P E N G U M U M A N NOMOR : PENG/KP/01/08/2010/02 SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN LUAR NEGERI TINGKAT SARJANA (GOLONGAN III) DAN DIPLOMA 3 (GOLONGAN II) TAHUN ANGGARAN 2010 ISO

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 http://www.tribunnews.com I. PENDAHULUAN Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012

Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012 LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI (PPIH) EMBARKASI HAJI BALIKPAPAN KALTIM PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER I EMBARKASI BALIKPAPAN PROV. KALTIM Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada 2010. 3 Menurut

Lebih terperinci

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kabupaten REMBANG 2. Alamat JL. PEMUDA KM. 3 REMBANG 3. Provinsi JAWA TENGAH 4. Telepon (0295) 691016 5. Faximile (0295) 691016

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

Pejabat Dinas Luar Negeri

Pejabat Dinas Luar Negeri P E N G U M U M A N NOMOR : 00892/KP/VII/2009/19/02 SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN LUAR NEGERI TINGKAT SARJANA (GOLONGAN III) DAN DIPLOMA 3 (GOLONGAN II) TAHUN ANGGARAN 2009 ---------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

- Pembinaan Haji dan Umroh Meningkatnya Kualitas bimbingan dan Penyuluhan Haji antara lain melalui kegiatan :

- Pembinaan Haji dan Umroh Meningkatnya Kualitas bimbingan dan Penyuluhan Haji antara lain melalui kegiatan : CALL CENTER HAJI 500425 LUMAJANG 0334-893620 PROGRAM Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh KEGIATAN & SASARAN - Pembinaan Haji dan Umroh Meningkatnya Kualitas bimbingan dan Penyuluhan Haji antara lain

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : BU-172/BNPT/09/2013

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : BU-172/BNPT/09/2013 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA P E N G U M U M A N Nomor : BU-172/BNPT/09/2013 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III TAHUN ANGGARAN 2013 Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG A. Analisis Penyelenggaraan Manasik Haji yang Dilakukan oleh Kemenag

Lebih terperinci

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA Pencairan Bulan Oktober - Desember Tahun 2016 REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN TAHUN ANGGARAN 2016 NO JENIS SEKOLAH DANA SEKOLAH 1 SMA / SMA TERBUKA 32 13.007 4.552.450.000 2 SMK / SMK SATU

Lebih terperinci

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KENDAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KENDAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 MODEL BE1 BE DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN PROVINSI DAERAH PEMILIHAN : KENDAL : JAWA TENGAH : KENDAL 1 NOMOR 9 NOMOR 9 1 H. M.A. TAUFIQULLAH,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama sebagai sub sistem pemerintahan Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas pemerintah di bidang agama. Dalam melaksanakan tugasnya

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG BIAYA SWADAYA JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN CILACAP TAHUN 1434 H / 2013 M

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG BIAYA SWADAYA JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN CILACAP TAHUN 1434 H / 2013 M BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG BIAYA SWADAYA JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN CILACAP TAHUN 1434 H / 2013 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan

Lebih terperinci

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI RIAU PENDAFTARAN HAJI KHUSUS DAN REGULER DISUSUN OLEH : SISKOHAT BIDANG PENYELENGARAAN HAJI DAN UMRAH 1 LAMA ANTRIAN (TAHUN) PERKIRAAN PORSI JAMAAH HAJI REGULER

Lebih terperinci

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA Pencairan Bulan Juli - September Tahun 2016 REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN TAHUN ANGGARAN 2016 NO JENIS SEKOLAH DANA SEKOLAH 1 SMA / SMA TERBUKA 32 12.181 4.263.350.000 2 SMK / SMK SATU

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM PETUGAS HAJI DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SADAYUANG (PDSS) KOTA PARIAMAN TAHUN

SADAYUANG (PDSS) KOTA PARIAMAN TAHUN PEMERINTAH KOTA PARIAMAN PENGUMUMAN NOMOR : 01 / 500 / 2017 TENTANG SELEKSI PENERIMAAN CALON DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH SABIDUAK SADAYUANG (PDSS) KOTA PARIAMAN TAHUN 2017-2021 Pemerintah Kota Pariaman akan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABUPATEN

SEKRETARIAT KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER SEKRETARIAT KABUPATEN JL. SUDARMAN NO. 1 TELP. (0331) 41033 J E M B E R PENGUMUMAN Nomor : 810 / 413 / 313 / 013 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PEMERINTAH

Lebih terperinci

DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA P E N G U M U M A N

DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA P E N G U M U M A N 1 of 5 7/19/2008 10:29 AM DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA P E N G U M U M A N NOMOR : 00854/KP/VII/2008/19/02 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DEPARTEMEN LUAR NEGERI TINGKAT SARJANA (GOLONGAN

Lebih terperinci

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KENDAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KENDAL DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 MODEL BE1 BE DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN PROVINSI DAERAH PEMILIHAN : KENDAL : JAWA TENGAH : KENDAL 1 NOMOR 2 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Republik Indonesia Kementerian Agama KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 1 DASAR HUKUM UU NOMOR 13 TAHUN 2008 A.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1429 H/2008 M

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1429 H/2008 M PERATURAN PRESIDEN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1429 H/2008 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN ASAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL Sekretariat : Balai Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Email : desa.panggungharjo@bantulkab.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji merupakan ibadah yang istimewa karena haji adalah ibadah jismiyah (fisik) dan maliyah (harta). Shalat dan puasa adalah ibadah jasmaniyah dan zakat adalah ibadah

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

HASIL PELAKSANAAN TRY OUT UJIAN NASIONAL I SMP KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN

HASIL PELAKSANAAN TRY OUT UJIAN NASIONAL I SMP KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN HASIL PELAKSANAAN TRY OUT UJIAN NASIONAL I SMP KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013-2014 I. PELAKSANAAN A. Peserta Try Out Ujian Nasional I di ikuti oleh semua sekolah tingkat SMP baik Negeri, Terbuka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KENDAL

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KENDAL BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KENDAL 2.1 Sejarah Umum Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kendal Dikeluarkannya UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN

Lebih terperinci