BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kelas kesesuaiannya akan memberikan dampak buruk, baik secara fisik maupun ekonomi. Secara fisik pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lahan dapat menimbulkan kerusakan lahan. Sedangkan secara ekonomi, ketidaksesuaian lahan akan berdampak pada produktivitas lahan. (Ritung dkk, 2007). Produktivitas komoditas pertanian akan rendah apabila komoditas tersebut ditanam pada lahan dengan kondisi biofisik yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Kesesuaian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian suatu lahan dapat berbeda tergantung tipe penggunaan lahan yang dipertimbangkan. Tanaman yang dapat tumbuh pada suatu lahan merupakan tanaman yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, tidak semua jenis tanaman dapat tumbuh di sembarang lahan. Meskipun dapat tumbuh, pertanaman tanaman menjadi kurang sempurna. Berdasarkan hal ini, pemilihan tanaman perlu dilakukan secara selektif agar diperoleh produksi yang sesuai dengan harapan. Indonesia sebagai negara agraris sebagian besar wilayahnya memiliki hasil pertanian masing-masing yang menjadi unggulan dan bahkan menjadi sumber pendapatan daerah. Kota Bima merupakan salah satu wilayah di Timur Indonesia yang memiliki potensi baik dari segi sumber daya alam maupun manusia-nya untuk memajukan sektor pertanian. Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kota Bima, komoditas tanaman yang menjadi unggulan di Kota Bima antara lain padi, bawang merah, bawang putih dan jagung. Akan tetapi tidak semua wilayah di Kota Bima cocok ditanami semua jenis tanaman tersebut, bahkan ada beberapa wilayah yang tidak cocok untuk ditanamai beberapa komoditas tertentu, hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang tidak sama. Meski demikian tidak jarang petani tetap memaksakan untuk menanam jenis tanaman yang tidak sesuai dengan

2 lahannya sehingga menyebabkan hasil produktivitas dari lahan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Hal lain yang menjadi perhatian yaitu bahwa Kota Bima merupakan daerah yang sedang berkembang, pembangunan infranstruktur terjadi dimana-mana sehingga menyebabkan lahan untuk bercocok tanam semakin berkurang sedangkan sektor pertanian kurang mendapatkan perhatian sehingga terjadi hal seperti yang dijelaskan diatas, karena proses pembangunan yang terus menerus terjadi ini maka lahan yang tersedia harus dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. Maka keputusan jenis tanaman yang akan ditanam menjadi sangat penting bagi para pemilik lahan. Untuk memilih tanaman yang cocok dengan kondisi lingkungan sekitarnya diperlukan data-data dari Badan Perencanaan Daerah atau dari Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan setempat. Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota bima masih melakukan evaluasi kesesuain lahan secara manual dan sesuai kebiasaan yang dilakukan dari dulu. Akan tetapi mengingat perubahan dalam lingkungan yang terjadi secara terus menerus dan semakin tidak jelas dalam beberapa element serta jumlah alternatif yang bisa saja bertambah lebih banyak dari sebelumnya maka dibutuhkan pengambilan keputusan yang sifatnya akurat dan cepat. Maka berdasarkan beberapa permasalah diatas untuk membantu Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat serta untuk memaksimalkan sektor pertanian di daerah Kota Bima dibutuhkan bantuan sebuah sistem dalam pengambilan keputusan atas beberapa alternatif pilihan untuk menentukan lahan yang sesuai dengan komoditas tanaman prioritas di wilayah Kota Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Profile Matching dan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode Profile Matching melakukan proses penilaian kesesuain lahan dengan membandingkan antara satu profil nilai (nilai kebutuhan lahan) dengan beberapa profil nilai lainnya sehingga dapat diketahui selisihnya (GAP). Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti peluang tanaman tersebut ditanam dilahan tersebut semakin besar. Metode Profile Matching dipilih karena terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dimiliki

3 oleh lahan, bukannya tingkat minimal yang harus dilewati (Kusrini, 2007). Sehingga lahan tersebut dianggap ideal untuk jenis komoditas tertentu. Penggabungan metode AHP dan Profile Matching bertujuan untuk meningkatkan performansi dari metode Profile Matching, oleh karena persoalan penggunaan metode Profile Matching adalah memerlukan bobot kriteria pada perhitungan nilai akhir maka metode AHP digunakan untuk membantu metode Profile Matching dalam menentukan bobot variabel kriteria dan sub kriteria yang akan digunakan dalam perhitungan pencarian nilai akhir dan perangkingan. Metode AHP dipilih karena AHP membandingkan antar dua variable kriteria, sehingga resiko ketidaktepatan dalam pembobotan dapat berkurang dengan penggunaan metode AHP. Selain itu AHP juga digunakan untuk membantu mengolah data yang inputannya berupa text seperti drainase dan jenis tanah dengan melakukan scoring sehingga diperoleh nilai yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan gap pada metode Profile Matching. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membangun Sistem Pendukung Keputusan dengan menerapkan metode Profile Matching untuk menentukan tingkat kesesuaian antara lahan dan tanaman dan metode AHP untuk pembobotan parameter dan skoring data unstructured, sehingga diharapkan dapat membantu Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dalam proses pengambilan keputusan terkait penentuan komoditas tanaman prioritas untuk lahan tertentu. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Lahan yang terdapat di Wilayah Kota Bima pada Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

4 2. Data syarat tumbuh tanaman pada penilitian ini terdiri dari 4 komoditas tanaman prioritas di wilayah Kota Bima yaitu padi, bawang merah, bawang putih, dan jagung. 3. Parameter yang digunakan dalam proses pencocokan yaitu curah hujan, temperatur, kelembaban, topografi, drainase, jenis tanah dan derajat keasaman tanah (ph). 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan metode Profile Mathing untuk menentukan tingkat kesesuaian antara lahan dan tanaman komoditas serta metode AHP dalam hal pembobotan dan scoring data unstructured sehingga menghasilkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Bima dalam merekomendasikan komoditas tanaman prioritas untuk suatu lahan tertentu Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Dapat membantu Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Bima dalam mengambil keputusan berhubungan dengan kesesuaian lahan untuk penentuan komoditas tanaman prioritas 2. Memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang pertanian, khususnya dalam hal kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman prioritas 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang membahas mengenai kesesuaian lahan ini telah dilakukan, demikian pula Sistem Pendukung Keputusan dengan Profile Matching dan metode AHP, akan tetapi berdasarkan referensi dan kajian pustaka, penelitian yang diajukan sebagai Thesis S2 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengenai Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Kesesuian Lahan pada Komoditas Tanaman Prioritas Dengan Metode Profile Matching Dan AHP belum pernah dilakukan.

5 1.6 Metode Penelitian Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Akuisisi Pengetahuan a. Studi Literatur : mempelajari literatur-literatur berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yaitu berhubungan dengan SPK, AHP, Profile Matching dan ilmu pertanian yang berhubungan dengan tanaman dan lahan. Literatur diperoleh dari berbagai sumber antara lain daru jurnal ilmiah, laporan penelitian, buku dan sumber lainnya yang memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan. b. Wawancara : melakukan wawancara dengan pegawai instansi terkait yaitu dengan Bapak Ir.Darwis Kepala BKPP Kota Bimda dan Bapak Muhammad Taufik, SP sebagai Kepala BKPP asakota. 2. Analisis Kebutuhan Melakukan analisa terhadap data-data variabel kriteria yang digunakan untuk proses yang akan digunakan dalam perancangan sistem. 3. Perancangan Sistem Tahapan yang berfokus pada desain sistem yang akan dibangun yang meliputi; perancangan model, rancangan UML (Unified Modeling Language) yang terdiri dari : Use Case Diagram, Activity Diagram, rancangan basis data dan rancangan antarmuka aplikasi. 4. Implementasi Pada tahapan ini deskripsi perancangan diterjemahkan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk membangun sistem dalam penelitian ini adalah bahasa pemrograman ruby. 5. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dikembangkan dengan data rill dari Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Bima terkait dengan kesesuaian lahan untuk penentuan komoditas tanaman prioritas, dan apakah alternatif keputusan yang dihasilkan sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Bima. Keberhasilan dari sistem pendukung keputusan yang dibuat dapat diukur

6 melalui pengecekan secara manual antara hasil dari sistem yang dibuat dengan cara manual yang dilakukan pada Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Bima dan dengan melakukan diskusi dengan pihak Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini terbagi dalam 7 (tujuh) bab, dimana melalui sistematika penulisan dapat memberikan gambaran dari setiap bab yang ada pada penulisan ini. BAB I Pendahuluan Berisi uraian secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini membahas uraian tentang hasil penelitian sebelumnya sebagai referensi dalam penelitian ini BAB III Landasan Teori Berisi uraian tentang teori dasar yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan sebagai acuan dalam penelitian ini BAB IV Analisis dan Rancangan Sistem Berisi uraian tentang tahapan analisis dan perancangan sistem dari program aplikasi yang akan dibuat BAB V Implementasi Berisi implementasi (source code) sistem pendukung keputusan berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat. BAB VI Hasil dan Pembahasan Berisi pengujian proses-proses yang terjadi pada sistem pendukung keputusan, pembahasan terhadap pengujian yang telah dilakukan serta pengujian perhitungan sistem dan manual BAB VII Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran untuk penelitian lebih lanjut

SPK UNTUK MEREKOMENDASIKAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PRIORITAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Cs

SPK UNTUK MEREKOMENDASIKAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PRIORITAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Cs SPK UNTUK MEREKOMENDASIKAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PRIORITAS KHAIRUNNISA, S.Pd., M.Cs Abstrak. Penelitian ini dibuat didasarkan pada kebutuhan Kepala Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BPR Irian Sentosa adalah salah satu BPR di Indonesia yang berpusat di Jayapura, dimana sampai dengan akhir tahun 2013, BPR Irian Sentosa memiliki 6 kantor cabang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas hasil produksi suatu tanaman pangan khususnya komoditas Jagung sangat bergantung pada kualitas lahan yang akan digunakan. Jika pada awal pemilihan lahan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia, karet merupakan salah satu hasil pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan tanaman yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Sebelum memutuskan untuk menanam tembakau, hal terpenting yang harus dilakukan adalah

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Sebanyak 85% perdagangan kelapa sawit dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia. Kelapa sawit dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementrian Pertanian (Kementan) adalah salah satu kementrian di Indonesia yang membidangi urusan pertanian, perkebunan dan peternakan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi di bidang sumber daya manusia merupakan investasi yang sangat penting, sekaligus memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya karena sebagai salah satu

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dalam bidang pertanian, termasuk peternakan. Lebih dari 90% usaha peternakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di

Lebih terperinci

COVER BAB I PENDAHULUAN

COVER BAB I PENDAHULUAN 1 COVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu syarat seorang mahasiswa untuk bisa mengambil tugas akhir yang berlaku untuk mahasiswa di Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba modern ini, penggunaan teknologi informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba modern ini, penggunaan teknologi informasi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang serba modern ini, penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu untuk memperlancar dan memaksimalkan proses bisnis sudah semakin menjamur dikalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karate sebagai salah satu cabang olahraga prestasi, tak luput dari pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), meski demikian tidak semua ranah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu banyak kalangan untuk mencari alternatif pemecahan masalah dibidang teknologi informasi. Penggunaan komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor dalam maupun luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia di dalam suatu organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas perusahaan dalam mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman maka tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami peningkatan. Oleh karena itu masyarakat memandang bahwa pendidikan pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendistribusian beras untuk keluarga miskin atau Raskin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin. Dengan adanya pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prediksi ini sangat berguna untuk perhitungan laba rugi dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Prediksi ini sangat berguna untuk perhitungan laba rugi dan juga untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di dalam sebuah perusahaan tentu saja akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan pada proses penelitian agar sesuai dan berjalan dengan baik sehingga akan mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang berada di Kota Medan. Lembaga pemerintahan kecamatan dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor perumahan selaku penanam modal umumnya selalu memiliki pertimbangan atau faktor-faktor pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan. Sebagai contoh harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini, sudah sangat cepat dan maju. Salah satu adalah teknologi komputer, pada saat ini hampir segala bidang membutuhkan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan sebagai alat penggerak dalam memajukan suatu perusahaan. Kinerja karyawan cukup berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap orang baik dalam ruang lingkup yang relatif kecil maupun yang relatif besar selalu dihadapkan pada kondisi yang mengharuskannya untuk memilih atau mengambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang tidak hanya dihadapi negara yang sedang berkembang, tetapi juga dihadapi oleh negara berkembang dan negara maju. Munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai dasar awal pada pembuatan laporan tugas akhir. Dasar awal tersebut terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laboratorium komputer merupakan tempat berlangsungnya praktikum sebagai salah satu kegiatan akademik di Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat saat ini, tentu saja memerlukan sebuah pelayanan akan pengolahan data yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal Ilmu Administrasi, Volume V, Nomor 3, Asropi (2008:252)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal Ilmu Administrasi, Volume V, Nomor 3, Asropi (2008:252) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan administrasi atau yang lebih dikenal dengan kegiatan ketata usahaan pada sebuah lembaga mempunyai output yang sangat penting, terkait diberbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Samosir merupakan daerah agronomis, dimana banyak masyarakatnya yang pekerjaan utamanya adalah bertani dan bercocok tanam. Lahan-lahan pertanian di Samosir

Lebih terperinci

Pemilihan Tanaman Pangan Unggulan Kotamadya Cilegon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pemilihan Tanaman Pangan Unggulan Kotamadya Cilegon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Pemilihan Tanaman Pangan Unggulan Kotamadya Cilegon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Welda STMIK MDP Palembang welda@stmik-mdp.net Abstrak: Melakukan pengambilan keputusan menggunakan matriks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi saat ini telah hampir digunakan disetiap bidang kehidupan. Tak terkecuali pada bidang pendidikan yang menginginkan semuanya dilakukan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia atau yang di singkat TNI merupakan salah satu aset yang terbesar bagi Negara kesatuan republik Indonesia. TNI di bentuk untuk Mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah adalah suatu wadah tempat kita berteduh dari teriknya matahari dan hujan. Rumah terbuat dari bahan material yang disusun secara teratur dan dihiasi dengan

Lebih terperinci

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sehingga dalam pengelolaan harus sesuai dengan kemampuan agar tidak menurunkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

BAB I PENDAHULUAN. diberikan pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak seperti tercantum dalam UUD 1945. Ketika seseorang memperoleh pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru merupakan salah satu tonggak utama dalam dunia pendidikan, kemampuan dan prestasi siswa tidak lepas dari bagaimana peran seorang guru dalam mengajar dan membimbing

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE Yani Prihati, S.Si, M.Kom 1, Mohamad Fajarianditya Nugroho, M.Kom 2. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI yani.prihati@unaki.ac.id.com, mohamad.fajarianditya@unaki.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk memberdayakan guru, termasuk guru yang berprestasi. UU nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen pasal 36

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era informasi dan teknologi saat ini, kebutuhan akan pelayanan informasi sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi adalah salah satu penggerak roda perekonomian rakyat yang telah dianggap sebagai soko guru perekonomian rakyat dan sebagai soko guru perekonomian bangsa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN...iii MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, sektor pertanian dan perkebunan dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif untuk menggerakkan perekonomian nasional. Sehingga sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini pengetahuan tentang teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan ataupun instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat memerlukan kemudahan untuk penanganan informasi, terutama untuk bidang Organisasi, dalam dunia Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang dirasakan semakin cepat dan pesat, pada saat ini khususnya dalam perkembangan teknologi komputer. Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar. Menggunakan Metode Profile Matching. Tugas Akhir

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar. Menggunakan Metode Profile Matching. Tugas Akhir Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar Menggunakan Metode Profile Matching Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Distributor adalah sebuah badan atau perseorangan yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen dalam jumlah besar. Kinerja distributor cukup berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan rumah, minimarket, hingga gedung yang cepat dari tahun ke tahun membuat lahan semakin sempit. Masyarakat yang berminat dengan tanaman khususnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Bandung adalah salah satu instansi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ikan lele merupakan ikan air tawar yang teknologi budidayanya relatif mudah dikuasai masyarakat dengan modal usaha yang cukup rendah. Konsumsi ikan lele pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sistem saat ini terdapat kendala atau permasalahan yaitu dikarenakan penilaian yang dilakukan secara manual sehingga hasil proses penilaian belum akurat. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya di bidang teknologi komputer dan informatika telah berkembang dengan sangat pesat dan juga telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENULISAN

BAB 3 METODE PENULISAN 74 BAB 3 METODE PENULISAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di bawah ini merupakan diagram alir yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan penulis pada penulisan di PT. Baria Trandinco:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar berasal dari pertanian dan perkebunan. Komoditi perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar berasal dari pertanian dan perkebunan. Komoditi perkebunan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, mata pencaharian penduduknya sebagian besar berasal dari pertanian dan perkebunan. Komoditi perkebunan merupakan salah satu sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat-perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di dalam suatu instansi atau perusahaan kinerja sumber daya manusia adalah salah satu elemen yang sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi instansi dalam pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hardisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah komputer. Bukan hanya dokumen, tapi juga gambar, musik, dan video. Program-program komputer, sistem operasi semuanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah awal dari penelitian yang akan dilakukan. Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE Didik Warasto Magister Fakultas Teknik Informatika - UII Jl. Kaliurang Km. 14.5, Kec. Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55184

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan memiliki beberapa faktor penting di dalam menentukan maju atau mundurnya sebuah perusahaan tersebut. Faktor penting tersebut diantaranya adalah Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sistem informasi memainkan peran penting dalam kegiatan bisnis dan organisasi sehari-hari, sebuah sistem informasi yang terintegrasi sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

STMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA

STMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA STMIK POTENSI UTAMA Title : PROPOSAL SKRIPSI Document No. : F-PK1-03-02 Revision No. : 01 Date of Issue : 01 Juli 2009 Page : 0 of 1 PROPOSAL SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah adalah suatu lembaga bisnis yang memikirkan kemajuan anak didik bangsa. Kualitas sekolah akan mempengaruhi kemajuan dan keberhasilan sekolah tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Zakat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional telah mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan Zakat, Infak, Shodaqoh, dan dana kemanusiaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang Anggi Surya Maulana 1, Yuri Ariyanto.,S.Kom.,M.Kom. 2, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 14 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Dalam memilih tempat gym terbaik selama ini hanya dengan cara manual yaitu langsung ke lokasi tempat gym yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemasaran suatu produk memerlukan beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk Indonesia. Perkembangan produksi tanaman pada (Oryza sativa L.) baik di Indonesia maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak seperti tercantum dalam UUD 1945. Ketika seseorang memperoleh pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang ) PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang ) Sary Fatimah 1, Afriyudi 2, Edi Supratman 3 Dosen Universitas

Lebih terperinci

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28

2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis.. 28 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN.. ix INTISARI... x ABSTRACK... xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

ANGGI ANGGRAINI

ANGGI ANGGRAINI APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN SISWA TELADAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA SMP N 249 JAKARTA) ANGGI ANGGRAINI 41511120002 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam berbagai bidang untuk meningkatkan kinerja dan mendapatkan hasil yang efektif dan akurat. Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada kebutuhan manusia. Terutama dalam hal penyajian informasi yang tepat dan akurat, tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS Iwan Rijayana 1), Lirien Okirindho 2) 1,2) Fakultas Teknik Universitas Widyatama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing. Tiap departemen atau

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing. Tiap departemen atau BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan pasti akan memiliki beberapa departemen atau domain fungsi yang menjalankan proses bisnisnya masing-masing. Tiap departemen atau domain fungsi yang

Lebih terperinci

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI Muhammad Taufik Irawan 1), Danny Kriestanto 2) Teknik Informatika, STMIK AKAKOM e-mail: muhammadtaufikirawan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sumber daya manusia yang disalurkan kepada perusahaan pengguna jasa atau yang dikenal dengan sebutan outsourcing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi)

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi) PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK APLIKASI MULTI CRITERIA DECISION MAKING (Studi Kasus : Pemilihan Guru Berprestasi) Ripto Mukti Wibowo 1, Adhistya Erna Permanasari 2, Indriana Hidayah 3 1), 2),

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai langkah yang harus diterapkan agar penelitian dan proses perancangan sistem informasi dapat dilakukan secara terarah dan memudahkan dalam analisis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci