Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta
|
|
- Iwan Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Lj. S. Humardani No.1 Jombor Sukoharjo Telp (0271) Fax (0271) Abstrak Penelitian bertujuan mengetahui struktur biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku seperti tepung terigu dan bahan lainnya, serta tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan Ganep Bakery dalam satu periode produksi (1 bulan). Penelitian dilakukan di perusahaan Ganep Bakery Surakarta, dengan pertimbangan bahwa Ganep Bakery oleh Pemda dijadikan percontohan usaha roti di kota Surakarta. Produk yang diteliti meliputi roti basah dan roti kering karena memiliki variasi produksi banyak. Roti basah memiliki nilai penjualan terbesar, karena paling laku dijual dan diproduksi setiap hari rata-rata 50 kg tepung terigu. Metode digunakan untuk menentukan harga pokok produksi (HPP) adalah Full Costing, metode ini memperhitungkan semua unsur biaya produksi dan non produksi. Ratio Profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuestioner diperoleh hasil bahwa besaran biaya variabel mencapai 65% dari keseluruhan biaya produksi setiap bulannya, sedangkan biaya tetap sebesar 35% setiap bulan selama Februari-Maret Dari keseluruhan struktur biaya yang ada, biaya variabel (bahan baku) merupakan biaya terbesar mencapai 37%. Sedang pendapatan perusahaan Ganep Bakery didominasi dari hasil penjualan roti basah sebesar 99% dari total pendapatan perusahaan, sedangkan sisanya berasal dari hasil penjualan roti kering sebesar 1%. Ratio profitabilitas sebesar 42%, ini menunjukkan bahwa perusahaan Ganep Bakery mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan usaha cukup tinggi. Kata Kunci: Struktur Biaya Produksi, Profitabilitas Usaha Bakery PENDAHULUAN Mengembangkan usaha di bidang pangan baik dalam hal bahan mentah, produk setengah jadi, maupun produk jadi merupakan kegiatan yang mempunyai prospek sangat baik. Hal ini disebabkan karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam rangka memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Saat ini industri pengolahan hasil-hasil pertanian khususnya pangan berkembang cukup pesat, disamping mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi, pengolahan hasil-hasil pertanian juga bertujuan untuk memenuhi selera dan gaya hidup manusia yang terus meningkat sejalan dengan perkembangan tingkat ekonomi masyarakat. 186
2 No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA Industri pengolahan bahan pangan banyak dilakukan oleh para pelaku usaha baik dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah, maupun usaha dalam skala besar. Salah satu kegiatan agribisnis yang menopang perekonomian saat ini adalah kegiatan pengolahan hasil pertanian oleh Usaha Kecil Menengah (UKM). Saat ini industri pengolahan yang berkembang pesat adalah usaha pengolahan tepung terigu menjadi roti atau yang biasa disebut bakery. Ganep bakery merupakan salah satu usaha bakery yang tumbuh dan berkembang di kota Surakarta. Roti merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing lagi, makanan ini hampir selalu tersedia disetiap meja makan. Penyajiannya yang praktis dan jumlah kalorinya yang cukup tinggi, membuat roti menjadi menu andalan untuk sarapan. Roti adalah makanan yang berbahan dasar tepung terigu yang difermentasi oleh ragi atau bahan pengembang lainnya. Pada mulanya roti dibuat dengan cara sederhana dan dengan bahan yang sederhana pula. Namun, seiring berkembangnya jaman dan teknologi diciptakanlah roti dengan berbagai ragam jenis dan bentuk. Dari berkunjung ke perusahaan roti Ganep Bakery diperoleh informasi, bahwa selama operasional usahanya Ganep Bakery mengalami beberapa kendala terutama peningkatan struktur biaya produksi, sebagai akibat dari meningkatnya harga bahan baku utama yaitu tepung terigu dan bahan lainnya (Retnaningsih, N. dkk., 2012). Peningkatan biaya produksi tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat penerimaan dan profitabilitas yang dicapai perusahaan. Pendekatan HPP (Harga Pokok Produksi) untuk mengkaji beberapa hal yang berkaitan dengan struktur biaya produksi. HPP dihitung dengan metode full costing karena memasukan semua unsur biaya produksi maupun non produksi. Kenaikan biaya produksi (harga bahan baku) akan meningkatkan HPP, tetapi akan menurunkan tingkat profitabilitas. Persaingan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang bakery cukup ketat mengingat banyaknya pelaku yang menekuni usaha ini. Dengan demikian, efisiensi produksi menjadi faktor yang menentukan disamping rasa dan bentuk serta didukung adanya deversifikasi produk yang dihasilkan akan menentukan keberlanjutan usaha roti. Kondisi ini mendorong perusahaan melakukan efisiensi untuk menekan biaya produksi agar harga jual mampu bersaing dengan produk bakery lain. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan, untuk mengetahui langkahlangkah apa saja yang telah dilakukan oleh Ganep Bakery agar tetap eksis mengingat tidak sedikit usaha-usaha bakery sejenis yang akhirnya mati, serta upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga kestabilan pasar. Dengan demikian diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran bagi pelaku usaha sejenis atau yang berminat terjun dalam usaha bakery sebagai bahan pertimbangan dalam rangka penerapan efisiensi produksi. Metode Penelitian Tahapan penelitian diawali dengan survei ke lokasi penelitian yaitu di perusahaan roti Ganep Bakery di jalan Sutan Syahrir 176 Tambak Segaran, Surakarta. Produk yang diteliti adalah roti basah dan roti kering karena memiliki variasi produksi banyak, roti basah paling laku dijual dan memiliki nilai penjualan terbesar. Jenis data adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan Ganep Bakery selama satu periode produksi (1 bulan) Februari-Maret WIDYATAMA
3 Nugraheni Retnaningsih. Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada.. Metode yang dipilih untuk mengetahui struktur biaya produksi menggunakan harga pokok produksi (HPP) dengan metode Full Costing, metode ini memperhitungkan semua unsur biaya produksi dan non produksi. Variabel yang diamati meliputi biaya tetap antara lain : tenaga kerja, administrasi/ umum, penyusutan, pemeliharaan, komunikasi/ telepon, pemasaran; dan biaya variabel antara lain : bahan baku (tepung terigu, mentega, telur, gula), listrik dan gas, upah tenaga kerja langsung, kemasan; serta biaya penyusutan modal tetap meliputi : mixer, oven, kendaraan yang dihitung dengan metode penyusutan garis lurus. Data dikumpulkan dengan menggunakan questioner, divalidasi, diklasifikasikan, ditabulasi, dan diolah secara manual dengan bantuan program microsoft Excel. Kemudian dianalisis dengan metode Full Costing untuk menentukan harga pokok produksi (HPP) dan besaran biaya produksi, serta ratio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya (Halim dan Supomo, 2005). Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan seperti tergambar pada diagram alir berikut ini : Survai ke Ganep Bakery Produk: Roti Basah & Roti Kering Data dikumpulkan, diklasifikasi, ditabulasi & diolah dengan microsoft excel Biaya Bahan Baku HPP Profitabilitas Full Costing: Biaya Produksi+Non Produksi Ratio Profitabilitas Variabel - Variabel TC Biaya Tetap/ FC: Tenaga kerja Administrasi umum/ Penyusutan Pemeliharaan pemasaran Biaya Variabel/VC: Bahan baku (Tepung, Terigu, Telur, gula, mentega) Tenaga kerja langsung Listrik gas kemasan Laba = TR - TC Gb 1. Diagram Alir Metode Penelitian WIDYATAMA 188
4 No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang analisis biaya dan profitabilitas usaha roti pada Ganep Bakery di Surakarta adalah sebagai berikut : Struktur Biaya Biaya adalah pengorbanan yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan atau biaya merupakan pengorbanan ekonomi untuk memperoleh penghasilan. Komponen biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Tabel 1. menunjukkan besaran biaya variabel mencapai 65% dari keseluruhan biaya produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam setiap bulannya, sedang biaya tetap sebesar 35% per bulan selama Februari-Maret Dari keseluruhan struktur biaya yang ada, maka biaya variabel (bahan baku) merupakan biaya terbesar, yaitu mencapai 37% per bulan, sedangkan biaya tenaga kerja langsung dalam proses produksi merupakan biaya variabel terbesar ke dua, yaitu sebesar 24% per bulan. Dengan demikian, secara keseluruhan struktur biaya terbesar yang dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan roti di Ganep bakery adalah biaya untuk bahan baku dan tenaga kerja baik berupa upah tenaga kerja langsung dalam proses produksi maupun tenaga kerja tidak langsung yang merupakan biaya tetap (21% per bulan). Biaya-biaya yang lain, seperti bahan bakar (listrik, gas), kemasan, administrasi/ umum, pemeliharaan alat, penyusutan, komunikasi/ telepon, dan pemasaran, masing-masing tidak lebih dari 3% per bulan dari keseluruhan struktur biaya yang ada. Tabel 1. Struktur Biaya Produksi Perusahaan Roti Ganep Bakery / bulan (Februari-Maret 2013) No. Komponen Biaya Besaran (Rp.) Prosentase (%) 1. Biaya Variabel a. Bahan Baku % b. Tenaga Kerja Langsung % c. Bahan Bakar (listrik, gas) % d. Kemasan % Sub total % 2. Biaya Tetap a. Tenaga Kerja % b. Administrasi/ Umum % c. Pemeliharaan Alat % d. Penyusutan % e. Komunikasi/ Telepon % f. Pemasaran % Sub total % Total % Sumber: Analisis Data Sekunder 189 WIDYATAMA
5 Nugraheni Retnaningsih. Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada.. Bahan baku utama roti adalah tepung terigu, namun demikian dalam rangka deversifikasi produk dan permintaan pasar perusahaan roti Ganep Bakery juga memproduksi roti dengan bahan baku tepung singkong dan tepung garut. Roti Ganep terus berinovasi dengan produk yang dihasilkan, salah satunya membuat terobosan dengan menciptakan aneka roti bolu yang terbuat dari bahan baku non terigu. Pemilik Roti Ganep Generasi ke-5, Cecilia Maria Purnadi mengatakan, pihaknya mulai memproduksi aneka roti, khususnya bolu dengan menggunakan bahan non terigu sejak tiga tahun yang lalu. Diawali dari banyaknya permintaan pelanggan yang mencari roti berbahan dasar non-terigu. Menurut Marketing Manager Roti Ganep, Emi Yuniawati, untuk varian produk roti non-terigu, pihaknya selalu berupaya membuat menu baru setiap tiga bulan sekali. Dan untuk saat ini yang terbaru adalah aneka bolu roll berbahan baku tepung garut. Pendapatan Ikatan Akuntan Indonesia (2004) menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi kenaikan modal. Ekuitas atau modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Pendapatan adalah penambahan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan secara bruto. Pendapatan diperoleh karena adanya penyerahan/ penjualan barang/ jasa atau aktivitas lainya dalam satu periode (Anonim, 2013). Tabel 2. menunjukkan total pendapatan perusahaan roti Ganep Bakery didominasi dari hasil penjualan jenis roti basah, yaitu sebesar 99% per bulan dari total pendapatan perusahaan, sedang sisanya berasal dari hasil penjualan roti kering, yaitu sebesar 1% per bulan selama Februari-Maret Jenis roti basah diproduksi setiap hari, sedang jenis roti kering diproduksi setiap 3 minggu sekali. Tabel 2. Total Pendapatan Perusahaan Ganep Bakery / bulan (Februari-Maret 2013) No. Jenis Roti Besaran Pendapatan (Rp.) Prosentase (%) 1. Roti Basah % 2. Roti Kering % Total Pendapatan % Sumber: Analisis Data Sekunder Profitabilitas Salah satu indikator prestasi dari suatu badan usaha adalah kemampuan menghasilkan laba (profitability). Laba merupakan indikasi apakah perusahaan itu berhasil atau tidak dalam kelangsungan hidup atau dengan kata lain laba adalah salah satu ukuran keberhasilan perusahaan itu. Laba yang diperoleh suatu badan usaha akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan. WIDYATAMA 190
6 No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan atau badan usaha dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang (Anonim, 2011). Dengan demikian diharapkan setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dan mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Profit Margin menunjukan berapa besar prosentase pendapatan bersih yang diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba atau keuntungan cukup tinggi (Muchlisin, R., 2012). Tabel 3. Rasio Profitabilitas Perusahaan Ganep Bakery / bulan (Februari-Maret 2013) Pendapatan (Rp.) Pengeluaran (Rp.) Keuntungan (Rp.) Rasio Profitabilitas (%) % Sumber: Analisis Data Sekunder Dari hasil penghitungan tingkat profitabilitas dari perusahaan roti Ganep bakery (tabel 3.) didapatkan hasil bahwa ratio profitabilitas usaha adalah sebesar 42%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan roti Ganep Bakery mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan usaha cukup tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Dalam kegiatan perusahaan biaya merupakan salah satu faktor penting, karena besarnya biaya yang dikeluarkan produk akan sangat menentukan besar-kecilnya nilai dari produk yang akan dihasilkan tersebut, yaitu semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka akan semakin besar pula nilai dari produk yang dihasilkan. Harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh masing-masing periode produksi dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah usaha untuk mengejar target produksi yang telah dibebankan kepada unit produksi. Usaha pencapaian target ini dapat menjadi kendala bagi unit produksi, apabila tidak dilakukan pengendalian atas kualitas produk, setiap tahun banyak berorientasi pada jumlah yang harus dihasilkan tanpa peduli pada kualitas produksi, karena biaya produksi yang dilakukan haruslah diimbangi dengan besarnya penjualan yang diperoleh untuk meningkatkan laba perusahaan. Keadaan alat produksi serta kualitas pekerja dapat juga berpengaruh terhadap tercapainya target jumlah produk yang dihasilkan. Kondisi alat produksi dan pekerja yang baik akan mampu menghasilkan produk dengan baik secara terus menerus. Hal tersebut dapat mempengaruhi terhadap besarnya biaya perawatan alat produksi yang dikeluarkan. Sedangkan kualitas pekerja bisa dilihat dari bagaimana pekerja dalam melakukan pekerjaan dengan baik mulai dari pengolahan produk sampai produk siap untuk dijual. 191 WIDYATAMA
7 Nugraheni Retnaningsih. Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti Pada.. Kesimpulan Struktur biaya produksi, besaran biaya variabel mencapai 65% dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan Ganep Bakery setiap bulannya, sedangkan biaya tetap sebesar 35% setiap bulan selama Februari-Maret Dari keseluruhan struktur biaya yang ada, biaya variabel bahan baku merupakan biaya terbesar yaitu mencapai 37%, kemudian tenaga kerja langsung mencapai 24%. Total pendapatan perusahaan roti Ganep Bakery secara keseluruhan didominasi dari hasil penjualan jenis roti basah, yaitu sebesar 99%, sedangkan sisanya berasal dari hasil penjualan jenis roti kering, yaitu sebesar 1%. Ratio profitabilitas usaha adalah sebesar 42%, hal ini menunjukan bahwa perusahaan roti Ganep Bakery mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan usaha cukup tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Daftar Pustaka Anonim Profitabilitas (ROI). /profitabilitasreturn-of-equity roe.html Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Menentukan Harga Jual. Abdul Halim dan Bambang Supomo Akuntasi Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Nugraheni Retnaningsih, Sudarmi, Catur Rini, Yos Wahyu H., Agung S., IbM Mahasiswa Agribisnis Univet Bantara. Laporan Pengabdian Masyarakat. Riadi Muchlisin. (2012). Profitabilitas Perusahaan. V38p9 WIDYATAMA 192
Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti pada Ganep Bakery di Surakarta
Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Univet Bantara Sukoharjo, Jl. Lj. S. Humardani No.1 Jombor
Lebih terperinciAnalisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta
Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Vetran Bangun Nusantara Sukoharjo,
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Nur Amelia NPM : 25210114 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Istichanah,
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A
ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A14104105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY
ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA : AJENG DWI UTAMININGSIH NPM : 20212511 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari
Lebih terperinciPenentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery
Penentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery NAMA : Adisti Pamula Siwi NPM : 20210173 PENDAHULUAN Latar Belakang Harga pokok produksi
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 5 (2) : 238-242, April 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU Profitability Analysis of Tofu Business in Tofu Afifah Industry Palu
Lebih terperinciPENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO
PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO Irvana Marina Kondoy, Ventje Ilat, Winston Pontoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki peranan besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi pengusaha baik dari luar negeri maupun para pengusaha dalam negeri yang ingin membuka peluang bisnis baru
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA HOME INDUSTRI V-BAKERY Nama : Ulfa Noviyanti Npm : 17212516 Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira SE.,MM PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti Indonesia tidaklah dapat dihindarkan, karena Indonesia beranjak dari negara agraris menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini sering terjadi krisis ekonomi global. Hampir seluruh negara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena
Lebih terperinciVina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.
Vina Chris Lady 28210376 ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM KONVENSIONAL DAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO AJIB BAKERY Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. obligasi untuk mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk bebrbagai tujuan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Pasar modal memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk berinvestasi pada beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sektor perekonomian dan industri di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini akibat dari semakin berkembangannya ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan
38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY Nama : Intan Permata Sari NPM : 23210568 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih, SE., MMSI PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG. : Rizki Nur Oktavia NPM :
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG Nama : Rizki Nur Oktavia NPM : 29214640 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Lista Kuspriatni, SE.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai
Lebih terperinciANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING
ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis semakin tajam dalam dunia usaha, sehingga menuntut para pelaku ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG
ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG (PROFITABILITY ANALISYS OF SOYBEANS PROSSESING IN HOUSEHOLD INDUSTRY OF TASIK GARUT IN LEBONG DISTRICT) Reswita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dan daya saing yang kuat. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin canggih dan modern menyebabkan perkembangan dunia usaha semakin pesat. Tingkat persaingan yang semakin
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY Nama : Rindi Tri Cahyani NPM : 26212406 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono, SE., MM. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN PADA UKM PEMBUAT CAKE DAN ROTI MELALUI KEGIATAN IPTEK BAGI MASYARAKAT
Peningkatan Kemampuan Manajemen Pada UKM Pembuat Cake Dan Roti Melalui PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN PADA UKM PEMBUAT CAKE DAN ROTI MELALUI KEGIATAN IPTEK BAGI MASYARAKAT Agustina Intan Niken Tari, Ahimsa
Lebih terperinciPelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar
Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini S., Sudarmi, Yos Wahyu H. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara
Lebih terperinciAnalisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar
Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan jaman telah mengubah dunia usaha menjadi lebih baik dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman telah mengubah dunia usaha menjadi lebih baik dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perekonomian suatu negara telah berubah dari yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan, baik perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan yang berskala kecil. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciNisaa Aqmarina EB10
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan yang berkaitan dengan keuangan merupakan hal yang penting untuk menjalankan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pangan adalah kebutuhan pokok sekaligus menjadi esensi kehidupan manusia, karenanya hak atas pangan menjadi bagian sangat penting dari hak azasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan persaingan perusahaan yang semakin ketat, khususnya antar perusahaan sejenis, salah satunya pada perusahaan industri farmasi. Dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 akan membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan juga bagaimana sistematika penulisan laporan. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga merupakan makanan pokok kedua setelah nasi. Budaya makan roti sendiri sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan yang tidak terbatas, akan tetapi kebutuhan utama yang dibutuhkan manusia adalah makanan. Hal tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Kekayaan yang diperoleh dapat berupa kekayaan material (material
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada dasarnya didirikan sebagai institusi pencipta kekayaan. Kekayaan yang diperoleh dapat berupa kekayaan material (material wealth) yaitu
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Penentuan Harga Jual dan Pengambilan
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM PERENCANAAN LABA PADA HOME INDUSTRI TEMPE SETIA BUDI MEDAN Dian Rini Beutari 1 & Laelisneni 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) Kuni Zamiati Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning
42 BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi permasalahan sistem, proses produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning Bakery, analisis kebutuhan sistem,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dewasa ini, berkembang semakin cepat dan menuntut dunia usaha untuk terus berinovasi serta mengikuti perubahanperubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri makanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik bersifat profit maupun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts
53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang
12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha ternak ayam petelur merupakan usaha yang mempunyai prospek sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha
Lebih terperinciNama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015
ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015 Disusun oleh : Nama : Rizky Aulia NPM : 26212597 Jurusan : Akuntansi
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Industri bakeri merupakan bagian dari industri makanan jadi yang memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan
Lebih terperinciANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
ANALISIS RENTABILITAS PADA PT. CIPUTRA SURYA TBK TAHUN 2008-2012 Desi Harsati Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Abstrak This study aims to determine the profitability and how the effectiveness
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE
ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE Nama : NURFITA HANDAYANI NPM : 26213658 Jurusan : S-1 Akuntansi Pembimbing : Cicilia Erly Istia, SE. MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter dan perbankan yang melanda Indonesia pada tahun 1997 memakan biaya fiskal yang amat mahal. Krisis tersebut telah menumbuhkan kesadaran akan
Lebih terperinciANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Laporan Keuangan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi seiring dengan berkembangnya dunia teknologi dan komunikasi semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan mengalami pertumbuhan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri terbesar dengan jumlah perusahaan terbanyak di Indonesia yang terdiri atas beberapa sub sektor. Industri manufaktur dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telah banyak perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup perekonomian Indonesia yang menyebabkan para pelaku ekonomi dari dalam maupun luar negeri tidak ragu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan perusahaannya mampu bertahan dan tumbuh dalam berbagai kondisi. Terutama dalam kondisi
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam
BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 4 (3) : 356-360, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU Analysis of Profitability Kacang Goyang in Prima Rasa Industry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan
Lebih terperinciAnalisis Harga Pokok Produksi Roti Berdasarkan Metode Full Costing dan Variable Costing
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 229-236 E-ISSN: 2528-0163 229 Analisis Harga Pokok Produksi Roti Berdasarkan Metode Full Costing dan Variable Costing Yuliyanti 1, Rishi Septa Saputra
Lebih terperinciPENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS UKM RENGGINANG SARI IKAN DI SUMENEP)
PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS UKM RENGGINANG SARI IKAN DI SUMENEP) O l e h : FERGIAWAN AKBAR NIM : 10520032 PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM
ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM Gunawan 1 *, Selamat Kurnia 2 & Muhammad Siddik Hasibuan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Komputer, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN 2001 2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas
Lebih terperinciANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU Ibnu Sutomo Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah
Lebih terperinciEVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI
Artikel Skripsi EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BOLU ULAR GEOMETRI YANG KAYA KARBOHIDRAT PENGGANTI NASI SEBAGAI ALTERNATIF USAHA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu komponen utama dalam pengembangan agribisnis adalah mengembangkan kegiatan budidaya yang mampu mengikuti peluang dan perubahan situasi yang menjadi faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap perubahan
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA I Ketut Patra¹ Agus Salim² No. HP 081355106244¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk
Lebih terperinciUsaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa
Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para investor dalam berinvestasi. Salah satu rasio keuangan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi sebesar 2 persen terhadap produk domestik bruto (Grafik
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia pada saat ini. Munculnya berbagai makanan yang unik, adanya wisata kuliner, dan tren kuliner sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penghidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Secara umum, pengertian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan energi dan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Mengkonsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok dan kebutuhan yang paling mendasar untuk kehidupan setiap makhluk hidup. Makanan diperlukan untuk pembentukan energi dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia dengan berbagai macam budayanya menjadikan suatu nilai budaya dan kekayaan negara ini, objek wisata yang beragam seperti wisata alam, wisata air,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PERKEMBANGAN PERUSAHAAN MEUBEL CV. KHARISMA DI SUKOHARJO
ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PERKEMBANGAN PERUSAHAAN MEUBEL CV. KHARISMA DI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI MULYA NPM :
ANALISIS OPTIMALISASI LABA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI MULYA NAMA : YAYUK SULISTIYANI NPM : 28210612 LATAR BELAKANG Industri rumah tangga Sari Mulya yang memproduksi
Lebih terperinciIbM Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Univet Bantara Sukoharjo
IbM Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Univet Bantara Sukoharjo A. Intan Niken Tari, Sri Hartati, Siswanti, Suparjono, Suharno Fak. Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha merupakan penggerak nomor satu ekonomi negara. Di Indonesia, berpengaruh baik dalam penggerak perekonomian negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha merupakan penggerak nomor satu ekonomi negara. Di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu perekonomian yang berpengaruh baik dalam penggerak
Lebih terperinci