PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN Oleh: Asih Ambarwati,S.Pd. NIP SEKOLAH DASAR NEGERI TIMBULHARJO UPT KECAMATAN DEPOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN 2015 i

2 SURAT PERNYATAAN Dengan surat ini saya menyatakan bahwa : Judul naskah : Peningkatan Prestasi Belajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Matriks Ingatan pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman Nama Penulis : Asih Ambarwati, S.Pd Nama Instansi : SD Negeri Timbulharjo, Depok Yang diikutkan dalam Simposium Guru Tahun 2015 adalah asli hasil karya saya sendiri, bukan plagiat/jiplakan. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Sleman, 30 Oktober 2015 Yang Menyatakan/Penulis Asih Ambarwati, S.Pd NIP ii

3 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKOLAH DASAR NEGERI TIMBULHARJO Alamat : Jl.Krodan No.11 Maguwoharjo, Depok, Sleman. sdnegeritimbulharjo@yahoo.com Telp: (0274) SURAT KETERANGAN No. 160/ S.Ket/ SDTB/ X/ 2015 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MM. Suyatini, M.Pd. NIP : Jabatan : Kepala Sekolah Menerangkan bahwa: Nama : Asih Ambarwati, S.Pd. NIP : Jabatan : Guru Kelas I Telah melaksanakan Penelitian dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN. Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sleman, 30 Oktober 2015 Kepala Sekolah MM. Suyatini, M.Pd. NIP iii

4 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN Oleh: Asih Ambarwati, S.Pd. NIP ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis and Mc.Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data ini: (1) tes, (2) lembar observasi, dan (3) dokumentasi. Data kuantitatif yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif. Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa sebesar 85% dan nilai belajar siswa telah mencapai KKM sebesar 65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas I. Pada pembelajaran sebelum tindakan nilai rata-rata kelasnya yaitu 66,30, pada siklus I meningkat menjadi 80,67, dan pada siklus II menjadi 89,33. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau 53,33%, pada siklus I meningkat menjadi 25 siswa atau 83,33%, dan pada siklus II menjadi 28 siswa atau 93,33%. Kata Kunci: prestasi belajar, matriks ingatan, SD iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI TIMBULHARJO DEPOK SLEMAN. ini dengan baik. Penyusunan karya tulis ini tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/ Ibu di bawah ini. 1. Kepala Sekolah SD Negeri Timbulharjo yang sudah memberikan izin penelitian 2. Guru SD Negeri Timbulharjo yang telah banyak membantu dalam penelitian. 3. Siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo yang telah bersedia sebagai subjek dalam penelitian ini. 4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan karya tulis ilmiah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga amal baik yang telah mereka berikan senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT. Amin. Penulis Asih Ambarwati, S.Pd. v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......i HALAMAN PERNYATAAN..... ii HALAMAN PENGESAHAN..... iii ABSTRAK iv KATA PENGANTAR..... v DAFTAR ISI..... vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah... 2 D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian... 3 F. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Prestasi Belajar B. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar C. Matriks Ingatan Pengertian Matriks Ingatan Langkah- langkah Pembelajaran Menggunakan Matriks Ingatan... 5 D. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitian vi

7 D. Desain Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Instrumen Penelitian G. Teknik Analisis Data H. Indikator Keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Tindakan Siklus I Deskripsi Tindakan Siklus II B. Pembahasan Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I Peningkatan Hasil Penelitian Siklus II BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Kategori Penskoran Tabel 2. Kategori Penskoran Keaktifan Siswa Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I.. 13 Tabel 4. Hasil Tindakan Siklus I Tabel 5. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Tabel 6. Hasil Tindakan Siklus II viii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model Kemmis and Mc. Taggart ix

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Matriks Ingatan Lampiran 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Lampiran 3. Dokumentasi Pembelajaran Siklus I dan Siklus II Lampiran 4. Hasil Pekerjaan Siswa x

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan menjadikan pendorong negara-negara di dunia ini berlomba-lomba meningkatkan mutu sumber daya manusia sehingga mampu menghasilkan pembangunan masyarakat dan bangsa yang optimal. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di sekolah adalah guru. Guru mempunyai tugas membantu, membimbing dan memotivasi siswa untuk mempelajari dan memahami informasi. Keterampilan guru dalam pembelajaran menjadikan siswa tergugah dan bersemangat untuk menerima informasi yang diberikan. Mulyasa (2006: 53) mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi (agen pembelajaran). Dalam pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap kondisi pembelajaran di dalam kelas, siswa terkesan kurang semangat dan kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan. Siswa hanya sekedar diberikan buku dan guru masih cenderung menjelaskan materi secara utuh dan belum menerapkan strategi pembelajaran yang menarik. Siswa juga belum diberi kesempatan untuk berpikir, mengungkapkan ide- idenya. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kondisi pada saat pembelajaran, beberapa siswa asyik bercerita dengan temannya, bermain-main sendiri dengan alat belajarnya seperti pensil atau pulpen, atau terdiam tetapi pada saat diberikan pertanyaan siswa tersebut tidak mengerti. Dengan kondisi belajar tersebut membuat nilai yang diperoleh siswa ketika ulangan rendah dan di bawah kriteria ketuntasan minimal. Padahal untuk nilai KKMnya sendiri hanya 65. Banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM terutama pada tema lingkungan. Siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo berjumlah 30 anak. Pada hasil ulangan materi sebelumnya, jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 1

12 2 KKM ada 16 anak atau sebesar 53,33%, dan jumlah siswa yang nilainya di bawah KKM ada 14 anak atau sekitar 46,67%. Data di atas membuktikan bahwa prestasi belajar pada siswa kelas I belum mencapai target yang diharapkan. Menyadari hal tersebut, peneliti mencoba mengubah pola pembelajaran di kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman. Salah satu usaha yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar adalah menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan. Secara realitasnya, matriks ingatan menggunakan bentuk matriks yang terdiri dari kolomkolom dan baris-baris kosong atau satu kolom yang telah diisi. Strategi ini melatih daya ingat siswa terhadap materi. Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti merasa perlu untuk meneliti pengaruh penerapan strategi pembelajaran matriks ingatan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman melalui penelitian tindakan kelas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut. 1. Siswa hanya sekedar diberikan buku untuk belajar 2. Guru masih menjelaskan materi secara utuh dan belum menerapkan strategi pembelajaran yang menarik 3. Guru belum memberikan kebebasan pada siswa untuk mengeluarkan ide- idenya 4. Prestasi belajar rendah dengan nilai rata- rata dibawah KKM C. Batasan Masalah Penelitian akan dibatasi pada poin 2 dan 4 dari empat poin yang ada. Sesuai dengan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka judul penelitian ini adalah Peningkatkan Prestasi Belajar dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Matriks Ingatan pada Siswa Kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman

13 3 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran matriks ingatan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran matriks ingatan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan referensi untuk perkembangan strategi pembelajaran di Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Dapat menambah pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran lain dalam mengajar sehingga nantinya akan mengubah gaya mengajar menggunakan strategi yang lebih menarik sehingga tujuan pembelajaran tercapai. b. Bagi siswa Diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat meningkat. c. Bagi sekolah Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah. d. Bagi peneliti Memberikan pengalaman langsung tentang penerapan strategi pembelajaran matriks ingatan pada pembelajaran.

14 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Suratinah Tirtonegoro, 1984: 14). Sedangkan menurut Hasan Shadely (1990: 434) prestasi belajar menyangkut tingkah laku yang berbunyi perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensil yang secara relatif tetap dianggap sebagai hasil dari pengalaman latihan. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar, apabila belajarnya menunjukkan nilai sesuai target yang telah dirumuskan dalam pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan penilaian. Penilaian sebaiknya dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, agar memperoleh gambaran mengenai perubahan yang dialami siswa. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam pengertian ini adalah hasil yang dicapai setiap siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa tersebut. Pada penelitian ini hasil atau nilai diperoleh siswa melalui post test setiap akhir pembelajaran. B. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Winarno Suracmad (1982: 29) faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1. Faktor internal, yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa, yang meliputi : faktor jasmani (misalnya kesehatan, struktur tubuh) dan faktor rohani (misalnya motivasi, pengetahuan awal, disiplin dan rasa ingin tahu). 4

15 5 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa misalnya tempat belajar, dan sarana belajar. 3. Faktor kegiatan pembelajaran, misalnya metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, sistem penilaian, dan lain-lain. C. Matriks Ingatan 1. Pengertian Matriks Ingatan Menurut Muhibbin Syah (2004:51) strategi matriks ingatan adalah strategi yang mengacu pada strategi kognitif yang berarti prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-pilihan kognitif atau kebiasaan-kebiasan belajar siswa. Sedangkan menurut Hisyam Zaini,dkk (2008: 136) matriks ingatan berbentuk matriks yang terdiri dari baris baris dan kolom kolom kosong atau satu kolom yang telah diisi. Strategi matriks ingatan melatih kekuatan daya ingat siswa seperti mengingat dan menghafal fakta-fakta, selain itu strategi ini dapat menjelaskan hasil hafalan siswa dengan bahasa sendiri dan dapat dikerjakan secara berpasangan atau kelompok kecil. 2. Langkah- langkah Pembelajaran Menggunakan Matriks Ingatan Menurut Hisyam Zaini,dkk (2008: ) mengenai persiapan dan langkah-langkah penggunaan strategi matriks ingatan yaitu : a. Guru membuat satu matrik kosong yang terdiri kolom-kolom dan baris-baris. b. Guru mengisi satu ruang yang kosong dengan fakta atau konsep yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah disampaikan. c. Guru memastikan kesesuaian antara judul kolom dengan judul baris. d. Guru meminta siswa untuk mengisi kolom-kolom yang kosong sesuai dengan judul kolom dan judul baris yang tersedia.

16 6 e. Guru mengumpulkan hasil kerja matriks ingatan siap untuk mengoreksi hasil kerja siswa. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.strategi pembelajaran matriks ingatan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman.

17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal dengan Classroom Action Research (CAR). B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Timbulharjo yang berlokasi di Jalan Krodan No.11 Maguwoharjo Depok Sleman. Siswa pada sekolah ini berjumlah 195 siswa. Waktu penelitian semester I tahun ajaran 2015/2016. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo yang berjumlah 30 siswa, dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Objek penelitian yang akan diamati berupa prestasi belajar siswa. D. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Berikut merupakan gambaran siklus model Kemmis dan Mc.Taggart. 7

18 Keterangan : 0. Perenungan Siklus I 1. Perencanaan 1 2. Tindakan dan observasi 1 3. Refleksi 1 Siklus II 1. Perencanaan 2 2. Tindakan dan observasi 2 3. Refleksi 2 Gambar 1. Model Kemmis dan Mc.Taggart ( Suharsimi Arikunto, 2006: 93 ) E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Tes Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa. Tes akhir (post test) dilakukan untuk setiap akhir siklus I dan siklus II. Tes dikerjakan siswa secara individual. Hasil tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. 2) Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan terhadap proses pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pembelajaran berdasarkan lembar observasi yang telah disusun. 3) Dokumentasi Dokumentasi dapat dilakukan dengan cara pengambilan foto saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi bertujuan untuk mengungkap fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan.

19 9 F. Instrumen Penelitian Dalam mengumpulkan data selama penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa tes prestasi belajar, lembar observasi, dan dokumentasi. 1. Tes Prestasi Belajar Tes pada penelitian ini merupakan tes kognitif. Bentuk soal pilihan ganda berjumlah 10 soal. 2. Lembar Observasi Lembar observasi yang diamati adalah keterlibatan atau partisipasi siswa selama pembelajaran. Aspek- aspek yang diamati antara lain sikap, kemauan, ketertarikan, ketekunan, dan perhatian. 3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumentasi yang digunakan adalah pengumpulan foto-foto pelaksanaan kegiatan di kelas. G. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Nilai-nilai yang diperoleh siswa dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu mencari rerata dengan rumus sebagai berikut. Keterangan: Mx = rerata nilai x = jumlah total nilai siswa N = jumlah siswa (Anas Sudijono, 2010: 81) Sedangkan rumus untuk menghitung persentase siswa yang lulus menurut Anas Sudijono (2010: 43) adalah sebagai berikut.

20 10 Keterangan : P = angka persentase F = frekuensi yang sedang dicari persentasinya (dalam hal ini adalah jumlah siswa yang mencapai nilai KKM) N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu dalam subjek penelitian (dalam hal ini adalah jumlah siswa sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo). Sedangkan observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Observasi dilakukan untuk mengamati partisipasi siswa. Penentuan kriteria mengacu pada rumus skala likert dengan skor 1-4 yang dikembangkan oleh Saifuddin Azwar (2005:163). Rentang skor untuk masing-masing kategori dihitung sebagaimana rumus pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Kategori Penskoran No Rentang Skor Kategori 1 X > ( M + 1,5 S ) Sangat Baik 2 ( M + 0,5 S ) < X ( M + 1,5 S ) Baik 3 ( M - 0,5 S ) < X ( M + 0,5 S ) Cukup 4 ( M - 1,5 S ) < X ( M - 0,5 S ) Kurang 5 X ( M - 1,5 S ) Sangat Kurang Keterangan: M = Mean ideal dengan rumus 1/2 x skor maksimal S = Standar Deviasi Ideal dengan rumus 1/3 x M H. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil jika 85% atau lebih jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai taraf keberhasilan minimal atau sesuai KKM yang ditetapkan dan meningkatnya kualitas proses belajar, yang dapat dilihat dari partisipasi siswa selama proses pembelajaran.

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan pembelajaran pada siklus I, guru menyusun RPP menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan. Guru juga mempersiapkan alat peraga/ media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, dan soal post test. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 1 ( 1 Oktober 2015) Kegiatan Awal Kegiatan dimulai dengan berdoa dan presensi. Kemudian guru melakukan apersepsi Anak-anak, coba kalian lihat bagaimana keadaan kelas kita? Bersih tidak?. Selanjutnya menyampaikan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Setiap kelompok mendapat tugas mempelajari perbedaan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat. Guru memperlihatkan beberapa gambar contoh lingkungan sehat dan tidak sehat. Kemudian setiap kelompok diperlihatkan kolom baris matriks ingatan dan mendapat kartu kata. Setiap kelompok mendapat tugas untuk melengkapi jawaban dari kolom yang kosong. Setelah semua kelompok selesai, siswa mengungkapkan pendapatnya. Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan mendapat informasi tentang materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya 11

22 12 Pertemuan 2 ( 8 Oktober 2015 ) Kegiatan Awal Kegiatan dimulai dengan berdoa dan presensi, kemudian melakukan apersepsi : Anak- anak, siapa yang pernah membantu orang tua? Membantu apa?. Selanjutnya guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok mempelajari hidup rukun dan diperlihatkan gambar contoh hidup rukun. Sama seperti pertemuan pertama,semua kelompok berdiskusi untuk melengkapi kolom yang kosong. Setelah selesai setiap kelompok maju untuk mengungkapkan pendapatnya. Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi dan mendapat informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi secara keseluruhan, pembelajaran belum optimal dan belum memenuhi harapan. Dari data hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor ideal terendah = 1 x 10 = 10 dan skor ideal tertinggi = 4 x 10 = 40. Sehingga Mean Ideal (M) = ½ x Skor 1 Maksimum = ½ x 20= 10; dan Standar Deviasi Ideal = x M = 1 x = 3,3 dibulatkan menjadi 3. Mengacu pada kriteria peskoran menurut Saifuddin Azwar pada BAB III diatas, maka batasan kategori partisipasi siswa disusun sebagaimana tabel di bawah ini :

23 13 Tabel.2 Kategori Penskoran keaktifan Siswa No Rentang Skor Kategori 1 X > 14,5 Sangat Baik 2 11,5 < X 14,5 Baik 3 8,5 < X 11,5 Cukup 4 5,5 < X 8,5 Kurang 5 X 5,5 Sangat Kurang Dari hasil lembar observasi aktivitas siswa selama siklus I ditemukan data sebagai berikut: Tabel.3 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Persentase Pencapaian Kategori Indikator 1 70 % baik 2 30% cukup Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran secara kualitatif berada pada kategori baik. Meskipun terdapat beberapa catatan dari observer bahwa ada beberapa siswa yang masih diam ketika berdiskusi. Siswa yang pandai juga terlihat mendominasi dalam bekerja. Siswa masih ragu- ragu untuk mengungkapkan ide- idenya. d. Refleksi dan Revisi Tindakan Siklus I Tahap selanjutnya dari penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. 1) Refleksi Setelah dicermati, hasil penelitian pada siklus I diperoleh data bahwa beberapa siswa masih belum terbiasa dengan strategi pembelajaran yang baru. Peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 14,34 (dari pra tindakan 66,33 menjadi 80,67). Ada 25 siswa yang nilainya sudah mencapai KKM dan 5 siswa yang nilainya di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang nilainya sesuai KKM belum mencapai 85%. Dengan demikian dapat

24 14 disimpulkan bahwa pembelajaran di siklus I belum optimal. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini. Siswa Kelas I SD Negeri Timbulharjo Tabel 4. Hasil Tindakan Siklus I Nilai rerata Pencapaian KKM Pra Pra Siklus I Siklus I tindakan tindakan 66,33 80,67 53,33% 83,33% 2) Revisi Dari hasil refleksi ditemukan pembelajaran pada siklus I belum optimal sehingga guru perlu melakukan perbaikan pada siklus II. Hal- hal yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Guru membagi siswa menjadi kelompok yang berbeda dengan siklus I. pembagian kelompok pada siklus II berdasarkan pada jenis kelamin dan prestasi akademik. b) Pemberian reward yang berbeda dengan siklus I. pada siklus II, reward berupa tepuk tangan dan pemberian hadiah. c) Guru memberikan batasan waktu dan mengingatkan siswa untuk membagi tugas kelompok dengan adil sehingga semua siswa bekerja. d) Guru lebih memotivasi siswa untuk lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya. 2. Deskripsi Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Kegiatan pembelajaran pada siklus II guru menyusun RPP menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan. Guru juga mempersiapkan media yang akan digunakan, dan menyiapkan soal post test. Perencanaan siklus II memperbaiki siklus sebelumnya, oleh

25 15 karena itu RPP disusun lebih baik. Guru juga mengoptimalkan pembelajaran menggunakan strategi pebelajaran matriks ingatan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1 ( 23 Oktober 2015) Kegiatan Awal Kegiatan dimulai dengan berdoa dan presensi. Guru menyampaikan apersepsi Anak- anak, siapa yang tadi pagi melaksanakan piket?. Selanjutnya menyampaikan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan mendapat tugas untuk mempelajari cara memelihara lingkungan. Siswa diperlihatkan beberapa gambar cara memelihara lingkungan dan berdiskusi seperti pada langkah sebelumnya. Setelah selesai, setiap kelompok maju ke depan. Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi dan mendapat informasi tentang materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2 ( 30 Oktober 2015) Kegiatan Awal Kegiatan dimulai dengan berdoa dan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi Apersepsi : Anak- anak, siapa yang tadi tidak terlambat masuk sekolah?, menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti Siswa dibentuk kelompok.setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dan mendapat tugas untuk mempelajari hidup tertib. Siswa diperlihatkan beberapa gambar contoh hidup tertib selanjutnya

26 16 mengisi matriks yang kosong. Kelompok yang sudah selesai dipersilahkan maju terlebih dahulu. Kegiatan Akhir Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya mengerjakan soal evaluasi dan mendapat informasi tentang materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. c. Hasil Observasi Tindakan Siklus II Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah observasi. Secara keseluruhan banyak peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siswa sudah tidak malu lagi mengeluarkan pendapat dan lebih percaya diri. Sedangkan dari sisi lain, guru sudah bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Dari hasil lembar observasi aktivitas siswa selama siklus II ditemukan data sebagai berikut: Tabel.5 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Persentase Pencapaian Kategori Indikator 1 93,33 % sangat baik 2 6,67% baik Dari data diatas, dapat dilihat jika aktivitas dan partisipasi siswa rata- rata berada pada kategori sangat baik yaitu 93,33%. Sedangkan sisanya sebesar 6,67% berada pada kategori baik. d. Refleksi Tindakan Siklus II Setelah diadakan perbaikan pada siklus II terdapat beberapa hal positif yang dapat dilihat. Siswa bersikap lebih tenang ketika guru memberi pengarahan. Siswa juga merasa senang dan tertarik terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Ketika pembelajaran

27 17 berlangsung banyak siswa yang aktif dan percaya diri. Siswa juga tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pada siklus II terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan sebesar 23 ( dari pra tindakan 66,33 menjadi 89,33). Terdapat 28 siswa yang sudah mencapai nilai di atas KKM dan terdapat 2 siswa yang belum berhasil mencapai nilai sesuai dengan KKM. Hal ini menandakan bahwa pencapaian KKM telah melebihi persentase yang ditentukan yakni sebesar 93,33%. Dari pelaksanaan Siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai yang diperoleh siswa sudah mengalami peningkatan dan telah sesuai dengan kriteria keberhasilan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Siswa Kelas I SD Negeri Timbulharjo Tabel 6. Hasil Tindakan Siklus II Nilai rerata Pencapaian KKM Pra Pra Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Tindakan Tindakan 66,33 80,67 89,33 53,33% 83,33% 93,33% B. Pembahasan 1. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,34 ( dari pra tindakan 66,33 menjadi 80,67). Siswa yang sudah mencapai nilai sesuai KKM yang ditetapkan sebanyak 25 siswa atau sebesar 83,33%, sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 16,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa walaupun belum optimal. Oleh sebab itu pada siklus II guru akan lebih mengoptimalkan strategi matriks ingatan agar pembelajaran lebih efektif dan bermakna.

28 18 2. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus II Hasil penelitian di siklus II menunjukkan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan pada siklus II sebesar 23 (dari pra tindakan 66,33 menjadi 89,33). Terdapat 28 siswa atau sebesar 93,33% yang nilainya sudah bisa mencapai KKM, dan ada 2 siswa atau sebesar 6,67% yang belum bisa mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hasil pengamatan dari tindakan siklus II menunjukan bahwa pengoptimalan strategi matriks ingatan dapat membuat pembelajaran lebih menarik sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi matriks ingatan memberi dampak besar yakni dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

29 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran matriks ingatan dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas I SD Negeri Timbulharjo. Pada pembelajaran sebelum tindakan nilai rata-rata kelas yaitu 66,30 pada siklus I meningkat menjadi 80,67 dan pada siklus II menjadi 89,33. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau 53,33%, pada siklus I meningkat menjadi 25 siswa atau 83,33%, dan pada siklus II menjadi 28 siswa atau 93,33%. B. Rekomendasi 1. Bagi guru sekaligus peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini hendaknya menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan agar prestasi belajar siswa meningkat. 2. Bagi sekolah hendaknya dapat mensosialisasikan hasil penelitian menggunakan strategi pembelajaran matriks ingatan pada guru-guru dan melakukan pelatihan bagi yang belum mengetahui dengan mengundang orang yang ahli. 3. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan strategi pembelajaran matriks ingatan hendaknya dapat mengaplikasi strategi ini pada mata pelajaran yang lain dan dapat memodifikasi sesuai dengan kebutuhan. 19

30 20 DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hasan Shadely. (1990).Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta: Bina Aksara Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani dan CTSD. Muhibbin Syah. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa Enco. (2006). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Alfabeta. Rositawaty, S dan Aris Muharam. (2008).Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas I SD/MI.Jakarta: Depdiknas. Saifuddin Azwar. (2005). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suliasih,dkk. (2008).PKn 1 SD dan MI Kelas I.Jakarta: Depdiknas Suratinah Tirtonegoro. (1984). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara. Winarno Surachmad. (1982). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

31 LAMPIRAN 21

32 22 Lampiran 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATRIKS INGATAN NO NAMA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PRA TINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II 1 NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS Jumlah Rata- rata 66,33 80,67 89,33 Persentase KKM 53,33% 83,33% 93,33%

33 23 Lampiran 2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I NO ASPEK PENGAMATAN 1 Siswa bersikap tenang ketika guru menjelaskan 2 Siswa merasa senang terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan 3 Siswa aktif ketika pembelajaran (misalnya bertanya, menjawab pertanyaan) 4 Siswa tekun mengerjakan tugas yang diberikan guru 5 Siswa tertarik terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan JUMLAH NOMOR ABSEN SISWA Observer Asih Ambarwati,S.Pd.

34 24 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II NO ASPEK PENGAMATAN 1 Siswa bersikap tenang ketika guru menjelaskan 2 Siswa merasa senang terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan 3 Siswa aktif ketika pembelajaran (misalnya bertanya, menjawab pertanyaan) 4 Siswa tekun mengerjakan tugas yang diberikan guru 5 Siswa tertarik terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan JUMLAH NOMOR ABSEN SISWA Observer Asih Ambarwati,S.Pd

35 25 Lampiran 3 DOKUMENTASI PEMBELAJARAN SIKLUS I DAN SIKLUS II siswa antusias mengisi matriks (siklus I) salah satu kelompok dengan hasil diskusinya (siklus II) 25

36 26 Lampiran 4 HASIL PEKERJAAN SISWA

37 27

38 28

39 29

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran 2015-2016 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research (CAR). Dilihat dari namanya sudah dapat menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian Untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada beberapa metode penelitian tindakan kelas yang dapat dipergunakan, yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ROLL DEPAN SISWA KELAS IV MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN 20 BIAU KABUPATEN BUOL Sabran Hendrik Mentara Hendriana Sri Rejeki Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan setting penelitian 1. jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Aursati Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 28 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, di kelas II. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V/a Sekolah Dasar Negeri 001 Pulau Bangkinang Seberang dengan jumlah siswa sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Pembina Toli-Toli Pada Pokok Bahasan Fungsi Organ Pencernaan Manusia Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dan Edutainment Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.2. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.2.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanankan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI KLODANGAN BERBAH SLEMAN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI KLODANGAN BERBAH SLEMAN SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI KLODANGAN BERBAH SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MIN LAMTAMOT

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok 29 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok pikiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPINGPADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) model Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS I SD JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS I SD JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS I SD JOMBLANGAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalasan, Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar Lusi Hidayati dan Sukati Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA KELAS V

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci