RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (revisi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (revisi)"

Transkripsi

1 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU ( BPMP2T ) KABUPATEN SIAK RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (revisi) TAHUN

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat menyelesaikan Rancangan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2012 s.d 2016 hal ini berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Rancangan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Tahun disusun guna menyesuaikan arah dan kebijakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Program dan Kegiatan dalam kurun waktu Tahun , sebagai salah satu tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak, khususnya SOTK Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, sebagaimana tugas pokok dan fungsinya telah diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun Perencanaan strategis ini dapat kami gambarkan sebagai gambaran tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, juga memberikan informasi tentang pencapaian perencanaan strategis meliputi sumber daya manusia, sumber anggaran serta kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak. Sehubungan dengan Rancangan Revisi Rencana strategis ini masih banyak kelemahan-kelemahan dalam penyusunan maupun tata bahasa yang disajikan, pada kesempatan ini pula kami mengharapkan kritikan dan saran sebagai bahan penyempurnaan di masa yang akan datang. Siak Sri Indrapura, 8 Agustus 2014

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Hal i ii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 5 GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Tugas Fungsi Struktur Organisasi Sumber Daya SKPD Sumber Daya Manusia Dukungan Teknologi Informasi Loket Pelayanan Perizinan Kinerja Pelayanan SKPD Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Tantangan Peluang Pengembangan Pelayanan BPMP2T ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telaahan Visi Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinisi/ Kabupaten/Kota Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penentuan Isu-isu Strategis ii Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

4 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi SKPD Tujuan dan Sasaran SKPD Strategi dan Kebijakan BAB V BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Jumlah PNS berdasarkan Golongan Tabel 2.2 Jumlah PNS berdasarkan Jabatan Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Honorer/Kontrak Tabel 2.4 Jumlah PNS dan Tenaga Honorer/Kontrak berdasarkan Pendidikan Tabel 2.5 Laporan Perizinan Tahun Tabel 2.6 Laporan Perizinan Tahun Tabel 2.7 Laporan Perizinan Tahun Tabel 2.8 Laporan Perizinan Tahun Tabel 2.9 Laporan Perizinan Tahun Tabel 2.10Rekapitulasi Laporan Perizinan Tahun 2009 s.d Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Tabel 4.2 Strategi dan Arah Kebijakan DAFTAR LAMPIRAN: Lampiran I Lampiran II Lampiran III Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif sesuai visi dan misi Badan Penanaman Modal. Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu... Indikator Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak iii Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

5 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, bahwa tugas utama pemerintah adalah melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat. Peranan Pemerintah dalam era reformasi dan otonomi daerah saat ini mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan dinamika masyarakat yang berkembang dengan adanya paradigma yang makin memandirikan daerah. Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator yaitu menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan azas pemerintahan yang demokratis. Peranan Pemerintah ini menuntut agar pemerintah (birokrasi) memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan keinginan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, berdasarkan tatanan pemerintahan yang baik (good governance). Salah satu bidang yang menjadi sorotan masyarakat pada dewasa ini adalah pelayanan publik dibidang administrasi pemerintahan khususnya administrasi penanaman modal serta perizinan dan non perizinan. Bidang ini memiliki arti penting dalam kegiatan perekonomian dan berdampak pada bidang-bidang pelayanan lainnya. Kondisi penanaman modal, pelayanan perizinan dan non perizinan selama ini image nya sangat buruk, tidak ada kepastian, sistem dan prosedurnya tidak jelas, persyaratan banyak dan beragam, proses berbelitbelit, lama dan tidak ada limit waktu, mahal dan syarat dengan nuansa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta pungli. Buruknya kondisi ini berdampak dengan terganggunya iklim investasi dan aktivitas kegiatan usaha perekonomian masyarakat di Kabupaten Siak khususnya. 1 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pedoman Penyelenggaraan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu merupakan pedoman yang mengatur pokok-pokok dan tata cara membangun sistem Penanaman Modal serta perizinan dan non perizinan yang akuntable, transparan, demokratis, efisien dan efektif serta sederhana. Berdasarkan uraian diatas, maka disyahkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak atas persetujuan DPRD Kabupaten Siak, yang mana didalam Peraturan Daerah tersebut terdapat Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Landasan Hukum Penyusunan Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku, yakni : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah tiga kali dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

7 Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indobnesia Nomor 4741); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak ; 3 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

8 9. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak; 10. Peraturan Bupati Siak Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Bupati Siak Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Penandatanganan Naskah Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak. 11. Peraturan Bupati Siak Nomor 52 Tahun 2012 tentang Uraian tugas Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Siak; 1.3. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penyusunan Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah memberikan gambaran arah kebijakan tentang penananaman modal dan Pelayanan Perizinan di masa depan yang hendak dituju dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan tujuan disusunnya Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah untuk : 1. Membuat pedoman dan acuan dalam penyusunan program dan pengendalian pelaksanaan pelayanan administrasi promosi kerjasama penanaman modal serta perizinan dan non perizinan agar dapat bermanfaat secara optimal bagi aparatur Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam menjalankan tugas. 2. Membangun sistem perencanaan yang mandiri, terpadu, inovatif dan profesional melalui pengembangan dan peningkatan penyusunan program pembangunan, khususnya bidang promosi 4 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

9 dan kerjasama penanaman modal dan bidang pelayanan perizinan. 3. Memberikan aturan dan prosedur (rambu-rambu) dalam pembinaan teknis dan administrasi pelayanan perizinan. 4. Memberikan informasi arah kebijakan dan perencanaan pembangunan dibidang promosi dan kerjasama penanaman modal serta bidang pelayanan perizinan dan non perizinan yang diselenggarakan. 5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip). 6. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA) Badan Penananaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Mengemukakan secara ringkas latar belakang penyusunan Renstra SKPD, landasan hukum memuat peraturan perundangan-undangan yang menjadi dasar pembentukan SKPD, maksud dan tujuan penyusunan Renstra SKPD, dan sistematika penulisan Renstra SKPD BAB II. GAMBARAN UMUM SKPD Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, struktur organisasi dan uraian tugas SKPD, kinerja pelayanan SKPD, serta tantangan dan peluang pengembangan promosi dan pelayanan SKPD. 5 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

10 BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penentuan isu-isu strategis. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Pada bab ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, dan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif terlampir. BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII. PENUTUP. Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen RENSTRA SKPD. 6 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

11 BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Kabupaten Siak ditetapkan menjadi Kabupaten pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-undang Nomor. 53 Tahun 1999 Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten induk yaitu Kabupaten Bengkalis. Secara Administratif Kabupaten Siak memiliki 14 Kecamatan 9 Kelurahan dan 122 Desa dengan luas wilayah 8.556,09 Km². Jumlah Penduduk Kabupaten Siak tercatat Jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa Perempuan. Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada posisi 1º16 30 LU-0º20 49 LU dan 100º BT-102º10 59 BT dengan jarak tempuh 150 Km dari Singapura. Dalam rangka mewujudkan iklim investasi yang kondusif serta pelayanan perizinan yang efektif dan efisien di lingkungan Kabupaten Siak, maka dibentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai instansi yang menangani tentang urusan penanaman modal dan perizinan Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu merupakan unsur pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah di bidang penyelenggaraan promosi dan kerjasama penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 7 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

12 Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan proram Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; b. Pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan Pemerinrah Daerah di bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; c. Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; d. Pelaksanaan Koordinasi Proses Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; f. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas fungsinya Struktur Organisasi Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda,dan lembaga teknis daerah Kabupaten Siak adalah sebagai berikut: 8 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

13 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 15 TAHUN 2012 TANGGAL : 07 NOPEMBER 2012 KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KASUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM KASUBBAG KEUANGAN KASUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN BIDANG PROMOSI DAN KERJASAMA PENANAMAN MODAL BIDANG PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL BIDANG PELAYANAN DAN INFORMASI BIDANG PERIZINAN JASA USAHA BIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN TATA RUANG DAN SDA SUBBIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PENGENDALIAN PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PELAYANAN DAN PENGADUAN SUBBIDANG PERIZINAN JASA USAHA I SUBBIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN TATA RUANG SUBBIDANG KERJASAMA PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL SUBBIDANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI SUBBIDANG PERIZINAN JASA USAHA II SUBBIDANG PERIZINAN SDA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN 9 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

14 Berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, pada Bab X dinyatakan bahwa : (1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang penanaman modal, perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian. (2) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah d bidang pelayanan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; c. penyelenggaraan pelayanan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; d. pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; e. pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; f. pemantauan dan evaluasi proses pemberian penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; g. pelaksanaan urusan tata usaha Badan; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 10 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

15 (3) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 1. Sekretariat Sekretariat, terdiri dari : a. Subbagian Penyusunan Program; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Sekretaris (1) Sekretariat mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Sekretariat, mempunyai fungsi : a. memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat yang meliputi Subbagian Penyusunan Program, Subbagian Keuangan dan Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. menyusun rencana dan program kerja Sekretariat; c. mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; d. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan; e. membimbing kerja bawahan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja; f. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan yang meliputi perencanaan dan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan, aset dan kerumahtanggaan; 11 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

16 g. memfasilitasi pelayanan bidang kesekretariatan; h. mengoreksi surat atau naskah dinas dan mengendalikan pelaksanaan administrasi umum baik surat masuk/keluar maupun naskah dinas serta pengelolaan administrasi keuangan; i. menghimpun data, informasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaksanaan evaluasi dan laporan; j. mempersiapkan dan menyusun naskah rancangan produk hukum daerah; k. memfasilitasi berbagai macam pengaduan masyarakat baik melalui kotak saran, media cetak/elektronik maupun yang datang secara langsung sesuai dengan kewenangannya; l. mengkoordinasikan penyusunan laporan kegiatan secara periodik dan insidentil; m. mengkoordinasikan penyusunan sistem dan prosedur serta penyusunan Standar Pelayanan Minimal beserta indikator kinerja; n. mengkoordinasikan penyusunan RKA dan megendalikan DPA; o. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; p. memberikan saran pertimbangan kepada atasan; q. menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Sekretariat; dan r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. 12 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

17 Subbagian Penyusunan Program (1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas dibidang penyusunan program, perencanaan dan pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbagian Penyusunan Program, mempunyai fungsi : a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja Subbagian Penyusunan Program; b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf; c. memberi petunjuk operasional kegiatan kepada stafnya; d. menyusun rencana perjalanan dinas; e. mengendalikan rencana tahunan; f. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan; g. melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku; h. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan; i. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi; j. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA); k. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan; l. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); m. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RASK/DASK n. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan; o. mengevaluasi hasil program kerja; p. membuat laporan hasil kegiatan; dan 13 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

18 q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbagian Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Subbagian Keuangan (1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); (2) Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Keuangan, mempunyai fungsi : a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Subbagian Keuangan; b. membuat daftar usulan kegiatan;. c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian; d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum; f. melaksanakan perbendaharaan keuangan; g. melaksanakan pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas; h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran (Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Lembaga Teknis Daerah) yang ditetapkan sebagai Pengguna Anggaran dengan Keputusan Bupati; 14 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

19 i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi; j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan Pengguna Anggaran; k. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan menandatangani Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan; l. mengevaluasi hasil program kerja; m. membuat laporan hasil kegiatan dan mengkoordinir Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan (RFK); n. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Subbagian Umum dan Kepegawaian (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian. (2) Dalam menyelenggarakan tugasnya, Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai fungsi : a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian; 15 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

20 b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan dan rumah tangga serta penggunaan kantor; c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga dan keamanan lingkungan rumah serta kantor; d. melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian; e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai; f. penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian; g. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai; h. melaksanakan pengelolaan perpustakaan; i. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasian perlengkapan; j. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan; k. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala; l. mempersiapkan bahan dan rencana kesejahteraan pegawai serta mengatur kehadiran pegawai; m. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepegawaian (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai; n. mengevaluasi hasil program kerja; o. menyusun laporan hasil kegiatan; dan 16 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

21 p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal, terdiri dari : a. Sub Bidang Promosi Penaman Modal; dan b. Sub Bidang Kerjasama Penaman Modal. (1) Bidang Promosi dan Kerjasam Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Bidang Promosi dan Kerjasam Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. perencanaan dan penyusunan program dibidang promosi dan kerjasama penanaman modal sesuai dengan kebijakan nasional dan daerah; b. penyusunan petunjuk teknis di bidang promosi dan kerjasama penanaman modal; c. pelaksanaan pengawasan sistem dan mekanisme promosi dan kerjasama penanaman modal meliputi kegiatan prosedur, tata cara pengajuan promosi dan kerjasama penanaman modal; d. pelaksanaan koordinasi bersama tim teknis dengan instansi terkait dalam proses promosi dan kerjasama penanaman modal; 17 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

22 e. pelaksanaan pemprosesan pelayanan administrasi promosi dan kerjasama penanaman modal; f. pelaksanaan kegiatan peninjauan lapangan dan melakukan penilaian teknis bersama instansi terkait setiap permohonan penanaman modal sebelum dikeluarkan izin sebagaimana mestinya; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Subbidang Promosi Penanaman Modal (1) Subbidang Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas Subbidang Promosi Penanaman Modal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Promosi Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan pemasaran dan promosi, menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan promosi penanaman modal; b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah perencanaan promosi penanaman modal; 18 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

23 c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai promosi penanaman modal; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab keapada Kepala Bidang. Subbidang Kerjasama Penaman Modal (1) Subbidang Kerjasama Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas Subbidang Kerjasama Penanaman Modal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Kerjasama Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan kerjasama penaman modal; b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah perencanaan kerjasama penaman modal; c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai kerjasama penaman modal; dan 19 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

24 d. melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Kerjasama Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal, terdiri dari : a. Subbidang Pengendalian Penanaman Modal; dan b. Subbidang Pengembangan Penanaman Modal. (1) Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan. (2) Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan di Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal; b. menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal ; c. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyediaan sarana prasarana Bidang dan Pengembangan Penanaman Modal; 20 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

25 d. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah dan monitoring; e. melakukan inventarisasi, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai dan monitoring; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Bidang Pengendalian dan Pengembangan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Subbidang Pengendalian Penanaman Modal (1) Subbidang Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas Subbidang Promosi Penanaman Modal. (2) Dalam Subbidang Pengendalian Penanaman Modal menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan penanaman modal; b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah perencanaan penanaman modal; c. melakukan inventarisasikan, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai penanaman modal; dan 21 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

26 d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Pengendalian Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Subbidang Pengembangan Penanaman Modal (1) Subbidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas Subbidang Pengembangan Penanaman Modal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pengembangan Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. merencanakan kegiatan sarana dan kerjasama, menginventariskan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan penanaman modal; b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mensistemasikan, mengolah perencanaan pengembangan penanaman modal; c. melakukan inventarisasi, identifikasi serta mengumpulkan data mengenai pengembangan penanaman modal; dan d. melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 22 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

27 (3) Subbidang Pengembangan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bidang Pelayanan dan Informasi Bidang Pelayanan dan Informasi, terdiri dari : a. Subbidangn Pelayanan dan Pengaduan; dan b. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi. (1) Bidang Pelayanan dan Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan dan Informasi, mempunyai fungsi : a. memimpin pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan dan Informasi yang meliputi Subbidang Pelayanan dan Pengaduan dan Subbidang Pengolahan Data dan Informasi; b. menyelenggarakan pengumpulan data, informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berkaitan dengan pelayanan perizinan; c. penyusunan perencanaan pelayanan perizinan, perumusan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi,, evaluasi teknis dan administrasi pelayanan perizinan, serta pengelolaan data dan sistem informasi d. menyusun rencana dan program kerja bidang pelayanan dan informasi; e. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; 23 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

28 f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja; g. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan informasi; h. menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan denga prosedur pelayanan; i. mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan; j. merumuskan kebijakan teknis berkaitan dengan permasalahan dalam proses pelaksanaan pelayanan; k. menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja bidang pelayanan dan informasi; l. melaksanakan koordinasi pengembangan sitem informasi dan pengaduan; m. menghimpun dan menyusun RKA serta melaksanakan DPA; n. menyusun laporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Bidang Pelayanan dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepela Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Subbidang Pelayanan dan Pengaduan (1) Subbidang Pelayanan dan Pengaduan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. 24 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

29 (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pelayanan dan Pengaduan, mempunyai fungsi : a. memimpin pelaksanaan tugas Subbidang Pelayanan dan Pengaduan; b. menyusun rencana dan program kerja Subbidang Pelayanan dan Pengaduan; c. merumuskan metode informasi sosialisasi terhadap semua layanan perizinan serta menerima pengaduan kasus secara tertulis, secara lisan dan dengan menggunakan media komunikasi terhadap semua permasalahan perizinan d. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang; e. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja; g. Menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan informasi; h. melakukan inventarisasi dan klasifikasi data yang akan diolah secara elektronik; i. melaksanakan pengumpulan data perizinan yang telah masuk dan diproses; j. menganalisa data dan informasi yang akan disajikan melalui media elektronik; k. menganalisa informasi dari hasil pengolahan data elektronik untuk dilaporkan kepada pimpinan; l. menyajikan data dan informasi yang telah diolah secara elektronik kepada pihak-pihak yang memerlukan; m. melakukan pendokumentasian hasil pengolahan data; 25 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

30 n. melakukan pengembangan sistem informasi terpadu; o. melaksanakan dan memelihara data dan sitem informasi yang telah ada; p. merencanakan, mempersiapkan, dan mengembangkan teknologi informasi sebagai sarana pendukung dalam pemberian pelayanan perizinan; q. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang; r. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas; s. menyusun RKA dan melaksanakan DPA: dan t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Pelayanan dan Pengaduan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi (1) Subbidang Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai fungsi : 26 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

31 a. memimpin pelaksanaan tugas Subbidang Pengolahan Data dan Informasi; b. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaiatan dengan bidang pengolahan data dan informasi; c. menyusun rencana dan program kerja subbidang pengolahan data dan informasi; b. menyiapkan arahan di bidang pelayanan informasi dan penggunaan teknologi yang bersifat elektronik secara berkesinambungan; c. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; d. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja; e. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang data dan informasi; f. menyiapkan metode informasi baik yang bersifat manual maupun elektronik; g. Melakukan inventarisasi dan klasifikasi data yang akan diolah secara elektronik; h. Melaksanakan pengumpulan data perizinan yang telah masuk dan diproses; i. menganalisa data dan informasi yang akan disajikan melalui media elektronik; j. menganalisa informasi dari hasil pengolahan data elektronik untuk dilaporkan kepada pimpinan; k. menyajikan data dan informasi yang telah diolah secara elektronik kepada pihak-pihak yang memerlukan; l. melakukan pendokumentasian hasil pengolahan data; m. melakukan pengembangan sistem informasi terpadu; 27 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

32 n. melaksanakan dan memelihara data dan sistem informasi yang telah ada; o. merencanakan, mempersiapkan, dan pengembangan teknologi informasi sebagai sarana pendukung dalam pemberian pelayanan perizinan; p. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran Sub Bidang; q. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas; r. menyusun RKA dan melaksanakan DPA; dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bidang Perizinan Jasa Usaha Bidang Perizinan Jasa Usaha terdiri dari : a. Subbidang Perizinan Jasa Usaha I; dan b. Subbidang Perizinan Jasa Usaha II. (1) Bidang Perizinan Jasa Usaha mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perizinan Jasa Usaha, mempunyai fungsi : 28 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

33 a. memimpin pelaksanaan tugas bidang perizinan jasa saha; b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Jasa Usaha; c. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang Izin Usaha Perdagangan, Izin Usaha Industri, Tanda Daftar Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, Tanda Daftar Industri, Izin Tempat Usaha, Izin Gangguan, Usaha Jasa Konstruksi Nasional, Izin Bidang Kesehatan, Izin Usaha Kepariwisataan, Izin Bidang Pendidikan dan Izin Bidang Ketenagakerjaan; d. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang Usaha Perdagangan, Usaha Industri, Tanda Daftar Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, Tanda Daftar Industri, Izin Tempat Usaha, Izin Gangguan, Usaha Jasa Konstruksi Nasional, Izin Bidang Kesehatan, Izin Usaha Kepariwisataan, Izin Bidang Perhubungan dan Izin Bidang Ketenagakerjaan; e. menyusun rencana dan program kerja bidang jasa usaha; f. mendistribusi pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; g. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja; h. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang jasa usaha; i. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk; j. melaksnakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; k. melaksankan koordinasi dengan tim teknis terkait; 29 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

34 l. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; m. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran bidang jasa usaha; n. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas; o. menyusun RKA dan melaksanakan DPA; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Bidang Perizinan Jasa Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Subbidang Perizinan Jasa Usaha I (1) Subbidang Perizinan Jasa Usaha I mempunyai tugas pokok perencanaan, merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1), Subbidang Perizinan Jasa Usaha I, mempunyai fungsi : a. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosessan hingga penerbitan perizinan dibidang izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan, tanda daftar gudang dan tanda daftar industri; b. merencanakan. melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang perizinan usaha I; 30 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

35 c. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang izin usaha perdagangan, izin usaha industri, tanda daftar gudang dan tanda daftar industri; d. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; e. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait; f. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Perizinan Jasa Usaha I dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Subbidang Perizinan Jasa Usaha II (1) Subbidang Perizinan Jasa Usaha II mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbidang Perizinan Jasa Usaha II, mempunyai fungsi : a. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemrosessan hingga penerbitan perizinan dibidang izin tempat usaha, izin gangguan, usaha jasa kontruksi nasional, izin bidang kesehatan, 31 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

36 izin usaha kepariwisataan, izin bidang pendidikan dan izin bidang ketenagakerjaan; b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang perizinan usaha II; c. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang izin tempat usaha, izin gangguan, usaha jasa kontruksi nasional, izin bidang kesehatan, izin usaha kepariwisataan, izin bidang pendidikan dan izin bidang ketenagakerjaan; d. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; e. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait; f. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Perizinan Jasa Usaha II dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA, terdiri dari : a. Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang; dan b. Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam. (1) Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, 32 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

37 menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA, mempunyai fungsi : a. memimpin pelaksanaan tugas bidang Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA; b. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan dibidang perizinan pemanfaatan ruang dan sumber daya alam; c. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang izin bidang penanaman modal, izin lokasi, izin penggunaan dan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan, izin dermaga, izin bidang perkebunan dan kehutanan, izin usaha pertambangan, izin pemanfaatan sumber daya air, izin Lokasi pendirian SPBU, izin usaha ketenagalistrikan, izin penimbunan bahan bakar cair dan izin bidang lingkungan hidup; d. menyusun rencan dan program kerja Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA; e. mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bahan; f. membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktifitas kerja; g. menyusun konsep naskah dinas yang berkaitan dengan bidang jasa usaha; h. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk; 33 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

38 i. melaksnakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; j. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait; k. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; l. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA; m. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas; n. menyusun RKA dan melaksanakan DPA; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; p. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan Berita Acara hasil survey lapangan; q. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait; r. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; s. merencanakan, melaksanakan mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran Bidang Pemanfaatan Ruang dan SDA; t. menyiapkan bahan kebijakan bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai bidang tugas; dan u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. 34 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

39 (3) Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dan SDA dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang (1) Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas, Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang, mempunyai fungsi : a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan, kegiatan dan anggaran subbidang; b. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang; c. menyelenggarakan pengumpulan dan informasi, permasalahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang izin bidang penanaman modal, izin lokasi, izin pengunaan dan pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan, izin dermaga, bidang perkebunan dan kehutanan; d. melaksanakan penelitian terhadap berkas perizinan yang masuk dibidang izin, bidang penanaman modal, izin lokasi, izin penggunaan dan pemanfaatan tanah, izin lokasi, izin dermaga, bidang perkebunan dan kehutanan; 35 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

40 e. melaksanakan penelitian survey kelapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; f. melaksanakan koordinasi dengan tim teknis terkait; g. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Subbidang Perizinan Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala Bidang. Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam (1) Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam, mempunyai fungsi : a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan dan anggaran subbidang; b. menyelenggarakan pengumpulan data dan informasi, peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pemprosesan hingga penerbitan perizinan dibidang Izin Usaha Pertambangan, Izin Pemanfaatan Sumber Daya Air, Izin Lokasi 36 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

41 Pendirian SPBU, Izin Usaha Ketenagalistrikan, Izin penimbunan Bahan Bakar Cair dan Izin Bidang Lingkungan Hidup; c. perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan perizinan sumber daya alam; d. penelitian terhadap perizinan yang masuk dibidang izin usaha pertambangan, izin pemanfaatan sumber daya air, izin lokasi pendirian SPBU, izin usaha ketenagalistrikan, izin penimbunan bahan bakar cair dan izin bidang lingkungan hidup; e. melaksanakan kajian terhadap aturan yang berkaitan dengan perizinan; f. melaksanakan korodinasi dengan tim teknis terkait; g. melaksanakan survey ke lapangan terkait dengan permohonan perizinan dan menyiapkan berita acara hasil survey lapangan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas dan fungsinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas (3) Subbidang Perizinan Sumber Daya Alam dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya SKPD Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu memiliki Sumber Daya Manusia yang terbatas dengan sarana prasarana yang juga terbatas, gedung kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu saat ini sedang dalam pelaksanaan pengerjaan fisik bangunan, sehingga dalam menjalankan tugas dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu menggunakan Rumah Dinas Jabatan Eselon II sebagai kantor sementara. 37 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

42 Sumber Daya Manusia Untuk menjamin kualitas pelayanan, maka petugas pelayanan yang ditempatkan sebagai petugas loket pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, yang mana penerimaan untuk Tenaga dengan melalui tahapan-tahapan yaitu rekrutmen dan seleksi, setelah itu dilanjutkan dengan pembekalan berupa pembekalan teknis pemerosesan perizinan, untuk penyampaian materi yang menyangkut beban tugas yakni berupa pengetahuan tentang teknis operasional pelayanan perizinan dan non perizinan, disampaikan oleh Unit kerja yang terkait dengan pelayanan serta etika pelayanan dan teknik pelayanan berbasis pelanggan. Jumlah Pejabat Eselon,Staf Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.1 Jumlah PNS berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah 1 Gol IV 3 Orang 2 Gol III 20 Orang 3 Gol II 4 Orang Jumlah 27 Orang Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

43 Tabel 2.2 Jumlah PNS berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah 1 Eselon II I Orang 2 Eselon III 6 Orang 3. Eselon IV 11 Orang Jumlah 18 Orang Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun 2014 Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Honorer/Kontrak No Honorer/Kontrak Jumlah 1. Umum dan Kepegawaian - Operator Komputer 3 Orang - Caraka 2 Orang - Supir 2 Orang - Petugas Kebersihan / CS 3 Orang - Security 2 Orang - Jaga Malam 4 Orang 2. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal - Operator Komputer 3 Orang 3. Bidang Pengendalian dan Pengembangan - Operator Komputer 3 Orang 4. Bidang Pelayanan dan Informasi 39 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

44 - Operator Komputer 4 Orang - Caraka 1 Orang - Petugas Loket 6 Orang 5. Bidang Perizinan dan Jasa Usaha - Operator Komputer 1 Orang 6. Bidang Perizinan Pemanfaatan Ruang SDA - Operator Komputer 2 Orang Jumlah Keseluruhan 36 Orang Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun 2014 Tabel 2.4 Jumlah PNS dan Tenaga Honorer/Kontrak berdasarkan Pendidikan No Honorer/Kontrak Jumlah 1 S2 3 Orang 2 S1 31 Orang 3 D3 3 Orang 4 D2 1 Orang 5 SLTA 23 Orang 6 SLTP 1 Orang 7 SD 1 Orang Jumlah 63 Orang Sumber : BPMP2T Kab. Siak Tahun Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

45 Dukungan Teknologi Informasi Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu telah memiliki sarana berbasis teknologi informasi yang akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, adapun Aplikasi yang berbasis Teknologi Informasi yang dimiliki oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut : Website BPMPPT ( (info@bpmppt.siakkab.go.id) SMS Gateway Kamera CCTV Aplikasi Arsip Digital Aplikasi Perizinan Terpadu (SIPT) Jaringan LAN (Local Area Network) Koneksi Internet Aplikasi Barcode Perizinan Loket Pelayanan Perizinan Berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 06 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Penandatanganan Naskah Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, pelimpahan kewenangan 39 (tigapuluh sembilan) aspek perizinan dan non perizinan. Untuk mempermudah proses pelayanan perizinan, maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memisahkan loket pelayanan menjadi 5 ( lima ) loket pelayanan perizinan dan non perizinan yang terdiri dari : 41 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

46 Loket I Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Tanda Daftar Gudang (TDG) Tanda Daftar Industri (TDI) Izin Usaha Industri (IUI) Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) Loket II Izin Hotel Berbintang Izin Tempat Rekreasi dan Hiburan Umum Izin Objek Wisata Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Izin Gangguan (HO) Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (IUJKN) Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) Loket III Pendaftaran Penanaman Modal Izin Prinsip Izin Lokasi Izin Penangkaran dan Pengusahaan Sarang Burung Walet Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) Izin Usaha Perkebunan (IUP) Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Dermaga Izin Usaha Penanaman Modal 42 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

47 Loket IV Izin Toko Obat Izin Apotik Izin Rumah Bersalin Izin Balai Pengobatan Izin Rumah Sakit Swasta Izin Pemakaian Air Tanah Izin Pengusahaan Air Tanah Izin Penggunaan Sumber Daya Air Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah Izin Usaha Pertambangan Explorasi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Izin Usaha Jasa Penunjang Pertambangan Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Sendiri (IUKS) Izin Lokasi Pendirian SPBU; Loket V. Loket Informasi dan Pengaduan Informasi Perizinan Pelayanan Pengaduan Setiap loket pelayanan memiliki komputer (PC) yang telah terhubung melalui jaringan (LAN) ke komputer Server, sehingga Aplikasi Perizinan Terpadu (SIPT) dapat lansung diakses melalui semua komputer yang ada di loket. Sehingga apabila izin yang diajukan melalui loket pelayanan (front office) telah memenuhi semua persyaratan maka akan lansung diinput ke 43 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

48 aplikasi untuk diproses dan diverifikasi oleh seksi perizinan (back office) sampai proses penerbitan sertifikat perizinan. Pada saat formulir permohonan dan dokumen diinput maka pemohon akan mendapatkan pemberitahuan langsung berupa sms (sms gateway), yang mempermudah pemohon untuk mendapatkan informasi sampai dimana kemajuan permohonan izin yang diajukan. Sehingga pemohon tidak perlu berualng kali datang ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kinerja Pelayanan SKPD Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah dengan mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelengarakan pelayanan administrasi dibidang penanaman modal, perizinan secara terpadu dengan perinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simpilikasi, keamanan dan kepastian. Dalam upaya mewujudkan pelayanan prima Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memiliki motto cepat, tepat dan transparan filosofi diatas dapat diartikan bahwa Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berkomitmen untuk melakukan pelayanan pada masyarakat yang benarbenar dapat diproses dengan cepat apabila tepat waktu yang ditentukan tepat sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, transparan dilaksanakan sesuai dengan penuh rasa tanggungjawab. 44 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

49 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu berusaha menerapkan Standar Pelayanan Minimal yang disusun bersamaan dengan penyusunan ISO (International Standart Organization) 9001:2008. Adapun laporan perizinan yang telah diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak mulai dari Tahun 2009 s.d 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 2.5 Laporan Perizinan Tahun 2009 (12 Oktober s/d 31 Desember) TAHUN 2009 NO. PERIZINAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH IZIN HOTEL BINTANG IZIN HOTEL MELATI IZIN PERKEMAHAN IZIN RUMAH MAKAN IZIN RESTORAN IZIN TEMPAT REKREASI DAN HIBURAN UMUM IZIN OBJEK WISATA IZIN PONDOK WISATA IZIN APOTIK IZIN TOKO OBAT IZIN RUMAH BERSALIN IZIN BALAI PENGOBATAN IZIN OPTIKAL IZIN RUMAH SAKIT SWASTA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TANDA DAFTAR GUDANG (TDG) TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI) IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL (IUJKN) IZIN PRINSIP / PENANAMAN MODAL IZIN LOKASI IZIN GANGGUAN (HO) SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU >= 101 M2) TOTAL Sumber : KPTSP Kab. Siak 45 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

50 NO. PERIZINAN Tabel 2.6 Laporan Perizinan Tahun 2010 TAHUN 2010 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES IZIN HOTEL BINTANG IZIN HOTEL MELATI IZIN PERKEMAHAN IZIN RUMAH MAKAN IZIN RESTORAN IZIN TEMPAT REKREASI DAN HIBURAN UMUM IZIN OBJEK WISATA IZIN PONDOK WISATA IZIN APOTIK IZIN TOKO OBAT IZIN RUMAH BERSALIN IZIN BALAI PENGOBATAN IZIN OPTIKAL IZIN RUMAH SAKIT SWASTA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TANDA DAFTAR GUDANG TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI) IZIN USAHA INDUSTRI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL IZIN PRINSIP / PENANAMAN MODAL IZIN LOKASI IZIN GANGGUAN (HO) SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU >= 101 M2) IMB IZIN DERMAGA IUKS JLH 46 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

51 28 IUKU IPPT IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH IZIN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR IZIN USAHA PEMBORAN AIR TAHAN PERPANJANGAN IZIN SUMBER DAYA AIR IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKPLORASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT IZIN USAHA JASA PENUNJANG PERTAMBANGAN IZIN PENIMBUNAN BAHAN BAKAR CAIR IZIN LOKASI PENDIRIAN SPBU IZIN WALET IZIN USAHA PERKEBUNAN IZIN USAHA PERKEBUNAN UNTUK PENGOLAHAN TOTAL Sumber : KPTSP Kab. Siak 47 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

52 NO. PERIZINAN Tabel 2.7 Laporan Perizinan Tahun 2011 TAHUN 2011 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES IZIN HOTEL MELATI IZIN APOTIK IZIN TOKO OBAT IZIN RUMAH BERSALIN IZIN BALAI PENGOBATAN IZIN OPTIKAL SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TANDA DAFTAR GUDANG TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI) IZIN USAHA INDUSTRI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL IZIN PRINSIP / PENANAMAN MODAL IZIN LOKASI IZIN GANGGUAN (HO) SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU >= 101 M2) IMB IZIN DERMAGA IUKS IUKU IPPT JLH IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH IZIN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR IZIN USAHA PEMBORAN AIR TAHAN Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

53 PERPANJANGAN IZIN SUMBER DAYA AIR IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKPLORASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT IZIN USAHA JASA PENUNJANG PERTAMBANGAN IZIN PENIMBUNAN BAHAN BAKAR CAIR IZIN LOKASI PENDIRIAN SPBU IZIN WALET IZIN USAHA PERKEBUNAN IZIN USAHA PERKEBUNAN UNTUK PENGOLAHAN TOTAL Sumber : KPTSP Kab. Siak 49 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

54 Tabel 2.8 Laporan perizinan Tahun 2012 NO. PERIZINAN TAHUN 2012 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES IZIN HOTEL BINTANG IZIN TEMPAT REKREASI DAN HIBURAN UMUM IZIN OBJEK WISATA IZIN PONDOK WISATA IZIN APOTIK IZIN TOKO OBAT IZIN RUMAH BERSALIN IZIN BALAI PENGOBATAN IZIN OPTIKAL IZIN RUMAH SAKIT SWASTA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TANDA DAFTAR GUDANG TANDA DAFTAR INDUSTRI IZIN USAHA INDUSTRI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL IZIN PRINSIP / PENANAMAN MODAL IZIN LOKASI IZIN GANGGUAN (HO) SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU >= 101 M2) IMB IZIN DERMAGA IUKS IUKU IPPT JLH 50 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

55 IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH IZIN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR IZIN USAHA PEMBORAN AIR TAHAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKPLORASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT IZIN USAHA JASA PENUNJANG PERTAMBANGAN IZIN PENIMBUNAN BAHAN BAKAR CAIR IZIN LOKASI PENDIRIAN SPBU IZIN WALET IZIN USAHA PERKEBUNAN IZIN USAHA PERKEBUNAN UNTUK PENGOLAHAN TOTAL Sumber ; BPMP2T, Kab. Siak 51 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

56 Tabel 2.9 Laporan perizinan Tahun 2013 NO. PERIZINAN TAHUN 2013 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES Hotel Bintang Izin Tempat Rekreasi dan Hiburan Umum 3 Izin Objek Wisata Izin Rumah sakit Swasta 5 Izin Toko Obat Izin Apotik Izin Balai Pengobatan Izin Rumah Bersalin Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 10 Tanda Daftar Gudang (TDG) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 12 Tanda Daftar Industri (TDI) 13 Izin Usaha Industri (IUI) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 15 Izin Gangguan (HO) Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional (IUJKN) 17 Izin Lokasi JLH 18 Izin Pemakaian Air Tanah 19 Izin Pengusahaan Air Tanah 20 Izin Penggunaan Sumber Daya Air 21 Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT) 22 Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi 23 Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi 24 Izin Pertambangan Rakyat Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

57 25 Izin Usaha Jasa Pertambangan 26 Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair 27 Izin Usaha Ketenagalistrikan u Kep.Umum (IUKU) 28 Izin Usaha Ketenagalistrikan u Kep.Sendiri (IUKS) 29 Izin Lokasi Pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 30 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) 32 Izin Dermaga Izin Pengusahaan Penangkaran Sarang Walet 34 Izin Usaha Perkebunan (IUP) 35 Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP- P) 36 Pendaftaran Penanaman Modal 37 Izin Prinsip Penaman Modal 38 Izin Usaha Penanaman Modal Izin usaha Kawasan Industri TOTAL ,365 Sumber ; BPMP2T, KaB Siak 53 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

58 Tabel 2.10 Rekapitulasi Laporan Perizinan Tahun 2009 s.d 2013 Tahun Jumlah JUMLAH PERIZINAN TAHUN 2009 s/d Sumber : BPMP2T Kab. Siak 54 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

59 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Tantangan Dasar pembentukan Organisasi perangkat daerah diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dengan pertimbang geografis dan perkembangan Kabupaten Siak dipandang perlu untuk membentuk Satuan Kerja perangkat Daerah yang ditugasi dalam pelaksanaan urusan Penanaman Modal dan urusan Pelayanan perizinan Terpadu, utnuk mewujud SKPD diamksud maka dibentuklah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012, serta mulai difungsikan pada tanggal 12 Oktober 2009, secara operasional pelaksanaan pelayanan perizinan berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 18 Tahun 2009 serta diadakan perubahan lagi dengan Peraturan Bupati Siak Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pelimpahanan Kewenangan Penandatanganan Perizinan dari 24 izin menjadi 43 Perizinan, hingga sampai saat ini berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 06 Tahun 2013 tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Penandatanganan Naskah Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu menjadi 39 perizinan dan non perizinan. Adapun kendala ditemui yang menjadi tantangan dalam peningkatan pelayanan perizinan kepada masyarakat/pelaku usaha antara lain : 55 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

60 a. Bagaimana memperkenalkan kepada masyarakat/pelaku usaha tentang adanya satuan kerja yang berfungsi untuk melayani masyarakat/pelaku usaha dibidang penanaman modal serta perizinan dan non perizinan di Kabupaten Siak, sejalan dengan hal tersebut diatas maka kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang termasuk gedung Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak merupakan kebutuhan utama saat ini dan yang akan datang. b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak juga merupakan kendala yang mempunyai konsekuensi terhadap penambahan aparatur pemerintah yang harus diimbangi dengan kemampuan teknis yang memadai yang bisa didapatkan dari adanya pendidikan/pelatihan. c. Belum maksimalnya pembinaan/pengawasan/penertiban yang dilakukan oleh SKPD terkait sesuai dengan Tupoksinya masingmasing terhadap pelaku usaha yang belum memiliki izin, sehingga hal ini berdampak terhadap banyaknya masyarakat/pelaku usaha untuk cenderung tidak memiliki izin dan hal ini juga berimbas terhadap kurangnya penerimaan di sektor Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Siak. d. Masih terdapatnya kecenderungan ekonomi biaya tinggi dalam penanaman investasi di daerah Kabupaten Siak. e. Belum optimalnya status kelembagaan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yang kemungkinan untuk dikembangkan dalam bentuk Badan yang diikuti dengan perubahan ketatalaksanaanya. 56 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

61 Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Disamping tantangan/kendala yang dihadapi terdapat juga peluangpeluang yang dapat dilaksanakan untuk pengembangan pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, antara lain : a. Melalui teknologi informasi pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat memperkenalkan kepada masyarakat/pelaku usaha adanya pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang melayani penanaman modal serta perizinan dan non perizinan, untuk saat ini melalui Website Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, , SMS Gateway, Aplikasi Perizinan Terpadu, dan akan terus dikembangkan sesuai kemampuan dan kemajuan teknologi. b. Dengan dukungan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Siak melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Siak, kita akan membangun gedung Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang representatif dengan didukung sarana dan prasarana penunjang lainnnya, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan. c. Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat dilalui melalui proses rekrutmen yang tepat, pengembangan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan, penerapan penghargaan dan sanksi. d. Adanya koordinasi dengan Tim Teknis/Instansi terkait untuk peningkatan pembinaan/pengawasan dan penertiban terhadap masyarakat/pelaku usaha yang belum mengurus perizinan sesuai ketentuan yang berlaku. e. Melakukan koordinasi dan penertiban dengan pihak-pihak yang terkait terhadap pungli yang menyebabkan biaya tinggi. 57 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

62 f. Melakukan langkah-langkah penelusuran kebijakan perizinan, terutama perda izin yang belum ada, melakukan revisi peraturan daerah terkait dengan retribusi perizinan yang dianggap tidak sesuai lagi dengan prinsip-prinsip Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu seperti prinsip penyederhanaan persyaratan dan waktu pelayanan termasuk penertiban kebijakan atau peraturan untuk mencegah adanya pungutan ditingkat pemerintahan yang lebih rendan (kecamatan, kelurahan/desa, RW/RT) terkait dengan permintaan persyaratan izin. g. Peningkatan kualitas pelayanan secara bertahap dengan : Pelayanan pro aktif kepada masyarakat Pengadaan pelayanan bergerak (mobil service), penyediaan formulir pengurusan dan persyaratannya di kecamatan dan kelurahan/desa, melalui Website, SMS Gateway, membangunan aplikasi untuk pelayanan perizinan online yang dapat diakses secara lansung melalui internet, handphone dan media lainnya. Penerapan Standar Mutu seperti penyusunan ISO 9001 : 2008 Penyediaan pelayanan yakni pembayaran melalui Bank atau ATM. h. Peningkatan status kelembagaan Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu yakni dari Kantor menjadi Badan. 58 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

63 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASAKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD 1. Gedung Badan yang representatif belum ada, dan saat ini masih menepati perumahan dinas dengan kondisi yang demikian penataan ruangan pegawai tidak memenuhi standar sehingga pemberian pelayanan terhadap masyarakat kurang maksimal. 2. Sumber Daya Manusia yang sangat terbatas, tidak seimbang dengan perizinan yang dilimpahkan yakni 39 aspek perizinan dan non perizinan. 3. Perlu didukung oleh teknologi informasi yang memadai sehingga pelayanan bisa dilakukan dalam 24 Jam. 4. Kurangnya sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan perizinan dan belum optimalnya pengawasan dan penertiban terhadap perusahaan/pelaku usaha yang belum memiliki izin atau izin yang sudah kadaluarsa. 5. Perlunya peningkatan kualitas melalui pelatihan bagi Sumber Daya Manusia Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, sehingga pelayanan akan semakin meningkat menuju terciptnya pelayanan prima dan good governance. 6. Perlunya dukungan fasilitas dan kemudahan bagi Investor yang berinvestasi di Kabupaten Siak dengan kategori-kategori tertentu sehingga memiliki nilai tambah tersendiri bagi kemajuan daerah. 59 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

64 3.2. Telaah Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Visi Kepala Daerah yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016 Misi : 1. Meningkatkan kualitas SDM, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti yang luhur melalui pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keagamaan. 2. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. 3. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pemberdayaan perekonomian perdesaan, pembangunan sektor ketenagakerjaan serta pemerataan dan pengendalian kependudukan. 4. Membangun, meningkatkan dan memeratakan pembangunan infrastruktur daerah melalui peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. 60 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

65 5. Mengimplementasikan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih (clean government and good governance), menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan serta mengoptimalkan implementasi otonomi desa. Di lihat dari visi kepala daerah dapat kita simpulkan bahwa Kepala Daerah terpilih sangat komit dengan sektor pelayanan publik dimana didalam visinya menyinggung Kabupaten Siak sebagai Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016 serta misinya terutama pada poin nomor (5) adanya usaha peningkatan pelayanan publik melalu Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dan perizinan. Visi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia dalam Renstra Tahun adalah sebagai berikut : Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing untuk menunjang kualitas perekonomian nasional. Pernyataan visi di atas mengandung dua frase kunci, yaitu daya saing penanaman modal dan kualitas perekonomian nasional. Semangat peningkatan daya saing dan kontribusi bagi perekonomian yang berkualitas merupakan artikulasi dari pertimbangan-pertimbangan teknokratik dan visioner untuk mendukung terwujudnya prioritas nasional dalam peningkatan iklim penanaman modal dan iklim usaha di Indonesia. 61 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

66 3.3 Telaahan RENSTRA RENSTRA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun Visi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia dalam Renstra Tahun adalah sebagai berikut : Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing untuk menunjang kualitas perekonomian nasional. Pernyataan visi di atas mengandung dua frase kunci, yaitu daya saing penanaman modal dan kualitas perekonomian nasional. Semangat peningkatan daya saing dan kontribusi bagi perekonomian yang berkualitas merupakan artikulasi dari pertimbangan-pertimbangan teknokratik dan visioner untuk mendukung terwujudnya prioritas nasional dalam peningkatan iklim penanaman modal dan iklim usaha di Indonesia. Untuk mewujudkan Visi tersebut ditetapkan Misi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai berikut : 1. mengupayakan peningkatan dan pemerataan penanaman modal 2. menjaga harmonisasi dan koordinasi di bidang penanaman modal 3. meningkatkan kualitas pelayanan penanaman modal RENSTRA Provinsi Riau Tahun Dalam rangka menyelaraskan rencana strategi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, maka berpedoman pada RENSTRA Propinsi Riau Adapun Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Provinsi Riau dalam Renstra Tahun adalah sebagai berikut : Menjadi 62 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

67 Lembaga Pelayanan Unggulan guna Mendukung Pembangunan Ekonomi Yang Mapan di Propinsi Riau Sedangkan visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau menekankan pada dua hal yakni Menjadi Lembaga Pelayanan Unggulan dalam menciptakan iklim layanan yang menunjang percepatan pertumbuhan investasi yang memberikan citra positif pelayanan pemerintah dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance dan clean government. Dan Pembangunan ekonomi yang mapan di Propinsi Riau yaitu kondisi dimana perekonomian dalam berbagai sektor sudah berjalan dengan baik atau tidak mudah dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan perekonomian yang datang dari luar sehingga terwujudnya Riau sebagai pusat perekonomian yang memiliki kawasan terbesar, unggul, serta mampu bersaing dan perpengaruh dalam seluruh kegiatan ekonomi, perdagangan, dan lalu-lintas barang dan jasa. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam rangka mendukung pelayanan perizinan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak, maka perlu juga diperhatikan rencana tata ruang dan kajian lingkungan hidup. Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Nomor 2 Tahun 2002 tidak sesuai lagi dengan kondisi eksisting yang ada saat ini, sehingga banyak sekali kendala terjadi dilapangan, dimana masih banyaknya lahan basah (pertanian) dan kawasan hutan, sehingga investasi menjadi terhambat. 63 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

68 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Isu strategi Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak berdasarkan analisis situasi lingkungan eksternal dan internal adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Sumber Daya Manusia yang masih kurang terutama Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pelayanan perizinan. 2. Gedung Kantor Badan Penanaman Modala Pelayanan Perizinan Terpadu yang belum ada, sehingga lokasinya sulit untuk ditemukan oleh masyarakat ataupun perusahaan. 3. Belum rampungnya peraturan daerah mengenai tata ruang yang harus disyahkan sehingga menghambat investasi yang masuk ke Kabupaten Siak. 4. Perlunya Sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penanaman modal dan pelayanan perizinan. 5. Perlu dibentuknya Tim dalam rangka pembinaan, pengawasan, dan penertiban terhadap usaha/pelaku usaha yang belum memiliki izin atau izin yang telah habis masa berlakunya. 6. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia maka perlu diadakan pelatihan dan bimbingan teknis setiap tahunnya sehingga pelayanan akan semakin optimal dan terarah. 64 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

69 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak pada masa mendatang diarahkan untuk membangun dan mengembangkan peran Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebagai lembaga pelayanan publik khususnya bidang perizinan dan non perizinan yang mandiri dan profesional Visi dan Misi SKPD Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi kecendrungan perkembangan di masa yang akan datang, maka visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah sebagai berikut : Menjadikan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebagai Fasilitator Penanaman Modal serta tercapainya Pelayanan terbaik untuk mewujudkan Siak sejahtera Tahun 2016 Pernyataan visi diatas dimulai dari adanya fungsi utama Pemerintah yaitu memberikan pelayanan, menyelenggarakan pembangunan, dan menyelenggarakan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus masyarakatnya dengan menciptakan ketentraman dan ketertiban yang mengayomi dan mensejahterakan masyarakatnya. Pemerintahan daerah pada dasarnya mempunyai dua peran, yaitu sebagai lembaga penyediaan pelayanan dan sebagai institusi politik, pelaksanaan kedua peran tersebut harus terintegrasi. Dalam memberikan pelayanan publik, Pemerintaha Daerah harus mengetahui dan memahami 65 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

70 kebutuhan, serta memperhatikan aspirasi masyarakat pemilihnya. Penyediaan pelayanan, disesuaikan dengan kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat, artinya penyelenggaraan pelayanan harus didasarkan pada aturan hukum dan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik sangat strategis sebagai entry point untuk mewujudkan good governance. Perbaikan dan peningkatan pelayanan publik dianggap memiliki dampak luas dan berpengaruh terhadap perbaikan manajemen kinerja, sikap mental, prilaku dan menumbuhkan kepedulian dan komitmen aparat daerah serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sedangkan Misi yang diemban Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pintu Kabupaten Siak, adalah : 1) Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan 3) Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien 4) Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur 5) Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan. Tugas utama pemerintah terhadap rakyatnya adalah memberikan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Berkaitan dengan tugas pelayanan publik dikenal istilah pelayanan prima berasal dari kata Excellent Service yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat baik atau terbaik. Disebut pelayanan sangat baik 66 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

71 atau terbaik karena disesuaikan dengan standar pelayanan yang berlaku atau yang dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan. Keputusan Menpan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik merupakan kebijakan pemerintah yang digunakan sebagai landasan dalam pemberian pelayanan yang prima dengan prinsip sebagai berikut : Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan Kejelasan dan Kepastian, adanya kejelasan dan kepastian mengenai ; - Prosedur dan tata cara pelayanan umum - Persyaratan-persyaratannya umum, baik teknis maupun administratif - Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan umum - Rincian biaya/tarif pelayanan umum dan tata cara pembayararannya - Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum - Hak dan kewajiban dari pemberi maupun penerima layanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan/kelengkapannya Kepastian waktu, dalam arti penyelesaian proses perizinan dalam waktu yang telah ditentukan Akurasi, produk pelayanan publik dapat diterima dengan benar, tepat dan sah. Keamanan, dalam arti untuk memberikan kepastian hukum dan keamanan bagi masyarakat pengguna perizinan Tanggung Jawab, pimpinan penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 67 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

72 Kelengkapan Sarana dan Prasana, tersedianya sarana dan prasana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika). Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, ramah, serta memberikan pelayanan yang ikhlas. Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah. Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran VISI BPMP2T : Menjadikan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebagai Fasilitator Penanaman Modal serta tercapainya Pelayanan perizinan terbaik untuk mewujudkan Siak sejahtera Tahun Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

73 Misi Tujuan Sasaran 1) Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif 2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan 3) Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien 4) Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur 5) Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak Mewujudkan kepercayaan publik terhadap pelayanan perizinan Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat Mewujudkan sistem pelayanan perizinan yang transparan, akuntabel dan sederhana Terciptanya iklim investasi yang kondusif Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan perizinan Mempermudah dalam pengolahan data dan pemrosesan perizinan Terwujudnya sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas dalam memberi pelayanan perizinan kepada masyarakat Terwujudnya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran II. 69 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

74 4.2. Tujuan dan Sasaran SKPD Dalam rangka pencapaian Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak,melalui Misi-misi yang telah diuraikan diatas, maka perlu ditetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Tabel 4.2 Strategi dan Arah Kebijakan VISI : Menjadikan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak sebagai Fasilitator Penanaman Modal serta tercapainya Pelayanan terbaik untuk mewujudkan Siak sejahtera Tahun 2016 MISI 1: Meningkatkan daya dukung Promosi dan informasi serta peran koordinasi dan fasilitasi di bidang penanaman modal untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak Terciptanya iklim investasi yang kondusif 1. Peningkatan Pengembanga n potensi unggulan daerah 2. Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) dan database PMA/PMDN 1. Menyelenggarakan Pameran Investasi, Forum/Seminar/Pres entasi dan Pameran di Luar Negeri, Roadshow/Temu Bisnis, dan Warta Promosi Daerah 2. Melakukan Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Penanaman Modal dalam Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif 70 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

75 MISI 2: Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan perizinan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Mewujudkan Tersedianya 1. Memberikan 1. Menyediakan kepercayaan sarana dan pelayanan yang gedung kantor publik terhadap prasarana aman dan yang representatif pelayanan pendukung pelayanan nyaman 2. Peningkatan 2. Menyediakan media dan informasi sarana dan prasarana pendukung dalam pemberian pelayanan 3. Memenuhi peralatan dan perlengkapan pendukung dalam pemberian pelayanan 71 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

76 MISI 3: Memberikan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatnya Mempermudah 1.Peningkatan 1.Mengembangkan penggunaan dalam pelayanan website Badan teknologi pengolahan perizinan Penanaman informasi dalam data dan melalui media Modal dan pelayanan pemrosesan online/internet Pelayanan 2.Peningkatan 2.Membangun aplikasi aplikasi/sistem berbasis web informasi yang dapat perizinan yang diakses dapat memproses melalui dan menyimpan jaringan LAN data (database) (Local Area perizinan Network) 72 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

77 MISI 4: Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya aparatur Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Mewujudkan Terwujudnya 1. Peningkatan 1. Menerapkan kualitas dan sumber daya pengetahuan pelatihan kuantitas aparatur manusia yang sumber daya internal bagi dalam profesional manusia sumber daya memberikan dan berkualitas dalam bidang manusia sesuai pelayanan dalam pelayanan dengan standar terhadap memberi dan perizinan ISO 9001:2008 masyarakat dan pelaku usaha pelayanan perizinan 2. Peningkatan pengetahuan 2. Melakukan pembelajaran melalui lansung pembelajaran terhadap lansung Pelayanan Terpadu yang memiliki predikat terbaik di Indonesia 73 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

78 MISI 5: Peningkatan penataan kelembagaan, sistem dan prosedur perizinan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Mewujudkan Terwujudnya 1. Meningkatkan 1. Melakukan sistem pelayanan peningkatan pelayanan pengukuran perizinan yang kepuasan perizinan terhadap tingkat transparan, masyarakat sehingga Indeks akuntabel dan terhadap terciptanya Kepuasan sederhana pelayanan pelayanan Masyarakat perizinan prima (IKM) 2. Meningkatkan 2. Melakukan standar evaluasi pelayanan terhadap standar perizinan pelayanan (SPM dan perizinan yang SOP) ada 3. Meningkatkan 3. Melakukan rapat koordinasi koordinasi antar antar Tim Tim Teknis Teknis dalam pelayanan menentukan perizinan rekomendasi perizinan sesuai dg peraturan perundangundangan yang berlaku 74 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

79 4.1. Strategi dan Kebijakan Dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dan diperjelas dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai maka perlu menetapkan strategi dan arah kebijakan yang akan diambil dalam rangka pencapaian visi dan misi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. 75 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

80 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adapun rencana program dan kegiatan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Pemeliharaan rutin / berkala kenderaan dinas / operasional d. Penyediaan Jasa Kebersihan kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor h. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman j. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor l. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor m. Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan Gedung Kantor b. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional c. Pengadaan Meubeler d. Pengadaan komputer,printer dan kelengkapannya e. Pengadaan peralatan studio dan komunikasi f. Pengadaan sarana publikasi g. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 76 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

81 h. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor i. Pemeliharaan rutin/berkala sarana publikasi j. Penyusunan DED Lanscape k. Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, Taman, Tempat parkir danlandscape kantor 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya b. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal b. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan perundang-undangan c. Pembinaan mental dan fisik aparatur d. Sosialisasi Standar Pelayanan perizinan 5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah a. Impelementasi dan Kustominasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Program Peningkatan Kelembagaan a. Bimbingan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada BPMP2T Kabupaten Siak 7. Program peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi a. Peningkatan SDM guna peningkatan pelayanan investasi b. Penyelenggaraan Pameran investasi c. Monitoring,Evaluasi dan pelaporan d. Forum/seminar/persentasi dan pameran di luar negeri e. Roadshow/Temu bisnis f. Pengembangan potensi daerah g. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dibidang Penanaman Modal dengan investor 77 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

82 8. Program peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi a. Monitoring,Evaluasi dan pelaporan b. Penyusunan dan pengadaan prosedur penanaman modal (Brosur, Leaflet dan buku petunjuk) c. Operasional Pelayanan Terpadu Rekomendasi dan Perizinan d. Cetak Buku Himpunan Ketentuan Penanaman Modal e. Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Penanaman Modal dalam Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif f. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal g. Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Penanaman Modal dalam Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif 9. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah a. Updating Website Pendukung Investasi b. Pelaksanaan Warta Promosi Daerah c. Pengadaan Buku Statistik Investasi Daerah 10. Program Penyiapan Potensi Optimalisasi Pemanfaatan Tekhnologi Informasi a. Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Pelayanan Publik b. Updating website dan sistem online pelayanan perizinan BPMP2T 11. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan a. Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-undangan 12. Program Penataan Daerah Otonomi Baru a. Bimbingan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada BPMP2T Kabupaten Siak 13. Program Survey dan Pemetaan a. Survey Perizinan 14. Program Optimalisasi Pelayanan Publik a. Tim Monitoring Perizinan b. Koordinasi dan Singkronisasi Pelayanan Perizinan 78 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

83 REVISI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adapun revisi rencana program dan kegiatan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Pemeliharaan rutin / berkala kenderaan dinas / operasional d. Penyediaan Jasa Kebersihan kantor e. Penyediaan Alat Tulis Kantor f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan g. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor h. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang - undangan i. Penyediaan Makanan dan Minuman j. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah k. Penyediaan Jasa Keamanan Kantor l. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor m. Kunjungan Kerja, Pertemuan dan Peninjauan Lapangan Dalam Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan Gedung Kantor b. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional c. Pengadaan Meubeler d. Pengadaan komputer,printer dan kelengkapannya e. Pengadaan peralatan studio dan komunikasi f. Pengadaan sarana publikasi 79 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

84 g. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor h. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor i. Pemeliharaan rutin/berkala sarana publikasi j. Penyusunan DED k. Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, Taman, Tempat parkir danlandscape kantor l. Pekerjaan Interior Kantor 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya b. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal b. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan perundangundangan c. Pembinaan mental dan fisik aparatur d. Bimbingan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada BPMP2T Kabupaten Siak e. Reward Petugas Pelayanan f. Pembinaan kepada Lembaga pelayanan publik 5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah a. Impelementasi dan Kustominasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Program peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi a. Pengembangan potensi unggulan daerah b. Penyelenggaraan Pameran investasi c. Monitoring,Evaluasi dan pelaporan d. Forum/seminar/persentasi dan pameran di luar negeri e. Roadshow/Temu bisnis 80 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

85 f. Updating website Pendukung Investasi g. Pelaksanaan Warta Promosi Daerah h. Pengadaan Buku Statistik Investasi Daerah 7. Program peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi a. Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Penanaman Modal dalam Menciptakan Iklim Investasi yang kondusif b. Penyusunan dan perbanyakan Buku Himpunan Ketentuan Peraturan Penanaman Modal c. Penyusunan dan pengadaan prosedur penanaman modal (Brosur, Leaflet dan buku petunjuk) d. Operasional Pelayanan Terpadu Rekomendasi dan Perizinan e. Penyusunan dan pengadaan prosedur perizinan (Buku Profil BPMP2T, CD Profil BPMP2T) f. Survey Perizinan g. Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) h. Koordinasi Kerjasama Permasalahan Perundang-undangan i. Penyusunan database PMA/PMDN 8. Program Penyiapan Optimalisasi Pemanfaatan Tekhnologi Informasi a. Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Pelayanan Publik 9. Program Optimalisasi Pelayanan Publik a. Monitoring Perizinan b. Sosialisasi Perizinan Adapun rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran I. 81 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

86 BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Indikator Kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja dan tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran, selanjutnya indikator kinerja yang digunakan adalah indikator yang telah dikembangkan dari hasil analisis standar kebutuhan pelayanan sesuai tugas dan fungsinya. Indikator Kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD merupakan gambaran hasil yang diharapkan untuk peningkatan kualitas, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kebijakan, strategi dan program yang mengakibat baik langsung ataupun tidak langsung tercapainya tujuan dan sasaran disusun guna menjamin terlaksananya tugas pokok dan fungsi secara optimal dan terukur untuk dapat dievaluasi pemanfaatan hasilnya. Indikator Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran III. 82 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

87 BAB VII PENUTUP Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak memuat hal-hal penting terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan tidak bersifat kaku serta senantiasa memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Rencana Strategis Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten tahun merupakan panduan dan implementasi beberapa perubahan yang terjadi terutama terhadap struktur organisasi dan uraian tugas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Rencana Strategis ini merupakan panduan dalam menentukan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan pelaporan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, komitmen dan disiplin dari seluruh aparatur Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, karena hal ini akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah direncanakan. Dokumen Renstra ini merupakan cermin dari tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders dan merupakan salah satu tindak lanjut pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Akhirnya dengan tersusunnya Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak ini, diharapkan dapat mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan baik dari internal maupun eksternal organisasi. 83 Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

88 Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu mendorong pencapaian Visi Kabupaten Siak yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu serta Mewujudkan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun Renstra Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kab. Siak

89 No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Lampiran I 1. Meningkatkan Nilai Investasi di Kabupaten Siak Terciptanya iklim investasi yang kondusif 1 Jumlah izin prinsip yang diterbitkan Jumlah nilai investasi

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA.

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 23 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 23 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 23 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PELAYANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 30 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KECAMATAN WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN SATUAN POLISI

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 20 TAHUN 2007 SERI PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012 WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUT DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Lebih terperinci

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 Qeqno Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 91 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 25 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 25 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 25 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR ARSIP DAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KANTOR KETAHANAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR HD BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 22 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN,

Lebih terperinci

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 1. Pendahuluan Dinas Pendidikan adalah salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang ada dalam lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar yang beralamat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 8 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN TRUKTURAL DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG 5 WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR Menimbang : a Mengingat TAHUN 2008 NOMOR 31 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci