PENTINGNYA MEDIA VISUAL DALAM MERANCANG MATERI YANG EFEKTIF
|
|
- Hartono Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENTINGNYA MEDIA VISUAL DALAM MERANCANG MATERI YANG EFEKTIF Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd OLEH : 1. I Made Murdiasa Nim Ni Made Wiratini Nim Ni Nyoman Lestari Nim Putu Ayu Ida Wijayanti Nim Suparti Nim PASCASARJANA INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR 2017
2 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, serta atas bimbingan dari Bapak Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H selaku dosen Kajian Teknologi Pendidikan kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Kami menyusun tugas ini karena didorong oleh kewajiban kami sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan, baik kegiatan yang dilakukan di dalam kelas maupun tugas-tugas yang harus kami kerjakan di rumah. Makalah ini kami susun dari berbagai sumber yangtelah mendiskusikannya secara bersama-sama. Kami sadari bahwa karya tulis ini masih terlalu sederhana dan banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami memerlukan saran dan kritik anda terutama dosen mata kuliah landasan pembelajaran yang dapat membangun minat pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Om Santih, Santih, Santih Om Denpasar, Maret 2017 i
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 pendidikan memiliki fungsi dan tujuan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan tujuannya yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, sehingga proses tersebut dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Proses belajar ini dapat menimbulkan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perkembangan teknologi yang pesat sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan. Perkembangan teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan baik yang memiliki dampak positif maupun negatif. Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini perlu dilakukan agar proses pembelajaran tidak terkesan kurang menarik, monoton dan membosankan sehingga akan menghambat terjadinya transfer of knowledge. Oleh karena itu peran media dalam proses pembelajaran menjadi penting karena akan menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. Media adalah alat yang dipergunakan dalam menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif, dan dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. 1
4 Makalah ini kami membahas tentang salah satu media pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan disampaikan pada peserta didik. Pendidik sebagai penyampai pesan-pesan pendidikan sangat perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses belajar mengajar dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, kami memperoleh beberapa rumusan masalah yang nantinya akan kami bahas dalam bagian pembahasan makalah ini, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan media visual? 2. Apafungsi dan manfaat pengajaran media visual? 3. Bagaimana penggunaan dan pengembangan media berbasis visual? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari media visual. 2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat pengajaran media pembelajaran. 3. Untuk mengetahui penggunaan dan pengembangan media berbasis visual. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi tentang pengertian dari media visual. 2. Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi dan pemahaman tentang manfaat dari penggunaan media pembelajaran. 3. Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi dan memberikan contoh-contoh dari penggunaan dan pengembangan media berbasis visual. 2
5 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Dari Media Visual Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata Media merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar. Gerlach & Ely (dalam Azhar Arsyad 2003:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). Association for Education and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan HEINICH, dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai the term refer to anything that carries information between a source and a receiver.marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. (httpjournal.uny.ac.idindex.phpjpakunarticleview949). 3
6 Sementara Media visual dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan dari pendidik terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran yang berupa gambar representasi, diagram, peta, dan grafik Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Fungsi Media Pembelajaran Keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat ditentukan oleh cara atau metode apa yang dipergunakan oleh pendidik dan juga apa media atau alat perantara yang dipergunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan pesan pembelajarannya tersebut. Azhar Arsyad (2002:15) menuliskan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2002:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Sejalan dengan hal tersebut, Yunus (dalam Azhar Arsyad, 2002:16) mengatakan bahwasanya media pengajaran paling besr pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Selanjutnya, Ibrahim (dalam Azhar Arsyad, 2002:16) juga menyatakan bahwa media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuann pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran. Menurut Levie & Lentz (dalam Azhar Arsyad, 2002:16) terdapat empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. a. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. b. Fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, karena gambar aau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. 4
7 c. Fungsi kognitif media visual dapat dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris media pengjaran terlihatdari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Dengan demikian maka media berfungsi untuktujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efekif Manfaat Media Pembelajaran Segala media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, pastinya akan memberikan manfaat dalam penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik. Meskipun banyak keuntungan dari penggunaan media dalam pembelajaran, namun penerimaan dan pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran berjalan cukup lambar. Azhar Arsyad (2002:22-23) menuliskan bahwa Kemp & Dayton telahmengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran langsung yaitu: 1. Penyampaian media menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. 2. Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. 5
8 4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan da nisi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa. 5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integritas kata dan gambar sebagai media pengajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. 6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pengajaran dirancang untuk penggunaan secara individu. 7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif; Sudjana & Rivai (dalam Azhar Arsyad, 2002:25) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran; 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturankata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebaba tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Encyclopedia of Educational Research dalam Azhar Arsyad (2002:25) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut 1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 6
9 4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa manfaat dari penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: 1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; dengan menampilkan gambar, foto, video, film, mikroskop, slide, dll 4. Meberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungankunjungan ke museum atau kebun binatang Penggunaan Media Visual dalam rancangan materi efektif Satu hal yang pasti dan perlu diingat media pengajaran adalah bahwa media merupakan alat yang mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Terkait dengan penggunaan media berbasis visual ini, bahwa media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan mampu menghubungkan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Dalam hal merancang materi pembelajaran yang efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks 7
10 yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) tersebut untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Berbagai macam bentuk dari media visual yang dapat dipergunakan dalam proses pengajaran antara lain berupa: 1. Gambar refresentasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; 2. Diagram yaitu yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; 3. Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; dan 4. Grafik seperti table, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka. Ada beberapa prinsip yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual yaitu: a. Visual dibuat sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati, karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan; b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik; c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi; d. Mengulangi sajian visual dan melibatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat; e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, seperti dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan; f. Hindari visual yang tak berimbang; g. Tekankan kejelasan dan ketetapan daam semua visual; h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca; i. Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks; 8
11 j. Visual untuk mengkomunikasikan gagasan akan efektif apabila: jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, jumlah aksi terpisah yang penting pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, semua obyek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda; k. Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan mudah dibedakan dari unsurunsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi; l. Caption harus disiapkan terutama untuk (1) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual seperti lumpur, kemiskinan, (2) memberi nama orang, tempat, atau obyek (3) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa yang orang dalam gambar tersebut sedang kerjakan, pikirkan, atau katakana; m. Warna harus digunakan secara realistik; dan n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. Penggunaan media visual dalam suatu proses pembelajaran sangatlah penting, namun bila penggunaan media visual tersebut dirasa belum maksimal, maka guru dapat melakukan pengembangan sendiri terhadap media tersebut. Secara sederhana pengembangan media visual ini dapat dikerjakan sendiri oleh guru. Untuk melakukan pengembangan suatu media dalam pengajaran, guru harus mengetahui dan menentukan terlebih dahulu jenis media yang akan dipergunakan. Bila pendidik hendak menggunakan media visual dalam proses pengajaran, maka guru sebaiknya melakukan pengembangan terkait dengan media visual dalam merancang materi pengajaran agar menjadi efektif. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hamper menyamai kenyataan dari sesuatu obyek atau situasi. Sementara grafik merupakan representasi simbolis dan artistic sesuatu obyek atau situasi. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik tersebut, dengan cara mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau ide-ide yang timbul, merencanakannya dengan 9
12 seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasiobyek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media pengajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang professional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual. Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain yang ada di sekitar kita seperti majalah, iklan, papan informasi, maka kita akan menemukan banyak gagasan atau ide untuk merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Tataan elemen-elemen tersebut harus dapat menampilkan visual yang dapat dimengerti, terang/dapat dibaca dan dapat menarik perhatian, sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya. Dalam proses penataan tersebut, harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, diantaranya: kesederhanaan, keterpaduan, penekanan dan keseimbangan. Selain itu terdapat pula unsur-unsur keseimbangan yang harus dipertimbangkan yaitu bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna. Kesederhanaan yaitu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan pesan itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi kedalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya antara lima belas sampai dengan dua puluh kata). Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana, dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti. Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen tersebut harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan atau satu kesatuan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan membatu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. Penekanan dalam pengembangan rancangan media pembelajaran, meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. 10
13 Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting. Keseimbangan, dalam pengembangan media visual ini, bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan, meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan yang keseluruhnnya simetris disebut kesimbangan formal. Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun, oleh karena itu keseimbangan formal cenderung tampak statis. Sebaliknya keseimbangan informal tidak keseluruhannya simetris memberikan kesan dinamis dan dapat menarik perhatian. Pengembangan visual dengan keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan untuk bereksperimen dari perancang visual. Bentuk, bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh kerena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan. Garis, garis dipergunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari sesuatu urutan-urutan khusus. Tekstur, terkstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapa digunakan untuk penekanan suatu unsur, seperti halnya warna. Warna, warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus dipergunakan dengan hati-hati, untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan. Disamping itu, warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respon emosional tertentu. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna yaitu (1) pemilihan warna khusus yaitu merah, biru, kuning, dan sebagainya. (2) nilai warna yaitu tingkat ketebalan dan ketipissan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut (3) intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan. Gambar dimaksudkan di sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan sketsa atau gambar garis. Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa, seperti gambar jadi, gambar garis, strip story, papan kantong dan fotografi. 11
14 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarka uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah penting, dan dapat mempermudah guru dalam penyampaian pesan dan informasi terhadap peserta didik. Penggunaan media visual dapat memberikan dampak yang positif dalam proses pengajaran yaitu siswa dapat lebih mudah memahami dan menerima pesan yang hendak disampaikan oleh guru. Dalam penggunaan media visual Ada beberapa prinsip yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual yaitu: sesederhana mungkin, menekankan informasi sasaran, Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi, Mengulangi sajian visual dan melibatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat, Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, Hindari visual yang tak berimbang, Tekankan kejelasan dan ketetapan daam semua visual, Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca, Visual khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks, Visual untuk mengkomunikasikan gagasan akan efektif, Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi, Caption harus disiapkan, Warna harus digunakan secara realistic, Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. Terkait dengan pengembangan media visual, hal yang perlu diperhatikan yaitu kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Disampung itu terdapat pula unsur-unsur penting yang tidak dapat diabaikan dalam mengembangkan rancangan materi yang efektif dengan mempergunakan media visual yaitu bantuk, garisr, ruang, tekstur dan warna. B. Saran Sebagai seorang calon pendidik maupun para pendidik hendaknya kita selalu menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan perubahan dan pengembangan diri dalam dunia pendidikan.kita hendaknya menggunakan 12
15 multimedia dalam pembelajaran, tidak terpaku hanya pada satu media jasa. Dalam hal pemilihan media tersebut harus tepat dan efektif, sesuai dengan konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan pula dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik, sehingga dapat mendorong terciptanya proses pembelajaran pada diri peserta didik. Para pendidik (guru) juga menggunakan alat bantu mengajar berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta dapat mempertinggi daya serap siswa. 13
16 DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri, Prof., M.Pd Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arsyad M.A Azhar, Prof. Dr Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Nasution TeknologiPendidikan. Jakarta: BumiAksara httpjournal.unnes.ac.idnjuindex.phpjipkarticleview httpjournal.uny.ac.idindex.phpjeearticleview httpjournal.uny.ac.idindex.phpjpakunarticleview949 Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal Penjaminan Mutu, (2016), Sudarsana, I. K. (2016). DEVELOPMENT MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE SPIRITUAL VALUES OF HINDU YOUTH. JIP, 4(2). 14
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar
Lebih terperinciFUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN
FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan Salah satu fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, danlingkungan
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
Lebih terperinciAnnisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN
Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar Pengertian matematika pada dasarnya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini disebabkan karena
Lebih terperinciTUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :
TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM
PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan
Lebih terperinciKata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan peradaban umat manusia. Melalui pendidikanlah pembentukan watak dan peneguhan kepribadian
Lebih terperinciMEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*
MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan akademis dan psikologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan diartikan sebagai suatu proses belajar berupa aktivitas yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinci02. Konsep Dasar Media
02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an menganjurkan manusia untuk beriman dan berilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al- Mujadalah ayat 11: ي أ ه ي اا ذ ل ي ن ا م ن و ا ا ذ اق
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serankaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi sarana yang paling penting dan paling efektif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis, perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan
Lebih terperinciURGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR
URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal terpenting dari suatu bangsa. Karena dengan adanya pendidikan yang mumpuni, akan menjadikan generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti
Lebih terperinci2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan
Lebih terperinciPERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis
PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 2.1 Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran matematika yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif menuntut guru untuk memahami dengan baik
Lebih terperinciLINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA
LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA Nela Rofisian Abstrak: Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi sebagian siswa masih dirasakan sulit untuk dipahami. Hal ini terjadi karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar
Lebih terperinciUNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN
1 UNIT 8 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa saat ini terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran yang mempunyai implikasi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan
BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, berkepribadian mandiri dan bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat indonesia. Pembangunan yang dimaksud disini adalah pembangunan
Lebih terperinciPeranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula
Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubula Mawarni, Huber Yaspin Tandi, Dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.
MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan 1. Pengertian Keterampilan Berhitung Siswa Menurut kamus besar bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Gallery Walk (GW) Secara etimologi, Gallery Walk terdiri dari dua kata yaitu gallery dan walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Sekolah Menengah Pertama oleh Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 1 MEDIA DAN SUMBER
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)
1 JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MARTEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
Lebih terperinciKONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)
17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
Lebih terperinci2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. SMK mempunyai peranan penting dalam menyiapkan dan mengembangkan Sumber
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument
6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
Lebih terperinciMacam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran
Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN
116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan pokok Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciPENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Milla Anggamala Supriatna 1 ABSTRAK Alat permainan yang edukatif dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatkan kualitas pendidikan harus selalu diusahakan dari waktu ke waktu baik dari segi sarana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Suatu proses belajar harus ada interaksi anatara siswa dan guru. Hal ini harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa
Lebih terperinci