BAB II URAIAN TEORITIS. Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu"

Transkripsi

1 7 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pentingnya Sistem Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan system. Menurut berbagai literatur, sistem mempunyai suatu pengertian yaitu bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Menurut filsuf Stoa, sistem adalah gabungan keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerjasama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem (Ikhsan Arfan, 2008: 21-22). Buckley mengatakan bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagianbagiannya. Sedangkan H. Kerzner menambahkan, sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia atau bukan manusia (non human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. 7

2 8 Pengertian ini mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung. Karena setiap perusahaan atau hotel mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan atau hoteljuga akan menggunakan sistem informasi laporan pendataan yang berbeda. Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu pandangan dari sudut pandangan sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai. Ada dua bentuk sistem yang berlaku dalam sebuah perusahaan atau hotel. Kedua bentuk tersebut yakni sistem formal dan informal. Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem formal memperjelas struktur, kebijakan, dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini membantu anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya, sistem struktur, prosedur dan respon yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan mengelola

3 9 strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan yang ada. Sedangkan sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antara pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal. 2.2 Karakteristik Sistem Tanpa memperdulikan asal-usulnya, semua sistem memiliki beberapa karakteristik yang sama. Beberapa penjelasan mengenai sistem di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik tersebut antara lain: a. Komponen Sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen atau elemen yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan sistem. Komponen sistem merupakan sub sistem itu sendiri (komponen). b. Batas Suatu sistem mempunyai suatu batas. Batas sistem juga membantu mengidentifikasi komponen-komponen sebuah sistem. Batas sistem ada yang mudah diidentifikasi dan ada yang sulit.

4 10 c. Penghubung Jika batas sebuah sistem telah diidentifikasi, maka perlu ditentukan penghubung. Penghubung berfungsi menghubungkan komponen-komponen sistem atau menghubungkan sebuah sistem dengan sistem yang lain. Penghubung dirancang untuk menciptakan kemandirian antara komponen atau subsitem. d. Tujuan Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat melayani beberapa tujuan. 2.3 Alasan Membangun Sistem Ada beberapa alasan kenapa perusahaan atau hotel perlu membangun sebuah sistem. Dalam sebuah perusahaan besar atau hotel besar, informasi yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi. Dalam era dimana pertanggungjawaban merupakan titik perhatian dalam pihak yang tekait, kegunaan sistem akan semakin dirasakan. 1. Tuntutan Zaman Meningkatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, peran sistem Income Audit juga semakin dituntut untuk lebih berkembang. Hotel yang menggunakan sistem Income Audit yang manual akan kalah dalam persaingan, hal ini disebabkan karena

5 11 informasi yang ada menuntut untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. 2. Fleksibilitas Pada dasarnya setiap organisasi akan selalu berkembang. Perkembangan akan dapat dilakukan dengan memperkenalkan produk yang baru, menjual lini yang tidak menguntungkan dan membeli yang menguntungkan, dan lain-lain. Perubahan yang terjadi dalam industri perhotelan biasanya akan membuat sistem informasi yang dimilikinya diubah pula. Suatu sistem dikatakan fleksibel apabila sistem tersebut dapat mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hotel tanpa perlu adanya perombakan besar. 3. Kemajuan Teknologi Informasi Sampai saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap hotel atau perusahaan, terutama dalam menjalankan aktivitasnya.teknologi informasi merupakan senjata strategi, dan memanfaatkan terknologi informasi menjadi amat penting karena: a. meningkatkan efisiensi operasi. b. mendukung inisiatif strategis. c. memperluas batas organisasional. d. mengubah pola kerja.

6 Pengertian Hotel Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu yang cukup lama, kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian, kata tersebut digunakan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan Hostel. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinator oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (host hotel). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf s pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, kata hotel berasal dari kata hostel, kata tersebut konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya berarti, tempat penampungan buat pendatang atau bisa juga disebut dengan bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakat.

7 Pengertian Hotel Menurut Hotel Proprietors Act, 1956,adalah: Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. (1995), menyebutkan bahwa: Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum Pengertian Hotel di Indonesia Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, Pasal I, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa: Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. Kata akomodasi yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dari kata bahasa Inggris Accomodation memiliki beberapa makna. Di dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily tercantum tiga makna, yakni (1) pertolongan, bantuan,

8 14 (2) penyesuaian diri, dan (3) pergunaan. Ketiga makna itu tidak ada kaitannya dengan maksud kata akomodasi dalam ayat di atas. Makna penginapan menurut kamus itu ialah accommodations (memakai s). Penjelasan akomodasi tercantum dalam Bab I, Pasal I, Ayat (a) sebagai berikut: Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel adalah: 1. Suatu jenis akomodasi; 2. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada; 3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya; 4. Disediakan bagi umum; 5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah, dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolok ukurnya. Pengertian hotel menurut keputusan Menparpostel tersebut di atas, hendaknya dibedakan dengan penginapan atau losmen, dimana dalam keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut dijelaskan (pasal 2) bahwa penginapan atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Pengertian penginapan atau

9 15 losmen, adalah suatu komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah, bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya. 2.5 Laporan Keuangan Hotel Hotel adalah merupakan salah satu jenis usaha atau bisnis, oleh sebab itu hotel membutuhkan laporan keuangan hotel sebagai aplikasi akuntansi bisnis ke dalam akuntansi usaha/bisnis hotel. Tujuan dibuatnya akuntansi hotel yaitu untuk menyediakan informasi tentang operasional keuangan hotel. Akuntansi hotel ini sendiri adalah merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian hasil transaksi-transaksi keuangan suatu usaha hotel, agar hasil yang telah dicapai selama periode tertentu, dapat dengan mudah diinterpretasikan oleh manajemen dan pihak-pihak yang memerlukan, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis di masa mendatang. Keluaran (out-put) dari proses akuntansi tersebut berupa laporan keuangan seperti neraca (balance sheet), laporan rugi/laba (income statement), serta laporan perubahan modal kerja (statement of change in working capital). Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada

10 16 waktu tertentu. Laporan rugi/laba adalah laporan keuangan yang memuat informasi angka-angka hasil penjualan produk dan biaya-biaya yang dibebankan untuk memperoleh hasil penjualan tersebut dalam suatu periode tertentu. Laporan perubahan modal kerja usaha hotel dari dua periode berurutan, serta menunjukkan sumber dan penggunaan dari modal tersebut. Proses akuntansi mencatat transaksi-transaksi keuangan perusahaan secara terus menerus, dan pada akhirnya periode akuntansi, data dari transaksi keuangan tersebut akan diringkas dan disiapkan untuk menyusun laporan keuangan Siklus Laporan Keuangan Dalam proses pembuatan laporan keuangan terdapat suatu proses yang saling berkaitan antara satu proses dengan proses lainnya, sehingga merupakan suatu siklus (gambar 2.5.1). Siklus akuntansi adalah tahap-tahap laporan keuangan dan siap untuk pencatatan transaksi berikutnya. Tahapan pekerjaan dalam siklus akuntasi yang dilakukan secara berulang-ulang merupakan tahapan pekerjaan. 1. Tahapan Pencatatan Pembuatan atau penerimaan bukti pendukung transaksi (basic evidence); Pencatatan ke dalam jurnal umum (general journal), dan sekaligus menggolongkan transaksi tersebut ke dalam nomor perkiranaan.

11 17 Gambar Siklus Akuntansi Transaksi Percobaan (Transactions) Jurnal Umum (General Journal) Buku Besar Percobaan (General Ledger) Neraca Percobaan (Trial Balance) Ekstern Bukti pendukung (Basic Evidence) Intern Bukti Pendukung (Basic Evidence) Adjustment Laporan Keuangan (Financial Report NERACA LAJUR (workingsheet) Laporan Rugi/Laba (Income Statement) Neraca (Balance Sheet) Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Statement of change in financial position) 2. Tahap Klasifikasi Pemindah bukuan (posting) dari jurnal umum ke nomor perkiraan yang bersangkutan di dalam buku besar (Ledger). 3. Tahap Pengikhtisaran Penyusunan neraca percobaan (Trial Balance) Penyusunan laporan keuangan Penyusunan jurnal penutupan (Closing Entry)

12 18 Penyusunan laporan keuangan harus disusun dengan cara bertahap seperti telah diuraikan di atas, hal ini akan sangat membantu dalam proses pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh akuntan intern maupun akuntan publik pada setiap priodenya, sehingga kemungkinan akuntan pemeriksa akan memberikan opini yang positif terhadap Laporan Keuangan Perusahaan. Adapun opini auditor dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu: Opini tidak memenuhi persyaratan (unqualified opinion) Opini memenuhi persyaratan (qualified opinion) Opini penolakan atau sangkalan (disclaimer opinion) Opini yang menyatakan kerugian (adverse opinion) Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Akuntansi pada dasarnya dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan suatu kegiatan usaha yang dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Berkaitan dengan hal ini American AccountingAssociation, mendefinisikan akuntansi adalah sebagai berikut:... proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tega bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

13 19 Definisi tersebut di atas mengandung beberapa pengertian, yaitu: a. Bagian yang menjelaskan kegiatan akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi. b. Bagian yang menjelaskan kegunaan akuntansi, bahwa informasi ekonomi yangdihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan yang bersangkutan Tujuan Laporan Kuangan Dibuatnya laporan keuangan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang berkaitan dengan kepentingan usaha, dan tujuan-tujuan tersebut yaitu sebagai berikut: a. Tujuan Umum Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban). Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu pihak-pihak yang menggunakan laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

14 20 Untuk memberikan informasi tentang lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang relevan untuk kebutuhan pemakaian laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. b. Tujuan Kualitatif Relevan: relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunannya. Setiap laporan harus difokuskan kepada kebutuhan umum pemakai bukan kepada pihak tertentu semata. Dapat dimengerti: informasi harus dapat dengan mudah dimengerti oleh para pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Daya uji (verifiability): informasi yang disajikan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan metode pengukuran yang sama. Netral: informasi disajikan berdasarkan data sebenarnya dengan tidak tergantung kepada keinginan pihak tertentu. Tepat waktu: informasi disampaikan sedini mungkin untuk menghindari adanya pengambilan keputusan yang tertunda. Daya banding (comparability): informasi dalam laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya.

15 21 Lengkap: informasi disampaikan dengan memenuhi ke enam standar di atas Pihak-Pihak Pengguna Laporan Keuangan Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan untuk kepentingan individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak pemilik dan pihak luar perusahaan ingin mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akuntansi, adalah para pemimpin perusahaan (manajemen) itu sendiri. Dengan adanya informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, pihak manajemen akan dapat langsung mengambil keputusan serta membuat rencana untuk masa yang akan datang. Selain dari pihak manajemenyang memerlukan informasi keuangan, pihak-pihak di luar diantaranya pihak bank, yaitu untuk keperluan penilaian kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diperoleh serta investor, kantor pajak, pemasok (supplier), dan sebagainya Penyajian Neraca Neraca merupakan laporan yang tujuannya adalah memberikan informasi tentang nilai bersih kekayaan perusahaan pada waktu laporan tersebut dibuat. Yang dimaksud dengan nilai bersih kekayaan perusahaan adalah, semua kekayaan

16 22 perusahaan dikurangi dengan utang-utang. Adapun struktur neraca yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. penggolongan komponen-komponen neraca: Aktiva: Aktiva lancar Penyertaan. Aktiva tidak terwujud Aktiva lain-lain Kewajiban: Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban lain-lain Modal: Modal saham Agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Laba ditahan 2. aktiva lancar, terdiri atas: a. Kas dan bank. b. Surat-surat berharga. c. Deposito berjangka.

17 23 d. Piutang usaha. e. Piutang lain-lain. f. Persediaan. g. Pembayaran dimuka. 3. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi atau penyertaan lainnya. 4. Aktiva tetap meliputi: tanah dan bangunan, mesin-mesin dan peralatan,kendaraan, dan inventaris kantor. 5. Aktiva tidak terwujud, serta hasil usaha waralaba (frenchise), goodwill, dan aktiva berwujud lainnya. 6. Aktiva lain-lain terdiri atas: a. Aktiva dalam kontruksi. b. Biaya yang ditangguhkan (misalnya: biaya praoperasi, biaya rehabilitasi hotel, dsb.) c. Aktiva tidak lancar lainnya. 7. Modal saham meliputi saham preferen dan saham biasa. 8. Agio saham meliputi agio saham preferen dan agio saham biasa Penyajian Laporan Rugi dan Laba Laporan rugi dan laba disajikan untuk memberikan informasi tentang laba ataupun kerugian hotel secara keseluruhan. Oleh sebab itu, melalui laporan

18 24 pendapatan dan biaya-biaya ini dapat diketahui kinerja usaha hotel bersangkutan. Adapun struktur laporan rugi dan laba dapat diuraikan sebagai berikut. 1. komponen-komponen perhitungan rugi-laba dan laba ditahan digolongkan sebagai berikut: Pendapatan departement: Pendapatan department adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa pelayanan oleh masing-masing department/bagian, seperti: Kamar. Makanan dan Minuman. Department operasional lainnya yang melakukan penjualan karenanya memperoleh pendapatan. Beban department: Beban department adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh masingmasing department/bagian, seperti: Harga pokok penjualan langsung. Gaji dan tunjangan lainnya. Beban department lainnya. Laba department: Laba department adalah laba yang diperoleh masing-masing department/bagian, yang didapat dari selisih antara pendapatan department dan beban department.

19 25 Beban non department: Beban non department adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masingmasing department yang terdiri atas: Beban umum dan administrasi. Beban pemasaran. Beban perbaikan, pemeliharaan dan beban energi. Beban penyisihan penggantian perabot dan perlengkapan hotel. Beban asuransi. Beban penyusutan. Laba usaha: Laba usaha adalah laba yang diperoleh dari jumlah laba department dikurangi dengan jumlah beban non department. pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan (beban) bunga. Laba (rugi) penjualan aktiva tetap. Pendapatan (beban) yang timbul dari aktivitas di luar usaha utama perusahaan. Pos luar biasa: Pos luar biasa merupakan pos yang mencatat tentang transaksi keuangan yang bersifat tidak biasanya terjadi atau yang tidak umumnya terjadi.

20 26 Laba sebelum pajak penghasilan: Jumlah laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum dikurangi dengan jumlah pajak yang harus dibayarkan. Taksiran pajak penghasilan: Taksiran pajak merupakan perkiraan besarnya pajak terhutang yang harus dibayarkan. Laba bersih: Laba bersih adalah laba sebelum pajak penghasilan dikurangi dengan taksiran pajak penghasilan. Laba ditahan awal tahun: Apabila hotel yang dikelola dimiliki oleh beberapa orang yang menanamkan sahamnya atau modalnya, maka laba yang ditahan adalah sebagian laba pada akhir tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham atau penanam modal, akan tetapi bagian laba tersebut digunakan untuk kepentingan usaha. Koreksi masa lalu: Koreksi masa lalu ini dibuat apabila terdapat kesalahan-kesalahan ataupun kurang tepatnya perhitungan (misalnya dalam memperhitungkan perkiraan/taksiran jumlah pajak) pada tahun lalu, kemudian diadakan koreksi/pembetulan pada laporan keuangan tahun ini.

21 27 Pembagian dividen: Pembagian dividen adalah pembagian keutungan secara merata menurut kelas surat berharga yang dimiliki oleh masing pemegang saham. Laba ditahan akhir tahun: Adalah sebagian dari laba yang diperoleh hotel yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham Penyajian Laporan Perubahan Posisi Keuangan Penyajian laporan perubahan posisi keuangan harus mencakup semua aspek kegiatan pembelanjaan dan investasi selama periode yang bersangkutan. Dalam laporan perubahan posisi keuangan, dana dapat diinterpretasikan sebagai kas dan ekuivalennya serta dapat juga diartikan sebagai modal kerja. berikut. Komponen laporan perubahan posisi keuangan dapat digolongkan sebagai 1. Sumber dana, yang terdiri dari: a. Dana yang menghasilkan dari kegiatan usaha; b. Peningkatan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain; c. Pengeluaran saham, dan d. Penerimaan dari penjualan penyertaan, aktiva tetap, aktiva yang tidak berwujud dan aktiva lain.

22 28 2. Penggunaan dana, terdiri dari: a. Pelunasan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain; b. Penarikan kembali saham; c. Pembayaran dividen, kecuali dividen saham atau pemecahan saham (stock split). 3. Perubahan dalam kas dan bank Penyajian Informasi Tambahan Yang disajikan dalam informasi tambahan ini adalah berkaitan dengan kegiatan analisis rasio, selalu didasarkan pada kedua jenis laporan keuangan yaitu neraca dan rugi/laba. Sekalipun merupakan informasi tambahan, tambahan informasi yang merupakan hasil analisis tersebut, sangat diperlukan oleh pimpinan hotel di dalam menetapkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan hotel yang lebih baik di masa mendatang. Informasiinformasi tambahan tersebut adalah: Analisis Rasio Keuangan, analisis rasio keuangan terdiri dari: 1. Analisis Likuiditas dan Struktur Modal a. Rasio lancar (Current Ratio) rasio lancar tersebut dihitung dengan membagi harta lancar (seperti: kas, surat berharga, piutang dan persediaan) dengan kewajiban lancar

23 29 (seperti: hutang dagang, hutang bank jangka pendek, hutang jangka panjang satu tahun, pajak, serta biaya-biaya lain). Rasio lancar tersebut digunakan untuk mengetahui kesanggupan hotel untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Lancar = Jumlah aktiva lancar X 100 % Kewajiban lancar b. Rasio cair (Quick Ratio) Rasio cair dihitung dari harta lancar dikurangi dengan persediaan, dan hasilnya dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio cair merupakan ukuran penting untuk mengetahui hotel dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa menghitungkan penjualan persediaan. Rasio Cair = Jumlah aktiva lancar - Persediaan X 100 % Kewajiban lancar c. Rasio kewajiban terhadap modal (Debt Equaty Ratio). Rasio hutang terhadap kekayaan ini merupakan perbandingan antara jumlah hutang terhadap jumlah kekayaan hotel. Melalui hasil analisis tersebut maka para kreditor dapat mengukur persentase (%) jumlah dana yang mungkin dapat disediakan. Rasio Kewajiban = Total Kewajiban X 100 % terhadap Modal Total Modal

24 30 d. Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang (Net Fixed Asset to Long Tern Debt Ratio). Rasio tersebut diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya dengan membandingkan total nilai buku aktiva tetapnya. Rasio aktiva tetap = Total nilai buku aktiva tetap X 100 % terhadap kewajiban Total kewajiban jangka panjang jangka panjang e. Rasio penutupan hutang (Debt Service Coverage) Rasio tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana laba hotel boleh menurun tanpa mengurangi kinerja keuangan hotel, yang disebabkan karena hotel tidak mampu membayar bunga tahunan. Rasio Penutupan = Laba sebelum pajak + Beban bunga X 100 % Hutang Beban Bunga 2. Analisis profitabilitas Setelah pengelola atau manajemen hotel mempelajari seluruh laporan dan melakukan analisis rasio, maka tindakan selanjutnya adalah melakukan analisis profitabilitas dimana keluaran (out-put) dari analisis tersebut merupakan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan akhir yang memberikan solusi final. Dengan demikian hasil analisis profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolok ukur ataupun gambaran tentang efektivitas

25 31 kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi hotel. Analisis profitabilitas tersebut terdiri dari: a. Marjin laba departement Marjin laba department adalah menghitung marjin laba atas pendapatan bersih dari setiap department/bagian yang melakukan penjualan atas produk yang dihasilkan dan diharapkan dapat menghasilkan suatu keuntungan. Marjin laba atas pendapatan tersebut, seperti: (1) Marjin laba divisi kamar (Rooms Division) Laba divisi kamar X 100% Pendapatan bersih (2) Marjin laba divisi makanan dan minuman (F&B Division) Laba divisi makanan & minuman X 100% Pendapatan bersih (3) Marjin laba department operasional lainnya b. Marjin laba usaha Laba dept. Operasional lainnya X 100% Pendapatan bersih Setelah dihitung marjin laba dari setiap department/bagian kemudian dilakukan perhitungan marjin laba secara keseluruhan (gabungan) atau marjin laba usaha sebagai berikut:

26 32 Laba usaha kamar + makanan & minuman + Dept.operasional lainx 100% Pendapatan bersih c. Marjin laba bersih Marjin laba bersih dihitung dari laba bersih sesudah pajak dengan penjualan, dengan demikian dapat diketahui laba dari setiap rupiah hasil penjualan. d. Hasil atas aktiva Laba bersih X 100% Pendapatan bersih Hasil atas aktiva ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang perbandingan atas hasil yang diperoleh dengan jumlah aktiva yang dimiliki oleh hotel, perhitungan tersebut juga disebut pengembalian atas investasi (Return on Investment). Dengan demikian hasil perhitungan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengukuran efektivitas hotel dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya. e. Hasil atas modal Laba bersih X 100% Aktiva Hasil atas modal untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal yang dipergunakan untuk keperluan operasional hotel. Laba bersih X 100% Modal

27 33 3. Analisis efisiensi usaha Analisis efisiensi usaha digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat efisiensi hotel dalam memanfaatkan sumber daya yang dikelolanya. a. Perputaran piutang usaha: b. Perputaran aktiva tetap Pendapatan kredit bersih Piutang usaha rata-rata Rasio perputaran aktiva tetap ini digunakan untuk mengukur perputaran dari peralatan, dan mesin-mesin yang dipergunakan oleh hotel. Pendapatan bersih Total nilai buku aktiva tetap Penyajian Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan laporan keuangan hotel secara menyeluruh. Laporan arus kas juga menyajikan rangkuman terperinci dari seluruh arus kas masuk, dan arus kas keluar atau sumber-sumber penggunaan dana. Dengan menggunakan laporan arus kas maka pengelola atau manajemen hotel dapat mengetahui keadaan kas selama periode pelaporan artinya pihak pengelola atau manajemen hotel akan mengetahui kapan atus kas akan mengalami penurunan (negatif), yang berarti bahwa pengelola atau manajemen hotel harus dapat mengantisipasi melalui tindakan-

28 34 tindakan agar posisi kas hotel tidak akan terganggu, dan demikian juga bila terjadi keadaan sebaliknya (arus kas positif). Untuk mendapatkan gambaran tentang kedudukan laporan arus kas dalam satu periode laporan keuangan, dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.5 Proses Laporan Keuangan PERIODE PERIODE PERIODE Tahun 20x1 Tahun 20x2 Tahun 20x2 Neraca Ikhtisar Rugi/Laba Tahun 20x2 Laba ditahan Tahun 20x2 Neraca 31/12/20x1 31/12/20x2 LAPORAN ARUS KAS Tahun 20x2 Laporan arus kas juga membantu pengelola hotel mengetahui bagaimana neraca hotel selalu mengalami perubahan dari awal sampai akhir periode akuntansi, dan karena itu untuk menganalisis kinerja usaha hotel secara keseluruhan, maka laporanlaporan keuangan lainnya sangat diperlukan untuk dapat mengungkapkan kejadian-

29 35 kejadian transaksi yang dapat menyebabkan berubahnya kas selama satu periode pelaporan. 2.6 PengertianIncome Audit Sebagaimana telah diuraikan apa yang dimaksud dengan sistem. Ada baiknya terlebih dahulu dipahami tentang pengertian income audit.income audit dapat diartikan sebagai salah satu seksi atau bagian yang berada di organisasi akuntansi yang menyelenggarakan fungsi penerimaan, pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan seluruh data penjualan baik tunai maupun kredit yang dihasilkan oleh seluruh unit penjualan yang ada di dalam perusahaan. Data penjualan tidak bisa diterima begitu saja oleh bagian akuntansi. Data tersebut harus diperiksa atau diverifikasikan terlebih dahulu sebelum dibukukan. Income audit merupakan salah satu seksi yang bekerja untuk memeriksa, mencatat, memasukkan, dan melaporkan hasil penjualan dan pendapatan perusahaan. Selain itu income audit adalah suatu divisi dibawah departementfinance. Pelaksana divisi ini disebut income audit, yang dipimpin oleh chief income auditor. Pada dasarnya secara umum income auditbertugas untuk mengawasi dan mengontrol pendapatan perusahaan atau hotel selama kegiatan usaha berlangsung dan membuat laporannya dan memastikan bahwa dalam operasionalnya semua berdasarkan policy, dan prosedur yang ada.

30 36 Dalam sebuah perusahaan atau hotel dibutuhkan bagian khusus yang bertugas sebagai pengontrol untuk menangani arus keluar masuknya keuangan dalam penyedian fasilitas dan pendapatan yang diterima dari pelayanan yang diberikan pihak hotel mengatur dengan cermat dan sistematis agar tidak terjadi penyelewengan ataupun penyalahgunaan keuangan hotel. Income audit berhubungan langsung dengan hampir semua departemen, terutama di bagian yang berhubungan langsung dengan pendapatan karena di bagian-bagian seperti itulah yang rawan terjadi kesalahan baik disengaja maupun tidak. 2.7 Tugas dan Peranan Income Audit Di dalam pelaksanaan management akuntansi hotel, Income audit mempunyai tugas-tugas dan peranan yang diterapkan yaitu: Membuat laporan Daily Revenue Report (DRR) untuk mengetahui pendapatan atau revenue report hari kemarin untuk penjualan kamar dan F&B dan minor operating department lainnya seperti Lobby shop, bussiness center dan statistic room. Membuat earning journal yang merupakan salah satu laporan yang kemudian akan di submitted ke accountant. Mengecheck maison check, semua yang dilakukan oleh sales kepada tamu harus dilengkapi oleh entertaimant form.

31 37 Memeriksa summart of report untuk penjualan kamar yang membayar secara kredit harian, baik dalam pembayaran dengan cara kredit card, city ledger dan menggunakan voucher. Memasukkan data-data nite audit yang sudah di buat sebelumnya baik itu harian, mingguan, dan tahunan yang fungsinya untuk mengetahui Peningkatan pendapatan hotel. membuat dan memasukkan laporan pendapatan banquet setiap bulannya Melalui banquet event order. membuat atau merevisi ulang data-data tamu hotel yang menginap jika tidak dibuat oleh front office.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Hotel Inna Dharma Deli dengan teori-teori yang ada maupun yang didapat dari

BAB III PEMBAHASAN. Hotel Inna Dharma Deli dengan teori-teori yang ada maupun yang didapat dari BAB III PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis mencoba membuat analisa dan evaluasi melalui cara perbandingan antara hasil riset mengenai sumber dan penggunaan dana pada Hotel Inna Dharma Deli dengan teori-teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan BAB 3 LAPORAN KEUANGAN Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan 2. Membedakan dan menggolongkan jenis aktiva dan pasiva 3.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis, serta penginterprestasian informasi yang telah disusun. Banyak perusahaan menggunakan catatan-catatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Laporan Keuangan Menurut Soemarso (2002:34), laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II Tinjauan Pustaka 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Asset a. Pengertian Asset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional Nama : Debby Nur ainy Kosasih NPM : 41209419 Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI BAB I PENDAHULUAN Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN 1. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan (financial) suatu perusahaan kita perlu mengadakan interpretasi atau analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan suatu usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pernyataan-pernyataan tentang akuntansi berikut ini benar, kecuali.. a. Akuntansi adalah bahasa bisnis b.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

BAB II LANDASAN TEORI. pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan. pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli : 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian kinerja keuangan Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan. Kinerja yang baik menunjukan

Lebih terperinci

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 27 Bab 3 Analisis Rasio Keuangan Mahasiswa memahami mengenai jenis laporan keuangan dan mengerti tentang rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi yang berkembang pesat, tingkat persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai macam bidang usaha dan ukurannya. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai BAB XIV AKUNTANSI Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai assets sekarang Liabilitas = klaim

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Laporan yang menunjukkan aktivitas perusahaan sehari - hari Laporan yang memberikan informasi tentang kebutuhan dana perusahaan untuk beroperasi Laporan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan,

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui BAB II BAHAN RUJUKAN Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut pada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif, tidak terkecuali di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci