PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU"

Transkripsi

1 1 PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU JL. Yos Sudarso No. 02 Telp. (0536) Fax. (0536) Palangka Raya PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA NOMOR : 503.I/01/DPM-PTSP/I/2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK ( SPP ) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 9 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, perlu diatur penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; b. bahwa kewajiban Pemerintah Kota Palangka Raya menjamin iklim inventasi yang kondusif, memberikan kepastian hukum, melidungi kepentingan umum, dan memelihara lingkungan hidup; c. bahwa perizinan berfungsi sebagai instrumen pemerintah dalam pengawasan, pengendalian, perlindungan dalam kegiatan berusaha maupun dalam kegiatan kemasyarakatan yang berdampak pada kepentingan umum; d. bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan perizinan sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi masyarakat dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan perizinan, maka diperlukan pengaturan hukum yang mendukungnya;

2 2 e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Tentang Standar Pelayanan Publik ( SPP ) dan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kotapradja Palangka Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2753); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

3 3 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 5038); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4861); 14. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang

4 4 Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanaan Publik (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 16. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 17. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palangka Raya; 21. Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kota Palangka Raya ;

5 5 MEMUTUSKAN : Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT : Standar Pelayanan Publik (SPP) Dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan ini. : Standar Pelayanan Publik Dan Standar Operasional Prosedur sebagaimana dimaksud diktum pertama meliputi ruang lingkup pelayanan administrasi perizinan dan nonperizinan. : Standar Pelayanan Publik Dan Standar Operasional Prosedur sebagaimana dalam Lampiran Peraturan ini wajib dilaksanakan oleh penyelenggara/pelaksana dan sebagai acuan dalam penilaian kinerja pelayanan oleh pimpinan penyelenggara, aparat pengawasan, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. : Peratuaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Palangka Raya Pada Tanggal : 10 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Drs. RENSON, M.Si Pembina Utama Muda NIP

6 6 LAMPIRAN I : PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA NOMOR : 503.I/01/DPM-PTSP/I/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK ( SPP ) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA I. PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat di semua sektor pelayanan publik harus senantiasa ditingkatkan. Terselenggaranya pelayanan publik yang prima dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dukungan partisipasi masyarakat serta dunia usaha yang beretika, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi, membuka lapangan kerja, memperkuat kemandirian dan daya saing regional maupun nasional. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya saat ini menitik beratkan pada peningkatan kinerjanya secara optimal dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan (public service). Melalui Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya, masyarakat akan dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik dengan 3 PASTI yaitu KEPASTIAN PERSYARATAN, KEPASTIAN BIAYA DAN KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN, karena semua proses pelayanan dilaksanakan dalam satu tempat. Guna menjamin kepastian tersebut maka diperlukan standar pelayanan sebagai acuan bagi seluruh komponen yang terkait dalam pelayanan di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya menyelenggarakan fungsi : 1. Merumuskan kebijakan teknis, koordinasi teknis dan tugastugas lain yang diserahkan atau dilimpahkan oleh Walikota Palangka Raya sesuai dengan kebijakan Walikota dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Menyelenggarakan pelayanan teknis dan administrasi perizinan dan non perizinan secara terpadu; 3. Pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan secara elektronik; 4. Menetapkan besarnya pajak dan retribusi daerah di bidang perizinan; 5. Menyelenggarakan pelayanan teknis dan administrasi penanaman modal dan investasi serta promosi dalam negeri; 6. Penyusunan kebijakan terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan; 7. Menyelenggarakan pelayanan informasi pelayanan perizinan dan non perizinan;

7 7 8. Menyelenggarakan survei indeks kepuasan masyarakat bidang pelayanan perizinan dan non perizinan; 9. Menyelenggarakan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 10. Menyelenggarakan urusan ketatalaksanaan, kerumahtanggan. 11. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pelayanan perizinan dan non perizinan. II. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kota Palangka Raya dan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kota Palangka Raya : 1. Kepala Dinas. 2. Sekretariat. a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. b) Sub Bagian Keuangan dan Aset. c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal. a) Seksi Perencanaan Penanaman Modal. b) Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal. c) Seksi Promosi Penanaman Modal. 4. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal. a) Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal. b) Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal. c) Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal. 5. Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan a) Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan I. b) Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II. c) Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan III. 6. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan. a) Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Perizinan dan Non Perizinan. b) Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan. c) Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan. III. TUGAS DAN FUNGSI Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya mempunyai : 1. Tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan lingkup perencanaan dan pengembangan penanaman modal, advokasi, pengawasan dan pengendalian penanaman modal dan perizinan, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan dan pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan. 2. Fungsi : a. Perumusan kebijakan lingkup urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. b. Pelaksanaan kebijakan lingkup urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

8 8 c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. d. Pelaksanaan administrasi kebijakan lingkup urusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. IV. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA

9 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN XVIII : PERATURAN WALIKOTA PALANGKA RAYA DINAS PENANAMAN MODAL DAN NOMOR : 47 Tahun 2016 PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA APALANGKA RAYA TANGGAL : 23 Desember KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN, PENGEMBANGAN IKLIM DAN PROMOSI PENANAMAN MODAL BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN BIDANG PENGADUAN, KEBIJAKAN DAN PELAPORAN LAYANAN SEKSI PERENCANAAN PENANAMAN MODAL SEKSI PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN PENANAMAN MODAL SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN I SEKSI PENGADUAN DAN INFORMASI LAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SEKSI PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL SEKSI PEMBINAAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN II SEKSI KEBIJAKAN DAN PENYULUHAN LAYANAN SEKSI PROMOSI PENANAMAN MODAL SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN SISTEM INFORMASI PENANAMAN MODAL SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN III SEKSI PELAPORAN DAN PENINGKATAN LAYANAN U P T

10 10 V. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud diselenggarakannya Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum serta mewujudkan hak-hak masyarakat dan investor untuk mendapatkan pelayanan di bidang perizinan. Sedangkan tujuan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah terwujudnya pelayanan perizinan yang cepat, efektif, transparan dan memberikan kepastian hukum. VI. VISI, MISI, SLOGAN, MOTTO, JANJI LAYANAN DAN MAKLUMAT 1. Visi Visi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Pelayanan Prima di Bidang Perizinan / Non Perizinan Dan Penanaman Modal. 2. Misi Misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu pintu Kota Palangka Raya sebagai berikut : 1 Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan / non. perizinan dan penanaman modal. 2. Mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana pendukung peningkatan kualitas pelayanan; dan 3 Mewujudkan aparatur pelayanan yang profesional dan berintegritas. 3. Slogan Slogan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya adalah Pelopor Dalam Kemudahan, Terdepan Dalam Pelayanan 4. Motto Motto Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya adalah Yang Mudah Kenapa Dipersulit 5. Janji Layanan Kami Pegawai Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya berjanji : 1. Memberikan layanan dengan penuh tanggung jawab disiplin, cermat dan transparan. 2. Berperilaku sopan, ramah dan berlaku adil pada setiap pemohon izin, 6. Maklumat Pelayanan Dengan ini, kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan yang telah ditetapkan dan apa bila tidak menepati janji ini, kami siap menerima sanksi sesuai peraturan dan perundang undangan yang berlaku

11 11 VII. JENIS-JENIS LAYANAN Berdasarkan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Palangka Raya di Bidang Perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal Kota Palangka Raya dan dirubah dengan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pelimpahan Kewenangan Walikota Palangka Raya Di Bidang Perizinan dan Non Perizinan Kepada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya, Jenis jenis pelayanan perizinan yang dikelola Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya adalah meliputi : 1. Izin Penanaman Modal. 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). 3. Izin Gangguan (HO). 4. Tanda Daftar Usaha Pariwisata. 5. Izin Trayek. 6. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 7. Izin Pengumpulan Uang atau Barang untuk kesejahteraan sosial. 8. Izin Tempat Penjualan Minuuman Beralkohol (ITPMB). VIII. STANDAR PELAYANAN, PROSEDUR PELAYANAN, MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN DAN FORMAT IDA CARD (CANTIK CARD) PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA. A. STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA. 1. IZIN PENANAMAN MODAL A. Dasar Hukum : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Pedoman Tata Cara Pengendalian Penanaman Modal. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman dan Tata Cara Perijinan dan Non Perijinan Penanaman Modal B. Izin Prinsip Penanaman Modal B.1 Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Bukti diri pemohon : a. Rekaman Pendaftaran bagi badan usaha yang telah melakukan pendaftaran; b. Rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya; c. Rekaman Pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan

12 12 dari Menteri Hukum dan HAM; d. Rekaman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). e. Rekaman Kartu Tanda Penduduk ( KTP ); f. Rekaman Paspor bagi Penanam Modal Asing ( PMA ); 2. Keterangan rencana kegiatan, berupa : a. Keterangan rencana kegiatan, berupa uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dan dilengkapi dengan diagram alir/flow chart; b. Uraian kegiatan usaha sektor jasa. 3. Rekomendasi dari instansi pemerintah terkait, bila dipersyaratkan. 4. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan dilengkapi Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan B.2 Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA B.3 Waktu Penyelesaian Pelayanan 3 (tiga) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. B.4 Spesifikasi Surat Izin Prinsip Penanaman Modal. C. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal C.1. Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Rekaman Izin Usaha atau Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), bila diperlukan. 2. Rekaman Izin Prinsip Penanaman Modal dan/atau perubahannya. 3. Rekaman Akta Pendirian dan perubahannya, dilengkapi dengan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM; 4. Keterangan rencana kegiatan, berupa : a. Keterangan rencana kegiatan, berupa uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dan dilengkapi dengan diagram alir/flow chart. b. Uraian kegiatan usaha sektor jasa. 5. Dalam hal terjadi perubahan penyertaan dalam modal perseroan yang mengakibatkan terjadinya perubahan prosentase saham asing, perusahaan harus menyampaikan : a. Kesepakatan perubahan komposisi saham antara asing dan Indonesia dalam perseroan yang dituangkan dalam bentuk rekaman Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Keputusan Sirkular yang ditandatangani oleh seluruh pemegang saham dan telah dicatat/didaftarkan (waarmerking) oleh Notaris atau rekaman

13 13 Pernyataan Keputusan Rapat/Berita Acara Rapat dalam bentuk Akta Notaris, yang memenuhi ketentuan pasal 21 dan Bab VI UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Bukti diri pemegang saham baru, dalam bentuk : 1. Rekaman Akta Pendirian dan perubahannya dengan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM, serta rekaman NPWP bagi badan hukum Indonesia; 2. Rekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku serta NPWP bagi perorangan warga negara Indonesia; 3. Rekaman Paspor yang masih berlaku bagi perorangan warga negara asing; 4. Rekaman Akta Pendirian (Article of Association) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris bagi badan hukum asing. c. Kronologis penyertaan dalam modal perseroan sejak pendirian perusahaan sampai dengan permohonan terakhir. 6. Rekomendasi dari instansi pemerintah terkait, bila dipersyaratkan; 7. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM); 8. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan dilengkapi Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan. C.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA C.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 3 (tiga) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. C.4. Spesifikasi Surat Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal. D. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal D.1. Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Rekaman Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan yang dimohonkan perubahannya, 2. Rekaman Akta Pendirian dan perubahannya, dilengkapi dengan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM; 3. Untuk perubahan bidang usaha (jenis/kapasitas produksi) dilengkapi dengan : a. keterangan rencana kegiatan, berupa uraian proses produksi yang mencantumkan jenis bahan baku dan dilengkapi dengan diagram alir/flow chart; b. rekomendasi dari instansi pemerintah terkait, bila dipersyaratkan. 3. Untuk perubahan penyertaan dalam modal perseroan dilengkapi dengan :

14 14 a. Kesepakatan para pemegang saham tentang perubahan penyertaan dalam modal perseroan, dalam bentuk : Rekaman Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / Keputusan Sirkular yang ditandatangani oleh seluruh pemegang saham dan telah dicatat/didaftarkan (waarmerking) oleh Notaris serta memenuhi ketentuan pasal 21 dan Bab. VI dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau Rekaman Pernyataan Keputusan Rapat/Berita Acara Rapat dalam bentuk Akta Notaris. b. Bukti diri pemegang saham baru, dalam bentuk : Rekaman Akta Pendirian dan perubahannya dengan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM, serta rekaman NPWP bagi badan hukum Indonesia; Rekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku serta NPWP bagi perorangan warga negara Indonesia; Rekaman Paspor yang masih berlaku bagi perorangan warga negara asing; Rekaman Akta Pendirian (Article of Association) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris bagi badan hukum asing. c. Kronologis penyertaan dalam modal perseroan sejak pendirian perusahaan sampai dengan permohonan terakhir. 4. Rekaman Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir. 5. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan dilengkapi Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan. D.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA D.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 5 (lima) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. D.4. Spesifikasi Surat Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal. E. Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan E.1. Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan Bagi Perusahaan Berlokasi di Luar Kawasan Industri E.1.1 Persyaratan : yang Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek yang ditandatangani oleh Tim Pelaksana LHP, khusus bagi kegiatan usaha yang memerlukan fasilitas bea masuk atas impor barang dan bahan

15 15 2. Rekaman akta pendirian dan pengesahan serta akta perubahan dan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM; 3. Rekaman Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal/Surat Persetujuan Penanaman Modal/Izin Usaha dan/atau Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal/Izin Usaha Perluasan yang dimiliki; 4. Rekaman NPWP; 5. Bukti penguasaan/penggunaan tanah atas nama perusahaan : a) rekaman sertifikat Hak Atas Tanah atau akta jual beli tanah oleh PPAT, atau b) rekaman perjanjian sewa-menyewa tanah. 6. Bukti penguasaan/penggunaan gedung/bangunan : a) rekaman Izin Mendirikan Bangunan (IMB), atau b) rekaman akta jual beli/perjanjian sewa menyewa gedung/ bangunan. 7. Rekaman izin Gangguan (UUG/HO) atau rekaman Surat Izin Tempat Usaha (SITU); 8. Rekaman Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) semester terakhir; 9. Rekaman persetujuan/pengesahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau rekaman persetujuan/pengesahan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL); 10. Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan instansi teknis terkait dan/atau peraturan daerah setempat; 11. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan; 12. Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan. E.1.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA E.1.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. E.1.4. Spesifikasi Surat Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan bagi perusahaan yang berlokasi diluar kawasan industri. E.2. Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan Bagi Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri E.2.1. Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek yang ditandatangani oleh Tim Pelaksana LHP, khusus bagi

16 16 kegiatan usaha yang memerlukan fasilitas bea masuk atas impor barang dan bahan 2. Rekaman akta pendirian dan pengesahan serta akta perubahan dan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM; 3. Rekaman Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal/Surat Persetujuan Penanaman Modal/Izin Usaha dan/atau Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal/Izin Usaha Perluasan yang dimiliki; 4. Rekaman NPWP; 5. Bukti penguasaan/penggunaan tanah atas nama perusahaan : a. rekaman sertifikat Hak Atas Tanah atau akta jual beli tanah oleh PPAT, atau b. rekaman perjanjian sewa-menyewa tanah. 6. Bukti penguasaan/penggunaan gedung/bangunan : a. rekaman Izin Mendirikan Bangunan (IMB), atau b. rekaman akta jual beli/perjanjian sewa menyewa gedung/ bangunan. 7. Rekaman Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) semester terakhir; 8. Rekaman persetujuan/pengesahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau rekaman persetujuan/pengesahan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL); 9. Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan instansi teknis terkait dan/atau peraturan daerah setempat; 10. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan; 11. Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan. E.2.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA E.2.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. E.2.4. Spesifikasi Surat Izin Usaha/Izin Usaha Perluasan bagi perusahaan yang berlokasi di kawasan industri. F. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (Merger) F.1. Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek yang ditandatangani oleh Tim Pelaksana LHP, khusus bagi kegiatan usaha yang memerlukan fasilitas bea masuk atas impor barang dan bahan

17 17 2. Rekaman akta pendirian dan pengesahan serta akta perubahan dan pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM; 3. Rekaman Pendaftaran Penanaman Modal/Izin Prinsip Penanaman Modal/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal/Surat Persetujuan Penanaman Modal/Izin Usaha dan/atau Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal/Izin Usaha Perluasan yang dimiliki; 4. Rekaman NPWP; 5. Bukti penguasaan/penggunaan tanah atas nama perusahaan : a. rekaman sertifikat Hak Atas Tanah atau akta jual beli tanah oleh PPAT, atau b. rekaman perjanjian sewa-menyewa tanah. 6. Bukti penguasaan/penggunaan gedung/bangunan : a. rekaman Izin Mendirikan Bangunan (IMB), atau b. rekaman akta jual beli/perjanjian sewa menyewa gedung/ bangunan. 7. Rekaman izin Gangguan (UUG/HO) atau rekaman Surat Izin Tempat Usaha (SITU); 8. Rekaman persetujuan/pengesahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau rekaman persetujuan/pengesahan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL); 9. Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan instansi teknis terkait dan/atau peraturan daerah setempat; 10. Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan; 11. Surat Kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan secara langsung oleh direksi perusahaan 12. Kesepakatan seluruh pemegang saham masing-masing perusahaan baik perusahaan yang meneruskan kegiatan (surviving company) maupun perusahaan yang menggabungkan (merging company) tentang persetujuan penggabungan perusahaan dalam bentuk akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang memenuhi ketentuan Bab VI UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 13. Kesepakatan seluruh pemegang saham perusahaan yaitu perusahaan yang meneruskan kegiatan (surviving company) dan perusahaan yang menggabung (merging company) tentang rencana penggabungan perusahaan (merger plan) dalam bentuk akta merger yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; 14. Rekaman Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) periode terakhir bagi perusahaan yang akan meneruskan kegiatan usaha (surviving company). F.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA F.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar.

18 F.4. Spesifikasi 18 Surat Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (Merger). G. Izin Usaha Perubahan G.1. Persyaratan : Mengisi formulir permohonan dengan lampiran : 1. Rekaman Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan; 2. Data pendukung yang menjadi dasar dari perubahan ketentuan yang dilaporkan antara lain kesepakatan pemegang saham (RUPS), anggaran dasar perusahaan dalam bentuk Akta Notaris disertai pengesahan/persetujuan Menteri Hukum dan HAM dll. 3. Laporan ditandatangani diatas materai cukup oleh direksi perusahaan. G.2. Biaya Pelayanan TIDAK DIKENAKAN BIAYA G.3. Waktu Penyelesaian Pelayanan 5 (lima) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. G.4. Spesifikasi Surat Izin Usaha Perubahan. 2. SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) A. Dasar Hukum : a. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.289/MPP/Kep/10/2001 tanggal 5 Oktober 2001, tentang ketentuan Standar Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); b. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian dan Perdagangan No.119/SJ/II/2002 tanggal 19 Februari 2002, perihal Petunjuk Pelaksanaan OTODA di Bidang Industri dan Perdagangan; c. Peraturan Menteri Perdagangan No.09/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; d. Peraturan Menteri Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 Tahun 2007, tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan ( Permendag No.36/2007 ) e. Peraturan Menteri Perdagangan No.46/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.36/M-DAG/PER/9/2007 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan ( Permendag No.46/2009 ); f. Peraturan Menteri Perdagangan No.39/M- DAG/PER/12/2011 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendag No.36/M-DAG/PER/9/2007 Tahun 2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan ( Permendag No.39/2011 )

19 19 g. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 43/M.Dag/PER/9/2009; h. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2002 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan. B. Persyaratan B.1. PERMOHONAN SIUP BARU B.1.1. Perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas; 1) Surat Permohonan bermaterai Rp ,- (enam ribu rupiah); 2) Fotocopy KTP penanggung jawab Direktur/Ketua Kopersi/ yayasan; 3) Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan / Pribadi; 4) Fotocopy Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU) dari Kelurahan; 5) Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan/akte notaris yang telah disyahkan oleh Departemen Kehakiman dari PT dan Kanwil Koperasi bagi Koperasi; 6) Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan/akte notaris yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri (PN) setempat bagi CV dan Firma; 7) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 8) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 9) Pas Foto 3 x 4 = 2 lembar; 10)Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.1.2. Perusahaan berbadan hukum Koperasi: 1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang; 2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi; 3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Koperasi; 4) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 5) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 6) Pas Foto Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi ukuran 3x 4 cm (2 lembar). 7) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.1.3. Perusahaan yang berbentuk CV dan Firma : 1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan/Akta Notaris yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri; 2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan; 3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan; 4) Foto copy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 5) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan n; 6) Pas Foto Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar).

20 20 B.1.4. Perusahaan yang berbentuk Perorangan : 1) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan; 2) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan; 3) Foto copy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 4) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 5) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 6) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.2. PERMOHONAN PENDAFTARAN ULANG SIUP 1) SIUP Asli; 2) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); 3) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Perusahaan. 4) Foto copy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 5) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 6) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 7) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.3. PERMOHONAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG/PERWAKILAN PERUSAHAAN SIUP 1) Fotokopi SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang telah dilegalisir oleh Pejabat Penerbit SIUP; 2) Fotokopi dokumen pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; 3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Penunjukkan sebagai Penanggungjawab Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; 4) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan. 5) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 6) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 7) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 8) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.4. PERMOHONAN PERUBAHAN SIUP 1) Surat Permohonan SIUP; 2) SIUP Asli; 3) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); 4) Data pendukung perubahan; 5) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 6) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 7) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 8) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah;

21 21 B.5. PERMOHONAN PENGGANTIAN SIUP B.5.1. SIUP yang hilang 1) Surat Permohonan; 2) Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian; 3) Foto Copy SIUP yang lama (apabila ada); 4) Foto Copy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 5) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 6) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 7) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; B.5.2. SIUP yang rusak 1) Surat Permohonan 2) SIUP Asli 3) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 4) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 5) Pas Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 6) Stopmap Snelhecter warna biru 2 (dua) buah; C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Proses SK/Izin dan cetak ID Card (Cantik Card) 4. Penyerahan SK/Izin dan ID Card (Cantik Card) untuk pemohon baru. D. Biaya Pelayanan : TIDAK DIKENAKAN BIAYA E. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 3 (tiga) Hari Kerja. 3. IZIN GANGGUAN (HO). A. Dasar Hukum a. Undang-Undang Gangguan (Hinder Ordonnatie) Tahun 1926 nomor 226 b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah; c. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 21 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Gangguan (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Tahun 2011 Nomor 21); d. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 15 Tahun 2013 tentang Retribusi Izin Gangguan (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Tahun 2013 Nomor 15); e. Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Izin Gangguan Dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 21 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Gangguan. B. Persyaratan 1) Surat permohonan bermeterai Rp ,- 2) Foto Copy Sertifikat atau bukti kepemilikan / penguasaan tanah dan / atau bangunan yang sah sebagai lokasi tempat usaha; 3) Melampirkan Denah/Lokasi dan ukuran tempat Usaha;

22 22 4) Melampirkan Persetujuan/Rekomendasi Dokumen AMDAL bagi jenis usaha dan /atau kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, UKL/UPL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak sedang terhadap lingkungan hidup; 5) Surat Pernyataan Tidak Keberatan dari Tetangga yang Berbatasan yang diketahui RT/RW dan Lurah setempat dan / atau rekomendasi dari Instansi terkait sesuai dengan jenis usaha ; 6) Foto Copy KTP pemohon (dengan memperlihatkan aslinya) dan Foto Copy KTP tetangga yang berbatasan, khusus untuk kegiatan tower adalah masyarakat dalam radius tinggi tower; 7) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan bagi kegiatan usaha badan hukum (dengan memperlihatkan aslinya) ; 8) Fotocopy IMB dan surat sewa apabila IMB bukan nama pemohon (dengan memperlihatkan aslinya) ; 9) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 10) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 11)Pas foto ukuran 4 x 6 = 3 lembar; 12)Materai Rp.6000,- 3 (tiga) lembar; 13)Stopmap Snelhecter warna merah 2 (dua) buah; C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Penetapan Biaya/Retribusi 4. Proses penerbitan SK/Izin dan cetak ID Card (Cantik Card) 5. Pembayaran di kasir 6. Penyerahan SK/Izin dan ID Card (Cantik Card) untuk pemohon baru. D. Biaya Pelayanan Biaya perhitungan : Luas Tempat Usaha x Indeks Lokasi x Indeks Gangguan xtarif 1). Indeks Lokasi : a) Jalan arteri primer dan sekunder = 4 b) Jalan kolektor = 3 c) Jalan lokal = 2 2). Indeks Gangguan a) Perusahaan Besar = 4 b) Perusahaan Sedang = 3 c) Perusahaan Kecil = 2 3). Besarnya Tarif : a) Luas s/d 100 m 2 = Rp. 1000,-/m 2 b) Luas 101 m m 2 = Rp. 800,-/m 2 c) Luas > 1001 m 2 = Rp. 600,-/m 2 d) Luas > = Rp /m 2 E. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 15 (Lima Belas) Hari Kerja 4. TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA. A. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan b. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.86/HK.501/MKP/2010;

23 23 c. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 04 Tahun 2010 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata. d. Peraturan Walikota Palangka Raya nomor 22 Tahun 2013 tentang pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota Palangka Raya di bidang perizinan dan non perizinan terpadu dan penanaman modal kota palangka raya tanggal 26 september B. Persyaratan 1) Surat permohonan bermaterai Rp (Enam Ribu Rupiah) 2) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku 3) Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 4) Fotocopy Izin Gangguan (HO) 5) Rekomendasi dari Tim Teknis Terkait 6) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 7) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 8) Pas Foto 3 x 4 1 lembar 9) Map 2 (dua) buah C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Pemerikasaan Lokasi/Lapangan 4. Proses penerbitan SK/Izin dan Cetak ID Card (cantik Card) 5. Penyerahan SK/Izin dan ID Card (cantik Card) untuk pemohon baru. D. Biaya Pelayanan : TIDAK DIKENAKAN BIAYA E. Waktu Penyelesaian Pelayanan 3 (Tiga) Hari Kerja 5. IZIN TRAYEK A. Dasar Hukum a. UU No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. b. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan. c. Kepmenhub No. KM.35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum. d. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 04 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Trayek. B. Persyaratan 1) Mengisi surat permohonan bermaterai Rp ,- 2) Fotocopy KTP pemilik lama dan baru jika statusnya balik nama; 3) Rekomendasi dari Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya; 4) Pas photo ukuran 4 x 6 cm = 4 lembar dan 3 x 4 = 5) 2 lembar; 6) Fotocopy Buku Uji KIR Mobil; 7) Fotocopy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); 8) Fotocopy Bukti Pemilik Kendaraa Bermotor (BPKB); 9) Foto Copy Izin Usaha Angkutan; 10) Izin Prinsip (untuk pengurusan Izin Trayek Baru);

24 24 11) 10. Foto Copy Surat Kepemilikan / Penguasaan ( Surat Pelimpahan /Kwitansi Jual / Beli ); 12) Fotocopy Tanda Lunas Pajak; 13) Fotocopy Bukti Lunas PBB 5 (lima) Tahun Terakhir (dengan memperlihatkan aslinya) ; 14) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan; 15) Materai Rp , sebanyak 4 (empat) lembar; 16) Stofmap snelhecter warna kuning 2 (dua) buah C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Pemerikasaan Lokasi/Lapangan 4. Penetapan Biaya/Retribusi 5. Proses penerbitan SK/Izin dan Cetak ID Card ( Cantik Card) 6. Pembayaran di kasir 7. Penyerahan SK/Izin dan ID Card ( Cantik Card) untuk pemohon baru. D. Biaya/Retribusi a. Mobil Penumpang kapasitas s/d 8 orang Rp ,00 b. Mobil Bus terdiri dari: 1. Kapasitas 9 s/d 15 orang Rp ,00 2. Kapasitas 15 s/d 25 orang Rp ,00 3. Kapasitas lebih dari 25 orang Rp ,00 c. Mobil Angkutan Barang 1. Pick Up Rp ,00 2. Truck Rp ,00 3. Kendaraan Khusus Rp ,00 E. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 15 (Lima Belas) Hari Kerja 6. IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI A. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Th tentang Jasa Konstruksi; b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 Th tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi; c. Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; d. Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M/2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional; e. Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi; f. Peraturan Menteri PU No. 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi; g. Keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah nomor 369 / kpts/ m / 2001 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional;

25 25 h. Keputusan Menteri PU No : 223/KPTS/M/2011 tentang Penetapan Organisasi dan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional Periode ; i. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 13 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi. B. Persyaratan 1) Rekaman Akta pendirian Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) 2) Rekaman Sertifikat Badan Usaha (SBU) 3) Rekaman NPWP Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) 4) Rekaman Izin/Keterangan Domisili BUJK 5) Rekaman Reklame/Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 6) Rekaman KTP Penanggung Jawab 7) Rekaman Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat Keterampilan (SKT) 8) Rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik (PJT-BU) 9) Rekaman PBB 5 Tahun Terakhir 10) Foto Copy Kartu BPJS Kesehatan 11) Rekaman NPWP Perusahaan / Pemilik 12) Daftar Kelengkapan dan Peralatan Kantor / Foto Kantor 13) a.pasfoto PJU-BU Ukuran 4x6 = 2 Lembar b.pasfoto PJT-BU Ukuran 3x4 = 2 Lembar C. Mekanisme 8. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 9. Pemeriksaan berkas 10. Pemerikasaan Lokasi/Lapangan 11. Proses penerbitan SK/Izin dan Cetak ID Card ( Cantik Card) 12. Penyerahan SK/Izin dan ID Card ( Cantik Card) untuk pemohon baru D. Biaya Pelayanan : TIDAK DIKENAKAN BIAYA E. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 7(Tujuh) Hari Kerja 7. IZIN PENGUMPULAN UANG ATAU BARANG UNTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL ( PUB ) A. Dasar Hukum a. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1961 Tentang Pengumpulan Uang dan Barang; b. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial; c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan Sosial; d. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 1/HUK/1995 tentang Pengumpulan Sumbangan untuk Korban Bencana; e. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 56/HUK/1996 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan oleh Masyarakat; f. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 13 Tahun 2013 tentang Izin Pengumpulan Uang dan Barang Untuk Usaha Kesejahteraan Sosial (Lembaran Daerah Kota Palangka Raya Tahun 2013 Nomor 3).

26 26 B. Persyaratan 1) Fotocopy (KTP Pemohon dan Penanggung Jawab) sebanyak 2 (dua) lembar 2) Fotocopy Akte pendirian organisasi sebanyak 2 (dua) lembar 3) Proposal kegiatan sebanyak 2 (dua) lembar 4) Rincian pembiayaan sebanyak 2 (dua) lembar 5) Laporan kegiatan terdahulu (untuk perpanjangan izin) sebanyak 2 (dua) lembar 6) Pasphoto 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar 7) Materai sebanyak 1 (satu) lembar 8) Semua berkas dimasukkan dalam map snelhecter C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Proses SK/Izin dan Cetak ID Card (Cantik Card) 4. Penyerahan SK/Izin dan ID Card (Cantik Card) untuk pemohon baru. D. Biaya Pelayanan : TIDAK DIKENAKAN BIAYA E. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 3 (Tiga) Hari Kerja 8. IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL (ITPMB). A. Dasar Hukum a. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 43/M- DAG/PER/9/2009, Pasal 19, 23 (1, 4, 9), 34, 35, 38, 39, dan 40; b. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 13 Tahun 2006 tentang Label Pengendalian Peredaran Minuman Beralkohol Dalam Wilayah Kota Palangka Raya; c. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. d. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Palangka Raya nomor 13 Tahun 2013 tentang retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol B. Persyaratan 1) Surat permohonan izin tempat penjualan minuman beralkohol bermaterai Rp ,-; 2) Photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggungjawab perusahaan; 3) Photocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4) Rekomendasi dari : a. Lurah setempat diketahui oleh oleh Camat. b. Sub distributor setempat. 5) Gambar lokasi tempat penjualan minuman beralkohol. 6) Kwitansi/tanda bukti telah membayar retribusi ITPMB (apabila permohonan ITPMB telah disetujui). 7) Syarat-syarat administrasi untuk perpanjangan Izin Tempat. C. Mekanisme 1. Pengajuan berkas permohonan di loket pelayanan 2. Pemeriksaan berkas 3. Pemeriksaan Lokasi/Lapangan 4. Penetapan Biaya/Retribusi 5. Proses penerbitan SK/Izin dan Cetak ID Card (Cantik Card) 6. Pembayaran di kasir

27 27 7. Penyerahan SK/Izin dan ID Card (Cantik Card) untuk pemohon bar D. Biaya Pelayanan : a). Biaya Izin Golongan A : No Tempat Tarif Retribusi 1. Hotel Berbintang 3,4 dan Rp , Restoran Rp ,- 3. Bar,Cafe, Pub dan Rp ,- karaoke 4. Klub Malam Rp ,- 5. Diskotik Rp ,- 6. Toko dengan tanda Rp ,- khusus 7. lokalisasi PSK Rp ,- b) Biaya Izin Golongan B : No Tempat Tarif Retribusi 1. Hotel Berbintang 3,4 dan 5 Rp ,- 2. Restoran Rp ,- 3. Bar, Pub, Karaoke Rp ,- 4. Cafe Rp ,- 5. Klub Malam Rp ,- 6. Diskotik Rp ,- 7. Toko dengan tanda khusus Rp ,- 8. lokalisasi PSK Rp ,- c) Biaya Izin Golongan A B: No Tempat Tarif Retribusi 1. Hotel Berbintang 3,4 dan 5 Rp ,- 2. Restoran Rp ,- 3. Bar, Pub, Karaoke Rp ,- 4. Cafe Rp ,- 5. Klub Malam Rp ,- 6. Diskotik Rp ,- 7. Toko dengan tanda khusus Rp ,- 8. lokalisasi PSK Rp ,- e) Biaya Golongan ABC : No Tempat Tarif Retribusi 1. Hotel Berbintang 3,4 dan Rp , Restoran Rp ,- 3. Bar, Pub, Karaoke Rp ,- 4. Cafe Rp ,- 5. Klub Malam, Diskotik Rp ,- 6. Toko dengan tanda Rp ,- khusus 7. lokalisasi PSK Rp ,-

28 28 D. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 7 (TUJUH) Hari Kerja Ditetapkan di : Palangka Raya Pada Tanggal : 10 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Drs. RENSON, M.Si Pembina Utama Muda NIP

29 29 B. PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA. B.1) Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya A. Pemohon 1. Mengisi Formulir Permohonan dan Melengkapi Persyaratan 2. Menyerahkan Berkas kepada Front Office B. Front Office 1. Menerima dan Meneliti Kelengkapan Persyaratan 2. Mengembalikan Berkas yang Tidak Lengkap kepada Pemohon 3. Mencatat Berkas yang Lengkap dan Memberikan Nomor Berkas kepada Pemohon 4. Memberikan Tanda Terima Berkas kepada Pemohon 5. Meneruskan Berkas kepada Back Office C. Back Office 1. Melakukan Registrasi, Verifikasi, Validasi dan Data Entry serta menjadwalkan Pembahasan Permohonan 2. Peninjauan lapangan 3. Melakukan pemrosesan dokumen perijinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 4. Melakukan Penomoran Surat 5. Melakukan pengarsipan berkas D. Front Office Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada Pemohon B.2) Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya A. Keterangan Proses Memerlukan Pemeriksaan Lapangan Di Kenakan Biaya Retribusi : 1. Petugas loket informasi menyampaikan informasi berkaitan kelengkapan syarat perizinan melakukan pendaftaran serta perizinan. 2. Pemohon mengisi Formulir dan melengkapi berkas permohonan. 3. Berkas permohonan diisi dan dilengkapi dengan persyaratan, diserahkan kepada petugas loket pendaftaran (front Office). 4. Petugas loket pendaftaran (front Office) menerima berkas permohonan dari pemohon dan melakukan verifikasi atas berkas formulir permohonan beserta kelengkapan persyaratannya; 5. Setelah berkas diperiksa dan lengkap, petugas loket pendaftaran (front Office) menyerahkan kepada pemohon: - Bukti penyerahan berkas permohonan,

30 30 - Kepastian waktu kapan dokumen izin/non perizinan dapat diambil (Jika berkas/formulir permohonan belum lengkap persyratannya,diberikan catatan atas kekurangan yang harus dipenuhi dan dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi); 6. Petugas Back Office melakukan pemeriksaan dan validasi berkas, selanjutnya mengagendakan permohonan dan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 7. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 8. Berkas permohonan selanjutnya dikembalikan ke Back Office diserahkan ke Tim Peninjauan Lapangan/Tim Pemeriksa Lapangan yang dibentuk dengan Peraturan Walikota yang beranggotakan masing-masing wakil dari SKPD terkait yang didasarkan pada Surat Perintah dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya; 9. Tim Pemeriksa Lapangan melakukan Pemeriksaan Lapangan dan melaksanakan rapat koordinasi Tim untuk: - Menentukan permohonan diterima, ditunda atau ditolak - Menyajikan data hasil pemeriksaan lapangan dan menandatangani Berita Acara pemeriksaan (BAP); 10. Tim Pemeriksa Lapangan menyerahkan BAP kepada Kepala Dinas terkait/dinas Teknis; 11. Kepala Dinas Terkait/Dinas Teknis memberikan Surat Rekomendasi sebagai bahan menetapkan nilai retribusi jika permohonan izin diterima, untuk dijadikan dasar pemrosesan lebih lanjut; 12. Back Office melakukan pemrosesan administrasi atas berkas permohonan yang telah lengkap dengan rekomendasi dari Dinas Terkait/ Dinas Teknis dan melakukan entry data ke dalam Aplikasi Perizinan dan atau manual untuk dijadikan data perizinan, mencetak Surat Pemberitahuan Pembayaran ( SPP ) Retribusi, Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD) atau Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD) jia ada Sanksi Denda. 13. SPP, SKRD atau STRD dengan dilampiri berkas permohonan yang didalamnya terdapat besaran biaya perizinan/non perizinan sesuai tarif, yang digunakan sebagai dasar bagi pemohon untuk membayar Retribusi kepada bendahara penerima, diberikan paraf Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan jika dokumen perizinan non perizinan (SPP, SKRD atau SKRD) benar sesuai peraturan yang berlaku. 14. SPP, SKRD atau STRD diserahkan pada pemohon melalui loket pengambilan dokumen perizinan dan non perizinan untuk melakukan pembayaran pada bendahara penerima dan diberikan Surat Bukti Pembayaran jika telah membayar dan bukti ini untuk pengambilan SK Izin; 15. SPP, SKRD atau STRD dan Surat Bukti Pembayaran yang dilampiri berkas permohonan diserahkan ke Back Office untuk proses cetak SK Izin dan penomorannya selanjutnya diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan

31 31 Non Perizinan untuk koreksi dan di berikan paraf jika dokumen benar; 16. SK Izin dengan dilampiri berkas permohonan diserahkan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk penandatangan SK Izin ; 17. Proses cetak Kartu ID Card (Cantik Card) dilakukan oleh Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan yang selanjutnya akan diserahkan kepada pemohon izin baru bersamaan penyerahan SK Izin melalui Loket Penyerahan Dokumen perizinan dan non perizinan; 18. SK Izin yang sudah ditanda tangani diserahkan ke Back Office untuk proses selanjutnya; 19. Petugas loket pengambilan Dokumen Perizinan dan Non Perizinan, menyerahkan SK Izin dan untuk pemohon baru akan diberikan Kartu ID Card (Cantik Card) dengan memperlihatkan Surat Bukti Pembayaran Retribusi dari Bank/Bendahara Penerima; B. Keterangan Proses Memerlukan Pemeriksaan Lapangan Tanpa Biaya Retribusi : 1. Petugas loket informasi menyampaikan informasi berkaitan kelengkapan syarat perizinan melakukan pendaftaran serta perizinan. 2. Pemohon mengisi Formulir dan melengkapi berkas permohonan. 3. Berkas permohonan diisi dan dilengkapi dengan persyaratan, diserahkan kepada petugas loket pendaftaran (front Office) 4. Petugas loket pendaftaran (front Office) menerima berkas permohonan dari pemohon dan melakukan verifikasi atas berkas formulir permohonan beserta kelengkapan persyaratannya; 5. Setelah berkas diperiksa dan lengkap, petugas loket pendaftaran (front Office) menyerahkan kepada pemohon: - Bukti penyerahan berkas permohonan, - Kepastian waktu kapan dokumen izin/non perizinan dapat diambil (Jika berkas/formulir permohonan belum lengkap persyaratannya, diberikan catatan atas kekurangan yang harus dipenuhi dan dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi); 6. Petugas Back Office melakukan pemeriksaan dan validasi berkas, selanjutnya mengagendakan permohonan dan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 7. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 8. Berkas permohonan selanjutnya dikembalikan ke Back Office diserahkan ke Tim Peninjauan Lapangan/Tim Pemeriksa Lapangan yang dibentuk dengan Peraturan Walikota yang beranggotakan masing-masing wakil dari SKPD terkait yang didasarkan pada Surat Perintah dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya; 9. Tim Pemeriksa Lapangan melakukan Pemeriksaan Lapangan dan melaksanakan rapat koordinasi Tim untuk: - Menentukan permohonan diterima, ditunda atau ditolak - Menyajikan data hasil pemeriksaan lapangan dan menandatangani Berita Acara pemeriksaan (BAP);

32 Tim Pemeriksa Lapangan menyerahkan BAP kepada Kepala Dinas terkait/dinas Teknis; 10. Kepala Dinas Terkait/Dinas Teknis memberikan Surat Rekomendasi jika permohonan izin diterima, untuk dijadikan dasar pemrosesan lebih lanjut; 11. Back Office melakukan pemrosesan administrasi atas berkas permohonan yang telah lengkap dan melakukan entry data ke dalam Aplikasi Perizinan dan atau manual untuk dijadikan data perizinan, mencetak SK Izin; 12. Proses cetak SK Izin dilakukan jika permohonan diterima sesuai persyaratan. 13. SK Izin dengan dilampiri berkas permohonan diserahkan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk penandatangan SK Izin ; 14. Proses cetak Kartu ID Card (Cantik Card) dilakukan oleh Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan yang selanjutnya akan diserahkan kepada pemohon izin baru bersamaan penyerahan SK Izin melalui Loket Penyerahan Dokumen perizinan dan non perizinan; 15. SK Izin yang sudah ditanda tangani diserahkan ke Back Office untuk proses selanjutnya; 16. Petugas loket pengambilan Dokumen Perizinan dan Non Perizinan, menyerahkan SK Izin dan untuk pemohon baru akan diberikan Kartu ID Card (Cantik Card) dengan memperlihatkan tanda terima pendaftaran; C. Keterangan Proses Tidak Memerlukan Pemeriksaan Lapangan: 1. Petugas loket informasi menyampaikan informasi berkaitan kelengkapan syarat perizinan melakukan pendaftaran serta perizinan. 2. Pemohon mengisi Formulir dan melengkapi berkas permohonan. 3. Berkas permohonan diisi dan dilengkapi dengan persyaratan, diserahkan kepada petugas loket pendaftaran (front Office). 4. Petugas loket pendaftaran (front Office) menerima berkas permohonan dari pemohon dan melakukan verifikasi atas berkas formulir permohonan beserta kelengkapan persyaratannya; 5. Setelah berkas diperiksa dan lengkap, petugas loket pendaftaran (front Office) menyerahkan kepada pemohon: - Bukti penyerahan berkas permohonan, - Kepastian waktu kapan dokumen izin/non perizinan dapat diambil (Jika berkas/formulir permohonan belum lengkap persyratannya, diberikan catatan atas kekurangan yang harus dipenuhi dan dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi); 6. Petugas Back Office melakukan pemeriksaan dan validasi berkas, selanjutnya mengagendakan permohonan dan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 7. Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan menyerahkan berkas permohonan yang sudah lengkap kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan untuk diperiksa diberi paraf jika berkas telah diterima dan lengkap. 8. Selanjutnya Back Office melakukan pemrosesan administrasi atas berkas permohonan yang telah lengkap dan melakukan entry data ke dalam Aplikasi Perizinan dan atau manual untuk dijadikan data perizinan, mencetak SK Izin; 9. Proses cetak SK Izin dilakukan jika permohonan diterima sesuai persyaratan.

33 SK Izin dengan dilampiri berkas permohonan diserahkan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk penandatangan SK Izin ; 11. Proses cetak Kartu ID Card (Cantik Card) dilakukan Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan yang selanjutnya akan diserahkan kepada pemohon izin baru bersamaan penyerahan SK Izin melalui Loket Penyerahan Dokumen perizinan dan non perizinan; 12. SK Izin yang sudah ditanda tangani diserahkan ke Back Office untuk proses selanjutnya; 13. Petugas loket pengambilan Dokumen Perizinan dan Non Perizinan, menyerahkan SK Izin dan untuk pemohon baru akan diberikan Kartu ID Card (Cantik Card) dengan memperlihatkan tanda terima pendaftaran; B.3) Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya 1. Pemohon harus mempunyai alamat dan nomor Hand Phone atas nama pemohon, hal ini digunakan untuk dapat login/masuk kedalam Sistem Informasi Perizinan Online dan melakukan registrasi permohonan izin; 2. Registrasi permohonan izin oleh pemohon dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain: - Tahap I : Pemilihan Jenis Izin - Tahap II : Update Data Pemohon - Tahap III : Input Data Teknis Permohonan - Tahap IV : Upload Dokumen Persyaratan atau diantar sendiri kekantor DPM-PTSP Kota Palangka Raya - Tahap V : Pernyataan Kebenaran Data - Tahap VI : Cetak Bukti Registrasi setelah diverifikasi Front Office (FO) - Tahap VII : Cetak Tanda Terima Berkas; 3. Setelah menyelesaikan proses registrasi, pemohon akan mendapatkan terkait status verifikasi registrasi permohonan dan infromasi izin terbit; 4. Apabila registrasi permohonan diterima, pemohon dapat mencetak Tanda Terima Berkas melalui menu Cek Status dengan memasukkan nomor registrasi sesuai dengan nomor registrasi yang tercantum pada Bukti Registrasi Berkas; 5. Pemohon juga dapat melakukan pengecekan status permohonan melalui menu Cek Status; 6. Untuk izin yang memerlukan peninjauan lapangan, setelah berkas sudah diverifikasi, berkas dilakukan peninjauan lapangan oleh Tim Teknis, jika memenuhi persyaratan berkas dapat diproses, jika tidak memenuhi persyaratan akan dikeluarkan surat penolakan; 7. Apabila permohonan diterima : - untuk yang dikenakan retribusi akan ada pemberitahuan pembayaran melalui dan sms gateway, setelah melakukan pembayaran akan segera dicetak SK izin. - untuk yang tidak dikenakan retribusi akan segera dicetak SK izin. - Setiap pemohon baru akan diberikan ID Card Perizinan ( Cantik Card ); - Proses cetak ID Card (Cantik Card) dilakukan oleh Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan;

34 34 8. Apabila proses permohonan sudah selesai, pemohon akan mendapatkan pemberitahuan untuk pengambilan SK izin melalui dan Layanan SMS Gateway ( ); 9. Kesengajaan pemalsuan terhadap data-data yang diberikan pada proses perizinan secara elektronik (online) akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib akan diproses secara hukum seseuai peraturan dan perundang undangan yang berlaku; Ditetapkan di : Palangka Raya Pada Tanggal :10 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Drs. RENSON, M.Si Pembina Utama Muda NIP C. MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA.

35 35 MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PENANAMAN MODAL DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA LAMPIRAN II : PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA NOMOR : 503.I/01/DPM-PTSP/I/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 PEMOHON FRONT OFFICE BACK OFFICE BACK OFFICE KEPALA DPMPTSP Berkas Permohonan Pendaftaran Proses Pembuatan Perizinan Penomoran Tidak Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi Lengkap Ya Ya Setuju Verifikasi Kasi, Kabid Penanaman Modal Jika diperlukan Ditolak Pengecekan Peninjauan Lapangan Lokasi Pencetakan Surat Izin Koreksi sk / Penandatanganan Arsip Pengambilan Pengambilan dokumen dokumen /Berkas /Berkas

36 36 MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA LAMPIRAN III : PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA NOMOR : 503.I/01/DPM-PTSP/I/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 PEMOHON Ya Tidak Lengkap LOKET PENDAFTARAN 1. Pemeriksaan Berkas 2. Ditolak / diterima Kelengkapan Berkas 3. Input Data 4. Tanda Terima Berkas LOKET PENYERAHAN DOKUMEN 1. SPP, SKRD DAN STRD 2. SK Izin 3. Surat Penolakan 4. ID Card (Cantik Card) Ya Tidak Lengkap VERIFIKASI 1.Paraf tanda terima oleh petugas Loket 2.Paraf Kasi 3.Paraf Kabid Ditolak peninjauan Lapangan BACK OFFICE TIM TEKNIS 1. Peninjauan Lapangan 2. Hasil Pemeriksaan Lapangan 3. Penerbitan Surat ditolak Tidak dikenakan Retribusi Tanpa peninjauan Lapangan Diterima PENERBITAN SPP / SKRD/STRD 1. Penetapan Retribusi 2. Penomoran Tidak dikenakan Retribusi PENGOLAHAN DATA 1. Pengarsipan 2. Cetak ID Card (Cantik Card) PENERBITAN SK IZIN 1. Pemeriksaan Dokumen 2. Penomoran SK Izin 3. Cetak Kartu ID Card ( Cantik Card ) PENANDATANGANAN SK IZIN LOKET PEMBAYARAN Memberikan Bukti Pembayaran yang telah di Validasi

37 37 MEKANISME PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SECARA ELEKTRONIK (ONLINE) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA LAMPIRAN IV : PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA NOMOR : 503.I/01/DPM-PTSP/I/2017 TANGGAL : 10 JANUARI 2017 PEMOHON PENYERAHAN DOKUMEN 1. SK Izin 2. Surat dan permohonan yang ditolak 3. ID Card (Cantik Card) BANTUAN/ / PANDUAN PROSES 1. Pemohon mendapat /SMS Izin ditolak jika syarat tidak lengkap 2. Pemohon mendapat /SMS pembitahuan pembayaran retribusi (jika dikenakan retribusi) 3. Pemohon mendapat /SMS proses perizinan telah selesai TIM TEKNIS Pemohon mendapat /SMS peninjauan lapangan PENGAJUAN ONLINE 1. Pendaftaran/Login 2. Registrasi - Tahap I : Pilih Jenis Izin - Tahap II : Update Data Pemohon - Tahap III : Input Data Teknis Permohonan - Tahap IV : Upload Dokumen Persyaratan atau diantar - Tahap V : Pernyataan Kebenaran Data - Tahap VI : Cetak Bukti Registrasi - Tahap VII : Cetak Tanda Terima Berkas 3. Cek Status Permohonan 4. Update Data Pemohon BACK OFFICE 1. Pemeriksaan Pada Data Permohonan pada Back Office 2. Verifikasi Data Registrasi, Kasi dan Kabid

38 38 D. FORMAT ID CARD (CANTIK CARD) PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA PALANGKA RAYA. 1. Gambar 1 tampak depan 2. Gambar 2 tampak belakang Kartu ini milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Sebagai bukti bahwa anda adalah pelanggan kami Harap di jaga dan tidak diserahkan ke sembarang orang Kepala DPMPTSP Kota Palangka Raya Ditetapkan di : Palangka Raya Pada Tanggal : 10 Januari 2017 Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Palangka Raya Drs. RENSON, M.Si Pembina Utama Muda NIP

STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) PENANAMAN MODAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) PENANAMAN MODAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) PENANAMAN MODAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WAKTU 1 Pendaftaran 1 Datang ke Gerai P2T 1. 11 Tahun 2009 tentang tata Cara Pelaksanaan, Pembinaan, dan Pelaporan Pelayanan

Lebih terperinci

CHECKLIST PERMOHONAN PENDAFTARAN PENANAMAN MODAL

CHECKLIST PERMOHONAN PENDAFTARAN PENANAMAN MODAL PERMOHONAN PENDAFTARAN PENANAMAN MODAL 1 Permohonan ditandatangani di atas materai cukup oleh direksi perusahaan dilengkapi surat kuasa bermaterai cukup untuk pengurusan permohonan yang tidak dilakukan

Lebih terperinci

CHECKLIST PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERUBAHAN

CHECKLIST PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERUBAHAN PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERUBAHAN 1 Laporan / permohonan ditandatangani diatas materai cukup oleh direksi perusahaan. 2 Surat Kuasa, jika pengurusannya tidak dilakukan oleh Direksi perusahaan 3 Rekaman

Lebih terperinci

CHECKLIST BERKAS APLIKASI PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL/ PERLUASAN USAHA PENANAMAN MODAL. Nama Perusahaan

CHECKLIST BERKAS APLIKASI PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL/ PERLUASAN USAHA PENANAMAN MODAL. Nama Perusahaan Nama Perusahaan CHECKLIST BERKAS APLIKASI PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL/ PERLUASAN USAHA PENANAMAN MODAL : Permohonan : Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal/Perluasan Usaha Penanaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATAM TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATAM TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PEMERINTAH KOTA BATAM BADAN PENANAMAN MODAL Jl. Engku Putri No. 1 Telp. (0778) 461814, 470335 Fax. (0778) 470335 Email : penanamanmodal@batamkota.go.id BATAM CENTRE - BATAM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN

Lebih terperinci

PERMOHONAN PERUBAHAN PENANAMAN MODAL

PERMOHONAN PERUBAHAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN II-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Perubahan

Lebih terperinci

Bentuk Permohonan Izin Prinsip Perubahan PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN

Bentuk Permohonan Izin Prinsip Perubahan PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN Bentuk Permohonan Izin Prinsip Perubahan PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN LAMPIRAN IX PERATURAN KEPALA BKPM NOMOR : TAHUN 2009 TANGGAL : Permohonan IZIN PRINSIP PERUBAHAN ini diajukan kepada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

JENIS IZIN DASAR HUKUM PERSYARATAN BIAYA WAKTU MASA BERLAKU

JENIS IZIN DASAR HUKUM PERSYARATAN BIAYA WAKTU MASA BERLAKU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN BIDANG PENANAMAN MODAL, PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PADA KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN PESISIR SELATAN NO JENIS IZIN DASAR HUKUM

Lebih terperinci

IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL

IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN NOMOR SOP SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 0/ /DPMPTSP/0 TANGGAL JUNI 0 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERMOHONAN PERUBAHAN PENANAMAN MODAL

PERMOHONAN PERUBAHAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN II-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Perubahan

Lebih terperinci

IZIN USAHA PERLUASAN PENANAMAN MODAL

IZIN USAHA PERLUASAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN NOMOR SOP SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 03/ /DPMPTSP/2017 TANGGAL JUNI 2017 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN PENANAMAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian Lampiran I : Peraturan Bupati Grobogan Nomor : Tahun 2014 Tanggal : Tentang : Penetapan Standar Pelayanan Untuk Semua Jenis Perizinan dan Nonperizinan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Grobogan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.508, 2009 BKPM. Permohonan. Penanaman Modal. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERMOHONAN PENANAMAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR PERIKSA PERSETUJUAN PRINSIP DALAM RANGKA UNTUK MENDAPATKAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI)

DAFTAR PERIKSA PERSETUJUAN PRINSIP DALAM RANGKA UNTUK MENDAPATKAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) b Komplek Perkantoran Gedung Bukit Gading, Jl. Jenderal Sudirman Poros, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Prov. Kepulauan Riau Telp. (0777) 7366036, 7366037, Fax. (0777) 7366009, Email : bpmpt.kab.karimun@gmail.com,

Lebih terperinci

06. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PENGGABUNGAN PERUSAHAAN (MERGER) PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

06. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PENGGABUNGAN PERUSAHAAN (MERGER) PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI 06. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PENGGABUNGAN PERUSAHAAN (MERGER) PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN

Lebih terperinci

SOP PERIZINAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SOP PERIZINAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SOP PERIZINAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Dasar hukum : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2014 tanggal 29 Desember 2014 No Jenis Perizinan Dasar Hukum

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN PRINSIP PERUBAHAN

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN PRINSIP PERUBAHAN PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN PRINSIP PERUBAHAN Menunjukan dokumen asli Fotokopi harus jelas dan mudah dibaca Disusun sesuai urutan

Lebih terperinci

Satuan Kerja : Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

Satuan Kerja : Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satuan Kerja : Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Jenis Pelayanan : 1. Ijin Usaha Industri ( IUI ) NO KOMPONEN 1 Dasar Hukum 1 Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian 2 Undang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA PERUBAHAN

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA PERUBAHAN No. Kelengkapan Berkas Ada / Tidak 01. Formulir Perubahan dan resume data untuk proses penerbitan Izin Usaha 02. Permohonan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan bermaterai cukup dan di cap perusahaan

Lebih terperinci

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN PERIZINAN JASA USAHA

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN PERIZINAN JASA USAHA LAMPIRAN NOMOR SOP 32 SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 503/ /DPMPTSP/2017 TANGGAL JUNI 2017 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PEDOMAN DAN TATA CARA PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA BOGOR. PEDOMAN

Lebih terperinci

PUSAT PELAYANAN INVESTASI TERPADU. Badan Koordinasi Penanaman Modal. Dokumen yang harus dilampirkan:

PUSAT PELAYANAN INVESTASI TERPADU. Badan Koordinasi Penanaman Modal. Dokumen yang harus dilampirkan: Dokumen yang harus dilampirkan: I. Permohonan Baru Dalam Rangka Dalam Negeri (PMDN) 1. Bukti diri pemohon : a. Rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya untuk PT. BUMN/BUMD, CV, Fa, atau b. Rekaman

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. 1.VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. 1.VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. 1.VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

2. Persyaratan pelayanan

2. Persyaratan pelayanan Lampiran : Keputusan Kepala Badan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda. Nomor : 530/ /SK-SP/A3/BPPTSP/ /2015 Tentang : Penetapan Standar NAMA UNIT PELAYANAN JENIS PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN

Lebih terperinci

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( I M B )

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( I M B ) IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( I M B ) A. IMB Reguler Persyaratan pengajuan masinh-masing rangkap 2 : 1. Surat permohonan 2 lembar, 1 Lembar diberi materai Rp. 6.000 2. Fotokopi KTP Pemohon 2 lembar 3. Fotokopi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR : 45 TAHUN 2017 TANGGAL : 4 September 2017 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN WALI KOTA TENTANG PEDOMAN DAN

Lebih terperinci

CHEKLIST PERSYARATAN IZIN PENYELENGGARAAN TOKO OBAT

CHEKLIST PERSYARATAN IZIN PENYELENGGARAAN TOKO OBAT CHEKLIST PERSYARATAN IZIN PENYELENGGARAAN TOKO OBAT 1 Surat Pernyataan Tunduk Aturan Bermaterai Rp. 6000,- 2 Fotokopi KTP Pemohon 3 Daftar Tenaga Kerja Minimal 1 Aa, 4 Fotokopi ijazah Dan Sik AA 5 Denah

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang

Lebih terperinci

DASAR HUKUM, PERSYARATAN DAN MEKANISME PELAYANAN UMUM DI KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DASAR HUKUM, PERSYARATAN DAN MEKANISME PELAYANAN UMUM DI KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALUKU TENGGARA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TANGGAL 1 SEPTEMBER 2015 DASAR HUKUM, PERSYARATAN DAN MEKANISME PELAYANAN UMUM DI KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI PENANAMAN MODAL ASING

Lebih terperinci

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU LAMPIRAN NOMOR SOP 31 SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 503/ /DPMPTSP/017 PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

N O M O R 53 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

N O M O R 53 T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I B A T A N G P R O V I N S I J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 53 T A H U N 2 0 4 T E N T A N G S T A N D A R O P E R A S I O N A L P R O S E D U R P E

Lebih terperinci

PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL

PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan

Lebih terperinci

07. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

07. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI 07. STANDAR PELAYANAN IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum Peraturan Kepala BKPM No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata

Lebih terperinci

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada masyarakat, diterapkan pola pelayanan perizinan terpadu satu pintu;

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada masyarakat, diterapkan pola pelayanan perizinan terpadu satu pintu; PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Jl. Bung Karno No. 01 Komplek Kemutar Telu Center Taliwang 84355 Telp./Fax. (0372) 8281831, email: bpmppt_ksb@yahoo.com

Lebih terperinci

WALIKOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA PALANGKA RAYA 1 WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA, Menimbang : a. bahwa usaha

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1545, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Izin Usaha. Tanda daftar Perusahaan. Penerbitan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PROSEDUR MAJA LABO DAHU IZIN GANGGUAN (HO) KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KOTA BIMA WUJUDKAN PELAYANAN PRIMA BEBAS KKN

PROSEDUR MAJA LABO DAHU IZIN GANGGUAN (HO) KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KOTA BIMA WUJUDKAN PELAYANAN PRIMA BEBAS KKN PROSEDUR PEMERINTAH KOTA BIMA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SURAT IZIN GANGGUAN (HO) KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (KPPT) KOTA BIMA TELAH DIBERIKAN KEWENANGAN OLEH WALIKOTA DALAM MELAKUKAN PELAYANAN

Lebih terperinci

CHEKLIST SYARAT PEMASANGAN REKLAME CHEKLIST SYARAT PENDIRIAN BURSA KERJA KHUSUS

CHEKLIST SYARAT PEMASANGAN REKLAME CHEKLIST SYARAT PENDIRIAN BURSA KERJA KHUSUS CHEKLIST SYARAT PEMASANGAN REKLAME 1 Surat keputusan sebelumnya (apabilaperpanjangan) 2 Copy KTP yang masihberlaku 3 Denah lokasi pemasangan (titikkoordinat) 4 Gambar konstruksi beserta detailnya CHEKLIST

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 11/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009 BUPATI BULUNGAN Jalan Jelarai Tanjung Selor 77212 Kaltim, Telp. (0552) 23316-2334, Fax (0552) 21009 PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 37/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI No. Kelengkapan Berkas Ada / Tidak 01. Formulir Izin Usaha dan resume data untuk proses penerbitan Izin Usaha 02. Permohonan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan bermaterai cukup dan cap perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN TRAYEK PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Nomor : 3/SOP/429.207/2012 Tanggal : 11 Agustus

Lebih terperinci

A. SOP IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( IUJK ) Dasar Hukum : Kualifikasi Personel :

A. SOP IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI ( IUJK ) Dasar Hukum : Kualifikasi Personel : Nomor SOP 001/SOP-LPNP/PTPM/IX/2013 Tanggal Pembuatan 16 September 20013 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Tanggal Revisi 16 September 20013 KANTOR PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL Tanggal Efektif

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN KENDAL

PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang :

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

3. Jika pemohon adalah badan usaha asing, melampirkan rekaman anggaran dasar (article of association) dan/atau perubahannya dalam bahasa inggris atau

3. Jika pemohon adalah badan usaha asing, melampirkan rekaman anggaran dasar (article of association) dan/atau perubahannya dalam bahasa inggris atau PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN PRINSIP/ IZIN PRINSIP PERLUASAN/ IZIN PRINSIP PENGGANTI *) *) pilih salah satu Menunjukan dokumen asli

Lebih terperinci

2. Bentuk Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal

2. Bentuk Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal 2. Bentuk Perubahan Pendaftaran Penanaman Modal PERMOHONAN PERUBAHAN PENDAFTARAN PENANAMAN MODAL Permohonan ini disampaikan kepada DPMPTSP Provinsi, DPMPTSP Kabupaten/Kota, PTSP KPBPB, atau PTSP KEK* untuk

Lebih terperinci

Keterangan. Menunjukan dokumen asli. Fotokopi harus jelas dan mudah dibaca. Disusun sesuai urutan. Diberi Label

Keterangan. Menunjukan dokumen asli. Fotokopi harus jelas dan mudah dibaca. Disusun sesuai urutan. Diberi Label No. Kelengkapan Berkas Ada / Tidak 01. Formulir Izin Usaha dan resume data untuk proses penerbitan Izin Usaha 02. Permohonan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan bermaterai cukup dan di cap perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR 20/E, 2009

SALINAN NOMOR 20/E, 2009 SALINAN NOMOR 20/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI OLEH BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MALANG WALIKOTA MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 13 TAHUN 2009

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 13 TAHUN 2009 KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PERSETUJUAN PENANAMAN MODAL, PEMBERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2016 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI PENANAMAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013

PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 PERATURAN KEPALA BKPM NO. 5 TAHUN 2013 JO. PERATURAN KEPALA BKPM NO. 12 TAHUN 2013 CHECK LIST IZIN USAHA BARU/ PERLUASAN/ ALIH STATUS/ PENGGABUNGAN *) *) pilih salah satu Menunjukan dokumen asli Fotokopi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

Published by SWACIPTA CONSULTING

Published by SWACIPTA CONSULTING LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu VISI, MISI Visi : Mewujudkan pelayanan prima dalam mendorong investasi Misi : 1. Meningkatkan kenyamanan pelayanan 2. Meningkatkan penata usahaan administrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 56.B TAHUN 2015 TENTANG PENYEDERHANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IZIN GANGGUAN, SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN TANDA DAFTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI PENANAMAN MODAL ASING

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG KEPUTUSAN NOMOR : 067.1 / 931 / 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KANTOR KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Menimbang, : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DIISI OLEH PEMILIK/PENGURUS/PENANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Diisi/diketik dengan huruf kapital

DIISI OLEH PEMILIK/PENGURUS/PENANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Diisi/diketik dengan huruf kapital NOMOR : 46/M-DAG/PER/9/2009 SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR) Diisi Dengan Huruf Cetak Kepada, Yth. Bupati Sumba Timur Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Lebih terperinci

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :...

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :... LAMPIRAN III-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk formulir Izin Usaha/

Lebih terperinci

1. Nama Perusahaan. Alamat Lokasi Proyek/Pabrik. Alamat Tempat Tinggal Nomor Telepon/Faksimile Nomor KTP/IMTA

1. Nama Perusahaan. Alamat Lokasi Proyek/Pabrik. Alamat Tempat Tinggal Nomor Telepon/Faksimile Nomor KTP/IMTA LAMPIRAN III-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk formulir Izin Usaha/

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 12 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 20 JULI 2012 NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG : IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI Sekretariat Daerah Kota Sukabumi Bagian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMUJU, Menimbang Mengingat : a. bahwa penyedia

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH SURAT IZIN PENYELENGGARAN ANGKUTAN UMUM KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Alamat : Jalan Lingkar Utara Piyaman Wonosari, Gunungkidul Kode Pos 55851 Telp. (0274) 391797, Fax. (0274) 394178 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nomor BPPJBG/03/SOP/71 Revisi 00 Tanggal 01 Agustus 2012 Halaman 2 dari 3 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nama SOP :

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2012 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa dalam rangka mengendalikan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nomor BPPJBG/03/SOP/22 Revisi 00 Tanggal 01 Agustus 2012 Halaman 2 dari 3 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG BADAN PELAYANAN PERIZINAN Nama SOP :

Lebih terperinci

PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL

PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

KOP SURAT BKPM TENTANG SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG (SIUPL) TETAP KEPALA BKPM

KOP SURAT BKPM TENTANG SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG (SIUPL) TETAP KEPALA BKPM LAMPIRAN XXII PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Izin Usaha Penjualan

Lebih terperinci

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF LAMPIRAN VI : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (KPPTSP) PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN SALINAN NOMOR 18/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

JENISPERIZINAN PADA KP3M KAB. SOLOK PERATURAN BUPATI SOLOK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PERIZINAN

JENISPERIZINAN PADA KP3M KAB. SOLOK PERATURAN BUPATI SOLOK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PERIZINAN JENISPERIZINAN PADA KP3M KAB. SOLOK PERATURAN BUPATI SOLOK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PERIZINAN DANNON PERIZINAN KEPADA KEPALA KP3M JENIS LAYANAN 1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Lebih terperinci

1. Izin Usaha Industri (IUI) Besar

1. Izin Usaha Industri (IUI) Besar 1. Izin Usaha Industri (IUI) Besar A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT C.q. Kepala KPPTSP Prov. NTT

Lebih terperinci

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) MIKRO PADA KECAMATAN : TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO Jalan Koptu Ruswadi

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL

Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal PERMOHONAN IZIN PRINSIP/IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL LAMPIRAN I-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk Permohonan Izin Prinsip/Izin

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN, PENGEDARAN DAN PENJUALAN SERTA PERIZINAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN Menimbang BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, :

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN SECARA SIMULTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN NOMOR SOP SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 503/ /DPMPTSP/2017 TANGGAL DISAHKAN OLEH

LAMPIRAN NOMOR SOP SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 503/ /DPMPTSP/2017 TANGGAL DISAHKAN OLEH LAMPIRAN MOR SOP SK KEPALA PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON MOR : 50/ /DPMPTSP/07 TANGGAL JUNI 07 KEPALA PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PEMERINTAH KOTA CILEGON

Lebih terperinci

WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG SALINAN WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR I TAHUN 2004 TENTANG IZIN GANGGUAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :...

Penanggungjawab Perusahaan a) :... Nama :... Alamat Tempat Tinggal :... Nomor Telepon/Faksimile :... Nomor KTP/IMTA :... LAMPIRAN III-A PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PENANAMAN MODAL Bentuk formulir Izin Usaha/

Lebih terperinci

DAFTAR PERIKSA IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) NASIONAL

DAFTAR PERIKSA IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) NASIONAL Komplek Perkantoran Gedung Bukit Gading, Jl. Jenderal Sudirman Poros, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Prov. Kepulauan Riau Telp. (0777) 7366036, 7366037, Fax. (0777) 7366009, Email : bpmpt.kab.karimun@gmail.com,

Lebih terperinci