AKTIVITAS PEMROSESAN FAKTUR DI CVX IBU (INDO-ASIA BUSINESS UNIT) Rachmatika Indah Hardiyani Rafika Yuniasih Program Studi Akuntansi / Fakultas Ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKTIVITAS PEMROSESAN FAKTUR DI CVX IBU (INDO-ASIA BUSINESS UNIT) Rachmatika Indah Hardiyani Rafika Yuniasih Program Studi Akuntansi / Fakultas Ekonomi"

Transkripsi

1 AKTIVITAS PEMROSESAN FAKTUR DI CVX IBU (INDO-ASIA BUSINESS UNIT) Rachmatika Indah Hardiyani Rafika Yuniasih Program Studi Akuntansi / Fakultas Ekonomi Abstrak: Laporan magang ini membahas secara terperinci mengenai aktivitas pemrosesan faktur di CVX IBU. Analisis dimulai dari penjelasan mengenai jenis-jenis faktur yang ada beserta sistem yang digunakan di perusahan. Lalu dijelaskan pula mengenai siklus pengeluaran yang dilakukan perusahaan secara umum dan secara khusus pembahasan berada pada tahap aktivitas pemrosesan faktur. Lalu akan dilakukan analisis risiko dan pengendalian atas siklus pengeluaran perusahaan, khususnya tahap pemrosesan faktur. Hasil dari laporan magang ini menyimpulkan bahwa pengendalian internal pada siklus pengeluaran, khususnya aktivitas pemrosesan faktur yang diterapkan di CVX IBU sudah baik. Namun masih terdapat beberapa kekurangan terkait kebijakan dan juga prosedur terkait siklus pengeluaran perusahaan yang harus diperbaiki oleh perusahaan agar pengendalian internal terhadap siklus pengeluaran, khususnya aktivitas pemrosesan faktur di perusahaan menjadi lebih baik. Kata kunci: siklus pengeluaran; pemrosesan faktur; pengendalian internal Abstract: This internship report discusses in detail about the invoice processing activities in CVX IBU. The analysis starts from the description of the kinds of invoices are there along with the system used. Then also explained the expenditure cycle of the company in general and invoice processing activities in specific. And then discusses about a risk analysis and its control over expenditure cycle, especially in invoice processing stage. The result of this internship report concluded that the internal controls on expenditure cycle, especially invoice processing activities are implemented in CVX IBU is good. However, there are some lack of policies and procedures related to the internal control in expenditure cycle which need to be fixed by the company to improve the internal control in expenditure cycle, especially when processing invoices. Key word: invoice processing, expenditure cycle, internal control

2 PENDAHULUAN P rogram magang dilaksanakan di CVX Indonesia Company, salah satu perusahaan energi multinasional yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi. CVX Indonesia Company merupakan salah satu bagian perusahaan dari CVX IBU (Indo- Asia Business Unit), unit bisnis CVX yang berada di negara Indonesia. Aktivitas magang dilaksanakan di Divisi Jasa Keuangan Bagian Account Payable dengan posisi sebagai Prosesor Faktur Utang. Laporan magang ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai aktivitas siklus pengeluaran perusahaan, terutama dalam aktivitas pemrosesan faktur serta penerapan pengendalian internal atas siklus pengeluaran di CVX IBU. Topik laporan magang ini dipilih karena kegiatan utama selama menjalankan program magang adalah memproses faktur yang ditagih oleh vendor atas penyediaan barang atau jasa yang telah diberikan oleh vendor terhadap perusahaan. Maka, penjabaran atas siklus pengeluaran secara umum dan penjelasan rinci dari aktivitas pemrosesan faktur akan dilakukan dalam laporan magang ini. Dalam melakukan aktivitas pemrosesan faktur tersebut, pengendalian internal selalu dilakukan untuk menjamin aktivitas dilaksanakan sesuai dengan aturan serta untuk mencegah risiko-risiko yang mungkin timbul di setiap tahapnya. Pengendalian internal merupakan hal mutlak yang perlu diterapkan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan baik tujuan strategis, operasional dan finansial tercapai. Mengingat betapa pentingnya akan sebuah pengendalian internal, maka pengendalian atas siklus pengeluaran ini pun dipilih sebagai topik pembahasan dalam laporan magang ini. TINJAUAN TEORITIS Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dijalankan oleh sebuah perusahaan. Menurut Arens, Elder, dan Besley (2009), suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen keyakinan yang memadai bahwa perusahaan telah mencapai tujuannya. Kebijakan dan prosedur tersebut digunakan sebagai kontrol oleh manajemen dan hal tersebut yang dinamakan dengan pengendalian internal. Manajemen pada umumnya memiliki tiga tujuan dalam menciptakan suatu sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu keandalan dari laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuhan kepada hukum dan peraturan yang berlaku.

3 Penilaian Risiko dan Aktivitas Pengendalian dari Kerangka COSO Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari lima komponen yang memberikan kerangka efektif dalam menjelaskan dan menganalisis sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan. Kelima komponen tersebut adalah lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko (risk assesment), aktivitas pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and communication), dan pemantauan (monitoring). Teori yang akan dipergunakan dalam laporan ini terkait atas dua dari lima poin kerangka COSO tersebut, yaitu poin penilaian risiko dan poin aktivitas pengendalian. Berikut penjelasan atas kedua poin tersebut. Dalam upaya mencapai tujuannya, perusahaan dapat terhalangi oleh adanya berbagai risiko internal dan eksternal. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mengevaluasi risiko potensial yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuannya. Penilaian risiko adalah identifikasi dan analisa manajemen terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul dan juga dalam hubungannya dengan penyusunan laporan keuangan. Komponen ini membentuk dasar bagaimana risiko dikelola. Penilaian risiko ini membantu perusahaan untuk mengelola risiko yang ada seperti risiko perubahan dalam lingkungan operasi, pertumbuhan yang cepat, dan penerapan teknologi baru di perusahaan. Penaksiran risiko ini harus dilakukan di setiap tingkat dan di seluruh aktivitas yang ada dalam suatu organisasi. Ketika manajemen telah mengidentifikasi risiko dan mengestimasikan seberapa besar tingkat signifikansi dari risiko serta menilai dan juga membandingkan dengan risiko-risiko yang pernah ada, maka pada akhirnya manajemen akan mengembangkan tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam upaya mengurangi risiko tersebut sampai batas tertentu yang dapat diterima perusahaan. Poin kedua dari kerangka COSO yang akan dibahas adalah aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan dalam menghadapi potensi risiko yang ada telah berjalan baik atau tidak. Aktivitas pengendalian ini digunakan agar karyawan dapat dengan tepat menjalankan petunjuk yang telah disosialisasikan oleh manajemen. Komponen ini merupakan serangkaian besar aktivitas dan prosedur dari organisasi dengan pembagian tugas yang tepat untuk meninjau ulang dan menyetujui hasil operasi utama seperlunya. Aktivitas pengendalian harus selalu dilakukan walaupun saat manajemen menganggap tidak ada risiko signifikan yang mungkin terjadi di dalam wilayahnya. Aktivitas pengendalian sebaiknya tidak dihilangkan begitu saja, karena manajemen perlu mengevaluasi kembali risiko yang terjadi secara periodik. Seluruh aktivitas pengendalian harus berkontribusi terhadap struktur pengendalian secara keseluruhan. COSO menekankan bahwa prosedur

4 pengendalian juga dibutuhkan pada seluruh sistem informasi yang signifikan, baik itu keuangan, operasional, dan pelaksanaan terkait. Definisi dan Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Menurut Romney dan Steinbart (2012), siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional dari pemrosesan data yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dari siklus ini adalah untuk meminimalisasi total biaya untuk memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan jasa-jasa lainnya yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Empat aktivitas utama yang dilakukan dalam siklus pengeluaran, yaitu Ordering Materials, Supplies, and Services ; Receiving and Storing Goods ; Approving Supplier Invoices ; dan Cash Disbursement. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum CVX di Dunia CVX merupakan salah satu perusahaan energi terbesar dunia yang bergerak di segala aspek terkait dengan industri minyak dan gas bumi, seperti eksplorasi atau pencarian, produksi, pemasaran, transportasi, produksi kimia dan penjualan, energi panas bumi (geothermal), dan pembangkitan tenaga listrik (power generation). CVX berpusat di San Ramon, California, Amerika Serikat dan aktif di lebih dari 180 negara. Fokus pada teknologi membantu CVX dalam membuka peluang dalam pencarian, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi. CVX juga turut mengembangkan teknologi emerging energy, seperti menemukan cara yang lebih baik untuk membuat nonmakanan berdasar pada biofuel, mengintegrasikan teknologi energi surya (advanced solar technology) ke dalam operasi CVX, dan memperluas sumber daya energi yang dapat diperbaharui. Gambaran Umum CVX Indonesia CVX IBU beroperasi dengan bekerja sama dengan agen Indonesia, yaitu Badan Perantara Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), yang sekarang telah berganti nama menjadi Satuan Kerja Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS), melalui perjanjian formal yang dikenal dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) di mana memproduksi kira-kira 45 persen dari produksi minyak mentah Indonesia dengan total produksi mencapai barel per hari. Hal tersebut menjadikan perusahaan ini sebagai penghasil minyak bumi terbesar di negara ini. Kegiatan dan area operasi anak perusahaan CVX IBU terbagi atas tiga daerah operasi, yaitu Sumatera Operation (SMO), Kalimantan Operation (KLO), dan Geothermal Operation (GPO).

5 Kegiatan operasi dan investasi dari CVX membawa beragam kontribusi ekonomi kepada perekonomian Indonesia, diantaranya yaitu dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan. Terdapat lebih dari karyawan dan partner bisnis yang dipekerjakan, dimana 98 persen dari seluruh karyawan adalah orang Indonesia. Selanjutnya dalam hal perpajakkan. Jumlah pajak yang rutin disetorkan oleh perusahaan ini mencapai jutaan dolar. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jenis Siklus Pengeluaran pada Perusahaan Jenis pengeluaran berikut ini diklasifikasikan berdasarkan jenis faktur yang diterima oleh bagian Account Payable. Jenis yang pertama yaitu Kontrak Jasa (Service Contract), menunjukkan bahwa vendor memiliki keterikatan atau perjanjian kontrak yang menimbulkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak, yaitu pemenuhan jasa dari vendor, pemberian kompensasi oleh pihak CVX IBU, diatur pula mengenai sanksi jika terjadi pelanggaran, dan perjanjian lainnya yang tertera dalam kontrak. Jenis yang kedua yaitu Pembelian Barang (Purchase Order) yang menandakan bahwa faktur berasal dari vendor yang memiliki keterkaitan dengan CVX IBU berupa penyediaan barang dalam rangka memenuhi kegiatan operasional perusahaan. Dan jenis yang terakhir yaitu Non-Ordering Invoice (NOI) atau Miscellaneous Invoice. Seperti namanya, siklus pengeluaran berjenis NOI ini faktur penagihannya berasal dari pihak yang sebelumnya tidak melakukan pemesanan khusus yang diperjanjikan layaknya faktur berjenis kontrak dan purchase order. Transaksi yang dilakukan pun pada umumnya bersifat one-time transaction, dimana transaksi hanya dilakukan dalam kondisi tertentu saja dan bersifat non-rutin serta tidak dapat diprediksikan waktunya. Tools terkait dengan Siklus Pengeluaran Tools yang digunakan oleh setiap divisi tersebut tentunya beragam dan saling terintegrasi. Beberapa tools yang digunakan oleh prosesor bagian finance CVX IBU dalam melakukan kegiatannya, khususnya dalam pemrosesan faktur yaitu: JD Edwards EnterpriseOne (JDE) yang merupakan sistem teknologi informasi utama yang digunakan dalam memproses setiap faktur, JDE Query, Reporting & Analysis (JDE-QRA) yang merupakan salah satu pengelola kumpulan data dari JDE yang menghasilkan rangkuman data secara lebih informatif, E-Tax dimana software ini digunakan dalam hal pencatatan data-data yang tertera pada faktur pajak, dan terakhir yaitu Ariba yang merupakan kumpulan data-data vendor bersama masing-masing detail kontrak antara vendor dan CVX IBU.

6 Siklus Pengeluaran Secara Umum pada Perusahaan Berdasarkan jenis faktur yang masuk ke dalam Bagian Keuangan, terdapat tiga jenis siklus pengeluaran yang dilakukan oleh CVX IBU. Ketiga jenis pengeluaran tersebut yaitu melalui sistem kontrak jasa, pembelian barang atau purchase order (PO), dan non-ordering invoice (NOI) atau miscellaneous. Terdapat beberapa perbedaan dalam hal pengolahan data dan juga lampiran dokumen dari ketiga jenis pengeluaran tersebut. Secara umum, siklus pengeluaran di CVX IBU dapat digambarkan atas lima tahap, yaitu dimulai dari proses pemesanan barang atau jasa, penerimaan barang atau jasa, pemrosesan faktur, proses pembayaran, dan terakhir proses penyelasaian kerjasama. Aktivitas Pemrosesan Faktur pada Perusahaan Aktivitas pemrosesan faktur yang dilakukan di CVX IBU pada umumnya terbagi atas empat tahap sebelum dilakukan proses pembayaran, yaitu: a. Penerimaan dan pengecekan awal atas faktur yang dilakukan oleh Bagian Administrasi Loket (Account Payable Logger atau AP Logger) Tahap pemrosesan faktur penagihan pertama-tama dimulai dari pengajuan faktur penagihan yang dilakukan oleh vendor terhadap pihak CVX IBU. Lalu pegawai di Bagian Administrasi yang berada di loket khusus penerimaan tagihan (biasa disebut dengan Account Payable Logger atau AP Logger) menerima dokumen dan faktur penagihan dari berbagai vendor, lalu melakukan pengecekan kelengkapan awal atas dokumen yang diterima. b. Penerimaan dan pengecekan faktur oleh para prosesor Selain AP Logger, prosesor merupakan pihak yang juga bertanggung jawab atas pemeriksaan syarat sah faktur dan juga pemeriksaan atas kelengkapan dokumen yang diterima karena pengecekan secara detail akan dilakukan oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor harus memastikan ulang akan kelengkapan dokumen penagihan. c. Proses memasukkan data yang tertera pada faktur dan dokumen pendukung ke dalam sistem jika dokumen telah lengkap terpenuhi Tahap selanjutnya dalam memproses faktur penagihan yaitu memasukkan data yang tertera dalam faktur penagihan dan dokumen pendukung lainnya ke dalam sistem JDE. d. Tahap terakhir adalah proses penyetujuan (approval process) yang dilakukan oleh Group Leader atau Team Leader bagian Account Payable. Penyetuju tersebut melakukan pemeriksaan atas batch yang telah dibuat. Pemeriksaan tersebut meliputi kesesuaian rekening bank vendor, mata uang, jangka waktu pembayaran, jumlah yang dibayarkan, dan juga charges account. Setelah diperiksa

7 dan tidak ada kesalahan yang terjadi, maka kemudian penyetuju akan memberikan stampel sebagai tanda telah ditinjau ulang dan disetujui. Kemudian penyetuju akan mem-posting ke dalam buku besar. Ringkasan alur pemrosesan faktur dapat dilihat di gambar 1 di bawah ini. Gambar 1: Alur Pemrosesan Faktur. Sumber: Guideline Internal CVX IBU. Analisa Risiko dan Pengendaliannya atas Siklus Pengeluaran Perusahaan Komponen pengendalian internal yang dibahas adalah perihal risiko-risiko yang dapat terjadi selama siklus pengeluaran dilaksanakan beserta aktivitas pengendalian yang dilakukan untuk mencegah risiko tersebut terjadi. Analisis risiko dan pengendalian akan dilakukan pada masing-masing tahap siklus pengeluaran. a. Risiko dan Pengendalian pada Proses Pemesanan Barang atau Jasa Risiko terjadinya pemesanan barang maupun jasa yang ternyata kurang dibutuhkan. Hal tersebut dapat terjadi karena Tim Pengadaan salah dalam menilai tingkat kebutuhan akan barang dan jasa tersebut. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka user atau pemilik kontrak harus melakukan perencanaan pengadaan barang atau jasa yang matang dan memang sesuai kebutuhan. Risiko terjadinya kesalahan pemilihan vendor. Untuk menanggulangi terjadinya hal tersebut, terdapat prosedur yang disusun oleh pihak CVX IBU.

8 Risiko atas penetapan harga barang ataupun jasa yang terlalu tinggi dari vendor dengan kualitas yang sama dengan vendor yang dapat memberikan harga dengan lebih murah. Untuk mencegah hal tersebut terjadi yaitu dilakukannya negosiasi harga untuk menciptakan kesepakatan sesuai anggaran. Risiko melakukan pemesanan barang atau jasa kepada vendor yang salah ataupun yang belum diotorisasi. Dikarenakan sistem CVX IBU telah terintegrasi dengan baik, maka transaksi berkaitan dengan vendor yang tidak terotorisasi dan tidak terdaftar dalam sistem tidak dapat dilakukan. b. Risiko dan Pengendalian pada Proses Penerimaan Barang atau Jasa Risiko akan penerimaan barang atau jasa yang tidak sesuai dengan work order. Pada pengadaan barang atau jasa yang menggunakan kontrak, dalam kontrak antara CVX IBU dan vendor dijelaskan secara spesifik atas hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak, termasuk tertera spesifikasi jenis yang harus disediakan oleh vendor. Risiko akan kesalahan pihak gudang CVX IBU dalam menghitung barang yang diterima dari vendor. Dalam upaya pencegahan agar risiko tersebut tidak terjadi, pihak CVX IBU membuat prosedur bertingkat dalam kegiatan pengecekan barang yang diterima. Risiko adanya pencurian atas barang yang telah dibeli, baik oleh pihak vendor maupun pihak CVX IBU itu sendiri. Aktivitas pengendalian untuk mengatasi hal tersebut adalah pembuatan kode etik bagi para pekerja CVX IBU dan juga aturan hukum yang berkaitan dilampirkan pada kontrak dengan vendor untuk mengindari pencurian oleh vendor. Risiko terjadi kesalahan dalam melakukan inspeksi pekerjaan vendor. Untuk mengendalikan hal tersebut, sama halnya dengan penghitungan barang, dalam inspeksi jasa yang dikerjakan pun melalui otorisasi yang bertingkat dan dilakukan oleh berbagai pihak terkait, yaitu tim pengadaan dan operasional. c. Risiko dan Pengendalian pada Proses Pemrosesan Faktur Risiko ketidaktelitian dari AP Logger saat meninjau ulang faktur penagihan berserta dokumen pendukung lainnya. Pengendalian dari risiko tersebut adalah pengecekan ulang yang dilakukan oleh prosesor yang dilakukan di awal saat faktur diterima oleh prosesor

9 Risiko terdapat kesalahan dalam proses input data. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, aktivitas pengendalian yang dilakukan adalah melakukan pengecekan ulang pada report yang dihasilkan atas pemrosesan faktur yang dilakukan. Risiko kesalahan dalam pengenaan pajak, diskon, dan retensi. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan membuat deskripsi yang jelas pada Acceptance Letter bahwa transaksi tersebut dikenakan diskon dan retensi serta peninjauan ulang yang dilakukan oleh prosesor. Risiko adanya pemrosesan faktur penagihan atas barang atau jasa yang belum diterima. Untuk mencegah terjadinya risiko tersebut, prosesor harus mengecek terlebih dahulu atas work ticket, apakah benar sudah ditandatangani oleh approvers dan membandingkan kesesuaian antara faktur, work ticket, dan juga Acceptance Letter yang ada. Risiko pemrosesan faktur yang telah jatuh tempo. Hal ini berkaitan dengan kelalaian dari prosesor itu sendiri dalam melaksanakan pemrosesan dengan tepat waktu atau dikarenakan faktur tersebut memiliki masalah sehingga ditunda pemrosesannya. Pengendalian dari alasan pertama yaitu kelalaian prosesor ditindak lanjuti dengan peringatan yang diberikan oleh leader kepada para prosesor tentang kinerja ketepatan waktu pemrosesan yang terekam dalam On Time Processing (OTP) sebagai indikatornya. Dan apabila keterlambatan dikarenakan alasan kedua yaitu terdapat masalah pada faktur tersebut, prosesor harus menghubungi pihak vendor agar pihak vendor pun mengetahui masalah tersebut dan dapat mengerti akan alasan keterlambatan pembayaran yang terjadi. Setelah faktur tersebut sudah tidak bermasalah, faktur tersebut tetap harus segera diproses agar tidak merugikan pihak vendor karena keterlambatan pembayaran yang terlalu lama. Risiko terjadi eror pada sistem teknologi yang digunakan untuk memproses data. Risiko tersebut dapat dicegah dengan melakukan perawatan atau maintenance secara berkala atas sistem yang digunakan. d. Risiko dan Pengendalian pada Proses Pembayaran Risiko pembayaran faktur dengan jumlah yang salah. Pengendaliannya yaitu melakukan tindakan pencegahan preventif dengan pengecekan ulang faktur oleh bendahara. Jika sudah terjadi kesalahan, maka dapat melakukan tindakan

10 korektif dengan pembuatan jurnal koreksi oleh prosesor atas selisih salah bayar tersebut. Risiko pembayaran kepada nomor rekening bank vendor yang salah. Aktivitas pengendalian atas risiko tersebut adalah melakukan tindakan preventif yaitu prosesor selalu teliti dalam meninjau ulang nomor rekening di faktur dan kontrak (sesuai deskripsi pekerjaan prosesor) atau melakukan tindakan korektif berupa void atau pembatalan pembayaran dari bendahara. e. Risiko dan Pengendalian pada Proses Penyelesaian Kerjasama Risiko perpanjangan kontrak yang tidak diperlukan. Untuk menghindari hal yang tidak dibutuhkan seperti ini, pihak CVX IBU menetapkan prosedur yang kuat dalam memproses perpanjangan atau penutupan kontrak. Pihak-pihak yang terkait pun melibatkan pihak eksternal, seperti SKMIGAS. Risiko penutupan kontrak sebelum waktu yang telah disepakati. Untuk menjamin kerjasama antara kedua belah pihak, seluruh konsekuensi dan halhal tidak terduga yang dapat terjadi dituliskan dalam kontrak serta konsekuensi yang diterima oleh pihak yang melanggar pun diatur di dalamnya. PENUTUP Kesimpulan CVX IBU telah memiliki siklus pengeluaran yang alurnya jelas dan memiliki pihak yang bertanggung jawab di setiap tahapnya. Proses siklus pengeluaran di perusahaan dibagi menjadi lima tahap yaitu proses pemesanan, proses penerimaan barang atau jasa, pemrosesan faktur penagihan, proses pembayaran, dan proses penyelesaian kerjasama. Dari setiap proses tersebut terdapat pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan perusahaan yaitu seperti vendor dan juga bank. Setiap proses dalam siklus pengeluaran akan menghasilkan dokumen sebagai bukti penyelesaian kewajiban oleh vendor dan sebagai dasar dari pembayaran yang akan dilakukan atas penerimaan barang atau jasa tersebut. Pengendalian internal dari masing-masing proses di dalam siklus pengeluaran juga sudah baik, dimana setiap proses baru dapat berjalan setelah otorisasi dari pihak yang berwenang dilakukan. Penerapan pengendalian internal atas aktivitas invoice processing CVX IBU pun telah cukup efektif dalam memastikan bahwa aktivitas dilaksanakan secara efektif, efisien dan telah mematuhi semua peraturan yang berlaku dan juga memastikan bahwa semua informasi yang dihasilkan dalam aktivitas invoice processing relevan, akurat dan terpercaya.

11 Saran Perlu sosialisasi atas satu siklus pengeluaran sehingga setiap bagian yang terkait memahami proses makro tersebut. Hal ini diperlukan dalam rangka pembentukan pemahaman atas bisnis proses yang ada di PT CVX IBU sehingga jika terjadi suatu kesalahan atau kejadian lain ang berhubungan dengan departemen lain, pekerja dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan dan harus dikonsultasikan kepada siapa. Pengurangan pekerjaan yang dilakukan secara manual. Melihat bahwa CVX IBU telah menggunakan banyak sekali sistem yang saling terintegrasi, namun masih tetap menggunakan banyak personel guna memasukkan data ke dalam sistem. Ada baiknya jika sistem-sistem yang ada seluruhnya dioptimalisasi fungsinya sehingga pekerjaan yang dilakukan secara manual bisa dikurangi. Hal tersebut juga dapat mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Sistem informasi perusahaan perlu dipelihara lebih baik sehingga eror pada sistem informasi (JDE, JDE-QRA, Ariba) dapat diminimalisir dan pengendalian internal dapat berjalan dengan baik. Sistem informasi pada PT CVX IBU seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, telah dibangun dengan baik, namun masih kurang dalam pemeliharaannya sehingga sering terjadi eror, khususnya pada saat menjelang akhir periode akuntansi (akhir bulan). KEPUSTAKAAN Elder, Randal. J., Beasley, Mark.S., Arens, Alvin.A., and Jusuf, Amir.Abadi Auditing and Assurance Services an Integrated Approach an Indonesian Adaptation. Singapore: Pearson Education South Asia PTE Ltd. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2007). Intermediate Accounting 12th Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, Accounting Information System, Twelfth Edition, New Jersey : Prentice Hall, Inc. Moeller, Robert. (2009). Brink's Modern Internal Auditing 7th Edition. USA: Prentice Hall Business Publishing. Paramita, Khanti Perlakuan Akuntansi dan Pengendalian Internal Siklus Pengeluaran Melalui Kontrak di PT CVX IBU (Indo-Asia Business Unit). Depok: Universitas Indonesia. Website Internal CVX IBU.

12 Wilkinson. J. W, Michael J. Cerullo, Vasant Raval dan Bernard Wong-On-Wing, Acounting Information System, Essential Concepts and Applications, fourth edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosedur yang diterapkan dalam siklus pendapatan sudah cukup baik.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, berikut ini merupakan kesimpulan dari penelitian mengenai peranan aktivitas pengendalian dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Gudang Badjoe M26, maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini : a. Prosedur pada siklus pembelian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada perusahaan Mansion28, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Perusahaan Mansion28 membedakan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK

METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK METODE ARUS DALAM PEMERIKSAAN PAJAK Lusy Suprajadi Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan Abstract Self assessment system is implemented in fulfilling income tax obligation, especially in preparing

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan hasil fraud risk assessment,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan

BAB V PENUTUP. menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan 61 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Semua perusahaan pasti akan memiliki tujuan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan pasti akan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti menggunakan empat tahap audit manajemen yaitu tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian Test of Control penjualan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengujian Test of Control penjualan penting dilakukan dalam audit pada

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada sistem pengelolaan persediaan yang ada pada X Bakery adalah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk menilai apakah perusahaan telah melakukan kegiatan operasionalnya dengan efektif

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di perusahaan Anugerah Jaya Abadi dilakukan untuk membuat suatu rancangan sistem produksi yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di Toko Slamet Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan yang selama ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat bahwa hasil penelitian terkait dengan audit operasional

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Pembelian dan Pengeluaran Kas MATERI 9 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Siklus pengeluaran

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Peneliti melakukan pemeriksaan operasional pada CV. PSA selama dua bulan yaitu periode 1 September 2016 hingga 31 Oktober 2016. Pemeriksaan operasional dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian pada PD. Asia Jaya dalam ruang lingkup persediaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengendalian internal perusahaan dagang ini masih

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi siklus pembelian, utang dagang dan persediaan pada PT. Tripola Interindo, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan fraud risk assessment yang telah dilakukan pada siklus persediaan di Perusahaan dan didukung oleh teori yang diterapkan maka diperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2015 19 Nama Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi 1 Kode Mata Kuliah/sks : EKA4130 / 3 sks Program

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12 Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas Pertemuan 12 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada CV. Sinar Baru, penulis membuat beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Siklus pembelian CV. Sinar Baru

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur akuntansi piutang dagang merupakan suatu prosedur pencatatan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan, yang sebagian diantara permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perencanaan dan pengendalian pada aktivitas pembelian dan produksi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan kepuasan pelanggan atas kinerja perusahaan bergantung pada proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi atas siklus produksi yang telah diterapkan pada Perusahaan Kripton Gama Jaya selama

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. WA cabang Bandung mengenai analisis laporan keuangan dalam menentukan critical area/critical problem tahap

Lebih terperinci

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS N. Tri Suswanto Saptadi 5/25/2016 nts/sia 1 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Implikasi

BAB 5 PENUTUP 5.1 Implikasi BAB 5 PENUTUP 5.1 Implikasi Dari hasil kerja praktek yang dilakukan selama 4 bulan, terhitung sejak tanggal 14 Juli hingga 14 Oktober 2010, dan melalui hasil observasi, wawancara, studi pustaka maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan Berdasarkan berbagai hasil temuan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat dilihat hasil dari analisis yang telah dilakukan pada mall Cito khususnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK

PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK PROSES PEMBAYARAN HUTANG AKTIVA TETAP DI PT HEXINDO ADIPERKASA TBK Nama :Novieta Hardiyant NPM :56213552 Program Studi :Manajemen Keuangan Pembimbing :Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM Latar Belakang BAB

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PT. ADHI JAYA PERKASA STUDI KASUS : PEMBELIAN DAN UTANG USAHA

ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PT. ADHI JAYA PERKASA STUDI KASUS : PEMBELIAN DAN UTANG USAHA ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PT. ADHI JAYA PERKASA STUDI KASUS : PEMBELIAN DAN UTANG USAHA Suparto Darudiato Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Binus University supartod@binus.edu Abstrak

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi

BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi BAB 5 Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai risiko-risiko yang dapat terjadi di siklus penjualan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan perusahaan pada zaman ini maka setiap perusahaan harus memiliki sistem-sistem yang dapat di gunakan untuk merencanakan, menyusun,

Lebih terperinci

Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN. Awalludiyah Ambarwati

Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN. Awalludiyah Ambarwati Week 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN Awalludiyah Ambarwati Accounting Information Systems Sales order processing Billing Accounts receivable Cash Receipts General ledger Financial reporting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Produksi Materi 10 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Produksi merupakan proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari sistem persediaan pada PT. Satriakarya Adiyudha (PT. SKAY), maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Koperasi Kredit Mitra Sejahtera merupakan salah satu koperasi yang menyediakan jasa simpan pinjam dari dan kepada anggotanya. Pemeriksaan Operasional atas Koperasi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis melakukan magang di hotel Novotel Jakarta Gajah Mada divisi Accounting & Finance. Kegiatan Magang ini dilaksanakan tiga bulan dimulai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang penulis lakukan atas aktivitas penjualan Hotel Alqueby, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siklus

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara lebih terperinci, melalui pemeriksaan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION Agnes Daru Melysa, Indrajani S.Kom., MM., dan Yanti S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 87 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Menurut hasil analisis dan pembahasan berikut merupakan masalah-masalah yang dapat disimpulkan setelah melakukan penelitian pada PT. Sumber Inti

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap aktivitas pengelolaan persediaan barang jadi di PT TAS berikut kesimpulan yang peneliti buat: 5.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terkontrolnya keluar masuk persediaan, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat saat ini dapat terlihat dalam berbagai kalangan baik dari kalangan anak muda hingga kalangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian ini berdasarkan kerangka penelitian yang telah dijelaskan pada Bab 3, penulis dapat memberikan kesimpulan / jawaban atas pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework A. Mengenai COBIT Remote devices adalah pengelolaan data menggunakan aplikasi, dimana data terletak pada server atau host. Di dalam remote device klien berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 154 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan yang dapat ditarik setelah melakukan analisis yaitu peneliti masih menemukan beberapa masalah terkait dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

TABULASI. Pertanyaan TOTAL

TABULASI. Pertanyaan TOTAL TABULASI Pertanyaan Responden Nilai 4 5 6 7 8 9 0 Ya Tidak 0 0 0 0 0 0 4 0 0 8 5 0 0 6 0 0 7 0 0 0 7 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. Omron Manufacturing of Indonesia serta pembahasan berdasarkan teori, dalam hal ini penulis menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci