HUBUNGAN PENGETAHUAN PELAYANAN PRIMA TERHADAP KUALITAS LAYANAN SISWA PENGELOLAAN USAHA KECANTIKAN DI SMK NEGERI 1 BERINGIN Rohana Aritonang
|
|
- Suryadi Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN PELAYANAN PRIMA TERHADAP KUALITAS LAYANAN SISWA PENGELOLAAN USAHA KECANTIKAN DI SMK NEGERI 1 BERINGIN Rohana Aritonang Dosen Jurusan PKK FT Universitas Negeri Medan aritonang_rohana@gmail.com Abstract. The aim of this research is to find out prima service knowledge of the students of beauty business management at SMK Negeri 1 Beringin. To find out the quality service of students beauty business management SMK Negeri 1 Beringin. To find out the correlation between prima service knowladge to the quality service of students of beauty business management at SMK Negeri 1 Beringin. Research methodology used correlational research methodology. The sample in this research were the students of XII grade beauty skill program at SMK Negeri 1 Beringin that consist of 30 students. The variable of this research was prima service knowladge as the free variable (X) and prima service quality as the depending variable (Y). The research instruments used test and questionnaire. The test used to know the students knowladge about prima service and questionnaire used to know the students service quality. The data analysis and which used paametric experiment called product moment experiment which analysis requirement experiment that was normality test, linearity test and significance test of regression equation. From the result of data normality test the research found that = 1,13 for prima service data and = 4,91 for rima service quality data where = 11,07 so < so both of them was distributed normality. Regretion equality Y to X was got that = 32,68 + 2,72. The result of significance test of regression equation was got = 89,13 > = It can be concluded that the regression coffecient means. Linierity test result got = 1,09 < = 2,42 so it means linier regretion equality. The result of this research was the prima servie knowladge of the students XII grade beauty skill state SMK Negeri 1 Beringin was in the sufficient category. There was correlation between prima service knowladge to the students service quality at XII grade beauty skill state SMK Negeri 1 Beringin. This statement can be proved from the score of = 0.87 and score of = where >. Kata Kunci: Pengetahuan Pelayanan Prima, Kualitas Layanan Siswa. PENDAHULUAN Memberikan pelayanan secara prima kepada pelanggan memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan. Pada zaman globalisasi seperti sekarang, memamerkan fasilitas yang dimiliki perusahaan tidak menjamin perusahaan tersebut memenangkan persaingan dan tidak menjamin pelanggan akan memilihnya. Sepanjang ada dana untuk menyediakan fasilitas fisik, suatu perusahaan mampu bersaing karena benda-benda tersebut, tetapi benda-benda mati tersebut tidak berarti apa-apa jika sentuhan menusia tidak dapat menghidupkan suasana kemewahan yang disajikan. Pengetahuan mengenai pelayanan prima sangat menentukan hasil kerja dan akan meningkatkan kualitas layanan agar menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan pelayanan prima dengan baik maka siswa harus Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
2 mengetahui dan memenuhi konsep pelayanan prima (A6) yaitu memiliki attitude (sikap) yang baik kepada semua pelanggan, memberikan attention (perhatian) kepada pelanggan dengan adil, action (tindakan) yang sigap dalam melayani pelanggan, ability (kemampuan) dalam melayani pelanggan, apprearance (penampilan) yang menarik dan sopan ketika menghadapi pelanggan serta accountability (tanggung jawab) dalam menghadapi keluhan maupun kebutuhan pelanggan (Barata, 2003). Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan semata-mata untuk mempercepat pelayanan serta meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas layanan akan tercipta apabila terpenuhinya keseluruhan unsur-unsur kualitas layanan (Zaenal dan Wijaya, 2015) yang meliputi: fasilitas fisik yang memadai, pelayanan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, bertanggung jawab, memiliki pengetahuan dan keterampilan, ramah dan bersahabat, jujur kepada pelanggan, keamanan dalam pelayanan, mudah melakukan pendekatan, komunikasi yang baik serta berusaha mengetahui kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti yang dilakukan pada tanggal 10 agustus 2016 di pengelolaan usaha kecantikan SMK Negeri 1 Beringin terlihat bahwa kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan SMK Negeri 1 Beringin belum cukup baik. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang tidak ramah menyikapi pelanggan, masih ada siswa yang tidak perhatian dengan kebutuhan pelanggan. masih ada siswa yang tidak memperhatikan kebersihan pribadi dan ruang kerja, masih ada siswa yang tidak menggunakan bahasa yang mencerminkan pekerja yang professional, masih ada siswa yang tidak bersemangat dalam melayani pelanggan dan masih ada siswa yang tidak memperhatikan penataan ruang kerja demi keamanan dan kenyamanan siswa dan pelanggan. Menurut keterangan guru (pengawas) Pengelolaan Usaha Kecantikan bahwa siswa mempelajari materi pelayanan prima ketika berada di kelas X semester II, dan melakukan praktek pengelolaan usaha kecantikan pada kelas XII semester I dan II. Pengetahuan mengenai pelayanan prima menjadi hal yang harus dipahami dan diketahui oleh siswa sehingga dapat diterapkan dalam menjalankan sebuah pengelolaan usaha kecantikan. Terkait dengan hal di atas, hendaknya dapat di jadikan bahan pemikiran bagi siswa tata kecantikan yang sedang belajar di sekolah yang telah dibekali berbagai pengetahuan tentang pelayanan dan penanganan pelanggan untuk dapat meningkatkan keseriusannya didalam belajar agar ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kualitas layanan perusahaan. Siswa yang telah memahami pelayanan prima yang baik akan sangat mudah untuk terjun langsung kedunia industri, karena ia telah mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas layanan perusahaan Dari uraian diatas, maka skripsi ini akan membahas tentang pengetahuan pelayanan prima dengan kualitas layanan yang dimiliki siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan judul Hubungan Pengetahuan Pelayanan Prima Terhadap Kualitas Layanan Siswa Pengelolaan Usaha Kecantikan Di SMK Negeri 1 Beringin. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diindentifikasikan masalah penelitian adalahp elajaran pelayanan prima yang belum dikuasai siswa dengan baik, sikap, perhatian dan tindakan siswa dalam melayani pelanggan yang belum maksimal. kurangnya kepedulian siswa terhadap penampilan diri dan ruang kerja, kemampuan dan tanggung jawab siswa dalam menghadapi pelanggan yang belum maksimal, kurangnya Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
3 keinginan siswa dalam mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan, masih rendahnya kualitas layanan siswa kepada pelanggan. Sesuai dengan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengetahuan pelayanan prima dan kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan di SMK Negeri 1 Beringin. 2) Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pelayanan prima terhadap kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan di SMK Negeri 1 Beringin. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Ernawati (2008) mengungkapkan pelayanan prima adalah suatu konsep pelayanan dalam rangka meyakinkan pelanggan. pelayanan prima dapat dicapai melalui tindakan, yaitu bagaimana cara mempengaruhi, cara merayu, meyakinkan dan memberikan suatu jaminan kepada calon pelanggan atau pelanggan, sehingga mereka tertarik dan akhirnya membeli atau menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan. Warela (2004) mengemukakan bahwa pelayanan adalah suatu perbuatan, suatu kinerja atau suatu usaha, dan menunjukkan pentingnya penerima jasa pelayanan terlibat secara aktif didalam produksi atau penyampaian proses pelayanan itu sendiri. Pelayanan prima itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan agar dapat memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masayarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan, tetap menjaga agar konsumen merasa diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhan dan keinginannya, serta upaya mempertahankan konsumen agar tetap loyal untuk menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pelayanan prima adalah mengerti dan mengetahui cara memberikan pelayanan yang maksimal dengan berbagai cara dan strategi kepada pelanggan berdasarkan konsep-konsep pelayanan yang akan memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga menciptakan loyalitas pelanggan yang akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Barata (2003) dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Pelayanan Prima menerangkan ada enam faktor dalam pelayanan prima yang disebut dengan konsep A6, yaitu: a) Attitude (sikap), sikap mencerminkan perilaku atau gerak-gerik yang terlihat pada diri seseorang ketika ia menghadapi situasi tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. b) Attention (perhatian), dalam melakukan kegiatan layanan, seorang pemberi layanan pada perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. c) Action (tindakan), pelayanan prima ini dapat dicapai melalui bagaimana cara mempengaruhi, cara merayu, meyakinkan dan memberikan suatu jaminan kepada calon pelanggan atau pelanggan, sehingga pelanggan tertarik dan akhirnya membeli atau menggunakan barang dan jasa yang di tawarkan. d) Appearance (penampilan), adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik maupun non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. e) Ability (kemampuan), yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sehingga tingkat intelegensi seseorang sangat menentukan kekuasaannya dalam bekerja. f) Accountability (tanggung jawab), yang berarti suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan. Menurut Standar ISO 8402 dalam Nurmawati (2010), kualitas layanan adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat. Sedangkan menurut Tjiptono (2007) kualitas layanan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
4 penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Menurut Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2013) kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Githa (2012) mengatakan bahwa, usaha salon kecantikan adalah usaha jasa yang berkaitan dengan pelayanan perawatan kecantikan dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki. Pengelolaan usaha kecantikan adalah satu bentuk jasa yang tujuannya adalah memperbagus dan mempercantik penampilan fisik seseorang. Dan bila salon khusus wanita, tentunya para pekerja adalah wanita dan begitu juga dengan konsumennya. Sehingga tidak ada masalah dalam melihat aurat atau memegang rambut dan kepala (Nora, 2006). Maretta (2013) mengatakan bahwa, salon kecantikan adalah pusat tempat penyediaan layanan jasa mempercantik dan merawat kulit maupun rambut secara komersil. Berdasarkan berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang diberikan oleh siswa kepada pelanggan dalam bentuk jasa dan produk dibidang kecantikan dengan tujuan mempercantik dan memperindah penampilan seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Zeithaml dalam buku Manajemen Pelayanan Publik karangan Zaenal dan Wijaya (2015) mengemukakan sepuluh unsur yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam memberikan kualitas layanan agar tercapai kepuasan pelanggan, yaitu: a. Tangible, adalah bukti fisik yang merupakan suatu service yang bisa dilihat, bisa dicium dan bisa diraba, maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. b. Reliable, adalah keandalan atau kemampuan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya dan akurat. c. Responsiviness, yaitu respon karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. d. Competence, yaitu keahlian atau pengetahuan. Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, siswa harus mempunyai pengetahuan dan keahlian dibidangnya. e. Couertesy, adalah sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan pelanggan serta mau melakukan kontak atau hubungan pribadi. f. Credibility, adalah kejujuran dan kepercayaan. g. Security, adalah aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. h. Access, adalah kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan kepada pelanggan. i. Communication, adalah proses pengiriman dan penyampaian informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. j. Understanding the customer, yaitu membuat pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem operasionalnya dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Githa (2012) dalam buku yang berjudul Belajar Salon membagi salon menjadi tiga bagian, diantaranya:1) Hair salon atau salon rambut, yang merupakan salon yang memberikan pelayanan hanya sekitar masalah rambut. Pelayanannya dapat berupa: memotong rambut, menata rambut, meluruskan/mengkeriting rambut, pewarnaan rambut, perawatan rambut dan menjual produk untuk kesehatan dan penataan rambut; 2) Beauty salon atau salon kecantikan, yang memberi pelayanan dari rambut hingga kecantikan wajah dan tubuh. Pelayanan yang diberikan berupa facial lengkap, lulur, spa, pedicure, manicure, bleaching tubuh dan terapi kesehatan secara tradisional; 3) Salon dan tata rias pengantin, rias pengantin adalah suatu proses lebih mempercantik seseorang Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
5 untuk suatu event pernikahan. Mempercantik dilakukan dengan make-up wajah dan menata rambut yang dikombinasikan dengan tata busana sesuai adat dan tradisi di masing daerah. Tidak hanya membutuhkan karyawan yang profesional dan berbagai macam produk, untuk membuka sebuah pengelolaan usaha kecantikan (salon) juga membutuhkan peralatan yang berperan penting dalam pelaksanaannya (Githa, 2012). Diantaranya sebagai berikut: 1) Tempat usaha (ruangan salon), tata ruang salon yang menarik akan mendapatkan kesan yang berbeda bagi pelanggan yang pertama kali datang. Kesan pertama masuk kedalam salon sangat mempengaruhi kedatangan pelanggan berikutnya. Maka dari itu kebersihan dan kerapihan ruangan harus sangat diperhatikan. 2) Cermin dengan ukuran bebas, cermin yang dapat melihat setengah badan sangat membantu untuk proses pekerjaan. 3) Meja rias dan kursi, jumlah meja dan kursi tidak sampai memenuhi ruangan salon sehingga terkesan sempit. 4) Rak dorong, rak dorong yang menggunakan roda bawah sangat membantu proses pekerjaan karena mudah untuk dipindahkan. 5) Tempat cuci rambut, terdapat dudukan dan saluran air serta saluran pembuangan. 6) Lemari untuk menyimpan obat-obat dan cream rambut, handuk bersih, alat-alat seperti hair dryer, dan property lainnya. 7) Steam rambut, handuk hitam dan putih, kemben (kamisol). 8) Tempat haduk kotor atau handuk bekas pakai, disimpan ditempat khusus sebelum dicuci agar terlihat rapid an tidak kotor. 9) Buku contoh warna rambut dan pemangkasan rambut. 10) hair dryer, macam-macam sisir, catokan rambut (curling iron). 11) Ruangan khusus facial dan alat-alat facial, yang tersimpan rapi dan tidak bercampur dengan bahan dan alat perawatan lainnya. Pengetahuan pelayanan prima berkaitan erat dengan kualitas layanan. Pengetahuan siswa selaku pelayan dalam pengelolaan usaha kecantikan mengenai pelayanan prima sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan. Siswa yang sudah menguasai pelayanan prima dengan baik, secara otomatis akan mampu memberikan pelayanan yang baik dan akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Sesuai dengan materi pelayanan prima yang di dapat, siswa akan mengetahui cara menghadapi pelanggan dengan berbagai karakter, siswa mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan baik, siswa dapat menghadapi pelanggan dengan sikap ramah dan bersahabat dan siswa mengetahui mengenai mengapa, kapan, dengan siapa, dimana dan bagaimana pelayanan harus dilakukan. Peningkatan kualitas layanan siswa pengelolaan usaha kecantikan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas dan menambah pelanggan untuk melakukan perawatan dipengelolaan usaha kecantikan. Loyalitas pelanggan akan berpengaruh positif kepada pengelolaan usaha kecantikan, karena hal ini akan memberikan keuntungan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap pengelolaan usaha kecantikan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode koresional. Penggunaan metode ini untuk mengukur hubungan antara pengetahuan pelayanan prima terhadap kualitas layanan siswa pengelolaan usaha. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Beringin Jln. Pendidikan No.3. Tahun Pelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang melaksanakan pengelolaan usaha kecantikan Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 30 orang. Dikarenakan subjek penelitian kurang dari 100 orang, makan sampel penelitian ini menggunakan total sampling yang berjumlah 30 orang. Pengetahuan pelayanan prima adalah pemahaman dan pengetahuan siswa yang menjalani pengelolaan usaha kecantikan mengenai cara memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan pengelolaan Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
6 usaha kecantikan yang akan memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga menciptakan loyalitas pelanggan yang akan memberikan keuntungan kepada perusahaan berdasarkan konsep-konsep pelayanan yang meliputi sikap (attitude), perhatian (attention), tindakan (action), kemampuan (ability), penampilan (apprearance) dan tanggung jawab (accountability). Kualitas layanan siswa adalah tingkat keunggulan pelayanan siswa pengelolaan usaha kecantikan dalam bentuk jasa dan produk dibidang kecantikan dengan tujuan mempercantik dan memperindah penampilan seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang memenuhi unsur kualitas layanan yang meliputi fasilitas fisik dan penampilan (tangible), handal dan terpercaya (reliable), tanggung jawab (reponsiviness), keahlian/kemampuan (competence), ramah dan bersahabat (courtesy), jujur dan transparan (credibility), keamanan (security), pendekatan (access), komunikasi (communication) dan memahami pelanggan (understanding the customer). Instrument pengetahuan pelayanan prima. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan tes pilihan berganda yang disusun berdasarkan empat pilihan jawaban. Jumlah tes yang diberikan sebanyak 36 soal. Instrumen kualitas layanan siswa. Alat yang digunakan untuk menjaring data kualitas layanan siswa adalah melalui angket (kuesioner) berjumlah 34 pernyataan. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh pengetahuan pelayanan prima dari sampel 30 orang siswa diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 19,37 dengan standar deviasi 2,46. Berdasarkan skor rata-rata pengetahuan siswa tentang pelayanan prima terdapat pada interval sebanyak 9 orang (30.00%). Sedangkan pengetahuan siswa tentang pelayanan prima yang berada di atas skor rata-rata sebanyak 9 orang dan pengetahuan pelayanan prima siswa yang berada dibawah skor rata-rata sebanyak 12 orang. Berdasarkan hasil identifikasi tingkat kecenderungan pengetahuan pelayanan prima siswa diperoleh skor rata-rata ideal (Mi) sebesar 18 dan standar deviasi ideal (SDi) sebesar 6. Dari identifikasi tingkat kecendrungan di atas di atas diketahui bahwa dari 30 sampel penelitian didapatkan 21 orang (70.00.%) memiliki pengetahuan yang cukup, 9 orang (30.00%) memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak ada siswa yang memiliki pengetahuan tinggi ataupun rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan pengetahuan pelayanan prima siswa berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa kualitas layanan siswa dari sampel 30 orang siswa diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 85,10 dengan standar deviasi 7,87. Dari skor rata-rata kualitas layanan siswa terdapat pada interval sebanyak 11 orang (36.67%). Sedangkan kualitas layanan siswa yang berada di atas skor rata-rata sebanyak 8 orang dan kualitas layanan siswa yang berada di bawah skor rata-rata sebanyak 11 orang. Berdasarkan hasil identifikasi tingkat kecenderungan kualitas layanan siswa diperoleh skor rata-rata ideal (Mi) sebesar 85 dan standar deviasi ideal (SDi) sebesar 17. Dari tabel 8 di atas di atas diketahui bahwa dari 30 sampel penelitian didapatkan 17 orang (56.57%) memiliki kuliatas layanan yang cukup, 13 orang (43.33%) memiliki kualitas layanan yang kurang dan tidak ada siswa yang memiliki kualitas layanan yang tinggi ataupun rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan kualitas layanan siswa berada pada kategori cukup. Uji Persyaratan Analisis Dari hasil pengujian normalitas data pengetahuan pelayanan prima siswa diperoleh = 1,13. Dari tabel kritik chi-kuadrat diperoleh = 11,07 dengan db = 5 dan = 0,05. Karena < maka Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
7 dapat disimpulkan bahwa data pengetahuan pelayanan prima siswa berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil pengujian normalitas data kualitas layanan siswa diperoleh = 4,91. Dari tabel kritik chi kuadrat diperoleh = 11,07 dengan db = 5 dan = 0,05. Karena < maka dapat disimpulkan bahwa data kualitas layanan siswa berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan data diperoleh nilai koefisien regresi a sebesar 32,68 dan koefisien regresi b sebesar 2,72. Maka persamaan regresi Y atas X adalah Y = 32,68 + 2,72X Untuk menguji keberartian koefisien X dalam persamaan regresi dirumuskan hipotesis sebagai berikut : = 0 (koefisien regresi tidak berarti, artinya tidak ada hubungan linier variable bebas dengan variable terikat) 0 (koefisien regresi berarti, artinya ada hubungan linier variable bebas dengan variable terikat) Dari hasil perhitungan diperoleh F = 89,13. Dari tabel distribisi F dengan = 0.05, dk pembilang = 1 dan dk penyebut 28 diperoleh = Karena F > F maka ditolak dan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi berarti atau ada hubungan linier variable bebas dengan variable terikat. Untuk menguji linieritas persamaan regresi dirumuskan hipotesis sebagai berikut: : persamaan regresi linier : persamaan regresi tidak linier Dari hasil perhitungan diperoleh diperoleh F = 1,09. Dari tabel distribusi F dengan = 0.05, dk pembilang = 9 dan dk penyebut 19 diperoleh = 2,42. Karena F < F maka diterima dan ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier. a. Uji hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 0,87 dari daftar distribusi r dengan = 0.05 dan n = 30 diperoleh = sehingga dapat dketahui bahwa maka ditolak diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan pelayanan prima dengan kualitas layanan siswa kelas XII program keahlian kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien korelasi digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh = 9,77. Dari daftar t tabel diperoleh = 2,05 dengan dk = 28 dan = 0,05. Karena > maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan pelayanan prima dengan kualitas layanan siswa kelas XII program keahlian kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Pengetahuan pelayanan prima siswa kelas XII program keahlian kecantikan SMK Negeri 1 Beringin berada pada kategori cukup. Hal ini dibuktikan dari tingkat kecendrungan pengetahuan pelayanan prima siswa didapatkan 21 orang (70.00%) berada pada kategori cukup dan 9 orang (30.00%) berada pada kategori kurang. 2) Kualitas Layanan siswa kelas XII program keahlian kecantikan SMK Negeri 1 Beringin berada pada kategori cukup. Hal ini dibuktikan dari tingkat kecendrungan kualitas layanan siswa didapatkan 17 orang (56.67%) berada pada kategori cukup dan 13 orang (43.33%) berada pada kategori kurang. 3) Terdapat hubungan antara pengetahuan pelayanan prima dengan kualitas layanan siswa kelas XII program keahlian kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Hal ini dibuktikan dari nilai = 0.87 dan nilai = dimana >. DAFTAR PUSTAKA Barata, A.A, Dasar-dasar pelayanan prima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
8 Ernawati, dkk, Pelayanan Prima. Jakarta: Erlangga. Failasufa, Rizana, Pengembangan Modul Melaksanakan Pelayanan Prima Di Smk Negeri 1 Batealit Kabupaten Jepara (Skripsi Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta : Skripsi Githa, Vstalin, Belajar Salon. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi, Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Maretta, Ester Purba, Hubungan Soft Skill Karyawan Salon Dengan Kepuasan Pelanggan Salon di Kecamatan Tiga Lingga. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan. Moenir, A.S, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Nora, Cindy, Definisi Salon. From: diakses tanggal 5 mei 2013 Notoatmodjo, S, Aspek-aspek Pengetahuan. Bandung : Alfabeta Nurmawati, Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta : TIM Tjiptono, 2007.Manajemen Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi offset. Warella, Administrasi Negara dan Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal AKPO Semarang. Program PPs Undip Zaenal, Mukarom dan Wijaya Laksana, Manajemen Pelayanan Publik. Bandung: Pustaka Setia. Pelangi Pendidikan, Vol. 22 No. 2 - Desember
BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Pelaku bisnis harus mampu menciptakan ide ide baru agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan suatu bisnis usaha tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis. Pelaku bisnis harus mampu menciptakan ide ide baru agar dapat memberikan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang dengan pesat dalam dunia modern saat ini. Perkembangan sektor bisnis bidang jasa dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah
BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang tidak bisa diprediksi (unpredictable). Life style yang semakin berubah pesat tidak
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK
SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service
Lebih terperinciPENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA
PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA Fadilah Hasanah fadhilah@yahoo.com Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan loyalitas pelanggan
Lebih terperincioleh: niken kusdayanti fakultas ekonomi, universitas negeri yogyakarta Pembimbing: Tejo Nurseto, M.Pd.
Pengaruh Citra Koperasi (Niken Kusdayanti) 124 PENGARUH CITRA KOPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1) Mahasiswa Prodi Manajemen UNSA 2) Dosen Prodi Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
Lebih terperinciPengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang
Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang Deddy Setiawan Dra. Sri Suryoko, M.Si Sari Listyorini, M.Sos, M.AB Jurusan Administrasi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN ETIKA PERKANTORAN PARA PEGAWAI ADMINISTRASI DENGAN KEPUASAN MAHASISWA
HUBUNGAN PENERAPAN ETIKA PERKANTORAN PARA PEGAWAI ADMINISTRASI DENGAN KEPUASAN MAHASISWA Bariklana Indita Hastuti Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd Desi Eri Kusumaningrum, S.Pd, M.Pd e-mail: bariklanaindita@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL) Reny Sukawati Email : suka_reny@yahoo.co.id Abstract Govermance Corporation of Loan Public
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG Happy Ayuningrum Putri Immas 1, Saryadi 2 & Reni Shinta Dewi 3 happy_ayu@rocketmail.com Abstract This research purpose
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang
Lebih terperinciyang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu
Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era yang penuh persaingan, perubahan yang cepat dan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang penuh persaingan, perubahan yang cepat dan perekonomian global, banyak perusahaan telah menempatkan fokus pelayanan pelanggan sebagai cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA
ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA Moh Nur Irfanuddin Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail : tsharto@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah memasuki era globalisasi, dimana situasi ekonomi dan iklim dunia bisnis yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012
1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012 THE INFLUENCE OF THE QUALITY OF SERVICE TO THE LOYALTY MEMBER PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER Dwi Widia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
Lebih terperinciABSTRACT. excellent service, customer satisfaction, customer loyalty. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Excellent service is a method to realize customer satisfaction and making them as loyal customers. The importance of excellent service to the customer is as a strategy to win the competition.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri jasa di Indonesia dalam kurun waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk Nasional Indonesia dari tahun ke tahun
Lebih terperinciJordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93
Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH
Lebih terperinciAnalisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori
BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KETERAMPILAN REBOUNDING PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN RAMBUT SISWA KELAS XI KECANTIKAN RAMBUT SMK SE-KARESIDENAN MADIUN TESIS Disususun
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Eka Yuliana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Muchammad Agung Miftahudin
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA HUSNI THAMRIN, LCA ROBIN JONATHAN. SUYATIN 10.11.1001.3443.022 Manajemen, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN
JURNAL SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Disusun oleh : Taufiana C.
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo) Dwi Giri Andayani email: dwigiriandayani@yahoo.co.id ABSTRAK Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan pesat seiring dengan langkah perkembangan dunia dalam era globalisasi. Kebanyakan orang senang
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 17-28 PENGARUH KUALITAS LAANAN, KEPUASAN DAN LOALITAS PELANGGAN Diah ulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember diah.yulisetiarini2@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi
Lebih terperinciNora Tristiana Abstrak
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL SUCI YOLALALITA 1102740/ 2011 JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian
Lebih terperinciJurnal Konsep Bisnis dan Manajemen
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN ADELINA LUBIS * 1 * 1 Dosen Fakulas Ekonomi Universitas Medan Area adhel_management87@yahoo.co.id
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR
Muliaty / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 77 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty Politeknik Negeri Media Kreatif
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA LARISSA AESTHETIC CENTER CABANG SALATIGA)
Jurnal Administrasi Bisnis Departemen Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedharto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 76480648 Email: administrasi.bisnis@undip.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran
Lebih terperinciPENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO
PENGARUH KULAITAS PELAYANAN SALESMAN TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN PADA PT. KALBE FARMA TRADING DAN DISTRIBUTION DI KOTA PALOPO ABDULLAH, I KETUT PATRA, HALIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SALON ANGGI
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SALON ANGGI Nama : Yurike Yulianti Putri NPM : 10209740 Fak/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Pembimbing : Anasta Surya Ginting, SE,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER Chindy Avilla Romadhina, M. Sulthon Masyhud, Muhtadi Irvan 1) Program Studi PGSD, FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden
Lebih terperinciPENGARUH RELATIONSHIP QUALITY
PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY PADA LOYALITAS NASABAH (SURVEI PADA PD. BPR BANK PURWOREJO) Oleh Sumaryatun Universitas Muhammadiyah Purworejo Sumaryatun19@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT DI BANK PERKREDITAN RAKYAT KARTADHANI MULYA, KARTASURA JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO
PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO Penulis 1: Vera Olivia Rianjani Penulis 2: Suranto Prodi:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Abstrak Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA THE EFFECT OF SERVICE QUALITY TO CUSTOMER SATISFACTION AT PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA Anik Rofiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997 negara kita mangalami krisis moneter yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara
Lebih terperinciPERBEDAAN KUALITAS LAYANAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DAN SWASTA DI KABUPATEN NGAWI. Indah Rahayu Maisyaroh Burhanuddin
PERBEDAAN KUALITAS LAYANAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DAN SWASTA DI KABUPATEN NGAWI Indah Rahayu Maisyaroh Burhanuddin Indah_rahayu9553@yahoo.com Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR
72 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XVI, Nomor 1, Tahun 2016 HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR THE RELATIONSHIP BETWEEN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis
122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa
30 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo, penelitian ini berlangsung selama 5 bulan mulai dari bulan Januari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Enje Mart Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Rancangan penelitian yang
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
Hubungan Minat Belajar... (Anas Fatoni) 27 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR RELATIONSHIP BETWEEN INTERESTS IN LEARNING, TEACHER-STUDENT COMMUNICATION
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak
Hubungan Pengetahuan Daur Ulang Sampah dan Kreativitas Siswa dalam Memanfaatkan Sampah dengan Perilaku Mengelola Sampah di Lingkungan Sekolah (Studi pada Siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya) Linda
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA Juni Trisnowati Surakarta ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of tangibles, reliability
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, bidang usaha jasa merupakan salah satu bidang usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian, yaitu untuk memenuhi berbagai kebutuhan,
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU
1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU Rona Holong Sitohang 1,Caska 2,Gani Haryana 3 Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN
Lebih terperinciPENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)
1 PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG) Oleh Kukuh Mulyanto, S.S.,S.E.,M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang. Sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri jam kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil regresi linier berganda pada penelitian ini, dihasilkan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil regresi linier berganda pada penelitian ini, dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,236X 1 + 0,095X 2 + 0,095X 3 + 0,133X 4 + 0,098X
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek kehidupan. Persaingan bisnis diantara perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data
5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA Oleh Purwatiningsih Dosen AMIK Cipta Abstraksi Peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: apakah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH SIKAP, PERHATIAN, DAN TINDAKAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM KLINIK BUDI SEHAT SURAKARTA Tiyas Susilowati Mahasiswa Progdi Manajemen UNSA ABSTRACT In this study the authors
Lebih terperinci(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan
Lebih terperinciPENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH
Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinci