BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Yanti Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penetapan tarif dalam bidang usaha jasa angkutan di darat merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai sasaran perusahaan. Dalam buku Kewirausahaan, teori dan praktek, Geoffrey G. Meredith et al, (2000, 234) menyatakan bahwa harga merupakan faktor utama. Namun harga bukanlah faktor satu-satunya dalam menentukan penjualan. Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan, seperti perhatian pribadi, pengiriman gratis, dan kredit dan mempunyai barang beraneka ragam, dapat memberikan kelebihan atas pesaing. Demikian yang terjadi dalam industri jasa angkutan darat di Toraja, banyak perusahaan yang mementingkan faktor harga untuk meningkatkan jumlah pelanggannya. Salah satu perusahaan tersebut yaitu PO Golden Toraja yang melalui fungsi pemasarannya, mencoba untuk mencapai target penjualan yang telah ditentukan. Salah satu keputusan pemasaran yang dilakukan adalah keputusan mengenai penetapan harga yang sesuai agar produk atau jasa dapat diterima dan dibeli. Industri jasa angkutan darat saat ini sedang berkembang juga di Toraja, salah satu faktor yang menyebabkannya adalah mobilitas yang tinggi di masyarakat. Ini memberikan satu dorongan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini untuk memanfaatkan situasi guna memajukan atau mengembangkan usahanya. Beberapa industri jasa angkutan darat yang ada saat ini bersaing secara kompetitif dalam menarik konsumen. Mengingat pasar yang semakin kompetitif, perusahaan akan menghadapi 1
2 persaingan pemasaran yang lebih berat. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah pesaing, harga, perantara, pembeli, serta perubahanperubahan yang terjadi. Masalah penetapan harga dalam suatu pasar yang kompetitif harus disesuaikan dengan keadaan pasar yang terjadi pada saat itu. Ada banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan misalnya dengan memberikan pelayanan terbaik dan fasilitas yang nyaman. Namun harga merupakan faktor utama yang menjadi perhatian atau fokus para konsumen dalam memilih jasa angkutan. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, harga terendahlah yang dicari oleh konsumen. Untuk mengetahui sejauh mana faktor harga menentukan jumlah penumpang maka perlu suatu pengkajian. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian lebih jauh dengan mengambil judul Analisis Pengaruh Tarif Angkutan Penumpang Dalam Keputusan Beli Pada PO. Golden Toraja di Makassar. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan apa yang tertulis pada latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap penetapan tarif angkutan penumpang yang diterapkan oleh PO Golden Toraja? 2. Apakah tarif angkutan penumpang yang ditetapkan oleh perusahaan berpengaruh secara signifikan dalam keputusan beli penumpang? 2
3 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap penetapan tarif angkutan penumpang yang diterapkan oleh PO Golden Toraja. 2. Untuk menguji pengaruh tarif angkutan penumpang dalam keputusan beli penumpang pada PO. Golden Toraja. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi perusahaan tentang pengaruh pengembangan tarif angkutan penumpang terhadap peningkatan jumlah penumpang pada PO. Golden Toraja. 2. Diharapkan dapat berguna sebagai pustaka yang berminat mengadakan penelitian lanjut di bidang penetapan harga jual. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam memasarkan suatu produk atau jasa, penetapan harga merupakan salah satu faktor penting untuk diperhatikan. Harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar kecilnya nilai keputusan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya (Indriyo Gitosudarmo, 2000, 228). Penetapan harga adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang pengusaha atau pemasar untuk menetapkan harga-harga suatu produk atau jasa yang akan dijualnya (dalam batas kekuasaannya) sesuai dengan keadaan nyata. 3
4 Basu Swastha (1998, 148) berpendapat bahwa pada umumnya penjualan mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut sebagai berikut: 1. Mendapatkan laba maksimum Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. 2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pemgembalian pada penjualan bersih. Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsuran. 3. Mencegah atau mengurangi persaingan Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. 4. Mempertahankan atau memperbaiki pembagian pasar Memperbaiki pembagian pasar mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan dan kepastian produksi perusahaan masih cukup longgar. Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan pembagian pasar. 4
5 Menurut Marius P. Angipora (2002, 248) bahwa ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi dalam penetapan harga, yang terdiri dari: 1. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan. 2. Harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar dengan penawaran (biaya produksi dan pemasaran). 3. Harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya dalam bentuk yang sederhana (Basu Swastha, 1998, 154) dapat dibagi atas dua macam yaitu: 1. Cost Plus Pricing Method Dalam metode ini, penjual atau produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba ynag diinginkan (disebut marjin) pada unti tersebut. Dengan rumus sebagai berikut: Harga jual = Biaya Total + Marjin 2. Mark-Up Pricing Method Variasi lain dari metode cost plus adalah mark-up pricing method yang banyak dipakai oleh para pedagang. Pedagang yang membeli barang-barang dengan sejumlah mark-up. Dengan rumus sebagai berikut: Harga Jual = Harga Beli + Mark-Up 5
6 Menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo (2001, ) ada tiga konsep yang dapat digunakan untuk menentukan harga jual dengan pendekatan cost plus yaitu: 1. Konsep Biaya Total Berdasarkan konsep biaya total ini, harga jual ditentukan dari baiaya total = biaya produksi + biaya pemasaran + biaya administrasi dan umum, ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Pengertian mark-up menurut konsep biaya total ini adalah laba yang diinginkan. 2. Konsep Biaya Produk Berdasarkan konsep ini, yang juga disebut dengan Absorption Approach, harga jual ditentukan dari biaya produksi ditambah dengan mark-up. Pengertian mark-up menurut konsep biaya produk ini adalah laba yang dikehendaki ditambah biaya pemasaran ditambah biaya administrasi dan umum. Persentase mark-up dihitung dengan rumus sebagai berikut: % mark-up = Laba dikehendaki + Biaya pemasaran + Biaya adm.& umum Biaya produksi 3. Konsep Biaya Variabel Menurut konsep ini, yang juga disebut dengan Contribution Approach, biaya variabel (biaya produksi variabel + biaya pemasaran + biaya administrasi dan umum variabel) ditambah dengan mark-up dalam hal ini adalah laba yang dikehendaki ditambah dengan semua biaya yang bersifat tetap. 6
7 Tiap harga yang telah ditetapkan akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda-beda, dan akan memberikan pengaruh yang berbeda pada tujuan pemasaran. Kurva permintaan menunjukkan tingkat pembelian pada berbagai tingkat harga, dan merupakan jumlah reaksi dari banyak individu yang mempunyai sensitivitas harga berbeda. Langkah pertama memperkirakan permintaan menurut Kotler (2000, 459) adalah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sensivitas pembeli, diantaranya: 1. Pengaruh nilai yang unik: pembeli kurang sensitif terhadap harga bila produk tersebut unik 2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk pengganti. 3. Pengaruh perbandingan yang sulit: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga jika mereka tidak dapat dengan mudah membandingkan mutu produk pengganti. 4. Pengaruh pengeluaran total: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga dengan semakin rendahnya pengeluaran mereka terhadap pendapatannya. 5. Pengaruh manfaat akhir: pembeli semakin kurang sensitif terhadap hatga dengan semakin rendahnya pengeluaran terhadap biaya total produk akhir. 6. Pengaruh biaya yang dibagi: pembeli semakin kurang sensitif terhadap jika sebagian biaya ditanggung pihak lain. 7
8 7. Pengaruh investasi tertanam: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga jika produk tersebut dipakai bersamadengan barang yang telah dibeli sebelumnya. 8. Pengaruh harga mutu: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga jika produk diasumsikan memiliki kualitas yamg lebih baik, prestise, dan eksklusif. 9. Pengaruh persediaan: pembeli semakin kurang sensitif terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut. Langkah kedua, perusahaan mencoba untuk memastikan kurva permintaan yang mereka miliki. Ada beberapa metode yang dapat digunakan: 1. Menggunakan statistik untuk menganalisis harga di masa lalu, kuantitas yang terjual, dan faktor lainnya untuk memperkirakan hubungan yang dimiliki. 2. Melakukan percobaan harga. Secara sistematis membedakan harga beberapa produk yang dijual dan mengamati hasilnya. Pendekatan alternatif dilakukan dengan mengenakan harga yang berbeda pada daerah yang sama untuk melihat pengaruhnya terhadap penjualan. 3. Menanyakan pada pembeli untuk mengetahui berapa unit yang akan dibeli pada harga tertentu. Tapi pembeli mungkin akan merendahkan minat pembelian mereka, untuk menghindari penetapan harga yang tinggi dari perusahaan. 8
9 Permintaan pada umumnya menetapkan harga batas tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas produknya, sementara biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi batas terendah. Biaya-biaya pada perusahaan terdiri dari: 1. Biaya tetap yaitu biaya yang tidak berbeda meskipun jumlah produksi bertambah atau berkurang. 2. Biaya variabel yaitu biaya yang berubah tergantung pada jumlah produksi. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan harga yang dapat menutupi biaya produksi, distribusi, dan biaya penjualan produknya, termasuk pengembalian yang adil terhadap manfaat dan risikonya. Dari biaya yang sudah yang ditetapkan oleh perusahaan itulah harga produk ditentukan dan konsumen dapat membuat keputusan pembelian berdasarkan harga produk tersebut. Keputusan pembelian menurut George E. Belch dan Michael A. Belch, (2001,121): purchace decision is predisposition to buy certain brand Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dijelaskan bahwa keputusan pembelian merupakan kecenderungan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik tertentu. Dapat dikatakan kecenderungan itu timbul dari afeksi dan kognisi dalam diri konsumen, yang mana afeksi lebih melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. Hal ini bisa dijadikan satu ukuran ketika seorang konsumen memutuskan membeli produk atau tidak. Jadi, apapun keputusan yang dibuat oleh konsumen itu adalah hasil dari proses afeksi dan kognisinya sendiri. 9
10 Gambar 1.1 Model Kerangka Pemikiran Penetapan Harga: Permintaan Keputusan Pembelian Fungsi biaya Harga pesaing Berdasarkan masalah dan tujuan tersebut di atas, maka penulis menarik suatu hipotesis sebagai berikut: Diduga bahwa tarif angkutan penumpang berpengaruh secara signifikan dalam keputusan beli penumpang pada PO. Golden Toraja. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pada perusahaan PO Golden Toraja yang berkedudukan dan berkantor pusat di Makassar. 10
11 1.7 Sistematik Pembahasan Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: 1. Bab 1: Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang penelitian, identifikasi permasalahan, tujuan dilakukannya penelitian serta kegunaannya, kerangka pemikiran, lokasi dan waktu penelitian sampai kepada sistematik pembahasan. 2. Bab 2: Tinjauan Pustaka Dalam bab ini dibahas secara jelas mengenai teori teori yang terkait dengan penelitian yaitu tentang pengertian harga, pengertian penetapan harga, tujuan dan metode penetapan harga. Kemudian dibahas mengenai perkiraan permintaan dan biaya serta pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Bab 3: Objek dan Metode Penelitian Di sini terdapat penjelasan mengenai defenisi variabel operasional, objek penelitian yang menerangkan mengenai kebijakan penetapan harga PO. Golden Toraja yaitu berdasarkan pesaing, permintaan, dan biaya, serta dijelaskan menegenai sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. 4. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pengolahan data yang dilakukan beserta pembahasannya yaitu mulai dari objek penelitian, hasil pengolahan data tentang tanggapan responden terhadap penetapan tarif dalam perusahaan serta analisis pengaruh tarif angkutan penumpang dalam keputusan pembelian pada PO Golden Toraja. 11
12 5. Bab 5: Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan atas penelitian yang dilakukan serta saran yang bermanfaat bagi perusahaan atau penelitian selanjutnya. 12
ABSTRAK. Kata-kata Kunci : Penetapan Harga, Keputusan Beli. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penetapan tarif dalam bidang usaha jasa angkutan di darat merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai sasaran perusahaan. Banyak perusahaan yang mementingkan faktor harga untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima dan disenangi oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Gitosudarmo (1999) pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan hal penting dalam melakukan kegiatan usaha, baik itu usaha kecil, usaha kecil menengah bahkan perusahaan berskala besar atau internasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
Lebih terperinciMetode Penetapan Harga
Metode Penetapan Harga Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan harga menurut Marras (1999. hal. 181-185), harga dapat ditentukan atau dihitung : a) Harga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL PRODUK
PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BIAYA KUALITAS PADA PT. LAMBANG INDAH ROTAN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Keragaman budaya, kekayaan potensi alam, dan keramah-tamahan masyarakatnya dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
Lebih terperinciDASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN
Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PRICING PRODUCT Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi Harga dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman sekarang ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ini juga berpengaruh dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan prestise, salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan mobil sudah merupakan konsumsi umum. Mobil bukan lagi dipandang sebagai barang istimewa, ini dapat dilihat dari tingkat kepadatan lalu
Lebih terperinciPengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM
MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional 1. Konsep Dasar Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan jual beli, menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2009:5) pemasaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik untuk bekerja, belanja, ataupun sekedar jalan-jalan untuk
Lebih terperinciV FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN
V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01
PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam
Lebih terperinciMETODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd
METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
Lebih terperinciBAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan teknologi dan ekonomi berkembang dengan cepat, persaingan yang terjadi antar perusahaan pun menjadi semakin
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN
BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciPENETAPAN HARGA DALAM PRAKTEK. 3. Metode penggunaan taksiran biaya dan penerimaan inkremen C. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR YANG MAPAN
PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTEK Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENETAPAN HARGA 1. Metode biaya ditambah dengan laba yang diinginkan 2. Penentuan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan
Lebih terperinciPengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengantar Setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Dalam penentuan harga jual, ada perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih
Lebih terperincikepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan
sesuai dengan kebutuhan atau harapan pelanggan maka pelanggan menjadi tidak puas. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang.
Lebih terperinciKEBIJAKAN/ STRATEGI HARGA BANK. Manajemen Pemasaran Bank Andri Helmi M, SE., MM.
KEBIJAKAN/ STRATEGI HARGA BANK Manajemen Pemasaran Bank Andri Helmi M, SE., MM. INTRODUCTION Bagi perbankan, terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi,
Lebih terperinciB A B II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Halim & Supomo (1999: 97) Penentuan harga jual produk atau
6 B A B II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Harga Jual Menurut Halim & Supomo (1999: 97) Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Perubahan dunia perekonomian pada saat ini, sangat berpengaruh pada dunia perdanganggan yang mengakibatkan ketatnya persaingan. Semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI
ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Setiap perusahaan didirikan pasti erat dengan pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan laba adalah sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan pemyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini belum juga berakhir. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya permasalahan permasalahan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA Nama : Ichtiarsih Mustika NPM : 25214071 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto,
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI
ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis saat ini sangat ketat. Banyak perusahaan saling berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya persaingan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa depan dalam mengembangkan strategi-strategi jangka panjang perusahaan untuk mengetahui kondisi pasar adalah penting. Agar dapat bertahan di dalam pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan yang terjadi dewasa ini begitu kerasnya antara pengusahapengusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi dewasa ini begitu kerasnya antara pengusahapengusaha yang bergerak dalam bidang masing-masing. Perusahaan mengharapkan keuntungan yang
Lebih terperinciPENGARUH MEREK DAGANG DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SHAMPO MASYARAKAT DESA PAYAMAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN ABSTRAK
PENGARUH MEREK DAGANG DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SHAMPO MASYARAKAT DESA PAYAMAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN Ratna Handayati*, Nur Auwaliyah **) * Dosen Program Studi Manajemen
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar S1 Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: Paramita Putri Kusuma
ANALISIS PENGARUH EKSPEKTASI PELANGGAN DAN APLIKASI BAURAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI MEDIATOR (Studi Kasus Pada Hypermarket Carrefour di Sukoharjo) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep dan Strategi Pemasaran Perusahaan 2.1.1 Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran merupakan suatu rencana yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya
Lebih terperinci1. Judul Laporan Akhir : Pengaruh Harga Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Produk Ayam Bakar Soponyono Perumnas Sako Palembang 2.
1. Judul Laporan Akhir : Pengaruh Harga Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada Produk Ayam Bakar Soponyono Perumnas Sako Palembang 2. Jenis Laporan Akhir : Studi Kasus 3. Bidang Ilmu : Manajemen Pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga merupakan penentu profit perusahaan. Sebuah perusahaan mendapatkan laba dari selisih antara pendapatan dengan keseluruhan biaya yang ditimbulkan untuk memproduksi
Lebih terperinciPenetapan Harga Dalam Praktek
Penetapan Harga Dalam Praktek MODUL 2 OPTIMISASI EKONOMI Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB aridarmawan_fia@ub.ac.id Pendahuluan Harga produk merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas penjualan sebagai salah satu kegiatan pemasaran memegang peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, di samping itu pesatnya
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PENUH
INFORMASI AKUNTANSI PENUH Oleh : Ani Hidayati DEFINISI INFORMASI AKUNTANSI PENUH Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber yang dikorbankan/biaya suatu objek informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia dikarenakan UKM dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sudah diketahui semenjak manusia mulai mengenal sistem pembagian kerja dalam masyarakat, sehingga kelompok masyarakat hanya
Lebih terperinciBAB VIII PENETAPAN HARGA
BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen sehingga perusahaan dituntut
Lebih terperinciMata Kuliah - Advertising Project Management-
Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Manajemen proyek (2) Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id DASAR-DASAR
Lebih terperinciMinggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and price concept Minggu-6 Konsep Harga (pricing concept) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com Pokok Bahasan Definisi Harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Untuk itu, maka setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan harus selalu tanggap terhadap perubahan-perubahan. dihasilkan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di segala bidang membawa suatu dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi peluang bisnis di Indonesia sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan perusahaan, baik itu bergerak di bidang jasa ataupun barang. Produk-produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sejak awal Juli tahun
Lebih terperinciBAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki
BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki merupakan perusahaan distributor yang bergerak
Lebih terperinciPenggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda
Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Arry Yudistia ( Arry.yudistia_10@yahoo.com ) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus berupaya untuk memulihkan kondisi perekonomian di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memulihkan kondisi perekonomian di Indonesia. Salah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan penelitian yang telah dilakukan di Rammona Bakery, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran mengenai pengaruh persepsi harga yang dilakukan Rammona
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya jaman seperti saat sekarang ini khususnya di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang padat, dan di iringi dengan semakin kompleksnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan lain diseluruh
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak manajemen PT X mengenai peranan penerapan analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan untuk
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI AYLIN COLLECTION DIANA ANGGRAINI
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI AYLIN COLLECTION DIANA ANGGRAINI 29210247 Latar Belakang Bagi industri yang menghasilkan produk baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ini berarti, sebuah perusahaan dituntut untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, bisnis perhotelan mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menjamurnya bisnis bidang ini, menuntut pelaku bisnis perhotelan senantiasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN MEMBELI BARU ATAU MEMPERBAIKI ARMADA PO.TULUS RAPI DI BOYOLALI
ANALISIS KEPUTUSAN MEMBELI BARU ATAU MEMPERBAIKI ARMADA PO.TULUS RAPI DI BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. distribusi sangat tergantung kepada pemilihan moda transportasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sistem distribusi barang dan jasa menuntut tingkat efisiensi yang tinggi dan tawaran harga yang kompetitif bagi konsumen yang akan membeli produk maupun bagi korporat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Risiko pengiriman berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha yang semakin maju dan pesat saat ini adalah bidang industri kuliner. Banyak sekali bermunculan produk barang dan jasa yang menawarkan berbagai kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang para pemasar memberi perhatian yang lebih pada upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan relationship marketing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur dan tidak boleh disilangkan kembali karena merupakan produk akhir ayam ras (Sudaryani
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup
14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena
Lebih terperinciSTRATEGI PENETAPAN HARGA
STRATEGI PENETAPAN HARGA DIMENSI STRATEGIS HARGA Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan
Lebih terperinciRangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,
13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menuntut kita sebagai pelaku bisnis untuk bisa lebih survive dan kreatif agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan persaingan bisnis pada era sekarang ini sudah semakin ketat, dan menuntut kita sebagai pelaku bisnis untuk bisa lebih survive dan kreatif agar
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri restoran saat ini memiliki peluang dan tantangan usaha yang sangat besar bagi semua industri restoran cepat saji. Kondisi ini menuntut bagi industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengiriman dituntut untuk melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat semua segi kehidupan juga menjadi semakin berkembang pesat. Dari sisi usaha juga akan mengalami perkembangan seiring
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual
Lebih terperinci