Implementasi Load Balancing Di Web Server Menggunakan Metode Berbasis Sumber Daya CPU Pada Software Defined Networking

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Load Balancing Di Web Server Menggunakan Metode Berbasis Sumber Daya CPU Pada Software Defined Networking"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm Implementasi Load Balancing Di Web Server Menggunakan Metode Berbasis Sumber Daya CPU Pada Software Defined Networking Riski Julianto 1, Widhi Yahya 2, Sabriansyah Rizqika Akbar 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 rizki.julianto077@gmail.com, 2 widhi.yahya@ub.ac.id, 3 sabrian@ub.ac.id Abstrak Pada zaman sekarang, telah terjadi trafik yang besar dalam jaringan. Hal ini ditandai dengan pengguna yang semakin tinggi yang akan meningkatkan kompleksitas jaringan seperti beban server meningkat dan sulit melakukan konfigurasi setiap perangkat dari vendor yang berbeda, sehingga perlu adanya web server yang baik. Jika web server tunggal, maka akan menimbulkan SPOF (Single Point of Failure). Penggunaan server cluster dengan load balancing akan meningkatkan performansi web server yang di terapkan dalam Software Defined Network. Load balancing dengan metode berbasis sumber daya merupakan metode pembagian beban menggunakan penggunaan CPU terkecil dari server sebagai acuan. Melalui implementasi sistem didapat server membagi beban dengan baik. Pengujian dengan banyak koneksi dan rate yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu low untuk rate 40, medium untuk rate 80 dan high untuk rate 160. Parameter pengujian yang digunakan adalah throughput, response time, dan CPU Usage menggunakan tool Httperf dan psutil. Hasil dari pengujian yang diperoleh dengan nilai throughput rata-rata sebesar 947,9 KB/s, response time rata-rata sebesar 6.2 ms, dan CPU Usage sebesar 59.82% pada server pertama, 69.73% pada server kedua dan 93,24 % pada server ketiga. Dengan perbandingan algoritma Round Robin, metode berbasis CPU lebih baik dibandingkan Round Robin berdasarkan pengujian yang dilakukan. Kata Kunci: Load balancing,cpu, resource, Software Defined Network Abstract Nowadays, there has been a great traffic in the network. It is characterized by an increasingly high users will increase the complexity of the network such as increased server load and hard to configure any devices from different vendorss, so there needs to be a good web server. If a single web server, it will cause SPOF (Single Point of Failure). The use of cluster servers with load balancing will improve the performance of web servers implemented in Software Defined Network. Load balancing with resource-based methods is a load-sharing method using the smallest CPU usage of the server as a reference. Through the implementation of the system obtained server divide the load well. Testing with many connections and rate divided into 3 parts that is low to rate 40, medium to rate 80 and high for rate 160. The testing parameters used are throughput, response time, and CPU usage using Httperf and psutil tools. The results of the test obtained with the average throughput value of KB / s, response time average of 6.2 ms, and CPU Usage of 59.82% on the first server, 69.73% on the second server and 93,24% on the third server. By comparison of the Round Robin algorithm, the CPU-based method is better than Round Robin based on the tests performed. Keywords: Load balancing,cpu, resource, Software Defined Network 1. PENDAHULUAN Pada zaman modern seperti yang kita lihat sekarang ini, orang-orang ingin menggunakan alat yang fleksibel untuk mendapatkan informasi dan terjadi trafik yang besar di dalam jaringan Sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK, orang-orang tersebut cukup menggunakan situs atau website di internet, dimana website tersebut dioperasikan oleh web server tunggal maupun multiple server. Menurut statistik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo, 2016) menyatakan, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 904

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 905 Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Sehingga, kebutuhan masyarakat akan akses informasi yang cepat di Indonesia sangatlah tinggi. Untuk keperluan akses informasi yang cepat dan handal, perlu adanya web server yang baik. Seiring berjalan waktu, pengguna web server juga meningkat sehingga dibutuhkan web server yang handal. Jika web server yang dimiliki hanya ada satu yang maka memungkinkan terjadinya "a single point of failure" (SPOF), yaitu kondisi server yang jika gagal merespon maka sistem akan tidak berfungsi. Hal itu bisa terjadi karena terlalu banyak request yang harus di handle oleh satu buah web server tadi. Maka dibuatlah web server dengan arsitektur multiple server, yaitu kumpulan dari beberapa web server yang saling terhubung dan bekerja sama, yang memiliki fungsi untuk mencapai keandalan (reliability) dan ketersediaan (availability) yang tinggi (Harikesh,2011). Didalam multiple server tersebut, dibutuhkan mekanisme dalam pembagian beban agar performansi server tetap stabil. Sebab, Jika suatu server gagal merespon maka akan menimbulkan masalah dan kerugian yang lumayan besar. Beberapa mekanisme dalam pembagian beban pada web server dengan menggunakan teknik load balancing, yaitu suatu mekanisme pembagian beban server dengan beban trafik di distribusikan pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang. Tujuan mekanisme tersebut agar memaksimalkan troughput, trafik dapat berjalan optimal,memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi (Sirajuddin,2012). Load balancing memiliki banyak metode ataupun algoritma dalam implementasinya, seperti pada penelitian sebelumnya menggunakan algortima Round Robin dengan kesimpulan algoritma Round Robin mampu membagi beban trafik dengan server yang berbeda (Wilda,2016). Namun, peneliti ingin menggunakan metode berdasarkan resource atau sumber daya yang dimiliki oleh sebuah server sebagai acuan dalam mengambil keputusan atas server yang dipilih pada saat client melakukan request. Karena dengan mengambil sumber daya yaitu CPU yang paling ringan atau kecil, kemungkinan meningkatkan kinerja dan meringankan beban server. Dalam perkembangan paradigma jaringan akibat kompleksitas jaringan di atas, di temukanlah paradigma baru bahwa penggunaan software untuk mengatur trafik dan rute dalam suatu jaringan yaitu paradigma Sofware Defined Network (SDN). Sofware Defined Network adalah sebuah paradigma baru di jaringan yang mana terjadi pemisahan antara control plane dan data plane dalam suatu jaringan (Foundation Open Network,2012). Penerapan load balancing diharapkan lebih optimal pada Sofware Defined Network karena pengaturan trafik lebih terpusat daripada arsitektur jaringan tradisional atau saat ini Dari beberapa referensi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu web server dapat dilakukan optimasi terhadap pembagian bebannya dengan berbagai algoritma serta dengan metode berdasarkan penggunaan CPU dari web server. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul "Implementasi Load Balancing di Web Server Menggunakan Metode Berbasis Sumber Daya CPU pada Software Defined Networking". Metode berbasis resource dipilih karena dengan mengetahui penggunaaan resource yaitu penggunaan CPU server kita bisa mengetahui server mana yang bebannya sedikit memproses suatu request sehingga beban dapat di distribusikan dengan baik. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kajian Pustaka Penelitian-peneltian sebelumnya menerapkan sistem load balancing dengan menggunakan berbagai algoritma dan menggunakan mininet sebagai simulator namun masih dalam arsitektur Software Defined Network. Pada penelitian ini menggunakan TP- Link sebagai openflow switch. 2.2 Load Balancing Load balancing adalah salah satu teknik atau metode yang digunakan dalam pembagian beban web server dalam jaringan. Teknik ini mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal.load balancing juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan resource yang optimal (Sirajuddin, 2012) Metode Load balancing berbasis resource Penulis menggunakan metode berbasis sumber daya atau resource, karena dengan

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 906 mengetahui resource dari server, dapat memperkecil kemungkinan server gagal merespon atau error dengan mengetahui apakah beban server terlalu berat dengan melihat resourcenya yaitu nilai CPU yang terpakai. Ketika user melakukan request, sebelumnya server telah mengirimkan resource ke controller dan membandingkan nilai resource tersebut yaitu berupa nilai CPU Usage server. Kemudian diambil nilai terkecil lalu controller mengirimkan packet out ke switch berisi perintah untuk forward paket ke server dengan resource terkecil tersebut agar beban server seimbang. Mekanisme pemilihan server dengan algoritma resource based dapat dilihat pada pseudocode berikut. Begin S = server C = CPU Utilization SC = {(S,C}) If No Resource In List Find minimum server in SC Return server End Gambar 1 Implementasi metode CPU resource Pada Gambar 1 di atas menjelaskan cara kerja load balancing dengan metode CPU resource yaitu memilih IP dan CPU resource dari server 1 sebagai default jika tidak ada resource yang dikirim server. Selama ada server yang hidup dengan CPU Resourcenya paling kecil dibanding yang dipilih maka dilakukan perbandingan nilai CPU resourcenya lalu di direct ke IP Server dengan CPU resource terkecil tersebut. Sehingga dengan melihat penggunaan CPU terkecil, pembagian beban pada web server dapat dilakukan dengan seimbang maka kinerja web server dapat memberikan respon yang baik terhadap request dari user. (Pradip Wawge.2014) controller tersebut dapat kita program secara langsung. 2.4 Openflow Awalnya SDN sangat identik dengan OpenFlow sehingga ada sebagian orang yang beranggapan bahwa Sofware Defined Network adalah OpenFlow, hal ini tidak terlalu benar karena OpenFlow hanya merupakan sebuah elemen pada arsitektur Sofware Defined Network. Berikut arsitektur openflow switch pada gambar 2. Gambar 2 Arsitektur Open Flow Switch OpenFlow merupakan open standar komunikasi protokol yang mampu melakukan pemisahan antara control plene dan data plane dari sebuah perangkat jaringan, serta mampu menciptakan komunikasi yang sangat baik antara control plane dan data plane (Openflow Organization,2011). 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang langkah yang dilakukan dalam pengerjaantugas akhir. Berikut gambar 3 merupakan tahapantahapan metodologi penelitian yang digambarkan dengan diagram alir. 2.3 Software Defined Network (SDN) Software Defined Network adalah sebuah paradigma baru di dunia networking, merupakan sebuah pendekatan baru untuk membangun, mendesain serta me-manage jaringan komputer. Sedangkan pengertian yang sebenarnya menurut Open Networking Foundation (organisasi pengembang Sofware Defined Network), bahwa Sofware Defined Network adalah suatu arsitektur jaringann dimana control network dipisahkan dari system forwardingnya, dan

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 907 yang telah dibuat sebelumnya. Adapun implementasi sistem sebagai berikut. 1. Melakukan konfigurasi pada switch 2. Melakukan instalasi controller POX 3. Melakukan konfigurasi pada server 4. Mengakses halaman webserver oleh client 5. Menganalisa hasil output Gambar 3 Diagram Alir Metode Penelitian 3.1. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk menjadi dasar teori dalam melakukan penelitian ini. Jenis literatur yang dapat digunakan yaitu artikel, buku, jurnal, e-book, website serta laporan penelitian sebelumnya Perancangan Sistem Tahap ini merupakan tahapan untuk membangun sistem dari penelitian setelah melakukan studi literatur dan analisis kebutuhan sistem. Perancangan sistem dapat dilihat pada gambar dibawah. Gambar 4 Diagram Perancangan Sistem Pada gambar 4 merupakan diagran perancangan sistem. Dalam sistem ini akan dipecah menjadi beberapa subsistem yaitu Subsistem Switch, Subsistem Controller, Subsistem Server dan Subsistem Client 3.3. Implementasi Sistem Implementasi sistem dibuat berdasarkan perancangan kebutuhan dan perancangan sistem 3.4. Pengujian dan Analisis Sistem Dalam tahap pengujian, peneliti akan melakukan pengujian terhadap jumlah prosesor apakah mempengaruhi sistem atau tidak. Selanjutnya, melakukan analisis sekaligus menilai throughput,response time dan CPU Usage yang terjadi pada web server atau sistem load balancing Kesimpulan Tahap ini juga merupakan tahapan yang ditujukan untuk mengoreksi kesalahan yang ada mulai dari bab metode penelitian hingga pengujian sistem. Pada bab ini juga terdapat kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil pengujian dan analisa sistem. Serta ditambahkan saran sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang. 4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1 Deskripsi Umum Sistem Sistem load balancing berbasis sumber daya dengan parameter CPU merupakan sistem load balancing yang menggunakan sumber daya CPU server terkecil sebagai faktor pembagian beban server dalam Softwate Defined Network.Penggunaan sumber daya atau resource CPU pada server membutuhkan beberapa kebutuhan agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan 4.2 Kebutuhan Sistem Kebutuhan dalam penilitian ini terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan fungsional sistem yaitu Controller dapat berjalan menggunakan POX,Switch dapat memforward paket dari jaringan dan server dapat memberikan respon terhdap request dari client. Kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan perangkat keras yaitu 3 buah Laptop dengan spesifikasi: Laptop I sebagai server virtual a. Intel(R) Core-i GHz

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 908 b. RAM 8 GB c. Harddisk kapasitas 1000GB d. Monitor 14 inch Laptop II, sebagai Controller: a. Intel Celeron b. RAM 2 GB c. Harddisk kapasitas 500 GB d. Monitor 14 inch Laptop III, sebagai client: a. AMD A8 2,1 GHz b. RAM 8 GB c. Harddisk kapasitas 500 GB d. Monitor 14 inch Kebutuhan perangkat lunak yaitu daftar perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi load balancing berbasis resource dalam Software Defined Network. a. Sistem Operasi Windows 7 64 Bit/Linux Ubuntu LTS b. Python c. Apache Web server d. Virtual Box e. JetBrains PyCharm /VI Editor f. Google Chrome/MozillaFirefox 5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Pada bagian ini akan dijelaskan perancangan dan implemntasi sistem yang akan dibuat. Bagian ini menjelaskan juga akan lebih detail konsep perancangan load balancing, pengecekan paket, alur komunikasi, alur sistem dan diagram blok perancangan sistem. Gambar 5 Diagram Alir Perancangan Sistem Berdasarkan Gambar 5 di atas dapat kita lihat bahwa untuk memulai perancangan implementasi sistem load balancing dimulai dengan konfigurasi pada beberapa perangkat, yaitu switch, controller, dan server hingga dilakukan pengujian dan penarikan kesimpulan Alur Sistem Alur sistem load balancing pada software defined network dengan menggunakan metode berbasis sumberdaya yang akan di rancang sesuai diagram berikut: 5.1 Perancangan Diagram alir perancangan sistem Pada bagian ini akan dijelaskan perancangan sistem dimulai dengan tahapan yang tertera pada bab sebelumnya hingga pengujian yang dilakukan terhadap sistem. Gambar 6 Sequence diagram Alur Sistem Pada gambar 6 di atas merupakan gambar diagram alir sistem secara keseluruhan dan dibagi menjadi beberapa langkah-langkah,yaitu : 1. Menjalankan controller

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Server mengirimkan sumber dayanya ( resource). 3. Switch melakukan filter paket resource dan mengirimkan nya ke controller 4. Client melakukan request dengan mengakses ip virtual 5. Switch melakukan pengecekan paket dari jaringan. 6. Setelah switch menerima aksi dari Controller maka dilakukan proses forwarding ke server yang ada di dalam jaringan sesuai metode pembagian server penelitian. 7. Server memberikan respon dan memfoward respon dari request user Kemudia Switch memforward paket respon server ke client. 5.2 Implementasi Pada tahap implementasi ini, perangkat yang digunakan sistem harus dikonfigurasi agar dapat bejalan dengan baik.perangkat tersebut diantaranya adalah switch,controller,server dan client. Berikut tampilan dari perangkat switch yang digunakan pada penelitian ini. Gambar 8 Controller telah menerima resouce dari server 1 Pada Gambar 8 merupakan tampilan dari controller yang menunjukkan bahwa controller telah menerima resource dari perintah script yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya jika client melakukan request maka akan ditampilkan ke server mana request tersebut di forward oleh switch.beikut tampilan respon respon dari sistem load balancing berbasis resource. Gambar 7 perangkat keras switch TP-Link Menjalankan script udp_client Untuk mengirimkan nilai CPU resource dari server perlu kita jalankan file python dengan nama udp_client1 pada server. dengan cara: Python udp_client1.py Berikut tampilan hasil resource dari server pada controller. Gambar 9 Hasil Load balancing Berdasarkan gambar 9 di atas menjelaskan bahwa algoritma resource based berjalan dengan pembagian server berjalan dengan baik. 6. PENGUJIAN 6.1 Hasil Pengujian A. Terhadap Penggunaan Prosesor atau CPU Pada skenario yang pertama in ini dilakukan pengujian terhadap webserver dengan jumlah core yang berbeda. Untuk yang pertama dilakukan seperti tabel 1 dibawah. Tabel 1 Nama server dan jumlah core Nama Server Jumlah Core 1 4 buah 2 2 buah

7 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer buah Pengujian ini dilakukan dengan banyak koneksi 50, 100, 200 dan 500 dengan rate yaitu 1. Berikut hasil dari pembagian beban server yang ada. C. Response Time (ms) Pada pengujian skenario ini dilakukan sama seperti perlakuan pengujian throughput. Berikut hasil yang diperoleh. Gambar 10 Grafik hasil sistem load balancing Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa server dengan jumlah core yang banyak maka beban akan didistrbusikan pada server dengan jumlah core terbesar tersebut. B. Throughput (req/s) Pada pengujian skenario ini dilakukan dengan banyak koneksi 100 dengan rate 1000, banyak koneksi 200 dengan rate 2000 dan banyak koneksi 400 dengan rate sebesar Berikut hasil yang diperoleh Gambar 12 Grafik hasil pengujian terhadap response time Berdasarkan Gambar 12 diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar request yang dilakukan maka nilai dari response time semakin besar juga. Hal ini disebabkan server menerima beban yang semakin banyak sehingga diperlukan waktu yang besar untuk memproses setiap request dari client. D. CPU Usage (%) Pada pengujian skenario ini dilakukan dengan rate low,mid,dan high sama seperti pengujian sebelumnya. Berikut grafik hasil pengujian yang diperoleh. Gambar 11 Grafik hasil pengujian terhadap throughput Request: jumlah request dari client ke server Throughput: banyaknya request dibagi dengan satu satuan waktu. Berdasarkan Gambar 11 diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar request yang dilakukan maka nilai dari throughput semakin menaik. Gambar 13 Grafik hasil pengujian terhadap penggunaan CPU antar server Berdasarkan Gambar 13 diatas dapat disimpulkan bahwa jika request masih dalam kondisi low dan medium, semua server masih pada kondisi stabil.namun, ketika kondisi high penggunaan CPU dari semua server terjadi kenaikan jika request yang diberikan di atas kemampuan server artinya semua beban dibagi secara seimbang tanpa membebani server utama

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 911 berdasarkan request dari client dan besar nilai CPU Usage server utama. 6.6 Perbandingan algoritma Round Robin dengan metode berbasis sumber daya CPU Pengujian Throughput Berikut grafik hasil pengujian yang diperoleh dengan dilakukan perbandingan dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Namun dengan kondisi rate high, metode berbasis CPU lebih baik dibanding dengan algoritma Round Robin Pengujian CPU Usage Untuk pengujian CPU Usage sama seperti pengujian sebelumnya yaitu menggunakan rate low dengan banyak koneksi atau request sebanyak 1200, diikuti med dengan Berikut jika dilakuka perbandingan berdasarkan kedua algoritma penggunaan CPU di atas dengan grafik dibawah ini: Gambar 14 Grafik perbandingan nilai throughput antara Round Robin dan metode berbasis CPU Berdasarkan gambar 14 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai throughput untuk kondisi rate low dan med, algoritma Round Robin lebih tinggi dari metode berbasis CPU. Namun dengan kondisi rate high algoritma metode berbasis CPU lebih baik dibanding dengan algoritma Round Robin Pengujian Response Time Berikut jika dilakukan perbandingan dengan metode berbasis CPU resource dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 15 Grafik perbandingan nilai response time antara Round Robin dan metode berbasis CPU Berdasarkan gambar 15 di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai response time untuk kondisi rate low dan med, algoritma Round Robin lebih rendah dari metode berbasis CPU. Gambar 16 Grafik perbandingan CPU Usage antara Round Robin dan metode berbasis CPU Berdasarkan gambar 16 di atas dapat disimpulkan bahwa beban CPU pada Round Robin pada tiap server mengalami peningkatan karena beban dibagi bersama bergantian, namun pada metode berbasis CPU Usage beban dibagi secara adil, hal ini terlihat dari CPU Usage server 1 metode berbasis CPU cenderung stabil dibanding pada Round Robin Pengujian Jumlah Koneksi Pada skenario ini sama seperti pengujian sebelumnya yaitu dilakukan pengujian dengan parameter jumlah koneksi dengan melakukan koneksi sebanyak 1200, 2400 dan 4800.Berikut tabel 2 yang menjelaskan hubungan antar koneksi dengan beban tiap server.

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 912 Tabel 2 Hasil pengujian terhadap jumlah koneksi Metode berbasis CPU Beban yang diproses Rate/jumlah server koneksi Server 1 Server 2 Server 3 Low/ Med/ High/ Berikut merupakan grafik hasil pengujian berdasarkan Tabel 2. Gambar 18 Grafik hasil pengujian algoritma Round Robin terhadap jumlah koneksi Berdasarkan Gambar 18 disimpulkan bahwa pada penggunaan rate low, medium dan,high dengan algoritma Round Robin membagi beban dengan beban yang sama pada setiap server. Gambar 17 Grafik hasil pengujian metode berbasis CPU terhadap jumlah koneksi Berdasarkan gambar 17 diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak dilakukan request maka beban server terbesar akan diterima oleh jumlah core terbesar pula yaitu server 1 dengan jumlah core sebanyak 4. Hal ini dikarenakan semakin besar jumlah core pada server akan lebih cepat memproses request dari client. Untuk pengujian terhadap algoritma Round Robin, terlihat bahwa algoritma Round Robin membagi beban dengan prinsip yang sama atau equality. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil pengujian dibawah ini. Tabel 3 Hasil pengujian terhadap jumlah koneksi dengan algoritma Round Robin Beban yang diproses Rate/jumlah server koneksi Server 1 Server 2 Server 3 Low/ Med/ High/ Sehingga berdasarkan tabel 3 di atas dapat dililhat lebih detai pada grafik dibawah ini. 6.7 Analisis Hasil 1. Dari skenario pengujian yang dilakukan, dengan 3 server virtual maka di dapatkan nilai jumlah rata-rata throughput akan mengalami peningkatan yaitu sebesar 947,9 KB/s. Jumlah rata-rata pembagian server didasarkan pada jumlah permintaan user sebanyak 40 kali, 80 kali dan 160 kali. 2. Jumlah rata-rata nilai response time akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah request yang dilakukan terhadap server yaitu sebesar 6,2 ms. Jumlah ratarata pembagian server didasarkan pada jumlah permintaan user sebanyak 40 kali, 80 kali, dan 160 kali. 3. Jumlah rata-rata nilai CPU Usage akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah request yang dilakukan terhadap server yaitu sebesar 59,82 % pada server 1, 69,73% pada server 2 dan 93,24 % pada server 3. Jumlah rata-rata pembagian server didasarkan pada jumlah permintaan user sebanyak 1200 kali, 2400 kali dan 4800 kali dengan melakukan proses pemutaran video 720p pada setiap server. 7. PENUTUP 7.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan perancangan dan pengujian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan load balancing dengan algoritma berbasis resource dengan parameter CPU terkecil pada server dapat berjalan dengan baik dan melakukan pembagian server dengan seimbang.

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Penggunaan jumlah prosesor yang lebih tinggi mempengaruhi kinerja sistem. Dengan semakin tinggi jumlah proses maka beban yang diberikan juga akan lebih besar sehingga membantu performansi sistem load balancing 3. Semakin banyak koneksi dan rate yang dilakukan maka nilai througput terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena sistem menerima banyak koneksi dan sistem mengalami kondisi jenuh (saturated. 4. Semakin banyak koneksi dan rate yang dilakukan maka nilai response time juga menaik hal ini dikarenakan server memerlukan waktu lebih untuk request yang semakin besar juga. 5. Semakin tinggi request dan rate dilakukan maka penggunaan CPU antar server terbagi secara seimbang dengan kondisi server utama dalam keadaan stabil. 7.2 Saran 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan parameter pengujian yang lain dan menggunakan server asli atau real. 2. Dalam mekanisme pembagian beban serverpada penlitian selanjutnya dengan algoritma atau metode yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Adrianlara, Kolasani, A. & Ramamurthy, B., Network Innovation using OpenFlow: A Survey. CSE Journal Articles. Astuto, B.N.; Mendonça, M.; Nguyen, X.N.; Obraczka, K.; Turletti, T. A Survey of Software-Defined Networking: Past, Present, and Future of ProgrammableNetworks. IEEE Commun. Surv. Tutor. 2014,doi: /SURV Buildnetworking, [Online] Available at: 03/pengertian-sdn-dan-openflow-dancara.html [Accessed 2016]. Dave, S. & Maheta, P., Utilizing Round Robin Concept for Load Balancing Algorithm at Virtual Machine Level in Cloud Environment. International Journal of Computer Applications. Feamster, N., Rexford, H.B.J., Shaikh, A. & der Merwe, J.v., The Case for Separating Routing from Routers. IEEE Foundation, O.N., opennetworking. [Online] Available at: [Accessed 19 Oktober 2016]. Fxekobudi, fxekobudi.net [Online] Available at: nal-teknologi-load-balancing [Accessed 2016]. Ganesh, S. & Ranjani, Dynamic Load Balancing using Software Defined Networks. Gaurav Banga and Peter Druschel. Measuring the capacity of a web server. In USENIX Symposium on Internet Technologies and Sistems, pages 61-71, Monterey, CA, December 1997 Jain, R.; Paul, S. Network Virtualization and Software Defined Networking for CloudComputing:A Survey. IEEE Commun. Mag. 2013, 51, Karantha, D., Analisis Openflow loadbalancing Web server Dengan Algoritma Leastconnection pada Software Defined Network. Menkominfo, kominfo.go.id [Online] Available at: /detail/3980/kemkominfo%3a+penggu na+internet+di+indonesia+capai+82+j uta/0/berita_satker [Accessed 2016]. McKeown, Nick, Tom Anderson, Hari Balakrishnan, Guru Parulkar, Larry Peterson, Jennifer Rexford, Scott Shenker, and Jonathan Turner. "OpenFlow:enabling innovation in campus networks." ACM SIGCOMM ComputerCommunication Review 38, No. 2 (2008): Yahya, W., The Extended Dijkstra sbased Load Balancing for OpenFlow.

11 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 914 University of Brawijaya, Taiwan. Indonesia. National International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE-2015).

Analisis Perbandingan Performa Algoritma Round Robin dan Least Connection untuk Load Balancing pada Software Defined Network

Analisis Perbandingan Performa Algoritma Round Robin dan Least Connection untuk Load Balancing pada Software Defined Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1568-1577 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Perbandingan Performa Algoritma Round Robin dan

Lebih terperinci

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 915-920 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam bab ini, penulis mengambil beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan sebagai landasan pengerjaan implementasi Load-Balancing dengan metode round-robin pada Software Defined

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini jaringan telah menjadi infrastruktur yang sangat penting bagi bisnis, perkantoran maupun kampus. Jaringan lokal atau sering disebut Local Area

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing. ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama pada internet membuat semakin banyak pengguna yang terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna yang terhubung ke internet menyebabkan kemungkinan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perangkat jaringan komputer seperti Router dan Switch biasanya sudah memiliki management interface yang memungkinkan seorang operator jaringan untuk mengkonfigurasi

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ethernet merupakan sebuah protokol pada layer Data-link yang banyak digunakan. Ethernet pada awalnya dikembangkan pada tahun 1970, oleh para peneliti di Xerox Palo

Lebih terperinci

Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software Defined Network

Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software Defined Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2462-2468 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi K-Shortest Path Routing pada Jaringan Software

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Floyd-Warshall dan Dijkstra untuk Menentukan Jalur Terpendek Pada Jaringan Openflow

Analisis Perbandingan Algoritma Floyd-Warshall dan Dijkstra untuk Menentukan Jalur Terpendek Pada Jaringan Openflow Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1842-1849 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Perbandingan Algoritma Floyd-Warshall dan Dijkstra

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA WEIGHTED ROUND ROBIN PADA SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN)

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA WEIGHTED ROUND ROBIN PADA SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA WEIGHTED ROUND ROBIN PADA SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) LOAD BALANCING PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON WEIGTHED ROUND ROBIN ALGORITHM IN SOFTWARE DEFINED

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 215 Page 22 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER IMPLEMENTATION AND PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PADA SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORK) BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL REST

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PADA SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORK) BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL REST ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4996 PERANCANGAN SISTEM MONITORING PADA SDN (SOFTWARE DEFINED NETWORK) BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL REST DESIGN

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan pada Webserver Lokal Andika Janu Pradana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang andika.news@yahoo.com ABSTRACT Dispatcher

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LOAD-BALANCING DENGAN METODE ROUND ROBIN DALAM SOFTWARE DEFINED NETWORKING (SDN) MENGGUNAKAN CONTROLLER POX DRAFT SKRIPSI

IMPLEMENTASI LOAD-BALANCING DENGAN METODE ROUND ROBIN DALAM SOFTWARE DEFINED NETWORKING (SDN) MENGGUNAKAN CONTROLLER POX DRAFT SKRIPSI IMPLEMENTASI LOAD-BALANCING DENGAN METODE ROUND ROBIN DALAM SOFTWARE DEFINED NETWORKING (SDN) MENGGUNAKAN CONTROLLER POX DRAFT SKRIPSI DWINSON SITOHANG 131421005 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER Handoko 1, Dodon Turianto Nugrahadi 2, Ichsan Ridwan 3 1,2 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 3 Prodi Fisika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER Effendi Yusuf 1), Tengku A Riza 2), Tody Ariefianto 3) 1,2,3) Fak Elektro & Komunikasi IT Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Load Balancing adalah sebuah tehnik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua jalur atau lebih untuk mendapatkan koneksi yang seimbang,meningkatkan kinerja trafic, memaksimalkan data throughput,

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi jaringan komputer mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan yang pesat ini didorong oleh bertumbuh dan berkembangnya

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI CONTROLLER FLOODLIGHT DAN RYU PADA ARSITEKTUR JARINGAN SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) TUGAS AKHIR

ANALISIS PERFORMANSI CONTROLLER FLOODLIGHT DAN RYU PADA ARSITEKTUR JARINGAN SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI CONTROLLER FLOODLIGHT DAN RYU PADA ARSITEKTUR JARINGAN SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing

Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing Rancang Bangun Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing Pranata Ari Baskoro 1, Achmad Affandi 2, Djoko Suprajitno Rahardjo 3 Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstract Akses pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka diambil dari beberapa karya tulis, sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No parameter Objek Bahasa interface penulis

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 33 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang arsitektur cluster virtual, pengujian sistem dan analisa perbandingan request time, request error, connection rate, throughput dan kinerja hardware.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER Husain Nasser 1 husainnassr@gmail.com Timotius Witono 2 timotius@itmaranatha.org Abstract Load balancing

Lebih terperinci

Implementasi Load Balancing Dan Virtual Machine Dengan Algoritma Round Robin Pada Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Bppt. Annisa Andarrachmi, S.

Implementasi Load Balancing Dan Virtual Machine Dengan Algoritma Round Robin Pada Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Bppt. Annisa Andarrachmi, S. Implementasi Load Balancing Dan Virtual Machine Dengan Algoritma Round Robin Pada Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Bppt Annisa Andarrachmi, S.Kom Balai IPTEKnet, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan dalam pembuatan proyek akhir Implementasi load balancer dan fail over pada email server. Berikut adalah analisis

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER

SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER JURNAL TEKNIK INFORMATIKA, APRIL 2017 85 SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER Muhamad Fahri 1, Andrew Fiade 2, Hendra Bayu Suseno 3 1,2,3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Load Balancer Berdasarkan Server Status pada Arsitektur Software Defined Network (SDN)

Implementasi Load Balancer Berdasarkan Server Status pada Arsitektur Software Defined Network (SDN) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 18, hlm. 2135-2143 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Load Balancer Berdasarkan Server Status pada Arsitektur

Lebih terperinci

Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container

Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-363 Implementasi POX pada Perangkat Lunak Software-Defined Networking Controller untuk Data Center Berbasis Container Dhanar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE Aditya Pratomo Sarwoko / 0622008 surel: adityapratomosarwoko@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN:

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN: IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ROUND ROBIN PADA KASUS PENDAFTARAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LABSCHOOL UNESA SURABAYA Gaguk Triono Teknologi Informasi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN)

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN) Naufal Abyan Faruqi 1, Luthfi Nurwadi 2, Nanang Ismail 3, Dodi Maryanto 4 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati

Lebih terperinci

Analisis Fail Path Pada Arsitektur Software Defined Network Menggunakan Dijkstra Algorithm

Analisis Fail Path Pada Arsitektur Software Defined Network Menggunakan Dijkstra Algorithm Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 3, Maret 2017, hlm. 174-183 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Fail Path Pada Arsitektur Software Defined Network Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Melimpahnya konten multimedia digital dan perkembangan kebutuhan video online secara terus menerus memotivasi perkembangan besar dari streaming server

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Software Defined Networking Software Defined Networking (SDN) adalah pendekatan model untuk pengaturan jaringan, yang didasari prinsip bahwa alur trafik dari jaringan dirancang

Lebih terperinci

LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI I GUSTI NGURAH ARY JULIANTARA NIM :1008605028 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL NETWORK MENGGUNAKAN FLOWVISOR DAN OPENFLOW SOFTWARE DEFINED NETWORKING DI BPPT

PERANCANGAN VIRTUAL NETWORK MENGGUNAKAN FLOWVISOR DAN OPENFLOW SOFTWARE DEFINED NETWORKING DI BPPT PERANCANGAN VIRTUAL NETWORK MENGGUNAKAN FLOWVISOR DAN OPENFLOW SOFTWARE DEFINED NETWORKING DI BPPT Rio Michael Benjulian Faculty of Computer Science, Bina Nusantara University Danau Indah IV/13, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Saat ini penggunaan server belum dapat dikatakan maksimal karena dalam beberapa layanan hanya mengutamakan salah satu perangkat server namun disisi lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin kompleksnya layanan dan aplikasi web dalam berbagai bidang, maka permintaan layanan web dari pengguna semakin meningkat. Contoh layanan dan aplikasi

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan Algoritma Round Robin

Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan Algoritma Round Robin Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2902-2908 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Performa Load Balancing Pada Broker MQTT Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasawarsa ini, perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan didorong oleh inovasi serta meluasnya jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 60 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam penerapan sistem komunikasi data yang dirancang diperlukan komponen-komponen berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1. Spesifikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Diajukan oleh : Handoko Yoga Hartomo Ir. Bana Handaga, M.T., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA

PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA Vol. XII No. 1, Maret 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA Sumarna AMIK BSI Purwokerto Jl. DR.Bunyamin No.106 sumarna.smn@bsi.ac.id Abstract

Lebih terperinci

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent 6 berbasis lokasi dan printer service tersedia bebas. Pengguna dapat terhubung ke LAN dan ia akan dilayani dengan teknologi mobile agent. Lalu, client dapat mencetak dokumen miliknya melalui mobile agent.

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG

Lebih terperinci

Pengenalan Server Load Balancing

Pengenalan Server Load Balancing Pengenalan Server Load Balancing Server Load Balancing (SLB) disini diartikan sebagai sebuah proses dan teknologi yang mendistribusikan trafik pada beberapa server dengan menggunakan perangkat-perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ROUND ROBIN DAN BEST CQI PADA PENJADWALAN DOWNLINK LTE

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ROUND ROBIN DAN BEST CQI PADA PENJADWALAN DOWNLINK LTE Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ROUND ROBIN DAN BEST CQI PADA PENJADWALAN DOWNLINK LTE Dimas Pandu Koesumawardhana¹, Maman Abdurrohman.², Arif Sasongko

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Pada penelitian ini dilakukan simulasi yang terdiri dari terdiri dari SS, BS dan Public Network sebagai Sink Node. Terdapat 19 node yang akan dibangun, yaitu 5 node

Lebih terperinci

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penggunaan internet di kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat pelanggan.aplikasi internet

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu

Lebih terperinci

RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING

RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING 1/6 RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING JARINGAN TERPADU BERBASIS METODE LOAD BALANCING Anton Wijaya Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Tugas Akhir - 2011 ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP) DAN OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Widianto Wahyu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot word" di dunia teknologi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

AS IR O R U O TI U N TI G P AD Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VRRPV3 (VIRTUAL ROUTER REDUNDANCY PROTOCOL VERSION3) PADA JARINGAN INTERVLAN (INTERVIRTUAL LAN) UNTUK LAYANAN VOIP Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Penanganan Distributed Heterogenous Database pada Arsitektur Cloud

Analisis Implementasi Penanganan Distributed Heterogenous Database pada Arsitektur Cloud Analisis Implementasi Penanganan Distributed Heterogenous Database pada Arsitektur Cloud Ria Aniansari 1, Warih Maharani 2, Alfian Akbar Gozali 3 Fakultas Informatika IT Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN)

IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 217 Page 139 IMPLEMENTASI RIP PADA JARINGAN BERBASIS SOFTWARE DEFINED NETWORK (SDN) IMPLEMENTATION RIP ROUTING ON SOFTWARE DEFINED

Lebih terperinci

Implementasi Network Slicing dengan menggunakan Flowvisor untuk Mengontrol Traffic Data Packet pada Jaringan Software Defined Network

Implementasi Network Slicing dengan menggunakan Flowvisor untuk Mengontrol Traffic Data Packet pada Jaringan Software Defined Network Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 793-801 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Network Slicing dengan menggunakan Flowvisor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komunikasi saat ini sangat penting seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi data yang semakin canggih. Teknologi komunikasi data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis ABSTRAK Software-defined Networking (SDN) adalah pendekatan baru untuk merancang, membangun dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Permasalahan Dari hasil wawancara dan observasi objek penelitian maka ditemukan beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya : a) Terdapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan Perancangan sistem load balancing sekaligus failover cluster ini membutuhkan minimal 3 PC (Personal Computer) untuk dapat diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 3 No. 2 Juni PENGUJIAN KINERJA KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN IPv4 VS IPv6 PADA JARINGAN CLIENT SERVER

Jurnal JARKOM Vol. 3 No. 2 Juni PENGUJIAN KINERJA KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN IPv4 VS IPv6 PADA JARINGAN CLIENT SERVER PENGUJIAN KINERJA KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN VS PADA JARINGAN CLIENT SERVER M. Eko Saputra L 1, Erna Kumalasari N 2, Joko Triyono 3 1,2,3 Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. LINKIT360 adalah perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Saat ini PT. LINKIT360 sudah menjalankan bisnis di 7 negara. Salah satu jenis

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tingkat pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah siklus pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL

ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL Ardhan Pratama Yoga ardhanpyoga@ymail.com Raditya Wibowo wibowo.raditya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci