PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN"

Transkripsi

1 PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Survei pada Mahasiswa Penghuni Ma had Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang Tahun Angkatan 2012/2013 yang Mengkonsumsi Mie Instan Merek Indomie) Tri Asih Hidayati Suharyono Dahlan Fanani Fakultas Ilmu Administrasi Malang Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh secara parsial baik langsung maupun tidak langsung dari variabel citra merek yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai dan citra produk terhadap minat beli dan keputusan pembelian mie instan Indomie pada mahasiswa yang menghuni Ma had Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang tahun angkatan 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa yang menghuni Ma had Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang tahun angkatan 2012/2013 yang mengkonsumsi mie instan Indomie sebanyak 102 responden, dengan teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra merek yang terdiri dari Citra Pembuat (X 1 ), Citra Pemakai (X 2 ), dan Variabel Citra Produk (X 3 ) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Z) dan keputusan Pembelian (Y). Hal ini dapat dijadikan sebagai bentuk informasi bagi PT.Indofood untuk dapat memelihara dan mengembangkan citra merek yang telah dibangun sejak dulu, karena dengan adanya citra merek yang positif maka konsumen akan lebih meningkatkan minat beli yang juga disertai dengan tindakan pembelian terhadap mie instan Indomie secara berkesinambungan, bahkan dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk mie instan Indomie. Kata kunci : citra pembuat, citra pemakai, citra produk 1. PENDAHULUAN Strategi untuk dapat memenangi pasar salah satunya adalah dengan menggunakan strategi merek. Merek merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa tidak terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa merek menjadi pembeda antara produk satu dengan produk lainnya, oleh karena itu pengelolaan merek pada suatu produk harus dilakukan. Mengelola merek merupakan menciptakan suatu asosiasi terhadap merek tersebut sehingga sebuah produk atau merek dapat menancap di benak konsumen dengan citra positif. Citra merek yang baik merupakan salah satu aset bagi perusahaan, karena citra merek tersebut mempunyai suatu dampak pada setiap persepsi konsumen, di mana masyarakat akan mempunyai kesan positif terhadap merek tersebut. Hal ini juga merupakan upaya agar produk atau merek memiliki posisi yang strategis di pasar, memiliki daur hidup produk-merek yang lebih panjang, dan dapat bersaing lebih kuat di pasar. Kebutuhan konsumen yang semakin tidak terbatas berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya hidup. Gaya hidup modern yang cenderung praktis menuntut orang melakukan pekerjaan dengan cara yang cepat serta mudah. Hal ini berlaku juga dalam hal makanan terutama makanan cepat saji. Salah satu produk makanan cepat saji yang telah mempunyai citra merek yang kuat dalam benak konsumen adalah produk mie instan merek Indomie yang diproduksi oleh salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Penelitian ini mengambil produk Mie instan merek Indomie karena merupakan produk makanan cepat saji yang banyak diminati masyarakat karena rasa, harga dan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Begitu kuatnya citra merek Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat 162

2 menganggap mayoritas mie instan itu adalah Indomie (Top of Mind). Tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benarbenar dilaksanakan disebut dengan minat beli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 206), minat beli adalah suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk membeli beberapa unit dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu. Adapun indikator dari minat beli sebagai berikut : Ketertarikan (interest) yang menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang. Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk ingin memiliki. Keyakinan (conviction) ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang akan dibeli. Minat beli konsumen untuk membeli dapat muncul akibat dari adanya rangsangan (stimulus) yang ditawarkan oleh perusahaan. Masing-masing stimulus tersebut dirancang untuk menghasilkan tindakan membeli dari konsumen. Penelitian ini dilakukan di Ma had (asrama) Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang yang mengfokuskan pada mahasiswa angkatan 2012/2013 yang menghuni asrama tersebut juga mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Mahasiswa penghuni Ma had Sunan Ampel Al- Aly UIN Malang tahun angkatan 2012/2013 yang merupakan mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 yang harus tinggal di Ma had (asrama) dianggap sebagai konsumen potensial untuk dijadikan subjek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel citra pembuat (X 1 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z), untuk menjelaskan pengaruh variabel citra pemakai (X 2 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z), untuk menjelaskan pengaruh variabel citra produk (X 3 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z), untuk menjelaskan pengaruh variabel minat beli konsumen (Z) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y), untuk menjelaskan pengaruh variabel citra pembuat (X 1 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y), untuk menjelaskan pengaruh variabel citra pemakai (X 2 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y), dan untuk menjelaskan pengaruh variabel citra produk (X 3 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). 2. KAJIAN PUSTAKA Merek Merek merupakan salah satu atribut yang penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah meluas. Dengan adanya merek yang membuat produk satu beda dengan yang lain diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek. American Marketing Association dalam Kotler (2002:460), menjelaskan merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Surachman (2008:3) dan Rangkuti (2004:3-4) menyatakan bahwa pengertian merek terbagi dalam enam tingkatan, antara lain : 1. Atribut Yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Setiap merek memiliki atribut, dan atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. 2. Manfaat Yaitu suatu merek lebih dari serangkaian atribut, konsumen tidak membeli atribut tetapi mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat mmenerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional. 3. Nilai Yaitu merek menyatakan sesuatu tentang nilai produk, nilai produsen atau pemegang merek, dan nilai pelanggan. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. 4. Budaya Yaitu merek berperan mewakili budaya tertentu. 5. Kepribadian Yaitu merek mencerminkan kepribadian. Diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan penggunaan merek tersebut. 6. Pemakai Yaitu merek dapat menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. 163

3 Pengertian merek bukan sekedar sesuatu yang dapat menampilkan nilai fungsionalnya, melainkan juga dapat memberikan nilai tertentu dalam lubuk hati atau benak konsumen. Jika suatu perusahaan memperlakukan merek hanya sebagai nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan satu kumpulan makna yang mendalam untuk merek tersebut. Citra Merek Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan. Keller dalam Ferrinadewi (2008:165) mengatakan bahwa citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi dari suatu merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Rangkuti (2004c:244) mendefinisikan citra merek sebagai sekumpulan asosiasi yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Citra terhadap merek berhubungan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang biasa menggunakan merek tertentu dan cenderung mempunyai konsistensi terhadap citra merek, hal ini disebut kepribadian merek (brand personality). Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa citra merek merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Minat Beli Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Schiffman & Kanuk (2007:201) mengatakan bahwa minat merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku. Minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan. Selain itu, minat beli juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk membeli beberapa unit dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu, Schiffman dan Kanuk (2007: 206). Dalam proses pembelian, minat beli konsumen ini berkaitan erat dengan motif yang dimilikinya untuk memakai ataupun membeli produk tertentu. Mehta (1994:66) mengatakan bahwa minat beli didefinisikan sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek (brand) atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan suatu pembelian. Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Stigler dalam Cobb-Walgren (1995) menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak dari simbol suatu produk memberikan arti di dalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peyrot dan Van Doren (1994), disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara sikap terhadap merek dan terhadap minat beli konsumen. Sikap terhadap merek diawali oleh proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan. 164

4 kemudian akan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Assael (2001: 82) berpendapat bahwa sikap terhadap merek yaitu merupakan pernyataan mental yang menilai positif atau negatif, bagus tidak bagus, suka tidak suka suatu produk. Keputusan Pembelian Konsumen Amirullah (2002:62) Keputusan pembelian dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen menggambarkan seberapa jauh tingkat pengaruh usaha pemasaran yang dilakukan terhadap suatu produk sehingga pemasar harus mengetahui perilaku konsumen dalam hal menentukan keputusan pembeliannya. Terlihat bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Swasta dan Handoko (2011:99-102), di dalam memahami perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, yaitu: Model Fenomologis, model perilaku konsumen ini berusaha memprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang dialami konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya. Fenomologis mempunyai arti bahwa fenomena yang diperlihatkan adalah fenomena (proses pembelian) yang ditinjau dari sudut pandang konsumen. Untuk mengembangkan model fenomologis, peneliti harus menanyakan kembali kepada konsumen urutan-urutan pikiran (keadaan neural) dan perasaan (keadaan mental) yang terjadi dalam dirinya mulai saat ia merasakan kebutuhan akan sesuatu produk, sampai pada saat setelah ia menggunakan produk tersebut. Model Logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan sturktur dan tahapan-tahapan keputusan yang diambil konsumen, mengenai (a) jenis, bentuk, modal dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan saat pembelian, (c) harga dan cara pembayaran. HIPOTESIS 1. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra pembuat (X 1 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z). 2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra pemakai (X 2 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z). 3. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra produk (X 3 ) terhadap variabel minat beli konsumen (Z). 4. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel minat beli konsumen (Z) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). 5. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra pembuat (X 1 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). 6. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra pemakai (X 2 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). 7. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel citra produk (X 3 ) terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian penjelasan adalah penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian rasional fokusnya terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antara variabel. Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh citra merek terhadap minat beli dan keputusan pembelian. Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sesuai dengan metode yang ada, agar data mentah tersebut dapat dipahami sekaligus menjawab permasalahan yang dikemukakan selanjutnya. Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dalam analisis penelitian ini digunakan : 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan uraian dan penafsiran terhadap karakteristik lokasi penelitian, responden yang diteliti dan distribusi item dari masing-masing variabel penelitian. Data yang telah dikumpulkan kemudian diedit dan ditabulasikan ke dalam tabel, setelah itu dilakukan pembahasan secara deskriptif 165

5 dengan pemberian angka baik dalam responden maupun dalam angka persentase. 2. Analisis Jalur (Path Analysis) Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung. David Garson dalam Sarwono (2007:1) menjelaskan bahwa analisis jalur adalah model perluasan yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks kolerasi dengan dua model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan Citra sebagai Pembuat penyebab. Pembobotan (X regresi diprediksikan 1 ) dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks β 1 kolerasi yang diobservasi untuk variabel dan dilakukan juga β 2 Citra Pemakai Sumber : (X Data 2 ) Primer Diolah Minat Beli (Z) Gambar 1. Diagram Jalur dari Model Teoritis Penelitian perhitungan uji keselarasan statistik. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh citra merek terhadap minat beli dan keputusan pembelian konsumen. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Jalur (Path Analysis) Pengembangan Model Teoritis. Berdasarkan hubungan antar variabel, secara teoritis dibuat model dalam bentuk diagram jalur pada gambar 1. Selanjutnya, berdasarkan gambar 1, dapat pula dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: β 4 1. Z Minat beli = β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 2 X 3 + ε 1 2. Z Keputusan Pembelian = β 4 X β 7 β 6 Struktur Keputusan Pembelian (Y) Perhitungan Koefisien Jalur Citra Produk Perhitungan koefisien (X path pada penelitian 3 ) ini menggunakan analisis regresi standardize dengan melihat pengaruh parsial pada masingmasing persamaan. Metode yang digunakan adalah ordinary least square (OLS) yaitu metode kuadrat terkecil dihitung dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 : Pengaruh X 1, X 2 dan X 3 Terhadap Z Hasil uji regresi standardize ditunjukkan tabel 1. Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa : a) Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar 0,575 atau 57,5%. Artinya bahwa Minat beli (Z) dipengaruhi sebesar 57,5% oleh Citra Pembuat (X 1 ), Citra Pemakai (X 2 ), dan Citra Produk (X 3 ). Sedangkan sisanya sebesar 42,5% 2. 1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) maka variabel X 1 (Citra Pembuat) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Z). 3. Variabel Citra Pemakai (X 2 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,873 dengan probabilitas sebesar 0,005. Karena t hitung > t tabel (2,873 > 1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) maka variabel X 2 (Citra Pemakai) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Z). 4. Variabel Citra Produk (X 3 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,504 dengan probabilitas sebesar 0,014. Karena t hitung > t tabel (2,504 > 1,983) atau sig t < 5% (0,014 β 3 β 5 dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti. Tabel 1. Hasil Analisis Path X 1, X 2 dan X 3 terhadap Z Variabel Beta t Sig t Keterangan X 1 -Z 0,266 2,877 0,005 Signifikan X 2 -Z 0,294 2,873 0,005 Signifikan X 3 -Z 0,295 2,504 0,014 Signifikan t tabel = 1,983 R Square = 0,575 Sumber : Data diolah. b) Persamaan regresi standardize yang terbentuk: Z Z = 0,266 Z X1 + 0,294 Z X2 + 0,295 Z X3 c) Dari nilai t hitung menunjukkan bahwa : 1. Variabel Citra Pembuat (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,877 dengan probabilitas sebesar 0,005. Karena t hitung > t tabel (2,877 > < 0,05) maka variabel X 3 (Citra Produk) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Z). Pengaruh X 1, X 2, X 3 dan Z Terhadap Y Hasil uji regresi standardize ditunjukkan tabel 19 di bawah ini: Tabel 2 Hasil Analisis Path X 1, X 2, X 3 dan Z Terhadap Y Variabel Beta t Sig t Keterangan X 1 -Y 0,045 0,571 0,570 Tidak Signifikan X 2 -Y 0,177 2,027 0,045 Signifikan 166

6 X 3 -Y 0,204 2,037 0,044 Signifikan Z-Y 0,513 6,176 0,000 Signifikan t tabel = 1,983 R Square = 0,715 Sumber : Data diolah. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : a) Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar 0,715 atau 71,2%. Artinya bahwa Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi sebesar 71,5% oleh Citra Pembuat (X 1 ), Citra Pemakai (X 2 ), Citra Produk (X 3 ) dan Minat Beli (Z). Sedangkan sisanya sebesar 28,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti. b) Persamaan regresi standardize yang terbentuk : Z Y = 0,045Z X1 + 0,177Z X2 + 0,204Z X3 + 0,513Z Z c) Dari nilai t hitung menunjukkan bahwa : Variabel Citra Pembuat (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 0,571 dengan probabilitas sebesar 0,570. Karena t hitung < t tabel (0,571 < 1,983) atau sig t > 5% (0,571 > 0,05) maka variabel X 1 (Citra Pembuat) tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Variabel Citra Produk (X 3 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,037 dengan probabilitas sebesar 0,044. Karena t hitung > t tabel (2,037 > 1,983) atau sig t < 5% (0,044 < 0,05) maka variabel X 3 (Citra Produk) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Variabel Minat Beli (Z) memiliki nilai t hitung sebesar 6,176 dengan probabilitas sebesar 0,000. Karena t hitung > t tabel (6,176 > 1,983) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka variabel Z (Minat Beli) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Interpretasi Path Analysis Dari kedua persamaan yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh hasil analisis jalur (path analysis) secara keseluruhan yang menjelaskan pengaruh citra merek terhadap minat beli dan keputusan pembelian terlihat pada gambar 6. Dari gambar tersebut dan penjelasan pada paparan sebelumnya dilakukan pengujian Goodness of Fit model menggunakan koefisien determinasi total. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan rumus: R 2 m = 1 P 2 e1 P 2 e2.p 2 ep Dimana: P 2 e1 = 1 R 2 1 P 2 e2 = 1 R 2 2 Dimana R 2 1 adalah R square untuk persamaan 1 yaitu sebesar 0,575, R 2 2 adalah R square untuk persamaan 2 yaitu sebesar 0,715: P 2 e1 = 1 0,575 = 0,425 P 2 e2 = 1 0,715 = 0,285 Sehingga diperoleh koefisien determinasi total adalah sebagai berikut: R 2 m = 1 (0,425 x 0,285) = 0,8788 atau 87,9%. Citra Pembuat (X 1 ) β 4 =0,045 β 1 =0,266 Citra Pemakai (X 2 ) β 2 =0,294 Minat Beli (Z) β 7 =0,513 Struktur Keputusan Pembelian (Y) β 6 =0,204 Citra Produk (X 3 ) β 3 =0,295 β 5 =0,177 Sumber : Data Primer Diolah Gambar 2 Interpretasi Diagram Jalur Secara Keseluruhan 167

7 Hasil perhitungan R 2 m mengindikasikan keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah sebesar 87,9% atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data 87,9% dapat dijelaskan oleh model path tersebut. Sedangkan 12,1% keragaman sisanya dijelaskan oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam model). Secara keseluruhan, model pada penelitian ini terbagi atas 7 pengaruh langsung, dan 3 pengaruh tidak langsung. Dalam penelitian ini menghasilkan pengujian pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yang dapat dilihat pada tabel 3 dan 4. Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung Variabel Variabel Path p-value Keterangan Bebas Terikat X 1 Z 0,266 0,005 Signifikan X 2 Z 0,294 0, 005 Signifikan X 3 Z 0,295 0,014 Signifikan X 1 Y 0,045 0,570 Tidak Signifikan X 2 Y 0,177 0,045 Signifikan X 3 Y 0,204 0,044 Signifikan Z Y 0,513 0,000 Signifikan Sumber : Data diolah. Tabel 4 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tidak Langsung Variabel Bebas Variabel Perantara Variabel Terikat Path Ket X 1 Z Y 0, Signifikan X 2 Z Y 0, Signifikan X 3 Z Y 0, Signifikan Sumber : Data diolah. Pengaruh tidak langsung antara Citra Pembuat (X 1 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali pengaruh langsung antara Citra Pembuat (X 1 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung sebesar 0,266 x 0,513 = 0, Karena pengaruh langsung antara Citra Pembuat (X 1 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara Citra Pembuat (X 1 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) juga signifikan. Pengaruh tidak langsung antara Citra Pemakai (X 2 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali pengaruh langsung antara Citra Pemakai (X 2 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung sebesar 0,294 x 0,513 = 0, Karena pengaruh langsung antara Citra Pemakai (X 2 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara Citra Pemakai (X 2 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) juga signifikan. Pengaruh tidak langsung antara Citra Produk (X 3 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali pengaruh langsung antara Citra Produk (X 3 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung sebesar 0,295 x 0,513 = 0, Karena pengaruh langsung antara Citra Produk (X 3 ) antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak langsung antara Citra Produk (X 3 ) terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) juga signifikan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa citra merek akan mempengaruhi tingkat minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Hal ini terlihat dari hasil analisis jalur (path analysis) di mana variabel citra merek (X) mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen (Z) dan keputusan pembelian atas produk mie instan Indomie. Adanya citra merek positif dari produk mie instan Indomie, maka konsumen semakin percaya dan yakin terhadap produk tersebut. Penelitian terdahulu juga menjelaskan bahwa citra merek merupakan faktor yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan dalam menggaet pelanggan, karena citra merek adalah sejumlah gambaran, kesan, dan keyakinan yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk tertentu. Semakin suatu merek memiliki citra positif di benak konsumen, maka semakin percaya pula konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini akan menumbuhkan minat beli konsumen yang selaras dengan dilakukannya keputusan pembelian atas suatu produk tertentu, bahkan dari sini lah akan menumbuhkan pula loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu. Oleh karena itu, perhatian 168

8 terhadap citra merek adalah faktor penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Citra merek dari produk mie instan Indomie ini mengandung tiga komponen variabel, yaitu variabel citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk itu sendiri. Sekumpulan komponen ini akan menjadi dasar dalam mempengaruhi minat beli konsumen dan pengambilan keputusan pembelian. Citra perusahaan merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa tertentu. Dalam meningkatkan kredibilitas perusahaan dan jaringan perusahaan, maka PT.Indofood harus menjaga Kepopuleran dan nama besar perusahaan, Keinovatifan dalam produksi mie instan Indomie, Penampilan iklan yang menarik dan inovatif, Pemberian jaminan kesejahteraan terhadap pegawai, peningkatan Pemberian layanan terbaik bagi konsumen, Jaminan perlindungan terhadap konsumen, Penggunaan sistem distribusi secara menyeluruh, pengembangan pangsa pasar secara terorganisir, penyebaran agen perusahaan di berbagai daerah, dan menjalin kerjasama secara integrasi dengan berbagai perusahaan. Hal ini akan mendorong tumbuhnya minat beli konsumen untuk melakukan keputusan pembelian karena adanya citra postif dari PT.Indofood. Citra pemakai merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Selain upaya dari peningakatan PT.Indofood sendiri, juga harus memperhatikan karakteristik pemakai (pengkonsumsinya). Karakteristik tersebut dilihat dari pemakai/pelanggan itu sendiri, gaya hidup/kepribadian, dan kelas sosial yang menyatakan bahwa Mie instan Indomie mengerti kebutuhan masyarakat, Dikonsumsi oleh berbagai kalangan umur, Dikonsumsi oleh berbagai kalangan pekerjaan, Dikonsumsi karena efisiensi waktu dan praktis, Produk massa yang mampu memenuhi keinginan pasar, Dikonsumsi oleh berbagai kalangan kelas sosial, Terjangkau bagi semua elemen masyarakat, dan juga Sebagai makanan pengganti di berbagai situasi. Hal ini pula akan mendorong tumbuhnya minat beli konsumen untuk melakukan keputusan pembelian karena perusahaan mampu mengidentifikasi karateristik konsumen yang kemudian kan menghasilkan langkah selanjutnya untuk menggaet pelanggan. Citra produk merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap produk atau jasa tertentu. Langkah yang dilakukan PT.Indofood dalam membangun citra merek yang positif dan tertancap kuat dalam benak konsumen, juga dengan upaya pengembangan dari produk mie instan Indomie itu sendiri. Produk mie instan Indomie harus mampu memberikan Atribut produk yang inovatif, seperti Desain kemasan yang menarik, Kemasan yang bersifat informatif, Adanya berbagai varian rasa yang memuaskan konsumen. Produk mie instan Indomie juga harus mampu memberikan Manfaat bagi konsumen, seperti Kemudahan menjumpai mie Indomie di berbagai toko makanan, Harga terjangkau juga mampu bersaing dengan produk lain, Komposisi yang memenuhi standar kadar gizi, dan Memberi kepuasan karena kelezatannya. Penggunaan dari produk mie instan Indomie juga harus mampu menggambarkan bahwa mie indomie Sebagai makanan pengganti di berbagai keadaan, Praktis dalam penyajian, juga Dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan. Jaminan kualitas dari produk mie Indomie juga harus mampu menjelaskan bahwa Jaminan kualitas mie Indomie sudah lulus uji, Terbuat dari bahan-bahan pilihan, Memiliki khas cita rasa di lidah konsumen. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa Ketertarikan, Keinginan, dan Keyakinan (Minat Beli) konsumen sangat dipengaruhi oleh citra merek dan yang akan memunculkan adanya suatu tindakan pengambilan keputusan berupa pembelian. Dalam melakukan pembelian konsumen sangat mempertimbangkan Keputusan tentang jenis produk, Keputusan tentang penjualnya, Keputusan tentang jumlah produk, dan Keputusan tentang waktu pembelian. Jadi pengaruh citra merek terhadap minat beli dan keputusan pembelian terbukti signifikan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Variabel Citra Pembuat (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,877 dengan probabilitas sebesar 0,005. Karena t hitung > t tabel (2,877 > 1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) menunjukkan bahwa variabel citra pembuat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli (Z) konsumen. Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra pembuat dalam penelitian ini ditinjau dari sisi kredibilitas perusahaan dan jaringan perusahaan yang luas dari PT.Indofood yang dapat menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Variabel Citra Pemakai (X 2 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,873 dengan probabilitas sebesar 0,005. Karena t hitung > t tabel (2,873 > 1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) menunjukkan bahwa 169

9 variabel citra pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli (Z) konsumen. Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra pemakai dalam penelitian ini ditinjau dari sisi persepsi tentang pemakai itu sendiri, gaya hidup/kepribadian, dan kelas sosial. Variabel Citra Produk (X 3 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,504 dengan probabilitas sebesar 0,014. Karena t hitung > t tabel (2,504 > 1,983) atau sig t < 5% (0,014 < 0,05) menunjukkan adanya berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Beli (Z) konsumen. Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra produk dalam penelitian ini ditinjau dari sisi atribut produk mie instan Indomie, manfaat mie instan Indomie bagi konsumen, penggunaan serta jaminan kualitas mie instan Indomie. Variabel Citra Pembuat (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 0,571 dengan probabilitas sebesar 0,570. Karena t hitung < t tabel (0,571 < 1,983) atau sig t > 5% (0,571 > 0,05) menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra pembuat dalam penelitian ini ditinjau dari sisi kredibilitas perusahaan dan jaringan perusahaan yang luas dari PT.Indofood mampu mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Variabel Citra Pemakai (X 2 ) ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,027 dengan probabilitas sebesar 0,045. Karena t hitung > t tabel (2,027 > 1,983) atau sig t < 5% (0,045 < 0,05) menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra pemakai dalam penelitian ini ditinjau dari sisi persepsi tentang pemakai itu sendiri, gaya hidup/kepribadian, dan kelas sosial. Variabel Citra Produk (X 3 ) memiliki nilai t hitung sebesar 2,037 dengan probabilitas sebesar 0,044. Karena t hitung > t tabel (2,037 > 1,983) atau sig t < 5% (0,044 < 0,05) menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra produk ditinjau dari sisi atribut produk mie instan Indomie, manfaat bagi konsumen, penggunaan serta jaminan kualitas mie instan Indomie. Variabel Minat Beli (Z) memiliki nilai t hitung sebesar 6,176 dengan probabilitas sebesar 0,000. Karena t hitung > t tabel (6,176 > 1,983) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel minat beli ditinjau dari sisi ketertarikan, keinginan, dan keyakinan konsumen terhadap mie instan Indomie. Variabel citra pembuat (X 1 ) memiliki pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z). Besarnya nilai variabel Citra Pembuat (X 1 ) terhadap minat beli (Z) adalah 0,266, dikali dengan besarnya nilai Citra Pembuat (X 1 ) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,513, sehingga pengaruh tidak langsung variabel citra pembuat (X 1 ) terhadap variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z) sebesar 0, Variabel Citra Pemakai (X 2 ) memiliki pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z). Besarnya nilai variabel Citra Pemakai (X 2 ) terhadap Minat Beli (Z) adalah 0,294, dikali dengan besarnya nilai variabel Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,513, sehingga pengaruh tidak langsung Variabel Citra Pemakai (X 2 ) terhadap variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z) sebesar 0, Variabel Citra Produk (X 3 ) memiliki pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap variabel Struktur Keputusan Pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z). Besarnya nilai variabel Citra Produk (X 3 ) terhadap Minat Beli (Z) adalah 0,295, dikali dengan besarnya nilai variabel Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,513, sehingga pengaruh tidak langsung Variabel Citra Produk (X 3 ) terhadap variabel Struktur Keputusan Pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z) sebesar 0, Saran Diharapkan pihak perusahaan dapat terus berusaha memelihara dan mengembangkan citra merek yang telah dibangun sejak dulu kala, karena dengan adanya citra merek yang positif maka secara langsung berpengaruh terhadap tingkat minat beli dan keputusan pembelian konsumen. Perlu adanya upaya untuk memaksimalkan layanan konsumen yang dapat menampung keluhan maupun masukan dari para pelanggan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan PT. Indofood maupun produk mie instan Indomie. Dengan hal ini nantinya diharapkan PT. Indofood dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas 170

10 serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi sesuai yang diharapkan oleh para pelanggan. Pengembangan jaringan distibusi lebih dimaksimalkan lagi demi penyebarluasan produkproduk mie instan Indomie ke berbagai daerah dengan sistem yang terintegrasi. Mengingat variabel citra merek, minat beli dan struktur keputusan pembelian dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi konsumen diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan juga bisa memberikan inspirasi dalam mengembangkan variabel lainnya. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : ALFABETA. Surachman S.A Dasar-dasar Manajemen Merek. Edisi Pertama. Bandung : Bayumedia Publising. Swastha, Basu dan T. Hani Handoko Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. 6. DAFTAR PUSTAKA Amirullah Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Assael, Henry, (2001), Consumer behaviour and Marketing Action, 6 th ed., Thompson, NY. USA. Cobb Walgren, Cathy J., Cyntia A. Ruble, and Naveen Donthu, 1995, Brand Equity, Brand Preference, and Purchase Intent, Journal of Advertising, XXIV (Fall), Ferrinadewi, Erna Merek & Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. Irawan, Faried Wijaya M. & M.N. Sudjoni Pemasaran prinsip dan Kasus. Edisis 2. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid 2. Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny & Benjamin Molan. Jakarta : PT. Prenhallindo. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa : Benjamin Molan. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. Peyrot, Mark. and Doris Van Doren, 1994, Effect of Class Acrion Suit on Consumer Repurchase Intentions, The Journal of Consumer Affairs, Vol.28, No. 2 Rangkuti, Freddy The Power of Brands. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sarwono, Jonathan Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta : ANDI OFFSET. Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES. 171

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA ABSTRAK. Anik Solimah Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA ABSTRAK. Anik Solimah Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA Anik Solimah aniksolimah01@yahoo.com Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi ikut mendorong kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang)

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang) PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang) Fransisca Paramitasari Musay Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing. BAB I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Strategi untuk dapat memenangi pasar salah satunya adalah dengan menggunakan strategi merek. Merek merupakan salah satu faktor penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar akan selalu berubah akibat perubahaan karakteristik dari perilaku konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia usaha, baik produksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting tersebut adalah kebutuhan

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Pengunjung di Tahu POO Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor keragaman produk, layanan dan atmosfer

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini memicu persaingan yang sangat ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, baik perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Angkatan 2011/2012 dan 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Loyalitas Konsumen Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path analysis) pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulannya: 1. Dari penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *)

SIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *) SIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *) Abstrak Perusahaan yang ingin bertahan lama di pasar, sebaiknya mengalokasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan

Lebih terperinci

Volume II No. 2, Juni 2016 ISSN :

Volume II No. 2, Juni 2016 ISSN : PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN *( Luluk Nur Azizah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

AWAN SETIYAWAN NIM. B

AWAN SETIYAWAN NIM. B PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Membeli Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut

Lebih terperinci

WAWAN TRI HARYANTO NIM. B

WAWAN TRI HARYANTO NIM. B PENGARUH MARKETING MIX DENGAN MINAT KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK WIN MILD DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Country of Origin Country of Origin dalam mempengaruhi niat beli konsumen telah menjadi topik penelitian selama beberapa

Lebih terperinci

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN:

Prosid i ng SNATIF K e - 4 Tahun ISBN: PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus) Nurul Rizka Arumsari 1*, Mia Ajeng

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler dan K.L.Keller (2007:12) dalam bukunya Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Ketatnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pola konsumsi masyarakat sekarang ini telah banyak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup. Makanan-makanan cepat saji atau instan kian digemari sebagai substitusi

Lebih terperinci

Candra Hakim Arif Prasetya Srikandi Kumadji Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Candra Hakim Arif Prasetya Srikandi Kumadji Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPERCAYAAN SERTA KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pembeli Sepeda Motor Honda Vario pada PT Sumber Purnama Sakti di Kabupaten Gresik) Candra Hakim Arif Prasetya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013, Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN MI INSTAN PADA MAHASISWA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN MI INSTAN PADA MAHASISWA Indah Wahyu Utami, Indra Hastuti Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta Email: indahprimagama@yahoo.com; hastuti.indra@yahoo.co.id ABSTRAK Bertambahnya aktivitas dan kesibukan masyarakat, masyarakat

Lebih terperinci

Abstract. Pendahuluan. Era globalisasi menjadi tantangan yang harus dihadapi perusahaan karena persaingan yang semakin ketat dan

Abstract. Pendahuluan. Era globalisasi menjadi tantangan yang harus dihadapi perusahaan karena persaingan yang semakin ketat dan Abstract PENGARUH DIMENSI BRAND EQUITY DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP KEMASAN BAG (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 dan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro) Oleh: Winda Irza Yanti Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan yang semakin ketat saat ini membuat perusahaan harus dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya mereka dengan efektif dan efisien, salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN Harini Abrilia Setyawati 1, Sri Kartinah 2 1,2 Pogram Studi Manajemen STIE Putra Bangsa Email :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu pengetahuan teknologi dan informasi yang terus berkembang menjadi kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK

PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Terpaan Sales Kit Lorin Solo Hotel di Bulan Juli September 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Breadtalk Di Kota Padang) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu.

Lebih terperinci

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK

Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK PENGARUH KETIDAKPUASAN, HARGA DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP PERILAKU PERPINDAHAN MEREK (Studi Pada Konsumen Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen) Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen BetongQyu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

KESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN. Rusnandari Retno Cahyani 1. Abstract

KESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN. Rusnandari Retno Cahyani 1. Abstract 54 KESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN Rusnandari Retno Cahyani 1 1 Fakultas Bisnis dan Komunikasi Universitas Sahid Surakarta nandaretno@yahoo.com Abstract This research prove an effect

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Survei Pada Pemilik Sepeda Motor Merek Honda yang Memiliki Lebih dari Satu Unit yang Melakukan Service di Dealer MPM Motor Malang) Fariza Maulidiah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk merancang dan menetapkan strategi bersaing yang tepat untuk merebut pangsa pasar (Market

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI O l e h : HERY ZIKRI NIM: 11510143 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA J u r n a l E K B I S / V o l. X V / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 6 765 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, mengingat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertia Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam usahanya untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk berkembang dan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang, kondisi persaingan antar perusahaan semakin ketat, agar tetap berkembang, perusahaan harus tetap mampu untuk bertahan hidup dan memajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputusan Pembelian Keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dipengaruhi dengan perilaku konsumen. Oleh sebab itu sebagai produsen perlu mengetahui perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Kotler, dkk (2007:6) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

MEREK, SALAH SATU FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENJUALAN PRODUK BARANG ATAU JASA. Oleh Drs. Ramelan Basuki, SE, MM Dosen Dpk STIA ASMI SOLO ABSTRAKSI

MEREK, SALAH SATU FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENJUALAN PRODUK BARANG ATAU JASA. Oleh Drs. Ramelan Basuki, SE, MM Dosen Dpk STIA ASMI SOLO ABSTRAKSI MEREK, SALAH SATU FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENJUALAN PRODUK BARANG ATAU JASA Oleh Drs. Ramelan Basuki, SE, MM Dosen Dpk STIA ASMI SOLO ABSTRAKSI Merek adalah nama istilah tanda simbol atau rancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL Oleh: Heri Dwi Cahyono NIM 070210391094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya agar terus berkembang dan mendapatkkan laba semaksimal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Menjadi pemimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan produk mie instan di Indonesia membuat produsen menggencarkan usahanya untuk merebut perhatian konsumen salah satunya dengan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk mempertahankan daya saing. Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan produk barang dan jasa kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Rata-rata jawaban responden secara keseluruhan. Rata-rata jawaban dari 80 reponden mengenai variabel Kualitas Produk adalah Baik, terlihat dari per item pertanyaan

Lebih terperinci