Bab II Realisasi Kegiatan KKN PPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II Realisasi Kegiatan KKN PPM"

Transkripsi

1 Bab II Realisasi Kegiatan KKN PPM 2.1 Identifikasi Potensi dan Permasalahan No Permasalahan Lokasi Sumber (P/M/D)* Potensi sumberdaya air yang ada belum 1 dimanfaatkan menjadi sebuah SPAMDes SPAMDes yang dimiliki oleh kelurahan belum 2 mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara menyeluruh SPAMdes yang dimiliki kelurahan telah dikelola 3 oleh kelompok swadaya yang ada, namun belum memiliki AD/ART SPAMdes yang dikelola oleh kelompok swadaya telah memiliki sistem iuran, namun masih belum 4 bersifat mengikat sehingga mengkhawatirkan terjadinya penyelewengan Pemasangan pipa distribusi belum optimal. Masih 5 terdapat pipa yang belum terpasang pada beberapa titik Pompa Hydrant yang sering rusak sehingga 6 menganggu proses distribusi air Data Infrastruktur Permukiman (SPAM, Sanitasi, 7 Lingkungan Kumuh) yang belum terupdate Belum tersedianya fasilitas TPA yang layak dan 8 memadai Belum tersedianya TPS yang layak dan memadai di 9 beberapa lingkungan/dusun Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya belum 10 banyak dilakukan oleh masyarakat P P P P P P P P P P,M Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 12

2 11 Pendangkalan saluran drainase pada beberapa titik P 12 Serangan hama lalat buah pada perkebunan kakao P,M 13 Pengolahan biji kakao yang masih sederhana P,M 14 Pengolahan kotoran ternak yang belum maksimal P 15 Fasilitas pengelolaan pasca panen yang masih minim guna mengakomodasi hasil komoditas petani Fasilitas kesehatan yang masih minin, hanya 16 terdapat satu puskesmas pembantu di 17 Permasalahan terdapat aktivitas masyarakat yang kurang baik 18 Situs yang kontennya kurang terstruktur dan kurang terupdate 19 Kurangnya minat siswa-siswa sekolah dasar untuk datang ke perpustakaan 20 Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat Belum optimalnya pemberian vitamin, obat cacing, 21 dan spraying pembasmi lalat pada sapi karena terbentur masalah pendanaan 22 Masih banyak hewan ternak khususnya sapi yang dikelilingi lalat 23 Masih terdapat kandang sapi yang kurang dijaga kebersihannya P,M P P P D P,M M M M *P = Perangkat M=Masyarakat D=Dinas Instansi Vertikal/Stakeholder 2.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan No Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan Potensi sumberdaya air Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, 1 yang ada belum Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 13

3 2 dimanfaatkan menjadi sebuah SPAMDes SPAMDes yang dimiliki oleh kelurahan belum mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara menyeluruh Pompa Hydrant yang sering rusak sehingga menganggu proses distribusi air SPAMdes yang dimiliki kelurahan telah dikelola oleh kelompok swadaya yang ada, namun belum memiliki AD/ART memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Ketiga permasalahan tersebut akan diajukan menjadi sebuah program kerja berupa pengembangan serta konservasi sumber daya air pada titik-titik yang memiliki potensi untuk dijadikan sebuah sumber air, lebih lanjut dengan bertambahnya sumber air ini diharapkan sistem yang telah ada mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara lebih luas. Setelah itu perbaikan sistem perlu dilakukan agar mesin pompa yang sering rusak, mampu diminimalisir sehingga memiliki jangka waktu yang lebih panjang, dengan sistem yang lebih baik ini diharapkan nantinya memiliki sebuah sistem SPAM yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Kelembagaan dalam sebuah pengelolaan sistem SPAM sangat penting, maka dari itu dalam proses penguatan kelembagaan tersebut perlu dibuat AD ( Anggaran Dasar) dan ART ( Anggaran Rumah Tangga. Anggaran dasar meliputi beberapa aspek diantaranya : kedudukan BP-SPAM, struktur organisasi dan susunan kepengurusan, ketentuan-ketentuan, serta hal administrative lainnya. Sedangkan Anggara rumah tangga meliputi hal-hal yang diatur secara khusus dan belum dimuat dalam anggaran dasar. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 14

4 3 4 5 SPAMdes yang dikelola oleh kelompok swadaya telah memiliki sistem iuran, namun masih belum bersifat mengikat sehingga mengkhawatirkan terjadinya penyelewengan Belum tersedianya TPS yang layak dan memadai di beberapa lingkungan/dusun Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya belum banyak dilakukan oleh masyarakat Pendangkalan saluran drainase pada beberapa titik Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Lebih lanjut dalam menyelenggaran sebuah lembaga, diperlukan permodalan untuk menyukseskan kegiatan yang akan dilakukan serta sebagai sumber dana dalam pemeliharaan sarana prasarana SPAM, selain hal itu merupakan bentuk pertanggungjawaban anggota serta pengikat anggota Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting, maka dalam praktiknya suatu hal yang dapat dilakukan ialah membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenisnya, dengan hal ini diharapkan kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat terjaga. Sehingga dengan penyediaan tempat sampah komunal yang memadai diharapkan tumbuh pula kesadaran masyarakat akan pentingnya hal tersebut dan turut menjaga kebersihan wilayah. Drainase merupakan salah satu aspek penting jika dikaitkan dengan pemukiman, sistem drainase yang baik akan berdampak pula pada keadaan lingkungan permukiman yang baik. Pada beberapa titik di wilayah terlihat bahwa telah terjadi pendangkalan pada saluran drainase yang berupa paritparit pada bahu jalan. Ketika hari hujan, parit-parit tersebut sudah tidak mampu menampung volume air Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 15

5 6 7 Serangan hama lalat buah pada perkebunan kakao Pengolahan biji kakao yang masih sederhana Situs yang kontennya kurang terstruktur dan kurang terupdate yang datang, sehingga timbul limpasan air ke badan jalan, hal ini jika dibiarkan terus menerus kurang baik adanya karena dapat mengurangi umur pakai jalan tersebut. Maka dengan dukungan masyarakat serta pihak kelurahan, pengerukan pada saluran-saluran drainase tersebut dapat dilaksanakan. Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Biji kakao yang notabena merupakan salah satu komoditas yang memiliki harga yang cukup tinggi dipasaran, membuat komoditas ini banyak dibudidayakan oleh para petani, namun pada prosesnya hama yang menyerang kerap kali menurunkan hasil panen para petani. Lebih lanjut diamati pada usaha kakao di, permasalahan ini kerap pula terjadi, hal lain ditinjau dari segi pengolahan diamati pengolahan yang selama ini dilakukan hanya berupa penjemuran biji. Maka dari pada kejadian tersebut dirasa perlu pemberian penyuluhan tentang penanganan hama serta pengolahan hasil panen pada tanaman kakao. Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. telah memiliki sebuah website berbasis blog yaitu Website ini menampilkan informasi mengenai Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 16

6 8 9 Kurangnya minat siswa-siswa sekolah dasar untuk datang ke perpustakaan Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, seperti profil Kabupaten Jembrana, dan, kegiatan di, objek wisata dan potensi Kabupaten, serta kegiatan di. Namun, tampilan dan informasi yang ada pada website tersebut masih kurang sistematis dan isi dari website tersebut kurang terupdate. Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Membaca merupakan sebuah kegiatan yang baik dalam proses belajar, dengan membaca sebuah pemahaman ataupun informasi didapatkan. Dewasa ini minat anak untuk membaca mulai menurun, maka dari itu perlu diadakan sebuah gerakan untuk memumbuhkan semangat membaca, hal ini dapat diupayakan melalui pengadaan suasana wahana membaca yang nyaman dan menarik bagi anak-anak, sehingga proses membaca tidak dianggap sebagai sebuah momok keharusan yang bersifat sangat serius, namun dengan suasana yang asik dan tetap dalam koridornya. Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. Pentingnya menjaga kebersihan merupakan langkah awal menjaga kesehatan diri. Tangan kita merupakan akses yang baik bagi mikroorganisme masuk ke dalam tubuh manusia. Cuci tangan merupakan kegiatan yang dapat memutuskan mata rantai mikroorganisme yang Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 17

7 hendak masuk ke dalam tubuh manusia, sebuah kegiatan yang mudah namun sering diabaikan. Padahal dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAB/BAK, setelah memegang barang yang kotor dapat membuat mencegah bakteri masuk kedalam tubuh manusia. Siswa dan siswi SD merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan yang baik dalam menerima informasi diharapkan dengan diberikannya informasi mengenai Perilaku Hidup Besih dan Sehat dapat diserap dan diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Belum optimalnya Berdasarkan analisis KUWAT ( Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga ) permasalahan ini dirasa memungkinkan untuk diangkat sebagai sebuah program kerja masyarakat, terlebih lagi dukungan dari kelurahan dan masyarakat yang tinggi. pemberian vitamin, obat Kesehatan sapi sangat penting karena akan berdampak 10 cacing, dan spraying pada tingkat produktivitas dan hasil yang dapat dicapai pembasmi lalat pada oleh peternak. Maka dari itu, manajemen produksi sapi karena terbentur masalah pendanaan ternak pada simantri perlu dioptimalkan melalui pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk mencegah infeksi parasit seperti lalat. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit dan meminimalisir infestasi parasit terhadap ternak. 2.3 Rencana Program KKN PPM Program Pokok Tema No. Nomor Sektor Nama Program Bahan Volume Sumber Dana ( Ribuan) Upaya Pengembangan Polybag, 2 Unit dan Konservasi Sumber alat (SPAMDes), Mhs = 179 Daya Air serta kebersihan 2 Unit Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 18

8 Perbaikan Sistem yang telah ada. Mereview AD/ART serta penguatan organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk peningkatan administratif kelurahan Pembentukan sistem iuran organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk penguatan organisasi Mereview Peta Jaringan SPAMDes di sebagai bagian dari peningkatan administrasi Program Pokok Non Tema No. Nama Program Sumber Daya Air laptop, kertas HVS, printer, tinta printer laptop, kertas HVS, printer, tinta printer Laptop, kertas hvs, printer, tinta printer, ATK Program Pendampingan Keluarga Pra- 1 Sejahtera Program Bantu Tema 2 Unit Mhs = 512 (SPAMDes) 2 Unit Mhs = 512 (SPAMDes) 2 Unit ( Mhs = 97 SPAMDes) Sumber Dana Mahasiswa No. Nomor Nama Program Bahan Volume Sumber Dana Sektor ( Ribuan) Pengadaan Tempat Sampah Komunal di Tong Tiap Wilayah Sampah 12 Unit Mhs = Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 19

9 Perbaikan Saluran Drainase pada Sekitar Daerah Aliran Sungai di Lingkungan Baler Bale Alat Kebersihan 100m Parit Mhs = 300 Agung, LCD, Penyuluhan Cara Wireless, Mengatasi Hama dan Laptop, Penyakit Tanaman Modul Kakao untuk Materi, 35 Orang Mhs = 482 Meningkatkan Produksi Pembicara, Kakao di Konsumsi, Alat Peraga Pembuatan Website Web hosting, Modul Materi, 2 Kader Adminitrator Mhs = Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Alat kebersihan, kertas hvs 38 Orang Mhs = 97 Pembicara, leaflat, Membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) poster, sabun, kertas hvs, 50 Orang Siswa Mhs = 363 tissue, handuk Optimalisasi Vit. B Manajemen Produksi Ternak Sapi pada Kompleks, Obat 2 Kelompok Ternak Mhs = 180 Kelompok Ternak Cacing, Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 20

10 Butox, Sprayer Program Bantu Non Tema No. Nomor Sumber Dana Nama Program Bahan Volume Sektor ( Ribuan) Pekan Olah Raga Orang Mhs = Pekan Olahraga Kecamatan Mendoyo Orang Mhs = Perbantuan acara HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2016 di Kecamatan Mendoyo - 15 Orang Mahasiswa 2.4 Deskripsi Rencana Program Program Pokok Tema 1. Program Kerja 1 (SPAM) Judul Kegiatan Upaya Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air serta Perbaikan Sistem yang telah ada Latar Belakang Kegiatan Dalam sejarah peradaban manusia, air merupakan salah satu komoditas yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Penentu pola permukiman dahulu dilandaskan oleh keberadaan sumber air, maka dapat dikatakan air merupakan suatu kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Pada sendiri telah memiliki beberapa titik sumber air yang dapat digunakan, hal ini merupakan sebuah potensi yang lebih lanjut dikembangkan akan mampu menuju lingkungan yang mandiri dalam pengadaan air minum bagi masyarakatnya. Adapun dari beberapa titik sumber air ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, hanya beberapa titik yang masih diupayakan untuk menjadi sumber air kelurahan. Namun sistem instalasi yang ada telah mampu untuk memenuhi kebutuhan pengadaan air bagi beberapa masyarakat, hal ini sudah baik adanya dan Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 21

11 dikemudian hari jika dikelola dengan baik akan mampu mengakomodasi kebutuhan warga secara keseluruhan. Lebih lanjut mengenai sumber air di, belum didukung dengan perawatan dan pemeliharaan yang memadai. Terlihat dari adanya sumber air dan pompa hydrant yang kurang terpelihara. Hal ini tentu berpengaruh pada pengadaan air untuk masyarakat. Oleh karena itu, kami mengusulkan program ini untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sumber daya air bersama-sama. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mengubah pola pikir dan sikap masyarakat untuk lebih peduli terhadap sumber air dan merawat infrastruktur yang ada sehingga pada akhirnya mampu memperbaiki pemenuhan kebutuhan air di. Tujuan Adapun berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari program ini ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara sumber air yang ada, membantu masyarakat kelurahan untuk memenuhi kebutuhan air seharii-hari, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemeliharaan sumber air dan infrastruktur seperti hydrant yang berada di Sasaran Sasaran dari kegiatan ini ialah Kelompok Swadaya Pengelola SPAM dan Masyarakat sekitar 2. Program Kerja 2 (SPAM) Judul Kegiatan Mereview AD/ART serta penguatan organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk peningkatan administratif kelurahan Latar Belakang Kegiatan AD-ART merupakan undang-undnag dasar dalam setiap organisasi. Dalam AD- ART ini memuat semua peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan dan di patuhi oleh suatu organisasi. AD-ART dibuat dan ditentukan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam organisasi tersebut. Pengertian anggaran dasar adalah sebuah aturan dasar yang mengatur masalah-masalah vital yang harus ada pada awal organisasi tersebut dibentuk, seperti landasan organisasi, perangkatperangkat organisasi, peran dan fungsi organisasi, tujuan organisasi, dan Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 22

12 keuangan organisasi. Intinya pada anggaran dasar akan dikupas tuntas tentang segala permasalahan terkait definisi dan hal-hal mendasar yang menjadi acuan dalam sebuah organisasi. Anggaran rumah tangga maksudnya adalah sebuah peraturan yang digunakan pada saat pelaksanaan atau dapat juga disebut juga anggaran rumah tangga lebih mengarah kepada teknis maupun tata cara pelaksanaan kegiatan dasar pada sebuah organisasi, seperti wewenang, pembubaran, syarat-syarat keanggotaan, atribut dan lain sebagainya, mudahnya anggaran dasar adalah peraturan-peraturan dasar yang masih umum dalam sebuah organisasi dan pada anggaran rumah tangga dijelaskan lagi secara terperinci. Jadi dapat disimpulkan AD-ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan disepakati bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman organisasi dalam menggambil kebijakan serta menjalankan aktifitas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Sifat dari AD-ART adalah mengikat bagi setiap komponen organisasi dan bersifat melindungi kepentingan bersama. Mengetahui betapa perlunya AD-ART dalam sebuah organisasi sehingga menuntut kami untuk membuat suatu rencana AD-ART yang mudahmudahan nantinya dapat bermanfaat untuk organisasi swadaya yang mengatur tentang pengadaan air minum di Tujuan dan Manfaat Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan serta manfaat dari rencana kegiatan ini ialah untuk menjaga agar organisasi atau kelompok pelaku utama berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesepakatan aturan organisasi yang mengikat semua anggota baik untuk keperluan kedalam maupun keluar organisasi. Lebih lanjut AD-ART dapat digunakan sebgai alat untuk memecahkan masalah yang muncul dalam organisasi. AD-ART yang jelas dan tegas, maka penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan mudah dihindari, sehingga kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu dapat digunakan sebagai dasar dalam menggambil suatu keputusan dalam organisasi, sebagai alat pemersatu antar komponen kelembagaan, sebagai alat control bagi komponen kelembagaan (anggota dan pengurus) dalam menjalankan kegiatan dan pengendalian organisasi. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 23

13 Sasaran Sasaran dari program ini ialah kelompok swadaya yang mengelola SPAM di 3. Program Kerja 3 (SPAM) Judul Kegiatan Pembentukan sistem iuran organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk penguatan organisasi Latar Belakang Kegiatan Kewajiban Pemerintah dalam pemenuhan hak-hak dasar manusia, seperti bidang air minum, mengharuskan Pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang merupakan masyarakat dengan tingkat pelayanan SPAM rendah. Capaian Akses Air Minum Layak Tahun 2013 adalah Nasional 67,73%, Perkotaan 79,34%, dan Peran 56,17% dan Target Akses Aman Air Minum pada Tahun 2019 adalah 100%. BPSPAM (Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum) merupakan kelembagaan layanan air minum non-pdam berbasis masyarakat yang berfungsi sebagai wadah pengelolaan SPAMBM di tingkat. Di kelurahan sudah terbentuk BPSPAM sehingga perlu untuk memperkuat kapasitas kelembagaannya untuk memastikan kelengkapang organisasi dipenuhi, dan perlu untuk memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam menjalankan fungsi perannya. Demi memperkuat kapasitas SDM pengurusnya untuk lebih siap dalam menjalankan fungsi perannya maka diperlukan sistem yang dapat memperkuat kelembagaan tersebut. System iuran merupakan system yang dianggap mampu mengikat masyarakat untuk tetap memiliki kesadaran untuk menjaga fasilitas SPAM yang telah masyarakat miliki. Tujuan Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dalam memastikan kelengkapan organisasi dan memperkuat kapasitas SDM pengurusnya agar lebih siap dalam menjalankan fungsi dan perannya. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 24

14 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan ialah menguatnya kapasitas kelembagaan dalam memastikan kelengkapan organisasi serta menguatnya kapasitas SDM pengurusnya agar lebih siap dalam menjalankan fungsi dan perannya. Sasaran Kelompok swadaya masyarakat yang mengelola SPAM. 4. Program Kerja 4 (SPAM) Judul Kegiatan Mereview Peta Jaringan SPAMDes di sebagai bagian dari peningkatan administrasi Latar Belakang Kegiatan Salah satu potensi yang dimiliki ialah instalasi SPAM yang telah mampu mengakomodasi kebutuhan warga terhadap air bersih, namun belum mampu mengakomodasi keseluruhan warga yang tinggal di. Peta ini sangat penting kegunaannya ketika hendak melakukan perbaikan sistem ataupun pengembangan sistem jaringan air. Peta yang dimiliki oleh organisasi tersebut saat ini masih sangat sederhana, serta belum memiliki kelengkapan-kelengkapan gambar yang mendetail pada umumnya. Berdasarkan hal ini, maka diusulkanlah program kerja untuk memperbaharui peta jaringan SPAM yang telah terbangun tersebut agar memiliki kelengkapan yang sesuai dan mampu membahasakan kondisi instalasi di lapangan. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memperbaharui peta jaringan yang telah ada, sekaligus mereview pengguna yang tercakup dalam sistem instalasi tersebut, lebih lanjut peta terbaru ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perbaikan sistem nantinya ataupun pengembangan jaringan. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini ialah SPAM yang berada di. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 25

15 2.4.2 Program Pokok Non Tema Judul Kegiatan Pendampingan Keluarga Pra-Sejahtera Latar Belakang Kegiatan Progam Pendampingan Keluarga (PPK) adalah progam unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan progam KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam progam pokok non tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yag bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan progam yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pean lainnya. Melalui PPK mahasiswa memperoleh pengalaman hidup pada kondisi inovatif dari dalam diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Sasaran PKK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Pasca program jumlah keluarga pra-ks di harapkan berkurang karena mengikuti proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mendal yang tidak mudah berubah. Oleh sebab itu, PKK bagi suatu keluarga tidak cukup didampingi dalam satu periode saja, melainkan perlu beberapa periode KKN PPM. keberhasilan akan dilakukan minimal pada tahun ke tiga atau setelah enam kali periode pendampingan. Tujuan Adapun berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan taraf hidup keluarga-keluarga pra-sejahtera, sehingga mereka akan Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 26

16 lebih bahagia. Kemudian lebih lanjut menjadikan mereka keluarga yang mandiri untuk dapat memperbaiki keadaannya. Sasaran Sasaran dari program ini ialah keluarga Pra-Sejahtera yang berada di enam lingkungan Program Bantu Tema 1. Program Kerja 1 (Bidang Prasarana Fisik) Judul Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah Komunal di Tiap Wilayah Latar Belakang Kegiatan Kebersihan suatu kawasan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dewasa ini. Lingkungan pean yang erat dengan suasana asri akan terasa hilang jika sampah berserakkan dan tidak jelas pengelolaannya. Pengelolaan sampah ini perlu, karena dampak yang ditimbulkannya begitu besar, mulai dari masalah kesehatan manusia hingga kesehatan lingkungan. Pada dasarnya menurut SNI 3242 : 2008 tentang pengelolaan sampah di permukiman membagi alur pengelolaan sampah sebagai berikut : 1. Sistem Pewadahan Pewadahan ini pada skala hunian dapat dilakukan dengan bantuan masyarakat yang diharapkan dapat memilah sampah yang dihasilkan, secara sederhana dapat dibagi menjadi organic dan non organic. 2. Sistem Pengumpulan/ Pemindahan Pengumpulan dapat dilakukan oleh petugas terkait dengan menggunakan kendaraan maupun non kendaraan. Pengumpulan/Pemindahan sampah dilakukan menuju tempat sampah komunal terdekat 3. Sistem Pengangkutan Proses pengangkutan sampah dilakukan dari sumber sampah menuju tempat sampah komunal yang lebih lanjut akan dibawa menuju TPS. Oleh karena itu dibutuhkan tempat sampah komunal yang mudah dijangkau, jika lokasi TPS cukup jauh maka peran tempat sampah komunal ini menjadi vital. 4. Sistem Pembuangan Akhir Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 27

17 Pembuangan akhir dilakukan di TPS. Pemilahan sampah yang dimulai sejak sumber awal diharapkan mampu memudahkan dalam pengelolaan sampah pada tahap akhir di TPS. 5. Sistem Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara daur ulang dan membuat kompos. Sedangkan sampah yang tidak dapat diolah dibakar. Adapun melalui pengamatan pada objek terkait khususnya Dusun Munduk Anyar, terlihat bahwa pada tiap rumah warga belum terdapat wadah sampah yang membagi sampah berdasarkan jenisnya, lebih lanjut pada tingkat yang lebih luas, tidak terdapat pula suatu wadah pembuangan sementara ataupun akhir. Pada beberapa titik terlihat sampah dibuang begitu saja pada areal kebun warga. Saat proses pengamatan sendiri sebenarnya telah memiliki tempat sampah komunal yang diletakkan pada Pasar ( Wilayah Baler Bale Agung ) ditinjau dari segi kapasitas pun nampaknya hanya mampu mengakomodasi cakupan wilayah yang relatif kecil. Menurut hal tersebut dapat pula diidentifikasi bahwa, tidak terdapat sebuah organisasi baik masyarakat maupun pemerintah yang mengatur mengenai distribusi sampah dari tingkat hunian hingga TPS maupun TPA. Berdasarkan hal tersebut maka diusulkanlah pengadaan tempat sampah komunal pada wilayah Munduk Anyar, sehingga warga tidak perlu jauh-jauh untuk membuang sampah serta pembentukan sebuah jadwal piket yang berasal dari masyarakat untuk mengatur pendistribusian sampah menuju TPS atau TPA. Lebih lanjut program ini diharapkan mampu memberikan kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya. Tujuan Adapun berdasarkan uraian latar belakang perencanaan program diatas, maka tujuan yang ingin dicapai ialah masyarakat mampu membentuk sebuah kelembagaan yang berasal dari warga untuk mengatur pengelolaan sampah di tiap wilayah yang lebih lanjut akan berhubungan dengan stakeholder baik tingkat kelurahan maupun diatasnya. Masyarakat sebagai salah satu penghasil sampah, seharusnya turut ambil bagian dalam pengelolaan sampah tersebut. Ketercapaian program akan tercermin pada meningkatnya kepedulian, Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 28

18 kesadaran, serta tanggung jawab bersama masyarakat untuk menjaga lingkungan dalam bentuk pengelolaan sampah Manfaat Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai berikut, hal yang pertama yaitu masyarakat yang mampu bertindak sebagai collaborator serta partner yang pada akhirnya mampu berperan sebagai director, penjelasan dari masing-masing peran akan diuraikan sebagai berikut : 1. Collaborator Masyarakat local mampu bekerjasama dengan pihak luar (mahasiswa KKN) untuk menentukan prioritas, dan pihak luar (mahasiswa KKN) bertanggung jawab penuh pada proses 2. Partner Masyarakat local dan pihak luar (mahasiswa KKN) saling membagi pengetahuannya, dan bekerjasama melakukan aksi (pemilahan sampah sesuai jenisnya dan kampanye buang sampah pada tempatnya) sementara pihak luar (mahasiswa KKN) hanya memfasilitasi 3. Director Masyarakat local mampu menyusun dan melaksanakan agendanya tersendiri terkait pengelolaan sampah, pihak luar absen sama sekali. Hal yang kedua, hasil akhir dari pengelolaan tersebut dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat yaitu lingkungan yang lebih sehat dan kompos yang dapat langsung digunakan sehingga mampu menghemat pengeluaran petani terhadap kompos, selain itu mampu membantu warga dalam memperoleh penghasilan tambahan melalui organisasi pengelolaan sampah. Sasaran Sasaran dari program ini ialah lingkungan-lingkungan yang ada di 2. Program Kerja 2 (Bidang Prasarana Fisik) Judul Kegiatan Perbaikan Saluran Drainase pada Sekitar Daerah Aliran Sungai di Lingkungan Baler Bale Agung, Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 29

19 Latar Belakang Kegiatan Drainase secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan air, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/ lahan sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Drainase pun tidak hanya menyangkut air atas tanah, melainkan air tanah juga. Fungsi dari drainase diantaranya : (1) mengeringkan daerah becek dan genangan air, (2) mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan, (3) mengendalikan erosi, kerusakan jalan, dan kerusakan infrastruktur, (4) mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik, (5) meresapkan air tanah untuk menjaga kelestarian air tanah dan (6) mengelola kualitas air Sebenarnya pada lingkungan Baler Bale Agung sendiri telah terdapat saluran drainase berupa parit dan sungai kecil, jika ditinjau dari keadaannya dapat dikatakan dalam tingkatan baik. Namun pada saat hari pengamatan dan bertepatan kondisi saat itu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, nampak parit-parit yang ada tidak mampu menampung limpasan air. Menurut kejadian ini terdapat indikasi bahwa dimensi parit yang kurang akibat pendangkalan sehingga tidak mampu menampung limpasan air, kedua, dimensi parit sudah memadai namun volume air yang harus ditampungnya terlalu tinggi, akibat daerah Baler Bale Agung sendiri berada pada titik topografi yang lebih rendah di bandingkan beberapa lingkungan lainnya, sehingga terdapat kemungkinan seluruh aliran air akan menuju parit pada lingkungan tersebut. Lebih lanjut, berdasarkan kedua hipotesis tersebut dilakukanlah observasi lanjutan ketika hari cerah, dan dapat diamati bahwa memang dimensi parit yang dirasa kurang memadai akibat pendangkalan. Maka dari pada analisis tersebut, diajukanlah program kerja masyarakat berupa perbaikan saluran drainase yang mengalami pendangkalan, bentuk pekerjaan yang dapat dilakukan ialah gotong royong area parit dan sekitarnya, sehingga kualitas permukiman sekitar lebih baik oleh karena sistem drainase serta kondisi lingkungan yang baik. Tujuan Adapun berdasarkan uraian latar belakang perencanaan program diatas, maka tujuan yang ingin dicapai ialah mengurangi dampak yang diakibatkan oleh banjir Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 30

20 ataupun genangan air oleh karena sistem drainase yang tidak mampu menampung limpasan air atau curah air hujan yang tinggi. Hal yang kedua ialah peningkatan kesehatan lingkungan, hal ini tercermin dari pengurangan/hilangnya genangangenangan air yang dapat menyebabkan bersarang nyamuk dan penyakit-penyakit lain. Manfaat Adapun manfaat dari pelaksanaan program tersebut akan diuraikan sebagai berikut, hal yang utama ialah ketika musim penghujan saluran drainase tersebut telah mampu menampung debit air muka tanah yang berasal dari daerah yang lebih tinggi ataupun dari limpasan daerah sekitarnya, sehingga potensi banjir dapat diminimalisir, lebih lanjut sistem drainase ini pula akan membantu penyerapan air ke tanah lebih baik sehingga membantu menjaga ketersediaan air tanah. Kedua, dengan perbaikan saluran drainase maka diharapkan genangan pada sarana fisik (jalan) dapat diminimalisir sehingga dapat menambah umur pakai jalan tersebut. Sasaran Sasaran dari program ini ialah parit-parit yang mengalamai pendangkalan pada lingkungan Baler Bale Agung,. 3. Program Kerja 3 (Bidang Sosial Budaya) Judul Kegiatan Pembuatan Website Latar Belakang Kegiatan Web adalah sebuah media yang menyediakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya. Hardjono (2006:2). Menurut Hanson (2000:4) Web adalah system hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web. Hanson (2000:5) juga menyebutkan Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar: a. Server web: sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 31

21 b. Browser web: software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri. Secara umum, Website atau World Wide Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). telah memiliki sebuah website berbasis blog yaitu Website ini menampilkan informasi mengenai kelurahan seperti profil kabupaten jembrana dan kelurahan, kegiatan di kelurahan, objek wisata dan potensi kabupaten, serta kegiatan di tegalcangkring. Namun, tampilan dan informasi yang ada di web tersebut masih kurang sistematis dan konten dari web tersebut kurang terupdate. Oleh karena itu, kami membuat sebuat web berbasis wordpress yang terlihat lebih professional lagi agar lebih terlihat menarik dan informasi yang ditampilkan lebih sistematis. Tujuan Adapun tujuan dari dibuatnya website ini adalah : a. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami dan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat khususnya di lingkungan masyarakat. b. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam penerapan praktis di masyarakat. c. Mempromosikan potensi kelurahan kepada masyarakat luas d. Meningkatkan pendapatan dengan promosi yang lebih luas Manfaat Manfaat dari pembuatan website ini adalah : a. Sebagai media untuk menyampaikan informasi b. Web ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap perkembangan teknologi di c. Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kelurahan dengan pemanfaatan website sebagai media promosi Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 32

22 d. Sebagai salah satu media untuk mendokumentasikan kegiatan KKN Sasaran Adapun sasaran dari program ini terbagi menurut masyarakat, Pemerintah daerah, dan Universitas, berikut uraiannya Masyarakat o Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap perkembangan teknologi di. o Dapat meningkatkatkan pendapatan dengan pemanfaatan website sebagai media promosi. o masyarakat dapat mengetahui kegiatan dan informasi terbaru di kelurahan. Pemerintah Daerah/Stackholder Sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi penting mengenai program dari pemerintah kepada masyarakat dan lain sebagainya. Universitas o Menjadi sumber informasi bagi semua pihak yang terkait dengan implementasi pengembanan tridharma perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat o mempermudah monitoring kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Udayana di serta pendokumentasian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis IT 4. Program Kerja 4 (Bidang Sosial Budaya) Judul Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Latar Belakang Kegiatan Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam proses pembelajaran. Perpustakaan merupakan suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan atau gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca (Sutarno NS, 2006:11). Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 33

23 Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan Sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang mampu menyediakan buku untuk penunjang materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, sehingga memungkinkan bagi guru dan siswa memanfaatkannya sebagai sumber informasi, sarana sekaligus sebagai media penunjang. Perpustakaan sekolah harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa, serta membantu siswa dan guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar siswa dapat: a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu b. Menumbuhkan rasa percaya diri untuk menyerap informasi dan mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak dan sesuai dengan kebutuhannya c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di pepustakaan dalam memenuhi kebutuhan d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Dalam proses belajar mengajar dewasa ini, khususnya di sekolah dasar, pada kenyataannya sebagian besar belum memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar secara optimal. Melihat kondisi yang sudah cukup maju sudah tentu keadaan sekolah dan perpustakaannya juga mengalami kemajuan. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 34

24 Selain melihat kondisi yang sudah cukup maju perkembangan teknologi yang terus berkembang telah menjadi bagian dari keseharian warga saat ini. perpustakaan menjadi salah tempat yang harusnya lebih sering dikunjungi. Kurangnya antusiame siswa untuk datang ke perpustakaan membuat siswa jarang datang ke perpustakaan. Pembinaan dan pengelolan perpustakaan sekolah harus dilakukan lebih menarik agar para siswa tertarik datang ke perpustakaan. Perpustakaan sekolah di secara pengelolaan tentunya sudah cukup baik, tetapi hendaknya perpusatakaan sekolah dibuat semenarik mungkin agar para siswa tidak hanya sekedar datang ke perpustakaan. Oleh karena itu, kami memberikan bantuan kepada sekolah dalam hal ini Sekolah Dasar untuk dapat mengelola perpustakaan tidak hanya dalam segi administrasi tapi juga pengelolaan agar para siswa Sekolah Dasar merasa tertarik untuk datang ke perputakaan sekolahnya. Pentingnya pengelolaan perpustakaan sekolah ini diharapkan dapat membantu sekolah agar kegiatan berkunjung ke perpustakaan menjadi kebiasan yang baik dan perpustakaan menjadi aktif. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bantuan kepada sekolah dalam hal ini Sekolah Dasar untuk dapat mengelola perpustakaan tidak hanya dalam segi administrasi tapi juga pengelolaan agar para siswa Sekolah Dasar merasa tertarik untuk datang ke perputakaan sekolahnya. Manfaat Melihat tujuan dari program ini untuk memberikan pengetahuan tambahan serta bantuan kepada sekolah dan siswa mengenai pengelolaan perpustakaan. Pentingnya pengelolaan perpustakaan sekolah ini dapat membantu sekolah agar kegiatan berkunjung ke perpustakaan menjadi kebiasan yang baik dan perpustakaan menjadi aktif. Sasaran Adapun sasaran dari program ini ialah pengelola perpustakan sekolah yang berada di Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 35

25 5. Program Kerja 5 (Bidang Kesehatan Masyarakat) Judul Kegiatan Membangun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Latar Belakang Kegiatan Fakta saat ini menunjukan masih rendahnya kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada saat penting dalam masyarakat yaitu sebelum makan 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya 6%. Hal ini membuktikan masih belum adanya kesadaran mencuci tangan guna mencegah penyebaran penyakit. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan. Berdasarkan penelitian Rabie dan Curtis (2005) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dapat menurunkan CTPS menurunkan insiden diare, menurunkan transmisi ISPA 30% selain itu menurut UNICEF: CTPS menurunkan 50% insiden Avian. Bersadarkan hal tersebut maka pentingnya perilaku mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pemahaman siswa SD mengenai cara mencuci tangan yang baik dengan 6 tahapan mencuci tangan untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang mencuci tangan serta memotivasi siswa SD untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan khusus dari kegiatan ini ialah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian CTPS. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 36

26 2. Untuk mengetahui manfaat dari CTPS. 3. Untuk mengetahui langkah-langkah CTPS yang baik dan benar. 4. Untuk mau meningkatkan kesadaran CTPS. 5. Untuk mau menerapkan CTPS di kehidupan sehari-hari. Manfaat 1. Siswa mengetahui pengertian CTPS. 2. Siswa mengetahui manfaat dari CTPS. 3. Siswa mengetahui langkah-langkah CTPS yang baik dan benar. 4. Siswa mau meningkatkan kesadaran CTPS 5. Siswa mau menerapkan CTPS di kehidupan sehari-hari. Sasaran Siswa kelas V dan VI di SD Negeri 6 6. Program Kerja 6 (Bidang Peningkatan Produksi) Judul Kegiatan 1 Optimalisasi Manajemen Produksi Ternak Sapi pada Kelompok Ternak Latar Belakang Kegiatan Indonesia merupakan Negara agraris yang memiliki banyak potensi. Jika di bidang peternakan Bali merupakan Negara yang maju dalam peternakan. Peningkatan dalam beternak merupakan salah satu indicator yang perlu diperhatikan karena permintaan akan protein hewani setiap tahun terus meningkat. Manajemen produksi ternak pada kelompok ternak dapat dilakukan melalui pemberian vitamin, obat cacing, dan spraying untuk mencegah infeksi parasit terhadap parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit dan meminimalisir infestasi parasit terhadap ternak. Selain itu kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pembekalan secara langsung ke lapangan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak yang baik. Tujuan Adapun berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari kegiatan ini ialah peningkatan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan hewan dan memperoleh informasi baru mengenai ilmu tentang peternakan. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 37

27 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan ialah kesehatan ternak sapi pada kelompok ternak di tetap terjaga dengan baik, produksi pangan di dapat berjalan lebih optimal, dapat meningkatkan pengetahuan peternak mengenai pengendalian penyakit di. Sasaran Kelompok-kelompok peternak di. 7. Program Kerja 7 (Bidang Peningkatan Produksi) Judul Kegiatan Penyuluhan Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman Kakao untuk Meningkatkan Produksi Kakao di. Latar Belakang Kegiatan Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi. Pendapatan dari penjualan hasil tanaman kakao yang saat ini sangat menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian para petani kakao dirasa merupakan peluang yang sangat besar. Banyaknya keluhan dari para petani kakao yang tanaman kakao nya diserang hama dan penyakit yang mengakibatkan para petani gagal panen dan merugi. Oleh karna itu mengetahui cara mengatasi Hama dan Penyakit pada tanaman Kakao adalah salah satu cara untuk meningkatkan tingkat produksi hasil tanaman kakao. Dengan meningkatnya hasil produksi kakao, maka taraf perekonomian para petani kakao dapat meningkat. Melalui penyuluhan ini diharapkan nantinya para petani kakao dapat mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit pada tanaman kakao agar nantinya hasil produksi dari para petani kakao dapat meningkat. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 38

28 Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat yang diharapkan dari program ini sesuai dengan tujuan yang telah disusun adalah : 1. Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan potensi nya di bidang Perkebunan. 2. Tumbuhnya kesadaran masyarakat kelurahan akan potensi nya di bidang perkebunan khususnya pada hasil Kakao 3. Meningkatnya pemahaman tentang pemeliharaan perkebunan kakao di. Sasaran Adapun sasaran dari program kerja ini ialah kelompok petani Kakao di Program Bantu Non Tema 1. Program Kerja Judul Kegiatan Perbantuan acara HUT RI pada tanggal 17 Agustus 2016 di Latar Belakang Kegiatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia merupakan salah satu momentum dalam peningkatan semangat nasionalisme serta cinta tanah air. Suatu momen bagi anak bangsa untu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Generasi muda sebagai penerus bangsa perlu terus dibentuk karakternya dalam rasa cinta tanah air, maka dari itu penting adanya generasi muda untuk turut ambil bagian dalam kegiatan ulang tahun kemerdekaan RI ini. Momentum ini merupakan kilas balik bagi perjuangan membentuk dan mempersatukan seluruh komponen masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membentuk suatu bangsa yang mandiri. Berbagai perayaan dilaksanakan guna menyambut HUT RI tiap tahunnya. Tujuannya tidak lain adalah menggalang kerjasama dan interaksi tiap lapisan masyarakat, meningkatkan semangat dan solidaritas dalam bentuk berbagai kegiatan yang telah disepakati bersama. Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 39

29 2.5 Jadwal Pelaksanaan Program 1. Upaya Pengembangan dan Konservasi Sumber Daya Air serta Perbaikan Sistem yang telah ada NO. KEGIATAN LOKASI 1 Briefing dan Pembagian Tugas Perizinan pihak Diskusi dengan Lembaga Pengelola Air di Survey lokasi sumber daya air dan sistem intalasi SPAM Dokumentasi Minggu I Minggu II MHS Aksi Tematik (Pembersihan Dearah Sumber Air) Aksi Tematik (Pengecekan dan Perbaikan Sistem SPAM) Dokumentasi Aksi Tematik Lanjutan (Pembersihan Dearah Sumber Air) Aksi Tematik Lanjutan (Pengecekan dan Perbaikan Sistem SPAM) Minggu III Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 40

30 Dokumentasi Total Mereview AD/ART serta penguatan organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk peningkatan administratif kelurahan NO. KEGIATAN LOKASI 1 Briefing dan Pembagian Tugas Perizinan pihak Diskusi dengan Lembaga Pengelola Air di Dokumentasi Minggu I Minggu II MHS Mendata warga pengguna SPAMDes Dokumentasi Minggu III Pelaporan hasil review AD/ART SPAM Diskusi pembuatan AD/ART terbaru guna penguatan organisasi swadaya SPAM Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 41

31 Dokumentasi Total Pembentukan sistem iuran organisasi swadaya SPAMDes di sebagai bentuk penguatan organisasi NO. KEGIATAN LOKASI 1 Briefing dan Pembagian Tugas Perizinan pihak Diskusi dengan Lembaga Pengelola Air di Dokumentasi Minggu I Minggu II MHS Diskusi pembentukan iuran sebagai bagian dari AD/ART Dokumentasi Total Mereview Peta Jaringan SPAMDes di sebagai bagian dari peningkatan administrasi NO. KEGIATAN LOKASI Minggu I MHS Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 42

32 1 2 Briefing dan Pembagian Tugas Perizinan pihak Diskusi dengan Lembaga Pengelola Air di Dokumentasi Melakukan pengecekan dan penelusuran jaringan SPAM Dokumentasi Minggu II Minggu III Melakukan penggambaran Peta Jaringan SPAM Dokumentasi Total Pengadaan Tempat Sampah Komunal di Tiap Wilayah NO. KEGIATAN LOKASI 1 Briefing dan Pembagian Tugas Minggu I MHS Laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm 43

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor: 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM BAB IV DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 4.1 Program Pokok Tema Bidang Interdisipliner (PKP) 1. Upaya Penanganan Sampah dalam Lingkungan Pemukiman Kumuh dan Kawasan Sekitar Sampah merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM

BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM BAB III DESKRIPSI RENCANA PROGRAM 1. Program Pokok Tema 1.1 Bidang Interdisipliner Judul Kegiatan 1 (PKP) Mengembangkan hasil IMAP terkait dengan tata ruang pemukiman untuk memenuhi kebutuhan dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib. 1.2 Lokasi Kegiatan Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pulukan merupakan salah satu kawasan yang asri di Pulau Bali. Desa Pulukan merupakan salah satu bagian dari kecamatan Pekutatan dan berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Desa Kaliakah terletak di wilayah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Desa Kaliakah adalah salah satu desa dari sembilan desa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema Dan Program a. Tema Tema yang diangkat dalam kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yaitu Melalui KKN PPM Periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Kegiatan Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor : 156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana,

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Tema Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi Untuk Mengembangkan Potensi Desa Sulangai. Dengan tema pengembangan potensi Desa Sulangai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menekankan pada praktik-praktik kesehatan (Wong, 2009). Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menekankan pada praktik-praktik kesehatan (Wong, 2009). Di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mempertahankan kesehatan anak merupakan tanggung jawab orang tua, namun demikian sekolah-sekolah umum dan departemen kesehatan telah berkontribusi dalam upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali PENDAHULUAN A. Tema Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat B. Judul Optimalisasi Potensi Pertanian Melalui Pemberdayaan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Desa Duda Utara

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN A. Judul Tema KKN Tematik PKP Sebagai Wujud Pengabdian Mahasiswa Guna Mewujudkan Desa Buruan Sebagai Desa Peduli Lingkungan. B. Lokasi Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,

Lebih terperinci

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH II. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 01. A. KEBIJAKAN PROGRAM Pada Urusan pilihan Pertanian diarahkan pada Peningkatan produksi pertanian dan pemberdayaan petani lokal serta peningkatan akses modal dan

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif). 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN 3.1. Enabling And Sustainability Aspect 3.1.1 Aspek Non Teknis 1) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Isu strategis aspek Kebijakan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KONDISI SANITASI DI KAWASAN KUMUH Permukiman Kumuh adalah

Lebih terperinci

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Meningkatkan Potensi Pertanian Bali dan Kesejahteraan Para Abdi Bumi Melalui Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN 4.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota A. Visi Visi sanitasi kota Mamuju dapat di rumuskan sebagai berikut : Mewujudkan Lingkungan yang bersih

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya air adalah salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup. Dari jumlah air yang ada di bumi, 97 persennya adalah

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB II Rencana Kegiatan KKN-PPM

BAB II Rencana Kegiatan KKN-PPM BAB II Rencana Kegiatan KKN-PPM 1.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan ini adalah: Tabel 1. Identifikasi Permasalahan No Permasalahan Lokasi Sumber

Lebih terperinci

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Jumlah Jumlah Jml Tempat

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK 6.1 Strategi Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Banyumas Pada Bab sebelumnya yakni Bab Strategi dan Rencana Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prasarana kota berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya perkotaan dan merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini, kualitas dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan sistem pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan Bab 4 Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan 31 IV.1. Pengantar Bagian ini memaparkan hasil penelitian, meliputi hasil analisis dan pembahasan. Analisis dilakukan terhadap data-data berkaitan dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 143, 2001 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Pembangunan sanitasi sekarang ini masih berjalan lambat karena dipengaruhi oleh beberapa hal. Sanitasi merupakan kebutuhan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman Program Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dan Perguruan Tinggi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur Permukiman Desa: Bantang Kecamatan: Kintamani Kabupaten:

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Bab ini merupakan strategi sanitasi kota tahun 2013 2017 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran/target serta strategi sub sektor persampahan, drainase, air limbah serta aspek PHBS. Penjelasan masingmasing

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema TEMA: Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi dan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Potensi 2.2 Program 2.2.1 Program Pokok Tema : 1. Bidang

Lebih terperinci

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Program : Program pokok dan Program Bantu 1) Progam pokok Program Pokok Tema: 1. Pembuatan plang jalan dan slogan penunjuk

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN 68 BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2031 I. UMUM 1. Faktor yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dinamika perkembangan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI 3.1, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tabel 3.1,sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembngan Air Limbah Domestik Tercapainya peningkatan cakupan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( ) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) Bagian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Perencanaan pengembangan drainase di wilayah Kota Batam khususnya di Kecamatan Batam Kota sangatlah kompleks. Banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN 4.1 Sasaran dan Arahan Penahapan Pencapaian 4.1.1 Air limbah 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah 2. Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Tembuku merupakan salah satu kawasan sejuk yang terdapat di pulau Bali yang terdiri dari 6 desa/kelurahan. Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tembuku adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara.disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan kabupaten Bangli, dan di sebelah selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan asyarakat (KKN-PP) merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk dapat melatih diri dalam proses belajar pendewasaan dan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tembuku Guna Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Produktif. 1.2.

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang

Lebih terperinci

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA Ipak Neneng Mardiah Bukit 1*, Yusri Nadya 2 dan Sumarni 3 1,2,3 Universitas Samudra, Jl. Gp. Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, Kota

Lebih terperinci

1. Sub Sektor Air Limbah

1. Sub Sektor Air Limbah 1. Sub Sektor Air Limbah Permasalahan mendesak Tujuan Sasaran Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan Praktek BABS saat ini 23% 1.Menyusun perda/perbup mengenai Penyusunan Perda/Perbup Konstruksi,

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016 WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH M.Adam MT, Nurhidayati, Ade Suhendra dan Robi Putra Mahasiswa Universitas Muara Bungo Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Desa Amerta Bhuana merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Selat yang terletak kurang lebih 2,5 Km dari Kecamatan Selat, dengan Luas Wilayah 460,90 Ha. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman Desa memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013 BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Program pengembangan sanitasi saat ini dan yang akan di rencanakan berdasar pada kajian yang telah dilakukan sebelumnya pada Buku Putih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif. 1.2 Tema Kegiatan Meningkatkan Rasa Kebersamaan Desa Petak Kaja Guna Menciptakan Desa

Lebih terperinci

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA Hari/Tanggal : Jumat / 2 Mei2014 Tempat : Ruang Rapat Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Jl. Mayor Sugianyar No.3 Negara Pimpinan rapat : I Ketut

Lebih terperinci

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Lampiran E: Deskripsi Program / Kegiatan A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya Nama Maksud Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu

Lebih terperinci

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Dari hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap sub-sektor sanitasi maka telah dirumuskan tentang tujuan, sasaran dan strategi. Tujuan

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampah merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Selain itu, sampah juga berpotensi besar menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program

Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program Pechakucha #14 Oleh: Auliya Ul Fikry Staf Subdit Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Program MENJAGA KELESTARIAN AIR DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH DENGAN PENERAPAN ALTERNATIF TEKNOLOGI SEDERHANA Kementerian

Lebih terperinci

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT

BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT BAB III RENCANA KERJA MASYARAKAT 3.1 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan Di Tingkat Masyarakat 3.1.1 Jenis Pelatihan Tabel 3. 1 Rencana Pelatihan Masyarakat Jenis pelatihan Tujuan Total Peserta Pelaksana/

Lebih terperinci

BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO. NAMA KEGIATAN 1 Penguatan kinerja badan kelembagaan pengelola SPAM Desa di Desa Pekutatan 2 Pembersihan waduk di pipa utama SPAM Desa 3 Review AD/ART Bulan JULI AGUSTUS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1 Enabling and Sustainibility Aspect 3.1.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Berdasarkan analisa SWOT ditemukan isu strategis pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Ria Arafiyah Universitas Negeri

Lebih terperinci

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembangunan nasional secara umum adalah membangun bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam alinea

Lebih terperinci

No Permasalahan Lokasi Sumber

No Permasalahan Lokasi Sumber 1. Rencana Kegiatan KKN PP 2.1 Identifikasi asalah No Permasalahan Lokasi Sumber (P//D)* 1 Kurang aktifnya organisasi karang taruna desa dan kurang jelasnya fungsi karang taruna di desa 2 Kelompok tani

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) URUSAN Wajib 1. Bidang Pendidikan 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini Blok Cipari 175.000.000 APB Desa, APBN Pusat 2015 Kegiatan : Pembangunan gedung sekolah 2. Program

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TEMA Pemberdayaan dan Peningkatan Potensi Bidang Pertanian dan Perkebunan dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tiga. 1.2. LOKASI Desa Tiga, Kecamatan Susut,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN

BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN BAB IV PENUTUP 4.1 SIMPULAN 4.1.1 Bidang Prasarana Fisik Program kerja yang dilaksanakan pada Bidang Prasarana Fisik (PF) di Desa Sulangai dibagi menjadi 2 yaitu program kerja pokok dan program kerja bantu.

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis

No Permasalahan Lokasi. pemanfaatan limbah serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis II. RENCANA KEGIATAN KKN-PPM 2.1 Permasalahan Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara pada perangkat desa serta masyarakat ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan di

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 1.1. LATAR BELAKANG BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Perumusan tujuan, sasaran, dan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa sektor pertanian mempunyai peran yang sangat strategis

Lebih terperinci

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA POLICY BRIEF 07 Juli 2017 UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA EXECUTIVE SUMMARY Masalah pengelolaan sampah di Surabaya bukan lah sebuah

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci