NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: FRISCHA PRIMA YULNIA J
|
|
- Suryadi Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA DEPRESI TENTANG DEPRESI DENGAN SIKAP MENCEGAH KEKAMBUHAN DEPRESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FRISCHA PRIMA YULNIA J FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
2
3 1 PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA DEPRESI TENTANG DEPRESI DENGAN SIKAP MENCEGAH KEKAMBUHAN DEPRESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN BANJARSARI SURAKARTA Frischa Prima Yulnia * H. Abi Muhlisin, SKM. M. Kep ** Vinami Yulian, S.Kep, Ns *** Abstrak Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama dewasa ini. Hal ini sangat penting karena orang dengan depresi, produktifitasnya akan menurun dan ini sangat buruk akibatnya bagi suatu masyarakat, bangsa dan negara yang sedang membangun. Depresi sering dianggap hal yang sepele oleh sebagian besar masyarakat. Tetapi, jika depresi ringan tidak segera ditanggulangi, akhirnya akan menjadi depresi berat. Bila tidak diberikan terapi dengan baik, akan membahayakan individu yang mengalami depresi tersebut. Data dari Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta didapatkan hasil masyarakat yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta pada tahun 2011 sebanyak 32 orang yang menderita depresi dari 9 desa diwilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita depresi dengan mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah penderita depresi yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta sebanyak 32 orang penderita depresi dan sample penelitian ditentukan sebanyak 32 penderita dengan teknik sample jenuh. Instrument penelitian berupa kuesioner pengetahuan tentang depresi dan sikap mencegah kekambuhan depresi. Teknik analisis uji adalah Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) tingkat pengetahuan penderita depresi tentang depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta sebagian besar cukup, (2) sikap penderita depresi terhadap upaya pencegahan kekambuhan depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta sebagian besar kurang, dan (3) terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam upaya pencegahan kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Kata kunci: depresi, pengetahuan tentang depresi, sikap upaya pencegahan depresi.
4 2 THE RELATION OF LEVEL OF KNOWLEDGE OF DEPRESSION PATIENT ABOUT DEPRESSION WITH POSITION PREVENTS RELAPSING OF DEPRESSION IN JOB ACTIVITY REGION PUSKESMAS NUSUKAN BANJARSARI Frischa Prima Yulnia * H. Abi Muhlisin, SKM. M. Kep ** Vinami Yulian, S.Kep, Ns *** ABSTRACT The depression was main mental health problem these days. This thing of vital importance because people with depression, its productivity will decline and this very ugly as a result for a public, nation and state was being building. Depression often was assumed trivial thing by most of public. But, if light depression not soon was overcome, finally will become weight depression. If when was not given therapy carefully, will endanger individual experiencing the depression. Data from Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta is got by public result residing in at job activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta in the year mans who was suffering depression from 9 countryside is region [by] job(activity Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. The purpose of this research was know relation between level of knowledge and position of depression patient by preventing relapsing of depression at depression patient in job(activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. This research was descriptive research of korelatif with approach of cross sectional. The population of Research is depression patient residing in at job activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta 34 depression patient and research sample was determined by 32 patients with saturate sample technique. Instrument of Research in the form of knowledge questionaire about depression and position prevents depression relapsing. The test analytical technique was Chi Square. The result of this research shows: (1) level of knowledge of depression patient about depression in job activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta most of enough, (2) position of depression patient to prevention effort of relapsing of depression in job activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta most of less, and (3) there is relation between knowledge with position in the effort prevention of relapsing of depression at depression patient in job activity region Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Keyword: depression, knowledge about depression, position of prevention effort of depression.
5 3 PENDAHULUAN Kesehatan jiwa merupakan masalah yang paling nyata peningkatanya. Bahkan saat ini gangguan jiwa termasuk salah satu dari sepuluh penyebab utama kecacatan diseluruh dunia. Data dari WHO menunjukan bahwa juta orang dari total populasi penduduk dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang telah mengalami gangguan kejiwaan dan membutuhkan primary care di bidang psikiatri. Gangguan kejiwaan yang di maksud bukanlah gangguan jiwa yang sering dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai gila, melainkan dalam bentuk gangguan mental serta perilaku yang gejalanya mungkin tidak disadari oleh masyarakat, seperti depresi (WHO, 2009). Depresi berat memiliki dampak negatif pada perekonomian serta sistem keluarga. Ditempat kerja, depresi adalah penyebab utama ketidakhadiran dan berkurangnya produktifitas. Meskipun hanya sebagian kecil orang yang mencari bantuan profesional untuk meredakan gangguan mood, depresi secara signifikan lebih mungkin menjadi penyebab untuk mengunjungi seorang dokter daripada penyakit yang lain (Nemade, dkk, 2001) Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama dewasa ini. Hal ini sangat penting karena orang dengan depresi, produktifitasnya akan menurun dan ini sangat buruk akibatnya bagi suatu masyarakat, bangsa dan negara yang sedang membangun (Hawari, 1999) Depresi sering dianggap hal yang sepele oleh sebagian besar masyarakat. Tetapi, jika depresi ringan tidak segera ditanggulangi, akhirnya akan menjadi depresi berat. Bila tidak diberikan terapi dengan baik, akan membahayakan individu yang mengalami depresi tersebut. Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta didapatkan hasil masyarakat yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta pada tahun 2011 sebanyak 32 orang yang menderita depresi dari 9 desa diwilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Dengan intensitas kunjungan dalam satu tahun terakhir sebanyak 122 kunjungan berobat jalan serta ada juga yang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Data yang diperoleh peneliti dalam satu bulan terakhir pada bulan januari 2012 terdapat 14 orang penderita depresi dengan kunjungan dalam satu bulan terakhir sebanyak 14 kali kunjungan. Datang berkunjung ke Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta hanya sekedar untuk berobat jalan ataupun berkonsultasi terhadap masalah yang dialami pasien tersebut serta didiagnosa menderita depresi oleh dokter Puskesmas. Secara wilayah Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta di dapatkan data bahwa di wilayah tersebut ada yang menderita depresi dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu salah satunya tingkat ekonomi yang rendah, masalah dalam keluarga yang tidak dapat dipecahkan oleh penderita serta masalah-masalah lainya yang dapat menyebabkan terjadinya depresi pada masyarakat di daerah tersebut serta kurangnya tingkat pengetahuan penderita depresi akan pencegahan kekambuhan depresi. Setelah dilakukan wawancara pada penderita yang mengalami depresi diwilayah kerja Puskesmas Banjarsari Surakarta sebagian besar penderita tidak
6 4 mengetahui tentang penyakit yang sedang dideritanya mereka hanya mengeluh pusing dan tidak bisa tidur akan tetapi ada juga penderita sebagian mengerti tentang penyakit yang sedang dialaminya dan mereka sebagian ada yang mengerti apa itu depresi dan sebagian penderita juga ada yang tidak mengerti apa itu depresi dan cara pencegahan jika mengalami depresi. Banyak masalah yang didapatkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari kamis tanggal 15 Desember 2011 pada jam wib di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Sebagian responden mengetahui tentang apa itu pengertian depresi dan sebagian responden tidak mengerti apa itu depresi. Dari 10 orang responden yang menderita depresi 8 diantaranya mengatakan bahwa definisi depresi adalah penyakit stress dan banyak responden yang tidak mengetahui secara pasti tentang penyebab depresi dan sebagian responden menjawab bahwa penyebab depresi adalah dari faktor ekonomi yang kurang dan semua responden tidak mengetahui bagaimana upaya serta sikap pencegahan yang dilakukan apabila menderita depresi. Hasil ini didapatkan pada 10 responden yang mengalami depresi yang diteliti secara acak dan secara umum. Para responden ada yang mengalami depresi ringan, sedang serta berat hasil ini didapatkan dari data Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Oleh karena itu masalah ini penting untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita depresi dengan mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Pada tinjauan pustaka mengambil dari penelitian terdahulu Hubungan Antara Depresi dengan Perilaku Anti Sosial Pada Remaja di Sekolah. disusun oleh Muhammad Dwi Panji Baskoro. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro pada tahun Pada penelitian tersebut rancangan penelitian menggunakan data kuantitatif, jenis penelitian menggunakan cross sectional, analisis bivariat dengan uji Chi Square setelah dilakukan uji analisis Chi square (p<0,05) di dapatkan nilai x 2 = 5,106 dengan nilai p = 0,024, tetapi karena syarat Chi square tidak terpenuhi maka dilakukan uji fisher sehingga didapatkan nilai p = 0,042 yang secara statistik berarti dari hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan gangguan perilaku anti sosial. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman, dan pengecapan (Ichram, 2005). Hal ini lah yang mempengaruhi seseorang memperoleh pengetahuan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi (Suliha, 2002). Karena semua faktor tersebut yang dapat mempengruhi pengetahuan. semakin tinggi tingkat pengetahuan penderita depresi dan penyakit yang sedang diderita oleh penderita depresi maka dengan mudah pengetahuan diperoleh dan begitu pula sebaliknya. Informasi
7 5 merupakan sumber pengetahuan yang dapat berasal dari majalah, telivisi, surat kabar, poster dan lain sebagainya yang bisa dijadikan sumber informasi dan dapat memnatu penderita depresi memperoleh pengetahuan tentang depresi. Budaya dalam hai ini mempengaruhi tingkat pengetahuan karena efek dari budaya tersebut dapat berdampak positif maupun negatif bagi kesehatan karena dalam berbudaya masyarakat budaya juga memppunyai batasan-batasanya. Efek yang ditumbulkan dari batasan budaya yang buruk dapat mempengaruhi pengetahuan penderita depresi tentang depresi dan cara mencegah kekambuhan depresi. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang datangnya dari diri sendiri. Pengetahuan dapat diperoleh karena terbiasa. Sosial ekonomi yang rendah rentan terhadap kurangnya pengetahuan. karena rendahnya tingkat sosial dapat memicu terjadinya ketidak pahaman penderita terhadap penyakit yang di deritanya. Jadi pengetahuan penderita depresi adalah suatu pemikiran dalam diri penderita tersebut yang dapat menjawab suatu permasalahan yang terjadi dalam diri pribadi penderita depresi. Kemudian pengertian depresi sendiri merupakan salah satu gangguan mood (mood disorder). Depresi sendiri adalah gangguan unipolar, yaitu gangguan yang mengacu pada satu kutub (arah) atau tunggal, yang terdapat perubahan pada kondisi emosional, perubahan dalam motivasi, perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik, dan perubahan kognitif (Nevid dkk, 2005). Adapun hal lain yang diungkapkan Dr. Jonatan Trisna dalam (Hadi, 2004) mengenai depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan suatu perasaan tidak ada harapan lagi. Sehingga menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan sedikit murung sampai pada keadaan tak berdaya. Gejala psikologis seseorang menderita depresi merupakan perasaan sedih tertekan yang memiliki gejala psikis seperti perasaan sedih, susah, rasa tidak berguna, putus asa dan rasa tidak mempunyai harapan. Gejala depresi seperti ini biasanya disertai dengan penarikan diri dan adapula kegelisahan atau agitasi (Baihaqi, 2004). Kesimpulan dari seseorang yang menderita depresi yaitu keadaan tertekan yang terjadi pada seseorang yang sedang mengalami masalah. Masalah yang sedang dihadapinya tidak dapat diselesaikan dengan baik hingga muncul perasaan dalam diri penderita tersebut perasaan tidak berguna hingga perasaan ingin bunuh diri karena keputusasaan. Perasaan ini muncul disebabkan oleh beberapa penyebab depresi. Menurut Hadi (2004) untuk menemukan penyebab depresi kadang-kadang sulit sekali karena ada sejumlah penyebab dan mungkin beberapa diantaranya bekerja pada saat yang sama. Namun dari sekian banyak penyebab dapatlah dirangkum sebagai berikut : 1) Kehilangan merupakan faktor utama yang mendasari depresi. Archibald Hart menyebut empat macam kehilangan : a) Kehilangan abstrak: kehilangan harga diri, kasih sayang, harapan atau ambisi.
8 6 b) Kehilangan sesuatu yang kongkrit: rumah, mobil, orang atau bahkan binatang kesayangan. c) Kehilangan hal yang bersifat khayal: tanpa fakta mungkin tapi ia merasa tidak disukai atau dipergunjingkan orang. d) Kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang: menunggu hasil test kesehatan, menunggu hasil ujian dan lain-lain. 2) Reaksi terhadap stress. 85% depresi ditimbulkan oleh stress dalam hidup. 3) Terlalu lelah atau capek karena terjadi pengurasaan tenaga baik secara fisik maupun secara emosi. 4) Gangguan atau serangan dari kuasa kegelapan. Penyebab tersebut dapat memicu terjadinya depresi pada anggota masyarakat yang belum pernah menderita depresi, tidak mendapat kasih sayang hingga muncul berbagai perasaan mulai dari perasaan sedih yang mendalam yang dapat membuat seseorang mengalami penurunan selera makan.ada pula tanda dan gejala biologis yang dapat terlihat jelas apabila seseorang menderita depresi. Sehingga muncul tanda dan gejala seseorang menderita depresi adalah penurunan selera makan, penurunan berat badan, terjadi konstipasi, bangun pagi lebih dini (konstipasi terminal), penurunan libido (treasaden, 2011). Hal ini yang dapat membahayakan penderita depresi yang baik sudah terkena depresi maupun belum terkena depresi karena dapat mempengaruhi di kehidupan kedepannya. Seseorang dikatakan menderita depresi apabila mengalami tanda-tanda fisik yaitu gerakan menjadi lambat, tidur tidak nyenyak, nafsu makan menurun, ataupun gairah seksual menjadi menurunbahkan bisa hilang, penderita depresi sering juga terjadi pusing, mulut kering, serta jantung berdebar cepat. Seorang penderita depresi juga kehilangan perspektif hidupnya pandangan terhadap keluarga dan pekerjaan menjadi tidak terarah. Perasaan yang sering terjadi pada penderita depresi adalah perasaan tidak berguna, putus asa, kehilangan harapan, sedih, cemas, rasa bersalah yang berlebihan, apatis dan sering disertai dengan marah yang sering muncul tak menentu. Gejala psikologis yang dapat terlihat jelas pada penderita depresi adalah kehilangan harga diri dari orang lain karena takut terjadi penolakan atau takut tanpa alasan dan ingin melarikan diri dari masalah atau hidupnya sendiri bahkan menjadi peka secara berlebihan yang sering dialami oleh penderita depresi. Pikiran yang sering muncul pada penderita depresi adalah pikiran-pikiran dilusi yang dapat merugikan dirinya sendiri (Hadi, 2004). Secara fisik orang yang menderita depresi biasanya terlihat kurus dikarenakan nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan. Penampilan orang yang menderita depresi biasanya juga tampak berantakan tidak terurus dan personal hygine juga terganggu, sebab biasanya orang yang menderita depresi malas. Oleh karena itu penting halnya untuk mencegah depresi pada anggota masyarakat yang belum terkena dan bagi penderita depresi untuk mencegah kekambuhan. Untuk mencegah kekambuhan depresi Menurut Nurjanannah (2004) penderita gangguan jiwa khususnya yang
9 7 menderita depresi juga memerlukan dukungan dari aspek lingkungan terapeutiknya dalam hal ini dukungan mempunyai fungsi yaitu untuk membuat penderita depresi merasa nyaman dan aman serta menurunkan tingkat kecemasan yang dapat menimbulkan depresi. Sehingga penderita depresi juga merasa masih bergunanya hidupnya bagi orang lain. Dukungan dapat dikomunikasikan dengan bentuk empati, sikap sedia, tepat dan memberikan jaminan bahwa penderita dapat keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Sehingga penderita depresi timbul dalam dirinya sendiri bahwa berharganya sebuah kehidupan dan masih banyak orang-orang yang peduli terhadap dirinya. Menurut Gordon Allport dalam Azwar (2010) sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Sikap merupakan tingkah laku seseorang yang menunjukan kepribadian dalam suatu lingkungan masyarakat, sikap dibentuk oleh faktor-faktor dari dalam diri maupun dari luar atau lingkungan sekitar dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut (Azwar, 2010) adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta pengaruh faktor emosional. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah mempunyai kesan yang kuat. Pengaruh orang lain yang dianggap penting pada dasarnya membuat individu cendurung untuk memiliki sikap orang yang dianggap searah, kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. Kebudayaan telah memberi corak pengalaman individu, kepribadian individu yang kuat dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individu. Media massa informasi dalam iklan selalu berisi segi positif sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektif yang positif pula. Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Mencegah depresi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat dan rutin setiap harinya, tetap melakukan kegiatan rutin walaupun ada perasaan dalam diri rasa tidak berguna dan ketahui bahwa sebenarnya kegiatan rutin tersebut berguna walaupun kegitan yang dilakukan sangat sederhana, biasakan lakukan kegiatan yang sesederhana mungkin, lakukan yang disuka seperti bernyanyi, bersepeda, berolahraga ataupun memasak hal ini sangat membantu dalam mencegah depresi, apabila nafsu makan menurun upayakan untuk tetap makan walaupun dalam porsi kecil tapi sering hal ini untuk menghindari penurunan berat badan yang drastis pada penderita depresi (Hadi, 2004). Hal ini dimaksudkan agar penderita maupun masyarakat bisa
10 8 mencegah terjadinya depresi pada dirinya sendiri agar tidak merugikan orang lain maupun dirinya sendiri dan membuat penderita dapat mencegah kekambuhan yang dapat memperparah keadaan dirinya. Kerangka Konsep V. Bebas V. Terikat Pengetahuan Penderita Depresi dengan Kriteria Hasil: Baik Sedang Buruk Gambar 1 Kerangka Konsep Hipotesis Sikap penderita depresi dalam mencegah terjadinya kekambuhan depresi dengan Kriteria Hasil: Baik Buruk Variabel Penggangu - Budaya - Pengaruh Lingkungan - Katakutan - Kecemasan - Media Massa atau Informasi Kesehatan - Keinginanan Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan penderita depresi tentang depresi dengan sikap mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan penderita depresi tentang depresi dengan sikap mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. METODELOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif korelatif yaitu rancangan penelitian yang bermaksud untuk mencari hubungan antara 2 variabel, dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pendekatan dimana pengumpulan data terhadap variabel dependent dan variabel independent dilakukan pada waktu yang bersamaan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah penderita depresi yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta, wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta menaungi 9 desa, selama satu tahun terakhir pada tahun 2011 sebanyak 122 kunjungan penderita depresi dengan 32 orang penderita depresi. Sampel adalah 32 penderita dengan teknik sample jenuh. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Analisis Data Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Chi Square yang digunakan untuk mencari hubungan dua variabel. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menetapkan taraf signifikansi yang akan digunakan (p=0,05), dimana apabila p<0,05 maka Ho ditolak. Sebaliknya bila p>0,05 maka Ho diterima.
11 9 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Deskripsi Pengetahuan Tabel 1. Distribusi Pengetahuan No Kapasitas Jumlah % 1. Kurang Cukup Jumlah Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan tentang depresi nampak bahwa distribusi pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (59%) dan distribusi kurang sebanyak 13 responden (41%). Deskripsi Sikap Tabel 2. Distribusi Sikap No Sikap Jumlah % 1. Kurang Cukup Jumlah Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap pencegahan depresi menunjukkan distribusi sikap pencegahan depresi kategori kurang yaitu sebanyak 17 responden (53%), dan distribusi sikap kategori cukup sebanyak 15 responden (47%). Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Sikap Pengetahua Total Kurang Cukup n F % F % F % Kurang Cukup Total χ 2 p-value keputusan = 4,979 = 0,026 = H 0 ditolak Tabel hubungan pengetahuan tentang depresi dan sikap pencegahan kekambuhan depresi menunjukkan semakin baik pengetahuan maka semakin baik sikap dalam pencegahan kekambuhan depresi. Selanjutnya Hasil pengujian Chi-Square hubungan pengetahuan tentang depresi dengan sikap pencegahan kekambuhan depresi diperoleh nilai χ 2 obs sebesar 4,979 dengan p-value = 0,026. Karena nilai p-value lebih kecil dari 0,05 atau 0,026 < 0,05, maka disimpulkan H 0 ditolak, sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita depresi dengan mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Pembahasan Pengetahuan tentang depresi Distribusi pengetahuan tentang depresi menunjukkan distribusi tertinggi adalah cukup (59%). disebabkan responden pada dasarnya responden memiliki akses informasi yang baik sebagaian besar responden memiliki televisi yang mana telivisi tersebut merupakan sumber dari pengetahuan tambahan bagi responden dalam memahami penyakit yang diderita terutama informasi tentang depresi dan responden juga mendapatkan sumber informasi lain melalui penyuluhan yang diberikan dari petugas kesehatan setiap berkunjung ke pusat pengobatan. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra seseorang. Kognitif merupakan
12 10 domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Nursalam & Efendi, 2008). Pengetahuan pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi umur, kesehatan, intelegensi, perhatian, minat, dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, keluarga, metode pembelajaran, dan masyarakat (Slameto, 2003). Pengetahuan tentang depresi meliputi pemahaman responden tentang definisi depresi, penyebabkan, dan cara pencegahaannya. Pengetahuan responden tentang depresi diperoleh dari informasi yang berasal dari penyuluhan, media masa, dan lingkungan. Distribusi pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih memiliki pengetahuan depresi dalam kategori cukup. Kondisi ini disebabkan beberapa faktor antara lain tingkat pendidikan responden. Distribusi responden menurut pendidikan menunjukkan sebagian besar responden merupakan tamatan SD. Tingkat pendidikan responden tersebut tidak cukup membantu responden dalam memahami informasi-informasi tentang depresi. Sikap pencegahan kekambuhan depresi Distribusi sikap pencegahan depresi responden menunjukkan memiliki sikap yang kurang (53%). Sikap responden tentang pencegahan depresi merupakan kesiapan atau kesediaan responden untuk melakukan upaya-sikap mencegah kekambuhan depresi. Sikap responden terhadap depresi adalah kurang, kondisi ini disebabkan beberapa faktor, pengalaman pribadi yang jelek yang membuat responden tidak dapat mengubah sikap responden dalam mencegah depresi hal ini yang kurang memperkuat seseorang untuk mengubah sikapnya menjadi lebih baik lagi, pengaruh orang lain karena responden merasa tidak diterima dalam masyarakat yang membuat sikap responden cenderung tidak peduli akan penyakit yang dideritanya, budaya, media masa yang diperoleh kurang sehingga membuat responden menjadi kurang pemahamanya terhadap sikap untuk mencegah depresi. Dan didukung dari pihak keluarga yang kurang peduli terhadap penyakit yang responden alami selama ini, sehingga sikap responden menjadi kurang. Pada umumnya responden cukup mengetahui tentang depresi, namun mereka kurang mengetahui upayaupaya untuk mencegah kekambuhan depresi. Kurang pahamnya responden tentang pencegahan kekambuhan depresi menyebabkan proses pengobatan dan pencegahan kekambuhan depresi merupakan beban, tanggung jawab dan tugas dari penderita seorang diri. Keluarga hanya seringkali beranggapan bahwa orang yang mengalami depresi tidak membahayakan sehingga keluarga tidak begitu mempermasalahkan penyakit dari anggota keluarganya. Faktor lain yang mempengaruhi sikap pencegahan kekambuhan depresi adalah sikap tertutup penderita depresi. Kondisi ini menyebabkan keluarga kurang mengetahui penyebab utama timbulnya depresi, sehingga keluarga tidak mengetahui cara atau langkah-langkah pengobatannya.
13 11 Analisis Bivariat Hasil analisis hubungan pengetahuan tentang depresi dengan sikap pencegahan kekambuhan depresi menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin baik juga sikap seseorang mencegah kekambuhan depresi. Hal ini membuat terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita depresi dengan mencegah kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang atau over behavior (Notoatmojo, 2003). Pada kenyataannya perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih baik dari pada sikap yang tanpa didasari dengan pengetahuan. Pengetahuan diyakini kebenarannya yang kemudian terbentuk sikap baru yang dirasakan sebagai miliknya. Pengetahuan responden tentang depresi baik berupa pengertian depresi, penyebab depresi, dan cara-cara pencegahan kekambuhan depresi membantu responden untuk menentukan langkah-langkah pencegahan yang benar. Semakin baik pengetahuan responden, maka pemahaman responden tentang cara pencegahan kekambuhan semakin baik, sehingga semakin baik pengetahuan responden tentang depresi, maka semakin baik pula sikapnya dalam pencegahan kekambuhan depresi. Pengetahuan responden tentang depresi termasuk juga didalamnya adalah pengetahuan tentang cara-cara pencegahan depresi. Pengetahuan tersebut selanjutnya diaplikasikan dalam bentuk usaha-usaha pencegahan timbulnya depresi pada hewan ternaknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut (Azwar, 2010) adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta pengaruh faktor emosional. Penelitian mengenai pengetahuan dan sikap terhadap suatu penyakit dilakukan oleh Wibowo (2005) yang meneliti tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap mencegah penyakit HIV/AIDS pada remaja di Bibis Luhur Surakarta. Penelitian Wibowo (2005) menghasilkan kesimpulan bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap sikap remaja mencegah penyakit HIV/AIDS pada remaja di Bibis Luhur Surakarta. Sementara itu Safitri (2010) meneliti Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Puskesmas Wilayah Kerja Kabupaten Pegunungan Bintang. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap kepatuhan menelan obat pada penderita malaria terdapat hubungan yang cukup signifikan antara sikap penderita Malaria dengan Kepatuhan Menelan Obat Senilis pada Penderita Malaria di malaria dalam menelan obat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Tingkat pengetahuan penderita depresi tentang depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta sebagian besar cukup 2. Sikap penderita depresi terhadap upaya pencegahan kekambuhan depresi di wilayah kerja
14 12 Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta sebagian besar kurang. 3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam upaya pencegahan kekambuhan depresi pada penderita depresi di wilayah kerja Puskesmas Nusukan Banjarsari Surakarta. Saran 1. Bagi Masyarakat Masyarakat hendaknya lebih memperhatikan kondisi pasien depresi. Masyarakat hendaknya lebih menerima kehadiran pasien depresi, serta mencoba mencari penyebab timbulnya depresi pada pasien dan mencari solusi pemecahan terbaik bagi pasien. 2. Bagi Puskesmas Puskesmas Bagi Puskesmas dapat melakukan penyuluhan kesehatan tentang upaya-upaya penaggulangan depresi sehingga informasi yang dberikan pada masyarakat ataupun penderita dapat menambah sumber informasi ataupun sumber pengetahuan yang diperoleh tentang hendakanya lebih memperhatikan kembali masyarakat maupun penderita depresi sehingga penyakit yang sedang dialami. 3. Bagi perawat Sebagai bahan masukan serta ilmu pengetahuan khususnya tentang kesehatan jiwa, khususnya depresi. Pengetahuan tersebut berguna sebagai bahan untuk menghadapi permasalahan pasien depresi yang terjadi di masyarakat maupun di tempat kerja. 4. Bagi penelitian selanjutnya Melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel-variabel yang berbeda yang belum pernah dilakukan dalam penelitian ini, sehingga diketahui faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi sikap pencegahan kekambuhan depresi.. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aryani, Atik Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada Lansia di Desa Mandong Kecamatan Truncuk Kabupaten Klaten. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Azwar, Saifuddin Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Baihaqi, Sunardi, Rinalti, A.N., & Heryati Euis Psikiatri Konsep Dasar Dan Gangguan-Gangguan. Bandung: Refika Aditama. Baskoro, Muhammad, D, P Hubungan Antara Depresi Dengan Perilaku Anti Sosial Pada Remaja di Sekolah. Skripsi. Semarang:
15 13 Universitas Diponegoro Semarang. Hadi, Pranowo Depresi dan Solusinya. Cetakan pertama. Jogjakarta: Tugu Publisher. Hawari, Dadang Cemas dan Depresi. Jakarta: EGC. Machfoed, Ircham Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya. Markam, Sumarmo Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UIP. Nemade, R., Reiss S.N., Dombeck, M (Depresi Unipolar), Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., & Greene, Beverly Psikologi Abnormal. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Notoadmodjo, Soekidjo Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurjannah, Intansari Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Mocomedia. Nursalam Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto. Puri, B.K., Laking, J., & Treasaden, H Buku Ajar Psikiatri (Roan. W. M & Hartanto Huriawati, Penerjemah). Jakarta: EGC. Purwitasari, Noviana, D Hubungan antara Tipe Kebribadian dengan Tingkat Depresi Pada Lansia di wilayah Desa Bumiharjo Kecamatan Nguntoronadi di Kabupaten Wonogiri. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sabri, L & Hastono, S.P Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. Sadiman Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di RSU Jenderal A. Yani Metro. Thesis. Program Pasca Sarjana. FETP UGM. Yogyakarta. Safitri, A Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap tentang Malaria dengan Kepatuhan Menelan Obat Senilis pada penderita Malaria di Puskesmas Pegunungan Bintang. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Sastroasmoro, Sudigdo, & Ismael, Sofyan Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto. Slameto Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suliha, U., dkk Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC. WHO Mental Health: Depression. alth/ management/depression/dep ression in ph/en/ (7/12/11). Wibowo, A., Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS pada Remaja di Bibis Luhur
16 14 Surakarta. Skripsi. UMS Surakarta. * Frischa Prima Yulnia: Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura ** H. Abi Muhlisin, SKM. M. Kep: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura. *** Vinami Yulian, S.Kep, Ns: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA 60-70 TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Oleh S.Nurul Sya diyah AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
Lebih terperinciHubungan Kapasitas Fungsional Fisik Dengan Tingkat Insomnia Pada Lansia Di Desa Ngombakan Polokarto Sukoharjo (Dyah Novita Panutya Putri)
1 HUBUNGAN KAPASITAS FUNGSIONAL FISIK DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA NGOMBAKAN POLOKARTO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Dyah Novita Panutya Putri J 210 080 099 FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : Lilik Sriwiyati 1, Endang Dwi Ningsih 2, Lusiana Ambarningrum 3 Abstract
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan meraih derajat Sarjana Keperawatan Disusun Oleh : ATIK ARYANI J 210
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciOleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA MENGENAI POSBINDU DI RW 07 DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani
Lebih terperinciAji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU Tumiur Sormin*, Yuliati Amperaningsih* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Indonesia
Lebih terperinciEtlidawati 1, Salmiwati 2.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN PRILAKU KEKERASAN DENGAN KEKAMBUHAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS. JIWA PROF. DR. HB. SA ANIN PADANG. Etlidawati 1, Salmiwati 2 1,2 Akademi Keperawatan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciSkripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DERAJAT KEKEBALAN TERHADAP STRES (SKALA MILLER & SMITH) PADA LANSIA DI KELURAHAN KEDUNGWUNI TIMUR KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI Guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciFAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN
FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : FARIDA KUSUMANINGRUM J 410 100 065
Lebih terperinciPromotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG
GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG Fetra Farlina 1, Iroma Maulida 2, Adevia Chikmah 3 D III Kebidanan Politeknik
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT
Volume 3, Edisi 1, Juli 2010 ISSN 2085-0921 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI Tri Sulistyarini, A.Per
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013 Nurjanatun Naimah 1, Istichomah 2, Meyliya Qudriani 3 D III Kebidanan Politeknik
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciSIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN
SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN Retno Yuli Hastuti, Esri Rusminingsih, Riya Dewi Wulansari Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, juga dapat diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ditemukanya obat-obatan seperti antibiotika yang dapat menanggulangi penyakit infeksi berhasil menurunkan angka
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK
RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG 7 ABSTRAK Di era globalisasi, dengan tingkat kebebasan yang longgar dari
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR Bunga Anton 1, Nursalim 2, Sri Purnama Rauf 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS Wiwin Hindriyawati 1, Rosalina 2,Wahyuni 2 INTISARI Latar Belakang: Prevalensi
Lebih terperinciSyntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan secara psikologis atau perilaku yang terjadi pada seseorang, umumnya terkait dengan gangguan afektif, perilaku, kognitif dan perseptual.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE Nopi anggista Putri 1, Sukarni 2 dan Siti Maesaroh 3 Program Studi Kebidanan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur
The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Ratna Indriati 2 Jumiati 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun
Lebih terperinci: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Ervina Ulfa dan Rizky Ajeng Mardiyana Aida Rusmariana,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN STRESS PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI POLI R.S. DR.ERNALDI BAHAR PALEMBANG TAHUN 2008
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN STRESS PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI POLI R.S. DR.ERNALDI BAHAR PALEMBANG TAHUN 2008 Muchlis Riza 1 Abstract Stress is respon body which
Lebih terperinciEka Fauzia Laila ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-2 TAHUN DI KELURAHAN BENTENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI Eka Fauzia Laila ABSTRAK AKB dan AKABA di Indonesia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN
Al Ulum Vol.52 No.2 April 2012 halaman 14-18 14 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014 Oleh: Indah Christiana, S.ST., M.Kes. Ns. Heny Nurma Yunita, S.Kep, MMRS Endah Kusuma Wardani, SST Ns. Masroni, S.Kep
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciOleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PARA WANITA DEWASA AWAL DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN KALANGAN KECAMATAN PEDAN KLATEN Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209)
Lebih terperinciHUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRISNA YUNI HANDAYANI NIM : 201010104157 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK
ORIGINAL RESEARCH PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK Yenni Lukita 1, Buyung Muttaqin 2 1 Dosen STIK
Lebih terperinci: BAYU SETIAWAN J
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG OPERASI KATARAK DAN TINGKAT EKONOMI PENDERITA KATARAK DENGAN SIKAP TENTANG OPERASI KATARAK PADA PENDERITA KATARAK LANJUT USIA DI WILAYAH KER JA PUSKESMAS SUKOHARJO SKRIPSI
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG
PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG Dyan Kunthi Nugrahaeni 1 dan Triane Indah Fajari STIKES A. Yani Cimahi ABSTRAK
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINDAKAN MENGIMUNISASI POLIO DI POSYANDU ANGGREK DESA LANGENHARJO KELURAHAN LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Sri Aminingsih
Lebih terperincikeluarga lainnya yang pada akhirnya bisa menimbulkan depresi. Ganguan tersebut dikaitkan dengan ancaman adanya kematian (Notoatmojo, 2003).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap gangguan kesehatan akan menimbulkan kecemasan dan kesedihan baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi anggota keluarga lainnya yang pada akhirnya bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan
Lebih terperinciIJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan Pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Tarakanita Solo Baru Sukoharjo (The Correlation Knowledgeable About Mentrual With the Anxiety
Lebih terperinciINTISARI HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO
INTISARI HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO Dina Risnawati¹, Idris Yani Pamungkas ², Anik suwarni ³ Latar belakang:
Lebih terperinciPENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA Aris Dwi Cahyono, Hera Dwi Safitri Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Kunjungan lansia ke posyandu
Lebih terperinciRahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN SISWI DENGAN KESIAPAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI DI MI SANGGRONG TEGALREJO PURWANTORO WONOGIRI Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua individu mengikuti
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Marniati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh E-mail: marniati_skm@yahoo.co.id Abstrak Kecemasan merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG Ratna Murniati *), Suprapti *), Erna Kusumawati *) *) Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan oleh : ANDI PRADANA PUTRA J 500 050 055 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA
PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu
Lebih terperinciHubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Ika Pratiwiningrum, Siti Muawanah Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti Keberadaan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUTH PUBERTY WITH ADOLESCENTS ATTITUDE IN THE FACE OF PUBERTY IN ADOLESCENTS IN JUNIOR HIGH SCHOOL 3 DEPOK, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA Dwi Agustiana Sari, Wiwin Lismidiati
Lebih terperinciINTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.
HUBUNGAN ANTARA KONDISI KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRESS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG ICU RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Deden Iwan Setiawan INTISARI Latar Belakang : Stress adalah suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinci: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Olahraga merupakan petualangan tubuh dan jiwa manusia menuju suatu kesatuan yang harmonis. Latihan olahraga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu latihan aerobik dan
Lebih terperinciSIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN
SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan
Lebih terperinci: Komunikasi Terapeutik, Perawat
GAMBARAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 Siti Setiowati Aida Rusmariana, MAN, Zulfa Atabaki, Skep. Ns
Lebih terperinciI r d a w a t i * Winarsih Nur Ambarwati **
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA I r d a w a t i * Winarsih Nur Ambarwati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Siti Komariyatun 2) Abstrak : Haid adalah perdarahan
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman The Relationship Between The Level of Knowledge About The Health of Adolescent
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI Oleh; Sulistyarini 1), Basuki Rohmat 2) 1) Staf Pengajar STIKES An
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DWI NURAINI NIM: 201410104222 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN Meilani Yudi Arini ABSTRAK Pemberian imunisasi pada bayi dan anak
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EVI ANGGRAENI 201210201020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI
HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 203 Paulinus Masa Sato, Adriani Kadir 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Dasar-dasar Perhitungan statistika. Jakarta: Sagung Seto
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Perhitungan statistika. Jakarta: Sagung Seto Arlija, I. 2006. Dukungan sosial pada pasien tb paru terminal yang melakukan terapi. Skripsi tidak dipublikasikan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA Ike Prafita Sari Dosen Program Studi Ners Stikes Majapahit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr. DORIS SYLVANUS Vina Agustina*, Mardiono**, Dwi Agustian Faruk. Ibrahim*** Sekolah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PROSES MENUA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MAJASTO SUKOHARJO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PROSES MENUA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MAJASTO SUKOHARJO Dinar Ariasti 1, Joko Sutrisno 2 Abstract The role of knowledge in dealing with depression
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pernah mengalami stres. Stres merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian stres bukan sesuatu hal yang buruk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan
Lebih terperinci