SE - 04/PJ/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN P

Transkripsi

1 SE - 04/PJ/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN P Contributed by Administrator Friday, 03 February 2012 Pusat Peraturan Pajak Online  3 Februari 2012 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 04/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, A. Umum Berdasarkan Pasal 5 huruf d angka 4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-9/PJ/2010 tentangâ Standar Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, pelaksanaanâ pemeriksaan dilakukan dengan mengacu antara lain pada Pedoman Penyusunan Program Hal-hal umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Program Pemeriksaan adalah sebagaiâ berikut :

2 1. Program Pemeriksaan adalah pernyataan pilihan Metode Pemeriksaan, Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh Pemeriksa Pajak dalam melakukanâ pemeriksaan sesuai dengan Rencana 2. Metode Pemeriksaan adalah teknik dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan terhadap buku,â catatan, dan dokumen serta data, informasi, dan keterangan lain, yang terdiri atas metodeâ langsung dan metode tidak langsung. 3. Teknik Pemeriksaan adalah cara-cara pengumpulan bukti, pengujian, dan/atauâ pembuktianâ yang dikembangkan oleh Pemeriksa Pajak untuk menyakini kebenaran pos-pos yang diperiksa. 4. Prosedur Pemeriksaan adalah serangkaian langkah dalam suatu Teknik Pemeriksaan, berupaâ petunjuk rinci yang biasanya tertulis dalam bentuk perintah, untuk dilakukan oleh Pemeriksa Pajak. 5. Rencana Pemeriksaan adalah rencana kerja pemeriksaan yang disusun oleh Supervisor danâ harus ditelaah serta disetujui oleh Kepala UP2 yang berisi identitas Wajib Pajak yangâ  memberikan gambaran umum mengenai Wajib Pajak, identitas Tim Pemeriksa Pajak yangâ berisi susunan tim dan jumlah SP2 yang sedang dikerjakanâ Tim Pemeriksa Pajak yangâ bersangkutan, dan uraian rencana pemeriksaan yang berisi informasi mengenai kriteriaâ pemeriksaan, jenis pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan, identifikasi masalah, tanggalâ selesai pemeriksaan, tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan pengembalian kelebihanâ pembayaran pajak, tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pemeriksaan, sarana pendukung yangâ diperlukan, serta pos-pos SPT yang akan diperiksa. 6. Program Pemeriksaan berfungsi sebagai : - sarana bagi Supervisor untuk melakukan pengendalian dan pengawasan atasâ pelaksanaan pemeriksaan serta memberikan bimbingan; - petunjuk kerja bagi Tim Pemeriksa Pajak;

3 - sarana evaluasi penerapan metode, teknik, dan prosedur pemeriksaan suatu pos SPT dan/atau pos turunannya dengan metode, teknik, dan prosedur pemeriksaan yangâ telah direncanakan; dan - referensi bagi penyusunan Program Pemeriksaan yang akan datang. 7. Penyusunan Program Pemeriksaan dilakukan secara mandiri, objektif, profesional sertaâ memperhatikan Rencana Pemeriksaan yang telah ditelaah dan disetujui oleh Kepala UP2. 8. Program Pemeriksaan yang harus disusun ada 2 (dua), yaitu Rencana Program Pemeriksaan dan Realisasi Program 9. Program Pemeriksaan merupakan bagian dari KKP. B. Rencana Program Pemeriksaan 1. Rencana Program Pemeriksaan dibuat oleh Supervisor dan dibantu oleh Ketua Tim berdasarkanâ pos-pos yang akan diperiksa dalam Rencana 2. Rencana Program Pemeriksaan dapat disampaikan kepada Kepala UP2 bersamaan denganâ Usulan Rencana 3.

4 Rencana Program Pemeriksaan harus ditandatangani oleh Kepala UP2 sebelum penyampaianâ Surat Pemberitahuan Pemeriksaan atau pengiriman Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 4. Dalam hal terdapat perubahan Rencana Pemeriksaan berupa penambahan Pos-pos SPT/pos-pos turunannya maka harus dibuat Perubahan Rencana Program Pemeriksaan yang merupakanâ bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Program 5. Perubahan Rencana Program Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 4 disampaikanâ kepada Kepala UP2 bersamaan dengan Usulan Perubahan Rencana 6. Perubahan Rencana Program Pemeriksaan ditandatangani oleh Kepala UP2 paling lama 1 (satu)â hari kerja setelah persetujuan Usulan Perubahan Rencana 7. Rencana Program Pemeriksaan berisi : a. Pos-pos SPT/pos-pos turunannya yang akan diperiksa menurut KKP Rencana Pemeriksaan; b. Uraian Rencana Program Pemeriksaan masing-masing pos SPT/pos turunannyaâ sebagaimana dimaksud pada huruf a, antara lain memuat : 1) tujuan pemeriksaan suatu pos SPT/pos turunannya;

5 2) metode pemeriksaan yang akan digunakan; 3) teknik-teknik pemeriksaan yang dipilih; 4) prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan; 5) buku, catatan, dan dokumen Wajib Pajak yang akan dipinjam. 8. Pemilihan teknik-teknik pemeriksaan dan buku, catatan, dan dokumen Wajib Pajak sebagaimana dimaksud angka 7 huruf b harus mengacu pada Lampiran I yang merupakanâ bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini. 9. Teknik Pemeriksaan dan buku, catatan, dan dokumen yang harus dipinjam sebagaimanaâ terdapat pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini adalah standar minimal yang harus dilakukan oleh Pemeriksa Pajak. 10. Apabila menurut Pemeriksa Pajak standar minimal sebagaimana dimaksud pada angka 9 tidakâ memadai untuk meyakini suatu pos, Pemeriksa Pajak dapat menambah Teknik Pemeriksaan lainnya dan/atau meminjam buku, catatan, dan

6 dokumen di luar standar minimal. 11. Apabila suatu Teknik Pemeriksaan yang dipilih dan/atau buku, catatan, dan dokumen yangâ  harus dipinjam sebagaimana dimaksud angka 9 tidak dapat dilakukan atau diputuskan untukâ tidak dilakukan dalam pemeriksaan maka Pemeriksa Pajak harus mendokumentasikanâ alasannya dalam KKP pengujian pos SPT/pos turunan terkait. C. Realisasi Program Pemeriksaan - Realisasi Program Pemeriksaan dibuat oleh Supervisor berdasarkan kondisi nyata yang ditemukan pada saat pelaksanaan pemeriksaan. - Dalam hal terdapat metode, teknik, dan/atau prosedur pemeriksaan yang tidak dilakukanâ maka alasannya harus dicantumkan dalam Realisasi Program D Format Program Pemeriksaan - Rencana Program Pemeriksaan dibuat dengan menggunakan format KKP pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini. - Perubahan Rencana Program Pemeriksaan dibuat dengan menggunakan format KKP padaâ Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini. - Realisasi Program Pemeriksaan dibuat dengan menggunakan format KKP pada Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini. - Contoh Rencana Program Pemeriksaan dan Realisasi Program Pemeriksaan terdapat padaâ Lampiran V dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

7 E. Ketentuan Lain-Lain  - Sejak ditetapkannya Surat Edaran ini, semua ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak yang mengatur tentang Program Pemeriksaan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjangâ tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Surat Edaran ini. - Mulai tanggal 15 Februari 2012 setiap penyusunan Program Pemeriksaan harus berpedomanâ pada Surat Edaran ini.  Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 03 Februari 2012 DIREKTUR JENDERAL, ttd, A. FUAD RAHMANY NIP Tembusan : - Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak; - Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; - Para Tenaga Pengkaji di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; - Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan.

8