Pengantar Administrasi Publik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengantar Administrasi Publik"

Transkripsi

1 MODUL Pendahuluan Pengantar Administrasi Publik Materi Modul 1 ini berisikan pengertian-pengertian dasar mengenai administrasi publik dan diawali dengan pembahasan mengenai pengertian administrasi, pengertian administrasi publik, peranan teori dalam studi dan praktik administrasi publik, dan diakhiri dengan uraian materi evolusi teori administrasi publik. Modul 1 ini dalam hubungannya dengan delapan modul lainnya merupakan dasar bagi penyusunan dan pembahasan delapan modul berikutnya. Modul 2 sampai Modul 9 menguraikan materi tentang: teori-teori klasik administrasi publik, teori hubungan kemanusiaan, teori-teori neoklasik, teori sistem, teori perilaku organisasi, paradigma administrasi publik, administrasi publik sebagai manajemen kebijakan publik dan administrasi publik dan good governance. Dalam modul ini menggunakan istilah administrasi publik dan administrasi negara secara silih berganti dalam arti yang sama. Setelah mempelajari Modul 1 ini, Anda secara umum diharapkan mengetahui dan memahami konsep-konsep dasar administrasi publik. Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat menjelaskan hal-hal berikut ini. 1. Arti pentingnya administrasi menurut Charles A. Beard. 2. Definisi administrasi dan hal-hal yang terkandung di dalamnya menurut Sondang Siagian 3. Administrasi sebagai seni atau ilmu? 1.1

2 Teori Administrasi 4. Pembagian ilmu administrasi ke dalam cabang-cabangnya, menurut: a. The Liang Gie; b. Sondang Siagian. 5. Konsep administrasi publik dari berbagai ahli. 6. Penggolongan jenis-jenis teori administrasi publik menurut Bailey. 7. Peranan masing-masing jenis teori dalam studi dan praktik administrasi publik. 8. Evolusi teori administrasi, dimulai dari teori administrasi klasik sampai teori administrasi modern. 1.2

3 Kegiatan Belajar 1 Pengertian Administrasi A. Arti Penting Administrasi The Liang Gie. (1979, 11) menyatakan bahwa ilmu yang mempelajari hal ikhwal usaha manusia yang secara teratur bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu disebut ilmu administrasi. Ilmu ini merupakan suatu cabang baru dari pada ilmu sosial. Sebagai pengetahuan modern yang dipelajari secara teratur, ilmu administrasi masih tergolong muda usianya, baru dimulai kirakira pada permulaan abad ke-20 ini. Sebagaimana dialami oleh cabang-cabang ilmu sosial lainnya yang baru lahir, ilmu administrasi hingga kini belum mendapat pengakuan dan kedudukan yang kuat, terutama dari para ahli ilmu-ilmu eksakta. Mereka menyatakan suatu pengetahuan dapat diakui sebagai ilmu (pengetahuan) kalau pengetahuan tadi memiliki hukumhukum, teori-teori atau prinsip-prinsip yang dapat berlaku secara universal, artinya hukum/teori/prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja dengan memberikan hasil yang sama. Ilmu administrasi tidak bakalan memiliki hukum/teori-teori/prinsip-prinsip yang berlaku demikian karena objek studinya berupa manusia yang mempunyai emosi dan akal pikiran yang mudah berubah karena dipengaruhi oleh ruang lingkup budaya dan waktu di mana manusia tadi berada. Contoh, prinsip-prinsip administrasi, 1.3

4 Teori Administrasi seperti POSDCoRB diterapkan di negara-negara Barat dapat memberikan hasil baik, membawa kemajuan dalam praktik administrasi publik, tetapi tidak demikian halnya pada waktu diterapkan di negara-negara sedang berkembang. Hal ini dapat dijelaskan karena antara budaya kerja para birokrat di negaranegara maju berbeda dengan budaya kerja birokrat di negaranegara sedang berkembang. Penyusunan rencana, misalnya di Negara kita belum berdasarkan analisis kebutuhan yang riil di masyarakat, penetapan sasaran penerima program yang tidak jelas, perhitungan anggaran yang belum dikaitkan dengan analisis keterkaitan antara tujuan program dengan bagaimana cara-cara mencapainya sehingga berpengaruh pada penggelembungan anggaran. Charles A. Beard, seorang historikus politik Amerika yang terkenal, dalam salah satu karyanya yang dikutip oleh Albert Lepawsky dalam bukunya Administration pada tahun 1937 berkata bahwa Tidak ada sesuatu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan yang beradab itu sendiri akan sangat tergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu administrasi yang mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern (Albert Lepawsky dalam Siagian, 1971 : 11). Siagian (1971, 11-15) menyatakan jika pendapat ahli tersebut dianalisis lebih mendalam maka seseorang akan menarik kesimpulan bahwa tegak robohnya suatu negara, maju mundurnya peradaban manusia serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di dunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi akan tergantung pada baik buruknya administrasi yang dimiliki. Selanjutnya jika pendapat ahli tersebut, demikian juga pendapat para ahli lainnya yang senada diterima maka jelaslah kiranya bahwa sesuatu bangsa, sesuatu negara yang ingin mencapai kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan perikehidupan modern tidak mempunyai pilihan lain selain dari pada mengutamakan pembinaan serta pengembangan administrasinya 1.4

5 MAPU5101/MODUL 1 yang sesuai dengan faktor-faktor lingkungan (ecological factors) bangsa dan negara itu. Memang sesungguhnya abad sekarang ini adalah abad Administrasi. Abad administrasi karena semua keputusan di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, militer dan lain-lain hanya akan ada artinya apabila keputusan tersebut terlaksana dengan efisien dan ekonomis. Pelaksanaan sesuatu keputusan dengan efisien dan ekonomis itulah yang merupakan sasaran utama dari administrasi. B. Definisi dan Unsur-unsur yang Terkandung di dalam Administrasi Sondang Siagian mendefinisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam definisi di atas. Pertama, administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada. Kedua, administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu 1) adanya dua manusia atau lebih, 2) adanya tujuan yang hendak dicapai, 3) adanya tugas atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, 4) adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Ke dalam golongan peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu, tempat, peralatan materi serta perlengkapan lainnya. Ketiga, administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan suatu social phenomenon. 1. Administrasi sebagai Proses Sesuatu proses adalah sesuatu yang permulaannya diketahui, tetapi akhirnya tidak diketahui. Dengan demikian, proses administrasi adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya dua orang yang bersepakat 1.5

6 Teori Administrasi untuk bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Pada saat kapan suatu proses itu akan berakhir, tidak dapat diketahui karena kedua orang yang akan memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi tidak ada yang mengetahui, malahan mereka sendiri pun tidak mengetahuinya. a. Tentang unsur-unsur administrasi Di muka telah dikatakan bahwa adanya sesuatu, dalam hal ini administrasi adalah adanya unsur-unsur tertentu yang menjadikan adanya sesuatu itu. Telah dikatakan pula bahwa unsur-unsur (bagian-bagian yang mutlak) dari administrasi ialah berikut ini. 1. Dua orang manusia atau lebih. 2. Tujuan. 3. Tugas yang hendak dilaksanakan. 4. Peralatan dan perlengkapan. Mengenai unsur manusia, asumsi penulis bahwa seseorang tidak dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu, harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam proses kerja sama itu. b. Tujuan Terlalu sering orang beranggapan bahwa tujuan dari proses administrasi harus selalu ditentukan oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dengan proses itu. Hal ini menurut pendapat penulis tidak benar. Tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua orang yang langsung terlibat dalam proses administrasi itu. Tujuan dapat pula ditentukan oleh hanya sebagian dan mungkin pula malah hanya oleh seorang dari mereka yang terlibat. Akan tetapi, bukanlah suatu hal yang mustahil pula bahwa pihak luarlah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai. 1.6

7 MAPU5101/MODUL 1 c. Tugas dan pelaksanaannya Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sering pula orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerja sama. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Dengan perkataan lain, kerja sama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis apabila semua orang-orang yang terlibat mau bekerja sama satu sama lain. Akan tetapi, tanpa kerja sama pun, misalnya dalam hal dipaksakan, proses administrasi dapat terjadi. Karena dengan paksaan proses administrasi dapat timbul. Kerja sama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu kerja sama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation), dan kerja sama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation). d. Peralatan dan perlengkapan Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses administrasi tergantung dari berbagai faktor, seperti berikut ini. 1) Jumlah orang yang terlibat dalam proses ini. 2) Sifat, tujuan yang hendak dicapai 3) Ruang lingkup serta aneka ragamnya. 4) Sifat kerja sama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. 1) Jumlah orang yang terlibat dalam proses Barang kali secara aksiomatis dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. 2) Tujuan, sifat, dan ruang lingkup kegiatan administrasi 1.7

8 Teori Administrasi Sudah barang tentu pula bahwa sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan administrasi berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain; ia berbeda pula dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain. Ia berbeda pula dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi. Tujuan yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan yang berlain-lainan, kecerdasan yang beraneka ragam, ke semuanya turut menentukan bentuk dan sifat administrasi yang diperlukan. 3) Kerja sama Yang kini sudah menjadi jelas apabila ada dua orang yang bekerja bersama-sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh seorang di antara mereka, pada saat itu administrasi telah ada. Dalam aspek kerja sama ini yang ditekankan adalah hasilnya. Bila jumlah hasil menunjukkan lebih banyak dibandingkan dengan apabila kegiatan tersebut dikerjakan seorang diri, tanpa melihat apakah orang kedua ikhlas atau tidak dalam membantu orang pertama maka hal tersebut akan lebih baik. 2. Administrasi sebagai Seni dan Ilmu Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal administrasi sebagai seni. Kemudian, pada tahun 1886 itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal dengan Ilmu Administrasi yang objek studinya tidak termasuk objek studi ilmu-ilmu yang lain. Ilmu Administrasi telah pula memiliki metode analisisnya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsipprinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya sendiri. Timbulnya Ilmu Administrasi sering dikenal sebagai suatu modern phenomenon. Ia timbul pada abad modern ini. Akan tetapi, dengan timbulnya Ilmu Administrasi tidak berarti hilangnya sifat seninya. Oleh karena itu, sekarang ini administrasi dikenal sebagai suatu artistic science karena di dalam penerapan ilmunya, seninya masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya seni Administrasi dikenal 1.8

9 MAPU5101/MODUL 1 sebagai suatu scientific art karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsip-prinsip yang telah teruji kebenarannya. Dwight Waldo mendefinisikan administrasi sebagai bentuk daya upaya manusia yang kooperatif dan mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi. (1971 : 20). Definisi tersebut perlu penjelasan lebih lanjut. Pertama, apakah administrasi merupakan satu-satunya bentuk usaha manusia yang kooperatif? Jawaban atas pertanyaan ini tergantung dari perspektif mana kita memandangnya. Para sosiolog mengatakan bahwa ciri-ciri administrasi adalah birokrasi, sedang para sarjana administrasi, seperti Waldo, misalnya menyatakan ciri-ciri administrasi adalah organisasi dan manajemen. Selanjutnya Waldo menjelaskan tindakan manusia dapat dikatakan kooperatif bila tidak akan ada sesuatu yang dihasilkan tanpa adanya kerja sama tersebut. Contoh untuk hal ini dapat dilihat pada penjelasannya. Kedua, tingkat rasionalitas yang tinggi. Tingkat rasionalitas yang tinggi diukur dari tujuan-tujuan siapa karena kita tahu bahwa tujuan individu yang satu dengan yang lain di antara mereka bekerja di dalam sistem administrasi itu sendiri berbeda-beda, belum lagi kalau dikaitkan dengan tujuan sistem administrasi itu sendiri. Sering mereka bekerja menghasilkan sesuatu, tetapi mereka tidak tahu untuk apa sesuatu itu akan digunakan. Hal ini sering terjadi pada produk-produk yang dibutuhkan militer. C. Pembagian Bidang/Cabang Administrasi Pada umumnya pembagian bidang/cabang administrasi dibedakan ke dalam administrasi publik (public administration) dan administrasi niaga (business administration). Pembagian yang agak berbeda dikemukakan oleh The Liang Gie dan Siagian. The Liang Gie (1979, 12-13) membagi administrasi berdasarkan sifat usaha kerja sama guna mencapai tujuan tertentu dengan demikian juga ilmu yang mempelajari usaha kerja sama tersebut dapat dibedakan dalam tiga bidang/cabang pokok secara vertikal, yaitu sebagai berikut. 1.9

10 Teori Administrasi 1. Administrasi kenegaraan (Public administration). 2. Administrasi Perusahaan (Business administration). 3. Administrasi Kemasyarakatan (Social administration). Ketiga cabang (ilmu) administrasi tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Administrasi Kenegaraan (Public Administration) Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai kenegaraan pada umumnya merupakan pemberian pelayanan terhadap segenap kehidupan warga Negara yang terdapat di dalam negara itu. Kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pelayanan (services) tersebut mempunyai ciri-ciri yang berikut. a. Kegiatan itu merupakan sesuatu yang lebih urgent dari pada yang diselenggarakan pihak swasta. b. Kegiatan itu mempunyai corak monopoli atau setengah monopoli. c. Kegiatan itu terikat oleh peraturan-peraturan hukum d. Kegiatan itu tak bergantung kepada pertimbangan harga pasar e. Kegiatan itu berlangsung di bawah pengawasan rakyat, terutama dalam negara dengan sistem demokrasi. 2. Administrasi Perusahaan (Business Administration) Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai perusahaan terutama mempunyai sifat pertukaran. Di sini terdapat pertimbangan untung rugi dalam kegiatan menghasilkan atau memberikan sesuatu barang/jasa atas pemberian barang/jasa tersebut ditarik sesuatu sebagai balasannya. Kalau usaha pertukaran itu tidak seimbang maka kerja sama tersebut tidak akan berlangsung lama. 3. Administrasi Kemasyarakatan (Social Administration) Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai kemasyarakatan pada umumnya mempunyai sifat untuk memajukan sesuatu hal 1.10

11 MAPU5101/MODUL 1 bagi sekelompok orang tertentu. Kegiatan-kegiatan yang demikian ini misalnya kita jumpai dalam kelompok-kelompok serikat buruh, perhimpunan sarjana dalam sesuatu bidang ilmu, perkumpulan olahraga atau kesenian, yayasan, koperasi, lembaga fakir miskin dan badan-badan sosial lainnya. Pembedaan administrasi dalam tiga bidang secara vertikal tersebut di atas kadang-kadang menjadi kurang jelas. Saling tumpang tindih (overlapping) memang tidak dapat dihindarkan. Misalnya, saja negara sering menjalankan kegiatan dalam bentuk perusahaan (negara) atau lembaga sosial. Namun, kita dalam rangka kajian atas pembagian ilmu administrasi ini dapat tetap melihat pada usaha kerja sama mencapai suatu tujuan tertentu yang hanya terdapat dalam satu bidang/cabang dan tidak ada pada bidang-bidang/cabang lainnya. Prof. Sondang Siagian (1971,19), yang membagi bidang administrasi ke dalam tiga cabang, yaitu sebagai berikut. a. Administrasi negara (public administration). b. Administrasi privat. Berhubung dalam perkembangannya kegiatan administrasi privat sebagian besar dilakukan oleh sektor niaga maka untuk cabang kedua ini sering disebut dengan administrasi niaga atau business Administration) c. Public business administration atau public business corporation Lebih lanjut beliau mendefinisikan Administrasi negara adalah Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara sedang administrasi niaga adalah Keseluruhan kegiatan keniagaan dari mulai produksi barang dan/jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut di tangan konsumen. Untuk public business corporation beliau tidak memberikan definisinya, tetapi beliau sedikit memberikan penjelasan mengenai hal ini. Dirasa dengan semakin pentingnya peranan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warga negaranya, wajar kiranya kalau pemerintah ikut melakukan kegiatan niaga. 1.11

12 Teori Administrasi Hal ini dapat dilihat dengan dibentuknya berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) oleh pemerintah pusat dan daerah. Dengan adanya BUMN dan BUMD ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan pada gilirannya nanti lewat pengalokasian belanja publik diharapkan dapat lebih banyak lagi kepentingan publik yang mendapat perhatian pemerintah dalam alokasi anggarannya. The Liang Gie (1979, 13-16) di samping melihat pembagian cabang/bidang (ilmu) administrasi secara vertikal dari sisi sifat atau karakter (administrasi negara/publik, administrasi perusahaan/business dan administrasi kemasyarakatan/sosial) juga melihat pembagian cabang-cabang ilmu administrasi secara horizontal dari aspek teknis. Aspek teknis ini melekat/ada pada tiga cabang administrasi tersebut di atas. Pembagian cabangcabangnya dapat dilihat pada aspek-aspek berikut ini. a. Organisasi (organization). b. Manajemen (management). c. Kepegawaian (personnel). d. Keuangan (finance). e. Perlengkapan (supply). f. Pekerjaan kantor (office work). g. Tata hubungan (communication). h. Perwakilan (representation). Penjelasan atas delapan aspek teknis tersebut adalah sebagai berikut. 1. Organisasi Organisasi merupakan struktur atau wadah di mana usaha kerja sama itu diselenggarakan. James D. Mooney (dalam The Liang Gie, 1979: 14) menyebutnya sebagai bentuk dari pada perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama (the form of every human association for the attainment of a common purpose). Sejalan dengan ini maka proses mengorganisasi (organizing) ialah penyusunan struktur dengan membagi-bagi dan menghubung-hubungkan orang, wewenang, 1.12

13 MAPU5101/MODUL 1 tugas dan tanggung jawab menjadi kesatuan yang selaras. Termasuk pula dalam proses mengorganisasi atau membentuk organisasi ini ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai. Penelaahan terhadap struktur di mana administrasi itu berlangsung menimbulkan sekelompok pengetahuan yang disebut berikut. a. Teori organisasi (theory of organization) b. Analisis organisasi dan metode (O & M analysis) c. Perilaku administratif (administrative behavior) d. Hubungan manusia (human relation) 2. Manajemen Manajemen dapat dianggap sebagai suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam administrasi itu sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Oliver Sheldon (dalam The Liang Gie, 1979, 14) mengatakan manajemen sebagai the process by which the execution of a given purpose is put into operation and supervised (proses dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu dijalankan dan diawasi). Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang berikut. a. Perencanaan (planning). b. Penjurusan (directing, termasuk leadership). c. Koordinasi (coordinating). d. Pengendalian (controlling). Fungsi koordinasi dan pengendalian itu pada akhir-akhir ini terutama menimbulkan sekelompok pengetahuan dengan nama Manajemen Administratif (Administrative Management). Manajemen administratif merupakan proses yang sangat penting untuk menjamin kesatuan tindakan dan mengusahakan program pengendalian terutama pada instansi, rencana, kebijaksanaan dan usaha pemerintah, UN TAA (dalam The Liang Gie, 1979, 14). 3. Kepegawaian Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working force) yang harus ada pada setiap usaha kerja 1.13

14 Teori Administrasi sama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan sekelompok pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian (Personnel Administration). Administrasi ini pada pokoknya mempelajari segenap proses pemakaian tenaga manusia itu sejak dari penerimaannya (recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement). Termasuk pula di sini adalah Analisis dan Klasifikasi Jabatan (Job Analysis and Classification) serta pengembangan tenaga itu melalui latihanlatihan (training). 4. Keuangan Ini merupakan segi pembiayaan (financing) dalam setiap administrasi. Dari sini timbullah Administrasi Keuangan yang mencakup antara lain penganggaran belanja (budgeting), accounting (pembukuan), auditing (pemeriksaan) serta tindakantindakan lainnya dalam bidang keuangan. 5. Perlengkapan Ini merupakan segi yang melayani kebutuhan-kebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan yang juga tentu ada dalam setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan tentang Administrasi Perlengkapan (Supply Administration), pembelian (procurement), klasifikasi dan standarisasi alat-alat, pengendalian harta benda (Inventory and Property Control). 6. Pekerjaan Kantor Dalam setiap usaha bersama tentu terdapat proses yang termasuk dalam pengertian Office work, Paper Work atau Clerical Work dan ini adalah segenap kegiatan mengumpulkan, mencatat, mengirim, mengolah atau menyimpan bahan-bahan keterangan (information). Pada akhir-akhir ini pekerjaan kantor di manamana (instansi pemerintah atau perusahaan swasta) mempunyai tendensi untuk senantiasa meningkat. Penelaahan terhadap hal ihwal pekerjaan kantor ini menghasilkan pengetahuan yang lazim disebut Administrasi Kantor atau di dunia Barat disebut dengan Office Management. 1.14

15 MAPU5101/MODUL 1 7. Tata Hubungan Ini merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-orang dalam usaha bersama itu mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan oleh masing-masing. Tanpa tata hubungan yang baik, tak mungkin kerja sama dapat terlaksana dengan baik. Pengetahuan yang merupakan segi-segi tata hubungan ini, misalnya reporting techniques, (teknik pelaporan), conference methods (metode rapat), suggestion systems (sistem saran). 8. Perwakilan Ini merupakan segi yang menggambarkan pada pihak luar segala sesuatu yang berlangsung mengenai usaha kerja sama itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu hasrat, cita atau pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama. Dengan demikian, tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi dengan keadaan sekelilingnya. Aspek ini justru lebih-lebih pentingnya bagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah agar mendapat dukungan dari rakyat. Pada akhir-akhir ini timbullah pengetahuan dalam bidang ini, yaitu Hubungan Masyarakat (Public Relation). D. Administrasi Publik Administrasi negara dan administrasi niaga/perusahaan telah dikembangkan sebagai cabang-cabang ilmu yang diajarkan dalam dunia pendidikan tinggi bahkan menjadi suatu fakultas dengan nama School of Public and Business Administration. Di Indonesia, jurusan/program studi administrasi negara maupun administrasi niaga pada umumnya berada pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Usaha pengembangan ilmu ini berjalan terus, dengan FIA-Unibraw menjadi pusat pengembang ilmu administrasi di Indonesia. Dewasa ini dirasa masih terdapat kesulitan untuk menjelaskan dengan kata-kata yang singkat tentang apa yang dimaksud 1.15

16 Teori Administrasi dengan administrasi Negara. Oleh karena itu, setiap usaha menyusun definisi yang ringkas selalu gagal. Pada tahun 1955 Dwight Waldo (1971, 15) telah memperingatkan agar kita berhati-hati dalam menyusun suatu definisi, apalagi definisi tentang public administration. Dikatakan olehnya sebagai berikut. "Sesungguhnya tidak ada definisi yang tepat tentang public administration. Mungkin ada definisi yang ringkas, tetapi tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan. Perumusan public administration yang hanya terdiri dari satu kalimat atau satu paragraf saja, tidak akan membuka tabir persoalan. Dari ungkapan tersebut jelaslah bahwa memang tidak mungkin mengajukan definisi yang ringkas, paling tidak diperlukan suatu deskripsi. Dengan mengingat akan hal ini, Waldo mengajukan dua buah definisi sebagai pangkal pembahasan selanjutnya. 1. Public administration adalah organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah. 2. Public administration adalah suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang digunakan untuk mengatur urusan-urusan negara. Oleh beliau dijelaskan lebih lanjut, organisasi menunjukkan struktur dari administrasi, sedangkan manajemen menunjukkan fungsinya. Keduanya saling bergantung dan tak dapat dipisahkan satu sama lain. Administrasi melihat organisasi dalam keadaannya yang statis sedang manajemen dilihatnya dalam kondisi dinamis, kondisi bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. John M. Pfiffner and Robert V. Presthus (dalam Pamudji, 1985, 20) menjelaskan pengertian administrasi negara atau administrasi publik dengan beberapa ungkapan sebagai berikut. Public administration involves the implementation of public policy which has been determined by representative political bodies. (Administrasi Negara meliputi implementasi kebijakan Pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik). Pada bagian lain dikatakan bahwa Public administration may be defined as the coordination of individual and group efforts to carry out public policy. It is mainly occupied with the 1.16

17 MAPU5101/MODUL 1 daily work of governments. (Administrasi Negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. Hal ini terutama meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah). Penjelasan tersebut diakhiri dengan In sum, public administration is a process concerned with carrying out public policies, en compassing innumerable skills and techniques which give order and purpose to the efforts of large numbers of people. (Secara menyeluruh, Administrasi Negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan-kebijakan pemerintah, pengarah kecakapan-kecakapan dan teknik-teknik yang tak terhingga jumlahnya yang memberi arah dan maksud terhadap usaha-usaha sejumlah besar orang). Jelaslah bahwa Pfiffner dan Presthus perlu memberikan beberapa definisi atau rumusan untuk menjelaskan arti administrasi Negara. Dari ketiga definisi itu dapat disimpulkan bahwa administrasi Negara adalah Suatu proses yang melibatkan beberapa orang dengan berbagai keahlian dan kecakapan, untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah. Ira Sharkansky (dalam Pamudji, 1985, 21), tidak banyak membahas tentang definisi administrasi Negara, tetapi lebih memusatkan perhatiannya kepada Public Administrator. Pertanyaan yang dikemukakan adalah What are the activities of public administrators? yang dijawabnya Administrators do most of the work of government. Selanjutnya dikemukakan bahwa The activities of a typical administrator cannot be described simply. Some administrators are concerned with routine tasks that have been detailed by actions of the legislature. Other administrators manage routine operations Still other administrators involve themselves in the most innovative work of government. Dari pendapatnya ini tampak bahwa Sharkansky menjelaskan pengertian administrasi Negara melalui pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan para administrator, yang meliputi banyak sekali pekerjaan Pemerintah. Ternyata kegiatan-kegiatan para administrator tidak dapat dilukiskan secara sederhana dan singkat. Sebagian dari mereka menjalankan tugas-tugas rutin yang telah diperinci oleh Badan Legislatif, sebagian lagi 1.17

18 Teori Administrasi mengelola pekerjaan rutin pemerintah dan yang sebagian lagi terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersifat inovatif. Dengan demikian dapat disimpulkan secara pengertian public administration sebagai lapangan/arena para administrator melakukan kegiatan-kegiatan, tugas-tugas dan pekerjaan pemerintah/negara. Public administration (administrasi negara) berkaitan erat sekali dengan public policy atau kebijakan pemerintah/negara. Jelas bahwa tidaklah mungkin untuk memberikan suatu jawaban singkat atau definisi atas pertanyaan Apakah administrasi negara itu? Oleh Felix A, Nigro (dalam Pamudji, 1985, 22) pertanyaan tersebut diberi jawaban berupa deskripsi, yaitu semacam uraian ringkas, dengan mengatakan sebagai berikut. Public Administration 1. Is cooperative group effort in public setting 2. Covers all three branches executive, legislative, and judicial and their interrelationships 3. Has an important role in formulating of public policy and is thus a part of the political process 4. Is different in significant ways from private administration 5. Is closely associated with numerous private groups and in individuals in providing services to the community. Administrasi Negara 1. Adalah suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan pemerintahan. 2. Meliputi ketiga cabang pemerintahan eksekutif, legislatif dan yudikatif serta hubungan di antara mereka. 3. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan umum/negara. Oleh karena itu, merupakan sebagian dari proses politik. 4. Dalam beberapa hal berbeda dengan administrasi privat. 5. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat). 1.18

19 MAPU5101/MODUL 1 Dengan mengemukakan beberapa macam pendapat para ahli di atas semakin jelas bagi kita betapa sulitnya membuat rumusan (definisi) yang singkat tentang administrasi Negara, untuk itu para ahli berusaha mencoba mengatasinya dengan mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam praktik administrasi Negara. Memang di negara-negara industri di dunia barat, di mana administrasi negara telah berkembang sangat jauh, ternyata administrasi negara itu meliputi demikian banyak kegiatan-kegiatan pemerintah atau Negara. Subjeknya telah berkembang luas dan sangat kompleks sehingga dianggap perlu untuk membagi-baginya ke dalam lapangan-lapangan yang khusus. Misalnya, The Liang Gie (1979, 13) membagi ilmu administrasi publik ke dalam cabang-cabang berikut ini. 1. Administrasi kemiliteran. 2. Administrasi kepolisian. 3. Administrasi pengajaran. 4. Administrasi kesehatan. 5. Administrasi perpajakan. 6. Administrasi peradilan. 7. Administrasi rekreasi. Latihan 1 Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap Kegiatan Belajar 1, kerjakanlah latihan berikut ini! 1.19

20 Teori Administrasi 1) Rumuskan apakah ada persamaan dan perbedaan yang dapat ditarik dari definisi administrasinya The Liang Gie dan Sondang Siagian? 2) Apa ciri utama kegiatan administrasi menurut Waldo? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Yang pertama tulislah penjelasan atau definisi dari The Liang Gie, kemudian beri definisi menurut Dwight Waldo. Dari masing-masing definisi tersebut dijabarkan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Setelah ditemukan unsur-unsur pokoknya maka baru dibuat perbandingan, unsur-unsur mana saja yang berbeda atau yang sama dari kedua pakar tersebut. Perbandingan yang ada dilakukan dengan cara menguraikan atau memberikan penjelasan mengapa terjadi persamaan atau perbedaan. 2) Ciri utama administrasi yang disampaikan oleh Waldo berupa adanya usaha manusia yang kooperatif dan adanya tingkat rasionalitas kegiatan yang tinggi. Dari kedua ciri tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan pemahaman mahasiswa setelah membaca modul dengan saksama. Rangkuman Menurut Charles A. Beard tidak ada sesuatu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari Administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan yang beradab itu sendiri akan sangat tergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu administrasi yang mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern. Sondang Siagian mendefinisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 1.20

21 MAPU5101/MODUL 1 Ada beberapa hal yang terkandung dalam definisi di atas. Pertama, administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada. Kedua, administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu 1) adanya dua manusia atau lebih, 2) adanya tujuan yang hendak dicapai, 3) adanya tugas atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, 4) adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Ketiga, administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersamasama dengan timbulnya peradaban manusia. Administrasi sebagai seni dan ilmu. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaan dari suatu kegiatan sedang kapan berakhirnya kegiatan itu sendiri tidak diketahui. Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan suatu social phenomenon. Sampai dengan tahun 1886, manusia hanya mengenal administrasi sebagai seni. Kemudian, pada tahun 1886 itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal dengan Ilmu Administrasi yang objek studinya tidak termasuk objek studi ilmu-ilmu yang lain. Ilmu Administrasi telah pula memiliki metode analisisnya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsipprinsip, dalil-dalil serta rumus-rumusnya sendiri. Sekarang ini administrasi dikenal sebagai suatu artistic science karena di dalam penerapannya seninya masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya seni Administrasi dikenal sebagai suatu scientific art karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsipprinsip yang telah teruji kebenarannya. Bidang-bidang atau percabangan dari pembagian ilmu administrasi dapat dibedakan secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, berarti penekannya pada sifat atau karakter dari kerja sama yang ada, dapat dibagi-bagi ke dalam cabang-cabang 1) administrasi kenegaraan (public administration); 2) administrasi perusahaan (business administration), dan 3) administrasi kemasyarakatan (social administration). Secara horizontal berarti melihat administrasi dilihat dari aspek teknisnya/unsur-unsurnya. Kajian ilmu administrasi ini adalah aspek teknis/unsur-unsur administrasi yang mencakup 1) organisasi, 2) 1.21

22 Teori Administrasi manajemen, 3) kepegawaian, 4) keuangan, 5) perlengkapan, 6) pekerjaan kantor, 7) tata hubungan/komunikasi, dan 8) perwakilan/ public relation. Sulit bagi kita membuat rumusan (definisi) yang singkat tentang Administrasi Negara, untuk itu para ahli berusaha mencoba mengatasinya dengan mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam praktik Administrasi Negara, yang berfokus pada aktivitas administrator dalam melaksanakan kebijakan pemerintah/negara. Tes Formatif 1 Sekelompok orang sedang melakukan transaksi di sebuah pasar yang ramai dengan orang. Mereka ada yang sedang membeli baju, ada yang sedang menanyakan harga emas dan yang lain ada yang sedang menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang sedang lewati. Pertanyaan: Apakah kegiatan tersebut di atas dapat termasuk kegiatan administrasi? Jelaskan dengan menggunakan unsur-unsur administrasi! 1.22

23 Kegiatan Belajar 2 Peran Teori dan Evolusi Teori Administrasi A. Peran Teori dalam Studi dan Praktik Administrasi Publik Penulis dalam membahas peran teori dalam studi dan praktik administrasi publik meminjam konsepnya Stephen K. Bailey serta William L. Morrow. Peran teori berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain sesuai dengan jenis atau golongan masingmasing teori (dalam Nicholas Henry, 1988:31) mengatakan bahwa pembahasan peran teori-teori administrasi publik/negara sebaiknya menyangkut empat jenis/golongan teori sebagai berikut. 1. Teori deskriptif teori-teori yang mendeskripsikan struktur bertingkat dari berbagai hubungan administrasi publik dengan lingkungan kerjanya. 2. Teori normatif, teori-teori yang berisi nilai-nilai yang menjadi alternatif keputusan yang seharusnya diambil oleh penyelenggara administrasi publik (praktisi) dan apa yang seharusnya dikaji dan dianjurkan kepada para pelaksana kebijakan. 3. Teori asumtif, teori yang memberi pemahaman yang benar tentang realitas seorang administrator, suatu teori yang tidak mengambil suatu asumsi model setan maupun model malaikat birokrat. 4. Teori instrumen, teori-teori yang berhubungan dengan peningkatan teknik-teknik manajerial dalam rangka efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan negara. 1.23

24 Teori Administrasi 1. Teori Deskriptif dan Preskriptif Menurut Stephen K. Bailey sasaran teori administrasi publik adalah untuk menggambarkan bersama-sama tentang pengetahuan umat manusia dan proposisi-proposisi yang telah teruji dari ilmu pengetahuan sosial dan perilaku serta penerapannya bagi penyempurnaan tugas-tugas dalam proses pemerintahan guna mencapai tujuan-tujuan yang sah secara politik, seperti yang diamanatkan oleh konstitusi. Menurutnya peran teori dalam studi administrasi negara, yaitu untuk memahami (peran teori deskriptif) dan untuk menyempurnakan apa-apa yang dikerjakan dalam kegiatan administrasi. Menurut Morrow peran kedua ini masuk dalam kategori teori preskriptif. Bailey menyatakan bahwa dalam rangka menyempurnakan tugas-tugas para administrator dapat diterapkan riset dan teori-teori dari disiplin yang lain. Para sarjana, sepanjang yang berhubungan dengan teori mempunyai dua argument, menentukan sebab-sebab yang mempengaruhi perilaku dan mendorong serta menyediakan petunjuk dengan mana perilaku tertentu dapat diubah untuk meningkatkan pelayanan yang lebih berguna serta pencapaian tujuan-tujuan yang telah diamanatkan. Teori membantu para mahasiswa dan praktisi baik untuk menggambarkan perilaku dan menetapkan perubahan perilaku yang diinginkan. Dari pendapat Bailey tersebut di atas dapat disimpulkan peran teori dalam studi administrasi publik. Pertama, menggambarkan hubungan komponen-komponen materi studi atau field academic yang begitu luas karena teori administrasi publik bisa meminjam konsep-konsep dan teori-teori (bersifat eklektik) dari ilmu pengetahuan sosial dan perilaku. Hal ini dapat dipahami karena administrasi publik sebagai disiplin ilmu yang baru masih dalam proses pengembangan konsep-konsep teoretisnya dalam rangka membentuk jati dirinya. Peran kedua, teori adalah untuk menyempurnakan pelaksanaan tugas-tugas administrator dalam birokrasi pemerintahan dengan meningkatkan pelayanan dan memperbaiki perilaku para administrator. 1.24

25 MAPU5101/MODUL 1 E. E. Schattschncider (dalam Morrow, 1975 : 39) menyatakan bahwa Teori itu penting karena teori merupakan jalan/cara terpendek untuk mengatakan sesuatu yang penting" sekitar suatu pokok tertentu. Ini merupakan salah satu cara menjelaskan atau mengkonseptualisasikan sesuatu dengan tertib guna memahami sesuatu pokok tertentu tadi. Guna menjelaskan bahwa administrasi publik sebagai perluasan sistem politik dapat dipertimbangkan penggunaan latihan di dalam teori. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapat Shatschcncider dapat dimasukkan ke dalam jenis/golongan teori deskriptif dari penggolongan teorinya Bailey. Morrow (1975:40-41) mengatakan bahwa teori deskriptif dan preskriptif tidak cocok untuk menguji sifat alami administrasi publik sebagai phenomena sosial politik, teori pertama (deskriptif) sepanjang berhubungan dengan eksklusivitas dapat menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam agensiagensi administrasi dan menerimanya sebagai dalil mengenai penyebab yang mungkin untuk perilaku seperti itu. Satunya (teori preskriptif) juga dapat mengkampanyekan misi baru administrasi publik dan berkonsentrasi pada peran administrasi publik dalam perubahan sosial. Dalam banyak kasus, yang bagaimanapun, dimensi teori deskriptif dan preskriptif bekerja (sama) bergandengan tangan. Sebagai contoh, bila teori deskriptif berusaha untuk menguraikan sebab-musabab yang mempengaruhi perilaku administrasi, penemuannya dapat digunakan oleh sarjana dan praktisi yang mencoba mengimplementasikan kebijakan tertentu atau mereformasi manajemen. Asumsi seperti itulah yang mendasari Bailey sepanjang berhubungan dengan penerapan ilmu pengetahuan mengenai umat manusia dan ilmu-ilmu sosial terhadap studi administrasi publik, sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sejarah membantu kita dalam menjelaskan mengapa para administrator berperilaku, seperti yang mereka lakukan. Demikian pula, satu misi tertentu mengubah arah kebijakan publik dengan memanfaatkan keahlian birokrasi. Teori digunakan untuk menyempurnakan proses pemerintahan. Untuk 1.25

26 Teori Administrasi itu teori menyertai perubahan. Ketika sistem politik dihadapkan pada krisis politik, teori sering memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan aparat, seperti sistem-sistem yang dimaksudkan untuk menemukan penyebab kesulitan dan sebagai petunjuk untuk perubahan. 2. Teori Normatif Ada teori lain yang mempengaruhi studi administrasi publik. Beberapa sarjana menyebutnya dengan teori normatif. Teori deskriptif berkaitan dengan penjelasan peran-peran dan teori preskriptif terkait dengan menentukan ukuran-ukuran untuk koreksi (menetapkan standar untuk perbaikan sesuatu hal). Teori normatif berhubungan/ berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: apakah suatu institusi (dalam hal ini birokrasi publik) harus menerima peran-peran politik dan pengembangan kebijakan, apakah bukan peran-peran harus distabilkan, diperluas atau dipersempit. Ketika pertanyaan ini diterapkan kepada studi administrasi publik, ini tidak sulit untuk melihat bagaimana pertanyaan-pertanyaan ini mempengaruhi kemampuan agen-agen administrasi guna menyikapi adanya misi yang berubah. Perlukah birokrasi publik mengasumsikan peran aktivis masyarakat mengubah arah kebijakan publik? Perlukah meningkatkan kampanye untuk melindungi minat konsumen dan mereka yang telah berumur (tua)? Perlukah administrator memperkenalkan rencana menyeluruh untuk pemeliharaan dan konservasi hutan belantara dan sumber alam? Apakah sebaiknya birokrasi publik melobi pihak-pihak terkait untuk menjalankan kebijakan guna memecahkan krisis energi? Atau menghindari perbedaan di semua peran untuk menghormati hak istimewa eksekutif terpilih dan badan pembuat undang-undang? Ini adalah pertanyaan dari teori berdasarkan norma.(teori normatif). Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa dengan teori normatif membantu administrasi publik untuk menetapkan tugas pokok dan fungsinya (tupoksinya). 3. Teori Asumtif 1.26

27 MAPU5101/MODUL 1 Teori asumtif berhubungan dengan peningkatan kualitas praktikpraktik administrasi dengan menerima kelaziman orang (lakilaki) dalam interaksinya dengan lembaga-lembaga politik dan untuk memahami mengapa ia berkelakuan, seperti yang ia kerjakan di dalam setting birokrasi. Di sini asumsinya adalah administrasi publik belum bisa diuraikan secara cukup atau sebenarnya perannya dibatasi oleh realitas/kenyataan. Hal ini disebabkan pengetahuan yang kita miliki tentang orang-orang dan bagaimana hubungan mereka dengan lingkungan lembaganya masih kurang lengkap. di sinilah letak perhatian Bailey berkaitan dengan pengetahuan tentang umat manusia dan proposisi-proposisi yang telah teruji dari ilmu sosial dan ilmu perilaku dapat dipakai oleh administrasi publik. Pada proses ini ahli-ahli teori administrasi publik dapat membantu. 4. Teori Instrumental Akhirnya, beberapa sarjana berkaitan dengan teori mereka sendiri dalam menetapkan penyempurnaan teknik-teknik administrasi manajemen. Teori instrumental barangkali sebagai penutup aliran klasik administrasi misi utama administrasi publik, yaitu menetapkan nilai-nilai lain yang diterapkan di dalam sistem politik. Bagaimanapun, yang dimaksudkan bukan seperti tersebut di atas karena ia menyediakan alat operasi yang memiliki sifat-sifat dasar perusahaan. Di dalam literatur klasik ini merusak, kurang relevan dengan tugas-tugas administrasi pada tahun 1970-an yang lalu. Sebaliknya, sebelum teori normatif efektif dan memberikan petunjuk secara garis besar yang realistik, teknik-teknik yang mengantarkan harus tersedia untuk menjadikannya kenyataan. Berhubungan dengan bagaimana dan kapan untuk mengimplementasikan programprogram pertumbuhan merupakan bagian langsung untuk menyatakan kebutuhan dari program-program itu sendiri. Jika mengapa dari pemerintah dan administrasi publik lebih 1.27

28 Teori Administrasi penting dari pada masa lalu pasti juga harus bagaimana dan kapan. B. Evolusi Teori Administrasi Publik Penguraian materi ini banyak diambilkan dari bukunya Morrow Public Administration Politic and Political System (l975, 44-48) dan di sana-sini dilengkapi dengan pendapatnya sarjana-sarjana lain. Morrow secara garis besar membagi evolusi teori ini perkembangannya ke dalam dua golongan besar teori dari teori klasik kategori administrasi modern (contemporary theory). Pemanfaatan teori di dalam administrasi publik telah mengiringi pertumbuhan administrasi publik sebagai suatu disiplin ilmu. Pada gilirannya, berkenaan dengan administrasi publik sebagai disiplin telah mendorong kebutuhan untuk menyandarkan diri pada birokrasi publik. Dapat dikatakan telah terjadi perkembangan semenjak tradisi-tradisi menjadi norma-norma di dalam administrasi publik, dengan tekanan-tekanan politik menjadikan administrasi sebagai instrumen yang lebih efektif dari kemauan publik. 1. Teori Administrasi Klasik Banyak dukungan teori untuk administrasi publik merupakan awal yang mengasyikkan, dukungan teori datang dari sumbersumber nonpublik, terutama kajian-kajian atas perusahaan swasta, sesuai dengan penekanan di awal abad kedua puluh, yang menekankan pada efisiensi sebagai tujuan utama dari administrasi publik maupun administrasi privat. Korelasi antara kepopuleran administrasi klasik dengan penekanannya pada efisiensi, baik pada privat dan pada sektorsektor publik telah diilustrasikan dengan baik oleh Frederick W. Taylor dalam karyanya Principles of Scientific Management. Kadang-kadang prinsip ini disebut Taylorisme, ajaran Taylor atau sering juga disebut sebagai aliran manajemen ilmiah, ajaran Taylor menekankan pada peleburan atau penyatuan sumber daya 1.28

29 MAPU5101/MODUL 1 dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara yang lebih efisien. Ajaran Taylor menekankan pada manajemen mekanik, ukuran alat-alat kerja, gerakan para pekerja dan training pekerja untuk keahliankeahlian mekanik dan supervisor dengan tujuan untuk memperoleh satu cara yang terbaik guna mengimplementasikan suatu kebijakan yang ditetapkan sebelumnya. Pengaruh Taylor s di awal studi dan praktik administrasi publik sangat besar. Walaupun di sana telah dikemukakan faktor-faktor di dalam administrasi publik yang membuat "satu jalan/cara terbaik" lebih sulit untuk ditetapkan dibanding dengan administrasi privat, para sarjana klasik menitikberatkan pada manajemen ilmiah. Leonard D. White dan Luther Gulick, mereka menulis langkah-langkah administrasi yang bersifat ortodoks/kuno/lama, banyak menggambarkan usaha Taylor's. Gulick, memberikan contoh, ia (Taylor) terkenal atas penekannya pada pembagian kerja yang rasional, koordinasi, dan supervisi pekerjaan dalam administrasi publik. Ini merupakan esai yang terkenal pada tahun 1937 atas peran eksekutif dalam pemerintahan. Gulick memperkenalkan idenya/gagasannya mengenai POSDCORB, yang direpresentasikan dalam perkataannya "suatu rumusan yang dimaksudkan untuk memperhatikan bahwa pekerjaan pimpinan eksekutif itu merupakan unsur-unsur fungsional yang beragam. PODSCORB adalah suatu istilah yang mencakup tanggungjawab eksekutif atas suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penyusunan staf, koordinasi, pelaporan, dan penganggaran. Seperti halnya Taylorisme, sisi kemanusiaan administrasi mengarahkan dan memotivasi administrator sebagai profesional dan pribadi sosial. Teori administrasi klasik juga meminjam tulisan-tulisan intelektual asing. Sosiolog Jerman Max Weber ( ) yang paling berpengaruh pada pada administrasi publik Amerika. Berlawanan dengan aliran manajemen ilmiah. Tulisan Weber menekankan pada deskripsi yang agak preskripsi. Memusatkan perhatian pada pola-pola kewenangan di dalam birokrasi, Weber 1.29

30 Teori Administrasi menguraikan tiga tipe ideal kewenangan, yaitu tradisional, kharismatik dan rasional. Masing-masing tipe ideal disesuaikan dengan kegunaan dan urgensinya. Weber menemukan hal ini dalam studinya di masyarakat yang beragam. Model Weberian yang dilambangkan oleh praktik demokrasi Barat, ini sebagai model rasional dengan tekanannya pada aturanaturan dan prinsip-prinsip legal formal. Malahan sebagai pemberian status dan kewenangan ke individu-individu. Masyarakat Barat memuja-muja tata hukum meskipun ini abstrak dan tidak berkepribadian. Ciri-ciri lain model rasional termasuk di dalamnya pembagian kerja secara ilmiah, hierarki hubungan atasan-bawahan, pemilihan pegawai berdasarkan jasa sebagai lawan patronase (perlindungan). Walaupun banyak dukungan untuk model rasional ditemukan di masyarakat Barat, banyak kritik terhadapnya, merupakan pengkerucutan dari masyarakat-masyarakat yang sama. Banyak sarjana Amerika mengkritik hal ini, seperti Taylorisme yang memisahkan dimensi sosial dan psikologis dari perilaku administrasi. Yang lain keberatan atas idealisme ini yang jelasjelas tidak menggambarkan realita. Memperoleh argumen tandingan bahwa sejak model rasional sungguh-sungguh sebagai suatu model tidak diharapkan menggambarkan realita dengan akurat. Weber tidak bermaksud memasukkan faktor-faktor psikologi sosial di dalam mengkonstruksi modelnya. Sarjana Amerika sudah sering menggunakan model rasional sebagai model normatif dibanding sebagai deskriptif model sehingga reformasi administrasi di awal pertengahan abad ke-20, sering merefleksikan selera Weberian. Perluasan prinsip merit/balas jasa, gerakan untuk memperkuat kepemimpinan eksekutif, dan gerakan reorganisasi yang berbentuk aktivitasaktivitas kelompok secara rasional berdasarkan area, fungsi, atau para pelanggan semua dapat dilacak pada model yang rasional. Studi federal, seperti Studi Komisi Taft atas Efisiensi Dan Ekonomi, Komite Brownlow, dan Komisi Houver merekomendasikan untuk mencoba menerapkan dalam kenyataan apakah model rasional menyimpang dari teori. 1.30

Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau 2015 BAHAN AJAR

Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau 2015 BAHAN AJAR BAHAN AJAR Teori-teori administrasi Tim Penyusun La Ode Syaiful Islamy. H, S.Sos, M.Si Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau 2015

Lebih terperinci

to administer juga berarti to manage atau to direct

to administer juga berarti to manage atau to direct Hendra Wijayanto Berasal dari bahasa Inggris administer adalah kombinasi bahasa Latin ad + ministrare, yang berarti to serve, melayani. to administer juga berarti to manage atau to direct Pengertian administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Administrasi Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu: 1. Etimologi Administrate (Latin), Administration (Inggris), artinya to serve (melayani/mengabdi),

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI By: Dr. Ida Nurnida CONTENT Berbagai Pandangan tentang Dimensi- Dimensi Ilmu Administrasi, Dimensi-dimensi Ilmu Administrasi Suatu Perspektif, dan Pandangan Tentang

Lebih terperinci

MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI

MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST., MBA Dimensi Ilmu Administrasi Secara Konsepsional Secara konsepsional (dilihat sebagai suatu Total System), dimensi-dimensi (lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik 2.1.1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk

Lebih terperinci

Nama : Burhanudin Indra NIM :

Nama : Burhanudin Indra NIM : Nama : Burhanudin Indra NIM : 14122030 1. Pengertian Organisasi Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi

Lebih terperinci

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) Tujuan utama buku ini adalah untuk menjawab tentang peran teori terkait permasalahan administrasi publik. Sebagaimana diketahui, tujuan utama

Lebih terperinci

PARADIGMA ADMINISTRASI NEGARA Nicholas Henry

PARADIGMA ADMINISTRASI NEGARA Nicholas Henry Tugas Resume PIAN PARADIGMA ADMINISTRASI NEGARA Nicholas Henry DISUSUN OLEH : 1. Annisa Fitriany Z. (114674050) 2. Hafidz Bahtiar (114674051) 3. Septyarini Dwi P. (114674052) 4. Muhammad Rizky F. (114674053)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie

BAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie 8 BAB II KAJIAN TEORETIS A. Administrasi pada Umumnya Pada umumnya pengertian administrasi yang dimaksudkan oleh kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie (Belanda)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula.. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di era globalisasi dan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat bersaing

Lebih terperinci

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU Administrasi sebagai seni adalah merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan yang benar-benar

Lebih terperinci

ISTILAH ADMINISTRASI

ISTILAH ADMINISTRASI I ISTILAH ADMINISTRASI Berasal dari bahasa latin, yaitu : ad + ministrare melayani / membantu Dikenal dg : Administration (bhs Inggris) Administratie (bhs Belanda) ADMINISTRASI.? Arti sempit administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Governance disini diartikan sebagai mekanisme, praktik, dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalahmasalah publik. Dalam

Lebih terperinci

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Kuliah 2 Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Istilah Administrasi Publik (Negara) (1) Istilah Adm. Publik tidak dipergunakan pada UUD 1945 demikian halnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat, pembuatan agenda,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat, pembuatan agenda, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Istilah administrasi sering kita dengar terlebih dalam bidang yang berurusan dengan catat-mencatat, pembukuan, surat-menyurat,

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 10 Pemahaman Administrations Skill dan Membuat Korespondensi Bisnis. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 10 Pemahaman Administrations Skill dan Membuat Korespondensi Bisnis. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 10 Pemahaman Administrations Skill dan Membuat Korespondensi Bisnis. Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really

Lebih terperinci

Manajemen : Pendahuluan

Manajemen : Pendahuluan Manajemen : Pendahuluan Pengantar Manajemen Pertemuan Ke-1 MERY CITRA SONDARI,SE.,MSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN Mengapa Anda belajar Manajemen? Silakan sampaikan pendapat anda Mengapa Belajar

Lebih terperinci

Administrasi sebagai Seni

Administrasi sebagai Seni Hendra Wijayanto Administrasi sebagai Seni Dalam Webster s New World Dictionary (1951)administration merupakan bentuk adjective dari kata administer. Adapun kata administer menurut kamus tersebut berasal

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 12 Organisasi dan Kelompok Kerja 2 Materi 1. Pengertian organisasi 2. Prinsip organisasi 3. Bentuk organisasi 4. Proses pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pegawai Negeri Sipil (PNS) idealnya merupakan pelayan masyarakat dalam menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan akhir dari para PNS tentunya tak

Lebih terperinci

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. 1 2 Ilmu Manajemen (mungkin) usianya sama dengan kehidupan manusia. Mengapa demikian?? Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun tdk langsung; disadari/tidak disadari manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen 1. Pengertian Organisasi Peneliti akan mengemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli. Adapun pengertian organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya perjalanan peradaban manusia dari zaman ke zaman di berbagai negara mana pun di dunia menuju suatu tujuan yang ingin dicapai yaitu kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah ditentukan sebelumnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi dan Administrasi Negara 1. Administrasi Menurut Siagian dalam Anggara (2012:21) menjelaskan bahwa : Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang

Lebih terperinci

CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI CIRI CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI Nama Kelas : Siti Cholisoh : 2KA39 NPM : 17112047 Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013 CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang

Lebih terperinci

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI

MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI MATERI 2 SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI Marheni Eka Saputri ST MBA Sejarah Pemikiran & Administrasi Administrasi ada bersama-sama dengan timbulnya Peradaban Manusia. Sekuensi perkembangan pemikiran Administrasi:

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN

MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN MODUL MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN OLEH : IMA KHOIRUN NIKMAH 1 Page Kata KATAPengantar PENGANTAR Puji syukur saya

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

SUPERVISI PENDIDIKAN PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN. Supervisi

SUPERVISI PENDIDIKAN PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN. Supervisi PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN SUPERVISI PENDIDIKAN Berasal dari kata supervision yang terdiri dari dua kata yaitu super yang berarti lebih; dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Secara terminologis

Lebih terperinci

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Yang dibina oleh Bapak Drs. Mohammad Arief, M.Si Oleh : Kamatri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki, mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tingkah laku seseorang atau sekelompok orang

Lebih terperinci

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen 30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen #1. Menurut Ahli Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi,

Lebih terperinci

Ilmu. Politik. Ilmu. Administrasi Negara. Ilmu Psikologii. Ilmu. Komunikasi. Ilmu Hukum. Ilmu Sosiologii

Ilmu. Politik. Ilmu. Administrasi Negara. Ilmu Psikologii. Ilmu. Komunikasi. Ilmu Hukum. Ilmu Sosiologii HENDRA WIJAYANTO Ilmu Politik Ilmu Psikologii Ilmu Komunikasi Ilmu Administrasi Negara Ilmu Hukum Ilmu Sosiologii Inefisiensi Praktek Spoil System (System Perkoncoan) Inefektivitas Amerika (1913-1921)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep governance dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap konsep government yang terlalu meletakkan negara (pemerintah) dalam posisi yang terlalu dominan. Sesuai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan fungsi Controller dalam pengendalian biaya promosi yang penulis lakukan pada PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pastinya kemajuan teknologi dan informasi menuntut birokrasi untuk beradaptasi dalam menghadapi dunia global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha di negara Indonesia mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi di Indonesia

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP. Disusun : Idayustina

MANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP. Disusun : Idayustina MANAJEMEN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Disusun : Idayustina MANAJEMEN POAC Efektif Efisien Produktif ORGANISASI GOAL Keadaan masa depan yang berusaha direalisasikan organisasi Manajemen berasal dari kata

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan merupakan salah satu fungsi penting pada organisasi pemerintah, namun hingga saat ini kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Fungsi pengadaan saat

Lebih terperinci

PENGANGARAN BERBASIS KINERJA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

PENGANGARAN BERBASIS KINERJA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE PENGANGARAN BERBASIS KINERJA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE Arison Nainggolan Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Methodist Indonesia arison86_nainggolan@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang berbeda dengan negara sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI A. PENDAHULUAN KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan judul

Lebih terperinci

School of Communication & Business Telkom University

School of Communication & Business Telkom University WEEK 1: OVERVIEW HAKEKAT KONSEP ADMINISTRASI By: Dr. Ida Nurnida, MM. CONTENT Konsepsi Administrasi: Arti Administrasi secara etimologis, Arti Administrasi secara sempit, Arti Administrasi secara luas,

Lebih terperinci

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Apakah Sistem Demokrasi Pancasila Itu? Tatkala konsep

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika

Lebih terperinci

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Relasi Kekuasaan Dalam setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu tersimpul pengertian pengertian kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan terdapat disemua bidang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN MATERI 2 PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN STMIK KAPUTAMA BINJAI Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si Latar belakang sejarah manajemen Manajemen telah ada sejak lama, dimana usaha yg terorganisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta memberlakukan sistem karir berdasarkan prestasi kerja dengan prinsip

Lebih terperinci

Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a

Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a separate science It is necessarily cross-disciplinary.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara)

Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara) Kuliah 3 Sejarah Perkembangan Ilmu Administrasi Publik (Negara) Marlan Hutahaean 1 Administrasi Publik Sebelum Wilson Pemikir Pandangan Confucius Plato, The Laws Niccolo Machiavelli, The Prince De Montesquieu,

Lebih terperinci

1 Filsafat. 2. Administrasi. A. Beberapa Pengertian Pokok. fz/"x/ fur^

1 Filsafat. 2. Administrasi. A. Beberapa Pengertian Pokok. fz/x/ fur^ lao @/c fz/"x/ fur^ acl/r,tt rrqz ry. KONSEP DASAR FILSAFAT ADMINISTRASI A. Beberapa Pengertian Pokok Jika seseorang hendak membicarakan "Filsafat Administlasi", ada beberapa pengeltian pokok yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama semakin berkembang. Bukan hanya perusahaan swasta saja yang menggunakan teknologi informasi

Lebih terperinci

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI NO. 89/2009. Tentang Pengaturan Monopoli Badan Usaha Milik Negara

KEPUTUSAN KOMISI NO. 89/2009. Tentang Pengaturan Monopoli Badan Usaha Milik Negara KEPUTUSAN KOMISI NO. 89/2009 Tentang Pengaturan Monopoli Badan Usaha Milik Negara Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Pasal 51 tentang Pengaturan Monopoli BUMN Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang

Lebih terperinci

Permen PU No. 294/2005 tt BPPSPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG

Permen PU No. 294/2005 tt BPPSPAM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG Page 1 of 10 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 294/PRT/M/2005 TENTANG BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia dari pola sentralisasi menjadi pola desentralisasi membawa konsekuensi terhadap makin besarnya

Lebih terperinci

STUDI TENTANG ORGANISASI

STUDI TENTANG ORGANISASI STUDI TENTANG ORGANISASI Teori-Teori Organisasi 1. Teori Organisasi Klasik Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shendy Ariftia, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shendy Ariftia, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa erat kaitannya dengan pembangunan dan kemajuan. Kemajuan tidak dapat dipisahkan dari kata pembangunan, karena untuk mencapai kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi

Lebih terperinci

BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang BAB i PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, hal ini juga berpengaruh pada perekonomian negara dan sumber daya yang ada. Masyarakat juga dituntut untuk dapat memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, dimana semakin pesatnya laju perkembangan dunia usaha dan keadaan ekonomi yang terus menerus mengalami perubahan secara dinamis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola yang baik (good governance) adalah suatu sistem manajemen pemerintah yang dapat merespon aspirasi masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PERKEMBANGAN ADMINISTRASI ATAU MANAJEMEN SEBAGAI SENI SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Fase Prasejarah Sejarah Modern A. FASE PRASEJARAH 1. Zaman Peradaban Mesopotamia (Irak) Pemerintahan, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan fenomena, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN UNSUR-UNSUR MANAJEMEN Kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal Tujuan bersama dan kepastian yang sama akan dicapai Pembagian kerja, tugas

Lebih terperinci

DASAR ILMU JAT JAT WIRIJADINATA

DASAR ILMU JAT JAT WIRIJADINATA DASAR ILMU ADMINISTRASI JAT JAT WIRIJADINATA 1 PENGERTIAN ILMU ILMU MERUPAKAN AKUMULASI PENGETAHUAN YANG MENJELASKAN KAUSALITAS DARI SUATU OBYEK MENURUT METODE-METODE TERTENTU YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam catat mencatat, surat-menyurat, dan sebagainya. Sebagai ilmu pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam catat mencatat, surat-menyurat, dan sebagainya. Sebagai ilmu pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi Administrasi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang baru berkembang sejak akhir abad yang lalu (abad XIX), yang di dalamnya terdapat seni atau praktek

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB AKUNTANSI PEMERINTAHAN Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB Penjelasan Akuntansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain pemerintah yang memiliki wilayah lebih

Lebih terperinci

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. KOMISI YUDISIAL BARU DAN PENATAAN SISTEM INFRA-STRUKTUR ETIKA BERBANGSA DAN BERNEGARA Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. A. PERKEMBANGAN KONTEMPORER SISTEM ETIKA PUBLIK Dewasa ini, sistem etika memperoleh

Lebih terperinci

KEKUASAAN DAN WEWENANG

KEKUASAAN DAN WEWENANG KEKUASAAN DAN WEWENANG A. Pengantar Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini memang wajar, karena terjadinya krisis

Lebih terperinci

PROGRAM RINTISAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PEREKONOMIAN KAWASAN BERBASIS IPTEK (KIMBIS) DI LAMONGAN

PROGRAM RINTISAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PEREKONOMIAN KAWASAN BERBASIS IPTEK (KIMBIS) DI LAMONGAN PROGRAM RINTISAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PEREKONOMIAN KAWASAN BERBASIS IPTEK (KIMBIS) DI LAMONGAN Oleh : Budi wardono Istiana Achmad nurul hadi Arfah elly BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa

Lebih terperinci

teori organisasi. Modul 1 terdiri dari 3 kegiatan belajar. Pada Kegiatan Belajar 1 dijelaskan pengertian organisasi, komponen-komponen yang ada dalam

teori organisasi. Modul 1 terdiri dari 3 kegiatan belajar. Pada Kegiatan Belajar 1 dijelaskan pengertian organisasi, komponen-komponen yang ada dalam ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Teori Organisasi (ADPU4341) merupakan mata kuliah pokok dan salah satu mata kuliah pendukung tugas akhir program studi ilmu administrasi publik. Seperti yang diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma good governance muncul sekitar tahun 1990 atau akhir 1980-an. Paradigma tersebut muncul karena adanya anggapan dari Bank Dunia bahwa apapun dan berapapun bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut perubahan dalam berbagai bidang termasuk organisasi. Organisasi merupakan tempat atau wadah bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

Re R f e ormasi s Ad A m d inistras a i s Publ b i l k Dwi Harsono

Re R f e ormasi s Ad A m d inistras a i s Publ b i l k Dwi Harsono Reformasi Administrasi Publik Dwi Harsono Pengertian Terminologi - reformasi: perubahan, perbaikan penyempurnaan - administrasi: organisasi dan manajemen pemerintahan negara Usaha sadar dan terencana untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Manajemen Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Demokrasi di Indonesia Definisi demokrasi menurut Murod (1999:59), sebagai suatu policy di mana semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat, mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232

Lebih terperinci