BAB III TINJAUAN KOTA
|
|
- Adi Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III TINJAUAN KOTA 3.1 Tinjauan Kota Jakarta Selatan Gambar 3. 1 Peta Luas Wilayah Jakarta Selatan Menurut Kecamatan (Sumber: Jakarta Selatan dalam Angka 2015) Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah nama sebuah kota administrasi di bagian selatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pusat Pemerintahannya berada di Kebayoran Baru. Luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 tahun 2007, adalah 145,37 km 2. Wilayah administrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan terbagi menjadi 10 Kecamatan (Gambar 3.1), yaitu: Jagakarsa, Pasar Minggu, Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, dan Setiabudi. (Jakarta Selatan dalam Angka 2015) Jakarta Selatan adalah kota administrasi yang paling kaya dibandingkan dengan wilayah lainnya, dengan banyaknya perumahan warga kelas menengah ke atas dan tempat pusat bisnis utama. Jakarta Selatan merupakan daerah penyanggah/daerah resapan air bagi Propinsi DKI Jakarta. Setu Babakan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengemban tugas penyangga air. III-1
2 Tabel 3. 1 Iklim, Hujan, Udara dan Angin di Jakarta Selatan tahun Letak Geografis Batas-batas Kota Jakarta Secara astronomis Kota Administrasi Jakarta Selatan terletak antara ,8 Lintang Selatan dan ,00 Bujur Timur. Jakarta Selatan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 26,2 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan posisi geografisnya, batas-batas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara lain: Di sebelah Utara berbatasan dengan Banjir Kanal, Jalan Sudirman, Kecamatan Tanah Abang (Kota Adm. Jakarta Pusat) dan kebayoran Lama dan Kebon Jeruk (Kota Adm. Jakarta Barat) Di sebelah Timur berbatasan dengan Kali Ciliwunng (Kota Adm. Jakarta Timur) Di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ciputat dan Ciledug Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kotamadya Depok. III-2
3 Tabel 3. 3 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan tahun 2014 Tabel 3. 2 Jumlah Penduduk yang Datang dan Pindah Menurut Kecamatan tahun Kondisi Iklim Kota Jakarta Selatan Keadaan Jakarta secara umum panas dengan suhu udara rata-rata di sepanjang tahun 2014 berkisar antara 27,6 o C - 30,3 o C (Tabel 3.1). Temperatur rata-rata terendah terjadi pada bulan Januari, sedangkan tertinggi pada bulan Oktober. Sementara kelembaban udara rata-rata antara 51% dan 98%, terendah pada bulan Oktober. Sedangkan tertinggi pada bulan Januari dan Februari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 681,3 mm 2 yang terjadi yang terjadi selama 8 hari Demografi Jakarta Selatan Menurut data kependudukan dalam buku Jakarta dalam Angka 2015, penduduk Kota Adm. Jakarta Selatan sebanyak jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan dengan kepadatan jiwa/km 2 (Tabel 3.2). Penduduk Jakarta didominasi oleh penduduk berusia produktif berkisar antara tahun. Jika dilihat dari data statistik jumlah penduduk yang datang dan pindah menurut Kecamatan (Tabel 3.3), angka penduduk yang datang ke Kota Adm. Jakarta commit Selatan to user lebih banyak dibandingkan dengan III-3
4 penduduk yang pindah dan setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah. Hal ini lah yang mengakibatkan kepadatan yang selama ini terjadi di Jakarta Selatan Potensi Jakarta Selatan Dalam menunjang sebuah permukiman, diperlukan adanya fasilitasfasilitas penunjang dalam segi akses sarana transportasi, kesehatan, pendidikan, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran. Berikut ini merupakan sarana penunjang yang ada di Jakarta Selatan: Transportasi Umum Letaknya yang berada di dekat dengan pusat kota menjanjikan kemudahan akses menuju kota Jakarta Selatan. Alat transportasi umum yang dapat digunakan untuk menuju daerah Jakarta Selatan, antara lain: a. Bus - Terminal Blok M - Terminal Ragunan - Terminal Pasar Minggu - Terminal Manggarai - Terminal Lebak Bulus b. Kereta Api - Stasiun Gambir - Stasiun Manggarai - Stasiun Pasar Minggu - Stasiun Duren kalibata - Stasiun Lenteng Agung - Stasiun Tebet c. Busway d. Pesawat - Bandara Halim Perdanakusuma - Bandara Soekarno-Hatta e. Mobil - Gerbang Tol Tebet 2 - Gerbang Tol Tebet 1 - Gerbang Tol Kuningan - Gerbang Tol Semanggi III-4
5 Fasilitas Kesehatan U Gambar 3. 3 Peta Persebaran Rumah Sakit Swasta di Jakarta Selatan (Sumber : Google Maps) Gambar 3. 2 Peta Persebaran Gedung Perkantoran di Jakarta Selatan (Sumber: Pramarti, 2016) Terdapat 23 rumah sakit yang tersebar di Kota Jakarta Selatan, yakni 20 Rumah Sakit swasta dan 3 Rumah Sakit pemerintah. Peta pada (Gambar 3.2) merupakan titik persebaran Rumah Sakit swasta di Jakarta Selatan. Fasilitas Pendidikan Fasilitas Pendidikan yang ada di Jakarta Selatan jumlahnya sangat banyak, mulai dari TK, SD, SMP, SMK, SMA baik negeri maupun swasta. Tercatat pada Jakarta Dalam Angka 2015, Jumlah Sekolah Dasar di Jakarta Selatan pada tahun 2014 sebanyak 567 sekolah dan Sekolah SMP sebanyak 215 sekolah. Gedung Perkantoran Sebagai salah satu kawasan bisnis, Jakarta selatan merupakan salah satu kawasan yang sedang menjadi incaran bagi para pengembang untuk mendirikan gedung perkantoran. Hingga saat ini gedung perkantoran masih didominasi di bagian utara (Gambar 3.3), seiring meningkatnya kebutuhan akan gedung perkantoran, kini pembangunan gedung perkantoran sudah menuju dan tersebar di bagian selatan. Berikut beberapa gedung perkantoran yang terdapat di Jakarta Selatan, antara lain: Graha Simatupang III-5
6 - South Quarter 1 & 2 - Metropolitan Tower - Plaza Oleos - Cityland Tower (18 Office Park) - Gandaria 8 Office Tower - Graha Mampang - L avenue - Office 8 - Allianz Tower - Workout coworking space - Patra Jasa Office Tower - Belleza Tahun 2015 ini, pembangunan gedung di Jakarta Selatan cukup signifikan. Berikut daftar gedung baru di Jakarta Selatan: - Zuria - Cibis Tower - The Sima - South Quarter 3 Mall dan Pusat Perbelanjaan - The Manhattan Square Tower 2 - Arkadia Tower G - Beltway Office Park Tower 4 Keberadaan mall dan pusat perbelanjaan di ibu kota Jakarta telah tersebar di seluruh penjuru. Hal ini tidak mengherankan karena ibu kota Jakarta memang merupakan salah satu pusat perdagangan di Indonesia. Masyarakat kota yang konsumtif juga merupakan salah satu alasan begitu banyaknya jumlah mall dan pusat perbelanjaan. Masyarakat kota sering menghabiskan waktu akhir pekannya untuk pergi ke mall dan pusat perbelanjaan bersama keluarga. Mall dan pusat perbelanjaan dengan kategori mewah, menengah dan murah, semuanya terdapat di Jakarta Selatan. Berikut ini merupakan Peta persebaran Mall di Jakarta Selatan (Gambar 3.4) dan beberapa mall yang terdapat di wilayah sekitar Jakarta Selatan. - Mal Kalibata - Kalibata City Square - Cilandak Town Square - Mal Cilandak - Blok M Plaza - Blok M Square - Ciputra World Jakarta - Pasaraya Grande - Lippo Mall Kemang - ITC Fatmawati - ITC Kuningan - Mal Ambassador - Mall Blok M - Pondok Indah Mall I & II - Shopping - Avenue - Melawai Plaza - Pasaraya Manggarai - Pacific Place - Plaza Semanggi - Setiabudi One - ITC Permata Hijau - Pejaten Village - Gandaria City - Epicentrum Walk Rasuna - Ciputra World Jakarta - Kota Kasablanka - Kuningan City - Poins Square - Lotte III-6
7 3.1.5 Persebaran Apartemen di Jakarta Selatan U Gambar 3. 4 Peta Persebaran Mall dan Pusat Perbelanjaan di Jakarta Selatan (Sumber: Pramarti, 2016) Gambar 3. 5 Peta Persebaran Apartemen di Jakarta Selatan (Sumber: Pramarti, 2016) Gambar 3. 6 Prediksi Kebutuhan Rumah Wilayah Jakarta Selatan tahun 2030 (Sumber: Pembangunan di Kota Jakarta Selatan dan Rencana Kerja tahun 2013) Jumlah apartemen di Jakarta cukup banyak, persebarannya pun telah tersebar di berbagai sudut. Namun, jumlah persebarannya masih terpusat di bagian utara (Gambar 3.5). Di bagian utara Jakarta Selatan yang berbatasan dengan Jakarta Pusat tersebutlah dimana titik apartemen berpusat. Kawasan tersebut memang cukup strategis karena paling dekat dengan pusat kota Jakarta. III-7
8 Saat ini, perkembangan apartemen sedang berjalan menuju ke arah tengah dan arah selatan. Jumlah apartemen pada bagian selatan belum sepadat pada bagian utara, padahal pembangunan gedung perkantoran saat ini sedang gencar dilaksanakan pada bagian selatan. Hal inilah yang kini menjadikan bagian selatan sangat potensial sebagai hunian vertikal. Pembangunan apartemen akan terus berkembang mengingat kebutuhan unit hunian yang cukup tinggi di Jakarta Selatan. Menurut Laporan Pembangunan di Kota Jakarta Selatan dan Rencana Kerja tahun 2013 (Gambar 3.6), Walikota Kota Jakarta Selatan memprediksikan jumlah penduduk tahun 2030 di Jakarta Selatan sebanyak jiwa dengan total kebutuhan rumah sebesar hingga tahun 2030 dimana kebutuhan rumah pertahun sebesar unit Kawasan Potensial Hunian di Jakarta Selatan Kawasan selatan Jakarta kini menjadi salah satu lokasi favorit untuk pembangunan gedung perkantoran. TB Simatupang, Jakarta Selatan, merupakan kawasan prestisius di luar wilayah Segitiga Emas DKI, yakni Sudirman Thamrin dan Kuningan. Sejumlah gedung perkantoran terus dibangun dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Pengamat tata kota Yayat Supriyatna mengatakan, pertumbuhan wilayah selatan dipacu pembangunan infrastruktur jalan. Sejak ada Jalan Raya TB Simatupang, misalnya, gedung bertingkat tumbuh menjamur di kiri dan kanan jalan tersebut. Selain tumbuh kawasan bisnis baru, permintaan lahan untuk hunian juga meningkat. Pembangunan kereta massal cepat (MRT), jembatan layang khusus bus transjakarta Koridor XIII, dan jembatan layang Kuningan Selatan akan mendorong pertambahan pusat bisnis baru di Jakarta Selatan. Kawasan Lebak Bulus saat ini memiliki daya tarik tersendiri dalam pengembangan bisnis properti di Tanah Air. Kawasan ini berdekatan dengan kawasan elit Pondok Indah, Pondok Labu, dan juga Cinere. Kawasan ini memiliki daya tarik sebagai hunian yang potensial yang juga dilintasi oleh JORR W2 (Jakarta Outer Ring Road). Disusul oleh Cilandak, Pondok Indah dan sekitar TB simatupang. III-8
9 Berkembangnya pembangunan ke arah selatan Jakarta ini tentunya mempengaruhi kebutuhan akan hunian yang dekat dengan gedung perkantoran guna mempersingkat jarak tempuh. Pemilihan letak pembangunan hunian vertikal yang berada di dekat perkantoran dapat menjadi dalah satu daya tarik Rencana Tata Ruang Jakarta Selatan Jika dilihat dari Peta Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta (Gambar 3.7), peruntukkan lahan di Jakarta Selatan di dominasi oleh permukiman dan pada sepanjang jalan utama. Kawasan yang potensial sebagai kawasan hunian yakni daerah Lebak Bulus dan Jl. TB Simatupang berada di Kecamatan Cilandak dan Pasar Minggu Rencana Detail Tata Ruang Kota Gambar 3. 7 Peta RTRW Jakarta Selatan tahun (Sumber: Perda Nomor 1 tahun 2014) Rencana Detail Tata Ruang Kota merupakan rencana yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional kota, sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan fungsi dalam kawasan, agar tercipta lingkungan yang serasi, selaras, seimbang dan terpadu. Berdasarkan kawasan potensial hunial di Jakarta III-9
10 Selatan yang berada di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Pasar Minggu, maka perlu adanya tinjauan mengenai Rencana Detai Tata Ruang Kota terhadap kedua kecamatan tersebut. a. Kecamatan Cilandak Kecamatan Cilandak merupakan salah satu kecamatan yang terletak di selatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Luas Kecamatan Cilandak adalah 18,20 km 2 yang terdiri atas 5 kelurahan dan 46 RW. Kelurahankelurahan yang terdapat di Kecamatan Cilandak yaitu Lebak Bulus, Pondok Labu, Cilandak Barat, Gandaria Selatan, dan Cipete Selatan. Kelurahan Cilandak Barat adalah kelurahan yang paling luas dengan luas 6,05 km 2 diikuti Lebak Bulus 4,11 km 2, Pondok Labu 3,61 km 2, Cipete Selatan 2,37 km 2, dan yang terkecil adalah Gandaria Selatan 1,76 km 2 Berdasarkan laporan dari Kecamatan Cilandak dan Peta Zonasi (Gambar 3.8), sebagian besar wilayah di Kecamatan Cilandak digunakan untuk lahan perumahan, dan hanya beberapa persen saja yang digunakan untuk industri dan keperluan lainnya. b. Kecamatan Pasar Minggu Gambar 3. 8 RDTRK Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan (Sumber: Perda Nomor 1 tahun 2014) Wilayah Kecamatan Pasar Minggu seluas 21,90 km 2. Secara administrasi Kecamatan Pasar Minggu terdiri atas 7 Kelurahan, 65 RW dan 725 RT. III-10
11 Secara administrasi Kecamatan Pasar Minggu terdiri atas 7 Kelurahan yang terbagi menjadi 65 RW dan 726 RT. Kelurahan Pejaten Timur dan Ragunan memiliki jumlah RW paling banyak, yakni sebanyak 11 RW. Kemudian diikuti Kelurahan Pasar Minggu dan Jati Padang sebanyak 10 RW, Gambar 3. 9 RDTRK Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Sumber: Perda Nomor 1 tahun 2014) Kelurahan Kebagusan dan Pejaten Barat masing-masing 8 RW. Sedangkan Kelurahan Cilandak Timur, memiliki jumlah RW paling sedikit yakni 7 RW. Pada peta zonasi (Gambar 3.9), Kecamatan pasar minggu didominasi oleh pemukiman. Di sisi kanan dan kiri jalan utama, diperuntukkan bagi perkantoran dan perdagangan Pemilihan Wilayah Dalam penentuan wilayah perlu adanya dasar pertimbangan untuk mendukung keberadaan apartemen yang akan direncanakan, yaitu: Pencapaian - Lokasi harus mudah dicapai dan terletak dekat dengan jalur transportasi utama yang dapat dicapai dari dalam kota maupun luar kota - Kelengkapan sarana dan prasarana transportasi kota (jalan dan angkutan kota) III-11
12 Keberadaan pembangunan gedung perkantoran Kawasan potensial hunian Kesesuaian dengan Rencana Umum Tata Rencana Kota Jakarta Selatan Tersedianya fasilitas penunjang kebutuhan rumah tangga di wilayah tersebut Tersedia jaringan utilitas kota Apartemen ini nantinya terletak di salah satu kecamatan dari 6 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan pertimbangan akan pencapaian, keberadaan gedung perkantoran, dan ketersediaan fasilitas penunjang di sekitar wilayah tersebut. Menurut pegamat kota Yayat Supriyatna, saat ini kawasan yang memiliki potensi sebagai hunian yaitu kecamatan Cilandak dan Kecamatan Pasar Minggu. Pada 2 kecamatan tersebut, pertumbuhan gedung-gedung perkantoran memang sedang aktif berjalan. Hal ini menjadi sangat potensial bagi pembangunan hunian disektarnya. Berikut ini merupakan 2 alternatif wilayah yang mempunyai penilaian tertinggi untuk lokasi apartemen. a. Alternatif 1 : Kecamatan Cilandak b. Alternatif 2 : Kecamatan Pasar Minggu Gambar Peta Alternatif Pemilihan Wilayah di Jakarta Selatan (Sumber: Jakarta Selatan dalam angka 2015) III-12
13 Tabel 3. 4 Kriteria Pemilihan Wilayah Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Kawasan Potensi Hunian 3 3 Kebutuhan Jumlah Apartemen 2 3 Keberadaan Gedung Perkantoran 3 2 Aksesibilitas Tinggi 3 2 Dekat dengan simpul kota & Jalur sirkulasi utama 3 3 Daya dukung sarana fasilitas penunjang (Rumah sakit, 3 2 sekolah, mall, perkantoran, dll) Sarana transportasi mudah 2 3 Kelengkapan sarana utilitas 2 2 Jumlah Keterangan: 1 : kurang 2 : tinggi 3 : sangat tinggi (Sumber: Pramarti, 2016) Dari hasil (Tabel 3.4) di atas, wilayah yang terpilih sebagai lokasi site adalah wilayah alternatif 1 yaitu kecamatan Cilandak. III-13
BAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN
GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Tangerang Selatan terletak di timur propinsi Banten dengan titik kordinat 106 38-106 47 Bujur Timur dan 06 13 30 06 22 30 Lintang
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN WILAYAH JAKARTA SELATAN
BAB IV TINJAUAN WILAYAH JAKARTA SELATAN 4.1 Tinjauan Jakarta Selatan Lokasi menjadi tolak ukur utama nilai suatu proyek konstruksi bangunan, semakin strategis letak suatu gedung semakin mahal pulanilai
Lebih terperinciBAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis
BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN WILAYAH
P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian untuk penyusunan skripsi ini meliputi langkah-langkah pengembangan produk permainan anak yang dapat meningkatkan daya intelegensia anak yang disesuaikan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PENELITIAN
33 IV. KONDISI UMUM PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Peta Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Jakarta Timur Kecamatan Ciracas dan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jakarta
Lebih terperinciV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
34 BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Lokasi hutan kota yang akan dibangun terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, dengan luas 5400 m 2. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH
BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA MAGELANG 3.1.1 Tinjauan Administratif Wilayah Kota Magelang Kota Magelang merupakan salah satu kota yang terletak di tengah Jawa Tengah dengan memiliki luas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN dan SARAN
57 BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian Dari hasil penelitian didapat, bahwa: a. Penghuni kawasan multifungsi memiliki tingkat ketergantungan pada mobil pribadi pada kategori sedang-tinggi,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Perumnas Bumi Tlogosari terletak di Kelurahan Tlogosari Kulon dan Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan yang merupakan bagian dari Bagian Wilayah Kota V Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN
r/l/ (jj~~~pljcww/ Q70'ut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja sektor informal.tenaga kerja sektor informal merupakan tenaga kerja yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkatan kerja (pekerja) terdiri dari tenaga kerja sektor formal dan tenaga kerja sektor informal.tenaga kerja sektor informal merupakan tenaga kerja yang melakukan
Lebih terperinciKONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok
IV. KONDISI UMUM 4.1 Lokasi Administratif Kecamatan Beji Secara geografis Kecamatan Beji terletak pada koordinat 6 21 13-6 24 00 Lintang Selatan dan 106 47 40-106 50 30 Bujur Timur. Kecamatan Beji memiliki
Lebih terperinciKONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta
30 KONDISI UMUM 4.1. DKI Jakarta Kota Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang dinamis. Setiap waktu fisik kota tampak berubah oleh kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kota seiring pertambahan
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciI. KARAKTERISTIK WILAYAH
I. KARAKTERISTIK WILAYAH Sumber : http//petalengkap.blogspot.com. Akses 31 Mei 2016 A B Gambar 1. A. Peta Jl Magelang, B. Peta Jl Solo Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KOTA BEKASI
BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA BEKASI Kota Bekasi merupakan salah satu kota dari 5 kota dengan populasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, Kota Bekasi
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi 6 0 12 Lintang Selatan dan 106 0 48 Bujur Timur. Sebelah Utara Propinsi DKI Jakarta terbentang pantai dari Barat
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga
Lebih terperinciData Agregat per Kecamatan
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN Data Agregat per Kecamatan Jumlah Penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 2,06 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar
Lebih terperinciGambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...
Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 114 Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai... 115 Gambar 5.32 Kondisi Jalur Pedestrian Penghubung Stasiun dan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Gambaran Umum Kota Depok
KEADAAN UMUM Gambaran Umum Kota Depok Kota Depok pada mulanya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bogor, mengingat perkembangannya yang relatif pesat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Data Proyek 3.1.1 Data Umum Proyek DATA SITE Lokasi Selatan : Jl. Raya Pasar Jum at, Kel. Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Jakarta Luas Lahan : ± 22.000 m² KDB : 60% KLB : 2,0
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA
BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA 3.1 TINJAUAN UMUM WILAYAH YOGYAKARTA 3.1.1 Kondisi Geografis dan Aministrasi Kota Yogyakarta terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa dengan luas 32,50 km2. Kota
Lebih terperinci: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)
Kota Kekerabatan Maja dan Masa Depan Oleh : Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar) Persoalan perumahan masih menjadi salah satu issue penting dalam pembangunan ekonomi mengingat
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5
Lebih terperinci4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas
42 IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas Secara geografis, perumahan Bukit Cimanggu City (BCC) terletak pada 06.53 LS-06.56 LS dan 106.78 BT sedangkan perumahan Taman Yasmin terletak pada
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH
BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1 Kondisi Administratif Gambar 3.1. Peta Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya Sumber : www.jogjakota.go.id Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 7 30' - 8 15' lintang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI COVER....i SURAT PERNYATAAN...ii PENGESAHAN TUGAS AKHIR...iii TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR...iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...v KATA PENGANTAR...vi ABSTRAK...viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyediaan fasilitas infrastruktur merupakan tanggungjawab pemerintah dan dananya diambil dari anggaran tahunan pemerintah. Pada satu pihak anggaran pemerintah tidak
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH
29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SKRIPSI. Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR SKRIPSI IDENTIFIKASI FASAD ARSITEKTUR TROPIS PADA GEDUNG-GEDUNG MINIMALIS PERKANTORAN SEPANJANG JALAN JENDERAL SUDIRMAN, JAKARTA Studi kasus pada Koridor Dukuh Atas-Semanggi Diajukan sebagai
Lebih terperinciKONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat
26 KONDISI UMUM Keadaan Geografis Keadaan geografis Kota administrasi Jakarta Pusat yaitu terletak antara 106º.22.42 BT sampai dengan 106º.58.18 BT dan 5º19,12 LS sampai dengan 6º.23 54 LS. Permukaan tanahnya
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi
Lebih terperinciREKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI cm cm cm
REKAPITULASI KEJADIAN BANJIR BULAN JANUARI 2014 NO 1 JAKARTA TIMUR 1 2 1 JATINEGARA 1 Bidara Cina 2 Kampung Melayu 3 Cipinang Muara 2 KRAMAT JATI 5 Cawang 4 Cipinang Besar Selatan TERDAMPAK KECAMATAN KELURAHAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3069/ 2003 TENTANG KELURAHAN SASARAN PENEMPATAN KOMPUTER PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN AKTA CATATAN SIPIL DALAM WILAYAH PROPINSI
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Barat Wilayah administrasi Kecamatan Bogor Barat hingga akhir Desember 2008 yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG
B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (0) 7330 / Fax: 736 Website : http://wwwstaklimpondoketungnet Jln Raya Kodam Bintaro No Jakarta Selatan
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Kota Tangerang termasuk kota yang memiliki posisi letak strategis yang dapat mendukung berbagai jenis kegiatan bisnis dan perdagangan. Kota yang berbatasan
Lebih terperinciApartemen BLVD Natura Dijual Perdana 2017 di Cinere Depok
Apartemen BLVD Natura Dijual Perdana 2017 di Cinere Depok BLVD NATURA apartemen terbaru 2017 di Selatan Jakarta. Segera launching hunian bernuansa hutan dalam kota bergaya tropis, apartemen BLVD Natura
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografi Secara geografis Kota Bekasi berada pada posisi 106 o 48 28 107 o 27 29 Bujur Timur dan 6 o 10 6 6 o 30 6 Lintang Selatan. Letak Kota Bekasi yang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan
41 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia dan merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM
Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian
Lebih terperinciDATA PERPASARAN SWASTA YANG SUDAH MENDAPAT IZIN OPERASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2002 s/d 2015 PER APRIL 2015 TOSERBA
DATA PERPASARAN SWASTA YANG SUDAH MENDAPAT IZIN OPERASIONAL DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2002 s/d 2015 PER APRIL 2015 TOSERBA NO NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN LOKASI USAHA WILAYAH USAHA 1 PT. Metropolitan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang
V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang yang digunakan sebagai dasar penelitian, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, kebutuhan data, teknik pengumpulan data,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Jakarta Selatan merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Indonesia yang terus berkembang dan semakin maju. Wilayah Jakarta Selatan diperuntukkan sebagai daerah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI
BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 Tinjauan Data Pusat Rehabilitasi Narkoba di Yogyakarta 3.1.1 Esensi Pusat Rehabilitasi Narkoba adalah suatu sarana yang melaksanakan rehabilitasi sosial dan rehabilitasi medis
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi
IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. prioritas utama dalam pemenuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan primer bagi umat manusia di mana pun berada selalu menjadi prioritas utama dalam pemenuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman dan pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciKANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA Diajukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan peningkatan permintaan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal atau perumahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian Kecamatan Mojotengah merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perubahan pesat pada pasar konsumen di menjadi wadah yang baik bagi perekonomian global. Kuatnya persaingan bisnis di mengakibatkan para pelaku bisnis harus benar-benar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan dan kondisi eksiting Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bekasi, Kota Bekasi. 3.1 Gambaran
Lebih terperinciBab III Tinjauan Karakteristik Kawasan Dukuh Atas
Bab III Tinjauan Karakteristik Kawasan Dukuh Atas III.1 Tautan Makro Kawasan Dukuh Atas memiliki peranan yang penting bagi lingkup regional DKI Jakarta. Hal ini dilandasai oleh direncanakannya kawasan
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SAGULUNG 2015 No Publikasi : 2171.15.24 Katalog BPS : 1102001.2171.041 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 9 hal. Naskah
Lebih terperinciBAB 2 LATAR BELAKANG dan PERUMUSAN PERMASALAHAN
6 BAB 2 LATAR BELAKANG dan PERUMUSAN PERMASALAHAN 2.1. Latar Belakang Kemacetan lalu lintas adalah salah satu gambaran kondisi transportasi Jakarta yang hingga kini masih belum bisa dipecahkan secara tuntas.
Lebih terperincifff~pj>~p15~ ~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PANOUAN RANCANG KOTA PONOOK INOAH OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
t; J fff~pj>~p15~ ~ ~~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 185 TAHUN 2012 TENTANG PANOUAN RANCANG KOTA PONOOK INOAH OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI OAERAH
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu,
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu, Kelurahan Petogogan dan Kelurahan Pela Mampang. Sungai Krukut merupakan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Luas Hutan Kota di Kotamadya Jakarta Selatan Berdasarkan Peraturan Penentuan luas hutan kota mengacu kepada dua peraturan yang berlaku di Indonesia yaitu menurut PP No 62 Tahun
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Transportasi kota Jakarta berkembang sangat pesat dikarenakan mobilitas yang tinggi dan masyarakatnya yang membutuhkan kendaraan. Semakin meningkatnya populasi manusia
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro
61 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Metro Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro termasuk bagian dari Provinsi Lampung, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan hunian sudah menjadi hal yang pokok dalam menjalankan kehidupan, terlebih lagi dengan adanya prinsip sandang, pangan, dan papan. Kehidupan seseorang
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 4.1. Letak geografis wilayah Yogyakarta 1 Secara geografis Daerah Istimewa Yogyakarta terletak diantara 7 33-8 15 Lintang Selatan dan 110 5-110 50 Bujur
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA MASJID AGUNG AL-ANWAR KOTA PASURUAN
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Profil Kota Depok 5.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Secara Geografis Kota Depok terletak di antara 06 19 06 28 Lintang Selatan dan 106 43 BT-106 55 Bujur Timur.
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG
STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG 2015 ISSN : No Publikasi : 2171.15.21 Katalog BPS : 1102001.2171.020 Ukuran Buku: 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 20 hal. Naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang namanya transportasi, transportasi sudah lama ada dan cukup memiliki peranannya dalam
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai
31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar dalam kehidupannya sehari-hari. Biasanya, mereka
Lebih terperinciReferensi Transportasi ke Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga
Referensi Transportasi ke Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga 1. Menggunakan pesawat Bandara Soekarno-Hatta/Bandara Halim Perdanakusuma Damri tujuan Bogor, turun di Terminal Baranangsiang/Pool
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah
Lebih terperinci