Peran MSDM Strategik Dalam Pengembangan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Petrokimia
|
|
- Shinta Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 162 Peran MSDM Strategik Dalam Pengembangan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Petrokimia Sadikin Kuswanto Mahasiswa Program Doktor Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Sjafri Mangkuprawira Dosen Program Doktor Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Setiadi Djohar Mahasiswa Program Doktor Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Aji Hermawan Mahasiswa Program Doktor Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor ABSTRACT It is very important in today s challenging environment for a company to be able to survive and win competition in the market. A company is required to have a strategic business plan that is supported by a functional strategic business plan, and one of the critical functions is Human Resources (HR). Many companies position the HR function only as a personnel administration and in addition, the HR professionals also do not have enough understanding on how to maximize their effectiveness of their roles in the company. The question is what are the HR roles required in order to give support, be beneficial, and maximize the potential and value for a company. This case study research is focusing on a petrochemical industry company. The research found that all companies were doing their regular and continuous strategic HR business plan whereby the HR functions played in their role similarly are balanced in four roles. These are described based on the highest percentage to the lowest percentage: role as an administrative expert (27.2%), employee champion (25.2%), change agent (23.9%), and strategic partner (23.7%). Keywords: Strategic Business Plan, HR Role, Company I. Pendahuluan Dalam suatu organisasi bisnis, diperlukan manajemen pengelolaan bisnis yang dapat menunjang operasional organisasi dalam menghadapi tantangan-tantangan dan dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Salah satunya melalui peningkatan kompetensi dan
2 163 peran dari fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan jiwa (soul) dari organisasi. Banyak perusahaan memberi porsi tugas, tanggung jawab, dan kewenangan fungsi SDM belum sampai pada tahapan menjadi mitra strategis bagi perusahaan (Majalah Swa Sembada, 2008). Salah satu faktor dominan penyebabnya adalah kurangnya pemahaman, baik manajemen perusahaan maupun manajer yang bertanggung jawab dalam fungsi SDM mengenai peran manajemen SDM (MSDM) di dalam organisasi. Faktor lainnya adalah kurangnya pemahaman manajer SDM mengenai kegiatan bisnis perusahaan dan strateginya, sehingga tidak ada keterkaitan yang erat antara strategi SDM dengan strategi perusahaan. Perencanaan strategi SDM tidak dilakukan dengan proses yang baik telah menjadikan fungsi SDM tidak strategik, sehingga fungsi SDM tidak dapat memberikan banyak nilai tambah bagi organisasi. Dalam penelitian ini, model peran MSDM yang dipilih adalah model yang dikembangkan oleh Ulrich (1997), yakni (1) peran MSDM sebagai strategic partner, (2) peran MSDM sebagai change agent, (3) peran SDM sebagai employee champion, dan (4) peran MSDM sebagai administrative expert untuk digunakan membangun peran MSDM strategik sesuai dengan perusahaan industri petrokimia. Peran SDM strategik fokus pada aligning strategi SDM dan praktiknya dengan strategi bisnis (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007) yang juga harus sesuai dengan kondisi turbulensi lingkungan, maka disebut strategic partner. Sedangkan deliverable dari manajemen SDM strategik adalah merupakan eksekusi dari strategi. SDM menjadi strategic partner apabila berpartisipasi dalam proses penentuan strategi bisnis, ketika SDM mengubah strategi menjadi tindakan dan ketika dirancang praktik human resources (HR) yang selaras (align) dengan strategi bisnis. Tindakan utama dari manajemen SDM strategik adalah bagaimana menerjemahkan strategi bisnis menjadi prioritas SDM (Ulrich, 1997). Peran administrative experts menjelaskan bahwa SDM dan manajer lini lainnya harus mempelajari bagaimana cara yang lebih efisien dalam melakukan pekerjaan. Upaya ini sering dinamakan dengan reengineering, dan termasuk reengineering fungsi SDM (Ulrich, 1997). Peran employee champion membuat kontribusi karyawan menjadi isu kritis bisnis dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak produk dengan input karyawan yang lebih sedikit. Kontribusi karyawan naik ketika karyawan merasa bebas untuk membagikan idenya, ketika merasa individu kunci di perusahaan memiliki ketertarikan, dan ketika merasakan adanya hubungan yang bernilai dengan perusahaan (Ulrich, 1997). Peran change agent menjadikan SDM sebagai change agents mengembangkan kapabilitas perusahaan untuk menangani perubahan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Bagaimana proses penyusunan rencana bisnis SDM? 2. Bagaimana peran MSDM strategik pada perusahaan industri petrokimia? 3. Bagai mana peran MSDM yang sesuai dengan perusahaan industri petrokimia? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyusunan rencana bisnis SDM, menganalisis peran MSDM strategik pada perusahaan industri petrokimia, dan merancang peran MSDM strategik yang sesuai dengan perusahaan industri petrokimia.
3 164 II. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan pada kurun waktu April 2008 hingga Juli 2009 pada tujuh perusahaan dengan jenis industri petrokimia yang berada di Indonesia, khususnya yang memiliki fasilitas produksi (pabrik) di lokasi kota Cilegon, Banten, baik perusahaan berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Observasi lapangan. 2. Daftar kuesioner bersifat tertutup yang dikembangkan oleh Ulrich (1997), dimodifikasi, serta digunakan untuk mengarahkan pertanyaan dan mendapatkan jawaban yang dapat ditabulasi dan digunakan untuk mengukur peran MSDM strategik pada perusahaan yang dipilih. 3. Wawancara mendalam dilakukan dengan pihak internal perusahaan. Pihak-pihak yang terlibat berasal dari eksekutif perusahaan pada posisi manajer senior ke atas yang menduduki jabatan kunci. 4. Diskusi kelompok terfokus dalam kelompok kecil yang dipilih oleh peneliti merupakan kelanjutan dari proses wawancara mendalam terhadap pejabat di dalam perusahaan. Responden karyawan perusahaan dipilih berdasarkan senioritas jabatannya di dalam perusahaan, yakni posisi manajer senior ke atas sampai direktur adalah responden kuesioner sejumlah 33 orang, wawancara mendalam 21 orang, dan diskusi kelompok terfokus berjumlah 28 orang. Kuesioner sudah dirancang sedemikian rupa oleh Ulrich (1997) dengan jumlah 40 pertanyaan. Dari 40 pertanyaan itu terdapat pertanyaan yang diacak menjadi 4 kelompok yang masing-masing berjumlah 10 pertanyaan, di mana setiap kelompok pertanyaan mewakili satu peran, sehingga keseluruhannya menjadi empat peran berikut: 1. Peran strategic partner, pertanyaan nomor 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33, dan Peran administrative expert, pertanyaan nomor 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30, 34, dan Peran employee champion, pertanyaan nomor 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, 31, 35, dan Peran change agent, pertanyaan nomor 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, dan 40. Responden diminta untuk memilih satu dari lima pilihan jawaban berikut: 1 = sangat rendah 2 = rendah 3 = rataan 4 = tinggi 5 = sangat tinggi Jawaban setiap responden dikategorikan dan dijumlahkan, sehingga didapat nilai pada setiap peran. Selanjutnya jawaban responden dalam satu perusahaan digabung dan dijumlahkan, sehingga didapatkan nilai pada setiap peran yang mewakili perusahaan. Dari nilai pada setiap peran ini dibagi dengan jumlah seluruh nilai peran
4 165 dan dikali dengan seratus, sehingga didapatkan nilai persentase dari setiap peran. Analisis berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut di atas, dilengkapi juga dengan data hasil wawancara mendalam serta hasil diskusi kelompok terfokus dari setiap perusahaan. Data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis untuk merancang peran MSDM strategik sesuai dengan perusahaan industri petrokimia. Analisis dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan analisis terhadap proses penyusunan rencana bisnis SDM. 2. Melakukan analisis terhadap peran MSDM strategik dalam perusahaan pada tujuh perusahaan industri petrokimia berdasarkan model peran MSDM yang diperkenalkan oleh Ulrich (1997) yang telah dimodifikasi. III. Hasil Penelitian PT. Polyprima Karyareksa (Polyprima) adalah produsen utama Purifed Terephthalic Acid (PTA). Sebagai salah satu divisi di dalam perusahaan Polyprima, divisi SDM telah menunjukan peran yang sesuai dalam proses penyusunan rencana bisnis SDM, di mana proses penyusunan diawali dengan menganalisis situasi turbulensi lingkungan di luar organisasi SDM dan mengukur kekuatan dan kelemahan di dalam divisi SDM. Berikutnya memahami misi dan target perusahaan dan selanjutnya diturunkan menjadi target divisi SDM. Hal ini menggambarkan sebagian pendapat Mello (2002) mengenai hubungan strategik bisnis dengan aktifitas MSDM strategik. Hasil jawaban responden pada Tabel 1 menunjukan bahwa peran MSDM di Polyprima lebih menonjol pada peran employee champion dan administrative expert yang memiliki nilai persentase hampir sama. Tabel 1. Persentase peran MSDM Polyprima Expert Champion Total Persentase PT. Polypet Karyapersada (Polypet) menetapkan divisi untuk turut ambil bagian penting dalam penyusunan strategi perusahaan. Kondisi ini sesuai dengan yang dimaksud dengan peran Divisi SDM sebagai strategic partner oleh Ulrich (1997). Proses penyusunan rencana bisnis dan strategi SDM dilakukan sekali dalam setahun menjelang akhir tahun. Proses ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan yang dituangkan dalam prosedur manajemen mutu. Jawaban responden Polypet pada Tabel 2 mengenai peran MSDM strategik menunjukan persentase lebih dominan pada administrative expert dan employee champion. Peran sebagai administrative expert yang diterapkan oleh SDM Polypet
5 1662 adalah melakukan pengembangan terus-menerus pada proses bisnis dengan konsep penyederhanaan dan berkontribusi aktif untuk meningkatkan efisiensi biaya. Tabel 2. Persentase peran MSDM Polypet Expert Champion Total Persentase PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (Mitsubishi) mengawali proses penyusunan rencana bisnis SDM dengan rapat internal SDM, di mana Direktur Administrasi memaparkan dan menjelaskan target yang ditetapkan perusahaan dalam rencana bisnis perusahaan dan memberikan arahan sehubungan dengan penyusunan rencana bisnis dan strategi SDM. Proses ini menggambarkan hubungan strategik bisnis dengan aktifitas SDM strategik (Mello, 2002), walaupun ini dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak prosedural. Proses berikutnya membuat indikator keberhasilan dari setiap kegiatan yang disertai dengan anggaran yang dibutuhkan. Rencana evaluasi kinerja dijadwalkan secara rutin untuk melihat perjalanan pelaksanaan rencana bisnis, apakah sudah sesuai dengan yang ditargetkan, serta apakah perlu dilakukan penyesuaian dan koreksi. Persentase jawaban 4 responden Mitsubishi pada Tabel 3 menunjukan bahwa peran administrative expert sangat menonjol, disusul dengan peran change agent. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh gaya manajemen Jepang yang sangat kuat dalam hal administrasi dan sistem manajemen yang cenderung bersifat birokrasi. Tabel 3. Persentase peran MSDM Mitsubishi Expert Champion Total Persentase PT. Tri Polyta Indonesia Tbk. (Tripolyta) secara periodik dan rutin melakukan perencanaan kerja pada divisi SDM sebagai bagian dari penyusunan rencana bisnis perusahaan. Proses ini dilakukan pada kuartal keempat setiap tahunnya, diawali dengan melakukan analisis capaian kinerja tahun berjalan dan penggunaan anggaran. Hasil analisis menjadi salah satu acuan untuk menyusun rencana bisnis tahun berikutnya. Proses selanjutnya adalah penetapan target kinerja dan strategi
6 pencapaiannya. Rencana bisnis SDM ini dilengkapi dengan anggaran yang diperlukan untuk menunjang kegiatan perusahaan. Jawaban 4 responden Tripolyta pada Tabel 4 mengenai peran MSDM strategik menunjukan persentase lebih dominan pada administrative expert dan disusul dengan strategic partner, walaupun tidak jauh berbeda dengan kedua peran lainnya yang mendapat nilai cukup besar. Tabel 4. Persentase Peran MSDM Tripolyta Expert Champion Total Persentase PT. Chandra Asri (Chandra Asri) melakukan proses penyusunan rencana bisnis SDM sekali dalam setahun pada saat yang sama dengan proses penyusunan rencana bisnis perusahaan dan anggaran, yakni bulan Agustus. Proses diawali dengan melakukan analisis dengan mempelajari capaian kinerja tahun berjalan dan mengukur kekuatan dan kelemahan Divisi SDM, serta tantangan yang ada. Selanjutnya dilakukan analisis situasi turbulensi yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh strategi SDM. Divisi SDM mengadakan rapat koordinasi dengan divisi-divisi lainnya yang terkait dengan Divisi SDM untuk mendapatkan masukan dan menyelaraskan rencana bisnis dan targettarget. Proses ini diikuti dengan penyusunan anggaran. Sedangkan proses pengkajian ulang dilakukan secara periodik setiap tiga bulan sekali oleh direksi bersama manajer divisi. Jawaban 4 responden Chandra Asri pada Tabel 5 mengenai peran MSDM strategik menunjukan persentase yang hampir berbagi rata pada ketiga peran, yakni change agent, administrative expert, dan strategic partner di mana peran change agent menempati posisi sedikit lebih dominan. Tabel 5. Persentase peran MSDM Chandra Asri Expert Champion Total Persentase PT. Asahimas Chemical (Asahimas) melakukan proses penyusunan rencana bisnis SDM mulai pada bulan Oktober sampai dengan November setiap tahunnya, yang diawali dengan melakukan analisis terhadap kinerja tahun berjalan, serta meminta umpan balik dari divisi-divisi lain mengenai rencana pengembangan dan pengelolaan
7 SDM di divisi masing-masing. Satu hal yang juga penting Divisi Administrasi lakukan adalah memahami misi perusahaan jangka pendek dan jangka menengah, untuk dijadikan pedoman dalam merumuskan target Divisi Administrasi. Manajer SDM mengumpulkan data capaian kinerja tahun berjalan, serta catatan pemakaian anggaran dan biaya seluruh Divisi Administrasi dan mempelajarinya untuk menetapkan kebutuhan program, kegiatan operasional, dan anggaran tahun berikutnya. Pengkajian ulang pelaksanaan rencana bisnis dan pencapaian target serta penggunaan anggaran dilakukan secara rutin, baik pada rapat komite manajemen setiap seminggu sekali, maupun rapat biaya yang diadakan sekali dalam sebulan. Jawaban 7 responden Asahimas pada Tabel 6 mengenai peran MSDM strategik menunjukan nilai persentase lebih dominan pada employee champion dan administrative expert, walaupun kedua peran lainnya mendapat nilai cukup besar, sehingga peran MSDM Asahimas hampir dapat dikatakan merata pada ke empat peran. Tabel 6. rataan survei peran MSDM Asahimas Expert Champion Total Persentase Departemen SDM PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI) secara rutin melakukan penyusunan perencanaan kerja dan strategi pada Divisi SDM bersamaan dengan penyusunan rencana bisnis perusahaan. Diawali dengan melakukan analisis situasi eksternal lingkungan industry, khususnya yang berkaitan dengan isu SDM seperti pasar tenaga kerja, peraturan ketenagakerjaan, teknologi keras dan lunak berkaitan dengan SDM, situasi hubungan industri dan serikat pekerja, serta isu lainnya. Secara simultan, dilakukan juga analisis kondisi internal Departemen SDM. Beberapa hal internal yang dianalisis secara mendalam, di antaranya capaian kinerja tahun berjalan, baik yang positif maupun yang negatif, analisis kesenjangan kemampuan yang berkaitan dengan kompetensi karyawan, perencanaan jumlah SDM dan rencana perekrutan, perencanaan program pelatihan, dan analisis anggaran yang efektif. Tidak kalah penting adalah analisis terhadap umpan balik yang diberikan dari departemen lainnya yang merupakan konsumen departemen SDM. Proses dilanjutkan dengan menyusun target-target dan strategi-strategi pencapaiannya dalam bentuk indikator keberhasilan kunci. Sedangkan proses pengkajian ulang terhadap rencana bisnis dan anggaran SDM dilakukan secara rutin setiap tiga bulan. Jawaban 4 responden NSI pada Tabel 7 mengenai peran MSDM strategik menunjukan nilai persentase yang lebih dominan pada administrative expert, di mana
8 SDM disatu sisi membantu perusahaan melakukan reengineering proses bisnis dan di sisi lainnya SDM secara aktif meningkatkan efisiensi, efektifitas, penyederhanaan dan pengaplikasian keahlian administrasi pada proses bisnis SDM. Tabel 7. Persentase peran MSDM NSI Expert Champion Total Persentase Berdasarkan tambahan informasi hasil wawancara dan diskusi kelompok terfokus, diketahui bahwa peran MSDM yang utama pada tujuh perusahaan petrokimia adalah administrative expert karena penerapan sistem dan prosedur administrasi SDM merupakan standar minimum yang sudah mernjadi komitmen semua perusahaan responden dalam penerapan manajemen mutu. Hasil di atas dapat dikuatkan dengan melihatnya dari cara lain, yakni dengan menggabungkan seluruh data tujuh perusahaan dan menghitungnya dalam bentuk persentase sehingga dengan demikian didapatkan persentase peran MSDM terhadap ketujuh perusahaan industri petrokimia. Tabel 8 menunjukan persentase terbesar adalah peran MSDM sebagai administrative expert (27,2%), terbesar kedua adalah peran MSDM sebagai employee champion (25,2%), posisi ketiga adalah peran MSDM sebagai change agent (23,9%), dan terakhir adalah peran MSDM sebagai strategic partner (23,7 %). Tabel 8. Persentase peran MSDM seluruh perusahaan Perusahaan Peran MSDM SP AE EC CA % % % % Kondisi Polyprima Menghadapi masalah keuangan Menghadapi masalah perburuhan Perubahan struktur manajemen Posisi tawar konsumen lebih tinggi Masalah bahan baku utama Polypet Menghadapi masalah keuangan Perubahan struktur manajemen Posisi tawar konsumen lebih tinggi Masalah bahan baku utama Mitsubishi Memiliki perusahaan induk Beberapa kali penggantian pemilik Pengelolaan oleh manajemen Jepang Tripolyta Beberapa kali penggantian pemilik Memiliki perusahaan induk Chandra Asri Beberapa kali penggantian pemilik Perubahan struktur manajemen Perubahan gaya manajemen Asahimas Memiliki perusahaan induk Pengelolaan oleh manajemen Jepang NSI Sekali penggantian pemilik Memiliki perusahaan induk Pengelolaan oleh manajemen Jepang Total Keterangan : SP = Strategic Partner AE = Expert EC = Champion CA =
9 IV. Kesimpulan Tujuh perusahaan responden menunjukan konsistensi dan secara berkesinambungan melakukan proses penyusunan rencana bisnis SDM yang dilakukan sekali dalam setahun setiap menjelang akhir tahun. Prosesnya diawali dengan melakukan analisis kondisi turbulensi lingkungan organisasi SDM, serta kesesuaian dengan strategi bisnis perusahaan dan kinerja fungsi SDM tahun berjalan. Sebagian perusahaan memiliki perusahaan induk, sehingga ada kontribusi perusahaan induk dalam proses penyusunan ini, sehinga dapat dikatakan bahwa perusahaan responden telah melakukan proses perencanaan bisnis SDM strategik. Peran MSDM strategik setiap perusahaan memperlihatkan komposisi persentase keempat peran MSDM strategik memiliki nilai yang tidak banyak berbeda pada tujuh perusahaan yang diteliti, yakni administrative expert (27,2%), employee champion (25,2%), change agent (23,9%), dan strategic partner (23,7%). Peran MSDM strategik yang sesuai dengan perusahaan industri petrokimia adalah peran yang mendekati berimbang persentasenya pada keempat peran, di mana urutan pertama tertinggi dan terakhir adalah administrative expert, employee champion, change agent, dan strategic partner. V. Daftar Pustaka Mangkuprawira, S, Hubeis, AV Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Mello, JA Strategic Human Resource Management. Cincinnati: South-Western. Ulrich, D Human Resource Champion: Next Agenda for Adding Value and Delivering Results. Boston: Harvard Business School Press.
Peran MSDM Strategik Dalam Pengembangan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Petrokimia
Peran MSDM Strategik Dalam Pengembangan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Petrokimia Disusun oleh: Faris Bayu S 125030200111011 Hendarto Rizki N 125030207111014 Zulfahmi Septian Dwi P 125030207111018
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang
Lebih terperinciManajemen SDM. 1 st Week
Manajemen SDM 1 st Week DEFINISI Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD Didien Suhardini dan Citra Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan suatu organisasi bersifat dinamis karena senantiasa berubah seiring dengan perkembangan zaman. Lingkungan organisasi yang terdiri dari kondisi politik,
Lebih terperinciUniversitas Bina Nusantara
Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004 / 2005 Usulan Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Manajemen Strategis Di PT. Dunia
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.347-351 ISSN 2302-495X Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia dengan Pendekatan Human Resources Scorecard Falah Queen 1, Hadi Setiawan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciOrganisasi dan System Analyst
Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari
Lebih terperinciABSTRACT THE ROLE OF THE CONTROLLER IN THE CONTROL OF PURCHASE TO SUPPORT THE EFFECTIVENESS OF PURCHASE (CASE STUDY AT TOSERBA X)
ABSTRACT THE ROLE OF THE CONTROLLER IN THE CONTROL OF PURCHASE TO SUPPORT THE EFFECTIVENESS OF PURCHASE (CASE STUDY AT TOSERBA X) Along with the development of the nation, the corporate world in Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang kompetitif menuntut banyak perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2
BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman
Lebih terperinciManajemen Strategik dalam Pendidikan
Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)
ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ateh (2016) dalam artikelnya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa ada yang salah dengan sistem perencanaan dan penganggaran pemerintah, sehingga
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciTHE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG)
ABSTRACT THE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG) Competition in business world is getting harder,
Lebih terperinciMANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI
MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI Pengertian Manajemen Biaya Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluangpeluang penyempurnaan, perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Untuk menjamin konsistensi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai upaya pencapaian indikator kinerja pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Bogor
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi
Lebih terperinciStrategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session
Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI "Often the difference between a successful man and a failure is not one's better abilities or ideas, but the courage that one has to bet on his ideas, to take a calculated risk, and
Lebih terperinciANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG. Penelitian Proyek Akhir. Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM:
ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG Penelitian Proyek Akhir Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM: 29105340 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk memperoleh laba yang optimal. Pada umumnya, kegiatan produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya selalu berorientasi pada tujuan utama perusahaan itu didirikan. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah
Lebih terperincibersamaan dengan proses produksinya. Pelayanan pada pelanggan sangat erat pada pelanggan end user maka pada saat tersebut produk atau layanan
INTISARI PT Infomedia Nusantara (INFOMEDIA) sebagai salah satu anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., menjalankan bisnisnya dengan fokus dalam penyediaan layanan Manajemen Proses Bisnis (Business
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5. 1 Kesimpulan 5.2 Implikasi Implikasi Teoritis
BAB V KESIMPULAN 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan HRIS (Human Resources Information System) terhadap time management, cost managemen, quality of information effect dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang No. 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang
Lebih terperinciIDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO
RINGKASAN EKSEKUTIF WISHNU TIRTA, 2006. Analisis Strategi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bersertifikat Ekolabel Di Indonesia. Di bawah bimbingan IDQAN FAHMI dan BUDI SUHARDJO Laju kerusakan hutan di Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI CV PROPERTY DENGAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
ANALISIS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI CV PROPERTY DENGAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCES SCORECARD Ade Setiawan, Dwi Nurul Izzhati, M.MT, Jazuli S.T.,M.Eng Alumni Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSEKILAS PPM MANAJEMEN
SEKILAS PPM MANAJEMEN Sejarah Pendirian PPM Manajemen Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Didirikan tanggal 3 Juli 1967 Sang Penggagas Prof. Dr. AM Kadarman, SJ Para Pendiri (ki-ka) Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin
Lebih terperinciAdapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal
Lebih terperinciMATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN 2.1. Pendahuluan Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan,
Lebih terperinciAUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN
AUDIT SDM dan TANTANGAN SDM MASA DEPAN CHAPTER PERSONNEL MANAGEMENT & HUMAN RESOURCES William Werther & Keith Davies (2006), 5 th Edition Singapore. McGraw Hills HRM - IM TELKOM 1 WHAT IS A HR AUDIT A
Lebih terperinciMETODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
3. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu penilaian program kelayakan dasar (pre requisite program), evaluasi penerapan program Hazard Analysis Critical
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.
Lebih terperinciSKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN PERSONALIA MELALUI PENDEKATAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PADA PT.
SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN PERSONALIA MELALUI PENDEKATAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PADA PT. UNITEX, TBK Oleh : NINDYA NUR ARYANI F 34104090 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciSumber : Penulis (2014)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Desain Landasan Teori Untuk mengukur kinerja dengan Balanced Scorecard, maka dibutuhkan alur untuk melihat tahapan-tahapan guna melihat proses untuk sampai
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban sks : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) : IAB4217 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran 1 Peran
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK
PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK STRATEGY IS PLAN (INTENDED) STRATEGY IS PATTERN (REALIZED & EMERGENT) STRATEGY IS PERSPECTIVE STRATEGY IS POSITION STRATEGY IS PLAY PANDANGAN PRAGMATIS TENTANG STRATEGI Without
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab
Lebih terperinciResume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciPERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT
PERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT DI PT. X CIKARANG, BEKASI TESIS OLEH : Christian Helvin G, S. Farm., Apt.
Lebih terperinciAnalisis dan Desain Jabatan
MSDM Materi 2 Analisis dan Desain http://deden08m.com 1 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANALISIS JABATAN? Analisis adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan dalam organisasi agar diperoleh
Lebih terperinci7 SUMBER DAYA MANUSIA
7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Noerlina Jurusan komputer Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Tri Polyta merupakan produser utama polypropylene (PP) terbesar di Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Tri Polyta merupakan produser utama polypropylene (PP) terbesar di Indonesia yang ikut terimbas dalam krisis global tahun 2008, namun berhasil menggenjot
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi di bidang manajemen selama seratus tahun terakhir telah mengubah dunia korporasi. Sejalan dengan perkembangan teknologi, inovasi manajemen meningkatkan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)
ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas
Lebih terperinciPERUBAHAN BISNIS MENUNTUT SUMBERDAYA MANUSIA PROFESIONAL. Prihatin Tiyanto PH. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
PERUBAHAN BISNIS MENUNTUT SUMBERDAYA MANUSIA PROFESIONAL Tiyanto PH Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Abstract The new competencies that are required in today s human recources professionals
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya adalah tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan - perusahaan selalu berupaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai
Lebih terperinciBAB II ANALISIS LINGKUNGAN
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN Tujuan Analisis Lingkungan : untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan. Baik faktor-faktor yang berada diluar organisasi maupun yang berada didalam organisasi yang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Intern Control, Purchasing.
ABSTRACT The increasing competition makes any company have a must to improve intern control on their operational activities, several of which is function of purchase activities. The aim of conducting this
Lebih terperinciGARIS BESAR HALUAN KERJA IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA PERIODE
GARIS BESAR HALUAN KERJA PERIODE 2014-2015 BAB I PENDAHULUAN I. Pengertian Garis besar haluan kerja ikatan lembaga mahasiswa indonesia adalah pedoman organisasi dalam menentukan pola dan arah kerja untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan 1.1.1 Gambaran Umum Koperasi Pegawai Telkom Koperasi Pegawai Telkom didirikan pada tanggal 28 februari 1984 dengan badan hukum No.8026/BH/DK 4/1 tanggal 7
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Manajemen SDM Dewasa ini dalam dunia praktik, manajer SDM semakin terlibat dalam komite strategis untuk menentukan arah strategis perusahaan. Manajemen SDM telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang sudah berkembang pesat, semakin mendorong seleksi
Lebih terperinciHuman Resource Management
Human Resource Management Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIK KARAKTERISTIK MANAJEMEN STRATEGIK STRATEGI STRATEGI STRATEGI
MANAJEMEN K Suatu Seni Menggunakan Pertempuran Untuk Memenangkan Suatu Perang Aktivitas-aktivitas Penting Yang Diperlukan Untuk Mencapai Tujuan Strategy Is A Plan, A How, A Means Of Getting From Here To
Lebih terperinciFramework Penyusunan Tata Kelola TI
Bab IV Framework Penyusunan Tata Kelola TI Dalam bab ini akan dibahas tahapan-tahapan dalam penyusunan tata kelola TI Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Terdapat beberapa tahapan dalam penyusunan tata kelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kritis bagi kelangsungan kegiatan operasional dan beban keuangan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jatuhnya nilai rupiah beberapa tahun belakangan ini menjadi hal kritis bagi kelangsungan kegiatan operasional dan beban keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal
Lebih terperinciBAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD
BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana
Lebih terperinciINDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN
STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No
Lebih terperinciKeywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.
ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Keberadaan manusia sebagai SDM dalam suatu perusahaan atau organisasi sangatlah penting. SDM merupakan salah satu asset yang terbesar untuk menunjang keberlangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini, diasumsikan bahwa perbaikan dan perubahan organisasi tergantung pada analisis internal dan eksternal, gambaran proses bisnis, persiapan program
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI
BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI Pengelolaan Manajemen Annual Objectives & Policies Resources & Structures Productions & HRD Suportive culture Management Issues Natural Environment Resistance to
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN & MENETAPKAN ARAH PERUSAHAAN
BAB III MENENTUKAN & MENETAPKAN ARAH PERUSAHAAN Visi Perusahaan (strategic architecture) : - Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang - Visi merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System
ABSTRACT Strategy is a system that be used by company to accomplish the vision. In order to make the strategy successfully execute, the management needs a management s tool or system that be capable of
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
McGraw-Hill/Irwin Copyright 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Sistem Informasi Manajemen PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Contoh Real Hampir semua pihak menanggapi pemunculan
Lebih terperinciBAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
Lebih terperinci