SNI DALAM SERTIFIKASI PRODUK

Transkripsi

1 SNI DALAM SERTIFIKASI PRODUK DR. SUNARYA

2 Standar Standar adalah spesifikasi/ketentuan teknis yang disepakati oleh pihak-pihak yang mempengaruhi pasar (produsen, konsumen, ditambah regulator dan para pakar) digunakan secara berulang sebagai referansi transaksi perdagangan yang bersifat sukarela (voluntary) Lingkup standar : Mutu produk dan keamanan produk Keragaman produk Kompatibilitas dan interoperabilitas produk Sistem produksi Satuan unit Metoda pengujian

3 Tujuan Standardisasi Meningkatkan kepastian dan efisiensi produksi dan transaksi perdagangan Memberikan acuan bagi pelaku usaha dan membentuk persaingan pasar yang transparan Melindungi kepentingan konsumen, kesehatan masyarakat, dan perlindungan kelestarian fungsi lingkungan Meningkatkan sofistikasi pasar dan kelancaran perdagangan internasional

4 Kebijakan Metrologi Standar Sertifikasi Akreditasi & Peer Assessment Pemerintah Metrologi Dikembangkan Proses Pengakuan bermanfaat : Mengurangi resiko Efisiensi ekonomi Perlindungan terhadap pasar yang fair & perlindungan lingkungan Meningkatkan kepercayaan konsumen legal Metrologi teknis Biasanya Campuran laboratorium pemerintah / swasta Keanggotaan BIPM OILM oleh Badan Standardisasi Menggunakan aturan main Badan Standardisasi Internasional ISO / IEC / Codex / ITU-T, dll. menyatakan barang / jasa sesuai standar Pihak I Pihak II Pihak III Dapat mencantumkan tanda / mark Aktifitas inspeksi & formal tentang kompetensi Saling pengakuan Dikoordinasi oleh organisasi regional / Internasional PAC / IAF / Perjanjian pengujian APLAC / ILAC TBT-WTO

5 Penerapan Standar dan Sertifikasi - Dapat self declare (penilaian pihak I) - Penilaian kesesuaian pihak II - Penilaian kesesuaian pihak III

6 Penilaian kesesuaian pihak III - Sertifikasi produk - Berdasarkan standar/ Regulasi/persyaratan pembeli

7 Sertifikasi Produk : Proses atau kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu pihak ketiga yang terpercaya (1) untuk menyatakan bahwa suatu produk telah memenuhi persyaratan teknis tertentu (2). Sertifikasi produk dapat diterapkan terhadap sebuah atau sekumpulan produk tertentu atau pada suatu jenis produk yang diproduksi secara kontinyu (produk seri) (3) oleh suatu fasilitas produksi tertentu. CATATAN : (1) Pihak yang terpercaya adalah lembaga sertifikasi produk yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi terpercaya (2) Persyaratan teknis dapat merupakan standar, regulasi teknis atau ketentuan teknis yang dipersyaratkan oleh produsen atau pembeli. (3) Sertifikasi produk diharapkan dapat mencakup semua produk yang sama dan diproduksi pada fasilitas produksi yang sama.

8 Tujuan Sertifikasi Produk Memberikan keyakinan bagi pembeli atau pengguna produk, serta pihak-pihak berkepentingan lain seperti pemerintah, bahwa suatu produk telah memenuhi ketentuan teknis tertentu Dapat dipergunakan oleh produsen untuk menunjukan bahwa produk yang dipasok olehnya telah dinyatakan memenuhi standar atau regulasi teknis tertentu oleh pihak lain (pihak ketiga yang memiliki kompetensi teknis yang terpercaya) Dapat dipergunakan oleh pemerintah untuk menyediakan mekanisme yang dapat dipergunakan oleh produsen untuk membuktikan bahwa produk yang mereka edarkan kepasar telah memenuhi regulasi teknis tertentu

9 Pertimbangan Penting dalam Sertifikasi Produk Apakah karakteristik suatu produk memenuhi ketentuan teknis yang dipersyaratkan? Bagaimana menentukannya? Apakah pemenuhan persyaratan tersebut dapat dipertahankan secara kontinyu? Bagaimana cara menentukannya? Faktor apa yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa pemenuhan persyaratan tersebut dapat dipertahankan? Apa cara yang harus dipergunakan untuk mengetahui kondisi faktor tersebut? 9

10 Konsep Sertifikasi Produk Persyaratan produk Sertifikasi produk Skema sertifikasi Inspeksi / pengujian karakteristik produk (type testing) Keputusan Sertifikasi (review & decision) Asesmen proses produksi tanpa / dgn Audit SMM Design appraisal Penguji atau inspeksi Sampling Lisensi (attestation) surveilan Konsistensi Kesesuaian produk 10

11 Determinasi dalam Sertifikasi Produk - Nama dan jenis produk - Standar atau persyaratan teknis produk - Metoda pengujian/inspeksi produk - Penilaian proses produksi untuk mencapai spesifikasi produk - Audit sistem manajemen (bila diperlukan) 11

12 Kriteria Standar yang Diperlukan dalam Sertifikasi Produk Harus Jelas Nama produk Ruang lingkup produk dan bila perlu dengan penjelasannya Persyaratan produk Metoda penilaiannya (pengujian/inspeksi) Bila perlu metoda sampling harus sesuai untuk penggunaannya (untuk lot produk) 12

13 Persyaratan Produk dan Metoda Penilaiannya Dapat dipastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi secara jelas (benar) Rasional Tidak berlebihan agar efektif dan efisien dalam penerapannya. 13

14 Jenis Standar (Codex) Standar Horizontal Bersifat umum digunakan untuk berbagai standar vertikal. misalnya BTP, Kontaminan, dll. Standar Vertikal Spesifikasi produk tertentu dengan memperhatikan persyaratan vertikal, kusus untuk produk tertentu tersebut, ( dapat menjadi acuan dalam sertifikasi produk ). 14

15 SNI Produk merupakan Standar Berisi persyaratan / karakteristik Karakteristik produk ditetapkan dengan tujuan : : kepastian mutu/ spesifikasi produk : indikator kesalahan spesifikasi (kesalahan produksi dan kerusakan) : mencegah pemalsuan, misalnya kadar protein/ lemak/ falty acid profile, dll. Persyaratan keamanan/ kesehatan : tidak membahayakan kesehatan, misalnya BTP, contaminan, dll. Vertikal 15

16 Persyaratan harus Rasional dan dapat Diterapkan Ada cara penilaiannya (pengujian/inspeksi) Batas maks/ min secara jelas sesuai kondisi dan perkembangan IPTEK serta efektif dan efesien dalam Penilaian Kesesuaiannya Dapat diikuti sebagian besar produsen biarpun dengan beberapa penyesuaian proses, tetapi perlu mempertimbangkan aspek ekonomi (efesiensi)

17 SNI Sebaiknya : Dapat diterapkan oleh produsen diseluruh wilayah Indonesia (IKM,UKM,Industri besar) sesuai kondisi Persyaratannya secukupnya tetapi efektif dalam penerapan (tidak berlebihan) Dilengkapi dengan metoda pengujian/inspeksi secara benar dengan ketelitian dan ketepatan sesuai tujuan penggunaan Mempertimbangkan aspek efesiensi (ekonomi dan sumber daya lainnya)

18 PENUTUP Driving Force Standar berubah tidak hanya aspek IPTEK tetapi bergeser ke aspek Ekonomi.

19